Post on 11-Jun-2015
transcript
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SETAHUN
Hama-hama Tanaman SayuranDosen: Pudjianto
Tanaman Sayuran Penting
• Membahas hama-hama penting pada tanaman sayuran: kacang panjang, kangkung, timun dan sejenisnya, cabai, bawang merah, tomat, kubis dan sejenisnya, kentang, dll.
• Pustaka:– Kalshoven, LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Revised and
Translated by P.A. Van der Laan. PT Ichtiar Baru Van Hoeve – Jakarta– Shepard, B.M., G.R. Carner, A.T. Barion, P.A.C Ooi, and H. Van den Berg.
1999. Insects and Their Natural Enemies Associated with Vegetables and Soybean in Southeast Asia.
– Capinera, J. L. 2001. Handbook of Vegetable Pests. Academic Press.
Hama-hama Tanaman Kacang Panjang• Bibit:
• Lalat bibit, Ophiomyia phaseoli (Tryon) (Diptera: Agromyzidae)• Tanaman vegetatif:
• Wereng daun, Empoasca sp. (Homoptera: Cicadellidae)• Hama pengorok daun, Chromatomyia (=Phytomyza) horticola
(Goureau) (Diptera: Agromyzidae)• Tanaman Generatif:
• Hama penggerek polong, Maruca vitrata (=testulalis) (Geyer) (Lepidoptera: Pyralidae)
• Hama penggerek polong, Lampides boeticus (L.) (Lepidoptera: Lycaenidae)
• Kutu daun kacang-kacangan, Aphis craccivora Koch (Homoptera: Aphididae)
• Kepik hijau, Nezara viridula (L.) (Hemiptera: Pentatomidae)• Kepik hijau kecil, Piezodorus hybneri Gmelin (Hemiptera:
Pentatomidae)• Kepik penghisap polong, Riptortus linearis (L.) (Hemiptera: Alydidae)
1. Hama wereng daun, Empoasca sp. (Homoptera: Cicadellidae)
• Penyebaran: cosmopolit• Tanaman inang: polifag, pada berbagai jenis
tanaman sayuran, terutama kacang panjang, kc tanah, terong, cabai, dll.
• Siklus hidup: ± 18 hari. (pada suhu 20o – 23o C)– Telur: 9 hari– Nimfa: 9 hari
1. Hama wereng daun, Empoasca sp. (Homoptera: Cicadellidae)
• Biologi:– Telur diletakkan dalam jaringan mesofil daun dan tidak
keliatan dari luar.– Nimfa dan imago hidup di permukaan bawah daun dan
menghisap cairan tanaman, dan menyebabkan daun yang terserang berbintik-bintik putih kekuningan, keriting (melengkung ke bawah), dan kadang-kadang kering.
– Populasinya tinggi hanya kadang-kadang.– Musuh alaminya antara lain berbagai predator dn
cendawan patogen Entomophthorales.
1. Hama wereng daun, Empoasca sp. (Homoptera: Cicadellidae)
2. Hama pengorok daun, Chromatomyia horticola (Goureau) (Diptera: Agromyzidae)
• Penyebaran: cosmopolit• Tanaman inang: polifag (lebih dari 70 jenis tanaman
dari famili Leguminosae, Malvaceae, Solanaceae, Cucurbitae, dan Compositae.
• Siklus hidup: ± 20 hari. (pada suhu 20o – 23o C)– Telur 2-4 hari– Larva ± 6 hari– Pupa 7-15 hari
2. Hama pengorok daun, Chromatomyia horticola (Goureau) (Diptera: Agromyzidae)
• Biologi:– Telur diletakkan satu-satu dalam jaringan daun.– Larva terdiri dari tiga instar.– Larva membuat liang korokan pada daun, hidup dalam
korokan (di bawah epidermis dan makan bagian daging daun).
– Pupa dibentuk dalam liang korokan.– Imago aktif makan dan meletakkan telur pada siang hari.
Imago makan cairan tanaman dari daun yang luka akibat tusukan ovipositor.
2. Hama pengorok daun, Chromatomyia horticola (Goureau) (Diptera: Agromyzidae)
3. Hama penggerek polong, Lampides boeticus (L.) (Lepidoptera: Lycaenidae)
Hama-hama Tanaman Kangkung
• Hama perusak daun/pucuk:• Ulat grayak, Spodoptera litura (F) (Lepidoptera:
Noctuidae)• Ulat berekor, Agrius (=Herse) convolvuli (L)
(Lepidoptera: Sphingidae)• Kumbang pemakan daun, Aspidomorpha miliaris
F. (Coleoptera: Chrysomelidae)• Kepik penghisap pucuk, Anoplocnemis phasiana
(F.) (Hemiptera: Coreidae)
Hama-hama Tanaman Timun-timunan (Cucurbitaceae)
• Cucurbitaceae: mentimun, semangka, melon, paria, labu, oyong , waluh, dll.
• Hama perusak daun:• Hama penggulung daun, Palpita indica (Saund.) (Lepidoptera:
Pyralidae)• Ulat grayak, Spodoptera litura (F.) (Lepidoptera: Noctuidae)• Hama pengorok daun, Chromatomyia (=Phytomyza) horticola
(Goureau) dan Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae)• Kumbang pemakan daun: Aulacophora similis (Olivier) dan
Aulacophora flavomarginata Duvalier (Coleoptera: Chrysomelidae)• Kutu kebul, Bemisia tabaci (Genn.) (Homoptera: Aleyrodidae)
• Hama perusak buah:• Lalat buah: Bactrocera (=Dacus) cucurbitae (Coquillett) (Diptera:
Tephritidae)• Kepik penghisap buah, Leptoglossus australis (F.) (Hemiptera:
Coreidae).
• Penyebaran: daerah Timurtengah sampai Asia Tenggara, Australia
• Tanaman inang: Cucurbitaceae, terutama paria. • Biologi:
– Larva berwarna hijau muda dengan garis-garis putih, dan menjalin beberapa daun menjadi satu. Larva makan daun dari dalam jalinan daun, dan kang-kadang menggerek buah.
– Pupa dibentuk dalam jalinan daun.– Imago berwarna putih dengan bercak-bercak warna gelap
pada sayap.
1. Hama penggulung daun, Palpita indica (Saund.) (Lepidoptera: Pyralidae)
2. Kumbang pemakan daun, Aulacophora (= Seratia) similis (Ol.) dan A. flavomarginata Duv (Coleoptera: Chrysomelidae)
• Penyebaran: Asia Tenggara• Tanaman inang: Cucurbitaceae• Siklus hidup: ± 6 minggu• Biologi:
– Kadang-kadang sangat merusak, bahkan dapat menyebabkan gagal panen pada semangka.
– Telur diletakkan dalam tanah di sekitar batang tanaman.– Larva hidup dalam tanah dan memakan akar tanaman.– Pupa dalam tanah.– Imago memakan daun tanaman Cucurbitaceae menyebabkan
daun berlubang-lubang besar.• Musuh alami: tidak banyak diketahui
2. Kumbang pemakan daun, Aulacophora (= Seratia) similis (Ol.) dan A. flavomarginata Duv (Coleoptera: Chrysomelidae)
3. Kutu kebul, Bemisia tabaci (Genn.) (Homoptera: Aleyrodidae)
• Penyebaran: – Menyebar luas di seluruh dunia, terutama daerah tropik dan sub
tropik
• Tanaman inang:– Sangat polifag.
• Siklus hidup: 2-3 minggu.– Telur: ± 7 hari– Nimfa dan pupa: 7-14 minggu
3.Kutu kebul, Bemisia tabaci (Genn.) (Homoptera: Aleyrodidae)
• Biologi:– Perkembangannya melewati fase-fase telur, nimfa, pupa dan imago.– Telurnya bertangkai, diletakkan pada permukaan bawah daun.– Nimfa biasanya hidup bergerombol dan mengisap cairan tanaman
dari permukaan bawah daun. Sebelum menjadi imago, nimfa instar akhir berubah menjadi pupa yang tidak aktif.
– Imagonya bersayap, berwarna putih dan diselimuti lilin-tipis.– Dapat berkembang biak secara partenogenetik.• Status hama:– Kadang kadang populasinya tinggi, terutama musim kering.– Merupakan vektor berbagai penyakit virus tanaman.• Musuh alami: – Kumbang predator (Coccinelidae), Neuroptera, dll.– Parasitoid nimfa, (Hymenoptera: Aphelinidae)
3.Kutu kebul, Bemisia tabaci (Genn.) (Homoptera: Aleyrodidae)
4. Lalat buah, Bactrocera (= Dacus) cucurbitae Coq. (Diptera: Tephritidae)
• Penyebaran: Afrika, Asia, Pasifik Baratdaya• Tanaman inang:
– Cucurbitaceae, kadang-kadang juga dapat menyerang tomat, cabai dan sayuran lain.
• Siklus hidup: ± 3 minggu– Telur: 2-3 hari– Larva: 5-7 hari– Pupa: ± 10 hari
4.Lalat buah, Bactrocera (= Dacus) cucurbitae Coq. (Diptera: Tephritidae)
• Biologi:– Terutama menyerang buah Cucurbitaceae yang sudah masak. Pada
semangka dan melon sering menyerang buah-buah yang masih kecil.– Di Jawa Tengah kerusakan parah sering terjadi pada semangka dan
timun suri.– Telur diletakkan berkelompok (sampai 12 butir/kelompok) dalam
buah dengan menusukkan ovipositor.– Larva menggerek buah dan menyebabkan buah busuk. Larva terdiri
dari 3 instar, dan instar terakhir dapat mencapai panjang 10 mm.– Pupa terbentuk dalam tanah, tetapi kadang-kadang dalam buah yang
membusuk.– Imago memakan cairan organik.
• Musuh alami:– parasitoid larva-pupa, Opius sp., tapi parasitisasinya biasanya
rendah.
4. Lalat buah, Bactrocera (= Dacus) cucurbitae Coq. (Diptera: Tephritidae)
5. Kepik buah, Leptoglossus australis (F.) (Hemiptera: Coreidae).
PERTANYAAN ?
Hama-hama Tanaman Cabai (Solanaceae)
• Bibit:• Ulat tanah, Agrotis ipsilon (Hufnagel) (Lepidoptera: Noctuidae)
• Tanaman vegetatif:• Kutu daun: Myzus persicae (Sulz.) dan A. gossypii Glover (Homoptera:
Aphididae).• Kutu kebul, Bemisia tabaci (Genn.) (Homoptera: Aleyrodidae)• Trips, Thrips parvispinus (Karny) (Thysanoptera: Thripidae)• Tungau kuning, Polyphagotarsonemus latus (Banks) (Acarina:
Tarsonemidae)• Ulat grayak, Spodoptera litura (F.) (Lepidoptera: Noctuidae)
• Tanaman Generatif:• Lalat buah, Bactrocera dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae)• Ulat penggerek buah, Helicoverpa armigera (Hubner) (Lepidoptera:
Noctuidae)• Puru cabai, Asphondylia capsici (Barnes) (Diptera: Cecidomyiidae)
1. Hama Kutu daun, Myzus persicae (Sulz.) (Homoptera: Aphididae)
Hama Kutu daun, Myzus persicae (Sulz.) (Homoptera: Aphididae)
Hama Kutu daun, Myzus persicae (Sulz.) (Homoptera: Aphididae)
• Penyebaran: cosmopolit.• Tanaman inang: agak polifag, terutama tembakau.• Siklus hidup: ± 6 hari
– partenogenetik– Vivipar
1. Kutu daun tembakau, Myzus persicae (Sulz.) (Homoptera: Aphididae)
• Biologi:– Nimfa dan imago hidup bergerombol, pada permukaan bawah daun.– Ada yang tidak bersayap yang berwarna kuning atau kadang-kadang
agak kemerahan atau kehijauan, dan ada yang bersayap yang selalu berwarna gelap.
– Satu individu dalam satu minggu dapat menghasilkan 50 keturunan.• Status hama:– Kadang kadang populasinya tinggi, tetapi biasanya dapat
dikendalikan oleh musuh alaminya.– Dapat menjadi vektor penyakit virus tanaman.• Musuh alami: – Kumbang predator (Coccinelidae)– Lalat predator (Syrphidae, Chamaemyiidae)
1. Kutu daun tembakau, Myzus persicae (Sulz.) (Homoptera: Aphididae)
2. Hama Kutu daun, Aphis gossypii (Glover) (Homoptera: Aphididae)
• Penyebaran: cosmopolit.• Tanaman inang: sangat polifag, baik pada tanaman
budidaya maupun gulma.• Siklus hidup: ± 6 hari
– partenogenetik– Vivipar
2. Hama Kutu daun, Aphis gossypii (Glover) (Homoptera: Aphididae)
• Biologi:– Nimfa dan imago hidup bergerombol, pada permukaan bawah daun
atau pda pucuk tanaman cabai.– Ada yang tidak bersayap, dan ada yang bersayap. Warnanya
umumnya hijau ayau hijau kehitaman, kadang-kadang coklat. • Status hama:– Kadang kadang populasinya tinggi, tetapi biasanya dapat
dikendalikan oleh musuh alaminya.– Dapat menjadi vektor penyakit virus tanaman.• Musuh alami: – Kumbang predator (Coccinelidae)– Lalat predator (Syrphidae, Chamaemyiidae)
2. Hama Kutu daun, Aphis gossypii (Glover) (Homoptera: Aphididae)
3. Tungau kuning, Polyphagotarsonemus (= Hemitarsonemus) latus (Banks.) (Acarina: Tarsonemidae)
3. Tungau kuning, Polyphagotarsonemus (= Hemitarsonemus) latus (Banks.) (Acarina: Tarsonemidae)
4. Puru buah cabai, Asphondylia capsici (Barnes) (Diptera: Cecidomyiidae)
5. Lalat buah, Bactrocera (= Dacus) dorsalis (Hend.) (Diptera: Tephritidae)
• Penyebaran: – India- Philippines
• Tanaman inang:– Polifag. Lebih dari 20 jenis buah-buahan menjadi inangnya, termasuk
cabai, jambu biji, jambu air, mangga dll.
• Siklus hidup: ± 3 minggu– Telur: 2-3 hari– Larva: 8-9 hari– Pupa: ± 10 hari
5. Lalat buah, Bactrocera (= Dacus) dorsalis (Hend.) (Diptera: Tephritidae)
• Biologi:– Telur diletakkan berkelompok, ditusukkan ke dalam jaringan di
bawah kulit buah.– Larva terdiri dari 3 instar. Makan dengan menggerek di dalam buah.
Buah yang diserang mengalami pembusukan akibat adanya bakteri yang bersimbiosis dengan lalat buah.
– Pupa terbentuk dalam puparium di tanah.– Imago makan cairan organik, termasuk hidrolisat protein. Serangga
jantan tertarik attractant yang berupa metil eugenol atau iso eugenol.
5 . Lalat buah, Bactrocera (= Dacus) dorsalis (Hend.) (Diptera: Tephritidae)
• Status hama:– Merupakan hama penting yang sangat merusak, dan menjadi OPT
karantina negera-negara tertentu yang bukan daerah penyebarannya.
• Musuh alami: – Beberapa jenis parasitoid larva dapat ditemukan di lapangan, antara
lain Opius sp. (Hym.: Braconidae)
2. Lalat buah, Bactrocera (= Dacus) dorsalis (Hend.) (Diptera: Tephritidae)
PERTANYAAN ?
Hama-hama Tanaman Tomat (Solanaceae)
• Bibit:• Ulat tanah, Agrotis ipsilon (Hufnagel) (Lepidoptera:
Noctuidae)• Tanaman vegetatif:
• Kutu daun: Myzus persicae (Sulz.) (Homoptera: Aphididae)• Trips, Thrips parvispinus (Karny) (Thysanoptera: Thripidae)• Tungau kuning, Polyphagotarsonemus latus (Banks)
(Acarina: Tarsonemidae)• Ulat grayak, Spodoptera litura (F.) (Lepidoptera:
Noctuidae)• Tanaman Generatif:
• Ulat penggerek buah, Helicoverpa armigera (Hübner) (Lepidoptera: Noctuidae)
Hama-hama Tanaman Terong (Solanaceae)
• Bibit:• Ulat tanah, Agrotis ipsilon (Hufnagel)
(Lepidoptera: Noctuidae)
• Tanaman vegetatif dan generatif:• Penggerek batang, Leucinodes orbonalis Guenee
(Lepidoptera: Pyralidae)• Kumbang pemakan daun, Henosepilachna sparsa
forma vigintioctopunctata (F.) (Coleoptera: Coccinellidae)
1. Penggerek batang, Leucinodes orbonalis Guenee (Lepidoptera: Pyralidae)
• Penyebaran: Afrika Selatan – Asia Tenggara• Tanaman inang:
– Berbagai jenis terong.
• Siklus hidup: ± 3 minggu– Telur: 3-5 hari– Larva: 11-13 hari– Pupa: 6-7 hari
1. Penggerek batang/buah terong, Leucinodes orbonalis Guenee (Lepidoptera: Pyralidae)
• Biologi:– Telur biasanya diletakkan satu-satu pada pucuk muda, tunas bunga
atau kelopak buah muda.– Larva menggerek ke dalam pucuk, tunas bunga atau buah muda.
Larva berwarna merah jambu atau merah, dan terdiri dari 5 instar. Larva instar akhir dapat mencapai ukuran panjang 18 mm.
– Pupa terbentuk dalam tanah, sering pada serasah. • Status hama:– Larva menggerek batang /pucuk menyebabkan pucuk mati dan
kering. Buah terong yang terserang sering busuk. Serangan pada buah terjadi bila populasinya tinggi.
– Kadang-kadang menjadi hama yang merugikan bila populasi tinggi• Musuh alami: – Beberapa jenis parasitoid larva, tapi belum dieksplorasi
1. Penggerek batang, Leucinodes orbonalis Guenee (Lepidoptera: Pyralidae)
2. Kumbang pemakan daun, Henosepilachna sparsa forma vigintioctopunctata (F.) (Coleoptera: Coccinellidae)
• Penyebaran: India-Australia. Di Indonesia menyebar dari ketinggian permukaan laut-2000 m dpl.
• Tanaman inang:– Berbagai jenis tanaman Solanaceae, terutama terong.
• Siklus hidup: ± 3 minggu– Telur: 2-4 hari– Larva: 16-18 hari– Pupa: 4-6 hari
2. Kumbang pemakan daun, Henosepilachna sparsa forma vigintioctopunctata (F.) (Coleoptera: Coccinellidae)
• Biologi:– Telur berbentuk kumparan, diletakkan tegak berkelompok 20-50
butir/kelompok pada permukaan bawah daun– Larva berwarna kuning dan tubuhnya diliputi duri-duri bercabang. – Pupa terbentuk menempel pada daun, dan meninggalkan bekas kulit
larva instar terakhir.– Imago berbentuk setengah bola, berwarna coklat kemerahan
dengan bintik-bintik hitam. Imago ini mirip dengan imago coccinelid predator, tetapi tubuhnya kusam, sedangkan yang predator mengkilap.
– Larva dan imago hidup pada permukaan daun dan memakan jaringan daun, meninggalkan tulang daun sehingga daun berlubang-lubang.
2. Kumbang pemakan daun, Henosepilachna sparsa forma vigintioctopunctata (F.) (Coleoptera: Coccinellidae)
• Status hama:– Kerusakan berat sering terjadi pada tanaman terong , baik yang
ditanam maupun yang liar.Kadang kadang populasinya tinggi, tetapi biasanya dapat dikendalikan oleh musuh alaminya.
– Pada awal musim hujan populasinya biasanya rendah karena inangnya kurang.
• Musuh alami: – Parasitoid telur, Tetrastichus (Hym.: Eulophidae), dapat mencapai 70%.
Parasitoid larva dan pupa, Pediobius (Hym.: Eulophidae), dapat mencapai 30-55%.
– Kepik predator, Cazira chiroptera Sch. (Hem.: Pentatomidae) memangsa larva, pupa, dan kadang-kadang imago.
2. Kumbang pemakan daun, Henosepilachna sparsa forma vigintioctopunctata (F.) (Coleoptera: Coccinellidae)
Hama-hama Tanaman Kentang (Solanaceae)
• Bibit:• Ulat tanah, Agrotis ipsilon (Hufnagel) (Lepidoptera:
Noctuidae)
• Tanaman vegetatif dan generatif:• Penggerek umbi kentang, Phthorimaea operculella
(Zell.) (Lepidoptera: Gelechiidae)• Pengorok daun, Liriomyza huidobrensis, L. sativa
(Diptera: Agromyzidae)• Kumbang pemakan daun, Henosepilachna
vigintioctopunctata (F.) (Coleoptera: Coccinellidae)
1. Penggerek umbi kentang, Phthorimaea operculella (Zell.) (Lepidoptera: Gelechiidae)
• Penyebaran: cosmopolit• Tanaman inang:
– Kentang dan tembakau.
• Siklus hidup: 4-5 minggu– Telur: ± 7 hari– Larva: 14-21 hari– Pupa: 7 -10 hari
1. Penggerek umbi kentang, Phthorimaea operculella (Zell.) (Lepidoptera: Gelechiidae)
• Biologi:– Telur diletakkan satu-satu pada permukaan bawah daun atau pada
permukaan buah yang tidak tertutup tanah.– Larva berwarna abu-abu, mula-mula mengorok daun membentuk
korokan lebar. Pada musim-musim selanjutnya larva menggerek batang dan terus ke umbi, terutama umbi yang tidak tertutup tanah. Larva bisa berkembang lebih lanjut dalam umbi kentang yang di penyimpanan.
– Pupa terbentuk dalam kokon yang terbuat dari benang sutera pada permukaan tanah.
– Imago berwarna putih kelabu dengan bintik-bintik hitam, dan bersifat nokturnal. Pada siang hari imago bersembunyi di balik daun dan beterbangan bila terganggu.
1. Penggerek umbi kentang, Phthorimaea operculella (Zell.) (Lepidoptera: Gelechiidae)
• Status hama:– Hama ini diduga berasal dari Amerika Selatan.– Sebagai pengorok, kerugian pada kentang tidak nyata, tetapi sangat
merugikan bila mengorok daun tembakau.– Kerugian yang lebih besar terjadi ketika ulat menyerang umbi
kentang.– Populasi tinggi biasanya pada musim kering.
• Musuh alami: – Parasitoid larva– Granulosis virus.
1. Penggerek umbi kentang, Phthorimaea operculella (Zell.) (Lepidoptera: Gelechiidae)
2. Pengorok daun, Liriomyza huidobrensis, (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae)
• Penyebaran: Amerika, daerah Pasifik, Asia Tenggara.• Tanaman inang:
– Sangat polifag.
• Siklus hidup: ± 3 minggu– Telur: 2-3 hari– Larva: 5-7 hari– Pupa: ± 10 hari
2. Pengorok daun, Liriomyza huidobrensis, (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae)
• Biologi:– Telur diletakkan dengan cara ditusukkan ke dalam jaringan daun.– Larva mengorok daun membentuk liang korokan yang berkelok-
kelok berwarna putih.– Pupa terbentuk dalam puparium di tanah, kadang-kadang berpupa
di daun.– Imago berupa lalat kecil berwarna hitam dengan warna kuning pada
beberapa bagian tubuhnya.
2. Pengorok daun, Liriomyza huidobrensis, (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae)
• Status hama:– L. huidobrensis merupakan hama pendatang di Indonesia (datang
awal tahun 90-an). Kerusakan berat dapat terjadi pada berbagai tanaman termasuk kentang, terutama pada musim kering .
– Selain L. huidobrensis yang lebih banyak di dataran tinggi, ada dua spesies pengorok daun yang merupakan hama pendatang, yaitu L. sativae yang dan L. chinensis yang hanya menyerang bawang merah dan bawang daun.
• Musuh alami: – Telah ditemukan berbagai jenis parasitoid lokal yang memarasit larva,
tapi yang paling penting adalah Hemiptarsenus varicornis (Hym.: Eulophidae) dan Opius chromatomyiae (Hym.: Braconidae).
– Beberapa jenis predator .
2. Pengorok daun, Liriomyza huidobrensis, (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae)
Hama-hama Tanaman Kubis (Cruciferae)
• Bibit:• Ulat tanah, Agrotis ipsilon (Hufnagel) (Lepidoptera: Noctuidae)
• Tanaman vegetatif dan generatif:• Kutu daun kubis, Lipaphis erysimi Kalt. (Homoptera: Aphididae)• Kepik kubis, Eurydema pulchrum (Westwood) (Hemiptera:
Pentatomidae)• Ulat pemakan daun, Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae)• Ulat crop kubis, Crocidolomia pavonana (Zell.) (Lepidoptera:
Pyralidae)• Ulat kubis bergaris, Hellula undalis (F.) (Lepidoptera: Pyralidae)• Pengorok daun, Liriomyza huidobrensis, L. sativa (Diptera:
Agromyzidae)• Kumbang pemakan daun, Phyllotretta sp. (Coleoptera:
Chrysomelidae)
1. Kepik kubis, Eurydema pulchrum (Westwood) (Hemiptera: Pentatomidae)
• Penyebaran: – Asia Tenggara, Australia, Amerika.
• Tanaman inang:– Kubis-kubisan.
• Siklus hidup: ± 5 minggu– Telur: ± 6 hari– Nimfa: ± 28 hari
1. Kepik kubis, Eurydema pulchrum (Westwood) (Hemiptera: Pentatomidae)
• Biologi:– Telur berbentu drum diletakkan dalam kelompok, dalam dua baris.– Nimfa terdiri dari 5 instar. Nimfa berwarna mencolok hitam dan
jingga.– Imago (± 7 mm) berwarna-warni dengan bercak-bercak hitam, jingga
dan putih.• Status hama:– Nimfa dan imago hidup bergerombol, menghisap daun sehingga
daun berbintik-bintik nekrotik putih.– Kerusakan biasanya terbatas pada daun-daun luar. Jarang menjadi
hama yang serius.• Musuh alami: – Tidak banyak informasi.
1. Kepik kubis, Eurydema pulchrum (Westwood) (Hemiptera: Pentatomidae)
2. Ulat pemakan daun, Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae)
2. Ulat pemakan daun, Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae)
• Penyebaran: – Cosmopolit
• Tanaman inang:– Berbagai jenis tanaman kubis-kubisan (Crucifer).
• Siklus hidup: ± 4 minggu– Telur: ± 6 hari– Larva: ± 14 hari– Pupa: ± 7 hari
2. Ulat pemakan daun, Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae)
• Biologi:– Telur berwarna kuning, diletakkan satu-satu pada permukaan bawah
daun.– Larva terdiri dari 4 instar. Instar 1 mengorok daun, sedangkan instar
berikutnya makan dari permukaan daun menyebabkan luka dan lubang-lubang pada daun. Ukuran larva akhir dapat mencapai panjang 8 mm.
– Pupa terbentuk dalam kokon tipis dari benang sutera, menempel pada daun.
– Imago berwarna abu-abu dengan corak berbentuk belah ketupat (berlian) pada bagian dorsal bila sayap menutup, sehingga dalam bahasa Inggris disebut diamondback moth atau ngengat punggung berlian.
2. Ulat pemakan daun, Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae)
• Status hama:– Menjadi hama penting di daerah yang musuh alainya tidak ada
(misalnya akibat penggunaan pestisida terus-menerus).– Populasi Plutella yang resisten terhadap insektisida tertentu telah
sering dilaporkan.– Serangan berat dapat menyebabkan daun berlubang-lubang banyak
dan tanaman kubis tidak mampu membentuk krop.• Musuh alami: – Parasitoid larva Diadegma semiclausum (Hellen) (Hym.:
Ichneumonidae) sangat efektif di beberapa daerah di Indonesia. Parasitoid ini sengaja diintroduksi ke Indonesia dari New Zealand pada tahun 50-an.
– Beberapa jenis cendawan patogen juga telah dilaporkan memarasit Plutella
2. Ulat pemakan daun, Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae)
3. Ulat crop kubis, Crocidolomia pavonana (Zell.) (Lepidoptera: Pyralidae)
• Penyebaran: – Afrika Selatan, Asia Tenggara, Australia dan Kepulauan di Pasifik.
• Tanaman inang:– Berbagai jenis Crucifer.
• Siklus hidup: ± 4 minggu– Telur: 4-5 hari– Larva: ± 12 hari– Pupa: ± 10 hari
3. Ulat crop kubis, Crocidolomia pavonana (Zell.) (Lepidoptera: Pyralidae)
• Biologi:– Telur berwarna kuning kehijauan, diletakkan dalam kelompok dan
tersusun seperti susunan atap (tumpang tindih) pada permukaan bawah daun.
– Larva terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup berkelompok makan daun di sekitar tempat telur diletakkan. Instar lanjut masuk ke dalam krop dan makan di dalamnya. Bila tanaman kubis belum membentuk krop, larva lebih suka makan bagian pucuk.
– Pupa terbentuk dalam tanah, dalam kokon yang terbuat dari benang sutera dan butiran tanah.
– Imago berwarna putih kelabu dengan sepasang bercak coklat pada sayap depan, dan bersifat nokturnal.
3. Ulat crop kubis, Crocidolomia pavonana (Zell.) (Lepidoptera: Pyralidae)
• Status hama:– Menjadi hama penting dan serangannya dapat menurunkan hasi
dan menyebabkan banyak kerugian.• Musuh alami: – Ada beberapa parasitoid yang berupa tabuhan dan lalat parasit, tetapi
tingkat parasitisasinya di lapangan rendah.– Beberapa jenis cendawan patogen juga telah dilaporkan.
3. Ulat crop kubis, Crocidolomia pavonana (Zell.) (Lepidoptera: Pyralidae)
4. Ulat kubis bergaris, Hellula undalis (F.) (Lepidoptera: Pyralidae)
• Penyebaran: – Daerah Timur tengah, Asia tropik dan subtropik, Pasifik Baratdaya
• Tanaman inang:– Crucifer dan Capparidaceae.
• Siklus hidup: 23-25 hari
4. Ulat kubis bergaris, Hellula undalis (F.) (Lepidoptera: Pyralidae)
• Biologi:– Telur diletakkan satu-satu atau dalam baris pada daun.– Larva mempunyai kapsul kepala warna hitam, dan garis garis warna
gelap memanjang tubuhnya. Larva wakan daun dekat tulang daun utama atau masuk ke dalam krop dan berlindung dengan merekatkan daun dengan benang sutra yang kuat.
– Pupa terbentuk dalam tanah, dalam kokon yang terjalin kuat..• Status hama:– Serangan biasanya terjadi pada bagian pucuk tanaman yang masih
muda. Biasanya menjadi masalah di dataran yang lebih rendah.• Musuh alami: – Tidak banyak diketahui.
4. Ulat kubis bergaris, Hellula undalis (F.) (Lepidoptera: Pyralidae)
Hama-hama Tanaman Bawang merah dan bawang daun (Liliaceae)
• Tanaman vegetatif:• Ulat bawang, Spodoptera exigua (Hubner)
(Lepidoptera: Noctuidae)• Kutu daun: Neotoxoptera formosana (Takahashi)
(Homoptera: Aphididae)• Trips, Thrips tabaci Lindeman (Thysanoptera:
Thripidae)
1. Ulat bawang, Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae)
• Penyebaran: – Afrika, Asia, Eropa, Amerika
• Tanaman inang:– Polifag, tapi di Indonesia terutama menyerang bawang merah dan
bawang daun.
• Siklus hidup: 3-4 minggu– Telur: ± 3 hari– Larva: 9-14 hari– Pupa: ± 10 hari
1. Ulat bawang, Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae)
• Biologi:– Telur diletakkan pada daun dalam kelompok dan ditutupi oleh sisik
warna coklat.– Larva terdiri dari 6 instar. Larva langsung menggerek ke dalam daun
bawang dan makan daun dari dalam, serta meninggalkan epidermis luar daun bawang sehingga daun berwarna putih.
– Pupa terbentuk dalam tanah dalam kokon yang terbuat dari benang sutera dan butiran tanah.
– Imago bermarna abu-abu-coklat dan aktif malam hari.
1. Ulat bawang, Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae)
• Status hama:– Merupakan hama utama pada bawang merah sehingga petani
menggunakan insektisida sangat intensif. – Serangan berat dapat menyebabkan tanaman rusak parah, bahkan
dapat menyebabkan gagal panen.• Musuh alami: – Ada beberapa paraitoid telur dan larva.– Virus patogen, SeMNPV (Spodoptera exigua Multicapsid
Nucleopolyhedrovirus) telah banyak dikembangkan dan sangat efektif mengendalikan larva ulat bawang.
1. Ulat bawang, Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae)
2. Kutu daun: Neotoxoptera formosana (Takahashi) (Homoptera: Aphididae)
3. Trips, Thrips tabaci Lindeman (Thysanoptera: Thripidae)
• Penyebaran: Cosmopolit• Tanaman inang:
– polifag.
• Siklus hidup: 2-3 minggu– Telur: 4-10 hari– Nimfa: ± 5 hari– Pupa: 4-7 hari
3. Trips, Thrips tabaci Lindeman (Thysanoptera: Thripidae)
• Biologi:– Telur diletakkan dalam jaringan daun atau batang muda.– Nimfa instar 1 dan 2 aktif makan dengan meraut permukaan daun
atau batang sehingga meninggalkan bekas luka berwarna keperakan atau coklat.
– Nimfa instar 3 dan 4 tidak aktif dan biasanya disebut prapupa untuk instar 3 dan pupa untuk instar 4. Pupa T. tabaci terbentuk di tanah.
– T. tabaci dapat berkembangbiak secara partenogenetik. • Status hama:– Populasi trips yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan yang nyata
pada daun akibat aktifitas makan hama ini.– Dapat menjadi vektor penyakit virus tanaman.• Musuh alami: – Informasi musuh alami trips relatif kurang.
3. Trips, Thrips tabaci Lindeman (Thysanoptera: Thripidae)
?