16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Komunikasi Pemasaran
Marketing communication are the means by which firms attempt to inform,
persuade, and remind consumers-directly or indirectly-about the products and
brands they sell (Kotler & Keller, 2016:580). Menurut Kotler dan Keller (2016:582)
ada delapan macam bauran komunikasi pemasaran, yaitu iklan, promosi penjualan,
acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung
dan pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal.
Pada dasarnya komunikasi pemasaran berfungsi untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat tentang suatu barang atau jasa dari suatu perusahaan.
Dengan berbagai macam bauran komunikasi pemasaran diharapkan memberikan
citra yang positif terhadap barang atau jasa yang telah diinformasikan dengan cara
yang berbeda-beda sesuai kemampuan dan keinginan konsumen dalam menerima
informasi.
2.1.2 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
pelaksanaan dari pemasaran. Dengan ilmu manajemen pemasaran, perusahaan
dapat menentukan pasar yang mana yang dituju dan membina hubungan yang baik
dengan pasar sasaran tersebut.
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:34), menyatakan bahwa: “Marketing
management is the art and science of choosing target markets and building
profitablerelationships with them”.
Dari pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
manajemen pemasaran adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
17
suatu organisasi memilih pasar sasaran yang sesuai dan menjalin hubungan yang
baik dengan pasar sasaran tersebut.
2.1.3 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran
modern. Dengan kata lain, bauran pemasaran menjadi alat bagi aktivitas
pemasaran perusahaan dalam pencapain tujuan perusahaan. Berikut ini
dikemukakan pengertian bauran pemasaran (marketing mix) menurut pendapat
Kotler dan Armstrong (2018:77):
“Marketing-mix is the set of tactical marketing tools product, price, place,
and promotion that the firm blends to produce the response it wants in the target
market”.
Kotler dan Armstrong (2018:78) juga menjelaskan bahwa ada 4 konsep
yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran (marketing mix) yang terkenal
dengan sebutan 4p, yang tertera pada gambar berikut.
18
Gambar 2.1 : The Four P Of The Marketing
Sumber :Kotler dan Amstrong (2018:77)
1. Produk (Product)
Produk adalah barang dan jasa yang dikombinasikan oleh perusahaan yang
akan disampaikan kepada target market.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen atau pelanggan
untuk mendapatkan suatu produk dari perusahaan.
3. Tempat (Place)
Tempat/saluran distribusi termasuk aktifitas dari perusahaan untuk membuat
produk yang dihasilkan sampai ke tangan konsumen.
Product
VarietyQualityDesignFeaturesBrand namePackaging Services
Promotion
AdvertisingPersonalsellingSalespromotionPublic relationsDirect and
Digital
Place
ChannelsCoverageAssortmentsLocationsInventoryTransportation Logistics
Price
List priceDiscountsAllowancesPaymentperiodCredit terms
TargetCustomers
IntendedPositioning
19
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah aktifitas untuk mengkomunikasikan berbagai keunggulan yang
dimiliki suatu produk, dan mempengaruhi target market untuk membeli produk
tersebut.
2.1.4 Bauran Promosi
Dalam era pemasaran modern saat ini, perusahaan tidak hanya
bertanggungjawab menciptakan produk yang baik dan menarik, menetapkan
harga jual yang tepat dan bersaing dengan perusahaan lain dan menciptakan
saluran distribusi seluas mungkin. Akan tetapi, untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lain dan produknya dapat lebih dikenal oleh masyarakat maka
perusahaan harus melakukan kegiatan promosi. Alasan lainnya yaitu agar terjalin
komunikasi antara produsen dengan pelanggannya melalui produk yang
dihasilkannya dan untuk menentukan arah tujuan perusahaan. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu diketahui bentuk-bentuk promosi yang efektif serta terkait
dengan komunikasi yang baik di antara bentuk-bentuk promosi yang ada yang
lebih dikenal promotion mix.
Promotion mix menurut Kotler dan Armstrong (2018:424-425) yaitu :
“The specific blend of promotion tools hat the company uses to persuasively
communicate customer value and build customer relationships”. Alat promosi
tersebut terdiri dari:
1. Advertising
merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau
jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
2. Sales Promotion
Berupa insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa.
3. Personal Selling
Interkasi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi,
menjawab langsung dan menerima pesanan.
20
4. Public Relations
Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan
atau produk individualnya.
5. Direct and Digital Marketing
Terlibat langsung dengan individu yang ditargetkan dengan cermat konsumen
dan komunitas pelanggan untuk mendapatkan tanggapan langsung dan
membangun hubungan pelanggan yang langgeng.
2.1.4.1 Iklan
2.1.4.1.1 Pengertian Iklan
Iklan merupakan salah satu alat yang penting dalam menjual nama atau
merek suatu produk ke konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2016:582),
“advertising is any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas,
goods, or services by an identified sponsor via print media (newspapers and
magazines), broadcast media (radio and television), network media (telephone,
cable, satellite, wireless), electronic media (audiotape, videotape, videodisk, CD-
ROM, Web page), and display media (billboards, signs, posters)”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah semua
bentuk presentasi nonpersonal yang ditujukan untuk mempromosikan gagasan, atau
memberikan informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk melalui
berbagai media baik itu cetak, internet, elektronik, maupun media display.
2.1.4.1.2 Tujuan Iklan
Menurut Kotler dan Keller (2016:609), tujuan dari iklan yaitu :
1. Iklan Informatif. Bertujuan menciptakan kesadaran merek dan mengetahui
tentang produk atau fitur baru produk yang ada.
2. Iklan Persuasif. Bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan
pembelian produk dan jasa.
21
3. Iklan Pengingat. Bertujuan menstimulasikan pembelian berulang produk dan
jasa.
4. Iklan Penguat. Bertujuan meyakinkan pembelian saat ini bahwa mereka
melakukan pilihan tepat.
2.1.4.2 Promosi Penjualan
2.1.4.2.1 Pengertian Promosi Penjualan
Promosi penjualan menurut Kotler dan Keller (2016:622) : “Sales
promotion, a key ingredient in marketing campaigns, consists of a collection of
incentive tools, mostly short term, designed to stimulate quicker or greater
purchase of particular products or services by consumers or the trade”.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan
adalah keinginan menawarkan insentif dalam periode tertentu untuk mendorong
keinginan konsumen, para penjual atau perantara.
2.1.4.2.2 Tujuan Promosi Penjualan
Tujuan merupakan petunjuk dalam melakukan alat-alat promosi penjualan
yang tepat dan juga sebagai dasar evaluasi pelaksanaan program tersebut. Tujuan
tersebut harus berdasarkan konsep dasarnya, yaitu program promosi penjualan ini
merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan. Karena
pengaruh utama yang diharapkan dari program promosi penjualan ini adalah untuk
mendorong konsumen atau distributor melakukan tindakan pembelian.
Secara umum terdapat tiga tujuan dari promosi penjualan (Kotler & Keller,
2016:623), yaitu :
1. For consumers, bahwa penjual bisa menggunakan promosi penjualan untuk
mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan
pelanggan jangka panjang.
22
2. For retailers, bahwa tujuan promosi penjualan antara lain mendorong pengecer
menjual barang baru dan menyediakan lebih banyak persediaan, membeli lebih
awal, atau mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih
banyak..
3. For the sales force, bahwa promosi penjualan yang digunakan untuk
menghasilkan arahan bisnis, mendorong pembelian, menghargai pelanggan, dan
memotivasi wiraniaga.
2.1.4.2.3 Alat – alat Promosi Penjualan
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:498) Banyak alat yang bisa
digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan. Diantaranya adalah:
1. Consumer promotions. Alat promosi penjualan digunakan untuk meningkatkan
pembelian dan keterlibatan pelanggan jangka pendek atau meningkatkan
hubungan pelanggan jangka panjang. Promosi konsumen mencakup beragam
alat - mulai dari contoh, kupon, pengembalian uang, premi, dan display point-
of-purchase hingga kontes, undian, dan sponsor acara.
2. Trade promotions. Alat promosi penjualan yang digunakan untuk meyakinkan
reseller untuk membawa merek, memberikannya ruang penyimpanan, dan
mempromosikannya dalam periklanan. Banyak alat yang digunakan untuk
promosi konsumen - kontes, premi, display - juga dapat digunakan sebagai
promosi perdagangan. Atau produsen mungkin menawarkan potongan harga
langsung dari daftar harga pada setiap kasus yang dibeli selama periode waktu
yang disebutkan (juga disebut price-off, off-invoice, atau off-list).
3. Business promotions. Promosi bisnis digunakan untuk menghasilkan prospek
bisnis, merangsang pembelian, memberi penghargaan kepada pelanggan, dan
memotivasi tenaga penjualan. Promosi bisnis mencakup banyak alat yang sama
yang digunakan untuk promosi konsumen atau perdagangan. Dua alat promosi
bisnis utama utama: konvensi dan pameran dagang dan kontes penjualan.
23
2.1.4.3 Penjualan Pribadi
2.1.4.3.1 Pengertian Penjualan Pribadi
Penjualan pribadi menurut Kotler dan Armstrong (2018:480): “Personal
selling is the interpersonal arm of the promotion mix. A company’s sales force
creates and communicates customer value by personally engaging customers and
building customer relationships”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan pribadi
merupakan salah satu alat promosi kekuatan penjualan perusahaan yang
menciptakan nilai komunikasi pelanggan dengan melibatkan diri secara pribadi
untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
2.1.4.3.2 Langkah – langkah Dalam Proses Penjualan Pribadi
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:493) ada beberapa langkah dalam
proses penjualan pribadi, diantaranya adalah:
1. Prospecting and Qualifying. Langkah penjualan dimana seorang tenaga penjual
atau perusahaan mengidentifikasi pelanggan potensial yang memenuhi syarat.
2. Preapproach. Langkah penjualan dimana tenaga penjual belajar sebanyak
mungkin tentang calon pelanggan sebelum melakukan penjualan.
3. Approach. Langkah penjualan dimana seorang tenaga penjual bertemu dengan
pelanggan untuk pertama kalinya.
4. Presentation and Demonstration. Langkah penjualan dimana seorang tenaga
penjual menceritakan "value story" kepada pembeli, menunjukkan bagaimana
penawaran perusahaan memecahkan masalah pelanggan..
5. Handling Objections. Langkah penjualan dimana tenaga penjual mencari,
mengklarifikasi, dan mengatasi keberatan pelanggan untuk membeli.
6. Closing. Langkah penjualan dimana tenaga penjual meminta pelanggan untuk
memesan.
7. Follow-Up. Langkah penjualan dimana tenaga penjual menindaklanjuti setelah
penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan bisnis yang berulang.
24
2.1.4.4 Hubungan Masyarakat
2.1.4.5.1 Pengertian Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat menurut Kotler dan Armstrong (2018:470):
“Building good relations with the company’s various publics by obtaining
favorable publicity; building up a good corporate image; and handling or heading
off unfavorable rumors, stories, and events”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa membangun hubungan
baik dengan berbagai publikasi perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang
menguntungkan; membangun citra perusahaan yang baik; dan menangani atau
mengemukakan rumor, cerita, dan kejadian yang tidak menentu.
2.1.4.4.2 Fungsi Hubungan Masyarakat
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:470) ada beberapa fungsi hubungan
masyarakat, diantaranya adalah:
• Press relations or press agency. Membuat dan menempatkan informasi yang
layak diberitakan di media berita untuk menarik perhatian seseorang, produk, atau
layanan.
• Product and brand publicity. Mempublikasikan produk dan merek tertentu.
• Public affairs. Membangun dan memelihara hubungan masyarakat secara nasional
maupun lokal.
• Lobbying. Membangun dan memelihara hubungan dengan legislatif dan pejabat
pemerintah untuk mempengaruhi legislasi dan peraturan.
• Investor relations. Mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan
lainnya di komunitas keuangan.
• Development. Bekerja dengan relawan atau anggota organisasi nirlaba untuk
mendapatkan dukungan finansial atau dukungan relawan.
25
2.1.7 Pemasaran Langsung dan Digital
2.1.4.5.1 Pengertian Pemasaran Langsung dan Digital
Pemasaran langsung dan digital menurut Kotler dan Armstrong (2018:512):
“Direct and digital marketing engaging directly with carefully targeted individual
consumers and customer communities to both obtain an immediate response and
build lasting customer relationships”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran langsung dan
digital terlibat langsung dengan konsumen individual dan komunitas pelanggan
yang ditargetkan secara hati-hati agar mendapat tanggapan segera dan membangun
hubungan pelanggan yang langgeng.
2.1.4.5.2 Jenis - jenis Pemasaran Langsung dan Digital
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:515) ada dua jenis pemasaran
langsung dan digital.
a. Traditional direct marketing. Pemasaran yang dilakukan dengan
mengirimkan penawaran, pengumuman, pengingat, atau item lainnya
langsung ke alamat seseorang. Contohnya: Penjualan tatap muka,
Pemasaran direct-mail, Pemasaran katalog, Telemarketing, Pemasaran TV
respons langsung, dan Pemasaran kios.
b. Digital and sosial media marketing. Menggunakan alat pemasaran digital
seperti situs web, media sosial, aplikasi seluler dan iklan, video online,
email, dan blog itu melibatkan konsumen dimanapun, kapan saja melalui
perangkat digital mereka.
26
2.1.5 Perilaku Konsumen
2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2018:158): “The buying
behavior of final consumers—individuals and households that buy goods and
services for personal consumption”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
merupakan perilaku pembelian konsumen akhir baik itu individu maupun rumah
tangga yang membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi.
2.1.5.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler dan
Armstrong (2018:159) yaitu:
1. Cultural. Himpunan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang
dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
Terdiri dari budaya, subkultur, kelas sosial.
2. Social. Kelompok yang relatif permanen dan teratur dalam masyarakat yang
anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang sama. Terdiri dari
kelompok dan jaringan sosial, keluarga, peran dan status.
3. Personal. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti kependudukan, usia dan panggung pembeli, situasi ekonomi, gaya
hidup, dan kepribadian dan konsep diri..
4. Psychological. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lebih lanjut oleh
empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
kepercayaan dan sikap.
27
2.1.6 Proses Keputusan Pembelian Konsumen
2.1.6.1 Pengertian Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Armstrong
(2018:175): “The actual purchase decision is part of a much larger buying
process—from recognizing a need through postpurchase behavior. Marketers want
to be involved throughout the entire buyer decision process”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan
pembelian sebuah produk konsumen memerlukan sebuah proses yang dipengaruhi
oleh adanya keinginan dan juga pengaruh dari lingkungan.
2.1.6.2 Tahap - tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Kotler dan Armstrong (2018:175) mengemukakan bahwa untuk melakukan
proses keputusan pembelian konsumen akan melalui beberapa tahap, seperti pada
gambar berikut:
Gambar 2.2 : Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Sumber: Kotler dan Armstrong (2018:175)
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
(seperti: lapar, haus, dan sebagainya); dan eskternal (seperti: melihat iklan).
Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan
tertentu, dengan mengumpulkan sejumlah informasi dari sejumlah
konsumen.
PengenalanKebutuhan
PencarianInformasi
EvaluasiAlternatif
Keputusan
Pembelian
PerilakuSetelah
Pembelian
28
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Ada dua level rangsangan. Level yang
pertama disebut penguatan perhatian, orang hanya sekadar lebih peka
terhadap informasi produk. Level yang berikutnya orang itu mungkin akan
aktif mencari informasi: mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan
mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi
konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen
memandang masing – masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda – beda dalam memberikan manfaat yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima
sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
Dalam pembelian produk sehari – hari, keputusannya lebih kecil dan
kebebasannya juga lebih kecil.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena
memerhatikan fitur – fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal –
hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus
memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen
dan membantu dia merasa nyaman dengan merek.
29
2.1.7 Hubungan Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Pribadi, Hubungan
Masyarakat, Pemasaran Lamngsung dan Digital Terhadap Proses
Keputusan Pembelian Konsumen
Setiap perusahaan harus memperhatikan pelaksanaan bauran promosi dari
produknya, karena dari bauran promosi yang dilakukan oleh perusahaan merupakan
salah satu pertimbangan yang ada di benak konsumen sebelum membeli suatu
produk dimana bauran promosi tersebut terdiri dari periklanan yang bertujuan untuk
memperkenalkan produk yang ditawarkan. Pemasaran langsung dan digital yang
merupakan sistem pemasaran interaktif. Promosi penjualannya berguna untuk
mempercepat respon pasar yang ditargetkan. Hubungan masyarakat yang
ditunjukan untuk membangun opini masyarakat guna kemajuan perusahaan.
Penjualan pribadi dengan tujuan menciptakan penjualan dengan melibatkan diri
pribadi sendiri sehingga hubungan dengan konsumen menjadi lebih dekat. Bauran
promosi merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, pemasaran
langsung dan digital, hubungan masyarakat, dan penjualan pribadi yang digunakan
perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan
membangun hubungan.
Dalam kegiatannya, terdapat usaha-usaha dari perusahaan untuk mencapai
beberapa tujuan, yaitu: pemberitahuan kepada konsumen tentang produk dan
jangka waktu penjualan, membujuk masyarakat untuk lebih memilih produk dan
merek perusahaan untuk merangsang konsumen bertindak mengarah pada
penawaran para pemasar. Salah satu usaha perusahaan untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu dengan mempelajari perilaku konsumen untuk menciptakan sebuah
keputusan pembelian konsumen.
Untuk memahami pelanggan para pemasar harus mengetahui kegunaan,
persepsi, preferensi, dan perilaku belanja pelanggan sasaran mereka. Seluruh
bauran promosi sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
30
2.1.8 Penelitian Sebelumnya, Jurnal Nasional dan Jurnal Internasional
Penyusunan penelitian ini didukung dengan studi literatur berkaitan
diantaranya merupakan hasil studi penelitian dari penelitian sebelumnya, jurnal
nasional dan jurnal internasional mengenai bauran promosi dan keputusan
pembelian konsumen.
Tabel 2.1 : Penelitian Sebelumnya
No Peneliti Judul Metode Variabel Kesimpulan
1 Candri
Herawan
(2015)
Pengaruh
Iklan dan
Promosi
Penjualan
Terhadap
Minat Beli
Konsumen
Pada Produk
CALPICO
FREZZ
Deskriptif Iklan (X1),
Promosi
Penjualan
(X2), Minat
Beli
Konsumen
(Y)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa secara
bersama – sama
iklan dan promosi
penjualan
berpengaruh
terhadap minat
beli konsumen
2 Novi
Yulianti
(2016)
Pengaruh
Iklan dan
Suasana
Tempat
Terhadap
Minat Beli
Konsumen di
Chingu
Korean Fan
Cafe
Bandung
Deskriptif
Verifikatif
Iklan (X1),
Suasana
Tempat
(X2), Minat
Beli
Konsumen
(Y)
Iklan dan suasana
tempat
berpengaruh
terhadap minat
beli konsumen di
Chingu Korean
Fan Cafe
Bandung sebesar
16,1%, sisanya
83,9%
dipengaruhi oleh
faktor lain yang
tidak diteliti,
31
misalnya harga,
kualitas produk,
dan kualitas
pelayanan
3 Veronika
(2016)
Pengaruh
Iklan dan
Brand Image
Terhadap
Minat Beli
Konsumen,
Dengan
Brand Image
Sebagai
Variabel
Mediasi
Penelitian
Survei
Bersifat
Kuantitatif
Iklan (X1),
Brand
Image
(X2), Minat
Beli
Konsumen
(Y)
Iklan yang
menarik, unik,
dan dapat
menyampaikan
informasi dengan
baik maka dapat
menimbulkan
minat beli
konsumen secara
langsung tanpa
melalui brand
image.
4 Febby
Swisstiani
(2014)
Pengaruh
persepsi
harga,
efektivitas
iklan internet
dan promosi
penjualan
terhadap
minat beli
konsumen
pada Zalora
Deskriptif Persepsi
Harga
(X1), Iklan
Internet
(X2),
Promosi
Penjualan
(X3), Minat
Beli
Konsumen
(Y)
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa persepsi
harga, efektivitas
iklan internet dan
promosi
penjualan
berpengaruh
terhadap minat
beli konsumen
pada Zalora
5 Andri
Pribadi
Pengaruh
Promosi
Penjualan
Deskriptif Promosi
penjualan
(X),
Keputusan
pembelian
konsumen pada
32
Laksana
Hidayat
(2013)
Produk
Purence
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen di
Bandung
Keputusan
Pembelian
Konsumen
(Y)
produk
PURENCE
dipengaruhi oleh
promosi
penjualan sebesar
17,97%
sedangkan
sisanya 82,03%
dapat disebabkan
oleh pengaruh
faktor – faktor
lain yang tidak
diteliti seperti
iklan, personal
selling, dan alat
promosi lainnya.
Tabel 2.2 : Jurnal Internasional
No Peneliti Judul Variabel Dimensi Hasil & Kesimpulan
1 Babatunde
Bayude O
and
Abedisy
Strategic
Influence of
promotional
Mix on
Organization
Sale
Turnover in
The Face of
Strong
Strategic
Promotio
nal Mix
Advertisin
g Sales
Promotion
Public
Relation
Strategi bauran
promosi dipengaruhi
oleh perputaran
penjualan. 25% nya
dipengaruhi oleh
variabel lain dan
75% dipengaruhi
oleh bauran
promosi. Pengaruh
baura promosi
tersebut secara cepat
33
meningkatkan
pertumbuhan
perusahaan
2 Adabylesy
ta, and
Martin
Zukeir
Promotion
Mix in The
Internet As
An Effective
Tool to
Influence
Purchasing
Decision of
Ring Back
Tone (RBT)
Promotio
n Mix in
The
Internet
Purchasi
ng
Decision
over The
Internet
Advertisin
g Direct
Marketing
Bauran promosi
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian RBT.
Unsur dari bauran
promosi tersebut
hanya dilakukan
melalui fasilitas
internet yaitu iklan
dan penjualan
langsung. Variabel
bauran promosi
pada internet
tersebut memiliki
pengaruh sebesar
40.2% dan 59.8%
berasal dari variabel
lain di luar model.
3 L.W.
Turley and
R.E.
Milliman
Atmospheric
Effects on
Shopping
Behaviour: A
Review of
the
Experimental
Evidence
Journal of
Atmosph
ere
effects
Shoppin
g
Behavio
ur
External
Generial
Internal
Layout
and
Design
Point of
purchase
and
Perilaku konsumen
dipengaruhi oleh
rangsangan fisik
yang dialami ketika
titik pembelian,
pemasar harus dapat
menciptakan
suasana tempat yang
baik karena menjadi
34
Business
Research 49
193-211
(2000)
Sumber:
http://ec.iem.
cyut.edu.tw/d
rupal/sites/de
fault/files/Tur
ley_2000_Jo
urnal-of-
Business-
Research.pdf
decoration
Human
variables
strategi pemasaran
yang sangat penting
bagi lingkungan
ritel, sehingga
rangsangan suasana
mengakibatkan
perilaku konsumen
yang berbeda ketika
dihadapkan dengan
stimulus situasi
4 Christina
Sagala,
Mila
Destriani,
Ulffa
Karina
Putri,
Suresh
Kumar
Influence of
Promotional
Mix and
Price on
Customer
Buying
Decision
Toward Fast
Food Sector:
A Survey on
University
Students in
Jabodetabek
(Jakarta,
Bogor,
Depok,
Tangerang,
Promotio
n Mix
Advertisin
g Publicity
Sales
Promotion
Personal
Selling
Price
Faktor iklan,
publisitas, promosi
penjualan, penjualan
perseorangan, dan
harga. Nilai T-test
kurang dari 0.05, R-
square menunjukan
bahwa 37.2% dari
keputusan
pembelian
pelanggan
dipengaruhi oleh
bauran promosi dan
harga yang
ditetapkan, sisanya
62.8% dipengaruhi
oleh faktor – faktor
35
Bekasi)
Indonesia
lain. Secara
keseluruhan,
persesntase ini
membuktikan
bahwa bauran
promosi dan harga
yang ditetapkan
mempengaruhi
keputusan
pembelian
konsumen pada
restoran makanan
cepat saji
5 Katelijn,
christians,
Henri, and
Van
Cleempoel
, Koenraad
Retail design:
Lighting as
an
atmospheric
tool, creating
experiences
which
influence
consumer’s
mood and
behaviour in
commercial
spaces.
Sumber:
http://shura.s
hu.ac.uk/496/
1/fulltext.pdf
Retail
Design
Atmosph
ere
Consume
r
Behavio
ur
Retail
Design
Atmosphe
re
Lighting
Consumer
Behaviour
Research
By Design
Mood
Penelitian ini
membahas salah
satu aspek dari
atmosfer yaitu
pencahayaan dan
yang berpengaruh
pada suasana hati
dan perilaku
pembelian
konsumen. Hasilnya
dalam penelitian ini
36
6 Anvinlucy
Akinyi
Onditi
An evauation
of
promotional
elements
influencing
sales of an
organization :
case study of
sales of
agricultural
and
non-
agricuktural
products
among
women
groups,
hma bay
district,
Kenya
Promotio
n Mix
Personal
selling
Advertisin
g
WOM
Hasil
penelitian ini
mengindikasik
an bahwa
variabel
bauran
promosi
sebagai
strategi
perusahaan
yang lebih
memerhatikan
kaum wanita
dalam industri
pertanian dan
bukan
pertanian.
Bauran
promosi
tersebut
penting dan
berkorelasi
positif
terhadap
keputusan
pembelian.
7 Mahmud
I.Nour,
Mohamma
d Salamh
Almahira,
The impact
of
promotion
mix
elements on
Promotio
n Mix
Advertisin
g
Personal
selling
Sales
Hasil dari
penelitian ini
menyatakan
kesimpulan
bahwa
37
Sultan
Muhamme
d Said,
Sultan
Freihat.
Canada
consumers
purchasing
decision.
promotion variabel yang
diteliti
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengambilan
keputusan
konsumen.
8 Dr.Mirza
Hasan
Hosseini
and
Mohsen
Safaie
Navaie.
Iran
Analyzing
the influence
of
promotion
mix
on increase
of
sale in
cosmetics
and
beauty
procuts,
the case
study of
atousa hair
color.
Promotio
n Mix
Sales
promotion
Discount
Advertisin
g
Dari hasil yang
diadaptkan
dari penelitian
ini adalah
bahwa
promosi
merupakan
kekuatan yang
cukup besar
dalam
melayani
konsumen.
Tabel 2.3 : Jurnal Nasional
No Peneliti Judul Variabel Dimensi Hasil & Kesimpulan
1 Nanang
Susanto
Pengaruh
Harga,
X1 =
Harga
Harga,
Promosi,
Semua variabel
bebas (harga,
38
Produk,
Promosi dan
Saluran
Distribusi
terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
pengguna
laptop merk
HP di Kota
Semarang.
X2 =
Produk
X3 =
Promosi
X4 =
Saluran
distribusi
Saluran
Distribusi
produk, promosi dan
saluran distribusi)
secara bersama-
sama mampu
mempengaruh
variabel terikat
(keputusan
pembelian) secara
signifikan.
2 Herry
Widagdo
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Layanan dan
Promosi
terhadap
Keputusan
Konsumen
membeli
komputer
pada
PT.XYZ
Palembang.
X1 =
Kualitas
Pelayana
n X2 =
Promosi
Promosi,
Keputusan
Pembelian
Berpengaruh secara
simultan terhadap
keputusan
konsumen membeli
komputer.
Kemudian
selanjutnya ada
pengaruh yang
positif dan
signifikan antara
kualitas pelayanan
dan Promosi
terhadap keputusan
konsumen membeli
komputer pada
PT.XYZ Palembang
3 Priccila
Natalia
Pengaruh
Periklanan
XL =
Advertisi
Iklan,
Promosi
Periklanan yang
dimiliki oleh XL
39
dan
Mumuh
Mulyana
dan Promosi
Penjualan
terhadap
Keputusan
Pembelian
pada PT. XL
Aviata
ng X2 =
Sales
Promotio
n
saat ini berpengaruh
positif namun tidak
signifikan terhadap
keputusan
pembelian. Promosi
penjualan para
PT.XL Aviata
melalui diskon dan
kontes/event saat ini
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian. Namun
saat ini konsumen
lebih terdorong
melakukan
pembelian XL
melalui diskon
dibandingkan
kontes/ event yang
diadakan oleh XL.
4 Denny
Daud
Promosi dan
Kualitas
Pelayanan
pengaruh
terhadap
Keputusan
konsumen
menggunaka
n jasa
pembiayaan
X1 =
Promosi
X2 =
Kualitas
Pelayana
n
Promosi,
Keputusan
Pembelian
Semakin besar
Promosi serta
Kualitas Pelayanan,
maka akan sangat
mempengaruhi
keputusan
pembelian. Begitu
juga sebaliknya.
40
pada
PT.BEES
FINANCE
MANADO
5 R.M.R.A
Heru
Bowo dan
Martha Tri
Lestari
Pengaruh
Promosi
melalui
terhadap
Keputusan
Pembelian
Produk
Penny di
Kota Jakarta
Promosi Promosi,
Keputusan
Pembelian
Variabel promosi
melalui Twitter
berisi indikator
account Twitter
Penny memudahkan
dalam berbagi
informasi mengenai
produk Penny
dengan para
konsumen followers
account Twitter
Penny yaitu 71,3%
2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka pemikiran dimaksudkan untuk menggambarkan paradigma
penelitian sebagai jawaban atas masalah penelitian. Dalam kerangka pemikiran
tersebut terdapat variabel independen (bauran promosi) yang mempengaruhi
variabel dependen (proses keputusan pembelian).
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat sejauh mana pengaruh bauran
promosi yang dilakukan oleh rumah produksi CILOK PASUNDAN sehingga
dengan adanya hal tersebut akan mendorong konsumen untuk memutuskan
membeli produk CILOK PASUNDAN dimana bauran promosi merupakan faktor
terpenting dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya adalah
budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Dengan memahami perilaku konsumen
perusahaan dapat menerapkan bauran promosi yang sesuai dengan kebutuhan
41
pelanggan sehingga pada akhirnya dapat menciptakan keinginan membeli dari
konsumen yang cukup besar dan pada akhirnya terciptalah suatu keputusan
pembelian.
Aktivitas bauran promosi yang menarik dan memikat minat beli konsumen
tentunya sangat diperlukan terutama untuk produk baru yang mana belum banyak
konsumen yang mengetahui pengetahuan tentang produk tersebut. Sehingga
menciptakan peluang yang besar terjadinya keputusan pembelian produk tersebut.
Berdasarkan uraian – uraian dalam kerangka pemikiran di atas, dirumuskan
paradigma penelitian keterikatan bauran promosi dan keputusan pembelian
konsumen adalah seperti pada gambar di bawah ini:
42
Gambar 2.3 : Bagan Paradigma Penelitian
Iklan(X1)
Promosi Penjualan(X2)
HubunganMasyarakat
(X4)
Penjualan Pribadi(X3)
H1
H2
H3
H4
Pemasaran Langsungdan Digital
(X5)
Proses KeputusanPembelian
(Y)
H5
43
2.3 Hipotesis
Hipotesis yang akan dijawab dalam penelitian ini dengan mengacu pada
kajian pustaka adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis
Bauran promosi berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian
konsumen pada produk CILOK PASUNDAN
2. Sub Hipotesis
a. Periklanan berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian
konsumen pada produk CILOK PASUNDAN
b. Promosi penjualan berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian konsumen pada produk CILOK PASUNDAN
c. Penjualan pribadi berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian konsumen pada produk CILOK PASUNDAN
d. Hubungan masyarakat berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian konsumen pada produk CILOK PASUNDAN
e. Pemasaran langsung dan digital berpengaruh terhadap proses
keputusan pembelian konsumen pada produk CILOK PASUNDAN