Date post: | 10-May-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Laporan Auditor Independen
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.
Beserta
DAN ENTITAS ANAK
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ; PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ;
Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 60
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.
DAFTAR ISI
DAN ENTITAS ANAK
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Dengan Angka Perbandingan Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)
Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011 /
31 Desember 2010
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 3d,e; 4,31 2.416.699.338 1.845.520.010 917.504.791
Piutang usaha 3f; 5 13.642.539.806 12.986.350.098 9.274.543.963
Piutang lain-lain 6 1.216.337.216 387.553.988 407.129.696
Persediaan; setelah dikurangi bagian 3g; 7,29 85.689.184.242 81.199.723.252 68.329.494.054
aset tidak lancar
Uang muka dan Biaya dibayar dimuka 3i; 10 544.111.496 1.049.861.825 183.289.321
Pajak dibayar dimuka 3o; 18a 4.335.511.960 580.496.751 549.208.952
Jumlah - Aset lancar 107.844.384.056 98.049.505.924 79.661.170.777
Aset Tidak Lancar
Persediaan ; bagian aset tidak lancar 3g; 7,29 12.332.882.250 17.141.510.894 6.047.191.000
Tanah belum dikembangkan 3h; 8 162.426.559.110 105.950.532.500 89.962.451.500
Uang muka pembelian tanah 3g; 9 36.599.404.500 553.450.000 3.972.700.000
Aset tetap - bersih 3k,m;11,21 14.966.607.990 8.261.872.968 9.016.726.788
Hak penguasaan bangunan kantor - bersih 3w, 12 5.368.616.597 5.360.795.928 3.045.184.710
Aset tidak lancar lainnya 13 2.026.833.000 2.223.895.000 11.803.000
Jumlah Aset tidak lancar 233.720.903.447 139.492.057.290 112.056.056.998
JUMLAH ASET 341.565.287.503 237.541.563.214 191.717.227.775
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per
31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1
Januari 2011 / 31 Desember 2010, masing-
masing sebesar Rp.6.627.495.811 dan
Rp.4.809.040.023, Rp.3.950.568.599)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
(setelah dikurangi akumulasi amortisasi Per 30
Desember 2012 dan 31 Desember 2011
masing-masing sebesar Rp.472.476.918, dan
Rp.186.000.374)
1
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Dengan Angka Perbandingan Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)
1 Januari 2011 /31 Desember 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank 22, 31 12.976.828.134 12.971.094.690 12.996.727.606
Utang usaha 14 11.021.357.731 2.098.266.137 1.958.921.457
Utang lain-lain 15 3.646.193.101 1.432.017.176 396.370.587
Utang pihak berelasi 3q; 17,33 13.928.203.440 - -
Utang pajak 3o; 18b 4.595.254.391 642.423.903 511.027.447
Biaya masih harus dibayar 19,3 2.883.673.922 2.389.734.493 2.642.191.501
Uang muka penjualan 2n; 20,28 87.732.075.167 11.193.607.130 14.239.517.275
Utang jangka panjang; bagian jatuh tempo kurang satu tahun
Pendapatan diterima dimuka 17.500.000 - 42.291.664
Utang cicilan / pembelian aset tetap 3m;11,21,31 624.963.232 643.605.682 422.656.860
Utang bank 22, 31 4.159.034.456 5.898.531.793 881.620.615
Jumlah - Liabilitas jangka pendek 141.585.083.574 37.269.281.004 34.091.325.012
Liabilitas Jangka Panjang
Utang jangka panjang; setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun
Utang bank 22, 31 2.925.971.372 13.847.868.810 1.746.400.603
Utang cicilan pembelian aset tetap 3m;11,21,31 148.253.578 611.412.457 493.714.884
Liabilitas imbalan kerja 3p; 23,30 3.968.395.631 2.692.834.515 1.725.094.973
Uang jaminan 16 305.795.700 87.200.000 86.200.000
Jumlah - Liabilitas jangka panjang 7.348.416.281 17.239.315.782 4.051.410.460
Jumlah - Liabilitas 148.933.499.856 54.508.596.786 38.142.735.472
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk 24,25 142.991.502.500 142.893.500.000 120.106.400.000
Agio saham *) 26 4.840.101.517 4.830.301.267 2.551.591.267
Saldo laba 42.887.045.591 33.306.651.760 30.913.026.033
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 190.718.649.608 181.030.453.027 153.571.017.300
Kepentingan non Pengendali 1c 1.913.138.039 2.002.513.400 3.475.003
192.631.787.647 183.032.966.427 153.574.492.303
341.565.287.503 237.541.563.214 191.717.227.775 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)
Jumlah - Ekuitas
Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000
saham biasa, nominal per saham Rp.100 (seratus
Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh
pada 31 Desember 2012 sebanyak 1.429..915.025
lembar saham, dan 31 Desember 2011 sebanyak
1.428.935.000 lembar saham.
Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011
2
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN KOMPREHENSIF
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
Catatan 2012 2011
PENDAPATAN - BERSIH 3n; 28,20 104.857.964.996 55.368.904.547
BEBAN POKOK PENJUALAN 3n; 29, 7 62.572.629.026 29.954.655.038
LABA KOTOR 42.285.335.970 25.414.249.509
Pendapatan lain-lain 3n; 4,11,31 2.208.585.087 1.533.180.907
Beban Pemasaran 3n; 30 (3.326.963.008) (1.757.501.968)
Beban Umum dan administrasi 3n; 30 (21.765.430.851) (15.001.007.347)
Beban lain-lain 3n; 31 (306.251.307) (894.883.332)
LABA SEBELUM PAJAK DAN BEBAN KEUANGAN 19.095.275.891 9.294.037.769
Beban bunga bank dan cicilan pembiayaan 21,22,31 (3.978.692.522) (3.884.473.217)
LABA SEBELUM PAJAK 15.116.583.369 5.409.564.552
Manfaat (Beban) Pajak penghasilan
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak atas tanah dan 3o; 18c,28 (5.221.544.099) (2.768.445.227)
bangunan (PHATB)
Pajak penghasilan non final 3o; 18c,31 (404.020.800) (253.455.200)
Jumlah - Beban pajak penghasilan (5.625.564.899) (3.021.900.427)
LABA PERIODE BERJALAN 9.491.018.470 2.387.664.125
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN : - -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 9.491.018.470 2.387.664.125
LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik entitas induk 9.580.393.831 2.393.625.727
Kepentingan non pengendali (89.375.361) (5.961.603)
LABA - BERSIH KOMPREHENSIF 9.491.018.470 2.387.664.125
LABA - BERSIH PER SAHAM 3r; 27 6,70 1,93
LABA - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 3r; 27 6,37 1,71
Lihat catatan ata laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
3
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
Kepentigan JumlahModal Saham Agio Saham Ditentukan Tidak ditentukan non Ekuitas
penggunaannya penggunaannya pengendali
Saldo per 1 Januari 2011 120.106.400.000 2.551.591.267 20.000.000 30.893.026.033 3.475.003 153.574.492.303
Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya - - 10.000.000 (10.000.000) - -
Pelaksanaan waran (Catatan 25 ) 22.787.100.000 - - - - 22.787.100.000
Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26) - 2.278.710.000 - - - 2.278.710.000 Penambahan setoran modal non pengendali pada - - - - 2.005.000.000 2.005.000.000
entitas anak
Laba - bersih tahun 2011 - - - 2.393.625.727 - 2.393.625.727
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali - - - - (5.961.603) (5.961.603)
Saldo per 31 Desember 2011 142.893.500.000 4.830.301.267 30.000.000 33.276.651.760 2.002.513.400 183.032.966.427
Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaannya - - 10.000.000 (10.000.000) - -
Pelaksanaan waran (Catatan 25 ) 98.002.500 - - - - 98.002.500
Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26) - 9.800.250 - - - 9.800.250
Laba - bersih tahun 2012 - - - 9.580.393.831 - 9.580.393.831
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali - - - - (89.375.361) (89.375.361)
Saldo per 31 Desember 2012 142.991.502.500 4.840.101.517 40.000.000 42.847.045.591 1.913.138.039 192.631.787.647
Saldo Laba
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
4
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
Catatan 2012 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari pelanggan 28,20 182.747.247.170 49.859.202.152
Pendapatan pemeliharaan lingkungan 31 2.025.558.911 1.213.305.105
Pembayaran untuk :
Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor 7,8,14,29 (145.852.350.888) (66.318.690.450)
Beban gaji dan tunjangan karyawan 30 (10.142.971.993) (8.497.254.390)
Beban usaha diluar beban gaji 30 (10.552.058.659) (6.561.421.503)
18.225.424.540 (30.304.859.086)
Penerimaan dari (pembayaran untuk) :
Piutang lain-lain 6 (828.783.228) 19.575.708
Pendapatan bunga bank (jasa giro) 31 72.699.214 32.358.041
Pendapatan lain-lain 31 334.999.043 36.273.985
Beban bunga 21,22,31 (3.978.692.522) (3.884.473.217)
Beban lain-lain 31 (306.251.307) (689.811.615)
Beban pajak 18 (5.427.749.619) (2.921.791.770)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 8.091.646.120 (37.712.727.954)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan / penambahan aset tetap 11 (8.328.278.810) (3.377.587.944)
Penjualan aset tetap 11 - 749.433.664
Penambahan Hak penguasan bangunan kantor 12 (294.297.213) -
Penambahan aset tidak lancar lainnya 13 (15.030.000) (2.212.092.000)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (8.637.606.023) (4.840.246.280)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan utang bank 22 - 17.974.367.084
Pembayaran utang / pinjaman bank 22 (12.655.661.331) (881.620.615)
Penambahan / (pembayaran) utang cicilan 21 (481.801.329) (679.093.605)
Penambahan / (pembayaran) uang jaminan 16 218.595.700 (3.473.411)
Penambahan / (pembayaran) utang pihak berelasi 17 13.928.203.440 -
Penambahan setoran modal saham dan waran 24,25 98.002.500 22.787.100.000
Penambahan dana agio saham 26 9.800.250 2.278.710.000
Penambahan setoran modal entitas anak - 2.005.000.000 -
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 1.117.139.230 43.480.989.453
KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK 571.179.328 928.015.219
Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan 1.351.123.310 896.031.136
Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak 494.396.700 21.473.655
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 2.416.699.338 1.845.520.010
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN TRANSAKSI NON KAS ;
Penambahan Aset tetap 11 363.896.351 1.017.740.000
Aset tidak lancar lainnya 13 (202.092.000) -
Utang cicilan / pembiayaan 21 (161.804.351) (1.017.740.000)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
5
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
1.
2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum,
3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain.
PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah Perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT. Bumi
Citra Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000
yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana
Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusannya No. C-19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai
UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090517039407 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari 2002, Tambahan No. 1101.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang sahamPT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., Notaris di
Jakarta, tentang perubahan status dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran sahamdalam simpanan
Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar sahamdengan nominal sahamRp 100,- (Seratus Rupiah)
melalui Penawaran Umum sahamPerdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan sahamwaran seri I sebanyak-
banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp 100,- (Seratus Rupiah) dengan
harga penawaran setiap sahamRp 110 (Seratus Sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum
Perdana (IPO) sahamkepada masyarakat melalui penawaran dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal
Efektif 30 November 2009.
Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula
pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkavlinga dan penjualan tanah, baik tanah untuk
industri maupun perumahan,
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh
Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang
sahamtentang (i) perubahan status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan
pengeluaran sahamdalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) sahamdengan nilai nominal
sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap sahammelalui penawaran umum sahamperdana kepada masyarakat disertai waran
sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus
Rupiah) setiap waran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang
real estat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud
dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut :
Sampai tanggal Laporan keuangan 31 Desember 2011 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa
menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula
pembebasan tanah (land clearing) , developer, pematangan, pemetakan/pengkavlingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk
industri maupun perumahan.
6
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
a. Pendirian Perseroan (lanjutan)
b. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Dewan Komisaris : Dewan Direksi :
Komisaris Utama : Tahir Ferdian Direktur Utama : Annie Halim
Komisaris : Kwek Kie Jen Direktur : Edward Halim
Komisaris Independen : Agoestiar Zoebier Direktur : Rudi WijayaDirektur : Budi PurwantoDirektur tidak terafiliasi: Charly Widjaja
Dewan Komite Audit
Ketua : Agoestiar Zoebier
Anggota : Suhendra
Anggota : Erwin Junesco Saragih
Sekretaris Perusahaan : Yusly
c. Entitas Anak
Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat :
Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011,
masing-masing adalah 98 karyawan, dan 79 karyawan (tidak diaudit).
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp
1.983.360.000 dan Rp 600.000.000, dan tahun 2011 sebesar Rp 1.704.032.800 dan Rp 750.000.000.
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan Induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara
potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan Induk
mengendalikan entitas lain. Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika tidak memiliki lebih dari 50% hak suara
namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah
hak suara yang dimiliki Perusahaan Induk, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang
sahamlain memberikan Perusahaan Induk kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan
lainnya.
Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri
di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan
perumahan (Three In One) di Desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang,
propinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., No. 10, tanggal 18
Oktober 2011 dibuat oleh Syarifah Chozie, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah dicatat sebagaimana
Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34687,
tanggal 27 Oktober 2011, memuat perubahan susunan Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) pada 31 Desember 2012 dan
31 Desember 2011 sebagai berikut :
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang sahamakta No.26 tanggal 24 Juni 2010, Syarifah Chozie, SH., MH., Notaris di Jakarta,
Perusahaan membentuk Dewan komite Audit. Komite Audit ditetapkan dengan Surat Penunjukan No. 001/SP-Kom/VI/Th.2012
tanggal 25 Juni 2012. Susunan Dewan Komite Audit sebagai berikut :
7
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
c. Entitas Anak (lanjutan)
Berikut ini beberapa Entitas anak Perusahaan antara lain ;
1) PT MILLENIUM POWER
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Jumlah Aset 248.950.852 292.590.088
Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali 2.489.509 2.925.901
% Kepemilikan pengendali 99,00% 99,00%
2) PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI
PT Millenium Power (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51
tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang
berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang".
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris
Agung Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010.
Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar
sahamdengan nominal Rp 1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak
500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp
495.000.000, dengan kepemilikan 99%.
Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta
Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah propinsi DKI
Jakarta. Sampai tanggal laporan posisi keuangan Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial
(Dalam tahap pengembangan).
Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari
Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM).
Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 200.000
lembar sahamdengan nominal Rp 100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25%
sebanyak 50.000 lembar saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai,
Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebanyak 30.000 lembar sahamsebesar Rp 3.000.000.000, dengan kepemilikan
60%.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak
dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011
dari Notaris Meilina Sidarta, S.H., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011.
Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun
dan periode yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 serta 31 Desember 2010 :
8
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
c. Entitas Anak (lanjutan)
3) PT CITRA PERMAI PESONA
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK)
a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012
• PSAK No. 10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
• PSAK No. 13 (Revisi 2011) : Properti Investasi
• PSAK No. 16 (Revisi 2011) : Aset Tetap
• PSAK No. 18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
• PSAK No. 24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja
• PSAK No. 26 (Revisi 2011) : Biaya Pinjaman
• PSAK No. 28 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
• PSAK No. 30 (Revisi 2011) : Sewa
• PSAK No.33(Revisi 2010):Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
• PSAK No. 34 (Revisi 2010) : Kontrak Konstruksi
• PSAK No. 36 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
Jumlah Aset Entitas Anak PT MPM pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing
sebesar Rp 10.233.255.657 dan Rp 4.986.500.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 60%, dan Ekuitas
kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp 4.093.302.263 dan Rp 1.994.600.000.
Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000,
yang terbagi 1.000 lebar sahamdengan nominal sahamRp1.000.000, dan modal sahamyang telah ditempatkan dan disetor penuh
50% sebanyak 500 lembar sahamsebesar Rp 500.000.000 dengan kepemilikan Modal sahamPerusahaan (PT BCP, Tbk)
menempatkan sahamsebanyak 495 lembar sahamsebesar Rp 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang sahamlainnya
Nyonya Annie Halim sebesar Rp5.000.000 atau 1%.
Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat,
sesuai dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan,
Perdagangan, Industri, Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan
Kawasan Industri maupun pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan
pengembangan).
Jumlah Aset Entitas Anak PT CPP pada periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, masing-
masing sebesar Rp 18.835.622.000 dan Rp500.000.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 99%, dan Ekuitas
kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp 188.356.222 dan Rp 5.000.000 atau 1%.
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes
Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November
2011.
Perusahaan telah menerapkan PSAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2012. Perubahan kebijakan
akuntansi telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
Berikut adalah standar baru, perubahan standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk
tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 dan relevan terhadap Perusahaan:
9
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK) (Lanjutan)
a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012 (lanjutan)
• PSAK No. 45 (Revisi 2010) : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
• PSAK No. 46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan
• PSAK No. 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian
• PSAK No. 53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis saham
• PSAK No. 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
• PSAK No. 56 (Revisi 2010) : Laba per saham
• PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan
• PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
• PSAK No. 62 : Kontrak Asuransi
• PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
• PSAK No. 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
• ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
• ISAK No. 15 : PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
• ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa
• ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
• ISAK No.19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No.63:Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
• ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan – Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang sahamEntitas
• ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
• ISAK No. 23 : Sewa Operasi – Insentif
• ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
• ISAK No. 25 : Hak atas Tanah
• ISAK No. 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat
• PPSAK No. 7 : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48 dan 56 – 61.
• PPSAK No. 8 : Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian
•
• PPSAK No. 11 : Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi
Berikut adalah standar akuntansi keuangan di atas yang berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu:
b. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif untuk Laporan Keuangan yang dimulai pada atau Setelah 1 Januari 2013 ;
• PSAK No. 38 (Revisi 2011) : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali,
• ISAK No. 21 *) : Perjanjian Konstruksi Real Estat,
• PPSAK No. 7 *) : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 1 - 46, 49 - 55 dan 62 - 64,
• PPSAK No. 10 : Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi
*)
PPSAK No. 9 : Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan
Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual
Manajemen tidak melakukan penerapan dini PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI
No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.
PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47 – 48 dan 56 – 61”
Pencabutan standar ini mengubah penyajian Laporan Posisi Keuangan Perusahaan dengan mengelompokkan aset menjadi aset
lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang sesuai dengan PSAK
No. 1 (Revisi 2009) mengenai Penyajian Laporan Keuangan.
10
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp).
c Prinsip-Prinsip Konsolidasian
i). Kekuasaan yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;
ii).
iii). Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Perusahaan;
iv). Kekuasaan untuk menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost ),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-
masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Entitas Anak), lebih
dari 50% hak suara pada suatu Perusahaan. Walaupun suatu Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian
tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut :
Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)-
Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan
keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Entitas Induk dan Entitas Anak. Akun "Kepentingan Non-Pengendali pada Entitas
Anak" merupakan hak pemegang sahamnon-pengendali pada Entitas Anak tersebut. Semua transaksi intern antara Perusahaan
dengan Entitas Anak telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian
Kekuasaan untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Perusahaan berdasarkan anggaran dasar
atau perjanjian;
Laporan keuangan konsolidasi harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi,
peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan
secara khusus.
Dalam menyusun laporan konsolidasi, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak digabungkan secara baris per baris
yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo
akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
Kepentingan non-pengendali dalam suatu Entitas Anak dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham
minoritas tersebut memiliki utang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi,dimana kelebihan atas akuisisi
kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
11
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Kas dan Setara Kas
e. Transaksi Dalam Mata Uang Asing
f. Piutang Usaha
g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan
Biaya pengembangan proyek real estat :
1). Biaya pra-perolehan tanah :
Efektif tanggal 1 Januari 2012 PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Persediaan tanah dalam pengembangan dan
bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan di laporoan posisi keuangan sebesar nilai yang lebih rendah antara
biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).
Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai Perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya
pra-perolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak
lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan.
Pembukuan Perusahaan dan Entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi
keuangan; aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam
mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada
laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi
penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya.
Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di
tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan
telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),”Pengaruh perubahan kurs
valuta asing”.Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh pada yang signifikan pelaporan keuangan.
Harga perolehan unit I meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya
proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat
yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut :
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku adalah AS$ 1,00 = Rp
9.670 dan AS$ 1,00 = Rp9.068.
Efektif 1 Januari 2010, piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Perusahaan tidak mampu menagih jumlah
piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari
manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat
ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi.
12
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan (lanjutan)
2). Biaya perolehan tanah :
3)..Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek :
4). Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat :
5). Biaya pinjaman
h. Tanah yang Belum Dikembangkan
i. Biaya Dibayar Dimuka
j. Investasi
Penyertaan pada Perusahaan asosiasi
Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas
areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas
unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi
harga perolehan tanah yang akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata.
Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek,
penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan
pengurusan perjanjian jual beli.
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih
(the lower of cost or net realizable value) .
Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan
tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan,
biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional dan
pematangan tanah.
Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih
rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan
tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara
substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.
Biaya Dibayar Dimuka adalah biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan
datang pada saat manfaat diterima.
Investasi sahamdi mana Perusahaan dan/atau Entitas Anak mempunyai kepemilikan sahamsebesar 20% sampai dengan 50%
dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuaikan dengan bagian
Perusahaan atau Entitas Anak atas laba atau rugi bersih dari Perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi
dividen yang diterima.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan
tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan
dimulai.
Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan
proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman.
13
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Aset Tetap
Jenis Aset Tetap Estimasi Masa Manfaat
Bangunan 20 dan 10 tahun
Bangunan dan sarana Water Treatment Plan (WTP) 20 tahun
Instalasi Pipa air WTP 10 tahun
Perabot dan peralatan Kantor 2 - 4 tahun
Kendaraan 4 - 8 tahun
Alat-alat berat 4 - 8 tahun
Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) ,
berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut :
Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset
(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba
rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) , maka nilai tercatat
tersebut akan diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto
dan nilai pakai.
Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount)
dikurangkan sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada
tahun yang bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable
amount) dari aset tersebut.
Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua
biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari
biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap
yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan
penambahan daIam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan
serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul
dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan
termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada
saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount ”) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Entitas anak dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi
akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang
menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana
Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
14
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Aset Tetap (lanjutan)
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan.
m. Sewa
1).
2).
Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun
diatas tanah milik pihak ketiga dan Perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu 20
(dua puluh) tahun. Aset tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi).
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga Perusahaan tidak membuat
estimasi formal jumlah terpulihkan dari aset.
Dalam sewa operasi, Perseroan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus
(straight-line basis ) selama masa sewa.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal
jumlah terpulihkan aset tersebut.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan
melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini
mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi
penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Dalam sewa pembiayaan, Perseroan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal
masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode
terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan
selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian
yang memadai bahwa Perseroan atau entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna
Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian
yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
15
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
1) Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:
•
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;
•
•
2)
• Proses penjualan telah selesai;
• Harga jual akan tertagih;
•
•
•
1)
2) Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui
3)
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah hunian, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan bangunan sejenis lainnya
beserta kavling tanahnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:
Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat
tersebut, walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan.
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi seluruh kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh,
pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka sampai seluruh kriteria
penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan persentase
aktivitas yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan jumlah aktivitas yang harus dilaksanakan.
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat
diminta kembali oleh pembeli;
Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk membangun kavling tanah yang
dijual seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang
dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundang-
undangan; dan
Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling
tanah tersebut.
Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang
secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berliabilitas secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan
ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut :
Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan
dibukukan sebagai uang muka.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan
dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh. Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh
bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi:
Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh
pembeli; dan
16
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Beban diakui pada saat terjadinya pengakuan tansaksi penjualan.
Pendapatan Jasa pemeliharaan lingkungan kawasan
Pendapatan Sewa
o. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final :
Pajak Penghasilan Non-Final
Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai
dengan masa manfaatnya.
Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama
periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada penghitungan
laba atau rugi tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak
penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset
atau liabilitas pajak tangguhan.
Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final
berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung
awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan
diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.
Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan taksiran biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain
untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan rumah hunian dan rumah gerai
ditentukan berdasarkan seluruh biaya aktual pengerjaan yang terjadi dan taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan.
Taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan disajikan dalam “Beban yang Masih Harus Dibayar” yang disajikan pada
laporan posisi keuangan konsolidasian. Perbedaan antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pengerjaan atau
pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” periode berjalan.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan
Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan
(penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta
peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
17
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o. Pajak Penghasilan (lanjutan)
p. Liabilitas Imbalan Kerja
Program Pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap.
Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Unit Credit (PUC) Method.
Program Imbalan Kerja
Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset dan liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya pada
setiap periode pelaporan dengan menggunakan metode liabilitas. Manfaat pajak masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang
belum digunakan, juga diakui selama besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Efek pajak untuk periode
berjalan dialokasikan pada operasional, kecuali untuk efek pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan pada
ekuitas.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak
mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang
signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut
dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas
kasus lain yang serupa dengan kasus Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan
dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan
tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Revisi SAK ini antara lain
memberbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian
aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntunga/kerugian yang terjadi pada periode berjalan
ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini dan tetap menggunakan metode
pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini, maka penerapan awal
PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan selain tambahan
pengungkapan.
Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama, Perusahaan juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan
ganti kerugian sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan
Entitas Anak membukukan liabilitas atas program imbalan pasca kerja.
Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2010) mengenai Imbalan Kerja, liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan
menggunakan metode PUC. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan
dengan estimasi liabilitas tersebut.
Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2010), beban manfaat kesejahteraan karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian)
aktuaria dan biaya jasa lalu (non-vested ).
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi bagi
peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi secara sistematis dengan menggunakan metode anuitas pasti selama estimasi
sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
18
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan)
q. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi
1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: ;
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;
ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ;
iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut :
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ;
ii.
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ;
v.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a)
vii
.
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan
secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan
keuangan interim konsolidasian.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama
yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ;
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas
sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang
terdiri dari :
Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci
entitas (atau entitas induk dari entitas).
Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang liabilitas manfaat pasti diamortisasi selama sisa
masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan
diakui langsung karena liabilitas sudah terjadi.
19
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r. Laba Bersih per Saham
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Aset Keuangan
1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset
keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Laba bersih per saham(LPS) dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan rata-rata tertimbang jumlah sahambiasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk
mengasumsikan konversi efek berpotensi sahambiasa yang sifatnya dilutif.
Laba bersih per saham(LPS) dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran
aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi.
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
(ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang
tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi
aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal
sebagai berikut :
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) " Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" Penerapan PSAK revisi ini
dilakukan secara prospektif. Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut tidak signifikan
bagi Perusahaan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset
keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau
rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam
kelompok ini.
Jumlah rata-rata tertimbang sahamyang diperhitungkan untuk menghitung laba per sahamdasar untuk periode / tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebanyak 1.429.046.297
saham, 1.242.792.570 saham. Rata-rata sahamdilusian untuk periode yang sama masing-masing sebanyak 1.503.527.846
sahamdan 1.403.707.328 saham.
20
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)
2) Pinjaman yang diberikan dan piutang
3) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
i.
ii. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
4) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Investasi saham diukur dengan metode biaya
Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi
jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai
tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi
tahun berjalan. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan
metode biaya.
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki
selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali
untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset
keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas
akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat
perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain :
Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memeiliki aset keuangan kelompok ini.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang
lain-lain termasuk kelompok ini.
21
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Liabilitas Keuangan
1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
2) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Instrumen Ekuitas
Estimasi nilai wajar
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif.
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan
untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini.
Derivatif diklasifikasikan sebagai Liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan kelompok ini.
Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi dan, (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan
kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun
Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai.
Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika
terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode
discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
Instrumen ekutas merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitas. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi
manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.
Metode sahamdiperoleh kembali dicatat menggunakan metode biaya (cost method) sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai
pengurang akun Modal Saham.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku
pada laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas
dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif
ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa
utang usaha, utang bank, utang obligasi dan sukuk, utang retensi, uang jaminan penyewa, dan utang lain-lain.
22
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Penghentian Pengakuan
t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidak pastian
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan. Selain itu juga
terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara
material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk
membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode
pelaporan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian tertentu. Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar
nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada akhir periode/tahun buku pelaporan.
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada
jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara
simultan.
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan akan
melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah
penghentian pengakuan).
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial,
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas
baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat
berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun.
Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa
mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
23
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Penyisihan penurunan nilai piutang
Estimasi umur manfaat aset tetap
Nilai realisasi bersih dari persediaan (vi) net realisable value of inventory
u. Informasi Segmen Usaha
Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK revisi ini mengatur
pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas
bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas
penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan
internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen
berdasarkan laporan ini. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan
mengelola bisnis dalam satu segmen yang melakukan semua aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 28).
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan
dan menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b) hasil operasinya
dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain
menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan
perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan,
sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang
telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya,
namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini.
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi
fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan
dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010)
“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
Perusahaan menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi
nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan
estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual
24
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
v. Hak Penguasaan Bangunan Kantor
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan
"Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal
efektif, atas bangunan kantor. Biaya perolehan Hak penguasaan bangunan kantor diamortisasi pada saat aset tersebut telah
selesai dibangun dan dioperasikan. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ) selama
masa Jangka waktu pengelolaan.
Pada bulan 28 Juni 2011, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39:
Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 atau setelah 1 Januari 2012. Untuk meningkatkan
daya banding laporan keuangan, Perusahaan melakukan reklasifikasi akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir
sebelum periode sajian (Lihat Catatan 12).
25
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
4. KAS DAN SETARA KAS
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Kas (Rupiah)
Perusahaan 399.398.578 118.827.840
Entitas Anak 18.794.025 492.976.700
Jumlah - Kas 418.192.603 611.804.540
Bank
Rupiah
Perusahaan
Bank pihak ketiga
PT Bank Central Asia, Tbk. 1.133.455.948 863.726.711
PT Bank Capital Indonesia, Tbk. 136.151.559 134.316.298
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 235.086.518 62.303.845
PT Bank CIMB Niaga, Tbk. 134.707.133 27.118.340
PT Bank Ekonomi Raharja 1.269.708 1.647.708
Bank Jabar, Banten 3.938.651 1.295.000
PT Bank Rebo 4.799.793 -
PT Bank Bukopin (Tabungan Siaga) 23.215.351 -
Bank pihak berelasi
PT BPR. Danatama Indonesia 139.057.570 134.261.381
Entitas Anak
PT Bank Central Asia, Tbk. 170.246.449 1.420.000
Amerika Serikat Dollar
PT Bank Central Asia,Tbk (AS$ 781, dan AS$ 841; 31 Desember 2012 dan 2011) 7.552.270 7.626.188
PT Bank CIMB Niaga, Tbk (AS$ 933,38; 31 Desember 2012) 9.025.785 -
Jumlah - Bank 1.998.506.735 1.233.715.470
Jumlah - Kas dan setara kas 2.416.699.338 1.845.520.010
Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012, dan 31 Desember
2011, berkisar 1,00% - 1,50% per tahun. Untuk giro dalam AS$ dengan tingkat bunga berkisar 0,30% - 0,40% per tahun (Catatan
31), semua merupakan Bank pihak ketiga, kecuali giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 32).
26
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
5. PIUTANG USAHA
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang terdiri dari :
Perusahaan
a. Piutang dagang
PT Power Steel Indonesia 4.978.683.500 4.978.683.500
PT Global Fishing Tackle - 3.227.994.000
PT Jiutama Baja Perkasa (Henky) 2.792.625.000 -
PT Metal Plastindo Abadi 1.821.305.200 -
PT Bahana Mitra Lestari 790.903.300 -
PT ARS Indonesia 550.125.000 550.125.000
PT Vi-dex Indonesia 368.000.000 1.292.000.000
PT Sukses Makmur Plasindo 488.565.000 -
PT Kirana Mitra Abadi - 948.250.000
PT ARS Asia 293.625.000 293.625.000
Tn. Junus - 277.200.000
Bp. Bambang Sutomo - 278.555.200
PT Sunjin Blue Thread 295.952.140 -
Sony Hidayat Chuhairy 183.233.050 -
PT Youngil Leather Indonesia 177.650.000 177.650.000
Tn. Tri Iskandar 102.500.000 102.500.000
Sukari 98.887.676 -
Bp. Tri Iskandar - 61.250.000
Lain-lain (dibawah 50 juta) 64.914.438 35.232.500
Jumlah - Piutang dagang 13.006.969.305 12.223.065.200
b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL)
PT Power Steel Indonesia 42.832.460 67.514.920
PT Indonesia Stanley Electric 185.066.574 -
PT YKL Indonesia 32.689.800 -
PT Sanex Steel Indonesia - 11.753.060
PT Bintang Timur Steel - 14.920.620
PT Pilar Teguh Utama 6.657.800 26.616.200
Bp. Agung Prakoso Budisantoso - 39.916.800
PT Sanggar Sarana Baja - 23.521.960
PT Putra Panca Gasindo - 80.603.600
Lim Te An (PD Jaya) - 22.275.000
PT Alcorindo Sejahtera - 35.121.240
PT Supramas (PT Indomec Jaya) 715.000 26.400.000
Tn. Kwee Suwito 275.000 20.350.000
Bp. Junus - 16.500.000
PT Yudha Daya Elektrik Mandiri - 15.400.000
Jumlah - Piutang BPL (dipindahkan ) 268.236.634 400.893.400
27
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Jumlah - Piutang JPL (pindahan) 268.236.634 400.893.400
PT Matahari Leisure - 13.675.750
Dwi Santoso - 13.200.000
PT Gloria Karya Sukses - 12.650.000
PT Anugrah Cipta Mould 2.352.735 16.805.250
PT. ARS Indonesia 3.429.113 25.415.776
Lain-lain (dibawah 10 juta) 102.173.836 107.324.222
Jumlah - Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL) 376.192.318 589.964.398
c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon 59.850.000 53.250.000
d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat) 120.070.500 120.070.500
Jumlah - Piutang usaha Perusahaan 13.563.082.122 12.986.350.098
Entitas Anak ; PT Milwater Pratama Mandiri
Piutang Pemasanga penyambungan instalasi pipa air 73.592.484 -
Piutang beban tetap dan pemeliharaan water meter pelanggan 5.865.200 -
79.457.684 -
Jumlah - Piutang usaha 13.642.539.806 12.986.350.098
Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan kelompok umur sebagai berikut :
Belum jatuh tempo 1.880.016.100 3.401.411.210
Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan 4.058.702.516 2.057.167.868
Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan 1.526.159.190 1.292.574.670
Jatuh tempo 6 - s/d 12 bulan 252.728.500 310.262.850
Jatuh tempo > 1 tahun 5.924.933.500 5.924.933.500
Jumlah - Piutang usaha 13.642.539.806 12.986.350.098
6. PIUTANG LAIN-LAIN
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Karyawan 398.550.579 291.220.894
Lain-lain (pihak ketiga) 817.786.637 96.333.094
Jumlah - Piutang lain-lain 1.216.337.216 387.553.988
Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal posisi keuangan baik individual dan kolektif, Manajemen berkeyakinan bahwa
seluruh tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih. Perusahaan mempunyai kesepakatan dengan para pembeli, dimana
Perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan jika pelanggan telah melunasi seluruh liabilitasnya.
Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia,
Tbk., dan PT Bank Central Asia, Tbk. (Catatan 22).
28
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
7. PERSEDIAAN
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Tanah dalam pengembangan 76.706.085.523 71.549.039.051
Bangunan dalam pengembangan 21.249.325.605 26.792.195.095
Jumlah - Persediaan 97.955.411.128 98.341.234.146
Dikurangi ; Bagian Persediaan aset tidak lancar (diatas satu tahun ) (12.332.882.250) (17.141.510.894)
85.622.528.878 81.199.723.252
Persediaan - Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar 66.655.364 -
Jumlah - Persediaan - aset lancar 85.689.184.242 81.199.723.252
31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
1 Januari 2012 (Pembangunan) (Beban pokok) 31 Desember 2012
Perusahaan
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah 35.015.430.601 12.102.600.000 18.235.977.216 28.882.053.385
Pematangan tanah 2.443.577.012 - 977.437.447 1.466.139.565
Cutt dan fill 7.550.324.337 14.026.995.414 7.086.540.528 14.490.779.223
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, 8.641.025.309 15.009.407.237 7.523.425.825 16.127.006.721
Jaringan listrik, telepon dan Turap,
serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis 8.189.260.047 3.923.309.643 4.484.815.898 7.627.753.792
planning
Lain-lain 9.709.421.745 3.503.179.228 5.100.248.136 8.112.352.837
71.549.039.051 48.565.491.522 43.408.445.050 76.706.085.523
Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk
pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggung-
jawaban pinjaman tersebut.
Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan
sebagai beban pokok (Catatan 29), adalah sebagai berikut :
Piutang lainnya merupakan piutang pihak ketiga lainnya termasuk piutang atas pembebanan biaya listrik dan telepon untuk pada 31
Desember 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 30).
29
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
1 Januari 2012 (Pembangunan) (Beban pokok) 31 Desember 2012
Perusahaan (lanjutan)
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko
Bangunan siap untuk dijual
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 1.944.682.186 7.200.000 1.468.873.761 483.008.425
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 915.006.909 - 915.006.909 -
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 740.890.750 12.110.000 753.000.750 -
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 1.024.524.616 - 518.317.308 506.207.308
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 3.258.155.910 - 1.086.052.273 2.172.103.637
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 343.238.750 - 343.238.750 -
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 1.317.548.250 98.658.000 1.416.206.250 -
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 7.787.976.894 472.130.000 8.260.106.894 -
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 5.918.384.000 3.769.190.945 4.039.087.790 5.648.487.155
Bangunan Rumah karyawan type RSS 106.636.830 - - 106.636.830
Bangunan dalam pelaksanaan
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 2.413.800.000 2.828.170.000 - 5.241.970.000
Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 1.021.350.000 6.069.562.250 - 7.090.912.250
26.792.195.095 13.257.021.195 18.799.890.685 21.249.325.605
98.341.234.146 61.822.512.717 62.208.335.735 97.955.411.128
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 (2.413.800.000) (2.828.170.000) - (5.241.970.000)
Bangunan Gudang M-Big Blok F4 (1.021.350.000) (6.069.562.250) - (7.090.912.250)
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset tidak lancar
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar - Perusahaan
Entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM)
Persediaan chemical dan obat 2.815.000
Persediaan material instalasi 21.704.000
Persediaan material listrik dan panel 42.136.364
Jumlah - Persediaan Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar 66.655.364
Jumlah - Persediaan bagian dariaset lancar
(3.435.150.000) (8.897.732.250)
94.906.084.146 52.924.780.467 62.208.335.735 85.622.528.878
94.906.084.146 52.924.780.467 62.208.335.735 85.689.184.242
- (12.332.882.250)
30
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Desember 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
1 Januari 2011 (Pembangunan) (Beban pokok) 31 Desember 2011
Perusahaan
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah 27.953.177.394 13.254.385.000 6.192.131.793 35.015.430.601
Pematangan tanah 3.138.899.799 - 695.322.787 2.443.577.012
Cutt dan fill 4.634.413.951 4.517.164.224 1.601.253.838 7.550.324.337
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, 7.906.887.492 3.020.212.460 2.286.074.643 8.641.025.309 Jaringan listrik, telepon dan Turap, serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis 3.426.426.932 6.371.069.082 1.608.235.967 8.189.260.047 planning
Lain-lain 1.782.601.226 9.325.793.591 1.398.973.072 9.709.421.745
48.842.406.794 36.488.624.357 13.781.992.100 71.549.039.051
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko
Bangunan siap untuk dijual
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 3.394.254.416 22.180.000 1.471.752.230 1.944.682.186
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 915.006.909 - - 915.006.909
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 4.366.123.105 6.170.000 4.372.293.105 -
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 2.941.275.000 21.550.000 2.221.934.250 740.890.750
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 3.073.573.852 - 2.049.049.236 1.024.524.616
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 4.690.217.148 11.082.500 1.443.143.738 3.258.155.910
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 1.428.055.000 713.705.000 1.798.521.250 343.238.750
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 2.307.590.000 268.332.000 1.258.373.750 1.317.548.250
Bangunan Rumah karyawan type RSS 106.636.830 - - 106.636.830
Bangunan dalam pelaksanaan
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 2.311.546.000 7.034.026.273 1.557.595.379 7.787.976.894
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 - 5.918.384.000 - 5.918.384.000
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 - 2.413.800.000 - 2.413.800.000
Bangunan Gudang M-Big Blok F4 - 1.021.350.000 - 1.021.350.000
25.534.278.260 17.430.579.773 16.172.662.938 26.792.195.095
Jumlah - Persediaan 31 Desember 2011 74.376.685.054 53.919.204.130 29.954.655.038 98.341.234.146
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 (2.311.546.000) (7.034.026.273) (1.557.595.379) (7.787.976.894)
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 - (5.918.384.000) - (5.918.384.000)
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 - (2.413.800.000) - (2.413.800.000)
Bangunan Gudang M-Big Blok F4 - (1.021.350.000) - (1.021.350.000)
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset tidak lancar
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar - Perusahaan
(2.311.546.000) (16.387.560.273) (1.557.595.379) (17.141.510.894)
28.397.059.659 81.199.723.252 72.065.139.054 37.531.643.857
31
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Desember 2012 31 Desember 2011
(dalam m²) (dalam m²)
Persediaan tanah yang tersedia awal (100%) 418.597 416.355
Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan (desa Peusar dan Budimulya) 121.026 124.844
Penyesuaian atas tanah yang tersedia untuk dijual sebelumnya - (30.461)
Saldo tanah dikembangkan siap dijual-akhir 539.623 510.738
Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%) 377.736 357.517
Tanah kavling dan tanah untuk bangunan yang terjual (Catatan 28) (122.191) (64.499)
Jumlah - Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir 255.546 293.018
Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan runah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut :
(dalam m²) (dalam unit) (dalam m²) (dalam unit)
Saldo awal Bangunan Gudang dan 26.797 74 unit 16.193 53 unit
Ruko, Rukan dalam pengembangan
Pembangunan Gudang dan Ruko 3.805 5 unit 21.155 55 unit
Penjualan Bangunan Gudang dan (12.280) (35 unit) (10.551) (34 unit)
Rukan unit selesai (Catatan 28)
Jumlah 18.322 44 unit 26.797 74 unit
31 Desember 2011
Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan untuk Desa Peusar dan Budi Mulya, Kecamatan Tiga raksa - Cikupa, Kabupaten
Tangerang, sebagai berikut :
Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar dan Cikupa Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang (Kawasan Industri Millenium). Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam
pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta risiko lainnya.
Sebagian jaminan pada periode tahun yang berakhir 31 Desember 2012 telah dikembailikan / ditarik dan sisa Jaminan atas fasilitas
kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berupa tanah kosong dan Bangunan Gudang di Blok E2 Jl. Millenium 2A di Kawasan Industri
Millenium Desa Peusar, yang terdiri 16 Sertifikat HGB seluas 14.571 m².
Tanah kosong dan bangunan gudang di Blok F4, F5 dan F6, Jl. Millenium 11 di Kawasan Industri Millenium dengan Sertifikat HGB
No. 00013/Peusar, dan Sertifikat HGB No.00134/Peusar, desa Peusar, Kecamatan Cikupa-Tiga Raksa, Kabupaten Tengerang,
merupakan jaminan atas Fasiltas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., dengan Surat persetujuan No. 0361/BLS/2013 tanggal 13
Februari 2013 (Catatan 36).
Seluruh perolehan tanah dalam pengembangan yang diperoleh dalam tahun 2012 dan 2011 seluas 121.026 m² dan 124.844 m² ,
seluruhnya berlokasi di Desa Peusar, Kecamatan Penongan yang berlokasi masih dalam Kawasan Industri Millenium.
Tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, seluas 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 /
Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang dijadikan Jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diterima
dari PT Bank Central Asia, Tbk., pada tanggal 7 Oktober 2011. Tanah yang sama sebelumnya juga dijadikan jaminan atas fasilitas
pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 22).
31 Desember 2012
32
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
8. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN
Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan
Desa Peusar 32,16 32.163.300.000 - -
Desa Ranca Iyuh 90,56 33.277.352.500 90,56 32.770.712.500
Desa Kadu Agung 85,76 54.645.784.000 67,20 47.218.944.000
Desa Matagara 12,71 8.696.006.000 12,71 8.696.006.000
Desa Margasari 33,01 11.017.884.000 22,08 8.286.684.000
Surat Perijinan lokasi dan - - 22.626.232.610 - 8.978.186.000
aspek tanah serta PBB
Jumlah - Tanah belum dikembangkan 254,20 162.426.559.110 192,55 105.950.532.500
Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai Jaminan fasilitas kredit kepada Bank (Catatan 22).
9. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH
Lokasi tanah dan luas 31 Desember 2012 31 Desember 2011
Perusahaan
Desa Peusar, Kaduagung, Margasari (seluas ± 35 Ha) 17.768.969.000 553.450.000
17.768.969.000 553.450.000
Entitas Anak ; PT Citra Permai Pesona (CPP)
Desa Taban, Ancol Pasir dan Ranca Buaya 18.830.435.500 -
Jumlah - Uang muka pembelian tanah 36.599.404.500 553.450.000
Pada periode laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2012 untuk tanah di Desa Ranca Iyuh, ada penambahan untuk biaya
pembuatan jalan utama lapisan alas beton dan saluran batukali sebesar Rp 506.640.000.
31 Desember 2012
Untuk tahun 2012 ada pembayaran sebesar Rp 13.648.046.610, untuk Perijinan dan Aspek Tata Guna Tanah lahan dan Relokasi
untuk Lokasi Kawasan Industri Millenium, Cikupa- Kabupaten Tangerang dengan rencana perluasan Perijinan Kawasan Industri
seluas ± 1.800 Ha
Akun ini merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan Perusahaan. Seluruh tanah tersebut terletak pada beberapa desa,
yaitu a) Desa Ranca Iyuh, b) Desa Kadu Agung c) Desa Matagara dan d) Desa Margasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Seluruh tanah tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium. Status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH).
Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2012 berlokasi di Desa Peusar seluas 32,16 Ha, Desa Kaduagung seluas 18,57
Ha dan Desa Margasari seluas 10,92 Ha. Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2011 berlokasi di Desa Kaduagung
seluas 8,78 Ha. Perolehan tanah dalam tahun 2012 sebagian sudah AJB dan sebagian masih dalam proses AJB. Status tanah
tersebut ada yang Bersertifikat dan ada berupa Girik (SPH).
Berikut ini rincian perolehan Tanah belum dikembangkan masing-masing desa dengan luas dan harga perolehan tanah sebagai
berikut:
31 Desember 2011
Akun tersebut merupakan pengeluaran Perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank) pada periode dan tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, dengan rincian sebagai berikut :
Uang muka pembelian tanah tersebut, merupakan pembayaran perolehan tanah yang terletak dalam kawasan industri Perusahaan.
Jumlah pembayaran yang telah dilakukan berkisar 50% - 75% dan masih dalam proses pengalihan kepemilikan dari Penjual ke
Perusahaan dan Entitas anak (PT CPP).
33
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
10. UANG MUKA DAN BIAYA BAYAR DIMUKA
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Uang muka
Uang muka pembelian peralatan 7.180.000 -
Biaya bayar dimuka
Asuransi 230.628.346 193.832.530
Biaya PUT I (Right Issue) 306.303.150 856.029.295
Jumlah - Uang muka dan biaya dibayar dimuka 544.111.496 1.049.861.825
11. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2012 1 Januari 2012 Penambahan Reklasifikasi *) /
Pengurangan 31 Desember 2012
Biaya perolehan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan 155.798.100 - - 155.798.100
Peralatan kantor 1.592.515.354 267.035.800 - 1.859.551.154
Peralatan proyek - 15.000.000 - 15.000.000
Kendaraan 3.565.246.287 288.200.000 - 3.853.446.287
Alat berat 7.718.900.300 - - 7.718.900.300
Aset Bangunan dalam Pelaksanaan
Bangunan kantor pemasaran di Cikupa - 577.570.000 - 577.570.000
Entitas Anak ;
Pemilikan langsung:
Bangunan dan sarana pengelolahan 4.838.177.092 (202.092.000) *) 5.040.269.092
Air bersih (Water Treatment Plan)
Instalasi saluran pipa air 2.241.456.818 - 2.241.456.818
Mesin dan peralatan 20.700.000 - 20.700.000
Peralatan kantor 38.452.950 72.959.100 - 111.412.050
Jumlah - Biaya perolehan 13.070.912.991 8.321.098.810 (202.092.000) 21.594.103.801
*) Reklasifikasi dari Aset tidak lancar lainnya (Tiang pancang WTP tahun 2011) untuk Entitas anak PT MPM (Catatan 13).
Saldo Biaya dibayar dimuka dalam Penawaran saham Umum Terbatas I (PUT I) pada 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
merupakan biaya untuk Jasa profesional konsultan dan penunjang lainnya dalam pengajuan PUT 1 (right issue).
34
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2012 (lanjutan) 1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012
Akumulasi penyusutan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan 46.739.431 15.579.811 - 62.319.242
Peralatan kantor 910.957.695 280.182.385 - 1.191.140.080
Peralatan kantor - 625.000 - 625.000
Kendaraan 723.111.622 460.262.035 - 1.183.373.657
Alat berat 3.113.025.108 964.862.536 - 4.077.887.644
Entitas Anak ;
Pemilikan langsung:
Bangunan dan sarana pengelolahan 42.002.242 42.002.242
Air bersih (Water Treatment Plan)
Instalasi saluran pipa air 37.357.614 37.357.614
Mesin dan peralatan -
Peralatan kantor 15.206.167 17.584.165 - 32.790.332
Jumlah - Ak. Penyusutan 4.809.040.023 1.818.455.788 - 6.627.495.811
Nilai Buku - 31 Desember 2012 8.261.872.968 14.966.607.990
31 Desember 2011 1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2011
Biaya perolehan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan 155.798.100 - - 155.798.100
Peralatan kantor 1.027.117.184 565.398.170 - 1.592.515.354
Kendaraan 4.027.026.853 1.328.318.182 1.790.098.748 3.565.246.287
Alat berat 7.718.900.300 - - 7.718.900.300
Entitas Anak (PT MP)
Pemilikan langsung:
Peralatan kantor 38.452.950 - - 38.452.950
Jumlah - Biaya perolehan 12.967.295.387 1.893.716.352 1.790.098.748 13.070.912.991
Akumulasi penyusutan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan 31.159.621 15.579.810 - 46.739.431
Peralatan kantor 644.917.444 266.040.251 - 910.957.695
Kendaraan 1.120.736.032 438.027.184 835.651.594 723.111.622
Alat berat 2.148.162.572 964.862.536 - 3.113.025.108
Entitas Anak (PT MP)
Pemilikan langsung:
Peralatan kantor 5.592.930 9.613.237 - 15.206.167
Jumlah - Ak. Penyusustan 3.950.568.599 1.694.123.018 835.651.594 4.809.040.023
Nilai Buku - 31 Desember 2011 9.016.726.788 8.261.872.968
35
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman dari Bank (Catatan 22).
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Harga perolehan kendaraan yang dijual - 1.790.098.748
Akumulasi penyusutan kendaraan yang dijual - (835.651.594)
Nilai buku kendaraan yang dijual - 954.447.154
Harga jual - bersih - 749.433.664
Jumlah - Kerugian penjualan aset tetap - (205.013.490)
12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR
Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2012 1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012
Harga perolehan
Bangunan Kantor 5.546.796.302 294.297.213 5.841.093.515
Jumlah 5.546.796.302 294.297.213 - 5.841.093.515
Akumulasi amortisasi
Bangunan Kantor 186.000.374 286.476.544 472.476.918
Jumlah 186.000.374 286.476.544 - 472.476.918
Nilai tercatat 5.360.795.928 5.368.616.597
31 Desember 2011 1 Januari 2011 Penambahan Reklasifikasi 31 Desember 2011
Harga perolehan
Bangunan Kantor - 789.586.863 4.757.209.439 5.546.796.302
Bangunan kantor dalam pelaksanaan 3.045.184.710 1.712.024.729 (4.757.209.439) -
Jumlah 3.045.184.710 2.501.611.592 - 5.546.796.302
Akumulasi amortisasi
Bangunan Kantor - 186.000.374 - 186.000.374
Jumlah - 186.000.374 186.000.374
Nilai tercatat 3.045.184.710 5.360.795.928
Perusahaan mendapat penggantian Klaim dari Asuransi atas 1 unit kendaraan Kijang Innova V-MT 2007 sebesar Rp 170.800.000.
Harga perolehan kendaraan tersebut Rp 205.600.000, dan akumulasi penyusutan Rp 96.375.000 (Catatan 21 dan 31).
Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT Asuransi Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Raksa Pratama, PT.
Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun
dan periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 3.687.050.000. Pihak Manajemen
berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan
Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak ketiga (Catatan 10 dan 21).
Berikut ini penjualan Aset tetap untuk kendaraan pada periode / tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Catatan 31) sebagai berikut ;
36
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR (Lanjutan)
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari ;
Perusahaan
Uang jaminan 22.833.000 7.803.000
Entitas Anak
PT Millennium Power
Uang jaminan 4.000.000 4.000.000
PT Milwater Pratama Mandiri
Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (WTP) - 202.092.000
Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional 2.000.000.000 2.000.000.000
PT Citra Permai Pesona
Biaya pra-operasi (Perijinan / Akta) - 10.000.000
Jumlah - aset tidak lancar lainnya 2.026.833.000 2.223.895.000
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) berdasarkan Perjanjian Pembangunan,
Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) antara Perusahaan dengan Ny. Henny
Halim, selaku pemilik sebidang tanah seluas 226 m² , Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur
No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat
(Catatan 11 dan 3w), dengan perjanjian lihat Catatan 33.
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka
waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun. Sehubungan Pernyataan Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012,
Aset kerja sama Operasi untuk Bangunan kantor Jl. Kramat Raya No. 32-34, Senen, Jakarta Pusat, dengan nilai Perolehan pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebesar Rp 5.546.796.302, disajikan pada penyajiannya pada akun "Hak Penguasaan
Bangunan Kantor" (Catatan 11, 33 dan 3w).
Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) sebesar Rp 202.092.000 merupakan Pekerjaan
pemasangan Tiang pancang untuk Bangunan WTP pada 31 Desember 2011, dan pada tahun 2012 di reclass ke Ast tetap, dan
biaya perijinan usaha / sertikasi dan keperluan lainnya dalam pra-operasional sebesar Rp 2.000.000.000.
37
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
14.
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini merupakan utang usaha kepada :
Perusahaan
Pihak ketiga ;
Tn. Suherman Mihardj, SH, MH 7.085.640.000 -
PT Setia Konindo Pratama 812.286.445 1.012.893.891
PT. Nindo Global Nusantara 1.322.197.250 143.806.600
PT Mustika Perdana Abadi 584.389.398 -
PT Medco Sarana Kalibaru - 145.281.500
PT Nindo Mitra Makmur 389.823.500 90.508.000
PT Tirta Interior 230.935.000 -
PT. Maya Mitra Sejati - 147.200.640
PT Global Artha Borneo - 126.984.000
PT Andalan Panca Mandiri 5.076.050 30.709.575
CV Pro Ad Bisniskomunika 39.600.000 -
Jasa Profesional (Penunjang IPO) (KJPP & KAP) 297.814.550 -
Lain-lain (dibawah 20 juta) 87.756.538 400.881.931
Jumlah - Utang usaha Perusahaan 10.855.518.731 2.098.266.137
Entitas Anak (PT MPM)
Pihak berelasi ;
PT Setia Konindo Pratama 37.604.000 -
Pihak ketiga ;
PT Rifaldo Aspasukma Indojaya 128.235.000 -
165.839.000 -
Jumlah - Utang usaha 11.021.357.731 2.098.266.137
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo 6.420.597.664 1.257.414.650
Sudah jatuh tempo :
1 hari sampai dengan 30 hari 3.801.539.715 460.574.670
31 hari sampai dengan 60 hari 527.035.300 380.276.817
61 hari sampai dengan 90 hari 272.185.052 -
Jumlah - Utang usaha 11.021.357.731 2.098.266.137
Utang kepada Tn. Suherman Mihardja, SH., Mh., merupakan utang atas pembelian / pembesan Tanah untuk desa Peusar, desa
Kaduagung dan desa Margasari seluas 61,66 Ha yang terletak di desa Peusar, desa Kaduagung dan desa Margasari (Catatan 8).
Utang usaha merupakan liabilitas Perusahaan kepada Sub-kontraktor dan suplier atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta
pembangunan gudang dan ruko.
UTANG USAHA
38
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
15. UTANG LAIN-LAIN
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
PT Tiga Delapan Sentosa 116.072.728 688.400.000
Tn. Zhao Chun Hui 183.000.000 183.000.000
Titipan untuk pemesanan(Booking fee) 3.057.599.525 550.720.000
Lain-lain 289.520.848 9.897.176
Jumlah - Utang lain - lain 3.646.193.101 1.432.017.176
16. UANG JAMINAN
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan ;
Jaminan Sub-kontraktor Kawasan Industri Millennium 96.000.000 30.000.000
PT ARS Asia 13.000.000 -
PT Indo Asia Tirta Manunggal - 7.000.000
PT Pilar Teguh Utama 2.200.000 7.000.000
PT Indonesia Stanley Electric - 5.000.000
PT Sriwijaya Sukses Sejahtera 10.000.000 5.000.000
Lain-lain 40.250.000 33.200.000
Entitas anak ; PT MPM
Jaminan Pelanggan penyambungan pipa air 139.000.000 -
Jaminan kontraktor 5.345.700 -
Jumlah - utang lain-lain dan uang jaminan 305.795.700 87.200.000
utang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan dari sub-kontraktor, tenant dan pelanggan.
17. UTANG PIHAK HUBUNGAN BERELASI
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi
Perusahaan
PT Bumi Citra Investindo 11.876.080.000 -
Entitas Anak ; PT MPM
PT Setia Pratama Konindo 1.566.717.580 -
Benny Ponto 485.405.860 -
Jumlah - Utang pihak hubungan berelasi 13.928.203.440 -
Utang pihak berelasi pada 31 Desember 2012 kepada PT Bumi Citra Investindo, merupakan pinjaman jangka pendek untuk
keperluan modal kerja Perusahaan (Catatan 32).
Dana titipan merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan belum dilakukan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
39
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN
Akun ini terdiri dari :
a. Pajak Dibayar Dimuka
Perusahaan
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) 3.714.106.649 577.496.751
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai 621.296.403 3.000.000
PPh pasal 23 108.908
Jumlah - pajak dibayar dimuka 4.335.511.960 580.496.751
b. Utang Pajak
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai 3.451.568.121 271.198.876
Pajak Penghasilan pasal 21 451.111.424 214.156.844
Pajak Penghasilan pasal 23 25.022.164 12.120.513
Pajak Penghasilan pasal 4 (2) atas Jasa kontruksi 87.151.300 76.080.297
Pajak Penghasilan non final (PPh psl 29) 262.177.239 1.422.923
Pajak Penghasilan pasal 25 - 19.594.400
Pajak Penghasilan final atas pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) 308.808.421 47.600.050
4.585.838.669 642.173.903
Entitas Anak
Pajak Penghasilan pasal 21 2.729.358 -
Pajak Penghasilan pasal 23 250.000 250.000
Pajak Penghasilan final pasal 4 ayat 2 jasa konstruksi 6.436.364 -
9.415.722 250.000
Jumlah - Uang pajak 4.595.254.391 642.423.903
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan
2012 2011
Beban Pajak Penghasilan final (PHATB) (5.221.544.099) (2.768.445.227)
Beban Pajak Penghasilan non final (404.020.800) (253.455.200)
Jumlah - Beban pajak penhasilan (5.625.564.899) (3.021.900.427)
Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan pembayaran / setoran atas penerimaan Uang muka penjualan
yang belum diakui Perusahaan sebagai pendapatan tahun berjalan (Catatan 20).
40
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan)
2012 2011
Laba konsolidasi sebelum Pajak penghasilan (komersial) 15.116.583.369 5.409.564.552
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan atas pendapatan final (13.884.400.238) (4.659.786.147)
Taksiran Laba konsolidasian sebelum Pajak atas penghasilan non final 1.232.183.131 749.778.405
Bagian kerugian Entitas Anak 311.044.624 69.660.254
Taksiran Laba sebelum pajak atas penghasilan non final - komersial 1.543.227.755 819.438.659
Koreksi fiskal non final :
Beda tetap :
Beban jamuan 12.969.848 4.765.756
Sumbangan 28.359.765 6.256.877
Beban pajak 27.499.777 180.177.144
Beban lain-lain 4.025.905 3.182.375
Jumlah - Koreksi fiskal non final 72.855.296 194.382.153
Taksiran Penghasilan kena pajak non final - fiskal 1.616.083.051 1.013.820.812
Taksiran Pajak penghasilan non final 404.020.800 253.455.200
Kredit pajak non final :
Setoran masa PPh pasal 25 (118.278.156) (235.133.600)
Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak pendapatan jasa pemeliharaan (20.061.402) (13.990.781)
lingkungan / Maintenance charges )
Potongan PPh pasal 22 (3.504.003) (2.907.896)
Jumlah - Kredit pajak non final (141.843.561) (252.032.277)
Taksiran - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan non final 262.177.239 1.422.923
Taksiran Penghasilan final (Catatan 28) 104.430.881.981 55.368.904.547
Taksiran Pajak penghasilan final PHATB 5.221.544.099 2.768.445.227
Kredit pajak PPh final:
Setoran Pajak PPh final atas PHATB (4.912.735.678) (2.720.845.177)
Jumlah - Kredit pajak final (4.912.735.678) (2.720.845.177)
Jumlah - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan final atas PHATB 308.808.421 47.600.050
Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut :
41
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Bonus dan komisi penjualan 2.883.673.922 2.389.734.493
Jumlah - Biaya masih harus dibayar 2.883.673.922 2.389.734.493
20. UANG MUKA PENJUALAN
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Uang muka penjualan Kapling siap bangun (Kasiba)
PT Matahari Sukses Sejahtra 10.481.250.000 -
PT Bumi Pangan Utama 9.466.969.446 -
PT Raja Top Food 9.045.000.000 -
PT DCC Indinesia (Bp. Hendrawan Ong) 7.053.750.000 -
PT Magna Indonesia 6.827.500.000 -
Imam Salim 5.532.952.543 -
Suharman Salim 3.842.446.541 -
PT Mega Abadi Plastindo 4.548.437.500 -
PT Burlington Indonesia 4.106.660.000 -
PT Jamaya Plastik Industri Perkasa 4.275.200.000 -
PT Bumi Putra Resources 2.533.310.000 -
PT Golden Westindo Antajaya 2.340.000.000 -
PT Putra Cipta Karindomas 2.432.184.900 -
PT. Sumber Cipta Logam Jaya Makmur - 1.640.800.000
PT Tanesha Wahanamas (Bp. Sen Siong) - 1.416.855.556
PT. Unicitra Kuartama Lestari - 1.226.000.000
PT Pratama Prima Cipta (Hardy) 1.958.324.000 -
Herman Kamarudin 1.249.999.999 -
PT Makmur Langgeng Abadi 636.000.000 -
Jumlah - Uang muka penjualan Kasiba 76.329.984.929 4.283.655.556
Akun saldo utang atas komisi dan bonus penjualan yang belum dibayar untuk periode dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012
dan 31 Desember 2011 diatas merupakan utang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan (Catatan 30).
42
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
20. UANG MUKA PENJUALAN (Lanjutan)
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Uang muka penjualan Bangunan Gudang
PT YKL Indonesia 1.335.580.383 2.860.616.970
PT Garuda Inko (Mr. Seong Jin Hwan) 1.804.075.000
PT Best Crusher Sentralindo 1.689.051.000
Sylvia Wira 1.552.093.998
PT Sahabat Sukses Plastik - 1.176.816.060
PT Labb Konektra 1.163.516.965
Esih Sukaesih 1.075.783.092
Suyatno - 528.856.362
PT Anantha Berkat Jaya - 438.109.091
Sukari - 346.749.000
So Sun Hie - 367.146.000
Rudi Tjahyadi Gunawan - 325.777.455
Ibu Lian Lie Ba - 282.443.636
PT Virya Mitra 834.600.000 -
Nasran Andreas 774.737.600 -
Eny Julianingsih 698.256.000 -
PT Triniaga Makmur Jaya 474.396.200 -
Uang muka penjualan Bangunan Rumah toko (Ruko)
PT Midplast Tritunggal Perkasa - 583.437.000
Jumlah - Uang muka Gudang dan Ruko 11.402.090.238 6.909.951.574
Jumlah - Uang muka penjualan 87.732.075.167 11.193.607.130
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Perusahaan
Kasiba :
50% - 99% 54.284.065.484 -
20% - 49% 22.045.919.445 4.283.655.556
Bangunan - Gudang dan Rumah toko
50% - 99% 8.319.054.946 3.972.910.332
20% - 49% 2.608.639.092 2.937.041.242
< 20% 474.396.200 -
Jumlah 87.732.075.167 11.193.607.130
Akun ini merupakan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai
tanggal laporan keuangan proses penjualan yang belum selesai. Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah
diterima dari harga jual, sebagai berikut :
43
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
21. UTANG CICILAN PEMBELIAN ASET TETAP
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan
dan alat berat kepada ;
PT BTMU-BRI Finance 94.715.410 322.043.410
PT ORIX Indonesia Finance 36.576.000 109.728.000
PT Balimor Finance 701.016.500 972.462.500
Jumlah 832.307.910 1.404.233.910
Bunga cicilan (59.091.100) (149.215.771)
Nilai tunai - Liabilitas (utang) 773.216.810 1.255.018.139
Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun (624.963.232) (643.605.682)
Jumlah - Utang jangka panjang 148.253.578 611.412.457
22. UTANG BANK
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari :
PT Bank Capital Indonesia, Tbk, terdiri dari fasilitas ;
Utang Jangka pendek ;
Pinjaman Rekening koran (PRK) 476.828.134 471.094.690
Pinjaman Fasilitas Pinjaman Askep 12.500.000.000 12.500.000.000
Jumlah - Utang bank jangka pendek 12.976.828.134 12.971.094.690
Utang bank jangka panjang terdiri ;
PT Bank Capital Indonesia, Tbk, merupakan fasilitas ;
Pinjaman Angsuran Berjangka 647.868.810 1.746.400.603
PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ;
Kredit Investasi Pembangunan Gudang 6.437.137.018 18.000.000.000
7.085.005.828 19.746.400.603
Jumlah - Utang bank 20.061.833.962 32.717.495.293
Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun
Pinjaman Angsuran Berjangka (647.868.810) (1.098.531.793)
Kredit Investasi Pembangunan Gudang (3.511.165.646) (4.800.000.000)
Jumlah - Utang bank jangka panjang, bagian jatuh tempo dalam satu tahun (4.159.034.456) (5.898.531.793)
Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo dalam satu tahun 17.135.862.590 18.869.626.483
Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo jangka panjang 2.925.971.372 13.847.868.810
Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang
cicilan) dengan jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan. utang cicilan kepada PT
BTMU-BRI Finance berakhir bulan Mei 2013 dan PT Orix Indonesia Finance berakhir pada bulan Juni 2013. Penambahan
pembelian utang cicilan pada Desember 2010 dan tahun 2011 sebanyak 4 unit kendaraan pada PT Balimor Finance untuk 4 unit
kendaraan masing-masing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Juni
2014, dan pada bulan September 2012 penambahan 1 unit utang cicilan Kendaraan Toyota Inova pada PT Balimor Finance dan
berakhir bulan Agustus 2014 (Catatan 11 dan 31).
44
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
22. UTANG BANK (Lanjutan)
Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk
a. Fasilitas perpanjangan kredit : - Pinjaman Aksep sebesaRp 12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah),
- Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rph).
Tingkat suku bunga : 15% / p.a (floating)
Provisi : 1% / p.a
Jangka waktu fasilitas : 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2012 sampai 19 Januari 2013
Jaminan / Agunan kredit :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
b.
Jenis fasilitas : Pinjaman Angsuran Berjangka
Jumlah fasilitas : Rp 3.000.000.000 (tiga milyar Rupiah)
Tingkat suku bunga : 22% p.a
Provisi : 2,5 % flat
Jangka waktu kredit : 36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013
Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan
Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw.
Tanah kosong (61.275m²), SHGB No.126 (berakhir hak 9 Oktober 2014) a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln.
Desa RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, kab. Bogor - Jawa Barat.
Perusahaan telah mendapat dan menyetujui PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit unutk Jenis
fasilitas kredit ; i) Pinjaman Aksep sebesar Rp 12.500.000.000 (dua beles milyar lima ratus juta Rupiah), dan ii) Pinjaman dalam
Rekening Koran (PRK) dengan plafon kredit sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah), sesuai Surat Persetujuan
Perpanjangan No. 009/MKT/KP/I/2013 untuk periode 1 (satu) tahun terhitung 19 Januari 2013 s/d 19 Januari 2014 (Catatan 36).
Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di
Jl. Walet Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara,
Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No.
427/Kwitang a/n. Henny Halim.
Sesuai surat No. 004/MKT/KP/I/2012 tanggal 17 Januari 2012 dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., telah menyetujui untuk
Perpanjangan Fasilitas Pinjaman dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut ;
Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas
Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan
Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp 12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009
tanggal 31 Juli 2009. Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat
Persetujuan Penukaran Jaminan No. 006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas
Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal 25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan
untuk "Perputaran Modal Kerja".
Penambahan Fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) sesuai Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No.
154/MKT/KP/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No.
058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010.
Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen,
Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas.
45
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
22. UTANG BANK (Lanjutan)
Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk
- Jenis kredit : Fasilitas Kredit Investasi,
- Plafon Kredit : Rp 18.000.000.000 (Delapan belas milyar Rupiah),
- Jangka waktu kredit : 1 (satu) tahun terhitung tanggal 7 Oktober 2011 s/d 7 Oktober 2014,
- Tingkat Suku bunga dan provisi : 11% p.a (per tahun) dan provisi kredit 1% saat pencairan kredit,
- Penggunaan Dana fasilitas kredit :
- Jaminan kredit :
- Plafont / Saldo Kredit sisa : Rp 6.437.137.018 pada 31 Desember 2012,
- Jangka waktu : Berakhir tanggal 7 Oktober 2014,
- Tingkat Suku bunga : 11% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah,
- Denda : 0,5% per bulan
- Jaminan kredit :
Pada tanggal 7 Oktober 2011 Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman / kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., sesuai Surat
Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 003-0673-2011-000, tertanggal 7 Oktober 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut:
Untuk Pembangunan 32 unit Gudang di Blok E2, termasuk pekerjaan pengerasan dan Cor
beton Jalan Millenium 2A.
Sebidang tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luar tanah 22.611
m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang (Catatan 7).
Berdasarkan Surat No. 3833/BLS/2012 tanggal 6 Desember 2012 Pemberitahuan Penarikan sebagian Sertifikat Hak atas Tanah
(SHGB) yang diagunkan dengan Pelunasan sebagian Fasilitas Kredit, dan Pemberitahuan Perubahan sebagian Persyaratan
Fasilitas Kredit dengan Surat No. 3799/BLS/2012 tanggal 5 Desember 2012, perubahan tersebut sebagai berikut :
Jaminan berupa Tanah kosong dan tanah di atasnya Bangunan Gudang di Blok E2 atas
nama Perusahaan terletak di Jl. Millenium 2A di Kawasan Industri Millenium Desa Peusar,
Kecamatan Panongan-Cikupa, Kab. Tangerang, dengan 18 Sertifikat HGB
No.00015/Peusar - 00128/Peusar atas nama Perusahaan (Catatan 7 dan 36).
46
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain :
a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Biaya jasa kini 938.668.366 722.516.890
Biaya bunga 318.037.482 262.747.704
Kerugian (keuntungan) aktuaria bersih yang diakui 104.642.546 28.761.148
Jumlah 1.361.348.394 1.014.025.742
b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja 6.522.567.088 4.804.409.289
Biaya jasa lalu yang belum diakui (2.566.267.457) (2.111.574.774)
Liabilitas - bersih 3.956.299.631 2.692.834.515
c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo awal 2.692.834.515 1.725.094.973
Beban tahun berjalan (Catatan 30) 1.361.348.394 1.014.025.742
Pembayaran tahun berjalan (85.787.278) (46.286.200)
Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja 3.968.395.631 2.692.834.515
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Tingkat diskonto 5,95% 6,62%
Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00%
Usia pensiun 55 Tahun 55 Tahun
Tabel Mortalita CSO-1958 CSO-1958
Metode Perhitungan Aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit
Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja
dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja
No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-
kerja tersebut.
Jumlah karyawan Perusahaan pada pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, yang berhak
atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 88 orang dan 79 orang.
Jumlah beban imbalan kerja Perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan dan dihitung oleh Aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana
Lestari, dengan Laporan Perhitungan Independen No.132/PBL/KE/III/2013 tanggal 22 Maret 2013, dengan menggunakan asumsi-
asumsi sebagai berikut ;
47
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
24. MODAL SAHAM
Jumlah Saham Persentase Jumlah
Pemilikan (%) (Rupiah)
PT Bumi Citra Investindo 749.750.000 52,47% 74.975.000.000
Heru Hidayat 87.929.000 6,15% 8.792.900.000
Masyarakat 592.236.025 41,45% 59.223.602.500
Jumlah - Modal saham 1.429.915.025 100,07% 142.991.502.500
Jumlah Saham Persentase Jumlah
Pemilikan (%) (Rupiah)
PT Bumi Citra Investindo 749.750.000 52,47% 74.975.000.000
Heru Hidayat 87.929.000 6,15% 8.792.900.000
Masyarakat 591.256.000 41,38% 59.125.600.000
Jumlah 1.428.935.000 100,00% 142.893.500.000
25. WARAN
Exercise atas Waran seri I sampai tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 yang belum ditempatkan sebanyak
15.084.975 lembar saham dan 16.067.500 lembar saham.
Pemegang Saham
Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma
Waran seri I sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat
ditukar dengan satu lembar saham biasa pada harga Rp 110 per saham, dengan nominal Rp 100 per lembar untuk pelaksanaan
Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010 sampai 10 Desember 2012, sampai tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan
31 Desember 2011 jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversikan masing-masing sebanyak 229.915.025 dan 228.935.000
lembar (Catatan 24).
Pemegang Saham
Berdasarkan Daftar Pemegang saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra
Transferindo, berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan
kepemilikan diatas 5% (lima persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 30 Desember 2012 dan 2011
(Catatan 25 dan 26) :
Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2011, sebagai berikut :
Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir 31
Desember 2012, sebagai berikut :
48
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
26. AGIO SAHAM
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari
Agio saham Penawaran saham perdana (Catatan 24) 5.000.000.000 5.000.000.000
Agio saham pelaksanaan Excersice - Waran Seri I (Catatan 25) 2.299.150.250 2.289.350.000
7.299.150.250 7.289.350.000
Dikurangi ; Biaya emisi
Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana (2.459.048.733) (2.459.048.733)
Jumlah - bersih Agio saham 4.840.101.517 4.830.301.267
27. LABA BERSIH PERSAHAM
Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut :
2012 2011
Laba-bersih tahun berjalan pemegang sahamEntitas induk 9.580.393.831 2.393.625.728
Lembar saham:
Rata-rata tertimbang saham beredar Untuk perhitungan LPS dasar 1.429.046.297 1.242.792.570
Ditambah :
Asumsi pelaksanaan waran 74.481.549 74.481.549
Jumlah ekuivalen saham 1.503.527.846 1.317.274.119
Laba persahamdasar 6,70 1,93
Laba per saham dilusian 6,37 1,82
28. PENDAPATAN
2012 2011
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Pihak ketiga
Tanah (Kavling siap bangun) 56.594.920.981 21.489.954.547
Bangunan (Gudang dan Ruko) 47.835.961.000 33.878.950.000
104.430.881.981 55.368.904.547
Entitas anak (PT MPM)
Pendapatan penyambungan Pipa air dan beban tetap 427.083.015 -
Jumlah - penjualan 104.857.964.996 55.368.904.547
Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) (Catatan 7) sebagai berikut :
Tanah
Luas tanah kasiba dan bangunan (M²) 122.191 64.499
Bangunan (Gudang, Ruko dan rumah RSS)
Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²) 12.280 10.731
49
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
28. PENDAPATAN (Lanjutan)
Luas Tanah Luas Bangunan Total
(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual
Tahun 2012
Tanah / kavling siap bangun (Kasiba)
Pihak ketiga ;
PT Sumber Jaya Utama 6.750 - 5.062.500.000
PT Berkat Andijaya Elektrindo 7.955 - 4.465.647.728
Sen Siong 5.770 - 3.750.500.000
PT. Vortex Interplasindo 16.115 - 11.280.500.000
PT Super Delapan Delapan 4.000 - 2.000.000.000
PT. Unicitra Kuartama Lestari 5.400 - 3.510.000.000
PT. Sumber Cipta Logam Jaya Makmur 16.000 - 5.628.000.000
Hendy 6.000 - 3.000.000.000
Bp. Junus / David Sukri 10.000 - 5.000.000.000
PT Shinwoo Masjaya 6.000 - 4.464.000.000
PT Karya Silix Indonesia 6.000 - 3.000.000.000
PT Jiutama Baja Perkasa (Henky) 10.155 - 5.077.500.000
Penjualan tanah lebih Kasiba atas pengukuran kembali 800 - 356.273.253
100.945 - 56.594.920.981
Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan
Pihak ketiga
Bangunan Gudang
PT YKL Indonesia (3 unit Gudang S-Big) 1.680 876 2.936.640.000
Bp. Setiadi Salim (2 unit Gudang S-Big) 924 584 2.379.650.000
Bp. Fatah Salim (2 unit Gudang S-Big) 1.040 584 2.543.450.000
PT. Anantha Berkat Jaya 922 292 1.204.800.000
Rudi Tjahyadi Gunawan 480 292 851.200.000
Bp. Suyatno 480 292 798.000.000
Agustina Ramli 480 292 1.050.000.000
Lian Lie Ba 480 292 851.200.000
PT Surya Megah Abadi (2 unit Gudang S-Big) 1.309 584 2.965.462.500
So Sun Hie 462 292 1.223.818.000
Sukari 462 292 1.155.830.000
Setiawan Basuki 462 292 1.223.820.000
Sony Hidajat Chuairy 462 292 1.189.825.000
Maxwell Arthur Sopamena 462 292 1.223.820.000
PT Tassha Bumireksa 462 364 1.392.300.000
Bp. Haryono Wirawan (2 unit Gudang M-Big) 1.827 1.090 4.427.735.000
PT Sahabat Sukses Plastik (2 unit Gudang S-Big) 1.155 584 2.717.820.000
PT Setia Pratama Konindo 2.427 545 2.207.280.000
PT YBI 783 545 2.313.155.000
Rudi Sitepu 783 545 2.191.410.000
Sub - jumlah 17.542 9.221 36.847.215.500
Nama Pelanggan
50
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
28. PENDAPATAN (Lanjutan)
Luas Tanah Luas Bangunan Total
(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual
Tahun 2012 (lanjutan)
Sub - Jumlah 17.542 9.221 36.847.215.500
PT Sukses Makmur Plastindo 900 725 2.115.000.000
PT Anantha Berkat Jaya 578 364 1.442.577.500
PT. Metal Fastindo Abadi 783 545 2.069.665.000
PT. Bahana Mitra Lestari 783 545 2.769.003.000
Bangunan Rumah toko (Ruko / Rukan)
PT Midplast Tritunggal Perkasa 210 280 675.000.000
PT Setia Pratama Konindo (3 unit Ruko) 450 600 1.917.500.000
21.246 12.280 47.835.961.000
Jumlah - Penjualan tahun 2012 122.191 12.280 104.430.881.981
Luas Tanah Luas Bangunan Total
(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual
Tahun 2011
Tanah / kavling siap bangun (Kasiba)
Pihak ketiga ;
PT Sunjin Blue Thread 4.990 - 2.363.636.365
PT Mega Foamindo Jaya 8.690 - 3.693.250.000
PT Cheong Ma Tech 7.630 - 3.242.750.000
PT Makabe Alumi Indonesia 7.400 - 2.960.000.000
PT Youngil Leather Indonesia 475 - 161.500.000
PT Global Fishing Tackle 13.700 - 6.987.000.000
Budianto M. Kurniawan 4.345 - 2.081.818.182
47.230 - 21.489.954.547
Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan
Pihak ketiga
Bangunan Gudang
Edo Krisna Lesmana 795 292 1.100.000.000
PT. Kreasi Warna Prima 480 292 904.400.000
Yahya Minto Mulya (James) 480 292 851.200.000
Agustinus Romli 480 292 851.200.000
Firdaus (2 unit Gudang S-BIG) 1.328 584 1.996.800.000
Troy Hartono Sabini 975 584 1.821.550.000
Bp. Ariyanto 538 292 950.000.000
Bp. Aries Heinstein 480 292 851.200.000
PT Gloria Karya Sukses 480 292 800.000.000
PT. Shinho Sojae Indonesia 1.300 725 2.200.000.000
Sub - jumlah 7.336 3.937 12.326.350.000
Nama Pelanggan
Nama Pelanggan
51
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
28. PENDAPATAN (Lanjutan)
Luas Tanah Luas Bangunan Total
(dalam m²) (dalam m²) Harga Jual
Tahun 2011
Sub - Jumlah 7.336 3.937 12.326.350.000
Bp. Sartana 900 725 2.115.000.000
PT. Pradasari Kimindo (2 unit Gudang) 960 584 1.915.200.000
Utami Wijaya (2unit Gudang) 1.080 584 2.203.200.000
PT Abdi Tunggal Putra 850 292 1.147.200.000
PT Horn Ming Indonesia 480 292 904.400.000
PT. Chenfull Indonesia 507 292 927.350.000
Liana Salim 462 292 851.200.000
YUZI 462 292 1.223.820.000
PT. Vi-Dex Indonesia 1.050 725 2.000.000.000
Bp. Bambang Sutomo 480 292 904.400.000
Triana Suharmanto 462 292 1.155.830.000
PT. Kirana Mitra Abadi 860 292 1.225.000.000
Bangunan Rumah toko (Ruko / Rukan)
Muhamad Reza Pahlevi (2 unit Ruko) 300 400 1.200.000.000
Rosy Julianti 210 280 712.500.000
Lie Mei (2 unit Ruko) 420 560 1.317.500.000
Esih Sukaesih 150 200 600.000.000
Kamilia Rahman (2 unit Ruko) 300 400 1.150.000.000
17.269 10.731 33.878.950.000
Jumlah - Penjualan 31 Desember 2011 64.499 10.731 55.368.904.547
Dari penjualan tersebut telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak final sebesar 5% dari nilai bruto penjualan tanah
kavling siap bangun (kasiba), bangunan gudang dan bangunan rumah toko (ruko), dan nilai penjualan diatas merupakan penjualan
bersih tidak termasuk PPN dan Pajak final 5% (Catatan 18).
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah
bruto nilai pengalihan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana dikenakan pajak
penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009
(Catatan 18).
Nama Pelanggan
52
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
29. BEBAN POKOK PENJUALAN
2012 2011
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Tanah (Kavling siap bangun) 43.408.445.050 13.781.992.100
Bangunan (Gudang dan Ruko) 18.799.890.685 16.172.662.938
Jumlah 62.208.335.735 29.954.655.038
Entitas anak PT MPM
Beban bahan langsung
Pemakaian material 26.332.218 -
Pemasangan instalasi pipa air pelanggan 127.765.308 -
Penyambungan Instalasi Panel listrik 130.835.909 -
Beban tidak langsung lainnya
Beban Penyusutan aset tetap 79.359.856 -
Jumlah 364.293.291 -
Jumlah - Beban pokok penjualan 62.572.629.026 29.954.655.038
Rincian perhitungan harga pokok penjualan (Catatan 7) :
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah 18.235.977.216 6.192.131.793
Pematangan tanah 977.437.447 695.322.787
Cutt dan fill 7.086.540.528 1.601.253.838
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik, telepon dan turap, serta sarana lainnya. 7.523.425.825 2.286.074.643
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning 4.484.815.898 1.608.235.967
Lain-lain 5.100.248.136 1.398.973.072
43.408.445.050 13.781.992.100
Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 1.468.873.761 1.471.752.230
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 915.006.909 -
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 - 4.372.293.105
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 753.000.750 2.221.934.250
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 518.317.308 2.049.049.236
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 1.086.052.273 1.443.143.738
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 343.238.750 1.798.521.250
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 1.416.206.250 1.258.373.750
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 8.260.106.894 1.557.595.379
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 4.039.087.790 -
18.799.890.685 16.172.662.938
Jumlah - Beban pokok penjualan 62.208.335.735 29.954.655.038
53
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
30. BEBAN USAHA
2012 2011
Akun ini terdiri dari :
Beban pemasaran:
Promosi dan iklan 194.036.549 46.291.156
Beban pemasaran / marketing 3.132.926.459 1.661.067.130
Administrasi Marketing KPG - 50.143.682
Jumlah beban pemasaran 3.326.963.008 1.757.501.968
Beban umum dan administrasi
Perusahaan
Gaji, upah, bonus dan tunj. karyawan 10.057.184.715 7.726.902.504
Pengobatan 139.376.194 107.157.970
Jamsostek 127.576.758 76.990.287
Beban imbalan pasca kerja (Catatan 23) 1.361.348.394 1.014.025.742
Penyusutan aset tetap (Catatan 11) 1.721.511.767 1.593.832.173
Amortisasi Hak penguasan bangunan kantor (Catatan 12) 286.476.544 276.677.983
Representative dan jamuan 652.480.929 206.079.168
Listrik, air, telepon dan internet 725.292.519 737.746.478
Sumbangan 1.426.709.500 270.557.700
Perbaikan dan pemeliharaan 721.556.066 181.156.962
Perlengkapan kantor 212.531.275 237.780.485
Asuransi (Catatan 10) 240.131.135 174.266.404
Sewa 96.000.000 139.200.000
Transportasi dan perjalanan dinas 326.246.164 353.466.332
Beban pajak 1.383.445.652 1.169.265.932
Jasa profesional 669.033.447 259.487.179
Kebersihan dan keamanan 656.133.500 -
Fotocopy dan cetak 156.131.404 77.943.535
Lain-lain 430.507.738 329.170.259
Jumlah - Beban umum dan administrasi - Perusahaan 21.389.673.701 14.931.707.093
54
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
30. BEBAN USAHA (Lanjutan)
2012 2011
Jumlah - Beban umum dan adminstrasi - Perusahaan (lanjutan) 21.389.673.701 14.931.707.093
Entitas Anak
Biaya pemasaran
Promisi dan iklan 7.500.000
Biaya umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan 171.216.100 24.000.000
Jasa profesional 94.376.923 26.000.000
Listrik dan telepon 41.719.085 1.020.596
Penyusutan 17.584.165 9.613.237
Perijinan 18.600.000 -
Biaya lingkungan dan penghijauan 18.000.000
Perlengkapan kantor dan foto copy 1.409.500 -
Sewa - 8.009.167
Lain-lain 5.351.377 657.254
375.757.150 69.300.254
Jumlah - Beban umum dan administrasi 21.765.430.851 15.001.007.347
Jumlah - Beban usaha 25.092.393.859 16.758.509.315
31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAN BEBAN KEUANGAN
2012 2011
Akun ini terdiri dari :
a. Pendapatan lain-lain
Perusahaan
Jasa giro bank (Catatan 4) 72.086.412 32.358.041
Jasa pemeliharaan lingkungan 1.783.736.830 1.238.768.990
Pemasangan line telepon 28.800.000 76.300.000
Pendapatan sewa alat berat 5.850.000 107.130.000
Pendapatan sewa gudang 12.500.000 42.291.664
Pendapatan administrasi denda keterlambatan 280.419.995 -
Lain-lain 21.107.048 36.332.212
Entitas Anak
Jasa giro bank 612.802 -
Pendapatan administrasi penyambungan instalasi 3.472.000 -
Jumlah - Pendapatan lain-lain 2.208.585.087 1.533.180.907
55
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAB BEBAN KEUANGAN (Lanjutan)
2012 2011
Jumlah - Pendapatan lain-lain (lanjutan) 2.208.585.087 1.533.180.907
b. Beban lain-lain
Perusahaan
Provisi dan biaya administrasi bank (286.089.307) (534.342.283)
Denda keterlambatan (18.000.000) (155.167.559)
Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 11) - (205.013.490)
Entitas Anak
Biaya administrasi bank (2.162.000) (360.000)
Jumlah - Beban lain-lain (306.251.307) (894.883.332)
c. Beban keuangan
Beban bunga pinjaman bank (Catatan 22) (3.862.811.851) (3.717.802.322)
Beban bunga pembiayaan (Catatan 21) (115.880.671) (166.670.895)
Jumlah - Beban keuangan (3.978.692.522) (3.884.473.217)
Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain dan beban keuangan (2.076.358.742) (3.246.175.642)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI
Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 3q; 4, 14 dan 17) :
Hubungan Berelasi Jumlah Transaksi(Rp)
31 Desember 2012
Aset (Bank)
PT BPR Danatama Indonesia Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 4) 139.057.570
Liabilitas (utang)
Utang usaha (Entitas anak PT MPM)
PT Setia Pratama Konindo Pemegang saham utang usaha (Catatan 14) 37.604.000
entitas anak (PT MPM)
Utang affiliasi entitas induk
PT Bumi Citra Investindo Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17) 11.876.080.000
Utang affiliasi (Entitas anak PT MPM)
PT Setia Pratama Konindo 1.566.717.580
Benny Ponto 485.405.860
31 Desember 2011
Aset (Bank)
PT BPR Danatama Indonesia Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 4) 134.261.381
Jenis transaksi berelasi
56
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Aset
PT Bank Danatama Indonesia (Catatan 4) 139.057.570 134.261.381
Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset 0,04% 0,06%
Liabilitas
Utang usaha entitas anak (Catatan 14) 37.604.000 -
Utang pihak berelasi (Catatan 17) 13.928.203.440 -
Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Liabilitas 9,38%
33. PERJANJIAN PENTING
Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode laporan posisi keuangan, antara lain :
a.
b.
1.
2.
3.
4.
Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai
Gedung operasional usaha,
Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas, dan transaksi penjualan dengan pihak hubungan berelasi diperbandingan
degan Jumlah Aset dan Liabilitas konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai berikut :
Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak
Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan
Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen,
Jakarta Pusat (Catatan 12 dan 3w) , dengan perjanjian sebagai berikut :
Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan
Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah
selesainya Jangka waktu Pengelolaan.
Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam
pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota
Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan,
dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan
Industri Millenium, seluas 3 (tiga) Ha (Catatan 7).
Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan
untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT,
Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu
Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif,
57
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a. Risiko Kredit
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
c. Risiko Suku Bunga
d. Risiko Likuiditas
e. Risiko Harga
Pengelolaan Risiko Modal
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk
menutupi pengeluaran jangka pendek.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan
piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi
komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual,
serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan
yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan
kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara
berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko
harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas
pasar keuangan di Indonesia.
Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil
perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-
bersih dan beban penyusutan.
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan
Perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, resiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut.
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi
akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari utang bank yang diperoleh Perusahaan.
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan
kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamdan manfaat bagi pemangku
kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka
mengelola struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan sahambaru atau menambah/mengurangi
jumlah utang. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio utang terhadap EBITDA.
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi Perusahaan relatif kecil, mengingat Perusahaan tidak
memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing.
58
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset keuangan :
Kas dan setara kas 2.416.699.338 2.416.699.338 1.845.520.010 1.845.520.010
Piutang usaha - pihak ketiga 13.642.539.806 13.642.539.806 12.986.350.098 12.986.350.098
Piutang lain-lain - pihak ketiga 1.216.337.216 1.216.337.216 387.553.988 387.553.988
Jumlah 17.275.576.359 17.275.576.359 15.219.424.096 15.219.424.096
Liabilitas Keuangan :
Utang usaha 11.021.357.731 11.021.357.731 2.098.266.137 2.098.266.137
Utang lain-lain 3.646.193.101 3.646.193.101 1.432.017.176 1.432.017.176
Biaya masih harus dibayar 2.883.673.922 2.883.673.922 2.389.734.493 2.389.734.493
Utang pembelian kendaraan 773.216.810 773.216.810 1.255.018.139 1.255.018.139
Utang bank 20.061.833.962 20.061.833.962 32.717.495.293 32.717.495.293
Utang pihak hubungan berelasi 13.928.203.440 13.928.203.440 - -
Uang jaminan 305.795.700 305.795.700 87.200.000 87.200.000
Jumlah 52.620.274.666 52.620.274.666 39.979.731.238 39.979.731.238
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak
signifikan. Nilai wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan
tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
31 Desember 2011
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-
length. Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar
yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal
laporan posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ),
sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ).
31 Desember 2012
59
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
a.
b.
• Plafon kredit : Rp 16.000.000.000 (Enam belas milyar Rupiah)
• Jangka waktu : 3 (tiga) tahun (Grace period pokok 6 bulan) terhitung sejak tanggal penarikan
• Tingkat Suku bunga : 10% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah,
• Propisi dan Denda : 0,5% sekali saat
pencairan, dan • Jaminan / Agunan tambahan :
37. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan keuangan konsolidasian PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2012 dari halaman 1 sampai dengan 60, telah disetujui oleh pihak Manajemen Perusahaan untuk diterbitkan pada
tanggal 28 Maret 2013.
1 unit Tanah Kapling Kawasan Industri Millenium Jl. Millenium 11 Blok F4, F5 dan F6,
Cikupa Kab. Tangerang, Sertifikat HGB No. 00013/Peusar, dan Sertifikat HGB
No.00134/Peusar, terdaftar atas nama Perusahaan.
Surat Persetujuan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit unutk Jenis fasilitas kredit untuk
periode 1 (satu) tahun terhitung 19 Januari 2013 s/d 19 Januari 2014 dengan Fasilitas antara lain ; i) Pinjaman Aksep sebesar Rp
12.500.000.000 (dua beles milyar lima ratus juta Rupiah), dan ii) Pinjaman dalam Rekening Koran (PRK) dengan plafon kredit
sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah), sesuai Surat Persetujuan Perpanjangan No. 009/MKT/KP/I/2013 (Catatan 22),
dengan syarat dan ketentuan tidak berubahan sama dengan tahun sebelumnya Perpanjangan Fasilitas Kredit Januari 2012.
Pada tanggal 13 Februari 2013 dengan Surat No. 0361/BLS/2013 tanggal 13 Februari 2013, Perusahaan memperolah
Tambahan Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
60