Date post: | 15-Mar-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Perawatan Saluran AkarPerawatan Saluran Akar
BAB IBAB I
PENDAHULUANPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang1.1 Latar Belakang
Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yangPerawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang
telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi salurantelah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi saluran
akar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. Tujuannya adalah untukakar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk lengkung gigimempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk lengkung gigi
tetap baik.tetap baik.
Perawatan saluran akar membutuhkan ketelatenan sehingga seringkali membutuhkan lebih dari Perawatan saluran akar membutuhkan ketelatenan sehingga seringkali membutuhkan lebih dari 11
kunjungan, bervariasi tergantung kasusnya.kunjungan, bervariasi tergantung kasusnya.
Tahapan PSA adalah sebagai berikut:Tahapan PSA adalah sebagai berikut:
- Tahap 1- Tahap 1
Mahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua tambalan dan jaringanMahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua tambalan dan jaringan
rusak pada gigi (karies) dibuang.rusak pada gigi (karies) dibuang.
- Tahap 2- Tahap 2
Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut “file”Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut “file”
digunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi didigunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi di tutup dengan tambalan sementara untuktutup dengan tambalan sementara untuk
melindungi kamar pulpa dan saluran akmelindungi kamar pulpa dan saluran akar agar tetap bersih. Tambalan sementara akan ar agar tetap bersih. Tambalan sementara akan dibongkardibongkar
pada kunjungan selanjutnya.pada kunjungan selanjutnya.
- Tahap 3- Tahap 3
Saluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpaSaluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpa
sampai dengan permukaan mahkota gigi sampai dengan permukaan mahkota gigi ditutup dengan tambalan sementara.ditutup dengan tambalan sementara.
- Tahap 4- Tahap 4
Tambalan sementaraTambalan sementara dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan “crown” (sarungdibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan “crown” (sarung
gigi).gigi).
- Tahap 5- Tahap 5
Saluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada / tidaknya masalah. SetelahSaluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada / tidaknya masalah. Setelah
PSA selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya.PSA selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya.
Dalam masa Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi, adakalanya gigi mengalami rasa sakit, bisa karenaDalam masa Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi, adakalanya gigi mengalami rasa sakit, bisa karena
saraf pulpa belum seluruhnya mati, bisa juga karena pembersihan yang belum selesai. Bila gigisaraf pulpa belum seluruhnya mati, bisa juga karena pembersihan yang belum selesai. Bila gigi
mempunyai akar yang bengkok, maka tingkat mempunyai akar yang bengkok, maka tingkat kesulitan pembersihan saluran akar lebih tinggikesulitan pembersihan saluran akar lebih tinggi
daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-
cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.
Pulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubangPulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubang
yang sudah dalam, proses lubang yang yang sudah dalam, proses lubang yang berlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerotberlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerot
saat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yangsaat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yang
membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, tindakan penambalan yangtindakan penambalan yang
berulang-berulang-ulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbenturulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbentur
karena kecelakaan).karena kecelakaan).
Walaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun halWalaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun hal-hal-hal
di atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteridi atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteri
kemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akarkemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akar
gigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentukgigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentuk
nanah.nanah.
PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa dan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehinggadan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehingga
tulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yangtulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yang
membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif terhadap panas atau dingin,terhadap panas atau dingin,
sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)
gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.
Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.
Bila satu atau lBila satu atau lebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jaebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jadi anda membutuhkan perawatandi anda membutuhkan perawatan
saluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigisaluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigi
di sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisadi sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisa
saja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakaisaja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakai
menggigit dan mengunyah makanan.menggigit dan mengunyah makanan.
1.2 Rumusan Masalah1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus 1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi?dilakukan pulpektomi?
2. Apa saja 2. Apa saja macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?
3. Apa saja 3. Apa saja prosedur perawatan endodontik konvensional?prosedur perawatan endodontik konvensional?
4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?
5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?
1.3 Tujuan1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan 1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi.jembatan harus dilakukan pulpektomi.
2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan k2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya.ontraindikasinya.
daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama mempunyai cabang-
cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal karena faktor-faktor di atas.
Pulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubangPulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubang
yang sudah dalam, proses lubang yang yang sudah dalam, proses lubang yang berlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerotberlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerot
saat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yangsaat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yang
membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, tindakan penambalan yangtindakan penambalan yang
berulang-berulang-ulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbenturulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbentur
karena kecelakaan).karena kecelakaan).
Walaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun halWalaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun hal-hal-hal
di atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteridi atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteri
kemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akarkemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akar
gigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentukgigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentuk
nanah.nanah.
PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa dan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehinggadan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehingga
tulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yangtulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. Gejala-gejala gigi yang
membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif terhadap panas atau dingin,terhadap panas atau dingin,
sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna)
gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah.
Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.
Bila satu atau lBila satu atau lebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jaebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jadi anda membutuhkan perawatandi anda membutuhkan perawatan
saluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigisaluran akar. Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigi
di sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisadi sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisa
saja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakaisaja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakai
menggigit dan mengunyah makanan.menggigit dan mengunyah makanan.
1.2 Rumusan Masalah1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus 1. Apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi?dilakukan pulpektomi?
2. Apa saja 2. Apa saja macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya?
3. Apa saja 3. Apa saja prosedur perawatan endodontik konvensional?prosedur perawatan endodontik konvensional?
4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?4. Apa saja teknik dari perawatan saluran akar?
5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?5. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar?
1.3 Tujuan1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan 1. Untuk mengetahui apakah semua pembuatan mahkota dan jembatan harus dilakukan pulpektomi.jembatan harus dilakukan pulpektomi.
2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan k2. Untuk mengetahui macam-macam perawatan endodontik beserta indikasi dan kontraindikasinya.ontraindikasinya.
3. Untuk mengetahui prosedur perawatan endodontik konvensional.3. Untuk mengetahui prosedur perawatan endodontik konvensional.
4. Untuk mengetahui teknik dari perawatan 4. Untuk mengetahui teknik dari perawatan saluran akar.saluran akar.
5. Untuk mengetahui faktor yang 5. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar.menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran akar.
BAB IIBAB II
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Pada perawatan saluran akar, setelah jaringan Pada perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat pulpa di keluarkan akan terdapat luka yang kemudianluka yang kemudian
dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidak akan tertutup epitelium,dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidak akan tertutup epitelium,
seperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena infeksi ulang. Untuk mencegahseperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena infeksi ulang. Untuk mencegah
penetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutuppenetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutup
dibagian koronal dan apikal, hal ini untuk mencegah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masukdibagian koronal dan apikal, hal ini untuk mencegah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masuk
ke periapikal bagi organisme. Selain itu untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa olehke periapikal bagi organisme. Selain itu untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa oleh
mikroorganisme dari rongga mulut. Seluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentinmikroorganisme dari rongga mulut. Seluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentin
dan saluran asesori (Harty, 1992).dan saluran asesori (Harty, 1992).
Perawatan saluran akar merupakan salah satu Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan mempertahankan gigijenis perawatan yang bertujuan mempertahankan gigi
agar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara lain : preparasi saluran akar yangagar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara lain : preparasi saluran akar yang
meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran akar.meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran akar.
Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik,Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik,
terutama pada bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi yang kurang bersih akan mengalamiterutama pada bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi yang kurang bersih akan mengalami
kegagalan perawatan, bahkan kegagalan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik.kegagalan perawatan, bahkan kegagalan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik.
Pengisian saluran akar dilakukan untuk Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akarmencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akar
melalui koronal, mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal, melalui koronal, mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal, mencegah masuknya cairanmencegah masuknya cairan
jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal ka jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapat sebagai media bakteri, danrena dapat sebagai media bakteri, dan
menciptakan lingkungan biologis yang menciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhan jaringan. Hasil pengisiansesuai untuk proses penyembuhan jaringan. Hasil pengisian
saluran akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yangsaluran akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yang
kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Pasta saluran akarkurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Pasta saluran akar
merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruangan antara bahan pengisi (semi ruangan antara bahan pengisi (semi solidsolid
atau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak teraturatau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak teratur
(Walton & Torabinejad, 1996).(Walton & Torabinejad, 1996).
Setelah dilakukan pembersihan, perbaikan bentuk dan desinfeksi, saluran akar Setelah dilakukan pembersihan, perbaikan bentuk dan desinfeksi, saluran akar akan diisi. Adaakan diisi. Ada
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan tindakan pengisian saluran akar yaitutindakan pengisian saluran akar yaitu
gigi bebas dari rasa sakit, saluran akar bersih dan kering, tidak terdapat nanah, tidak terdapat baugigi bebas dari rasa sakit, saluran akar bersih dan kering, tidak terdapat nanah, tidak terdapat bau
busuk (Tarigan, 1994).busuk (Tarigan, 1994).
Sebelum pengisian saluran akar, dilakukan preparasi saluran akar. Preparasi saluran akarSebelum pengisian saluran akar, dilakukan preparasi saluran akar. Preparasi saluran akar
biomekanikal dalam perawatan endodonti bertujuan untuk membersihkan dan membentuk saluranbiomekanikal dalam perawatan endodonti bertujuan untuk membersihkan dan membentuk saluran
dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan bahan dan teknik pengisian dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan bahan dan teknik pengisian yang sesuai. Bilayang sesuai. Bila
preparasi saluran akar tidak dilakukan, maka perawatan endodontik akan gagal. Oleh karena itu,
preparasi saluran akar biomekanikal harus dilakukan sebaik mungkin, sesuai dengan bentuk saluran
akar (Harty, 1992).
Dengan adanya bentuk gigi yang berbeda, anatomi rongga pulpa dari setiap gigi juga tidak sama,
sehingga teknik preparasi saluran akar pada gigi yang satu akan berbeda dengan gigi yang lain. Jadi
dalam melakukan preparasi saluran akar pada gigi yang mempunyai bentuk anatomi saluran yang
berbeda, diperlukan beberapa teknik preparasi saluran akar yang sesuai yaitu : teknik preparasi
konvensional, telescope, flaring, step-back (Tarigan, 1994; Rodneey, dkk, 1994).
Saluran akar harus dikeringkan setelah irigasi yang terakhir, terutama sebelum pengisian saluran
akar. Cairan dapat diaspirasi dengan meletakkan ujung spuit pada dinding saluran akar. pengeringan
menyeluruh dapat dilakukan dengan menggunakan paper point yang tediri dari berbagai macam
ukuran. Secara klinis perlu disadari bahwa paper point bekerja seperti kertas penyerap dan harus
diberi waktu dalam saluran akar agar dapat bekerja efektif. Paper point dapat dipegang dengan
pinset dan diukur sesuai dengan panjang kerja sehingga ujungnya tidak terdorong secara tidak
sengaja melalui foramen apikal. Paper point dimasukkan secara perlahan sehingga mengurangi
terdorongnya cairan irigasi ke dalam jaringan apikal. Kecelakaan seperti ini dapat menyebabkan
pasien merasa sakit pada terapi endodontik (Harty, 1992).
Saluran akar segera diisi setelah pengeringan. Pada kasus pulpektomi vital, pengisian saluran segera
dilakukan setelah preparasi dan pembersihan, hal ini dapat mengurangi resiko kontaminasi saluran
akar, waktu yang diperlukan untuk perawatan dan menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi
(Harty, 1992).
Ada berbagai macam teknik pengisian saluran akar, yang dapat dibagi menjadi teknik sementasi
cone, teknik guttapercha hangat, teknik preparasi dentin. Hasil penelitian belum dapat membuktikan
keunggulan teknik tersebut walaupun memang ada beberapa teknik yang kemungkinan
kebocorannya lebih besar dari yang lain (Harty, 1992).
Pada umumnya bahan pengisi saluran akar digolongkan dalam golongan padat, pasta, dan semen.
Yang termasuk golongan padat ialah poin gutaperca, poin perak, poin titan, poin emas. Golongan
pasta; bahan ini tidak mengeras dalam saluran akar misalnya jodoform pasta (Walkhoff). Golongan
semen; bahan ini setelah beberapa waktu dalam saluran akar akan mengeras (Tarigan, 1994).
Pasta dan semen dapat dibagi dalam lima kelompok; berbahan dasar zinc okside eugenol, resin
komposit, gutta perca, bahan adhesif dentin, bahan yang ditambah obat- obatan (Harty, 1992).
Tidak ada bahan pengisi saluran akar yang mempunyai sifat yang ideal. Tetapi paling tidak
memenuhi beberapa kriteria yaitu mudah dimasukkan kedalam saluran akar, harus dapat menutup
saluran lateral atau apikal, tidak boleh menyusut sesudah dimasukkan kedalam saluran akar gigi.
Tidak dapat ditembus oleh air atau kelembaban, bakteriostatik, radiopague, tidak mewarnai struktur
gigi, tidak mengiritasi jaringan apikal, steril atau dapat dengan mudah disterilkan, tidak larut dalam
cairan jaringan, bukan penghantar panas, pada waktu dimasukkan harus dalam keadaan pekat atau
semi solid dan sesudahnya menjadi keras (Tarigan, 1994; Walton & Torabinejad, 1996).
Seperti halnya seluruh perawatan gigi, penggabungan beberapa faktor mempengaruhi hasil suatu
perawatan endodontik. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perawatan
saluran akar adalah faktor patologi, factor penderita, faktor anatomi, faktor perawatan dan
kecelakaan prosedur perawatan (Ingle, 1985; Cohen & Burn, 1994; Walton & Torabinejab, 1996).
1. Faktor Patologis
Keberadaan lesi di jaringan pulpa dan lesi di periapikal mempengaruhi tingkat keberhasilan
perawatan saluran akar. Beberapa penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin menentukan secara
klinis besarnya jaringan vital yang tersisa dalam saluran akar dan derajat keterlibatan jaringan
peripikal. Faktor patologi yang dapat mempengaruhi hasil perawatan saluran akar adalah (Ingle,
1985; Walton & Torabinejad, 1996) :
1. Keadaan patologis jaringan pulpa.
Beberapa peneliti melaporkan tidak ada perbedaan yang berarti dalam keberhasilan atau kegagalan
perawatan saluran akar yang melibatkan jaringan pulpa vital dengan pulpa nekrosis. Peneliti lain
menemukan bahwa kasus dengan pulpa nekrosis memiliki prognosis yang lebih baik bila tidak
terdapat lesi periapikal.
2. Keadaan patologis periapikal
Adanya granuloma atau kista di periapikal dapat mempengaruhi hasil perawatan saluran akar.
Secara umum dipercaya bahwa kista apikal is menghasilkan prognosis yang lebih buruk dibandingkan
dengan lesi granulomatosa. Teori ini belum dapat dibuktikan karena secara radiografis belum dapat
dibedakan dengan jelas ke dua lesi ini dan pemeriksaan histologi kista periapikal sulit dilakukan.
3. Keadaan periodontal
Kerusakan jaringan periodontal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prognosis perawatan
saluran akar. Bila ada hubungan antara rongga mulut dengan daerah periapikal melalui suatu poket
periodontal, akan mencegah terjadinya proses penyembuhan jaringan lunak di periapikal. Toksin
yang dihasilkan oleh plak dentobakterial dapat menambah bertahannya reaksi inflamasi.
4. Resorpsi internal dan eksternal
Kesuksesan perawatan saluran akar bergantung pada kemampuan menghentikan perkembangan
resorpsi. Resorpsi internal sebagian besar prognosisnya buruk karena sulit menentukan gambaran
radiografis, apakah resorpsi internal telah menyebabkan perforasi. Bermacam-macam cara pengisian
saluran akar yang teresorpsi agar mendapatkan pengisian yang hermetis.
2. Faktor Penderita
Faktor penderita yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan saluran
akar adalah sebagai berikut (Ingle, 1985; Cohen & Burns, 1994; Walton &Torabinejad, 1996) :
1. Motivasi Penderita
Pasien yang merasa kurang penting memelihara kesehatan mulut dan melalaikannya, mempunyai
risiko perawatan yang buruk. Ketidaksenangan yang mungkin timbul selama perawatan akan
menyebabkan mereka memilih untuk diekstraksi (Sommer, 1961).
2. Usia Penderita
Usia penderita tidak merupakan faktor yang berarti bagi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan
perawatan saluran akar. Pasien yang lebih tua usianya mengalami penyembuhan yang sama
cepatnya dengan pasien yang muda. Tetapi penting diketahui bahwa perawatan lebih sulit dilakukan
pada orang tua karena giginya telah banyak mengalami kalsifikasi. Hali ini mengakibatkan prognosis
yang buruk, tingkat perawatan bergantung pada kasusnya (Ingle, 1985).
3. Keadaan kesehatan umum
Pasien yang memiliki kesehatan umum buruk secara umum memiliki risiko yang buruk terhadap
perawatan saluran akar, ketahanan terhadap infeksi di bawah normal. Oleh karena itu keadaan
penyakit sistemik, misalnya penyakit jantung, diabetes atau hepatitis, dapat menjelaskan kegagalan
perawatan saluran akar di luar kontrol ahli endodontis (Sommer, dkk, 1961; Cohen & Burns, 1994).
3. Faktor Perawatan
Faktor perawatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan saluran
akar bergantung kepada :
1. Perbedaan operator
Dalam perawatan saluran akar dibutuhkan pengetahuan dan aplikasi ilmu biologi serta pelatihan,
kecakapan dan kemampuan dalam manipulasi dan menggunakan instrumen-instrumen yang
dirancang khusus. Prosedur-prosedur khusus dalam perawatan saluran akar digunakan untuk
memperoleh keberhasilan perawatan. Menjadi kewajiban bagi dokter gigi untuk menganalisa
pengetahuan serta kemampuan dalam merawat gigi secara benar dan efektif (Healey, 1960; Walton
&Torabinejad, 1996).
2. Teknik-teknik perawatan
Banyak teknik instrumentasi dan pengisian saluran akar yang tersedia bagi dokter gigi, namun
keuntungan klinis secara individual dari masing-masing ukuran keberhasilan secara umum belum
dapat ditetapkan. Suatu penelitian menunjukan bahwa teknik yang menghasilkan penutupan apikal
yang buruk, akan menghasilkan prognosis yang buruk pula (Walton & Torabinejad, 1996).
3. Perluasan preparasi atau pengisian saluran akar.
Belum ada penetapan panjang kerja dan tingkat pengisian saluran akar yang ideal dan pasti. Tingkat
yang disarankan ialah 0,5 mm, 1 mm atau 1-2 mm lebih pendek dari akar radiografis dan disesuaikan
dengan usia penderita. Tingkat keberhasilan yang rendah biasanya berhubungan dengan pengisian
yang berlebih, mungkin disebabkan iritasi oleh bahan-bahan dan penutupan apikal yang buruk.
Dengan tetap melakukan pengisian saluran akar yang lebih pendek dari apeks radiografis, akan
mengurangi kemungkinan kerusakan jaringan periapikal yang lebih jauh (Walton & Torabinejad,
1996).
4. Faktor Anatomi Gigi
Faktor anatomi gigi dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu perawatan saluran akar
dengan mempertimbangkan :
1. Bentuk saluran akar
Adanya pengbengkokan, penyumbatan,saluran akar yang sempit, atau bentuk abnormal lai nnya
akan berpengaruh terhadap derajat kesulitan perawatan saluran akar yang dilakukan yang memberi
efek langsung terhadap prognosis (Walton & Torabinejad, 1996).
2. Kelompok gigi
Ada yang berpendapat bahwa perawatan saluran akar pada gigi tunggal mempunyai hasil yang lebih
baik dari pada yang berakar jamak. Hal ini disebabkan karena ada hubungannya dengan interpretasi
dan visualisasi daerah apikal pada gambaran radiografi. Tulang kortikal gigi-gigi anterior lebih tipis
dibandingkan dengan gigi-gigi posterior sehingga lesi resorpsi pada apeks gigi anterior terlihat lebih
jelas. Selain itu, superimposisi struktur radioopak daerah periapikal untuk gigi-gigi anterior terjadi
lebih sedikit, sehingga interpretasi radiografinya mudah dilakukan. Radiografi standar lebih mudah
didapat pada gigi anterior, sehingga perubahan periapikal lebih mudah diobservasi dibandingkan
dengan gambaran radiologi gigi posterior (Walton & Torabinejad, 1989).
3. Saluran lateral atau saluran tambahan
Hubungan pulpa dengan ligamen periodontal tidak terbatas melalui bagian apikal saja, tetapi juga
melalui saluran tambahan yang dapat ditemukan pada setiap permukaan akar. Sebagian besar
ditemukan pada setengah apikal akar dan daerah percabangan akar gigi molar yang umumnya
berjalan langsung dari saluran akar ke ligamen periodontal (Ingle, 1985).
Preparasi dan pengisian saluran akar tanpa memperhitungkan adanya saluran tambahan, sering
menimbulkan rasa sakit yang hebat sesudah perawatan dan menjurus ke arah kegagalan perawatan
akhir (Guttman, 1988).
5. Kecelakaan Prosedural
Kecelakaan pada perawatan saluran akar dapat memberi pengaruh pada hasil akhir perawatan
saluran akar, misalnya :
1. Terbentuknya ledge (birai) atau perforasi lateral.
Birai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan dinding saluran akar yangBirai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan dinding saluran akar yang
merintangi penempatan instrumen untuk mencapai ujung saluran (Guttman, et all, 1992). Biraimerintangi penempatan instrumen untuk mencapai ujung saluran (Guttman, et all, 1992). Birai
terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar, tidak terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar, tidak sesuai dengan urutan;sesuai dengan urutan;
penempatan instrument yang kurang dari panjang kerja penempatan instrument yang kurang dari panjang kerja atau penggunaan instrumen yang lurus sertaatau penggunaan instrumen yang lurus serta
tidak fleksibel di dalam saluran akar yang bengkok (Grossman, 1988, Weine, 1996).tidak fleksibel di dalam saluran akar yang bengkok (Grossman, 1988, Weine, 1996).
Birai dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang merugikan pada prognosis selamaBirai dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang merugikan pada prognosis selama
kejadian ini menghalangi pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran akakejadian ini menghalangi pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran aka r yang memadair yang memadai
(Walton & Torabinejad, 1966).(Walton & Torabinejad, 1966).
2. Instrumen patah2. Instrumen patah
Patahnya instrumen yang terjadi pada waktu melakukan perawatan Patahnya instrumen yang terjadi pada waktu melakukan perawatan saluran akar akansaluran akar akan
mempengaruhi prognosis keberhasilan dan kegagalan perawatan. Prognosisnya bergantung padamempengaruhi prognosis keberhasilan dan kegagalan perawatan. Prognosisnya bergantung pada
seberapa banyak saluran sebelah apikal patahan yang seberapa banyak saluran sebelah apikal patahan yang masih belum dibersihkan dan belummasih belum dibersihkan dan belum
diobturasi serta seberapa banyak patahannya. Prognosis yang diobturasi serta seberapa banyak patahannya. Prognosis yang baik jika patahan instrumen yangbaik jika patahan instrumen yang
besar dan terjadi ditahap akhir besar dan terjadi ditahap akhir preparasi serta mendekati panjang kerja. Prognosis yang lpreparasi serta mendekati panjang kerja. Prognosis yang lebih burukebih buruk
jika saluran akar belum dibersihkan dan patahann jika saluran akar belum dibersihkan dan patahannya terjadi dekat apeks atau diluar foramen apiya terjadi dekat apeks atau diluar foramen apikaliskalis
pada tahap awal preparasi (Grossman, 1988; Walton & Torabinejad, 1996).pada tahap awal preparasi (Grossman, 1988; Walton & Torabinejad, 1996).
4. Fraktur akar vertikal4. Fraktur akar vertikal
Fraktur akar vertikal dapat Fraktur akar vertikal dapat disebabkan oleh kekuatan kondensasi aplikasi yang berlebihan padadisebabkan oleh kekuatan kondensasi aplikasi yang berlebihan pada
waktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan pasak. Adanya fraktur akar vertikalwaktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan pasak. Adanya fraktur akar vertikal
memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil perawatan karena menyebabkan iritasi terhadapperawatan karena menyebabkan iritasi terhadap
ligamen periodontal (Walton &Torabinejad, 1996).ligamen periodontal (Walton &Torabinejad, 1996).
BAGAN PERAWATAN SALURAN AKARBAGAN PERAWATAN SALURAN AKAR
BAB IIIBAB III
PEMBAHASANPEMBAHASAN
3.1 PEMBUATAN GIGI TIRUAN MAHKOTA DAN JEMBATAN3.1 PEMBUATAN GIGI TIRUAN MAHKOTA DAN JEMBATAN
Bridge Fixed Prosthodontic (gigi tiruan jembatan), merupakan Gigi Tiruan Cekat untuk menggantikanBridge Fixed Prosthodontic (gigi tiruan jembatan), merupakan Gigi Tiruan Cekat untuk menggantikan
kehilangan gigi asli dimana gigi asli yang hilang itu masih di dampingi 2 gigi yang masih ada dikehilangan gigi asli dimana gigi asli yang hilang itu masih di dampingi 2 gigi yang masih ada di
sebelahnya. Ke-2 gigi tetangga yang masih ada itu di jadikan abutment (penyangga) untuk pontiksebelahnya. Ke-2 gigi tetangga yang masih ada itu di jadikan abutment (penyangga) untuk pontik
(gigi hilang yang akan kita gantikan). Ke-2 gigi tetangga itu akan di kecilkan ukurannya pada saat(gigi hilang yang akan kita gantikan). Ke-2 gigi tetangga itu akan di kecilkan ukurannya pada saat
preparasi, dibuatkan mahkota jacket dan di buat perlekatannya pada ke-2 penyangga ini dengan dipreparasi, dibuatkan mahkota jacket dan di buat perlekatannya pada ke-2 penyangga ini dengan di
sementasi sehingga tidak dapat dilepas pasien.sementasi sehingga tidak dapat dilepas pasien.
Sedangkan untuk pembuatan mahkota, crown di Sedangkan untuk pembuatan mahkota, crown di jadikan indikasi karena menutupi seluruhjadikan indikasi karena menutupi seluruh
permukaan gigi dengan direkatkan oleh bahan cement perekat ke sisa mahkota gigi asli, sehinggapermukaan gigi dengan direkatkan oleh bahan cement perekat ke sisa mahkota gigi asli, sehingga
akan lebih awet dan tak mudah lepas. Perlekatannya dengan gigi umumnya baik, namun masihakan lebih awet dan tak mudah lepas. Perlekatannya dengan gigi umumnya baik, namun masih
dapat dilepas oleh dokter gigi dengan alat khusus. Jadi, metode pembuatannya, sisa jaringan gigi aslidapat dilepas oleh dokter gigi dengan alat khusus. Jadi, metode pembuatannya, sisa jaringan gigi asli
si pasien di preparasi dengan mengecilkan ukuran gigi asli dahulu sehingga crown dapat di rekatkansi pasien di preparasi dengan mengecilkan ukuran gigi asli dahulu sehingga crown dapat di rekatkan
secara permanen. Selama crown dibuat, pada secara permanen. Selama crown dibuat, pada pasien akan dibuatkan provisoris (mahkotapasien akan dibuatkan provisoris (mahkota
sementara). Dan tentu saja, gigi tersebut masih dalam keadaan vital, dimana pulpa gigi belumsementara). Dan tentu saja, gigi tersebut masih dalam keadaan vital, dimana pulpa gigi belum
terkena. Jika pulpa gigi terkena. Jika pulpa gigi terkena,maka konsep perawatan berubah menjadi perawatan saluran akarterkena,maka konsep perawatan berubah menjadi perawatan saluran akar
dan pembuatan mahkota pasak berinti.dan pembuatan mahkota pasak berinti.
Jadi pembuatan gigi tiruan jembatan Jadi pembuatan gigi tiruan jembatan dan mahkota tidak harus melalui dan mahkota tidak harus melalui pulpektomi. Pulpektomipulpektomi. Pulpektomi
dilakukan apabila pulpa gigi dari gigi yang akan dipreparasi terkena infeksi. Bila gigi dalam keadaandilakukan apabila pulpa gigi dari gigi yang akan dipreparasi terkena infeksi. Bila gigi dalam keadaan
vital (pulpa belum terkena) maka pulpektomi tidak perlu dilakukan.vital (pulpa belum terkena) maka pulpektomi tidak perlu dilakukan.
3.2 MACAM-MACAM PERAWATAN ENDODONTIK3.2 MACAM-MACAM PERAWATAN ENDODONTIK
3.2.1. ENDO KONVENSIONAL3.2.1. ENDO KONVENSIONAL
1. PULP CAPPING1. PULP CAPPING
a. DIREKa. DIREK
b. INDIREKb. INDIREK
2. PULPOTOMI2. PULPOTOMI
3. PERAWATAN S.A3. PERAWATAN S.A
a. PULPEKTOMIa. PULPEKTOMI
b. ENDOINTRAKANALb. ENDOINTRAKANAL
4. APEKSIFIKASI4. APEKSIFIKASI
3.2.2. ENDO BEDAH3.2.2. ENDO BEDAH
1. KURETASE APEKS1. KURETASE APEKS
2. RESEKSI APEKS2. RESEKSI APEKS