+ All Categories
Home > Documents > UJIAN DIAGNOSA patrickflaggellata

UJIAN DIAGNOSA patrickflaggellata

Date post: 20-Jan-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
67
UJIAN MIDTERM DIAGNOSA KLINIK VETERINER Drh. H. Syafruddin, MP NAMA : PATRICK FLAGGELLATA NIM : 1202101010099 KELAS : A 1. Tuliskan riwayat , gejala klinis serta pengobatan dari penyakit di bawah ini : a) FIP ( Feline Infection Peritonitis ). b) Panleukopenia. c) Rhinotracheitis. 2. Jelaskan teknik restrain pada hewan : a) Sapi. b) Kambing. c) Anjing. d) Kucing. Jawab : 1a) FIP ( Feline Infection Peritonitis ) FIP adalah penyakit serius, hampir selalu berakibat kematian bagi kucing. Penyakit ini disebabkan oleh keluarga coronavirus (feline corona virus/FcoV), yaitu sejenis keluarga virus yang juga menyerang anjing, babi dan beberapa spesies virus ini dapat menyerang manusia. Tetapi virus yang menyebabkan FIP pada kucing, tidak dapat menyerang manusia. Coronavirus yang relatif tidak berbahaya dan biasa menyerang kucing yaitu Feline Enteric Coronavirus (FECV). FECV yang bermutasi menjadi virus ganas disebut Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV). Bila respon kekebalan tubuh kucing kurang baik, FECV yang bermutasi jadi FIPV ini dapat menyebabkan
Transcript

UJIAN MIDTERM DIAGNOSA KLINIK VETERINER

Drh. H. Syafruddin, MP

NAMA : PATRICK FLAGGELLATA

NIM : 1202101010099

KELAS : A

1. Tuliskan riwayat , gejala klinis serta pengobatan daripenyakit di bawah ini :

a) FIP ( Feline Infection Peritonitis ).b) Panleukopenia.c) Rhinotracheitis.

2. Jelaskan teknik restrain pada hewan :a) Sapi.b) Kambing.c) Anjing.d) Kucing.

Jawab :

1a) FIP ( Feline Infection Peritonitis )

FIP adalah penyakit serius, hampir selalu berakibat kematianbagi kucing. Penyakit ini disebabkan oleh keluarga coronavirus(feline corona virus/FcoV), yaitu sejenis keluarga virus yangjuga menyerang anjing, babi dan beberapa spesies virus ini dapatmenyerang manusia. Tetapi virus yang menyebabkan FIP pada kucing,tidak dapat menyerang manusia.

Coronavirus yang relatif tidak berbahaya dan biasa menyerangkucing yaitu Feline Enteric Coronavirus (FECV). FECV yangbermutasi menjadi virus ganas disebut Feline InfectiousPeritonitis Virus (FIPV). Bila respon kekebalan tubuh kucingkurang baik, FECV yang bermutasi jadi FIPV ini dapat menyebabkan

penyakit sistemik yang disebut Feline Infectious Peritonitis(FIP).

FIP terbagi menjadi 2 (dua) jenis :

Dalam Nentuk Basah : Bentuk basah FIP ditandai denganakumulasi cairan dalam rongga perut, rongga dada, ataukeduanya. Kucing dengan cairan dalam saluran dada yangberhubungan dengan pernapasan. Kucing dengan cairan di perutmenunjukkan progresif, muntah-muntah akibat peradangan perut(distensi abdomen nonpainful)

Dalam Bentuk Kering : Dalam bentuk kering FIP, akumulasi kecilsel inflamasi, atau granuloma, terbentuk di berbagai organ,dan tanda-tanda klinis tergantung pada organ yang terkena.Jika ginjal terpengaruh, rasa haus yang berlebihan dan buangair kecil, muntah dan penurunan berat badan. Jika yangterserang organ hati maka akan terjadi penyakit kuning. Matadan sistem neurologis sering terpengaruh juga.

Tanda-tanda dari kedua bentuk : 

1. Demam yang tidak merespon terhadap antibiotik 2. Gangguan pencernaan makanan (anoreksia) 3. Penurunan berat badan 4. Dan kelesuan. 

Penyakit ini bermanifestasi dalam dua bentuk : basah  dankering. Tipe basah menyebabkan sekitar 60-70% dari keseluruhankasus penyakit ini dan lebih ganas dari tipe kering. Bentukpenyakit yang muncul sangat tergantung pada reaksi kekebalantubuh kucing. Bila kekebalan tubuh bereaksi cepat biasanya yangmuncul adalah tipe kering. Sebaliknya bila kekebalan tubuh lambatbereaksi, maka tipe basah yang muncul.

Bila respon kekebalan tubuh cukup kuat, gejala penyakit bisatidak muncul tetapi kucing dapat menjadi carrier dan dapatmenularkan virus selama beberapa tahun hingga kekebalan tubuhnyaberkurang sedikit demi sedikit. Seiring dengan berkurangnyakekebalan, penyakit akan semakin berkembang hingga timbul gejalasakit dan akhirnya menyebabkan kematian.

 

perut buncit berisi cairan pada FIP tipe basah

Statistik Kejadian Penyakit

Ada dua strain virus penyebab penyakit ini, yaituFcoV-1 dan FcoV-2, sekitar 85 % penyakit FIP disebabkan olehstrain pertama. Kejadian penyakit FIP sekitar 1 % dari totalkucing  sakit yang dibawa ke dokter hewan untuk diobati.

Penyakit ini biasa menyerang kucing, terutama kucing-kucingcattery penampungan hewan, dimana terdapat sejumlah besar kucingdewasa & anakan hidup bersama. Diperkirakan sekitar 10-20 %kucing pada tempat-tempat yang positif mengandung FECV,terinfeksi FIP.  Sekitar 2 %  kasus penyakit terjadi padapemeliharaan  kucing kurang dari tiga ekor.

Penularan Penyakit

Kucing sehat tertular melalui kontak langsung dengan kucing yangterinfeksi atau kotorannya (feces). Kucing yang terinfeksimenyebarkan virus melalui liur dan feces. Penularan terutamaterjadi melalui kontak feces dengan mulut, lainnya melalui liuratau lendir saluran pernafasan.

Virus FIP dapat bertahan hidup selama 2- 3 minggu dengansuhu ruangan pada permukaan kering, termasuk pada peralatan makankucing, mainan, kotak kotoran (litter), tempat tidur (bedding),pakaian kucing (clothing) atau rambut kucing. Induk yang carrierdapat menularkan virus ke anaknya.

Menurut para ahli, kucing jarang tertular virus FIP secaralangsung. Sebagian besar penyakit FIP yang terjadi diduga berasaldari mutasi FECV yang memang banyak terdapat pada pencernaankucing dan relatif tidak berbahaya.

Gejala

Sebagian besar kucing yang terinfeksi tidak menunjukkan gejalayang nyata, tetapi sebenarnya virus tetap berkembang di dalamtubuh. Setelah kontak, virus mulai berkembang di tenggorokan danusus halus kucing. Kemudian pindah ke paru-paru, perut danmenyebar diseluruh usus. Sekitar 1 - 10 hari kemudian virus sudahdapat ditularkan ke kucing lain.

Selama infeksi ini, gejala yang muncul bisa berupa bersin-bersin, mata berair, lendir hidung yang berlebihan, diare, beratbadan berkurang, lemah & lesu. Gejala yang muncul bisa juga nonspesifik seperti : hilang nafsu makan, depresi, rambut kasar dandemam.

Pada bentuk basah terjadi akumulasi cairan di rongga perutdan rongga dada, menyebabkan menyebabkan pembengkakan daerahperut (biasanya tanpa rasa sakit) disertai kesulitan bernafas.

Pada bentuk kering, cairan yang menumpuk relatif sedikit dangejala yang muncul tergantung organ yang terinfeksi virus.Sekitar setengah dari kasus bentuk kering, menunjukkan gejalaradang mata atau gangguan syaraf seperti : lumpuh, cara berjalanyang tidak stabil dan kejang-kejang. Gejala lainnya bisa berupagagal ginjal atau pembengkakan hati, depresi, anemia, berat badanberkurang drastis, gangguan pankreas dan sering disertai demam.Gejala lain berupa muntah, diare & icterus (warna kekuningan padakulit dan selaput lendir).

Pengobatan

Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini.Pengobatan yang ada masih berupa pengobatan suportif untukmengurangi gejala dan mengurangi rasa sakit kucing. Kucing yangsakit dapat bertahan hidup 1 minggu - 1 tahun tergantungkekebalan tubuh dan keparahan penyakit.   

   

Salah satu tanda FIP basah pada anak kucing. Kurus tapiperut buncit berisi cairan 

PencegahanJaga kebersihan kandang & peralatan, dicuci dengan sabun,deterjen atau desinfektan. Bahan yang murah meriah & cukupefektif adalah larutan kaporit/pemutih + 3 %. Jaga kesehatankucing dengan pemberian nutrisi yang cukup dan baik.

Vaksin FIP pertama digunakan tahun 1991 di USA. Sampai saatini efektivitas vaksin masih diperdebatkan. Sampai saat iniVaksin FIP belum tersedia Di Indonesia. (drh. Neno WS)

Gambar 1. Rontgen perut kucing tampak lateral pada kucing yangmenderita FIP, perut tampak membesar

1b) Feline Distemper (Panleukopenia)

Panleukopenia adalah penyakit virus pada kucing yang sangatparah , penyakit ini sangat menular dar kucing atau dari anakkucing . Virus panleukopeni cendrung menyerang sel - sel yangberkembang pesat , seperti pada sistem pencernaan , sumsunmtulang ( yang membuat sel sel darah ) jaringan getah bening danberkembang ke sistem saraf . Hal inilah yang menyebabkanmunculnya gejala diare , muntah , jumlah sel darah putih yangrendah , dn menimbulkan kejang pada kucing.

Bagaimana Karakteristik dari virus panleukopenia pada kucing(FPV)?

Panleukopenia atau yang hiasa disebut dengan distemper padakucing disebabkan oleh virus yang sangat mirip dengan salah satuyang menyebabkan penyakit parvovirus pada anjing . Virus inisangat stabil dilingkungan dan dapat bertahan sampai bertahuntahun pada suhu kamar . Virus ini juga dapat bertahan pada suhuyang rendah , dan yang menjadi masalah adalah beberapadesinfektan tidak mapu membunuh virus in. Namun jangan khawatirada satu desinfektan yang murah meriahdan bias kita gunakandirumah yang dapat membunuh virus panleukopenia ini , yaitularutan pemutih . Satu bagian bahan pemutih untuk 32 bagian air

(1/2 cangkir pemutih untuk satu gallon air ) selama 10 menit akanmembunuh virus ini.

Bagaiman virus panleukopenia menyebar ?

FPV ini paling sering ditularkan ketika kucing yang rentanmelakukan kontak langsung dengan kotoran atau air seni kucingyang terinfeksi . Kucing yang terinfeksi melepaskan virus dalamkotoran dan urin sampai 6 minggu setelah mereka pulih ( sembuh ).FPV juga dapat menyebar melalui kontak dengan barang – barangurin atau tinja terkontaminasi seperti mangkuk makanan , piringair , pakaian , sepatu , tangan , tempat tidur , dan kotoransampah .

Virus panleukopenia juga ditularkan dari induk kucing ke anak-anaknya yang berkembang di dalam rahimnya. Virus ini juga dapatditularkan melalui kutu .

Gejala

Gejala panleukopenia pada kucing mirip dengan yang terlihat padaanjing yang terinfeksi penyakit parvo atau distemper sepertidemam,muntah,diare, dan kejang . Hal inilah yang membuat penyakitini disebut distemper kucing .

Pada kucing dewasa jika terinfeksi virus panleukopenia kucingtidak menunjukan gejala . Namun jika menyerang pada kucing muda(3-5 bulan) maka akan menimbulkan sakit yang parah . Masainkubasi adalah 4-5 hari . Timbulnya gejala klinis ini munculsecara tiba- tiba dan kucing akan demam dengan suhu tubuh 104-107F, kemudian depresi dan tidak mau makan . Kemudian yang akanterjadi 3-4 hari kucing tersebut akan mengalami muntah dan akanmengalami dehidrasi parah . Gejala diare juga bias muncul dankadang kadang muncul diare berdarah pada anak kucing tersebut .

Kucing yang mampu bertahan setelah lima hari dari seranganpenyakit ini biasanya akan bertahan hidup, tetapi pemulihan beratbadan membutuhkan waktu beberapa minggu .

Pada kucing yang hamil dan terinfeksi panleukopenia biasmenyebabkan keguguran atau anak kucing yang lahir akan mati .Dalam beberapa kasus , beberapa anak kucing yang lahir denganselamat akan mengalami incoordinated dan tremor , terutama bagiankepala . Perubahan- perubahan sistem saraf yang disebabkan olehvirus panleukopenia mempengaruhi otak kecil , yaitu bagian otalyang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi gerkan otot. Kondisiini disebut “ hippoplasia cerebellar “ . Anak kucing mungkin jugamemiliki kelainan retina mata ( bagian belakang mata yangmenerima cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak ).

Bagaimana panleukopenia di diagnosis ?

Dokter hewan akan mempertimbangkan sejarah medis, gejala ,pemerikasaan fisik dan pengujian laboratorium untuk membuatdiagnosis panleukopenia . Panleukopenia harus dibedakan darivirus leukemia infeksi ( FeLV) , salmonellosis , dan perforasiusu.

Pada pemeriksaan fisik , dokter hewan akan menemukan demam ,dehidrasi , depresi , dan ketika meraba (palpasi ) perut ,menemukan bahwa usus menebal dan kelenjar getah bening di perutmembesar. Kucing dengan panleukopenia ( yang semuanya berartipenurunan semua jenis sel darah putih ) akan memilik jumlah seldarah putih yang rendah , meskipun hal ini dapat dilihat padapenyakit selain panleukopenia. Beberapa kucing juga akanmenunjukan penurunan jumlah trombosit .

Pengobatan Panleukopenia

Perawatan untuk panleukopenia pada dasarnya adalah

1. perawatan suportif .2. Pemberian cairan infuse secara intravena atau subcutan

untuk mengatasi dehidrasi . 3. Pelaksanaan tranfusi darah dapat juga diperikan pada

kucing dengan kondisi yang parah .4. Pemberian obat obatan antimuntah sangat dianjurkan

jika kucing tersebut mengalami muntah .

5. Pemberian antibiotic dapat diberikan untuk mencegahinfeksi bakteri.

6. Suntikan vitamin B juga dapat diberikan . 7. Untuk anak kucing yang tidak mendapatkan kolostrum dari

induknya , maka suntikan antiserum dapat membantu .

Pencegahan Panleukopenia pada kucing

Vakasinasi anak kucing secara teratur adalah cara yang palingtepat untuk melindungi kucing dari infeksi virus panleukopenia .Vaksinasi virus inaktif dapat diberikan untuk kucing hamil atauusia anak kucing kurang dari 4 minggu . Kerugian untuk vaksinasiini adalah kucing itu tidak benar – benar dilindungi dalam 3sampai 7 hari setelah vaksinasi .Vaksinasi hidup yangdimodifikasi menghasilkan kekebalan yang lebih cepat danefektif , namun perlu dilakukan vaksin ulang 2 kali lagi padaminggu 2-4 . Kucing hamil dan anak kucing yang lebih muda dari 4minggu usia jangan diberi vaksin hidup yang dimodifikasi karenabias menyebabkan aborsi atau kerusakan pada otak kecil anakkucing.

Felin Panleukopenia Virus

1c ) FELINE VIRAL RHINOTRACHEITIS (FVR )

Penyakit rhinotracheitis pada kucing biasanya menunjukkangejala bersin dan bias menyebabkan influenza pada kucing .Penyakit ini disebabkan oleh virus atau tepatnya Herps Virusgolongan A , dan penyakit ini dikenal dengan nama Feline ViralRhinotracheitis (FVR) yang menyerang saluran pernafasan tracheaatau saluran respirasi kucing .

Cara penyebaran penyakit ini adalah virus masuk kedalamtubuh melalui pernafasan atau per inhalasi . kemudian virus akanbereplikasi dalam epitel serta di konjunktivita mata kucing danmenyebabkan nekrosa lokal. Pengeluaran virus dari tubuh kucingmelalui secret hidung atau leleran cairan hidung , konjunktivitadan urin. Penularan penyakit ini dapat terjadi pada koloni kucingsecara laten dalam satu lokasi kandang . Kucing yang sembuh dapatterserang lagi infeksi virus ini.

Gejala umum

Batuk, demam hingga 41 OC, nafsu makan hilang dan berat badanberkurang, pilek, bersin-bersin, mata merah, bengkak dan berairdiertai kerak-kerak pada kelopak mata.Penyakit ini juga menyebabkan radang kornea, yaitu bagian tembuspandang pada mata yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Akibatnyakucing agak sensitif terhadap cahaya dan lebih senang berada ditempat gelap kadang-kadang menggosok-gosok mata dengan kakinya.

Bila kucing hamil terinfeksi

meskipun rhinotracheitis terutama menyerang saluran pernafasanbagian atas, komplikasi pada saat bunting juga dapat terjadiseperti radang paru-paru pada anak kucing, anak kucing lahirsakit dan keguguran (abortus).

Perawatan kucing sakit

Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai  obat dan perawatanuntuk kucing anda. Isolasi kucing yang sakit, sebaiknya berbedaruangan dengan kucing lain yang sehat. Kurangsi stres pastikanruangan berventilasi baik dengan sirkulasi udara yang cukup.Berikan minum dan makanan yang cukup, suapi bila tidak mau makan.Bersihkan kotoran pada hidung dan mata kucing.Obat-obatan yang diberikan biasanya tergantung gejala. Antibiotikdiberikan untuk mencegah infeksi sekunder akibat bakteri. Obattetes atau salep mata diberikan untuk mengurangi penyakit padamata. Dekongestan diberikan untuk mengurangi lendir berlebihanpada saluran pernafasan. Pemberian Lysin dapat menggangguperkembangbiakan (replikasi virus) dan dapat meningkatkan nafsumakan serta mempercepat kesembuhan.

Dapatkah kucing yang terkena penyakit ini disembuhkan ?

Umumnya penyakit ini tidak menyebabkan kematian bila ditanganidengan benar. Selama kucing sakit mendapatkan cairan yang cukupdan nutrisi makanan yang baik biasanya kucing dapat sembuhsendiri setelah 7 - 10 hari.

Sekitar 30 % dari virus ini merupakan strain yang cukup ganas dandapat menyebabkan kematian pada kitten dan kucing tua. Komplikasijuga dapat terjadi bila terdapat infeksi sekunder yang disebabkanbakteri.

Pada beberapa kucing dengan gizi kurang baik, dapat terjadi pilekdan bersin yang berkelanjutan.

Pencegahan

Vaksinasi rutin untuk pencegahan dapat dilakukan untuk mencegahpenyakit yang parah. Kitten sebaiknya divaksinasi pada umur 8-10minggu, kemudian diulang pada umur 12-14 minggu, setelah itu barudiulang setiap tahun.

Gambar . Kucing yang terinfeksi Infectiosa  Feline Rhinotracheitismengalami rhinitis dan sinusitis

2 Restrain Pada Ternak ( Sapi dan Kambing )

Mendiagnosis Kebuntingan pada Sapi dengan Teknik Palpasi Perektal

Salah satu cara mendiagnosis kebuntingan ternak sapi adalahdengan palpasi perektal. Cara diagnosis kebuntingan ini ternyatalebih praktis dan mudah prosedurnya juga mempunyai akurasi yangtinggi. Palpasi perektal tersebut didasarkan atas kondisi uterus,ovarium dan buluh-buluh darah uterus (arteri uterina mediana).

Sebelum perlakuan diagnosis kebuntingan dilaksanakan, dibutuhkandahulu tentang sejarah IB (inseminasi buatan), tanggal melahirkanterakhir, tanggal dan jumlah inseminasi serta informasi terhadapsetiap kondisi patologik dan penyakit yang pernah dialami atauterjadi pada saluran alat kelamin ternak sapi yang bersangkutan.

Catatan IB dan reproduksi yang lengkap atau masing-masingindividu bersangkutan sangat bermanfaat untuk penentuankebuntingan secara cepat dan tepat.

Petugas lapangan dituntut harus memiliki wawasan yang luas danmempunyai keterampilan serta mendapat latihan praktik yang cukup.Hal ini mengingat tugas yang diembannya tidak sekedar menentukanbunting atau tidaknya ternak tersebut akan tetapi harus mampumenentukan umur masa kebuntingan serta memprakirakan waktu akanmelahirkan dari ternak yang diperiksanya.

Sapi yang akan diperiksa kebuntingannya biasanya diamankan(mendapat perlakuan restrain) dengan mendapat palang kayu yang kuatbebas dari segi yang tajam pada bagian belakangnya.  Tanganmemakai glove yang diberi sabun yang tidak mengiritasi mukosarektum saat tangan melakukan palpasi rektal. Jari tangandikuncupkan sewaktu hendak dimasukkan ke dalam rektum.Selanjutnya tangan didiamkan bila ada kontraksi rektum, dandimasukkan kembali saat kontraksi terhenti.

Gambar 1 Posisi Pemeriksa

 Bila rektum penuh dengan tinja, maka sebagian tinja dikeluarkanterlebih dahulu. Waktu pengeluaran tinja ini sebaiknya tangantidak dikeluarkan dari dalam rektum agar rektum tidakmenggembung. Kemudian jari tangan dikembangkan dan diturunkan kebawah sampai mengenai kornea uteri. Untuk lebih jelasnya dapatdiperhatikan teknis pada gambar berikut.

Gambar 2 Posisi tangan pemeriksa pada palpasi perektal

Sebagai indikasi bahwa ternak bunting dapat dikenali melaluitanda-tanda sebagai berikut:

1        Palpasi perektal terhadap cornua uteri, teraba cornuauteri membesar karena berisi cairan plasenta (amnion danalantois).

2        Palpasi perektal terhadap cornua uteri, kantong amnion.

3        Selip selaput fetal, alanto-corion pada penyempitanterhadap uterus dengan ibu jari dan jari telunjuk secara lues.

4        Perabaan dan pemantulan kembali fetus di dalam uterusyang membesar yang berisi selaput fetus dan cairan plasenta.

5        Perabaan plasenta. 

6        Palpasi arteri uterina media yang membesar, berdindingtipis dan berdesir (fremitus). (Manan 2000).

Berikut ini adalah tanda-tanda kebuntingan pada sapi yangdiidentifikasi secara perektal.

Tabel 1 Tanda-tanda Kebuntingan pada Sapi.

Bulan Keterangan

3 Kornua sebesar bola voli, letaknya sudahsedikit tertarik ke rongga perut, arteriuterina media jelas teraba dan terasa seperti

desiran air mengalir, teraba kotiledon sebesarkedelai, membran fetus teraba.

5 Fetus sudah masuk ke rongga abdomen dan sulitteraba. Servik teraba seperti selang pipih,karena uterus tertarik ke rongga perutdisebabkan karena berat fetus dan volume amnionbertambah volumenya. Plasentom teraba sebesaruang seratus rupiah, fremitus arteria uterinamedia teraba mendesir dengan pembuluh darahyang sebesar sedotan.

6 Posisi fetus sudah kembali sejajar denganpelvis, osifikasi fetus sudah teraba jelas,teraba adanya fremitus arteria uterina media.Servik terletak di depan tepi cranial pubis danhampir tegak lurus ke bawah.

7 Fetus sudah teraba teracak dan mulut, terabaadanya arteria uterina media.

9 Ujung kaki depan dan moncong fetus sangat dekatdengan rongga pelvis, pada akhir masakebuntingan otot-otot sekitar tulang panggulkelihatan mengendur, vulva sedikit membengkakdan lendir banyak keluar. Teracak, mulut,ukuran fetus semakin membesar dan fremitusarteria uterina media semakin jelas.

Sumber: Toelihere (1985)

 

Gambar 3.  Kebuntingan 3 bulan

Gambar 4.  Kebuntingan 5 bulan

 Gambar 5.  Kebuntingan 6 bulan

Sumber: McCarthy (2010)

Teknik Pengambilan Darah Pada Hewan

Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yangterpenting dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah

ternak yaitu untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yangterkandung dalam darah ternak tersebut. 

Pada dasarnya tekhnik pengambilan sampel darah pada berbagaijenis ternak hampir sama. Perbedaan yang mendasar hanya padatempat pengambilan sampel darah dan ukuran jarum yang digunakan.Namun pada prosedur dan tehniknya hampir sama.

Posisi ternak yang akan diambil sampel darahnya harus dalamposisi yang nyaman dan kondisi ternak tenang. Selain akanmempermudah dalam pengambilan sampel darah, juga akan lebihmeminimalisir rasa sakit pada ternak dan hal tersebut merupakansalah satu kaidah “animal welfare” atau yang biasa di sebutkesejahteraan hewan. Untuk sebagian ternak yang ukuran tubuhnyaagak besar sehingga susah untuk diposisikan dalam posisi yangtepat, maka bisa digunakan penjepit atau kerangka. Namun untukternak yang ukuran tubuhnya kecil maka cukup dipegang olehpraktikan pada bagian tertentu.

Pertama-tama cari titik pada tubuh ternak yang banyak mempunyaipembuluh darah sehingga akan mempermudah dalam pengambilan darah.Bagian tersebut sebelumnya perlu dibersihkan dengan alkohol.Pembersihan tersebut berfungsi untuk menghindarkan dari adanyabakteri (sterilisasi). Selain untuk sterilisasi, pembersihandengan alkohol dapat meminimalisir terjadinya infeksi pada ternaksetelah dilakukan pengambilan sampel darah.

Jarum yang merupakan alat suntik yang digunakan dalam pengambilansampel darah ini memepunyai bermacam-macam ukuran. Ukurantersebut telah disesuaikan dengan tempat pengambilan sampel darahsupaya jarum tersebut tepat sasaran dan tidak melukai bagian yang

lain. Apabila jarum tersebut tidak sesuai dengan ukuran tempatpengambilan sampel darah, maka pengambilan sampel darah akansulit dilakukan.

Alat suntik diposisikan secara tepat ketika pengambilan sampeldarah. Bagian jarum yang runcing berada di bawah (posisi jarummenengadah ke atas) sehingga fungsinya berjalan dengan baik yaituuntuk menngambil darah supaya terhisap oleh tabung hisap. Selainitu, ujung jarum usahakan masuk atau tertutupi sehingga darahakan mudah masuk pada jarum tersebut. Alat suntik tersebut disuntikkan berlawanan arah dengan pembuluh darah dan di masukkandengan lurus tidak keluar dari pembuluh darah.

Pada saat jarum suntik telah masuk ke dalam pembuluh darahternak, di usahakan jangan menggerakan alat suntik karena bisamerobek pembuluh darah pada ternak dan dapat mengakibatkanpembengkakan pada bagian tersebut akibat pembuluh darahnya pecah.Apabila itu terjadi, maka dapat membahayakan ternak dan kesehatanternak akan terganggu akibat rasa sakit yang ditimbulkan daridaerah yang membengkak tersebut.

Terdapat dua metode untuk mengambil sampel darah pada ternakyaitu dengan menggunakan vacuum tube dan dengan menggunakansuntikan.

Berikut adalah beberapa tempat pengambilan darah pada beberapahewan.

A. Vena Jugularis; Pembuluh darah ini terletak pada bagianventrolateral leher. Tempat ini biasanya dilakukan pada hewansapi, kuda, domba, kambing dan babi

Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut :

      Rambut di sekitar ventral leher dicukur bila perlu.      Pembuluh darah dibendung pada 1/3 distal leher.  Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan

kapas yang dibasahi alcohol, tujuannya adalah untuk desinfeksi.   Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300 ke arah

atas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.    Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil

darah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam pembuluh darah.

  Untuk hewan babi ukuran kecil sampai dengan sedang, hewan di lebahkan dengan posisi tulang belakang dibawah, moncong babi di tekan secara perlahan sehingga lurus dengan tanah serta kedua kaki belakang ditarik perlahan ke arah belakang, dengan panduan kaki depan akan terlihat cekungan yang cukup dalam lalu dioleskanalcohol setelah itu jarum dimasukkan dengan sudut kemiringan 300 .

Gambar 1. Teknik pengambilan darah di vena jugularis pada sapi(Balai Besar Veteriner Maros, 2012)

Gambar 2. Teknik pengambilan darah di vena jugularis pada kambing(Balai Besar Veteriner Maros, 2012)

PEMERIKSAAN FISIK PADA SAPI

ABNORMALITAS SISTEM PENCERNAAN, RESPIRASI, & SISTEMREPRODUKSI

Abnormalitas Sistem Pencernaan

Berikan pakan/minum untuk melihat nafsu makan dan minum.Perhatikan juga keadaan abdomen dan bandingkan sebelah kanan dankiri. Amati mulut, dubur, kulit sekitar dubur dan kaki belakang.Terus perhatikan cara defekasi dan amati tinjanya. Perhatikanpula cara memamahbiaknya (ruminasi).

Mulut, Pharynx, dan Oesophagus; Buka mulut sapi dengan memegangtali hidung/cuping dengan tangan kiri, lalu masukkan tangan kananke spatium interalveolar, kemudian lakukan inspeksi. Perhatikanbau, mulut, selaput lendir mulut, pharynx, lidah, gusi, dan gigi-geligih. Perhatikan kemungkinan adanya lesi, benda asing,perubahan warna, dan anomali lainnya. Perhatikan pulalimfoglandula regional dan kelenjar ludah. Palpasi oesophagusdari luar sebelah kiri dan raba pharynx dari luar (Boddie. 1962).

Rumen; Lakukan pemeriksaan secara inspeksi, palpasi (dengantinju), auskultasi, perkusi dan eksplorasi rectal. Bandingkanabdomen kiri dan kanan, perhatikan fossa paralumbalis pada saatinspeksi. Lakukanlah palpasi dan auskultasi hitung frekuensi

gerak rumen per 5 menit dan kekuatan geraknya (tonus rumen)normal pada sapi 5-10x/5 menit. Lakukan perkusi pada dindingabdomen sebelah kiri, perhatikan suara masing-masing bagian(Boddie. 1962). Reticulum; Lakukan asukultasi pada sambungan kostokondral rusukno.7 sebelah kiri, perhatikan suara aliran ingesta cair lewatsulcus rumino reticularis dari reticulum dan sebaliknya. Omasum dan Abomasum; Omasum praktis tidak dapat diperiksa secarafisik, hal ini karena letak anatomiknya yang tak dapat dijangkau,sehingga diagnose hanya dapat dilakukan secara tidak langsung.Sebagian dinding abomasum menempel pada dinding perut bawah ,sebelah kanan belakang dari proc. xiphoideus. Lakukan perkusi didaerah ini, bila lambung terisi gas akan terdengar resonansi atausuara pekak bila terjadi impaction.

Usus, Rectum, dan Anus; Lakukan auskultasi di daerah abdomensebelah kanan. Dengarkan peristaltic usus, dan bagaimana kekuatanperistaltik.untuk pemeriksaan rectum, lakukanlah pemeriksaandaerah rectal, sedangkan anus diinspeksi dan palpasi dari luar. Kembung rumen merupakan bentuk indigesti akut yang disertaidengan penimbunan gas di dalam lambung-lambung muka ruminansia.Kembung dapat terjadi secara primer maupun sekunder. Gas yangtertimbun mungkin dapat terpisah dari isi lambung disebut freegas bloat atau terperangkap di antara ingesta di dalam rumenmaupun reticulum dalam gelembung-gelembung kecil yang disebutfrothly bloat.

Dalam faktor pakan diketahui ada beberapa hal yang dapat membuatsapi kembung seperti; tanaman leguminose misalnya Alfalfa 108,Ladino 100, tanaman yang muda juga sering mengakibatkan kembungdibanding tanaman yang tua. Bijian-bijian yang digiling sampaihalus lebih sering menimbulkan gangguan daripada tanaman yangdiberikan secara utuh. Imbangan antara pakan hijauan dengankonsentrat sangat berlebihan, cenderung mengakibatkan kembung.Tanaman yang dipanen dari padangan yang dipupuk dengan ureaterbukti juga mudah menyebabkan gangguan. Selain itu, tanamanyang banyak memanfaatkan unsur N, CU, dan Mg dalam jumlah tinggiakan mudah mendorong terjadinya kembung rumen. Tanaman yang

dipanen sebelum berbungan atau sesudah turunnya hujan, terutamapada daerah yang kekurangan air sebelumnya, banyak mengakibatkanterjadinya kembung.disamping itu, diketahui beberapa tanaman yangmemang potensial dalam menghasilkan getah atau bahan yang mudahmenimbulkan busa di dalam rumen (Subronto., 2003).

Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya busa meliputiviskositas dan tegangan muka cairan dalam rumen, aliran dansusunan air liur, dan kegiatan jasad renik di dalam rumen.Beberapa protein dapat menigkatkan viskositas dalam rumen. Airliur berfungsi sebagai buffer yang memelihara pH isi rumen dalambatas netral. Protein mucin berguna untuk mencegah membusanya airliur. Kuman streptokokus dapat meningkat bila di dalam rumenterdapat gula sucrose yang pemecahannya akan menghasilkan gas,dank arena adanya lender pada selubung tadi maka gas akanterperangkap di dalam ingesta (Subronto., 2003).

Abnormalitas Sistem Respirasi

Perhatikan adanya aksi-aksi atau pengeluaran seperti batuk,bersin hick-up, perhatikan frekuensi dan amati tipe nafasnya.

Hidung; Perhatikan keadaan hidung dan leleran yang keluar, rabasuhu lokal dengan menempelkan jari tangan pada dinding luarhidung. Pharynx, Larinx, Trakea; Lakukan palpasi dari luar, perhatikanreaksi dan suhunya, perhatikan pula limfoglaandula regionalterutama limfoglandula submaxillaris, suprapharyngealis, danparapharyngealis, perhatikan suhu, konsistensi, dan besarnya,banding kan anatara limfoglandula kanan dan kiri. Pada sapipharynx dapat diraba melalui mulut. Rongga dada; Tentukan daerah perkusi atau auskultasi paru-parudan gambar di atas kertas dengan meletakkan garis batas depansejajar vertikal, daerah kanan di sebelah kiri dan darah kiri di

sebelah kanan ke atas, lakukan auskultasi dan perhatikanhasilnya, bandingkan dengan hasil auskultasi dengan trakea.Lukakan perkusi, dan perhatikan suara perkusi yang di hasilkan.Lakukan palpasi pada intercostae. Perhatikan adanya rasa nyeripada pleura dan edeme subcutis (Boddie. 1962).

Dengan makin banyaknya gas yang terbentuk, volume rumen juga akanmeningkat. Pendesakan rumen ke arah dada menyebabkan penderitamengalami kesulitan bernafas, hingga pernafasannya jadi frekuen,dangkal dan bersifat torakal (Subronto., 2003).

Abnormalitas Sistem Reproduksi

Bagian dalam terdiri atas ovarium, tuba uterin/oviduk, uterus,dan vagina sedangkan bagian luar tersusun atas vulva danklitoris. Ovarium terletak di belakang ginjal yang menyerupaibiji almond. Tuba uterine (tuba fallopi, salpinx atau oviduk)merupakan saluran yang berpasangan dan berkonvolusi berfungsimenghantarkan ova dari tiap ovari menuju ke tanduk uterus danjuga tempat terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa. Bagian tubauterine dekat dengan ovarium membentuk sebuah corong yang disebutinfundibulum tubae uterine yang ujungnya membentuk fimbriaberfungsi dalam ovulasi. Uterus khususnya mamalia terdiri darikorpus (badan), serviks (leher), dan dua tanduk, atau kornu.Serviks uterus mengarah ke kaudal menuju vagina merupakansfingter otot polos yang kuat dan tertutup rapat, kecuali padasaat birahi atau kelahiran (Frandson,. 1996).

Vagina adalah saluran peranakan yang terletak di dalam pelvisantara uterus (cranial) dan vulva (caudal) berfungsi sebagaiselaput yang menerima penis dari jantan pada saat kopulasi.Forniks vagina berbentuk lingkaran di sekitar serviks pada kudadan juga bisa tidak ada sama sekali, dimana ujung caudal menyatudengan vagina. Vulva (pudendum feminium) adalah bagian eksternaldari genitalia betina antara vagina sampai ke bagian luar (labiummayor dan minor). Pertautan antara vulva dan vagina ditandai olehorifis uretra eksternal (Frandson,. 1996).

Umur dan berat pada saat pubertas dipengaruhi oleh faktorgenetik. Pada umumnya, setiap faktor yang mengurangi kecepatanpertumbuhan akan menunda pubertas. Ada beberapa faktor yang dapatmengganggu terjadinya pubertas seperti; pemberian makanan yangtelah direkomendasikan, temperatur lingkungan yang tinggi, sertakesehatan dan sanitasi yang kurang baik (Anonim., 2003/2004).

2c)   Cara handing dan restrain pada anjing

Handling

a)      Handling anjing dalam posisi rebah lateral

Dengan anjing di posisi berdiri, raih seluruh kaki anjing danpeganglah kaki depan dan belakang dan dekatkan dengan tubuhhandler. Perlahan-lahan angkat kaki anjing dari meja (ataulantai), dan biarkan tubuhnya meluncur perlahan-lahan .Gunakanlengan untuk menekan di sisi kepala, sehingga mengurangipergerakan kepala serta sedikit tekan panggul anjing dengan siku.

b)      Handling anjing dalam posisi rebah sterna

Pada posisi rebah sternal biasanya berguna untuk membantubeberapa macam pemeriksaan seperti pemeriksaan mata dan telinga.Handling pada possisi ini dapat dilakukan dengan caramenemempatkan satu tangan di bawah leher dan tangan lainnya dipunggung dengan tangan sepanjang sisi anjing. Kemudian tanganyang lain dicondongkan ke arah anjing untuk menarik kepala anjingke arah bahu handler bila dibutuhkan kontrol pada keadaantertentu. Hewan yang ditempatkan pada posisi ini dapat digunakanuntuk pengambilan darah melalui vena jugularis.

c)       Handling anjing dengan posisi duduk

Handling anjing pada posisi ini dapat dilakukan dengan caramenempatkan satu tangan di bawah leher anjing sehingga lenganmemegang kepala anjing aman terhadap restrainer tubuh.Menempatkan lengan lain di sekitar kaki belakang untuk mencegahanjing dari berdiri atau berbaring selama prosedur. Menarikanjing dekat dengan dada lebih memungkinkan kontrol jika binatangitu mencoba untuk bergerak.

d)     Handling anjing dengan posisi berdiri

Handling anjing pada posisi ini dapat dilakukan dengan caramenempatkan satu tangan di bawah leher anjing sehingga memeganglengan kepala anjing aman. Kepala harus sedemikian rupa sehinggatidak mungkin untuk anjing menggigit salah satu pemegang atauorang melakukan prosedur. Tempatkan lengan di bawah perut untukmencegah anjing dari duduk atau berbaring selama. prosedur.Menarik anjing dekat tubuh untuk memungkinkan kontrol lebih jikabinatang itu mencoba untuk bergerak (Lane, 2003).

Restrain

Pada dasarnya, prinsip dari restrain atau pengekangan terhadappasien dalam hal ini anjing hanya dilakukan sesederhana mungkin,seminimal mungkin, dan mudah untuk dijalankan agar dapat menjaminkeamanan dokter hewan yang memeriksa juga sebisa mungkin tidakmenyebabkan hewan menjadi tertekan akibat proses restraintersebut.Biasanya pada hewan yang telah cukup jinak dan sangattergantung pada majikan, proses restrain dapat dilakukan denganmeminta bantuan pemilik untuk mengurangirasa gelisah pasien padasituasi yang asing. Secara umum yang perlu diperhatikan padaanjing adalah ketika mencoba untuk menggigit. Oleh karenanya,prosedur restrain hendaknya dipusatkan ke dareah moncong dankepala. Pada beberapa anjing, metode restrain dapat dilakukandengan cara menggenggam kulit leher pada dorsolateral telingasehingga anjing tidak terlalu berontak ketika akan diperiksa.

2.      Pemeriksaan anjing secara legeartis.

A.    Registrasi

Registrasi adalah pencatatan data pemilik (klien) dan pasien. Isidari registrasi adalah:

1)      Data pemilik:  nama, alamat tempat tinggal dan data lainyang menunjang pemeriksaan pasien.

2)      Data pasien: nama, breed, sex, age, spesific pattern.

Fungsi registrasi :

1)      Mengingatkan; terutama untuk pasien yang pernahditangani/diperiksa.

2)      Komunikasi; terutama dengan kolega dalam hal rujukan.

3)      Dokumentasi; contohnya untuk memonitor pasien yangdirujuk.

4)      Efisiensi; tidak membutuhkan waktu yang lama untukmelihat riwayat pasien.

5)      Pengaturan; data lebih tertata dan mudah untukmencarinya.

B.     Anamnesa

Anamnesa merupakan wawancara terhadap klien untuk mendapatkaninformasi tentang pasien. Dengan anamnesa dokter hewan dapatmengetahui informasi tentang gambaran keadaan hewan mulai sakitsampai sekarang, Kejadian-kejadian pada waktu lampau yang adahubunganya dengan penyakit yang sekarang diderita. Keadaanlingkungan, hewan yang serumah/ sekandang, pakan, statusvaksinasi, dsb.Dalam anamnesa gunakan bahasa yang mudah difahamiberdasarkan tingkat intelegensinya, sehingga pemilik dapat

memberikan jawaban yang benar. Pertanyaan yang diberikan jugabersifat netral artinya tidak menduga terlebih dahulu jawabannya,juga hindari pertanyaan dengan jawaban ya dan tidak.

Menurut Boddie (1962), sejarah dari suatu kasus dapat dibagimenjadi pre history,  immediate history, dan post history.

1.      Prehistory

Merupakan cerita mengenai kejadian-kejadian sebelum terjadinyapenyakit yang dikomplainkan klien. Misalnya saja penyakit yangdulu pernah diderita pasien, kebuntingan yang dulu pernah dialamipasien (jika betina), komplikasi yang terjadi pada kebuntinganyang terdahulu, mungkin  juga penyakit yang pernah dialami temanbermain si anjing, cara pemberian makan, dan mungkin juga keadaanlingkungan tempat tinggal anjing.

2.      Immediate history

Merupakan sejarah sejak hewannya pertama kali menunjukkan gejalapenyakit yang dikomplainkan oleh klien hingga saat pasien dibawadan dirawat oleh dokter hewan. Di sini klien dapat menceritakankemungkinan terjadinya penyakit pada klien menurut apa yangdilihatnya.

3.      Post History

Merupakan sejarah dimana hewan tersebut menunjukann gejala atauperubahan-perubahan setelah dirujuk ke dokter hewan lain ataudengan pemberian obat terlebih dahulu sebelum dirujuk ke dokterhewan(Boddie, 1956).

C.    Pemeriksaan Fisik

1)      Pemeriksaan Umum

a)      Temperatur

Temperatur dapat diukur melalui rongga mulut dan melalui lubanganus. Sebelumnya olesi ujung thermometer dengan bahan pelicin(missal vaselin). Masukkan ujung thermometer ke lubang anus,tunggu sampai angkanya terhenti (± 3 menit) dan hitung skalanya.Jika dilakukan pada rongga mulut (rongga pipi) maka hasilditambah 0,5oC karena adanya evaporasi (penguapan). Suhu normalpada anjing adalah 37,8oC – 39,5oC.

b)       Pulsus

Pulsus pada hewan kecil dapat diraba pada arteri femoralis(sebelah medial femur) dan lakukan penghitungan selama 1 menit.Bila mengalami kesulitan dapat dilakukan selama 15 detik kemudiandikalikan empat. Frekuensi pulsus normal pada anjing adalah 76-148 kali/menit.

c)       Nafas

Frekuensi nafas dapat dihitung dengan memperhatikan geraktoracoabdominal dalam keadaan hewan istirahat dan tenang ataujuga dapat dengan memperhatikan udara yang keluar masuk melaluilubang hidung . Untuk normalnya pada anjing adalah 24-42kali/menit. 

d)      Selaput Lendir

Pemeriksaan selaput lendir meliputi conjunctiva, hidung, mulut,dan vulva. Pada conjunctiva, geser ke atas kelopak mata atasdengan ibu jari, gantikan ibu jari dengan telunjuk sedikit

ditekan, maka akan tampak conjunctiva palpebrarum. Tekan kelopakmata bawah dengan ibu jari maka conjunctiva palpebrarum bawahakan tampak pula. Normal pada anjing berwarna pink.

Pada hidung, mulut dan vulva pada keadaan normalnya selalu basahdan berwarna pink, selain itu lakukan juga pemeriksaan CRT(Capilary Refiil Time/ waktu terisinya kembali kapiler) dengancara membuka bibir hewan kemudian menekan gusi dan melepaskankembali. Waktu normal maximal 2 detik

e)      Pemeriksaan Kulit dan Rambut

Pemeriksaan rambut dapat dilakukan dengan mengamati keteraturansusunan rambut, tingkat kerontokan, dan kilauan. Sedangkan padarambut dapat diinspeksi lesi-lesi atau abnormalitas yang nampak.Tingkat elastisitas dapat diidentifikasi melalui pemeriksaanturgor dengan mengangkat kulit bagian tengkuk dan mengukur waktukembali. Anjing normal mempunyai waktu turgor kurang dari 2detik.Lama waktu turgor menunjukkan status dehidrasi anjing(Boddie, 1956).

2)      Pemeriksaan Khusus

a)      Sistem Pencernaan

Berikan pakan/minum untuk melihat nafsu makan dan minum.Perhatikan juga keadaan abdomen dan bandingkan sebelah kanan dankiri. Amati mulut, dubur, kulit sekitar dubur dan kaki belakang.Terus perhatikan cara defekasi dan amati tinjanya.

Mulut, Pharynx, dan Oesophagus; Buka mulut anjing dengan menekanbibir kebawah gigi atau ke dalam mulut, kemudian lakukaninspeksi. Bila perlu, tekan lidah dengan spatel agar dapatdilakukan inspeksi dengan leluasa. Pada anjing yang galak, rahangdapat ditali dengan kain lalu rahang atas ditarik ke atas danrahang bawah ditarik kebawah. Perhatikan bau, mulut, selaputlendir mulut, pharynx, lidah, gusi, dan gigi-geligih. Perhatikan

kemungkinan adanaya lesi, benda asing, perubahan warna, dananomali lainnya. Perhatikan pula limfoglandula regional dankelenjar ludah. Palpasi oesophagus dari luar sebelah kiri danraba pharynx dari luar. Bila perlu, dilakukan pemeriksaanradiologi dengan sebelumnya memasukkan ke dalam oesopahgus bahantak tembus sinar rontgen, misalnya bubur atau barium sulfat(Boddie, 1956).

Abdomen; Lakukan inspeksi keadaan abdomen bagian kiri dan kanan,palpasi daerah abdomen secara menyeluruh dengan menekan ujungjari tangan kiri dan kanan dari dua sisi perut sampai kedua ujungjari bersentuhan atau hanya dibatasi oleh benda atau organ didalam perut. Perhatikan isi abdomen yang teraba. Lakukanauskultasi dari sebelah kanan ke kiri untuk mengetahuiperistaltik usus. Lakukan eksplorasi dengan jari kelingking(pakailah sarung tangan dari karet atau plastik yang diberipelicin). Perhatikan kemungkinan adanya rasa nyeri pada anus ataurektum, adanya benda asing atau tinja yang keras. Ambil fesesuntuk pemeriksaan laboratorium, apabila terjadi konstipasilakukan pemberian enema dengan memasukkan kedalam rectum ¼ -1 mlglyserin atau air sabun hangat 5-30 ml, kemudian ajak anjing kehalaman supaya leluasa bergerak dan buang air, perhatikan pulawarna dan konsistensi tinjanya. Periksalah anus dan pencetlahanus dari dua sisi dengan jari tangan yang dilapisi dengan kapasperhatikan kemungkinan adanya cairan yang keluar (Boddie, 1956).

b)     Sistem Pernafasan

Perhatikan adanya aksi-aksi atau pengeluaran seperti batuk danbersin, perhatikan frekuensi dan amati tipe nafasnya.

Hidung; Perhatikan keadaan hidung dan leleran yang keluar, rabasuhu lokal dengan menempelkan jari tangan pada dinding luarhidung. Letakkan kapas di depan hidung kemudian liat reaksikapasnya. Lakukan perkusi pada daerah sinus frontalis danperhatikan suaranya.

Pharynx, Larinx, Trakea; Lakukan palpasi dari luar, perhatikanreaksi dan suhunya, perhatikan pula limfoglandula regionalterutama limfoglandula submaxillaris, suprapharyngealis, danparapharyngealis, perhatikan suhu, konsistensi, dan besarnya,bandingkan limfoglandula kanan dan kiri.

Rongga dada; Tentukan daerah perkusi atau auskultasi paru-parudan gambar di atas kertas dengan meletakkan garis batas depansejajar vertikal, daerah kanan di sebelah kiri dan darah kiri disebelah kanan ke atas, lakukan auskultasi dan perhatikanhasilnya, bandingkan dengan hasil auskultasi dengan trakea.Lakukan perkusi digital dengan membaringkan anjing pada alas yangkompak, perhatikan suara perkusi yang di hasilkan. Lakukanpalpasi pada intercostae. Perhatikan adanya rasa nyeri padapleura dan edeme subcutis. Pada anjing dan hewan kecil dapatdilakukan pemeriksaan radiologis (Boddie, 1956).

c)      Sistem Sirkulasi

Perhatikan adanya kelainan darah dan sirkulasi seperti anemia,sianosis, edema atau ascites, pulsus venosus, kelainan padadenyut nadi, dan sikap atau langkah hewan. Periksa frekuensi,irama dan kualitas pulsus atau nadi, kerjakan pemeriksaan secarainspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi pada daerah jantung(sebelah kiri). Perhatikan adanya pulsasi di daerah venajugularis dengan memeriksa pada 1/3 bawah leher, perhatikankemungkinan adanya pulsus. Periksalah keadaan pembuluh darahperifer dengan pemeriksaan selaput lendir dan mukosa (Boddie,1956).

Teknik pengambilan darah melalui Vena Cephalica AntibrachiiAnterior

Pembuluh darah ini terletak pada bagian distal anterior kakidepan. Ini bisa dilakukan pada hewan anjing, kucing, ruminansia

kecil (domba dan kambing yang terukuran kecil, jika ternaktersebut direbahkan).

Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut:

      Rambut di sekitar pembuluh darah dicukur bila perlu.      Pembuluh darah dibendung pada bagian siku.      Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan

kapas yang dibasahi alkohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.      Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300 ke arah

atas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.      Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil

darah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam pembuluh darah maka spuit ditarik sedikit dan dimasukkan se dengan arah pembuluh darah, untuk mengidentifikasi terisap atau tidaknya darah ada baiknya sebelum diberikan sedikit udara (dengan menarik sedikt spuit) sebelum menusuk.

Gambar 4. Teknik Pengambilan darah melalui Vena CephalikaAntibrachii Anterior (Balai Besar Veteriner Maros, 2012)

Teknik pengambilan darah pada Vena Saphena Magna

Pembuluh darah ini terletak pada daerah lateral kaki belakangdan menyilang dengan arah cranioventral pada sekitar tendoachilles. Ini bisa dilakukan pada hewan anjing dan kucing.

Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut:

      Rambut di sekitar pembuluh darah dicukur bila perlu.

      Pembuluh darah dibendung pada bagian proksimal.

      Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengankapas yang dibasahi alkohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.

      Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300 ke arahatas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.

      Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambildarah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarumbelum masuk ke dalam pembuluh darah maka spuit ditarik sedikitdan dimasukkan se dengan arah pembuluh darah, untukmengidentifikasi terisap atau tidaknya darah ada baiknya sebelumdiberikan sedikit udara (dengan menarik sedikt spuit) sebelummenusuk.

Gambar 5. Pengambilan darah melalui vena Saphena magna (BalaiBesar Veteriner Maros, 2012)

d)     Sistem Limphatica

Lakukan inspeksi kemungkinan adanya kebengkakan limfoglandula.Limfoglandula yang dapat dipalpasi pada anjing yaitu; lgl.submaxillaris, lgl. parotidea, lgl. retropharyngealis, lgl.cervicalis anterior, lgl. cervicalis medius, lgl. cervicaliscaudalis, lgl. prescapularis, lgl. axillaris (dapat teraba jikakaki diabduksikan), lgl. inguinalis, lgl. superficialis (padabetina disebut lgl. supramammaria), lgl. poplitea, lgl.mesenterialis. Lakukan palpasi di daerah lgl, perhatikan reaksi,panas, besar dan konsistensinya serta simetrinya kanan dan kiri(Boddie, 1956).

e)      Sistem Lokomotor

Perhatikan posisi, cara berdiri dan berjalan. Periksalah musculidengan membandingkan ekstremitas kanan dan kiri. Serta melakukanpalpasi. Perhatikan suhu, kontur, adanya rasa nyeri danpengerasan. Pemeriksaan tulang seperti musculi diperhatikan

bentuk, panjang dan keadaan. Coba gerak-gerakkan apakah ada rasanyeri atau mungkin ada krepitasi (fraktur). Pemeriksaan radiologibila perlu. Persendian diperiksa dengan inspeksi cara berjalandan keadaan persendian, lakukan palpasi apakah ada penebalan,cairan (pada kantong synovial atau pada vagina tendinea). Gerak-gerakkan, perhatikan adanya rasa nyeri, atau kekakuan persendian(Boddie, 1956).

f)       Organ Uropoetica

Perhatikan sikap pada waktu kencing. Amati urine yang keluar,perhatikan warnanya, baunya dan adanya anomali (darah, jonjot,kekeruhan dan lain sebagainya).

Ginjal anjing dilakukan palpasi pada daerah lumbal, cari ginjal.Pada kucing dipalpasi dengan rongga perut, ginjal kucingmenggantung.Perhatikan reaksi, besar, konsistensi dan simetrinya.

Untuk vesica urinaria, palpasi rongga perut pada waktu isi,kosongkan dengan kateter, palpasi pada keadaan kosong, rabakemungkinan adanya benda asing (batu, tumbuh ganda) atau adanyapembengkakan/penebalan dinding vesica urinaria.

Kateterisasi/pengambilan urin; ambil kateter sesuai dengankelamin dan besar hewan. Kateter dimasukkan secara legeartis(kateter steril, dengan lubricant yang steril, tidak mengiritasidan mengandung antiseptika). 

Pemeriksaan urin; pemeriksaan fisik, perhatikan air kemih yangtelah di tamping, perhatikan warna, kekentalan, adanya benda-benda yang mencurigakan dan bau. Pemeriksaan laboratorium,minimal harus dilakukan pemeriksaan protein, pH, dan endapan,bila perlu ambil darahnya untuk pemeriksaaan urea (BUN,blood ureanitrogen) dan kreatinin (Boddie, 1956).

g)      Sistem Syaraf Pusat

N. olfactorius (pembau). Dengan cara mendekatkan ikan, dagingdan lain sebagainya yang merangsang syaraf pembau tanpa mendengaratau melihat.

N. opticus (penglihatan). Gerakkan jari telunjuk di mukamatanya, perhatikan apakah hewan mengikuti gerakan telunjuk, danperhatikan reaksi pupil.

N. oculomotorius, N. trochlearis, N. abducens. Perhatikanpergerakan palpebrae atas, dan gerakan bola mata serta pupil.Untuk pemeriksaan pupil tutup salah satu mata, buka cepat danperhatikan reaksinya terhadap sinar.

N. trigeminus untuk sensorik, mototrik, dan sekretorik. Lakukanrangsangan dan perhatikan reaksinya pada otot-otot daerah kepaladan mata, perhatikan saliva dan lakrimasi. Perhatikan adanyahyperaesthesi, paralisa dan adanya sekresi yang berlebihan atauberkurang, perhatikan cara mastikasi juga.

N. facialis (wajah). Perhatikan kontur m. facialis, apakahlumpuh bilateral atau muka/bibir menggantung sebelah padakelumpuhan unilateral.

N. auditorius (pendengaran/keseimbangan). Perhatikan apakahhewan miring sebelah, sempoyongan, dan panggil namanya. Padatelinga pakai lampu (penlight) atau otoscope, periksa adanya radang,cairan, kotoran, dan pertumbuhan abnormal.

N. glossopharingeal. Pada anjing buka mulut rangsang bagianbelakang faring. Pada hewan besar perhatikan cara menelan.

N. vagus (organ dalam) untuk sensorik dan motorik, pada jantungkerjanya inhibitor.

N. spinal accessories. Perhatikan scapula, pada paralisaunilateral salah satu scapula menggantung (kelumpuhan syaraf yangmenginervasi m. trapezius/m. sternocephalicus).

N. hypoglossus. Perhatikan lidah apakah menjulur keluar(paralisa bilateral) atau menjulur ke salah satu mulut (paralisaunilateral) (Boddie,1956).

Syaraf Perifer

Perhatikan aktifitas otot, stimulasi dengan meraba, memijit,menusuk, mencubit dengan jari atau arteri klem atau pinsetchirurgis.

Reflex superficial; Conjunctiva (untuk serabut sensorik daricabang ophthalmic dan cabang maxillaries syaraf cranial V).Cornea (untuk serabut sensorik dari cabang ophthalmic danmaxillaris cabang syaraf cranial V). Pupil (N. opticus: sensorik,N. oculomotorius: motorik). Perineal (N. spinalis) sentuhperineum, perhatikan reaksinya. Pedal (arcus reflex): sentuh,pijit, pinset (cubit) telapak kaki/interdigiti, perhatikan reaksimenarik pada kaki.

Reflex profundal; patella, pada hewan kecil dilakukan dalamkeadaan berbaring, pukul pada ligamentum patellae mediale. Bilareflex bagus m. quardriseps femoris akan berkontraksimendadak/menendang. Tarsal, lakukan perkusi pada tendo achilles,

bila refleksnya bagus maka m. gastrocnemius akan berkontraksi(tampak menendang).

Reflex organic; menelan (koordinasi neuromuscular di daearahpharynx dan oesophagus, gangguan mekanisme ini terjadi padatetanus, keracunan strichnin, tetani, paralyse N. XII dan N. X).respirasi (pusat reflex di medulla oblongata, otak, medullaspinalis daerah thorax). Defekasi (syaraf yang menginervasispincter ani) (Boddie, 1956).

2d) Teknik Restrain Pada Kucing

PEMERIKSAAN KUCING

1. PEMERIKSAAN FISIK PADA KUCING

2. MACAM-MACAM EKTOPARASIT PADA KUCING

3. DIAGNOSA TERHADAP EKTOPARASIT

Pemeriksaan Fisik Pada Kucing

Umum Setelah dilakukan sinyalemen/registrasi dan anamnesa makaselanjutnya dilakukan pemeriksaan umum yang meliputi; Inspeksi dan adspeksi diantaranya melihat, membau, danmendengarkan tanpa alat bantu. Diusahakan agar hewan tenang dantidak curiga kepada pemeriksa. Inspeksi dari jauh dan dekatterhadap pasien secara menyeluruh dari segala arah dan keadaansekitarnya. Diperhatikan pula ekspresi muka, kondisi tubuh,pernafasan, keadaan abdomen, posisi berdiri, keadaan lubangalami, aksi dan suara hewan (Boddie. 1962).

Pulsus, temperatur dan nafas; Pulsus diperiksa pada bagian arterifemoralis yaitu sebelah medial femur (normal: 92-150/menit).

Nafas diperiksa dengan menghitung frekuensi dan memperhatikankualitasnya dengan melihat kembang-kempisnya daerah thoraco-abdominal dan menempelkan telapak tangan di depan cuping bagianhidung (normal: 26-48/menit). Temperatur diperiksa pada rectumdengan menggunakan termometer (normal: 37,6-39,4) (Boddie. 1962).

Selaput lendir.

Conjunctiva diperiksa dengan cara menekan dan menggeser sedikitsaja kelopak mata bawah. Penampakan conjunctiva pada kucingtampak pucat. Membran mukosa yang tampak anemi (warna pucat) danlembek merupakan indikasi anemia. Intensitas warna conjunctivadapat menunjukkan kondisi peradangan akut seperti enteritis,encephalonitis dan kongesti pulmo akut. Cyanosis (warna abu- abukebiruan) dikarenakan kekurangan oksigen dalam darah, kasusnyaberhubungan dengan pulmo atau sistem respirasi. Jaundice (warnakuning) karena terdapatnya pigmen bilirubin yang menandakanterdapatnya gangguan pada hepar. Hiperemi (warna pink terang)adanya hemoragi petechial menyebabkan hemoragi purpura (Boddie.1962).

Sistemik

Sistem Pencernaan

Pakan/minum diberikan untuk melihat nafsu makan dan minum.Kemudian dilihat juga keadaan abdomen antara sebelah kanan dankiri. Mulut, dubur, kulit sekitar dubur dan kaki belakang jugadiamati, serta cara defekasi dan tinjanya. Mulut, Pharynx, dan Oesophagus; Mulut anjing dibuka denganmenekan bibir kebawah gigi atau ke dalam mulut, dan dilakukaninspeksi. Bila perlu, tekan lidah dengan spatel agar dapat

dilakukan inspeksi dengan leluasa seperti bau, mulut, selaputlendir mulut, pharynx, lidah, gusi, dan gigi-geligih sertakemungkinan adanaya lesi, benda asing, perubahan warna, dananomali lainnya. Oesophagus dipalpasi dari luar sebelah kiri danpharynx. (Boddie. 1962). Abdomen; Inspeksi dilakukan pada abdomen bagian kiri dan kanandengan memperhatikan isi abdomen yang teraba serta dilakukanauskultasi dari sebelah kanan ke kiri untuk mengetahuiperistaltik usus. Lakukan pula eksplorasi dengan jari kelingking,perhatikan kemungkinan adanya rasa nyeri pada anus atau rektum,adanya benda asing atau tinja yang keras. (Boddie. 1962).

Sistem Pernafasan

Adanya aksi-aksi atau pengeluaran seperti batuk, bersin hick-up,frekuensi dan tipe nafasnya perlu diperhatikan:

Hidung; Perhatikan keadaan hidung dan leleran yang keluar,rabalah suhu lokal dengan menempelkan jari tangan pada dindingluar hidung. Serta lakukanlah perkusi pada daerah sinusfrontalis. Pharynx, Larinx, Trakea; Dilakukan palpasi dari luar denganmemperhatikan reaksi dan suhunya, perhatikan pula limfoglandularegional, suhu, konsistensi, dan besarnya, lalu bandingkan antaralimfoglandula kanan dan kiri.

Rongga dada; Perkusi digital dilakukan dengan membaringkan kucingpada alas yang kompak, dan diperhatikan suara perkusi yangdihasilkan. Palpasi pada intercostae lalu perhatikan adanya rasanyeri pada pleura dan edeme subcutis. (Boddie. 1962).

Sistem Sirkulasi

Diperhatikan adanya kelainan alat peredaran darah seperti anemia,sianosis, edema atau ascites, pulsus venosus, kelainan padadenyut nadi, dan sikap atau langkah hewan. Periksa frekuensi,irama dan kualitas pulsus atau nadi, kerjakan pemeriksaan secarainspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi pada daerah jantung(sebelah kiri). Perhatikan pula adanya pulsasi di daerah venajugularis dengan memeriksa pada 1/3 bawah leher (Boddie. 1962).

Sistem Limphatica

Dilakukan inspeksi, untuk mengetahui kemungkinan adanyakebengkakan limfoglandula. Limfoglandula yang dapat dipalpasipada kucing yaitu; lgl. submaxillaris, lgl. parotidea, lgl.retropharyngealis, lgl. cervicalis anterior, lgl. cervicalismedius, lgl. cervicalis caudalis, lgl. prescapularis, lgl.axillaris (dapat teraba jika kaki diabduksikan), lgl. inguinalis,lgl. superficialis (pada betina disebut lgl. supramammaria), lgl.poplitea, lgl. mesenterialis. Palpasi dilakukan di daerah lgl,dengan memperhatikan reaksi, panas, besar dan konsistensinyaserta simetrinya kanan dan kiri (Boddie. 1962).

Sistem Lokomotor

Perhatikanlah posisi, cara berdiri dan berjalan hewan. Periksalahmusculi dengan membandingkan ekstremitas kanan dan kiri. Sertamelakukan palpasi. Perhatikan pula suhu, kontur, adanya rasanyeri dan pengerasan. Pemeriksaan tulang seperti musculi

diperhatikan bentuk, panjang dan keadaan. Persendian diperiksadengan cara inspeksi cara berjalan dan keadaan persendian,lakukanlah palpasi apakah ada penebalan, cairan (pada kantongsynovial ataukah pada vagina tendinea) (Boddie. 1962).

Organ Uropoetica

Perhatikanlah sikap pada waktu kencing. Amati air seni (kemih)yang keluar, warnanya, baunya dan adanya anomali (darah, jonjot,kekeruhan dan lain sebagainya). Ginjal; Kucing diperiksa denagn melakukan palpasi pada daerahlumbal. Pada kucing ginjalnya menggantung seperti kue bakpia ataumainan yoyo. Perhatikan reaksi, besar, konsistensi dansimetrinya. Vesica urinaria; Palpasi rongga perut pada waktu isi, kosongkandengan kateter, palpasi pada keadaan kosong dari kemih, rabakemungkinan adanya benda asing (batu, tumbuh ganda) atau adanyapembengkakan/penebalan dinding vesica urinaria. Kateterisasi/pengambilan urin; Kateter diambil sesuai dengankelamin dan besar hewan. Kateter dimasukkan secara legeartis(kateter steril, dengan lubricant yang steril, tidak megiritasidan mengandung antiseptika).

Pemeriksaan urin; Seperti pemeriksaan fisik, warna, kekentalan,adanya benda-benda yang mencurigakan dan bau. Pada pemeriksaanlaboratorium, minimal harus dilakukan pemeriksaan protein, pH,dan endapan, bila perlu ambil darahnya untuk pemeriksaaan urea(BUN; blood urea nitrogen) dan kreatinin (Boddie. 1962).

Sistem Syaraf

Syaraf pusat

1. N. olfactorius (pembau). Pada anjing dan kucing dengan caramendekatkan ikan, daging dan lain sebagainya yang merangsangsyaraf pembau tanpa mendengar atau melihat.

2. N. opticus (penglihatan). Gerakkan jari telunjuk di mukamatanya, perhatikan apakah hewan mengikuti gerakan telunjuk,dan perhatikan reaksi pupil.

3. N. oculomotorius, N. trochlearis, N. abducens. Perhatikanpergerakan palpebrae atas, dan gerakan bola mata sertapupil. Untuk pemeriksaan pupil tutup salah satu mata, bukacepat dan perhatikan reaksinya terhadap sinar.

4. N. trigeminus untuk sensorik, mototrik, dan sekretorik.Lakukan rangsangan dan perhatikan reaksinya pada otot-ototdaerah kepala dan mata, perhatikan saliva dan lakrimasi.Perhatikan adanya hyperaesthesi, paralisa dan adanya sekresiyang berlebihan atau berkurang, perhatikan cara mastikasijuga.

5. N. facialis (wajah). Perhatikan kontur m. facialis, apakahlumpuh bilateral atau muka/bibir menggantung sebelah padakelumpuhan unilateral.

6. N. auditorius (pendengaran/keseimbangan). Perhatikan apakahhewan miring sebelah, sempoyongan, dan panggil namanya. Padatelinga pakai lampu (penlight) atau otoscope, periksa adanyaradang, cairan, kotoran, dan pertumbuhan abnormal.

7. N. glossopharingeal. Pada anjing buka mulut rangsang bagianbelakang pharynx. Pada hewan besar perhatikan cara menelan.

8. N. vagus (organ dalam) untuk sensorik dan motorik, padajantung kerjanya inhibitor.

9. N. spinal accessories. Perhatikan scapulae, pada paralisaunilateral salah satu scapulae menggantung (kelumpuhansyaraf yang menginervasi m. trapezius/m. sternocephalicus).

10. N. hypoglossus. Perhatikan lidah apakah menjulur keluar(paralisa bilateral) atau menjulur ke salah satu mulut(paralisa unilateral) (Boddie. 1962).

Syaraf Perifer

Perhatikan aktifitas otot, stimulasi dengan meraba, memijit,menusuk, mencubit dengan jari atau arteri klem atau pinsetchirurgis.

Reflex superficial; Conjungtiva (untuk serabut sensorik daricabang ophthalmic dan cabang maxillaries syaraf cranial V).Cornea (untuk serabut sensorik dari cabang ophthalmic danmaxillaris cabang syaraf cranial V). Pupil (N. opticus: sensorik,N. oculomotorius: motorik). Perineal (N. spinalis) sentuhperineum, perhatikan reaksinya. Pedal (arcus reflex): sentuh,pijit, pinset (cubit) telapak kaki/interdigiti, perhatikan reaksimenarik pada kaki. Reflex profundal; Patella, pada hewan kecil dilakukan dalam

keadaan berbaring, pukul pada ligamentum patellae mediale. Bilareflex bagus m. quardriseps femoris akan berkontraksimendadak/menendang. Tarsal, lakukan perkusi pada tendo achilles,bila refleksnya bagus maka m. gastrocnemius akan berkontraksi(tampak menendang). Reflex organic; Menelan (koordinasi neuromuscular di daearahpharynx dan oesophagus, gangguan mekanisme ini terjadi padatetanus, keracunan strichnin, tetani, paralyse N. XII dan N. X).respirasi (pusat reflex di medulla oblongata, otak, medullaspinalis daerah thorax). Defekasi (syaraf yang menginervasispincter ani) (Boddie. 1962).

Macam-Macam Ektoparasit Pada Kucing

Tungau (Mites)

Demodex canis

Sarcoptes scabiei var canis

Notoedres cati

Otodectes cynotis

Pneumonyssus caninum

Trombicula minor; T. sarcina

Acomatacarus australiensis

Cheyletiella parasitovorax; C. yasguri

Pinjal (fleas)

Ctenocephalidis canis; Ct. felis

Pulex irritans

Leptopsylla musculi

Notopsyllus fasciatus

Xenopsylla cheopis

Pygiopsylla cangrua

Spilopsyllus cuniculi

Echidnophaga myrmecobii; E. perilis

E. gallinacea

Pinjal (lice)

Trichodectes canis

Heterodoxus spiniger; H. longitarsus

Linognathus setosus

Caplak (ticks)

Ixodes holocyclus; I. australiensis;

I. cornuatus, I. myrmecobii; I. tasmani

Boophilus microplus

Haemaphysalis bancrofi; H. longicornis

Rhipicephalus caungineus

Amblyomma triguttatum queenslandense;

Am. t. triguttatum

Aponomma auruginans

Ornithodorus gurneyi

Lalat (flies)

Stomoxys calcitrans

Nyamuk (mosquitoes)

Anopheles bancrofi; An. farrauti

An. annulipes

Aedes theobadi; Ae. vittiger; Ae. albothorax;

Ae. aegyt; Ae. vigilax culex annulirostris;

Cx. molestus; Cx. fatigans; Cx. australicus

Coquillettidia linealis. Subronto., 2006).

Diagnosa Terhadap Ektoparasit

Penetuan diagnosis pasti dilakukan dengan memeriksa salurantelinga dengan otoskop, setelah dibersihkan dari eksudat danserumen dengan larutan perhidrol (H2O2) 3% atau larutan pencairserumen, yang tersusun dari propilen glikol, asam malat, asamsalisilat dan asam benzoat. Parasit juga dapat diperoleh dengancara memasukkan cairan minyak ke dalam saluran telinga, telingadimasase, lalu disedot secara mikroskopik. Karena adanya radangmaka keluarlah eksudat radang, yang dengan infeksi kuman akanmenghasilkan leleran nanah dengan bau yang menusuk. Oleh rasanyeri dan gatal, kepala digeleng-gelengkan dan bila hanya satutelinga yang menderita posisi kepala akan miring dengan telingayang menderita akan lebih rendah (Subronto., 2006).

Handling & Restrain Pada Kucing

Cara handling & restrain dapat dilakukan dengan 2 cara yaitumanual dan kimia. Cara handling & restrain dengan bahan kimia seperti;

a. Mayor transquillezer (untuk transportasi hewan karenamenimbulkan efek menenangkan)

Golongan Phenotiazine: klorpromazine, promazin, prometazin

Golongan Butyrophenon: haloperodrol, droperidrol

Golongan Alkaloid : reserpin, zylasin

b. Minor transquillezer (sebagai pengendali kerisauan danhisteria)

Benzodiazepam

Medobromad

Kedua macam obat ini menyebabkan sedasi, hewan acuh, kurangresponsif, dan terjadi pengurangan aktivitas lokomotor, diberikandengan cara PO (per-oral), IP (intra-peritoneum), IM (intra-muscular), IV (intra-vena), dan SC (sub-cutan) (Rock., 2007).

Cara Memandikan Kucing dengan Benar

Bagi yang belum terbiasa, mungkin ragu memandikan sendiri kucingkesayangan Anda, padahal kucing sangat suka dimandikan. Dan perludiingat bahwa kucing adalah hewan yang suka kebersihandibandingkan hewan lainnya.

Sebenarnya tidaklah sulit utuk memandikanatau grooming kucing. Dan memang sebaiknyakita biasakan memandikan kucing kesayangankita sendiri tanpa harus pergi ke petshop.Selain bisa hemat tenaga, hemat uang danhemat waktu, juga kebersihan kucing kitalebih terjamin. Di samping itu kucing kitajuga akan lebih dekat dan sayang dengankita. Mulai sekarang jangan ragu lagiuntuk membiasakan diri memandikan kucing kesayangan Anda.

Persiapan alat dan bahan

1. Air hangat/dingin

2. Handuk yang lembut

3. Sikat khusus kucing atau sikat gigi

4. Pengering bulu kucing (hairdryer)

5. Sisir kucing tipe sikat (brush comb)

6. Shampoo kucing atau shampoo obat (shampoo anti kutu, antijamur atau anti bakteri)

7. Kapas

8. Parfum khusus kucing

Kucing sedangdimandikan.

Cara memandikan :

Sebelum dimandikan, periksa bagian-bagian di seluruh tubuhkucing, karena mungkin ada yang sakit. Jamur biasanya menyerang bagian dagu, ketiak, lipatan paha,telapak kaki, ekor dan pangkal ekor. Tungau Scabies paling seringmenyerang bagian telinga luar dan ujung-ujung telingan bagiandalam. Kutu pinjal sering menyerang bagian atas kepala, dagu,ketiak dan lipatan paha. Ingat-ingatlah bagian yang sakittersebut, karena harus terkena shampoo dan disikat pada saatdimandikan.

Setelah semuanya sudah disiapkan, dan seluruh tubuh kucing sudahdiperiksa. Barulah kita mulai dengan pertama-tama tutup lubangtelinga kucing dengan kapas. gunanya agar air tidak bisa masuk kedalam telinganya ketika sedang dimandikan.

Basahi seluruh tubuh kucing dengan air dingin/hangat (kucingkecil sebaiknya dimandikan dengan air hangat), dengan berlahan2sambil digosok pelan agar airnya bisa meresap sampai dasarkulitnya. Pastikan air membasahi seluruh bulu sampai ke kulit.Pengobatan tidak akan efektif bila air dan shampoo tidak mencapaikulit. Pada kucing dengan bulu panjang dan tebal lebih mudahdisemprot menggunakan air bertekanan tinggi.

Kemudian berilah shampo khusus kucing, ratakan shampoo ke seluruhtubuh dari kepala hingga ujung ekornya, sambil dipijat/disisirmenggunakan jari. Hati-hati pada saat memberikan shampoo padadaerah sekitar mata dan hidung (wajah). Usahakan shampoo tidakmasuk ke mata. Setelah merata, sikat dan bersihkan bagian-bagianyang sakit dengan sikat gigi. Hati-hati bila menyikat bagian yang

luka. Pastikan shampoo berada di tubuh selama 5-7 menit agarkutu, jamur dan bakteri penyebab penyakit mati terkena shampooobat.

Bilas/siram seluruh tubuh kucing dengan air hingga bersih.Periksa kembali bagian-bagian yang sakit. Pemberian shampodiulang sekali lagi, sambil membersihkan/menyikat kembali bagian-bagian yang sakit. Ratakan shampoo dan biarkan kembali 5-7 menit,kemudian dibilas sampai bersih, dan pastikan sudah tidak adashampo yang tersisa di bulu-bulunya.

Keringkan kucing dengan handuk yang lembut, kemudian keringkankucing dengan pengering rambut (hairdryer) sambil disisir.Penyisiran bertujuan menghilangkan rambut yang rontok danmempercepat pengeringan rambut.

Pastikan bulu dan seluruh tubuh kucing kering sampai ke kulit,terutama di daerah dengan bulu tebal dan yang agak sulit sepertidaerah perut, kaki belakang, daerah diantara kaki belakang,pangkal ekor dan telapak kaki.

Pengeringan yang tidak sempurna akan menciptakan lingkungan dankelembaban yang cocok bagi tumbuhnya jamur.

Setelah bulu-bulu kucing benar-benar kering dan rapih, makaterakhir semprotlah sedikit parfum khusus kucing.

Cara Membersihkan atau Menyikat Gigi Kucing

Seperti halnya manusia, gigi kucing pun wajib dibersihkan/disikatmenggunakan sikat gigi khusus kucing. Prosesmembersihkan/menyikat gigi, bagi yang belum terbiasa awalnyamungkin terasa cukup sulit, namun setelah terbiasa, prosestersebut menjadi hal yang menyenangkan (menjadi kegiatan hiburan

tersendiri).

Langkah2 dalam proses membersihkan/menyikat gigi kucing sbb :

1. Pilih waktu & tempat yang tepat

Cari waktu & tempat rutin dimana anda dan kucing merasa tenangdan nyaman untuk melakukan ritual pembersihan gigi.

2. Siapkan alat & bahan

Yang paling penting adalah pasta gigi/gel yang digunakan untukmembersihkan gigi. Pasta gigi/gel ini bisa didapat di petshop-petshop, cari yang tidak pedas/rasa mint yang tidak berlebihandan aman bila ditelan. Lebih baik lagi pasta gigi dengan rasamakanan.

Sikat gigi untuk kucing bermacam-macam jenis danmerknya mulai dari yang ditempelkan di ujung jarihingga yang terdiri dari 3 sisi sikat (bisamenyikat permukaan gigi bagian luar, dalam dan atassekaligus). Menggunakan lap/kain kasar yangdijahit/dibentuk agar menyerupai "sarung" untukjari telunjuk pun cukup.

3. Biasakan kucing dengan proses membersihkan gigi. Tidak setiap kucing menikmati giginya dibersihkan, apalagi yangbaru pertama kali dibersihkan. Kucing yang dari kecil sudahterbiasa giginya dibersihkan biasanya menikmati proses

Sikat gigimodel jari.

pembersihan ini. Bahkan mereka merasa tidaknyaman bila giginya tidak dibersihkan.

Biasakan mulutnya dibuka

. Tekan ujung kedua sudut mulut dengan jaritengah dan jempol. Tangan satunyamembuka/menarik ujung depan rahang bawah.Biasakan kucing dengan proses ini sekaligusmembiasakan anda dengan teknik tersebut. Atau bisa juga dengan cara langsung membukapipi dari samping, tanpa harus membuka rahang.

Biasakan pasta gigi/gel & sentuhan jari padagigi/gusi. Oleskan pasta gigi/gel keseluruh permukaan gigidan perbatasan gigi-gusi, sambil memijat-mijatbagian tersebut dengan jari.

Biasakan dengan sentuhan sikat gigi. Setelahterbiasa dengan pasta gigi/gel dan sentuhanjari pada gigi/gusi, baru diperkenalkan dengan sikat gigi.Setelah dioleskan pasta gigi/gel, sikat gigi dengan gerakansirkular/memutar.

Pada awalnya tidak perlu seluruh gigi disikat, cukup gigi taringdan 1-2 gigi disampingnya. Proses ini perlu dilakukan setiap hariagar terbiasa. Hari berikutnya, setelah terbiasa jumlah gigi yangdibersihkan bisa ditambah hingga seluruh gigi bisa dibersihkan.

4. Hentikan proses ketika kucing masih menikmatinya.

Prosesmembersihkan/menyikat gigikucing.

Hentikan proses menyikat gigi ketika kucing masih menikmatinya.Setelah terbiasa diperlukan sekitar 30 detik untuk membersihkangigi di bagian samping. Anda tidak perlu terlalu merisaukankebersihan sisi gigi bagian dalam. Sekali-sekali bagian dalammemang perlu dibersihkan. Pembentukan karang gigi pada sisibagian dalam jauh lebih lambat dari sisi luar.

5. Hentikan segera bila kucing mulai terlihat stress.

Hentikan segera proses pembersihan gigi bila kucing mulaiterlihat stress. Bila dipaksa, berikutnya kucing akan lebih susahdi kendalikan. Berikan penghargaan berupa pujian, belaian ataubahkan makanan kesukaannya bila kucing berlaku baik pada saatpembersihan gigi.

6. Pada awalnya bisa membuat anda & kucing stress.

Pada awalnya proses pembersihan gigi bisa membuat anda & kucingstress. Setelah terbiasa, proses tersebut menjadi hal yangmenyenangkan.

Panduan Memotong Kuku Kucing

Umumnya, semua kucing akan menjaga serta merawat kuku-kukunyadengan baik, yaitu dengan cara memanjat dan mencakar ataumenggaruk-garukkan kuku-kukunya pada benda-benda seperti misalnyabatang-batang pohon, tiang-tiang, dsb.

Kebiasaan kucing yang gemar memanjat serta menggaruk-garukkan

kuku atau cakarnya ini bermanfaat untuk membantu membersihkankukunya sendiri, sekaligus juga dapat untuk mempertajam kukunya.

Bagi Anda para pemilik kucing, sebaiknya menyediakan sebuah tiangpanjat di dekat kandang kucing sebagai tempat menggaruk sekaligusmemanjat dan bermain kucing. Hal ini juga dapat mencegah binatangkesayangan Anda memanjat ataupun menggaruk-garukkan kuku-kukuatau cakar-cakarnya pada perabotan rumah Anda. Tiang panjat(tempat penggarukan) tersebut dapat terbuat dari batang kayu ataubantalan bersarung atau kayu dililit dengan tali-tali, jugasekaligus bisa digantungkan alat bermain bagi anak kucing, dsb.Terdapat berbagai macam bentuk/desain tempat menggaruk dan/ataumemanjat yang dapat dibuat sendiri atyau dibeli si pet shop. Lihat juga : Tempat Menggaruk dan Memanjat

Tiang/bantalan tempat menggaruk dan memanjat kucing.

Memotong kuku kucing diperlukan dan menjadi kewajiban bagipemilik kucing, selain untuk kebersihan dan kesehatan kucing,

juga agar saat kucing tersebut kawin tidak melukai pasangannya.

Disarankan pemilik kucing membiasakan memotong kuku kucing sejakusia dini atau ketika kucing masih kecil, sehingga kucing menjaditerbiasa dipotong kukunya.

Pemotongan kuku kucing sebaiknya dilakukan secara rutin 3-4minggu sekali atau bila Anda merasakan kuku kucing kesayangananda tersebut sudah sangat panjang dan tajam.

Jika pemilik kucing tidak rutin memotong kuku kucing, maka kukutersebut dapat tumbuh memanjang hingga dapat melukai bantalankaki kucing, akibatnya kucing akan merasakan sakit saatmenumpukan kaki mereka.

Anatomi kuku kucing

Kucing mempunyai kuku yang unik. Tidak seperti anjing, kukukucing dapat ditarik keluar dan ke dalam. Dalam keadaan normalkuku kucing tertarik ke dalam dan tersembunyi. Bila kucing sedangmarah atau mencakar, barulah kukunya dikeluarkan.

Manusia yang mempunyai jaringan daging yang berada di bawah kuku.Dalam bahasa Inggris jaringan ini disebut quick. Kucing jugamempunyai jaringan ini, hanya letaknya sedikit berbeda darimanusia. Jaringan ini berwarna merah muda atau pink, berbedadengan warna kuku yang berwarna putih transparan.

Letak dan batas jaringan daging ini perlu diperhatikan agar tidakterpotong pada saat menggunting kuku kucing. Bila terpotong, akanmuncul darah dari jaringan yang terluka dan kucing akan merasakesakitan.

Jadi yang dipotong adalah ujung kukunya saja, jangan sampaiterkena "quick" (bagian yang berwarna pink tersebut).

Gambar di bawah ini menunjukkan batas bagian kuku yang dipotong.

Anatomi kuku kucing dan batas pemotongan kukunya.

Peralatan dan Bahan

Gunting kuku adalah alat utama yang diperlukan bila ingin

memotong kuku. Banyak model dan jenis gunting kuku khusus hewankesayangan yang dijual di petshop-petshop. Gunting kuku yangsering dipergunakan sehari-hari untuk memotong kuku orang jugabisa digunakan.

Pastikan gunting kuku yang akan digunakan benar-benar tajam.Karena bila kurang tajam, bentuk potongan kuku kucing kurangbagus, bahkan kadang-kadang kukunya bisa pecah.

TipeGuillotine Tipe Gunting Gunting kuku

manusia

Berikutnya bisa juga disediakan serbuk perak nitrat atau PK(Kalium Permanganat atau KMnO4). Serbuk PK berwarna merah-ungu,bisa dibeli di apotik-apotik. Serbuk PK atau perak nitrat iniberguna untuk mempercepat berhentinya pendarahan bila daerahquick terpotong.

Bahan ini diperlukan karena pada saat memotong kuku, adakemungkinan Anda tanpa sengaja memotong bagian "quick" (jaringandaging), sehingga mengeluarkan sedikit darah dan anda tidak perlupanik, segera tekan bagian di sekitar kuku yang berdarah untukmengurangi pendarahan.

Serbuk tersebut ditaburkan/ditempelkan ke bagian kuku yangterluka, agar perdarahan segera berhenti. Bila serbuk-serbuk

tersebut tidak tersedia, bisa juga menggunakan tepung jagung.

Seandainya juga tidak ada, maka tidak masalah, anda tetap menekandaerah sekitar kuku tersebut sampai darahnya berhenti sendiri.Normalnya perdarahan akan berhenti kurang lebih dalam waktu 5menit.

Cara Memegang Kucing

Tidak ada patokan yang pasti cara memegang kucing pada saatmemotong kukunya. Yang terpenting kucing merasa nyaman danmeminimalkan pergerakan kucing. Selain itu juga perludiperhatikan reaksi kucing menggigit atau mencakar, sebaiknyaposisi tangan kita pada saat memegang kaki kucing agak jauh darijangkauan mulut kucing.

Yang terbaik umumnya memegang kucing dengan bantuan orang lain,sehingga kucing jauh lebih mudah dikendalikan.

Di bawah ini diberikan gambar-gambar dan foto cara memegangkucing untuk dipotong kukunya.

Cara memegang kucing pada saat memotong kuku

dilakukan. Perhatikan batas kuku dengan daging di bawahnya(quick). Bila terlalu dekat, akan terasa sakit dan mengeluarkandarah.

Yang perlu diperhatikan adalah posisi alat pemotong dengankuku. Masing-masing alat pemotong berbeda cara penggunaannya.Prinsipnya kuku dipotong dari bawah ke atas (vertikal), bukandari samping. Kemungkinan kuku pecah akan semakin besar biladipotong dari samping.

Cara memeganggunting tipeguillotine.

Memotong kukudengan guillotine.

Memotong dengan tipegunting.

Memotong dengan gunting kuku biasa.

3. Potong kuku satu persatu dengan hati-hati.

4. Jangan lupa memotong kuku jempol.

Kukunya terletak lebih dekat pergelangan. Kuku jempol palingjarang dipakai menggaruk, sehingga biasanya lebih panjangdibandingkan kuku lainnya. Pada beberapa kasus yang kukunyajarang sekali dipotong, kuku jempol ini tumbuh melingkar danmenusuk kaki.

Kukujempoljanganlupadipotong.

Hasilkukukucingyangtelahdipotong.

Catatan Penting :

Normalnya kaki depan mempunyai 5 kuku dan 4 kuku pada kakibelakang. Beberapa kucing mempunyai jumlah jari yangberlebih yang disebut polidactyl. Kucing polidactyl bisamempunyai 6 jari pada kaki depan.

Untuk kuku pada kaki belakang sebenarnya tidak perludipotong, karena kuku belakang kucing biasanya tidak terlaludigunakan untuk mengaruk. Anda hanya perlu memotongnya jikakucing akan dikawinkan, agar tidak melukai pasangannya.

Potonglah kuku kucing kesayangan anda secara rutin 3-4minggu sekali atau bila anda merasakan kuku kucingkesayangan anda sudah sangat panjang.

Panduan Membersihkan & Memberi Obat Tetes Telinga Kucing

Sebelum memberikan obat tetes telinga, telinga kucing perludibersihkan terlebih dahulu, karena timbunan kotoran danlilin/cerumen menyebabkan obat tidak bekerja dengan maksimal.

Terdapat tiga macam cara membersihkan telinga kucing yang seringdigunakan dokter hewan, yaitu :

1. Metoda Suction/hisap.

Metoda ini menggunakan alat/mesin penghisap khusus atau balonpenghisap khusus yang terbuat dari karet. Cara ini dilakukan bilakotoran telinga/nanah bersifat agak cair. Digunakan pula untukmembersihkan telinga bagian tengah terutama ketika gendangtelinga telah rusak/sobek.

2. Cara Irigasi.

Cara ini dilakukan dengan memasukkan cairan ceruminolitik yangberfungsi menghancurkan/melepaskan lilin/lotoran dalam telinga.Cairan tersebut kemudian dikeluarkan lagi bersama kotoran yangberasal dari dalam telinga.

3. Cara Mekanis.

Cara ini paling sering dan mudah serta bisa dilakukan sendiri dirumah. Kotoran telinga dibersihkan dengan kapas bertangkai/cottonbud atau sendok cerumen.

Cara Membersihkan Telinga Kucing :

Tetesi saluran telinga dengan cairan pembersih. Cairanpembersih telinga bisa di beli petshop atau dokter hewanyang menyediakan.

Pijat-pijat dengan lembut bagian dasar telinga agar cairanpembersih dapat menyebar dengan rata ke seluruh bagiantelinga.

Biarkan kucing menggeleng-gelengkan kepala agar sisa cairanpembersih dan kotoran dapat keluar.

Bersihkan sisa-sisa cairan pembersih dan kotoran yangterdapat di telinga bagian luar dengan kapas atau tisue.Bersihkan celah/lekukan yang terdapat pada telinga denganmenggunakan cotton bud. Hati-hati saat membersihkanlubang/saluran telinga. Bila ragu-ragu atau takutmenyebabkan luka pada telinga kucing, sebaiknya bawa kucinganda ke dokter hewan. Perhatikan atau tanyakan cara

membersihkan telinga kucing yang baik dan aman pada dokterhewan tersebut.

Tindakan pembersihan telinga diulang hingga semua kotorantelah keluar. Pada saat awal, setidaknya telinga perludibersihkan setiap hari selama beberapa hari berturut-turutagar semua kotoran yang terdapat dalam telinga bisa keluar.

Bersihkan telinga secara rutin seperti yang dianjurkan .Dalam keadaan normal telinga kucing biasanya dibersihkan 2-4minggu sekali atau bila terlihat ada kotoran.

Pemberian Obat Tetes Telinga Kucing :

Setelah telinga dibersihkan, teteskan obat pada telinga yangsakit sesuai petunjuk dokter hewan atau yang tertuliskemasan.

Pijat-pijat dengan lembut bagian dasar telinga agar cairanpembersih dapat menyebar dengan rata ke seluruh bagiantelinga.

Ulangi pemberian obat sesuai petunjuk dokter hewan atauinstruksi yang tertera pada kemasan. Pada saat pemberianobat berikutnya, biasanya telinga tidak perlu dibersihkanlagi, kecuali bila masih terdapat banyak kotoran dalamtelinga.

obat tetes yang mengandung antibiotik harus diberikan setiaphari berturut-turut tanpa terlewat. Pemberian obat jenis inibiasannya dilakukan 2-3 kali setiap harinya. Untuk kasus earmite, pemberian obat harus mengikuti aturan tersendiri.Aturan ini bertujuan memotong silklus hidup kutu/tungau.

Catatan :

Pemberian berbagai macam cairan pembersih atau obat tetes telingadilakukan pada keadaan normal, artinya tidak ada kerusakan padaselaput gendang telinga. Bila ternyata ada kerusakan pada gendangtelinga, sebagian besar obat-obatan tersebut dapat menyebabkankerusakan telinga/iritasi yang lebih parah. Sebaiknya periksakankucing anda ke dokter hewan terdekat.


Recommended