+ All Categories
Home > Documents > pengaturan ekspresi gen

pengaturan ekspresi gen

Date post: 27-Apr-2023
Category:
Upload: muhammadiyahpurwokerto
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
23
BAB II PEMBAHASAN A. EKSPRESI GEN Gen merupakan satuan unit informasi genetika. Dalam makalah ini, kami memusatkan perhatian pada proses konversi informasi di dalam gen menjadi molekul-molekul yang menentukan sifat-sifat sel dan virus. Hal ini dilakukan melalui sejumlah kejadian dimana informasi dalam sekuen DNA akan digandakan menjadi molekul RNA dan kemudian digunakan untuk menentukan sekuen asam amino dari suatu molekul protein. Protein adalah molekul-molekul yang memiliki fungsi berikut: 1. Bertanggungjawab untuk katalis dalam sebagian besar reaksi kimia (enzim) 2. Pengaturan ekspresi gen (protein pengatur) 3. Membentuk struktur sel, jaringan dan virus (protein struktur) Protein tersusun atas satu atau beberapa asam amino yang tergabung secara kovalen. Rantai asam-asam amino ini disebut polipeptida, yang dapat disusun dalam berbagai macam urutan. Karena jumlah asam amino dalam polipeptida
Transcript

BAB II

PEMBAHASAN

A.        EKSPRESI GEN

Gen merupakan satuan unit informasi genetika. Dalam

makalah ini, kami memusatkan perhatian pada proses

konversi informasi di dalam gen menjadi molekul-molekul

yang menentukan sifat-sifat sel dan virus.  Hal ini

dilakukan melalui sejumlah kejadian dimana informasi

dalam sekuen DNA akan digandakan menjadi molekul RNA dan

kemudian digunakan untuk menentukan sekuen asam amino

dari suatu molekul protein.

Protein adalah molekul-molekul yang memiliki fungsi

berikut:

1. Bertanggungjawab untuk katalis dalam sebagian besar

reaksi kimia (enzim)

2. Pengaturan ekspresi gen (protein pengatur)

3. Membentuk struktur sel, jaringan dan virus (protein

struktur)

Protein tersusun atas satu atau beberapa asam amino

yang tergabung secara kovalen. Rantai asam-asam amino ini

disebut polipeptida, yang dapat disusun dalam berbagai

macam urutan. Karena jumlah asam amino dalam polipeptida

dapat mencapai ribuan, maka dapat dibentuk molekul

protein yang beraneka macam.

Ekspresi gen merupakan proses bagaimana informasi

yang ada di dalam DNA bisa di copy melalui proses

traskripsi dalam organisme eukariot.  Hasil proses

transkripsi adalah hn RNA (transkrip primer).  Di dalam

organisme eukariot ada tahapan proses tertentu sebelum

menghasilkan RNA, yaitu RNA processing.  Kemudian diikuti

tahap translasi yang akhirnya menghasilkan

polypeptida.  Jika dalam proses tersebut ada tahapan yang

tidak terjadi, maka dalam hal ini tidak termasuk dalam

kategori bahwa gen tersebut telah terekspresi atau dengan

akta lain tidak terjadi ekspresi gen.

Langkah-langkah utama dalam ekspresi gen adalah

sebagai berikut.

1. Sintesis molekul RNA oleh RNA polymerase, yang

menggunakan sekuen basa-basa dari satu utas DNA

sebagai cetakan dalam reaksi polimerisasi, seperti

pada replikasi DNA. Proses ini disebut transkripsi.

2. Molekul-molekul protein kemudian disintesis melalui

penggunaan sekuen basa dari molekul RNA untuk

mengarahkan penggabungan asam-asam amino menurut

urutan tertentu. Proses ini disebut translasi.

Secara umum, rantai informasi genetik atau DNA

merupakan pusat pengendali jalannya metabolisme di

dalam sel, yaitu dengan cara menyandikan

protein.  Proses tersebut dilaksanakan melalui

penentuan susunan nukleotida molekul RNA, yang

selanjutnya susunan nukleotida tersebut diterjemahkan

ke dalam susunan asam amino dari rantai polinukleotida

protein.  Proses penyusunan polinukleotida RNA

berdasarkan pola DNA disebut transkripsi.  Sedangkan

proses penyusunan asam amino menurut pola molekul RNA

disebut translasi.

B. TRANSKRIPSI

Tahapan pertama dalam ekspresi gen adalah sintesis

penggandaan sebuah molekul RNA dari segmen DNA yang

berisi gen.

Tahapan-tahapan transkripsi DNA adalah sebagai

berikut.

1. 50 protein yang berbeda terikat pada tempat

promoter, biasanya pada ujung 5’ dari gen yang akan

ditranskripsi

2. Enzim polimerase RNA mengikat pada kompleks faktor

transkripsi. Dua langkah pertama ini membuka ikatan

ulir DNA.  Tahap 1 dan 2 disebut inisiasi.

3. Polimerase RNA bergerak menelusuri satu rantai dalam

arah 3’ à 5’

4. Dalam gerakan ini, terbentuklah ribonukleotida

(sebagai trifosfat seperti ATP) dalam rantai baru

RNA. Setiap ribonukleotida disisipkan ke dalam

rantai DNA dengan mengikuti aturan pasangan basa

sebagai berikut.

o   C <-->G

o   G <-->C

o   T <-->A

o   A <--> U (Uridine Trifosfat, UTP)

5. Sintesis RNA berlangsung dalam arah 5’ à 3’

6. Saat transkripsi selesai, hasilnya dilepaskan dari

polimerase dan kemudian polimerase dilepaskan dari

DNA (Tahap terminasi). Tahapan 3-6 disebut elongasi.

Suatu gen tertentu dari tanaman dapat diatur gen

ekspesinya, yaitu dengan mengatur proses translasinya

atau mengatur proses tranksripsi.  Apabila yang diatur

adalah proses translasinya, sedang proses lainnya bebas

terjadi, maka disebut translation level control.  Apabila

kondisi translation level control dalam keadaan permisif,

maka proses translasi akan berjalan, tetapi apabila

kondisinya tidak permisif maka proses translasi tidak

terjadi.  Akibatnya, terjadi penumpukan (degradasi) mRNA,

atau disebut RNA turn over, yaitu mRNA akan terdegradasi

sebelum terjadi akumulasi yang berlebihan.    

I. TIPE-TIPE RNA

a) mRNA (Messenger RNA), adalah RNA yang akan

ditranslasikan menjadi polipeptida.  Sebagian besar

sel memproduksi sejumlah kecil dari beribu ribu

molekul molekul mRNA yang berbeda dimana masing-

masing ditranslasikan menjadi peptida yang

diperlukan oleh sel. Kebanyakan mRNA

berupa “housekeeping“ protein yang dibutuhkan oleh

semua sel (misal enzim glikolisis). mRNA lain adalah

berupa “ spesifik” protein hanya untuk tipe-tipe

tertentu dari sel (misal hemoglobin pada sel darah

merah).

b) rRNA (Ribosomal RNA), yang akan digunakan untuk

membangun ribosom sebagai mesin sintesis protein.

Ada 4 jenis rRNA pada organisme eukariot, yakni:

1) 18S rRNA, satu dari molekul molekul ini,

bersama dengan 30 molekul protein yang berbeda

digunakan untuk membuat subunit kecil dari

ribosom.

2) 285, 5.8S, dan 5S rRNA, masing-masing molekul

molekul bersama dengan 45 molekul protein yang

berbeda digunakan untuk membuat subunit besar

dari ribosom.

3) 28S, 18S, dan 5.8S molekul diproduksi dengan

proses sebuah trankrip utama dari penggandaan

sebuah gen.

c) tRNA (Transfer RNA), adalah molekul yang membawa

asam-asam amino menuju polipeptida yang sedang

dirakit.

Ada 32 jenis tRNA yang berbeda pada organisme

eukariot, dimana masing-masing produk adalah dari

gen yang terpisah; kecil, berisi 79-93 nukleotida-

nukleotida; basa-basa  berpasanagan satu dengan

lainnya membentuk doubel helix; masing-masing dari

tRNA membawa satu dari 20 asam amino (ujung 3’);

pada loop 1 3 pasang basa yang tidak berpasangan

dari antikodon; pasang basa antara antikodon dan

komplementnya pada mRNA membawa asam-asam amino yang

benar menuju rantai polipeptida.

d) snRNA (Small Nuclear RNA), adalah mediator dalam

langkah-langkah pemrosesan transkripsi gen-gen mRNA,

rRNA dan tRNA.

e) snoRNA (Small Nucleolar RNA).

f) miRNA (Micro RNA), adalah RNA yang mengatur ekspresi

molekul mRNA.

g) XIST RNA, yang melakukan deaktivasi satu dari dua

kromosom X pada vertebrata betina.

II.     RNA POLIMERASE

RNA polimerase adalah subunit protein multi komplek.

Ada 3 jenis RNA polimerase yang ditemukan pada organisme

eukariote, diantaranya:

1. RNA polimerase I, mencatat gen rRNA untuk

pendahuluan pada molekul-molekul 28S, 18S, dan 5.8S

2. RNA polimerase II, mencatat gen-gen pengkode protein

menjadi Mrna

3. RNA polimerase III, mencatat gen-gen 5S rRNA dan

seluruh gen-gen tRNA.

III. RNA PROCESSING

Tahapan-tahapan RNA prosesing adalah sebagai berikut.

1. Sintesis cap, dimana guanine (G) ditempelkan pada

ujung 5′. Cap berfungsi: melindungi RNA dari

pencopotan oleh enzim yang mencopot RNA dari ujung

5’, bertindak sebagai titik perakitan bagi protein

yang diperlukan untuk mengumpulkan subunit kecil

ribosom untuk memulai translalsi.

2. Tahap demi tahap menghilangkan introns pada pre-mRNA

dan menyisipkan exons.

3. Sintesis poly(A) tail. Ini adalah proses

pembentangan nukleotida adenine(A). Saat satu site

pada pre-mRNA yang menempel poly(A) muncul dari RNAP

II, transkrip dipotong kemudian poli A tertempel

pada ujung 5’. mRNA yang telah komplit siap keluar

ke sitosol (sisa-sisa transkripsi dilepas dan RNA

polimerase meninggalkan DNA).

Ada beberapa tanaman yang proses transkripsi berjalan

terus, tetapi RNA processing hanya terjadi pada kondisi

permisif tertentu.  Hasil dari transkripsi DNA yang tidak

mengalami RNA processing ini dikenal dengan post

transcription level control.  Pada kondisi yang tidak

permisif, mRNA tidak akan berfungsi, sehingga selalu

dalam bentukhn dan tidak dapat di translasi.  Zhang et

al. (2007) menyebutkan bahwa post transcriptional

modificasion dapatmengurangi stabilitas protein Okt-4 dan

kapasitas regenerasi pada sel ES pada tikus.

C. TRANSLASI

Translasi adalah proses penerjemahan RNA menjadi

suatu barisan asam-asam amino yang menyusun

protein. Translasi RNA messenger menjadi protein. Adalah

suatu proses dimana mRNA terikat dengan tRNA pasangannya

untuk kemudian terikat dengan ribosom (RNA ribosom).

Setelah pembentukan protein di ribosom selesai, maka

protein tersebut kemudian dibebaskan dan keseluruhan

proses tersebut dikenal dengan translasi.

Keberadaan suatu transgen pada tanaman belum

menunjukkan bahwa gen tersebut dapat terekspresi. Untuk

mengekspresikan dirinya, gen memerlukan seperangkat

sistem untuk memulai proses ekspresi tersebut. Gen atau

DNA di dalam nukleus harus dapat ditranskrip menjadi

mRNA. Selanjut- nya mRNA ini harus dapat keluar dari

nukleus ke sitoplasma yang kemudian mengadakan proses

translasi untuk menghasilkan protein sesuai

dengan template DNA-nya. Dalam proses ekspresi ini banyak

hal yang dapat terjadi sehingga gen tidak dapat

menghasilkan protein yang dimaksud. Hal ini dikenal

dengan istilah gene silencing, suatu kasus di mana

ditemukan keberadaan sekuen DNA transgen dalam tanaman

transgenic tetapi gen tersebut tidak dapat membentuk

protein yang diinginkan. Beberapa faktor yang diduga men-

jadi penyebabnya adalah terjadinya metilasi DNA dan co-

suppressing dari sekuen yang homolog (Meyer1995).

Bila molekul mRNA kontak dengan ribosom, maka akan

dibentuklah molekul protein disepanjang ribosom. Proses

pembentukan protein ini disebut translasi. Jadi pada

ribosom terjadi proses kimia penyusunan asam amino untuk

membentuk protein.

Translasi merupakan tahap akhir dari ekspresi gen,

yaitu penterjemahan runtunan nukleiotida mRNA menjadi

runtunan asam amoni polipeptida.  Translasi pada proses

ekspresi gen diperlihatkan pada eukariotik yang dimulai

dengan pembentukan mRNA atau transkripsi di dalam inti

sel dan selanjutnya mRNA keluar dari inti untuk menjadi

model cetakan dalam translasi didalam sitoplasma.

 

Terdapat 3 jenis RNA yang dibentuk oleh DNA dimana

tiap jenis RNA mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu :

1. Messenger RNA (mRNA), berfungsi membawa kode genetik

ke sitoplasma untuk mengatur sintesa protein. Fungsi

ini dilaksanakan dengan cara mRNA menjadi cetakan

dalam penyusunan rangkaian asam amino dalam

translasi. Informasi genetik yang dibawa oleh mRNA

terdapat pada runtunan basa yang dikandungnya. Dalam

satu rantai mRNA hanya bagiantertentu yang menjadi

pola cetakan dalam sintesis protein, yaitu ruas yang

diapit oleh kodon awal dan kodon akhir. Dalam sandi

genetic umum yang menjadi kodon awal ialah rangkaian

tiga basa AUG, sedangkan sebagai kodon akhir

terdapat tiga kombinasi basa yaitu UAA, UAG dan UGA.

Dalam satu mRNA prokariotik dapat ditemukan lebih

dari satu ruas penyandi, sedangkan pada mRNA

eukariotik hanya terdapat satu ruas. Ruas penyandi

protein inilah yang setara dengan satu gen, dalam

kasus gen penyandi protein.

2. Transfer RNA (tRNA) untuk transport asam

amino menuju ribosom untuk digunakan menyusun

molekul protein. tRNA mempunyai fungsi sebagai

pengangkut asam amino kedalam kompleks translasi

serta membaca sandi-sandi (kodon-kodon) mRNA.

Kesanggupan tRNA menjalankan tugas tersebut ialah

berkat adanya simpul anti kodon dan kemampuan

membentuk satu kompleks dengan asam amino, yang

disebut aminoasil-tRNA.

Perpautan tRNA dengan asam amino terjadi berkat

adanya enzim sintetase aminoasil- tRNA, yang dapat

mengaitkan asam amino kepada ujung 3 tRNA. Dengan

cara mengenali struktur tRNA atau untuk asam amino

sintetase-aminoasil- tRNA mampu bekerja memasangkan

satu jenis tRNA dengan satu jenis asam amino. Untuk

20 asam amino yang dikenali dalam sandi genetic

sekurang-kurangnya ada 31 jenis tRNA.

3. Ribosomal RNA (rRNA) untuk membentuk ribosom bersama

dengan 75 protein lainnya. Ribosom merupakan tempat

berlangsungnya translasi. Dengan komponen

penyusunnya yang terdiri dari rRNA dan protein

ribosom mampu mengenali mRNA dan sejumlah enzim yang

protein yang berperanan dalam proses translasi.

Ribosom terdiri dari dua sub unit, yaitu sub

unit kecil dan subunit besar. Sub unit kecil

mengandung sekitar sepertiga masa ribosom dan

sisanya terdapat pada sub unit besar. Dalam keadaan

bebas kedua sub unit ribosm terpisah satu dari yang

lain, dan mereka akan bersatu pada saat proses

translasi akan dimulai. Ukuran ribosme Eukariotik

adalah 80 S atau setara dengan 4.420.000 dalton

lebih besar dibandingkan dengan ribosom pada

prokariotik seperti bakteri 70 S atau setara dengan

2.520.000 dalton.

Di dalam ribosom, terdapat satu situs untuk

mRNA dan dua situs untuk tRNA dan satu situs untuk

enzim transferase peptidil.  Transferase peptidil

adalah enzim yang berperan dalam merangkaikan satu

asam amino dengan asam amino yang lain. Situs mRNA

terdapat pada sub unit kecil dan sedangkan situs

tRNA, yaitu situs A dan P, terdapat pada sebagian

kecil pada sub unit kecil dan bagian terbesar pada

sub unit besar. Situs tranferase peptidil terdapat

pada sub unit besar. Adanya rRNA pada ribosom

memberikan kemampuan pada ribosom untuk mengenali

tRNA dan mRNA.

Sebagian besar ribosom terletak pada

sitoplasma, dan dalam sel eukariotik sejumlah

ribosom terdapat dalam organel intraseluler seperti

mitokondria dan kloroplas. Ribosom-ribosom ini

berfungsi untuk memsintesis protein yang khusus

berfungsi di dalam organel-organel tersebut.

1. TAHAPAN TRANSLASI

Translasi memilik tiga proses, yaitu inisiasi protein,

perpanjangan rantai polipeptida, dan proses akhir

translasi. 

A. Inisiasi translasi

Inisiasi protein memiliki 3 tahapan, yaitu :

1. Penempelan mRNA pada subunit kecil ribosom dengan

cara pengenalan situs Shine Dalgarno oleh rRNA

16S;

2. Penempelan tRNA inisiator pada situs P subunit

kecil ribosom

3. Subunit besar ribosom dengan kompleks subunit

kecil ribosom-tRNA-mRNA, membentuk ribosom

sempurna yang siap membaca kodon-kodon mRNA.

Pada E. coli proses inisiasi dibantu oleh tiga faktor

inisiasi. Ketiga protein tersebut diberi sandi IF1, IF2

dan IF3 (IF singkatan dari inisiasi factor). Sel

eukariotik mengandung faktor inisiasi yang lebih kompleks

dibandingkan dengan prokariotik. Terdapat dua faktor Eif2

yang mempunyai fungsi sama dengan gabungan IF1 dan IF2;

dan IF3 mempunyai fungsi sama dengan IF3.

B. Perpanjangan rantai polipeptida

Proses ini merupakan kejadian yang lain dari proses

inisiasi dengan perangkat reaksi yang berbeda. Dalam

proses perpanjangan akan terlibat sejumlah protein faktor

perpanjangan EF (elongation factor), enzim transferase

peptidil, serta GTP. Pada akhir proses insiasi dihasilkan

satu ribosom sempurna yang berasosiasi dengan aminoasil-

tRNA inisiator dan mRNA.

Pada bakteri masuknya aminoasil-tRNA kedua dan

selanjutnya ke dalam situs A akan dibantu oleh protein

faktor perpanjangan EF-Tu serta GTP yang membentuk

kompleks EF-Tu-GTP-aminoasil-tRNA. Kompleks ini baru

terbentuk jika, dan hanya jika, anti kodon dari

aminoasil-tRNA dapat berinteraksi dengan kodon yang

terdapat pada situs A.  Setelah dua aminoasil-tRNA berada

pada ribosom transferase peptidil akan mengkatalisis

reaksi pembentukan ikatan peptide antara dua asam amino.

C. Akhir proses translasi

Bila ribosom menemui salah satu kodon akhir : UAA, UAG

atau UGA, maka tidak akan ada aminoasil-tRNA yang dapat

menempel pada situs A, karena tidak ada anti kodon yang

cocok, sehingga proses perpanjangan rantai polipeptida

akan berakhir. Ini menyebabkan ribosom tRNA, mRNA dan

polipeptida dipisahkan satu dari yang lainnya. Proses

pemisahan ini dibantu oleh protein RF yang merupakan

faktor pembebas (RF=release factor). Pada E. coli dikenal

tiga RF, yaitu :

1. RF1 : tanggap terhadap kodon UAA dan UAG

2. RF2 : tanggap terhadap kodon UAA dan UGA

3. RF3 : tidak mempunyai kegiatan pembebasan itu

sendiri tetapi merangsang reaksi yang dikatalisis

oleh RF1 dan RF2.

Faktor-faktor pembebas dapat mengenali kodon-kodon

akhir. Ini terbukti dengan menempelnya protein-protein

tersebut pada kodon akhir walaupun dalam keadaan tanpa

ribosom. Pada kodon akhir akan menempel salah satu dari

RF1 atau RF2. faktor-faktor ini akan merubah aktivitas

transferase peptidil (mekanisme masih belum diketahui),

sehingga bukan mereaksikan polipeptida dengan aminoasil-

tRNA melainkan dengan air (H2O).

Tahapan-tahapan translasi dibagi menjadi 3 bagian

utama, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.  Tahapan

tersebut adalah sebagai berikut.

a. Inisiasi

1. Sebuah subunit kecil dari ribosom terikat pada

bagian awal pesan (di 5’)

2. Subunit kemudian menelusuri alur menuju 3’ sampai

mendapatkan codon AUG.

3. Di sini subunit akan bergabung dengan subunit

besar dan sebuah inisiator tRNA.

4. Inisiator tRNA mengikat pada P Site pada ribosom.

b. Elongasi:

1. Sebuah aminoacyl-tRNA (sebuah tRNA yang terikat

kovalen pada asam aminonya) yang dapat

berpasangan basa dengan codon selanjutnya pada

mRNA tiba di A site

2. Asam amino sebelumnya (Met di awal translasi)

terhubung pada asam amino yang datang dengan

ikatan peptida.

3. Inisiator tRNA dilepaskan dari P site.

4. Ribosom berpindah menuju codon selanjutnya.

Pergeseran ini memindahkan tRNA yang baru tiba,

bersama peptida yang dibawanya, menuju P site dan

membuka A site untuk kedatangan aminoacyl-tRNA

yang baru

c. Terminasi

1. Akhir translasi terjadi saat ribosom mencapai

satu atau lebih codon STOP (UAA, UAG, UGA).

II. PENGATURAN TRANSLASI

Ekspresi sebagian besar gen dikendalikan pada

transkripsi. Faktor-faktor transkripsi mengikat pada

promotor yang akan menentukan gen-gen yang akan

ditranskripsi. Namun, ekspresi gen juga dapat

dikendalikan pada tingkat translasi.  Molekul mRNA yang

rusak dapat dihasilkan dari mutasi pada gen dan kesalahan

selama transkripsi dan translasi (meskipun sangat

jarang).

Permesinan Degradasi RNA Umum adalah:

1. Tubuh P

Cytosol dari eukariot mengandung kompleks protein

yang bersaing dengan ribosom untuk akses pada mRNA.

Sementara molekul-molekul ini meningkatkan

aktivitasnya, hal ini mengurutkan mRNA dalam

kumpulan besar yang disebut tubuh P (Processing

Bodies).  Protein-protein penekan ini memecah mRNA

dengan membuang ’kepala’, kemudian membuang ekor

poly(A), dan menurunkan sisa pesan (dalam arah

5’à3’.

2. Exosom

Adalah kompleks makromolekul dengan dua bukaan.

Molekul ini mengambil molekul RNA takterlipat dan

menurunkan pada arah 3’à5’

3. Dengan MicroRNA (miRNA)

Adalah molekul RNA kecil yang mengikat pada bagian

komplemen dari 3’-UTR dari mRNA dan mencegah

translasi oleh ribosome serta mencegah

kehancurannya.

4. Dengan Riboswitch

Regulasi beberapa metabolisme dikendalikan oleh

riboswitch. Suatu riboswitch adalah bagian dari

molekul mRNA dengan situs ikatan spesifik untuk

metabolit

5. Dengan Protein Spesifik Gen

Translasi satu mRNA pada manusia ditekan oleh sebuah

protein : aminoacyl tRNA syntetase.

D. KODE GENETIK

Kode genetik terdiri dari 64 riplet nukleotida.

Triplet ini disebut codon. Dengan tiga pengecualian,

setiap codon mengkodekan untuk satu dari 20 asam amino

yang digunakan dalam sintesis protein. Ini menghasilkan

beberapa redundansi dalam kode yang sebagian besar asam

amino dikodekan oleh lebih dari satu codon.

Sebuah kodon (AUG) memberi dua fungsi yang

berkaitan:

1. Memberi sinyal dimulainya translasi

2. Mengkodekan dimasukkannya asam amino methionine

(Met) ke dalam rantai polipeptida yang sedang

dirakit.

Struktur tRNA alanin di atas mempunyai molekul yang

terdiri atas satu jalur tunggal 77 ribonukleotida. Rantai

ini melipat pada dirinya sendiri, dan sebagian besar basa

penyusunnya berpasangan saling berpasangan untuk

membentuk empat wilayah heliks.  Paling sedikit terdapat

satu jenis tRNA untuk setiap 20 asam amino dalam sintesis

protein. Setiap jenis tRNA memiliki suatu barisan tiga

nukleotida takberpasangan (anticodon) yang dapat terikat

mengikut aturan pasangan basa pada triplet komplementer

pada nukleotida (codon) pada mRNA.

Anticodon       :           3’ CGA 5’

Codon             :           5’ GCU 3’

TTT Phe TCT Ser TAT Tyr TGT CysTTC Phe TCC Ser TAC Tyr TGC CysTTA Leu TCA Ser TAA STOP TGA STOP

TTG Leu TCG Ser TAG STOP TGG TrpCTT Leu CCT Pro CAT His CGT ArgCTC Leu CCC Pro CAC His CGC ArgCTA Leu CCA Pro CAA Gln CGA ArgCTG Leu CCG Pro CAG Gln CGG ArgATT Ile ACT Thr AAT Asn AGT SerATC Ile ACC Thr AAC Asn AGC SerATA Ile ACA Thr AAA Lys AGA ArgATG Met* ACG Thr AAG Lys AGG ArgGTT Val GCT Ala GAT Asp GGT GlyGTC Val GCC Ala GAC Asp GGC GlyGTA Val GCA Ala GAA Glu GGA GlyGTG Val GCG Ala GAG Glu GGG GlyTabel 2. Kode genetik DNA

Tabel 1.  Kode Genetik (codon) RNAU C A G

U

UUUPheni

lalanine

(Phe)

UCU Serine(Se

r)UAU Tyrosine(Tyr)

UGU Cysteine(Cys

)U

UUC Phe UCC Ser UAC Tyr UGC Cys CUUA Leucine (Leu)

UCA Ser UAA Stop UGA Stop A

UUG Leu UCG Ser UAG Stop UGG Tryptophan(Trp) G

C CUU Leuc CCU Proline(P CAU Histidine(His) CGU Arginine(Arg U

ine (Leu

)ro) )

CUC Leu CCC Pro CAC CGC Arg CCUA Leu CCA Pro CAA CGA Arg ACUG Leu CCG Pro CAG CGG Arg G

A

AUU Isol

eucine(I

le)

ACUThreonine(

Thr)AAUAsparagine(ِِAsn) AGU Serine(Ser) U

AUC Ile ACC Thr AAC Asn AGC Ser C

AUA Ile ACA Thr AAA Lysine(Lys) AGA Arginine(Arg) A

AUG Methione(Met)atau Start

ACG Thr AAG Lys AGG Arg G

G

GUU Vali

ne (Val)

GCU Alanine(A

la)

GAU Aspartic

Acid (Asp)GGU Glycine(Gly) U

GUC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gly C

GUA Val GCA Ala GAA GlutamicAcid (Glu) GGA Gly A

GUG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gly G

DAFTAR PUSTAKA

Detke. 2007. Post-Transcriptional Modifications (a.k.a

RNA

processing). www.no15RNAprocessing/pressentation.html.

[21 Nov 2007].

Jusuf, M. 2001. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi Gen.

Sagung Seto. Jakarta.

Maki R et al. 2007. Gene Expression. Proc. Natl. Acad.

Sci. USA 77:2138. www.GeneExpression.html.

Kimball John W. 2006. Kimbal’s Biology Pages.

Zhang Z, Liao B, Xu Ming, Jin Y. 2007. Post-Translation

modification of POU Domain Transcription Factor Okt-4 by

SUMO-1. The Faseb Journal vol 21. www.fasebj.org.


Recommended