8/19/2019 kalazion REVISI
1/27
Tutorial Klinik
ILMU PENYAKIT MATA
KALAZION
Disusun Oleh :
Antonius Setyo Wio!o "##$%&''(
D!iana Ar)ianti "##$%&''%
"* +arl)y Paren)ra "##$%&'',Anisa -ah.atia "##$,$'%(
-in)y Sa/utri "##$,$'%%
Sri -etno!ati "##$,$'%,
Pria0i Setia)ani "##$,$'%1
Ni2a Nurul Mi3tah "##$,$'%4
Pe.i.in5 :
Senyu. In)rakila6 )r*6 S/*M
KEPANITE-AAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
7AKULTAS KEDOKTE-AN UNS8-SUD D-* MOEWA-DI
SU-AKA-TA
&'$,
0
8/19/2019 kalazion REVISI
2/27
9A9 I
PENDA+ULUAN
Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata
melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi. 1
Pembasahan dan pelicinan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan
sekresi berbagai kelenjar akibat gerakan buka tutup kelopak mata.1,2
Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari
yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur
seperti ektropion, entropion dan blepharoptosis. Untungnya, kebanyakan dari
kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.1,2
Kalaion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar !eibom yang
tersumbat. Pada kalaion terjadi penyumbatan kelenjar !eibom dengan infeksi
ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. "iasanya kelainan ini
dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya.1,2,#
Kalaion terjadi pada semua usia. $ebih sering terjadi terutama usia
dewasa %#&-'& tahun( karena hormon androgen meningkatkan )iskositas sebum.
*etapi kasus pada pediatrik mungkin dapat dijumpai. +
1
8/19/2019 kalazion REVISI
3/27
9A9 II
STATUS PASIEN
I* IDENTITAS
ama *n.
Umur 2' tahun
/enis Kelamin $aki-laki
0uku /awa
Kewarganegaraan ndonesia
gama slam
Pekerjaan 0wasta
lamat Klaten*gl pemeriksaan 1 3ktober 2&1'
o. 4! &&5555
II* ANAMNESIS
A. Keluhan uta.a benjolan di kelopak mata atas kanan dan kiri
B. -i!ayat Penyakit Sekaran5
Pasien datang ke poli mata dengan keluhan terdapat benjolan di
mata sebelah atas kanan dan kiri. "enjolan dirasakan sejak 1 bulan yang
lalu. "enjolan tersebut dirasakan mengganjal, terasa tidak nyeri jika
dipegang, terdapat blobok di pagi hari dan pandangan sedikit terganggu.
!ata silau %-(, mata merah %-(, demam %-(, nrocos %-(, gatal %-(.
* -i!ayat Penyakit Dahulu
1. 4iwayat hipertensi disangkal
2. 4iwayat kencing manis disangkal
#. 4iwayat alergi obat dan makanan disangkal
+. 4iwayat kacamata disangkal
D* -i!ayat Penyakit Keluar5a
1. 4iwayat hipertensi disangkal
2. 4iwayat kencing manis disangkal
#. 4iwayat alergi obat dan makanan disangkal
2
8/19/2019 kalazion REVISI
4/27
+. 4iwayat kacamata disangkal
E* Kesi./ulan Ana.nesis
III* PEME-IKSAAN 7ISIK
A* Kesan u.u.
Keadaan umum baik, compos mentis, gii kesan cukup
9* ;ital Si5n*6 12&78& mm9g
94 8+:7m
442& :7m
t #;.
8/19/2019 kalazion REVISI
5/27
&* ;isus sentralis
)ekat
*idak dilakukan *idak dilakukan
9* ;isus Peri3er
1. Konfrontasi tes *idak dilakukan *idak dilakukan
2. Proyeksi sinar ormal ormal
#. Persepsi warna *idak dilakukan *idak dilakukan
D* Pe.eriksaan Oyekti3
$* Sekitar .ata OD OS
a. tanda radang *idak da *idak da
b. luka *idak da *idak da
c. parut *idak da *idak da
d. kelainan warna *idak da *idak da
e. kelainan bentuk *idak da *idak da
&* Su/er
8/19/2019 kalazion REVISI
6/27
a. mikroftalmus *idak da *idak da
b. makroftalmus *idak da *idak da
c. ptisis bulbi *idak da *idak da
d. atrofi bulbi *idak da *idak da
,* "erakan ola .ata
a. temporal *idak terhambat *idak terhambat
b. temporal superior *idak terhambat *idak terhambat
c. temporal inferior *idak terhambat *idak terhambat
d. nasal *idak terhambat *idak terhambat
e. nasal superior *idak terhambat *idak terhambat
f. nasal inferior *idak terhambat *idak terhambat
1* Kelo/ak .ata
a. pasangannya
1.( edema *idak da *idak da
2.( hiperemi *idak da *idak da
#.( blefaroptosis *idak da *idak da
+.( blefarospasme *idak da *idak da
'.( "enjolan da, *erdapat 1
benjolan ukuran di
palpebra superior
da, *erdapat 1
benjolan ukuran di
palpebra superior
b. gerakannya
1.( membuka *idak tertinggal *idak tertinggal
2.( menutup *idak tertinggal *idak tertinggal
c. rima
1.( lebar 8 mm mm
2.( ankiloblefaron *idak da *idak da
#.( blefarofimosis *idak da *idak da
5
8/19/2019 kalazion REVISI
7/27
d. kulit
1.( tanda radang *idak da *idak da
2.( warna ormal ormal
#.( epiblepharon *idak da *idak da
+.( blepharochalasis *idak da *idak da
'.( >ulnus *idak da *idak da
e. tepi kelopak mata
1.( enteropion *idak da *idak da
2.( ekteropion *idak da *idak da
#.( koloboma *idak da *idak da
+.( bulu mata 6alam batas normal 6alam batas normal
4* Sekitar 5lan)ula
lakri.alis
a. tanda radang *idak da *idak da
b. benjolan *idak da *idak da
c. tulang margo tarsalis *idak da kelainan *idak da kelainan
=* Sekitar sa
8/19/2019 kalazion REVISI
8/27
2.( hiperemi da da
#.( sekret *idak da *idak da
+.( sikatrik *idak da *idak da
'(. "enjolan da 1 benjolan ukuran da 1 benjolan
ukuran
b. konjungti)a palpebra
inferior
1.( edema *idak da *idak da
2.( hiperemi *idak da *idak da
#.( sekret *idak da *idak da
+.( sikatrik *idak da *idak da
'(. "enjolan *idak da *idak da
c. konjungti)a forniks
1.( edema *idak da *idak da
2.( hiperemi *idak da *idak da
#.( sekret *idak da *idak da
+.( benjolan *idak da *idak da
'.(9ematom *idak da *idak da
d. konjungti)a bulbi
1.( edema *idak da *idak da
2.( hiperemis *idak da *idak da
#.( sekret *idak da *idak da
+.( injeksi konjungti)a *idak da *idak da
'.( injeksi siliar *idak da *idak da
;.( 9ematom *idak da *idak da
7
8/19/2019 kalazion REVISI
9/27
e. caruncula dan plika
semilunaris
1.( edema *idak da *idak da
2.( hiperemis *idak da *idak da
#.( sikatrik *idak da *idak da
$$* S
8/19/2019 kalazion REVISI
10/27
$,* Pu/il
a. ukuran # mm # mm
b. bentuk "ulat "ulat
c. letak 0entral 0entral
d. reaksi cahaya langsung Positif Positif
$1* Lensa
a. ada7tidak da da
b. kejernihan /ernih /ernih
c. letak 0entral 0entral
e. shadow test *idak dilakukan *idak dilakukan
$4* or/us >itreu.
a. Kejernihan
b. 4eflek fundus
*idak dilakukan
*idak dilakukan
*idak dilakukan
*idak dilakukan
I;* KESIMPULAN PEME-IKSAAN
OD OS
A* ;isus sentralis
0auh
184 181
9* ;isus /eri3er
Konfrontasi tes *idak dilakukan *idak dilakukan
Proyeksi sinar "aik "aik
Persepsi warna *idak dilakukan *idak dilakukan
* Sekitar .ata 6alam batas normal 6alam batas normal
D* Su/er
8/19/2019 kalazion REVISI
11/27
.ata
+* Kelo/ak .ata *erdapat 1 benjolan di palpebra superior
ukuran
*erdapat 1 benjolan di palpebra superior
ukuran
I* Sekitar saa
uli
6alam batas normal 6alam batas normal
N* Kon0un5ti>a
3orni@
6alam batas normal 6alam batas normal
O* Sklera 6alam batas normal 6alam batas normal
P* Kornea 6alam batas normal 6alam batas normal
* a.era okuli
anterior
6alam batas normal 6alam batas normal
-* Iris "ulat, warna hitam "ulat, warna hitam
S* Pu/il 6iameter # mm, bulat,
sentral
6iameter # mm, bulat,
sentral
T* Lensa Kesan normal Kesan normal
10
8/19/2019 kalazion REVISI
12/27
Doku.entasi 3oto /asien:
"a.ar $* 3kuler 6e:tra-0inistra
"a.ar &* 3kuler 6e:tra
11
8/19/2019 kalazion REVISI
13/27
"a.ar (. 3kuler 0inistra
;* DIA"NOSIS 9ANDIN"
360 Kalaion
360 9ordeolum
;I* DIA"NOSIS
360 Kalaion
;II* TE-API
• !edikamentosa
=iproflo:acin '&&mg, 2 kali sehari, selama ' hari
a 6iclofenac +'&mg , # kali sehari, selama ' hari
=endo !ycos eye ointment 360, oles # kali sehari.
• on !edikamentosa
Kompres air hangat 360 selama 1' menit %+ kali sehari(
12
8/19/2019 kalazion REVISI
14/27
;III* PLANNIN"
•
Kontrol setelah ' hari• Pro ?ksisi Kalaion jika keadaan pasien tidak membaik dalam ' hari
perawatan
IB* P-O"NOSIS
36 30
1. d )itam "onam "onam
2. d fungsionam 6ubia et bonam 6ubia et bonam
#. d sanam "onam "onam
+. d kosmetikum "onam "onam
9A9 III
TIN?AUAN PUSTAKA
13
8/19/2019 kalazion REVISI
15/27
A* De3inisi
Kalaion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar !eibom yang
tersumbat. Pada kalaion terjadi penyumbatan kelenjar !eibom dengan infeksi
ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. "iasanya kelainan ini
dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya.1,2,#
Kalaion adalah radang granulomatosa menahun steril dan idiopatik pada
kelenjar meibom@ umumnya ditandai pembengkakan terbatas yang tidak terasa
sakit dan berkembang dalam beberapa minggu.
Kalaion merupakan peradangan granulomatosa kronik kelenjar meibom
yang terjadi setelah timbulnya hordeulum internal. Kalaion akan terus
tumbuh dan diperlukan eksisi atau suntikan steroid untuk alasan kosmetik atau
jika penglihatan terganggu.
Kalaion merupakan peradangan lipogranulomatosa yang berlokasi di
kelenjar !eibom atau kelenjar eis. Kalaion biasanya berkembang secara
spontan sebagai hasil dari penyumbatan satu atau lebih kelenjar bersifat tidak
nyeri. odulnya berkembang secara lambat dan biasanya tidak sakit dan
eritematosa. $esinya biasanya hilang dalam beberapa minggu sampai beberapa
bulan saat lesinya di drainase baik secara eksternal melalui kulit kelopak mata
atau secara internal melalui tarsus, atau saat lipid yang tertekan difagosit dan
granuloma menghilang. 0ebagian kecil daripada jaringan parut nungkin akan
tetap ada. Kadang-kadang pasien dengan kalaion mungkin mengalami
pengelihatan kabur yang sekunder sampai astigmatisma karena tekanan dari
kalaion terhadap bola mata.
Kalaion terjadi pada semua usia@ sementara pada usia yang ekstrim
sangat jarang, kasus pediatrik mungkin dapat dijumpai. Pengaruh hormonal
terhadap sekresi sabaseous dan )iskositas mungkin menjelaskan terjadinya
penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan. +
14
8/19/2019 kalazion REVISI
16/27
"a.ar %* Kala2ion1
9* Etiolo5i
Kalaion disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar. Kalaion mungkin
timbul spontan sebagai perkembangan dari hordeolum internum. Kalaion
dihubungkan dengan
1. Kurangnya kebersihan %peran kausal yang tepat belum ditetapkan(2. 6ermatitis seboroik
#. cne rosacea
+. "lepharitis kronis
'. Konsentrasi lipid darah tinggi %mungkin resiko dari peningkatan
penyumbatan kelenjar sebasea(
;. $eishmaniasis
8/19/2019 kalazion REVISI
17/27
hormonal terhadap sekresi sabaseous dan )iskositas mungkin menjelaskan
terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan. Pre)alensi
sama antara pria dan wanita.
Kalaion berulang, terutama pada pasien usia lanjut, haru0
mempertimbangkan kondisi yang dapat menyamar sebagai kalaion %misalnya,
karsinoma sebaceous, karsinoma sel skuamosa, karsinoma adneksa
microcystic, *"=(. Kalaion berulang pada anak atau dewasa muda harus
segera e)aluasi untuk konjungti)itis )irus dan hyperimmunoglobulinemia E
(hyper-IgE) sindrom (Job syndrome(.+
D* Anato.i Kelo/ak Mata
Kelopak mata atau palpebra di bagian depan memiliki lapisan kulit yang
tipis, sedangkan di bagian belakang terdapat selaput lendir tarsus yang disebut
konjungti)a tarsal. Pada kelopak terdapat bagian-bagian berupa kelenjar-
kelenjar dan otot. Kelenjar yang terdapat pada kelopak mata di antaranya
adalah kelenjar !oll atau kelenjar keringat, kelenjar Aeis pada pangkal rambut,
dan kelenjar !eibom pada tarsus yang bermuara pada margo palpebra.
0edangkan otot yang terdapat pada kelopak adalah !. 3rbikularis 3kuli
dan !. $e)ator Palpebra. Palpebra diperdarahi oleh rteri Palpebra. Persarafan
sensorik kelopak mata atas berasal dari ramus frontal n. >, sedangkan kelopak
mata bawah dipersarafi oleh cabang ke n. >.
Pada kelopak terdapat bagian-bagian
1. Kelenjar
• Kelenjar 0ebasea
• Kelenjar !oll atau Kelenjar Keringat
• Kelenjar Aeis pada pangkal rambut, berhubungan dengan folikel rambut
dan juga menghasilkan sebum
• Kelenjar !eibom %Kelenjar *arsalis( terdapat di dalam tarsus. Kelenjar
ini menghasilkan sebum %minyak(.
2. 3tot-otot Palpebra
• !. 3rbikularis 3kuli
16
8/19/2019 kalazion REVISI
18/27
"erjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah, dan terletak di
bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat otot
orbikularis okuli yang disebut sebagai !. 4ioland. !. 3rbikularis
berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi . Basialis.
• !. $e)ator Palpebra
"ererigo pada nulus Boramen 3rbita dan berinsersi pada *arsus tas
dengan sebagian menembus !. 3rbikularis 3kuli menuju kulit kelopak
bagian tengah. 3tot ini dipersarafi oleh . yang berfungsi untuk
mengangkat kelopak mata atau membuka mata.
#. 6i dalam kelopak mata terdapat
• *arsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di dalamnya atau
kelenjar !eibom yang bermuara pada margo palpebra
• 0eptum 3rbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita
merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan
• *arsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada
seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. *arsus %tediri atas jaringan
ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar
!eibom %+& buah di kelopak mata atas dan 2& buah di kelopak bawah(
• Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah . Palpebrae
• Persarafan sensorik kelopak mata atas dapat dibedakan dari remus frontal
. >, sedang kelopak bawah oleh cabang ke saraf ke > %. >2(.
Konjungti)a tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat
dengan melakukan e)ersi kelopak. Konjungti)a tarsal melalui forniks menutup
bulbus okuli. Konjungti)a merupakan membrane mukosa yang mempunyai sel
goblet yang menghasilkan musin.
Cerakan palpebra
1. !enutup Kontraksi !. 3rbikularis 3kuli %.>( dan relaksasi !.
$e)ator Palpebra superior. !. 4iolani menahan bagian belakang palpebra
terhadap dorongan bola mata.
17
8/19/2019 kalazion REVISI
19/27
2. !embuka Kontraksi !. $e)ator Palpebra 0uperior %.(. !. !uller
mempertahankan mata agar tetap terbuka.
#. Proses "erkedip %"link( 4efleks %didahului oleh stimuli( dan 0pontan
%tidak didahului oleh stimuli(. Kontraksi !. 3rbikularis 3kuli Pars
Palpebra. 1,2
E* Pato3isiolo5i
Kalaion merupakan radang granulomatosa kelenjar !eibom. odul
terlihat atas sel imun yang responsif terhadap steroid termasuk jaringan ikat
makrofag seperti histiosit, sel raksasa multinucleate plasma,
sepolimorfonuklear, leukosit dan eosinofil.
Kalaion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak
hiperemik, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar
preaurikuler tidak membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan
bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada
mata tersebut.#
Produk-produk hasil pemecahan lipid %lemak(, mungkin dari enim-
enim bakteri yang berupa asam lemak bebas, mengalami kebocoran dari jalur
sekresinya memasuki jaringan di sekitarnya dan merangsang terbentuknya
respon inflamasi. !assa yang terbentuk dari jaringan granulasi dan sel-sel
radang ini membentuk kalaion. 9al ini dapat membedakan kalaion dari
hordeolum, yang merupakan reaksi radang akut dengan leukosit P! dan
nekrosis disertai pembentukan pus. amun demikian, hordeolum dapat
menyebabkan terbentuknya kalaion, dan sebaliknya.+
Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar,
kemungkinan karena enim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan
mengakibatkan inflamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara
kalaion dengan hordeolum internal atau eksternal %terutama proses piogenik
yang menimbulkan pustul(, walaupun kalaion dapat menyebabkan hordeolum,
begitupun sebaliknya. 0ecara klinik, nodul tunggal %jarang multipel( yang agak
18
8/19/2019 kalazion REVISI
20/27
keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal. ?)ersi palpebra
mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi.+
4iwayat blefaritits, hordeolum dan penyumbatan spontan yang terjadi
pada saluran kelenjar !eibom menyebabkan terjadinya sumbatan pada
drainase normal kelenjar !eibom. 0umbatan pada drainase normal kelenjar
!eibom menyebabkan terjadinya penumpukkan sekresi kelenjar !eibom.
Penumpukkan sekresi tersebut akan menimbulkan terjadinya reaksi
inflamasi7peradangan pada kelenjar !eibom sehingga timbul jaringan
granulasi7 jaringan ikat dan hialin dan peradangan kronis pada kelenjar
!eibom yang disebut dengan kalaion. !asa yang terbentuk dari jaringan
granulasi tersebut tampak sebagai nodul pada kelopak mata yang tidak nyeri,
teraba keras dan terfiksir pada tarus.+
7* Mani3estasi Klinis
1. "enjolan pada kelopak mata, tidak hiperemis dan tidak ada nyeri tekan.
2. Pseudoptosis
#. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat
tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.
+. Konjungti)a pada daerah tersebut merah dan meninggi.
'. 6apat sembuh atau hilang sendiri karena diabsobsi spontan. 2,#
"* Pene5akan Dia5nosis
6iagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak
mata. Kadang saluran kelenjar !eibom bisa tersumbat oleh suatu kanker kulit,
untuk memastikan hal ini maka perlu dilakukan pemeriksaan biopsi. Pemeriksaan histopatologi dilakukan bila kalaion terjadi berulang kali
sehingga dicurigai keganasan.
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang umum dilakukan pada pasien dengan kalaion adalah
pemeriksaan fisik pada kelopak mata pasien.
In/eksi : pada pemeriksaan secra inspeksi dapat dilihat adanya nodul pada
kelopak mata atas atau bawah, dimana nodul menonjol ke arah
19
8/19/2019 kalazion REVISI
21/27
konjungti)a dan tampak adanya daerah berwarna kemerahan
pada palpebra bagian dalam.
Pal/asi : pada pemeriksaan secara palpasi dapat ditemukan adanya masa
yang keras dan terfiksasi pada tarsus.
2. Pemeriksaan 9istopatologi. Pemeriksaan histopatologi dilakukan bila
kalaion terjadi berulang kali sehingga dicurigai keganasan.#
#. Pemeriksaan *onografi
Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan tekanan intra okuler %*3(
pada mata. "iasanya tidak terjadi peningkatan, namun pemeriksaan tetap
dilakukan untuk memperkuat diagnosis+. Pemeriksaan 6arah $engkap
Kadang kalaion dapat diikuti infeksi pada mata. 0elain itu juga untuk
membedakan antara kalaion dan herdeolum.
'. Pemeriksaan $ipid 0erum
6igunakan untuk memperkuat diagnosis.
+* Penatalaksanaan
Kalaion yang kecil dan tanpa disertai nyeri dapat diabaikan. Pengobatan
secara konser)atif seperti pemijatan pada palpebra, kompres hangat, dan
steroid topikal ringan biasanya dapat berhasil dengan baik. Pada sebagian besar
kasus, pembedahan hanya dilakukan bila pengobatan selama berminggu-
minggu tidak membuahkan hasil.
0ebagian besar kalaion berhubungan dengan kalaion lain yang
berlokasi di bagian yang lebih dalam dari palpebra. si dari kalaion marginalis
murni akan menyatu bila 2 buah kapas didorong ke arah tepi palpebra dari
kedua sisinya. /ika isi kalaion tidak dapat dikeluarkan, lakukan insisi distal
kalaion dan isinya dikerok.
Penatalaksanaan dari kalaion meliputi kompres hangat, antibiotik
setempat dan sistemik, serta insisi. Kadang dapat sembuh atau hilang sendiri
karena diabsorbsi. 6apat dilakukan ekskokleasi isi abses di dalamnya atau
ekstirpasi.2,# "ila lesi kecil dapat diberikan injeksi steroid intralesi atau sebagai
kombinasi dari operasi.# Dang dikeluarkan hanyalah pus, kuretase atau kerokan
yang berlebihan dapat memperluas infeksi dengan rusaknya jaringan. 0teriod
20
8/19/2019 kalazion REVISI
22/27
topikal diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi peradangan kronis yang
dapat menimbulkan sikatrik.
Pada abses palpebra pengobatan dilakukan dengan insisi dan drainase.
"ila perlu diberi antibiotik lokal dan sistemik. nalgetik dan sedatif diberikan
bila sangat sakit.2
!engingat kalaion adalah peradangan, maka terapinya bersifat anti
peradangan.
1( !enggunakan kompres hangat selama kira-kira 1' menit, 2-+ kali sehari
Penanganan konser)atif kalaion adalah dengan kompres air hangat 1'
menit %+ kali sehari(. lebih dari '&E kalaion sembuh dengan pengobatan
konser)atif. 3bat tetes mata atau salep mata jika infeksi diperkirakan
sebagai penyebabnya.
2( njeksi steroid untuk mengurangi inflamasi
njeksi steroid ke dalam kalaion untuk mengurangi inflamasi, jika tidak
ada bukti infeksi. 0teroid menghentikan inflamasi dan sering
menyebabkan regresi dari kalaion dalam beberapa minggu kemudian.
njeksi &,2 F 2 ml triamsinolon ' mg7ml secara langsung ke pusat kalaion,
injeksi kedua mungkin diperlukan. Komplikasi dari penyuntikan steroid
meliputi hipopigmentasion, atropi, dan potensial infeksi.
#( *indakan bedah jika gumpalan tersebut tidak dapat hilang.
a. ?ksisi kalaion. /ika perlu, buatlah insisi )ertikal pada permukaan
konjungti)a palpebra. Untuk kalaion yang kecil, lakukan kuretase pada
granuloma inflamasi pada kelopak mata. Untuk kalaion yang besar, iris
granuloma untuk dibuang seluruhnya =auter atau pembuangan kelenjar
meibom %yang biasa dilakukan(. Untuk kalaion yang menonjol ke
kulit, insisi permukaan kulit secara horisontal lebih sering dilakukan
daripada lewat konjungti)a untuk pembuangan seluruh jaringan yang
mengalami inflamasi.
21
8/19/2019 kalazion REVISI
23/27
"a.ar ,* Eksisi1
b. ?skokleasi Kalaion.
*erlebih dahulu mata ditetes dengan anestesi topikal pantokain. 3bat
anestesia infiltratif disuntikkan dibawah kulit di depan kalaion.
Kalaion dijepit dengan klem kalaion dan kemudian klem dibalik
sehingga konjungit)a tarsal dan kalaion terlihat. 6ilakukan insisi tegak
lurus margo palpebra dan kemudian isi kalaion dikuret sampai bersih.
Klem kalaion dilepas dan diberi salep mata.2
I* Pro5nosis
Pasien yang memperoleh perawatan biasanya memperoleh hasil yang
baik. 0eringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang
sama akibat drainase yang kurang baik. Kalaion yang tidak memperoleh
perawatan dapat mengering dengan sendirinya, namun sering terjadi
peradangan akut intermiten.
Kalaion rekuren atau berulang, terutama yang terjadi di tempat yang
sama meskipun telah dilakukan drainase dengan baik sebelumnya, harus
dipertimbangkan adanya suatu keganasan berupa karsinoma sel sebasea. "iopsi
langsung dengan potongan beku perlu dilakukan. 1,2,+,'
nsisi yang kurang baik dapat menyebabkan terbentuknya tonjolan.
0edangkan insisi yang terlalu dalam dapat menyebabkan timbulnya fistula dan
jaringan parut. 0untikan kortikosteroid intralesi dapat menimbulkan hilangnya
pigmentasi pada kulit. Pada pasien tertentu, pemberian kortikosteroid dapat
22
8/19/2019 kalazion REVISI
24/27
menimbulkan peningkatan tekanan intra okular. Kuretase dan drainase yang
inadekuat dapat menyebabkan berulangnya atau berkembangnya suatu
granulomata.
Pasien yang memperoleh perawatan biasanya memperoleh hasil yang
baik. 0eringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang
sama akibat drainase yang kurang baik. Kalaion yang tidak memperoleh
perawatan dapat mengering dengan sendirinya, namun sering terjadi
peradangan akut intermiten.
?* Ko./likasi
4usaknya sistem drainase pada kalaion dapat menyebabkan trichiasis,
dan kehilangan bulu mata. Kalaion yang rekuren atau tampat atipik perlu
dibiopsi untuk menyingkirkan adanya keganasan. stigmatisma dapat terjadi
jika massa pada palpebra sudah mengubah kontur kornea. Kalaion yang
drainasenya hanya sebagian dapat menyebabkan massa jaringan granulasi
prolapsus diatas konjungti)a atau kulit. #
a. stigmatisma
Kelainan refraksi sehingga sinar tidak bisa difokuskan pada satu titik. 9al
ini bisa disebabkan oleh kalaion yang massa nya besar, sehingga massa
tersebut menekan permukaan kornea yang mengakibatkan terjadinya
perubahan kelengkungan kornea. Kelengkungan kornea yang bertambah
mengakibatkan berkas cahaya yang masuk ke retina tidak difokuskan pada
satu titik dengan tajam tetapi pada 2 titik , sehingga bayangan yang
dihasilkan tampak silendris.
b. !eibomianitis
nfeksi pada kelenjar meibom dapat terjadi jika kalaion terkontaminasi oleh
debu atau pun bakteri dan )irus yang di akibatkan oleh kurangnya personal
higiene seseorang terutama pada daerah kelopak mata, 0ehingga terjadi
peradangan pada kelenjar meibom.
c. "lefaritistarsus superior
23
8/19/2019 kalazion REVISI
25/27
Peradangan pada kelopak mata yang biasanya disebabkan oleh infeksi dan
alergi. "lefaritis dapat terjadi jika kebersihan kelopak mata tidak
diperhatikan, selain itu insisi pada kalaion yang tidak steril juga dapat
menyebabkan peradangan pada kelopak mata.
d. 3bstruksi duktus lakrimalis
Penyumbatan kelenjar air mata, hal ini terjadi jika massa kalaion besar.
0ehingga akan menekan kelenjar lakrimalis, hal ini mengakibatkan saluran
kelenjar air mata menjadi tersumbat dan kehilangan fungsinya
e. *rikiasis
dalah suatu keadaan dimana bulu mata mengarah kebola mata sehingga
kornea tergores, hal ini terjadi jika kalaion tidak ditangani dengan benar
sehingga menyebabkan blefaritis. Peradangan pada kelopak mata dapat
menyebabkan pembentukan parut, pembentukan parut yang sempurna pada
konjungti)a tarsus superior menyebabkan perubahan bentuk pada tarsus.
0ehingga mengakibatkan pertumbuhan bulu mata abnormal.
f. 9ordeolum internum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. 9ordeulum internum
merupakan komplikasi lanjutan dari meibomianitis.
g. 3bstruksi duktus lakrimalis
Penyumbatan kelenjar air mata, hal ini terjadi jika massa kalaion besar.
0ehingga akan menekan kelenjar lakrimalis, hal ini mengakibatkan saluran
kelenjar air mata menjadi tersumbat dan kehilangan fungsinya.2
9A9 I;
PENUTUP
24
8/19/2019 kalazion REVISI
26/27
A* Kesi./ulan
"erdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi terhadap
pasien, pasien di diagnose dengan 360 Kalaion. Pasien diberikan terapi
medika mentosa berupa =iproflo:acin '&&mg 2 kali sehari selama ' hari
sebagai antibiotika sistemik, a 6iclofenac +'&mg # kali sehari selama ' hari
sebagai analgetik dan anti inflamasi serta diberikan =endo !ycos eye
ointment 360 oles # kali sehari sebagai antibiotika dengan kortikosteroid
topical.
9* Saran
Kebiasaan sehari-hari seperti tidur cukup, pajanan sinar matahari tidak
terlalu sering, olah raga, dan udara segar mungkin dapat bermanfaat bagi
kesehatan dan kebersihan kulit dan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada
palpebra. 0tress sering dikaitkan dengan kejadian kalaion berulang, meskipun
peranannya sebagai penyebab belum dapat dibuktikan.+
0elalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di
sekitar mata dan "ersihkan minyak yang berlebihan di tepi kelopak mata
secara perlahan. !enjaga kebersihan wajah, membiasakan mencuci tangan
sebelum menyentuh wajah, dan menjaga kebersihan peralatan kosmetik mata.
DA7TA- PUSTAKA
25
8/19/2019 kalazion REVISI
27/27
1. lyas 0, !ailangkay 99", *aim 9, 0aman 4, 0imarwata !, Gidodo P0
%eds(. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasisa !edokteran .
?disi ke-2. /akarta 0agung 0eto. 2&1&. p ;&-;1
2. lyas 0. Ilmu Penyakit Mata. ?disi keempat. /akarta BK Uni)ersitas
ndonesia. 2&12. p +-'
#. !ansjoer dkk. !apita "elekta !edokteran. /ilid ?disi Ketiga. /akarta
!edia esculapius BK U. 2&&