Date post: | 27-Apr-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | muhammadiyahpurwokerto |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB II
PEMBAHASAN
A. EKSPRESI GEN
Gen merupakan satuan unit informasi genetika. Dalam
makalah ini, kami memusatkan perhatian pada proses
konversi informasi di dalam gen menjadi molekul-molekul
yang menentukan sifat-sifat sel dan virus. Hal ini
dilakukan melalui sejumlah kejadian dimana informasi
dalam sekuen DNA akan digandakan menjadi molekul RNA dan
kemudian digunakan untuk menentukan sekuen asam amino
dari suatu molekul protein.
Protein adalah molekul-molekul yang memiliki fungsi
berikut:
1. Bertanggungjawab untuk katalis dalam sebagian besar
reaksi kimia (enzim)
2. Pengaturan ekspresi gen (protein pengatur)
3. Membentuk struktur sel, jaringan dan virus (protein
struktur)
Protein tersusun atas satu atau beberapa asam amino
yang tergabung secara kovalen. Rantai asam-asam amino ini
disebut polipeptida, yang dapat disusun dalam berbagai
macam urutan. Karena jumlah asam amino dalam polipeptida
dapat mencapai ribuan, maka dapat dibentuk molekul
protein yang beraneka macam.
Ekspresi gen merupakan proses bagaimana informasi
yang ada di dalam DNA bisa di copy melalui proses
traskripsi dalam organisme eukariot. Hasil proses
transkripsi adalah hn RNA (transkrip primer). Di dalam
organisme eukariot ada tahapan proses tertentu sebelum
menghasilkan RNA, yaitu RNA processing. Kemudian diikuti
tahap translasi yang akhirnya menghasilkan
polypeptida. Jika dalam proses tersebut ada tahapan yang
tidak terjadi, maka dalam hal ini tidak termasuk dalam
kategori bahwa gen tersebut telah terekspresi atau dengan
akta lain tidak terjadi ekspresi gen.
Langkah-langkah utama dalam ekspresi gen adalah
sebagai berikut.
1. Sintesis molekul RNA oleh RNA polymerase, yang
menggunakan sekuen basa-basa dari satu utas DNA
sebagai cetakan dalam reaksi polimerisasi, seperti
pada replikasi DNA. Proses ini disebut transkripsi.
2. Molekul-molekul protein kemudian disintesis melalui
penggunaan sekuen basa dari molekul RNA untuk
mengarahkan penggabungan asam-asam amino menurut
urutan tertentu. Proses ini disebut translasi.
Secara umum, rantai informasi genetik atau DNA
merupakan pusat pengendali jalannya metabolisme di
dalam sel, yaitu dengan cara menyandikan
protein. Proses tersebut dilaksanakan melalui
penentuan susunan nukleotida molekul RNA, yang
selanjutnya susunan nukleotida tersebut diterjemahkan
ke dalam susunan asam amino dari rantai polinukleotida
protein. Proses penyusunan polinukleotida RNA
berdasarkan pola DNA disebut transkripsi. Sedangkan
proses penyusunan asam amino menurut pola molekul RNA
disebut translasi.
B. TRANSKRIPSI
Tahapan pertama dalam ekspresi gen adalah sintesis
penggandaan sebuah molekul RNA dari segmen DNA yang
berisi gen.
Tahapan-tahapan transkripsi DNA adalah sebagai
berikut.
1. 50 protein yang berbeda terikat pada tempat
promoter, biasanya pada ujung 5’ dari gen yang akan
ditranskripsi
2. Enzim polimerase RNA mengikat pada kompleks faktor
transkripsi. Dua langkah pertama ini membuka ikatan
ulir DNA. Tahap 1 dan 2 disebut inisiasi.
3. Polimerase RNA bergerak menelusuri satu rantai dalam
arah 3’ à 5’
4. Dalam gerakan ini, terbentuklah ribonukleotida
(sebagai trifosfat seperti ATP) dalam rantai baru
RNA. Setiap ribonukleotida disisipkan ke dalam
rantai DNA dengan mengikuti aturan pasangan basa
sebagai berikut.
o C <-->G
o G <-->C
o T <-->A
o A <--> U (Uridine Trifosfat, UTP)
5. Sintesis RNA berlangsung dalam arah 5’ à 3’
6. Saat transkripsi selesai, hasilnya dilepaskan dari
polimerase dan kemudian polimerase dilepaskan dari
DNA (Tahap terminasi). Tahapan 3-6 disebut elongasi.
Suatu gen tertentu dari tanaman dapat diatur gen
ekspesinya, yaitu dengan mengatur proses translasinya
atau mengatur proses tranksripsi. Apabila yang diatur
adalah proses translasinya, sedang proses lainnya bebas
terjadi, maka disebut translation level control. Apabila
kondisi translation level control dalam keadaan permisif,
maka proses translasi akan berjalan, tetapi apabila
kondisinya tidak permisif maka proses translasi tidak
terjadi. Akibatnya, terjadi penumpukan (degradasi) mRNA,
atau disebut RNA turn over, yaitu mRNA akan terdegradasi
sebelum terjadi akumulasi yang berlebihan.
I. TIPE-TIPE RNA
a) mRNA (Messenger RNA), adalah RNA yang akan
ditranslasikan menjadi polipeptida. Sebagian besar
sel memproduksi sejumlah kecil dari beribu ribu
molekul molekul mRNA yang berbeda dimana masing-
masing ditranslasikan menjadi peptida yang
diperlukan oleh sel. Kebanyakan mRNA
berupa “housekeeping“ protein yang dibutuhkan oleh
semua sel (misal enzim glikolisis). mRNA lain adalah
berupa “ spesifik” protein hanya untuk tipe-tipe
tertentu dari sel (misal hemoglobin pada sel darah
merah).
b) rRNA (Ribosomal RNA), yang akan digunakan untuk
membangun ribosom sebagai mesin sintesis protein.
Ada 4 jenis rRNA pada organisme eukariot, yakni:
1) 18S rRNA, satu dari molekul molekul ini,
bersama dengan 30 molekul protein yang berbeda
digunakan untuk membuat subunit kecil dari
ribosom.
2) 285, 5.8S, dan 5S rRNA, masing-masing molekul
molekul bersama dengan 45 molekul protein yang
berbeda digunakan untuk membuat subunit besar
dari ribosom.
3) 28S, 18S, dan 5.8S molekul diproduksi dengan
proses sebuah trankrip utama dari penggandaan
sebuah gen.
c) tRNA (Transfer RNA), adalah molekul yang membawa
asam-asam amino menuju polipeptida yang sedang
dirakit.
Ada 32 jenis tRNA yang berbeda pada organisme
eukariot, dimana masing-masing produk adalah dari
gen yang terpisah; kecil, berisi 79-93 nukleotida-
nukleotida; basa-basa berpasanagan satu dengan
lainnya membentuk doubel helix; masing-masing dari
tRNA membawa satu dari 20 asam amino (ujung 3’);
pada loop 1 3 pasang basa yang tidak berpasangan
dari antikodon; pasang basa antara antikodon dan
komplementnya pada mRNA membawa asam-asam amino yang
benar menuju rantai polipeptida.
d) snRNA (Small Nuclear RNA), adalah mediator dalam
langkah-langkah pemrosesan transkripsi gen-gen mRNA,
rRNA dan tRNA.
e) snoRNA (Small Nucleolar RNA).
f) miRNA (Micro RNA), adalah RNA yang mengatur ekspresi
molekul mRNA.
g) XIST RNA, yang melakukan deaktivasi satu dari dua
kromosom X pada vertebrata betina.
II. RNA POLIMERASE
RNA polimerase adalah subunit protein multi komplek.
Ada 3 jenis RNA polimerase yang ditemukan pada organisme
eukariote, diantaranya:
1. RNA polimerase I, mencatat gen rRNA untuk
pendahuluan pada molekul-molekul 28S, 18S, dan 5.8S
2. RNA polimerase II, mencatat gen-gen pengkode protein
menjadi Mrna
3. RNA polimerase III, mencatat gen-gen 5S rRNA dan
seluruh gen-gen tRNA.
III. RNA PROCESSING
Tahapan-tahapan RNA prosesing adalah sebagai berikut.
1. Sintesis cap, dimana guanine (G) ditempelkan pada
ujung 5′. Cap berfungsi: melindungi RNA dari
pencopotan oleh enzim yang mencopot RNA dari ujung
5’, bertindak sebagai titik perakitan bagi protein
yang diperlukan untuk mengumpulkan subunit kecil
ribosom untuk memulai translalsi.
2. Tahap demi tahap menghilangkan introns pada pre-mRNA
dan menyisipkan exons.
3. Sintesis poly(A) tail. Ini adalah proses
pembentangan nukleotida adenine(A). Saat satu site
pada pre-mRNA yang menempel poly(A) muncul dari RNAP
II, transkrip dipotong kemudian poli A tertempel
pada ujung 5’. mRNA yang telah komplit siap keluar
ke sitosol (sisa-sisa transkripsi dilepas dan RNA
polimerase meninggalkan DNA).
Ada beberapa tanaman yang proses transkripsi berjalan
terus, tetapi RNA processing hanya terjadi pada kondisi
permisif tertentu. Hasil dari transkripsi DNA yang tidak
mengalami RNA processing ini dikenal dengan post
transcription level control. Pada kondisi yang tidak
permisif, mRNA tidak akan berfungsi, sehingga selalu
dalam bentukhn dan tidak dapat di translasi. Zhang et
al. (2007) menyebutkan bahwa post transcriptional
modificasion dapatmengurangi stabilitas protein Okt-4 dan
kapasitas regenerasi pada sel ES pada tikus.
C. TRANSLASI
Translasi adalah proses penerjemahan RNA menjadi
suatu barisan asam-asam amino yang menyusun
protein. Translasi RNA messenger menjadi protein. Adalah
suatu proses dimana mRNA terikat dengan tRNA pasangannya
untuk kemudian terikat dengan ribosom (RNA ribosom).
Setelah pembentukan protein di ribosom selesai, maka
protein tersebut kemudian dibebaskan dan keseluruhan
proses tersebut dikenal dengan translasi.
Keberadaan suatu transgen pada tanaman belum
menunjukkan bahwa gen tersebut dapat terekspresi. Untuk
mengekspresikan dirinya, gen memerlukan seperangkat
sistem untuk memulai proses ekspresi tersebut. Gen atau
DNA di dalam nukleus harus dapat ditranskrip menjadi
mRNA. Selanjut- nya mRNA ini harus dapat keluar dari
nukleus ke sitoplasma yang kemudian mengadakan proses
translasi untuk menghasilkan protein sesuai
dengan template DNA-nya. Dalam proses ekspresi ini banyak
hal yang dapat terjadi sehingga gen tidak dapat
menghasilkan protein yang dimaksud. Hal ini dikenal
dengan istilah gene silencing, suatu kasus di mana
ditemukan keberadaan sekuen DNA transgen dalam tanaman
transgenic tetapi gen tersebut tidak dapat membentuk
protein yang diinginkan. Beberapa faktor yang diduga men-
jadi penyebabnya adalah terjadinya metilasi DNA dan co-
suppressing dari sekuen yang homolog (Meyer1995).
Bila molekul mRNA kontak dengan ribosom, maka akan
dibentuklah molekul protein disepanjang ribosom. Proses
pembentukan protein ini disebut translasi. Jadi pada
ribosom terjadi proses kimia penyusunan asam amino untuk
membentuk protein.
Translasi merupakan tahap akhir dari ekspresi gen,
yaitu penterjemahan runtunan nukleiotida mRNA menjadi
runtunan asam amoni polipeptida. Translasi pada proses
ekspresi gen diperlihatkan pada eukariotik yang dimulai
dengan pembentukan mRNA atau transkripsi di dalam inti
sel dan selanjutnya mRNA keluar dari inti untuk menjadi
model cetakan dalam translasi didalam sitoplasma.
Terdapat 3 jenis RNA yang dibentuk oleh DNA dimana
tiap jenis RNA mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu :
1. Messenger RNA (mRNA), berfungsi membawa kode genetik
ke sitoplasma untuk mengatur sintesa protein. Fungsi
ini dilaksanakan dengan cara mRNA menjadi cetakan
dalam penyusunan rangkaian asam amino dalam
translasi. Informasi genetik yang dibawa oleh mRNA
terdapat pada runtunan basa yang dikandungnya. Dalam
satu rantai mRNA hanya bagiantertentu yang menjadi
pola cetakan dalam sintesis protein, yaitu ruas yang
diapit oleh kodon awal dan kodon akhir. Dalam sandi
genetic umum yang menjadi kodon awal ialah rangkaian
tiga basa AUG, sedangkan sebagai kodon akhir
terdapat tiga kombinasi basa yaitu UAA, UAG dan UGA.
Dalam satu mRNA prokariotik dapat ditemukan lebih
dari satu ruas penyandi, sedangkan pada mRNA
eukariotik hanya terdapat satu ruas. Ruas penyandi
protein inilah yang setara dengan satu gen, dalam
kasus gen penyandi protein.
2. Transfer RNA (tRNA) untuk transport asam
amino menuju ribosom untuk digunakan menyusun
molekul protein. tRNA mempunyai fungsi sebagai
pengangkut asam amino kedalam kompleks translasi
serta membaca sandi-sandi (kodon-kodon) mRNA.
Kesanggupan tRNA menjalankan tugas tersebut ialah
berkat adanya simpul anti kodon dan kemampuan
membentuk satu kompleks dengan asam amino, yang
disebut aminoasil-tRNA.
Perpautan tRNA dengan asam amino terjadi berkat
adanya enzim sintetase aminoasil- tRNA, yang dapat
mengaitkan asam amino kepada ujung 3 tRNA. Dengan
cara mengenali struktur tRNA atau untuk asam amino
sintetase-aminoasil- tRNA mampu bekerja memasangkan
satu jenis tRNA dengan satu jenis asam amino. Untuk
20 asam amino yang dikenali dalam sandi genetic
sekurang-kurangnya ada 31 jenis tRNA.
3. Ribosomal RNA (rRNA) untuk membentuk ribosom bersama
dengan 75 protein lainnya. Ribosom merupakan tempat
berlangsungnya translasi. Dengan komponen
penyusunnya yang terdiri dari rRNA dan protein
ribosom mampu mengenali mRNA dan sejumlah enzim yang
protein yang berperanan dalam proses translasi.
Ribosom terdiri dari dua sub unit, yaitu sub
unit kecil dan subunit besar. Sub unit kecil
mengandung sekitar sepertiga masa ribosom dan
sisanya terdapat pada sub unit besar. Dalam keadaan
bebas kedua sub unit ribosm terpisah satu dari yang
lain, dan mereka akan bersatu pada saat proses
translasi akan dimulai. Ukuran ribosme Eukariotik
adalah 80 S atau setara dengan 4.420.000 dalton
lebih besar dibandingkan dengan ribosom pada
prokariotik seperti bakteri 70 S atau setara dengan
2.520.000 dalton.
Di dalam ribosom, terdapat satu situs untuk
mRNA dan dua situs untuk tRNA dan satu situs untuk
enzim transferase peptidil. Transferase peptidil
adalah enzim yang berperan dalam merangkaikan satu
asam amino dengan asam amino yang lain. Situs mRNA
terdapat pada sub unit kecil dan sedangkan situs
tRNA, yaitu situs A dan P, terdapat pada sebagian
kecil pada sub unit kecil dan bagian terbesar pada
sub unit besar. Situs tranferase peptidil terdapat
pada sub unit besar. Adanya rRNA pada ribosom
memberikan kemampuan pada ribosom untuk mengenali
tRNA dan mRNA.
Sebagian besar ribosom terletak pada
sitoplasma, dan dalam sel eukariotik sejumlah
ribosom terdapat dalam organel intraseluler seperti
mitokondria dan kloroplas. Ribosom-ribosom ini
berfungsi untuk memsintesis protein yang khusus
berfungsi di dalam organel-organel tersebut.
1. TAHAPAN TRANSLASI
Translasi memilik tiga proses, yaitu inisiasi protein,
perpanjangan rantai polipeptida, dan proses akhir
translasi.
A. Inisiasi translasi
Inisiasi protein memiliki 3 tahapan, yaitu :
1. Penempelan mRNA pada subunit kecil ribosom dengan
cara pengenalan situs Shine Dalgarno oleh rRNA
16S;
2. Penempelan tRNA inisiator pada situs P subunit
kecil ribosom
3. Subunit besar ribosom dengan kompleks subunit
kecil ribosom-tRNA-mRNA, membentuk ribosom
sempurna yang siap membaca kodon-kodon mRNA.
Pada E. coli proses inisiasi dibantu oleh tiga faktor
inisiasi. Ketiga protein tersebut diberi sandi IF1, IF2
dan IF3 (IF singkatan dari inisiasi factor). Sel
eukariotik mengandung faktor inisiasi yang lebih kompleks
dibandingkan dengan prokariotik. Terdapat dua faktor Eif2
yang mempunyai fungsi sama dengan gabungan IF1 dan IF2;
dan IF3 mempunyai fungsi sama dengan IF3.
B. Perpanjangan rantai polipeptida
Proses ini merupakan kejadian yang lain dari proses
inisiasi dengan perangkat reaksi yang berbeda. Dalam
proses perpanjangan akan terlibat sejumlah protein faktor
perpanjangan EF (elongation factor), enzim transferase
peptidil, serta GTP. Pada akhir proses insiasi dihasilkan
satu ribosom sempurna yang berasosiasi dengan aminoasil-
tRNA inisiator dan mRNA.
Pada bakteri masuknya aminoasil-tRNA kedua dan
selanjutnya ke dalam situs A akan dibantu oleh protein
faktor perpanjangan EF-Tu serta GTP yang membentuk
kompleks EF-Tu-GTP-aminoasil-tRNA. Kompleks ini baru
terbentuk jika, dan hanya jika, anti kodon dari
aminoasil-tRNA dapat berinteraksi dengan kodon yang
terdapat pada situs A. Setelah dua aminoasil-tRNA berada
pada ribosom transferase peptidil akan mengkatalisis
reaksi pembentukan ikatan peptide antara dua asam amino.
C. Akhir proses translasi
Bila ribosom menemui salah satu kodon akhir : UAA, UAG
atau UGA, maka tidak akan ada aminoasil-tRNA yang dapat
menempel pada situs A, karena tidak ada anti kodon yang
cocok, sehingga proses perpanjangan rantai polipeptida
akan berakhir. Ini menyebabkan ribosom tRNA, mRNA dan
polipeptida dipisahkan satu dari yang lainnya. Proses
pemisahan ini dibantu oleh protein RF yang merupakan
faktor pembebas (RF=release factor). Pada E. coli dikenal
tiga RF, yaitu :
1. RF1 : tanggap terhadap kodon UAA dan UAG
2. RF2 : tanggap terhadap kodon UAA dan UGA
3. RF3 : tidak mempunyai kegiatan pembebasan itu
sendiri tetapi merangsang reaksi yang dikatalisis
oleh RF1 dan RF2.
Faktor-faktor pembebas dapat mengenali kodon-kodon
akhir. Ini terbukti dengan menempelnya protein-protein
tersebut pada kodon akhir walaupun dalam keadaan tanpa
ribosom. Pada kodon akhir akan menempel salah satu dari
RF1 atau RF2. faktor-faktor ini akan merubah aktivitas
transferase peptidil (mekanisme masih belum diketahui),
sehingga bukan mereaksikan polipeptida dengan aminoasil-
tRNA melainkan dengan air (H2O).
Tahapan-tahapan translasi dibagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi. Tahapan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Inisiasi
1. Sebuah subunit kecil dari ribosom terikat pada
bagian awal pesan (di 5’)
2. Subunit kemudian menelusuri alur menuju 3’ sampai
mendapatkan codon AUG.
3. Di sini subunit akan bergabung dengan subunit
besar dan sebuah inisiator tRNA.
4. Inisiator tRNA mengikat pada P Site pada ribosom.
b. Elongasi:
1. Sebuah aminoacyl-tRNA (sebuah tRNA yang terikat
kovalen pada asam aminonya) yang dapat
berpasangan basa dengan codon selanjutnya pada
mRNA tiba di A site
2. Asam amino sebelumnya (Met di awal translasi)
terhubung pada asam amino yang datang dengan
ikatan peptida.
3. Inisiator tRNA dilepaskan dari P site.
4. Ribosom berpindah menuju codon selanjutnya.
Pergeseran ini memindahkan tRNA yang baru tiba,
bersama peptida yang dibawanya, menuju P site dan
membuka A site untuk kedatangan aminoacyl-tRNA
yang baru
c. Terminasi
1. Akhir translasi terjadi saat ribosom mencapai
satu atau lebih codon STOP (UAA, UAG, UGA).
II. PENGATURAN TRANSLASI
Ekspresi sebagian besar gen dikendalikan pada
transkripsi. Faktor-faktor transkripsi mengikat pada
promotor yang akan menentukan gen-gen yang akan
ditranskripsi. Namun, ekspresi gen juga dapat
dikendalikan pada tingkat translasi. Molekul mRNA yang
rusak dapat dihasilkan dari mutasi pada gen dan kesalahan
selama transkripsi dan translasi (meskipun sangat
jarang).
Permesinan Degradasi RNA Umum adalah:
1. Tubuh P
Cytosol dari eukariot mengandung kompleks protein
yang bersaing dengan ribosom untuk akses pada mRNA.
Sementara molekul-molekul ini meningkatkan
aktivitasnya, hal ini mengurutkan mRNA dalam
kumpulan besar yang disebut tubuh P (Processing
Bodies). Protein-protein penekan ini memecah mRNA
dengan membuang ’kepala’, kemudian membuang ekor
poly(A), dan menurunkan sisa pesan (dalam arah
5’à3’.
2. Exosom
Adalah kompleks makromolekul dengan dua bukaan.
Molekul ini mengambil molekul RNA takterlipat dan
menurunkan pada arah 3’à5’
3. Dengan MicroRNA (miRNA)
Adalah molekul RNA kecil yang mengikat pada bagian
komplemen dari 3’-UTR dari mRNA dan mencegah
translasi oleh ribosome serta mencegah
kehancurannya.
4. Dengan Riboswitch
Regulasi beberapa metabolisme dikendalikan oleh
riboswitch. Suatu riboswitch adalah bagian dari
molekul mRNA dengan situs ikatan spesifik untuk
metabolit
5. Dengan Protein Spesifik Gen
Translasi satu mRNA pada manusia ditekan oleh sebuah
protein : aminoacyl tRNA syntetase.
D. KODE GENETIK
Kode genetik terdiri dari 64 riplet nukleotida.
Triplet ini disebut codon. Dengan tiga pengecualian,
setiap codon mengkodekan untuk satu dari 20 asam amino
yang digunakan dalam sintesis protein. Ini menghasilkan
beberapa redundansi dalam kode yang sebagian besar asam
amino dikodekan oleh lebih dari satu codon.
Sebuah kodon (AUG) memberi dua fungsi yang
berkaitan:
1. Memberi sinyal dimulainya translasi
2. Mengkodekan dimasukkannya asam amino methionine
(Met) ke dalam rantai polipeptida yang sedang
dirakit.
Struktur tRNA alanin di atas mempunyai molekul yang
terdiri atas satu jalur tunggal 77 ribonukleotida. Rantai
ini melipat pada dirinya sendiri, dan sebagian besar basa
penyusunnya berpasangan saling berpasangan untuk
membentuk empat wilayah heliks. Paling sedikit terdapat
satu jenis tRNA untuk setiap 20 asam amino dalam sintesis
protein. Setiap jenis tRNA memiliki suatu barisan tiga
nukleotida takberpasangan (anticodon) yang dapat terikat
mengikut aturan pasangan basa pada triplet komplementer
pada nukleotida (codon) pada mRNA.
Anticodon : 3’ CGA 5’
Codon : 5’ GCU 3’
TTT Phe TCT Ser TAT Tyr TGT CysTTC Phe TCC Ser TAC Tyr TGC CysTTA Leu TCA Ser TAA STOP TGA STOP
TTG Leu TCG Ser TAG STOP TGG TrpCTT Leu CCT Pro CAT His CGT ArgCTC Leu CCC Pro CAC His CGC ArgCTA Leu CCA Pro CAA Gln CGA ArgCTG Leu CCG Pro CAG Gln CGG ArgATT Ile ACT Thr AAT Asn AGT SerATC Ile ACC Thr AAC Asn AGC SerATA Ile ACA Thr AAA Lys AGA ArgATG Met* ACG Thr AAG Lys AGG ArgGTT Val GCT Ala GAT Asp GGT GlyGTC Val GCC Ala GAC Asp GGC GlyGTA Val GCA Ala GAA Glu GGA GlyGTG Val GCG Ala GAG Glu GGG GlyTabel 2. Kode genetik DNA
Tabel 1. Kode Genetik (codon) RNAU C A G
U
UUUPheni
lalanine
(Phe)
UCU Serine(Se
r)UAU Tyrosine(Tyr)
UGU Cysteine(Cys
)U
UUC Phe UCC Ser UAC Tyr UGC Cys CUUA Leucine (Leu)
UCA Ser UAA Stop UGA Stop A
UUG Leu UCG Ser UAG Stop UGG Tryptophan(Trp) G
C CUU Leuc CCU Proline(P CAU Histidine(His) CGU Arginine(Arg U
ine (Leu
)ro) )
CUC Leu CCC Pro CAC CGC Arg CCUA Leu CCA Pro CAA CGA Arg ACUG Leu CCG Pro CAG CGG Arg G
A
AUU Isol
eucine(I
le)
ACUThreonine(
Thr)AAUAsparagine(ِِAsn) AGU Serine(Ser) U
AUC Ile ACC Thr AAC Asn AGC Ser C
AUA Ile ACA Thr AAA Lysine(Lys) AGA Arginine(Arg) A
AUG Methione(Met)atau Start
ACG Thr AAG Lys AGG Arg G
G
GUU Vali
ne (Val)
GCU Alanine(A
la)
GAU Aspartic
Acid (Asp)GGU Glycine(Gly) U
GUC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gly C
GUA Val GCA Ala GAA GlutamicAcid (Glu) GGA Gly A
GUG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gly G
DAFTAR PUSTAKA
Detke. 2007. Post-Transcriptional Modifications (a.k.a
RNA
processing). www.no15RNAprocessing/pressentation.html.
[21 Nov 2007].
Jusuf, M. 2001. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi Gen.
Sagung Seto. Jakarta.
Maki R et al. 2007. Gene Expression. Proc. Natl. Acad.
Sci. USA 77:2138. www.GeneExpression.html.
Kimball John W. 2006. Kimbal’s Biology Pages.
Zhang Z, Liao B, Xu Ming, Jin Y. 2007. Post-Translation
modification of POU Domain Transcription Factor Okt-4 by
SUMO-1. The Faseb Journal vol 21. www.fasebj.org.