+ All Categories
Home > Documents > Perawatan Saluran Akar - baixardoc

Perawatan Saluran Akar - baixardoc

Date post: 15-Mar-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
10
Perawatan Saluran Akar Perawatan Saluran Akar BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi saluran telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi saluran akar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. Tujuannya adalah untuk akar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. Tujuannya adalah untuk mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk lengkung gigi mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk lengkung gigi tetap baik. tetap baik. Perawatan saluran akar membutuhkan ketelatenan sehingga seringkali membutuhkan lebih dari Perawatan saluran akar membutuhkan ketelatenan sehingga seringkali membutuhkan lebih dari 1 kunjungan, bervariasi tergantung kasusnya. kunjungan, bervariasi tergantung kasusnya. Tahapan PSA adalah sebagai berikut: Tahapan PSA adalah sebagai berikut: - Tahap 1 - Tahap 1 Mahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua tambalan dan jaringan Mahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua tambalan dan jaringan rusak pada gigi (karies) dibuang. rusak pada gigi (karies) dibuang. - Tahap 2 - Tahap 2 Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut “file” Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut “file” digunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi di digunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi di tutup dengan tambalan sementara untuk tutup dengan tambalan sementara untuk melindungi kamar pulpa dan saluran ak melindungi kamar pulpa dan saluran ak ar agar tetap bersih. Tambalan sementara akan ar agar tetap bersih. Tambalan sementara akan dibongkar dibongkar pada kunjungan selanjutnya. pada kunjungan selanjutnya. - Tahap 3 - Tahap 3 Saluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpa Saluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpa sampai dengan permukaan mahkota gigi sampai dengan permukaan mahkota gigi ditutup dengan tambalan sementara. ditutup dengan tambalan sementara. - Tahap 4 - Tahap 4 Tambalan sementara Tambalan sementara dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan “crown” (sarung dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan “crown” (sarung gigi). gigi). - Tahap 5 - Tahap 5 Saluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada / tidaknya masalah. Setelah Saluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada / tidaknya masalah. Setelah PSA selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya. PSA selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya. Dalam masa Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi, adakalanya gigi mengalami rasa sakit, bisa karena Dalam masa Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi, adakalanya gigi mengalami rasa sakit, bisa karena saraf pulpa belum seluruhnya mati, bisa juga karena pembersihan yang belum selesai. Bila gigi saraf pulpa belum seluruhnya mati, bisa juga karena pembersihan yang belum selesai. Bila gigi mempunyai akar yang bengkok, maka tingkat mempunyai akar yang bengkok, maka tingkat kesulitan pembersihan saluran akar lebih tinggi kesulitan pembersihan saluran akar lebih tinggi
Transcript

Perawatan Saluran AkarPerawatan Saluran Akar

BAB IBAB I

PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1.1 Latar Belakang

Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yangPerawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang

telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi salurantelah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi saluran

akar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. Tujuannya adalah untukakar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. Tujuannya adalah untuk

mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk lengkung gigimempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk lengkung gigi

tetap baik.tetap baik.

Perawatan saluran akar membutuhkan ketelatenan sehingga seringkali membutuhkan lebih dari Perawatan saluran akar membutuhkan ketelatenan sehingga seringkali membutuhkan lebih dari 11

kunjungan, bervariasi tergantung kasusnya.kunjungan, bervariasi tergantung kasusnya.

Tahapan PSA adalah sebagai berikut:Tahapan PSA adalah sebagai berikut:

- Tahap 1- Tahap 1

Mahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua tambalan dan jaringanMahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua tambalan dan jaringan

rusak pada gigi (karies) dibuang.rusak pada gigi (karies) dibuang.

- Tahap 2- Tahap 2

Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut “file”Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut “file”

digunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi didigunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi di tutup dengan tambalan sementara untuktutup dengan tambalan sementara untuk

melindungi kamar pulpa dan saluran akmelindungi kamar pulpa dan saluran akar agar tetap bersih. Tambalan sementara akan ar agar tetap bersih. Tambalan sementara akan dibongkardibongkar

pada kunjungan selanjutnya.pada kunjungan selanjutnya.

- Tahap 3- Tahap 3

Saluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpaSaluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpa

sampai dengan permukaan mahkota gigi sampai dengan permukaan mahkota gigi ditutup dengan tambalan sementara.ditutup dengan tambalan sementara.

- Tahap 4- Tahap 4

Tambalan sementaraTambalan sementara dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan “crown” (sarungdibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan “crown” (sarung

gigi).gigi).

- Tahap 5- Tahap 5

Saluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada / tidaknya masalah. SetelahSaluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada / tidaknya masalah. Setelah

PSA selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya.PSA selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya.

Dalam masa Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi, adakalanya gigi mengalami rasa sakit, bisa karenaDalam masa Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi, adakalanya gigi mengalami rasa sakit, bisa karena

saraf pulpa belum seluruhnya mati, bisa juga karena pembersihan yang belum selesai. Bila gigisaraf pulpa belum seluruhnya mati, bisa juga karena pembersihan yang belum selesai. Bila gigi

mempunyai akar yang bengkok, maka tingkat mempunyai akar yang bengkok, maka tingkat kesulitan pembersihan saluran akar lebih tinggikesulitan pembersihan saluran akar lebih tinggi

daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-

cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.

Pulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubangPulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubang

yang sudah dalam, proses lubang yang yang sudah dalam, proses lubang yang berlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerotberlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerot

saat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yangsaat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yang

membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, tindakan penambalan yangtindakan penambalan yang

berulang-berulang-ulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbenturulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbentur

karena kecelakaan).karena kecelakaan).

Walaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun halWalaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun hal-hal-hal

di atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteridi atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteri

kemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akarkemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akar

gigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentukgigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentuk

nanah.nanah.

PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa dan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehinggadan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehingga

tulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yangtulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yang

membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif terhadap panas atau dingin,terhadap panas atau dingin,

sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)

gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.

Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.

Bila satu atau lBila satu atau lebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jaebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jadi anda membutuhkan perawatandi anda membutuhkan perawatan

saluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigisaluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigi

di sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisadi sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisa

saja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakaisaja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakai

menggigit dan mengunyah makanan.menggigit dan mengunyah makanan.

1.2 Rumusan Masalah1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus 1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi?dilakukan pulpektomi?

2. Apa saja 2. Apa saja macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?

3. Apa saja 3. Apa saja prosedur perawatan endodontik konvensional?prosedur perawatan endodontik konvensional?

4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?

5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?

1.3 Tujuan1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan 1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi.jembatan harus dilakukan pulpektomi.

2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan k2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya.ontraindikasinya.

daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-

cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.

Pulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubangPulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubang

yang sudah dalam, proses lubang yang yang sudah dalam, proses lubang yang berlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerotberlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerot

saat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yangsaat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yang

membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, tindakan penambalan yangtindakan penambalan yang

berulang-berulang-ulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbenturulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbentur

karena kecelakaan).karena kecelakaan).

Walaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun halWalaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun hal-hal-hal

di atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteridi atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteri

kemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akarkemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akar

gigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentukgigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentuk

nanah.nanah.

PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa dan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehinggadan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehingga

tulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yangtulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yang

membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif terhadap panas atau dingin,terhadap panas atau dingin,

sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)

gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.

Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.

Bila satu atau lBila satu atau lebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jaebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jadi anda membutuhkan perawatandi anda membutuhkan perawatan

saluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigisaluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigi

di sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisadi sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisa

saja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakaisaja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakai

menggigit dan mengunyah makanan.menggigit dan mengunyah makanan.

1.2 Rumusan Masalah1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus 1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi?dilakukan pulpektomi?

2. Apa saja 2. Apa saja macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?

3. Apa saja 3. Apa saja prosedur perawatan endodontik konvensional?prosedur perawatan endodontik konvensional?

4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?

5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?

1.3 Tujuan1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan 1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi.jembatan harus dilakukan pulpektomi.

2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan k2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya.ontraindikasinya.

3. Untuk mengetahui prosedur perawatan endodontik konvensional.3. Untuk mengetahui prosedur perawatan endodontik konvensional.

4. Untuk mengetahui teknik dari perawatan 4. Untuk mengetahui teknik dari perawatan saluran akar.saluran akar.

5. Untuk mengetahui faktor yang 5. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar.menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar.

BAB IIBAB II

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Pada perawatan saluran akar, setelah jaringan Pada perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat pulpa di keluarkan akan terdapat luka yang kemudianluka yang kemudian

dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidak akan tertutup epitelium,dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidak akan tertutup epitelium,

seperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena infeksi ulang. Untuk mencegahseperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena infeksi ulang. Untuk mencegah

penetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutuppenetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutup

dibagian koronal dan apikal, hal ini untuk mencegah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masukdibagian koronal dan apikal, hal ini untuk mencegah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masuk

ke periapikal bagi organisme. Selain itu untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa olehke periapikal bagi organisme. Selain itu untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa oleh

mikroorganisme dari rongga mulut. Seluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentinmikroorganisme dari rongga mulut. Seluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentin

dan saluran asesori (Harty, 1992).dan saluran asesori (Harty, 1992).

Perawatan saluran akar merupakan salah satu Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan mempertahankan gigijenis perawatan yang bertujuan mempertahankan gigi

agar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara lain : preparasi saluran akar yangagar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara lain : preparasi saluran akar yang

meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran akar.meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran akar.

Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik,Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik,

terutama pada bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi yang kurang bersih akan mengalamiterutama pada bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi yang kurang bersih akan mengalami

kegagalan perawatan, bahkan kegagalan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik.kegagalan perawatan, bahkan kegagalan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik.

Pengisian saluran akar dilakukan untuk Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akarmencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akar

melalui koronal, mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal, melalui koronal, mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal, mencegah masuknya cairanmencegah masuknya cairan

 jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal ka jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapat sebagai media bakteri, danrena dapat sebagai media bakteri, dan

menciptakan lingkungan biologis yang menciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhan jaringan. Hasil pengisiansesuai untuk proses penyembuhan jaringan. Hasil pengisian

saluran akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yangsaluran akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yang

kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Pasta saluran akarkurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Pasta saluran akar

merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruangan antara bahan pengisi (semi ruangan antara bahan pengisi (semi solidsolid

atau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak teraturatau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak teratur

(Walton & Torabinejad, 1996).(Walton & Torabinejad, 1996).

Setelah dilakukan pembersihan, perbaikan bentuk dan desinfeksi, saluran akar Setelah dilakukan pembersihan, perbaikan bentuk dan desinfeksi, saluran akar akan diisi. Adaakan diisi. Ada

beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan tindakan pengisian saluran akar yaitutindakan pengisian saluran akar yaitu

gigi bebas dari rasa sakit, saluran akar bersih dan kering, tidak terdapat nanah, tidak terdapat baugigi bebas dari rasa sakit, saluran akar bersih dan kering, tidak terdapat nanah, tidak terdapat bau

busuk (Tarigan, 1994).busuk (Tarigan, 1994).

Sebelum pengisian saluran akar, dilakukan preparasi saluran akar. Preparasi saluran akarSebelum pengisian saluran akar, dilakukan preparasi saluran akar. Preparasi saluran akar

biomekanikal dalam perawatan endodonti bertujuan untuk membersihkan dan membentuk saluranbiomekanikal dalam perawatan endodonti bertujuan untuk membersihkan dan membentuk saluran

dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan bahan dan teknik pengisian dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan bahan dan teknik pengisian yang sesuai. Bilayang sesuai. Bila

preparasi saluran akar tidak dilakukan, maka perawatan endodontik akan gagal. Oleh karena itu,

preparasi saluran akar biomekanikal harus dilakukan sebaik mungkin, sesuai dengan bentuk saluran

akar (Harty, 1992).

Dengan adanya bentuk gigi yang berbeda, anatomi rongga pulpa dari setiap gigi juga tidak sama,

sehingga teknik preparasi saluran akar pada gigi yang satu akan berbeda dengan gigi yang lain. Jadi

dalam melakukan preparasi saluran akar pada gigi yang mempunyai bentuk anatomi saluran yang

berbeda, diperlukan beberapa teknik preparasi saluran akar yang sesuai yaitu : teknik preparasi

konvensional, telescope, flaring, step-back (Tarigan, 1994; Rodneey, dkk, 1994).

Saluran akar harus dikeringkan setelah irigasi yang terakhir, terutama sebelum pengisian saluran

akar. Cairan dapat diaspirasi dengan meletakkan ujung spuit pada dinding saluran akar. pengeringan

menyeluruh dapat dilakukan dengan menggunakan paper point yang tediri dari berbagai macam

ukuran. Secara klinis perlu disadari bahwa paper point bekerja seperti kertas penyerap dan harus

diberi waktu dalam saluran akar agar dapat bekerja efektif. Paper point dapat dipegang dengan

pinset dan diukur sesuai dengan panjang kerja sehingga ujungnya tidak terdorong secara tidak

sengaja melalui foramen apikal. Paper point dimasukkan secara perlahan sehingga mengurangi

terdorongnya cairan irigasi ke dalam jaringan apikal. Kecelakaan seperti ini dapat menyebabkan

pasien merasa sakit pada terapi endodontik (Harty, 1992).

Saluran akar segera diisi setelah pengeringan. Pada kasus pulpektomi vital, pengisian saluran segera

dilakukan setelah preparasi dan pembersihan, hal ini dapat mengurangi resiko kontaminasi saluran

akar, waktu yang diperlukan untuk perawatan dan menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi

(Harty, 1992).

Ada berbagai macam teknik pengisian saluran akar, yang dapat dibagi menjadi teknik sementasi

cone, teknik guttapercha hangat, teknik preparasi dentin. Hasil penelitian belum dapat membuktikan

keunggulan teknik tersebut walaupun memang ada beberapa teknik yang kemungkinan

kebocorannya lebih besar dari yang lain (Harty, 1992).

Pada umumnya bahan pengisi saluran akar digolongkan dalam golongan padat, pasta, dan semen.

Yang termasuk golongan padat ialah poin gutaperca, poin perak, poin titan, poin emas. Golongan

pasta; bahan ini tidak mengeras dalam saluran akar misalnya jodoform pasta (Walkhoff). Golongan

semen; bahan ini setelah beberapa waktu dalam saluran akar akan mengeras (Tarigan, 1994).

Pasta dan semen dapat dibagi dalam lima kelompok; berbahan dasar zinc okside eugenol, resin

komposit, gutta perca, bahan adhesif dentin, bahan yang ditambah obat- obatan (Harty, 1992).

Tidak ada bahan pengisi saluran akar yang mempunyai sifat yang ideal. Tetapi paling tidak

memenuhi beberapa kriteria yaitu mudah dimasukkan kedalam saluran akar, harus dapat menutup

saluran lateral atau apikal, tidak boleh menyusut sesudah dimasukkan kedalam saluran akar gigi.

Tidak dapat ditembus oleh air atau kelembaban, bakteriostatik, radiopague, tidak mewarnai struktur

gigi, tidak mengiritasi jaringan apikal, steril atau dapat dengan mudah disterilkan, tidak larut dalam

cairan jaringan, bukan penghantar panas, pada waktu dimasukkan harus dalam keadaan pekat atau

semi solid dan sesudahnya menjadi keras (Tarigan, 1994; Walton & Torabinejad, 1996).

Seperti halnya seluruh perawatan gigi, penggabungan beberapa faktor mempengaruhi hasil suatu

perawatan endodontik. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perawatan

saluran akar adalah faktor patologi, factor penderita, faktor anatomi, faktor perawatan dan

kecelakaan prosedur perawatan (Ingle, 1985; Cohen & Burn, 1994; Walton & Torabinejab, 1996).

1. Faktor Patologis

Keberadaan lesi di jaringan pulpa dan lesi di periapikal mempengaruhi tingkat keberhasilan

perawatan saluran akar. Beberapa penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin menentukan secara

klinis besarnya jaringan vital yang tersisa dalam saluran akar dan derajat keterlibatan jaringan

peripikal. Faktor patologi yang dapat mempengaruhi hasil perawatan saluran akar adalah (Ingle,

1985; Walton & Torabinejad, 1996) :

1. Keadaan patologis jaringan pulpa.

Beberapa peneliti melaporkan tidak ada perbedaan yang berarti dalam keberhasilan atau kegagalan

perawatan saluran akar yang melibatkan jaringan pulpa vital dengan pulpa nekrosis. Peneliti lain

menemukan bahwa kasus dengan pulpa nekrosis memiliki prognosis yang lebih baik bila tidak

terdapat lesi periapikal.

2. Keadaan patologis periapikal

Adanya granuloma atau kista di periapikal dapat mempengaruhi hasil perawatan saluran akar.

Secara umum dipercaya bahwa kista apikal is menghasilkan prognosis yang lebih buruk dibandingkan

dengan lesi granulomatosa. Teori ini belum dapat dibuktikan karena secara radiografis belum dapat

dibedakan dengan jelas ke dua lesi ini dan pemeriksaan histologi kista periapikal sulit dilakukan.

3. Keadaan periodontal

Kerusakan jaringan periodontal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prognosis perawatan

saluran akar. Bila ada hubungan antara rongga mulut dengan daerah periapikal melalui suatu poket

periodontal, akan mencegah terjadinya proses penyembuhan jaringan lunak di periapikal. Toksin

yang dihasilkan oleh plak dentobakterial dapat menambah bertahannya reaksi inflamasi.

4. Resorpsi internal dan eksternal

Kesuksesan perawatan saluran akar bergantung pada kemampuan menghentikan perkembangan

resorpsi. Resorpsi internal sebagian besar prognosisnya buruk karena sulit menentukan gambaran

radiografis, apakah resorpsi internal telah menyebabkan perforasi. Bermacam-macam cara pengisian

saluran akar yang teresorpsi agar mendapatkan pengisian yang hermetis.

2. Faktor Penderita

Faktor penderita yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan saluran

akar adalah sebagai berikut (Ingle, 1985; Cohen & Burns, 1994; Walton &Torabinejad, 1996) :

1. Motivasi Penderita

Pasien yang merasa kurang penting memelihara kesehatan mulut dan melalaikannya, mempunyai

risiko perawatan yang buruk. Ketidaksenangan yang mungkin timbul selama perawatan akan

menyebabkan mereka memilih untuk diekstraksi (Sommer, 1961).

2. Usia Penderita

Usia penderita tidak merupakan faktor yang berarti bagi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan

perawatan saluran akar. Pasien yang lebih tua usianya mengalami penyembuhan yang sama

cepatnya dengan pasien yang muda. Tetapi penting diketahui bahwa perawatan lebih sulit dilakukan

pada orang tua karena giginya telah banyak mengalami kalsifikasi. Hali ini mengakibatkan prognosis

yang buruk, tingkat perawatan bergantung pada kasusnya (Ingle, 1985).

3. Keadaan kesehatan umum

Pasien yang memiliki kesehatan umum buruk secara umum memiliki risiko yang buruk terhadap

perawatan saluran akar, ketahanan terhadap infeksi di bawah normal. Oleh karena itu keadaan

penyakit sistemik, misalnya penyakit jantung, diabetes atau hepatitis, dapat menjelaskan kegagalan

perawatan saluran akar di luar kontrol ahli endodontis (Sommer, dkk, 1961; Cohen & Burns, 1994).

3. Faktor Perawatan

Faktor perawatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan saluran

akar bergantung kepada :

1. Perbedaan operator

Dalam perawatan saluran akar dibutuhkan pengetahuan dan aplikasi ilmu biologi serta pelatihan,

kecakapan dan kemampuan dalam manipulasi dan menggunakan instrumen-instrumen yang

dirancang khusus. Prosedur-prosedur khusus dalam perawatan saluran akar digunakan untuk

memperoleh keberhasilan perawatan. Menjadi kewajiban bagi dokter gigi untuk menganalisa

pengetahuan serta kemampuan dalam merawat gigi secara benar dan efektif (Healey, 1960; Walton

&Torabinejad, 1996).

2. Teknik-teknik perawatan

Banyak teknik instrumentasi dan pengisian saluran akar yang tersedia bagi dokter gigi, namun

keuntungan klinis secara individual dari masing-masing ukuran keberhasilan secara umum belum

dapat ditetapkan. Suatu penelitian menunjukan bahwa teknik yang menghasilkan penutupan apikal

yang buruk, akan menghasilkan prognosis yang buruk pula (Walton & Torabinejad, 1996).

3. Perluasan preparasi atau pengisian saluran akar.

Belum ada penetapan panjang kerja dan tingkat pengisian saluran akar yang ideal dan pasti. Tingkat

yang disarankan ialah 0,5 mm, 1 mm atau 1-2 mm lebih pendek dari akar radiografis dan disesuaikan

dengan usia penderita. Tingkat keberhasilan yang rendah biasanya berhubungan dengan pengisian

yang berlebih, mungkin disebabkan iritasi oleh bahan-bahan dan penutupan apikal yang buruk.

Dengan tetap melakukan pengisian saluran akar yang lebih pendek dari apeks radiografis, akan

mengurangi kemungkinan kerusakan jaringan periapikal yang lebih jauh (Walton & Torabinejad,

1996).

4. Faktor Anatomi Gigi

Faktor anatomi gigi dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu perawatan saluran akar

dengan mempertimbangkan :

1. Bentuk saluran akar

Adanya pengbengkokan, penyumbatan,saluran akar yang sempit, atau bentuk abnormal lai nnya

akan berpengaruh terhadap derajat kesulitan perawatan saluran akar yang dilakukan yang memberi

efek langsung terhadap prognosis (Walton & Torabinejad, 1996).

2. Kelompok gigi

Ada yang berpendapat bahwa perawatan saluran akar pada gigi tunggal mempunyai hasil yang lebih

baik dari pada yang berakar jamak. Hal ini disebabkan karena ada hubungannya dengan interpretasi

dan visualisasi daerah apikal pada gambaran radiografi. Tulang kortikal gigi-gigi anterior lebih tipis

dibandingkan dengan gigi-gigi posterior sehingga lesi resorpsi pada apeks gigi anterior terlihat lebih

 jelas. Selain itu, superimposisi struktur radioopak daerah periapikal untuk gigi-gigi anterior terjadi

lebih sedikit, sehingga interpretasi radiografinya mudah dilakukan. Radiografi standar lebih mudah

didapat pada gigi anterior, sehingga perubahan periapikal lebih mudah diobservasi dibandingkan

dengan gambaran radiologi gigi posterior (Walton & Torabinejad, 1989).

3. Saluran lateral atau saluran tambahan

Hubungan pulpa dengan ligamen periodontal tidak terbatas melalui bagian apikal saja, tetapi juga

melalui saluran tambahan yang dapat ditemukan pada setiap permukaan akar. Sebagian besar

ditemukan pada setengah apikal akar dan daerah percabangan akar gigi molar yang umumnya

berjalan langsung dari saluran akar ke ligamen periodontal (Ingle, 1985).

Preparasi dan pengisian saluran akar tanpa memperhitungkan adanya saluran tambahan, sering

menimbulkan rasa sakit yang hebat sesudah perawatan dan menjurus ke arah kegagalan perawatan

akhir (Guttman, 1988).

5. Kecelakaan Prosedural

Kecelakaan pada perawatan saluran akar dapat memberi pengaruh pada hasil akhir perawatan

saluran akar, misalnya :

1. Terbentuknya ledge (birai) atau perforasi lateral.

Birai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan dinding saluran akar yangBirai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan dinding saluran akar yang

merintangi penempatan instrumen untuk mencapai ujung saluran (Guttman, et all, 1992). Biraimerintangi penempatan instrumen untuk mencapai ujung saluran (Guttman, et all, 1992). Birai

terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar, tidak terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar, tidak sesuai dengan urutan;sesuai dengan urutan;

penempatan instrument yang kurang dari panjang kerja penempatan instrument yang kurang dari panjang kerja atau penggunaan instrumen yang lurus sertaatau penggunaan instrumen yang lurus serta

tidak fleksibel di dalam saluran akar yang bengkok (Grossman, 1988, Weine, 1996).tidak fleksibel di dalam saluran akar yang bengkok (Grossman, 1988, Weine, 1996).

Birai dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang merugikan pada prognosis selamaBirai dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang merugikan pada prognosis selama

kejadian ini menghalangi pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran akakejadian ini menghalangi pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran aka r yang memadair yang memadai

(Walton & Torabinejad, 1966).(Walton & Torabinejad, 1966).

2. Instrumen patah2. Instrumen patah

Patahnya instrumen yang terjadi pada waktu melakukan perawatan Patahnya instrumen yang terjadi pada waktu melakukan perawatan saluran akar akansaluran akar akan

mempengaruhi prognosis keberhasilan dan kegagalan perawatan. Prognosisnya bergantung padamempengaruhi prognosis keberhasilan dan kegagalan perawatan. Prognosisnya bergantung pada

seberapa banyak saluran sebelah apikal patahan yang seberapa banyak saluran sebelah apikal patahan yang masih belum dibersihkan dan belummasih belum dibersihkan dan belum

diobturasi serta seberapa banyak patahannya. Prognosis yang diobturasi serta seberapa banyak patahannya. Prognosis yang baik jika patahan instrumen yangbaik jika patahan instrumen yang

besar dan terjadi ditahap akhir besar dan terjadi ditahap akhir preparasi serta mendekati panjang kerja. Prognosis yang lpreparasi serta mendekati panjang kerja. Prognosis yang lebih burukebih buruk

 jika saluran akar belum dibersihkan dan patahann jika saluran akar belum dibersihkan dan patahannya terjadi dekat apeks atau diluar foramen apiya terjadi dekat apeks atau diluar foramen apikaliskalis

pada tahap awal preparasi (Grossman, 1988; Walton & Torabinejad, 1996).pada tahap awal preparasi (Grossman, 1988; Walton & Torabinejad, 1996).

4. Fraktur akar vertikal4. Fraktur akar vertikal

Fraktur akar vertikal dapat Fraktur akar vertikal dapat disebabkan oleh kekuatan kondensasi aplikasi yang berlebihan padadisebabkan oleh kekuatan kondensasi aplikasi yang berlebihan pada

waktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan pasak. Adanya fraktur akar vertikalwaktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan pasak. Adanya fraktur akar vertikal

memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil perawatan karena menyebabkan iritasi terhadapperawatan karena menyebabkan iritasi terhadap

ligamen periodontal (Walton &Torabinejad, 1996).ligamen periodontal (Walton &Torabinejad, 1996).

BAGAN PERAWATAN SALURAN AKARBAGAN PERAWATAN SALURAN AKAR

BAB IIIBAB III

PEMBAHASANPEMBAHASAN

3.1 PEMBUATAN GIGI TIRUAN MAHKOTA DAN JEMBATAN3.1 PEMBUATAN GIGI TIRUAN MAHKOTA DAN JEMBATAN

Bridge Fixed Prosthodontic (gigi tiruan jembatan), merupakan Gigi Tiruan Cekat untuk menggantikanBridge Fixed Prosthodontic (gigi tiruan jembatan), merupakan Gigi Tiruan Cekat untuk menggantikan

kehilangan gigi asli dimana gigi asli yang hilang itu masih di dampingi 2 gigi yang masih ada dikehilangan gigi asli dimana gigi asli yang hilang itu masih di dampingi 2 gigi yang masih ada di

sebelahnya. Ke-2 gigi tetangga yang masih ada itu di jadikan abutment (penyangga) untuk pontiksebelahnya. Ke-2 gigi tetangga yang masih ada itu di jadikan abutment (penyangga) untuk pontik

(gigi hilang yang akan kita gantikan). Ke-2 gigi tetangga itu akan di kecilkan ukurannya pada saat(gigi hilang yang akan kita gantikan). Ke-2 gigi tetangga itu akan di kecilkan ukurannya pada saat

preparasi, dibuatkan mahkota jacket dan di buat perlekatannya pada ke-2 penyangga ini dengan dipreparasi, dibuatkan mahkota jacket dan di buat perlekatannya pada ke-2 penyangga ini dengan di

sementasi sehingga tidak dapat dilepas pasien.sementasi sehingga tidak dapat dilepas pasien.

Sedangkan untuk pembuatan mahkota, crown di Sedangkan untuk pembuatan mahkota, crown di jadikan indikasi karena menutupi seluruhjadikan indikasi karena menutupi seluruh

permukaan gigi dengan direkatkan oleh bahan cement perekat ke sisa mahkota gigi asli, sehinggapermukaan gigi dengan direkatkan oleh bahan cement perekat ke sisa mahkota gigi asli, sehingga

akan lebih awet dan tak mudah lepas. Perlekatannya dengan gigi umumnya baik, namun masihakan lebih awet dan tak mudah lepas. Perlekatannya dengan gigi umumnya baik, namun masih

dapat dilepas oleh dokter gigi dengan alat khusus. Jadi, metode pembuatannya, sisa jaringan gigi aslidapat dilepas oleh dokter gigi dengan alat khusus. Jadi, metode pembuatannya, sisa jaringan gigi asli

si pasien di preparasi dengan mengecilkan ukuran gigi asli dahulu sehingga crown dapat di rekatkansi pasien di preparasi dengan mengecilkan ukuran gigi asli dahulu sehingga crown dapat di rekatkan

secara permanen. Selama crown dibuat, pada secara permanen. Selama crown dibuat, pada pasien akan dibuatkan provisoris (mahkotapasien akan dibuatkan provisoris (mahkota

sementara). Dan tentu saja, gigi tersebut masih dalam keadaan vital, dimana pulpa gigi belumsementara). Dan tentu saja, gigi tersebut masih dalam keadaan vital, dimana pulpa gigi belum

terkena. Jika pulpa gigi terkena. Jika pulpa gigi terkena,maka konsep perawatan berubah menjadi perawatan saluran akarterkena,maka konsep perawatan berubah menjadi perawatan saluran akar

dan pembuatan mahkota pasak berinti.dan pembuatan mahkota pasak berinti.

Jadi pembuatan gigi tiruan jembatan Jadi pembuatan gigi tiruan jembatan dan mahkota tidak harus melalui dan mahkota tidak harus melalui pulpektomi. Pulpektomipulpektomi. Pulpektomi

dilakukan apabila pulpa gigi dari gigi yang akan dipreparasi terkena infeksi. Bila gigi dalam keadaandilakukan apabila pulpa gigi dari gigi yang akan dipreparasi terkena infeksi. Bila gigi dalam keadaan

vital (pulpa belum terkena) maka pulpektomi tidak perlu dilakukan.vital (pulpa belum terkena) maka pulpektomi tidak perlu dilakukan.

3.2 MACAM-MACAM PERAWATAN ENDODONTIK3.2 MACAM-MACAM PERAWATAN ENDODONTIK

3.2.1. ENDO KONVENSIONAL3.2.1. ENDO KONVENSIONAL

1. PULP CAPPING1. PULP CAPPING

a. DIREKa. DIREK

b. INDIREKb. INDIREK

2. PULPOTOMI2. PULPOTOMI

3. PERAWATAN S.A3. PERAWATAN S.A

a. PULPEKTOMIa. PULPEKTOMI

b. ENDOINTRAKANALb. ENDOINTRAKANAL

4. APEKSIFIKASI4. APEKSIFIKASI

3.2.2. ENDO BEDAH3.2.2. ENDO BEDAH

1. KURETASE APEKS1. KURETASE APEKS

2. RESEKSI APEKS2. RESEKSI APEKS


Recommended