+ All Categories
Home > Documents > Pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost dan Trust in Brand Terhadap Customer Retention (Studi...

Pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost dan Trust in Brand Terhadap Customer Retention (Studi...

Date post: 04-Mar-2023
Category:
Upload: poinema
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
199
1 PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING COST DAN TRUST IN BRAND TERHADAP CUSTOMER RETENTION (Studi Kasus pada Pelanggan Tetap Surat Kabar Malang Post di Kota Malang) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Sarjana Sains Terapan Manajemen Pemasaran, Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang Oleh : Sonia Ghina Izzati NIM. 1142620032 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MALANG 2015
Transcript

1

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING COST

DAN TRUST IN BRAND TERHADAP CUSTOMER RETENTION

(Studi Kasus pada Pelanggan Tetap Surat Kabar Malang Post di Kota Malang)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Sarjana Sains Terapan

Manajemen Pemasaran, Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Malang

Oleh :

Sonia Ghina Izzati

NIM. 1142620032

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015

2

Lembar Pengesahan Skripsi

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING COST

DAN TRUST IN BRAND TERHADAP CUSTOMER RETENTION

(Studi Kasus Pada Pelanggan Tetap Surat Kabar Malang Post di Kota Malang)

Oleh:

Sonia Ghina Izzati

NIM. 1142620032

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 30 Juli 2015

Dewan Penguji,

Drs. Rulirianto, MSi (Pembimbing I / Penguji I)

NIP. 19580412 198811 1001

Dra. Fullchis Nurtjahjani, MM (Penguji II)

NIP. 19650328 199303 2001

Drs. Joni Dwi Pribadi, M.AB (Penguji III)

NIP. 19630109 199403 1003

Bambang Suryanto, S.Pd., M.Pd (Penguji Bahasa)

NIP. 19670227 199303 1001

Ketua Jurusan Administrasi Niaga,

Heru Utomo.SE.MElecComm

NIP. 196412081990031003

3

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Sonia Ghina Izzati,

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Customer Satisfaction,

Switching Cost dan Trust In Brand Terhadap Customer Retention (Studi Kasus

pada Pelanggan Tetap Surat Kabar Malang Post di Kota Malang)” merupakan

hasil penelitian saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang

lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian

kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari

penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan / atau

tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya

ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas,

baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang

saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan jasa yang telah diberikan oleh Politeknik

Negeri Malang batal saya terima.

Malang, 30 Juli 2015

Yang membuat pernyataan,

Sonia Ghina Izzati

NIM. 1142620032

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan hidayah yang telah diberikan oleh Allah

SWT, sehingga laporan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Customer

Satisfaction, Switching Cost dan Trust In Brand Terhadap Customer Retention

(Studi Kasus pada Pelanggan Tetap Surat Kabar Malang Post di Kota Malang)”

dapat diselesaikan.

Laporan disusun berdasarkan hasil interveiw yang dilakukan kepada

Kepala Bagian Pemasaran PT. Malang Post Cemerlang dan hasil survey yang

dilakukan kepada pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh ijazah

Sarjana Sains Terapan, Manajemen Pemasaran, Jurusan Administrasi Niaga,

Politeknik Negeri Malang.

Dalam penyusunan laporan, penulis tidak terlepas dari dukungan dan

bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu

penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya laporan ini, antara lain :

1. Direktur Politeknik Negeri Malang, Bapak Ir. Tundung Subali Patma, MT;

2. Ketua Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang, Bapak Heru

Utomo, SE, MelecComm;

3. Dosen Pembimbing I, Drs Rulirianto, MSi yang telah membimbing dan

mengarahkan penyusunan laporan sehingga dapat terselesaikan dengan baik;

4. Dosen Pembimbing II, Drs. R Sugeng Basuki, MM yang telah membantu dan

mengarahkan penyusunan laporan sehingga dapat terselesaikan dengan baik;

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Malang,

yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pemasaran, baik

dalam bentuk teori maupun praktek;

6. Bapak Buari selaku Kepala Bagian Pemasaran dan Bapak Imam selaku Tim

Pemasaran PT. Malang Post Cemerlang yang telah memberikan informasi yang

dibutuhkan selama melakukan penelitian;

5

7. Kedua orang tua, Drs. Sumiantoro dan Nurul Baiti yang selalu memberikan

dukungan baik berupa materil maupun moril;

8. Teman-teman D4 Marketing angkatan 2011, Jurusan Administrasi Niaga,

Politeknik Negeri Malang yang telah memberikan dukungan semangat kepada

penulis;

9. Sahabat-sahabat; Karina, Rosiana, Nugraha, Brian, Syamsul, Nadya, Mirzana,

Qonitah, Aulia, Dewi, Rizdina, Irwan Amri, Rizkia Noviana, Prima Hening

dan Roy Ade yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis;

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Penulis memerlukan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk

memperbaiki penelitian. Penulis juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan

baik dalam segi isi penelitian maupun dari segi penulisan. Akhir kata, diucapkan

banyak terima kasih dan semoga laporan dapat memberikan manfaat bagi pribadi,

mahasiswa-mahasiswi Politeknik Negeri Malang dan masyarakat luas. Amin.

Malang, 30 Juli 2015

Sonia Ghina Izzati

6

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING COST

DAN TRUST IN BRAND TERHADAP CUSTOMER RETENTION

(Studi Kasus pada Pelanggan Tetap Surat Kabar Malang Post di Kota Malang)

ABSTRAK

(Sonia Ghina Izzati, 2015 143 halaman)

Surat kabar sebagai media penyedia informasi, terus mengalami

perkembangan. Hal ini menyebabkan persaingan di industri surat kabar menjadi

ketat. Selain memiliki pesaing di industri yang sama, seiring dengan

perkembangan teknologi informasi, surat kabar juga harus bersaing dengan media

online. Akibatnya kini market share surat kabar menjadi terancam. Keunggulan

media online yang dapat memberikan kemudahan dalam melakukan akses

informasi tanpa ada batasan ruang dan waktu, membuat surat kabar cetak dirasa

kurang dapat memenuhi kebutuhan informasi secara cepat dan dapat dijangkau

oleh banyak orang. Dengan adanya fenomena tersebut, tidak sedikit perusahaan

surat kabar yang dirasa perlu untuk melakukan upaya mempertahankan market

share, dengan berfokus pada mempertahankan tingkat customer retention.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat customer retention pelanggan

tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang yang dipengaruhi oleh customer

satisfaction, switching cost dan trust in brand.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah 52 responden yang diambil dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Instrumen pengumpulan data penelitian, menggunakan

kuesioner dengan pernyataan tertutup. Untuk analisis data, digunakan analisis

statistik inferensial parametrik.

Berdasarkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,722, Hal ini menunjukkan

bahwa 72,2% variasi dari Customer Retention (Y1) bisa dijelaskan oleh variasi

dari Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand (X3).

Sedangkan sisanya, 27,8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak disebut

dalam penelitian ini. Untuk nilai uji F, memiliki angka sebesar 45,219 dengan

signifikansi 0,000. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa

“Customer satisfaction, Switching cost dan Trust in Brand secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap Customer Retention pada pelanggan tetap surat

kabar Malang Post di Kota Malang” dapat dibuktikan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Malang Post Cemerlang

dapat meningkatkan customer retention pelanggan tetap surat kabar Malang Post

dengan meningkatkan customer satisfaction, switching cost, dan trust in brand,

sehingga dapat diketahui strategi yang harus dilakukan untuk menaikkan tingkat

customer retention yang berdampak pula pada peningkatan market share dan

profit perusahaan.

Kata kunci: customer satisfaction; customer retention; switching cost; trust in

brand, surat kabar

7

THE INFLUENCE OF CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING

COST, AND TRUST IN BRAND TOWARDS CUSTOMER RETENTION

(Case Study in Regular Customer Malang Post Newspaper in Malang City)

ABSTRACT

(Sonia Ghina Izzati, 2015 143 Pages)

Newspaper, which becomes a media of information, continually has

developed. This causes the tight competition in newspaper industries. However,

newspapers as printed media must compete with online media nowadays. As put a

consequence, the market share of newspaper is threatened. The superiority of

online media give an ease to access information without being limited by space

and time. It makes printed newspaper can not fulfill the speed of information. As a

result, many newspaper companies need to maintain their market share by

focusing on increasing customer retention rates. This reasearch is intended to

know customer retention rates of Malang Post newspapers in Malang City which

are influenced by customer satisfaction, switching cost and trust in brand.

This reasearch is a quantitative research in nature. The number of sample is

52 respondents taken by purposive sampling method. The Instrument to collect

data is questionnaire. For the data analysis, the researcher uses an inferential

statistic parametric analysis.

The Adjusted R Square score is 0,722. It means that 72,2% variation from

Customer Retention (Y1) can be explained by variation of Customer Satisfaction

(X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand (X3). Meanwhile 27,8% can be

explained by other causes which are not mentioned in this research. The F test

score is 45,219 with 0,000 signification. Therefore, the hypothesis stating that

“there is a significant simultaneous influence of customer satisfaction, switching

cost and trust in brand towards customer retention” is accepted.

The researcher can conclude that PT. Malang Post Cemerlang may increase

customer retention rates of Malang Post newspaper by intensifying customer

satisfaction, switching cost and trust in brand. From this, it can be known what

strategy to be done to increase rates. Finally, it will affect the expanding market

share and company profit.

Keywords: customer satisfaction; customer retention; switching cost; trust in

brand, newspaper

8

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ................................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ iii

SURAT KETERANGAN ................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 8

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 10

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitan ...................................................... 10

1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 10

1.4.2 Manfaat Penelitan ................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13

2.1 Kajian Teori .................................................................................. 13

2.1.1 Pengertian Manjemen Pemasaran ........................................ 13

2.1.2 Customer Satisfaction .......................................................... 14

2.1.3 Switching Cost ...................................................................... 23

2.1.4 Trust In Brand ..................................................................... 28

2.1.5 Customer Retention ............................................................. 32

2.1.5.1 Perilaku Konsumen Jasa .......................................... 32

2.1.5.2 Pengertian Customer Retention ................................ 33

2.1.6 Surat Kabar .......................................................................... 36

2.1.6.1 Pengertian Jasa ......................................................... 37

2.1.6.2 Pengertian Media Massa .......................................... 37

2.1.6.3 Pengertian Surat Kabar ............................................ 38

2.2 Kajian Empiris .............................................................................. 41

2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian sekarang Dengan Penelitian

Terdahulu ...................................................................................... 43

2.4 Konseptual Penelitian ................................................................... 45

2.5 Hipotesis Penelitian ...................................................................... 49

9

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 51

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 51

3.2 Jenis Penelitian .............................................................................. 51

3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 52

3.3.1 Populasi ................................................................................ 52

3.3.2 Sampel .................................................................................. 52

3.4 Jenis Data ...................................................................................... 55

3.4.1 Data Primer .......................................................................... 55

3.4.2 Data Sekunder ...................................................................... 55

3.5 Jabaran Variabel dan Skala Pengukuran ....................................... 55

3.5.1 Jabaran Variabel ................................................................... 55

3.5.2 Skala Pengukuran ................................................................. 59

3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 60

3.7 Metode Analisis Data .................................................................... 61

3.7.1 Analisis Deskriptif ............................................................... 61

3.7.1.1 Distribusi Frekuensi ................................................. 62

3.7.1.2 Statistik Rata-rata ..................................................... 62

3.7.1.3 Angka Indeks ........................................................... 62

3.7.2 Uji Alat Ukur ....................................................................... 62

3.7.2.1 Uji Validitas .............................................................. 62

3.7.2.2 Uji Reabilitas ............................................................ 63

3.7.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 63

3.7.3.1 Uji Normalitas .......................................................... 64

3.7.3.2 Uji Heterokedastisitas .............................................. 64

3.7.3.3 Uji Autokorelasi ....................................................... 65

3.7.3.4 Uji Multikolinearitas ................................................ 65

3.7.4 Analsis Statistik Inferensial Parametrik ............................... 66

3.7.4.1 Analisis Regresi Berganda ....................................... 66

3.7.4.2 Koefisien Determinasi .............................................. 68

3.8 Uji Hipotesis ................................................................................. 68

3.8.1 Uji F ..................................................................................... 69

3.8.2 Uji t ..................................................................................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 75

4.1 Penyajian Data .............................................................................. 75

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 75

4.1.1.1 Sejarah PT. Malang Post Cemerlang ....................... 75

4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Malang Post Cemerlang .............. 77

4.1.1.3 Lokasi PT. Malang Post Cemerlang ........................ 77

4.1.1.4 Struktur Organisasi PT. Malang Post Cemerlang .... 78

4.1.1.5 Profil Personalia PT. Malang Post Cemerlang ......... 79

4.1.2 Gambaran Umum Responden .............................................. 90

4.1.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 94

4.1.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ................. 95

10

4.1.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan ................................................................ 97

4.1.2.4 Gambaran Responden Berdasarkan Status

Pekerjaan .................................................................. 99

4.1.2.5 Gambaran Responden Berdasarkan Pendapatan ...... 101

4.2 Analisa Data ................................................................................... 103

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................. 103

4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Variabel ................................... 104

4.2.1.2.1 Distribusi Frekuensi

Variabel Customer Satisfaction ................. 104

4.2.1.2.2 Distribusi Frekuensi

Variabel Switching Cost ............................. 109

4.2.1.2.3 Distribusi Frekuensi

Variabel Trsut In Brand ............................. 112

4.2.1.2.4 Distribusi Frekuensi

Variabel Customer Retention ..................... 114

4.2.2 Hasil Uji Alat Ukur ............................................................... 116

4.2.2.1 Hasil Uji Validitas ..................................................... 116

4.2.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ................................................. 118

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 118

4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas ................................................. 118

4.2.3.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ...................................... 120

4.2.3.3 Hasil Uji Autokorelasi ............................................... 121

4.2.3.4 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................ 122

4.2.4 Hasil Analisis Statistik Inferensial Parametrik .................... 123

4.2.4.1 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................... 123

4.2.4.2 Hasil Koefisien Determinasi ..................................... 126

4.3 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 127

4.3.1 Hasil Uji F ............................................................................. 127

4.3.2 Hasil Uji t ............................................................................. 128

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 131

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 139

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 139

5.2 Implikasi Penelitian ....................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

11

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Urutan Market Share Surat Kabar Regional yang Beredar di Kota

Malang ............................................................................................... 7

Tabel 2 Daftar Surat Kabar Nasional yang Beredar di Kota Malang ............. 8

Tabel 3 Ketentuan Umum Praktik Branding di Indonesia .............................. 29

Tabel 4 Hasil Kajian Penelitian Terdahulu ..................................................... 41

Tabel 5 Persamaan dan Perbedaan antara Penelitian Sekarang dengan

Penelitian Terdahulu ........................................................................... 43

Tabel 6 Indikator yang Dapat Dijadikan Sebagai Ukuran Variabel

Independen ......................................................................................... 56

Tabel 7 Indikator yang Dapat Digunakan Sebagai Ukuran Variabel

Dependen ........................................................................................... 58

Tabel 8 Jawaban Item Instrumen Penelitian ................................................... 59

Tabel 9 Bentuk Instrumen Penelitian .............................................................. 60

Tabel 10 Gambaran Populasi Penelitian ........................................................... 90

Tabel 11 Gambaran responden Penelitian ......................................................... 91

Tabel 12 Daftar Responden Penelitian .............................................................. 92

Tabel 13 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 94

Tabel 14 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ........................................... 96

Tabel 15 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 98

Tabel 16 Gambaran Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ........................ 100

Tabel 17 Gambaran Responden Berdasarkan Pendapatan ................................ 102

Tabel 18 Distribusi Frekuensi Variabel Customer Satisfaction ........................ 104

Tabel 19 Distribusi Frekuensi Variabel Switching Cost ................................... 109

Tabel 20 Distribusi Frekuensi Variabel Trust In Brand .................................... 112

Tabel 21 Distribusi Frekuensi Variabel Customer Retention ........................... 114

Tabel 22 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 116

Tabel 23 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 118

Tabel 24 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 121

Tabel 25 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 122

Tabel 26 Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................ 123

Tabel 27 Hasil Koefisien Determinasi .............................................................. 126

Tabel 28 Hasil Uji F ........................................................................................... 127

Tabel 29 Hasil Uji t ........................................................................................... 129

12

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Persentase Sirkulasi Surat Kabar Malang Post di Malang Raya ...... 6

Gambar 2 Model Kepuasan / Ketidakpuasan Konsumen ............................. 14

Gambar 3 Manfaat Orientasi Pelanggan .......................................................... 34

Gambar 4 Kerangka Proses berfikir ................................................................. 47

Gambar 5 Kerangka Konseptual Penelitian ..................................................... 48

Gambar 6 Rumus Statistik Pendekatan Yamane untuk Penghitungan Sample

Penelitian ......................................................................................... 54

Gambar 7 Struktur Organisasi PT. Malang Post Cemerlang ........................... 78

Gambar 8 Persentase Jumlah Responden di tiap Kecamatan di Kota Malang . 91

Gambar 9 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 119

Gambar 10 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................ 120

13

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Grafik Jumlah Responden di tiap Kecamatan di Kota Malang

Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................. 95

Grafik 2 Grafik Jumlah Responden di tiap Kecamatan di Kota Malang

Berdasarkan Usia ............................................................................. 96

Grafik 3 Grafik Jumlah Responden di tiap Kecamatan di Kota Malang

Berdasarkan Tingkat pendidikan ..................................................... 98

Grafik 4 Grafik Jumlah Responden di tiap Kecamatan di Kota Malang

Berdasarkan Status Pekerjaan ......................................................... 100

Grafik 5 Grafik Jumlah Responden di tiap Kecamatan di Kota Malang

Berdasarkan Pendapatan ................................................................. 102

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Penulis .......................................................

Lampiran 2 Interview Guide ............................................................................

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian .....................................................................

Lampiran 4 Tabulasi Hasil Penyebaran Kuesioner ..........................................

Lampiran 5 Daftar Pelanggan Tetap PT. Malang Post Cemerlang ..................

Lampiran 6 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel .............................................

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas ........................................................................

Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................

Lampiran 9 Hasil Uji Asumsi Klasik, Hasil Analisis Statistik Inferensial

Parametrik, dan Hasil Uji Hipotesis ..............................................

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian dan Absensi ..................................................

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Boediono (2008:02) “faktor penggerak yang sangat dasar

bagi aktivitas ekonomi adalah adanya kebutuhan manusia”. Di Indonesia, sejak

era penjajahan Belanda (1619) hingga era reformasi, media komunikasi

merupakan hal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat

kaitannya dengan informasi. Seiring dengan pemenuhan kebutuhan akan

informasi inilah, muncul pergerakan aktivitas ekonomi di sektor media

komunikasi.

Salah satu media komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan

informasi adalah surat kabar. Menurut Wardhani (2013:30) “surat kabar

merupakan media cetak yang terbit setiap hari secara teratur. Tulisannya dalam

bentuk berita, artikel, features (cerita human interest atau profil) dan tajuk”. Saat

ini surat kabar yang menjadi media penyedia informasi, terus mengalami

perkembangan. Hal ini menyebabkan persaingan di industri surat kabar menjadi

semakin ketat. Banyaknya pilihan surat kabar, membuat konsumen dapat dengan

leluasa untuk menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya.

Selain ketatnya persaingan di industri surat kabar, kini seiring dengan

perkembangan teknologi informasi, industri surat kabar juga harus bersaing

dengan media online, yakni media bagi para pembaca untuk mendapatkan

16

berbagai informasi melalui jaringan internet. Melalui media online, masyarakat

lebih mudah mengakses informasi tanpa ada batasan ruang dan waktu. Sebagai

contoh, seorang warga negara asal Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat,

dapat membuka situs berita yang ada di Indonesia, seperti Detik.com, untuk dapat

mengetahui peristiwa terkini yang terjadi di Indonesia tanpa harus membeli surat

kabar lokal maupun nasional. Kelemahan inilah yang menjadikan surat kabar

tidak lebih unggul dari media online, berdasarkan wilayah distribusinya. Surat

kabar hanya beredar di tingkat lokal ataupun nasional saja. Sedangkan media

online, dapat diakses dimana saja selama wilayah tersebut terkoneksi dengan

jaringan internet.

Bentuk keterbatasan lain dari surat kabar adalah, berita yang

dimunculkan oleh surat kabar hari ini merupakan berita yang terjadi kemarin atau

periode sebelumnya. Informasi yang terjadi dari satu jam yang lalu, baru akan di

beritakan pada surat kabar yang terbit esok hari. Sedangkan di zaman yang serba

instan ini, masyarakat cenderung membutuhkan informasi yang cepat dan tepat.

Hal ini menjadikan periode terbit surat kabar menjadi kurang dapat menyesuaikan

dengan dinamika zaman. Keberadaan media online membuat surat kabar terlihat

lamban. Bahkan saat ini dengan semakin berkembangnya pengguna situs jejaring

sosial, seperti Facebook, Twitter dan Blog, seseorang bisa turut berperan serta

dalam memberikan informasi mengenai peristiwa yang terjadi.

Berdasarkan fenomena tersebut, kini tingkat customer retention

pelanggan surat kabar menjadi terancam. Tidak sedikit perusahaan surat kabar

yang pada akhirnya harus berusaha mempertahankan customer retention

17

pelanggan yang sudah ada. Menurut Levitt dalam Tjiptono (2014:380), “pada

hakikatnya tujuan utama setiap bisnis adalah menciptakan dan mempertahankan

pelanggan”. Jika perusahaan surat kabar terus hanya berusaha menarik pelanggan

baru untuk menggantikan pelanggan yang sudah berpindah, tidak mungkin

perusahaan dapat tumbuh dan meraih pangsa pasar. Mengembangkan hubungan

jangka panjang dengan konsumen, kini memiliki nilai yang lebih baik serta

dianggap sebagai metode yang lebih efektif untuk meningkatkan profitabilitas

perusahaan surat kabar.

Menurut penelitian Clancy & Shulman Tahun 1994 dalam Tjiptono

(2014:380) menunjukkan bahwa “biaya mempertahankan seorang pelanggan saat

ini kerap kali hanyalah sebesar 25% dari biaya mendapatkan seorang pelanggan

baru. Selain itu dengan program pemasaran yang ada sudah memadai,

kemungkinan mempertahakan seorang pelanggan saat ini lebih dari 60%,

sementara probabilitas mendapatkan seorang pelanggan baru kurang dari 30%”.

Menurut Richeld & Sasser dalam Tjiptono (2014:380) “peningkatan retensi

pelanggan sebesar 5% bisa menghasilkan peningkatan laba jangka panjang antara

25% sampai 95% pada sejumlah industri”.

Menurut Mowen dan Minor (2002:89), salah satu studi baru-baru ini

yang meneliti tentang tingkat kepuasan pelanggan dengan perusahaan Swedia

mendapatkan bahwa selama periode lima tahun suatu peningkatan sebesar 1%

dalam kepuasan pelanggan menyebabkan kenaikan sebesar 11,4% pengambilan

atas investasi perusahaan. Hasil ini mengungkapkan bahwa para pelanggan yang

merasa puas secara positif mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan.

Hal ini juga dikemukakan oleh Tjiptono (2014:381), “customer retention yang

dilandasi kemampuan membangun orientasi pelanggan dapat memberikan

18

sejumlah manfaat, seperti peningkatan produktivitas dan pertumbuhan

pendapatan”.

Dalam upaya mempertahankan customer retention surat kabar,

perusahaan perlu melakukan beberapa usaha. Dalam penelitian ini dibahas tiga

faktor yang dapat mempengaruhi tingkat customer retention pelanggan surat

kabar, yakni customer satisfaction, switching cost dan trust in brand. Upaya untuk

mempertahankan customer retention surat kabar yang pertama adalah, perusahaan

perlu meningkatkan customer satisfaction (kepuasan pelanggan), seperti yang

dikemukakan oleh Hasan (2009:67) bahwa “strategi fokus pada kepuasan

pelanggan merupakan alternatif dalam upaya mempertahankan pelanggan”.

Menurut Mowen dan Minor (2002:89), “customer satisfaction didefinisikan

sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa

setelah mereka memperoleh dan menggunakanannya”.

Selain meningkatkan customer satisfaction, perusahaan surat kabar

juga perlu meningkatkan pemahaman mengenai switching cost (biaya beralih).

Menurut Kotler dan Keller (2009:151) “terlalu banyak perusahaan yang

mengalami kerugian akibat pelanggan yang hilang atau beralih”. Oleh karena itu,

menurut Tjiptono (2014:383), “pemahaman mengenai switching cost sangat

penting dikarenakan dampak signifikannya pada perilaku pembelian ulang,

strategi pemasaran yang harus diterapkan dan struktur industri persaingan”.

Burnham et al., dalam Tjiptono (2014:383) mendefinisikan switching cost sebagai

“one time costs yang dipersepsikan atau diasosiasikan pelanggan dengan proses

19

beralih dari penyedia jasa atau produk yang satu ke penyedia jasa atau produk

yang lain”.

Dalam usaha mempertahankan customer retention, perusahaan surat

kabar juga tidak boleh melupakan trus in brand dari pelanggan. Menurut teori

kepercayaan-komitmen Morgan dan Hunt dalam Ferrinadewi (2008:148),

“kepercayaan adalah variabel kunci dalam mengembangkan keinginan yang tahan

lama untuk terus mempertahankan hubungan jangka panjang, dalam hal ini merek

tertentu”. Menurut Ferrinadewi (2008:147), “dalam riset costabile (1998) trust

(kepercayaan) didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dan sudut pandang

konsumen didasarkan pada pengalaman atau pada urut-urutan transaksi atau

interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk”.

Berdasarkan uraian teori mengenai Customer Satisfaction, Switching

Cost dan Trust In Brand tersebut, maka customer retention memang sangat

dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut. Dalam penelitian ini untuk mengetahui

tingkat customer retention surat kabar yang dapat dipengaruhi oleh ketiga faktor

tersebut, digunakan surat kabar Malang Post sebagai objek penelitian.

Surat kabar Malang Post adalah anak perusahaan Jawa Pos yang terbit

bersamaan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan untuk

penerbitan pers. Surat kabar Malang Post memuat berita politik lokal,

masalah sosial, pendidikan, dan berita olahraga sebagai porsi terbanyak dalam

sajian berita. Saat ini sirkulasi surat kabar Malang Post adalah di daerah Kota

Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu dan sebagian wilayah Jawa Timur.

Gambar 1 adalah persentase sirkulasi surat kabar Malang Post di Malang Raya.

20

(Sumber : Kepala Bagian Pemasaran, PT. Malang Post Cemerlang, Mei 2015)

Gambar 1. Persentase Sirkulasi Surat Kabar Malang Post di Malang Raya

Menurut survey yang dilakukan oleh Dewan Pers Nasional tahun

2004, Malang Post dibaca lebih kurang oleh 200 ribu orang setiap hari, dan masuk

kedalam kategori Koran Harian di Pulau Jawa yang konsisten dalam pemberitaan.

Disimpulkan dalam survey tersebut, Malang Post sudah mendapat kepercayaan

dari berbagai kalangan pengusaha yang ditandai dengan banyaknya iklan produk

komersiil yang publikasinya dipercayakan kepada surat kabar Malang Post. Selain

itu, saat ini surat kabar Malang Post yang diterbitkan oleh PT. Malang Post

Cemerlang, memiliki satu anak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama,

yakni Malang Express.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa saat ini surat kabar

cetak memiliki tantangan dalam mempertahankan tingkat customer retention. Hal

ini tidak jauh berbeda dengan surat kabar Malang Post. Disamping memiliki

banyak keunggulan, surat kabar Malang post juga memiliki tantangan besar dalam

mempertahankan tingkat customer retention. Menurut Dinas Komunikasi dan

Informatika Kota Malang, saat ini perkembangan teknologi informasi di Kota

40%

30%

20%

10% 40% Kota Malang

30% Kabupaten Malang

20% Kota Batu

10% Lain-lain

21

Malang, tergolong baik. Seperti yang terlihat dari banyaknya program

pengembangan komunikasi, informasi dan media massa yang dilakukan oleh

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang. Program tersebut diantaranya

Pelayanan Pengaduan Publik Kota Malang, Pengolahan Informasi dan

Dokumentasi Kota Malang, Pengembangan Kemitraan Media Massa dan lain-

lain. (Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, Maret 2015).

Adanya perkembangan teknologi informasi yang baik tersebut, membuat peluang

media online menjadi semakin besar dalam memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat Kota Malang namun juga akan mengancam tingkat customer retention

pembaca surat kabar cetak termasuk surat kabar Malang Post. Namun selain

hadirnya media online, surat kabar Malang Post juga memiliki tantangan dalam

hal memenangi persaingan surat kabar cetak utamanya memenangi persaingan

surat kabar cetak di segmentasi pasar yang sama, yakni surat kabar berskala

regional. Tabel 1 akan menunjukkan urutan market share surat kabar berskala

regional yang beredar di Kota Malang Tahun 2013, dari yang tertinggi hingga

terendah.

Tabel 1. Urutan Market Share Surat Kabar Regional yang Beredar di Kota Malang

Tahun 2013.

Urutan

ke-

Surat

Kabar Jenis

Tahun

Pendirian Status

1 Radar

Malang

Suplemen dlm

Jawa Pos, 8 halaman 1999 Jawa Pos Grup

2 Surya Harian Pagi, 20 halaman 1989 Kompas- Gramedia

Group

3 Malang

Post Harian Pagi, 20 halaman 1998 Jawa Pos Grup

4 Memo

Arema

„Edisi lokal‟

Memorandum, 12

halaman

1999 Jawa Pos Grup

22

(Sumber : Kepala Bagian Pemasaran PT. Malang Post Cemerlang, Mei 2015)

Tabel 1 memberikan informasi bahwa luasnya market share surat kabar Malang

Post yang beredar di Kota Malang ada pada urutan ke tiga. Adanya informasi

tersebut, maka surat kabar Malang Post perlu meningkatkan customer retention

agar dapat memperluas market share dan dapat memenangi persaingan surat kabar

cetak di segmentasi surat kabar regional, terlebih lagi dapat mengungguli surat

kabar berskala nasional yang beredar di Kota Malang seperti Jawa Pos, Kompas,

Bola Harian dan Sindo Lokal. Tabel 2 adalah daftar surat kabar Nasional yang

beredar di Kota Malang.

Tabel 2. Daftar Surat Kabar Nasional yang Beredar di Kota Malang

Surat Kabar Jenis Tahun

Pendirian

Tahun

Masuk

Malang

Status

Jawa Pos Harian Pagi

32 halaman 1949 1979 Jawa Pos Grup

Kompas Harian Pagi

36 – 44 halaman 1965 1970an

Kompas –

Gramedia Grup

Bola Harian Surat Kabar Harian

24 halaman 2014 2014

Kompas

Gramedia

Sindo Lokal Surat Kabar Harian

24 halaman 2005 2005

Media Nusantara

Citra

(Sumber : Kepala Bagian Pemasaran, PT. Malang Post Cemerlang, Mei 2015)

1.2 Rumusan Masalah

Menurut Tuckman dalam Sugiyono (2010:53) “rumusan masalah yang

baik adalah yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dinyatakan

dalam bentuk kalimat tanya, atau alternatif yang secara implisit mengandung

pertanyaan. Bentuk rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah

rumusan masalah asosiatif”. Menurut Sugiyono (2010:55) “rumusan masalah

asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan

23

antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan antar variabel dalam menentukan

rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal”.

Menurut Sugiyono (2010:56) “hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat

sebab akibat". Dalam penelitian ini terdapat variabel independen (variabel yang

mempengaruhi) yang terdiri atas customer satisfaction, switching cost dan trust in

brand serta variabel dependen (variabel dipengaruhi) yang terdiri atas customer

retention.

Dalam penelitian ini, akan dibahas tentang beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi customer retention antara lain customer satisfaction, switching

cost dan trust in brand. Oleh karena itu perlu diketahui penerapan ketiga faktor

tersebut pada pelanggan tetap surat kabar Malang Post dalam rangka

meningkatkan customer retention. Atas dasar rumusan masalah tersebut, timbul

pertanyaan peneliti sebagai berikut:

a. Adakah pengaruh antara customer satisfaction terhadap customer retention

pada pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang?

b. Adakah pengaruh antara switching cost terhadap customer retention pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang?

c. Adakah pengaruh antara trust in brand terhadap customer retention pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang?

d. Secara bersamaan, adakah pengaruh antara customer satisfaction, switching

cost dan trust in brand terhadap customer retention pada pelanggan tetap surat

kabar Malang Post di Kota Malang?

24

e. Dari ketiga faktor customer satisfaction, switching cost dan trust in brand,

manakah faktor yang paling dominan dalam memberikan pengaruh terhadap

customer retention pada pelanggan tetap surat kabar malang post di Kota

Malang?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini disusun batasan masalah untuk memfokuskan

pokok pembahasan. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah faktor yang

mempengaruhi customer retention, antara lain customer satisfaction, switching

cost dan trust in brand. Sedangkan objek penelitian ini adalah pelanggan tetap

surat kabar Malang Post. Penelitian ini memilih pelanggan tetap surat kabar

Malang Post di Kota Malang dikarenakan menurut Griffin (2003:05), ciri dari

customer retention adalah “presentase pelanggan yang telah memenuhi sejumlah

pembelian ulang selama periode waktu yang terbatas”. Dengan kriteria tersebut,

maka pelanggan tetap surat kabar malang post dapat dikatakan relevan dengan

judul penelitian. Pelanggan tetap ini difokuskan pada pelanggan tetap surat kabar

Malang Post yang hanya ada di Kota Malang dengan rentang waktu berlangganan

minimal 1 bulan, dan masih menjadi pelanggan PT. Malang Post Cemerlang

hingga tanggal 31 Maret Tahun 2015.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai adalah:

25

a. Untuk menganalisis pengaruh customer satisfaction terhadap customer

retention pada pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

b. Untuk menganalisis pengaruh switching cost terhadap customer retention pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

c. Untuk menganalisis pengaruh trust in brand terhadap customer retention pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

d. Untuk menganalisis secara bersama-sama pengaruh customer satisfaction,

switching cost dan trust in brand terhadap customer retention pada pelanggan

tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

e. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam memberikan pengaruh

dari customer satisfaction, switching cost dan trust in brand terhadap customer

retention pada pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1.4.2.1 Bagi Mahasiswa

Dari penelitian ini, mahasiswa memperoleh manfaat antara lain:

a. Memperoleh informasi untuk kajian pengetahuan manajemen pemasaran.

b. Mahasiswa berkesempatan untuk membandingkan teori yang didapat selama

melakukan pembelajaran di kampus dengan fakta yang ada dilapangan

mengenai pengaruh customer satisfaction, switching cost dan trust in brand

terhadap customer retention pada pelanggan tetap surat kabar Malang Post di

Kota Malang.

1.4.2.2 Bagi Jurusan Administrasi Niaga

26

Dari penelitian ini, Jurusan Administrasi Niaga memperoleh manfaat

antara lain:

a. dapat mengukur kualitas pembelajaran, kualiatas mahasiswa dan kualitas dosen

dalam mengkaji fenomena yang berkaitan dengan manajemen pemasaran.

b. Dari hasil output penelitian, Jurusan Administrasi Niaga dapat melakukan

evaluasi dalam hal sistem pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

mahasiswa.

1.4.2.3 Bagi Perusahaan

Dari penelitian ini, PT. Malang Post Cemerlang memperoleh manfaat

antara lain:

a. Mendapatkan informasi mengenai tingkat retensi pelanggan tetap surat kabar

Malang Post

b. Perusahaan dapat memanfaatkan informasi tersebut sebagai bahan evaluasi

dalam menetapkan kebijakan di PT. Malang Post Cemerlang kaitannya untuk

meningkatkan customer retention pelanggan tetap surat kabar Malang Post

sehubungan dengan faktor customer satisfaction, switching cost dan trust in

brand yang memengaruhinya.

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Menurut Sugiyono (2010:81) “teori adalah seperangkat konstruk

(konsep) definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara

sistematik, melalui spesifikais hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna

untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena”.

2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Hasan (2008:01) “pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu

dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi

stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham)”. Menurut Kotler dan Keller

(2009:05), “inti dari pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan

manusia dan sosial”. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam

Kotler dan Keller (2009:05), “pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan

serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai

kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”.

Menurut Murti Sumarni dalam Sunyoto (2013:02) “manajemen

pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas

program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasional”.

28

2.1.2 Customer Satisfaction (Kepuasan Konsumen)

Menurut Mowen dan Minor (2002:89) customer satisfaction

merupakan “keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa

setelah mereka memperoleh dan menggunakanannya. Ini merupakan penilaian

evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh seleksi pembelian khusus dan

pengalaman menggunkan atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut”. Model

kepuasan dan ketidakpuasan konsumen dapat dilihat pada Gambar 2

(Sumber: John C. Mowen dan Michael Minor, 2002)

Gambar 2. Model Kepuasan/Ketidakpuasan Konsumen

Menurut Mowen dan Minor (2002:89), “awalnya konsumen

melakukan pemakaian atau konsumsi terhadap suatu produk. Kemudian

melakukan evaluasi secara menyeluruh atas kinerja/kualitas produk. Setelah

melakukan evaluasi, konsumen akan membandingkan persepsi mereka atas

Pemakaian/

konsumsi

produk

Konfirmas/

diskonfirmasi

pengharapan

Ekspektasi akan

kinerja/ kualitas

produk

Evaluasi

kinerja/kualitas

produk

Evaluasi ekuitas

pertukaran

Tanggapan

emosional

Atribusi

Penyebab

Kepuasan/

ketidakpuasan

konsumen

29

kualitas produk dengan ekspektasi kinerja produk sebelum mereka memakai atau

mengkonsumsinya melalui konfirmasi harapan atau diskonfirmasi harapan.

Tergantung pada bagaimana kinerja aktual dibandingkan dengan kinerja yang

diharapkan, mereka akan mengalami emosi yang positif, negatif atau netral.

Tanggapan emosional ini bertindak sebagai masukan atau input dalam persepsi

kepuasan atau ketidakpuasan menyeluruh mereka. Tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan juga akan dipengaruhi oleh evaluasi konsumen atas ekuitas

pertukaran serta oleh atribusi merek terhadap kinerja produk.

Menurut Wilton dalam Hasan (2009:56), “kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian yang dipersepsikan antara harapan sebelum pembelian dan

kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya”. Menurut Engel

dalam Hasan (2009:56,) “kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli

dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan

pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi

harapan”.

Menurut Kotler (2009:140), “kunci untuk mempertahankan pelanggan

adalah kepuasan pelanggan”. Menurut Hasan (2009:67) adanya kepuasan

pelanggan akan memberikan beberapa manfaat antara lain: Memberikan dasar

yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan. Hasan

(2009:67) mengemukakan bahwa “strategi fokus pada kepuasan pelanggan

merupakan alternatif dalam upaya mempertahankan pelanggan”. Dick dan Basu;

Gerpott, Rams, dan Schindler; Lee dan Chunnungham dalam Lupiyoadi dan

30

Hamdani (2006:195) mengemukakan bahwa, “pelanggan yang mengalami

kepuasan yang tinggi cenderung bertahan pada penyedia jasa saat ini”. Hal ini

juga dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:140) bahwa, “pelanggan yang

sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih lama”. Menurut

Hasan (2009:68), “kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan

menanyakan apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa

perusahaan lagi”. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009:140), “pelanggan

yang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih lama”.

Bowers et al., 1994; Spreng & Singh 1993; Zeithaml, 2000 dalam

Tjiptono dan Chandra (2005:209) mengemukakan bahwa “ kualitas jasa dan

kepuasan pelanggan ditentukan oleh atribut yang sama”. Maka indikator kepuasan

pelanggan terdiri dari dimensi kualitas jasa. Menurut Kotler dalam Alma

(2013:284) dimensi kualitas jasa terdiri atas:

1. Tangible (Berwujud)

Berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan dan berbagai materi komunikasi

yang baik, menarik, terawat, lancar dsb. Menurut penulis, unsur tangible yang

sesuai dengan surat kabar Malang Post adalah penampilan fisik surat kabar.

Penampilan fisik dapat dilihat dari kualitas kertas surat kabar. Menurut Badan

Standardisasi Nasional, standar kertas surat kabar adalah sebagai berikut:

a. Komposisi lembaran : Mengandung plup mekanis atau pulp bagus tinggi

rendaman minimum 65 %

b. Berat kertas : 45 - 55 gr/m²

c. Ketebalan : Tidak lebih dari 0.10 mm

31

d. Ketahanan Tarik : Minimum 1,18 kN / m ( 1,8 Kgf / 15 mm )

e. Regangan : Minimum 0,7 %

f. Ketahanan Sobek : Minimum 196 mN (=20 gf )

g. Opasitas Cetak : Minimum 89 %

h. Derajat Putih : Minimum 57 %

Selain kualitas kertas, penampilan fisik surat kabar juga dapat dilihat dari

penampilan outline surat kabar. Menurut Ardianto, Komala dan Karlinah

(2007:112) “salah satu karakteristik surat kabar adalah universalitas, yaitu isi

surat kabar harus meliputi seluruh aspek kehidupan manusia seperti masalah

sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan keamanan dan lain-lain dengan

lingkup kegiatan yang beragam, dapat bersifat lokal, regional, nasional bahkan

internasional”.

Menurut Baran (2012:164) surat kabar menempatkan berita yang

dianggap paling penting di halaman terdepan. Pembaca latin (dan bahasa

inggris) membaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Berita yang

dianggap oleh pekerja surat kabar sebagai berita yang penting cenderung

ditempatkan di bagian atas lipatan dan mengarah ke bagian kiri halaman surat

kabar. Penggunaan gambar menunjukkan pentingnya editor menetapkan suatu

berita seperti halnya ukuran dan pembuatan kalimat untuk tajuk atau headline,

penggunaan berita bersambung (dilanjutkan pada halaman lainnya) dan

penempatan suatu berita pada bagian tertentu. Sebuah laporan kematian

seseorang pada halaman pertama, dibandingkan dengan bagian internasional

atau bagian orbituari, membawa makna yang berbeda, sebagaimana halnya

sebuah analisis terhadap suatu masalah ditempatkan di halaman utama berbeda

dengan penempatan di halaman editorial.

Jadi, pelanggan akan puas jika surat kabar memiliki unsur tangible sebagai

berikut:

a. Kualitas kertas surat kabar

b. Surat kabar memuat artikel

32

c. Tata letak isi surat kabar

d. Surat kabar memuat foto atau gambar

e. Isi surat kabar memuat masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan

dan keamanan

2. Empathy (Empati)

Berupa kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan

perhatian secara pribadi kepada pelanggan. Misalnya karyawan harus mencoba

menempatkan diri sebagai pelanggan. Jika pelanggan mengeluh maka harus

dicari solusi segera, agar selalu terjaga hubungan harmonis dengan

menunjukkan rasa peduli yang tulus”. Menurut penulis, karyawan PT. Malang

Post Cemerlang dapat menunjukkan empatinya dengan:

a. Karyawan memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk melakukan

hubungan yang baik dengan karyawan itu sendiri maupun dengan

perusahaan

b. Karyawan menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan

c. Karyawan menjaga hubungan yang telah harmonis dengan pelanggan

d. Karyawan menunjukkan rasa peduli yang tulus kepada pelanggan

3. Responsiveness (Tanggapan)

Berupa kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu pelanggan

dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan

dari konsumen. Menurut penulis, semua unsur Responsiveness sesuai dengan

karakteristik surat kabar Malang Post. Unsur kecepatan karyawan dan

pengusaha dalam memberikan memberikan jasa kepada pelanggan dapat

33

merujuk pada karakteristik aktualitas surat kabar seperti yang dikemukakan

oleh Ardianto, Komala dan Karlinah (2007:113), “surat kabar sebagian besar

memuat berbagai jenis berita, surat kabar harus berisi laporan tercepat

mengenai fakta-fakta atau opini yang penting atau menarik minat, atau kedua-

duanya bagi sejumlah besar orang”. Sedangkan unsur mendengar dan

mengatasi keluhan dari konsumen dapat merujuk pada fungsi pendukung surat

kabar seperti yang dikemukakan Agee (et. Al) dalam Ardianto dan Komala

(2007:98) yakni, “melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi

agen informasi dan memperjuangkan hak”. Jadi PT. Malang Post Cemerlang

dapat memberikan jasa kepada pelanggan dengan cepat, dan dapat mendengar

dan mengatasi keluhan dari konsumen jika:

a. Surat kabar berisi laporan tercepat mengenai fakta atau opini penting bagi

sejumlah besar orang.

b. Karyawan dapat mendengar keluhan konsumen

c. Karyawan dapat mengatasi keluhan konsumen

4. Reliability (Reliabilitas)

Berupa kemampuan untuk memberikan jasa yang terpercaya, akurat dan

konsisten”. Menurut penulis, semua unsur Reliability sesuai dengan

karakteristik surat kabar Malang Post. Unsur kepercayaan dan keakuratan dapat

merujuk pada karakteristik aktualitas surat kabar seperti yang dikemukakan

oleh Ardianto, Komala dan Karlinah (2007:112), “surat kabar sebagian besar

memuat berbagai jenis berita, surat kabar harus berisi laporan tercepat

mengenai fakta-fakta atau opini yang penting atau menarik minat, atau kedua-

34

duanya bagi sejumlah besar orang”. Sedangkan unsur konsistensi, dapat

merujuk pada karakteristik periodesitas surat kabar seperti yang dikemukakan

oleh Ardianto, Komala dan Karlinah (2007:112) yakni, “menunjuk pada

keteraturan terbitnya, misalnya harian, mingguan atau dwi mingguan”.

Jadi surat kabar Malang Post dapat memberikan jasa yang terpercaya, akurat

dan konsisten jika:

a. Surat kabar memuat fakta yang penting atau menarik minat bagi sejumlah

besar orang

b. Surat kabar memuat opini yang penting atau menarik minat bagi sejumlah

besar orang

c. Surat kabar terbit secara teratur

5. Assurance (Kepastian)

Berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan

terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen”. Menurut penulis,

semua unsur Assurance sesuai dengan karakteristik surat kabar Malang Post.

Janji yang dimaksudkan diatas dapat dikatakan sebagai adalah fungsi dari surat

kabar itu sendiri.

Menurut Agee (et. al) dalam Ardianto dan Komala (2007:98) surat

kabar memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi Utama

1) Menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang

terjadi dalam suatu komunitas, negara atau dunia

2) Mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke

dalam fokus berita

3) Menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan

barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media

b. Fungsi Pendukung

1) Untuk kampanye proyek – proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang

diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.

35

2) Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun

dan cerita-cerita khusus

3) Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi

dan memperjuangkan hak.

Jadi konsumen dapat dikatakan yakin dan percaya terhadap kemampuan

karyawan jika surat kabar memuat:

a. Informasi yang objektif tentang komunitas, negara atau dunia

b. Komentar tentang suatu berita dan mengembangkannya dalam fokus berita

c. Informasi tentang barang dan jasa melalui iklan

d. Kampanye proyek bersifat kemasyarakatan

e. Hiburan seperti cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus

Menurut Kotler dalam Alma (2013:285) mengemukakan ada

beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan yaitu :

a. Complaint and Suggestion (Sistem keluhan dan saran)

Banyak perusahaan membuka kotak saran dan menerima keluhan yang dialami

oleh pelanggan. Ada juga perusahaan yang memberi amplop yang telah ditulis

alamat perusahaan untuk digunakan menyampaikan saran, keluhan serta kritik.

Saran tersebut dapat juga disampaikan melalui kartu komentar, customer hot

line dan telepon bebas pulsa. Informasi ini dapat memberikan ide dan masukan

kepada perusahaan yang memungkinkan perusahaan mengantisipasi dan cepat

tanggap terhadap kritik dan saran tersebut.

b. Customer Satisfaction Surveys (Survei kepuasan pelanggan)

Dalam hal ini perusahaan melakukan survei untuk mendeteksi komentar

pelanggan. Survey dapat dilakukan melalui pos, telepon, atau wawancara

pribadi atau pelanggan diminta mengisi angket. Menurut Tjiptono dan Chandra

(2005:211) “pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode survey dapat

dilakuakan dengan berbagai cara, diantaranya”:

1) Directly reported satisfaction

Merupakan pengukuran dilakukan menggunakan item-item spesifik yang

menanyakan secara langsung tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan

seperti sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat puas.

2) Derived dissatisfaction

Merupakan pengukuran dilakukan menggunakan pertanyaan yang

menyangkut dua hal utama yakni tingkat harapan atau ekspektasi pelanggan

terhadap kinerja produk atau perusahaan pada atribut-atribut relevan serta

persepsi pelanggan terhadap kinerja aktual produk atau perusahaan

bersangkutan.

36

3) Problem analysis

Dalam teknik ini responden diminta mengungkapkan masalah-masalah yang

mereka hadapi berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan dan saran-

saran perbaikan.

4) Importance-performance analysis

Dalam teknik ini responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan

berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan pada masing-masing

atribut tersebut.

c. Ghost shopping (Pembeli Bayangan)

Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang tertentu sebagai pembeli ke

perusahaan lain atau ke perusahaannya sendiri. Pembeli misteri ini melaporkan

keunggulan dan kelemahan pelayan yang melayaninya. Juga dilaporkan segala

sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan oleh

manajemen. Bukan saja orang lain yang disewa untuk menjadi pembeli

bayangan tetapi juga manajer sendiri harus turun ke lapangan, belanja ke toko

saingan dimana dia tidak dikenal. Pengalaman manajer ini sangat penting

karena data dan informasi yang diperoleh langsung ia alami sendiri.

d. Lost customer analysis (analisa pelanggan yang lari)

Dlam hal ini perusahaan mencoba menghubungi pelanggan yang hilang.

Mereka diminta untuk mengungkapkan mengapa mereka berhenti, pindah ke

perusahaan lain, adakah sesuatu masalah yang terjadi yang tidak bisa diatasi

atau terlambat diatasi. Dari kontak semacam ini, akan diperoleh informasi dan

akan memperbaiki kinerja perusahaan sendiri agar tidak ada lagi pelanggan

yang lari dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.

Menurut Hasan (2009:67) adanya kepuasan pelanggan akan

memberikan beberapa manfaat antara lain:

a. Meraih pangsa pasar yang lebih luas

b. Memberikan manfaat ekonomis, dimana biaya memuaskan pelanggan lebih

murah dibandingkan terus menerus berupaya menarik atau memprospek

pelanggan baru.

c. Merupakan strategi bisnis jangka panjang dalam membangun dan memperoleh

reputasi produk maupun reputasi perusahaan.

d. Dapat mendatangkan laba jangka panjang yang bertahan lama

e. Hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis

f. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas

pelanggan

g. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi

perusahaan.

37

2.1.3 Switching Cost (Biaya Beralih)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Harnanto dan Zulkifli

(2006:13) “biaya dan beban dipadankan dengan cost dan expense”.

Menurut Suwardjono dalam Harnanto dan Zulkifli (2006:114),

karakteristik yang melekat pada cost antara lain:

a. Cost merupakan pengukur dalam unit moneter suatu sumber ekonomik yang

digunakan atau dikorbankan untuk tujuan tertentu.

b. Cost dinyatakan dalam unit moneter khususnya dalam kerangka akuntansi

sebagai penyedia informasi kuantitatif

c. Pengukuran cost selalu dihubungkan dengan suatu fokus atau objek atau

dengan tujuan atau pusat perhatian. Fokus atau objek ini dikenal secara teknis

sebagai cost objek. Cost objek dapat berupa produk, departemen, proyek,

kegiatan atau sesuatu yang komponen pembentuknya perlu diukur secara

moneter agar pihak yag berkepentingan dapat memeroleh informasi mengenai

size dan relationship yang bermakna.

d. Sebagai dasar pengukuran, cost tidak mempunyai konotasi sebagai sesuatu hal

yang negatif (mengurangi). Kesan seperti ini akan menghalangi atau

mengacaukan pemahaman makna cost. Kerancuam pemahaman dan aplikasi

cost terjadi karena orang memandang cost sebagai objek, wadah atau elemen

dan bukan sebagai pengukur elemen itu sendiri. Oleh karena itu, cost harus

dihubungkan dengan sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Suatu objek

(misalnya produk, fasilitas, jasa, kegiatan atau proyek) yang menjadi pusat

perhatian harus diidentifikasi sehingga cost akan memiliki nilai informasi.

Menurut Burnham et al., dalam Tjiptono (2014:383) mendefinisikan

biaya berlaih sebagai “one time costs yang dipersepsikan atau diasosiasikan

pelanggan dengan proses beralih dari penyedia jasa atau produk yang satu ke

penyedia jasa yang lain”. Fornell dalam Tjiptono (2014:383) mengemukakan,

“biaya-biaya semacam ini tidak hanya terbatas pada biaya ekonomik, namun bisa

meliputi berbagai macam biaya, seperti biaya pencarian, biaya transaksi, biaya

belajar, diskon pelanggan loyal, kebiasaan pelanggan (consumer habit), biaya

emosional, usaha kognitif, risiko financial, risiko sosial dan risiko psikologis”.

Hal ini memperkuat pendapat Dick and Basu dalam Lupiyoadi dan Hamdani

38

(2006:198) yang menyatakan bahwa “switching cost merupakan biaya yang terjadi

ketika pindah ke penyedia jasa lain, termasuk waktu, uang dan biaya psikologis”.

Menurut Tjiptono (2014:383) mengemukakan bahwa, “pemahaman

mengenai switching cost sangat penting dikarenakan dampak signifikannya pada

perilaku pebelian ulang, strategi pemasaran yang harus diterapkan dan struktur

industri persaingan”. Kerin et al,. dan Porter dalam Tjiptono (2014:384) juga

mengatakan bahwa “biaya berlaih juga berkontribusi pada laba yang lebih besar,

respon inelastis terhadap harga, hambatan masuk bagi para pendatang baru

maupun pesaing lain dan tercapainya keunggulan strategik berkesinambungan”.

Menurut Murray dalam dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:198), “switching

cost juga didefinisikan sebagai resiko yang diterima, yaitu kerugian potensial yang

dipersepsikan oleh pelanggan ketika pindah, seperti kerugian finansial, sosial,

psikologis dan keamanan.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:198), “biaya perpindahan

sebagai biaya kerugian biaya adaptasi dan biaya pindah. Biaya kerugian mengacu

pada persepsi kerugian pada status sosial, ketika membatalkan kotrak jasa dengan

pelanggan. Biaya adaptasi terkait dengan persepsi biaya adaptasi, seperti biaya

pencarian dan biaya belajar. Biaya pindah, mengacu pada biaya ekonomi yang

dikeluarkan saat pindah ke penyedia jasa lain, seperti pembelian peralatan baru

dan biaya pendaftaran di internet”.

Menurut , Jones et al dalam Wayan (2014:1669) “biaya perpindahan

semakin diakui sebagai sarana dalam hubungan untuk mempertahankan

pelanggan, terlepas dari kepuasan mereka dengan penyedia layanan”. Bendapudi

dan Berry dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:198) mengemukakan, “jika

perusahaan menawarkan jasa yang unik, maka akan menyulitkan pesaing untuk

39

meniru atau jika terdapat sedikit alternatif pesaing yang ada di pasar, maka

pelanggan cenderung bertahan pada perusahaan lama”. Menurut

Tjiptono (1997:39), “membangun rintangan pengalihan merupakan strategi

defensif, yang kesuksesan dan kegagalannya dievaluasi melalui perubahan pada

customer retention”.

Menurut Tjiptono (2008:204) ada beberapa faktor penyebab perilaku

beralih jasa antara lain:

a. Harga, meliputi harga mahal, kenaikan harga, penetapan harga tidak fair, dan

deceptive pricing

b. Krayawan gagal merespons kegagalan layanan, seperti respons negatif, tidak

ada respons, dan respons malas-malasan

c. Kompetisi, dimana pelanggan menemukan jasa atau layanan yang lebih baik

ditempat lain

d. Masalah etis, diantaranya cheating, hard selling, tidak aman dan konflik

kepentingan

e. Involuntary Switching, diantaranya dikarenakan pelanggan pindah pindah

alamat atau penyedia jasa gulung tikar

f. Kegagalan interaksi layanan, seperti tidak perhatian, tidak sopan tidak

responsif, dan kurang kompeten

g. Kegagalan layanan inti, diantaranya kesalahan jasa/layanan, kesalahan tagihan,

dan service catastrophe

h. Ketidaknyamanan, terutama menyangkut lokasi dan jam operasi, waktu tunggu

untuk membuat janji dan waktu menunggu dilayani

Burnham et al,. dalam Tjiptono (2014:385) tipologi biaya beralih

meliputi 3 tipe:

1. Procedural switching cost (Information switching cost)

Pada prisipnya tipe biaya ini menyangkut waktu dan usaha yang dicurahkan.

a. Biaya resiko ekonomik

Adalah biaya – biaya yang berkenaan dengan ketidak pastian dan

kemungkinan hasil negatif dikarenakan menggunakan penyedia jasa baru

yang tidak terlalu dipahami konsumen. Ketidakpastian tersebut bisa berupa

resiko kinerja, risiko finansial, maupun risiko kenyamanan.

b. Biaya evaluasi

Meliputi biaya waktu dan tenaga berkaitan dengan usaha pencarian dan

analisis yang diperlukan untuk membuat keputusan beralih penyedia jasa.

c. Set-up cost

Merupakan biaya waktu dan tenaga berkaitan dengan proses memulai relasi

dengan penyedia jasa baru atau menginstalasi produk baru sebelum bisa

digunakan pertama kali.

40

d. Biaya belajar

Adalah biaya waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk mendapatkan

keterampilan atau pengetahuan baru agar dapat memanfaatkan produk/jasa

baru secara efektif. Dengan kata lain, biaya belajar merupakan biaya yang

dibutuhkan untuk beradaptasi dengan produk baru.

2. Financial Switching Cost (Contractual Switching Cost)

Secara garis besar tipe biaya ini menyangkut kehilangan sumber daya yang

secara finansial bisa dihitung. Terdiri atas:

a. Benefit loss cost

Merupakan biaya-biaya yang berkenaan dengan hubungan kontraktual yang

menciptakan manfaat-manfaat ekonomik untuk tetap setia pada penyedia

jasa bersangkutan. Bila beralih ke penyedia jasa baru, pelanggan bisa

kehilangan point yang telah dikumpulkan dan diskon atau manfaat –manfaat

lain yang tidak diberikan kepada pelanggan baru.

b. Monetary Loss Cost

Merupakan onetime financial outlays yang dikeluarkan untuk beralih

penyedia jasa, diluar biaya-biaya untuk membeli produk baru. Beralih

penyedia jasa kerap kali menimbulkan onetime expenditures seperti deposit

atau initiaton fees bagi para pelanggan baru. Selain itu bisa pula dibutuhkan

biaya tambahan untuk menggantikan transaction specific assets atau co-

assets yang telah diinvestasikan sebelumnya oleh pelanggan.

3. Relational Switching Cost

Berupa personal relationship loss cost dan brand relationship loss cost. Pada

prinsipnya, tipe biaya ini berkenaan dengan ketidaknyamanan psikologis atau

emosional dikarenakan kehilangan identitas dan pemutusan hubungan. Terdiri

atas:

a. Personal relationship loss cost

Merupakan biaya psikologis berkenaan dengan pemutusan ikatan

identifikasi yang telah dibina dengan staf yang biasanya berinteraksi dengan

pelanggan. Familiaritas pelanggan dengan karyawan penyedia jasa saat ini

biasanya menciptakan perasaan nyaman tertentu yang tidak bisa langsung

didapatkan dari penyedia jasa baru.

b. Brand relationship loss cost

Biaya psikologis berkaitan dengan pemutusan ikatan identifikasi yang telah

dibina dengan merek atau perusahaan tertentu. Konsumen kerapkali

memberikan makna khusus pada pembelian yang dilakukan dan membentuk

persepsi atau asosiasi yang menjadi bagian dari sense of identify dirinya.

Ikatan relasi berbasis merek atau perusahaan ini bakal hilang bila beralih

penyedia jasa.

Menurut Tjiptono (2014:386), switching cost bisa ditimbulkan oleh

karakteristik produk dan pasar yang berkaitan dengan proses difusi inovasi yang

berlangsung lambat. Karakteristik produk dan pasar meliputi kompleksitas produk

dan heterogenitas penyedia jasa. Persepsi terhadap karakteristik semacam ini

berbeda-beda antar konsumen dalam suatu industri, sehingga biaya beralih juga

bervariasi antar konsumen. Kompleksitas produk (product complexity)

mencerminkan persepsi konsumen terhadap tingkat kesulitan yang dialami dalam

41

memahami atau menggunakan produk tertentu. Produk yang memiliki banyak

pilihan atau langkah pemakaian biasanya akan dipersepsikan kompleks dan pada

gilirannya akan dinilai konsumen memiliki switching cost lebih besar. Investasi

pada relasi yang dibina mengikat para anggotanya. Namun bila relasi berakhir,

maka investasi tersebut hilang. Kemungkinan kerugian semcam ini menyebabkan

investasi menjadi salah satu pemicu penting switching cost. Konsekuensi utama

switching cost adalah minat untuk tetap loyal pada penyedia jasa saat ini. Semakin

besar switching cost, semakin besar pula kecenderungan loyalitas pelanggan pada

produk dan penyedia jasa bersangkutan.

Menurut Hasan (2009:73) strategi rintangan pengalihan dapat berupa:

a. Usaha pembentukan rintangan pengalihan, sehingga pelanggan merasa enggan

rugi jika mengeluarkan biaya besar untuk berganti pemasok

b. Membuat rintangan pengalihan dalam biaya pencarian, biaya transaksi, biaya

belajar, potongan harga khusus bagi pelanggan yang loyal, kebiasaan

pelanggan, biaya emosional, usaha-usaha lain yang rasional, risiko finansial,

sosial dan psikologis.

c. Menjalin hubungan yang harmonis, akrab, dan saling menguntungkan dengan

pelanggannya.

Selain itu, menurut Kotler dan Keller (2009:152), mengurangi tingkat

keberalihan pelanggan dapat dilakukan dengan cara:

a. Mendefinisikan dan mengukur tingkat retensinya. Untuk media massa,

tingkat pembaharuan berlangganan adalah ukuran retensi yang baik.

b. Membedakan penyebab erosi pelanggan dan mengidentifikasi pelanggan

yang dapat dikelola dengan baik

c. Membandingkan kehilangan laba yang dikalikan dengan nilai seumur

hidup pelanggan dari pelanggan yang hilang terhadap biaya untuk

mengurangi tingkat keberalihan. Selama biaya unutk mengurangi

keberalihan lebih rendah dibandingkan laba yang hilang, perusahaan harus

mengeluarkan uang untuk mempertahankan pelanggannya.

Selain ketiga poin diatas Menurut Jones, Mothersbaugh dan Betty

dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:198) “investasi hubungan khusus membantu

meningkatkan ketergantungan pelanggan dan menekan hambatan berpindah”.

Menurut Gremler dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:198), “hubungan khusus

tersebut adalah “hubungan psikologis dan sosial yang merupakan manivestasi diri

sebagai perusahaan yang peduli, dapat dipercaya, akrab dan komunikatif”.

42

2.1.4 Trust In Brand (Kepercayaan Merek)

Menurut riset Costabile (1998) dalam Ferrinadewi (2008:147)

“kepercayaan atau trust didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dan sudut

pandang konsumen didasarkan pada pangalaman atau pada urut-urutan transaksi

atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan

kepuasan”.

Menurut Ferrinadewi (2008: 152), terdapat tiga aktivitas yang dapat

dilakukan oleh perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen yaitu :

1. Achieving result

Yaitu harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang harus dipenuhi

bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.

2. Acting with integrity

Yaitu bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi antara ucapan dan

tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas merupakan faktor kunci bagi

salah satu pihak untuk percaya akan ketulusan dan pihak lain.

3. Demonstrate concern

Yaitu kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perhatiannya kepada

konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian konsumen jika

menghadapi masalah dengan produk, akan menumbuhkan kepercayaan dengan

merek.

Menurut UU Merek No 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam Tjiptono

(2011:13) “merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,

angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang

memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau

jasa”. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa bentuk, suara, hologram dan

bahkan aroma juga dimasukkan dalam lingkup definisi merek. Definisi ini

memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association yang

menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiator. Berdasarkan

definisi versi UU Merek No 15 Tahun 2001 dan American Marketing Association,

secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logo atau simbol baru

43

untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek. Tabel 3

berikut merupakan ketentuan umum praktik branding di Indonesia berdasarkan

UU Merek No 15 Tahun 2001.

Tabel 3. Ketentuan Umum Praktik Branding di Indonesia

No. Pasal dan Ayat Deskripsi Ketentuan

1 Pasal 1 ayat 1

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-

huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa

2 Pasal 1 ayat 2

Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang

yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang

secara bersama-sama atau badan hukum untuk

membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.

3 Pasal 1 ayat 3

Merek asa adalah merek yang digunakan pada jasa yang

diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan

dengan jasa-jasa sejenis lainnya.

4. Pasal 1 ayat 13

L sens adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek

terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian

berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak)

untuk menggunakan merek tersebut, baik untuk seluruh

atau sebagian jenis barang dan / atau jasa yang didaftarkan

dalam jangka waktu dan syarat tertentu. (Sumber : Fandi Tjiptono,2011)

Menurut Delgado dalam Ferrinadewi (2008:150) Trust In Brand

adalah “kemampuan merek untuk dipercaya (brand reliability), yang bersumber

pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang

dijanjikan dan intensi baik merek (brand intention) yang didasarkan pada

keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan

konsumen”.

Menurut Gurviez dan Korchia dalam Ferrinadewi (2008:148), “dari

sudut pandang konsumen trust in brand merupakan variabel psikologis yang

mencerminkan sejumlah akumulasi asumsi awal yang melibatkan kredibilitas,

44

integritas, dan benevolence yang dilekatkan pada merek tertentu”. Hess, 1995;

Selnes 1998; dan Chiou et al, dalam Ferrinadewi (2008:148) mengemukakan

bahwa, “trust in brand akan mempengaruhi kepuasan konsumen”. Menurut

Ferrinadewi (2008:148) “Trust in brand memiliki peran yang penting bagi merek.

Apabila efek dari trust in brand ini tidak dikendalikan dapat mengakibatkan

pertimbangan akan tingkat kepentingan kepuasan pelanggan yang berlebihan

dalam mengembangkan komitmen konsumen terhadap produk”.

Menurut teori kepercayaan – komitmen Morgan dan Hunt dalam

Ferrinadewi (2008:148), “kepercayaan adalah variabel kunci dalam

mengembangkan keinginan yang tahan lama untuk terus mempertahankan

hubungan jangka panjang”. Riset Costabile dalam Ferrinadewi (2008:148) juga

mengemukakan “trust in brand didasarkan pada pengalaman mereka dengan

merek tersebut. Pengalaman dengan merek akan menjadi sumber bagi konsumen

bagi terciptanya rasa percaya pada merek dan pengalaman ini akan memengaruhi

evaluasi konsumen dalam konsumsi, penggunaan atau kepuasan secara langsung

dan kontak tidak langsung dengan merek”.

Chaudhuri dan Holbrook dalam Saggaff (2009:85) mendefinisikan

trust in brand sebagai “kemauan dari rata-rata konsumen untuk bergantung

kepada kemampuan dari sebuah merek dalam melaksanakan segala kegunaan atau

fungsinya”. Lebih lanjut Chaudhuri dan Holbrook dalam Saggaff (2009:85)

mengatakan bahwa, “secara spesifik, kepercayaan dapat mengurangi

ketidakpastian dalam sebuah lingkungan di mana konsumen merasa tidak aman di

dalamnya, karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan merek

45

yang sudah dipercaya tersebut”.

Menurut Hasan (2009:79) pelangan yang menyukai merek dan

kemudian merek tersebut menjadi merek yang pertama kali muncul ketika

mengingat sebuah kategori produk, akan membantu pelanggan mengidentifikasi

perbedaan mutu, sehingga belanja menjadi lebih efisien. Argumentasi inilah yang

memperkuat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Menurut Hasan

(2009:81) Sebagai konsep perilaku, perilaku pembelian ulang menyangkut

pembelian merek yang sama secara berulangkali. Pembelian ulang merupakan

hasil dari perusahaan yang terus-menerus melakukan promosi untuk memikat dan

membujuk pelanggan membeli kembali merek yang sama.

Menurut Lau dan Lee dalam Riana (2008:187) “terdapat tiga faktor

yang mempengaruhi trust in brand. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga

entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen”.

Adapun ketiga faktor tersebut adalah :

a. Karakteristik merek (brand characteristic)

Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan

pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini

disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli.

Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi dapat

diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten.

b. Karakteristik perusahaan (company characteristic)

Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.

Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu

produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu

produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi

perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan.

c. Karakteristik konsumen-merek (consumer-brand characteristic).

Consumer-brand characteristic merupakan merupakan dua kelompok yang

saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen – merek dapat

mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi

kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek,

kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek.

46

2.1.5 Customer Retention (Retensi Pelanggan)

Pada penelitian ini, yang menjadi responden adalah pelanggan tetap

surat kabar Malang Post, dimana terdapat dua jenis pelanggan, yakni pelanggan

perorangan dan pelanggan dalam bentuk badan usaha. Sebelum membahas

customer retention penulis akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai perilaku

konsumen dalam konteks jasa.

2.1.5.1 Perilaku Konsumen Jasa

Menurut Lovelock, Wirtz dan Mussry (2010:42) konsumsi jasa dapat

dibagi menjadi tiga tahap utama, antara lain:

1. Tahap Prapembelian

Pada tahap ini konsumen memiliki kesadaran untuk memenuhi kebutuhan,

melakukan pencarian informasi, melakukan evaluasi atas alternatif pemenuhan

kebutuhan dan kemudian melakukan pengambilan keputusan pembelian.

2. Tahap Transaksi Interaksi Jasa

Pada tahap ini Konsumen melakukan pemesanan layanan kepada pemasok

yang terpilih.

3. Tahap Pasca Transaksi Interaksi Jasa

Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian terhadap kinerja layanan yang

telah mereka alami dan membandingkannya dengan ekspektasi mereka

sebelumnya. Pada tahapan inilah perusahaan mempertahankan pelanggan atau

customer retention dalam rangka peningkatan pembelian produk jasa.

Menurut Machfoedz (2005:55) “pembelian ulang oleh perusahaan

termasuk kedalam tipe situasi pembelian konsumen secara umum”. Terdapat dua

jenis pembelian ulang yang dilakukan oleh perusahaan, antara lain:

a. Pembelian Ulang Langsung

Pembelian ulang secara langsung menjelaskan situasi pembelian dimana

departemen pembelian memesan ulang secara rutin (misalnya, barang

persediaan kantor)

b. Pembelian Ulang dengan Penyesuaian

Merupakan kondisi diman pembeli menginginkan penyesuaian spesifikasi

produk, harga, persyaratan pengiriman, dan persyaratan lain. Penyesuaian

pembelian ulang baisanya melibatkan tim pengambil keputusan dari kedua

pihak.

47

2.1.5.2 Pengertian Customer Retention (Retensi Pelanggan)

Griffin (2003:05) menjelaskan bahwa,” customer retention adalah

lamanya hubungan dengan pelanggan. Tingkat customer retention adalah

presentase pelanggan yang telah memenuhi sejumlah pembelian ulang selama

periode waktu yang terbatas”. Menurut Stanley dalam Hurriyati (2005:140)

“customer retention adalah mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan

menjalin hubungan jangka panjang”.

Menurut Engel, F James; Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard.

(1995:224), “upaya mempertahankan pelanggan menjadi bagian yang penting

sekali dalam strategi pemasaran”. Hal ini diperkuat dengan pendapat Richeld &

Sasser dalam Tjiptono (2014:380), “peningkatan retensi pelanggan sebesar 5%

dapat menghasilkan peningkatan laba jangka panjang antara 25% sampai 95%

pada sejumlah industri”.

Menurut Kotler dan Keller (2009:153) terdapat sejumlah fakta

menarik yang mendukung retensi pelanggan, antara lain:

a. Mengakuisisi pelanggan baru dapat menelan biaya lima kali lipat lebih besar

dibandingkan memuaskan dan mempertahankan pelanggan lama.

Pengakuisisian pelanggan baru memerlukan sejumlah besar usaha untuk

membujuk pelanggan yang sudah terpuaskan agar meninggalkan pemasok

lamanya

b. Rata-rata perusahaan kehilangan 10% pelanggannya setiap tahun

c. Pengurangan 5% dalam tingkat keberalihan pelanggan dapat meningkatkan

laba sebesar 25% sampai 85%, tergantung pada apa industrinya

d. Tingkat laba pelanggan cenderung meningkat sepanjang umur pelanggan yang

dipertahankan akibat adanya peningkatan pembelian, retensi, dan premi harga

serta berkurangnya biaya operasi untuk melayani.

Menurut Tjiptono (2014:382), “berbagai riset menunjukkan bahwa

retensi pelanggan yang dilandasi kemampuan membangun orientasi pelanggan

dapat memberikan sejumlah manfaat”. Gambar 3 menunjukkan manfaat dari

48

orientasi pelanggan dalam rangka membangun customer retention.

(Sumber : Fandi Tjiptono,2014)

Gambar 3. Manfaat Orientasi Pelanggan

Menurut Tjiptono (2014:381), berdasarkan gambar tersebut, manfaat

orientasi pelanggan dalam rangka membangun customer retention memiliki

manfaat antara lain:

1. Peningkatan produktivitas, yang bersumber dari :

a. Efisiensi biaya dalam melayani repeat customers. Guiltinan, et al., (dalam

Tjiptono, 2014) biaya yang dibutuhkan untuk menarik pelanggan baru

cenderung lebih mahal sekitar lima kali lipat dibandingkan biaya

mempertahankan pelanggan lama. Hal ini dikarenakan:

- Skala ekonomis dalam operasi jasa terbentuk karena perusahaan

menyampaikan jasa yang sama kepada pelanggan yang sama, sehingga

tercipta peningkatan produktivitas kerja.

- Biaya pemasaran cenderung rendah, karena pelanggan lama telah

familiar dengan produk jasa perusahaan. Implikasinya waktu dan dana

yang dibutuhkan untuk periklanan dan aktivitas personal selling bisa

ditekan.

b. Kesediaan untuk membayar harga premium. Pelanggan yang puas

cenderung menghadapi switching cost, baik yang sifatnya ekonomis maupun

psikologis, jika pindah ke pemasok lain. Dalam banyak kasus, pelanggan

yang puas tidak akan mudah tergiur untuk beralih ke perusahaan lain yang

menawarkan harga lebih murah. Ini dikarenakan adanya empat nilai yang

diperoleh dari perusahaan yang telah memuaskannya:

1) Keunggulan produk

2) Keunggulan layanan

3) Reputasi Merek

4) Budaya berorientasi pelanggan yang memberikan perhatian khusus bagi

pelanggan individual

c. Loyalitas pelanggan. Dalam masa sulit atau krisis, pelanggan yang loyal dan

commited bisa sangat membantu perusahaan untuk bangkit kembali.

Pengalaman merek analgesik Tylenol sewaktu menghadapi krisis korporasi

menunjukkan bahwa dukungan dan kepercayaan pelanggan menjadi salah

satu sumber kekuatan yang bisa mempengaruhi daya survival perusahaan,

Tjiptono (2014:381).

Orientasi

Pelanggan

Retensi

Pelanggan

Peningkatan Produktivitas:

Efisiensi biaya dalam melayani repeat customers

Kesediaan untuk membayar harga premium

Loyalitas pelanggan

Peningkatan Produktivitas:

Gethok tular positif

One-stop-shopping

49

2. Pertumbuhan pendapatan, melalui:

a. Gethok Tular Positif (Positive Word of Mouth)

Merupakan respon positif dari pelanggan yang puas dan loyal terhadap

produk atau jasa suatu perusahaan, dan hal tersbut sangat berharga dan bisa

menjadi “duta besar” perusahaan yang berpotensi menyebarluaskan

pengalaman dan gethok tular positifnya kepada orang lain

b. One Stop Shopping

Merupakan respon positif sebagai bentuk dari kenyamanan dan kemudahan

dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang dapat mewujudkan ikatan relasi

saling menguntungkan dalam jangka panjang.

Menurut Hasan (2009:73) untuk dapat mempertahankan konsumen,

dapat melakukan startegi berikut:

a. Melakukan riset konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan

keinginan, sikap dan tingkah lakunya.

b. Melibatkan partisipasi secara aktif lintas fungsional dalam mengelola

kepuasan dan mempertahankan pelanggan

c. Membuat konsumen mau dan mudah dalam menyampaikan kebutuhan,

harapan, persepsi bahkan komplainnya sekalipun ke perusahaan

d. Manfaat informasi (data base) kebutuhan, preferensi, frekuensi pembelian,

dan kepuasan pelanggan terhadap produk.

e. Menentukan kebutuhan pokok pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi

f. Menciptakan produk yang memiliki nilai superior untuk target pasar yang

akan dilayani

g. Memberi kepuasan yang tinggi untuk menciptakan rintangan beralih ke

pemasok lain dengan cara biaya modal dan biaya pencarian yang rendah,

potongan harga lebih dari pemasok lain dan pelayanan yang memuaskan

h. Memiliki kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualan

i. Melaksanakan strategi yang paling berbeda dengan cara memilih mutu yang

tinggi atau harga yang murah atau kombinasikan keduanya.

Menurut Ahmad dan Buttle dalam Tjiptono (2008:205), strategi

retensi pelanggan untuk pasar konsumen jasa terdiri atas:

a. Berfokus pada penciptaan manfaat ekonomik dan non-ekonomik

b. Berfokus pada upaya mengembangkan dan mempertahankan ikatan sosial

dengan pelanggan individual

c. Berfokus pada penyempurnaan kualitas jasa

d. Mengelompokkan pelanggan jasa standar berdasarkan perilaku konsumsi dan

pembeliannya

e. Mempertahankan penetapan harga standar dan fleksibel.

Menurut Hasan (2009:80) upaya mempertahankan (retensi) pelanggan

pada produk perusahaan akan berakibat:

a. Memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek-merek, serta kurang peka

terhadap harga.

50

Hal ini diperkuat dengan pendapat Tjiptono (2014:381) bahwa orientasi

pelanggan dalam rangka membangun customer retention memiliki manfaat

salah satunya adalah “ mendapatkan respon positif dari pelanggan yang puas

dan loyal terhadap produk atau jasa suatu perusahaan, dan hal tersebut sangat

berharga dan bisa menjadi “duta besar” perusahaan yang berpotensi

menyebarluaskan pengalaman dan gethok tular positifnya kepada orang lain”

b. Pelanggan membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk

baru dan memperbarui produk-produk yang ada.

Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Tjiptono (2014:381), “manfaat

orientasi pelanggan dalam rangka membangun customer retention memiliki

manfaat, salah satunya One Stop Shopping, yaitu respon positif sebagai bentuk

dari kenyamanan dan kemudahan dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang

dapat mewujudkan ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang”

c. Pelanggan tetap setia lebih lama.

Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Griffin (2003:05) bahwa,” customer

retention adalah lamanya hubungan dengan pelanggan. Tingkat customer

retention adalah persentase pelanggan yang telah memenuhi sejumlah

pembelian ulang selama periode waktu yang terbatas”

2.1.6 Surat Kabar

Surat kabar adalah salah satu media massa cetak yang termasuk dalam

produk jasa, sebelum membahas surat kabar, penulis akan memberikan penjelasan

mengenai jasa.

51

2.1.6.1 Pengertian Jasa

Menurut Lovelock, Wirtz dan Mussry (2010:16) jasa adalah suatu

aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain. Seringkali

kegiatan yang dilakukan dalam jangka watu tertentu, dalam bentuk suatu kegiatan

yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima, objek maupun aset -

aset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari pembeli. Sebagai pertukaran dari

uang, waktu, dan upaya, pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai dari

suatu akses ke barang-barang, tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan

sistem tertentu, tetapi para pelanggan biasanya tidak akan mendapatkan hak milik

dari unsur-unsur fisik yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut.

Menurut Lovelock, Wirtz dan Mussry (2010:19), “jasa memiliki

empat kategori berdasarkan perspektif proses, antara lain pemrosesan manusia,

pemrosesan kepemilikan, pemrosesan stimulasi mental dan pemrosesan

informasi”.

Menurut peneliti, media massa cetak seperti surat kabar sendiri

termasuk ke dalam kategori jasa pemrosesan stimulasi mental, Menurut Lovelock,

Wirtz dan Mussry (2010:22), “jasa pemrosesan stimulasi mental merupakan jenis

jasa yang ditujukan untuk pikiran manusia meliputi pendidikan, berita dan

informasi, nasihat profesional, psikoterapi, hiburan dan beberapa kegiatan

keagamaan. Inti muatan dari jasa dalam kategori ini adalah berbasis informasi

baik berbentuk musik, suara, ataupun gambar visual”.

2.1.6.2 Pengertian Media Massa

Menurut Margaretha (2012:743) media massa merupakan sejumlah

sarana komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan informasi kepada khalayak.

Menurut Ardianto dan Komala (2007:98) media massa pada dasarnya dapat dibagi

menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media elektronik. Media cetak

yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan

52

majalah. Menurut Junaedi (2007:76) “media memproduksi makna dengan

mengungkap realitas, paradigma kritis berpandangna bahwa tidak ada realitas

yang benar-benar riil, karena realitas semu yang terbentuk bukan melalui proses

alami, tetapi oleh proses sejarah dan kekuatan sosial, politik dan ekonomi.

2.1.6.3 Pengertian Surat Kabar

Menurut Wardhani (2013:30) “surat kabar merupakan media cetak

yang terbit setiap hari secara teratur. Tulisannya dalam bentuk berita, artikel,

profil dan tajuk. Informasi yang disajikan lengkap menjawab rumusan 5W+1H

(What, Who, When, Where, Why dan How). Isi informasi diajukan untuk

memengaruhi atau memperusasifkan secara rasional”. Menurut Wardhani

(2013:30) “kelebihan surat kabar yakni harganya murah, informasinya lengkap

dan selalu aktual, mudah dan cepat menjangkau khalayak yang diinginkan, mudah

dibawa dan disimpan”. Selain itu, menurut Mulyana (2008:123) kelebihan surat

kabar lainnya adalah “dapat memberikan dorongan yang lebih besar kepada

manusia untuk kreatif dibandingkan dengan media massa lainnya, tidak

memerlukan listrik atau baterai untuk menikmati informasinya, serta dapat

disimpan dan dibaca ulang kapanpun”. Sedangkan menurut Wardhani (2013:30)

kekurangan dari surat kabar yakni “isi pesannya singkat, penyajian gambar/foto

kurang menarik serta pesan hanya bisa disampaikan bagi publik yang memiliki

kemampuan membaca”.

Menurut Abede (2005:30) proses produksi surat kabar adalah:

a. Berita

b. Features

c. Artikel Opini

d. Gambar

e. Iklan

53

f. Surta Pembaca

g. Tajuk Rencana

h. Karikatur

Setiap item diatas memiliki narasumber yang berasal dari peristiwa, manusia

dan alam atau lingkungan .

Menurut Agee dalam Aranto dan Komala (2007:98), secara

kontemporer surat kabar memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Fungsi Utama

a. Menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi

dalam suatu komunitas, negara dan dunia

b. Mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam

fokus berita

c. Menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang

dan jasa melalui pemasangan iklan di media

2) Fungsi Pendukung

a. Untuk kampanye proyek – proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang

diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.

b. Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun

dan cerita-cerita khusus

c. Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi

dan memperjuangkan hak.

Menurut Ardianto, Komala dan Karlinah (2007:112) karakteristik

surat kabar sebagai media massa terdiri atas:

a. Publisitas

Yakni pesan dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang

tersebar di berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui

umum atau menarik bagi khalayak pada umumnya.

b. Periodesitas

Periodesitas menunjuk pada keteraturan terbitnya, misalnya harian,

mingguan atau dwi mingguan.

c. Universalitas

Isi surat kabar harus meliputi seluruh aspek kehidupan manusia seperti

masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan keamanan dan lain-

lain dengan lingkup kegiatan yang beragam, dapat bersifat lokal, regional,

nasional bahkan internasional.

d. Aktualitas

Surat kabar sebagian besar memuat berbagai jenis berita, oleh karena itu

surat kabar harus berisi laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau opini

yang penting atau menarik minat, atau kedua-duanya bagi sejumlah besar

orang.

e. Terdokumentasikan

Isi yang ada dalam surat kabar dapat didokumentasikan oleh pihak tertentu

dengan tujuan tertentu pula.

54

Menurut McQuail (2011:31) karakteristik surat kabar sebagai media

dan lembaga terdiri atas:

a. Aspek Media

- Kemunculannya yang berkala dan sering

- Teknologi percetakan

- Isi dan rujukan menurut tema tertentu

- Dibaca oleh individu atau kelompok

b. Aspek Kelembagaan

- Khalayak perkotaan yang sekuler

- Cenderung bebas, tetapi disensor sendiri

- Berada dalam ranah publik

- Bentuk komoditas

- Berbasis Komersial

Sedangkan menurut Abede (2005:23) karakteristik surat kabar antara

lain:

a. Berita merupakan unsur utama yang dominan

b. Memiliki ruang yang relatif lebih leluasa

c. Memiliki waktu untuk dibaca ulang relatif lebih lama. Hal ini juga

dikemukakan oleh Arifin (2010:109) bahwa karakteritik surat kabar adalah

dabat dibaca berulang-ulang dengan proses penyampaiannya yang lama.

d. Umpan balik relatif lebih lamban

e. Kesegaran relatif lebih lamban

f. Dalam hal kenyataan relatif kurang kredibel

g. Ditentukan oleh jalur distribusi

55

2.2 Kajian Empiris

Tabel 4. Hasil Kajian Penelitian Terdahulu

No

Nama

Peneliti dan

Tahun

Judul Metode Hasil Penelitian

1. Abu Bakar

(Tahun 2010)

Analisis Pengaruh

Customer

Satisfaction,

Switching Cost, dan

Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention (Studi

Kasus pada Produk

Kartu Seluler

Prabayar simPATI

Wilayah Semarang)

Populasi dari penelitian ini

adalah seluruh pengguna

kartu simPATI di Kota

semarang dengan jumlah

sampel 100 responden

melalui teknik purposive

sampling. Sampel adalah

pengguna kartu simPATI

yang sudah cukup lama

(lebih dari 1 tahun). Jenis

data yang digunakan adalah

data kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan model apha

dengan program komputer

SPSS for windows 17.

Angka jawaban responden

dimulai dari angka 1-10

dengan menggunakan

kriteria five – box Method.

Analisis menggunakan

analisis regresi linear

berganda.

Dari hasil penelitian,

didapati bahwa, variabel

customer satisfaction,

switching cost dan trust

in brand secara

simultan mempunyai

pengaruh positif

terhadap customer

retention dengan F

hitung sebesar 57,289.

Variabel yang memiliki

pengaruh tertinggi

terhadap customer

retention adalah

customer satisfaction

dengan nilai koefisien

sebesar 0,385.

Sedangkan variabel

switching cost memiliki

nilai keofisien sebesar

0,183 dan variabel trust

in brand memiliki nilai

keofisien sebesar 0,317

2 Niken

Pusporini

(Tahun 2011)

Analisis Pengaruh

Customer

Satisfaction,

Switching Barriers,

dan Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention

(Studi Kasus pada

Pengguna Kartu

Seluler IM3 pada

Mahasiswa Fakultas

Ekonomi

Universitas Sebelas

Maret Surakarta)

Populasi dari penelitian ini

adalah seluruh pengguna

kartu IM3 di Fakultas

Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta

dengan jumlah sampel 100

responden melalui teknik

purposive sampling. Sampel

adalah pengguna yang loyal

terhadap kartu IM3. Sumber

data yang digunakan adalah

data primer. Penelitian ini

menggunakan skala

pengukuran likert. Angka

jawaban responden dimulai

dari angka 1-5, dengan

menggunakan program

komputer SPSS for

windows 17. Instrumen

Penelitian yang digunakan

adalah kuesioner

Dari hasil penelitian,

didapati bahwa, variabel

customer satisfaction

memiliki pengaruh

terhadap customer

retention dengan nilai

koefisien sebesar 0,515.

Sedangkan variabel

trust in brand juga

memiliki pengaruh

terhadap customer

retention dengan nilai

koefisien sebesar 0,149.

Namun untuk variabel

switching barriers,

tidak mempunyai

pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap

customer retention.

Tabel 4 bersambung ke hal 42

42

56

Lanjutan Tabel 4 dari hal 41

No

Nama

Peneliti dan

Tahun

Judul Metode Hasil Penelitian

3 Indah

Kumalasari,

Srikandi

Kumadji,

Wasis A.

Latief

(Tahun 2013)

Pengaruh Customer

Satisfaction

Terhadap Switching

Barrier Dan

Customer Retention.

(Survei pada

Mahasiswa Fakultas

Ilmu Administrasi

Bisnis Angkatan

2012-2013

Universitas

Brawijaya yang

pernah melakukan

pembelian di

McDonald‟s

Malang)

Penelitian ini menggunakan

explanatory research.

Populasi pada penelitian ini

adalah Mahasiswa Fakultas

Ilmu Administrasi Bisnis

Universitas Brawijaya.

Angkatan 2012-2013 yang

pernah melakukan

pembelian di McDonald‟s

Malang lebih atau sama

dengan dua kali dalam

sebulan dan dalam kurun

waktu sebulan tersebut

tidak melakukan pembelian

di gerai lainnya. Banyaknya

sampel dari penelitian ini

adalah 102 orang. Analisis

data menggunakan Analisis

Deskriptif dan Analisis

Jalur (Path Analysis)

Dari hasil penelitian,

didapati bahwa, variabel

customer satisfaction

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

switching barrier

dengan nilai koefisien

sebesar 0,739. Variabel

customer satisfaction

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

customer retention

dengan nilai koefisien

sebesar 7,451.

Sedangkan switching

barrier, juga

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap customer

retention dengan nilai

koefisien sebesar 0,245

4 Win Esti,

Nawazirul

Lubis, Andi

Wijayanto

(Tahun 2013)

Pengaruh Nilai

Pelanggan Terhadap

Retensi Pelanggan

Melalui Kepuasan.

(Studi Pada

Mahasiswa Jurusan

Administrasi Bisnis

Universitas

Diponegoro

Angkatan 2009 –

2012 Pengguna

Layanan Data

Smartfren)

Penelitian ini menggunakan

tipe explanatory research.

Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh

mahasiswa jurusan

Administrasi Bisnis

Universitas Diponegoro

angkatan 2009 - 2012

pengguna layanan data

Smartfren. Teknik sampling

menggunakan sampling

jenuh atau sensus, dengan

total responden sebanyak

63. Data yang digunakan

adalah data primer berupa

identitas responden

meliputi: jenis kelamin,

tingkat usia, uang saku per

bulan, lama menggunakan

Smartfren dan persepsi

responden.

Dari hasil penelitian,

didapati bahwa secara

parsial variabel nilai

pelanggan dan kepuasan

pelanggan masing-

masing berpengaruh

terhadap retensi

pelanggan Hal ini

ditunjukkan dari nilai

koefisien nilai

pelanggan sebesar 0,538

dan nilai koefisien

kepuasan pelanggan

sebesar 0,486. Nilai

pelanggan memiliki

pengaruh secara

langsung terhadap

retensi pelanggan

sebesar 0,512,

sedangkan pengaruh

tidak langsungnya

melalui variabel

kepuasan sebesar 0,261.

Sumber: Draft Skripsi Strata Satu Abu Bakar (2010) pada Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro,

Semarang; Draft Skripsi Strata Satu Niken Pusporini (2011) pada Fakultas Ekonomi, Universitas

Sebelas Maret Surakarta; Hasil penelitian Kumalasari Indah dkk Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis,

Universitas Brawijaya, Malang dan Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi milik Win Esti dkk Vol

VI No.1 / April/ 2014

43

57

2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian

Terdahulu

Tabel 5. Persamaan dan Perbedaan antara Penelitian Sekarang dengan

Penelitian Terdahulu

No

Judul Peneliti, Nama

Peneliti dan Tahun

Penelitian Terdahulu

Judul Peneliti, Nama

Peneliti dan Tahun

Penelitian Sekarang

Persamaan Perbedaan

1 Analisis Pengaruh

Customer Satisfaction,

Switching Cost, dan

Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention (Studi Kasus

pada Produk Kartu

Seluler Prabayar

simPATI Wilayah

Semarang)

Abu Bakar

(Tahun 2010)

Pengaruh Customer

Satisfaction,

Switching Cost, dan

Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention (Studi

Kasus pada Pelanggan

tetap Malang Post di

Kota Malang)

Sonia Ghina Izzati

(Tahun 2015)

Dalam penelitian

ini sama-sama

menggunakan 4

variabel dengan

rincian: X1 :

Customer

Satisfaction; X2 :

Switching Cost;

X3 : Trust in

Brand dan Y :

Customer

Retention.

Dalam penelitian ini

penulis menggunakan

pelanggan tetap

Malang Post sebagai

objek, sedangkan

pada penelitian Abu

Bakar, objek

penelitiannya adalah

pengguna produk

kartu seluler prabayar

simPATI wilayah

Semarang.

2 Analisis Pengaruh

Customer Satisfaction,

Switching Barriers,

dan Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention

(Studi Kasus pada

Pengguna Kartu

Seluler IM3 pada

Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas

Sebelas Maret

Surakarta)

Niken Pusporini

(Tahun 2011)

Pengaruh Customer

Satisfaction,

Switching Cost, dan

Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention

(Studi Kasus pada

Pelanggan tetap

Malang Post di Kota

Malang)

Sonia Ghina Izzati

(Tahun 2015)

Dalam penelitian

ini sama-sama

menggunakan 3

variabel dengan

rincian:

X1 : Customer

Satisfaction; X3 :

Trust in Brand

dan Y : Customer

Retention

Dalam penelitian ini

penulis menggunakan

Switching Cost

sebagai variabel X2.

Sedangkan Niken

Pusporini

menggunakan

Switching Barriers

sebagai variabel X2.

Objek penelitian juga

berbeda, penulis

menggunakan

pelanggan tetap

Malang Post sebagai

objek, sedangkan

penelitian Niken

Pusporini

menggunakan

pengguna kartu

seluler IM3 pada

Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas

Sebelas Maret

Surakarta sebagai

objek penelitian.

Tabel 5 bersambung ke hal 44

45

4

4

58

Lanjutan Tabel 5 dari hal 43

No

Judul Peneliti, Nama

Peneliti dan Tahun

Penelitian Terdahulu

Judul Peneliti, Nama

Peneliti dan Tahun

Penelitian Sekarang

Persamaan Perbedaan

3 Pengaruh Customer

Satisfaction Terhadap

Switching Barrier Dan

Customer Retention.

(Survei pada

Mahasiswa Fakultas

Ilmu Administrasi

Bisnis Angkatan 2012-

2013 Universitas

Brawijaya yang pernah

melakukan pembelian

di McDonald‟s

Malang)

Indah Kumalasari,

Srikandi Kumadji,

Wasis A. Latief

(Tahun 2013)

Pengaruh Customer

Satisfaction,

Switching Cost, dan

Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention (Studi

Kasus pada Pelanggan

tetap Malang Post di

Kota Malang)

Sonia Ghina Izzati

(Tahun 2015)

Dalam

penelitian ini

sama-sama

menggunakan

variabel X1 : dan

Y : Customer

Retention.

Dalam penelitian ini

penulis menggunakan 3

varaibel X, yakni X1 :

Customer Satisfaction;

X2 : Switching Cost; dan

X3 : Trust in Brand.

Sedangkan variabel X

pada penelitian

Kumalasari dkk. Hanya

terdapat 1 variabel

yakni customer

satisfaction. Penulis

menggunakan Customer

retention sebagai

variabel Y. Sedangkan

jumlah variabel Y milik

Kumalasari dkk.

berjumlah 2 yang terdiri

atas switching barrier

dan customer retention.

4 Pengaruh Nilai

Pelanggan Terhadap

Retensi Pelanggan

Melalui Kepuasan.

(Studi Pada Mahasiswa

Jurusan Administrasi

Bisnis Universitas

Diponegoro Angkatan

2009 – 2012 Pengguna

Layanan Data

Smartfren)

Win Esti, Nawazirul

Lubis, Andi Wijayanto

(Tahun 2013)

Pengaruh Customer

Satisfaction,

Switching Cost, dan

Trust in Brand

Terhadap Customer

Retention (Studi

Kasus pada Pelanggan

tetap Malang Post di

Kota Malang)

Sonia Ghina Izzati

(Tahun 2015)

Dalam

penelitian ini

sama-sama

menggunakan

Customer

Retention

sebagai variabel

Y.

Dalam penelitian ini

penulis menggunakan 3

varaibel X yang terdiri

atas X1 : Customer

Satisfaction; X2 :

Switching Cost; dan X3

: Trust in Brand.

Sedangkan Variabel X

pada penelitian Win

Esti dkk. hanya terdapat

1 variabel X yakni Nilai

Pelanggan. Objek

penelitian juga berbeda,

penulis menggunakan

pelanggan tetap Malang

Post, sedangkan

penelitian Win Esti dkk.

menggunakan

Mahasiswa Jurusan

Administrasi Bisnis

Sumber: Draft Skripsi Strata Satu Abu Bakar (2010) pada Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro,

Semarang; Draft Skripsi Strata Satu Niken Pusporini (2011) pada Fakultas Ekonomi, Universitas

Sebelas Maret Surakarta; Hasil penelitian Kumalasari Indah dkk Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis,

Universitas Brawijaya, Malang dan Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi milik Win Esti dkk Vol

VI No.1 / April/ 2014

47

59

2.4 Konseptual Penelitian

Uma sekaran dalam Sugiyono (2010:88) mengemukakan bahwa

“kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar

variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan”.

Menurut Levitt dalam Tjiptono (2014:380), “pada hakikatnya, tujuan

utama setiap bisnis adalah menciptakan dan mempertahankan pelanggan”. Griffin

(2003:05) menjelaskan bahwa, “customer retention adalah lamanya hubungan

dengan pelanggan. Tingkat customer retention adalah presentase pelanggan yang

telah memenuhi sejumlah pembelian ulang selama periode waktu yang terbatas”.

Dalam menciptakan customer retention, perusahaan perlu melakukan beberapa

upaya. Menurut Kotler (2009:140), “kunci untuk mempertahankan pelanggan

adalah kepuasan pelanggan”. Menurut Mowen dan Minor (2002:89), “customer

satisfaction sendiri merupakan keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen

atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakanannya”.

Hasan (2009:67) mengemukakan bahwa “strategi fokus pada kepuasan pelanggan

merupakan alternatif dalam upaya mempertahankan pelanggan”. Hal ini diperkuat

dengan hasil penelitian Indah Kumalasari dkk. (2013) bahwa, “customer

satisfaction mempunyai pengaruh yang signifikan pada customer retention”.

Selain customer satisfaction, menurut Tjiptono (1997:39),

“membangun rintangan pengalihan merupakan strategi defensif, yang kesuksesan

dan kegagalannya dievaluasi melalui perubahan pada customer retention”.

60

Menurut Burnham et al., dalam Tjiptono (2014:383), “mendefinisikan switching

cost sebagai one time costs yang dipersepsikan atau diasosiasikan pelanggan

dengan proses beralih dari penyedia jasa atau produk yang satu ke penyedia jasa

yang lain”. Pengaruh switching cost dalam mempertahankan pelanggan juga

diperkuat dengan hasil penelitian Abu Bakar (2010), bahwa “variabel switching

cost mempunyai pengaruh positif terhadap customer retention”.

Selain kedua variabel diatas, variabel ketiga yang juga ikut

berpengaruh terhadap peningkatan customer retention adalah trust in brand.

Menurut teori kepercayaan – komitmen Morgan dan Hunt dalam Ferrinadewi

(2008:148), “kepercayaan adalah variabel kunci dalam mengembangkan

keinginan yang tahan lama untuk terus mempertahankan hubungan jangka

panjang, dalam hal ini merek tertentu”. Menurut Delgado dalam Ferrinadewi

(2008:150) trust in brand adalah “kemampuan merek untuk dipercaya (brand

reliability), yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut

mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek (brand intention)

yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu

mengutamakan kepentingan konsumen”. Hal ini juga diperkuat dengan hasil

penelitian milik Niken Pusporini (2011) bahwa “trust in brand, mempunyai

pengaruh positif terhadap customer retention”.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat di buat Kerangka Proses

Berpikir yang ditunjukkan pada Gambar 4.

61

(Sumber: Pengolahan Data 2015)

Gambar 4. Kerangka Proses Berfikir

Gambar 4 memberikan informasi bahwa setelah ditemukan studi

teoritik dan studi empirik yang saling mendukung terhadap suatu pokok

pembahasan dalam penelitain, maka dapat disusun hipotesis yang kemudian akan

dilakukan pengujian terhadap hipotesis tersebut, sesuai dengan objek penelitian.

Hipotesis

Laporan Hasil Penelitian

Uji Hipotesis

Studi Teoritik:

1. Kotler (2009:140):

Kunci untuk mempertahankan

pelanggan, adalah kepuasan

pelanggan

2. Tjiptono (2014:383):

Pemahaman mengenai switching

cost sangat penting dikarenakan

dampak signifikannya pada

perilaku (customer retention)

3. Ferrinadewi (2008:148):

Kepercayaan adalah variabel

kunci dalam mengembangkan

keinginan yang tahan lama untuk

terus mempertahankan hubungan

jangka panjang, dalam hal ini

merek tertentu

4. Hasan (2009:80):

untuk dapat mempertahankan

konsumen, dapat melakukan

startegi seperti, memberi kepuasan

yang tinggi, dan menciptakan

produk yang memiliki nilai

superior

Studi Empirik:

1. Abu Bakar (Tahun 2010):

variabel customer satisfaction, switching cost dan trust

in brand mempunyai pengaruh positif terhadap

customer retention.

2. Niken Pusporini (Tahun 2011):

customer satisfaction mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap customer retention. Sedangkan

switching barriers dan Trust in Brand tidak mempyntai

pengaruh yang signifikan terhadap customer retention.

3. Indah Kumalasari, Srikandi Kumadji, Wasis A.

Latief (Tahun 2013):

Customer Satisfaction mempunyai pengaruh yang

signifikan pada Switching barrier, Customer

Satisfaction juga mempunyai pengaruh yang signifikan

pada Customer Retention. Dan Switching barrier juga

mempunyai pengaruh yang signifikan pada Customer

Retention.

4. Win Esti, Nawazirul Lubis, Andi Wijayanto

(Tahun 2013)

variabel nilai pelanggan dan kepuasan masing-masing

berpengaruh terhadap retensi pelanggan dan memiliki

pengaruh yang signifikan.

62

H1

H2

H3

H4

Setelah melakukan pengujian hipotesis, maka dapat disusun laporan

hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Menurut Sugiyono (2010:07), “skripsi

merupakan salah satu jenis penelitain akademik yang digunakan sebagai sarana

edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya harus betul).

Variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan

jenjang pendidikan”.

Setelah menyusun kerangka proses berpikir, maka perlu disusun

kerangka konseptual. Dengan preposisi yang didasarkan pada studi teoritik dan

empirik akan diketahui berapa banyak hipotesis yang harus disusun, variabel yang

terkandung dalam masing-masing hipotesis dan bagaimana hubungan pengaruh

antar variabelnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disusun kerangka konseptual

penelitian yang menggambarkan hubungan pengaruh antar variabel dalam

penelitian ini seperti yang digambarkan pada Gambar 5.

(Sumber: Pengolahan Data 2015)

Gambar 5. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual yang disusun menggambarkan pengaruh

langsung secara parsial dan secara simultan. Pada H1 digambarkan adanya

Customer Satisfaction (X1)

Switching Cost (X2)

Customer

Retention

(Y1)

Trust In Brand (X3)

63

pengaruh langsung secara parsial antara variabel Customer Satisfaction (X1)

terhadap Customer Retention (Y1), pada H2 digambarkan adanya pengaruh

langsung secara parsial antara variabel Switching Cost (X2) terhadap Customer

Retention (Y1), pada H3 digambarkan adanya pengaruh langsung secara parsial

antara variabel Trust In Brand (X3) terhadap Customer Retention (Y1), dan pada

H4 digambarkan adanya pengaruh langsung secara simultan antara variabel

Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2) dan Trust In Brand (X3) terhadap

Customer Retention (Y1). Dalam hal ini, obyek penelitian yang digunakan adalah

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka disusun suatu

rumusan hipotesis penelitian. Menurut Sugiyono (2010:93) perumusan hipotesis

penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti

mengumukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Terdapat dua macam hipotesis, yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis statistik, yakni

dugaan bahwa data sampel dapat diberlakukan ke populasi. Dalam hipotesis akan

muncul istilah signifikansi, taraf kesalahan dan kepercayaan dari pengujian.

Penelitian ini menggunakan hipotesis berbentuk asosiatif. Menurut

Sugiyono (2010:97) hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap

64

rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel

atau lebih. Berdasarkan kerangka konseptual, maka dirumuskan hipotesis

penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. H1 : Variabel Customer Satisfaction (X1) secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Variabel Customer Retention (Y1), studi kasus pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang

b. H2 : Variabel Switching Cost (X2) secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Variabel Customer Retention (Y1), studi kasus pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang

c. H3 : Variabel Trust In Brand (X3) secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Variabel Customer Retention (Y1), studi kasus pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang

d. H4 : Variabel Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2) dan Trust In

Brand (X3) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Variabel Customer Retention (Y1), studi kasus pada pelanggan tetap surat

kabar Malang Post di Kota Malang

Setelah merumuskan hipotesis, maka akan dilakukan pengujian

hipotesis yang menghasilkan temuan-temuan, baik yang berhubungan dengan

teori ataupun empiris. Temuan teoritis akan memperkuat teori, sedangkan temuan

empiris akan memperkaya hasil-hasil penelitian. Dari hasil statistik disusun

laporan hasil penelitian yang akan memberi kontribusi terhadap pengembangan

teori dan memperkaya karya ilmiah yang ada.

65

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan penelitian menurut bidang, penelitian yang dilakukan

oleh penulis termasuk kedalam penelitian akademik. Menurut Sugiyono (2010:07)

“penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

dalam membuat skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana

edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (cara yang harus benar)

dengan variabel penelitian yang terbatas”. Terdapat beberapa jenis penelitian di

dalam penelitian akademik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Penelitian ini

dilakukan terhadap pelanggan tetap surat kabar Malang Post yang hanya ada di

Kota Malang dengan rentang waktu berlangganan minimal 1 bulan, dan masih

menjadi pelanggan PT. Malang Post Cemerlang hingga tanggal 31 Maret Tahun

2015. Adapun produk yang menjadi objek penelitian adalah surat kabar Harian

Pagi Malang Post.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2010:12) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yakni memandang realitas atau

fenomena yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan

hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada

populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat

deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori

66

sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui

pengumpulan data lapangan, Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen

penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif

dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat

disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.

Jadi, penelitian ini digunakan untuk melakukan pengujian konsep

dalam hipotesis tentang pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost dan

Trust In Brand terhadap Customer Retention, disertai dengan deskripsi fakta

empiris dari model konseptual penelitian yang telah diuji hipotesisnya.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:115), populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Polpulasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek

atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penduduk di Kota Malang

yang menjadi pelanggan tetap surat kabar Malang Post. Data yang diperoleh

terhitung sejak 31 Maret Tahun 2015. Terdapat populasi pelanggan tetap Malang

Post sebesar 108 pelanggan (Sumber: Kepala Bagian Pemasaran, PT. Malang

Post Cemerlang).

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010:116) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari

67

sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi”. Teknik sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Menurut

Sugiyono (2010:116) teknik sampling sendiri merupakan “teknik pengambilan

sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Pada

dasarnya terdapat dua jenis teknik sampling, yakni probability sampling dan non

probability sampling”. Menurut Sugiyono (2010:116) teknik sampling purposive

termasuk kedalam non probability sampling, yakni “teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampling purposive merupakan

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Dalam penelitian ini

sampel yang digunakan adalah pelanggan tetap surat kabar Malang Post.

Menurut Ferdinand (2006:227) “diperoleh beberapa pedoman umum

yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menentukan besarnya sampel

penelitian”. Penelitian ini menentukan sampel dengan menggunakan pendekatan

statistik yang didasarkan pada rumus formula statistik tertentu. Dengan

memperhatikan objek penelitian dan jumlah populasi yang merupakan pelanggan

tetap surat kabar Malang Post dengan jumlah 108 pelanggan, maka untuk

pengambilan sampel, peneliti menggunakan rumus statistik yang dapat mencakup

sampel secara proporsional dengan tetap memperhatikan tingkat kesulitan

pengambilan data. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan

Yamane (1973) dalam rumus pengambilan sampel, seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 6.

68

N

n =

1 + (Nd²)

Keterangan :

n = Jumlah Sample

N = Jumlah Populasi

d = Persentase kelonggaran ketidaktelitian

karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir sebesar

10% atau (0,1)

(Sumber: Ferdinand, 2006)

Gambar 6. Rumus Statisik Pendekatan Yamane (1973) untuk Penghitungan Sample Penelitian

Maka sampel yang diambil pada penelitian ini dengan menggunakan rumus

pendekatanYamane (1973) adalah :

N

n =

1 + N(e²)

108

n =

1 + 108 (0,1)²

n = 51,9 dibulatkan menjadi 52

Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah 52 responden. Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2010:129)

“ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (misalnya

korelasi ataui regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari

jumlah variabel yang diteliti”. Dalam penelitian ini, terdapat empat variabel

pengikat. Sehingga jumlah anggota sampel yang relevan adalah 4 x 10 = 40

anggota sampel. Berdasarkan penghitungan sampel dengan rumus pendekatan

Yamane (1973), maka sampel berjumlah 52 responden sudah dianggap relevan.

69

3.4 Jenis Data

Ada dua jenis sumber data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini, yaitu:

1. Data primer

Menurut Sugiyono (2010:402) data primer adalah “sumber data yang

langsung memberikan data langsung kepada pengumpul data”. Bentuk dari

data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan

dari dari individu yang menjadi subyek penelitian di mana data dihasilkan dari

hasil kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang yang telah ditentukan

sebelumnya yaitu pelanggan tetap surat kabar Malang Post.

2. Data sekunder

Menurut Sugiyono (2010:402) data sekunder merupakan “sumber data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau dokumen”. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data yang didapatkan melalui buku referensi, internet, dan lainnya yang

sifatnya saling melengkapi.

3.5 Jabaran Variabel dan Skala Pengukuran

3.5.1 Jabaran Variabel

Menurut Sugiyono (2010: 58) “variabel merupakan segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut hubungan antar satu variabel dengan yang variabel yang lain, di dalam

70

penelitian ini terdapat dua jenis variabel, antara lain:

a. Variabel Independen (variabel bebas)

Menurut Sugiyono (2010:59) “variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (variabel terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

customer satisfaction, switching cost dan trust in brand. Indikator yang dapat

dijadikan sebagai ukuran ketiga variabel tersebut dijabarkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Indikator Yang Dapat Dijadikan Sebagai Ukuran Variabel Independen

No. Variabel Indikator Item

1

Customer Satisfaction

(X1)

Kotler dalam Alma

(2013:284)

Tangible

a. Kualitas kertas surat kabar

b. Surat kabar memuat artikel

c. Tata letak isi surat kabar

d. Surat kabar memuat foto atau

gambar

e. Isi surat kabar memuat masalah

sosial, ekonomi, budaya, agama,

pendidikan dan keamanan

Empathy

a. Karyawan memudahkan

pelanggan untuk menjalin

hubungan yang baik dengan

perusahaan

b. Karyawan menjalin komunikasi

yang baik dengan pelanggan

c. Karyawan menjaga hubungan

yang harmonis dengan

pelanggan

d. Karyawan menunjukkan rasa

peduli yang tulus kepada

pelanggan

Responsiveness

a. Surat kabar berisi laporan

tercepat mengenai fakta atau

opini penting bagi sejumlah

besar orang.

b. Karyawan dapat mendengar

keluhan pelanggan

Tabel 6 bersambung ke hal 57

71

Lanjutan Tabel 6 dari hal 56

No. Variabel Indikator Item

1

Customer Satisfaction

(X1)

Kotler dalam Alma

(2013:284)

Responsiveness c. Karyawan dapat mengatasi

keluhan pelanggan

Reliability

a. Surat kabar memuat fakta yang

penting atau menarik minat bagi

sejumlah besar orang

b. Surat kabar memuat opini yang

penting atau menarik minat bagi

sejumlah besar orang

c. Surat kabar terbit secara teratur

Assurance

a. Surat kabar memuat informasi

yang objektif

b. Surat kabar memuat komentar

tentang suatu berita

c. Surat kabar memuat informasi

tentang barang dan jasa melalui

iklan

d. Surat kabar memuat kampanye

proyek bersifat kemasyarakatan

e. Surat kabar memuat hiburan

seperti cerita komik, kartun dan

cerita-cerita khusus

2

Switching Cost

(X2)

Burnham et al,. Dalam

Tjiptono (2014:385)

Procedural

Switching Cost

a. Biaya resiko ekonomik

b. Biaya evaluasi

c. Set-up cost

d. Biaya belajar

Financial

Switching Cost

a. Benefit loss cost

b. Monetary loss cost

Relational

Switchig Cost

a. Personal relationship loss cost

b. Brand relationship loss cost

3

Trust In Brand

(X3)

Lau dan Lee dalam

Riana (2008:187)

Brand

Characteristic

a. Merek yang dapat diramalkan

b. Merek yang mempunyai

reputasi

c. Merek yang kompeten

Company

Characteristic

a. Reputasi suatu perusahaan,

b. Motivasi perusahaan yang

diinginkan

c. Integritas suatu perusahaan

Consumer-Brand

Characteristic

a. Kemiripan antara konsep

emosional konsumen dengan

kepribadian merek

Tabel 6 bersambung ke hal 58

72

Lanjutan Tabel 6 dari hal 57

No. Variabel Indikator Item

3

Trust In Brand

(X3)

Lau dan Lee dalam

Riana (2008:187)

Consumer-Brand

Characteristic

b. Kesukaan terhadap merek

c. Pengalaman terhadap merek

(Sumber: Pengolahan Kajian Teori, 2015)

b. Variabel Dependen (variabel terikat)

Menurut Sugiyono (2010:59) “variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Customer Retention. Indikator yang dapat

dijadikan sebagai ukuran variabel tersebut dijabarkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Indikator Yang Dapat Dijadikan Sebagai Ukuran Variabel Dependen

No. Variabel Indikator Item

1

Customer

Retention

(Y1)

Hasan (2009:80)

dan Tjiptono

(2014:381)

Positive Word Of Mouth

(Tjiptono (2014:381))

a. Penyebarluasan

pengalaman pelanggan

kepada orang lain

b. Gethok tular positif

pelanggan kepada orang

lain

One Stop Shopping

Hasan (2009:80)

a. Kenyamanan dan

kemudahan dalam

mengkonsumsi jasa

b. Membeli lebih banyak

ketika perusahaan

memperkenalkan produk

baru dan memperbarui

produk-produk yang ada

Repeat Customer

Hasan (2009:80)

a. Frekuensi pembelian surat

kabar dalam kurun waktu

tertentu

(Sumber: Pengolahan Kajian Teori, 2015)

73

3.5.2 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2010:131)” instrumen penelitian digunakan untuk

mengukur nilai variabel yang diteliti”. Untuk skala pengukuran instrumen,

penelitian ini menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran yang nantinya

akan menghasilkan data interval. Menurut Sugiyono (2010:131) “skala

pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat

ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif”. Menurut Sugiyono (2010:132) “skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial”. Tabel 8 merupakan skala jawaban yang dipakai pada setiap

item instrumen pada penelitian ini.

Tabel 8. Jawaban Item Instrumen Penelitian

No. Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 4

2 Setuju (S) 3

3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(Sumber: Sugiyono, 2010)

Penulis memakai empat skala jawaban yang terdiri dari “Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS)” saja

dikarenakan, penulis menghindari jawaban responden “Netral (N)” yang dapat

mempengaruhi arah jawaban dari suatu pernyataan. Pernyataan “Netral (N)”

dirasa kurang mendukung arah hipotesis penelitian yang menggunakan uji pihak

74

kanan (one tail), dimana uji tersebut merupakan uji yang dilakukan dengan

asusmsi bahwa arah jawaban responden dapat diperediksi dalam suatu keadaan

tertentu sesuai dengan kajian teori dan kajian empiris yang telah dihimpun. Dari

keempat skala jawaban tersebut, diharapkan penulis dapat memudahkan

penentuan besarnya signifikansi suatu pernyataan dalam kuesioner yang akan

diberikan kepada responden.

Untuk instrumen penelitian, penulis menggunakan bentuk checklist.

Tabel 9 merupakan contoh bentuk instrumen penelitian yang akan penulis

gunakan dalam memperoleh data dari responden.

Tabel 9. Bentuk Instrumen Penelitian

Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat anda, demgan cara

memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya rasa, agen Malang Post memberikan

pelayanan yang sopan dan ramah

2

Saya rasa, saya dapat menyampaikan

keluhan saya terhadap isi Malang Post dan

pelayanan agen Malang Post

(Sumber: Sugiyono, 2010)

3.6 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari penyebaran

kuesioner kepada responden. Menurut Sugiyono (2010:199) “kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau

75

terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui

pos atau internet”. Dalam penelitian ini kuesioner yang diberikan kepada

responden berbentuk pernyataan tertutup. Hasil pernyantaan tersebut nantinya

digunakan untuk mendapatkan jawaban kuantitatif sesuai dengan skala yang

dikehendaki serta sesuai dengan desain penelitian.

3.7 Metode Analisis Data

Kegiatan menganalisis data dalam penelitian ini meliputi beberapa

tahap dasar tahap tersebut di antaranya :

3.7.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:206), “analisis deskriptif merupakan analisis

statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Menurut Sugiyono (2010:207) “statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti

hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan

yang berlaku untuk populasi dimana sampel tersebut diambil”. Menurut Sugiyono

(2010:207) “secara teknis dapat diketahui bahwa dalam statistik deskriptif tidak

ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud

membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi”. Menurut

Ferdinand (2006:289) “jenis-jenis statistik deskriptif yang dapat disajikan dalam

laporan penelitian yakni; distribusi frekuensi, statistik rata-rata, dan angka indeks.

76

3.7.1.1 Distribusi Frekuensi

Menurut Ferdinand (2006:289) distribusi frekuensi merupakan, “statistik

yang digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari jawaban

responden atas berbagai item variabel yang diteliti”.

3.7.1.2 Statistik Rata-rata

Menurut Ferdinand (2006:290) statistik rata-rata merupakan, “statistik

yang digunakan untuk menggambarkan rata-rata nilai dari sebuah variabel yang

diteliti pada sekelompok responden tertentu”.

3.7.1.3 Angka Indeks

Menurut Ferdinand (2006:291), “angka indeks digunakan untuk

mendapatkan gambaran mengenai derajad persepsi responden atas variabel yang

akan diteliti”. Menurut Sugiyono (2010:207) penyajian data statistik deskriptif

dapat berupa; tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,

median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, presentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi

serta perhitungan persentase.

3.7.2 Uji Alat Ukur

3.7.2.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2010:172), “uji validitas merupakan uji yang

dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian yang terdapat kesamaan antara data

yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada proyek yang

77

diteliti”.Cara melakukan uji ini adalah membandingkan indeks korelasi product

moment person dengan nilai r tabel. Nilai korelasi Pearson yakni nilai dari

pertanyaan/pernyataan yang dikorelasikan dengan total dari masing-masing

variabelnya. Untuk mengetahui r tabel, maka harus ditentukan jenis pengujian,

taraf siginifikansi dan angka df . Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi

sebesar 10% (0,1) dan menggunakan uji pihak kanan (one tail). Besarnya angka df

dapat dihitung dengan rumus n – 2 (“jumlah sampel” – 2). Jika r hitung > r tabel

dan bernilai positif, maka pertanyaan/pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.7.2.1 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010:172) reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Nunnally dalam Santoso (2001:42) mengungkapkan

bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha ≥ 0,60.

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Gujarati dalam Rustandi (2013:65) mengemukakan bahwa “suatu

model dinyatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat tak bias

linier terbaik untuk suatu penaksir. Selain itu, suatu model dikatakan cukup baik

dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila telah lolos dari serangkaian uji

asumsi klasik yang melandasinya”. Uji ini adalah syarat untuk melakukan analisis

regresi, uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji heterokedatisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinieritas.

78

3.7.3.1 Uji Normalitas

Menurut Santoso (2012:230), “uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal

atau tidak”. Menurut Santoso (2012:233), “deteksi normalitas dapat dilakukan

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik”. Dasar

pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonalnya atau tidak mengikuti arah garis

diagonalnya, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.3.2 Uji Heterokedastisitas

Menururut Santoso (2012:238) “tujuan asumsi heteroskedastisitas

adalah ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat

ketidaksamaan varians pada residual (error) dari satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika varians berbeda, maka disebut sebagai heteroskedastisitas. Sebuah

model regresi dikatakan dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas”.

Model regresi yang bebas heterokedastisitas dapat dilihat melalui charts

scatterplot. Menururut Santoso (2012:240) deteksi adanya heterokedastisitas

adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot,

dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual.

Model regresi yang dilakukan adalah dengan memasukkan variabel SRESID pada

79

sumbu (pilihan) Y, dan memasukkan variabel ZPRED pada sumbu (pilihan) X.

Menurut Santoso (2012:240), dasar pengambilan keputusanya adalah sebagai

berikut :

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah

angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.7.3.3 Uji Autokorelasi

Menurut Santoso (2012:241) uji autokorelasi bertujuan untuk

“mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi”. Menurut Santoso (2012:243) “deteksi adanya

autokorelasi adalah melihat angka Durbin-Watson”. Secara umum, dapat diambil

patokan antara lain:

a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.7.3.4 Uji Multikolinearitas

Menurut Santoso (2012:234) “tujuan dari Uji Multikolinearitas adalah

80

menguji apakah pada sebuah model regresi, ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat probelm

multikolonieritas (multiko)”. Menurut Santoso (2012:236) “untuk mendeteksi

adanya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF)

dan Tolerance”. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas

adalah:

a. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1

b. Mempunyai angka Tolerance mendekati 1

Nb: Tolerance = 1/VIF atau bisa juga VIF= 1/Tolerance

3.7.4 Analsis Statistik Inferensial Parametrik

3.7.4.1 Analisis Regresi Berganda

Menurut santoso (2012:221) regresi Berganda bertujuan untuk

“memprediksi besar variabel tergantung (dependent variable) menggunakan data

dari dua atau lebih variabel bebas (independent variable) yang sudah diketahui

besarnya”. Menurut Santoso (2012: 221) analisis regresi berganda digunakan

untuk memprediksi besar variabel tergantung (dependent variabel) menggunakan

data dari dua atau lebih variabel bebas (independent variabel) yang sudah

diketahui besarnya. Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua

atau lebih regresinya disebut juga regrasi berganda. Oleh karena variabel

independen dalam penelitian ini mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka

regresinya disebut regresi berganda. Menurut Santoso (2012:224) untuk jumlah

81

variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan Adjusted R Square

untuk menighitung persentase variabel tergantung (dependent variabel) yang bisa

dijelaskan oleh variabel bebas (independent variabel).

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Customer

Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand (X3), terhadap variabel

independen atau terikat yaitu Customer Retention (Y1),

Persamaan umum regresi berganda menurut Sugiyono (2010:277)

adalah:

Y = a + β1X1+ β2X2+ β3X3

Keterangan:

Y = Customer Retention

a = Konstanta, merupakan nilai terkait yang dalam hal ini adalah Y pada

saat variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2, X3 = 0)

β1 = Koefisien regresi berganda antar variabel bebas X1 terhadap variabel

terikat Y, bila variabel bebas X2, dan X3 dianggap konstan

β2 = Koefisien regresi berganda antar variabel bebas X1 terhadap variabel

terikat Y, bila variabel bebas X1, dan X3 dianggap konstan

β3 = Koefisien regresi berganda antar variabel bebas X3 terhadap variabel

terikat Y, bila variabel bebas X1 dan X2 dianggap konstan

X1 = Customer Satisfaction

X3 = Switching Cost

X3 = Trust In Brand

Menurut Sugiyono (2010:277)“arti koefisien β adalah jika nilai β

positif (+), hal tersebut menunjukkan hubungan yang searah antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan besarnya

variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel

terikat. Sedangkan jika nilai β negatif (-) menurut Sugiyono (2010:277)

“menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel

terikat”. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan

diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat, dan sebaliknya.

82

3.7.4.2 Koefisien Determinasi

Menurut santoso (2012:224) Koefisien Determinasi digunakan untuk

menunjukkan variasi dari variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk

penelitian yang menggunakan variabel independen lebih dari 2, maka nilai

koefisien determinasi dapat diketahui dari angka Adjusted R Square. Semakin

besar angka Adjusted R Square, maka akan semakin baik.

3.8 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:213) untuk menguji hipotesis asosiatif bila

datanya berbentuk interval maka menggunakan:

a. Korelasi Produk Moment

Digunaka untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen

dengan satu variabel dependen

b. Korelasi Ganda

Digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel independen

atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen.

c. Korelasi Parsial

Digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel atau lebih

bila terdapat variabel yang dikendalikan

d. Analisis Regresi

Digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel

dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya

(dimanipulasi).

Menurut Sugiyono (2010:221) dalam statistik, yang diuji adalah

hipotesis nol. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara

parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah

hipotesis alternatif yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan

statistik. Hipotesis nol diberi notasi Ho dan hipotesis alternatif diberi notasi Ha”.

Menurut Sugiyono (2010:224) “terdapat tiga macam bentuk pengujian hipotesis,

83

yaitu uji dua pihak (two tail), pihak kanan (one tail) dan pihak kiri (one tail). Jenis

uji mana yang akan dipakai tergantung pada bunyi kalimat hipotesis”.

Berdasarkan hipotesis yang telah disusun sebelumnya, maka uji hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji pihak kanan (one tail).

3.8.1 Uji F

Menurut Santoso (2012:225) uji F dilakukan untuk mengetahui

pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel bebas (independent

variabel) terhadap variabel tergantung (dependent variabel)”. Menurut Sugiyono

(2010:257) uji keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan statistik F :

R² / k F =

(1 – R²) / (n – k – 1)

Keterangan :

R²= Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data atau kasus

F hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh

dengan menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 10% (0,1) atau dengan

degree freedom= n – k – 1. Tahapan pengujian hipotesis secara simultan dapat

dilihat, sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis statistik

Hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya diuji dengan

menggunakan metode pengujian statistik uji F dengan kriteria penerimaan dan

penolakan hipotesis sebagai berikut

a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

84

b. Ha diterima jika Fhitung > F tabel

Keterangan:

a. Ho = Koefisien regresi tidak positif, dengan kata lain variabel-variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap variabel

dependen

b. Ha = Koefisien regresi positif dengan kata lain variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel

dependen

Adapun yang menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho4 : β1 = β2 = β3 = 0

Keterangan: “Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand

(X3) secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap Customer Retention (Y1)

pada pelanggan tetap Malang Post”.

Ha4 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0

Keterangan: “Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand

(X3) secara simultan berpengaruh positif terhadap Customer Retention (Y1) pada

pelanggan tetap Malang Post”.

Berdasarkan hipotesis-hipotesis yang telah didapati, maka dapat

ditarik kesimpulan apakah secara simultan atau bersama-sama variabel bebas

(independent variable) dapat berpengaruh positif terhadap variabel tergantung

85

(dependent variable). Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan (Ho) atau

penerimaan hipotesis alternatif (Ha).

2. Mengukur taraf signifikansi

Dalam penelitian ini, taraf signifikansi adalah 10% (0,1). Menurut Santoso

(2012:225) untuk menguji signifikansi pada uji F adalah dengan membandingkan

nilai probabilitas F, dengan taraf signifikansi. Rumusan hipotesis untuk mengukur

taraf signifikansi adalah:

a. Ho diterima jika probabilitas > 0,1

b. Ha diiterima jika probabilitas ˂ 0,1

Keterangan:

a. Ho = Koefisien regresi tidak signifikan, dengan kata lain variabel-variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen

c. Ha = Koefisien regresi signifikan, dengan kata lain variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel

dependen

3.8.2 Uji t

Menurut Santoso (2012:225) uji hipotesis t digunakan untuk menguji

signifikansi konstanta dari setiap variabel independen. Sugiyono (2010:250)

merumuskan uji t sebagai berikut:

86

Keterangan:

t = Distribusi t

n = Jumlah data

r = Koefisien korelasi parsial

r2= Koefisien determinasi

t hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan ttable dengan

menggunakan tingkat kesalahan 10% (0,1).

1. Merumuskan hipotetis statistik

Hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya diuji dengan menggunakan

metode pengujian statistik uji t dengan kriteria penerimaan dan penolakan

hipotesis sebagai berikut:

a. Ho diterima jika thitung < ttabel

b. Ha diterima jika thitung > t tabel

Keterangan:

a. Ho = Koefisien regresi tidak signifikan, dengan kata lain variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen

b. Ha = Koefisien regresi signifikan, dengan kata lain variabel independen secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen

Adapun yang menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Customer Satisfaction (X1)

Ho1 : β1 = 0 “tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Customer

87

Satisfaction (X1), terhadap Customer Retention (Y1)”

Ha1 : β1 ≠ 0 “terdapat pengaruh yang signifikan dari Customer

Satisfaction (X1), terhadap Customer Retention (Y1)”

2. Switching Cost (X2)

Ho2 : β2 = 0 “tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Switching Cost (X2),

terhadap Customer Retention (Y1)”

Ha1 : β1 ≠ 0 “terdapat pengaruh yang signifikan dari Switching Cost (X2),

terhadap Customer Retention (Y1)”

3. Trust In Brand (X3)

Ho3 : β3 = 0 “tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Trust In Brand (X3),

terhadap Customer Retention (Y1)”

Ha3 : β3 ≠ 0 “terdapat pengaruh yang signifikan dari Trust In Brand (X3),

terhadap Customer Retention (Y1)”

2. Mengukur taraf signifikansi

Dalam penelitian ini, taraf signifikansi adalah 10% (0,1). Menurut Santoso

(2012:225) untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen

adalah dengan membandingkan nilai probabilitas setiap variabel independen pada

uji t, dengan taraf signifikansi. Rumusan hipotesis untuk mengukur taraf

signifikansi adalah:

a. Ho diterima jika probabilitas > 0,1

b. Ha diiterima jika probabilitas ˂ 0,1

88

Keterangan:

a. Ho = Koefisien regresi tidak signifikan, dengan kata lain variabel-variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen

b. Ha = Koefisien regresi signifikan, dengan kata lain variabel-variabel

independen secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel

dependen

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyajian Data

Di dalam penyajian data, peneliti akan menjelaskan beberapa data

primer yang telah diperoleh melalui berbagai sumber dan melalui beberapa

metode, seperti melakukan penyebaran kuesioner kepada responden penelitian dan

melakukan interview secara langsung kepada Kepala Bagian Pemasaran

PT. Malang Post Cemerlang. Setelah memperoleh data primer, kemudian diolah

dan dilengkapi dengan data sekunder yang diperoleh dari buku referensi dan

beberapa sumber internet, sehingga menjadi data yang dapat dipergunakan untuk

melakukan analisis dan memecahkan rumusan masalah yang telah diangkat.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.1 Sejarah PT. Malang Post Cemerlang

PT. Malang Post Cemerlang merupakan salah satu perusahaan jasa

yang bergerak dibidang komunikasi. Pada tanggal 1 Agustus 1998, Harian pagi

Jawa Post secara resmi membentuk satu anak perusahaan dibidang komunikasi

yang berfokus pada penerbitan surat kabar di Kota Malang, yang diberi nama

PT. Malang Post Cemerlang. Di awal pembentukan perusahaan, PT. Malang Post

Cemerlang menerbitkan surat kabar Harian Pagi Malang Post sebanyak 6000

eksemplar setiap hari, yang terdiri atas delapan halaman. Di awal penerbitan,

kantor representatif PT. Malang Post Cemerlang masih bergabung dengan kantor

milik Jawa Post Malang, di Jl. Arjuno 23 Malang. Di Tahun tersebut,

90

jumlah wartawan adalah sebanyak 10 orang ditambah dengan beberapa redaktur.

Namun, seiring dengan kemajuan penerbitan surat kabar, PT. Malang Post

Cemerlang harus berpindah di kantor sebelah selatan gedung Yayasan PT. KAI,

yang menjadi kantor representatif hingga saat ini.

Di penghujung Tahun 1998, PT. Malang Post Cemerlang melakukan

uji coba pasar terhadap perkembangan surat kabar Malang Post di Malang Raya.

Dari hasil uji coba tersebut, ternyata surat kabar Malang Post sangat disukai oleh

masyarakat Malang Raya. Melihat baiknya kondisi tersebut, pada tanggal 1

Januari 1999, PT. Malang Post Cemerlang memperbanyak jumlah halaman surat

kabar Malang Post menjadi 12 halaman. Perkembangan ini juga diikuti dengan

perkembangan pemasangan iklan di surat kabar Malang Post. Salah satu biro iklan

di Jakarta yakni BUENA Advertising merupakan pemasang iklan produk rokok

Sampoerna dengan space yang besar. Sejak saat itulah satu persatu perusahaan

periklanan mulai mengenal surat kabar Malang Post hingga saat ini. Beberapa

jenis iklan yang dipasang di surat kabar Malang Post antara lain iklan rokok, iklan

produk properti, iklan obat, iklan lowongan pekerjaan, iklan pameran perhiasan,

iklan sepeda motor, iklan elektronik, iklan konser musik dan lain sebagainya.

Sebagai surat kabar berskala regional, surat kabar Malang Post

mampu mengemas isu lokal yang sedang berkembang pada waktu tertentu. Hal ini

seperti yang terjadi pada Tahun 1999, dimana berita yang banyak di bicarakan

oleh masyarakat adalah isu santet yang terjadi di Banyuwangi, serta terjadinya

pemenggalan kepala yang dilakukan oleh salah satu warga di Malang Raya. Berita

tersebut menjadi berita kriminal yang disukai oleh warga Malang Raya di waktu

91

itu. Selain berita kriminal, surat kabar Malang Post juga menyajikan berita seputar

sepak bola lokal maupun nasional dengan isi berita yang lugas dan tuntas. Di

Malang Raya kesebelasan yang sangat dibanggakan oleh warga adalah

Kesebelasan Arema. Berita tentang kesebelasan tersebut juga menjadi fokus

pemberitaan di surat kabar Malang Post.

4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Malang Post Cemerlang

1. Visi PT. Malang Post Cemerlang

Menjadi Perusahaan surat kabar yang kuat, sehat dan percaya diri

2. Misi PT. Malang Post Cemerlang

Menjadikan surat kabar Malang Post sebagai teman hidup warga Malang Raya

atau sebagai “korane arek Malang”, serta sebagai media informasi dan publikasi

yang independent, sehingga memiliki peran sebagai kontrol sosial.

4.1.1.3 Lokasi PT. Malang Post Cemerlang

1. Alamat di Kota Malang

a. Alamat Redaksi/Sirkulasi/Iklan: Jl Sriwijaya 1-9 Malang

b. Telepon : (0341) 340081

c. Fax : (0341) 369503

2. Alamat Perwakilan Jakarta

a. Alamat Redaksi/Sirkulasi/Iklan: Gedung Graha Pena Lt VI

Jl Kebayoran Lama No.12

b. Telepon : (021) 24003016

c. Fax : (021) 5304206

92

4.1.1.4 Struktur Orgnisasi PT. Malang Post Cemerlang

(Sumber: Kepala Bagian Pemasaran PT. Malang Post Cemerlang Mei 2015)

Gambar 7. Struktur Organisasi PT. Malang Post Cemerlang

93

4.1.1.5 Profil Personalia PT. Malang Post Cemerlang

Profil personalia berdasarkan struktur Organisasi PT. Malang Post

Cemerlang adalah sebagai berikut:

1. Komisaris

Dalam hal ini, yang bertindak sebagai Dewan Komisaris adalah

Bpk. Indra Slamet Santoso, Ibu Dewanti Rumpoko dan Bpk. Imawan Mashuri.

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris PT. Malang Post Cemerlang antara lain:

a) Melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan termasuk pengurusan

kebijaksanaan dan memberikan nasihat kepada direktur

b) Dewan Komisaris melaksanakan tugas berdasarkan pada kepentingan

perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan

c) Untuk kewenangan khusus Dewan Komisaris, yang bersangkutan dapat diberi

amanat dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu

direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu

d) Menyampaikan laporan pengawasan kepada Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS).

2. Direktur Utama

Dalam hal ini, yang bertindak sebagai Direktur Utama adalah

Bpk. Joko D. Purwanto. Disini Direktur Utama bertugas mengelola PT. Malang

Post Cemerlang, sekaligus mengelola anak perushaan PT. Malang Post

Cemerlang, yakni Malang Express. Tugas dan wewenang Direktur Utama PT.

Malang Post Cemerlang antara lain:

a) Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan

94

perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

b) Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam

jangka pendek dan jangka panjang

c) Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan

d) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS).

3. Direktur

Dalam hal ini, yang bertindak sebagai Direktur adalah Bpk. Sudarno.

Tugas dan wewenang Direktur PT. Malang Post Cemerlang berbeda dengan

Direktur Utama. Deskripsi jabatan yang di pangku oleh Direktur pada dasarnya

sama dengan Direktur Utama, letak perbedaannya hanya pada cakupan

wewenangnya, yakni Direktur hanya berhak mengatur dan mengelola PT. Malang

Post Cemerlang. Deskripsi jabatan Direktur antara lain sebagai berikut:

a) Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan

perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

b) Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam

jangka pendek dan jangka panjang

c) Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan

d) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS).

4. General Manager

Dalam hal ini, yang bertindak sebagai General Manager masih kosong,

diakrenakan pemangku jabatan sebelumnya, mendapatkan mandat untuk

95

menduduki jabatan diatasnya, yakni Direktur PT. Malang Post Cemerlang. Tugas

dan wewenang General Manager PT. Malang Post Cemerlang antara lain:

a) Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.

b) Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

c) Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

d) Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta

mengawasi pelaksanaannya.

e) Mengkoordinir dan mengawasi tugas- tugas yang didelegasikan kepada

manager

f) Memimpin kegiatan pelaksanaan perusahaan.

g) Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjauan perusahaan.

h) Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan

5. Pimpinan Redaksi

Dalam hal ini, yang bertindak sebagai Pimpinan Redaksi adalah

Bpk. Sunavip Ra Indrata Tugas dan wewenang Pimpinan Redaksi PT. Malang

Post Cemerlang antara lain:

a) Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja

keredaksian sehari-hari.

b) Pemimpin redaksi dalam melakukan tugasnya dapat dibantu oleh beberapa staff

seperti redaksi pelaksana, Koordinator Liputan, Redaktur dan sekretaris

c) Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur

Pelaksana, dengan seizin dan sepengetahuan Pemimpin Redaksi.

d) Bertanggungjawab terhadap isi redaksional/ redaksi penerbitan.

96

e) Bertanggungjawab terhadap kualitas berita/ produk penerbitan.

f) Memimpin rapat redaksi.

g) Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan dimuat

pada setiap edisi.

h) Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto, dan desain untuk sebuah

penerbitan.

i) Mengadakan koordinasi dengan bagian lain seperti Sosialisasi, Kaderisasi, dll

untuk mensinergikan jalannya roda organisasi.

j) Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di pondok, aliyah, dan berbagai

instansi/kelompok/lingkungan lainnya.

k) Bertanggung jawab terhadap pihak lain, yang karena merasa dirugikan atas

pemberitaan yang telah dimuat, sehingga pihak lain melakukan somasi,

tuntutan, atau menggugat ke pengadilan.

Pemimpin redaksi dalam melakukan tugasnya dapat dibantu oleh beberapa

staff seperti redaksi pelaksana, Koordinator Liputan, Redaktur dan sekretaris yang

diuraikan sebagai berikut:

a. Redaksi Pelaksana (Redpel)

Dalam hal ini, Jumlah anggota Redaksi Pelaksana adalah tiga orang. Tugas

dan wewenang Redaksi Pelaksana PT. Malang Post Cemerlang antara lain:

a) Mengatur pelaksanaan tugas sesuai dengan yang digariskan oleh

pemimpin redaksi.

b) Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja redaksi sehari-hari,

tanggung jawab redaksi pelaksana adalah langsung kepada pemimpin

97

redaksi.

c) Memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh

wartawan

d) Memimpin rapat perencanaan, rapat cecking, dan rapat terakhir sidang

redaksi.

e) Membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan.

f) Mengkoordinasi kerja para redaksi atau penanggungjawab rubrik/desk.

g) Mewakili Pemred dalam berbagai acara baik ditugaskan atau acara

mendadak.

b. Koordinator Liputan (Korlip)

Dalam hal ini, Jumlah anggota Koordinator Liputan adalah satu orang.

Tugas dan wewenang Koordinator Liputan PT. Malang Post Cemerlang

antara lain:

a) Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan reporter

b) Memberikan lembar penugasan kepada wartawan

c) Memantau tugas-tugas harian para wartawan

d) Melakukan komunikasi setiap saat kepada para redaktur dan wartawan

e) Mengarahkan dan membina wartawan dalam mencari berita dan

mengejar sumber berita

c. Redaktur

Dalam hal ini, jumlah anggota Redaktur adalah tujuh orang. Tugas dan

wewenang Redaktur PT. Malang Post Cemerlang antara lain:

a) Bertanggung jawab terhadap isi halaman surat kabar

98

b) Menerima bahan berita, baik dari kantor berita, wartawan, koresponden

atau bahkan press release dari lembaga, organisasi, instansi

pemerintahan, atau perusahaan swasta.

d. Sekretaris

Dalam hal ini, terdapat satu sekretaris yang membantu pekerjaan Pimpinan

Redaksi. Tugas dan wewenang sekretaris redaksi PT. Malang Post

Cemerlang antara lain:

a) Membantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi keredaksionalan.

b) Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga

yang berkaitan dengan pemberitaan.

c) Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi,

atau pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja.

d) Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk mensuport kebutuhan kerja

para wartawan dalam meliput satu acara yang mengharuskan membuat

tanda pengenal seperti menyiapkan.

e) Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset, alat

tulis, dan note book.

f) Menata keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan, uang saku, uang

rapat.

g) Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan, rapat checking, rapat

final.

e. Wartawan

Dalam hal ini, jumlah anggota wartawan adalah 12 orang. Tugas dan

99

wewenang wartawan PT. Malang Post Cemerlang antara lain:

a) Mencari dan mewawancarai sumber berita yang ditugaskan redaktur atau

atasan.

b) Menulis hasil wawancara, investasi, laporan kepada redaktur atau

atasannya.

c) Memberikan usulan berita kepada redaktur atau atasannya terhadap suatu

informasi yang dianggap penting untuk diterbitkan.

d) Membina dan menjalin lobi dengan sumber-sumber penting di berbagai

instansi.

e) Menghadiri acara press conference yang ditunjuk redaktur, atasannya,

atau atas inisiatif sendiri.

6. Manager Iklan

Di PT. Malang Post Cemerlang terdapat satu Manager Iklan yang

memiliki tugas dan wewenang antara lain:

a) Merancang pesan tematik agar iklan yang disampaikan oleh organisasi

memiliki keseragaman/ keterkaitan pesan.

b) Melakukan segmentasi media, dimana seorang harus mampu memformulasikan

keseimbangan saling dukung antara media cetak dan online.

c) Menjaga reputasi organisasi melalui pemanfaatan kekuatan iklan dan atau

kombinasinya.

d) Mengoptimalkan promosi berita terbaru melalui berbagai Social Media dan

Social Bookmark (Facebook, twitter, website, dll)

e) Bertanggung jawab keluar dan ke dalam atas segala aktivitasnya dalam

100

kegiatan periklanan

f) Mengatur operasional pemasangan iklan yang dilakukan oleh pengguna

layanan jasa pemasangan iklan di surat kabar Malang Post

g) Menjual kolom-kolom yang ada pada surat kabar dalam bentuk advertising.

Bentuk iklan dapat berupa iklan display, iklan kolom, iklan baris, dan pariwara

(advetorial).

Dalam pelaksanaan tugasnya, Manager Iklan dibantu oleh satu orang

administrasi dan empat orang account executive.

a. Administrasi

Tugas dan wewenang Administrasi Periklanan PT. Malang Post Cemerlang

antara lain:

a) Membantu Manager Iklan dalam hal administrasi periklanan

b) Membantu mengelola adminsitrasi bagi pengguna layanan jasa

pemasangan iklan, pada surat kabar Malang Post

b. Account Executive

Tugas dan wewenang Account Executive Periklanan PT. Malang Post

Cemerlang antara lain:

a) Mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran secara periodik

berkenaan dengan pengelolaan periklanan baik yang dilakukan oleh

Perusahaan, maupun yang dilakukan oleh pengguna jasa pemasangan

iklan

b) Melakukan penelitian, penilaian, dan pengendalian pengadaan dana

secara utuh dan tepat pada waktunya

101

7. Manager Keuangan dan Umum

Di PT. Malang Post Cemerlang, terdapat satu orang manager Keuangan

dan Umum yang memiliki tugas dan wewenang antara lain:

a) Mengendalikan keuangan perusahaan

b) Menghitung pemasukan dan pengeluaran uang

c) Menyimpan dan membayar kebutuhan keuangan perusahaan

d) Memungut dan membayar pajak serta membayar kebutuhan operasional

perusahaan

Dalam pelaksanaan tugasnya, manager Keuangan dan Umum dibantu oleh

satu orang kasir dan satu orang akuntan.

a. Kasir

Tugas dan wewenang Kasir Bagian Keuangan dan Umum PT. Malang Post

Cemerlang antara lain:

a) mengendalikan pengeluaran uang, berupa pembayaran-pembayaran

operasional perusahaan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan.

b) Membayar gaji karyawan

c) Membayar honor penulis artikel, honor pemuatan foto, honor wartawan

pembantu, dan lain-lain.

b. Akuntan

Tugas dan wewenang Akuntan Bagian Keuangan dan Umum PT. Malang

Post Cemerlang antara lain:

a) Mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran secara periodik

berkenaan dengan pengelolaan keuangan perusahaan.

102

b) Mengontrol pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

c) Mengontrol pembelian kebutuhan perusahaan, mengontrol piutang

perusahaan, dan sebagainya.

d) Mengetahui profit atau devisit perusahaan dengan cara menghitung rugi

laba perusahaan

e) Menghitung aset perusahaan

f) Menghitung pajak-pajak perusahaan

g) Serta membukukan kekayaan perusahaan.

8. Manager Sirkulasi

Di PT. Malang Post Cemerlang, terdapat satu orang manager Sirkulasi

yang memiliki tugas dan wewenang antara lain:

a) Menjual produk penerbitan yakni surat kabar Malang Post

b) Melayani permintaan pelanggan

Dalam pelaksanaan tugasnya, manager Sirkulasi dibantu oleh satu orang

administrasi, satu orang akuntan, dua orang dalam tim eskpedisi, enam orang

dalam tim marketing dan dua orang dalam tim keagenan.

a. Administrasi

Tugas dan wewenang Administrasi Sirkulasi PT. Malang Post Cemerlang

antara lain:

a) Membantu Manager Sirkulasi dalam hal administrasi pemasaran,

sirkulasi maupun kegiatan keagenan

b) Membantu mengelola adminsitrasi bagi pelanggan surat kabar Malang

Post

103

b. Akuntan

Tugas dan wewenang Akuntan Sirkulasi PT. Malang Post Cemerlang antara

lain:

a) Mengelola anggaran berkenaan dengan kegiatan pemasaran surat kabar

Malang Post

b) Menerima setoran uang dari langganan koran atau majalah, memungut

setoran uang dari pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN)

c) Mengetahui profit atau devisit perusahaan dengan cara menghitung rugi

dan laba kegiatan pemasaran perusahaan

c. Tim Eskpedisi

Tugas dan wewenang tim eskpedisi Sirkulasi PT. Malang Post Cemerlang

antara lain:

a) Mengantar surat kabar secara langsung ke langganan dalam kota, luar

kota, eceran tetap, eceran konsinyasi, pengaduan tidak terima koran atau

majalah, dan sebagainya.

d. Tim Marketing

Tugas dan wewenang tim marketing Sirkulasi PT. Malang Post Cemerlang

antara lain:

a) Membuat program pemasaran surat kabar Malang Post

b) Membuat perencanaan perluasan market share dan kegiatan pemasaran

lainnya yang berkaitan dengan surat kabar Malang Post

e. Tim Keagenan.

Tugas dan wewenang tim eskpedisi Sirkulasi PT. Malang Post Cemerlang

104

antara lain:

a) Menjalin hubungan dan kerjasama dengan agen-agen surat kabar

b) Mengelola agen yang akan mengirimkan kepada pelanggan

4.1.2 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan tetap surat kabar Malang

Post yang hanya ada di Kota Malang dengan rentang waktu berlangganan minimal

1 bulan, dan masih menjadi pelanggan PT. Malang Post Cemerlang hingga

tanggal 31 Maret Tahun 2015. Responden diambil secara merata di lima

kecamatan, di Kota Malang. Berdasarkan data dari 52 responden yang telah

diperoleh melalui pembagian kuesioner, didapatkan data kondisi responden

tentang jenis kelamin dan usiaTabel 10 adalah gambaran populasi yang digubakan

sebagai dasar penentuan sampel penelitian.

Tabel 10. Gambaran Populasi Penelitian

No Kecamatan

Jumlah

Responden

Lembaga

Jumlah

Responden

Perorangan

Jumlah

Responden Tiap

Kecamatan

1 Lowokwaru 15 Lembaga 8 Orang 23 Responden

2 Klojen 21 Lembaga 9 Orang 30 Responden

3 Blimbing 9 Lembaga 14 Orang 23 Responden

4 Kedungkandang 6 Lembaga 10 Orang 16 Responden

5 Sukun 7 Lembaga 9 Orang 16 Responden

Jumlah 58 Lembaga 50 Orang 108 Responden

(sumber: PT. Malang Post Cemerlang, 2015)

Setelah rincian populasi diketahui, maka dapat dilakukan penentuan

sampel sesuai dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga dapat

ditentukan sampel pada penelitian ini seperti yang ditunjukkan pada tabel Tabel

11 dan Gambar 8.

105

Tabel 11. Gambaran Responden Penelitian

No Kecamatan

Jumlah

Responden

Lembaga

Jumlah

Responden

Perorangan

Jumlah

Responden Tiap

Kecamatan

1 Lowokwaru 7 Lembaga 4 Orang 11 Responden

2 Klojen 10 Lembaga 4 Orang 14 Responden

3 Blimbing 4 Lembaga 7 Orang 11 Responden

4 Kedungkandang 3 Lembaga 5 Orang 8 Responden

5 Sukun 3 Lembaga 5 Orang 8 Responden

Jumlah 27 Lembaga 21 Orang 52 Responden

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Gambar 8. Persentase Jumlah Responden di tiap Kecamatan, di Kota Malang

Tabel 11 dan Gambar 8, memberikan informasi bahwa persentase jumlah

responden terdistribusi paling banyak di kecamatan klojen, yakni sejumlah 27%

yang terdiri atas 10 responden lembaga dan 4 responden perorangan. Persentase

terbanyak berikutnya adalah Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Blimbing

yang sama-sama memiliki persentase 21%, dimana Kecamatan Lowokwaru terdiri

atas 7 responden lembaga dan 4 responden perorangan, dan Kecamatan Blimbing

terdiri atas 4 responden lembaga dan 7 responden perorangan. Sedangkan

Kecamatan Kedungkandang, memiliki persentase sebesar 16% yang terdiri atas 3

responden lembaga dan 5 responden perorangan. Untuk persentase jumlah

21%

27%

21%

16%

15%

Lowokwaru

Klojen

Blimbing

Kedungkandang

Sukun

106

responden yang terkecil ada di Kecamatan Lowokwaru, yakni sebesar 15% yang

terdiri atas 3 responden lembaga dan 5 responden perorangan.

Data ini menunjukkan bahwa pelanggan tetap surat kabar Malang Post

terdistribusi paling banyak di lembaga-lembaga yang ada di Kota Malang, baik

lembaga milik pemerintah maupun lembaga milik swasta. Pada Tabel 12

ditunjukkan daftar responden penelitian.

Tabel 12. Daftar Responden Penelitian

Tabel 12 bersambung ke hal 93

1. Kecamatan Lowokwaru

Pelanggan Institusi

No

Resp. Nama Pelanggan Alamat

Mulai

Berlangganan Agen

1 Koperasi Subur Jaya Jl Raya Tlogomas No 14 1 Maret 2010 J-Two

2 Fakultas Ekonomi

UIN Jl. Gajayana 4 Juni 2008 J-Two

3 Persada Indonesia

Travel

Jl Soekarno Hatta Indah Kav

2 No 9 13 Nov 2010 J-Two

4 Radio Andalus Jl Banduri Pandan No 16,

Kec Lowokwaru 3 Jan 2009 J-Two

5 Kelurahan Dinoyo Jl MT Haryono XIII No.415

A 6 Feb 2008 J-Two

6 SMK PGRI 3 Tlogomas 21 Nov 2010 Harto

7 Honda Mandalasena Jl. Letjen Sutoyo No 75 16 Mar 2008 Hadi

Pelanggan Perorangan

8 Sudiono Griya Shanta 25 Feb 2009 J-Two

9 Pak Gholi Kembang Kertas 21 RT 9/4 20 Feb 2008 Pak To

10 Tri Wahyu (3 Star) MT Haryono 14 Des 2010 Eko LDG

11 Singgih Gilang Trm Jl. Bendungan Sutami 33 B 5 Jan 2011 Bambang

2. Kecamatan Klojen

Pelanggan Institusi

12 MAN 3 Jl. Bandung, Klojen 14 April 2008 J-Two

13 Bandung Guest

House Jl Bandung No. 20 14 April 2010 J-Two

14 Kartika Graha Hotel Jl. Jaksa Agung Suprapto

No.17 4 Mei 2014 J-Two

15 Berkah Jaya AC Jl Kemirahan II F. No 1 B 10 Apr 2010 J-Two

16 Lorena Group, Agen

Surya Travel Jl. Trunojoyo 10E 17 Des 2014 Bambang

17 Graha Maya

Advertising Jl Wilis Indah A 6 14 Des 2014 Bambang

18 Borobudur Transport Jl. Brigjen Slamet Riadi

No.76 12 Des 2013 Bambang

107

Lanjutan Tabel 12 dari halaman 92

Tabel 12 bersambung ke hal 94

No

Resp. Nama Pelanggan Alamat

Mulai

Berlangganan Agen

19 New Kawi Guest

House

JL. Kawi Atas No. 40,

Gadingkasri, Klojen 1 Maret 2009 Bambang

20 PAN Pasific Jl. WR Supratman Ruko C3

Kav

19 August

2008 Pak To

21 Amalia Guest House Jl. Merbabu 18 17 Feb 2010 Kuswandi

Pelanggan Perorangan

22 Bu Enny Jl. Jaksa Agung Suprapto 19 Feb 2010 J-Two

23 Pak Novry Jl. Kertanegara 124, Djarum

Karangploso 6 Juni 2007 J-Two

24 Deni Jl Telomoyo 10 1 Apr 2007 J-Two

25 Bu Erny Jl. Tangkuban Perahu No.1B

Gedung Kartini 8 Jan 2014 Kuswandi

3. Kecamatan Blimbing

Pelanggan Institusi

26 Poetra Ardani Letjen S Parman GG 6 No

C3 7 Agust 2008 J-Two

27 SMP

Muhammadiyah 2

Jl. Letnan Jenderal Sutoyo,

Blimbing 30 Des 2009 J-Two

28 PT United Motor

Center Jl Sunandar Prio Sudarmo 16 Mar 2010 J-Two

29 Dealer Datsun Jl. S Parman III No.95 16 Mar 2014 Hadi

Pelanggan Perorangan

30 Iwan Perum Puri Kartika Asri

AA-4 JL. Emas, Blimbing 1 Maret 2014 J-Two

31 Sunarko Jl Wapoga II No. C-2 8 Nov 2013 J-Two

32 Bu Ali Araya Blok O – 2 No. 4 20 Mar 2012 J-Two

33 Bu Jemmy Jl Alumunium 11 A 11 Apr 2013 J-Two

34 Cica Ajeng Ayu

Safitri Jl Permadi No 56 Polehan 25 Feb 2013 Pak To

35 Abdul Wahid Jl Teluk Bayur No 104 RT

4 RW 9 9 Feb 2014 Owi

36 Bu Lily Tk Mahkota Jaya Bhakti, Jl

Pahlawan 8 Balearjosari 14 Feb 2014 Owi

4. Kecamatan Kedungkandang

Pelanggan Institusi

37 SD Islam Baitul

Makmur Sawojajar 17 A 14 Des 2008 Dina

38 SMA Negeri II Kotalama, Malang 1 Sep 2009 Hadi

39 Galerry Gorden Ranugrati 33 4 Nov 2010 Hasyim

Pelanggan Perorangan

40 Mbak Lia Jl Maninjau Dalam IV B1 E 25 Feb 2008 Dina

41 Piyanto Jl. Simpang Dirgantara 6 B

XI/23 3 Feb 2015 Hasyim

42 Bai Ristanto Jl. Lesanpuro GG 12 No 39 21 Jan 2014 Hasyim

43 Catur Teguh Wibowo Danau Bratah Timur 2F 26 6 Des 2013 Hasyim

108

Lanjutan Tabel 12 dari halaman 93

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

4.1.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran mengenai responden berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat

pada Tabel 13 dan Grafik 1.

Tabel 13. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

1 Laki-Laki 39 Responden 75%

2 Perempuan 13 Responden 25%

Jumlah 52 Responden 100%

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Tabel 13 memberikan informasi bahwa responden laki-laki memiliki

persentase sebanyak 75% yang terdiri atas 39 responden. Sedangkan untuk jenis

kelamin perempuan, memiliki persentase sebanyak 25% yang terdiri atas 13

responden.

No

Resp. Nama Pelanggan Alamat

Mulai

Berlangganan Agen

44 Efran Jl. Danau Rawa Pening V/

H5 G 13 14 Feb 2014 Hasyim

5. Kecamatan Sukun

Pelanggan Institusi

45 STIKI Jalan Tidar Barat No. 100,

Pisang Candi 25 Des 2009 Bambang

46 SDN Kebonsari 2 Jl. Sudanco Supriyadi No.7 4 Feb 2009 Roby

47 Mobil Honda Sukun Jalan Sudanco Supriadi,

Sukun 16 Mar 2010 Roby

Pelanggan Perorangan

48 Agus Amang Fajar Jl Pisang Candi 16 Mar 2010 J-Two

49 Pak Sueb Jl. Bandulan 6/831 RT 07

RW 03 16 Mar 2008 J-Two

50 Ovan Jl Pisang Agung No 64.

Dieng 7 Mar 2014 J-Two

51 Lia Jl. Sudanco Supriadi GG 8

No 14 25 Mar 2013 Roby

52 Pak Cahyo Lembah Dieng B1 No 6 10 Apr 2012 J-Two

109

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Grafik 1. Jumlah Responden di tiap Kecamatan, di Kota Malang,

Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik 1 memberikan informasi bahwa jumlah responden laki-laki terbanyak

berada di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Klojen dengan jumlah yang

sama, yakni 9 responden. Sedangkan, di Kecamatan Blimbing, Kecamatan

Kedungkandang dan Kemanatan Sukun terdapat masing-masing 7 responden laki-

laki. Untuk jumlah responden perempuan jumlah terbanyak berada di Kecamatan

Klojen, yakni 5 responden. Di Kecamatan Blimbing terdapat 4 responden, di

Kecamatan Lowokwaru terdapat 2 responden dan di Kecamatan Kedungkandang

serta Kecamatan Sukun, masing-masing terdapat 1 responden.

Data ini menunjukkan bahwa pelanggan tetap surat kabar Malang Post

terdistribusi oleh sebagian besar laki-laki yang berada di Kecamatan Lowokwaru

dan Kecamatan Klojen.

4.1.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia

Gamabaran mengenai responden berdasarkan usia dapat dilihat pada

Tabel 14 dan Grafik 2.

Lowokwaru Klojen Blimbing Kedungkandang Sukun

Laki 9 9 7 7 7

Perempuan 2 5 4 1 1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jum

lah

Res

pon

den

(O

ran

g)

110

Tabel 14. Gambaran Responden Berdasarkan Usia

No. Usia (Tahun) Jumlah Responden Persentase

1 ≤ 20 3 Responden 6%

2 21-30 9 Responden 17%

3 31-40 20 Responden 38%

4 41-50 17 Responden 33%

5 ≥ 51 3 Responden 6%

Jumlah 52 Responden 100%

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Tabel 14 memberikan informasi bahwa, di rentang usia ≤ 20 tahun

memiliki persentase sebesar 6% yang terdiri atas 3 responden. Di rentang usia 21-

30 tahun memiliki persentase sebesar 17% yang terdiri atas 9 responden. Di

rentang usia 31-40 tahun, memiliki persentase sebesar 38% yang terdiri atas 20

responden. Di rentang usia 41-50 tahun, memiliki persentase sebesar 33% yang

terdiri atas 17 responden. Dan di rentang usia ≥ 50 tahun, memiliki persentase

sebesar 6% yang terdiri atas 3 responden.

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Grafik 2. Jumlah Responden di tiap Kecamatan, di Kota Malang,

Berdasarkan Usia

Lowokwaru Klojen Blimbing Kedungkandang Sukun

≤ 20 0 1 1 1 0

21-30 1 3 2 1 2

31-40 6 7 3 2 2

41-50 3 3 4 3 4

≥ 50 1 0 1 1 0

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Jum

lah

Res

pon

den

(O

ran

g)

111

Grafik 2 memberikan informasi bahwa di Kecamatan Lowokwaru, tidak

terdapat responden di rentang usia ≤ 20 tahun, namun terdapat 1 responden di

rentang usia 21-30 tahun, 6 responden di rentang usia 31-40 tahun, 3 responden di

rentang usia 41-50 tahun, dan 1 responden di rentang usia ≥ 50 tahun. Di

Kecamatan Klojen, terdapat 1 responden di rentang usia ≤ 20 tahun, 3 responden

di rentang usia 21-30 tahun, 7 responden di rentang usia 31-40 tahun, 3 responden

di rentang usia 41-50 tahun dan tidak ada responden di rentang usia ≥ 50 tahun. Di

Kecamatan Blimbing, terdapat 1 responden di rentang usia ≤ 20 tahun,

2 responden di rentang usia 21-30 tahun, 3 responden di rentang usia 31-40 tahun,

4 responden di rentang usia 41-50 tahun, dan 1 responden di rentang usia ≥ 50

tahun. Di Kecamatan Kedungkandang terdapat 1 responden di rentang usia ≤ 20

tahun, 1 responden di rentang usia 21-30 tahun, 2 responden di rentang usia 31-40

tahun, 3 responden di rentang usia 41-50 tahun dan 1 responden di rentang usia ≥

50 tahun. Sedangkan di Kecamatan Sukun terdapat 2 responden di rentang usia

21-30 tahun, 2 responden di rentang usia 31-40 tahun dan 4 responden di rentang

usia 41-50 tahun namun tidak terdapat responden di rentang usia ≤ 20 tahun dan ≥

50 tahun. Data ini menunjukkan bahwa pelanggan tetap surat kabar Malang Post

terdistribusi paling banyak di rentang usia 31-40 tahun yang berada di Kecamatan

Klojen.

4.1.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambaran mengenai responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

responden dapat dilihat pada Tabel 15 dan Grafik 3.

112

Tabel 15. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat

Pendidikan Jumlah Responden Persentase

1 SD 0 Reponden 0%

2 SMP 2 Reponden 4%

3 SMA 13 Reponden 25%

4 D3 3 Reponden 6%

5 D4/Sarjana 29 Reponden 56%

6 Lainnya 5 Reponden 9%

Jumlah 52 Reponden 100% (sumber: pengolahan data primer, 2015)

Tabel 15 memberikan informasi bahwa di tingkat pendidikan SD sama

sekali tidak terdapat responden. Di tingkat pendidikan SMP, terdapat persentase

4%. Yang terdiri atas 2 responden. Di tingkat pendidikan SMA memiliki

persentase sebesar 25%, yang terdiri atas 13 responden. Di tingkat pendidikan D3,

terdapat persentase sebesar 6% yang terdiri atas 3 responden. Di tingkat

pendidikan D4/Sarjana terdapat persentase sebesar 56% yang terdiri atas 29

responden. Dan untuk kategori “lainnya” terdapat persentase sebesar 9%, yang

terdiri atas 5 responden.

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Grafik 3. Jumlah Responden di tiap Kecamatan, di Kota Malang

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Lowokwaru Klojen Blimbing Kedungkandang Sukun

SD 0 0 0 0 0

SMP 0 0 0 1 1

SMA 4 5 2 2 0

D3 1 2 0 0 0

D4/Sarjana 4 6 8 5 6

Lainnya 2 1 1 0 1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jum

lah

Res

pon

den

(O

ran

g)

113

Grafik 3 memberikan informasi bahwa, di Kecamatan Lowokwaru, tidak

ada responden untuk kategori SD dan SMP, untuk kategori SMA terdapat 4

responden, kategori D3 terdapat 1 responden, kategori D4/S1 terdapat 4

responden dan di kategori “lainnya” terdapat 2 responden. Di Kecamatan Klojen

tidak ada responden di kategori SD dan SMP, di kategori SMA terdapat 5

responden, kategori D3 terdapat 2 responden, kategori D4/S1 terdapat 6

responden dan di kategori “lainnya” terdapat 1 responden. Di Kecamatan

Blimbing tidak ada responden di kategori SD, SMP dan D3, di kategori SMA

terdapat 2 responden, kategori D4/S1 terdapat 8 responden dan di kategori

“lainnya” terdapat 1 responden. Di Kecamatan Kedungkandang, tidak ada

responden di kategori SD, D3 dan “lainnya”, di kategori SMP terdapat 1

responden, kategori SMA terdapat 2 responden dan kategori D4/S1 terdapat 5

responden. Sedangkan di Kecamatan Sukun tidak ada responden di kategori SD,

SMA dan D3, di kategori SMP terdapat 1 responden, kategori D4/S1 terdapat 6

responden dan di kategori “lainnya” terdapat 1 responden.

Data ini menunjukkan bahwa pelnggan tetap surat kabar Malang Post

terdistribusi paling banyak di tingkat pendidikan D4/S1 yang berada di kecamatan

Blimbing.

4.1.2.4 Gambaran Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Gambaran mengenai responden berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat

pada Tabel 16 dan Grafik 4.

114

Tabel 16. Gambaran Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

No. Status Pekerjaan Jumlah Responden Persentase

1 Pegawai Negeri 10 Responden 19%

2 Pegawai Swasta 36 Responden 69%

3 Wiraswasta 2 Responden 4%

4 Pelajar/Mahasiswa 1 Responden 2%

5 Lainnya 3 Responden 6%

Jumlah 52 Responden 100% (sumber: pengolahan data primer, 2015)

Tabel 16 memberikan informasi bahwa di kategori Pegawai Negeri terdapat

persentase sebesar 19% yang terdiri atas 10 responden. Di kategori pegawai

swasta terdapat persentase sebesar 69% yang terdiri atas 36 responden.

Di kategori Wiraswasta terdapat persentase sebesar 4% yang terdiri atas 2

responden. Di kategori pelajar/mahasiswa terdapat persentase sebesar 2% yang

terdiri atas 1 responden dan di kategori “lainnya” memiliki persentase sebesar 6%

yang terdiri atas 3 responden.

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Grafik 4. Jumlah Responden di tiap Kecamatan, di Kota Malang

Berdasarkan Status Pekerjaan

Lowokwaru Klojen Blimbing Kedungkandang Sukun

Pegawai Negeri 3 1 3 2 1

Pegawai Swasta 6 12 6 6 6

Wiraswasta 0 1 1 0 0

Pelajar/Mahasiswa 0 0 1 0 0

Lainnya 2 0 0 0 1

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

Res

pin

den

(O

ran

g)

115

Grafik 4 memberikan informasi bahwa di Kecamatan Lowokwaru, tidak

terdapat responden di kategori wiraswasta dan pelajar/mahasiswa, di kategori

pegawai negeri terdapat 3 responden, kategori pegawai swasta terdapat 6

responden dan kategori “lainnya” terdapat 2 responden. Di Kecamatan Klojen,

tidak terdapat responden di kategori pelajar/mahasiswa dan “lainnya”, di kategori

pegawai negeri terdapat 1 responden, kategori pegawai swasta terdapat 12

responden dan kategori “lainnya” terdapat 1 responden. Di Kecamatan Blimbing,

tidak terdapat responden di kategori “lainnya”, di kategori pegawai negeri terdapat

3 responden, kategori pegawai swasta terdapat 6 responden, kategori wiraswasta 1

responden dan kategori pelajar/mahasiswa terdapat 1 responden. Di Kecamatan

Kedungkandang, tidak terdapat responden di kategori wiraswasta,

pelajar/mahasiswa dan “lainnya”, di kategori pegawai negeri terdapat 2

responden, dan kategori pegawai swasta terdapat 6 responden. Untuk di

Kecamatan Sukun, tidak terdapat responden di kategori wiraswasta dan

pelajar/mahasiswa, di kategori pegawai negeri terdapat 1 responden, kategori

pegawai swasta terdapat 6 responden dan kategori “lainnya” terdapat 1 responden.

Data ini menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan tetap surat kabar Malang

Post memiliki status pekerjaan sebagai pegawai swasta yang berada di kecamatan

Klojen.

4.2.1.5 Gambaran Responden Berdasarkan Pendapatan

Gambaran mengenai responden berdasarkan pendapatan perbulan dapat

dilihat pada Tabel 17 dan Grafik 5.

116

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan

No. Pendapatan per bulan Jumlah Responden Persentase

1 ≤ Rp 500.000 0 Responden 0%

2 Rp 500.100 – Rp 1.000.000 5 Responden 10%

3 Rp 1.000.100 – Rp 2.000.000 11 Responden 21%

4 ≥ Rp 2.000.100 36 Responden 69%

Jumlah 52 Responden 100% (sumber: pengolahan data primer, 2015)

Tabel 17 memberikan informasi bahwa persentase di kategori ≤

500.000 tidak terdapat responden. Di kategori Rp 500.100 – Rp 1.000.000

terdapat persentase sebesar 10% yang terdiri atas 5 responden. Di kategori Rp

1.000.100 – Rp 2.000.000 terdapat persentase sebesar 21% yang terdiri atas 11

responden. Dan di kategori ≥ Rp 2.000.000 terdapat persentase sebesar 69% yang

terdiri atas 36 responden.

(sumber: pengolahan data primer, 2015)

Grafik 5. Jumlah Responden di tiap Kecamatan, di Kota Malang

Berdasarkan Pendapatan per Bulan

Grafik 5 memberikan informasi bahwa di seluruh kecamatan tidak terdapat

responden dengan pendapatan perbulan ≤ Rp 500.000. Di Kecamatan

Lowokwaru Klojen Blimbing Kedungkandang Sukun

≤ Rp 500.000 0 0 0 0 0

Rp 500.100 - Rp 1.000.000 2 2 1 0 0

Rp 1.000.100 - Rp 2.000.000 2 5 1 2 1

Rp ≥ 2.000.100 7 7 9 6 7

Jum

lah

Res

pon

den

(O

ran

g)

117

Lowokwaru, untuk kategori pendapatan Rp 500.100 – Rp 1.000.000 terdapat 2

responden, di kategori Rp 1.000.100 – 2.000.000 terdapat 2 responden dan di

kategori ≥ Rp 2.000.100 terdapat 7 responden. Di Kecamatan Klojen, untuk

kategori Rp 500.100 – Rp 1.000.000 terdapat 2 responden, di kategori Rp

1.000.100 – 2.000.000 terdapat 5 responden dan di kategori ≥ Rp 2.000.100

terdapat 7 responden. Di Kecamatan Blimbing, untuk kategori Rp 500.100 – Rp

1.000.000 terdapat 1 responden, di kategori Rp 1.000.100 – 2.000.000 terdapat 1

responden dan di kategori ≥ Rp 2.000.100 terdapat 9 responden. Di Kecamatan

Kedungkandang, tidak ada responden di kategori Rp 500.100 – Rp 1.000.000,

sedangkan di kategori Rp 1.000.100 – 2.000.000 terdapat 2 responden dan di

kategori ≥ Rp 2.000.100 terdapat 6 responden. Di Kecamatan Sukun, tidak ada

responden untuk kategori Rp 500.100 – Rp 1.000.000, di kategori Rp 1.000.100 –

2.000.000 terdapat 1 responden dan di kategori ≥ Rp 2.000.100 terdapat 7

responden.

Data ini menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan tetap surat kabar Malang

Post memiliki pendapatan perbulan di kategori ≥ Rp 2.000.000 yang berada di

kecamatan Blimbing.

4.2 Analisa Data

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan data sampel. Jenis statistik deskriptif yang disajikan antara lain;

distribusi frekuensi, statistik rata-rata dan angka indeks.

118

4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Variabel

Distribusi Frekuensi digunakan untuk menggambarakan distribusi

frekuensi dari jawaban responden atas berbagai item variabel yang diteliti.

Sehingga, akan diperoleh hasil berupa interpretasi nilai indeks yang terbagi dalam

empat kriteria yang sudah ditentukan yaitu :

a. Sangat Tinggi = 3,01 – 4,00

b. Tinggi = 2,01 – 3,00

c. Rendah = 1,01 – 2,00

e. Sangat rendah = 0,01 – 1,00

4.2.1.1.1 Distribusi Frekuensi Variabel Customer Satisfaction

Di dalam variabel Customer Satisfaction terdapat 20 item pernyataan yang

diberikan kepada responden. Jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Variabel Customer Satisfaction

Kode

Item Item

Skor Jawaban Responden Rata-

rata SS S TS STS

F % F % F % F % F

X1.1.1 Kualitas kertas surat kabar 12 23,1 37 71,2 3 5,8 0 0 3,17

X1.1.2 Surat kabar memuat artikel 13 25,0 38 73,1 1 1,9 0 0 3,23

X1.1.3 Tata letak isi surat kabar 18 34,6 30 57,7 4 7,7 0 0 3,27

X1.1.4 Surat kabar memuat foto atau gambar 20 38,5 28 53,8 4 7,7 0 0 3,31

X1.1.5

Isi surat kabar memuat masalah sosial,

ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan keamanan

26 50,0 22 42,3 4 7,7 0 0 3,42

X1.2.1

Karyawan memudahkan pelanggan

untuk menjalin hubungan yang baik

dengan perusahaan

21 40,4 26 50,0 4 7,7 1 1,9 3,29

X1.2.2 Karyawan menjalin komunikasi yang

baik dengan pelanggan 19 36,5 27 51,9 6 11,5 0 0 3,25

X1.2.3 Karyawan menjaga hubungan yang harmonis dengan pelanggan

17 32,7 31 59,6 4 7,7 0 0 3,25

X1.2.4 Karyawan menunjukkan rasa peduli

yang tulus kepada pelanggan 14 26,9 33 63,5 5 9,6 0 0 3,17

X1.3.1 Surat kabar berisi laporan tercepat mengenai fakta atau opini penting bagi

sejumlah besar orang.

15 28,8 32 61,5 5 9,6 0 0 3,19

Tabel 18 bersambung ke hal 105

119

Lanjutan Tabel 18 dari Hal 103

Kode

Item Item

Skor Jawaban Responden Rata-

rata SS S TS STS

F % F % F % F % F

X1.3.2 Karyawan dapat mendengar

keluhan pelanggan 20 38,5 25 48,1 7 13,5 0 0 3,25

X1.3.3 Karyawan dapat mengatasi keluhan

pelanggan 14 26,9 28 53,8 10 19,2 0 0 3,08

X1.4.1

Surat kabar memuat fakta yang

penting atau menarik minat bagi

sejumlah besar orang

17 32,7 31 59,6 4 7,7 0 0 3,25

X1.4.2 Surat kabar memuat opini yang

penting atau menarik minat bagi

sejumlah besar orang

16 30,8 30 57,7 6 11,5 0 0 3,19

X1.4.3 Surat kabar terbit secara teratur 23 44,2 25 48,1 4 7,7 0 0 3,36 X1.5.1 Surat kabar memuat informasi yang

objektif 17 32,7 30 57,7 5 9,6 0 0 3,23

X1.5.2 Surat kabar memuat komentar tentang suatu berita

14 26,9 32 61,5 6 11,5 0 0 3,15

X1.5.3 Surat kabar memuat informasi tentang

barang dan jasa melalui iklan 11 21,2 38 73,1 3 5,8 0 0 3,15

X1.5.4 Surat kabar memuat kampanye proyek bersifat kemasyarakatan

12 23,1 36 69,2 4 7,7 0 0 3,15

X1.5.5 Surat kabar memuat hiburan seperti

cerita komik, kartun dan cerita-cerita

khusus

5 9,6 30 57,7 15 28,8 2 3,8 2,73

Rata-rata 3,20 (Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Tabel 18 memberikan informasi bahwa, hasil perhitungan indeks rata-rata

untuk variabel Customer Satisfaction adalah 3,20, sehingga variabel Customer

Satisfaction oleh responden dipersepsikan sangat tinggi. Untuk item ke-1 (X1.1.1),

“kualitas kertas surat kabar” dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian

besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar

71,2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai kualitas

kertas surat kabar Malang Post baik. Item ke-2 (X1.1.2), “surat kabar memuat

artikel” dipersepsikan baik karena sebagian besar responden menyatakan setuju

dengan persentase jumlah responden sebesar 73,1%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden menilai artikel dalam surat kabar Malang Post

berkualitas. Item ke-3 (X1.1.3), “tata letak isi surat kabar” dipersepsikan baik

120

karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah

responden sebesar 57,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

menilai tata letak surat kabar Malang Post baik. Item ke-4 (X1.1.4), “surat kabar

memuat foto atau gambar” dipersepsikan baik, karena sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 53,8%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai surat kabar Malang Post

memuat foto atau gambar yang baik. Item ke-5 (X1.1.5), “isi surat kabar memuat

masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan keamanan”

dipersepsikan sangat baik karena sebagian besar responden menyatakan setuju

dengan persentase jumlah responden sebesar 50,0%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden menilai isi surat kabar Malang Post selalu memuat

masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan keamanan. Item ke-6

(X1.2.1), “karyawan memudahkan pelanggan untuk menjalin hubungan yang baik

dengan perusahaan” dipersepsikan baik karena sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 50,0%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai karyawan Malang Post

memberikan kemudahan pelanggan untuk menjalin hubungan yang baik dengan

perusahaan. Item ke-7 (X1.2.2), “karyawan menjalin komunikasi yang baik dengan

pelanggan” dipersepsikan baik karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 51,9%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden menilai karyawan Malang Post menjalin

komunikasi yang baik dengan pelanggan. Item ke-8 (X1.2.3), “karyawan menjaga

hubungan yang harmonis dengan pelanggan” dipersepsikan baik karena sebagian

121

besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar

59,6%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai karyawan

Malang Post menjaga hubungan yang harmonis dengan pelanggan. Item ke-9

(X1.2.4), “karyawan menunjukkan rasa peduli yang tulus kepada pelanggan”

dipersepsikan baik karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan

persentase jumlah responden sebesar 63,5%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden menilai karyawan Malang peduli kepada pelanggan.

Post Item ke-10 (X1.3.1), “surat kabar memberitakan fakta atau opini penting

dengan cepat” dipersepsikan baik karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 61,5%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden menilai surat kabar Malang Post memberitakan

kejadian yang aktua, bersifat fakta serta memberikan opini yang baik terhadap

fakta tersebut. Item ke-11 (X1.3.2), “karyawan dapat mendengar keluhan

pelanggan” dipersepsikan baik karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 48,1%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden menilai karyawan Malang Post mau

mendengarkan keluhan pelanggan. Item ke-12 (X1.3.3), “karyawan dapat mengatasi

keluhan pelanggan” dipersepsikan baik karena sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 53,8%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai karyawan Malang Post

mampu mengatasi keluhan pelanggan. Item ke-13 (X1.4.1), “surat kabar memuat

fakta yang penting dan menarik” dipersepsikan baik karena sebagian besar

responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 59,6%.

122

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai surat kabar Malang

Post berisi berita yang memuat fakta yang menarik. Item ke-14 (X1.4.2), “surat

kabar memuat opini yang penting dan menarik” dipersepsikan baik karena

sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden

sebesar 57,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai

surat kabar Malang Post memuat opini yang penting dan menarik bagi responden.

Item ke-15 (X1.4.3), “surat kabar terbit secara teratur” dipersepsikan baik karena

sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden

sebesar 48,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai

surat kabar Malang Post tidak pernah melebihi jatuh tempo penerbitan. Item ke-16

(X1.5.1), “surat kabar memuat informasi yang objektif” dipersepsikan baik karena

sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden

sebesar 57,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai

surat kabar Malang Post memberikan informasi yang objektif. Item ke-17 (X1.5.2),

“surat kabar memuat komentar terhadap suatu kejadian/berita” dipersepsikan baik

karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah

responden sebesar 61,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

menilai surat kabar Malang Post berisi tentang opini maupun komentar yang baik

terhadap suatu kejadian/berita yang sedang berkembang. Item ke-18 (X1.5.3),

“surat kabar memuat informasi tentang barang dan jasa melalui iklan”

dipersepsikan baik karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan

persentase jumlah responden sebesar 73,1%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden menilai surat kabar Malang Post memberikan informasi

123

tentang iklan berkenaan dengan barang maupun jasa. Item ke-19 (X1.5.4), “surat

kabar memuat kampanye proyek bersifat kemasyarakatan” dipersepsikan baik

karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah

responden sebesar 69,2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

menilai surat kabar Malang Post memberikan informasi tentang kampanye yang

bersifat kemasyarakatan. Item ke-20 (X1.5.5), “surat kabar memuat hiburan seperti

cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus” dipersepsikan baik karena sebagian

besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar

57,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai surat kabar

Malang Post tidak hanya menyajikan berita yang informatif, namun juga

memberikan hiburan seperti rubrik cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus.

Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa keseluruhan item dinilai baik oleh

responden, sehingga responden dapat dikatakan puas.

4.2.1.1.2 Distribusi Frekuensi Variabel Switching Cost

Dalam variabel Switching Cost terdapat 8 item pernyataan yang diberikan

kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Variabel Switching Cost

Kode

Item Item

Skor Jawaban Responden Rata-

rata SS S TS STS

F % F % F % F % F

X2.1.1 Biaya resiko ekonomik 3 5,8 30 57,7 18 34,6 1 1,9 2,67

X2.1.2 Biaya evaluasi 6 11,5 19 36,5 25 48,1 2 3,8 2,56

X2.1.3 Set-up cost 10 19,2 24 46,2 18 34,6 0 0 2,85

X2.1.4 Biaya belajar 3 5,8 29 55,8 19 36,5 1 1,9 2,65

X2.2.1 Benefit loss cost 15 28,8 18 34,8 15 28,8 4 7,7 2,85

X2.2.2 Monetary Loss Cost 13 25,0 24 46,2 12 23,1 3 5,8 2,90

X2.3.1 Personal relationship loss cost 15 28,8 21 40,4 13 25,0 3 5,8 2,92

X2.3.2 Brand relationship loss cost 4 7,7 23 44,2 20 38,5 5 9,6 2,50

Rata-rata 2,73

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

124

Dari Tabel 19 dapat diketahui bahwa, hasil perhitungan indeks rata-rata

untuk variabel Switching Cost adalah 2,73, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Switching Cost oleh responden dipersepsikan tinggi. Untuk item ke-1

(X2.1.1), “biaya resiko ekonomik” dipersepsikan baik oleh responden, karena

sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden

sebesar 57,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendapat surat kabar lain belum tentu memberikan informasi yang berkualitas

jika dibandingkan dengan surat kabar Malang Post. Item ke-2 (X2.1.2), “biaya

evaluasi” dipersepsikan tidak baik oleh responden, karena sebagian besar

responden menyatakan tidak setuju dengan persentase jumlah responden sebesar

48,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak perlu

membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih untuk mencari surat kabar yang lebih

baik dari Malang Post. Item ke-3 (X2.1.3), “set up cost” dipersepsikan baik oleh

responden, karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase

jumlah responden sebesar 46,2%. Hal ini menunjukkan bahwa jika responden

berpindah langganan ke surat kabar lain, responden akan membutuhkan waktu dan

tenaga lebih untuk memulai relasi yang baik dengan keryawan maupun

perusahaan langganan surat kabar yang baru. Item ke-4 (X2.1.4), “biaya belajar”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 55,8%. Hal ini menunjukkan

bahwa jika sebagian besar responden beralih jasa berlangganan surat kabar, maka

responden akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih untuk beradaptasi

dengan surat kabar lain. Item ke-5 (X2.2.1), “benefit loss cost” dipersepsikan baik

125

oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan

persentase jumlah responden sebesar 34,8%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden tidak akan mendapat potongan harga jika beralih jasa

berlangganan surat kabar lain. Item ke-6 (X2.2.2), “monetary loss cost”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 46,2%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden akan memerlukan biaya tambahan yang lebih

besar jika berlangganan surat kabar lain. Item ke-7 (X2.3.1), “personal relationship

loss cost” dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 40,4%. Hal ini

menunjukkan bahwa jika sebagian besar responden berpindah langganan ke surat

kabar lain, mereka akan mengalami kesusahan dalam menjalin hubungan yang

baik dengan karyawan. Item ke-8 (X2.3.2), “brand relationship loss cost”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

tidak setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 44,2%. Hal ini

menunjukkan bahwa jika sebagian besar responden berpindah langganan ke surat

kabar lain, mereka akan mengalami kesusahan dalam menjalin hubungan yang

baik dengan perusahaan.

Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa keseluruhan item dinilai baik oleh

responden, sehingga responden dapat dikatakan memerlukan biaya pengalih yang

lebih jika hendak berganti jasa berlangganan surat kabar.

126

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Variabel Trust In Brand

Kode

Item Item

Skor Jawaban Responden Rata-

rata SS S TS STS

F % F % F % F % F

X3.1.1 Merek yang dapat diramalkan 23 44,2 27 51,9 2 3,8 0 0 3,40

X3.1.2 Merek yang mempunyai reputasi 19 36,5 32 61,5 1 1,9 0 0 3.35

X3.1.3 Merek yang kompeten 20 38,5 29 55,8 3 5,8 0 0 3,33

X3.2.1 Reputasi suatu perusahaan 18 34,6 30 57,7 4 7,7 0 0 3,27

X3.2.2 Motivasi perusahaan yang

diinginkan 15 28,8 33 63,5 4 7,7 0 0 3,21

X3.2.3 Integritas suatu perusahaan 12 23,1 40 76,9 0 0 0 0 3,23

X3.3.1

Kemiripan antara konsep emosional

konsumen dengan kepribadian

merek

11 21,2 30 57,7 10 19,2 1 1,9 2,98

X3.3.2 Kesukaan terhadap merek 12 23,1 28 53,8 11 21,2 1 1,9 2,98

X3.3.3 Pengalaman terhadap merek 13 25,0 32 59,6 6 11,5 2 3,8 3,06

Rata-rata 2,82

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan indeks rata-rata

untuk variabel Trust In Brand adalah 2,82, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Trust In Brand oleh responden dipersepsikan sangat tinggi. Untuk item

ke-1 (X3.1.1), “merek yang dapat diramalkan” dipersepsikan baik oleh responden,

karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah

responden sebesar 51,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

meramalkan bahwa Malang Post akan tetap bersinar di masa depan. Item ke-2

(X3.1.2), “merek yang mempunyai reputasi” dipersepsikan baik oleh responden,

karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah

responden sebesar 61,5%. Hal ini menunjukkan bahwa surat kabar Malang Post

memiliki reputasi yang baik di sebagian besar responden. Item ke-3 (X3.1.3),

“merek yang kompeten” dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian

besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar

55,8%. Hal ini menunjukkan bahwa surat kabar Malang Post adalah surat kabar

yang kompeten bagi sebagian besar responden. Item ke-4 (X3.2.1), “reputasi suatu

127

perusahaan” dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 57,7%. Hal ini

menunjukkan bahwa PT. Malang Post memiliki reputasi yang baik bagi sebagian

besar responden. Item ke-5 (X3.2.2), “motivasi perusahaan yang diinginkan”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 63,5%. Hal ini menunjukkan

bahwa PT. Malang Post memberikan motivasi yang baik kepada sebgaian besar

responden. Item ke-6 (X3.2.3), “integritas suatu perusahaan” dipersepsikan baik

oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan

persentase jumlah responden sebesar 76,9%. Hal ini menunjukkan bahwa PT.

Malang Post memiliki integritas yang baik dimata sebagian besar responden. Item

ke-7 (X3.3.1), “kemiripan antara konsep emosional responden dengan kepribadian

merek” dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 57,7%. Hal ini

menunjukkan bahwa Surat kabar Malang Post sesuai dengan kepribadian sebagian

besar responden. Item ke-8 (X3.3.2), “kesukaan terhadap merek” dipersepsikan baik

oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan

persentase jumlah responden sebesar 53,8%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden sangat menyukai Malang Post. Item ke-9 (X3.3.3),

“pengalaman terhadap merek” dipersepsikan baik oleh responden, karena

sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase jumlah responden

sebesar 59,6%. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengalaman yang

baik selama membaca Surat Kabar Malang Post.

128

Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa keseluruhan item dinilai baik oleh

responden, sehingga responden dapat dikatakan percaya terhadap merek Malang

Post sebagai surat kabar yang dapat memenuhi kebutuhan informasi.

4.2.1.1.4 Distribusi Frekuensi Customer Retention

Dalam variabel Customer Retention terdapat 5 item pernyataan yang

diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat dilihat pada

Tabel 21.

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Customer Retention

Kode

Item Item

Skor Jawaban Responden Rata-

rata SS S TS STS

F % F % F % F % F

Y1.1.1 Penyebarluasan pengalaman

pelanggan kepada orang lain 6 11,5 34 65,4 12 23,1 0 0 2,96

Y1.1.2 Gethok tular positif pelanggan

kepada orang lain 1 1,9 37 71,2 12 23,1 2 3,8 2,80

Y1.2.1 Kenyamanan dan kemudahan dalam

mengkonsumsi jasa 11 21,2 35 67,3 5 9,6 1 1,9 3,10

Y1.2.2

Membeli lebih banyak ketika

perusahaan memperkenalkan

produk baru dan memperbarui

produk-produk yang ada.

7 13,5 29 55,8 16 30,8 0 0 2,82

Y1.3.1 Frekuensi pembelian jasa dalam

kurun waktu tertentu 12 23,1 36 69,2 3 5,8 1 1,9 3,13

Rata-rata 2,96

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Dari Tabel 21 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan indeks rata-rata

untuk variabel Customer Retention adalah 2,96, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Customer Retention oleh responden dipersepsikan tinggi. Untuk

item ke-1 (Y1.1.1), “penyebarluasan pengalaman pelanggan kepada orang lain”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 65,4%. Hal ini menunjukkan

bahwa responden menceritakan kualitas Malang Post yang baik kepada orang lain.

129

Item ke-2 (Y1.1.2), “gethok tular positif pelanggan kepada orang lain”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 71,2%. Hal ini menunjukkan

bahwa responden menyarankan orang lain untuk membaca Surat Kabar Malang

Post. Item ke-3 (Y1.2.1), “kenyamanan dan kemudahan dalam mengkonsumsi jasa”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 67,3%. Hal ini menunjukkan

bahwa responden sangat mudah mencerna informasi yang disampaikan surat

kabar Malang Post. Item ke-4 (Y1.2.2), “membeli lebih banyak ketika perusahaan

memperkenalkan produk baru dan memperbarui produk-produk yang ada”

dipersepsikan baik oleh responden, karena sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan persentase jumlah responden sebesar 67,3%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden mengkonsumsi layanan jasa lain di PT. Malang

Post, seperti pemasangan iklan dan bentuk jasa lainnya. Item ke-5 (Y1.3.1),

“frekuensi pembelian jasa dalam kurun waktu tertentu” dipersepsikan baik oleh

responden, karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan persentase

jumlah responden sebesar 69,2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden akan melanjutkan berlangganan di PT. Malang Post untuk waktu yang

akan datang.

Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa keseluruhan item dinilai baik oleh

responden, sehingga retensi responden dapat dikatakan tinggi dan akan

melanjutkan konsumsi terhadap jasa surat kabar Malang Post.

130

4.2.2 Hasil Uji Alat Ukur

4.2.2.1 Uji Validitas

Menurut Sigiyono (2010:172), “uji validitas merupakan uji yang dilakukan

untuk mengetahui hasil penelitian yang terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada proyek yang diteliti”.

Cara melakukan uji ini adalah membandingkan indeks korelasi product moment

person dengan nilai r tabel. Nilai korelasi Pearson yakni nilai dari

pertanyaan/pernyataan yang dikorelasikan dengan total dari masing-masing

variabelnya. Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 10% (0,1) dan

menggunakan uji pihak kanan (one tail). Besarnya angka df adalah n – 2 (52-2)

yakni 50. Dengan df 50 dan alpha = 0,1 maka didapat r tabel = 0,2306. Jika

r hitung > r tabel dan nilai positif maka pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid. Hasil pengujian validitas dalam pengujian ini ditunjukkan pada

Tabel 22.

Tabel 22. Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Kode

Item

Pearson

Korelasi Sig Keterangan

Customer

satisfaction

Tangible

X1.1.1 0,534 0,000 Valid

X1.1.2 0,436 0,000 Valid

X1.1.3 0,466 0,000 Valid

X1.1.4 0,359 0,000 Valid

X1.1.5 0,561 0,000 Valid

Empathy

X1.2.1 0,532 0,000 Valid

X1.2.2 0,432 0,000 Valid

X1.2.3 0,396 0,000 Valid

X1.2.4 0,592 0,000 Valid

Responsiveness

X1.3.1 0,542 0,000 Valid

X1.3.2 0,658 0,000 Valid

X1.3.3 0,453 0,000 Valid

Reliability

X1.4.1 0,573 0,000 Valid

X1.4.2 0,660 0,000 Valid

X1.4.3 0,431 0,000 Valid

Tabel 22 berlanjut di hal 120

131

Lanjutan Tabel 22 dari hal 119

Variabel Indikator Kode

Item

Pearson

Korelasi Sig Keterangan

Customer

satisfaction Assurance (Kepastian)

X1.5.1 0,572 0,000 Valid

X1.5.2 0,388 0,000 Valid

X1.5.3 0,327 0,000 Valid

X1.5.4 0,534 0,000 Valid

X1.5.5 0,434 0,000 Valid

Switching

cost

Procedural switching cost

(Information switching

cost)

X2.1.1 0,688 0,000 Valid

X2.1.2 0,840 0,000 Valid

X2.1.3 0,765 0,000 Valid

X2.1.4 0,776 0,000 Valid

Financial Switching Cost X2.2.1 0,790 0,000 Valid

X2.2.2 0,787 0,000 Valid

Relational Switching Cost X2.3.1 0,890 0,000 Valid

X2.3.2 0,880 0,000 Valid

Trust In

Brand

Karakteristik merek (brand

characteristic)

X3.1.1 0,641 0,000 Valid

X3.1.2 0,637 0,000 Valid

X3.1.3 0,669 0,000 Valid

Karakteristik perusahaan

(company characteristic)

X3.2.1 0,770 0,000 Valid

X3.2.2 0,791 0,000 Valid

X3.2.3 0,716 0,000 Valid

Karakteristik konsumen-

merek (consumer-brand

characteristic)

X3.3.1 0,695 0,000 Valid

X3.3.2 0,754 0,000 Valid

X3.3.3 0,662 0,000 Valid

Customer

retention

Mengatakan hal yang baik

tentang perusahaan kepada

orang lain (positive word of

mouth)

Y1.1.1 0,724 0,000 Valid

Y1.1.2 0,746 0,000 Valid

Membeli produk lain dari

perusahaan yang sama (one

stop shopping)

Y1.2.1 0,761 0,000 Valid

Y1.2.2 0,761 0,000 Valid

Melakukan pembelian

ulang (repeat customer) Y1.3.1 0,455 0,000 Valid

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Berdasarkan dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa semua item pernyataan

dari Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), Trust In Brand (X3), dan

variabel Customer Retention (Y1) mempunyai nilai pearson korelasi lebih besar

dari r tabel (≥ 0,2306) dengan tarif signifikansi kurang dari 0,1 (10%). Dengan

demikian semua item pernyataan untuk semua variabel tersebut dinyatakan valid.

132

4.2.2.2 Uji Reliabilitas

Nunnally dalam Santoso (2001:42) mengungkapkan bahwa suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha

≥ 0,60. Hasil pengujian reliabilitas dalam pengujian ini ditunjukkan pada

Tabel 23.

Tabel 23. Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Customer Satisfaction 0,837 Reliabel

Switching Cost 0,918 Reliabel

Trust In Brand 0,867 Reliabel

Customer Retention 0,739 Reliabel

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Berdasarkan Tabel 23, dapat diketahui bahwa beberapa item pernyataan dari

variabel Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), Trust In Brand (X3),

dan variabel Customer Retention (Y1) mempunyai koefisien Alpha lebih dari atau

sama dengan 0,6. Hal ini menunjukkan item pernyataan yang digunakan mempu

memperoleh data yang konsisten dalam arti jika pernyataan tersebut diajukan lagi

akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban pertama.

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1 Uji Normalitas

Menurut Santoso (2012:230) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal atau

tidak”. Menurut Santoso (2012:233) deteksi normalitas dapat dilakukan dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar

pengambilan keputusannya adalah:

133

c. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

d. Jika data menyebar jauh dari garis diagonalnya atau tidak mengikuti arah garis

diagonalnya, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 9.

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Gambar 9. Hasil Uji Normalitas

Gambar 9 memberikan informasi bahwa, terlihat plot titik-titik, menyebar

di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal. Hal ini

menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

134

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Menururut Santoso (2012:238) “tujuan asumsi heteroskedastisitas adalah

ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan

varians pada residual (error) dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

varians berbeda, maka disebut sebagai Heteroskedastisitas. Sebuah model regresi

dikatakan dikatakan baik jika tidak terjadi Heteroskedastisitas. Model regresi yang

bebas heterokedastisitas dapat dilihat melalui charts scatterplot pada Gambar 10.

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Gambar 10. Hasil Uji Heterokedastisitas

Menurut Santoso (2012:240), dasar pengambilan keputusanya adalah

sebagai berikut :

135

c. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitas.

d. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah

angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Dari Gambar 10 dapat diketahui bahwa titik-titik plot menyebar dan tidak

membentuk pola yang jelas, maka hal ini menunjukan model regresi bebas

heteroskedastisitas sehingga layak dipakai untuk prediksi Customer Retention

berdasar masukan variabel independennya.

4.2.3.3 Uji Autokorelasi

Menurut Santoso (2012:241) uji autokorelasi bertujuan untuk “mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi. Tabel 24 adalah hasil pengujian autokorelasi penelitian.

Tabel 24. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,859a ,739 ,722 1,059 1,997

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y1

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Menurut Santoso (2012:243) deteksi adanya autokorelasi adalah melihat

angka Durbin-Watson. Secara umum, dapat diambil patokan antara lain:

d. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

e. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

136

f. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Berdasarkan Tabel 24, terlihat angka D-W adalah sebesar +1,997. Hal ini

menujukkan model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.

4.2.3.4 Uji Multikolinearitas

Menurut Santoso (2012:234) “tujuan dari Uji Multikolinearitas adalah

menguji apakah pada sebuah model regresi, ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat probelm

multikolonieritas (multiko)”. Menurut Santoso (2012:236) “untuk mendeteksi

adanya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF)

dan Tolerance”. Pedoman model regresi yang bebas multikolinearitas adalah:

c. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1

d. Mempunyai angka Tolerance mendekati 1

Nb: Tolerance = 1/VIF atau bisa juga VIF= 1/Tolerance

Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Tabel Coefficients untuk Pengujian Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 ,521 1,920

X2 ,679 1,473

X3 ,577 1,734

a. Dependent Variable: Y1 (Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Tabel 25 memberikan informasi antara lain:

a. Variabel Customer Satisfaction (X1) memiliki angka VIF sebesar 1,920. Hal ini

menunjukkan bahwa angka variabel Customer Satisfaction (X1) mendekati 1,

sehingga tidak ada multikoloniearitas antara variabel Customer Satisfaction

(X1) dengan variabel independen lainnya dalam model regresi.

137

b. Variabel Switching Cost (X2) memiliki angka VIF sebesar 1,475. Hal ini

menunjukkan bahwa angka variabel Switching Cost (X2) mendekati 1, sehingga

tidak ada multikoloniearitas antara variabel Switching Cost (X2) dengan

variabel independen lainnya dalam model regresi.

c. Variabel Trust In Brand (X3) memiliki angka VIF sebesar 1,734. Hal ini

menunjukkan bahwa angka variabel Trust In Brand (X3) mendekati 1, sehingga

tidak ada multikoloniearitas antara variabel Trust In Brand (X3) dengan

variabel independen lainnya dalam model regresi.

4.2.4 Hasil Analsis Statistik Inferensial Parametrik

4.2.4.1 Hasil Analisis Regresi Berganda

Menurut Santoso (2012: 221) analisis regresi berganda digunakan untuk

memprediksi besar variabel tergantung (dependent variabel) menggunakan data

dari dua atau lebih variabel bebas (independent variabel) yang sudah diketahui

besarnya”. Dalam penelitian ini variabel tergantung (dependent variabel) terdiri

atas Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand (X3).

Sedangkan variabel bebas (independent variabel) terdiri atas Customer Retention

(Y1). Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,663 1,621

X1 ,102 ,034 ,304

X2 ,198 ,036 ,488

X3 ,121 ,051 ,230

a. Dependent Variable: Y1

138

Dari Tabel 26, dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + 0,304X1 + 0,488X2 + 0,230X3

Persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut :

1. Y: Customer Retention

Customer Retention merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh beberapa

variabel bebas antara lain Customer Satisfaction, Switching Cost dan Trust In

Brand.

2. a : Konstanta, merupakan nilai terkait yang dalam hal ini adalah Y pada saat

variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2, X3 = 0)

3. β1 : 0,304

Koefisien β1 adalah koefisien variabel Customer Satisfaction (X1) dan bertanda

positif ini menunjukkan apabila variabel Customer Satisfaction (X1) yang terdiri

dari Kualitas kertas surat kabar, Surat kabar memuat artikel, Tata letak isi surat

kabar, Surat kabar memuat foto atau gambar, Isi surat kabar memuat masalah

sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan keamanan, Karyawan

memudahkan pelanggan untuk menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan,

Karyawan menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan, Karyawan menjaga

hubungan yang harmonis dengan pelanggan, Karyawan menunjukkan rasa peduli

yang tulus kepada pelanggan, Surat kabar berisi laporan tercepat mengenai fakta

atau opini penting bagi sejumlah besar orang, Karyawan dapat mendengar keluhan

pelanggan, Karyawan dapat mengatasi keluhan pelanggan, Surat kabar memuat

fakta yang penting atau menarik minat bagi sejumlah besar orang, Surat kabar

memuat opini yang penting atau menarik minat bagi sejumlah besar orang, Surat

139

kabar terbit secara teratur, Surat kabar memuat informasi yang objektif, Surat

kabar memuat komentar tentang suatu berita, Surat kabar memuat informasi

tentang barang dan jasa melalui iklan, Surat kabar memuat kampanye proyek

bersifat kemasyarakatan, Surat kabar memuat hiburan seperti cerita komik, kartun

dan cerita-cerita khusus, ini ditingkatkan, maka tingkat Customer Retention

pelanggan, juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya apabila variabel

Customer Satisfaction (X1) diturunkan, maka tingkat Customer Retention

pelanggan juga akan turun. Pernyataan tersebut berdasarkan asumsi bahwa

variabel yang lain tetap (X2, X3= 0).

4. β2 : 0,488

Koefisien β2 adalah koefisien variabel Switching Cost (X2) dan bertanda

positif ini menunjukkan apabila variabel Switching Cost (X2) yang terdiri dari

Biaya resiko ekonomik, Biaya evaluasi, Set-up cost, Biaya belajar, Benefit loss

cost, Monetary Loss Cost, Personal relationship loss cost, Brand relationship loss

cost, ini ditingkatkan, maka tingkat Customer Retention pelanggan, juga akan

meningkat. Begitu juga sebaliknya apabila variabel Switching Cost (X2)

diturunkan, maka tingkat Customer Retention pelanggan juga akan turun.

Pernyataan tersebut berdasarkan asumsi bahwa variabel yang lain tetap

(X1, X3= 0).

5. β3 : 0,230

Koefisien β3 adalah koefisien variabel Trust In Brand (X3) dan bertanda

positif ini menunjukkan apabila variabel Trust In Brand (X3) yang terdiri dari

Merek yang dapat diramalkan, Merek yang mempunyai reputasi, Merek yang

140

kompeten, Reputasi suatu perusahaan, Motivasi perusahaan yang diinginkan,

Integritas suatu perusahaan, Kemiripan antara konsep emosional konsumen

dengan kepribadian merek, Kesukaan terhadap merek dan Pengalaman terhadap

merek, ini ditingkatkan, maka tingkat Customer Retention pelanggan, juga akan

meningkat. Begitu juga sebaliknya apabila variabel Trust In Brand (X3)

diturunkan, maka tingkat Customer Retention pelanggan juga akan turun.

Pernyataan tersebut berdasarkan asumsi bahwa variabel yang lain tetap

(X1, X2= 0).

4.2.4.2 Hasil Koefisien Determinasi

Menurut santoso (2012:224) Koefisien Determinasi digunakan untuk

menunjukkan variasi dari variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk

penelitian yang menggunakan variabel independen lebih dari 2, maka nilai

koefisien determinasi dapat diketahui dari angka Adjusted R Square. Semakin

besar angka Adjusted R Square, maka akan semakin baik. Tabel 27 adalah hasil

koefisien determinasi dari persamaan regresi berganda.

Tabel 27. Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,859a ,739 ,722 1,059

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y1 (Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Tabel 27 menginformasikan bahwa angka Adjusted R Square adalah 0,722.

Hal ini berarti 72,2% variasi dari Customer Retention (Y1) bisa dijelaskan oleh

variasi dari Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand

(X3). Sedangkan sisanya (100% - 72,2 % = 27,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab

lain yang tidak disebut dalam penelitian ini. Selain itu, menurut Santoso

141

(2012:224) untuk melihat keeratan hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen, maka dapat melihat angka R. Menurut Santoso (2012:224)

“angka R didefinisikan kuat jika angka R > 0,5. Dan angka R didefinisikan sangat

kuat jika angka R > 0,9. Namun demikian, bisa saja untuk kasus lain batasan

angka akan berbeda”. Tabel 27 menginformasikan bahwa angka R adalah sebesar

0,859, hal itu menunjukkan bahwa korelasi atau keeratan hubungan antara

variabel Customer Retention (Y1) dengan ketiga variabel Customer Satisfaction

(X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand (X3) adalah kuat.

Tabel 27 menginformasikan bahwa Standard Error Estimate (SEE) adalah

1,059. Menurut Santoso (2012:224) “makin kecil SEE akan membuat model

regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen, karena kesalahan

model yang semakin kecil”.

4.3 Hasil Uji Hipotesis

4.3.1 Uji F

Menurut Santoso (2012:225) untuk mengetahui pengaruh secara simultan

atau bersama-sama antara variabel bebas (independent variabel) yakni Customer

Satisfaction (X1) dan Trust In Brand (X2) terhadap variabel tergantung

(dependent variabel) yakni Customer Retention (Y1) dapat dilihat dari

uji ANOVA atau F test yang dapat dilihat apada Tabel 28.

Tabel 28. Hasil Uji F ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 152,161 3 50,720 45,219 ,000a

Residual 53,839 48 1,122

Total 206,000 51

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y1 (Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

142

Menurut Sugiyono Sugiyono (2010:250) hasil perhitungan uji F akan

dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh dengan menggunakan tingkat resiko

atau signifikan level 10% (0,1). Angka Ftabel untuk tingkat kesalahan 0,1 dengan

jenis hipotesis uji pihak kanan (one tail) adalah 2,20. Hipotesis yang telah

ditetapkan sebelumnya diuji dengan menggunakan metode pengujian statistik uji

F dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut

c. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

d. Ha diterima jika Fhitung > F tabel

Berdasarkan Tabel 28, maka dapat diambil keputusan bahwa Ha diterima.

Hal ini dikarenakan Fhitung > F tabel, yakni 45,219 > 2,20. Untuk pengukuran taraf

signifikansi, adalah dengan membandingkan nilai probabilitas f, dengan taraf

signifikansi. Rumusan hipotesis untuk mengukur taraf signifikansi adalah:

c. Ho diterima jika probabilitas > 0,1

d. Ha diiterima jika probabilitas ˂ 0,1

Berdasarkan Tabel 28, maka dapat diambil keputusan bahwa Ha diterima.

Hal ini dikarenakan probabilitas ˂ 0,1, yakni 0,000 ˂ 0,1. Menurut Santoso

(2012:225) “karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,1 maka model

regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel dependen” dalam hal ini

Customer Retention (Y1). Atau dapat dikatakan bahwa Customer Satisfaction

(X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand (X3) secara simultan atau bersama-

sama berpengaruh terhadap Customer Retention (Y1).

4.3.2 Uji t

Menurut Santoso (2012:225) uji hipotesis t digunakan untuk menguji

143

signifikansi konstanta dan setiap variabel independen. Hasil Uji t dapat dilihat

pada Tabel 29.

Tabel 29. Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,663 1,621 ,409 ,684

X1 ,102 ,034 ,304 2,970 ,005

X2 ,198 ,036 ,488 5,453 ,000

X3 ,121 ,051 ,230 2,366 ,022

a. Dependent Variable: Y1 (Sumber: Pengolahan Data Primer, 2015)

Menurut Sugiyono Sugiyono (2010:250) hasil perhitungan uji t akan

dibandingkan dengan ttable dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,1. Angka

ttable untuk tingkat kesalahan 0,1 dengan jenis hipotesis uji pihak kanan (one tail)

adalah 1,29871. Hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya diuji dengan

menggunakan metode pengujian statistik uji t dengan kriteria penerimaan dan

penolakan hipotesis sebagai berikut:

c. Ho diterima jika thitung < ttabel

d. Ha diterima jika thitung > t tabel

Berdasarkan Tabel 29, maka dapat diambil keputusan bahwa

a. Ha untuk variabel Customer Satisfaction (X1), diterima. Hal ini dikarenakan

variabel Customer Satisfaction (X1), memiliki thitung > ttable , yakni

2,970 > 1,29871. Sehingga variabel Customer Satisfaction (X1) secara parsial

berpengaruh positif terhadap variabel Customer Retention (Y1).

b. Ha untuk variabel Switching Cost (X2), diterima. Hal ini dikarenakan variabel

Switching Cost (X2), memiliki thitung > ttable , yakni 5,453 > 1,29871. Sehingga

variabel Switching Cost (X2), secara parsial berpengaruh positif terhadap

144

variabel Customer Retention (Y1).

c. Ha untuk variabel Trust In Brand (X3), diterima. Hal ini dikarenakan variabel

Trust In Brand (X3), memiliki thitung > ttable , yakni 2,366 > 1,29871. Sehingga

variabel Trust In Brand (X3), secara parsial berpengaruh positif terhadap

variabel Customer Retention (Y1).

Untuk pengukuran taraf signifikansi, adalah dengan membandingkan nilai

probabilitas setiap variabel independen, dengan taraf signifikansi. Rumusan

hipotesis untuk mengukur taraf signifikansi adalah:

a. Ho diterima jika probabilitas > 0,1

b. Ha diiterima jika probabilitas ˂ 0,1

Berdasarkan Tabel 29, maka dapat diambil keputusan bahwa:

a. Ha untuk variabel Customer Satisfaction (X1), diterima. Hal ini dikarenakan

variabel Customer Satisfaction (X1), memiliki nilai probabilitas sebesar 0,005

(˂ 0,1). Sehingga variabel Customer Satisfaction (X1) secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Customer Retention (Y1).

b. Ha untuk variabel Switching Cost (X2), diterima. Hal ini dikarenakan variabel

Switching Cost (X2), memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 (˂ 0,1).

Sehingga variabel Switching Cost (X2), secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel Customer Retention (Y1).

c. Ha untuk variabel Trust In Brand (X3), diterima. Hal ini dikarenakan variabel

Trust In Brand (X3), memiliki nilai probabilitas sebesar 0,022 (˂ 0,1).

Sehingga variabel Trust In Brand (X3), secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel Customer Retention (Y1).

145

Dari hasil perbandingan thitung dan ttable , penetuan nilai keofisien serta angka

signifikansi masing-masing variabel independen, dapat diketahui bahwa Ho untuk

ketiga variabel independen diatas ditolak. Atau dapat dikatakan, variabel

Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand (X3) secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi Customer Retention

(Y1). Untuk mengetahui variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap

Customer Retention (Y1) dapat diketahui dari hasil uji regresi berganda pada

Tabel 29. Hasil Uji t, yaitu nilai terbesar dari Standardized coefficients Beta, yang

menujukan variabel Switching Cost (X2) memiliki Standardized coefficients Beta

yang terbesar, yaitu sebesar 0,488. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Switching

Cost (X2) berpengaruh dominan terhadap Customer Retention (Y1).

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa semua variabel bebas yang

terdiri dari Customer Satisfaction (X1), Switching Cost (X2), dan Trust In Brand

(X3) secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Customer Retention pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai F sebesar 45,219 yang nilainya lebih besar dari F

tabel yakni 2,20, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Artinya, apabila

Customer Satisfaction, Switching Cost dan Trust In Brand secara bersama-sama

ditingkatkan, maka Customer Retention juga akan meningkat. Begitupula

sebaliknya, apabila Customer Satisfaction, Switching Cost dan Trust In Brand

secara bersama-sama diturunkan, maka Customer Retention juga akan menurun.

Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian terdahulu

146

milik Abu Bakar (2010) yang berjudul “Analisis Pengaruh Customer Satisfaction,

Switching Cost dan Trust in Brand Terhadap Customer Retention (Studi Kasus

pada Produk Kartu Seluler Prabayar simPATI Wilayah Semarang). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel Customer Satisfaction, Switching Cost

dan Trust in Brand secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Customer Retention dengan nilai F hitung sebesar 57,289 dan dengan tingkat

signifikansi 0,000.

Sementara itu, variabel-variabel yang secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Customer Retention pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota

Malang adalah keseluruhan variabel-variabel bebas yang mengikat, yakni

Customer Satisfaction, Switching Cost dan Trust In Brand. Variabel Customer

Satisfaction berpengaruh signifikan terhadap Customer Retention juga didapati

pada penelitian milik Win Esti dkk. (2013) yang berjudul Pengaruh Nilai

Pelanggan Terhadap Retensi Pelanggan Melalui Kepuasan. (Studi Pada

Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Angkatan 2009 –

2012 Pengguna Layanan Data Smartfren) bahwa, Variabel Customer Satisfaction

berpengaruh signifikan terhadap Customer Retention dengan nilai koefisien

sebesar 0,304. Hal tersebut juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Kotler (2009:140), “Kunci untuk mempertahankan pelanggan, adalah kepuasan

pelanggan”.

Selain variabel Customer Retention, variabel yang juga memberikan

pengaruh terhadap variabel Customer Retention adalah variabel Switching Cost.

Hal ini seperti yang didapati pada penelitian milik Abu Bakar (2010) bahwa

147

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Switching Cost terhadap

variabel Customer Retention, dengan nilai koefisien sebesar 0,183. Hal tersebut

juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptono (2014:383),

“Pemahaman mengenai switching cost sangat penting dikarenakan dampak

signifikannya pada perilaku (customer retention)”.

Untuk variabel Trust in Brand yang juga memberikan pengaruh terhadap

variabel Customer Retention didapati pula pada penelitian milik Niken Pusporini

(2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh Customer Satisfaction, Switching

Barriers, dan Trust in Brand Terhadap Customer Retention (Studi Kasus pada

Pengguna Kartu Seluler IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel

Trust in Brand memberikan pengaruh terhadap variabel Customer Retention

dengan nilai koefisien sebesar 0,230. Hal tersebut juga sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Ferrinadewi (2008:148), “Kepercayaan adalah variabel kunci

dalam mengembangkan keinginan yang tahan lama untuk terus mempertahankan

hubungan jangka panjang, dalam hal ini merek tertentu”.

Setelah diketahui bahwa seluruh variabel bebas secara parsial memberikan

pengaruh terhadap variabel Customer Retention, maka dapat diketahui variabel

mana yang paling dominana dalam memberikan pengaruh terhadap variabel

Customer Retention pada pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota

Malang. Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada Tabel 29. menujukan bahwa

variabel Switching Cost (X2) memiliki Standardized coefficients Beta yang

terbesar, yaitu sebesar 0,488. Artinya, variabel Switching Cost (X2) berpengaruh

148

dominan terhadap Customer Retention (Y1). Namun hasil penelitian ini berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, dimana variabel

yang paling dominan dalam memberikan pengaruh terhadap Customer Retention

adalah Customer Satisfaction. Penyebab adanya perbedaan variabel yang paling

dominan mempengaruhi Customer Retention dengan penelitian yang dilakukan

oleh penulis adalah dikarenakan adanya perbedaan pada objek penelitian.

Penelitian milik Abu Bakar menggunakan objek pengguna produk kartu seluler

Prabayar simPATI di Wilayah Semarang dan penelitian milik Niken Pusporini

menggunakan objek pengguna produk kartu seluler IM3 pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menurut hasil penelitian Abu

Bakar, kartu seluler Prabayar simPATI dan kartu seluler IM3 menduduki pangsa

pasar terbesar di Indonesia karena tingkat pelayanannya yang baik. Olehkarena itu

faktor yang paling mendominasi Customer Retention adalah Customer

Satisfaction. Selain penelitian diatas, penelitian yang dilakukan oleh Win Esti,

juga menggunakan objek operator seluler, namun dalam hal ini berfokus pada

pelayanan data Smarfren pada mahasiswa jurusan adminsitrasi bisnis, Universitas

Diponegoro angkatan 2009-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Smartfren memiliki pangsa pasar yang terendah di antara operator seluler lain di

Indonesia. Sehingga, ketika pelanggan tidak puas, maka akan berpengaruh

langsung terhadap tingkat retensi pelanggan, mengingat banyaknya pesaing

dibidang operator seluler, seperti Telkomsel dan Indosat. Berbeda dengan Abu

Bakar, Niken Pusporini serta Win Esti dkk., penelitian yang dilakukan oleh Indah

Kumalasari dkk, menggunakan objek penelitian pelanggan McDonald Malang.

149

Menurut Indah Kumalasari dkk., Customer Satisfaction memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Customer Retention karena McDonald mengutamakan

pelayanan dan kinerja produk kepada pelanggan, mengingat saat ini perilaku

masyarakat yang lebih condong kepada pemenuhan kebutuhan yang cepat dan

mudah. Jika pelayanan dan kinerja produk menurun, maka akan langsung

berpengaruh pada retensi pelanggan McDonald, dimana telah kita ketahui bahwa

persaingan dalam bisnis fast food juga cukup ketat. Oleh karena itulah Customer

Satisfaction memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Customer Retention.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis sendiri, menggunakan

objek pelanggan tetap surat kabar Malang Post dengan cakupan objek penelitian

pelanggan tetap yang berdomisili di Kota Malang. Seperti yang telah dijelaskan

pada latar belakang penelitian, bahwa surat kabar Malang Post memiliki banyak

pesaing di bidang surat kabar cetak maupun online, sehingga ketika biaya

pengalih (Switching Cost) dari surat kabar Malang Post ke surat kabar lain lebih

rendah, maka tingkat retensi pelanggan pun akan rendah. Begitu pula sebaliknya,

jika biaya pengalih (Switching Cost) dari surat kabar Malang Post ke surat kabar

lain lebih tinggi, maka tingkat retensi pelanggan pun juga akan tinggi. Oleh

karena itulah, variabel yang paling dominan dalam memberikan pengaruh

terhadap Customer Retention pelanggan tetap surat kabar Malang Post adalah

variabel (Switching Cost). Pada variabel Switching Cost, mean terbesar ada pada

item “personal relationship loss cost”, dengan angka indeks 2,92. Hal ini

menunjukkan bahwa jika pelanggan tetap surat kabar Malang Post berpindah

langganan ke surat kabar lain, maka mereka akan mengalami kesusahan dalam

150

menjalin hubungan yang baik dengan karyawan. Menurut penulis hal ini dapat

terjadi dikarenakan, karyawan PT. Malang Post telah menjalin hubungan yang

baik dengan para pelanggan tetapnya, dan hubungan yang baik ini belum tentu

terjalin jika berlaih pelayanan jasa surat kabar yang lain. Sehingga, menjadikan

konsumen enggan berpindah ke surat kabar yang lain. Untuk indeks rata-rata

terkecil pada variabel Switching Cost adalah pada item “brand relationship loss

cost”, dengan angka indeks 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa jika pelanggan tetap

surat kabar Malang Post berpindah langganan ke surat kabar lain, maka mereka

akan mengalami kesusahan dalam menjalin hubungan yang baik dengan

karyawan. Menurut penulis hal ini dapat terjadi dikarenakan, PT. Malang Post

sebagai perusahaan surat kabar di Kota Malang kurang menjalin hubungan yang

baik dengan para pelanggan tetapnya. Konteks ini berbeda dengan konteks

hubungan antara pelanggan dengan karyawan. Dalam mengkonsumsi produk,

biasanya pelanggan tetap tidak berhubungan langsung dengan perusahaan. Mereka

biasanya berhubungan langsung dengan front liner PT. Malang post Cemerlang

yakni dalam hal ini adalah Tim Ekspedisi yang mengantarkan surat kabar kepada

pelanggan secara langsung. Kecuali jika pelanggan menggunakan layanan jasa

lain selain surat kabar Malang Post, seperti pemasangan iklan dan artikel di surat

kabar Malang Post, maka pelanggan harus berhubungan langsung dengan

perusahaan. Oleh karena itu, pelanggan mempersepsikan hubungan antara

perusahaan dengan pelanggan tetap sebagai biaya pengalih rendah.

Walaupun Switching Cost memberikan pengaruh yang dominan terhadap

Customer Retention, namun variabel Customer Satisfaction dan variabel Trust In

151

Brand juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Customer Retention.

Menurut penulis, variabel Customer Satisfaction dan variabel Trust In Brand

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Customer Retention dikarenakan,

PT. Malang Post masih memiliki market share yang rendah jika dibandingkan

surat kabar lain, ditambah lagi dengan munculnya media online yang dapat

mengancam market share perusahaan surat kabar. Sehingga, jika pelanggan tidak

merasa puas, maka akan langsung berpengaruh pada retensi pelanggan.

Begitupula kepercayaan pelanggan terhadap merek, jika pelanggan tidak sudah

tidak lagi percaya dengan Malang Post sebagai merek surat kabar yang terpercaya,

maka akan langsung berpengaruh pada retensi pelanggan surat kabar Malang Post.

Pada variabel Customer Satisfaction, nilai indeks rata-rata terbesar ada pada

item “isi surat kabar memuat masalah masalh sosial, ekonomi, budaya, agama,

pendidikan dan keamanan”, dengan angka indeks 3,42. Hal ini menunjukkan

bahwa surat kabar Malang Post menyajikan pokok bahsan berita yang lengkap.

Menurut peulis hal ini dikarenakan, surat kabar Malang Post telah menyesuaikan

isi pemberitaan dengan kebutuhan pembaca yang notabene terdiri atas berbagai

macam latar belakang kebudaayan, agama, jenis kelamin dan faktor-faktor

penyebab lain dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Sedangnkan nilai indeks rata-rata terkecil pada variabel Customer

Satisfaction adalah “surat kabar memuat hiburan seperti cerita komik, kartun dan

cerita-cerita khusus”, dengan angka indeks 2,73. Hal ini menunjukkan bahwa

surat kabar Malang Post tidak terlalu banyak menyajikan artikel atau berita

bersifat hiburan, seperti cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus. Menurut

152

penulis, surat kabar Malang Post tidak terlalu memuat artikel atau berita bersifat

hiburan seperti cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus, karena segmentasi

pasar surat kabar Malang Post mayoritas ada di rentang usia 31-40 tahun dengan

didominasi oleh pembaca berjenis kelamin laki-laki. Sehingga, artikel atau berita

bersifat hiburan dirasa kurang cocok dengan mayoritas segmentasi pasar.

Pada variabel Trust In Brand, nilai indeks rata-rata terbesar ada pada item

“merek yang dapat diramalkan”, dengan angka indeks 3,36. Hal ini menunjukkan

bahwa pelanggan tetap menilai surat kabar Malang Post akan tetap bersinar di

masa depan. Menurut penulis, hal ini dikarenakan pelanggan tetap merasa puas

dengan kinerja produk maupun kinerja karyawan seperti yang telah ditunjukkan

pada distribusi frekuensi variabel Customer Satisfaction. Sehingga mereka

percaya bahwa merek Malang Post sebagai pelayan jasa informasi dalam bentuk

surat kabar akan tetap bersinar di masa depan. Untuk nilai indeks rata-rata terkecil

pada variabel Trust In Brand, ada pada item “kemiripan antara konsep emosional

konsumen dengan kepribadian merek”, dengan angka indeks 2,98. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak semua pelanggan tetap surat kabar Malang Post

menganggab bahwa surat kabar Malang Post sesuai dengan kepribadian mereka.

Hal ini bisa disebabkan karena beragamnya selera pembaca. Pada umumnya

pembaca surat kabar ingin membaca surat kabar karena ingin mengetahui

informasi yang sedang bekembang dengan tidak terlalu memperhatikan jenis

berita atau artikel yang akan dibaca.

153

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis berdasarkan hipotesis yang diuji, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu hipotesis pertama

(H1) yang menyatakan bahwa “customer satisfaction berpengaruh positif dan

signifikan terhadap customer retention” dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji t

dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien sebesar 2,970 dengan signifikansi

sebesar 0,005, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa customer satisfaction

berpengaruh positif dan signifikan terhadap customer retention. Untuk hipotesis

kedua (H2) yang menyatakan bahwa “switching cost berpengaruh positif dan

signifikan terhadap customer retention” dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji t

dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien sebesar 5,453 dengan signifikansi

sebesar 0,000, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa switching cost berpengaruh

positif dan signifikan terhadap customer retention. Variabel switching cost

memiliki pengaruh tertinggi terhadap customer retention dibandingkan dengan

variabel independen lain dalam penelitian ini, yaitu customer satisfaction dan

trust in brand. Untuk hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa “trust in

brand berpengaruh positif dan signifikan terhadap customer retention” dapat

dibuktikan berdasarkan hasil uji t dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien

sebesar 2,366 dengan signifikansi sebesar 0,022, oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa trust in brand berpengaruh positif dan signifikan terhadap customer

154

retention. Sedangkan untuk hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa

“Customer satisfaction, Switching cost dan Trust in Brand secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap customer retention pada pelanggan tetap surat

kabar Malang Post di Kota Malang” dapat dibuktikan berdasarkan hasil hasil uji F

dengan nilai sebesar 45,219 serta signifikansi 0,000, dapat dibuktikan bahwa

ketiga variabel independen dalam penelitian ini yaitu customer satisfaction,

switching cost, dan trust in brand secara bersama-sama atau simultan berpengaruh

terhadap customer retention.

Berdasarkan Berdasarkan nilai Adjusted R Square pada hasil

pengujian regresi berganda, yakni 0,722, maka dapat diartikan bahwa customer

retention pengaruhnya dapat dijelaskan oleh ketiga variabel dalam penelitian ini

yaitu customer satisfaction, switching cost, dan trust in brand sebesar 72,2% dan

sisanya yaitu 27,8% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak disebut

dalam penelitian ini.

5.2. Implikasi

5.2.1 Implikasi Teoritis

Menurut Ferdinand (2006:365) implikasi teoritis merupakan bentuk

kontribusi penelitian terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan

untuk memecahkan masalah penelitian serta memberi kontribusi bagi teori-teori

yang relevan dalam bidang kajian utama yang disajikan dalam model teoritis.

Penelitian ini sendiri tentunya memberikan kontribusi dalam bidang kajian

pemasaran. Hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa variabel

Customer Satisfaction secara positif dan signifikan memberikan pengaruh

155

terhadap variabel Customer Retention, pada pelanggan tetap surat kabar Malang

Post di Kota Malang. Hasil penelitian ini dapat memperkuat kajian teori yang

diungkapkan oleh Kotler (2009:140) bahwa, “kunci untuk mempertahankan

pelanggan adalah kepuasan pelanggan”. Selain itu, variabel Switching Cost juga

berpengaruh positif serta signifikan terhadap variabel Customer Retention, pada

pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang. Hasil penelitian ini juga

dapat memperkuat kajian teori yang diungkapkan oleh Tjiptono (2014:383)

bahwa, “pemahaman mengenai switching cost sangat penting dikarenakan dampak

signifikannya pada perilaku pebelian ulang”. Kedua kontribusi diatas juga

didapati pada variabel Trust In Brand, hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel Trust In Brand berpengaruh positif serta signifikan terhadap variabel

Customer Retention, pada pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota

Malang. Hal ini juga memperkuat kajian teori yang diungkapkan oleh Morgan dan

Hunt dalam Ferrinadewi (2008:148), bahwa “kepercayaan adalah variabel kunci

dalam mengembangkan keinginan yang tahan lama untuk terus mempertahankan

hubungan jangka panjang”.

5.2.2 Implikasi Praktis

Menurut Ferdinand (2006:365) “implikasi manajerial menyajikan berbagai

implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang

dihasilkan dalam penelitian ini. Implikasi manajerial memberikan kontribusi

praktis bagi manajemen”.

Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel Customer Satisfaction,

Switching Cost dan Trust In Brand, secara simultan mempunyai pengaruh yang

156

positif dan signifikan terhadap Customer Retention. Hal ini menunjukan bahwa

tingkat Customer Retention pelanggan tetap surat kabar Malang Post bergantung

pada faktor Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan), Switching Cost (biaya

beralih) dan Trust In Brand (kepercayaan terhadap merek). Dan secara parsial,

ketiga variabel bebas tersebut juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang. Dengan

diketahui bahwa variabel Switching Cost merupakan variabel yang signifikan dan

dominan dalam mempengaruhi tingkat Customer Retention maka PT. Malang Post

perlu memperhatikan biaya yang dapat mengalihkan pelanggan tetap surat kabar

Malang Post kepada surat kabar yang lain yang beredar di Kota Malang. Jika

biaya berlangganan surat kabar lain lebih tinggi dari biaya berlangganan surat

kabar Malang Post, maka diharapkan dapat mempertahankan retensi pelanggan

yang sudah ada, sehingga profit perusahaan akan lebih meningkat. Selain itu,

perusahaan juga harus memperhatikan faktor penyebab retensi pelanggan yang

lain seperti Customer Satisfaction. Dengan semakin tingginya kepuasan

pelanggan terhadap kinerja produk, diharapkan tingkat Customer Retention juga

akan meningkat. Begitupula pada kepercayaan merek, dengan tingginya

kepercayaan konsumen terhadap merek surat kabar Malang Post, diharapkan

tingkat Customer Retention juga akan meningkat.

5.2.3 Implikasi Penelitian

Setelah melakukan evaluasi terhadap penelitian, Jika peneliti berikutnya

ingin membahas topik yang sama dengan penelitian ini, maka peneliti berikutnya

harus jeli dalam menentukan objek penelitian. Penelitian dengan variabel terikat

157

Customer Retention membutuhkan responden yang benar-benar berulang kali

memakai suatu produk. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang rinci dari

responden sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Jika penentuan

objek tepat sasaran, maka tujuan penelitian akan sesuai dengan yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yang

perlu dicermati oleh peneliti berikutnya. Salah satunya yakni pengambilan jumlah

sampel yang tidak terlalu banyak, hal ini dikarenakan yang menjadi objek

penelitian adalah pelanggan tetap surat kabar Malang Post yang terdiri dari 58

Lembaga negeri atau swasta dan 50 pelanggan perorangan yang ada di Kota

Malang. Penulis harus mendatangi satu persatu responden di tempat yang berbeda.

Sehingga jika jumlah sampel diperbanyak, maka akan membutuhkan waktu,

tenaga dan dana yang lebih.Oleh karena itu, jika penelitian berikutnya berkaitan

dengan pokok pembahasan yang sama membutuhkan jumlah sampel yang lebih

banyak, maka selain diperlukan penentuan sampel yang tepat, diperlukan pula

penentuan sampel yang mudah dijangkau oleh peneliti berikutnya, agar

penggunaan waktu, tenaga dan dana menjadi lebih efektif dan efisien.

158

DAFTAR PUSTAKA

Abede, Sam Pareno. 2005. Media Massa: Antara Realitas dan Mimpi. Surabaya:

Papyrus

Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :

Alfabeta

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala E. 2007. Komunikasi Massa, Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Ardianto, Elvinaro; Lukiati Komala E. dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi

Massa, Suatu Pengantar. Bandung: Refika Offset

Arifin, Eva. 2010. Teknik Konseling di Media Massa. Yogyakarta: Graha Ilmu

Aw, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu

Bakar, Abu. 2010. Analisis Pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost dan

Trust In Brand Terhadap Customer Retention (Studi Kasus pada

Produk Kartu Seluler Prabayar simPATI Wilayah Semarang). Skripsi

Strata Satu pada Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Semarang.

Badan Standardisasi Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia (SNI) Kertas

koran. Nomor SNI 7273:2008.

https://theadiokecenter.files.wordpress.com/2010/06/463_sni-7273-

2008-kertas-koran.pdf, diakses pada 07 April 2015

Baran, Stanley. 2012. Pengantar Komunikasi Masa Jilid 1 (Melek Media dan

Budaya). Jakarta: PT Erlangga

Boediono. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi 1. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

(Anggota IKAPI)

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang. Ringkasan Informasi Program

Dan Kegiatan Tahun 2014.

http://kominfo.malangkota.go.id/gambaran-umum/program-kegiatan/,

diakses pada 09 Maret 2015

Engel, F James; Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard. 1995. Perilaku

Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara

Esti Win, Nawazirul Lubis dan Andi Wijayanto. 2013. Pengaruh Nilai Pelanggan

Terhadap Retensi Pelanggan Melalui Kepuasan (Studi Pada

Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro

Angkatan 2009-2012 Pengguna Layanan Data Smartfren).

Diponegoro Journal of Social And Politic, http://ejournal-

s1.undip.ac.id/index.php/, diakses pada 12 Februari 2015

159

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen (Pedoman Penelitian

untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen).

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen. (Implikasi Pada Strategi

Pemasaran) Yogyakarta: Graha Ilmu

Gede Riana. 2008. Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada

Konsumen Air Minum Aqua Di Kota Denpasar. Jurusan Manajemen,

Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar. Buletin Studi

Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008. ISSN 1410-4628.

https://jurnalilmiahmanajemen.files.wordpress.com/2011/03/pengaruh

-trust-in-a-brand.pdf, diakses pada 02 Maret 2015

Griffin, Jill. 2003. Customer Loyality (Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan). Jakarta: Erlangga

Harnanto dan Zulkifli. 2006. Manajemen Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan (UPP) AMP YKPN

Hasan, Ali. 2009. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo (Anggota IKAPI)

Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.

Bandung: Alfabeta

Junaedi, Fajar. 2007. Komunikasi Massa (Pengantar Teoritis). Yogyakarta:

Santusta

Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1,

Terjemahan Alexander Sindoro dan Tim MarkPlus. Jakarta: PT Indeks

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ke Tiga

Belas, Jilid 1. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1, Terjemahan Bob Sabran.

Jakarta: PT Erlangga

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ke Tiga

Belas, Jilid 2. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1, Terjemahan Bob Sabran.

Jakarta: PT Erlangga

Kumalasari Indah, Srikandi Kumadji dan Wasis A. Latief. 2013. Pengaruh

Customer Satisfaction Terhadap Switching Barrier dan Customer

Retention (Survey pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis

Angkatan 2012-2013 Universitas Brawijaya yang Pernah Melakukan

Pembelian di McDonald’s Malang). Hasil penelitian di Fakultas Ilmu

Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya. Malang.

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/v

iew/261, diakses pada 28 Februari 2015

Lovelock, Christopher; Jochen Wirtz dan Jacky Mussry. 2010. Pemasaran Jasa

(Manusia, Teknologi, Strategi Perspektif Indonesia), Terjemahan Dian

Wulnadari dan Devri Barnadi Putera. Jakarta: Erlangga

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2.

Jakarta: Salemba Empat

160

Machfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Yogyakarta:Unit

Penerbit dan Percetakan, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

Margaretha, Selu Kushendrawat. 2012. Pengaruh Media Massa Terhadap

Munculnya Individualisme Baru: Sebuah Fenomena Masyarakat

Konsumen di Era Globalisasi. Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Prosiding The 4th

International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and

Future”. https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/09102012-58.pdf,

diakses pada 17 Maret 2015

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa Mcquail, Terjemahan Putri Iva

Izzati. Jakarta: Salemba Humanika

Mowen, John. C. and Michael Minor 2002. Perilaku Konsumen, Jilid 2

Terjemahan Dwi Kartini Yahya. Jarakta: PT Penerbit Erlangga

Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Massa (Kontroversi, Teori dan Aplikasi).

Bandung: Widya Padjajaran

Pusporini, Niken. 2011. Analisis Pengaruh Customer Satisfaction, Switching

Barriers dan Trust In Brand Terhadap Customer Retention (Studi

Kasus pada Pengguna Kartu Seluler IM3 Pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta). Skripsi Strata Satu

pada Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta.

Rustandi, Rukniati. 2013. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja

Keuangan pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada Tahun 2009-2011. Universitas Pendidikan

Indonesia. repository.upi.edu.

http://repository.upi.edu/3933/6/S_PEA_0707549_Chapter3.pdf,

diakses pada 22 Maret 2015

Saggaff, Muchsin Shihab dan Ananto Sukendar. 2009. Pengaruh Brand Trust dan

Brand Equity Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Produk Tes

Widal Merek Remel) Universitas Bakrie Dan Universitas Mercubuana,

Jakarta. Jembatan - Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Terapan

Tahun VI No 2, Oktober 2009,

http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1176/1/03-

Artikel%201%20%20Muchsin%20Saggaff%20Shihab.pdf, diakses

pada 02 Maret 2015

Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Bandung: Alfabeta

Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data (Untuk Pemasaran dan

Perilaku Konsumen). Yogyakarta: Graha Ilmu

161

Tjiptono, Fandi. 2014. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan dan Penelitian.

Yogyakarta: CV Andi Offset

Tjiptono, Fandi. 2008. Service Management (Mewujudkan Layanan Prima).

Yogyakarta: CV Andi Offset

Tjiptono, Fandi dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality dan Satisfaction.

Yogyakarta: Andi Offset

Tjiptono, Fandi. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi Offset

Wardhani, Diah. 2013. Media Relations, Sarana Membangun Reputasi

Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wayan, Ni Candra Y; Ni Wayan Ekawati Dan I Nyoman Nurcaya. 2014.

Pengaruh Kepuasan Konsumen Yang Dimoderasi Biaya Perpindahan

(Switching Cost) Terhadap Niat Beralih (Switching Intention) Pada

Mahasiswa Pengguna Layanan Operator Xl Di Kota Denpasar.

Penelitian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(UNUD), Bali, Indonesia.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/8034, diakses

pada 02 Maret 2015

162

LAMPIRAN 1

Daftar Riwayat Hidup Penulis

163

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

INFORMASI PERSONAL

Nama Lengkap : Sonia Ghina Izzati

Nama Panggilan : Sonia/Nia

Alamat : Jl. Sair No. 17 Brugan, RT 01 / RW 04, Ds. Beji

Kec. Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia

Tempat/Tgl lahir : Batu/29 Oktober 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No. Telp. : +6285649888346

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

(2011 – sekarang) : Politeknik Negeri Malang, Indonesia

Jurusan Administrasi Niaga, Prodi Manajemen Pemasaran

(2007 – 2010) : SMA Negeri 01 Batu, Indonesia

(2004 – 2007) : SMP Negeri 01 Batu, Indonesia

(1998 – 2004) : SD Negeri 01 Temas Batu, Indonesia

PENGALAMAN ORGANISASI

2013-2014 : Wakil ketua umum, Unit Kegiatan Mahasiswa

Bhakti Karya Mahasiswa, Politeknik Negeri Malang

2011 – 2012 : English Debater

English Debate Team, Politeknik Negeri Malang

PROGRAM INTERNSHIP

2014 : PT. Pertamina (Persero),

Fungsi Industrial Fuel Marketing (IFM)

Kantor Marketing Operation Region (MOR) IV

164

LAMPIRAN 2

Interview Guide

165

INTERVIEW GUIDE

1. Bagaimana Sejarah Berdirinya PT. Malang Post Cemerlang?

2. Bagaimana tanggapan masyarakat Malang Raya terhadap surat kabar Malang

Post di awal penerbitan?

3. Apakah ada perkembangan selama penerbitan surat kabar Malang post dari

awal pendirian hingga saat ini?

4. Segmen pasar seperti apa yang dibidik oleh PT. Malang Post Cemerlang?

5. Jenis iklan apa saja yang dipromosikan di surat kabar Malang Post?

6. Berita apa yang pernah dipopulerkan di surat kabar Malang Post?

7. Apa berita utama atau berita yang paling sering disajikan surat kabar Malang

Post.

8. Apa visi dan misi PT. Malang Post Cemerlang?

9. Dimanakah lokasi kantor representatif PT. Malang Post Cemerlang?

10. Bagaimana bentuk struktur organisasi dan profil personalia PT. Malang Post

Cemerlang?

166

LAMPIRAN 3

Kuesioner Penelitian

167

Kuesioner Penelitian

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING COST

DAN TRUST IN BRAND TERHADAP CUSTOMER RETENTION

(Studi Kasus Pada Pelanggan Tetap Surat Kabar Malang Post di Kota Malang)

Dengan hormat,

Nama saya Sonia Ghina Izzati, mahasiswa Jurusan Administrasi

Niaga – Program Studi Manajemen Pemasaran, Politeknik Negeri Malang.

Sehubungan dengan diadakannya penelitian dalam rangka penyusunan skripsi

yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Terapan di

Politeknik Negeri Malang, maka dengan ini saya hendak melakukan pengumpulan

data primer dari responden, dalam hal ini yang menjadi responden dalam

penelitian adalah pelanggan tetap surat kabar Malang Post di Kota Malang.

Saya mohon kesediaan Anda untuk berpartisipasi mengisi kuesioner

ini untuk mendukung keberhasilan penelitian. Saya berharap Anda dapat mengisi

kuesioner ini secara obyektif sesuai dengan pendapat, keyakinan, serta

pengalaman Anda selama membeli dan membaca surat kabar Malang Post. Semua

jawaban dan respon Anda akan dijaga kerahasiaanya. Atas kerjasama, dukungan

dan perhatian Anda, saya sampaikan rasa penghargaan dan doa, serta terima kasih.

Hormat Saya,

Sonia Ghina Izzati

168

Data Responden

Isilah atau lingkarilah pilihan yang cocok dengan jawaban anda.

No. Responden : ……………………………………….......................................

Jenis Kelamin : L / P

Umur :……………………………........................................................................

Tempat tinggal :………………………………………………………………....

Pendidikan Terakhir

a. SD d. D3

b. SMP e. D4 / Sarjana S1

c. SMA f. Lainnya .......................

Status pekerjaan :

a. Pegawai negeri d. Mahasiswa

b. Pegawai swasta e. Pelajar

c. Wiraswasta f. Lainnya ……………….

Pendapatan perbulan :

a. ≤ Rp 500.000,-

b. Rp 500.100,- s/d Rp 1.000.000,-

c. Rp. 1.000.100,- s/d Rp 2.000.000,-

d. ≥ 2.000.100,-

Pernah membaca Surat Kabar selain malang Post? Ya Tidak

169

Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat anda, demgan

cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat tidak setuju

1. Customer Satisfaction

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Kualitas kertas surat kabar Malang Post baik

2 Surat kabar Malang Post memuat artikel yang

berkualitas

3 Tata letak isi surat kabar Malang Post baik

4 Surat kabar Malang Post memuat gambar/foto yang baik

5 Isi surat kabar Malang Post memuat masalah sosial,

ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan keamanan

6 Karyawan Malang Post memudahkan pelanggan untuk

menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan

7 Karyawan Malang Post menjalin komunikasi yang baik

dengan pelanggan

8 Karyawan Malang Post menjaga hubungan yang

harmonis dengan pelanggan

9 Karyawan Malang Post menunjukkan rasa peduli yang

tulus kepada pelanggan

10 Surat kabar Malang Post memberitakan fakta atau opini

penting dengan cepat

11 Karyawan Malang Post dapat mendengar keluhan

pelanggan

12 Karyawan Malang Post dapat mengatasi keluhan

pelanggan

13 Surat kabar Malang Post memuat fakta yang penting dan

menarik.

14 Surat kabar Malang Post memuat opini yang penting dan

menarik.

15 Surat kabar Malang Post terbit secara teratur

16 Surat kabar Malang Post memuat informasi yang

objektif

17 Surat kabar Malang Post memuat komentar terhadap

suatu kejadian/berita

18 Surat kabar Malang Post memuat informasi tentang

barang dan jasa melalui iklan

19 Surat kabar Malang Post memuat kampanye proyek

bersifat kemasyarakatan

20 Surat kabar Malang Post memuat hiburan seperti cerita

komik, kartun dan cerita-cerita khusus

170

2. Switching Cost

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Surat kabar lain belum tentu memberikan informasi yang

berkualitas

2 Akan membutuhkan waktu dan tenaga lebih untuk

mencari surat kabar yang lebih baik dari Malang Post

3

Jika berpindah langganan ke surat kabar lain, saya akan

membutuhkan waktu dan tenaga lebih untuk memulai

relasi yang baik dengan keryawan maupun perusahaan

4 Akan membutuhkan waktu dan tenaga lebih untuk

beradaptasi dengan surat kabar lain

5 Saya tidak akan mendapat potongan harga jika

berlangganan surat kabar lain

6 Akan memerlukan biaya tambahan yang lebih besar jika

berlangganan surat kabar lain

7

Jika berpindah langganan ke surat kabar lain, saya akan

mengalami kesusahan dalam menjalin hubungan yang

baik dengan karyawan

8

Jika berpindah langganan ke surat kabar lain, saya akan

mengalami kesusahan dalam menjalin hubungan yang

baik dengan perusahaan

3. Trust In Brand

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya rasa, Malang Post akan tetap bersinar di masa

depan

2 Surat kabar Malang Post memiliki reputasi yang baik

3 Surat kabar Malang Post adalah surat kabar yang

kompeten

4 PT. Malang Post memiliki reputasi yang baik

5 PT. Malang Post memberikan motivasi yang baik

6 PT. Malang Post memiliki integritas yang baik.

7 Surat kabar Malang Post sesuai dengan kepribadian

saya.

8 Saya sangat menyukai Malang Post

9 Saya memiliki pengalaman yang baik selama membaca

surat kabar Malang Post

4. Customer Retention

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya menceritakan kualitas surat kabar Malang Post

yang baik kepada orang lain

2 Saya menyarankan orang lain untuk membaca surat

kabar Malang Post

3 Saya sangat mudah mencerna informasi yang

disampaikan surat kabar Malang Post

171

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

4 Saya mengkonsumsi layanan jasa lain di PT. Malang

Post

5 Saya akan melanjutkan berlangganan di PT. Malang

Post

***TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA***

172

LAMPIRAN 4

Tabulasi Hasil Penyebaran Kuesioner

173

174

175

176

177

LAMPIRAN 5

Daftar Pelanggan Tetap PT. Malang Post Cemerlang

178

DAFTAR PELANGGAN TETAP

PT. MALANG POST CEMERLANG

(Terhitung s/d bulan Maret 2015)

1. Kecamatan Lowokwaru

2. Kecamatan Klojen

Institusi

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

1 MTs Surya Buana Gajayana IV / 631 8 Maret J-Two

2 Koperasi Subur Jaya Jl Raya Tlogomas No 14 1 Maret J-Two

3 Kantor kelurahan

merjosari Jl. Mertojoyo No 1 14 April J-Two

4 Fakultas Ekonomi

UIN Jl. Gajayana 4 Juni J-Two

5 Persada Indonesia

Travel

Jl Soekarno Hatta Indah

Kav 2 No 9 13 November J-Two

6 Radio Andalus Jl Banduri Pandan No 16,

Kec Lowokwaru 3 Januari J-Two

7 Kelurahan Dinoyo Jl MT Haryono XIII No.415 A 6 Februari J-Two

8 CV Media Utama

Computer

Jl. Bendungan Sigura-Gura Barat

No.37 Januari Bambang

9 Omahkoe Jl Bendungan Sigura - Gura 4

No.01, Kec. Lowokwaru 7 Maret Bambang

10 Hanna M Teen Jl. Locari 17 Mei Pak To

11 Kantor PKB Jalan Bendungan Sutami 2 No.42 14 April Pak To

12 SMK PGRI 3 Tlogomas 21 November Harto

13 Salon Eko Landungsari / Kios Eko Agc 12 April Eko LDG

14 JTV Jl. Soekarno-Hatta, Business

Center, Blok A9 Kavling 24-25 21 Desember Eko LDG

15 Honda Mandalasena Jl. Letjen Sutoyo No 75 16 Maret Hadi

Perorangan

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

1 Sudiono Griya Shanta 25 Februari J-Two

2 Healza Kurnia H Jl Telaga Warna A 21 Malang 22 September J-Two

3 Elvi Papa Biru 28 Maret J-Two

4 Hindra Sugiantara Candi Mendut Barat 14 April J-Two

5 Pak Gholi Kembang Kertas 21 RT 9/4 20 Februari Pak To

6 Tri Wahyu (3 Star) MT Haryono 14 Desember Eko LDG

7 Pak Usman Jl Raya Tlogomas 9 Mar Eko LDG

8 Singgih Gilang Trm Jl. Bendungan Sutami 33 B 5 Jan Bambang

Institusi

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

1 MAN 3 Jl. Bandung, Klojen 14 April J-Two

2 CV Yono Transport Jl. Simpang Bondowoso No.1B 12 Des Bambang

3 Bandung Guest

House Jl Bandung No. 20 14 April J-Two

4 Kartika Graha

Hotel Jl. Jaksa Agung Suprapto No.17 4 Mei 2014 J-Two

5 Berkah Jaya AC Jl Kemirahan II F. No 1 B 10 Apr J-Two

179

3. Kecamatan Belimbing

Institusi

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

6 Lorena Group,

Agen Surya Travel Jl. Trunojoyo 10E 17 Des Bambang

7 Graha Maya

Advertising Jl Wilis Indah A 6 14 Des Bambang

8 SMAN 3 Jl Sultan Agung Utara No.7 Jan Bambang

9 Borobudur

Transport Jl. Brigjen Slamet Riadi No.76 12 Des Bambang

10 Sam Nawi Iga

Bakar Sop Buntut Jl. Pulo Sari Jan Bambang

11 BRI Syariah Jl. Kawi No.37, Klojen Bambang

12 SMP Katolik Mardi

Wiyata Jl. Semeru No.36 Feb Bambang

13 New Kawi Guest

House

JL. Kawi Atas No. 40, Gadingkasri,

Klojen 1 Maret Bambang

14 Venus Sport Jl. Galunggung No.86 B 11 Mar Bambang

15 Universitas Katolik

Widya Karya Jl. Bondowoso 2-Malang 13 Mar Bambang

16 Fendi's Guest House Jl. Kawi Atas No.48, Klojen 18 Mar Bambang

17 Kelurahan Gading

Kasri Jl. Galunggung No 5 Malang Jan Pak To

18 PAN Pasific Jl. WR Supratman Ruko C3 Kav 19 August Pak To

19 Garuda Indonesia

Airlines Jl. Letnan Jenderal Sutoyo Jan Hadi

20 RM Inggil JL. Gajah Mada, No.4 18 Mar Hadi

21 Amalia Guest

House Jl. Merbabu 18 17 Feb Kuswandi

22 PMI Kota Jl. Buring No. 10 August Kuswandi

23 Prambanan Sari Jl. Bromo 37 A 9 Feb Kuswandi

Perorangan

1 Bu Enny Jl. Jaksa Agung Suprapto 19 Februari J-Two

2 Oci Wartawan Jl. Jaksa Agung Suprapto 1 No 22 17 Feb J-Two

3 Pak Novry Jl. Kertanegara 124, Djarum

Karangploso

6 Juni J-Two

4 Deni Jl Telomoyo 10 1 Apr J-Two

5 Tri Widiyanto Jl. Anjasmoro 12 Jan Pak To

6 Johannes Pengacara Jl. Telmoyo 5 22 Mar Bambang

7 Budi Suwono Jl. Yulius Usman 3 / 216 19 Feb Lucky

8 Bu Erny Jl. Tangkuban Perahu No.1B

Gedung Kartini

8 Jan Kuswandi

9 Darmaji Jl. Buring 6 (Mess Arema) 12 Des Kuswandi

Institusi

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

1 Poetra Ardani Letjen S Parman GG 6 No C3 7 Agust J-Two

2 SMP

Muhammadiyah 2

Jl. Letnan Jenderal Sutoyo,

Blimbing 30 Des J-Two

180

4. Kecamatan Kedungkandang

Institusi

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

3 PT United Motor

Center Jl Sunandar Prio Sudarmo 16 Mar J-Two

4 Budi Millenium

Massage Hamid Rusdi RT 06 RW 01 1 Mar Pak To

5 D Copress LA Sucipto 21 Des Wahyu

6 Dealer Datsun Jl. S Parman III No.95 16 Mar Hadi

7 Pt. Sun Star Motor Jl. Letjen S. Parman 16 Mar Hadi

8 SD Plus Al-Kautsar Jl. Simpang L. A. Sucipto Gg. 22A 18 Nov Lutfi

9 Sriwijaya Abadi

Rent Car Jl. Sulfat Rivera Residence 8 Jan Lutfi

Perorangan

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

1 Iwan Perum Puri Kartika Asri AA-4 JL.

Emas, Blimbing 1 Maret J-Two

2 Hanif Daihatsu, Jl Jenderal Ahmad Yani

51 C 8 okt J-Two

3 Sunarko Jl Wapoga II No. C-2 8 Nov J-Two

4 Kiki Dealer Astra JL. Arief Margono

No. 25 27 Jan J-Two

5 Bu Ali Araya Blok O – 2 No. 4 20 Mar J-Two

6 Bu Jemmy Jl Alumunium 11 A 11 Apr J-Two

7 Hendri (Daihatsu) Jl. Pringgodani II

Malang 22 May Pak To

8 Cica Ajeng Ayu

Safitri Jl Permadi No 56 Polehan 25 Feb Pak To

9 Rizki Fadilah Jl Sisingamaraja Bunulrejo 14 April Pak To

10 Didik Jl. Simpang LA Sucipto

Pandanwangi 5 April Lutfi

11 Abdul Wahid Jl Teluk Bayur No 104 RT 4 RW 9 9 Feb Owi

12 Bu Lily Tk Mahkota Jaya Bhakti, Jl

Pahlawan 8 Balearjosari 14 Feb Owi

13 Evi Pijat Jl. Kresno 7 April Pak To

14 Anton Klenteng Jl. Jenderal Gatot Subroto Des Hadi

Institusi

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

1 Airlangga Rent Car Danau Toba Raya E1 / 27 18 Des Dina

2 SD Islam Baitul

Makmur Sawojajar 17 A 14 Des Dina

3 God Bless Cafe Ruko Sawojajar 31 Mar Dina

4 SMA Negeri II Kotalama, Malang 1 Sep Hadi

5 Galerry Gorden Ranugrati 33 4 Nov Hasyim

6 Depot Maninjau Sawojajar Jan Hasyim

Perorangan

1 Pak Sudarno Jl. Danau Sentani Dina

2 Mbak Lia Jl Maninjau Dalam IV B1 E 25 Feb Dina

3 Agung Wartawan Jl Kolonel Sugiono GG 6 No 23 18 Februari Yulin

181

5. Kecamatan Sukun

Perorangan

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

4 Pak Glen

Jl. Raya Kapisraba J-11

No. 4 Sawojajar 20 Nov Lutfi

5 Pak Ghozali Jl Cucak Rawun 8 B1 Sawojajar 2 15 Mar Lutfi

6 Piyanto Jl. Simpang Dirgantara 6 B XI/23 3 Feb Hasyim

7 Bai Ristanto Jl. Lesanpuro GG 12 No 39 21 Jan Hasyim

8 Catur Teguh

Wibowo Danau Bratah Timur 2F 26 6 Des Hasyim

9 Efran Jl. Danau Rawa Pening V/ H5 G 13 14 Feb Hasyim

10 Fara Raya Ki Ageng Gribig No 14 11 April Hasyim

Institusi

No Nama Pelanggan Alamat Mulai

Berlangganan Agen

1 Buana Futsal JL. Puncak Mandala, No. 42 Tidar 1 Maret J-Two

2 STIKI Jalan Tidar Barat No. 100, Pisang

Candi

25 Des Bambang

3 ACE Hardware Jalan Raya Dieng, MCP, Jalan

Langsep Barat I

16 Mar Bambang

4 Malang City Point Jl. Raya Dieng No. 32 16 Mar Bambang

5 Auto 2000 Jl. Sudanco Supriyadi 35 16 Mar Roby

6 SD Negeri Sukun 1 Jl. Sudanco Supriadi No.16 Jan Roby

7 SDN Kebonsari 2 Jl. Sudanco Supriyadi No.7 4 Feb Roby

8 Mobil Honda Sukun Jalan Sudanco Supriadi, Sukun 16 Mar Roby

Perorangan 1 Agus Amang Fajar Jl Pisang Candi J-Two

2 Pak Sueb Jl. Bandulan 6/831 RT 07 RW 03 J-Two

3 Ovan Jl Pisang Agung No 64. Dieng 7 Mar J-Two

4 Demokrat - Dony Jl. Janti Lucky

5 Khoirul Kebonsari 2 Jan Roby

6 M. Arifin Jl. Emprit Mas 18 Mar Roby

7 Lia Jl. Sudanco Supriadi GG 8 No 14 25 Mar Roby

8 Teguh Jl Kemantren III No 1 1 April Roby

9 Pak Cahyo Lembah Dieng B1 No 6 10 Apr J-Two

182

LAMPIRAN 6

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel

183

Statistics

X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.1.4 X1.1.5 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3 X1.4.1 X1.4.2 X1.4.3 X1.5.1 X1.5.2 X1.5.3 X1.5.4 X1.5.5

N Valid 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 3,17 3,23 3,27 3,31 3,42 3,29 3,25 3,25 3,17 3,19 3,25 3,08 3,25 3,19 3,37 3,23 3,15 3,15 3,15 2,73

X1.1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 3 5,8 5,8 5,8

3 37 71,2 71,2 76,9

4 12 23,1 23,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 1 1,9 1,9 1,9

3 38 73,1 73,1 75,0

4 13 25,0 25,0 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 30 57,7 57,7 65,4

4 18 34,6 34,6 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.1.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 28 53,8 53,8 61,5

4 20 38,5 38,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.1.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 22 42,3 42,3 50,0

4 26 50,0 50,0 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 1 1,9 1,9 1,9

2 4 7,7 7,7 9,6

3 26 50,0 50,0 59,6

4 21 40,4 40,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

184

X1.2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 6 11,5 11,5 11,5

3 27 51,9 51,9 63,5

4 19 36,5 36,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.2.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 31 59,6 59,6 67,3

4 17 32,7 32,7 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.2.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 5 9,6 9,6 9,6

3 33 63,5 63,5 73,1

4 14 26,9 26,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 5 9,6 9,6 9,6

3 32 61,5 61,5 71,2

4 15 28,8 28,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 7 13,5 13,5 13,5

3 25 48,1 48,1 61,5

4 20 38,5 38,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.3.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 10 19,2 19,2 19,2

3 28 53,8 53,8 73,1

4 14 26,9 26,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.4.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 31 59,6 59,6 67,3

4 17 32,7 32,7 100,0

Total 52 100,0 100,0

185

X1.4.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 6 11,5 11,5 11,5

3 30 57,7 57,7 69,2

4 16 30,8 30,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.4.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 25 48,1 48,1 55,8

4 23 44,2 44,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.5.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 5 9,6 9,6 9,6

3 30 57,7 57,7 67,3

4 17 32,7 32,7 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.5.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 6 11,5 11,5 11,5

3 32 61,5 61,5 73,1

4 14 26,9 26,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.5.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 3 5,8 5,8 5,8

3 38 73,1 73,1 78,8

4 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.5.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 36 69,2 69,2 76,9

4 12 23,1 23,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

X1.5.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 2 3,8 3,8 3,8

2 15 28,8 28,8 32,7

3 30 57,7 57,7 90,4

4 5 9,6 9,6 100,0

Total 52 100,0 100,0

186

Statistics

X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.1.4 X2.2.1 X2.2.2 X2.3.1 X2.3.2

N Valid 52 52 52 52 52 52 52 52

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean 2,67 2,56 2,85 2,65 2,85 2,90 2,92 2,50

X2.1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 1 1,9 1,9 1,9

2 18 34,6 34,6 36,5

3 30 57,7 57,7 94,2

4 3 5,8 5,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

X2.1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 2 3,8 3,8 3,8

2 25 48,1 48,1 51,9

3 19 36,5 36,5 88,5

4 6 11,5 11,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

X2.1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 18 34,6 34,6 34,6

3 24 46,2 46,2 80,8

4 10 19,2 19,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

X2.1.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 1 1,9 1,9 1,9

2 19 36,5 36,5 38,5

3 29 55,8 55,8 94,2

4 3 5,8 5,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

X2.2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 4 7,7 7,7 7,7

2 15 28,8 28,8 36,5

3 18 34,6 34,6 71,2

4 15 28,8 28,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

X2.2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 3 5,8 5,8 5,8

2 12 23,1 23,1 28,8

3 24 46,2 46,2 75,0

4 13 25,0 25,0 100,0

187

X2.2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 3 5,8 5,8 5,8

2 12 23,1 23,1 28,8

3 24 46,2 46,2 75,0

4 13 25,0 25,0 100,0

Total 52 100,0 100,0

X2.3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 3 5,8 5,8 5,8

2 13 25,0 25,0 30,8

3 21 40,4 40,4 71,2

4 15 28,8 28,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

X2.3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 5 9,6 9,6 9,6

2 20 38,5 38,5 48,1

3 23 44,2 44,2 92,3

4 4 7,7 7,7 100,0

Total 52 100,0 100,0

Statistics

X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3 X3.3.1 X3.3.2 X3.3.3

N Valid 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 3,40 3,35 3,33 3,27 3,21 3,23 2,98 2,98 3,06

X3.1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 2 3,8 3,8 3,8

3 27 51,9 51,9 55,8

4 23 44,2 44,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 1 1,9 1,9 1,9

3 32 61,5 61,5 63,5

4 19 36,5 36,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 3 5,8 5,8 5,8

3 29 55,8 55,8 61,5

4 20 38,5 38,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

188

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 30 57,7 57,7 65,4

4 18 34,6 34,6 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 4 7,7 7,7 7,7

3 33 63,5 63,5 71,2

4 15 28,8 28,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.2.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 3 40 76,9 76,9 76,9

4 12 23,1 23,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 1 1,9 1,9 1,9

2 10 19,2 19,2 21,2

3 30 57,7 57,7 78,8

4 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 1 1,9 1,9 1,9

2 11 21,2 21,2 23,1

3 28 53,8 53,8 76,9

4 12 23,1 23,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

X3.3.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 2 3,8 3,8 3,8

2 6 11,5 11,5 15,4

3 31 59,6 59,6 75,0

4 13 25,0 25,0 100,0

Total 52 100,0 100,0

Statistics

Y1.1.1 Y1.1.2 Y1.2.1 Y1.2.2 Y1.3.1

N Valid 52 52 52 52 52

Missing 0 0 0 0 0 Mean 2,96 2,81 3,10 2,98 3,15

Y1.1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 10 19,2 19,2 19,2

189

3 34 65,4 65,4 84,6

4 8 15,4 15,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

Y1.1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 2 3,8 3,8 3,8

2 10 19,2 19,2 23,1

3 36 69,2 69,2 92,3

4 4 7,7 7,7 100,0

Total 52 100,0 100,0

Y1.2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 1 1,9 1,9 1,9

2 4 7,7 7,7 9,6

3 36 69,2 69,2 78,8

4 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

Y1.2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 2 11 21,2 21,2 21,2

3 31 59,6 59,6 80,8

4 10 19,2 19,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

Y1.3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 3 44 84,6 84,6 84,6

4 8 15,4 15,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

190

LAMPIRAN 7

Hasil Uji Validitas

191

192

Correlations

193

X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.1.4 X2.2.1 X2.2.2 X2.3.1 X2.3.2 X2

X2.1.1 Pearson Correlation 1 ,654** ,499** ,516** ,352** ,389** ,493** ,550** ,668**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,005 ,002 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2.1.2 Pearson Correlation ,654** 1 ,593** ,714** ,570** ,610** ,598** ,719** ,840**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2.1.3 Pearson Correlation ,499** ,593** 1 ,619** ,571** ,423** ,656** ,590** ,765**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2.1.4 Pearson Correlation ,516** ,714** ,619** 1 ,445** ,457** ,593** ,767** ,776**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2.2.1 Pearson Correlation ,352** ,570** ,571** ,445** 1 ,624** ,745** ,591** ,790**

Sig. (1-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2.2.2 Pearson Correlation ,389** ,610** ,423** ,457** ,624** 1 ,752** ,669** ,787**

Sig. (1-tailed) ,002 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2.3.1 Pearson Correlation ,493** ,598** ,656** ,593** ,745** ,752** 1 ,770** ,890**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2.3.2 Pearson Correlation ,550** ,719** ,590** ,767** ,591** ,669** ,770** 1 ,880**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X2 Pearson Correlation ,668** ,840** ,765** ,776** ,790** ,787** ,890** ,880** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations

X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3 X3.3.1 X3.3.2 X3.3.3 X3

X3.1.1 Pearson Correlation 1 ,844** ,656** ,308* ,335** ,336** ,315* ,209 ,227 ,641**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,013 ,008 ,007 ,011 ,069 ,052 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.1.2 Pearson Correlation ,844** 1 ,717** ,262* ,343** ,341** ,234* ,277* ,206 ,637**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,030 ,006 ,007 ,047 ,023 ,071 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.1.3 Pearson Correlation ,656** ,717** 1 ,416** ,493** ,479** ,255* ,246* ,186 ,669**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,034 ,040 ,094 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.2.1 Pearson Correlation ,308* ,262* ,416** 1 ,805** ,522** ,528** ,553** ,461** ,770**

Sig. (1-tailed) ,013 ,030 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.2.2 Pearson Correlation ,335** ,343** ,493** ,805** 1 ,682** ,451** ,576** ,396** ,791**

Sig. (1-tailed) ,008 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.2.3 Pearson Correlation ,336** ,341** ,479** ,522** ,682** 1 ,410** ,522** ,401** ,716**

Sig. (1-tailed) ,007 ,007 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,002 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.3.1 Pearson Correlation ,315* ,234* ,255* ,528** ,451** ,410** 1 ,577** ,466** ,695**

Sig. (1-tailed) ,011 ,047 ,034 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.3.2 Pearson Correlation ,209 ,277* ,246* ,553** ,576** ,522** ,577** 1 ,634** ,754**

Sig. (1-tailed) ,069 ,023 ,040 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.3.3 Pearson Correlation ,227 ,206 ,186 ,461** ,396** ,401** ,466** ,634** 1 ,662**

Sig. (1-tailed) ,052 ,071 ,094 ,000 ,002 ,002 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3 Pearson Correlation ,641** ,637** ,669** ,770** ,791** ,716** ,695** ,754** ,662** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

194

Correlations

X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3 X3.3.1 X3.3.2 X3.3.3 X3

X3.1.1 Pearson Correlation 1 ,844** ,656** ,308* ,335** ,336** ,315* ,209 ,227 ,641**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,013 ,008 ,007 ,011 ,069 ,052 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.1.2 Pearson Correlation ,844** 1 ,717** ,262* ,343** ,341** ,234* ,277* ,206 ,637**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,030 ,006 ,007 ,047 ,023 ,071 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.1.3 Pearson Correlation ,656** ,717** 1 ,416** ,493** ,479** ,255* ,246* ,186 ,669**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,034 ,040 ,094 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.2.1 Pearson Correlation ,308* ,262* ,416** 1 ,805** ,522** ,528** ,553** ,461** ,770**

Sig. (1-tailed) ,013 ,030 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.2.2 Pearson Correlation ,335** ,343** ,493** ,805** 1 ,682** ,451** ,576** ,396** ,791**

Sig. (1-tailed) ,008 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.2.3 Pearson Correlation ,336** ,341** ,479** ,522** ,682** 1 ,410** ,522** ,401** ,716**

Sig. (1-tailed) ,007 ,007 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,002 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.3.1 Pearson Correlation ,315* ,234* ,255* ,528** ,451** ,410** 1 ,577** ,466** ,695**

Sig. (1-tailed) ,011 ,047 ,034 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.3.2 Pearson Correlation ,209 ,277* ,246* ,553** ,576** ,522** ,577** 1 ,634** ,754**

Sig. (1-tailed) ,069 ,023 ,040 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3.3.3 Pearson Correlation ,227 ,206 ,186 ,461** ,396** ,401** ,466** ,634** 1 ,662**

Sig. (1-tailed) ,052 ,071 ,094 ,000 ,002 ,002 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

X3 Pearson Correlation ,641** ,637** ,669** ,770** ,791** ,716** ,695** ,754** ,662** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Correlations

Y1.1.1 Y1.1.2 Y1.2.1 Y1.2.2 Y1.3.1 Y1

Y1.1.1 Pearson Correlation 1 ,560** ,450** ,359** ,028 ,724**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,004 ,422 ,000

N 52 52 52 52 52 52

Y1.1.2 Pearson Correlation ,560** 1 ,361** ,429** ,132 ,746**

Sig. (1-tailed) ,000 ,004 ,001 ,176 ,000

N 52 52 52 52 52 52

Y1.2.1 Pearson Correlation ,450** ,361** 1 ,461** ,378** ,761**

Sig. (1-tailed) ,000 ,004 ,000 ,003 ,000

N 52 52 52 52 52 52

Y1.2.2 Pearson Correlation ,359** ,429** ,461** 1 ,349** ,761**

Sig. (1-tailed) ,004 ,001 ,000 ,006 ,000

N 52 52 52 52 52 52

Y1.3.1 Pearson Correlation ,028 ,132 ,378** ,349** 1 ,455**

Sig. (1-tailed) ,422 ,176 ,003 ,006 ,000

N 52 52 52 52 52 52

Y1 Pearson Correlation ,724** ,746** ,761** ,761** ,455** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

195

LAMPIRAN 8

Hasil Uji Reliabilitas

196

X1 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 52 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,837 20

X2 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 52 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,918 8

X3 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 52 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,867 9

Y1 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 52 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,739 5

197

LAMPIRAN 9

Hasil Uji Asumsi Klasik,

Hasil Analisis Statistik Inferensial Parametrik

dan Hasil Uji Hipotesis

198

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,663 1,621 ,409 ,684

X1 ,102 ,034 ,304 2,970 ,005 ,521 1,920

X2 ,198 ,036 ,488 5,453 ,000 ,679 1,473

X3 ,121 ,051 ,230 2,366 ,022 ,577 1,734

a. Dependent Variable: Y1

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 152,161 3 50,720 45,219 ,000a

Residual 53,839 48 1,122

Total 206,000 51

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y1

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,859a ,739 ,722 1,059 1,997

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y1

199


Recommended