apartemen
Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic. Rer. Reg.Velly Kukinul Siswanto, ST. MT. M.Sc
Auliyaa Syara Diinillah3613100012
Madaniya Hiya Efendi3613100024
Dian Fajar Novitasari3613100036
Ahmad Ridwan Lubis3612100024
oleh
institut teknologi sepuluh nopember
jurusan perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik sipil dan perencanaan
Penentuan Faktor Lokasi
puncak kertajayadengan Menggunakan Metode AHP
Analisis Lokasi dan Keruangan | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penentuan Faktor Lokasi
Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Menggunakan Metode AHP sebagai tugas dari
mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan. Makalah ini berisi tentang pembahasan
penentuan faktor lokasi apartemen dengan studi kasus Apartemen Puncak Kertajaya
Surabaya.
Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam
proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan, yaitu:
1. Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer. Reg
2. Vely Kukinul Siswanto, ST. MT. MSc.
3. Ajeng Nugrahaning Dewanti, ST. M.Sc
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah Analisis Lokasi dan Keruangan ini yang kiranya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya.
Surabaya, 29 Mei 2015
Tim Penulis
Analisis Lokasi dan Keruangan | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 1
1.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................................... 1
1.3.1 Survei Primer ........................................................................................................ 2
1.3.2 Survei Sekunder.................................................................................................... 2
1.4 Metode Analisis Data ................................................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................................................................... 4
2.1 Definisi Perumahan, Rumah Susun, dan Apartemen ................................................... 4
2.2 Faktor Lokasi Menurut Ahli .......................................................................................... 5
2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................................... 7
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH................................................................................. 9
3.1 Gambaran Umum Apartemen Puncak Kertajaya ......................................................... 9
3.2 Gambaran Kondisi Penyediaan Fasilitas Umum ........................................................ 10
3.2.1 Fasilitas Pendidikan ............................................................................................ 10
3.2.2 Fasilitas Kesehatan ............................................................................................. 11
3.2.3 Fasilitas Perdagangan dan Jasa ......................................................................... 11
3.2.4 Fasilitas Transportasi dan Aksesibilitas ............................................................... 12
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA .............................................................................. 14
4.1 Langkah Kerja ........................................................................................................... 14
4.1.1 Sintesa Faktor Lokasi .......................................................................................... 14
4.1.2 Kuesioner ............................................................................................................ 17
4.2 Hasil Analisa .............................................................................................................. 17
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 21
5.2 Lesson Learn ............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 24
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 25
Analisis Lokasi dan Keruangan | iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Apartemen Puncak Kertajaya ........................................................................ 10
Gambar 3. 2 Fasilitas pendidikan yang berada di sekitar Apartemen Puncak Kertajaya (kiri:
Vita School; kanan: Universitas W.R. Soepratman) ....................................... 10
Gambar 3. 3 Rumah Sakit Ibu dan Anak "Putri" merupakan salah satu faslitas .................. 11
Gambar 3. 4 Super Indo merupakan salah satu fasilitas perdagangan dan jasa di sekitar
apartemen Puncak Kertajaya ........................................................................ 12
Gambar 3. 5 Trayek angkutan umum yang ada di sekitar apartemen Puncak Kertajaya .... 13
Gambar 4. 1 Diagram Penentuan Faktor Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya berdasarkan
hasil sintesa tinjauan pustaka…………………………………………………… 14
Gambar 4. 2 Hasil pembobotan pada antar faktor penentu lokasi apartemen Puncak
Kertajaya………………………………………………………………………….....15
Gambar 4. 3 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor infrastruktur penentu lokasi
apartemen Puncak Kertajaya……………………………………………………… 16
Gambar 4. 4 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor ekonomi penentu lokasi
apartemen Puncak Kertajaya…………………………………………………….. 17
Gambar 4. 5 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor lingkungan penentu lokasi
apartemen Puncak Kertajaya……………………………………………………….18
Gambar 4. 6 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor aksesibilitas penentu lokasi
apartemen Puncak Kertajaya………………………………………………………. 19
Gambar 4. 7 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor hukum/peraturan penentu lokasi
apartemen Puncak Kertajaya………………………………………………………. 2
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Kriteria atau factor utama dan kriteria alternative yang akan digunakan dalam
penelitian berdasarkan sintesa tinjauan pustaka ........................................... 15
Analisis Lokasi dan Keruangan | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Di Indonesia
perumahan merupakan simbol status dalam mendapatkan pengakuan dan rasa hormat
dari lingkunan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk semakin
meningkat, hal tersebut berakibat terhadap semakin banyaknya permintaan akan rumah.
Namun semakin lama lahan semakin terbatas, maka perlu adanya solusi dalam
mengatasi masalah tersebut. Penyediaan apartemen merupakan salah satu solusi
dalam menyelesaikan masalah semakin meningkatnya permintaan perumahan namun
ketersediaan lahan semakin terbatas.
Menurut Malla (2004) pembangunan perumahan (apartemen) perlu ditingkatkan
dan dikembangkan secara terpadu, terarah, berencana, serta berkesinambungan. Pada
pelaksanaannya perlu dipertimbangkan beberapa aspek sehingga menjadi satu
kesatuan fungsional dan wujud tata ruang fisik. Hal tersebut berarti dalam pembangunan
apartemen perlu mempertimbangkan beberapa aspek atau faktor dalam pemilihan lokasi
apartemen. Pertimbangan dalam memilih lokasi apartemen dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti faktor ekonomi, lingkungan, dan lain sebagainya.
Makalah ini membahas tentang penentuan faktor lokasi apartemen yaitu faktor-
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pemilihan lokasi apartemen. Dalam hal ini
apartemen yang dijadikan studi kasus pada pembahasan makalah adalah Apartemen
Puncak Kertajaya Surabaya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui faktor lokasi pemilihan perumahan (apartemen) berdasarkan teori
lokasi yang dikemukakan oleh ahli.
2. Mengetahui atau mengkaji faktor-faktor yang dipertimbangkan stakeholder dalam
pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya.
3. Mengetahui atau mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi penghuni dalam
memilih Apartemen Puncak Kertajaya sebagai tempat tinggal.
1.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah
berupa survei primer dan survei sekunder.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 2
1.3.1 Survei Primer
Survei primer ini dilakukan untuk mendapatkan data primer otentik dari
kawasan studi seperti untuk mendapatkan data tentang gambaran kondisi
lingkungan sekitar misalnya fasilitas penunjang yang ada di sekitar Apartemen
Puncak Kertajaya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data-data tersebut
dilakukan dengan pengamatan langsung. Dan untuk memudahkan peneliti dalam
perekaman kondisi eksisting di sekitar lokasi studi, maka diperlukan alat seperti
kamera dan catatan.
Untuk mendapatkan data tentang persepsi masyarakat maupun developer
tentang faktor lokasi apartemen tersebut teknik pengambilan data yang dilakukan
adalah menggunakan analisis stakeholder. Dimana penelitian ini menggunakan
survei kuesioner yang diberikan kepada stakeholder terkait dalam penentuan lokasi
perumahan/permukiman berupa apartemen. Dengan kuesioner ini diharapkan
mampu memberikan data sehingga dapat mengetahui faktor yang paling
berpengaruh dalam penentuan lokasi permumahan/permukiman yaitu apartemen
Puncak Kertajaya di Surabaya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari
tiga unsur sampel penelitian kualitatif yaitu dari pihak swasta (Developer),
masyarakat, dan akademisi. Pertama, dari pihak developer dengan menganalisis
secara deskriptif kualitatif faktor pertimbangan developer dalam menentukan lokasi
apartemen Puncak Kertajaya Surabaya. Kedua, dari pihak masyarakat dalam hal
ini penghuni dengan menganalisis faktor secara persepsi penghuni apartement
dalam memilih lokasi apartemen Puncak Kertajaya Surabaya. Dan ketiga, dari
pihak akademisi untuk mengetahui faktor penentu lokasi apartemen menurut
peneliti bidang perumahan dan permukiman serta akademisi yang expert dalam
studi penentuan lokasi.
1.3.2 Survei Sekunder
Survei sekunder dilakukan untuk memperoleh data yang berasal dari
kepustakaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi didirikannya
sebuah apartemen. Untuk memperoleh data sekunder tersebut dapat dilakukan
dengan melakukan studi :
1. Studi literatur/pustaka, dilakukan melalui studi kepustakaan di buku-buku,
hasil penelitian dan peraturan yang berhubungan dengan tema penelitian.
2. Tinjauan media yaitu informasi-informasi yang diperoleh sebagai input
dalam penelitian ini yang dapat diperoleh dari internet, media cetak, dan
media elektronik.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 3
1.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian penentuan lokasi ini
adalah dengan menggunakan teknik analisis data AHP (Analytical Hirarchy Process).
AHP adalah prosedur yang berbasis matematis yang sangat baik dan sesuai dengan
kondisi evaluasi atribut-atribut kualitatif. Kelebihan menggunakan metode analisis AHP
adalah karena adanya struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang
dipilih, sampai kepada sub-sub kriteria yang paling mendetail. Dalam penelitian ini
analisis AHP digunakan untuk mengetahui nilai bobot faktor penentuan lokasi apartemen
yang datanya didapatkan dari hasil pengisian kuesioner kepada stakeholder terkait.
Dalam menganalisis data menggunakan analisis AHP ini, terdapat aplikasi yang
digunakan untuk menganalisis data yaitu aplikasi Expert Choice.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika
dalam penulisan laporan penyusunan faktor-faktor penentuan lokasi apartemen
berdasarkan preferensi masyarakat dan developer.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi landasan teori yang digunakan atau dijadikan pedoman dalam
melakukan suatu proses analisa. Tinjauan pustaka pada penelitian ini menyangkut
teori dan konsep mengenai penentuan lokasi perumahan/permukiman/apartemen
serta penelitian sebelumnya terkait dengan faktor lokasi apartemen.
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Gambaran umum wilayah studi berisi gambaran secara umum wilayah studi penelitian
ini yaitu apartemen Puncak Kertajaya Surabaya .
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA
Bab ini berisi pembahasan mengenai faktor-faktor penentu lokasi apartemen yaitu
apartemen Puncak Kertajaya Surabaya yang didapatkan dari hasil pengisian
kuesioner oleh beberapa stakeholder terkait. Kemudian hasil pengisian kuesioner
tersebut dianalisa menggunakan metode AHP untuk mengetahui faktor-faktor penentu
lokasi apartemen serta kesesuaian faktor-faktor lokasi tersebut dengan kondisi
eksisting dan teori lokasi perumahan/permukiman yang ada.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan analisa serta lesson learned
terhadap faktor-faktor penentuan lokasi apartemen.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Perumahan, Rumah Susun, dan Apartemen
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, pengertian dari perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Yudohusodo (1991), perumahan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang sifatnya struktural, merupakan bagian dari
peningkatan kualitas kehidupan dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu,
pembangunan perumahan bukan hanya berupaya untuk mencapai sasaran kuantitatif
saja, tetapi juga memperhatikan pencapaian sasaran kualitatif berupa aspek
peningkatan sosial-ekonomi penghuni pasca pembangunan perumahan. Meningkatnya
permintaan akan perumahan maka dibutuhkan upaya dalam peningkatan penyediaan
perumahan. Namun, kondisi saat ini lahan yang ada semakin berkurang sehingga sering
terjadi ketidaktersediaan lahan. Ketidaktersediaan lahan diartikan sebagai jumlah lahan
yang sedikit di perkotaan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah maupun
developer berupaya untuk meningkatkan upaya penyediaan perumahan dengan konsep
rumah susun atau apartemen.
Menurut Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun,
definisi rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu
lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik
dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-
masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian
yang dilengkapi dengan bersama, benda bersama, dan tanah bersama. Konsep
apartemen mengadopsi dari konsep rumah susun dan apartemen merupakan jenis
rumah susun komersial yaitu menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2011
diartikan sebagai rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan.
Sedangkan apartemen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kamar
atau beberapa kamar (ruangan) yang digunakan sebagai tempat tinggal dan terdapat di
dalam suatu bangunan yang biasanya mempunyai ruangan lain semacamnya.
Berdasarkan dictionary of real estate, Wiley 1996, pengertian apartemen adalah satu
ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari sebuah struktur hunian yang
dirancang untuk ditempati oleh lebih dari satu keluarga, normalnya berfungsi sebagai
perumahan sewa dan tidak pernah dimiliki oleh penghuninya yang dikelola oleh pemilik
Analisis Lokasi dan Keruangan | 5
atau pengelola property. Apartemen dapat diklasifikasikan menurut beberapa faktor yaitu
faktor ketinggian bangunan, kemewahan, dan penghuninya.
a. Berdasarkan ketinggalan bangunan, apartemen dibagi menjadi 3 jenis yaitu, low
rise apartment (kurang dari 6 lantai), high rise apartment (lebih dari 6 lantai), dan
garden apartment (kurang 6 lantai sekitar 2-3 lantai dan memiliki porsi lahan taman
yang luas).
b. Berdasarkan kemewahannya, apartemen dibagi 4 jenis yaitu, apartemen
sederhana (desain sederhana, minim fasilitas penunjang, material penyelesaian
(finishing) bangunan yang murah lokasinya di daerah-daerah padat dan lahan
milik pemerintah), apartemen menengah (lokasinya di daerah perumahan atau
kompleks apartemen yang cukup padat, desain fungsional, finishing bangunan
standar, fasilitas cukup melayani kebutuhan sehari-hari), apartemen mewah
(terletak di daerah-daerah strategis di dalam kota, bangunannya tergolong high
rise, desainnya mempunyai nilai estetika yang lebih tinggi dengan finishing
bangunan yang lebih mewah, fasilitas penunjang hunian lengkap dan berskala
mewah), apartemen super mewah (berlokasi di tengah kota, bangunannya
termasuk high rise, fasilitas sangat lengkap dan berskala internasional, unit-unitnya
ekstra besar, finishing bangunan menggunakan material kelas tinggi).
c. Berdasarkan penguninya, apartemen dibagi menjadi 3 jenis yaitu, apartement
keluarga (di huni oleh satu keluarga), apartemen pebisnis (dihuni oleh para
pengusaha), apartemen lajang (dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah).
d. Unit-unit di apartemen juga dapat dibedakan berdasarkan luasan dan jumlah
kamarnya yaitu, tipe studio (tipe paling kecil), tipe keluarga (yang mempunyai satu
sampai empat kamar), tipe loft (luas ruangan berkisar sama dengan tipe keluarga
tetapi dengan karakter ruangan lebih terbuka), dan tipe penthouse (tipe paling
besar).
2.2 Faktor Lokasi Menurut Ahli
Dalam pemilihan penentu lokasi apartemen, baik dari sudut pandang developer
maupun masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Persepsi perumahan pada
umumnya lebih banyak dikaitkan dengan tingkat pendapatan dan lokasi perumahan
menurut masyarakat. Hal ini juga berlaku pada pemilihan lokasi apartemen. Menurut
teori struktural internal perkotaan dari Burgess, dijelaskan bahwa faktor lokasi sangat
penting bagi tingkat penghasilan. Pilihan lokasi akan hunian khususnya apartemen
umumnya akan berusaha mendekati lokasi aktivitasnya, namun dalam perkembangan
penggunaan lahan di perkotaan lebih dititik beratkan pada segi ekonomis lahan.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 6
Menurut Brabkin (1980:68), beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
pemilihan lokasi perumahan, yang secara individu berbeda satu sama lainnya, yaitu:
a. Aksesibilitas, yang terdiri dari kemudahan transportasi dan jarak ke pusat kota.
b. Lingkungan, dalam hal ini terdiri dari lingkungan sosial dan fisik seperti kebisingan,
polusi dan lingkungan yang nyaman.
c. Peluang kerja yang tersedia, yaitu kemudahan seseorang dalam mencari pekerjan
untuk kelangsungan hidupnya.
d. Tingkat pelayanan, lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang memiliki pelayanan
yang baik dalam hal sarana dan prasaran dan lain sebaigainya.
John Turner dalam Hadi Sabari Yunus, 2004 mengemukakan teori mobilitas
tempat tinggal (Residential Mobility) pada tahun 1968 yang menjelaskan bahwa
pertimbangan lingkungan sekitar sebagai salah satu atribut penentu pemilihan lokasi
hunian karena kemudahan untuk berhubungan dengan tempat lainnya. Menurut Turner
terdapat beberapa dimensi bergerak pararel dengan mobilitas tempat tinggal, antara lain
dimensi lokasi, dimensi perumahan, dimensi siklus kehidupan, dimensi penghasilan.
Dimensi lokasi mengacu pada tempat-tempat tertentu pada suatu kota yang oleh
seseorang atau sekelompok orang dianggap paling cocok untuk tempat tinggal dalam
kondisi dirinya yang ditekankan pada penghasilan dan siklus hidupnya. Lokasi dalam
konteks ini berkaitan erat dengan jarak terhadap tempat kerja (accessibility to
employment). Dimensi perumahan dikaitkan dengan inspirasi perorangan atau
sekelompok orang terhadap macam, tipe perumahan yang ada.
Dimensi siklus kehidupan membahas tahap-tahap seseorang mulai menapak
dalam kehidupan mandirinya, dalam artian bahwa semua kebutuhan hidupnya seratus
persen ditopang oleh penghasilannya sendiri. Dimensi penghasilan menekankan
pembahasannya pada besar kecilnya penghasilan yang diperoleh persatuan waktu.
Pemilihan dan penentuan lokasi untuk perumahan bagi setiap individu berbeda-
beda sesuai dengan pertimbangan masing-masing. Menurut Catanese dan Synder
(1989) terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi
perumahan atau hunian, antara lain:
a. Hukum dan lingkungan, yaitu apakah hukum yang berlaku mengizinkan
didirikannya gedung dan ukuran tertentu, persyaratan tempat parkir, tinggi
maksimum gedung, batasan-batasan kemunduran dan berbagai kendala lain yang
berkaitan.
b. Sarana, yaitu adanya pemasangan akses air bersih, jaringan listrik, gas, jaringan
telepon, tanda bahaya (alarm), dan jaringan drainase.
c. Faktor teknis, artinya bagaimana keadaan tanah, topografi dan drainase yang
mempengaruhi desain tempat atau desain bangunan.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 7
d. Lokasi, dalam hal ini yang dipertimbangkan adalah pemasarannya, aksesibilitas,
dilewati kendaraan umum dan dilewati banyak pejalan kaki.
e. Estetika, yaitu mempertimbangkan pemandangan yang menarik.
f. Masayarakat, yaitu mempertimbangkan dampak pembangunan real estate
terhadap masyarakat sekitar, kemacetan lalu lintas dan kebisingan.
g. Fasilitas pelayanan yang dipertimbangkan adalah aparat kepolisisan, pemadam
kebakaran, pembuangan sampah, dan sekolah.
Secara garis besar dalam penentuan lokasi perumahan menurut Catanese dan
Synder (1989) yang perlu diperhatikan adalah jarak dengan tempat pekerjaan, pusat
kota, perdagangan, pendidikan, kesehatan, keamanan, fasilitas pelayanan kota. Selain
itu, menurut Gould (1986) dalam Widyawati, 1992 mengemukakan bahwa kualitas yang
mempengaruhi penilaian terhadap penentuan lokasi perumahan adalah kualitas
lingkungan yang bersih, tidak banjir, aman dari tindakan kriminal maupun gangguan
yang lain.
2.3 Penelitian Terdahulu
a. Diah Cahyani P., Ilhamdaniah, Nitih Indra K.D melakukan penelitian pada tahun 2012
dengan judul Preferensi Konsumen Apartemen di Kota Bandung. Tujuan dari
penelitian tersebut adalah secara komprehensif akan melakukan pengukuran analisis
terhadap aspek-aspek untuk mengukur preferensi masyarakat kota Bandung
terhadap apartemen. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan serta menggunakan model-
model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
yang akan diteliti, melalui pengukuran yang empiris dan juga sistematis (Kerlinger
dalam Wardhani, 2009). Aspek yang diukur meliputi tujuan membeli apartemen,
faktor yang mempengaruhi pertimbangan membeli unit apartemen, luasan unit
hunian ideal, fasilitas yang diharapkan, lokasi ideal, harga unit, kecenderungan total
pendapatan per bulan terhadap luasan ideal, kecenderungan lokasi tempat kerja
terhadap lokasi ideal, kecenderungan lokasi tempat tinggal terhadap lokasi ideal.
Dari hasil penelitian tersebut di dapatkan kesimpulan bahwa tujuan utama membeli
apartemen adalah untuk disewakan kembali atau untuk investasi, dan sebagai rumah
kedua. Sedangkan faktor utama pertimbangan responden (masyarakat) membeli
apartemen adalah kedekatan dengan tempat kerja, kelengkapan fasilitas apartemen,
kemudahan akses tol, harga dan lokasi di tengah kota. Lokasi menempati urutan
yang terpenting, dimana lokasi ini tidak harus berada di pusat kota. Lokasi bisa saja
berada di daerah prime area di luar pusat kota, namun memiliki akses jalan tol yang
menghubungkan daerah tersebut dengan pusat kota. Dari hasil uji kecenderungan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 8
lokasi tempat kerja dan lokasi rumah tinggal terhadap lokasi ideal, diketahui bahwa
masyarakat akan lebih memilih lokasi apartemen yang dekat dengan lokasi tempat
kerja dan atau tempat tinggal saat ini.
b. Nova Nadya Anggraeni melakukan penelitan pada tahun 2010 untuk tugas akhir
tentang pola lokasi apartemen dengan judul Perumusan Pola Lokasi Apartemen
Menengah Atas di Surabaya. Penelitian tersebut bertujuan untuk identifikasi kriteria
penentu lokasi apartemen menengah atas dengan teknik analisis Likert untuk
memberi input dalam perumusan pola lokasi apartemen menengah atas di Surabaya.
Indicator yang digunakan dalam penelitian Novi ada empat, antara lain market size
(variabel kelas apartemen), aksesibilitas (variabel trayek angkutan publik, jarak dari
CBD, jarak dari pusat kota Surabaya), karakteristik lahan dan lingkungan lokasi
(variabel kesesuaian penggunaan lahan, harga lokasi apartemen), ketersediaan
prasarana (variabel jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan drainase). Hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut adalah kriteria yang-kriteria yang mempengaruhi
pengembang dalam pemilihan lokasi apartemen menengah atas di Surabaya
berdasarkan analisis likert antara lain kelas apartemen, jarak ke CBD, harga lahan
apartemen dan jaringan drainase.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 9
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH
3.1 Gambaran Umum Apartemen Puncak Kertajaya
Apartemen Puncak Kertajaya merupakan salah satu apartemen yang berada di
kawasan timur Surabaya yang letaknya tidak jauh dari kampus Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Hang Tuah. Apartemen Puncak Kertajaya
terletak di lokasi yang cukup strategis, di Jl. Raya Kertajaya Indah Regency dengan
koordinat 7°17'17"S 112°47'11"E. Apartemen Puncak Kertajaya ini terletak disisi timur
Kota Surabaya yaitu termasuk dalam kecamatan Sukolilo. Apartmen Puncak Kertajaya
dibangun di atas lahan seluas 14.773 m2 dengan luas dasar bangunan seluas 3.864 m2
dan terdiri atas 20 lantai dengan 1 tower dan memiliki 340 unit. Dengan memiliki 20
lantai, maka apartemen Puncak Kertajaya tergolong pada jenis high rise apartment.
Menurut Nova (2010), apartemen Puncak Kertajaya memiliki jarak dari pusat kota sekitar
5,92 KM dan jarak dengan pusat CBD terdekat di kawasan Dharmawangsasekitar 3,58
KM. Dan berdasarkan rencana unit pengembangan Kota Surabaya, lokasi apartemen
tersebut termasuk dalam Unit Pengembangan Pinggiran II yaitu wilayah Mulyorejo
dengan fungsi utama adalah sebagai kawasan residensial dan pengembangan sub city
center (SCC) baru yang memiliki intensitas tidak terlalu tinggi.
Pembangunan apartemen ini diprakarsai oleh PT. Surya Bumimegah Sejahtera
sebagai developer. Apartemen Puncak Kertajaya memiliki lokasi yang cukup strategis
dimana lokasinya sangat memudahkan akses ke segala arah misalnya ke pusat hiburan,
pusat perbelanjaan, serta sekolah dan universitas. Adapun batas wilayah Apartemen
Puncak Kertajaya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kertajaya Indah Regency
Sebelah Selatan : Jl. Gebang Putih
Sebelah Timur : Grand Royal Ballroom
Sebelah Barat : Apartemen Aston Cosmopolis
Analisis Lokasi dan Keruangan | 10
Gambar 3. 1 Apartemen Puncak Kertajaya Sumber : Dokumentasi Penulis, Mei 2015
3.2 Gambaran Kondisi Penyediaan Fasilitas Umum
3.2.1 Fasilitas Pendidikan
Kedekatan dengan fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan adalah salah
satu faktor yang dapat digunakan dalam pemilihan lokasi apartemen atau hunian.
Hal ini dapat dilihat dari jarak kedekatan antara fasilitas pendidikan dengan lokasi
apartemen. Berdasarkan survey primer, terdapat beberapa fasilitas pendidikan di
sekitar Apartemen Puncak Kertajaya, antara lain Universitas Hang Tuah, ITS,
Universitas W.R Soepratman, Vita School, dan SDN Sidokumpul 6.
Sumber : Dokumentasi Penulis, Mei 2015
Gambar 3. 2 Fasilitas pendidikan yang berada di sekitar Apartemen Puncak Kertajaya (kiri: Vita School; kanan: Universitas W.R. Soepratman)
Analisis Lokasi dan Keruangan | 11
3.2.2 Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan adalah salah satu fasilitas yang sangat penting. Fasilitas
kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuartif, maupun rehabilitative.
Berdasarkan survey primer, terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang tersebar
disekitar Apartemen Puncak Kertajaya, antara lain Fasilitas Kesehatan ITS, Rumah
Sakit Ibu dan anak” Putri”, Rumah Sakit Haji, dan Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Gambar 3. 3 Rumah Sakit Ibu dan Anak "Putri" merupakan salah satu faslitas kesehatan di sekitar Apartemen Puncak Kertajaya
Sumber : Dokumentasi Penulis, Mei 2015
3.2.3 Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Fasilitas Perdagangan dan Jasa merupakan fasilitas dimana terjadinya sebuah
kegiatan ekonomi, dimana kebutuhan para masyarakat dapat dijual/dibeli. Terdapat
beberapa fasilitas perdagangan dan jasa yang dibangun dekat Apartemen Puncak
Kertajaya, yaitu Super Indo dan Giant yang berada di selatan Apartemen Puncak
Kertajaya, dan banyak perdagangan dan jasa berjenis tunggal deret maupun ruko
yang berada disekitar lokasi Apartemen Puncak Kertajaya guna melengkapi
kebutuhan.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 12
Gambar 3. 4 Super Indo merupakan salah satu fasilitas perdagangan dan jasa di sekitar apartemen Puncak Kertajaya
Sumber : Dokumentasi Penulis, Mei 2015
3.2.4 Fasilitas Transportasi dan Aksesibilitas
Fasilitas transportasi diperlukan untuk emudahkan pergerakan aktivitas
manusia. Fasilitas transportasi yang terdapat pada area Apartemen Puncak
Kertajaya adalah keberadaan angkutan umum berupa lyn. Lyn yang melintas pada
area Apartemen Puncak Kertajaya tersebut adalah lyn O dan S. Berikut merupakan
trayek angkutan umum di area Apartemen Puncak Kertajaya
- Rute Lyn O
Jembatan Merah – Universitas Hang Tuah - Keputih
Berangkat : Jembatan Merah – Veteran – Pahlawan – Pasar Besar – Peneleh
– Makam Peneleh – Undaan Kulon – Kalianyar – Ngaglik – Krampung –
Karangan – Bronggalan – Tambang Boyo – Karang Menjangan – RS.Dr.
Soetomo – Dharmahusada – Kertajaya Indah – Manyar Kertoadi – Gebang
Putih – Arif Rahman Hakim – Keputih. Kembali : Keputih – Arif Rahman
Hakim – Gebang Putih – Manyar Kertoadi – Kertajaya Indah –
Dharmahusada – Karang Menjangan – RS. Dr. Soetomo – Kedung Sroko –
Pacar Keling – Kalasan – Jolotundo – Bronggalan – Krampung – Tambaksari
– Ambengan – Kusuma Bangsa – Kalianyar – Jagalan – Pasae Besar –
Bubutan – Indrapura – Rajawali – JMP.
- Rute Lyn S
Joyoboyo – Bratang – Kenjeran
PP : Terminal Joyoboyo – Jagir Wonokromo – Raya Ngagel – Ngagel Rejo –
Bratang Gede – Barata Jaya – Bratang Binangun – Ngagel Jaya Selatan –
Manyar – Terminal Bratang – Menur Pumpungan – Arif Rahman Hakim –
Analisis Lokasi dan Keruangan | 13
Keputih – Kejawan – Perumahan Laguna – Mulyosari – Tempurejo – Wiratno
– Terminal Kenjeran.
Hal tersebut akan dikaitkan dengan aksesibilitas yang dapat diperoleh dari
Apartemen Puncak Kertajaya
Sumber : Dokumentasi Penulis, Mei 2015
Gambar 3. 5 Trayek angkutan umum yang ada di sekitar apartemen Puncak Kertajaya
Analisis Lokasi dan Keruangan | 14
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
4.1 Langkah Kerja
4.1.1 Sintesa Faktor Lokasi
Sintesa kriteria atau faktor pemilihan lokasi apartemen Puncak Kertajaya
Surabaya dapat diperoleh dengan mengadaptasi beberapa prinsip teori lokasi
perumahan yang dikemukakan oleh para ahli dan penelitian sejenis yang pernah
dilakukan sebelumnya. Dari beberapa teori tersebut dipilih kriteria atau faktor yang
sesuai dalam penentuan lokasi apartemen. Kriteria atau faktor utama yang dapat
menjadi penentu pemilihan lokasi apartemen dari hasil sintesa teori lokasi
perumahan tersebut antara lain faktor infrastruktur (Catanese dan Synder, 1989),
faktor ekonomi, faktor lingkungan (Brabkin,1980) dan faktor aksesibilitas
(Brabkin,1980), dan factor hukum atau peraturan (Catanese dan Synder, 1989). Dari
kelima faktor utama tersebut dapat di uraikan kembali sehingga didapatkan kriteria
alternatif pada setiap faktor diantaranya sebagai berikut:
a. Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor infratruktur berdasarkan hasil
sintesa yang mengadaptasi dari teori lokasi perumahan antara lain jaringan
jalan, jaringan listrik, ketersediaan air bersih, persampahan, dan jaringan
drainase (Catanese dan Synder, 1989).
b. Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor ekonomi berdasarkan hasil sintesa
yang mengadaptasi teori lokasi perumahan dan penelitian sebelumnya antara
lain harga sewa/beli/jual (Diah Cahyani P., Ilhamdaniah, Nitih Indra K.D tahun
2012), pendapatan (John Turner dalam Hadi Sabari Yunus, 2004), dan
pekerjaan.
c. Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor lingkungan berdasarkan hasil
sintesa yang mengadaptasi teori lokasi perumahan antara lain topografi
(Catanese dan Synder,1989), bencana alam (Gould (1986) dalam Widyawati,
1992), kenyamanan (Brabkin, 1980), kebisingan (Brabkin, 1980), polusi
(Brabkin, 1980), keindahan (Catanese dan Synder, 1989), serta keamanan
(Gould (1986) dalam Widyawati, 1992).
d. Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor aksesibilitas berdasarkan hasil
sintesa yang mengadaptasi teori lokasi perumahan dan penelitian sejenis
sebelumnya antara lain jarak dari pusat kegiatan atau CBD (Nova, 2010),
jarak dari tempat kerja (Diah Cahyani P., Ilhamdaniah, Nitih Indra K.D tahun
2012), jarak dari perdagangan dan jasa (Catanese dan Synder, 1989), jarak
Analisis Lokasi dan Keruangan | 15
dari tempat kesehatan (Catanese dan Synder, 1989), ketersediaan angkutan
umum (Nova, 2010).
e. Kriteria alternaif yang terbentuk dari factor hukum atau peraturan bedasarkan
hasil sintesa yang mengadaptasi teori lokasi perumahan dan penelitian sejenis
sebelumnya antara lain aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu,
persyaratan tempat parkir, tinggi maksimum gedung, batasan-batasan
kemunduran (Catanese dan Synder, 1989).
Untuk lebih jelasnya kriteria utama dan kriteria alternatif pemilihan lokasi apartemen
dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.
Tabel 4. 1 Kriteria atau factor utama dan kriteria alternative yang akan digunakan dalam penelitian berdasarkan sintesa tinjauan pustaka
Kriteria Atau
Faktor Utama Kriteria Alternatif Peneliti Keterangan
Infrastruktur
Jaringan jalan
Catanese dan
Synder, 1989 Pendapat Ahli
Jaringan listrik
Ketersediaan air
bersih
Persampahan
Jaringan drainase
Ekonomi
Harga
sewa/beli/jual
Diah Cahyani P.,
Ilhamdaniah, Nitih
Indra K.D tahun
2012
Prosiding Temu
Ilmiah IPLBI 2012
Pendapatan/
penghasilan
John Turner
dalam Hadi Sabari
Yunus, 2004
Pendapat Ahli
Lingkungan
Topografi Catanese dan
Synder, 1989
Pendapat Ahli
Keindahan
Kenyamanan
Brabkin, 1980 Kebisingan
Polusi
Bencana alam Gould (1986)
dalam Widyawati,
1992 Keamanan
Aksesibilitas Jarak dari pusat Nova Nadya, Tugas Akhir -
Analisis Lokasi dan Keruangan | 16
kegiatan atau CBD 2010 PW09-1333
Prodi Perencanaan
Wilayah dan Kota
ITS
Ketersediaan
angkutan umum
Jarak dari
perdagangan dan
jasa Catanese dan
Synder, 1989 Pendapat Ahli
Jarak dari tempat
kesehatan
Jarak dari tempat
kerja
Diah Cahyani P.,
Ilhamdaniah, Nitih
Indra K.D tahun
2012
Prosiding Temu
Ilmiah IPLBI 2012
Hukum atau
peraturan
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran tertentu Catanese dan
Synder, 1989 Pendapat Ahli
Persyaratan
tempat parkir
Batasan-batasan
kemunduran
Sumber: Hasil sintesa teori lokasi perumahan dan permukiman serta penelilitan sejenis sebelumnya, 2015
Gambar 4. 1 Diagram Penentuan Faktor Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya berdasarkan hasil sintesa tinjauan pustaka
Sumber: Hasil sintesa teori lokasi perumahan dan permukiman serta penelilitan sejenis sebelumnya, 2015
Analisis Lokasi dan Keruangan | 17
4.1.2 Kuesioner
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan melalui survei primer, maka
diperlukan kuesioner AHP yaitu kuesioner dalam bentuk perbandingan yang
didalamnya membandingkan dua faktor lokasi. Tujuannya untuk mengetahui bobot
masing-masing faktor lokasi yang telah ditetapkan sebagai variabel dalam penelitian.
Kuesioner tersebut diberikan kepada sampel yang telah ditetapkan yaitu developer
Apartement Puncak Kertajaya Surabaya dan masyarakat yang menjadi penghuni
apartement tersebut. Adapun draft kuesioner yang disebarkan dalam survei primer
dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.2 Hasil Analisa
Setelah dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) dua faktor
penentuan lokasi, maka akan dihasilkan nilai-nilai perbandingan relatif. Nilai
perbandingan relatif tersebut diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh
alternatif. Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai
dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas (Rian,
2013).
4.2.1 Hasil Analisis Antar Faktor
Dari hasil penelitian menggunakan software expert choice 11, menunjukkan
bahwa factor aksesibilitas merupakan factor prioritas yang mempengaruhi penentuan
factor lokasi apartemen Puncak Kertajaya. Hal tersebut didapatkan melalui kombinasi
jawaban responden pada penelitian ini. Setelah dilakukan pengujian menggunakan
software Expert Choice diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) kriteria
aksesibilitas, 2) infrastruktur, 3) hukum atau peraturan, 4) lingkungan, dan 5) ekonomi.
Aksesibilitas mempengaruhi penentuan factor lokasi apartemen Puncak Kertajaya
sebesar 0,247 atau 24,7 %. Setelah factor aksesbilitas yang mempengaruhi penentuan
factor lokasi apartemen tersebut adalah infrastruktur dengan nilai 0,221 atau 22,1 %,
factor hokum/peraturan dengan nilai 0,192 atau 19,2 %, factor lingkungan 0,188 atau
18,8 %, dan factor ekonomi sebesar 0,153 atau 15,3 %. Pada hasil analisis tersebut,
factor yang diteliti yaitu infrastruktur, ekonomi, lingkungan, aksesibilitas,
hukum/peraturan memiliki nilai inconsistency sebesar 0,02.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 18
Gambar 4. 2 Hasil pembobotan pada antar faktor penentu lokasi apartemen Puncak Kertajaya
Sumber: Hasil analisis AHP menggunakan software Expert Choice, 2015
4.2.2 Hasil Analisis Antar Variabel pada Tiap Faktor
4.2.2.1 Faktor Infrastruktur
Dari hasil penelitian dengan analisis AHP menggunakan software expert
choice 11, dapat diketahui bahwa variabel jaringan jalan pada factor infrastruktur
merupakan variabel prioritas yang mempengaruhi penentuan factor lokasi apartemen
Puncak Kertajaya. Setelah dilakukan pengujian menggunakan software Expert Choice
diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) jaringan jalan, 2) ketersediaan air
bersih, 3) jaringan drainase, 4) persampahan, dan 5) jaringan listrik. Dengan nilai
inconsistency 0,00866, variabel jaringan jalan mempengaruhi penentuan factor lokasi
apartemen sebesar 0,284 atau 28, 4 %, variabel jaringan listrik sebesar 0,130 atau
13%, variabel ketersediaan air bersih sebesar 0,271 atau 27,1 %, variabel
persampahan sebesar 0,147 atau 14,7 %, dan variabel jaringan drainase sebesar
0,168 atau 16,8 %.
Gambar 4. 3 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor infrastruktur penentu lokasi apartemen Puncak Kertajaya
Sumber: Hasil analisis AHP menggunakan software Expert Choice, 2015
4.2.2.2 Faktor Ekonomi
Dari hasil penelitian dengan analisis AHP menggunakan software expert
choice 11, dapat diketahui bahwa variabel harga sewa/beli/jual pada factor ekonomi
merupakan variabel prioritas yang mempengaruhi penentuan factor lokasi apartemen
Puncak Kertajaya. Setelah dilakukan pengujian menggunakan software Expert Choice
diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) harga sewa atau beli atau jual,
dan 2) pendapatan atau penghasilan. Dengan nilai inconsistency 0, variabel harga
sewa/beli/jual mempengaruhi penentuan factor lokasi apartemen sebesar 0,843 atau
84,3 % dan variabel pendapatan/penghasilan sebesar 0,157 atau 15,7%.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 19
Gambar 4. 4 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor ekonomi penentu lokasi apartemen Puncak Kertajaya
Sumber: Hasil analisis AHP menggunakan software Expert Choice, 2015
4.2.2.3 Faktor Lingkungan
Dari hasil penelitian dengan analisis AHP menggunakan software expert
choice 11, dapat diketahui bahwa variabel bencana alam pada factor lingkungan
merupakan variabel prioritas yang mempengaruhi penentuan factor lokasi apartemen
Puncak Kertajaya. Setelah dilakukan pengujian menggunakan software Expert Choice
diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) bencana alam, 2) keamanan, 3)
kebisingan, 4) polusi, 5) kenyamanan, 6) topografi, dan 7) keindahan. Dengan nilai
inconsistency 0,03, variabel topografi mempengaruhi penentuan factor lokasi
apartemen sebesar 0,110 atau 11%, variabel keindahan sebesar 0,101 atau 10,1%,
variabel kenyamanan sebesar 0,134 atau 13,4%, variabel kebisingan sebesar 0,146
atau 14,6 %, variabel polusi sebesar 0,145 atau 14,5 %, variabel becana alam
sebesar 0, 208 atau 20,8%, dan variabel keamanan sebesar 0,156 atau 15,6%.
Gambar 4. 5 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor lingkungan penentu lokasi apartemen Puncak Kertajaya
Sumber: Hasil analisis AHP menggunakan software Expert Choice, 2015
4.2.2.4 Faktor Aksesibilitas
Dari hasil penelitian dengan analisis AHP menggunakan software expert
choice 11, dapat diketahui bahwa variabel jarak dari tempat kesehatan pada factor
aksesibilitas merupakan variabel prioritas yang mempengaruhi penentuan factor
lokasi apartemen Puncak Kertajaya. Setelah dilakukan pengujian menggunakan
software Expert Choice diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) jarak dari
tempat kesehatan, 2) jarak dari pusat kegiatan atau CBD, 3) ketersediaan angkutan
umum, 4) jarak dari tempat kerja, dan 5) jarak dari perdagangan dan jasa. Dengan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 20
nilai inconsistency 0,02, variabel jarak dari pusat kegiatan atau CBD mempengaruhi
penentuan factor lokasi apartemen sebesar 0,234 atau 23,4%, variabel ketersediaan
angkutan umum sebesar 0,190 atau 19%, variabel jarak dari perdagangan dan jasa
sebesar 0,147 atau 14,7%, variabel jarak dari tempat kesehatan sebesar 0,266 atau
26,6 % dan variabel jarak dari tempat kerja sebesar 0,163 atau 16,3 %.
Gambar 4. 6 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor aksesibilitas penentu lokasi apartemen Puncak Kertajaya
Sumber: Hasil analisis AHP menggunakan software Expert Choice, 2015
4.2.2.5 Faktor Hukum/peraturan
Dari hasil penelitian dengan analisis AHP menggunakan software expert
choice 11, dapat diketahui bahwa variabel aturan didirikannya gedung dan ukuran
tertentu pada factor hukum/peraturan merupakan variabel prioritas yang
mempengaruhi penentuan factor lokasi apartemen Puncak Kertajaya. Setelah
dilakukan pengujian menggunakan software Expert Choice diperoleh hasil urutan dari
bobot tertinggi adalah 1) aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu, 2)
persyaratan tempat parkir, dan 3) batasan-batasan kemunduran. Dengan nilai
inconsistency 0,0511, variabel aturan didirikannya gedung atau ukuran tertentu
mempengaruhi penentuan factor lokasi apartemen sebesar 0,553 atau 55,3%,
variabel persyaratan tempat parkir sebesar 0,235 atau 23,5%, dan variabel batasan-
batasa kemunduran sebesar 0,212 atau 21,2%.
Gambar 4. 7 Hasil pembobotan pada antar variabel faktor hukum/peraturan penentu lokasi apartemen Puncak Kertajaya
Sumber: Hasil analisis AHP menggunakan software Expert Choice, 2015
Analisis Lokasi dan Keruangan | 21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis mengenai penentuan faktor lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya Surabaya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut
- Sintesa kriteria atau faktor pemilihan lokasi apartemen Puncak Kertajaya Surabaya
dapat diperoleh dengan mengadaptasi beberapa prinsip teori lokasi perumahan
yang dikemukakan oleh para ahli dan penelitian sejenis yang pernah dilakukan
sebelumnya. Kriteria atau faktor utama yang dapat menjadi penentu pemilihan
lokasi apartemen dari hasil sintesa teori lokasi perumahan tersebut antara lain
faktor infrastruktur (Catanese dan Synder, 1989), faktor ekonomi, faktor lingkungan
(Brabkin,1980) dan faktor aksesibilitas (Brabkin,1980), dan faktor hukum atau
peraturan (Catanese dan Synder, 1989).
- Untuk memperoleh data yang dibutuhkan melalui survei primer, maka diperlukan
kuesioner AHP yaitu kuesioner dalam bentuk perbandingan yang didalamnya
membandingkan dua faktor lokasi. Kuesioner tersebut diberikan kepada sampel
yang telah ditetapkan yaitu developer Apartement Puncak Kertajaya Surabaya dan
masyarakat yang menjadi penghuni apartement tersebut.
- Setelah dilakukan pengujian pada penentuan faktor lokasi menggunakan software
Expert Choice diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) kriteria
aksesibilitas, 2) infrastruktur, 3) hukum atau peraturan, 4) lingkungan, dan 5)
ekonomi.
- Setelah dilakukan pengujian pada kriteria alternatif aksesibilitas menggunakan
software Expert Choice diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) jarak
dari tempat kesehatan, 2) jarak dari pusat kegiatan atau CBD, 3) ketersediaan
angkutan umum, 4) jarak dari tempat kerja, dan 5) jarak dari perdagangan dan jasa.
- Setelah dilakukan pengujian pada kriteria alternatif infrastruktur menggunakan
software Expert Choice diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) jaringan
jalan, 2) ketersediaan air bersih, 3) jaringan drainase, 4) persampahan, dan 5)
jaringan listrik.
- Setelah dilakukan pengujian pada kriteria alternatif lingkungan menggunakan
software Expert Choice diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1)
bencana alam, 2) keamanan, 3) kebisingan, 4) polusi, 5) kenyamanan, 6) topografi,
dan 7) keindahan.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 22
- Setelah dilakukan pengujian pada kriteria alternatif ekonomi menggunakan software
Expert Choice diperoleh hasil urutan dari bobot tertinggi adalah 1) harga sewa atau
beli atau jual, dan 2) pendapatan atau penghasilan.
5.2 Lesson Learn
Lesson learn yang didapatkan dari hasil analisis mengenai penentuan faktor lokasi
Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya, antara lain
- Faktor pemilihan lokasi apartemen Puncak Kertajaya Surabaya dapat diperoleh
dengan mengadaptasi beberapa prinsip teori lokasi perumahan. Faktor utama yang
dapat menjadi penentu pemilihan lokasi apartemen dari hasil sintesa teori lokasi
perumahan tersebut antara lain
1) Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor infratruktur berdasarkan hasil
sintesa yang mengadaptasi dari teori lokasi perumahan (Catanese dan Synder,
1989).
2) Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor ekonomi berdasarkan hasil sintesa
yang mengadaptasi teori lokasi perumahan dan penelitian sebelumnya antara
lain harga sewa/beli/jual (Diah Cahyani P., Ilhamdaniah, Nitih Indra K.D tahun
2012), pendapatan (John Turner dalam Hadi Sabari Yunus, 2004), dan
pekerjaan.
3) Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor lingkungan berdasarkan hasil
sintesa yang mengadaptasi teori lokasi perumahan antara lain topografi
(Catanese dan Synder,1989), bencana alam (Gould (1986) dalam Widyawati,
1992), kenyamanan (Brabkin, 1980), kebisingan (Brabkin, 1980), polusi
(Brabkin, 1980), keindahan (Catanese dan Synder, 1989), serta keamanan
(Gould (1986) dalam Widyawati, 1992).
4) Kriteria alternatif yang terbentuk dari faktor aksesibilitas berdasarkan hasil
sintesa yang mengadaptasi teori lokasi perumahan dan penelitian sejenis
sebelumnya antara lain jarak dari pusat kegiatan atau CBD (Nova, 2010), jarak
dari tempat kerja (Diah Cahyani P., Ilhamdaniah, Nitih Indra K.D tahun 2012),
jarak dari perdagangan dan jasa (Catanese dan Synder, 1989), jarak dari
tempat kesehatan (Catanese dan Synder, 1989), ketersediaan angkutan umum
(Nova, 2010).
5) Kriteria alternaif yang terbentuk dari faktor hukum atau peraturan bedasarkan
hasil sintesa yang mengadaptasi teori lokasi perumahan dan penelitian sejenis
sebelumnya antara lain aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu.
(Catanese dan Synder, 1989).
Analisis Lokasi dan Keruangan | 23
- Untuk memperoleh data yang dibutuhkan melalui survei primer, maka diperlukan
kuesioner AHP yaitu kuesioner dalam bentuk perbandingan yang didalamnya
membandingkan dua faktor lokasi.
- Setelah dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) dua faktor
penentuan lokasi, maka akan dihasilkan nilai-nilai perbandingan relatif. Nilai
perbandingan relatif tersebut diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari
seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat
dibandingkan sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan
bobot dan prioritas.
Analisis Lokasi dan Keruangan | 24
DAFTAR PUSTAKA
Paruntung, Malla. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Perumahan
Perumnas IV Padang Bulan Kota Jayapura. Tesis. Program Studi Magister
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota. Universitas Diponegoro,
Semarang.
Cahyani, Diah, dkk. 2012. Preferensi Konsumen Apartemen di Kota Bandung. Prosiding
Temu Ilmiah IPLBI 2012. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Anggraeni, Nova Nadya. 2010. Perumusan Pola Lokasi Apartemen Menengah Atas di
Surabaya. Tugas Akhir. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Analisis Lokasi dan Keruangan | 26
KUISIONER FAKTOR – FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI APARTEMEN
PUNCAK KERTAJAYA, SURABAYA
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Madaniya Hiya Efendi
Telp : 085736882684
PENDAHULUAN
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Di Indonesia perumahan
merupakan simbol status dalam mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari lingkunan
sekitarnya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk semakin meningkat, hal
tersebut berakibat terhadap semakin banyaknya permintaan akan rumah. Namun semakin
lama lahan semakin terbatas, maka perlu adanya solusi dalam mengatasi masalah
tersebut. Penyediaan apartemen merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan
masalah semakin meningkatnya permintaan perumahan namun ketersediaan lahan
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Analisis Lokasi dan Keruangan | 27
semakin terbatas. Dalam pembangunan apartemen perlu mempertimbangkan beberapa
aspek atau faktor dalam pemilihan lokasi apartemen. Pertimbangan dalam memilih lokasi
apartemen dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, lingkungan, dan lain
sebagainya.
TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY
Tujuan Pelaksanaan Survey :
1. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak Developer.
2. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak masyarakat.
3. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak akademisi.
4. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya dari pertimbangan tiga preferensi.
I. Identitas Responden
a. Identitas Responden Untuk Pihak Developer
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Alamat :
4. Telp/ HP :
5. Instansi :
6. Tgl Pengisian Kuisioner :
b. Identitas Responden Untuk Pihak Masyarakat
1. Nama : Fendy Firmansyah
2. Alamat : Jalan Keputih Utara 12A
Analisis Lokasi dan Keruangan | 28
3. Pekerjaan : Dosen PWK-ITS
4. Telp/HP : 08124986034
5. Tgl Pengisian Kuisioner : 21 Mei 2015
Analisis Lokasi dan Keruangan | 1
PETUNJUK PENGISIAN
Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor
yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka
yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan 9. Angka-angka ini menunjukkan tingkat
kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :
Intensitas
Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama
besarnya terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting daripada elemen yang lain
Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong
satu elemen dibanding elemen lain.
5 Elemen yang satu lebih penting
dari elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen disbanding elemen lain.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak
penting dari elemen lain
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan
terhadap dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lain
Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memenuhi tingkat
penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi
diantara 2 pilihan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 2
PERTANYAAN 1. TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR
Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan rumusan
faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh dan
strategi pengembangan kawasan perumahan.
1. Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
2. Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
3. Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
4. Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
5. Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
Faktor I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Faktor II
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ekonomi
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lingkungan
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aksesibilitas
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Analisis Lokasi dan Keruangan | 3
PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR
Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya
dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.
Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
1. Jaringan Jalan
2. Jaringan Listrik
3. Ketersediaan Air Bersih
4. Persampahan
5. Jaringan Drainase
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan Listrik
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persampahan
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 4
Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
1. Harga Sewa/Beli/Jual
2. Pendapatan/Penghasilan
Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
1. Topografi
2. Keindahan
3. Kenyamanan
4. Kebisingan
5. Polusi
6. Bencana Alam
7. Keamanan
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Persampahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Harga
Sewa/Beli/
Jual
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendapatan/
Penghasilan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keindahan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kenyamanan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebisingan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Polusi
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bencana Alam
Analisis Lokasi dan Keruangan | 5
Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
1. Jarak dari pusat kegiatan atau CBD
2. Ketersediaan angkutan umum
3. Jarak dari perdagangan dan jasa
4. Jarak dari tempat kesehatan
5. Jarak dari tempat kerja
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kenyamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Bencana Alam 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Analisis Lokasi dan Keruangan | 6
Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
1. Aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu
2. Persyaratan tempat parkir
3. Batasan-batasan kemunduran
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan
angkutan umum
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
tempat
kesehatan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Analisis Lokasi dan Keruangan | 7
-Terimakasih-
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persyaratan
tempat parkir
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Persyaratan
tempat parkir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Analisis Lokasi dan Keruangan | 8
KUISIONER FAKTOR – FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI APARTEMEN
PUNCAK KERTAJAYA, SURABAYA
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Madaniya Hiya Efendi
Telp : 085736882684
PENDAHULUAN
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Di Indonesia perumahan
merupakan simbol status dalam mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari lingkunan
sekitarnya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk semakin meningkat, hal
tersebut berakibat terhadap semakin banyaknya permintaan akan rumah. Namun semakin
lama lahan semakin terbatas, maka perlu adanya solusi dalam mengatasi masalah
tersebut. Penyediaan apartemen merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan
masalah semakin meningkatnya permintaan perumahan namun ketersediaan lahan
semakin terbatas. Dalam pembangunan apartemen perlu mempertimbangkan beberapa
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Analisis Lokasi dan Keruangan | 9
aspek atau faktor dalam pemilihan lokasi apartemen. Pertimbangan dalam memilih lokasi
apartemen dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, lingkungan, dan lain
sebagainya.
TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY
Tujuan Pelaksanaan Survey :
1. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya berdasarkan preferensi pihak Developer.
2. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya berdasarkan preferensi pihak masyarakat.
3. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya berdasarkan preferensi pihak akademisi.
4. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya dari pertimbangan tiga preferensi.
I. Identitas Responden
c. Identitas Responden Untuk Pihak Developer
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Alamat :
4. Telp/ HP :
5. Instansi :
6. Tgl Pengisian Kuisioner :
d. Identitas Responden Untuk Pihak Masyarakat
1. Nama : Kendry Kendra Asdiyan
2. Alamat : Semowaru Blok F/41
3. Pekerjaan : Mahasiswa
4. Telp/HP : 081381649910
5. Tgl Pengisian Kuisioner : 21 Mei 2015
Analisis Lokasi dan Keruangan | 1
PETUNJUK PENGISIAN
Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor
yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka
yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan 9. Angka-angka ini menunjukkan tingkat
kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :
Intensitas
Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama
besarnya terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting daripada elemen yang lain
Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong
satu elemen dibanding elemen lain.
5 Elemen yang satu lebih penting
dari elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen disbanding elemen lain.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak
penting dari elemen lain
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan
terhadap dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lain
Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memenuhi tingkat
penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi
diantara 2 pilihan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 2
PERTANYAAN 1. TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR
Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan rumusan
faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh dan
strategi pengembangan kawasan perumahan.
1. Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
2. Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
3. Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
4. Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
5. Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
Faktor I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Faktor II
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ekonomi
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lingkungan
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aksesibilitas
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Analisis Lokasi dan Keruangan | 3
PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR
Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya
dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.
Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
1. Jaringan Jalan
2. Jaringan Listrik
3. Ketersediaan Air Bersih
4. Persampahan
5. Jaringan Drainase
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan Listrik
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persampahan
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 4
Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
1. Harga Sewa/Beli/Jual
2. Pendapatan/Penghasilan
Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
1. Topografi
2. Keindahan
3. Kenyamanan
4. Kebisingan
5. Polusi
6. Bencana Alam
7. Keamanan
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Persampahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Harga
Sewa/Beli/
Jual
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendapatan/
Penghasilan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keindahan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kenyamanan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebisingan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Polusi
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bencana Alam
Analisis Lokasi dan Keruangan | 5
Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
6. Jarak dari pusat kegiatan atau CBD
7. Ketersediaan angkutan umum
8. Jarak dari perdagangan dan jasa
9. Jarak dari tempat kesehatan
10. Jarak dari tempat kerja
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kenyamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Bencana Alam 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Analisis Lokasi dan Keruangan | 6
Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
4. Aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu
5. Persyaratan tempat parkir
6. Batasan-batasan kemunduran
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan
angkutan umum
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
tempat
kesehatan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Analisis Lokasi dan Keruangan | 7
-Terimakasih-
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persyaratan
tempat parkir
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Persyaratan
tempat parkir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Analisis Lokasi dan Keruangan | 8
KUISIONER FAKTOR – FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI APARTEMEN
PUNCAK KERTAJAYA, SURABAYA
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Madaniya Hiya Efendi
Telp : 085736882684
PENDAHULUAN
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Di Indonesia perumahan
merupakan simbol status dalam mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari lingkunan
sekitarnya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk semakin meningkat, hal
tersebut berakibat terhadap semakin banyaknya permintaan akan rumah. Namun semakin
lama lahan semakin terbatas, maka perlu adanya solusi dalam mengatasi masalah
tersebut. Penyediaan apartemen merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan
masalah semakin meningkatnya permintaan perumahan namun ketersediaan lahan
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Analisis Lokasi dan Keruangan | 9
semakin terbatas. Dalam pembangunan apartemen perlu mempertimbangkan beberapa
aspek atau faktor dalam pemilihan lokasi apartemen. Pertimbangan dalam memilih lokasi
apartemen dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, lingkungan, dan lain
sebagainya.
TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY
Tujuan Pelaksanaan Survey :
5. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak Developer.
6. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak masyarakat.
7. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak akademisi.
8. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya dari pertimbangan tiga preferensi.
I. Identitas Responden
e. Identitas Responden Untuk Pihak Developer
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Telp/ HP :
Instansi :
Tgl Pengisian Kuisioner :
f. Identitas Responden Untuk Pihak Masyarakat
6. Nama : Dian Nur Afalia
7. Alamat : -
Analisis Lokasi dan Keruangan | 10
8. Pekerjaan : Mahasiswa
9. Telp/HP : -
10. Tgl Pengisian Kuisioner : 19 Mei 2015
Analisis Lokasi dan Keruangan | 1
PETUNJUK PENGISIAN
Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor
yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka
yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan 9. Angka-angka ini menunjukkan tingkat
kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :
Intensitas
Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama
besarnya terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting daripada elemen yang lain
Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong
satu elemen dibanding elemen lain.
5 Elemen yang satu lebih penting
dari elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen disbanding elemen lain.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak
penting dari elemen lain
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan
terhadap dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lain
Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memenuhi tingkat
penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi
diantara 2 pilihan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 2
PERTANYAAN 1. TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR
Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan rumusan
faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh dan
strategi pengembangan kawasan perumahan.
g. Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
h. Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
i. Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
j. Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
k. Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
Faktor I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Faktor II
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ekonomi
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lingkungan
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aksesibilitas
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Analisis Lokasi dan Keruangan | 3
PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR
Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya
dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.
Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
Jaringan Jalan
Jaringan Listrik
Ketersediaan Air Bersih
Persampahan
Jaringan Drainase
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan Listrik
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persampahan
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 4
Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
Harga Sewa/Beli/Jual
Pendapatan/Penghasilan
Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
Topografi
Keindahan
Kenyamanan
Kebisingan
Polusi
Bencana Alam
Keamanan
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Persampahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Harga
Sewa/Beli/
Jual
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendapatan/
Penghasilan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keindahan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kenyamanan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebisingan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Polusi
Analisis Lokasi dan Keruangan | 5
Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
11. Jarak dari pusat kegiatan atau CBD
12. Ketersediaan angkutan umum
13. Jarak dari perdagangan dan jasa
14. Jarak dari tempat kesehatan
15. Jarak dari tempat kerja
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bencana Alam
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kenyamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Bencana Alam 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 6
Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
7. Aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu
8. Persyaratan tempat parkir
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan
angkutan umum
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
tempat
kesehatan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Analisis Lokasi dan Keruangan | 7
9. Batasan-batasan kemunduran
-Terimakasih-
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persyaratan
tempat parkir
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Persyaratan
tempat parkir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Analisis Lokasi dan Keruangan | 8
KUISIONER FAKTOR – FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI APARTEMEN
PUNCAK KERTAJAYA, SURABAYA
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Madaniya Hiya Efendi
Telp : 085736882684
PENDAHULUAN
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Di Indonesia perumahan
merupakan simbol status dalam mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari lingkunan
sekitarnya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk semakin meningkat, hal
tersebut berakibat terhadap semakin banyaknya permintaan akan rumah. Namun semakin
lama lahan semakin terbatas, maka perlu adanya solusi dalam mengatasi masalah
tersebut. Penyediaan apartemen merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan
masalah semakin meningkatnya permintaan perumahan namun ketersediaan lahan
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Analisis Lokasi dan Keruangan | 9
semakin terbatas. Dalam pembangunan apartemen perlu mempertimbangkan beberapa
aspek atau faktor dalam pemilihan lokasi apartemen. Pertimbangan dalam memilih lokasi
apartemen dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, lingkungan, dan lain
sebagainya.
TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY
Tujuan Pelaksanaan Survey :
9. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak Developer.
10. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak masyarakat.
11. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak akademisi.
12. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya dari pertimbangan tiga preferensi.
I. Identitas Responden
l. Identitas Responden Untuk Pihak Developer
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Telp/ HP :
Instansi :
Tgl Pengisian Kuisioner :
m. Identitas Responden Untuk Pihak Masyarakat
11. Nama : Beryl Faza Hutama
12. Alamat : Ngagel Jaya
Analisis Lokasi dan Keruangan | 10
13. Pekerjaan : Mahasiswa
14. Telp/HP : -
15. Tgl Pengisian Kuisioner : 23 Mei 2015
Analisis Lokasi dan Keruangan | 1
PETUNJUK PENGISIAN
Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor
yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka
yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan 9. Angka-angka ini menunjukkan tingkat
kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :
Intensitas
Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama
besarnya terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting daripada elemen yang lain
Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong
satu elemen dibanding elemen lain.
5 Elemen yang satu lebih penting
dari elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen disbanding elemen lain.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak
penting dari elemen lain
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan
terhadap dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lain
Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memenuhi tingkat
penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi
diantara 2 pilihan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 2
PERTANYAAN 1. TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR
Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan rumusan
faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh dan
strategi pengembangan kawasan perumahan.
n. Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
o. Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
p. Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
q. Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
r. Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
Faktor I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Faktor II
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ekonomi
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lingkungan
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aksesibilitas
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Analisis Lokasi dan Keruangan | 3
PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR
Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya
dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.
Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
Jaringan Jalan
Jaringan Listrik
Ketersediaan Air Bersih
Persampahan
Jaringan Drainase
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan Listrik
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persampahan
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 4
Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
Harga Sewa/Beli/Jual
Pendapatan/Penghasilan
Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
Topografi
Keindahan
Kenyamanan
Kebisingan
Polusi
Bencana Alam
Keamanan
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Persampahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Harga
Sewa/Beli/
Jual
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendapatan/
Penghasilan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keindahan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kenyamanan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebisingan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Polusi
Analisis Lokasi dan Keruangan | 5
Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
16. Jarak dari pusat kegiatan atau CBD
17. Ketersediaan angkutan umum
18. Jarak dari perdagangan dan jasa
19. Jarak dari tempat kesehatan
20. Jarak dari tempat kerja
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bencana Alam
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kenyamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Bencana Alam 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 6
Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
10. Aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu
11. Persyaratan tempat parkir
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan
angkutan umum
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
tempat
kesehatan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Analisis Lokasi dan Keruangan | 7
12. Batasan-batasan kemunduran
-Terimakasih-
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persyaratan
tempat parkir
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Persyaratan
tempat parkir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Analisis Lokasi dan Keruangan | 8
KUISIONER FAKTOR – FAKTOR PENENTUAN PEMILIHAN LOKASI APARTEMEN
PUNCAK KERTAJAYA, SURABAYA
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak
Kertajaya, Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor. Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki. Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria. Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai denngan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Madaniya Hiya Efendi
Telp : 085736882684
PENDAHULUAN
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Di Indonesia perumahan
merupakan simbol status dalam mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari lingkunan
sekitarnya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk semakin meningkat, hal
tersebut berakibat terhadap semakin banyaknya permintaan akan rumah. Namun semakin
lama lahan semakin terbatas, maka perlu adanya solusi dalam mengatasi masalah
tersebut. Penyediaan apartemen merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan
masalah semakin meningkatnya permintaan perumahan namun ketersediaan lahan
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Analisis Lokasi dan Keruangan | 9
semakin terbatas. Dalam pembangunan apartemen perlu mempertimbangkan beberapa
aspek atau faktor dalam pemilihan lokasi apartemen. Pertimbangan dalam memilih lokasi
apartemen dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, lingkungan, dan lain
sebagainya.
TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY
Tujuan Pelaksanaan Survey :
13. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak Developer.
14. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak masyarakat.
15. Menganalisis Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya berdasarkan preferensi pihak akademisi.
16. Menentukan Fakor-faktor Penentuan Pemilihan Lokasi Apartemen Puncak Kertajaya,
Surabaya dari pertimbangan tiga preferensi.
I. Identitas Responden
s. Identitas Responden Untuk Pihak Developer
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Telp/ HP :
Instansi :
Tgl Pengisian Kuisioner :
t. Identitas Responden Untuk Pihak Masyarakat
16. Nama : Rahmatyas Aditantri
17. Alamat : Jalan Dr. Sutomo No. 39 Ponorogo
Analisis Lokasi dan Keruangan | 10
18. Pekerjaan : Peneliti
19. Telp/HP : 082140835420
20. Tgl Pengisian Kuisioner : 21 Mei 2015
Analisis Lokasi dan Keruangan | 11
PETUNJUK PENGISIAN
Pada kuisioner ini, bapak/ibu diminta untuk menentukan tingkat kepentingan faktor
yang mempengaruhi dalam faktor-faktor startegi pengembangan kawasan industri. Angka
yang digunakan mulai dari 1 sampai dengan 9. Angka-angka ini menunjukkan tingkat
kepentingan faktor dengan arti sebagai berikut :
Intensitas
Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya 2 elemen mempunyai pengaruh yang sama
besarnya terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting daripada elemen yang lain
Pengalaman dari penelitian sedikit menyokong
satu elemen dibanding elemen lain.
5 Elemen yang satu lebih penting
dari elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen disbanding elemen lain.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak
penting dari elemen lain
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan
terhadap dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lain
Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memenuhi tingkat
penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6, 8 Nilai-nilai antara 2 nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai yang diberikan bila ada 2 kompromi
diantara 2 pilihan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 12
PERTANYAAN 1. TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR FAKTOR
Berikut ini terdapat sintesa faktor yang akan dibobotkan untuk mendapatkan rumusan
faktor yang dapat digunakan dalam membantu menentukan faktor-faktor pengaruh dan
strategi pengembangan kawasan perumahan.
1. Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
2. Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
3. Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
4. Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
5. Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
Faktor I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Faktor II
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ekonomi
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lingkungan
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Infrastruktur 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aksesibilitas
Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
Analisis Lokasi dan Keruangan | 13
PERTANYAAN 2.TINGKAT PERBANDINGAN ANTAR SUB FAKTOR
Setelah dilakukan pembobotan kepada level faktor tingkat I, maka selanjutnya
dilakukan pembobotan terhadap sub faktor yang merupakan level faktor tingkat II.
Faktor Infrastruktur : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
infrastruktur yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai pendukung penentuan
lokasi.
Jaringan Jalan
Jaringan Listrik
Ketersediaan Air Bersih
Persampahan
Jaringan Drainase
Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hukum/Peraturan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan Listrik
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Jaringan Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Air
Bersih
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persampahan
Jaringan Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persampahan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 14
Faktor Ekonomi : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
perekonomian masyarakat yang bertempat tinggal di apartemen untuk dijadikan
sebagai pendukung penentuan lokasi.
Harga Sewa/Beli/Jual
Pendapatan/Penghasilan
Faktor Lingkungan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi
lingkungan yang ada di apartemen dan sekitarnya untuk dijadikan sebagai pendukung
penentuan lokasi.
Topografi
Keindahan
Kenyamanan
Kebisingan
Polusi
Bencana Alam
Keamanan
Ketersediaan Air
Bersih
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Persampahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaringan
Drainase
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Harga
Sewa/Beli/
Jual
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendapatan/
Penghasilan
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keindahan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kenyamanan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebisingan
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Polusi
Analisis Lokasi dan Keruangan | 15
Faktor Aksesibilitas : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kemudahan akses atau prasarana yang ada di lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
Jarak dari pusat kegiatan atau CBD
Ketersediaan angkutan umum
Jarak dari perdagangan dan jasa
Jarak dari tempat kesehatan
Jarak dari tempat kerja
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bencana Alam
Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kenyamanan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Keindahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebisingan
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kenyamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemanan
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Polusi
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Alam
Polusi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Bencana Alam 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keamanan
Analisis Lokasi dan Keruangan | 16
Faktor Hukum/Peraturan : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
peraturan-peraturan yang mendukung pendirian lokasi studi untuk dijadikan sebagai
pendukung penentuan lokasi.
1. Aturan didirikannya gedung dan ukuran tertentu
2. Persyaratan tempat parkir
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan
angkutan umum
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari pusat
kegiatan atau
CBD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Ketersediaan
angkutan umum
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak dari
tempat
kesehatan
Jarak dari
perdagangan
dan jasa
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Jarak dari
tempat
kesehatan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jarak dari
tempat kerja
Analisis Lokasi dan Keruangan | 17
3. Batasan-batasan kemunduran
-Terimakasih-
Variabel I Bobot tingkat kepentingan berpasangan Variabel II
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persyaratan
tempat parkir
Aturan
didirikannya
gedung dan
ukuran
tertentu
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran
Persyaratan
tempat parkir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batasan-
batasan
kemunduran