+ All Categories
Home > Engineering > Analisa Fluida Reservoir

Analisa Fluida Reservoir

Date post: 15-Apr-2017
Category:
Upload: muhammad-febriyan-firdaus
View: 420 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
46
Review Praktikum Analisa Fluida Reservoir PLUG C Kelompok 2 Disusun Oleh: 1.Bisma Difa Syahputra (113130146) 2.Galih Imam Pambuko (113130122) 3.Irfan Hanif (113130143) 4.Muhammad Febriyan Firdaus (113130078)
Transcript
Page 1: Analisa Fluida Reservoir

Review Praktikum Analisa Fluida Reservoir

PLUG CKelompok 2Disusun Oleh:1. Bisma Difa Syahputra

(113130146)2. Galih Imam Pambuko

(113130122)3. Irfan Hanif (113130143)4. Muhammad Febriyan Firdaus

(113130078)5. Alva Aulia Kholiq

(113130097)6. Muhammmad Zidni Hidayat

(113130119)

Page 2: Analisa Fluida Reservoir

PENENTUAN KANDUNGAN AIR

DENGAN METODE DEAN &

STARK

PENENTUAN KANDUNGAN AIR

DAN ENDAPAN (BS & W)

MENGGUNAKAN CENTRIFUGE

PENENTUAN SPECIFIC GRAVITY

PENENTUAN TITIK KABUT,

TITIK BEKU DAN TITIK TUANG

Page 3: Analisa Fluida Reservoir

Penentuan Kandungan Air dengan Metode Dean and Stark Method

• Tujuan Percobaan : Menentukan kandungan air dari minyak mentah atau crude oil dengan menggunakan Metode Dean & Stark

• Prinsip Kerja : - Destilasi- Kondensasi

Page 4: Analisa Fluida Reservoir

Hasil Percobaan dan Perhitungan• Hasil Percobaan

Sampel A Volume Sampel : 50 mlVolume Solvent : 10 mlVolume Water Trap : 8,5 mlVolume Air yang Tertampung : 4,25 ml

Page 5: Analisa Fluida Reservoir

Sampel BVolume Sampel : 50 mlVolume Solvent : 10 mlVolume Water Trap : 7,3 mlVolume Air yang Tertampung : 3,75 ml

Page 6: Analisa Fluida Reservoir

• Perhitungan Sampel A

% Kadar Air = = = 8,5 %

Page 7: Analisa Fluida Reservoir

Sampel B% Kadar Air =

= = 7,5 %

Page 8: Analisa Fluida Reservoir

Pembahasan• Dari hasil percobaan, didapatkan hasil bahwa sampel B

mengandung lebih sedikit kadar air daripada sampel A• Aplikasi lapangan:

1. Penanggulangan masalah produksi: - Scale - Korosi - Abrasi

2. Menentukan kualitas minyak berdasarkan kadar air yang terkandung dalam minyak tersebut

Page 9: Analisa Fluida Reservoir

Kesimpulan1. % Kadar Air sampel A : 8,5 %

% Kadar Air sampel B : 7,5 %2. Minyak sampel B lebih baik daripada sampel A3. Aplikasi lapangan:

1. Penanggulangan masalah produksi- Scale- Korosi- Abrasi

2. Menentukan kualitas minyak berdasarkan kadar air yang terkandung dalam minyak tersebut

Page 10: Analisa Fluida Reservoir

Penentuan Kandungan Air dengan Metode Centrifuge Besar dan Kecil

• Tujuan percobaan : Menentukan kandungan kadar air dan endapan dari crude oil dengan menggunakan centrifuge besar dan kecil.

• Prinsip kerja : - Gaya Gravitasi - Gaya Centrifugal

Page 11: Analisa Fluida Reservoir

Hasil Percobaan dan Perhitungan• Hasil percobaan :

Centrifuge Tabung BesarVolume Sampel : 50 mlVolume Toluena : 50 mlLama Pemutaran : 20 menitRPM yang digunakan : 1650 RPM

Page 12: Analisa Fluida Reservoir

• Hasil Percobaan :Centrifuge Tabung Kecil Volume Sampel : 5 mlVolume Toluena : 5 mlLama Pemutaran : 10 menitRPM yang digunakan : 2002,26 RPM

Page 13: Analisa Fluida Reservoir

• Perhitungan :Centrifuge Tabung BesarSampel A% BS & W =

= = 0,9 %

Page 14: Analisa Fluida Reservoir

• Perhitungan :Sampel B% BS & W =

= = 0,84 %

Page 15: Analisa Fluida Reservoir

• Perhitungan :Centrifuge Tabung KecilSampel A% BS & W =

= = 2,04 %

Page 16: Analisa Fluida Reservoir

• Perhitungan :Sampel B% BS & W =

= = 1,16 %

Page 17: Analisa Fluida Reservoir

Pembahasan• Demulsifier yaitu untuk memperjelas fasa zat yang mana

adalah wujud zat cair, minyak dan endapan. Penambahan demulsifier bertujuan untuk memperjelas batas minyak dan air serta mencegah emulsi yang mana demulsifier itu adalah toluena. Fungsi daripada demulsifier adalah untuk memperbesar tegangan antar muka sehingga dapat mudah memisahkan dua zat cair yang memiliki densitas yang berbeda.

• Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kualitas minyak, menentukan kadar air, dan endapan dalam minyak. Dan dapat mengidentifikasi masalah yang akan terjadi saat produksi seperti scale, korosi, dan abrasi

Page 18: Analisa Fluida Reservoir

Kesimpulan• 1. Dari hasil percobaan, maka didapat kadar BS & W

sebagai berikut :* BS & W pada centrifuge besar : -Sampel A = 0,9% -Sampel B = 0,8%* BS & W pada centrifuge kecil : -Sampel A = 2,01% -Sampel B = 1,16%

Page 19: Analisa Fluida Reservoir

• 2. Semakin besar volume sampel yang digunakan maka akan semakin jelas batas antara fluida yang tidak saling bercampur

• 3. Pemakaian centrifuge lebih baik daripada menggunakan Dean & Stark Method, karena waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat mengetahui endapan yang terkandung

• 4. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kualitas minyak, menentukan kadar air, dan endapan dalam minyak. Dan dapat mengindentifikasi masalah yang akan terjadi saat produksi seperti scale, korosi, dan abrasi

Page 20: Analisa Fluida Reservoir

Penentuan Specific GravityPraktikum Analisa Fluida Reservoir

Page 21: Analisa Fluida Reservoir

Pendahuluan• Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan Specific

Gravity dari sampel minyak mentah. Dengan data SG tersebut dapat diketahui nilai API minyak, sehingga dapat ditentukan jenis dari sampel minyak tersebut

• Specific Gravity adalah perbandingan antara densitas suatu fluida dengan densitas air pada kondisi standar (60oF, 14.7 psi)

Page 22: Analisa Fluida Reservoir

PEMBAHASAN

• Pada percobaan ini menggunakan alat hydrometer untuk mendapatkan harga SG terukur dan menggunakan thermometer untuk mengukur suhu dari sampel minyak

• Harga SG berbanding terbalik dengan harga oAPI, Minyak yang berkualitas baik memiliki harga SG kecil dan oAPI tinggi

Page 23: Analisa Fluida Reservoir

• 10-20oAPI Minyak berat 20-30oAPI Minyak sedang 30-50oAPI Minyak ringan 50-70oAPI Gas kondensat >70oAPI Gas• Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan jenis minyak yang

diproduksi berdasarkan harga oAPI

Page 24: Analisa Fluida Reservoir

KESIMPULAN• Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut :

Sampel A : SG terukur = 0.843 Temperatur = 82.4 oF oAPI terukur = 36.35oAPI oAPI 60/60oF = 34.75oAPI SG 60/60oF = 0.851 SG true = 0.8594 oAPI true = 33.15oAPI

Page 25: Analisa Fluida Reservoir

Sampel B : SG terukur = 0.935Temperatur = 82.4oFoAPI terukur = 19.84oAPIoAPI 60/60oF = 18.84oAPISG 60/60oF = 0.9464SG true = 0.9542oAPI true = 16.79oAPI

Page 26: Analisa Fluida Reservoir

• Sampel A memiliki nilai oAPI true sebesar 33.15 oAPI dan SG true sebesar 0.8594 dan termasuk kedalam Minyak ringan

• Sampel B memiliki nilai oAPI true sebesar 16.79oAPI dan SG true sebesar 0.9542 dan termasuk kedalam Minyak berat

• Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan jenis minyak yang diproduksikan suatu sumur berdasarkan SG dan oAPI

Page 27: Analisa Fluida Reservoir

Penentuan Titik Kabut, Titik beku, dan Titik TuangPraktikum Analisa Fluida Reservoir

Page 28: Analisa Fluida Reservoir

Pendahuluan• Tujuan praktikum ini adalah menentukan titik kabut, titik beku,

dan titik tuang dari suatu sampel minyak• Titik kabut adalah temperatur terendah dimana parafin atau

padatan mulai mengkristal• Titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak tidak

dapat dialirkan lagi• Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak dapat

dituangkan setelah didinginkan

Page 29: Analisa Fluida Reservoir

Pembahasan• Prinsip kerja dari percobaan ini adalah pengondisian sampel

minyak pada suhu rendah dengan cara didinginkan• Minyak ringan memiliki titik kabut, titik beku, dan titik tuang

yang lebih rendah daripada Minyak berat• Minyak ringan mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki kandungan

parafin sedikit, viskositas rendah, dan mempuyai fasa ringan lebih banyak dari fasa berat

Page 30: Analisa Fluida Reservoir

• Aplikasi dari percobaan ini adalah untuk menentukan jenis sampel minyak dari data titik kabut, titik beku, dan titik tuang. Selain itu dapat juga menentukan pada temperatur berapa minyak tersebut akan membeku.

• Mengantisipasi dengan cara memasang heater, mengisolasi pipa dengan aluminium foil, dan mengecat pipa dengan warna hitam

Page 31: Analisa Fluida Reservoir

Kesimpulan• Dari percobaan ini, maka didapat hasil sebagai berikut :

• Sampel ATitik Kabut = 82.4 oFTitik Tuang = 46.4 oFTitik Beku = 51.8 oF

• Sampel BTitik Kabut = 69.8 oFTitik Tuang = 50 oFTitik Beku = 78.8 oF

Page 32: Analisa Fluida Reservoir

Dari percobaan ini terdapat kesalahan pada pembacaan titik kabut yang mengakibatkan titik kabut dari sampel A lebih tinggi dari sampel B, karena pembacaan yang tidak berkala saat percobaan

Sampel A termasuk kedalam golongan minyak ringan karena memiliki titik kabut, titik beku, dan titik tuang yang lebih rendah daripada minyak berat

Page 33: Analisa Fluida Reservoir

Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jenis minyak berdasarkan titik kabut, titik beku, dan titik beku. Dan untuk mengantisipasi minyak yang membeku saat perjalanan dari reservoir ke permukaan akibat penurunan temperatur

Page 34: Analisa Fluida Reservoir

Diagram Fasa

FluidaReservoir

Minyak Bumi

Gas Bumi

• Minyak Berat• Minyak Ringan

• Gas Kondesat• Gas Basah• Gas Kering

Page 35: Analisa Fluida Reservoir

Diagram Fasa Minyak Berat

•Bila tekanan reservoir terletak antara titik 1 sd 2 maka minyak dikatakan tidak-jenuh (undersaturated).•Titik 2 adalah tekanan gelembung (bubble point) atau tekanan saturasi.•Bila tekanan reservoir terletak pada titik 2 sd 3 maka minyak dikatakan jenuh (saturated).

Page 36: Analisa Fluida Reservoir

Tres < Tc10 - 20 oAPI GOR awal 500

– 2000 scf/STB

Boi = 2 bbl/STBB

Hitam atau Gelap

Minyak Berat

Page 37: Analisa Fluida Reservoir

Diagram Fasa Minyak Ringan

Minyak ringan mengandung senyawa-senyawa menengah (Etana sd. Heksana) lebih banyak, tetapi senyawa-senyawa berat lebih sedikit daripada minyak berat.

Page 38: Analisa Fluida Reservoir

30 - 50 oAPI

GOR 2000 – 3300 scf/STB

Titik 1 dan 2 undersaturated

Coklat, oranye, hijau

Boi > 2 bbl/STB

1.Pada akhir tahap produksi (titik 3), cairan di dalam reservoir ± 60 % mol (25 % vol) dan gas ± 40 % mol (75 % vol).2.Fluida yang keluar dari separator berupa ± 65 % mol (12 % vol) cairan dan ± 35 % mol (88 % vol) gas.

Page 39: Analisa Fluida Reservoir

Diagram Fasa Gas Kondensat

Pada kondisi mula-mula (titik 1) fluida berupa gas seluruhnya. Bila tekanan reservoir turun sehingga

mencapai garis dew point atas maka mulai terbentuk cairan (embun) akibat kondensasi gas.

Page 40: Analisa Fluida Reservoir

GAS KONDENSAT

SG 50 - 70 oAPI

GOR awal 3300 scf/STB

Dari separator berupa 8% vol cairan dan 92% vol gas

Berwarna coklat, orange, kehijauan, atau jernih

seperti air.

Tkrikonden-term>Tres > Tc

Page 41: Analisa Fluida Reservoir

Diagram Fasa Gas Basah

•Pada kondisi mula-mula (titik 1) maupun pada akhir masa produksi (titik 2) fluida berupa gas seluruhnya. •Kondisi separator terletak di dalam daerah dua-fasa sehingga di permukaan masih diperoleh cairan yang disebut “kondensat” dan gas yang disebut “gas alam” (natural gas).

Page 42: Analisa Fluida Reservoir

Tres > Tkrikonterm

Cairan dari Separator mempunyai

SG 40-60 oAPI dan konstan selama waktu produksi

GOR produksi awal > 50.000 scf/STB dan dapat mencapai

100.000 scf/STB

Fluida yang keluar dari separator berupa 1% vol cairan dan 99% vol gas

GAS BASAH

Page 43: Analisa Fluida Reservoir

Gas Basah

Tres > Tkrikonterm

Masih terdapat sisa liquid di separator

GOR > 50.000 scf/STB

SeparatorSG 40-60 oAPI

Page 44: Analisa Fluida Reservoir

Diagram Fasa Gas Kering

• Pada kondisi mula-mula (titik 1) maupun pada akhir produksi (titik 2) dan di separator fluida hidrokarbon dalam kondisi fasa gas seluruhnya.

• Kondisi separator terletak di luar daerah dua-fasa sehingga di permukaan tidak diperoleh cairan hidrokarbon, tetapi bisa diperoleh cairan dari uap air yang terkondensasi.

Page 45: Analisa Fluida Reservoir

Gas KeringTres > Tkrikon

GOR awal > 100.000 scf/STB

Tidak ada hidrokarbon

dari separator

>70 oAPI

Page 46: Analisa Fluida Reservoir

Terima Kasih


Recommended