Post on 23-Jan-2017
transcript
PENGARUH PEMBERIAN PETA KONSEP TERIIADAP PRESTASI BELAJARBIOLOGI POKOK BAIIASAN SISTEM PENCERNAAN MAI(ANAN SISWA KELAS
II SEMESTER GENAP I\{ADRASAII ALTYAH NEGERI KLATEN TAI{UNPELAJARAN 20I0/A2OO3
MARIONO, LIIIION SI]NYOTO, SITI MAHMTJDAHPendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret
Diterima 13 Desember 2004. Disetuiui 10 Januari 2005
Absfrtlct
The aim of this research was loowing the student understand.ing on a digestive concept by giving a
student a mapping concept of a subiect.fni iopit"tioni of sample are thc student o! second grade of MAN Klaten. The collected datawas then
tested by Chi' Square to test the iorm,ality, tlun aru$zed by T test with significance level of 0.05 to compare the
two population between treated (that concept mapping was given) and untre6ed..
The result showed that by giving a student with mapping concept of a subject will raise the
understanding of a subject and student achiarcment respectively, Those can be seen trom a t test result showing
tlnt t value was higher than t table
Key words : Mapping concept, srudent achievement
BIOEDUKASI
Volume 2, Nomor IHalaman 8 - 12
PENDAHULUAN
Pendidikan dapat dikatakan sebagai
proses dan hasil. Sebagai Proses, pendidikanmerupakan kegiatan sistematis yang diarahkanpada tujuan tertentu. Sebagai hasil, dikatakanmerupakan perubatran beberapa aspek, yaitupengetahuan pernahaman, nilai dan sikap.
Keberhasilan proses tersebut dipengaruhi olehbeberapa faktor, salah satunya adalahpendekatan metode yang digunakan.
Pengertian umum yang dipahamiorang tentang mengajar sangatlah sederhane.
Mengajar dipahami sebagai penyampaianpengetahuan dan kebudayaan, schitrggatujuannya hanya berkisar pada pencapaianpenguasaan siswa terhadap sajumlahpengetahuan dan kebudayaan, BaSt ksumkonstnrktivisme mengajar berarti partisipasidengan siswa dalam membentuk pengotshuan,
membuat makna, mencari kejelasan bersikaplaitis dan mengadakan justifikasi. MenurutVan Garselsfeld dalam Paul Suparno (1996)
menjelaskan tentang konstruktivisme dcngan
beberapa prinsip yaitu keterlibatan altif siswa
dan guru sebagai mediator.
ISSN: 1693-265XFebruari 2005
Rostiyah (1991) menyebutkan teknikpenyampaian pelajaran adalah suatupengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
digunakan oleh gum dan instruktur. Terdapatbeebrapa metode pengajaran. Metodepengajaran yang digunakan pada penelitian iniadalah metode demonshasi diskusi, dan
ceramah.Metode Demonstasi adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturao dan urutan melaknkan suatukegiatan baik secara langsung maupun melaluipenggunaan media pengajaran yang relevan.Metode tersebut dapat menanrbatr aktivitasbelaju siswa dnn membangkitkan minat untukbelajar . Motodo t€rsebut memiliki kelemahanyaitu kurang efcktif untuk kelas besar dan
apabila tidak ada kesempatan siswa untukpraktek (Syah,2003)
Metode diskusi adalatr pembicaraan
rnelalui tatap muka yang direncanakan diantaradua orang pcoerta didik atau lebih tentangpokok batrasan tcrtentu, dipimpin oleh seorang
pemimpin dislusi. Penggunaan metode diskttsikelompok ini dapat berfungi untuk pertukaran
informasi tentang topik yang dibahas sehingga
dicapai kesepakatan pikiran diantara perserta
9
didik. Hal tersebut penting dalam mementukankesimpulan tentang gagasan yang dapatdiambil berkenaan dengan topik yang sedangdibicarakan (Sudjana, 1996).
Keuntungan dari metode diskusiadalah siswa memperoleh kesempatan yangsama untuk mengemukakan pendapat dandapat memperluas pandangan melalui kegiatanbelajar. Metode tersebut mempunyaikekurangan yaitu kurang efektif untuk junlattsiswa yang besar, pembicaraan dapatdidominasi oleh siswa tertentu danmembrrtuhkan pemimpin distusi yangberwibawa dan terampil dalam memimpindiskusi.
Metode ceramah ialah sebuatr metodemengajar dengan menyampaikan informasidan pengetahuan secara lisan kepada sejumlahsiswa yang pada umumnya mengiokuti secarapasif (Syah, 2003). Metode tersebutmempunyai alur yaitu pendahuluan, penyajian,uraian, kesimpulan dan penilaian (Rusyan e/al,1992)
Terlepas dari metode yang digunakan,penjelasan mengenai peta konsep materi sangatpenting. Menurut Novak dan Gowin dalami'aul Suparno (1996i peta konsep adalatrbagan skematis untuk. menggaurbarkanpengertian konseptual atas seseorang dalamsuatu rangkaian pengetahuan.
Dalam bentuk sederhana, peta, konsephanya terdiri atas dua konsep yangdihubungkan oleh suatu kata penghubunguntuk membentuk suatu proposisi. Belajarbermakna lebih mudah berlangsung bilakonsep yang lebih inklusif, rnaka peta konsepdisusun secara hierarki. Melalui peta konsepcara belajar, konsepsi yang salah dankemampuan sigwa dapat dievaluasi, sehinggapenerapan sosialisasi peta konsep dalamsebuah metode pengajaran sangat penting.Terkait dengan prestasi bElajar, peta konsepdapat mendukung pernahaman yang berimbaspada prestasi belajar. (Moeliono, 1990). '
METODE PENELITIANtl
Penelitian mengambil saurple diMadrasah Aliyah Negeri Klaton pada sernestergenap tahun pelajuan 200?J20[.3. Metodcpenelitian yang digunakan pada penettian iniadalah metode eksperimen. Dcsain elsperimenyang digunakan adalah randomlzed contol
MARIONO, dkk - Pemberian Peta Konsep
group pretest-posttest design, perlakuandilaksanakan terhadap dua kelompok yaitukelompok elsperimen dan kelompok kontrol.Sebelum perlakuan kedua kelompok diberikanpretest terlebih datrulu dan setelatr selesaiperlakuan keduakelompok diberikan postestuntuk mengetahui prestasi belajar siswa.
Kedua kelompok diberi perlakuanyang berbeda. Siswa kelompok eksperimendiberi perlakuan dengan pendekatankonstrukrivisme flrenggunakan metode diskusidan demonstrasi disertai pemberian petakonsep, sedangkan siswa kelompok kontroldiberi perlakuan dengan metode ceramah.
Metode pengumpulan data yangdipakai pada penelitian ini adalah metodedolnrmentasi unhrk uji kesamaan kemarrpuanawal dua kelas dengan menggunakan nilaihasil ujian semester gasal dan rnetode tes untukmengetahui prestasi belajar siswa dengan tesobjektif.
Instrumen penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalatr satu set soalberbentuk objektif dengan lima pilihan item.Instrumen penelitian ini sebelum digunakanterlebih dahulu coba untuk menganalisisvaliditas, reliabilitas, tingkat kesukaran dandaya pembeda soal.
Teknik analisis data yang digunakanpada penelitian ini adalah :
1. UjiPendahuluanUntuk uji pendahuluan digunakan uji t
dua pihak dengan hipotesisnya :
H0: [t, = p2 dan H, : p, * p,
2. Uji prasyarata. Uji NormalitasRumus yang digunakan adalah uji ChiKuadrat yaitu :
* (o, -e,)2i=l wi
b. Uji HomogenitasUji homogenitas yang digunakan adalah:Uji F dengan mebandingkan dua variengsampel yaitu :
F= Varians"terbesqr
, V*ians terkecil
3. Uji HipotesisUntuk uji Hipotesis digunakan uji t
pihak kanan dengan hipotesisnya :
10BIOEDUKAS|Vol.2, No. 1, hal.8 - 12
Ho rpr = Fz dan Hr :Fr ) lrzTIASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Nilai Ujian Kelas tr Semester GenapNilai ujian semester gasal digunakan
untuk mengetahui kemampuan awal keduakelompok. dalam hal ini digunrkan uji t duapihak. Hasil uji tersebut mendapatkan t hitung{,03 sehingga didapatkan -tabel < ttutung
,ttabel =-108<0,03 <108. H0 diterima karenatidak ada perbedaan kemampuan awal antarakelompok eksperimen dan kelompok kontol.
2. Prestasi Belajar BiologiPrestasi biologi dalam penelitian ini
diwujudkan dalam seiisih antara nil.ai pretestdan, postest Perbandingan sebarao frekuensinrlao pretes, antara kelompok konfrol daneksperimen dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Sebaran Frekuensi Pretest KelasEksperimen dan Kontrol
No Kelasinterval
Freloensi MutlakEksperimen
Kontol
I 2,0-2,4 2 3
2 2.5-2.9 6 3
3 3.0-3.4 11 7
4 3.5-3.9 8 1l5 4.O4.4 l0 66 454.9 I 67 5.0-5.4 4 10
8 5.5-5.9 0 449 50
Sebaran frekuensi nrlu post-tes, jugadapat dilihat pada tabel2 berikut :
Tabel2, Sebaran Frehtensl Portcrit KclarEkspcrimcn dan Kontol
No Kelasintcrval
Frcluonsi MuthkBksporimen
Kontsol
I 4.5-5"0 I 1
2 5.1-5.5 5 5
3 5.6"60 5 I4 6.r-65 E 14,5 6.6-7. 15 5
6 7,t-7.5 4 t17 7.6-8.0 8 4
Sebaran gain score untuk kelaseksperimen dan kontrol dapat dilihat padatabel 3 berilut:
Tabel 3. Sebaran Frekuensi Gain Score Y*lasEksperimen dan Kontol
No Kelasinterval
Frelarensi MutlakEksperimen
Kontrol
I 0.6-1.1 7 42 1.2-1.7 4 10
3 1.8-2.3 8 t34 2.4-2.9 t5 I5 3.0-3.5 9 10
6 364,1 8 47 4.24.7 1 I8 4.8-5.3 2 0
49 50
Berdasarkan hasil analisis data denganstatistik uji t pihak kanan didapatkan batrwatNNd=2,329 lebih besar dari tt*ul=1,66. I{oditolak dan penolakan IIo berarti menerima Hr,.rnenunjtrlkan hasil belajar siswa yang diberipelpjaran dengan menggunakan pendekartankonstuktivisme menggunakan metodedemonsnasi dan diskusi disertai pemberianpeta konsep lebih baik dari siswa yang diberipelajaran dengan rnetode ceramah. Hasilbelajar ini dapat dilihat dari ruta-rata gainscore kelas kontol yartu 2.73lebih besar darirata-rata gain score kelas kontrol yaitu2,3 Mengaa selisih 0, 39.
Pengajaran konsfirktivisme denganpemberian peta konsep memberikan hasil yang
lsbih baik, hal rcrsebut dikarenakan padapendekrtan konsfirlsivsrnc dilalui beberapaprosos yang mcmudahkan siswa bclaju biotogilfiususnya dalam hal ini'pada pokok bahasanSistcm Pencernaan Makanan. Proscc dala,mkonsfitlktivisme mendorong siswa lobih giatmompelsjari mltori, karena dalanr pendokatankonstru.hivieme diflmtut mcngoptimal]nnpotcnd yang ada ftru pada pcndekatan inihanya bcrporan rcbagai fasilitetor dan mpdiatoryang rncmbantu siswa dalam bclaj ar,
Pada pandckstan konsfiuktiviotuoproscs yong dilalui dalambclajar adslah I
1. Orientasi
8 8.1-8.5 2 249 50
11
Siswa beresempatan mengembangkanmotivasi mempelajari dan mengadakanobservasi topik yang dibahas. Proses iniberlangsung sederhana saat siswa menghadapipretest, siswa dituntut mempelajari atau
membaca materi yang akan dibatras. Orientasijuga terjadi saat siswa melaksanakan diskusi,siawa dituntut mempelajari materi terlebihdatrulu sebelum memasuiki diskusi.2. Elicitasi
Ssecara sederhana berlangsung saat
siswa melaksanakan diskusi. Diskusi yang
dilalaanakan bersifat kelompok, sehingga
siswa lebih mudah untuk berpartisipasi.Adanya kecenderungan bahwa siswa lebihmudah mengkomunikasikan apa yang sedang
dipikirkannya ketika berada dalam lingkupkelompok yang lebih kecil, karena lebih dapatmenepiskan rasa malu ataun takut.
' Saat siswa mengerti batrwa siswayang lain belum memiliki jawaban yang siapakan meningkatkan keberaniaan siswa untukmencari jalan, jika siswa tersebut menemukanjawaban akan memberikan kesan tersendiribagi siswa tersebut dan ini juga alrarl
mendorong siswa yang lain untuk menemukanjawaban.
3. Restrukturisasi idehoses ini secara sederhana juga
berlangsung saat diskusi, ide yang dimilikiiswa dikontaskan dengan ide yang lain.Apabila ide atau jawabannya tidak cocok makasiswa akan mengkonstruksi gagasannya danmenjadi lebih yakin. Adanya demonstrasi lebihdapat memperluas pemaharnan siswa.4. Penggunaan ide dalam banyak situasi
Proses ini dapat terjadi saatpembatrasan bersama tentangb hasil diskusiantax siswa dan guru. HaI ini juga berlangsungsaat siswa dibimbing untuk melengk4pi petakonsep bersama-sama teman-teman satu kelas.5, Review bagaimana ide itu berubatr
Proses ini terjadi saat siswa beradapada kehidupan sehari-hari, saat tersebutterjadi aplikasi pengetatruan dari apa yangdipahami ke dalam situasi yang dihadapi.Proses ini akan lebih memantabkan siswakarena dapat mendapatkan pengalaman banrsehingga pematraman dan kemampuan yang
dimiliki menjadi lebih luas.Dari beberapa proses yang ada, siswa
MARIONO,dkk - Pemberian Peta Konsep
mengkomunikasikan apa yang dipahami dandipikirkan secara terus-menerus maka siswalebih mudah memasu*kan pengetahuan yangbarui tersebut kedalam struktur kognitif yangdimitki. Selain itu kemungkinan terjadi salahpematraman dapat diminimalkan karenaadanya komunikasi ide dengan teman-temannya dan juga dengan guru. Kejenuhandalm prose belajar-mengajar juga dapatdikrangi karena siswa tidak terus-menerusmendenmgarkan ceramah dari guru. Siswalebih banyak terkondisi dalam keadaan riletstetapi tetap terarah, dengan demikianketegangan dalam proses belajar-mengajarpunmenjadi berkurang.
Penggunaan peta konsep lebihmemudahkan siswa dalam memahami materipelajaran dikarenakan dengan ikut serta
melengkapi peta konsep dan belajar denganmembaca peta konsep siswa secara tidaklangsung dibimbing mematrami keterkaitanantara konsep tersebut. Dengan adanay peta
konsep materi pelajaran yang sebenarnyacukup banyak akan terlihat lg[ih ssdikit dantersusun secara sistematis. Hal ini dapatmenimbulkan kesan mudatr dalam mempelajarimateri tersebut.
Pada metode konvensionalmenggunakan metode ceramah. Siswa lebihbanyak mendengarkan informasi dari guru sajadan menjadikan siswa tidak aktrif dalamproses belajar-mengajar tersebut. Siswa yang
terbiasa mendengarkan ceramah dari gurukadang cenderung statis karena hanyamengerjakan apa yang diperintatrkan oleh gunrdan diam serta mendengarkan saja saat gurumengajar. Kecendenrngan ini rynengakibatkansiswa tidak mudatr dikondisikan untuk aktifdalam proses belajar mengajar.
Memperhatikan cara mengajarkonstruktivisme tersebut maka dapat dikatakanbahwa pendekatan konstrultivismo disertaipemakaian peta konsep dapat dioptimalkanuntuk pengajaran biologi disekolatr karenadapat meningkatkan prestasi siswa.
I(ESIMPT]LAN
Berdasarkan analisis data Padapenelitian ini dapat disimpulkan batrwapengajaran pendekatan konstruktivismea"nEun pemberian peta konsep lebih efektifdibandingkan pengajaran dengan metodedibimbing untuk senantiasa
B|OEDUKAS|Vol.2, No. 1, hal.8 - 12
ceramah terhadap prestasi belaju biologipokok batrasan Sistem Pencernaan Makanansiswa kelas tr MAN Klaten tahun pelajaran2WA2W3.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Widodo Supriyono. 1991.Psikologi Belajar-mengajar. RinekaCipta. JaIGrta
Arifin, 2.,1990. Evaluasi Instruksional PrinsipTeknitRemaja Rosdakaiya. Bandung.
Dahar, R.W., 1988. Teori-Teori Belajar.Erlangga. Jakaxta.
Moeliono, A.M.,. 1990. Kamus Besar BahasaIndonesia. Balai Pustaka. Iakarta"
Rusyan, A., Atang Kusnindar, Tllenul Arifin..1992. Pendekatan dalm Proses BelajarMengajar. CV Remaja Rosdakarya.Bandung.
Roestiyah, N.K., 1991. Srategi BelajarMengajar. PI Rineka Cipta. Jakarta
Slameto. 1991. hoses Belajar-MengajarDalam Sistem Kredit Semester. BumiAksara. Jalsrta
Sudjana" H.D., 2001, Metodc PengajaranInteraktif. Penerbit Tarsito.
Suparno, P., 1996. Filsafat Koustulcivismp.Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
.Sudjana. 1996. Metode Statistika. Tarsito.Bandung.
Suryabrata, S., . 1997. Metodologi Penelitian..Raja Grafindo Persada, Jakarta.Syah,M., 2003. Psikologi Pcndidikan SuatuPendekatan Banr. CV RemajaRosdakarya. Bandung.
Winkel, W.S., 1991. Psikologi Pengajaran.Gramedia.Iatgrta. .
!
t2