+ All Categories
Home > Documents > SKRIPSI PENGARUH LATIHAN STRETCHING FLEKSI ...

SKRIPSI PENGARUH LATIHAN STRETCHING FLEKSI ...

Date post: 18-Jan-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
105
SKRIPSI PENGARUH LATIHAN STRETCHING FLEKSI WILLIAM TERHADAP TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEGER Oleh : FITRIA ROHMATUL KHASANAH NIM 201602020 PRODI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2020
Transcript

SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN STRETCHING FLEKSI WILLIAMTERHADAP TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEGER

Oleh :

FITRIA ROHMATUL KHASANAH

NIM 201602020

PRODI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2020

ii

SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN STRETCHING FLEKSI WILLIAMTERHADAP TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEGER

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

FITRIA ROHMATUL KHASANAH

NIM 201602020

PRODI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2020

iii

iv

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Sujud syukurku kupersembahkan kepadamu Tuhanku Yang Maha Esa atas

takdirMu telah Kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu,

beriman dan bersabar. Semoga ini menjadi satu langkah awal untuk meraih cita-

citaku. Kupersembahkan ini untuk :

1. Kedua orang tuaku Bapak Suparno dan Ibu Lamini, yang selalu memberikan

doa, semangat, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak terkira

sehingga aku selalu kuat dalam menjalani segala rintangan. Kalian ikhlas demi

hidupku mengorbankan perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang

separuh nyawa hingga segalanya. Terima kasih telah Kau lahirkan aku dari

rahim seorang perempuan yang begitu penyanyang dan tangguh serta seorang

laki-laki yang begitu ikhlas menjagaku.

2. Bapak dan ibu dosen pembimbing serta penguji :

- Bapak Priyoto, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Pembimbing I

- Ibu Sri Suhartiningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Pembimbing II

- Bapak Faqih Nafiul Umam, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Penguji

Terima kasih telah sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat, dukungan,

mendengarkan keluh kesah kesulitan saya, menuntun, mengarahkan saya agar

menjadi lebih baik hingga terselesaikan skripsi ini. Terima kasih dosen

pengajar telah ikhlas memberikan pelajaran, dan pengetahuan tak ternilai

harganya.

3. Terkhusus untuk kelas 8A Keperawatan terima kasih untuk semangat,

vi

dukungan, dan bantuan yang kalian berikan, canda, tawa, tangis dan

perjuangan yang selama ini kita lewati bersama, kenangan manis yang telah

terukir.

4. Terima kasih untuk para sahabat terbaikku Pejuang S.Kep khususnya Bunga,

Sandra, Maya, Shahrul dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Yang selama ini telah memberikan semangat, dukungan, doa dan segalanya

yang terbaik. Terima kasih untuk kesiapan waktunya yang selalu siap diajak

kesana kemari, terima kasih bisa menjadi partner berjuang selama 4 tahun,

dan partner dari segala partner suka maupun duka. Semoga Allah membalas

kebaikan kalian semua.

Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

vii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fitria Rohmatul Khasanah

Nim : 201602020

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dandi dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelarSarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuanyang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum/ tidakdipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka.

Madiun, 1 Juni 2020

Fitria Rohmatul KhasanahNIM. 201602020

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Fitria Rohmatul Khasanah

Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 17 Februari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Ngarengan RT.04 RW.01 Kec. Kedunggalar

Email : [email protected]

No. Hp : 085748887995

Latar Belakang Pendidikan

1. Pendidikan TK Dharma Wanita Persatuan Tahun 2001 - 2002

2. Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Beran 4 Ngawi Tahun 2002 - 2008

3. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Ngawi Tahun 2008 - 2011

4. Pendidikan SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Ngawi Tahun 2011 -

2014

5. Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun2016 - Sekarang

Pengalaman Kerja

1. Apotek K-24 Yogyakarta sebagai Asisten Apoteker Tahun 2014 - 2016

2. Apotek Sukowati sebagai Asisten Apoteker Tahun 2016 - 2018

ix

Program Studi KeperawatanStikes Bhakti Husada Mulia Madiun

2020

ABSTRAK

Fitria Rohmatul Khasanah

PENGARUH LATIHAN STRETCHING FLEKSI WILLIAMTERHADAP TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS GEGER

82 halaman + 8 tabel + 14 gambar + lampiranNyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dijumpai pada

kehidupan sehari-hari berasal dari otot, persyarafan, tulang, sendi. Banyak obatantinyeri golongan non-steroid anti-inflamasi seperti ibuprofen hanya untukmengurangi sedikit nyeri punggung dan memiliki efek samping berbahayaterhadap tubuh. Cara mengurangi nyeri punggung bawah degan terapinonfarmakologi dengan latihan stretching fleksi william. Tujuan dari penelitianini menganalisis apakah ada pengaruh latihan stretching fleksi william terhadaptingkat nyeri punggung bawah di wilayah kerja Puskesmas Geger.

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenispenelitian Pre-eksperimental dengan One Group Pre-Post test design. Populasipenelitian ini adalah seluruah orang yang memiliki riwayat penyakit nyeripunggung di wilayah kerja Puskesmas Geger. Jumlah sampel adalah 26 orang.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposivesampling. Teknik pengumpulan data dengan skala NRS. Teknik analisismenggunakan uji wilcoxon. Dilakukan intervensi latihan stretching fleksi williamtiga kali dalam seminggu.

Ada pengaruh latihan stretching fleksi william terhadap tingkat nyeripunggung bawah di wilayah kerja puskesmas geger dengan p value 0,000 < 0,05maka H0 ditolak dan H1 diterima dengan demikian dapat diartikan bahwa latihanstretching fleksi william berpengaruh dalam menurunkan nyeri punggung bawah.

Latihan stretching fleksi william dapat menurunkan nyeri punggung bawahkarena dapat meningkatkan sirkulasi darah, mingkatkan oksigenasi sel danmembuat rileksasi otot-otot. Diharapkan stretching fleksi william ini dapatdigunakan sebagai terapi nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri punggungbawah dan pembanding untuk terapi stretching fleksi william selanjutnya.

Kata kunci : Latihan stretching fleksi william, nyeri punggung bawah

x

Nursing ProgramStikes Bhakti Husada Mulia Madiun

2020

ABSTRACK

Fitria Rohmatul Khasanah

THE EFFECT OF STRETCHING FLEKSI WILLIAM EXERCISE IN LOW BACKPAIN LEVEL PAIN IN THE WORKING AREA PUSKESMAS GEGER

82 pages + 8 tables + 14 pictures + enclosuresLower back pain is a complaint that is often found in everyday life originating

from muscles, nerves, bones, joints. Many analgesic non-inflamatory drugs suchas ibuprofen only reduce a back pain and have dangerous effecton the body. Howto reduce lower back pain nonfarmacologi with stretching fleksi william. Thepurpose of the research to analyze whether there is effect stretching flexionwilliam exercises in level of lower back pain in the working area puskesmas geger.

Type of research uses quantitative research methods with the type of pre-experimental research with One Group Pre-Post test design. Populationsresearch was all people who have a history of lower back pain in the workingarea puskesmas geger. The samples is 26 people. The sampling technique in thisresearch used purposive sampling technique. Data collection techniques with NRSscale. The analysis technique uses Wilcoxon test. Do intervention stretching fleksiwilliam exercise three times a week.

There is an influence of stretching william flexion exercise on the level oflower back pain in the area puskesmas geger with p value 0,000 <0.05 then H0 isrejected and H1 is accepted so it can be interpreted that often doing stretchingwilliam flexion exercises reduce of lower back pain.

William flexion stretching exercises can reduce lower back pain because itcan improve blood circulation, increase cell oxygenation and relax muscles. It’shoped stretching fleksi william exercise can be used as nonpharmacologi therapyto reduce lower back pain and as a comparison for next stretching fleksi williamexercise.

Keywords : Stretching fleksi william exercise, low back pain

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR................................................................................................... iSAMPUL DALAM.............................................................................................. iiLEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................. iiiLEMBAR PENGESAHAN................................................................................ivLEMBAR PERSEMBAHAN.....................................................................................vDAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................................viiiABSTRAK.....................................................................................................................ixDAFTAR ISI......................................................................................................xiDAFTAR GAMBAR....................................................................................... xivDAFTAR TABEL............................................................................................. xvDAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xviDAFTAR ISTILAH........................................................................................ xviiDAFTAR SINGKATAN............................................................................... xviiiKATA PENGANTAR..................................................................................... xixBAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 11.1 Latar Belakang...........................................................................................11.2 Rumusan masalah...................................................................................... 41.3 Tujuan penelitian....................................................................................... 41.3.1 Tujuan umum..................................................................................... 41.3.2 Tujuan khusus.................................................................................... 4

1.4 Manfaat penelitian..................................................................................... 41.4.1 Teori................................................................................................... 41.4.2 Manfaat Praktis.................................................................................. 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 62.1 Konsep Stretching......................................................................................62.1.1 Definisi Stretching.............................................................................. 62.1.2 Manfaat Stretching.............................................................................62.1.3 Kontra Indikasi...................................................................................6

2.2 Konsep Stretching Fleksi William.............................................................62.2.1 Definisi Stretching Fleksi William.................................................... 62.2.2 Manfaat Stretching Fleksi William.................................................... 72.2.3 Mekanisme Stretching Fleksi William...............................................72.2.4 Indikasi Stretching Fleksi William.................................................... 92.2.5 Kontraindikasi Stretching Fleksi William..........................................92.2.6 Dosis pemberian Stretching Fleksi Wiliiam...................................... 92.2.7 SOP Stretching Fleksi William.......................................................... 9

2.3 Konsep Nyeri Punggung Bawah..............................................................142.3.1 Definisi.............................................................................................14

xii

2.3.2 Etiologi.............................................................................................142.3.3 Gejala nyeri punggung bawah..........................................................142.3.4 Pengukuran intensitas nyeri............................................................. 152.3.5 Penatalaksanaan............................................................................... 19

2.4 Kerangka Teori........................................................................................ 21BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS.............................. 213.1 Kerangka Konseptual...............................................................................233.2 Hipotesis.................................................................................................. 23BAB 4................................................................................................................24METODE PENELITIAN..................................................................................254.1 Desain Penelitian..................................................................................... 254.2 Populasi dan Sampel................................................................................254.2.1 Populasi............................................................................................264.2.2 Sampel..............................................................................................264.2.3Kriteria Sampel....................................................................................... 274.2.4 Teknik Sampling.............................................................................. 28

4.3 Kerangka Kerja Penelitian....................................................................... 294.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..........................................304.4.1 Variabel Peneliti...............................................................................304.4.2 Definisi Operasional Variabel..........................................................31

4.5 Instrumen Penelitian................................................................................... 314.6 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 324.7 Prosedur Pengumpulan Data....................................................................324.8 Pengolahan Data dan Analisis Data.........................................................334.8.1 Pengolahan Data.............................................................................. 334.8.2 Analisa Data.....................................................................................36

4.9 Etika Penelitian........................................................................................ 37BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................395.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian...................................................395.2 Hasil Penelitian.........................................................................................405.2.1 Data Umum....................................................................................405.2.2 Penyajian Data Khusus..................................................................41

5.3 Pembahasan................................................................................................425.3.1 Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sebelum Diberikan Latihan

Stretching Fleksi William................................................................425.3.2 Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sesudah Diberikan Latihan

Stretching Fleksi William................................................................435.3.3 Pengaruh Stretching Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri

Punggung Bawah di Wilayah Puskesmas Geger.............................45

xiii

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................476.1 Kesimpulan......................................................................................476.2 Saran................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 49LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................51

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Gerakan tarik nafas........................................................................10

Gambar 2.2 Gambar mengangkat satu lutut......................................................11

Gambar 2.3 Gambar menekuk lutut..................................................................11

Gambar 2.4 Gambar mengangkat kepala...........................................................12

Gambar 2.5 Gambar mengayunkan kaki............................................................12

Gambar 2.6 Gambar stabilitas...........................................................................13

Gambar 2.7 Gambar Verbal Descriptor Scale (VDS) ......................................15

Gambar 2.8 Gambar Visual Analog Scale (VAS) ...........................................16

Gambar 2.9 Gambar Numerical Rating Scale (NRS) ......................................17

Gambar 2.10 Gambar Face Pain Rating Scale (FPRS) .....................................18

Gambar 2.11 Teori Model Dorothea Orem........................................................21

Gambar 2.12 Kerangka Teori.............................................................................22

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual...................................................................23

Gambar 4.1 Kerangka Kerja.............................................................................29

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Gambar Halaman

Tabel 4.1 Skema Rancangan Penelitian.........................................................25

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel........................................................31

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin....40

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Usia....................40

Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan............40

Tabel 5.4 Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sebelum Diberikan LatihanStretching Fleksi William di Wilayah Kerja Puskesmas Geger.....41

Tabel 5.5 Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sesudah Diberikan LatihanStretching Fleksi William..............................................................41

Tabel 5.6 Pengaruh Latihan Stretching Fleksi William Terhadap TingkatNyeri Punggung Bawah di Wilayah Kerja Puskesmas Geger.......42

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal.................................................52

Lampiran 2 Surat Balasan.................................................................................. 53

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian........................................................................ 54

Lampiran 6 Surat Selesai Penelitian.................................................................. 57

Lampiran 7 Lembar Permohonan Menjadi Responden..................................... 58

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden.......................................59

Lampiran 9 SOP Stretching Fleksi William ......................................................60

Lampiran 10 SAP Stretching Fleksi William.......................................................64

Lampiran 11 Leaflet.............................................................................................71

Lampiran 12 Lembar Observasi...........................................................................72

Lampiran 13 Lembar Skala Nyeri NRS...............................................................73

Lampiran 14 Tabulasi Data Pre-Post................................................................... 74

Lampiran 15 Tabulasi Data Umum Dan Khusus................................................. 75

Lampiran 16 Hasil Output SPSS..........................................................................76

Lampiran 17 Dokumentasi...................................................................................81

Lampiran 18 Jadwal Kegiatan..............................................................................82

Lampiran 19 Lembar Bimbingan.........................................................................83

xvii

DAFTA ISTILAH

Abdominal : PerutAccupressure : AkupresurCoding : PengkodeanCleaning : Pembersihan DataData Entry : Data Yang Dalam Bentuk KodeDrop Out : KeluarEditing : PengeditanElderly : Lanjut UsiaExercise Theraphy : Terapi LatihanFace Pain Rating Scale : Skala Penilaian Nyeri WajahInformed Consent : Lembar Persetujuanmuscle Spinder : Gelondong OtotMiddle Age : Usia PertengahanNumerical Rating Scale : Skala Peringkat NumerikNon-Steroid Anti-Inflammatory : Non-Steroid Anti-InflamasiOld : TuaOne Group Pre-Post Test Design : Satu Kelompok dengan test sebelum

dan sesudah perlakuanPartial sit up : Sebagian DudukPelvic tilting : Memiringkan PanggulPre Eksperimental : Pra EksperimenPurposive Sampling :Pengambilan sampel yang ingin

diteliti dengan tujuan yang samadengan yang akan diteliti.

Relaxasi Progressive : Relaksasi ProgresiveStreching : PereganganSingle knee to chest : Satu Lutut Ke dadaScoring : SkorSquad : BerjongkokTabulating : Tabel DataVerbal Deskriptor Scale : Skala Deskriptor VerbalVisual Analog scale : Skala Analog visualVery Old : Sangat TuaWorld Health Organization : Organisasi Kesehatan Dunia

xviii

DAFTAR SINGKATAN

DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik IndonesiaEMG : ElektromiografiNSAID : NON – steroid Anti inflammatory drugNRS : Numeric Rating ScaleSOP : Standart Operasional ProsedurPERDOSSI : Persatuan Dokter Syaraf Seluruh IndonesiaPNS : Pegawai Negeri SipilUU : Undang-UndangVAS : Visual Analog ScaleVDS : Visual Deskriptor ScaleWHO :World Health Organizatin

xix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yangberjudul “Pengaruh Latihan Stretching Fleksi William Terhadap Tingkat NyeriPunggung Bawah Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger”.

Adapun maksud penulis menyusun skripsi ini adalah sebagai persyaratandalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di Stikes Bhakti HusadaMulia Madiun.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, saran, dan dukunganmoral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Kepala Puskesmas Geger yang sudah memberikan izin dan pengambilan data

awal serta tempat penelitian sehingga skripsi ini terselesaikan.2. Bapak Zaenal Abidin, SKM., M. Kes (Epid) selaku ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun yang telah memberikan izin saya untuk melakukanpenelitian.

3. Ibu Mega Arianti Putri, S. Kep., Ns., M. Kep selaku Ketua Prodi SarjanaKeperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah memberikansaya persetujuan untuk melakukan penelitian dan sidang.

4. Bapak Priyoto, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen pembimbing 1 beserta Ibu SriSuhartiningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang telahmeluangkan banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk memeberikankerjasamanya selama dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapatterselesaikan.

5. Kedua orangtua saya Bapak Suparno dan Ibu Lamini yang telah memberidorongan, do’a dan semangat tanpa henti.

6. Semua teman-teman yang telah memberi dorongan semangat dalampenyusunan tugas skripsi ini.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu krtik dan saran dari semua pihak yang bersifatmembangun selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

xx

Akhir kata penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telahberperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. SemogaAllah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Madiun, 1 Juni 2020Peneliti,

Fitria Rohmatul Khasanah201602020

1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dijumpai pada

kehidupan sehari-hari berasal dari otot, persyarafan, tulang, sendi.

Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung bawah

semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah memang tidak menyebabkan

kematian, namun menyebabkan individu yang mengalaminya menjadi tidak

produktif sehingga akan menyebabkan beban yang besar pada kehidupan

sehari-hari atau menghambat aktifitas (Adelia, 2016). Berbagai cara untuk

mengurangi rasa nyeri punggung adalah dengan mengkonsumsi obat analgesik

atau penghilang rasa sakit, namun kebanyakan orang mengabaikan masalah itu.

Banyak obat-obatan anti nyeri golongan non-steroid anti-inflamasi seperti

ibuprofen hanya untuk mengurangi sedikit nyeri punggung dan memiliki efek

samping berbahaya terhadap tubuh (Anderson, 2010).

WHO (2010) nyeri punggung bawah banyak dikeluhkan di negara Asia

sebanyak 36-57%. Frekuensi nyeri punggung bawah meningkat seiring dengan

bertambahnya umur yang terjadi pelemahan otot-otot dan dapat juga

disebabkan faktor degeneratif lainnya. Di Indonesia sekitar 34 % orang yang

mengalami penurunan fungsi tubuh mengalami nyeri punggung bawah.

Diperkirakan 21,3% penduduk Jawa Timur yang menderita nyeri punggung.

Prevalensi berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit berkisar

antara 3%-10% (Koesyanto, 2013). Dari hasil melihat data di Puskesmas

2

Geger, jumlah penderita nyeri punggung bawah tahun 2017 sebanyak 15 orang,

tahun 2018 sebanyak 18 orang dan tahun 2019 sebanyak 31 orang.

Sebagian besar nyeri punggung bawah berasal dari bagian perut dan

otot yang mengalami peradangan. Nyeri terjadi karena adanya vasokontriksi

pembuluh darah di otot akibat kontraksi berlebihan terus-menerus dan

akhirnya menimbulkan iskemi dan spasme otot yang berlebihan akan

merangsang nociceptor yang berperan dalam menghantarkan impuls nyeri

ke otak. Umumnya nyeri punggung bawah terjadi pada lansia, tetapi jika di

usia muda sudah mengalami nyeri punggung bawah berarti ada yang salah

pada tubuh kita (Adelia, 2016). Secara biologis penyebab umum dari nyeri

punggung bawah adalah proses peradangan pada jaringan sekitar area

punggung sehingga menimbulkan rasa sakit. Peradangan tersebut merupakan

ujung dari suatu proses yang diawali oleh munculnya faktor resiko. Beberapa

faktor yang mempengaruhi nyeri punggung bawah adalah kebiasaan duduk,

posisi badan membungkuk dalam waktu yang lama, mengangkat dan

mengangkut beban dengan sikap yang tidak ergonomis, tulang belakang yang

tidak normal atau akibat tertentu seperti penyakit degeneratif (Widyastuti,

2013).

Kerusakan tulang belakang pada bagian pinggang ini sangat jelas

mempengaruhi produktifitas penderita. Nyeri punggung bawah mempunyai

dampak yang cukup besar baik bagi individu, keluarga, komunitas maupun

pemerintah di seluruh dunia. Nyeri punggung bawah merupakan efek umum

dari kerusakan tulang belakang. Bila mengalami nyeri punggung bawah dalam

3

waktu yang lama akan mengakibatkan cidera yang nantinya bisa menjadi

kondisi yang kronis (Adelia, 2016).

Penanganan pada penderita yang sudah mengalami nyeri punggung

bawah adalah dengan melakukan aktivitas yang dapat diterapkan sesuai

dengan kemampuan penderita, stretching fleksi william, pemberian makanan

yang bergizi, anjurkan untuk istirahat secukupnya dan minum air putih yang

cukup. Wewenang seorang perawat adalah melakukan tindakan keperawatan

secara mandiri (independent). Salah satu penanganan nyeri pada nyeri

punggung bawah adalah dengan terapi non farmakologi yaitu dengan latihan

stretching fleksi william yang dapat meregangkan otot, mengurangi tekanan

tubuh pada sendi dan menguatkan otot-otot, sehingga ketegangan otot dapat

menurun dan nyeri dapat berkurang. Stretching fleksi william dapat dilakukan

hampir disegala tempat dan tidak memerlukan peralatan khusus (Muttaqin,

2012). Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh latihan

stretching fleksi william terhadap tingkat nyeri punggung bawah.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Okananto (2014), penelitian

tersebut dilakukan pada 34 responden dan dilakukan intervensi latihan

stretching fleksi william atau peregangan. Instrumen yang digunakan adalah

numeric rating scale. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat

(menggunakan uji wilcoxon dengan α= 0,05). Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,000 yang berarti nilai p<0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ada manfaat pemberian stretching fleksi

william terhadap penderita nyeri punggung bawah atau LBP.

4

1.2 Rumusan masalah

Apakah ada pengaruh latihan stretching fleksi william terhadap tingkat

nyeri punggung bawah di wilayah kerja Puskesmas Geger?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Menganalisis apakah ada pengaruh latihan stretching fleksi william

terhadap tingkat nyeri punggung bawah di wilayah kerja Puskesmas Geger.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi tingkat nyeri punggung bawah pada responden

sebelum diberikan latihan stretching fleksi william di wilayah

kerja Puskesmas Geger.

2. Mengidentifikasi tingkat nyeri punggung bawah pada responden

sesudah diberikan latihan stretching fleksi william di wilayah

kerja Puskesmas Geger.

3. Menganalisis pengaruh latihan stretching fleksi william terhadap

tingkat nyeri punggung bawah di wilayah kerja Puskesmas Geger.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Teori

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan yang berhubungan dengan

nyeri punggung bawah.

5

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Instansi Kesehatan

Dengan adanya penelitian ini di harapkan bisa menambah

pengetahuan tentang cara dan penanganan dalam nyeri punggung

bawah.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

pengembang kurikulum pendidikan keperawatan dengan masalah

nyeri punggung bawah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya tentang masalah yang

berhubungan dengan nyeri punggung bawah.

4. Bagi Responden

Memberi informasi tentang pengaruh latihan stretching fleksi william

terhadap tingkat nyeri punggung bawah.

6

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Stretching

2.1.1 Definisi Stretching

Pengertian peregangan adalah pada saat akan memulai suatu aktifitas

olahraga, streching ( peregangan ) atau lebih dikenal orang dengan istilah

pemanasan ini sangat diperlukan. Streching adalah bentuk dari penguluran

atau peregangan pada otot – otot disetiap anggota badan agar dalam setiap

melakukan olahraga terdapat kesiapan serta untuk mengurangi dampak

cedera yang sangat rentan terjadi (Colby, 2013)

2.1.2 Manfaat Streching

1. Mengurangi adanya ketegangan pada otot.

2. Memudahkan otot – otot berkontraksi dan relaksasi lebih cepat danefisien.

3. Mengurangi dampak cedera.

2.1.3 Kontra Indikasi

1. Sedang mengalami patah tulang.

2. Mengalami cidera.

3. Sedang mengalami lumpuh.

2.2 Konsep Stretching Fleksi William

2.2.1 Definisi Stretching Fleksi William

Menurut Kusuma (2015) Stretching Fleksi William adalah exercise

therapy diperkenalkan oleh Dr. Paul Williams pada tahun 1937. Latihan

7

Stretching Fleksi William ini dirancang untuk peregangan otot yang bisa

mengurangi rasa nyeri pada punggung bawah.

Menurut Fahrurrazi (2012) latihan Stretching Fleksi William

merupakan suatu teknik latihan atau penguluran yang dilakukan untuk

pemanjangan otot yang patologis berupa pemendekan otot agar terjadi

rileksasi pada otot tersebut oleh karena terulurnya muscle spindle dan golgi

tendon. Latihan Stretching Fleksi William bisa di kerjakan setiap hari, jangan

hanya pada waktu rasa sakit saja dan tidak melebihi batas nyeri.

2.2.2 Manfaat Stretching Fleksi William

Ada beberapa manfaat latihan stretching fleksi william, yaitu

(Kusumawati, 2015) :

1. Mengurangi adanya ketegangan pada otot.

2. Untuk mengoreksi postur tubuh yang salah.

3. Meregangkan otot dan fascia (meningkatkan ekstensibilitas jaringan

lunak) di daerah dorsolumbal, penguatan otot-otot daerah abdomen

sehingga ketegangan otot dapat menurun.

2.2.3 Mekanisme Stretching Fleksi William

Saat melakukan latihan stretching fleksi william maka mekanisme

stretching pada otot menjadi pembahasan yang utama yang berhubungan

dengan sifat fisiologi otot. Pada saat dilakukan stretching dengan penahanan

beberapa detik pada posisi otot memanjang, maka struktur muscle fiber akan

mengalami peregangan karena anyaman-anyaman myofilamen yang overlap

akan berkurang dan secara otomatis menyebabkan struktur muscle fiber

8

menjadi memanjang. Dengan peregangan ini nyeri dapat berkurang (Abdullah,

2015).

Penurunan spasme otot karena latihan stretching fleksi william

diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Blackburn dan Portney (1981)

dalam Abdullah (2015), bahwa selama melakukan latihan fleksi william

terutama gerakan pelvic tilting pada posisi terlentang maka aktivitas EMG

pada otot-otot area lumbal dan sacral menurun yang berarti kontraksi otot juga

berkurang. Dengan berkurangnya kontraksi otot-otot lumbal dan sacral maka

spasme akan menurun dan berakhir pada keluhan nyeri yang berkurang.

Sedangkan menurut Hills (2001) dalam Abdullah (2015) bahwa pemberian

latihan fleksi william pada nyeri punggung bawah mekanik dapat mengulur

fascia area dorso lumbal yang berakhir pada rileksasi otot dan berkurangnya

spasme otot sehingga nyeri dapat berkurang (Abdullah, 2015).

Mekanisme kedua dari berkurangnya spasme karena pemberian

stretching adalah karena proprioseptor otot atau muscle spindle yang

teraktivasi saat melakukan stretching. Muscle spindle bertugas untuk

mengatur sinyal ke otak tentang perubahan panjang otot dan perubahan tonus

yang mendadak dan berlebihan. Jika ada perubahan tonus otot yang mendadak

dan berlebihan, maka muscle spindle akan mengirimkan sinyal ke otak untuk

membuat otot tersebut berkontraksi sebagi bentuk pertahanan dan mencegah

cidera. Oleh karena itu, dalam melakukan stretching dilakukan penahanan

beberapa saat (pada penelitian ini gerakan ditahan 10 detik) dengan tujuan

untuk memberikan adaptasi pada muscle spindle terhadap perubahan panjang

9

otot yang kita berikan, sehingga sinyal dari otak untuk mengkontraksikan otot

menjadi berkurang. Dengan kontraksi otot yang minimal pada saat stretching,

maka akan memudahkan muscle fibers untuk memanjang dan spasme otot

dapat berkurang.

2.2.4 Indikasi Stretching Fleksi William

Menurut (Putra, 2012) berikut adalah indikasi dari latihan stretching

fleksi william:

1. Klien dengan keluhan nyeri sendi (rematik).

2. Klien dengan keluhan nyeri punggung bawah atau LBP.

3. Klien dengan keluhan ketegangan dan nyeri pada otot.

2.2.5 Kontraindikasi Stretching Fleksi William

Menurut (Pramita, 2014) latihan ini meningkatkan tekanan intra

abdominalis, maka sebaiknya latihan ini dilakukan secara hati-hati bahkan

dihindari pada pasien seperti riwayat infak miokard akut dan stroke.

2.2.6 Dosis pemberian Stretching Fleksi Wiliiam

Dosis pemberian menurut Fairuz (2018) :

1. Frekuensi : Latihan dilakukan 2-3 kali per minggu.

2. Waktu :Waktu latihan cukup 10-15 menit.

2.2.7 SOP Stretching Fleksi William

Latihan Stretching Fleksi William terdiri dari gerakan tarik nafas,

gerakan mengangkat satu lutut, gerakan menekuk lutut, gerakan mengangkat

kepala,gerakan mengayunkan kaki gerakan stabilitas dengan tujuan untuk

meregangkan otot dan fascia di daerah lumbal serta mengkoreksi postur tubuh

10

yang salah dengan memperkuat otot-otot abdominal. Dengan melakukan

latihan ini maka akan mengurangi spasme dan nyeri pada otot-otot lewat efek

stretching dan dapat memperbaiki postur lewat efek strengthening otot-otot

abdominal (Abdullah, 2015).

1. Gerakan tarik nafas

Posisi awal : Terlentang, kedua lutut menekuk dan kedua kaki rata

pada permukaan matras.

Gerakan : pasien diminta meratakan pinggang ke permukaan lantai

dengan mengontraksikan otot perut dan otot pantat melalui tarik nafas.

Setiap kontraksi ditahan 3 detik kemudian lemas, ulangi 3x. hitungan.

Usahakan pada waktu lemas pinggang tetap rata.

Tujuan : Penguatan otot perut.

Gambar 2.1

sumber : (Abdullah, 2015).

2. Gerakan mengangkat satu lutut

Posisi awal : Sama dengan nomor 1

Gerakan : Pasien diminta untuk memfleksikan satu lutut kearah dada

semampunya, kemudian kedua tangan mencapai paha belakang dan

menarik lututnya. Pada waktu bersamaan angkat kepala dan bahu,

tahan 3 detik. Latihan diulang pada tungkai lain, ulangi sebanyak 3x.

11

Kedua tungkai lurus naik harus dihindari, karena akan memperberat

problem pinggangnya.

Tujuan : Merapatkan lengkungan pada lumbal, penguluran otot-otot,

sendi panggul.

Gambar 2.2

sumber : (Abdullah, 2015).

3. Gerakan menekuk lutut

Posisi awal : Sama dengan nomor 1, tetapi satu kaki rata di lantai.

Gerakan : pasien diminta untuk melakukan latihan yang sama dengan

nomor 2, tetapi lutut dalam posisi menekuk semampunya sampai

terasa ada kontraksi, dinaikkan ke atas dan kedua tangan menompangi

lutut tahan 3 detik, ulangi gerakan 3x.

Tujuan : Penguluran otot-otot.

Gambar 2.3

sumber : (Abdullah, 2015).

4. Gerakan mengangkat kepala

Posisi awal : sama dengan nomor 1.

12

Gerakan : pasien diminta mengkontraksikan otot perut dan

memfleksikan kepala semampunya hingga terasa saja. Setiap

kontraksi ditahan 3 detik, kemudian lemas dan ulangi 3x gerakan.

Tujuan : penguatan otot-otot perut.

Gambar 2.4

sumber : (Abdullah, 2015).

5. Gerakan mengayunkan kaki

Posisi awal : Masih sama dengan sebelumnya.

Gerakan : Berbaring terlentang, kedua tangan lurus berada disamping

tubuh. Kepala dan leher dinaikkan dan kedua tungkai melakukan

gerakan seperti mengayun sepeda. Gerakan dilakukan selama 3 detik.

Tujuan : Penguatan otot.

Gambar 2.5

sumber : (Abdullah, 2015).

6. Gerakan stabilitas

Posisi awal : Posisi sama dengan sebelumnya. Kedua kaki menekuk.

13

Gerakan : Kencangkan otot perut dan menjaga tangan tetap lurus

keatas. Perlahan-lahan, gerakkan tangan dan sentuh lantai diatas kepala

sampai terasa kontraksi. Gerakan ditahan 3 detik, diulang 3x gerakan.

Tujuan : Peregangan otot.

Gambar 2.6

sumber : (Abdullah, 2015).

2.3 Konsep Nyeri Punggung Bawah

2.3.1 Definisi

Nyeri punggung bawah adalah gangguan muskuloskeletal yang pada

daerah punggung yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh

yang kurang baik (Samara, 2004). Penyebab dari nyeri punggung bawah

bervariasi, antara lain karena faktor degeneratif, inflamasi, infeksi, metabolik,

neoplasma, traumatik, kongenital, muskuloskeletal, viserogenik, vaskuler,

psikogenik, serta pasca operasi (Johannes, 2010).

Nyeri punggung bawah bukan merupakan penyakit tersendiri. Nyeri

punggung bawah merupakan sekumpulan gejala yang menandakan bahwa

terdapat sesuatu yang salah di tulang belakang. Bila ditangani secara tepat,

nyeri punggung bawah dapat sembuh dalam beberapa hari atau minggu. Tetapi

untuk orang yang sudah mengalami nyeri punggung bawah akan sering

mengalami kekambuhan (Graham, 2007).

14

2.3.2 Etiologi

Nyeri punggung bawah dapat merupakan akibat dari kehidupan sehari-

hari (seperti postur tubuh yang buruk atau posisi duduk yang salah dalam

jangka waktu yang lama). Nyeri punggung bawah dapat di klasifikasikan

sebagai berikut (Graham, 2007) :

1. Cedera (misalnya kecelakaan mobil atau saat berolahraga yang berat).

2. Kerusakan otot (misalnya saat berolahraga yang berat).

3. Patah tulang yang disebabkan oleh penyakit tulang (misalnya

osteoporosis).

4. Penyakit peradangan (misalnya artritis reumatoid).

5. Penyakit degeneratif (misalnya fibromialgia).

6. Infeksi (misalnya infeksi kandung kemih dan infeksi tulang punggung

seperti tuberkulosis).

2.3.3 Gejala Nyeri Punggung Bawah

Gejala nyeri punggung bawah dapat bervariasi dari satu ke orang lain.

Gejala tersebut meliputi (Graham, 2007) :

1. Sakit.

2. Kekakuan.

3. Rasa baal (mati rasa).

4. Kelemahan.

5. Rasa kesemutan (seperti ditusuk jarum).

15

2.3.4 Pengukuran Intensitas Nyeri

Dalam penilaian intensitas nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan

skala sebagai berikut (Giri, 2017) :

1. Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri

yang lebih obyektif. Skala pendeskrisi verbal (Verbal Descriptor Scale,

VDS) merupakan sebuah garis lurus, tanpa angka yang terdiri dari tiga

sampai lima kata mendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama

di sepanjang garis. Pendeskripsi ini di rangking dari arah kanan “sakit

tidak tertahankan ” dengan tengah kira- kira “nyeri yang sedang”.

Perawat menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk

memilih intensitas nyeri yang baru klien rasakan. Jika menunjukkan

posisi nyeri pada garis antara kedua nilai ekstrem. Bila menunjukkan

tengah garis, menunjukkan nyeri yang moderate atau sedang. Alat

ADV ini memungkin klien memilih sebuah kategori untuk

mendeskripsikan nyeri.

Gambar 2.7

Verbal Descriptor Scale ( VDS )

Sumber : ( Mohamad Judha, Sudarti, Arofah Fauziah, 2012 )

16

2. Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak melebelsubdivisi.

VAS adalah alat ukur nyeri dengan garis lurus, yang panjangnya

biasanya 10 cm ( atau 100 mm ), dengan penggambaran verbal pada

masing – masing ujungnya, seperti angka 0 ( tanpa nyeri ) sampai

angka 10 ( nyeri terberat ). Mewakili intensites nyeri yang terus

menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini

memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan

nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap

titik pada rangkaian daripada dipaa memilih satu kata atau satu angka.

Gambar 2.8

Visual Analog Scale ( VAS )

Sumber : ( Mohamad Judha, Sudarti, Arofah Fauziah,2012 )

Keterangan :

Nilai 0 = Tidak nyeri

Nilai 1 - < 4 = Nyeri ringan

Nilai 4 - < 7 = Nyeri sedang

Nilai 7 – 9 = Nyeri berat

Nilai 10 = Nyeri sangat berat

17

3. Skala penilaian numerik Numerical Rating Scale (NRS) lebih

digunakan sebagai pengganti alat deskripsi kata. Dalam hal ini, klien

menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif

digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan sesudah

melakukan intervensi terapeutik. Apabila digunakan skala untuk

menilai nyeri maka direkomendasiakn patokan 10 cm.

Gambar 2.9

Numerical Rating Scale ( NRS )

Sumber : ( Potter & Perry , 2006)

Keterangan

0 : Tidak ada keluhan nyeri, tidak nyeri

1-3 : Mulai terasa dan dapat ditahan, nyeri ringan

4-6 : Rasa nyeri yang menganggu dan memerlukan usaha untuk

menahan, nyeri sedang

7-10 : Rasa nyeri sangat menganggu dan tidak dapat ditahan,

meringis, menjerit bahkan teriak, nyeri berat.

4. Face Pain Rating Scale (FPRS) tidak semua klien mengerti atau

menghubungkan nyeri yang dirasakan ke skala intensitas nyeri

berdasarkan angka. Termasuk di dalamnya adalah anak-anak yang

18

tidak dapat mengkomunikasikan ketidaknyamanan secara verbal,

klien lansia yang mengalami kerusakan kognitif atau komunikasi, dan

orang yang tidak dapat berbahasa inggris. Untuk klien tersebut,

menggunakan skala nyeri wajah.

Gambar 2.10

Face Pain Rating Scale

Sumber : (Giri wiarto , 2017)

Jelaskan pada klien bahwa setiap wajah adalah wajah seseorang yang

terlihat bahagia karena ia tidak merasa nyeri (sakit) atau terlihat sedih

karena ia merasakan nyeri sedikit atau banyak. Dan meminta klien

untuk menunjuk wajah mana yang paling sesuai untuk

menggambarkan rasa nyeri yang dirasakan.

Ekspresi wajah 0 : tidak merasa sakit sama sekali

Ekspresi wajah 2 : ada rasa sakit sedikit tetapi masih bisa di tahan

Ekspresi wajah 4 : lebih sakit sedikit

Ekspresi wajah 6 : jauh lebih sakit dari sebelumnya

Ekspresi wajah 10: terdapat rasa nyeri yang tidak tertahankan

Karakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat keparahan atau

intensitas nyeri tersebut. Klien seringkali diminta untuk mendeskripsikan nyeri

19

sebagai yang ringan, sedang atau parah. Namun, makna istilah-istilah ini

berbeda bagi perawat dan klien. Dari waktu ke waktu informasi jenis ini juga

sulit untuk dipastikan.

Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri

yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS)

merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi

yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini

diurut dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat

menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas

nyeri terbaru yang ia rasakan. Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri

terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak

menyakitkan. Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori

untuk mendeskripsikan nyeri. Skala penilaian numerik (Numerical rating

scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata.

Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala ini

paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah

intervensi terapeutik. Apabila digunakan skala untuk menilai nyeri, maka

direkomendasikan patokan 10 cm (Potter & Perry, 2006).

2.3.5 Penatalaksanaan

Pengobatan nyeri punggung bawah dibedakan menjadi 2 yaitu terapi

farmakologi dan non farmakologi :

1. Terapi farmakologi (Tiaranita, 2013)

a. Analgesik untuk mengurangi rasa nyeri.

20

b. Antidepresan trisiklik adalah golongan obat-obatan yang

digunakan untuk menangani depresi, gangguan kecemasan, atau

keluhan nyeri.

c. NSAID (Non-steroid Anti-inflammatory Drugs) untuk mengurangi

peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.

2. Terapi non farmakologi

Terapi non farmakologi melingkupi latihan stretching dan terapi

komplementer. Latihan streching fleksi william adalah latihan

peregangan otot untuk mengurangi nyeri punggung. Terapi

komplementer berupa obat-obatan herbal, accupressure dan relaxasi

progressive (Afriyanti, 2009).

2.4 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah kerangka yang dibuat dari berbagai teori yang

sudah ada dan saling berhubungan sebagai dasar untuk membuat kerangka

konsep. Kerangka teori perlu diungkapkan karena merupakan kerangka acuan

komperhensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai

landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Kerangka teori atau

kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah dimodifikasi sebagai hal

penting (Surahman, 2016).

21

Perawatan Diri

AgenPerawatan Diri

PerubahanPerawatan Diri

AgenKeperawatan

FaktorKondisi

FaktorKondisi

Defisit

Gambar 2.11 Teori Model Dorothea Orem (1971)

Suatu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh individu sendiri untuk

memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan

kesejahteraan serta penyembuhan dari penyakit atau cedera dan mengatasi

bahaya yang ditimbulkan (Orem, 1971).

22

Faktor PenyebabNyeri PunggungBawah :

- Cedera- Kerusakan otot- Patah tulang yangdisebabkan olehpenyakit tulang

- Penyakitperadangan- Penyakitdegeneratif- Infeksi

NyeriPunggungBawah

Farmakologis- Analgesik- Antidepresan- NSAID

Non farmakologis

- Stretching FleksiWilliam

- Obat herbal- Accupussure- Relaxasiprogresive

Gambar 2.12 Kerangka Teori Pengaruh Latihan Stretching FleksiWiliiam Terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah DiWilayah Kerja Puskesmas Geger.

23

BAB 3KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Faktor yangmempengaruhi nyeripunggung bawah :

- Cedera- Kerusakan otot- Patah tulang yangdisebabkan olehpenyakit tulang

- Penyakitperadangan- Penyakitdegeneratif- Infeksi

Farmakologis- Analgesik- Antidepresan- NSAID

Non farmakologis-Stretching FleksiWilliam

NyeriPunggungBawah

Berkurang

Nyeri Punggung Bawah

Keterangan : : Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Latihan Stretching Fleksi Williamterhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah di Wilayah KerjaPuskesmas Geger.

24

Cedera, kerusakan otot, patah tulang, penyakit peradangan, penyakit

degeneratif, infeksi. Nyeri punggung dapat diberikan penatalaksanaan secara

farmakologis dan non-farmakologis. Penatalaksanaan secara farmakologis

yaitu dengan mengkonsumsi analgesik, antidepresan, NSAID sedangkan

penatalaksanaan non-farmakologis dapat menggunakan metode pemberian

stretching fleksi william. Salah satu penatalaksanaan yang diteliti yaitu

stretching fleksi william yang dapat digunakan untuk beberapa indikasi

penyakit nyeri sendi (rematik), nyeri punggung dan nyeri otot yang dapat

meregangkan otot dan nyeri akan berkurang.

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaana penelitian.

Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan dua variabel,

variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka yang diajukan

dalam penelitian ini adalah:

H0 : Tidak Ada Pengaruh Latihan Stretching Fleksi William Terhadap

Tingkat Nyeri Punggung Bawah Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger.

H1 : Ada Pengaruh Latihan Stretching Fleksi William Terhadap Tingkat

Nyeri Punggung Bawah Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger.

25

BAB 4METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam

perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun

strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Disebut juga

dengan penelitian sebab akibat merupakan salah satu ide berpikir ilmiah untuk

menyusun suatu riset metodelogi (Sugiyono, 2010).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

penelitian Pre-eksperimental dengan One Group Pre-Post test design. One

Group Pre-Post test design adalah ciri dari penelitian ini adalah

mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu

kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi,

kemudian diobservasi lagi setelah diberikannya intervensi (Nursalam, 2016).

Tabel 4.1 Skema Rancangan Penelitian

Subyek Pra-test Perlakuan Post-test

P X1 X X2

Keterangan :

P : Subyek

X1 : Pengukuran awal sebelum dilakukan perlakuan (pre test)

X2 : Pengukuran awal sebelum dilakukan (post test)

X : Perlakuan (Stretching Fleksi William)

26

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah subjek atau objek yang memenuhi kriteria yang

diharapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah yang memiliki riwayat

penyakit nyeri punggung di wilayah kerja Puskesmas Geger. Didapatkan

populasi 31 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling, dimana sampling

tersebut sebagai proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi

yang ada (Nursalam, 2016).

Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin :

N

n =

1+ N (d)²

keterangan : n : besar sampel

N : besar populasi

d : tingkat signifikan atau tingkat kesalahan yang dipilih(d=0,1)

Dari rumus diatas diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

31

n =1 + 31 (0,1)2

31n =

1 + 31 (0,01)

27

31 31

n = = = 23,66

1 + 0,31 1,31

Jadi 23,66 dibulatkan menjadi 24 lansia.

Dari 24 sampel ditambah sampel cadangan 10% dari sampel yang

terpilih sehingga sampel yang diteliti 26,4 = 26 orang.

4.2.3 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel-variabel kontrol ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2013).

1. Kriteria Inklusi

Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh anggota populasi yang

dapat di ambil sabagai sampel (Notoatmojo, 2012)

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Orang yang bersedia menjadi responden.

b. Usia 45-60 tahun.

2. Kriteria Ekslusi

Ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmojo, 2012).

Kriteria Eklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Orang yang mempunyai penyakit kronis (lumpuh, stroke, tb tulang).

b. Sedang mengkonsumsi analgesik.

28

4.2.4 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi prosi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-

benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling.

4.3 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja merupakan bagian kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti (subjek penelitian)

variabel yang akan diteliti dan variabel yang mempengaruhi dalam penelitian

(Hidayat, 2009).

29

Gambar 4.1 Kerangka Kerja

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.4.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu (Nursalam, 2012). Dalam penelitian ini terdapat variabel

sebagai berikut :

PopulasiSeluruh orang yang memiliki riwayat penyakit punggung bawah di wilayah kerja

Puskesmas Geger 31 Orang

SampelSebagian orang yang memiliki riwayat nyeri punggung bawah di wilayah kerja Puskesmas

Geger 26 Orang

Teknik SamplingPurposive Sampling

Desain PenelitianPre-Eksperiment (One Group Pre Test – Post Test Design)

Pengumpulan DataPre Test

Intevensi (Stretching Fleksi William)

Post Test

Pengolahan DataEditing, Coding, Scoring, Data Entry Tabulating, Cleaning

Analisis Uji StatistikUji Wilcoxon

Hasil dan Kesimpulan

30

1. Variabel independent (Variabel bebas)

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah stretching fleksi william.

2. Variabel dependen (Variabel terikat)

Variabel dependent adalah variable yang diamati dan di ukur untuk

menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas

(Nursalam, 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah nyeri

punggung bawah.

4.4.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional yang disusun dalam bentuk tabel dan menjelaskan

tentang variabel, definisi operasional, parameter, alat ukur, skala dan skor

sehingga mempermudah untuk mengklasifikannya secara terperinci.

31

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel DefinisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Skor

VariabelIndependent :StretchingFleksiWilliam

Suatuperegangan ototuntukmengurangi rasanyeri punggungbawah.

.

Dilakukan sesuai denganSOP dengan 6 gerakan :

1. Gerakan tarik nafas.2. Gerakan mengangkat

satu lutut.3. Gerakan menekuk

lutut.4. Gerakan mengangkat

kepala.5. Gerakan

mengayunkan kaki.6. Gerakan stabilitas.

SOP - -

VariabelDependent: NyeriPunggungBawah

Gangguanmuskuloskeletalyang padadaerahpunggung yangdisebabkan olehberbagaipenyakit danaktivitas tubuhyang kurangbaik.

Tingkat nyeri :

1.Tidak nyeri

2. Nyeri ringan

3. Nyeri sedang

4. Nyeri berat

NRS Ordinal Skor untuk Nilai NRS

1. 0 : tidak nyeri, tidakada keluhan nyeri.

2. 1-3 : nyeri ringan,mulai terasa dan dapatditahan.

3. 4-6 : nyeri sedang,rasa nyerimengganggu danmemerlukan usahauntuk menahan.

4. 7-10 : nyeri berat,nyeri sangatmengganggu dantidak dapat ditahan,meringis, menjerit.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat bantu yang

dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Agung, 2006).

Dalam instrumen ini menggunakan alat ukur berupa lembar SOP untuk

melakukan stretching fleksi william sesuai SOP. Sedangkan mengukur nyeri

menggunakan skala nyeri NRS.

32

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di wilayah kerja puskemas geger.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan November 2019 sampai

Juni 2020.

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

Beberapa langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam

pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari Stikes Bhakti

Husada Mulia Madiun untuk ditujukan Kepala Puskesmas Geger.

2. Peneliti mengumpulkan responden yang diteliti sebanyak 20 orang

dan memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud,

tujuan serta informconsent. Untuk yang 6 orang dilakukan secara

door to door.

3. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden melakukan

pengisian data identitas diri.

4. Setelah pengisian identitas, peneliti melakukan observasi nyeri

punggung bawah dengan cara mengukur nyeri dihari pertama

menggunakan skala nyeri NRS dengan cara memberikan lembar

dan didampingi sekaligus menyakan seberapa nyeri yang dirasakan

dengan menunjukkan angka di pilihan tersebut.

33

5. Setelah dipeneliti mengobservasi nyeri, memberikan intervensi

kepada responden yang di lakukan selama 10-15 menit berupa

latihan Stretching Fleksi William selama 3 kali dalam seminggu di

sore hari jam 15.00, dibantu asisten peneliti sebanyak 4 orang yang

sebelumnya sudah diberikan breifeng supaya mempunyai persepsi

yang sama.

6. Setelah pemberian latihan Stretching Fleksi William selama 3 kali

responden di lakukan pengukuran ulang menggunakan NRS untuk

menilai tingkat nyeri punggung bawah setelah 15 menit sesudah

dilakukan intervensi.

7. Setelah peneliti melakukan post-test, lalu melakukan pengolahan

data.

4.8 Pengolahan Data dan Analisis Data

4.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah manipulasi data ke bentuk yang lebih

invormative atau berupa informasi (Nasehudin, 20120).

Data tersebut ditabulasi dan dikelompokkan sesuai dengan variabel

yang diteliti. Langkah-langkah pengolahan data :

1. Editing

Editing adalah data yang terkumpul, baik data kualitatif maupun data

kuantitatif harus dicek kembali untuk memastikan apakah data

tersebut dijadikan bahan analisa atau tidak supaya tidak ada kata

maupun data yang kurang tepat (Nasehudin,dkk, 2012).

34

2. Coding

Suatu proses memberikan skor atau nilai pada setiap item jawaban.

Data yang terkumpul bisa berupa angka, kata atau kalimat.

(Nasehudin,dkk, 2012).

Pada penelitian ini hasil dari scoring diberikan kode antara lain yaitu :

a. Karakteristik Responden

1) Jenis kelamin :

a) Laki-laki : diberi kode 1

b) Perempuan : diberi kode 2

2) Usia

a) 45-55 : diberi kode 1

b) 56-60 : diberi kode 2

3) Pekerjaan :

a) Tidak bekerja : diberi kode 1

b) Pedagang : diberi kode 2

c) Petani : diberi kode 3

d) PNS : diberi kode 4

3. Scoring

Menentukan skor atau nilai untuk setiap item pertanyaan dan tentukan

nilai terendah dan tertinggi. Proses scoring ini dilakukan setelah

ditentukan kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap jawaban

resonden atau hasil observasi dapat diberikan skor.

35

Skor pada variabel nyeri punggung bawah didapatkan sebagai

berikut :

1. 0 : tidak nyeri

2. 1-3 : nyeri ringan

3. 4-6 : nyeri sedang

4. 7-10: nyeri berat

4. Data Entry

Data dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam

program atau “software” komputer. Dalam proses entri data ini harus

teliti dan dicek kembali, jika tidak teliti akan menyebabkan bias

meskipun hanya memasukkan data.

5. Tabulating

Tabulating yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012).

Tabel yang akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang

sesuai dengan kebutuhan analisis.

6. Cleaning

Cleaning adalah suatu pembersihan. Pembersihan data dari sumber

data atau responden selesai dimasukkan, di cek kembali untuk melihat

kesalahan yang mungkin terjadi, ketidaklengkapan dan lain

sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi

(Notoatmodjo, 2012).

36

4.8.2 Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini meliputi :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis univariat digunakan

untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik responden dari data

demografi (umur, jenis kelamin, pekerjaan) variabel independent dan

variabel dependent. Dalam analisis univariat ini yaitu untuk

mengidentifikasi tingkat nyeri punggung bawah sebelum latihan

stretching fleksi william di wilayah kerja puskesmas geger dan

mengidentifikasi tingkat nyeri punggung bawah sesudah latihan

stretching fleksi william di wilayah kerja puskesmas geger.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis

perubahan populasi atau kelompok data yang mendapatkan latihan

stretching fleksi william. Dimana uji statistik yang digunakan yaitu

uji Wilcoxon. Adapun syarat yang harus dipenuhi pada uji statistik

Wilcoxon ini yaitu :

a. Distribusi data tidak normal.

b. Data berskala ordinal.

c. Data berpasangan.

Pengelolaan analisa bivariat ini menggunakan bantuan sistem

komputer. Interprestasi data dapat dilihat dari nilai signifikan yaitu

37

jika nilai signifikan < 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan

antara sebelum dan sesudah perlakuan, sebaliknya jika nilai

signifikasi > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang signifikasi antar

sebelum dan sesudah perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan dari

hasil statistik akan didapatkan nilai signifikasi > 0,05 maka H0

diterima H1 ditolak, sebaliknya jika < 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima (Dahlan, 2011).

4.9 Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia

menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Penelitian ilmu keperawatan,

karena hampir 90% subjek yang dipergunakan adalah manusia, maka peneliti

harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Apabila hal ini tidak

dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar hak-hak (otonomi) manusia yang

kebetulan sebagai klien. Peneliti yang sekaligus juga perawat, sering

memperlakukan subjek penelitian seperti memperlakukan kliennya, sehingga

subjek harus menurut semua anjuran yang diberikan. Padahal pada

kenyataannya hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip etika

penelitian (Nursalam,2016). Dalam melakukan penelitian ini, masalah etika

meliputi :

1. Lembar Persetujuan (Informed Concent)

Lembar persetujuan ini dalam penelitian sangat dibutuhkan karena

merupakan bentuk persetujuan secara tertulis jika responden

38

setuju menjadi responden. Dan sebelumnya responden akan

diberikan penjelasan tentang prosedur penelitian dan akan

diberikan surat Informed Concent.

2. Tanpa Nama (Anominity)

Dalam penelitian ini tidak menuliskan nama responden, nama

responden diganti dengan nomor.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Setiap orang mempunyai privasi dan ada sebagian orang yang

memilih untuk tidak diketahui kerahasiannya. Oleh karena itu

pada penelitian ini kerahasiaan responden dijaga dengan cara

menutup wajahnya untuk pendokumentasian.

4. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity)

Peneliti memberikan pilihan untuk menentukan pilihan dan tidak

akan memaksakan jika responden tidak menyetujui untuk menjadi

responden.

5. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice an Inclusiveness)

Peneliti akan memberikan perlakuan yang adil dan terbuka

terhadap responden, memperoleh perlakuan dan keuntungan yang

sama. Keadilan dalam penelitian ini pada setiap calon responden,

sama-sama diberi intervensi perlakuan peneliti dengan

memberikan streching fleksi wiliiam di wilayah kerja puskesmas

geger.

39

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

Pada bab ini penulisan menyajikan hasil dan pembahasan penelitian

tentang Pengaruh latihan Stretching Fleksi William terhadap Tingkat Nyeri

Punggung Bawah di Wilayah Kerja Puskesmas Geger. Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 9 Juni - 13 Juni 2020. Puskesmas Geger merupakan puskesmas

rawat jalan yang terdiri dari 10 desa dengan 3 pustu ( sareng, klorogan, sumberjo ),

1 ponkesdes ( jatisari ), 5 polindes ( uteran, pagotan, geger, slambur, banaran )

sedang puskesmas induknya berada di desa purworejo. Puskesmas geger didukung

oleh 32 karyawan yang terdiri dari 5 perawat, 12 bidan, 7 tenaga kesehatan lain, 3

tenaga administrasi dan 3 tenaga penunjang.

Adapun batas-batas wilayah kerja puskesmas geger adalah di sebelah utara

yaitu kecamatan kaibon, sebelah selatan kecamatan bangunasri, sebelah timur

dagangan, sebelah barat kecamatan kebonsari. Penelitian ini dilaksanakan di salah

satu desa uteran yang termasuk 4 desa dalam wilayah kerja puskesmas geger yang

terdapat penderita nyeri punggung bawah yaitu jatisari, purworejo, pagotan,

uteran. Data nyeri punggung bawah di 4 desa tersebut didapat dari data bahwa

telah melakukan pengobatan nyeri punggung bawah di puskesmas selama 3 bulan

terakhir. Kebanyakan orang yang mengalami nyeri punggung bawah di wilayah

kerja puskesmas geger adalah PNS, petani, pedagang maupun yang tidak bekerja.

40

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Jenis KelaminNo Jenis Kelamin Frekuensi Persentase1 Laki-laki 3 11,5%2 Perempuan 23 88,5%

Total 26 100%Sumber : hasil olah data responden di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Bulan Juni 2020.

Berdasarkan tabel 5.1 sebagian besar responden adalah berjenis kelamin

perempuan yaitu dengan presentase sebanyak 23 orang (88,5%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan UsiaNo Usia Frekuensi Persentase1 45-59 21 80,8%2 60-65 5 19,2%

Total 26 100%Sumber : hasil olah data responden di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Bulan Juni 2020.

Berdasarkan tabel 5.2 sebagian besar responden adalah berusia 45-59 tahun

yaitu dengan presentase sebanyak 21 orang (80,8%)

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan PekerjaanNo Pekerjaan Frekuensi Persentase1 Tidak Bekerja 8 30,8%2 Pedagang 4 15,4%3 Petani 9 34,6%4 PNS 5 19,2%

Total 26 100%Sumber : hasil olah data responden di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Bulan Juni 2020.

Berdasarkan tabel 5.3 sebagian besar responden adalah petani sebanyak 9

orang (34,6%) dan sebagian kecil adalah pedagang sebanyak 4 orang (15,4%).

41

5.2.2 Penyajian Data Khusus

1. Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sebelum Diberikan Latihan StretchingFleksi William

Berdasarkan tingkat nyeri punggung bawah sebelum diberikan latihan

stretching fleksi william di wilayah kerja puskesmas geger adalah sebagai berikut:

Tabel 5.4 Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sebelum di Berikan Latihan StrechingFleksi William di Wilayah Kerja Puskesmas Geger.

No Tingkat Nyeri Frekuensi (f) Prosentase (%)1 Tidak nyeri 0 0%2 Nyeri ringan 3 11,5%3 Nyeri sedang 14 53,8%4 Nyeri berat 9 34,6%

Total 26 100%Sumber : hasil olah data responden di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Bulan Juni 2020.

Berdasarkan tabel 5.4 di atas menunjukan bahwa sebagian besar penderita

nyeri punggung bawah sebelum diberikan latihan stretching fleksi william

mengalami tingkat nyeri sedang yaitu sebanyak 14 orang (53,8%).

2. Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sesudah Diberikan Latihan Stretching

Fleksi William

Berdasarkan tingkat nyeri pada nyeri punggung bawah sesudah diberikan

latihan stretching fleksi william adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5 Tingkat nyeri punggung bawah sesudah diberikan latihan stretchingfleksi william di wilayah kerja puskesmas geger.

No Tingkat Nyeri Frekuensi (f) Presentase (%)1 Tidak nyeri 1 3,8%2 Nyeri ringan 18 69,2%3 Nyeri sedang 7 26,9%4 Nyeri berat 0 0%

Total 26 100%Sumber : hasil olah data responden di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Bulan Juni 2020.

Berdasarkan tabel 5.5 di atas menunjukan bahwa setelah diberikan latihan

stretching fleksi william sebagian besar responden merasakan tingkat nyeri ringan

sebanyak 18 orang (69,2%).

42

3. Pengaruh Latihan Stretching Fleksi William Terhadap Tingkat NyeriPunggung Bawah di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Tabel 5.6 Pengaruh latihan fleksi william terhadap tingkat nyeri punggungbawah di wilayah kerja puskesmas geger.

Tingkat Nyeri Presentase Latihan Stretching Fleksi WilliamPre % Post %

Tidak nyeri 0 0% 1 3,8%Nyeri ringan 3 11,5% 18 69,2%Nyeri sedang 14 53,8% 7 26,9%Nyeri berat 9 34,6% 0 0%Total 26 100% 26 100%P value 0,000 N 26

Sumber : hasil olah data responden di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Bulan Juni 2020.

Berdasarkan tabel 5.6 di atas menunjukan bahwa sebelum diberikan latihan

stretching fleksi william terhadap tingkat nyeri punggung bawah yang mengalami

nyeri berat sebanyak 9 responden (34,6%), nyeri sedang sebanyak 14 responden

(53,8%) dan skor nyeri ringan sebanyak 3 responden (11,5%). Kemudian setelah

dilakukan intervensi latihan stretching fleksi william terhadap tingkat nyeri pada

nyeri punggung bawah setelah dilakukan observasi tingkat nyeri didapatkan hasil

yaitu tidak nyeri yaitu sebanyak 1 orang (3,8%), nyeri ringan sebanyak 18 orang

(69,2%) dan nyeri sedang sebanyak 7 orang (26,9%).

Pada pre dan post terdapat hubungan yang signifikan terhadap tingkat nyeri

pada nyeri punggung bawah dengan nilai p value = 0,000 , <0,05 N=26 maka H0

ditolak H1 diterima dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara latihan

stretching fleksi william terhadap tingkat nyeri punggung bawah di wilayah kerja

puskesmas geger. Dari 26 responden yang mengalami penurunan nyeri punggung

bawah adalah sebanyak 23 responden dan yang menetap ada 3 responden.

43

5.3 Pembahasan

5.3.1 Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sebelum Diberikan Stretching FleksiWilliam

Berdasarkan tabel 5.4 di atas menunjukan bahwa sebelum diberikan

stretching fleksi william di wilayah kerja puskesmas geger memiliki tingkat nyeri

yang sudah diukur dengan skala nyeri NRS didapatkan tidak nyeri sebanyak 0

orang (0%), nyeri ringan sebanyak 3 orang (11,5%), nyeri sedang sebanyak 9

orang (34,6%) dan nyeri berat sebanyak 9 orang (34,6%). Hasil yang didapat

setelah uji wilcoxon sebelum di berikan latihan stretching fleksi william tingkat

nyeri punggung bawah yang tertinggi adalah nyeri berat dan tingkat nyeri yang

paling rendah adalah nyeri ringan.

Nyeri terjadi karena adanya vasokontriksi pembuluh darah di otot akibat

kontraksi berlebihan terus-menerus dan akhirnya menimbulkan iskemi dan

spasme otot yang berlebihan akan merangsang nociceptor yang berperan dalam

menghantarkan impuls nyeri ke otak. Nyeri punggung bawah dapat merupakan

akibat dari kehidupan sehari-hari (seperti postur tubuh yang buruk atau posisi

duduk yang salah dalam jangka waktu yang lama). Bila ditangani secara tepat,

nyeri punggung bawah dapat sembuh dalam beberapa hari atau minggu. Tetapi

untuk orang yang sudah mengalami nyeri punggung bawah akan sering

mengalami kekambuhan (Graham, 2007).

Menurut opini peneliti, nyeri punggung bawah ini sangat mempengaruhi

produktifitas penderita karena sanggat mengganggu aktivitas sehari-hari dan

kapan saja bisa kambuh selama posisi tubuh kurang baik. Semakin beratnya

aktivitas juga menjadi salah satu faktor terjadinya nyeri punggung bawah.

44

5.3.2 Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sesudah Diberikan Stretching FleksiWilliam

Berdasarkan hasil uji wilcoxon setelah diberikan latihan stretching fleksi

william menunjukan bahwa tingkat nyeri punggung bawah tertinggi adalah nyeri

sedang dan tingkat nyeri punggung bawah terendah adalah tidak nyeri. Adanya

perbedaan tingkat nyeri setelah pemberian stretching fleksi william dikarenakan

ada perbedaan persepsi nyeri setiap individu.

Latihan Stretching Fleksi William merupakan suatu teknik latihan atau

penguluran yang dilakukan untuk rileksasi pada otot dan perpaduan gerakan yang

dapat mengurangi nyeri punggung bawah dengan memperkuat otot. Streching

fleksi william juga dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dalam

jangka waktu panjang jika dilakukan secara tepat. Selain itu stretching fleksi

william ini juga meningkatkan sirkulasi darah dan mingkatkan oksigenasi sel.

Dengan cara itu stretching fleksi william dapat mengurangi gejala kekurangan

oksigen sel yang dapat menyebabkan peningkatan asam laktat sehingga

menimbulkan nyeri (Prasetyo, 2010).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Okanto

(2014), tentang Pengaruh Latihan Fleksi William terhadap Skala Nyeri Punggung

Bawah Pada Pengrajin Ukiran menunjukkan setelah latihan fleksi william

didapatkan p value 0,000 maka pemberian fleksi william dapat menurunkan nyeri

punggung bawah dengan hasil sebelum dilakukan latihan fleksi william didapat

tingkat nyeri tertingi adalah nyeri berat dan sesudah diberikan intervensi didapat

tingkat nyeri tertinggi adalah nyeri sedang.

45

Menurut opini peneliti dapat dilihat dari hasil penelitian di atas nyeri akan

mudah dikendalikan dengan menggunakan stretching fleksi william upaya untuk

meningkatkan kelenturan dan daya tahan otot punggung bawah, stretching fleksi

william juga dapat digunakan untuk merileksasikan otot-otot yang kaku dan rasa

nyeri punggung bawah akan menghilang dengan sendirinya. Dimana stretching

fleksi william dilakukan dalam seminggu 3 kali disore hari dan dilakukan sesuai

dengan prosedur.

5.3.3 Pengaruh Stretching Fleksi William Terhadap Tingkat NyeriPunggung Bawah di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Pada pre dan post menunjukkan uji wilcoxon dengan (p) 0,000 lebih kecil

dari (α) 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima dapat disimpulkan latihan stretching

fleksi william berpengaruh dalam menurunkan nyeri punggung bawah di wilayah

kerja puskesmas geger. Sebelum dilakukan latihan stretching fleksi william

didapatkan tingkat nyeri paling tinggi adalah nyeri berat dan paling rendah adalah

nyeri ringan, setelah diberikan latihan stretching fleksi william didapatkan tingkat

nyeri paling tinggi adalah nyeri sedang dan paling rendah adalah nyeri ringan.

Dari 26 responden yang mengalami penurunan nyeri punggung bawah

sebanyak 23 orang dan nyeri punggung bawah menetap di 3 responden, 2

responden menetap dengan nilai skor nyeri yang sama dan 1 responden penurunan

1 skor. Selisih nyeri punggung bawah sesudah diberikan latihan stretching fleksi

william adalah paling tinggi mengalami penurunan 2 tingkat ditingkat nyeri berat

ke nyeri ringan dan paling rendah mengalami penurunan 1 tingkat ditingkat nyeri

ringan ke tidak nyeri. Untuk selisih penurunan skor nyeri punggung bawah

tertinggi adalah 4 skor dan paling rendah tidak mengalami penurunan .

46

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hamidatus Daris Sa’adah (2013), tentang Pengaruh Latihan Fleksi William

(stretching) terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada lansia di posyandu

lansia Rw 2 Desa Kedungkandang pada 20 responden diketahui hasil uji statistik

nilai P-value 0,000 (P value <0,05), maka dapat disimpulkan ada pengaruh latihan

fleksi william (stretching) terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada lansia.

Stretching fleksi william adalah terapi yang ditujukan untuk mengurangi

nyeri punggung bawah dengan teknik latihan atau penguluran yang dilakukan

untuk pemanjangan otot yang patologis berupa pemedekan otot agar terjadi

rileksasi pada otot tersebut oleh karena terulurnya muscle spindle dan golgi

tendon (Fahrurrazi, 2012).

Stretching fleksi william dilakukan dengan penahanan beberapa detik pada

posisi otot, maka struktur muscle fiber akan mengalami peregangan karena

anyaman-anyaman myofilamen yang overlap akan berkurang dan secara otomatis

menyebabkan struktur musle fiber menjadi memanjang. Muscle spindle mengatur

sinyal ke otak tentang perubahan panjang otot dan perubahan tonus yang

berlebihan, jika jika berlebihan muscle spindle akan mengirimkan sinyal ke otak

untuk membuat otot berkontraksi sebagai bentuk pertahanan sehingga akhirnya

otot-otot menjadi rileksasi dan nyeri bisa berkurang (Abdullah, 2015).

Menurut opini peneliti pada penelitian ini terapi stretching fleksi william

dapat menurunkan tingkat nyeri pada nyeri punggung bawah yang dilakukan

dengan cara mengajak responden melakukan gerakan stretching fleksi william

dalam seminggu 3x dan sesuai prosedur. Karena gerakannya yang mudah

47

sehingga responden merasa nyaman dan sedikit demi sedikit nyeri punggung

bawah akan berkurang sampai menghilang dengan sendirinya

48

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan menyampaikan tentang pengaruh latihan

stretching fleksi william terhadap tingkat nyeri punggung bawah di wilayah kerja

puskesmas geger.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat nyeri punggung bawah responden sebelum diberikan latihan

stretching fleksi william di wilayah kerja puskesmas geger adalah sebagian

besar nyeri sedang.

2. Tingkat nyeri punggung bawah responden sesudah diberikan latihan

stretching fleksi william di wilayah puskesmas geger sebagian besar adalah

nyeri ringan.

3. Ada pengaruh latihan stretching fleksi william terhadap tingkat nyeri

punggung bawah di wilayah kerja puskesmas geger.

49

6.2 Saran

1. Bagi Instansi Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam penanganan

nyeri punggung bawah dengan menggunakan terapi latihan stretching fleksi

william.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

pengembang kurikulum pendidikan keperawatan dengan masalah nyeri

punggung bawah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dan pembanding untuk

penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan latihan stretching fleksi

william dalam mengatasi nyeri punggung bawah.

4. Bagi Responden

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengurangi nyeri

punggung bawah.

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2015. Terapi Latihan William Flexion Dapat Mengurangi NyeriPunggung Bawah Pada Pekerja dalamhttp://ejournal.stikeslogo.ac.id/index.php/article/plus/509. (diakses tanggal10 November 2019).

Anderson, Bob. 2010. Stretching in The Office ( Peregangan untuk OrangKantoran). Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Azizah. L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik dalamhttp://ejournal.stikeslogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/509 (diakses tanggal 4 November 2019).

Fahrurrazi. 2012. Perbedaan Contract Relax Streching Terhadap PenurunanNyeri Punggung. Jakarta: EGC.

Fairuz. 2018. Stretching For Functional Flexibility. Universa Medicina. Vol 26.No. 23.

Hidayat. 2012. Riset Keperawatan dan Tekhnik penulisan Ilmiah. SalembaMedika : edisi 2.

Johannes. 2010. Hubungan Antara Postur Tubuh dengan Terjadinya NyeriPunggung Bawah pada pasien Poliklinik Nuerologi Medan. Medan: USU.

Koesyanto. 2013. Masa Kerja dan Sikap Kerja Duduk Terhadap NyeriPunggung. Semarang: Rajawali.

Kusuma A. 2015. Pengaruh William Fleksion Exercise terhadap PeningkatanLingkup Gerak Sendi Penderita Low Back Pain dalamhttp://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/pre/article/download/13.32 (diakses tanggal 4 November 2019).

Muttaqin, A. (2012). Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal: aplikasi padapraktik klinik keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Notoatmojo, S. 2012 . Metedologi kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

Novikasari, N. 2013. Pengaruh Pemberian Static Stretching TerhadapPeningkatan Fleksibilitas Pada Usia Lanjut Kabupaten Boyolali dalam

51

http://ejournal.stikeslogo.ac.id/index.php/download/article/plus/509(diakses tanggal 10 November 2019).

Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 4. Jakarta:Salemba Medika.

Okanto, A. 2014. Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) terhadapPenurunan Keluhan Nyeri Punggung dan Nyeri Punggung Bawah (LowBack Pain) pada Pekerja Bagian Menjahit. Surakarta: Vanila.

Potter, dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep Prosesdan Praktik. Edisi 4. Volume 4. Jakarta: EGC.

Pramita, dan Indah 2014. Core Stability Exercise Lebioh Baik MeningkatkanAktivitas Fungsional Dari William Flekstion Exercise Nyeri Punggung.Jakarta: Universitas Udayana.

Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Samara. 2004. Lama dan Sikap Duduk Sebagai Faktor Resiko Terjadinya NyeriPunggung Bawah Wanita Pengrajin Batik Tulis di Surakarta. Surakarta:Fakultas Kedokteran Trisakti. Vol.23 No.2

Siti. 2016. Buku Keperawatan Gerontik. Jakarta selatan: EGC.

Stafford, A. 2017. Hip Flexor Stretch dalam http://ahealthylifeforme.com/52-tips-for-health-and-fitness-succes-10. (diakses tanggal 5 November 2019).

Sugiono. 2012. Metode Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung: Salemba.

Tamsuri, A. 2007. Konsep dan penatalaksanaan nyeri. EGC: Jakarta.

Tiaranita. 2013. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Low Back Paindengan Modaloitas Micro Wave Diathery Untuk Penurunan Skala Nyeridalam http://journal.fle.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/download/23/24.(diakses tanggal 12 November 2019).

.Zakiyah, dan Ana. 2015. Nyeri : Konsep dan Penatalaksanaan dlam Praktik

Keperawatan Berbasis Bukti. Jakarta: Salemba Medika.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

52

Lampiran 1

SURAT IJIN PENGAMBILAN DATA AWAL

53

Lampiran 2

SURAT BALASAN DATA AWAL

54

Lampiran 3

SURAT IJIN PENELITIAN

55

Lampiran 4

56

Lampiran 5

57

Lampiran 6

SURAT SELESAI PENELITIAN

58

Lampiran 7

LEMBAR PERMOHONANMENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,

Nama : Fitria Rohmatul Khasanah

Nim : 201602020

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Pengaruh Latihan Stretching

Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Di Wilayah Kerja

Puskesmas Geger”. Sehubungan dengan ini, saya mohon kesediaan saudara/i

untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan.

Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan informasi yang akan

saya gunakan untuk kepentingan penelitian.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terimakasih.

Madiun, 2020

Peneliti

Fitria Rohmatul Khasanah

201602020

59

Lampiran 8

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan

kerahasiaan, dan tidak adanya resiko dalam penelitiaan yang akan dilakukan oleh

mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

yang bernama Fitria Rohmatul Khasanah berjudul “Pengaruh Latihan Stretching

Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Di Wilayah Kerja

Puskesmas Geger”. Saya mengetahui bahwa informasi yang akan saya berikan ini

sangat bermanfaat bagi pengetahuan keperawatan di Indonesia. Untuk itu saya

akan memberikan data yang diperlukan dengan sebenar-benarnya. Demikian

pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sesuai keperluan.

Madiun, 2020

Responden

( )

60

Lampiran 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STRETCHING FLEKSI WILLIAM

NamaKegiatan

Stretching Fleksi William

Pengertian Suatu teknik latihan atau penguluran yang dilakukan untukpemanjangan otot agar terjadi rileksasi.

Tujuan 1. Mengurangi adanya ketegangan otot.2. Meregangkan otot dan fascia di daerah dorsolumbal.

Waktu Dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan waktu ± 20-30 menitKontraindikasi 1. Pasien riwayat infark miokard akut

2. StrokeLangkah-Langkah danfrekuensi

1. Gerakan tarik nafasa. Langkah1. Terlentang2. Kedua lutut menekuk3. Kedua kaki rata pada matras4. Ratakan pinggang ke matras

b. Frekuensi1. Setiap kontraksi ditahan 3 detik2. Ulangi gerakan 3 kali

2. Gerakan mengangkat satu kakia. Langkah1. Fleksikan lutut kearah dada semampunya2. Kedua tangan mencapai paha belakang3. Angkat kepala

b. Frekuensi1. Gerakan ditahan 3 detik dan ulangi 3 kali

3. Gerakan menekuk lututa. Langkah1. Lutut menekuk semampunya2. Kedua tangan menompangi lutut

b. Frekuensi1. Gerakan ditahan 3 detik, ulangi 3 kali

4. Gerakan mengangkat kepalaa. Langkah1. Kontraksikan otot perut dan kepala semampunya2. Lutut ditekuk

b. Frekuensi1. Gerakan ditahan 3 detik dan ulangi 3 kali

5. Gerakan mengayun kakia. Langkah1. Berbaring terlentang

61

2. Kedua tangan lurus berada disamping tubuh3. Kedua tungkai melakukan gerakan seperti mengayuhsepeda

b. Frekuensi1. Gerakan dilakukan selama 3 detik

6. Gerakan stabilitasa. Langkah1. Berbaring2. Kencangkan otot perut dan menjaga tangan tetap luruskeatas

3. Perlahan gerakkan tangan dan sentuh lantai diatas kepalasampai terasa

b. Frekuensi1. Gerakan ditahan selama 3 detik dan diulang 3 kaligerakan

Terminasi 1. Menanyakan respon setelah melakukan latihan stretchingfleksi william.

2. Membuat kontrak untuk stretching fleksi william selanjutnya.

62

Lampiran 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“STRETCHING FLEKSI WILLIAM TERHADAP NYERI PUNGGUNG

BAWAH”

Pokok Bahasan : Stretching Fleksi William

Tema : Penyuluhan Stretching Fleksi William terhadap nyeri

punggung bawah

Sasaran : Masyarakat wilayah kerja puskesmas Geger

Tempat : Desa Uteran Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

Hari, Tanggal :

Waktu :

A. Tujuan Instruksi Umum

Untuk meregangkan otot

B. Tujuan Instruksi Khusus

Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat :

1. Menjelaskan pengertian Stretching fleksi william

2. Menjelaskan tujuan Stretching fleksi william

3. Menyebutkan cara melakukan Stretching fleksi william

C. Sasaran

Masyarakat wilayah kerja puskesmas Geger

D. Materi

1. Stretching fleksi william (pengertian, manfaat, tujuan)

63

2. Menjelaskan tujuan Stretching fleksi william

3. Cara Melakukan Stretching fleksi William

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

F. Media

Leaflet

G. Kegiatan penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1. 3 3 Menit Pembukaan :1. Mengucap salam dan perkenalan2. Melakukan kontrak waktu3. Menjelaskan maksud dan tujuan

penyuluhan4. Menyebutkan materi yang akan

diberikan

1. Menyambut salam danmendengarkan

2. Mendengarkan3. Mendengarkan4. Mendengarkan

2. 10 Menit Pelaksanaan :1. Menjelaskan tentang :

a. Menjelaskan pengertianStretching fleksi william

b. Menjelaskan tujuan Stretchingfleksi william

c. Menjelaskan manfaat Stretchingfleksi william

2. Menyebutkan cara melakukanStretching fleksi william Pelaksanaan

1. Memperhatikan2. Menirukan gerakan

3. 5 Menit Evaluasi :Menanyakan kepada peserta tentang materiyang telah diberikan, dan reinforcementkepada peserta yang dapat menjawabpertanyaan

Menjawab pertanyaan

4. 5 Menit Terminasi :1. Mengucapkan terima kasih atas peran

serta masyarakat2. Mengucapkan salam penutup

1. Mendengarkan

2. Menjawab salam

64

H. Lembar Materi

1. DEFINISI

Menurut Stretching Fleksi William adalah exercise therapy diperkenalkan

oleh Dr. Paul Williams pada tahun 1937. Latihan Stretching Fleksi

William ini dirancang untuk peregangan otot yang bisa mengurangi rasa

nyeri pada punggung bawah (Kusuma & Setiowati, 2015).

Menurut Fahrurrazi (2012) latihan Stretching Fleksi William

merupakan suatu teknik latihan atau penguluran yang dilakukan untuk

pemanjangan otot yang patologis berupa pemendekan otot agar terjadi

rileksasi pada otot tersebut oleh karena terulurnya muscle spindle dan

golgi tendon. Latihan Stretching Fleksi William bisa di kerjakan setiap

hari, jangan hanya pada waktu rasa sakit saja dan tidak melebihi batas

nyeri.

2. MANFAAT

Ada beberapa manfaat latihan stretching fleksi william, yaitu

(Kusumawati, 2015):

1. Mengurangi adanya ketegangan pada otot.

2. Untuk mengoreksi postur tubuh yang salah.

3. Meregangkan otot dan fascia (meningkatkan ekstensibilitas

jaringan lunak) di daerah dorsolumbal, penguatan otot-otot daerah

abdomen sehingga ketegangan otot dapat menurun.

65

3. INDIKASI STRETCHING FLEKSI WILLIAM

Menurut (Putra, 2012) berikut adalah indikasi dari latihan

stretching fleksi william:

1. Klien dengan keluhan nyeri sendi (rematik).

2. Klien dengan keluhan nyeri punggung bawah atau LBP.

3. Klien dengan keluhan ketegangan dan nyeri pada otot.

4. KONTRAINDIKASI STRETCHING FLEKSI WILLIAM

Menurut (Pramita, 2014) latihan ini meningkatkan tekanan

intra abdominalis, maka sebaiknya latihan ini dilakukan secara hati-

hati bahkan dihindari pada pasien seperti riwayat infak miokard akut

dan stroke.

5. GERAKAN DAN TEKNIK STRETCHING FLEKSI WILLIAM

1. Gerakan tarik nafas

Posisi awal : Terlentang, kedua lutut menekuk dan kedua kaki rata

pada permukaan matras.

Gerakan : pasien diminta meratakan pinggang ke permukaan lantai

dengan mengontraksikan otot perut dan otot pantat melalui tarik

nafas. Setiap kontraksi ditahan 3 detik kemudian lemas, ulangi 3x.

hitungan. Usahakan pada waktu lemas pinggang tetap rata.

Tujuan : Penguatan otot perut.

Gambar 2.1

sumber : (Abdullah, 2015).

66

2. Gerakan mengangkat satu lutut

Posisi awal : Sama dengan nomor 1

Gerakan : Pasien diminta untuk memfleksikan satu lutut

kearah dada semampunya, kemudian kedua tangan mencapai paha

belakang dan menarik lututnya. Pada waktu bersamaan angkat

kepala dan bahu, tahan 3 detik. Latihan diulang pada tungkai lain,

ulangi sebanyak 3x. Kedua tungkai lurus naik harus dihindari,

karena akan memperberat problem pinggangnya.

Tujuan : Merapatkan lengkungan pada lumbal, penguluran otot-

otot, sendi panggul.

Gambar 2.2

sumber : (Abdullah, 2015).

3. Gerakan menekuk lutut

Posisi awal : Sama dengan nomor 1, tetapi satu kaki rata.

Gerakan : pasien diminta untuk melakukan latihan yang

sama dengan nomor 2, tetapi lutut dalam posisi menekuk

semampunya sampai terasa ada kontraksi, dinaikkan ke atas dan

kedua tangan menompangi lutut tahan 3 detik ulangi 3 kali gerakan.

Tujuan : Penguluran otot-otot.

67

Gambar 2.3sumber : (Abdullah, 2015).

4. Gerakan mengangkat kepala

Posisi awal : sama dengan nomor 1.

Gerakan : pasien diminta mengkontraksikan otot perut dan

memfleksikan kepala semampunya hingga terasa saja. Setiap

kontraksi ditahan 3 detik, kemudian lemas dan ulangi 3x gerakan.

Tujuan : penguatan otot-otot perut.

Gambar 2.4sumber : (Abdullah, 2015).

5. Gerakan mengayunkan kaki

Posisi awal : Masih sama dengan sebelumnya.

Gerakan : Berbaring terlentang, kedua tangan lurus berada

disamping tubuh. Kepala dan leher dinaikkan dan kedua tungkai

melakukan gerakan seperti mengayun sepeda. Gerakan dilakukan

selama 3 detik

Tujuan : Penguatan otot.

Gambar 2.5sumber : (Abdullah, 2015).

68

6. Gerakan stabilitas

Posisi awal : Posisi sama dengan sebelumnya. Kedua kaki menekuk.

Gerakan : Kencangkan otot perut dan menjaga tangan tetap

lurus keatas. Perlahan-lahan, gerakkan tangan dan sentuh lantai

diatas kepala sampai terasa kontraksi. Gerakan ditahan 3 detik

diulang 3x gerakan.

Tujuan : Peregangan otot.

Gambar 2.6

sumber : (Abdullah, 2015).

69

Lampiran 11

70

Lampiran 12

LEMBAR OBSERVASI NYERI PUNGGUNG BAWAH

No. Responden Sebelum Stretching FleksiWilliam

Sesudah Stretching FleksiWilliam

71

Lampiran 13

Lembar Observasi Stretching Fleksi William

Nomor Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Keterangan

72

Lampiran 14

LEMBAR SKALA NYERI NRS

Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

1. Pilihlah salah satu angka yang menggambarkan nyeri anda.

a. Sebelum intervensi stretching fleksi william

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. Sesudah intervensi stretching fleksi william

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kategori :

1. Tidak nyeri : 0 (tidak ada keluhan nyeri)

2. Nyeri Ringan : 1-3 (mulai terasa nyeri dan dapat ditahan)

3. Nyeri Sedang : 4-6 (rasa nyeri mengganggu dan memerlukan usaha untukmenahan)

4. Nyeri Berat : 7-10 ( rasa nyeri sangat mengganggu dan tidak dapat ditahan,meringis, menjerit.

73

Lampiran 15

TABULASI DATA PRE-POST

No

Nyeri SebelumDiberi

StretchingFleksi William

Nyeri SesudahDi Beri

StretchingFleksi William

Keterangan KeteranganSelisihTingkatNyeri

SelisihSkorNyeri

1 3 2 5 (Sedang) 3 (Ringan) 1 22 3 2 5 (Sedang ) 3 (Ringan) 1 23 3 2 6 (Sedang) 3 (Ringan) 1 34 3 2 5 (Sedang) 3 (Ringan) 1 35 2 2 3 (Ringan) 3 (Ringan) 0 06 3 3 6 (Sedang) 5 (Sedang) 0 17 3 2 6 (Sedang) 3 (Ringan) 1 38 3 2 5 (Sedang) 3 (Ringan) 1 29 4 3 7 (Berat) 5 (Sedang) 1 210 4 3 7 (Berat) 6 (Sedang) 1 111 4 3 8 (Berat) 6 (Sedang) 1 212 4 2 7 (Berat) 3 (Ringan) 2 413 3 2 6 (Sedang) 3 (Ringan) 1 314 4 2 7 (Berat) 3 (Ringan) 2 415 2 1 3 (Ringan) 0 (Tidak Nyeri) 1 316 3 2 5 (Sedang) 3 (Ringan) 1 217 4 3 7 (Berat) 4 (Sedang) 1 318 4 3 7 (Berat) 4 (Sedang) 1 319 4 2 7 (Berat) 3 (Ringan) 2 420 3 2 5 (Sedang) 3 (Ringan) 1 221 2 2 4 (Sedang) 4 (Sedang) 0 022 3 2 5 (Sedang) 3 (Ringan) 1 223 3 2 4 (Sedang) 3 (Ringan) 1 124 3 2 5 (Sedang) 3 (Ringan) 1 224 4 3 7 (Berat) 5 (Sedang) 1 226 3 2 4 (Sedang) 2 (Ringan) 1 2

74

Lampiran 16

TABULASI DATA UMUM DAN KHUSUS

No. Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Pretest Posttest

1. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 5 (sedang) 3 (ringan)2. Laki-Laki 45-59 Tahun Petani 5 (sedang ) 3 (ringan)3. Perempuan 60-65 Tahun Petani 6 (sedang) 3 (ringan)4. Perempuan 45-59 Tahun Pedagang 5 (sedang) 3 (ringan)5. Perempuan 45-59 Tahun Petani 3 (ringan) 3 (ringan)6. Perempuan 45-59 Tahun PNS 6 (sedang) 5 (sedang)7. Laki-Laki 45-59 Tahun Pedagang 6 (sedang) 3 (ringan)8. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 5 (sedang) 3 (ringan)9. Perempuan 45-59 Tahun Petani 7 (berat) 5 (sedang)10. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 7 (berat) 6 (sedang)11. Perempuan 60-65 Tahun Petani 8 (berat) 6 (sedang)12. Perempuan 45-59 Tahun Pedagang 7 (berat) 3 (ringan)13. Laki-Laki 45-59 Tahun PNS 6 (sedang) 3 (ringan)14. Perempuan 45-59 Tahun Petani 7 (berat) 3 (ringan)15. Perempuan 45-59 Tahun PNS 3 (ringan) 0 (tidak nyeri)16. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 5 (sedang) 3 (ringan)17. Perempuan 60-65 Tahun Petani 7 (berat) 4 (sedang)18. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 7 (berat) 4 (sedang)19. Perempuan 45-59 Tahun Pedagang 7 (berat) 3 (ringan)20. Perempuan 45-59 Tahun PNS 5 (sedang) 3 (ringan)21. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 4 (sedang) 4 (sedang)22. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 5 (sedang) 3 (ringan)23. Perempuan 60-65 Tahun Petani 4 (sedang) 3 (ringan)24. Perempuan 60-65 Tahun Petani 5 (sedang) 3 (ringan)25. Perempuan 45-59 Tahun Tidak Bekerja 7 (berat) 5 (sedang)26. Perempuan 45-59 Tahun PNS 4 (sedang) 2 (ringan)

75

Lampiran 17

Lembar Observasi Latihan Stretching Fleksi WilliamNomor Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Keterangan

1 √ √ √2 √ √ √3 √ √ √4 √ √ √5 √ √ √6 √ √ √7 √ √ √8 √ √ √9 √ √ √10 √ √ √11 √ √ √12 √ √ √13 √ √ √14 √ √ √15 √ √ √16 √ √ √17 √ √ √18 √ √ √19 √ √ √20 √ √ √21 √ √ √22 √ √ √23 √ √ √24 √ √ √25 √ √ √26 √ √ √

76

Lampiran 18

HASIL OUTPUT SPSS DATA UMUM DAN DATA KHUSUSPENGARUH LATIHAN STRETCHING FLEKSI WILLIAM TERHADAP

TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH

PRESENTASE DATA UMUM DAN KHUSUS

PRESENTASE DATA UMUM

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid PercentCumulativePercent

Valid Laki-Laki 3 11.5 11.5 11.5

Perempuan 23 88.5 88.5 100.0

Total 26 100.0 100.0

USIA

Frequency Percent Valid PercentCumulativePercent

Valid 45-59 tahun 21 80.8 80.8 80.8

60-65 tahun 5 19.2 19.2 100.0

Total 26 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid PercentCumulativePercent

Valid Tidak Bekerja 8 30.8 30.8 30.8

Pedagang 4 15.4 15.4 46.2

Petani 9 34.6 34.6 80.8

PNS 5 19.2 19.2 100.0

Total 26 100.0 100.0

77

NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PRE TEST 26 100,0% 0 ,0% 26 100,0%

POST TEST 26 100,0% 0 ,0% 26 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

PRE TEST Mean 3,23 ,128

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2,97

Upper Bound 3,49

5% Trimmed Mean 3,26

Median 3,00

Variance ,425

Std. Deviation ,652

Minimum 2

Maximum 4

Range 2

Interquartile Range 1

78

Skewness -,261 ,456

Kurtosis -,554 ,887

POST TEST Mean 2,23 ,101

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2,02

Upper Bound 2,44

5% Trimmed Mean 2,24

Median 2,00

Variance ,265

Std. Deviation ,514

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness ,350 ,456

Kurtosis ,088 ,887

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PRE TEST ,292 26 ,000 ,783 26 ,000

POST TEST ,404 26 ,000 ,682 26 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

79

PRESENTASE DATA KHUSUS

Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid NYERI RINGAN 3 11,5 11,5 11,5

NYERI SEDANG 14 53,8 53,8 65,4

NYERI BERAT 9 34,6 34,6 100,0

Total 26 100,0 100,0

Post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK NYERI 1 3,8 3,8 3,8

NYERI RINGAN 18 69,2 69,2 73,1

NYERI SEDANG 7 26,9 26,9 100,0

Total 26 100,0 100,0

80

UJI WILCOXSON

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Pre 26 3,23 ,652 2 4

Post 26 2,23 ,514 1 3

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

POST TEST - PRE TEST Negative Ranks 23a 12.00 276.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 3c

Total 26

a. POST TEST < PRE TEST

b. POST TEST > PRE TEST

c. POST TEST = PRE TEST

Test Statisticsb

POST TEST -PRE TEST

Z -4.564a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.b. Wilcoxon Signed Ranks Test

81

Lampiran 19

82

83

Lampiran 20

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No. KegiatanBulan

November2019

Desember2019

Januari2020

Februari2020

Maret2020

April2020

Mei2020

Juni2020

Juli2020

Agustus2020

1. Pembuatan judul dankonsul

2. Penyusunan Proposal3. Bimbingan Proposal4. Ujian Proposal5. Revisi Proposal6. Pengambilan Data

Dan Penelitian7. Penyusunan Dan

Konsul Skripsi8. Ujian Skripsi9. Yudisium10. Wisuda

84

Lampiran 21

Lembar Bimbingan


Recommended