+ All Categories
Home > Documents > PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. - IDNFinancials

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. - IDNFinancials

Date post: 10-May-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
64
Laporan Auditor Independen PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. Beserta DAN ENTITAS ANAK PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Transcript

Laporan Auditor Independen

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.

Beserta

DAN ENTITAS ANAK

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ; PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ;

Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2

Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 60

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.

DAFTAR ISI

DAN ENTITAS ANAK

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Dengan Angka Perbandingan Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010

(Dalam Rupiah)

Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011 /

31 Desember 2010

ASET

Aset Lancar

Kas dan setara kas 3d,e; 4,31 2.416.699.338 1.845.520.010 917.504.791

Piutang usaha 3f; 5 13.642.539.806 12.986.350.098 9.274.543.963

Piutang lain-lain 6 1.216.337.216 387.553.988 407.129.696

Persediaan; setelah dikurangi bagian 3g; 7,29 85.689.184.242 81.199.723.252 68.329.494.054

aset tidak lancar

Uang muka dan Biaya dibayar dimuka 3i; 10 544.111.496 1.049.861.825 183.289.321

Pajak dibayar dimuka 3o; 18a 4.335.511.960 580.496.751 549.208.952

Jumlah - Aset lancar 107.844.384.056 98.049.505.924 79.661.170.777

Aset Tidak Lancar

Persediaan ; bagian aset tidak lancar 3g; 7,29 12.332.882.250 17.141.510.894 6.047.191.000

Tanah belum dikembangkan 3h; 8 162.426.559.110 105.950.532.500 89.962.451.500

Uang muka pembelian tanah 3g; 9 36.599.404.500 553.450.000 3.972.700.000

Aset tetap - bersih 3k,m;11,21 14.966.607.990 8.261.872.968 9.016.726.788

Hak penguasaan bangunan kantor - bersih 3w, 12 5.368.616.597 5.360.795.928 3.045.184.710

Aset tidak lancar lainnya 13 2.026.833.000 2.223.895.000 11.803.000

Jumlah Aset tidak lancar 233.720.903.447 139.492.057.290 112.056.056.998

JUMLAH ASET 341.565.287.503 237.541.563.214 191.717.227.775

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per

31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1

Januari 2011 / 31 Desember 2010, masing-

masing sebesar Rp.6.627.495.811 dan

Rp.4.809.040.023, Rp.3.950.568.599)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

(setelah dikurangi akumulasi amortisasi Per 30

Desember 2012 dan 31 Desember 2011

masing-masing sebesar Rp.472.476.918, dan

Rp.186.000.374)

1

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Dengan Angka Perbandingan Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010

(Dalam Rupiah)

1 Januari 2011 /31 Desember 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas Jangka Pendek

Utang bank 22, 31 12.976.828.134 12.971.094.690 12.996.727.606

Utang usaha 14 11.021.357.731 2.098.266.137 1.958.921.457

Utang lain-lain 15 3.646.193.101 1.432.017.176 396.370.587

Utang pihak berelasi 3q; 17,33 13.928.203.440 - -

Utang pajak 3o; 18b 4.595.254.391 642.423.903 511.027.447

Biaya masih harus dibayar 19,3 2.883.673.922 2.389.734.493 2.642.191.501

Uang muka penjualan 2n; 20,28 87.732.075.167 11.193.607.130 14.239.517.275

Utang jangka panjang; bagian jatuh tempo kurang satu tahun

Pendapatan diterima dimuka 17.500.000 - 42.291.664

Utang cicilan / pembelian aset tetap 3m;11,21,31 624.963.232 643.605.682 422.656.860

Utang bank 22, 31 4.159.034.456 5.898.531.793 881.620.615

Jumlah - Liabilitas jangka pendek 141.585.083.574 37.269.281.004 34.091.325.012

Liabilitas Jangka Panjang

Utang jangka panjang; setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun

Utang bank 22, 31 2.925.971.372 13.847.868.810 1.746.400.603

Utang cicilan pembelian aset tetap 3m;11,21,31 148.253.578 611.412.457 493.714.884

Liabilitas imbalan kerja 3p; 23,30 3.968.395.631 2.692.834.515 1.725.094.973

Uang jaminan 16 305.795.700 87.200.000 86.200.000

Jumlah - Liabilitas jangka panjang 7.348.416.281 17.239.315.782 4.051.410.460

Jumlah - Liabilitas 148.933.499.856 54.508.596.786 38.142.735.472

EKUITAS

Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik

Entitas Induk 24,25 142.991.502.500 142.893.500.000 120.106.400.000

Agio saham *) 26 4.840.101.517 4.830.301.267 2.551.591.267

Saldo laba 42.887.045.591 33.306.651.760 30.913.026.033

Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 190.718.649.608 181.030.453.027 153.571.017.300

Kepentingan non Pengendali 1c 1.913.138.039 2.002.513.400 3.475.003

192.631.787.647 183.032.966.427 153.574.492.303

341.565.287.503 237.541.563.214 191.717.227.775 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian secara keseluruhan

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)

Jumlah - Ekuitas

Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000

saham biasa, nominal per saham Rp.100 (seratus

Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh

pada 31 Desember 2012 sebanyak 1.429..915.025

lembar saham, dan 31 Desember 2011 sebanyak

1.428.935.000 lembar saham.

Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011

2

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN KOMPREHENSIF

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

(Dalam Rupiah)

Catatan 2012 2011

PENDAPATAN - BERSIH 3n; 28,20 104.857.964.996 55.368.904.547

BEBAN POKOK PENJUALAN 3n; 29, 7 62.572.629.026 29.954.655.038

LABA KOTOR 42.285.335.970 25.414.249.509

Pendapatan lain-lain 3n; 4,11,31 2.208.585.087 1.533.180.907

Beban Pemasaran 3n; 30 (3.326.963.008) (1.757.501.968)

Beban Umum dan administrasi 3n; 30 (21.765.430.851) (15.001.007.347)

Beban lain-lain 3n; 31 (306.251.307) (894.883.332)

LABA SEBELUM PAJAK DAN BEBAN KEUANGAN 19.095.275.891 9.294.037.769

Beban bunga bank dan cicilan pembiayaan 21,22,31 (3.978.692.522) (3.884.473.217)

LABA SEBELUM PAJAK 15.116.583.369 5.409.564.552

Manfaat (Beban) Pajak penghasilan

Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak atas tanah dan 3o; 18c,28 (5.221.544.099) (2.768.445.227)

bangunan (PHATB)

Pajak penghasilan non final 3o; 18c,31 (404.020.800) (253.455.200)

Jumlah - Beban pajak penghasilan (5.625.564.899) (3.021.900.427)

LABA PERIODE BERJALAN 9.491.018.470 2.387.664.125

PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN : - -

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 9.491.018.470 2.387.664.125

LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :

Pemilik entitas induk 9.580.393.831 2.393.625.727

Kepentingan non pengendali (89.375.361) (5.961.603)

LABA - BERSIH KOMPREHENSIF 9.491.018.470 2.387.664.125

LABA - BERSIH PER SAHAM 3r; 27 6,70 1,93

LABA - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 3r; 27 6,37 1,71

Lihat catatan ata laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian secara keseluruhan

3

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

(Dalam Rupiah)

Kepentigan JumlahModal Saham Agio Saham Ditentukan Tidak ditentukan non Ekuitas

penggunaannya penggunaannya pengendali

Saldo per 1 Januari 2011 120.106.400.000 2.551.591.267 20.000.000 30.893.026.033 3.475.003 153.574.492.303

Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya - - 10.000.000 (10.000.000) - -

Pelaksanaan waran (Catatan 25 ) 22.787.100.000 - - - - 22.787.100.000

Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26) - 2.278.710.000 - - - 2.278.710.000 Penambahan setoran modal non pengendali pada - - - - 2.005.000.000 2.005.000.000

entitas anak

Laba - bersih tahun 2011 - - - 2.393.625.727 - 2.393.625.727

Bagian Rugi - kepentingan non pengendali - - - - (5.961.603) (5.961.603)

Saldo per 31 Desember 2011 142.893.500.000 4.830.301.267 30.000.000 33.276.651.760 2.002.513.400 183.032.966.427

Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaannya - - 10.000.000 (10.000.000) - -

Pelaksanaan waran (Catatan 25 ) 98.002.500 - - - - 98.002.500

Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26) - 9.800.250 - - - 9.800.250

Laba - bersih tahun 2012 - - - 9.580.393.831 - 9.580.393.831

Bagian Rugi - kepentingan non pengendali - - - - (89.375.361) (89.375.361)

Saldo per 31 Desember 2012 142.991.502.500 4.840.101.517 40.000.000 42.847.045.591 1.913.138.039 192.631.787.647

Saldo Laba

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

4

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

(Dalam Rupiah)

Catatan 2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan

Penerimaan dari pelanggan 28,20 182.747.247.170 49.859.202.152

Pendapatan pemeliharaan lingkungan 31 2.025.558.911 1.213.305.105

Pembayaran untuk :

Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor 7,8,14,29 (145.852.350.888) (66.318.690.450)

Beban gaji dan tunjangan karyawan 30 (10.142.971.993) (8.497.254.390)

Beban usaha diluar beban gaji 30 (10.552.058.659) (6.561.421.503)

18.225.424.540 (30.304.859.086)

Penerimaan dari (pembayaran untuk) :

Piutang lain-lain 6 (828.783.228) 19.575.708

Pendapatan bunga bank (jasa giro) 31 72.699.214 32.358.041

Pendapatan lain-lain 31 334.999.043 36.273.985

Beban bunga 21,22,31 (3.978.692.522) (3.884.473.217)

Beban lain-lain 31 (306.251.307) (689.811.615)

Beban pajak 18 (5.427.749.619) (2.921.791.770)

Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 8.091.646.120 (37.712.727.954)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan / penambahan aset tetap 11 (8.328.278.810) (3.377.587.944)

Penjualan aset tetap 11 - 749.433.664

Penambahan Hak penguasan bangunan kantor 12 (294.297.213) -

Penambahan aset tidak lancar lainnya 13 (15.030.000) (2.212.092.000)

Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (8.637.606.023) (4.840.246.280)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan utang bank 22 - 17.974.367.084

Pembayaran utang / pinjaman bank 22 (12.655.661.331) (881.620.615)

Penambahan / (pembayaran) utang cicilan 21 (481.801.329) (679.093.605)

Penambahan / (pembayaran) uang jaminan 16 218.595.700 (3.473.411)

Penambahan / (pembayaran) utang pihak berelasi 17 13.928.203.440 -

Penambahan setoran modal saham dan waran 24,25 98.002.500 22.787.100.000

Penambahan dana agio saham 26 9.800.250 2.278.710.000

Penambahan setoran modal entitas anak - 2.005.000.000 -

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 1.117.139.230 43.480.989.453

KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK 571.179.328 928.015.219

Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan 1.351.123.310 896.031.136

Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak 494.396.700 21.473.655

SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 2.416.699.338 1.845.520.010

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN TRANSAKSI NON KAS ;

Penambahan Aset tetap 11 363.896.351 1.017.740.000

Aset tidak lancar lainnya 13 (202.092.000) -

Utang cicilan / pembiayaan 21 (161.804.351) (1.017.740.000)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian secara keseluruhan

5

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

1. UMUM

a. Pendirian Perseroan

1.

2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum,

3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain.

PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah Perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT. Bumi

Citra Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000

yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana

Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan

Surat Keputusannya No. C-19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai

UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090517039407 di Kantor

Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001 dan telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari 2002, Tambahan No. 1101.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum

Pemegang sahamPT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., Notaris di

Jakarta, tentang perubahan status dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran sahamdalam simpanan

Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar sahamdengan nominal sahamRp 100,- (Seratus Rupiah)

melalui Penawaran Umum sahamPerdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan sahamwaran seri I sebanyak-

banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp 100,- (Seratus Rupiah) dengan

harga penawaran setiap sahamRp 110 (Seratus Sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum

Perdana (IPO) sahamkepada masyarakat melalui penawaran dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal

Efektif 30 November 2009.

Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula

pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkavlinga dan penjualan tanah, baik tanah untuk

industri maupun perumahan,

Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh

Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang

sahamtentang (i) perubahan status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan

pengeluaran sahamdalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) sahamdengan nilai nominal

sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap sahammelalui penawaran umum sahamperdana kepada masyarakat disertai waran

sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus

Rupiah) setiap waran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang

real estat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud

dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut :

Sampai tanggal Laporan keuangan 31 Desember 2011 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa

menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula

pembebasan tanah (land clearing) , developer, pematangan, pemetakan/pengkavlingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk

industri maupun perumahan.

6

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

1. UMUM (Lanjutan)

a. Pendirian Perseroan (lanjutan)

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Dewan Komisaris : Dewan Direksi :

Komisaris Utama : Tahir Ferdian Direktur Utama : Annie Halim

Komisaris : Kwek Kie Jen Direktur : Edward Halim

Komisaris Independen : Agoestiar Zoebier Direktur : Rudi WijayaDirektur : Budi PurwantoDirektur tidak terafiliasi: Charly Widjaja

Dewan Komite Audit

Ketua : Agoestiar Zoebier

Anggota : Suhendra

Anggota : Erwin Junesco Saragih

Sekretaris Perusahaan : Yusly

c. Entitas Anak

Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat :

Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011,

masing-masing adalah 98 karyawan, dan 79 karyawan (tidak diaudit).

Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp

1.983.360.000 dan Rp 600.000.000, dan tahun 2011 sebesar Rp 1.704.032.800 dan Rp 750.000.000.

Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan Induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan

operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara

potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan Induk

mengendalikan entitas lain. Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika tidak memiliki lebih dari 50% hak suara

namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah

hak suara yang dimiliki Perusahaan Induk, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang

sahamlain memberikan Perusahaan Induk kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan

lainnya.

Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri

di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan

perumahan (Three In One) di Desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang,

propinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., No. 10, tanggal 18

Oktober 2011 dibuat oleh Syarifah Chozie, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah dicatat sebagaimana

Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34687,

tanggal 27 Oktober 2011, memuat perubahan susunan Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) pada 31 Desember 2012 dan

31 Desember 2011 sebagai berikut :

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang sahamakta No.26 tanggal 24 Juni 2010, Syarifah Chozie, SH., MH., Notaris di Jakarta,

Perusahaan membentuk Dewan komite Audit. Komite Audit ditetapkan dengan Surat Penunjukan No. 001/SP-Kom/VI/Th.2012

tanggal 25 Juni 2012. Susunan Dewan Komite Audit sebagai berikut :

7

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

1. UMUM (Lanjutan)

c. Entitas Anak (lanjutan)

Berikut ini beberapa Entitas anak Perusahaan antara lain ;

1) PT MILLENIUM POWER

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Jumlah Aset 248.950.852 292.590.088

Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali 2.489.509 2.925.901

% Kepemilikan pengendali 99,00% 99,00%

2) PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI

PT Millenium Power (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51

tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang

berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang".

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris

Agung Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010.

Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar

sahamdengan nominal Rp 1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak

500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp

495.000.000, dengan kepemilikan 99%.

Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta

Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah propinsi DKI

Jakarta. Sampai tanggal laporan posisi keuangan Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial

(Dalam tahap pengembangan).

Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan

Panongan, Kabupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari

Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM).

Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 200.000

lembar sahamdengan nominal Rp 100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25%

sebanyak 50.000 lembar saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai,

Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebanyak 30.000 lembar sahamsebesar Rp 3.000.000.000, dengan kepemilikan

60%.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak

dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011

dari Notaris Meilina Sidarta, S.H., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011.

Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun

dan periode yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 serta 31 Desember 2010 :

8

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

1. UMUM (Lanjutan)

c. Entitas Anak (lanjutan)

3) PT CITRA PERMAI PESONA

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK)

a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012

• PSAK No. 10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

• PSAK No. 13 (Revisi 2011) : Properti Investasi

• PSAK No. 16 (Revisi 2011) : Aset Tetap

• PSAK No. 18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

• PSAK No. 24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja

• PSAK No. 26 (Revisi 2011) : Biaya Pinjaman

• PSAK No. 28 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian

• PSAK No. 30 (Revisi 2011) : Sewa

• PSAK No.33(Revisi 2010):Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

• PSAK No. 34 (Revisi 2010) : Kontrak Konstruksi

• PSAK No. 36 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa

Jumlah Aset Entitas Anak PT MPM pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing

sebesar Rp 10.233.255.657 dan Rp 4.986.500.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 60%, dan Ekuitas

kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp 4.093.302.263 dan Rp 1.994.600.000.

Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000,

yang terbagi 1.000 lebar sahamdengan nominal sahamRp1.000.000, dan modal sahamyang telah ditempatkan dan disetor penuh

50% sebanyak 500 lembar sahamsebesar Rp 500.000.000 dengan kepemilikan Modal sahamPerusahaan (PT BCP, Tbk)

menempatkan sahamsebanyak 495 lembar sahamsebesar Rp 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang sahamlainnya

Nyonya Annie Halim sebesar Rp5.000.000 atau 1%.

Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat,

sesuai dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan,

Perdagangan, Industri, Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan

Kawasan Industri maupun pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan

pengembangan).

Jumlah Aset Entitas Anak PT CPP pada periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, masing-

masing sebesar Rp 18.835.622.000 dan Rp500.000.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 99%, dan Ekuitas

kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp 188.356.222 dan Rp 5.000.000 atau 1%.

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes

Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November

2011.

Perusahaan telah menerapkan PSAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2012. Perubahan kebijakan

akuntansi telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

Berikut adalah standar baru, perubahan standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk

tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 dan relevan terhadap Perusahaan:

9

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK) (Lanjutan)

a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012 (lanjutan)

• PSAK No. 45 (Revisi 2010) : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

• PSAK No. 46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan

• PSAK No. 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian

• PSAK No. 53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis saham

• PSAK No. 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

• PSAK No. 56 (Revisi 2010) : Laba per saham

• PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan

• PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

• PSAK No. 62 : Kontrak Asuransi

• PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

• PSAK No. 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

• ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

• ISAK No. 15 : PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

• ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa

• ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

• ISAK No.19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No.63:Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

• ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan – Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang sahamEntitas

• ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

• ISAK No. 23 : Sewa Operasi – Insentif

• ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

• ISAK No. 25 : Hak atas Tanah

• ISAK No. 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat

• PPSAK No. 7 : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48 dan 56 – 61.

• PPSAK No. 8 : Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian

• PPSAK No. 11 : Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi

Berikut adalah standar akuntansi keuangan di atas yang berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu:

b. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif untuk Laporan Keuangan yang dimulai pada atau Setelah 1 Januari 2013 ;

• PSAK No. 38 (Revisi 2011) : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali,

• ISAK No. 21 *) : Perjanjian Konstruksi Real Estat,

• PPSAK No. 7 *) : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 1 - 46, 49 - 55 dan 62 - 64,

• PPSAK No. 10 : Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi

*)

PPSAK No. 9 : Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan

Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual

Manajemen tidak melakukan penerapan dini PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap

laporan keuangan konsolidasian.

Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI

No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.

PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47 – 48 dan 56 – 61”

Pencabutan standar ini mengubah penyajian Laporan Posisi Keuangan Perusahaan dengan mengelompokkan aset menjadi aset

lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang sesuai dengan PSAK

No. 1 (Revisi 2009) mengenai Penyajian Laporan Keuangan.

10

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan Kepatuhan

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp).

c Prinsip-Prinsip Konsolidasian

i). Kekuasaan yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;

ii).

iii). Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Perusahaan;

iv). Kekuasaan untuk menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost ),

kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-

masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Entitas Anak), lebih

dari 50% hak suara pada suatu Perusahaan. Walaupun suatu Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian

tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut :

Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia

yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)-

Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam

aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan

keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Entitas Induk dan Entitas Anak. Akun "Kepentingan Non-Pengendali pada Entitas

Anak" merupakan hak pemegang sahamnon-pengendali pada Entitas Anak tersebut. Semua transaksi intern antara Perusahaan

dengan Entitas Anak telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian

Kekuasaan untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Perusahaan berdasarkan anggaran dasar

atau perjanjian;

Laporan keuangan konsolidasi harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi,

peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan

secara khusus.

Dalam menyusun laporan konsolidasi, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak digabungkan secara baris per baris

yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo

akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.

Kepentingan non-pengendali dalam suatu Entitas Anak dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham

minoritas tersebut memiliki utang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi,dimana kelebihan atas akuisisi

kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.

11

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

d. Kas dan Setara Kas

e. Transaksi Dalam Mata Uang Asing

f. Piutang Usaha

g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan

Biaya pengembangan proyek real estat :

1). Biaya pra-perolehan tanah :

Efektif tanggal 1 Januari 2012 PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Persediaan tanah dalam pengembangan dan

bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan di laporoan posisi keuangan sebesar nilai yang lebih rendah antara

biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).

Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai Perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya

pra-perolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak

lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan.

Pembukuan Perusahaan dan Entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing

dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi

keuangan; aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah

Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam

mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada

laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak

tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi

penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya.

Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di

tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan

telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),”Pengaruh perubahan kurs

valuta asing”.Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh pada yang signifikan pelaporan keuangan.

Harga perolehan unit I meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya

proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat

yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut :

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku adalah AS$ 1,00 = Rp

9.670 dan AS$ 1,00 = Rp9.068.

Efektif 1 Januari 2010, piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.

Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Perusahaan tidak mampu menagih jumlah

piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari

manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat

ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang

dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi.

12

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan (lanjutan)

2). Biaya perolehan tanah :

3)..Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek :

4). Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat :

5). Biaya pinjaman

h. Tanah yang Belum Dikembangkan

i. Biaya Dibayar Dimuka

j. Investasi

Penyertaan pada Perusahaan asosiasi

Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas

areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas

unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi

harga perolehan tanah yang akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata.

Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek,

penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan

pengurusan perjanjian jual beli.

Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih

(the lower of cost or net realizable value) .

Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan

tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan,

biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional dan

pematangan tanah.

Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih

rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan

tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.

Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara

substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.

Biaya Dibayar Dimuka adalah biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan

datang pada saat manfaat diterima.

Investasi sahamdi mana Perusahaan dan/atau Entitas Anak mempunyai kepemilikan sahamsebesar 20% sampai dengan 50%

dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuaikan dengan bagian

Perusahaan atau Entitas Anak atas laba atau rugi bersih dari Perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi

dividen yang diterima.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan

tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan

dimulai.

Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan

proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman.

13

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

k. Aset Tetap

Jenis Aset Tetap Estimasi Masa Manfaat

Bangunan 20 dan 10 tahun

Bangunan dan sarana Water Treatment Plan (WTP) 20 tahun

Instalasi Pipa air WTP 10 tahun

Perabot dan peralatan Kantor 2 - 4 tahun

Kendaraan 4 - 8 tahun

Alat-alat berat 4 - 8 tahun

Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) ,

berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut :

Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di

masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset

(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba

rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) , maka nilai tercatat

tersebut akan diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto

dan nilai pakai.

Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount)

dikurangkan sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada

tahun yang bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable

amount) dari aset tersebut.

Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua

biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari

biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap

yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan

penambahan daIam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan

serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul

dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan

termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada

saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount ”) aset tetap

sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi

kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Entitas anak dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi

akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang

menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana

Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan

keuangan konsolidasian.

14

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

k. Aset Tetap (lanjutan)

l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan.

m. Sewa

1).

2).

Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun

diatas tanah milik pihak ketiga dan Perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu 20

(dua puluh) tahun. Aset tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi).

Manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga Perusahaan tidak membuat

estimasi formal jumlah terpulihkan dari aset.

Dalam sewa operasi, Perseroan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus

(straight-line basis ) selama masa sewa.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika

terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal

jumlah terpulihkan aset tersebut.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah

terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan

melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini

mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi

penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi

sebesar nilai terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

Dalam sewa pembiayaan, Perseroan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal

masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih

rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang

merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga

menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode

terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan

selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian

yang memadai bahwa Perseroan atau entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa.

Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan

manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna

Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian

yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian

tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.

Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait

dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

15

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

1) Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

• Harga jual akan tertagih;

• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;

2)

• Proses penjualan telah selesai;

• Harga jual akan tertagih;

1)

2) Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui

3)

Pendapatan dari penjualan bangunan rumah hunian, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan bangunan sejenis lainnya

beserta kavling tanahnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat

tersebut, walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan.

Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi seluruh kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh,

pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka sampai seluruh kriteria

penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.

Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan persentase

aktivitas yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan jumlah aktivitas yang harus dilaksanakan.

Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat

diminta kembali oleh pembeli;

Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk membangun kavling tanah yang

dijual seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang

dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundang-

undangan; dan

Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling

tanah tersebut.

Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang

secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berliabilitas secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan

ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut :

Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan

dibukukan sebagai uang muka.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan

dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh. Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh

bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi:

Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh

pembeli; dan

16

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Beban diakui pada saat terjadinya pengakuan tansaksi penjualan.

Pendapatan Jasa pemeliharaan lingkungan kawasan

Pendapatan Sewa

o. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Final :

Pajak Penghasilan Non-Final

Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai

dengan masa manfaatnya.

Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama

periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada penghitungan

laba atau rugi tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak

penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset

atau liabilitas pajak tangguhan.

Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak

atas Tanah dan/atau Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final

berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung

awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui

dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan

diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.

Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan taksiran biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain

untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan rumah hunian dan rumah gerai

ditentukan berdasarkan seluruh biaya aktual pengerjaan yang terjadi dan taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan.

Taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan disajikan dalam “Beban yang Masih Harus Dibayar” yang disajikan pada

laporan posisi keuangan konsolidasian. Perbedaan antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pengerjaan atau

pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” periode berjalan.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan

Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan

(penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta

peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.

Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan

pengungkapan dalam laporan keuangan.

17

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o. Pajak Penghasilan (lanjutan)

p. Liabilitas Imbalan Kerja

Program Pensiun

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap.

Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Unit Credit (PUC) Method.

Program Imbalan Kerja

Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset dan liabilitas pajak

tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya pada

setiap periode pelaporan dengan menggunakan metode liabilitas. Manfaat pajak masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang

belum digunakan, juga diakui selama besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Efek pajak untuk periode

berjalan dialokasikan pada operasional, kecuali untuk efek pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan pada

ekuitas.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak

mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang

signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut

dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas

kasus lain yang serupa dengan kasus Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan

dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan

tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.

Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Revisi SAK ini antara lain

memberbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian

aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntunga/kerugian yang terjadi pada periode berjalan

ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini dan tetap menggunakan metode

pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini, maka penerapan awal

PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan selain tambahan

pengungkapan.

Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama, Perusahaan juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan

ganti kerugian sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan

Entitas Anak membukukan liabilitas atas program imbalan pasca kerja.

Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2010) mengenai Imbalan Kerja, liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan

menggunakan metode PUC. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi

Perusahaan dan Entitas Anak. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan

dengan estimasi liabilitas tersebut.

Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2010), beban manfaat kesejahteraan karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian)

aktuaria dan biaya jasa lalu (non-vested ).

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi bagi

peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi secara sistematis dengan menggunakan metode anuitas pasti selama estimasi

sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

18

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

p. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan)

q. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi

1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: ;

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;

ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ;

iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut :

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ;

ii.

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ;

v.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a)

vii

.

PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam

laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan

secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan

keuangan interim konsolidasian.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin

tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material

dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama

yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ;

Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas

yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas

sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam

laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang

terdiri dari :

Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci

entitas (atau entitas induk dari entitas).

Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang liabilitas manfaat pasti diamortisasi selama sisa

masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan

diakui langsung karena liabilitas sudah terjadi.

19

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

r. Laba Bersih per Saham

s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Aset Keuangan

1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset

keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan

sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.

Laba bersih per saham(LPS) dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas

induk dengan rata-rata tertimbang jumlah sahambiasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk

mengasumsikan konversi efek berpotensi sahambiasa yang sifatnya dilutif.

Laba bersih per saham(LPS) dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk

dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran

aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi.

Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

(ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang

tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi

aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal

sebagai berikut :

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) " Instrumen Keuangan: Penyajian dan

Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" Penerapan PSAK revisi ini

dilakukan secara prospektif. Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut tidak signifikan

bagi Perusahaan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk

diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau

dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif

diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset

keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau

rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam

kelompok ini.

Jumlah rata-rata tertimbang sahamyang diperhitungkan untuk menghitung laba per sahamdasar untuk periode / tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebanyak 1.429.046.297

saham, 1.242.792.570 saham. Rata-rata sahamdilusian untuk periode yang sama masing-masing sebanyak 1.503.527.846

sahamdan 1.403.707.328 saham.

20

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)

2) Pinjaman yang diberikan dan piutang

3) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo

i.

ii. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

4) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Investasi saham diukur dengan metode biaya

Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi

jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai

tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi

tahun berjalan. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan

metode biaya.

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki

selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing

atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok

dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan

selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali

untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset

keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas

akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat

perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba

rugi konsolidasian. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk

dijual.

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk

memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain :

Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memeiliki aset keuangan kelompok ini.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan

selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang

lain-lain termasuk kelompok ini.

21

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)

Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Liabilitas Keuangan

1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

2) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Instrumen Ekuitas

Estimasi nilai wajar

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga

efektif. Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara

langsung dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif.

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan

untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan

dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini.

Derivatif diklasifikasikan sebagai Liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan kelompok ini.

Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi dan, (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun

Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai.

Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika

terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode

discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.

Instrumen ekutas merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan

seluruh liabilitas. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi

manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara

langsung dengan ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.

Metode sahamdiperoleh kembali dicatat menggunakan metode biaya (cost method) sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai

pengurang akun Modal Saham.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku

pada laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.

Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas

dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.

Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif

ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa

utang usaha, utang bank, utang obligasi dan sukuk, utang retensi, uang jaminan penyewa, dan utang lain-lain.

22

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Penghentian Pengakuan

t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidak pastian

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan

akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan. Selain itu juga

terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara

material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk

membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode

pelaporan.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik

penilaian tertentu. Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar

nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada akhir periode/tahun buku pelaporan.

Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada

jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui

tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara

simultan.

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan

tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas

kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan akan

melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah

penghentian pengakuan).

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau

kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan

persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial,

pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas

baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat

berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun.

Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa

mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.

23

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)

Penyisihan penurunan nilai piutang

Estimasi umur manfaat aset tetap

Nilai realisasi bersih dari persediaan (vi) net realisable value of inventory

u. Informasi Segmen Usaha

Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK revisi ini mengatur

pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas

bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas

penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan

internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen

berdasarkan laporan ini. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan

mengelola bisnis dalam satu segmen yang melakukan semua aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 28).

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan

dan menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b) hasil operasinya

dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang

dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain

menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan

perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan,

sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang

telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya,

namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini.

Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi

fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan

dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.

Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010)

“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.

Perusahaan menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi

nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan

estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual

24

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

v. Hak Penguasaan Bangunan Kantor

Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan

"Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal

efektif, atas bangunan kantor. Biaya perolehan Hak penguasaan bangunan kantor diamortisasi pada saat aset tersebut telah

selesai dibangun dan dioperasikan. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ) selama

masa Jangka waktu pengelolaan.

Pada bulan 28 Juni 2011, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan

Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39:

Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 atau setelah 1 Januari 2012. Untuk meningkatkan

daya banding laporan keuangan, Perusahaan melakukan reklasifikasi akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir

sebelum periode sajian (Lihat Catatan 12).

25

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

4. KAS DAN SETARA KAS

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

Kas (Rupiah)

Perusahaan 399.398.578 118.827.840

Entitas Anak 18.794.025 492.976.700

Jumlah - Kas 418.192.603 611.804.540

Bank

Rupiah

Perusahaan

Bank pihak ketiga

PT Bank Central Asia, Tbk. 1.133.455.948 863.726.711

PT Bank Capital Indonesia, Tbk. 136.151.559 134.316.298

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 235.086.518 62.303.845

PT Bank CIMB Niaga, Tbk. 134.707.133 27.118.340

PT Bank Ekonomi Raharja 1.269.708 1.647.708

Bank Jabar, Banten 3.938.651 1.295.000

PT Bank Rebo 4.799.793 -

PT Bank Bukopin (Tabungan Siaga) 23.215.351 -

Bank pihak berelasi

PT BPR. Danatama Indonesia 139.057.570 134.261.381

Entitas Anak

PT Bank Central Asia, Tbk. 170.246.449 1.420.000

Amerika Serikat Dollar

PT Bank Central Asia,Tbk (AS$ 781, dan AS$ 841; 31 Desember 2012 dan 2011) 7.552.270 7.626.188

PT Bank CIMB Niaga, Tbk (AS$ 933,38; 31 Desember 2012) 9.025.785 -

Jumlah - Bank 1.998.506.735 1.233.715.470

Jumlah - Kas dan setara kas 2.416.699.338 1.845.520.010

Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012, dan 31 Desember

2011, berkisar 1,00% - 1,50% per tahun. Untuk giro dalam AS$ dengan tingkat bunga berkisar 0,30% - 0,40% per tahun (Catatan

31), semua merupakan Bank pihak ketiga, kecuali giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 32).

26

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

5. PIUTANG USAHA

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang terdiri dari :

Perusahaan

a. Piutang dagang

PT Power Steel Indonesia 4.978.683.500 4.978.683.500

PT Global Fishing Tackle - 3.227.994.000

PT Jiutama Baja Perkasa (Henky) 2.792.625.000 -

PT Metal Plastindo Abadi 1.821.305.200 -

PT Bahana Mitra Lestari 790.903.300 -

PT ARS Indonesia 550.125.000 550.125.000

PT Vi-dex Indonesia 368.000.000 1.292.000.000

PT Sukses Makmur Plasindo 488.565.000 -

PT Kirana Mitra Abadi - 948.250.000

PT ARS Asia 293.625.000 293.625.000

Tn. Junus - 277.200.000

Bp. Bambang Sutomo - 278.555.200

PT Sunjin Blue Thread 295.952.140 -

Sony Hidayat Chuhairy 183.233.050 -

PT Youngil Leather Indonesia 177.650.000 177.650.000

Tn. Tri Iskandar 102.500.000 102.500.000

Sukari 98.887.676 -

Bp. Tri Iskandar - 61.250.000

Lain-lain (dibawah 50 juta) 64.914.438 35.232.500

Jumlah - Piutang dagang 13.006.969.305 12.223.065.200

b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL)

PT Power Steel Indonesia 42.832.460 67.514.920

PT Indonesia Stanley Electric 185.066.574 -

PT YKL Indonesia 32.689.800 -

PT Sanex Steel Indonesia - 11.753.060

PT Bintang Timur Steel - 14.920.620

PT Pilar Teguh Utama 6.657.800 26.616.200

Bp. Agung Prakoso Budisantoso - 39.916.800

PT Sanggar Sarana Baja - 23.521.960

PT Putra Panca Gasindo - 80.603.600

Lim Te An (PD Jaya) - 22.275.000

PT Alcorindo Sejahtera - 35.121.240

PT Supramas (PT Indomec Jaya) 715.000 26.400.000

Tn. Kwee Suwito 275.000 20.350.000

Bp. Junus - 16.500.000

PT Yudha Daya Elektrik Mandiri - 15.400.000

Jumlah - Piutang BPL (dipindahkan ) 268.236.634 400.893.400

27

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Jumlah - Piutang JPL (pindahan) 268.236.634 400.893.400

PT Matahari Leisure - 13.675.750

Dwi Santoso - 13.200.000

PT Gloria Karya Sukses - 12.650.000

PT Anugrah Cipta Mould 2.352.735 16.805.250

PT. ARS Indonesia 3.429.113 25.415.776

Lain-lain (dibawah 10 juta) 102.173.836 107.324.222

Jumlah - Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL) 376.192.318 589.964.398

c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon 59.850.000 53.250.000

d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat) 120.070.500 120.070.500

Jumlah - Piutang usaha Perusahaan 13.563.082.122 12.986.350.098

Entitas Anak ; PT Milwater Pratama Mandiri

Piutang Pemasanga penyambungan instalasi pipa air 73.592.484 -

Piutang beban tetap dan pemeliharaan water meter pelanggan 5.865.200 -

79.457.684 -

Jumlah - Piutang usaha 13.642.539.806 12.986.350.098

Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan kelompok umur sebagai berikut :

Belum jatuh tempo 1.880.016.100 3.401.411.210

Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan 4.058.702.516 2.057.167.868

Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan 1.526.159.190 1.292.574.670

Jatuh tempo 6 - s/d 12 bulan 252.728.500 310.262.850

Jatuh tempo > 1 tahun 5.924.933.500 5.924.933.500

Jumlah - Piutang usaha 13.642.539.806 12.986.350.098

6. PIUTANG LAIN-LAIN

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

Karyawan 398.550.579 291.220.894

Lain-lain (pihak ketiga) 817.786.637 96.333.094

Jumlah - Piutang lain-lain 1.216.337.216 387.553.988

Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal posisi keuangan baik individual dan kolektif, Manajemen berkeyakinan bahwa

seluruh tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih. Perusahaan mempunyai kesepakatan dengan para pembeli, dimana

Perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan jika pelanggan telah melunasi seluruh liabilitasnya.

Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia,

Tbk., dan PT Bank Central Asia, Tbk. (Catatan 22).

28

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)

7. PERSEDIAAN

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

Perusahaan

Tanah dalam pengembangan 76.706.085.523 71.549.039.051

Bangunan dalam pengembangan 21.249.325.605 26.792.195.095

Jumlah - Persediaan 97.955.411.128 98.341.234.146

Dikurangi ; Bagian Persediaan aset tidak lancar (diatas satu tahun ) (12.332.882.250) (17.141.510.894)

85.622.528.878 81.199.723.252

Persediaan - Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar 66.655.364 -

Jumlah - Persediaan - aset lancar 85.689.184.242 81.199.723.252

31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

1 Januari 2012 (Pembangunan) (Beban pokok) 31 Desember 2012

Perusahaan

Tanah dalam pengembangan

Biaya perolehan tanah 35.015.430.601 12.102.600.000 18.235.977.216 28.882.053.385

Pematangan tanah 2.443.577.012 - 977.437.447 1.466.139.565

Cutt dan fill 7.550.324.337 14.026.995.414 7.086.540.528 14.490.779.223

Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, 8.641.025.309 15.009.407.237 7.523.425.825 16.127.006.721

Jaringan listrik, telepon dan Turap,

serta sarana lainnya.

Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis 8.189.260.047 3.923.309.643 4.484.815.898 7.627.753.792

planning

Lain-lain 9.709.421.745 3.503.179.228 5.100.248.136 8.112.352.837

71.549.039.051 48.565.491.522 43.408.445.050 76.706.085.523

Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk

pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggung-

jawaban pinjaman tersebut.

Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan

sebagai beban pokok (Catatan 29), adalah sebagai berikut :

Piutang lainnya merupakan piutang pihak ketiga lainnya termasuk piutang atas pembebanan biaya listrik dan telepon untuk pada 31

Desember 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 30).

29

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

7. PERSEDIAAN (Lanjutan)

31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

1 Januari 2012 (Pembangunan) (Beban pokok) 31 Desember 2012

Perusahaan (lanjutan)

Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko

Bangunan siap untuk dijual

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 1.944.682.186 7.200.000 1.468.873.761 483.008.425

Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 915.006.909 - 915.006.909 -

Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 740.890.750 12.110.000 753.000.750 -

Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 1.024.524.616 - 518.317.308 506.207.308

Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 3.258.155.910 - 1.086.052.273 2.172.103.637

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 343.238.750 - 343.238.750 -

Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 1.317.548.250 98.658.000 1.416.206.250 -

Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 7.787.976.894 472.130.000 8.260.106.894 -

Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 5.918.384.000 3.769.190.945 4.039.087.790 5.648.487.155

Bangunan Rumah karyawan type RSS 106.636.830 - - 106.636.830

Bangunan dalam pelaksanaan

Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 2.413.800.000 2.828.170.000 - 5.241.970.000

Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 1.021.350.000 6.069.562.250 - 7.090.912.250

26.792.195.095 13.257.021.195 18.799.890.685 21.249.325.605

98.341.234.146 61.822.512.717 62.208.335.735 97.955.411.128

Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar

Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 (2.413.800.000) (2.828.170.000) - (5.241.970.000)

Bangunan Gudang M-Big Blok F4 (1.021.350.000) (6.069.562.250) - (7.090.912.250)

Jumlah - Persediaan bagian dari

aset tidak lancar

Jumlah - Persediaan bagian dari

aset lancar - Perusahaan

Entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM)

Persediaan chemical dan obat 2.815.000

Persediaan material instalasi 21.704.000

Persediaan material listrik dan panel 42.136.364

Jumlah - Persediaan Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar 66.655.364

Jumlah - Persediaan bagian dariaset lancar

(3.435.150.000) (8.897.732.250)

94.906.084.146 52.924.780.467 62.208.335.735 85.622.528.878

94.906.084.146 52.924.780.467 62.208.335.735 85.689.184.242

- (12.332.882.250)

30

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

7. PERSEDIAAN (Lanjutan)

31 Desember 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

1 Januari 2011 (Pembangunan) (Beban pokok) 31 Desember 2011

Perusahaan

Tanah dalam pengembangan

Biaya perolehan tanah 27.953.177.394 13.254.385.000 6.192.131.793 35.015.430.601

Pematangan tanah 3.138.899.799 - 695.322.787 2.443.577.012

Cutt dan fill 4.634.413.951 4.517.164.224 1.601.253.838 7.550.324.337

Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, 7.906.887.492 3.020.212.460 2.286.074.643 8.641.025.309 Jaringan listrik, telepon dan Turap, serta sarana lainnya.

Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis 3.426.426.932 6.371.069.082 1.608.235.967 8.189.260.047 planning

Lain-lain 1.782.601.226 9.325.793.591 1.398.973.072 9.709.421.745

48.842.406.794 36.488.624.357 13.781.992.100 71.549.039.051

Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko

Bangunan siap untuk dijual

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 3.394.254.416 22.180.000 1.471.752.230 1.944.682.186

Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 915.006.909 - - 915.006.909

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 4.366.123.105 6.170.000 4.372.293.105 -

Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 2.941.275.000 21.550.000 2.221.934.250 740.890.750

Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 3.073.573.852 - 2.049.049.236 1.024.524.616

Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 4.690.217.148 11.082.500 1.443.143.738 3.258.155.910

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 1.428.055.000 713.705.000 1.798.521.250 343.238.750

Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 2.307.590.000 268.332.000 1.258.373.750 1.317.548.250

Bangunan Rumah karyawan type RSS 106.636.830 - - 106.636.830

Bangunan dalam pelaksanaan

Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 2.311.546.000 7.034.026.273 1.557.595.379 7.787.976.894

Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 - 5.918.384.000 - 5.918.384.000

Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 - 2.413.800.000 - 2.413.800.000

Bangunan Gudang M-Big Blok F4 - 1.021.350.000 - 1.021.350.000

25.534.278.260 17.430.579.773 16.172.662.938 26.792.195.095

Jumlah - Persediaan 31 Desember 2011 74.376.685.054 53.919.204.130 29.954.655.038 98.341.234.146

Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar

Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 (2.311.546.000) (7.034.026.273) (1.557.595.379) (7.787.976.894)

Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 - (5.918.384.000) - (5.918.384.000)

Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 - (2.413.800.000) - (2.413.800.000)

Bangunan Gudang M-Big Blok F4 - (1.021.350.000) - (1.021.350.000)

Jumlah - Persediaan bagian dari

aset tidak lancar

Jumlah - Persediaan bagian dari

aset lancar - Perusahaan

(2.311.546.000) (16.387.560.273) (1.557.595.379) (17.141.510.894)

28.397.059.659 81.199.723.252 72.065.139.054 37.531.643.857

31

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

7. PERSEDIAAN (Lanjutan)

31 Desember 2012 31 Desember 2011

(dalam m²) (dalam m²)

Persediaan tanah yang tersedia awal (100%) 418.597 416.355

Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan (desa Peusar dan Budimulya) 121.026 124.844

Penyesuaian atas tanah yang tersedia untuk dijual sebelumnya - (30.461)

Saldo tanah dikembangkan siap dijual-akhir 539.623 510.738

Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%) 377.736 357.517

Tanah kavling dan tanah untuk bangunan yang terjual (Catatan 28) (122.191) (64.499)

Jumlah - Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir 255.546 293.018

Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan runah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut :

(dalam m²) (dalam unit) (dalam m²) (dalam unit)

Saldo awal Bangunan Gudang dan 26.797 74 unit 16.193 53 unit

Ruko, Rukan dalam pengembangan

Pembangunan Gudang dan Ruko 3.805 5 unit 21.155 55 unit

Penjualan Bangunan Gudang dan (12.280) (35 unit) (10.551) (34 unit)

Rukan unit selesai (Catatan 28)

Jumlah 18.322 44 unit 26.797 74 unit

31 Desember 2011

Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan untuk Desa Peusar dan Budi Mulya, Kecamatan Tiga raksa - Cikupa, Kabupaten

Tangerang, sebagai berikut :

Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar dan Cikupa Kecamatan

Panongan, Kabupaten Tangerang (Kawasan Industri Millenium). Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam

pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta risiko lainnya.

Sebagian jaminan pada periode tahun yang berakhir 31 Desember 2012 telah dikembailikan / ditarik dan sisa Jaminan atas fasilitas

kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berupa tanah kosong dan Bangunan Gudang di Blok E2 Jl. Millenium 2A di Kawasan Industri

Millenium Desa Peusar, yang terdiri 16 Sertifikat HGB seluas 14.571 m².

Tanah kosong dan bangunan gudang di Blok F4, F5 dan F6, Jl. Millenium 11 di Kawasan Industri Millenium dengan Sertifikat HGB

No. 00013/Peusar, dan Sertifikat HGB No.00134/Peusar, desa Peusar, Kecamatan Cikupa-Tiga Raksa, Kabupaten Tengerang,

merupakan jaminan atas Fasiltas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., dengan Surat persetujuan No. 0361/BLS/2013 tanggal 13

Februari 2013 (Catatan 36).

Seluruh perolehan tanah dalam pengembangan yang diperoleh dalam tahun 2012 dan 2011 seluas 121.026 m² dan 124.844 m² ,

seluruhnya berlokasi di Desa Peusar, Kecamatan Penongan yang berlokasi masih dalam Kawasan Industri Millenium.

Tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, seluas 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 /

Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang dijadikan Jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diterima

dari PT Bank Central Asia, Tbk., pada tanggal 7 Oktober 2011. Tanah yang sama sebelumnya juga dijadikan jaminan atas fasilitas

pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 22).

31 Desember 2012

32

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

8. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN

Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan

Desa Peusar 32,16 32.163.300.000 - -

Desa Ranca Iyuh 90,56 33.277.352.500 90,56 32.770.712.500

Desa Kadu Agung 85,76 54.645.784.000 67,20 47.218.944.000

Desa Matagara 12,71 8.696.006.000 12,71 8.696.006.000

Desa Margasari 33,01 11.017.884.000 22,08 8.286.684.000

Surat Perijinan lokasi dan - - 22.626.232.610 - 8.978.186.000

aspek tanah serta PBB

Jumlah - Tanah belum dikembangkan 254,20 162.426.559.110 192,55 105.950.532.500

Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai Jaminan fasilitas kredit kepada Bank (Catatan 22).

9. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH

Lokasi tanah dan luas 31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perusahaan

Desa Peusar, Kaduagung, Margasari (seluas ± 35 Ha) 17.768.969.000 553.450.000

17.768.969.000 553.450.000

Entitas Anak ; PT Citra Permai Pesona (CPP)

Desa Taban, Ancol Pasir dan Ranca Buaya 18.830.435.500 -

Jumlah - Uang muka pembelian tanah 36.599.404.500 553.450.000

Pada periode laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2012 untuk tanah di Desa Ranca Iyuh, ada penambahan untuk biaya

pembuatan jalan utama lapisan alas beton dan saluran batukali sebesar Rp 506.640.000.

31 Desember 2012

Untuk tahun 2012 ada pembayaran sebesar Rp 13.648.046.610, untuk Perijinan dan Aspek Tata Guna Tanah lahan dan Relokasi

untuk Lokasi Kawasan Industri Millenium, Cikupa- Kabupaten Tangerang dengan rencana perluasan Perijinan Kawasan Industri

seluas ± 1.800 Ha

Akun ini merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan Perusahaan. Seluruh tanah tersebut terletak pada beberapa desa,

yaitu a) Desa Ranca Iyuh, b) Desa Kadu Agung c) Desa Matagara dan d) Desa Margasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Seluruh tanah tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium. Status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH).

Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2012 berlokasi di Desa Peusar seluas 32,16 Ha, Desa Kaduagung seluas 18,57

Ha dan Desa Margasari seluas 10,92 Ha. Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2011 berlokasi di Desa Kaduagung

seluas 8,78 Ha. Perolehan tanah dalam tahun 2012 sebagian sudah AJB dan sebagian masih dalam proses AJB. Status tanah

tersebut ada yang Bersertifikat dan ada berupa Girik (SPH).

Berikut ini rincian perolehan Tanah belum dikembangkan masing-masing desa dengan luas dan harga perolehan tanah sebagai

berikut:

31 Desember 2011

Akun tersebut merupakan pengeluaran Perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank) pada periode dan tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, dengan rincian sebagai berikut :

Uang muka pembelian tanah tersebut, merupakan pembayaran perolehan tanah yang terletak dalam kawasan industri Perusahaan.

Jumlah pembayaran yang telah dilakukan berkisar 50% - 75% dan masih dalam proses pengalihan kepemilikan dari Penjual ke

Perusahaan dan Entitas anak (PT CPP).

33

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

10. UANG MUKA DAN BIAYA BAYAR DIMUKA

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

Uang muka

Uang muka pembelian peralatan 7.180.000 -

Biaya bayar dimuka

Asuransi 230.628.346 193.832.530

Biaya PUT I (Right Issue) 306.303.150 856.029.295

Jumlah - Uang muka dan biaya dibayar dimuka 544.111.496 1.049.861.825

11. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari :

31 Desember 2012 1 Januari 2012 Penambahan Reklasifikasi *) /

Pengurangan 31 Desember 2012

Biaya perolehan:

Perusahaan

Pemilikan langsung:

Bangunan 155.798.100 - - 155.798.100

Peralatan kantor 1.592.515.354 267.035.800 - 1.859.551.154

Peralatan proyek - 15.000.000 - 15.000.000

Kendaraan 3.565.246.287 288.200.000 - 3.853.446.287

Alat berat 7.718.900.300 - - 7.718.900.300

Aset Bangunan dalam Pelaksanaan

Bangunan kantor pemasaran di Cikupa - 577.570.000 - 577.570.000

Entitas Anak ;

Pemilikan langsung:

Bangunan dan sarana pengelolahan 4.838.177.092 (202.092.000) *) 5.040.269.092

Air bersih (Water Treatment Plan)

Instalasi saluran pipa air 2.241.456.818 - 2.241.456.818

Mesin dan peralatan 20.700.000 - 20.700.000

Peralatan kantor 38.452.950 72.959.100 - 111.412.050

Jumlah - Biaya perolehan 13.070.912.991 8.321.098.810 (202.092.000) 21.594.103.801

*) Reklasifikasi dari Aset tidak lancar lainnya (Tiang pancang WTP tahun 2011) untuk Entitas anak PT MPM (Catatan 13).

Saldo Biaya dibayar dimuka dalam Penawaran saham Umum Terbatas I (PUT I) pada 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

merupakan biaya untuk Jasa profesional konsultan dan penunjang lainnya dalam pengajuan PUT 1 (right issue).

34

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

11. ASET TETAP (Lanjutan)

31 Desember 2012 (lanjutan) 1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012

Akumulasi penyusutan:

Perusahaan

Pemilikan langsung:

Bangunan 46.739.431 15.579.811 - 62.319.242

Peralatan kantor 910.957.695 280.182.385 - 1.191.140.080

Peralatan kantor - 625.000 - 625.000

Kendaraan 723.111.622 460.262.035 - 1.183.373.657

Alat berat 3.113.025.108 964.862.536 - 4.077.887.644

Entitas Anak ;

Pemilikan langsung:

Bangunan dan sarana pengelolahan 42.002.242 42.002.242

Air bersih (Water Treatment Plan)

Instalasi saluran pipa air 37.357.614 37.357.614

Mesin dan peralatan -

Peralatan kantor 15.206.167 17.584.165 - 32.790.332

Jumlah - Ak. Penyusutan 4.809.040.023 1.818.455.788 - 6.627.495.811

Nilai Buku - 31 Desember 2012 8.261.872.968 14.966.607.990

31 Desember 2011 1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2011

Biaya perolehan:

Perusahaan

Pemilikan langsung:

Bangunan 155.798.100 - - 155.798.100

Peralatan kantor 1.027.117.184 565.398.170 - 1.592.515.354

Kendaraan 4.027.026.853 1.328.318.182 1.790.098.748 3.565.246.287

Alat berat 7.718.900.300 - - 7.718.900.300

Entitas Anak (PT MP)

Pemilikan langsung:

Peralatan kantor 38.452.950 - - 38.452.950

Jumlah - Biaya perolehan 12.967.295.387 1.893.716.352 1.790.098.748 13.070.912.991

Akumulasi penyusutan:

Perusahaan

Pemilikan langsung:

Bangunan 31.159.621 15.579.810 - 46.739.431

Peralatan kantor 644.917.444 266.040.251 - 910.957.695

Kendaraan 1.120.736.032 438.027.184 835.651.594 723.111.622

Alat berat 2.148.162.572 964.862.536 - 3.113.025.108

Entitas Anak (PT MP)

Pemilikan langsung:

Peralatan kantor 5.592.930 9.613.237 - 15.206.167

Jumlah - Ak. Penyusustan 3.950.568.599 1.694.123.018 835.651.594 4.809.040.023

Nilai Buku - 31 Desember 2011 9.016.726.788 8.261.872.968

35

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

11. ASET TETAP (Lanjutan)

Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman dari Bank (Catatan 22).

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Harga perolehan kendaraan yang dijual - 1.790.098.748

Akumulasi penyusutan kendaraan yang dijual - (835.651.594)

Nilai buku kendaraan yang dijual - 954.447.154

Harga jual - bersih - 749.433.664

Jumlah - Kerugian penjualan aset tetap - (205.013.490)

12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR

Akun ini terdiri dari :

31 Desember 2012 1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012

Harga perolehan

Bangunan Kantor 5.546.796.302 294.297.213 5.841.093.515

Jumlah 5.546.796.302 294.297.213 - 5.841.093.515

Akumulasi amortisasi

Bangunan Kantor 186.000.374 286.476.544 472.476.918

Jumlah 186.000.374 286.476.544 - 472.476.918

Nilai tercatat 5.360.795.928 5.368.616.597

31 Desember 2011 1 Januari 2011 Penambahan Reklasifikasi 31 Desember 2011

Harga perolehan

Bangunan Kantor - 789.586.863 4.757.209.439 5.546.796.302

Bangunan kantor dalam pelaksanaan 3.045.184.710 1.712.024.729 (4.757.209.439) -

Jumlah 3.045.184.710 2.501.611.592 - 5.546.796.302

Akumulasi amortisasi

Bangunan Kantor - 186.000.374 - 186.000.374

Jumlah - 186.000.374 186.000.374

Nilai tercatat 3.045.184.710 5.360.795.928

Perusahaan mendapat penggantian Klaim dari Asuransi atas 1 unit kendaraan Kijang Innova V-MT 2007 sebesar Rp 170.800.000.

Harga perolehan kendaraan tersebut Rp 205.600.000, dan akumulasi penyusutan Rp 96.375.000 (Catatan 21 dan 31).

Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT Asuransi Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Raksa Pratama, PT.

Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun

dan periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 3.687.050.000. Pihak Manajemen

berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan

Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak ketiga (Catatan 10 dan 21).

Berikut ini penjualan Aset tetap untuk kendaraan pada periode / tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

(Catatan 31) sebagai berikut ;

36

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR (Lanjutan)

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari ;

Perusahaan

Uang jaminan 22.833.000 7.803.000

Entitas Anak

PT Millennium Power

Uang jaminan 4.000.000 4.000.000

PT Milwater Pratama Mandiri

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (WTP) - 202.092.000

Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional 2.000.000.000 2.000.000.000

PT Citra Permai Pesona

Biaya pra-operasi (Perijinan / Akta) - 10.000.000

Jumlah - aset tidak lancar lainnya 2.026.833.000 2.223.895.000

Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) berdasarkan Perjanjian Pembangunan,

Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) antara Perusahaan dengan Ny. Henny

Halim, selaku pemilik sebidang tanah seluas 226 m² , Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur

No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat

(Catatan 11 dan 3w), dengan perjanjian lihat Catatan 33.

Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka

waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun. Sehubungan Pernyataan Dewan Standar

Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.

11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012,

Aset kerja sama Operasi untuk Bangunan kantor Jl. Kramat Raya No. 32-34, Senen, Jakarta Pusat, dengan nilai Perolehan pada

tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebesar Rp 5.546.796.302, disajikan pada penyajiannya pada akun "Hak Penguasaan

Bangunan Kantor" (Catatan 11, 33 dan 3w).

Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) sebesar Rp 202.092.000 merupakan Pekerjaan

pemasangan Tiang pancang untuk Bangunan WTP pada 31 Desember 2011, dan pada tahun 2012 di reclass ke Ast tetap, dan

biaya perijinan usaha / sertikasi dan keperluan lainnya dalam pra-operasional sebesar Rp 2.000.000.000.

37

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

14.

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini merupakan utang usaha kepada :

Perusahaan

Pihak ketiga ;

Tn. Suherman Mihardj, SH, MH 7.085.640.000 -

PT Setia Konindo Pratama 812.286.445 1.012.893.891

PT. Nindo Global Nusantara 1.322.197.250 143.806.600

PT Mustika Perdana Abadi 584.389.398 -

PT Medco Sarana Kalibaru - 145.281.500

PT Nindo Mitra Makmur 389.823.500 90.508.000

PT Tirta Interior 230.935.000 -

PT. Maya Mitra Sejati - 147.200.640

PT Global Artha Borneo - 126.984.000

PT Andalan Panca Mandiri 5.076.050 30.709.575

CV Pro Ad Bisniskomunika 39.600.000 -

Jasa Profesional (Penunjang IPO) (KJPP & KAP) 297.814.550 -

Lain-lain (dibawah 20 juta) 87.756.538 400.881.931

Jumlah - Utang usaha Perusahaan 10.855.518.731 2.098.266.137

Entitas Anak (PT MPM)

Pihak berelasi ;

PT Setia Konindo Pratama 37.604.000 -

Pihak ketiga ;

PT Rifaldo Aspasukma Indojaya 128.235.000 -

165.839.000 -

Jumlah - Utang usaha 11.021.357.731 2.098.266.137

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :

Belum jatuh tempo 6.420.597.664 1.257.414.650

Sudah jatuh tempo :

1 hari sampai dengan 30 hari 3.801.539.715 460.574.670

31 hari sampai dengan 60 hari 527.035.300 380.276.817

61 hari sampai dengan 90 hari 272.185.052 -

Jumlah - Utang usaha 11.021.357.731 2.098.266.137

Utang kepada Tn. Suherman Mihardja, SH., Mh., merupakan utang atas pembelian / pembesan Tanah untuk desa Peusar, desa

Kaduagung dan desa Margasari seluas 61,66 Ha yang terletak di desa Peusar, desa Kaduagung dan desa Margasari (Catatan 8).

Utang usaha merupakan liabilitas Perusahaan kepada Sub-kontraktor dan suplier atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta

pembangunan gudang dan ruko.

UTANG USAHA

38

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

15. UTANG LAIN-LAIN

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

PT Tiga Delapan Sentosa 116.072.728 688.400.000

Tn. Zhao Chun Hui 183.000.000 183.000.000

Titipan untuk pemesanan(Booking fee) 3.057.599.525 550.720.000

Lain-lain 289.520.848 9.897.176

Jumlah - Utang lain - lain 3.646.193.101 1.432.017.176

16. UANG JAMINAN

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

Perusahaan ;

Jaminan Sub-kontraktor Kawasan Industri Millennium 96.000.000 30.000.000

PT ARS Asia 13.000.000 -

PT Indo Asia Tirta Manunggal - 7.000.000

PT Pilar Teguh Utama 2.200.000 7.000.000

PT Indonesia Stanley Electric - 5.000.000

PT Sriwijaya Sukses Sejahtera 10.000.000 5.000.000

Lain-lain 40.250.000 33.200.000

Entitas anak ; PT MPM

Jaminan Pelanggan penyambungan pipa air 139.000.000 -

Jaminan kontraktor 5.345.700 -

Jumlah - utang lain-lain dan uang jaminan 305.795.700 87.200.000

utang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan dari sub-kontraktor, tenant dan pelanggan.

17. UTANG PIHAK HUBUNGAN BERELASI

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi

Perusahaan

PT Bumi Citra Investindo 11.876.080.000 -

Entitas Anak ; PT MPM

PT Setia Pratama Konindo 1.566.717.580 -

Benny Ponto 485.405.860 -

Jumlah - Utang pihak hubungan berelasi 13.928.203.440 -

Utang pihak berelasi pada 31 Desember 2012 kepada PT Bumi Citra Investindo, merupakan pinjaman jangka pendek untuk

keperluan modal kerja Perusahaan (Catatan 32).

Dana titipan merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan belum dilakukan

Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).

39

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

18. PERPAJAKAN

Akun ini terdiri dari :

a. Pajak Dibayar Dimuka

Perusahaan

Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) 3.714.106.649 577.496.751

Entitas Anak

Pajak Pertambahan Nilai 621.296.403 3.000.000

PPh pasal 23 108.908

Jumlah - pajak dibayar dimuka 4.335.511.960 580.496.751

b. Utang Pajak

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perusahaan

Pajak Pertambahan Nilai 3.451.568.121 271.198.876

Pajak Penghasilan pasal 21 451.111.424 214.156.844

Pajak Penghasilan pasal 23 25.022.164 12.120.513

Pajak Penghasilan pasal 4 (2) atas Jasa kontruksi 87.151.300 76.080.297

Pajak Penghasilan non final (PPh psl 29) 262.177.239 1.422.923

Pajak Penghasilan pasal 25 - 19.594.400

Pajak Penghasilan final atas pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) 308.808.421 47.600.050

4.585.838.669 642.173.903

Entitas Anak

Pajak Penghasilan pasal 21 2.729.358 -

Pajak Penghasilan pasal 23 250.000 250.000

Pajak Penghasilan final pasal 4 ayat 2 jasa konstruksi 6.436.364 -

9.415.722 250.000

Jumlah - Uang pajak 4.595.254.391 642.423.903

c. Manfaat (beban) pajak penghasilan

2012 2011

Beban Pajak Penghasilan final (PHATB) (5.221.544.099) (2.768.445.227)

Beban Pajak Penghasilan non final (404.020.800) (253.455.200)

Jumlah - Beban pajak penhasilan (5.625.564.899) (3.021.900.427)

Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan pembayaran / setoran atas penerimaan Uang muka penjualan

yang belum diakui Perusahaan sebagai pendapatan tahun berjalan (Catatan 20).

40

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

18. PERPAJAKAN

c. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan)

2012 2011

Laba konsolidasi sebelum Pajak penghasilan (komersial) 15.116.583.369 5.409.564.552

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan atas pendapatan final (13.884.400.238) (4.659.786.147)

Taksiran Laba konsolidasian sebelum Pajak atas penghasilan non final 1.232.183.131 749.778.405

Bagian kerugian Entitas Anak 311.044.624 69.660.254

Taksiran Laba sebelum pajak atas penghasilan non final - komersial 1.543.227.755 819.438.659

Koreksi fiskal non final :

Beda tetap :

Beban jamuan 12.969.848 4.765.756

Sumbangan 28.359.765 6.256.877

Beban pajak 27.499.777 180.177.144

Beban lain-lain 4.025.905 3.182.375

Jumlah - Koreksi fiskal non final 72.855.296 194.382.153

Taksiran Penghasilan kena pajak non final - fiskal 1.616.083.051 1.013.820.812

Taksiran Pajak penghasilan non final 404.020.800 253.455.200

Kredit pajak non final :

Setoran masa PPh pasal 25 (118.278.156) (235.133.600)

Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak pendapatan jasa pemeliharaan (20.061.402) (13.990.781)

lingkungan / Maintenance charges )

Potongan PPh pasal 22 (3.504.003) (2.907.896)

Jumlah - Kredit pajak non final (141.843.561) (252.032.277)

Taksiran - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan non final 262.177.239 1.422.923

Taksiran Penghasilan final (Catatan 28) 104.430.881.981 55.368.904.547

Taksiran Pajak penghasilan final PHATB 5.221.544.099 2.768.445.227

Kredit pajak PPh final:

Setoran Pajak PPh final atas PHATB (4.912.735.678) (2.720.845.177)

Jumlah - Kredit pajak final (4.912.735.678) (2.720.845.177)

Jumlah - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan final atas PHATB 308.808.421 47.600.050

Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut :

41

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

Perusahaan

Bonus dan komisi penjualan 2.883.673.922 2.389.734.493

Jumlah - Biaya masih harus dibayar 2.883.673.922 2.389.734.493

20. UANG MUKA PENJUALAN

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari :

Perusahaan

Uang muka penjualan Kapling siap bangun (Kasiba)

PT Matahari Sukses Sejahtra 10.481.250.000 -

PT Bumi Pangan Utama 9.466.969.446 -

PT Raja Top Food 9.045.000.000 -

PT DCC Indinesia (Bp. Hendrawan Ong) 7.053.750.000 -

PT Magna Indonesia 6.827.500.000 -

Imam Salim 5.532.952.543 -

Suharman Salim 3.842.446.541 -

PT Mega Abadi Plastindo 4.548.437.500 -

PT Burlington Indonesia 4.106.660.000 -

PT Jamaya Plastik Industri Perkasa 4.275.200.000 -

PT Bumi Putra Resources 2.533.310.000 -

PT Golden Westindo Antajaya 2.340.000.000 -

PT Putra Cipta Karindomas 2.432.184.900 -

PT. Sumber Cipta Logam Jaya Makmur - 1.640.800.000

PT Tanesha Wahanamas (Bp. Sen Siong) - 1.416.855.556

PT. Unicitra Kuartama Lestari - 1.226.000.000

PT Pratama Prima Cipta (Hardy) 1.958.324.000 -

Herman Kamarudin 1.249.999.999 -

PT Makmur Langgeng Abadi 636.000.000 -

Jumlah - Uang muka penjualan Kasiba 76.329.984.929 4.283.655.556

Akun saldo utang atas komisi dan bonus penjualan yang belum dibayar untuk periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012

dan 31 Desember 2011 diatas merupakan utang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan (Catatan 30).

42

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

20. UANG MUKA PENJUALAN (Lanjutan)

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Uang muka penjualan Bangunan Gudang

PT YKL Indonesia 1.335.580.383 2.860.616.970

PT Garuda Inko (Mr. Seong Jin Hwan) 1.804.075.000

PT Best Crusher Sentralindo 1.689.051.000

Sylvia Wira 1.552.093.998

PT Sahabat Sukses Plastik - 1.176.816.060

PT Labb Konektra 1.163.516.965

Esih Sukaesih 1.075.783.092

Suyatno - 528.856.362

PT Anantha Berkat Jaya - 438.109.091

Sukari - 346.749.000

So Sun Hie - 367.146.000

Rudi Tjahyadi Gunawan - 325.777.455

Ibu Lian Lie Ba - 282.443.636

PT Virya Mitra 834.600.000 -

Nasran Andreas 774.737.600 -

Eny Julianingsih 698.256.000 -

PT Triniaga Makmur Jaya 474.396.200 -

Uang muka penjualan Bangunan Rumah toko (Ruko)

PT Midplast Tritunggal Perkasa - 583.437.000

Jumlah - Uang muka Gudang dan Ruko 11.402.090.238 6.909.951.574

Jumlah - Uang muka penjualan 87.732.075.167 11.193.607.130

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perusahaan

Kasiba :

50% - 99% 54.284.065.484 -

20% - 49% 22.045.919.445 4.283.655.556

Bangunan - Gudang dan Rumah toko

50% - 99% 8.319.054.946 3.972.910.332

20% - 49% 2.608.639.092 2.937.041.242

< 20% 474.396.200 -

Jumlah 87.732.075.167 11.193.607.130

Akun ini merupakan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai

tanggal laporan keuangan proses penjualan yang belum selesai. Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah

diterima dari harga jual, sebagai berikut :

43

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

21. UTANG CICILAN PEMBELIAN ASET TETAP

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan

dan alat berat kepada ;

PT BTMU-BRI Finance 94.715.410 322.043.410

PT ORIX Indonesia Finance 36.576.000 109.728.000

PT Balimor Finance 701.016.500 972.462.500

Jumlah 832.307.910 1.404.233.910

Bunga cicilan (59.091.100) (149.215.771)

Nilai tunai - Liabilitas (utang) 773.216.810 1.255.018.139

Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun (624.963.232) (643.605.682)

Jumlah - Utang jangka panjang 148.253.578 611.412.457

22. UTANG BANK

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari :

PT Bank Capital Indonesia, Tbk, terdiri dari fasilitas ;

Utang Jangka pendek ;

Pinjaman Rekening koran (PRK) 476.828.134 471.094.690

Pinjaman Fasilitas Pinjaman Askep 12.500.000.000 12.500.000.000

Jumlah - Utang bank jangka pendek 12.976.828.134 12.971.094.690

Utang bank jangka panjang terdiri ;

PT Bank Capital Indonesia, Tbk, merupakan fasilitas ;

Pinjaman Angsuran Berjangka 647.868.810 1.746.400.603

PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ;

Kredit Investasi Pembangunan Gudang 6.437.137.018 18.000.000.000

7.085.005.828 19.746.400.603

Jumlah - Utang bank 20.061.833.962 32.717.495.293

Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun

Pinjaman Angsuran Berjangka (647.868.810) (1.098.531.793)

Kredit Investasi Pembangunan Gudang (3.511.165.646) (4.800.000.000)

Jumlah - Utang bank jangka panjang, bagian jatuh tempo dalam satu tahun (4.159.034.456) (5.898.531.793)

Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo dalam satu tahun 17.135.862.590 18.869.626.483

Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo jangka panjang 2.925.971.372 13.847.868.810

Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang

cicilan) dengan jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan. utang cicilan kepada PT

BTMU-BRI Finance berakhir bulan Mei 2013 dan PT Orix Indonesia Finance berakhir pada bulan Juni 2013. Penambahan

pembelian utang cicilan pada Desember 2010 dan tahun 2011 sebanyak 4 unit kendaraan pada PT Balimor Finance untuk 4 unit

kendaraan masing-masing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Juni

2014, dan pada bulan September 2012 penambahan 1 unit utang cicilan Kendaraan Toyota Inova pada PT Balimor Finance dan

berakhir bulan Agustus 2014 (Catatan 11 dan 31).

44

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

22. UTANG BANK (Lanjutan)

Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk

a. Fasilitas perpanjangan kredit : - Pinjaman Aksep sebesaRp 12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah),

- Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rph).

Tingkat suku bunga : 15% / p.a (floating)

Provisi : 1% / p.a

Jangka waktu fasilitas : 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2012 sampai 19 Januari 2013

Jaminan / Agunan kredit :

i.

ii.

iii.

iv.

v.

b.

Jenis fasilitas : Pinjaman Angsuran Berjangka

Jumlah fasilitas : Rp 3.000.000.000 (tiga milyar Rupiah)

Tingkat suku bunga : 22% p.a

Provisi : 2,5 % flat

Jangka waktu kredit : 36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013

Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan

Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw.

Tanah kosong (61.275m²), SHGB No.126 (berakhir hak 9 Oktober 2014) a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln.

Desa RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, kab. Bogor - Jawa Barat.

Perusahaan telah mendapat dan menyetujui PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit unutk Jenis

fasilitas kredit ; i) Pinjaman Aksep sebesar Rp 12.500.000.000 (dua beles milyar lima ratus juta Rupiah), dan ii) Pinjaman dalam

Rekening Koran (PRK) dengan plafon kredit sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah), sesuai Surat Persetujuan

Perpanjangan No. 009/MKT/KP/I/2013 untuk periode 1 (satu) tahun terhitung 19 Januari 2013 s/d 19 Januari 2014 (Catatan 36).

Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di

Jl. Walet Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara,

Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No.

427/Kwitang a/n. Henny Halim.

Sesuai surat No. 004/MKT/KP/I/2012 tanggal 17 Januari 2012 dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., telah menyetujui untuk

Perpanjangan Fasilitas Pinjaman dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut ;

Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas

Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan

Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp 12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009

tanggal 31 Juli 2009. Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat

Persetujuan Penukaran Jaminan No. 006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas

Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal 25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan

untuk "Perputaran Modal Kerja".

Penambahan Fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) sesuai Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No.

154/MKT/KP/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No.

058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010.

Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen,

Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas.

45

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

22. UTANG BANK (Lanjutan)

Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk

- Jenis kredit : Fasilitas Kredit Investasi,

- Plafon Kredit : Rp 18.000.000.000 (Delapan belas milyar Rupiah),

- Jangka waktu kredit : 1 (satu) tahun terhitung tanggal 7 Oktober 2011 s/d 7 Oktober 2014,

- Tingkat Suku bunga dan provisi : 11% p.a (per tahun) dan provisi kredit 1% saat pencairan kredit,

- Penggunaan Dana fasilitas kredit :

- Jaminan kredit :

- Plafont / Saldo Kredit sisa : Rp 6.437.137.018 pada 31 Desember 2012,

- Jangka waktu : Berakhir tanggal 7 Oktober 2014,

- Tingkat Suku bunga : 11% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah,

- Denda : 0,5% per bulan

- Jaminan kredit :

Pada tanggal 7 Oktober 2011 Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman / kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., sesuai Surat

Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 003-0673-2011-000, tertanggal 7 Oktober 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai

berikut:

Untuk Pembangunan 32 unit Gudang di Blok E2, termasuk pekerjaan pengerasan dan Cor

beton Jalan Millenium 2A.

Sebidang tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luar tanah 22.611

m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan

Panongan, Kabupaten Tangerang (Catatan 7).

Berdasarkan Surat No. 3833/BLS/2012 tanggal 6 Desember 2012 Pemberitahuan Penarikan sebagian Sertifikat Hak atas Tanah

(SHGB) yang diagunkan dengan Pelunasan sebagian Fasilitas Kredit, dan Pemberitahuan Perubahan sebagian Persyaratan

Fasilitas Kredit dengan Surat No. 3799/BLS/2012 tanggal 5 Desember 2012, perubahan tersebut sebagai berikut :

Jaminan berupa Tanah kosong dan tanah di atasnya Bangunan Gudang di Blok E2 atas

nama Perusahaan terletak di Jl. Millenium 2A di Kawasan Industri Millenium Desa Peusar,

Kecamatan Panongan-Cikupa, Kab. Tangerang, dengan 18 Sertifikat HGB

No.00015/Peusar - 00128/Peusar atas nama Perusahaan (Catatan 7 dan 36).

46

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain :

a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:

Biaya jasa kini 938.668.366 722.516.890

Biaya bunga 318.037.482 262.747.704

Kerugian (keuntungan) aktuaria bersih yang diakui 104.642.546 28.761.148

Jumlah 1.361.348.394 1.014.025.742

b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Nilai kini liabilitas imbalan kerja 6.522.567.088 4.804.409.289

Biaya jasa lalu yang belum diakui (2.566.267.457) (2.111.574.774)

Liabilitas - bersih 3.956.299.631 2.692.834.515

c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Saldo awal 2.692.834.515 1.725.094.973

Beban tahun berjalan (Catatan 30) 1.361.348.394 1.014.025.742

Pembayaran tahun berjalan (85.787.278) (46.286.200)

Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja 3.968.395.631 2.692.834.515

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Tingkat diskonto 5,95% 6,62%

Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00%

Usia pensiun 55 Tahun 55 Tahun

Tabel Mortalita CSO-1958 CSO-1958

Metode Perhitungan Aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja

dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja

No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-

kerja tersebut.

Jumlah karyawan Perusahaan pada pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, yang berhak

atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 88 orang dan 79 orang.

Jumlah beban imbalan kerja Perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam

laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan dan dihitung oleh Aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana

Lestari, dengan Laporan Perhitungan Independen No.132/PBL/KE/III/2013 tanggal 22 Maret 2013, dengan menggunakan asumsi-

asumsi sebagai berikut ;

47

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

24. MODAL SAHAM

Jumlah Saham Persentase Jumlah

Pemilikan (%) (Rupiah)

PT Bumi Citra Investindo 749.750.000 52,47% 74.975.000.000

Heru Hidayat 87.929.000 6,15% 8.792.900.000

Masyarakat 592.236.025 41,45% 59.223.602.500

Jumlah - Modal saham 1.429.915.025 100,07% 142.991.502.500

Jumlah Saham Persentase Jumlah

Pemilikan (%) (Rupiah)

PT Bumi Citra Investindo 749.750.000 52,47% 74.975.000.000

Heru Hidayat 87.929.000 6,15% 8.792.900.000

Masyarakat 591.256.000 41,38% 59.125.600.000

Jumlah 1.428.935.000 100,00% 142.893.500.000

25. WARAN

Exercise atas Waran seri I sampai tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 yang belum ditempatkan sebanyak

15.084.975 lembar saham dan 16.067.500 lembar saham.

Pemegang Saham

Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma

Waran seri I sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat

ditukar dengan satu lembar saham biasa pada harga Rp 110 per saham, dengan nominal Rp 100 per lembar untuk pelaksanaan

Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010 sampai 10 Desember 2012, sampai tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan

31 Desember 2011 jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversikan masing-masing sebanyak 229.915.025 dan 228.935.000

lembar (Catatan 24).

Pemegang Saham

Berdasarkan Daftar Pemegang saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra

Transferindo, berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan

kepemilikan diatas 5% (lima persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 30 Desember 2012 dan 2011

(Catatan 25 dan 26) :

Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir tanggal 31

Desember 2011, sebagai berikut :

Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir 31

Desember 2012, sebagai berikut :

48

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

26. AGIO SAHAM

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Akun ini terdiri dari

Agio saham Penawaran saham perdana (Catatan 24) 5.000.000.000 5.000.000.000

Agio saham pelaksanaan Excersice - Waran Seri I (Catatan 25) 2.299.150.250 2.289.350.000

7.299.150.250 7.289.350.000

Dikurangi ; Biaya emisi

Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana (2.459.048.733) (2.459.048.733)

Jumlah - bersih Agio saham 4.840.101.517 4.830.301.267

27. LABA BERSIH PERSAHAM

Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut :

2012 2011

Laba-bersih tahun berjalan pemegang sahamEntitas induk 9.580.393.831 2.393.625.728

Lembar saham:

Rata-rata tertimbang saham beredar Untuk perhitungan LPS dasar 1.429.046.297 1.242.792.570

Ditambah :

Asumsi pelaksanaan waran 74.481.549 74.481.549

Jumlah ekuivalen saham 1.503.527.846 1.317.274.119

Laba persahamdasar 6,70 1,93

Laba per saham dilusian 6,37 1,82

28. PENDAPATAN

2012 2011

Akun ini terdiri dari :

Perusahaan

Pihak ketiga

Tanah (Kavling siap bangun) 56.594.920.981 21.489.954.547

Bangunan (Gudang dan Ruko) 47.835.961.000 33.878.950.000

104.430.881.981 55.368.904.547

Entitas anak (PT MPM)

Pendapatan penyambungan Pipa air dan beban tetap 427.083.015 -

Jumlah - penjualan 104.857.964.996 55.368.904.547

Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) (Catatan 7) sebagai berikut :

Tanah

Luas tanah kasiba dan bangunan (M²) 122.191 64.499

Bangunan (Gudang, Ruko dan rumah RSS)

Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²) 12.280 10.731

49

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

28. PENDAPATAN (Lanjutan)

Luas Tanah Luas Bangunan Total

(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual

Tahun 2012

Tanah / kavling siap bangun (Kasiba)

Pihak ketiga ;

PT Sumber Jaya Utama 6.750 - 5.062.500.000

PT Berkat Andijaya Elektrindo 7.955 - 4.465.647.728

Sen Siong 5.770 - 3.750.500.000

PT. Vortex Interplasindo 16.115 - 11.280.500.000

PT Super Delapan Delapan 4.000 - 2.000.000.000

PT. Unicitra Kuartama Lestari 5.400 - 3.510.000.000

PT. Sumber Cipta Logam Jaya Makmur 16.000 - 5.628.000.000

Hendy 6.000 - 3.000.000.000

Bp. Junus / David Sukri 10.000 - 5.000.000.000

PT Shinwoo Masjaya 6.000 - 4.464.000.000

PT Karya Silix Indonesia 6.000 - 3.000.000.000

PT Jiutama Baja Perkasa (Henky) 10.155 - 5.077.500.000

Penjualan tanah lebih Kasiba atas pengukuran kembali 800 - 356.273.253

100.945 - 56.594.920.981

Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan

Pihak ketiga

Bangunan Gudang

PT YKL Indonesia (3 unit Gudang S-Big) 1.680 876 2.936.640.000

Bp. Setiadi Salim (2 unit Gudang S-Big) 924 584 2.379.650.000

Bp. Fatah Salim (2 unit Gudang S-Big) 1.040 584 2.543.450.000

PT. Anantha Berkat Jaya 922 292 1.204.800.000

Rudi Tjahyadi Gunawan 480 292 851.200.000

Bp. Suyatno 480 292 798.000.000

Agustina Ramli 480 292 1.050.000.000

Lian Lie Ba 480 292 851.200.000

PT Surya Megah Abadi (2 unit Gudang S-Big) 1.309 584 2.965.462.500

So Sun Hie 462 292 1.223.818.000

Sukari 462 292 1.155.830.000

Setiawan Basuki 462 292 1.223.820.000

Sony Hidajat Chuairy 462 292 1.189.825.000

Maxwell Arthur Sopamena 462 292 1.223.820.000

PT Tassha Bumireksa 462 364 1.392.300.000

Bp. Haryono Wirawan (2 unit Gudang M-Big) 1.827 1.090 4.427.735.000

PT Sahabat Sukses Plastik (2 unit Gudang S-Big) 1.155 584 2.717.820.000

PT Setia Pratama Konindo 2.427 545 2.207.280.000

PT YBI 783 545 2.313.155.000

Rudi Sitepu 783 545 2.191.410.000

Sub - jumlah 17.542 9.221 36.847.215.500

Nama Pelanggan

50

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

28. PENDAPATAN (Lanjutan)

Luas Tanah Luas Bangunan Total

(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual

Tahun 2012 (lanjutan)

Sub - Jumlah 17.542 9.221 36.847.215.500

PT Sukses Makmur Plastindo 900 725 2.115.000.000

PT Anantha Berkat Jaya 578 364 1.442.577.500

PT. Metal Fastindo Abadi 783 545 2.069.665.000

PT. Bahana Mitra Lestari 783 545 2.769.003.000

Bangunan Rumah toko (Ruko / Rukan)

PT Midplast Tritunggal Perkasa 210 280 675.000.000

PT Setia Pratama Konindo (3 unit Ruko) 450 600 1.917.500.000

21.246 12.280 47.835.961.000

Jumlah - Penjualan tahun 2012 122.191 12.280 104.430.881.981

Luas Tanah Luas Bangunan Total

(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual

Tahun 2011

Tanah / kavling siap bangun (Kasiba)

Pihak ketiga ;

PT Sunjin Blue Thread 4.990 - 2.363.636.365

PT Mega Foamindo Jaya 8.690 - 3.693.250.000

PT Cheong Ma Tech 7.630 - 3.242.750.000

PT Makabe Alumi Indonesia 7.400 - 2.960.000.000

PT Youngil Leather Indonesia 475 - 161.500.000

PT Global Fishing Tackle 13.700 - 6.987.000.000

Budianto M. Kurniawan 4.345 - 2.081.818.182

47.230 - 21.489.954.547

Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan

Pihak ketiga

Bangunan Gudang

Edo Krisna Lesmana 795 292 1.100.000.000

PT. Kreasi Warna Prima 480 292 904.400.000

Yahya Minto Mulya (James) 480 292 851.200.000

Agustinus Romli 480 292 851.200.000

Firdaus (2 unit Gudang S-BIG) 1.328 584 1.996.800.000

Troy Hartono Sabini 975 584 1.821.550.000

Bp. Ariyanto 538 292 950.000.000

Bp. Aries Heinstein 480 292 851.200.000

PT Gloria Karya Sukses 480 292 800.000.000

PT. Shinho Sojae Indonesia 1.300 725 2.200.000.000

Sub - jumlah 7.336 3.937 12.326.350.000

Nama Pelanggan

Nama Pelanggan

51

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

28. PENDAPATAN (Lanjutan)

Luas Tanah Luas Bangunan Total

(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual

Tahun 2011

Sub - Jumlah 7.336 3.937 12.326.350.000

Bp. Sartana 900 725 2.115.000.000

PT. Pradasari Kimindo (2 unit Gudang) 960 584 1.915.200.000

Utami Wijaya (2unit Gudang) 1.080 584 2.203.200.000

PT Abdi Tunggal Putra 850 292 1.147.200.000

PT Horn Ming Indonesia 480 292 904.400.000

PT. Chenfull Indonesia 507 292 927.350.000

Liana Salim 462 292 851.200.000

YUZI 462 292 1.223.820.000

PT. Vi-Dex Indonesia 1.050 725 2.000.000.000

Bp. Bambang Sutomo 480 292 904.400.000

Triana Suharmanto 462 292 1.155.830.000

PT. Kirana Mitra Abadi 860 292 1.225.000.000

Bangunan Rumah toko (Ruko / Rukan)

Muhamad Reza Pahlevi (2 unit Ruko) 300 400 1.200.000.000

Rosy Julianti 210 280 712.500.000

Lie Mei (2 unit Ruko) 420 560 1.317.500.000

Esih Sukaesih 150 200 600.000.000

Kamilia Rahman (2 unit Ruko) 300 400 1.150.000.000

17.269 10.731 33.878.950.000

Jumlah - Penjualan 31 Desember 2011 64.499 10.731 55.368.904.547

Dari penjualan tersebut telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak final sebesar 5% dari nilai bruto penjualan tanah

kavling siap bangun (kasiba), bangunan gudang dan bangunan rumah toko (ruko), dan nilai penjualan diatas merupakan penjualan

bersih tidak termasuk PPN dan Pajak final 5% (Catatan 18).

Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan

dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah

bruto nilai pengalihan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana dikenakan pajak

penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009

(Catatan 18).

Nama Pelanggan

52

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

29. BEBAN POKOK PENJUALAN

2012 2011

Akun ini terdiri dari :

Perusahaan

Tanah (Kavling siap bangun) 43.408.445.050 13.781.992.100

Bangunan (Gudang dan Ruko) 18.799.890.685 16.172.662.938

Jumlah 62.208.335.735 29.954.655.038

Entitas anak PT MPM

Beban bahan langsung

Pemakaian material 26.332.218 -

Pemasangan instalasi pipa air pelanggan 127.765.308 -

Penyambungan Instalasi Panel listrik 130.835.909 -

Beban tidak langsung lainnya

Beban Penyusutan aset tetap 79.359.856 -

Jumlah 364.293.291 -

Jumlah - Beban pokok penjualan 62.572.629.026 29.954.655.038

Rincian perhitungan harga pokok penjualan (Catatan 7) :

Tanah dalam pengembangan

Biaya perolehan tanah 18.235.977.216 6.192.131.793

Pematangan tanah 977.437.447 695.322.787

Cutt dan fill 7.086.540.528 1.601.253.838

Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik, telepon dan turap, serta sarana lainnya. 7.523.425.825 2.286.074.643

Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning 4.484.815.898 1.608.235.967

Lain-lain 5.100.248.136 1.398.973.072

43.408.445.050 13.781.992.100

Bangunan dalam pengembangan

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 1.468.873.761 1.471.752.230

Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 915.006.909 -

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 - 4.372.293.105

Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 753.000.750 2.221.934.250

Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 518.317.308 2.049.049.236

Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 1.086.052.273 1.443.143.738

Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 343.238.750 1.798.521.250

Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 1.416.206.250 1.258.373.750

Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 8.260.106.894 1.557.595.379

Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 4.039.087.790 -

18.799.890.685 16.172.662.938

Jumlah - Beban pokok penjualan 62.208.335.735 29.954.655.038

53

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

30. BEBAN USAHA

2012 2011

Akun ini terdiri dari :

Beban pemasaran:

Promosi dan iklan 194.036.549 46.291.156

Beban pemasaran / marketing 3.132.926.459 1.661.067.130

Administrasi Marketing KPG - 50.143.682

Jumlah beban pemasaran 3.326.963.008 1.757.501.968

Beban umum dan administrasi

Perusahaan

Gaji, upah, bonus dan tunj. karyawan 10.057.184.715 7.726.902.504

Pengobatan 139.376.194 107.157.970

Jamsostek 127.576.758 76.990.287

Beban imbalan pasca kerja (Catatan 23) 1.361.348.394 1.014.025.742

Penyusutan aset tetap (Catatan 11) 1.721.511.767 1.593.832.173

Amortisasi Hak penguasan bangunan kantor (Catatan 12) 286.476.544 276.677.983

Representative dan jamuan 652.480.929 206.079.168

Listrik, air, telepon dan internet 725.292.519 737.746.478

Sumbangan 1.426.709.500 270.557.700

Perbaikan dan pemeliharaan 721.556.066 181.156.962

Perlengkapan kantor 212.531.275 237.780.485

Asuransi (Catatan 10) 240.131.135 174.266.404

Sewa 96.000.000 139.200.000

Transportasi dan perjalanan dinas 326.246.164 353.466.332

Beban pajak 1.383.445.652 1.169.265.932

Jasa profesional 669.033.447 259.487.179

Kebersihan dan keamanan 656.133.500 -

Fotocopy dan cetak 156.131.404 77.943.535

Lain-lain 430.507.738 329.170.259

Jumlah - Beban umum dan administrasi - Perusahaan 21.389.673.701 14.931.707.093

54

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

30. BEBAN USAHA (Lanjutan)

2012 2011

Jumlah - Beban umum dan adminstrasi - Perusahaan (lanjutan) 21.389.673.701 14.931.707.093

Entitas Anak

Biaya pemasaran

Promisi dan iklan 7.500.000

Biaya umum dan administrasi

Gaji dan tunjangan 171.216.100 24.000.000

Jasa profesional 94.376.923 26.000.000

Listrik dan telepon 41.719.085 1.020.596

Penyusutan 17.584.165 9.613.237

Perijinan 18.600.000 -

Biaya lingkungan dan penghijauan 18.000.000

Perlengkapan kantor dan foto copy 1.409.500 -

Sewa - 8.009.167

Lain-lain 5.351.377 657.254

375.757.150 69.300.254

Jumlah - Beban umum dan administrasi 21.765.430.851 15.001.007.347

Jumlah - Beban usaha 25.092.393.859 16.758.509.315

31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAN BEBAN KEUANGAN

2012 2011

Akun ini terdiri dari :

a. Pendapatan lain-lain

Perusahaan

Jasa giro bank (Catatan 4) 72.086.412 32.358.041

Jasa pemeliharaan lingkungan 1.783.736.830 1.238.768.990

Pemasangan line telepon 28.800.000 76.300.000

Pendapatan sewa alat berat 5.850.000 107.130.000

Pendapatan sewa gudang 12.500.000 42.291.664

Pendapatan administrasi denda keterlambatan 280.419.995 -

Lain-lain 21.107.048 36.332.212

Entitas Anak

Jasa giro bank 612.802 -

Pendapatan administrasi penyambungan instalasi 3.472.000 -

Jumlah - Pendapatan lain-lain 2.208.585.087 1.533.180.907

55

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAB BEBAN KEUANGAN (Lanjutan)

2012 2011

Jumlah - Pendapatan lain-lain (lanjutan) 2.208.585.087 1.533.180.907

b. Beban lain-lain

Perusahaan

Provisi dan biaya administrasi bank (286.089.307) (534.342.283)

Denda keterlambatan (18.000.000) (155.167.559)

Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 11) - (205.013.490)

Entitas Anak

Biaya administrasi bank (2.162.000) (360.000)

Jumlah - Beban lain-lain (306.251.307) (894.883.332)

c. Beban keuangan

Beban bunga pinjaman bank (Catatan 22) (3.862.811.851) (3.717.802.322)

Beban bunga pembiayaan (Catatan 21) (115.880.671) (166.670.895)

Jumlah - Beban keuangan (3.978.692.522) (3.884.473.217)

Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain dan beban keuangan (2.076.358.742) (3.246.175.642)

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI

Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 3q; 4, 14 dan 17) :

Hubungan Berelasi Jumlah Transaksi(Rp)

31 Desember 2012

Aset (Bank)

PT BPR Danatama Indonesia Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 4) 139.057.570

Liabilitas (utang)

Utang usaha (Entitas anak PT MPM)

PT Setia Pratama Konindo Pemegang saham utang usaha (Catatan 14) 37.604.000

entitas anak (PT MPM)

Utang affiliasi entitas induk

PT Bumi Citra Investindo Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17) 11.876.080.000

Utang affiliasi (Entitas anak PT MPM)

PT Setia Pratama Konindo 1.566.717.580

Benny Ponto 485.405.860

31 Desember 2011

Aset (Bank)

PT BPR Danatama Indonesia Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 4) 134.261.381

Jenis transaksi berelasi

56

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Aset

PT Bank Danatama Indonesia (Catatan 4) 139.057.570 134.261.381

Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset 0,04% 0,06%

Liabilitas

Utang usaha entitas anak (Catatan 14) 37.604.000 -

Utang pihak berelasi (Catatan 17) 13.928.203.440 -

Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Liabilitas 9,38%

33. PERJANJIAN PENTING

Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode laporan posisi keuangan, antara lain :

a.

b.

1.

2.

3.

4.

Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai

Gedung operasional usaha,

Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas, dan transaksi penjualan dengan pihak hubungan berelasi diperbandingan

degan Jumlah Aset dan Liabilitas konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai berikut :

Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak

Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan

Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen,

Jakarta Pusat (Catatan 12 dan 3w) , dengan perjanjian sebagai berikut :

Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan

Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah

selesainya Jangka waktu Pengelolaan.

Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam

pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota

Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan,

dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan

Industri Millenium, seluas 3 (tiga) Ha (Catatan 7).

Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan

untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT,

Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu

Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif,

57

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

a. Risiko Kredit

b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang

c. Risiko Suku Bunga

d. Risiko Likuiditas

e. Risiko Harga

Pengelolaan Risiko Modal

Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk

menutupi pengeluaran jangka pendek.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan

piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi

komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual,

serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan

yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan

kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara

berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya.

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko

harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas

pasar keuangan di Indonesia.

Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil

perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-

bersih dan beban penyusutan.

Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan

Perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, resiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut.

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi

akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari utang bank yang diperoleh Perusahaan.

Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan

kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamdan manfaat bagi pemangku

kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka

mengelola struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan sahambaru atau menambah/mengurangi

jumlah utang. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio utang terhadap EBITDA.

Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan

berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi Perusahaan relatif kecil, mengingat Perusahaan tidak

memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing.

58

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset keuangan :

Kas dan setara kas 2.416.699.338 2.416.699.338 1.845.520.010 1.845.520.010

Piutang usaha - pihak ketiga 13.642.539.806 13.642.539.806 12.986.350.098 12.986.350.098

Piutang lain-lain - pihak ketiga 1.216.337.216 1.216.337.216 387.553.988 387.553.988

Jumlah 17.275.576.359 17.275.576.359 15.219.424.096 15.219.424.096

Liabilitas Keuangan :

Utang usaha 11.021.357.731 11.021.357.731 2.098.266.137 2.098.266.137

Utang lain-lain 3.646.193.101 3.646.193.101 1.432.017.176 1.432.017.176

Biaya masih harus dibayar 2.883.673.922 2.883.673.922 2.389.734.493 2.389.734.493

Utang pembelian kendaraan 773.216.810 773.216.810 1.255.018.139 1.255.018.139

Utang bank 20.061.833.962 20.061.833.962 32.717.495.293 32.717.495.293

Utang pihak hubungan berelasi 13.928.203.440 13.928.203.440 - -

Uang jaminan 305.795.700 305.795.700 87.200.000 87.200.000

Jumlah 52.620.274.666 52.620.274.666 39.979.731.238 39.979.731.238

Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak

signifikan. Nilai wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan

tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.

31 Desember 2011

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-

length. Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian

tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar

yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal

laporan posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ),

sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ).

31 Desember 2012

59

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah)

36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN

a.

b.

• Plafon kredit : Rp 16.000.000.000 (Enam belas milyar Rupiah)

• Jangka waktu : 3 (tiga) tahun (Grace period pokok 6 bulan) terhitung sejak tanggal penarikan

• Tingkat Suku bunga : 10% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah,

• Propisi dan Denda : 0,5% sekali saat

pencairan, dan • Jaminan / Agunan tambahan :

37. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Laporan keuangan konsolidasian PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK untuk tahun yang berakhir tanggal 31

Desember 2012 dari halaman 1 sampai dengan 60, telah disetujui oleh pihak Manajemen Perusahaan untuk diterbitkan pada

tanggal 28 Maret 2013.

1 unit Tanah Kapling Kawasan Industri Millenium Jl. Millenium 11 Blok F4, F5 dan F6,

Cikupa Kab. Tangerang, Sertifikat HGB No. 00013/Peusar, dan Sertifikat HGB

No.00134/Peusar, terdaftar atas nama Perusahaan.

Surat Persetujuan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit unutk Jenis fasilitas kredit untuk

periode 1 (satu) tahun terhitung 19 Januari 2013 s/d 19 Januari 2014 dengan Fasilitas antara lain ; i) Pinjaman Aksep sebesar Rp

12.500.000.000 (dua beles milyar lima ratus juta Rupiah), dan ii) Pinjaman dalam Rekening Koran (PRK) dengan plafon kredit

sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah), sesuai Surat Persetujuan Perpanjangan No. 009/MKT/KP/I/2013 (Catatan 22),

dengan syarat dan ketentuan tidak berubahan sama dengan tahun sebelumnya Perpanjangan Fasilitas Kredit Januari 2012.

Pada tanggal 13 Februari 2013 dengan Surat No. 0361/BLS/2013 tanggal 13 Februari 2013, Perusahaan memperolah

Tambahan Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

60


Recommended