KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga laporan proposal yang berjudul “Korelasi Antara Status Sosial Ekonomi
Orangtua Mahasiswa dengan Tanggung Jawab Mahasiswa di Asrama” ini dapat selesai dalam
waktu yang telah ditentukan.
Penulisan proposal ini tidak mungkin selesai tanpa bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, terutama Bapak Drs. H. Fansuri M. Pd selaku Dosen Mata Kuliah Metodologi
Penelitian yang memberikan petunjuk dan arahan, dan juga rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD
Berasrama Banjarbaru yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini.
Penulis sadar bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki, sehingga penulis terbuka untuk menerima saran maupun
kritik untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkannya dan apa yang telah penulis kerjakan ini tidak menjadi hal yang sia-sia. Amin
Ya Robbal Alamin.
Banjarbaru, Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ........................................................................3
C. Batasan Masalah ....................................................................................................4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................4
E. Kegunaan Hasil Penelitian .....................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori.......................................................................................................6
1. Status sosial ekonomi orangtua dan pembentukan kepribadian.......................6
2. Korelasi antara status sosial ekonomi dengan tanggung jawab di asrama.....13
B. Kerangka berpikir .................................................................................................15
C. Hipotesis ..............................................................................................................17
BAB III PROSEDUR PENELITIAN .................................................................................18
A. Metode Penelitian ................................................................................................18
B. Populasi dan Sampel ............................................................................................21
C. Instrument Penelitian............................................................................................24
D. Teknik Pengumpulan Data………………............................................................26
E. Teknik Analisis Data…………………………………………………………...32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................39
1. Analisis dan pembahasan status sosial ekonomi orangtua mahasiswa S1 PGSD
berasrama Banjarbaru……………………………….............................................39
2. Analisis dan pembahasan tanggung jawab mahasiswa S1 PGSD berasrama
Banjarbaru………………………………………………………………………….40
3. Hubungan antara status sosial ekonomi orangtua mahasiswsa dengan tanggung jawab
mahasiswa di asrama PGSD Banjarbaru…………………………………..………..43
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………...47
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk
membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kepribadian yang tangguh agar dapat
bersaing dan mempertahankan diri dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan dari
berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang
dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan baik melalui pendidikan
formal maupun non formal. Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan
perubahan dan pembaharuan, sebagaimana dijelaskan dalam GBHN 1999 antara lain
menetapkan pokok-pokok kebijakan yang singkat, yaitu (1) mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat
Indonesia menuju manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan
anggaran pendidikan secara berarti, (2) memberdayakan lembaga pendidikan baik
sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan
serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai, (3) Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang
diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem
pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
Pendidikan bukan hanya menciptakan manusia yang terdidik dari segi
pengetahuannya saja, akan tetapi dalam segi kepribadiannya pula. Oleh karena itu,
pendidikan kepribadian amat penting dilaksanakan di dalam sebuah lembaga pendidikan
baik formal maupun non formal. Cakupan yang lebih sempit lagi kaitannya dengan
penyelenggaraan pendidikan kepribadian pada lembaga non formal yaitu pada pendidikan
berasrama. Tolak ukur keberhasilan suatu pendidikan bersarama dapat dilihat dari
kepribadian manusia yang di didiknya, baik di pandang dari segi pengetahuannya
maupun dari segi tanggung jawab yang dilaksanakan oleh anggota asrama tersebut.
Sedangkan definisi Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar
kita menerima sesuatu yang di namakan hak. Tanggung jawab merupakan perbuatan
yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa tanggung
jawab, maka semuanya akan menjadi kacau. Bagaimanapun juga tanggung jawab
menjadi nomor satu di dalam kehidupan seseorang. Dengan kita bertanggung jawab,kita
akan dipercaya orang lain, selalu tepat melaksanakan sesuatu, mendapatkan hak dengan
wajarnya. Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya, mungkin di sebabkan
oleh hal hal yang membuat orang itu lebih memilih melakukan hal di luar tanggung
jawabnya. Sebagai contohnya, seorang mahasiswa yang tinggal di lingkungan asrama
mempunyai tanggung jawab untuk mematuhi dan mengikuti tata tertib asrama, tapi
karena berbagai faktor, maka seorang mahasiswa itu mungkin saja melalaikan tanggung
jawabnya tersebut. Jika kita melalaikan tanggung jawab,maka kualitas dari diri kita
mungkin akan rendah. Maka itu,tanggung jawab adalah suatu hal yang sangat penting
dalam kehidupan,karena tanggung jawab sangat mempengaruhi kualitas kita sebagai
seorang individu.
Dan kaitannya dengan Kondisi ekonomi orangtua adalah kenyataan yang terlihat
atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orangtua dan kemampuan orangtua
dalam memenuhi kebutuhannya (Depdikbud dalam Heini 1999:21). Dari pengertian
tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan ekonomi keluarga yang
utama adalah usaha keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan sehingga dapat mencapai
kemakmuran. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Pemenuhan tersebut harus dilakukan dalam keadaan sumber-sumber yang
dimiliki terbatas dihadapkan dengan kebutuhan yang alternatif. Kondisi ekonomi
orangtua dalam kehidupan sehari-hari tergantung pada dua hal yang saling berhubungan
yaitu adanya kebutuhan keluarga yang tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya
dan jumlah sumber-sumber yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut
Gerungan (2004:196) keadaan ekonomi keluarga tentulah berpengaruh terhadap
perkembangan anak-anak, apabila diperhatikan bahwa dengan adanya perekonomian
yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di keluarganya itu lebih luas, ia
akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam
kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada prasarananya.
Berdasarkan berbagai definisi di atas, maka status sosial ekonomi orangtua
mahasiswa erat kaitannya dengan tanggung jawab yang ditunjukkan mahasiswa tersebut
saat tinggal di asrama. Karena sebelum mereka berada di asrama, mereka terlebih dahulu
mendapat pembentukan kepribadian di lingkungan keluarga dan sekolah. Ada
kemungkinan seorang mahasiswa yang status sosial ekonomi keluarganya berada pada
tingkat ekonomi menengah ke atas menunjukkan tanggung jawab yang berbeda dengan
mahasiswa yang status sosial ekonomi keluarganya berada pada tingkat ekonomi
menengah ke bawah. Oleh sebab itu, di butuhkan penelitian yang lebih lanjut untuk
mengetahui korelasi tersebut.
B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian masalah yang akan digali dalam penelitian ini, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa S1 PGSD Berasrama
Banjarbaru.
2. Adakah perbedaan tanggung jawab yang dilaksanakan mahasiswa PGSD selama berada di
asrama dengan berada di tempat tinggal sendiri (rumah).
3. Apakah ada hubungan (Korelasi) antara kondisi sosial ekonomi dan pendidikan orangtua
terhadap tanggung jawab yang dilaksanakan mahasiswa ketika berada di asrama.
C. BATASAN MASALAH
Mengingat permasalahan ini cukup luas, maka perlu diberikan batasan masalah agar
terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan di teliti sebagai berikut:
1. Gambaran status sosial ekonomi orangtua oleh masing-masing mahasiswa S1 PGSD
Berasrama Banjarbaru tahun 2009/2010.
2. Perbedaan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh masing-masing mahasiswa S1
PGSD selama berada di asrama dengan berada di tempat tinggal sendiri (rumah).
3. Hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan tanggung jawab yang
dilaksanakan mahasiswa di asrama.
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa S1 PGSD
Berasrama Banjarbaru tahun 2009/2010.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tanggung jawab yang dilaksanakan mahasiswa
S1 PGSD ketika berada di asrama dengan berada di tempat tinggal sendiri (rumah).
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua
masing-masing mahasiswa dengan tanggung jawab yang dilaksanakan mahasiswa
tersebut.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi sosial ekonomi orangtua mahasiswa
dengan tanggug jawab yang dilaksanakan mahasiswa tersebut.
E. KEGUNAAN HASIL PENELITIAN (MANFAAT) PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan informasi dan tolak ukur
bagi mahasiswa S1 PGSD Berasrama agar bisa lebih meningkatkan kualitas diri terutama
dalam hal tanggung jawab di asrama.
2. Manfaat Praktis
Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memenuhi tugas mata kuliah
metodologi penelitian dengan dosen pengampu Drs. H. Fansuri M.Pd.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, karena dalam penelitian ini peneliti
ingin membandingkan dan mengetahui hubungan atau pengaruh dari berbagai variabel
yang diteliti (Sugiyono, 2002).
Menurut Sugiyono (2002) Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian
ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala tertentu.
Sesuai permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini maka metode yang dapat
digunakan dalam permasalahan ini adalah metode penelitian penjelasan (explanatory
research) yaitu metode yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis, variabel didefinisikan sebagai atribut
seseorang, atau subyek yang mepunyai “variasi” antara satu orang dengan orang yang lain
atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Jadi variabel adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.
Hubungan variabel dalam penelitian adalah hubungan kausal, yaitu hubungan
yang bersifat sebab akibat. Metode ini digunakan dalam penelitian karena penelitian ini
mempunyai maksud untuk mencari hubungan atau korelasi antara variabel status sosial
ekonomi orangtua mahasiswa dengan variabel tanggung jawab mahasiswa di asrama.
Sedangkan menurut M. Subana, dkk (2000:135) korelasi adalah suatu kegiatan
menganalisis data tentang hubungan/kaitan antar variabel dalam suatu penelitian.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat diperoleh penjelasan tentang
hubungan kedua variabel. Variabel yang diteliti meliputi Variabel independent (bebas)
adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan
variabel dependent (terikat) adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi
variabel independent.Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel
bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak
bebas atau variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y).
Dalam penelitian ini,variabel terikat/dependent (Y) yang diteliti yaitu tanggung
jawab mahasiswa di asrama meliputi kesungguhan dalam melaksanakan tugas di asrama
sampai tuntas, memiliki rasa bangga terhadap tugas yang diberikan kepadanya, memiliki
komitmen setia terhadap tugas dan kewajibannya, dan memiliki jiwa kepemimpinan di
asrama.
Sedangkan variabel bebas/independent (X) yang diteliti dalam penelitian ini
adalah Status Sosial Ekonomi orangtua mahasiswa mencakup pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, jumlah anggota keluarga, kesejahteraan dan kepemilikan asset.
Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat dalam
gambar konstelasi hubungan antara variabel berikut.
→
Keterangan :
X = Status Sosial Ekonomi Orangtua
Y = Tanggung jawab
X Y
Operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator
Tanggung jawab
(dependent/Y)
1. Melaksanakan tugas di
asrama sampai tuntas
2. Memiliki rasa bangga
terhadap tugas yang
diberikan kepadanya
3. Memiliki komitmen setia
terhadap tugas dan
kewajibannya di asrama
4. Memiliki jiwa
kepemimpinan di asrama
a. Mengikuti kegiatan kebersihan
(lingkungan, kamar,dan taman)
b. Mengikuti kegiatan ekstra
(berkebun, pengembangan diri,
pramuka, dan senam)
c. Mengikuti kegiatan keagaman
(shalat berjamaah di mushala,
tadarus)
d. Melaksanakan jadwal petugas
shalat berjamaah di mushala
e. Mengikuti dan mengisi Kultum
di mushala
f. Melaksanakan tugas
kepengurusan di dalam blok
(ketua, sekretaris, bendahara,
dan anggota)
g. Melaksanakan tugas organisasi
di asrama (lurah, Pak RT, Bu
RT, dan seksi-seksi)
Status Sosial
Ekonomi orangtua
(independent/X)
1. Status Sosial
2. Status Ekonomi
h. Jenjang pendidikan
i. Pekerjaan
j. Kesejateraan
k. Jumlah penghasilan
l. Kepemilikan asset atau
kekayaan
B. Populasi dan Sampel
Menurut Wahyu (1996:61) populasi adalah sesuatu atau benda atau hal lain yang
menjdi objek penelitian.
Menurut Burhan Nurgiyantoro, dkk (2002 : 20) populasi adalah keseluruhan
anggota subyek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik. Sedangkan menurut
Sugiyono (1998:57) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ;
obyek/subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudiaan ditarik kesimpulan.
Dengan demikian populasi adalah sejumlah individu yang memiliki persamaan
karakteristik yang ditentukan oleh peneliti untuk diteliti dan dipelajari, sehingga
diperoleh suatu kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S-1 PGSD Berasrama
FKIP Unlam semester VI di Banjarbaru tahun 2010 yang berjumlah 61 orang.
Jumlah mahasiswa berasrama Blok D putra terdiri dari 21 orang dan jumlah
mahasiswi berasrama putri Blok A dan B terdiri dari 40 orang dengan masing-masing
Blok 19 orang, sehingga jumlah populasi penelitian seluruhnya adalah 60 orang.
Tabel 2
Jumlah populasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama Semester VI
No Nama Mahasiswa Jenis Kelamin Blok
1 Nurhidayati Perempuan A
2 Musfi Rosmaini Perempuan A
3 Nina Maulidia Perempuan A
4 Yuli yana Perempuan A
5 Khusnul Qotimah Perempuan A
6 Feny Norjannah Perempuan A
7 Laila Pitriani Perempuan A
8 Nana Norliani Perempuan A
9 Fathul Jannah Perempuan A
10 Mariyana Perempuan A
11 Wahyu Setyo Agustina Perempuan A
12 Rahmila Sari Perempuan A
13 Mahfuzatul Husna Perempuan A
14 Nurul Azizah Perempuan A
15 Maida Mustika Perempuan A
16 Asri Fatimah Perempuan A
17 Eka Fitriani Perempuan A
18 Santi Sartika Perempuan A
19 Noorlatifah Perempuan A
20 Afdah Perempuan A
21 Siti Zubaidah Perempuan B
22 Dewi Nur Utami Fithria Perempuan B
23 Megawati Perempuan B
24 Syafariatul Jannah Perempuan B
25 Noviecka Wieyanthi Perempuan B
26 Aulia Azizah Perempuan B
27 Hadiatul Hasanah Perempuan B
28 Choirun Nisa Perempuan B
29 Ita Perempuan B
30 Paulina Rohana Perempuan B
31 Aulia Rahmi Perempuan B
32 Dasimah Perempuan B
33 Sri Widiastutik Perempuan B
34 Nurliani Perempuan B
35 Ukhti Fada Uhara Perempuan B
36 Noorhayati Perempuan B
37 Salasiah Perempuan B
38 Wahdiah Perempuan B
39 Marietna TM Perempuan B
40 Ari Priyatna Ridhoni Laki – laki D
41 Zainul Aulia Laki – laki D
42 Dede Dewantara Laki – laki D
43 Ahmad Fahriadi Laki – laki D
44 Miyandi Eko Anugerah Laki – laki D
45 Syarief Fauzan Laki – laki D
46 M. Eko Wahono Laki – laki D
47 Adi Rusandi Laki – laki D
48 Ahmad Bahruddin Jailani Laki – laki D
49 M. Hidayatullah Laki – laki D
50 Aulia Rahman Laki – laki D
51 Ernadi Hipreyadi Laki – laki D
52 Tri Wibowo Laki – laki D
53 Arif Rahman Prasetyo Laki – laki D
54 Agus Setiawan Laki – laki D
55 M. Raji Laki – laki D
56 Ahmad Sadzali Laki – laki D
57 Ranto Yunawan Laki – laki D
58 Raden Ahmad Surya MZ Laki – laki D
59 Rusdi Laki – laki D
60 Tonny Ispiani Laki – laki D
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis
instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list), atau daftar centang, pedoman
wawancara, pedoman pengamatan. (Arikunto, 2006:160).
Dalam penelitian ini menggunakan angket dalam bentuk skala sikap dari Linkert,
berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif.
Angket dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian dengan rincian sebagai
berikut.
Bagian pertama berupa angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel
terikat yaitu tanggung jawab mahasiswa di asrama. Pada bagian ini yang diungkap
meliputi kesungguhan dalam melaksanakan tugas di asrama sampai tuntas, memiliki
rasa bangga terhadap tugas yang diberikan kepadanya, memiliki komitmen setia
terhadap tugas dan kewajibannya, dan memiliki jiwa kepemimpinan di asrama. Pada
bagian ini alternatif jawaban menggunakan skala Linkert dengan lima alternatif
jawaban, yaitu sangat tinggi (ST), tinggi (T), cukup (C), rendah (R), dan sangat
rendah (SR). Nilai atau skor untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan positif adalah
ST=5, T=4, C=3, R=2 , dan SR=1, sedangkan untuk pertanyaan/peryataan negatif,
nilai/skor sebaliknya.
Bagian kedua berupa angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel
bebas yaitu Status Sosial Ekonomi orangtua mahasiswa. Pada bagian ini mencakup
pendidikan, pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan dan kepemilikan asset. Pada
bagian ini alternatif jawaban juga menggunakan skala Linkert dengan lima alternatif
jawaban, yaitu sangat tinggi (ST), tinggi (T), cukup (C), rendah (R), dan sangat
rendah (SR). Nilai atau skor untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan positif adalah
ST=5, T=4, C=3, R=2 , dan SR=1, sedangkan untuk pertanyaan/peryataan negatif,
nilai/skor sebaliknya.
Tabel 3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Aspek Indikator No Item
Jumlah
1. Tanggung
jawab
1. Melaksanakan
tugas di asrama
sampai tuntas.
2. Memiliki rasa
bangga
terhadap tugas
yang diberikan
kepadanya.
3. Memiliki
komitmen setia
terhadap tugas
dan
kewajibannya
Mengikuti kegiatan
kebersihan (lingkungan,
kamar,dan taman)
Mengikuti kegiatan
ekstra (berkebun,
pengembangan diri,
pramuka, dan senam)
Mengikuti kegiatan
keagaman (shalat
berjamaah di mushala,
tadarus)
Melaksanakan jadwal
petugas shalat
berjamaah di mushala
Mengikuti dan mengisi
Kultum di mushala
Melaksanakan tugas
kepengurusan di dalam
blok (ketua, sekretaris,
bendahara, dan
1,2,3
4,5,6,7 8,9 10 11,12 13,14,15,16
3
4
2
1
2
4
2. Status Sosial
Ekonomi
orangtua
(independent/
X)
di asrama.
4. Memiliki jiwa
kepemimpinan
di asrama
1. Status Sosial
2. Status
Ekonomi
anggota)
Melaksanakan tugas
organisasi di asrama
(lurah, Pak RT, Bu RT,
dan seksi-seksi)
Jenjang pendidikan
Pekerjaan
Jumlah penghasilan
Kepemilikan asset atau
kekayaan (memiliki
tempat tinggal,
tanah/sawah/ladang,
alat transportsasi)
17,18,19,20 1 2 3 4,5,6
4
20
1
1
1
3
6
D. Teknik pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kuantitatif dan sumber data yang
akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis
dokumen, angket dan observasi/wawancara . Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan
penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses
penelitian dapat berjalan lancar. Berkaitan dengan proses pengumpulan data tersebut,
Arikunto (2006: 89), mengatakan bahwa pengumpulan data dalam penelitian bermaksud
memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliabel. Untuk memperoleh data
seperti yang dimaksudkan itu pekerjaan research menggunakan teknik, prosedur, alat-alat
serta kegiatan yang dependable, yang dapat diandalkan. Metode pengumpulan data yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kuantitatif pada umumnya
menggunakan teknik analisis dokumen, angket, dan observasi/wawancara, atas dasar
konsep tersebut, maka ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan dalam penelitian
ini.
1. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari
arsip dan dokumen yang berada di lingkungan asrama, yang ada hubungannya dengan
penelitian tersebut. Guba dan Lincloln (dalam Moloeng, 2007: 216) mengemukakan
dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Dokumentasi dalam penelitian
digunakan untuk mengumpulkan data tentang daftar kehadiran setiap kegiatan di asrama.
2. Angket
Menurut Nasution (1996:128) suatu daftar pertanyaan dalam bentuk tertulis yang
harus dijawab responden. Menyimak pengertian di atas, maka angket merupakan suatu
cara pengumpulan data dengan memberikan daftar-pertanyaan-pertanyaan yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh orang (responden yang menjadi sampel). Data yang dicari
dengan menggunakan angket adalah data primer yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu variabel status sosial ekonomi (X) dan variabel tanggung jawab (Y).
Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup, karena responden
tinggal memilih alternatif jawaban dalam item angket. Pertanyaan angket ini disusun
berdasarkan variabel, dimensi dan indikator.
Keuntungan teknik angket adalah:
a. Metode ini merupakan metode yang praktis, yaitu dalam waktu singkat
dapat memperoleh data yang banyak dan dapat dilaksanakan sekalipun
tempatnya jauh.
b. Selain praktis metode ini juga ekonomis, terutama dalam segi tenaga.
c. Orang dapat menjawab dengan terbuka dan leluasa tidak terpengaruh oleh
teman-teman yang lain (Walgito, 1980:66)
3. Wawancara dan observasi
Teknik lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan
observasi sebagai pelengkap. Digunakannya teknik wawancara sebagai alat untuk
melengkapi data yang diperoleh melalui angket.
Teknik dalam pengumpulan data penelitisn ini terdiri dari : (1) identifikasi
varibel, (2) definisi operasional, (3) pengembangan instrument penelitian dan pengukuran
dan uji coba intrumen penelitian.
1) Indentifikasi Variabel
Variabel yang diteliti terdiri dari 1 varibel terikat dan 1 variabel bebas, yaitu:
a. Variabel terikat : tanggung jawab (Y)
b. Variabel bebas : status sosial ekonomi (X)
2) Definisi Operasional
Berdasarkan sintesis yang diperoleh dari kerangka berfikir, maka setiap variabel
secara konseptual maupun secara operasional dapat di berikan batasan definisi sebagai
berikut:
a. Status sosial ekonomi adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat
yang dapat ditentukan oleh beberapa unsur yaitu kekayaan, pekerjaan,
penghasilan, dan pendidikan..
Pendidikan adalah usaha sadar ntuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan manusia, baik dilakukan didalam maupun diluar sekolah
dengan maksud untuk membantu anak didik mencapai kedewasaannya
masing-masing. Pekerjaan merupakan profesi yang dilakukan seseorang.
Penghasilan adalah suatu hasil dari kerja seseorang yang dinilai dengan
uang atau benda. Kekayaan merupakan hak atau pemilikan atas barang
dan jasa atau dengan uang seseorang dapat secara berarti meningkatkan
atau memperbaiki statusnya.
b. Tanggung jawab adalah siap menerima kewajiban atau tugas . Kegiatan
kebersihan merupakan kegiatan rutin membersihkan lingkungan asrama.
Kegiatan ekstra merupakan beberapa kegiatan bimbingan di luar kegiatan
kampus yang dilaksanan pada sore hari. Kegiatan keagamaan adalah
kegiatan yang dilaksanakan khusus untuk ibadah di mushola. Kegiatan
kepengurusan organisasi merupakan tugas/jabatan yang dilaksanakan
selama 2 semester sebagai pengurus di asrama.
3) Pegembangan instrumen penelitian dan pengukuran
Penyusunan dan pengembangan instrumen penelitian disusun berdasarkan konsep
dan teori yang telah dikemukakan.
a. Pengukuran Variabel status sosial ekonomi
Table 4
Indikator Instrumen Status Sosial Ekonomi
Aspek yang
diamati
Indikator No Item
Status Sosial
Ekonomi
orangtua
(independent/X)
1. Status Sosial
a. Jenjang pendidikan
b. Pekerjaan
1 2
2. Status Ekonomi
a. Jumlah penghasilan
b. Kepemilikan asset atau
kekayaan (memiliki tempat
tinggal, tanah/sawah/ladang,
alat transportsasi)
3 4,5,6
b. Pengukuran Variabel Tanggung Jawab
Tabel 5
Indokator Instrumen Tanggung Jawab
Aspek yang
diamati
Indikator No Item
Tanggung jawab
1. Melaksanakan tugas di asrama
sampai tuntas.
a. Mengikuti kegiatan
kebersihan (lingkungan,
kamar,dan taman)
b. Mengikuti kegiatan ekstra
1,2,3
4,5,6,7
(berkebun, pengembangan
diri, pramuka, dan senam)
c. Mengikuti kegiatan
keagaman (shalat berjamaah
di mushala, tadarus)
8,9
2. Memiliki rasa bangga terhadap
tugas yang diberikan kepadanya.
a. Melaksanakan jadwal
petugas shalat berjamaah di
mushala
b. Mengikuti dan mengisi
Kultum di mushala
10 11,12
3. Memiliki komitmen setia
terhadap tugas dan kewajibannya
di asrama.
a. Melaksanakan tugas
kepengurusan di dalam blok
(ketua, sekretaris, bendahara,
dan anggota)
13,14,15,16
4. Memiliki jiwa kepemimpinan di
asrama
a. Melaksanakan tugas
organisasi di asrama (lurah,
Pak RT, Bu RT, dan seksi-
seksi)
17,18,19,20
4) Uji coba Instrument Penelitian
Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data
merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian
hipotesis. Benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian.
Sedang benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.
Menurut Umar (2003:87), instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria yaitu, (1) validitas,
yaitu sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur yang ingin
diukur, (2) reliabilitas,yaitu sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
alat ukur digunakan berulangkali, (3) sensitivitas, yaitu kemampuan suatu instrumen
untuk melakukan diskriminasi, (4) objektivitas, yaitu data yang diisikan pada kuesioner
terbebas dari penilaian yang subjektif, dan (5) fisibilitas, yaitu berkenaan dengan teknis
pengisian kuesioner, serta penggunaan sumber daya dan waktu. Sebelum digunakan,
instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Tempat
uji coba di asrama PGSD Banjarbaru.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
(Arikunto, 2006: 168). Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui instrumen
penelitian mampu mencerminkan isi sesuai hal dan sifat yang diukur, artinya, setiap butir
instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep
yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk pengujian ini digunakan rumus
korelasi product moment dengan angka kasar sebagaimana yang dikemukakan oleh
Arikunto, (2006: 170) seperti berikut
Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi suatu butir
N = Cacah objek
X = Skor Butir
Y = Skor total
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-benar
dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrument valid jika mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Jika r (korelasi), dengan
item tersebut valid. Besarnya r tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari SPSS pada kolom
Corrected Items Correlation). Kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah
0,3. Jika Korelasi sudah lebih besar dari 0,3, pertanyaan yang dibuat dikatagorikan
valid/shahih (Setiaji,2004:61).
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuisioner disebut reliable atau handal jika jawaban seseorang konsisten
(Setiaji, 2004: 60).Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha dari
Cronbach (Umar, 2003: 106) sebagai berikut
Keterangan:
a = reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis yang dipakai dalan penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut:
a. Analisis Deskriptif
Analisis ini bertujuan untuk menajamkan analisis dan menguatkan
argumentasi. Adapun wujudnya adalah dengan penyajian data dalam bentuk
tabel-tabel dan penggambaran secara grafis. Penekanan analisis ini pada variabel
sosial ekonomi dan tanggung jawab mahasiswa di asrama.
Untuk menjawab tingkat sosial ekonomi dan tanggung jawab mahasiswa
di asrama dapat diolah dengan cara tabulasi dan prosentasi. Untuk mencari
prosentasi dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
F = Frekuensi jawaban per alternative yang dicapai dan diperoleh dari
jumlah sampel yang ditemukan.
N= Jumlah sampel yang telah ditentukan, (Nasrun Harahap, dkk,
1979:131).
Setelah dianalisis kemudian dilakukan interprestasi terhadap data. Dengan
kriteria sebagai berikut:
0% - 20% di interprestasikan : sangat rendah.
21% - 40% di interprestasikan : rendah.
41% - 60% di interprestasikan : cukup
61% - 80% di interprestasikan : tinggi
81% - 100% di interprestasikan : sangat tinggi
( Nasrun Harahap, dkk, 1979:136)
Untuk menentukan tingkat sosial ekonomi dan tanggung jawab mahasiswa
di asrama secara keseluruhan, ditetapkan kelompok untuk jumlah alternative
jawaban sebgai berikut:
Table 6
Status sosial ekonomi dan tanggung jawab mahasiswa
No Kelompok Jumlah Alternatif Jawaban Nilai
1
2
3
4
5
I
II
III
IV
V
1-15 (0,00-0,20)
16-30 (0,21-0,40)
31-45 (0,41-0,60)
46-60 (0,61-0,80)
61-75 (0,81-100)
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
Antara 0,00-0,20 = sangat rendah
Antara 0,21-0,40 = rendah
Antara 0,41-0,60 = cukup
Antara 0,61-0,80 = tinggi
Antara 0,81-1,00 = sangat tinggi
b. Analisi korelasi
Untuk menjawab pertanyaan apakah terdapat korelasi antara status sosial
ekonomi orangtua mahasiswa dengan tanggung jawab yang ditunjukkan
mahasiswa di asrama, digunakan analisis statistik dengan rumus product moment
berikut ini:
Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi antara x dan y
= product dari x dikali y
= product dari x dikuadratkan
= product dari y dikuadratkan
N = Jumlah responden
Setelah r x y diperoleh, maka untuk menentukan apakah hubungan antara
dua variabel termasuk kategori rendah, sedang atau tinggi digunakan tafsiran
ukuran sebagai berikut:
Antara 0,00-0,20 = korelasi yang sangat rendah
Antara 0,21-0,40 = korelasi yang rendah
Antara 0,41-0,60 = korelasi yang sedang atau agak rendah
Antara 0,61-0,80 = korelasi yang tinggi
Antara 0,81-1,00 = korelasi yang sangat tinggi
Suharsimi Arikuto (1991:202)
INSTRUMEN
TANGGUNG JAWAB
PETUNJUK ANGKET
1. Mohon bantuan dan kesediaan saudara/saudari untuk menjawab seluruh pertanyaan yang
ada.
2. Berikan tanda (x) pada kolom yang anda pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
3. Ada lima alternatif jawaban yang dipilih, yaitu:
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup tinggi
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
No ITEM PERTANYAAN JAWABAN
1 2 3 4 5
1 2 3
1. Mengikuti kegiatan kebersihan lingkungan
2. Mengikuti kegiatan kebersihan kamar
3. Mengikuti kegiatan kebersihan taman
4. Mengikuti kegiatan ekstra berkebun
5. Mengikuti kegiatan ekstra pengembangan diri
6. Mengikuti kegiatan ekstra pramuka
7. Mengikuti kegiatan ekstra senam
8. Mengikuti kegiatan keagaman shalat berjamaah
di mushala
9. Mengikuti kegiatan keagaman tadarus
10. Melaksanakan jadwal petugas shalat berjamaah
di mushala
11. Mengikuti Kultum di mushala
12. Mengisi Kultum di mushala
13. Melaksanakan tugas kepengurusan menjadi
ketua di dalam blok
14. Melaksanakan tugas kepengurusan menjadi
sekretaris di dalam blok
15. Melaksanakan tugas kepengurusan menjadi
bendahara di dalam blok
16. Melaksanakan tugas kepengurusan menjadi
anggota di dalam blok
17 Melaksanakan tugas organisasi di asrama
sebagai lurah
18. Melaksanakan tugas organisasi di asrama
sebagai Pak RT
19. Melaksanakan tugas organisasi di asrama
sebagai Bu RT
20. Melaksanakan tugas organisasi di asrama
sebagai seksi-seksi
INSTRUMEN
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA
PETUNJUK ANGKET
1. Mohon bantuan dan kesediaan saudara/saudari untuk menjawab seluruh pertanyaan yang
ada.
2. Berikan tanda (x) pada kolom yang anda pilih sesuai keadaan yang sebenarnya.
3. Ada lima alternatif jawaban yang dipilih, yaitu:
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup tinggi
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
No ITEM PERTANYAAN JAWABAN
1 2 3 4 5
1 2 3
1. Jenjang pendidikan
2. pekerjaan
3. Jumlah penghasilan perbulan
4. Kepemilikan asset atau kekayaan yaitu memiliki
tempat tinggal tetap
5. Kepemilikan aset atau kekayaan yaitu memiliki
tanah/sawah/ladang
6. Kepemilikan asset atau kekayaan yaitu memiliki
alat transportasi (motor,mobil,dll)
Ket:
1. Untuk batasan jenjang pendidikan:
o Sangat rendah = tidak sekolah/SD/MI
o Rendah = SMP/MT
o Cukup tinggi = SMA/Kejuruan
o Tingggi = D2/D3/S1
o Sangat tinggi = S2/S3/dst
2. Untuk batasan pekerjaan :
o Sangat rendah = buruh
o Rendah = nelayan/tukang
o Cukup tinggi = petani/wiraswasta
o Tinggi = karyawan swasta/PNS
o Sangat tinggi = pengusaha/pejabat
3. Untuk batasan jumlah pengasilan perbulan :
o Sangat rendah = kurang dari Rp. 500.000
o Rendah = Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
o Cukup tinggi = Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
o Tinggi = Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000
o Sanggat tinggi = Di atas Rp. 5.000.000
4. Untuk batasan kepemilikan asset atau kekayaan yaitu memiliki tempat tinggal :
o Sangat rendah = ikut tinggal di rumah keluarga
o Rendah = meyewa/kontrak
o Cukup tinggi = sandaaan (menyandai)
o Tinggi = memiliki satu rumah sendiri
o Sanggat tinggi = memiliki beberapa rumah sendiri
5. Untuk batasan kepemilikan aset atau kekayaan yaitu memiliki
tanah/sawah/ladang :
o Sangat rendah = tidak memiliki tanah/sawah/ladang
o Rendah = kurang dari ¼ hektar
o Cukup tinggi = ¼ hektar – ½ hektar
o Tinggi = ½ hektar – 1 hektar
o Sangat tinggi = lebih dari 1 hektar
6. Untuk batasan kepemilikan aset atau kekayaan yaitu memiliki alat transportasi
(motor,mobil,dll) :
o Sangat rendah = tidak memiliki alat transportasi
o Rendah = perahu/becak/sepeda saja
o Cukup tinggi = sepeda motor/perahu motor saja
o Tinggi = mobil/kapal saja
o Sangat tinggi = mobil/kapal dan sepeda motor/perahu motor
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis dan pembahasan status sosial ekonomi orangtua mahasiswa S1 PGSD
berasrama Banjarbaru
Dari data yang telah dikumpulkan yang selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan analisis asosiatif maka dapat dijelaskan tingkat status sosial ekonomi
orangtua mahasiswa di asrama. Berdasarkan hasil pemberian skor untuk variabel status
sosial ekonomi orangtua responden (X) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7
Skor untuk variabel Status Sosial Ekonomi Orangtua Mahasiswa
Sosial Ekonomi
Sub variabel No Total skor Total
koesioner
Skor aktual
Status Sosial 1 170 60 2,83
2 200 60 3,33
Status Ekonomi 3 180 60 3
4 227 60 3,78
5 198 60 3,3
6 184 60 3,06
Berdasarkan tabel di atas, kemudian dilakukan pengolahan data diperoleh hasil
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 8
Skor Tiap Pernyataan Variabel Sosial Ekonomi Orangtua Responden
Sosial Ekonomi
Indikator No Skor
aktual
Skor Ideal % ket
Status Sosial 1 2,83 5 56,6 Cukup tinggi
2 3,33 5 66,6 Tinggi
Status
Ekonomi
3 3 5 60 Cukup tinggi
4 3,78 5 75,6 Tinggi
5 3,3 5 66 Tinggi
6 3,06 5 61,2 Tinggi
Rata-rata 64,44 Tinggi
Interprestasi data di atas mengikuti kriteria yang dikemukakan oleh Arikanto
(1984:56-60) sebagai berikut:
Antara 0,00-0,20 = sangat rendah
Antara 0,21-0,40 = rendah
Antara 0,41-0,60 = sedang atau cukup tinggi
Antara 0,61-0,80 = tinggi
Antara 0,81-1,00 = sangat tinggi
Dengan demikian secara umum, sosial ekonomi orangtua mahasiswa di asrama
PGSD Banjarbaru dalam penelitian ini adalah berkategori tinggi, karena skor total rata-
rata yang diperoleh mencapai 64,44 %.
Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa status
sosial ekonomi orangtua mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru adalah berkategori
“tinggi”, mengindikasikan bahwa sebenarnya dilihat dari sudut tersebut memiliki peluang
yang tinggi untuk mempengaruhi pembentukan kepribadian mahasiswa dalam hal
tanggung jawab mereka ketika berada di asrama.
2. Analisis dan pembahasan tanggung jawab mahasiswa S1 PGSD berasrama
Banjarbaru
Dari data yang telah dikumpulkan yang selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan analisis asosiatif maka dapat dijelaskan tingkat tanggung jawab mahasiswa
di asrama. Berdasarkan hasil pemberian skor untuk variabel tanggung jawab responden
(Y) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 9
Skor untuk variabel tanggung jawab
Sosial Ekonomi
Sub variabel No Total
skor
Total
koesioner
Skor aktual
Tanggung jawab 1 259 60 4,31
2 256 60 4,26
3 234 60 3,9
4 250 60 4,16
5 242 60 4,03
6 247 60 4,11
7 248 60 4,19
8 250 60 4,16
9 211 60 3,51
10 217 60 3,61
11 246 60 4,1
12 258 60 4,3
13 141 60 2,35
14 107 60 1,78
15 104 60 1,73
16 192 60 3,2
17 91 60 1,51
18 89 60 1,48
19 94 60 1,56
20 199 60 3,31
Berdasarkan tabel di atas, kemudian dilakukan pengolahan data diperoleh hasil
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10
Skor Tiap Pernyataan Variabel Tanggung Jawab Responden
Tanggung jawab
Indikator No Skor
aktual
Skor Ideal % ket
Tanggung
jawab
1 4,31 5 86,2 Sangat tinggi
2 4,26 5 85,2 Sangat tinggi
3 3,9 5 78 Tinggi
4 4,16 5 83,2 Sangat tinggi
5 4,03 5 80,6 Tinggi
6 4,11 5 82,2 Sangat tinggi
7 4,19 5 83,8 Sangat tinggi
8 4,16 5 83,2 Sangat tinggi
9 3,51 5 70,2 Tinggi
10 3,61 5 72,2 Tinggi
11 4,1 5 82 Sangat tinggi
12 4,3 5 86 Sangat tinggi
13 2,35 5 47 Cukup tinggi
14 1,78 5 35,6 Rendah
15 1,73 5 34,6 Rendah
16 3,2 5 64 Tinggi
17 1,51 5 30,2 Rendah
18 1,48 5 29,6 Rendah
19 1,56 5 31,2 Rendah
20 3,31 5 66,2 Tinggi
Rata-rata 65,56 Tinggi
Interprestasi data di atas mengikuti kriteria yang dikemukakan oleh Arikanto
(1984:56-60) sebagai berikut:
Antara 0,00-0,20 = sangat rendah
Antara 0,21-0,40 = rendah
Antara 0,41-0,60 = sedang atau cukup tinggi
Antara 0,61-0,80 = tinggi
Antara 0,81-1,00 = sangat tinggi
Dengan demikian secara umum, tanggung jawab mahasiswa di asrama PGSD
Banjarbaru dalam penelitian ini adalah berkategori “tinggi”, karena skor total rata-rata
yang diperoleh mencapai 65,56%.
Hal ini mengidikasikan bahwa pada dasarnya mahasiswa PGSD Berasrama
Banjarbaru memiliki potensi yang tinggi dalam hal tanggung jawab terhadap segala
kewajiban (peraturan) di asrama. Apabila tanggung jawab tersebut didayagunakan untuk
melaksanakan kewajiban (peraturan) di asrama, maka akan menciptakan suasana yang
kondusif (keteraturan) di asrama.
3. Hubungan antara status sosial ekonomi orangtua mahasiswsa dengan tanggung
jawab mahasiswa di asrama PGSD Banjarbaru
Dari uraian di atas diketahui bahwa status sosial ekonomi orangtua mahasiswa
PGSD Banjarbaru adalah berkategori tinggi, sedangkan tanggung jawab mahasiswa di
asrama PGSD Banjarbaru adalah berkategori tinggi.
Untuk mengetahui hubungan secara kuantitatif antara status sosial ekonomi
orangtua mahasiswa dengan tanggung jawab mahasiswa di asrama, maka digunakan
teknik statistik sebagai alat bantu. Analisa statistik ini didasarkan atas data yang
diperoleh untuk mengetahui skor variabel sosial ekonomi dan tanggung jawab mahasiswa
dari kuesioner yang disebarkan kepada 60 orang responden yang merupakan warga
asrama PGSD Banjarbaru.
Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil koesioner 60 responden yang diambil
di asrama PGSD Banjarbaru, maka dapat disusun tabel skor Sosial Ekonomi (X) dan
tanggung jawab (Y) dari masing-masing responden di bawah ini.
Tabel
Nilai Skor Status Sosial Ekonomi (X) dan Tanggung Jawab (Y)
Responden Y X XY
1 75 22 5625 484 1650
2 80 19 6400 361 1520
3 63 21 3969 441 1323
4 76 23 5776 526 1748
5 70 17 4900 289 1190
6 83 22 6889 484 1826
7 65 16 4225 256 1040
8 56 23 3136 529 1288
9 59 21 3481 441 1239
10 64 18 4096 324 1152
11 65 23 4225 529 1495
12 61 22 3721 484 1342
13 60 21 3600 441 1260
14 63 19 3969 361 1197
15 57 21 3249 441 1197
16 66 22 4356 484 1452
17 64 14 4096 196 896
18 58 13 3364 169 754
19 53 12 2809 144 636
20 59 26 3481 676 1534
21 52 16 2704 256 832
22 59 27 3481 729 1593
23 76 17 5776 289 1292
24 64 20 4096 400 1280
25 78 20 6084 400 1560
26 62 12 3844 144 744
27 60 23 3600 529 1380
28 91 22 8281 484 2002
29 60 10 3600 100 600
30 68 19 4624 361 1292
31 71 20 5041 400 1420
32 61 24 3721 576 1464
33 65 19 4225 361 1235
34 68 21 4624 441 1428
35 69 20 4761 400 1380
36 65 21 4225 441 1365
37 60 18 3600 324 1080
38 82 15 6724 225 1230
39 59 16 3481 256 944
40 70 20 4900 400 1400
41 80 17 6400 289 1360
42 59 23 3481 529 1357
43 78 22 6084 484 1716
44 60 20 3600 400 1200
45 70 23 4900 529 1610
46 73 19 5329 361 1387
47 71 20 5041 400 1420
48 63 19 3969 361 1197
49 68 25 4624 625 1700
50 70 21 4900 441 1470
51 59 19 3481 361 1121
52 70 19 4900 361 1330
53 56 19 3136 361 1064
54 67 18 4489 324 1206
55 64 17 4096 289 1088
56 76 19 5776 361 1444
57 59 20 3481 400 1180
58 70 22 4900 484 4060
59 73 24 5329 576 1752
60 72 22 5184 484 1584
Jumlah 3995 1183 276044 23996 81506
Dari tabel di atas dapat diketahui:
= 1183
= 3995
= 81506
= 276044
= 23996
= 1399489
=15960025
Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orangtua mahasiswa
dengan tanggung jawab mahasiswa di asrama, peneliti menggunakan korelasi produck
moment dengan rumus:
Dari nilai tersebut terlihat hubungan positif antara status sosial ekonomi orangtua
mahasiswa dengan tanggung jawab yang ditunjukkan mahasiswa ketika berada di asrama.
Nilai tersebut menurut Dean J Champion dalam firdaus (1997:990) termasuk dalam
kategori hubungan yang kuat antara status sosial ekonomi orangtua mahasiswa dengan
tanggung jawab mahasiswa di asrama.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Status sosial ekonomi orangtua mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru
dalam penelitian ini adalah berkategori “tinggi”, karena skor total rata-rata
yang diperoleh mencapai 64,44 %.
2. Tanggung jawab mahasiswa di asrama PGSD Banjarbaru dalam penelitian ini
adalah berkategori “tinggi”, karena skor total rata-rata yang diperoleh
mencapai 65,56%.
3. Tingkat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua mahasiswa dan
tanggung jawab yang ditunjukkan mahasiswa ketika berada di asrama PGSD
Banjarbaru memiliki hubungan yang kuat yaitu sebesar Dalam
artian, bahwa apabila terjadi peningkatan status sosial ekonomi orangtua
mahasiswa berasrama PGSD Banjarbaru maka akan terjadi peningkatan pula
terhadap pembentukan kepribadian (tanggung jawab) mahasiswa berasrama
PGSD Banjarbaru.
B. SARAN-SARAN
Semoga hasil penelitian ini dapat menambah bahan informasi dan tolak ukur bagi
mahasiswa S1 PGSD Berasrama agar bisa lebih meningkatkan kualitas diri terutama
dalam hal tanggung jawab di asrama dan dapat pula memenuhi tugas mata kuliah
metodologi penelitian dengan dosen pengampu Drs. H. Fansuri M.Pd serta menambah
pengalaman dan pembelajaran bagi penulis.
Akhir kata “tak ada gading yang tak retak”. Apabila ada sedikit kesalahan dalam
pembuatan dan penulisan penelitian ini, selaku pihak penulis meminta maaf sebesar-
besarnya kepada para pembaca sekalian. Wassallam.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta.
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1998, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. Rineka
Grafindo.
Suharmi Arikanto, 1993. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : PT. Rineka
Grafindo.
Dr. Moh. Sohib Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan disiplin Diri
(Cet I; PT Rineka Cipta; Jakarta: 1998), h.1-6
Ali Ismail, Panduan Praktis Bagi Orang Tua Mendampingi Remaja Meraih Sukses (Cet. I ;
Jakarta: Pustaka Populer Obor; 2000). h. 35
Megawangi, Ratna. (2003). Pendidikan Karakter untuk Membangun Masyarakat Madani. IPPK
Indonesia Heritage Foundation.
Vasta, Ross, at all. (1992). Child Psychology : The Modern Science. John Wiley & Sons Inc.
Adiwiyato, Anton. 2001. Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta. Mitra Utama
Hadi, Sutrisno. 1998. Statistik II. Yogyakarta. Andi Offset
Muliono, Naton. 1989. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
Suharsini Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Cipta
Tamara Bryant. Pam Schiller. 2002. 6 Modal Dasar Bagi Anak. Jakarta. PT. Elex
Media Komputindo
Kartini Kartono. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung. Mandai
Maju
Riyanto, Theo. 2002. Pembelajaran Sebagai Suatu Bimbingan Pribadi. Jakarta.
Grasindo
Rudolf Dreikurs Cassel. 1986. Disiplin Tanpa Hukuman. Bandung. Remaja Karya