Date post: | 11-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | universitasindraprastapgrijakarta |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
1. PEMANTULAN CAHAYA
A. Hukum pemantulan cahaya sinar datang (i), garis normal dan sinar
pantul (r) terletak pada satu bidang datar
sudut datang sama dengan sudut pantul (i = r)
Aturan – aturan: No. R benda + no. R bayangan = 5 No. benda < no. R bayangan
diperbesar Bayangan di depan cermin nyata
terbalik Bayangan di belakang cermin
maya tegak
Catatan: R = 2f cermin cekung f & R (+) cermin cembung f & R (–)
Keterangan:R = jari-jari cermin (cm)f = jarak fokus (cm)S = jarak benda (cm)S’= jarak bayangan (cm)h = tinggi benda (cm)h’= tinggi bayangan (cm)M = perbesaran bayangan (kali)
A. Hukum Pembiasan Cahaya1. sinar datang,
garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. perbandingan sinus sudut datang (i) dan sinus sudut bias (r) selalu tetap.
2. PEMBIASAN CAHAYA
Pada pembiasan cahaya berlaku:
n1 sin i = n2 sin r
n1 V1 = n2 V2
n1 . 1 = n2 . 2
f1 = f2
Keterangan:n1 , n2 = indek bias medium 1
dan 2 v1 , v2 = cepat rambat cahaya
dalam medium 1 dan 2f1 , f2 = frekuensi cahaya dalam
medium 1 dan 2 i = sudut datang r = sudut bias
B. Pembiasan pada lensa Lensa tebal
Rnn
sn
sn 1221
'
snsnM.'
2
1
Keterangan:n1 , n2 = indek bias medium 1 dan 2 s = letak benda (cm) s’ = letak bayangan (cm) R = jari-jari kelengkungan (cm) M = perbesaran bayangan (kali)
Rnn
sn
sn 1221
'
snsnM.'
2
1
Lensa tipis Pada lensa tipis berlaku:
Keterangan:f = jarak fokus (cm)S = jarak benda (cm)S’= jarak bayangan (cm)h = tinggi benda (cm)h’= tinggi bayangan (cm)M =perbesaran bayangan (kali)
lensa cembung (lensa positif)
Lensa tipis ada 2 macam: lensa cekung (lensa
negatif)
Aturan-aturan pada lensa tipis : No. R benda + no. R bay = 5 No. R benda < no. R diperbesar Bayangan didepan lensa maya tegak
Persamaan pembentuk lensa :
Kuat lensa :
Keterangan:f = jarak fokus lensa
(cm)n2 =indeks bias lensa
n1 =indeks bias lingkungan R = jari-jari
kelengkungan (cm)P = kuat lensa
(dioptri=D)
Pada lensa gabungan berlaku persamaan:
Keterangan:fgab = jarak fokus
lensa gabungan (cm)
f1,2,3 = jarak fokus lensa 1, 2, 3 (cm)
Pgab = kuat lensa gabungan (dioptri=D)
P1,2,3 = kuat lensa 1, 2, 3 (dioptri=D)
C. Pembiasan cahaya pada prisma sudut deviasi :
= i1 + r2 - = r1 + i2
Deviasi minimum :i1 = r2 dan r1 = i2
sangat kecil ( < 150)m = (n2/n1 – 1)
Dispersi cahaya = u - m
= (nu – nm). prisma di udara, deviasi minimum dan kecil
3. INTERFERENSI CAHAYA
S
P terang pusat
A. Interferensi celah ganda (Young)
(pola terang) d sin (k – ½ ) (pola gelap)
Jika <<, maka:
k (pola terang) dp/ l =(k – ½ ) (pola gelap)
Keterangan: = sudut
simpangd = jarak 2 celahP = jarak 2 pola pada
layarl = jarak celah ke
layar = panjang gelombang
cahaya monokromatik yang digunakan
S
P terang pusat
B. Interferensi pada lapisan tipis
k (pola min)2 nd cos r=
(k – ½) (pola max)
Keterangan:n = indeks bias lapisand = tebal lapisanr = sudut biask = 1, 2, 3, … = panjang gelombang
mengenai lapisan
C. Interferensi cincin Newton
k (pola gelap)rk
2/R = (k – ½ ) (pola
terang)Keterangan:
r = jari-jari cincin gelap/terang
R = jari-jari kelengkungan lensa
k = 1, 2, 3, … = panjang gelombang
cahaya yang dijatuhkan pada lensa
4. INTERFERENSI CAHAYA
A. Difraksi celah tunggal
k (pola gelap)d sin
(k + ½) (pola terang)
Keterangan:k = 1, 2, 3, …d = lebar celah = sudut
simpang = panjang
gelombang cahaya
Keterangan:d = konstanta kisi = jarak 2 celah berturutank = 1, 2, 3,….
Jika <<, maka d sin = dp/l p = jarak pola di layarl = jarak celah ke layar
B. Difraksi multi celah (difraksi kisi)k (pola terang)
d sin (k - ½) (pola gelap)
d
layar
d
layar
5. POLARISASI CAHAYA
A. Polarisasi karena pemantulan
Cahaya pantul terpolarisasi, jika sinar pantul tegak lurus sinar bias.
tgip = n2/n1
n2 > n1
ip = sudut polarisasi = sudut Brewster
N
ip ip n1 n2 r 900
N
ip ip n1 n2 r 900
B. Polarisasi karena penyerapan selektifP = polarisatorA = analisator
Medan listrik yang diteruskan analisator : E = E0 cos
Intensitas yang diteruskan:I = I0 cos2
= sudut antara sumbu polarisator dan analisator
Cahaya kodrati E0 E0 cos Sumbu Polarisator (P) sumbu
Analisator (A)
Cahaya kodrati E0 E0 cos Sumbu Polarisator (P) sumbu
Analisator (A)
A. Mata Benda dapat dilihat jelas jika bayangan
jatuh pada retina Sifat bayangan : nyata, terbalik,
diperkecil Mata normal : Sn = pp = 25 cm
PR = ~
B. Kaca mata Untuk menolong penglihatan penderita
cacat mata.
6. ALAT-ALAT OPTIK
Macam cacat mata :1. Miop (Rabun jauh)
kurang jelas melihat jauh ditolong lensa negatif
2. Hipermetrop (rabun dekat)
kurang jelas melihat dekat ditolong lensa positif
3. Presbiop (mata tua)
kurang jelas melihat jauh/dekat penyebabnya daya akomodasi melemah ditolong lensa bifokal
C. Lup (Kaca Pembesar)Sifat bayangan: Maya, tegak, diperbesar.Perbesaran anguler:
Keterangan:Sn = titik dekatf = jarak fokus lupx = jarak mata ke bayangand = jarak mata ke luptanpa akomodasi x = PRmata normal : PR = ~ M = Sn/fakomodasi maksimum x = Snmata normal, d = 0 M = Sn/f + 1
(+) F d
2F
(+) F d
2F
D. Mikroskop (+) (+)
Sob d 2F F
objektif Okuler
S’ob Sok
Rumus-rumus mikroskop :1/fob = 1/Sob + 1/S’ob 1/fok = 1/Sok + 1/S’ok
d = S’ob + Sok
d = panjang tabung mikroskop
Perbesaran mikroskop: M = Mob . Mok Mob = S’ob/Sob
Mok = Sn/fok + 1 akomodasi maksimumMok = Sn/fok tanpa akomodasi
(+) (+) Sob d 2F F
objektif Okuler
S’ob Sok
E. TeropongPanjang teropong :d = fob + fok rileksd = fob + Sok akomodasi pada jarak xakomodasi maksimum : S’ok = - Snperbesaran anguler :M = fob/fok rileksM = fob/Sok akomodasi pada jarak x
Untuk teropong bumi panjang tabung ditambah 4 fp, (fp = jarak fokus lensa pembalik)
F. Daya urai alat optik
Sudut resolusi minimum : m = 1,22 . /D
dm = 1,22 .
Keterangan:m = sudut resolusi
minimum = panjang gelombang
cahaya (m)D = bukaan alat optik (m)Dm = daya urai alat optik
(m)l = jarak obyek ke alat
optik (m)
B1
dm m m d’ B2
B1
dm m m d’ B2
Contoh soal1. Seseorang titik dekatnya 50 cm, akan membaca buku pada jarak
25 cm di depan matanya. Agar apat membaca dengan jelas maka ia harus memakai kacamata berkekuatan … dioptric
Jawab :
2. Seorang anak menderita miopi memiliki titik jauh 50 cm, maka ia ibantu dengan kacamata berkekuat … dioptricJawab :
3. Seseorang penderita miopi mempunyai titik jauh 75 cm. jika ia ingin melihat benda yang terletak pada jarak 300 cm, ukuran kacamata yang harus digunakan adalah…Jawab :