TINGKATKAN LOYALITAS GUNA PENINGKATAN PRESTASI KERJA DAN KARIR Oleh : Drs. Husain Jusuf , M. Pd

Post on 02-Jan-2016

285 views 38 download

Tags:

description

TINGKATKAN LOYALITAS GUNA PENINGKATAN PRESTASI KERJA DAN KARIR Oleh : Drs. Husain Jusuf , M. Pd. BLO. BD. A4. Let’s get started. M01. A03. APA YANG PERLU ANDA KETAHUI. Apa yang perlu dikerjakan ?. KONTRAK PERKULIAHAN. WISE WORDS / KATA-KATA MUTIARA. - PowerPoint PPT Presentation

transcript

TINGKATKAN LOYALITAS GUNA PENINGKATAN

PRESTASI KERJA DAN KARIROleh:

Drs. Husain Jusuf, M. Pd

A4

BDBLO

Let’s get started

A03

M01

WISE WORDS / KATA-KATA MUTIARA

•Do your work not for mere pay but for a real desire to serve•An ideal emloyee does a given piece of work in the best, quickest, and most pleasing manner he can.

KATA-KATA MUTIARA

Jika anda bekerja semata-mata untuk uang, anda tidak akan menjadi kaya karenanya. Tetapi jika anda menyintai pekerjaan yang anda lakukan itu, kejayaan akan menjadi milik anda ~ Ray Kroc (Pengasas McDonalds)

KATA-KATA MUTIARA

"When we do the best we can, we never know what miracle is wrought in our life, or in the life of another"Health, happiness and success depend upon the fighting spirit of each person. The big thing is not what happens to us in life – but what we do about what happens to us.

POKOK-POKOK MATERI

1. PENGERTIAN LOYALITAS2. HUBUNGAN LOYALITAS DENGAN

PRESTASI KERJA.3. MENGUKUR LOYALITAS KARYAWAN4. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT

MEMPENGA-RUHI LOYALITAS KARYAWAN5. INDIKASI TURUNNYA LOYALITAS

KARYAWAN6. KIAT-KIAT MEMBANGUN LOYALITAS

KARYAWAN7. MANFAAT LOYALITAS BAGI DIRI

KARYAWAN

1. PENGERTIAN LOYALITAS

Loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan maupun pada tempat kerjanya yang menyebabklan seseorang rela berkorban demi memuaskan pihak lain atau masyarakat. Keinginan seseorang untuk berbakti inilah yang membuat seseorang bekerja tanpa menghiraukan besarnya imbalannya tapi yang lebih penting lagi ialah hasil kerja yang menjadi prestasi kerjanya..

2. HUBUNGAN LOYALITAS DENGAN PRESTASI KERJA

Dari suatu penelitian diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0.55, dengan koefisien determinasi, sebe-sar 30.25% yang berarti bahwa prestasi kerja mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan loyalitas karyawan, maka dinyatakan bahwa loyalitas berpengaruh besar terhadap prestasi kerja karyawan.

Karyawan-karyawan di Negeri Sakura merupakan contoh yang baik untuk mencermati bagaimana loyalitas karyawan akan mampu menjadi senjata pamungkas untuk memenangkan sengitnya ‘belantara’ bisnis. Bagi mereka (baca: sebagaian besar karyawan di Negara Jepang), bekerja merupakan pengabdian sepanjang titian hidup. Dan sebaliknnya, perusahaan tempat dimana karyawan tersebut bekerja akan menjamin kesejahteraaan mereka dan keluarganya hingga napasnya meregang.

Semua itu menjadikan karyawan-karyawan di Jepang memiliki produktivitas yang paling tinggi di kolong langit ini. Sehingga tidak mengherankan bila merek-merek dari Negara Jepang menguasai beraneka ragam pasar di manca negara dengan keunggulan bersaing yang sulit untuk dapat ditandingi oleh negara-negara lain dan dibelahan bumi manapun. …Yamaha, Mitshubisi, Toyota, Suzuki, Sony…Minolta, Kawasaki, Sanyo, Casio, Toshiba…Semuanya sungguh ternama

3. MENGUKUR LOYALITAS KARYAWAN

Loyalitas seorang karyawan tidak hanya diukur dari kesetiaannya terhadap tempat kerjanya. Yang lebih penting, karyawan dapat membe-rikan kontribusi berarti bagi tempat kerjanya.

Menaati berbagai aturan di tempat kerja , seperti aturan jam kerja, memang telah menjadi kewajiban seorang karyawan.

Namun, taat saja sepertinya tidak cukup kare-na banyak lembaga kerja menuntut seorang karyawan juga memiliki loyalitas yang tinggi terhadap profesi dan tempat kerjanya.

Pengertian loyalitas bukan sekadar setia pada tempat kerja, tetapi lebih dari itu karyawan harus bisa memberikan kontribusi positif kepada tempat kerjanya.

Loyalitas merupakan komitmen karyawan terhadap pekerjaan. Dengan kata lain, karyawan memunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Profesionalisme menyebabkan definisi loyali-tas bergeser dan bahkan berubah. "Loyalitas tidak lagi dimaksudkan loyal kepada perusa-haan, melainkan loyal terhadap profesi" .

Adanya komitmen itu akan mendorong karyawan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dibebankan dengan baik, tepat waktu, dan sesuai harapan.

Dengan berkomitmen pada diri sendiri, maka secara tidak langsung karyawan juga akan berkomitmen pada pekerjaan dan tempat kerjanya.

Besar atau kecilnya kontribusi seorang karyawan terhadap lembaga tempat kerjanya menjadi parameter penting untuk menentukan tingkat loyalitas seorang karyawan.

Karyawan dengan tingkat loyalitas tinggi akan memberikan nilai lebih kepada lembaga tempat kerjanya sehingga lembaganya dapat lebih maju.

Parameter lain yang bisa digunakan untuk menakar tingkat loyalitas karyawan adalah perilaku karyawan. Perilaku karyawan pun bisa menjadi ukuran loyal atau tidaknya karyawan terhadap lembaganya. Seorang karya-wan yang sering menjelek-jelekkan lembaganya bisa dianggap sebagai karyawan yang tidak loyal. Perilaku ter-sebut, tidak hanya merugikan lembaga tetapi juga merugikan karyawan itu sendiri.

4. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI LOYALITAS KARYAWAN

1. Faktor Rasional. Menyangkut hal-hal yang bisa dijelaskan secara logis, seperti: gaji, bonus, jenjang karir  dan fasilitas-fasilitas yang diberikan lembaga kepada karyawan;

2. Faktor Emosional: Menyangkut perasaan atau ekspresi diri seperti: pekerjaan yang menantang, lingkungan kerja yang mendukung, perasaan aman karena perusahaan merupakan tempat bekerja dalam jangka panjang, pemimipin yang berkharisma, pekerjaan yang membanggakan, penghargaan-penghargaan yang diberikan perusahaan dan budaya kerja;

3. Faktor Kepribadian.

“Selain ditentukan oleh kepribadian, loyalitas karyawan juga ditentukan oleh keadaan lembaga kerja. Lembaga kerja yang tidak sehat akan mengurangi loyalitas karyawan, kondisi seperti ini tidak saja terjadi di Indonesia tapi juga di negara maju.”

5. INDIKASI TURUNNYA LOYALITAS KARYAWAN

1. Turun/ rendahnya produktivitas kerja.Turunnya produktivitas kerja ini dapat diukur atau diperbandingkan dengan waktu sebelumnya. Produktivitas kerja yang turun ini dapat terjadi karena kemalasan atau penundaan kerja

2. Tingkat absensi yang naik.Pada umumnya bila loyalitas dan sikap kerja karyawan turun, maka karyawan akan malas untuk datang bekerja setiap hari. Bila ada gejala – gejala absensi naik maka perlu segera dilakukan penelitian.

3. Tingkat perpindahan karyawan yang tinggi.

4. Kegelisahan. Loyalitas dan sikap kerja karyawan

yang menurun dapat menimbulkan ke-gelisahan. Seorang pemimpin harus mengetahui bahwa adanya kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk keti-dak tenangan dalam bekerja, keluh kesah serta hal – hal yang lain.

5. Tuntutan yang sering terjadi.Tuntutan yang sebetulnya merupakan perwujudan dan ketidakpuasan, dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.

6. Pemogokan.Tingkat indikasi yang paling kuat ten-tang turunnya loyalitas dan sikap kerja karyawan adalah pemogokan.

6. KIAT-KIAT MEMBANGUN LOYALITAS KARYAWAN

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan lembaga kerja: a. Gaji yang cukupb. Memberikan kebutuhan rohani.c. Sesekali perlu menciptakan suasana santai.d. Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat.e. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk

maju.f. Memperhatikan rasa aman untuk menghadapi masa

depan.g. Mengusahakan karyawan untuk mempunyai

loyalitas.h. Sesekali mengajak karyawan berunding.i. Memberikan fasilitas yang menyenangkan..

7. MANFAAT LOYALITAS BAGI DIRI SENDIRI

Karyawan yang memiliki tingkat loyalitas tinggi biasanya akan mendapatkan kepercayaan dari lembaga tempat si karyawan bekerja.

Contoh: karyawan yang dapat menyele-saikan pekerjaan dengan baik, tepat waktu, dan sesuai harapan lembaga tempat kerjanya biasanya akan diikut-sertakan pada proyek-proyek selanjut-nya karena karyawan itu telah dipercaya oleh lembaga atau atasan.

Bagi si karyawan sendiri, sumbangan kontribusinya terhadap lembaganya akan berdampak positif.

Lembaganya akan memberikan poin plus kepadanya dan hal itu biasanya berpengaruh terhadap kompensasi pendapatan yang diterima karyawan.