+ All Categories
Home > Documents > Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Date post: 30-Dec-2015
Category:
Upload: faridl-mughoffar
View: 778 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
Etika Profesi
17
SOCIAL MEDIA a literature and research review WRITTEN BY FARIDL MUGHOFFAR SID. 5210100117 Jurusan Sistem Informasi ITS
Transcript
Page 1: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

SOCIAL MEDIAa literature and research review

WRITTEN BY

FARIDL MUGHOFFARSID. 5210100117Jurusan Sistem Informasi ITS

Page 2: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

DAFTAR ISI

ETIKA PROFESI | i

Daftar Isi ......................................................................................................................................i

Abstrak ..................................................................................................................................... 1

Pendahuluan ............................................................................................................................ 2

Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3

Batasan ..................................................................................................................................... 3

Tujuan dan Manfaat ................................................................................................................ 3

Tinjauan Pustaka ...................................................................................................................... 4

Teori Efek Media ................................................................................................................... 4

Sosial Media ......................................................................................................................... 4

Anak Usia Sekolah (Pelajar) ................................................................................................ 5

Pendekatan Yuridis .............................................................................................................. 6

Analisis Konseptual .................................................................................................................. 7

Pembahasan ............................................................................................................................ 8

Pengaruh Terhadap Psikis .................................................................................................... 8

Pengaruh Terhadap Fisik (Medis) ........................................................................................ 9

Pengaruh Terhadap Kehidupan (Sosial Norms) ............................................................... 10

Korelasi Pengaruh dengan Potensi Prestasi ..................................................................... 10

Dampak ProSosial .............................................................................................................. 11

Solusi yang dihasilkan ....................................................................................................... 11

Peran Orang Tua ................................................................................................................ 12

Peran Pengajar ................................................................................................................... 12

Peran Pemerintah ............................................................................................................... 13

Peran Masyarakat dan Komunitas ................................................................................... 13

Kesimpulan dan Saran .......................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 15

Page 3: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Abstrak

Dewasa ini perkembangan terknologi informasi telah mempengaruhi diberbagai bidang

kehidupan. Mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, sampai pada cara berkehidupan.Selain itu

Munculnya teknologi internet menjadi salah satu pendukung adanya pergeseran cara

berkehidupansosial dimasyarakat tidak terkecuali pada anak usia sekolah atau remaja. Dampak

dari perkembangan teknologi ini memunculkan sebuah tren baru yaitu media sosial. Media sosial

memberikan ruang maya bagi anak usia sekolah dalam memperoleh informasi secara digital

berinteraksi sosial dan berbagi. Namun perkembangan ini justru memberikan penyadaran bahwa

perlu adanya perlindungan hak akses anak untuk mengurangi resiko-resiko yang tidak

diinginkan.

Kata kunci : remaja, sosial media, hak akses, dampak

ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI | 1

Page 4: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

ewasa ini perkembangan terknologi Dinformasi telah mempengaruhi diberbagai

bidang kehidupan. Mulai dari bidang

e ko n o m i , p e n d i d i k a n , s a m pa i pa d a c a r a

berkehidupan sosial. Munculnya teknologi internet

menjadi salah satu pendukung adanya pergeseran

cara berkehidupan diberbagai bidang. Hal ini

memberikan dampak yang cukup signifikan baik

dilihat dari sudut pandang kebermanfaatan dan

dampak negatifnya. Jika dilihat lebih dalam lagi,

teknologi informasi khususnya internet seakan telah

masuk kedalam suatu gaya hidup kehidupan yang

menjadi tren saat ini.

Melihat data yang dihimpun oleh Asosiasi Penyedia Layanan Internet menyebutkan bahwa

Indonesia memiliki 72 Juta pengguna internet dengan peninkatan sampai 82 Juta di tahun 2013.

Kenaikan ini diprediksi akan terus naik sampai pada 2015 dengan prakiraan pengguna internet

mencapai 139 juta jiwa (apjii.com, 2012)

Melihat perkembangan yang cukup tinggi di Indonesia, salah satu pengaruh yang

menyebabkan kenaikan yang signifikan adalah kemudahan dalam memperoleh akses. Secara harfiah

seluruh masyarakat tidak terkecuali pada anak usia pelajar memiliki hak dalam mengakses informasi

atau internet. Dari data yang diperoleh dari “BBG and GallUP” mengatakan bahwa rata-rata umur

pengguna internet di Indonesia 51 % terdiri dari umur 15 – 24 tahun (2012). Selain itu melihat dari

data Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) 95% pengguna internet

menggunakan internet hanya untuk mengakses sosial media. Direktur Pelayanan Informasi

Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Selamatta Sembiring mengatakan bahwa

situs sosial media yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter. Indonesia juga

menempati peringkat 4 pengguna Facebook setelah USA, Brazil, dan India.

Fenomena diatas hak anak dan remaja dalam mengakses informasi perlu diperhatikan

dilindungi dan dipenuhi dengan berupaya mengembangkan kebijakan serta program-program yang

dapat tidak hanya menyediakan informasi namun juga melihat dampak serta potensi pencapaian

dengan adanya teknologi informasi ini. Hak akses anak dan remaja terhadap informasi merupakan

bagian dari hak-hak dasar mereka yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.

Sebagaimana ditegaskan dalam Konvensi Hak Anak 1989, hak menyatakan pendapat dan hak untuk

didengar (Pasal 12)4, kebebasan berekspresi, termasuk untuk mencari, menerima, dan memberikan

informasi (Pasal 13)5, merupakan bagian dari hak-hak dasar anak yang harus dilindungi. Demikian

juga hak anak atas informasi (Pasal 17)6 juga merupakan bagian dari hak anak yang perlu dilindungi

dan dipenuhi. Untuk tujuan itu, penyebarluasan bahan-bahan yang bermanfaat dari segi sosial dan

budaya melalui berbagai media sangat penting dan perlu untuk dilakukan.

Dilihat dari sudut pandang berbeda akses internet pada populasi di Indonesia ternyata

mengalami pergeseran khususnya pada pengguna mobile. Meningkatnya perangkat mobile serta

paket internet yang murah memunculkan suatu paradigma baru bagi remaja yang menjadi social

normst ini. Perangkat mobile menjadi sebuah identitas bagi lingkungan pelajar, kelompok bahkan

individu. Menurut data dari nielsen, penetrasi pengguna mobile internet paling tinggi berada pada

rentang umur 15-19 tahun, dan diikuti oleh rentang umur 10-14 tahun. (Nielsen, 2010)

PENDAHULUAN

ETIKA PROFESI | 2

Page 5: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Dengan kemudahan hak akses serta peningkatan mobile yang cukup tinggi, perlu adanya

upaya perlindungan sehingga tidak menimbulkan resiko-resiko yang dapat merugikan diri mereka

sendiri maupun orang lain. Fakta lain menunjukkan bahwa media sosial sering menyajikan informasi

yang justru dapat membahayakan anak dan remaja, baik fisik maupun mental seperti tindakan

bullying, pencemaran nama baik, dan bahkan mengenai isu-isu yang sangat cepat berkembangan

dikalangan pelajar. Oleh karenanya, upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak dan remaja atas

informasi tentu memerlukan langkah-langkah strategis yang harus didukung dan dilaksanakan

bersama oleh semua elemen bangsa dan negara.(Karman,JPPI)

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh sosial media terhadap pencapaian belajar pada anak usia pelajar?

2. Apa solusi yang efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatifdari

adanya sosial media?

BATASAN

1. Penelitian ini hanya melakukan literatur review dan research review terhadap penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya

2. Batasan subjek penelitian adalah anak usia sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)

3. Penelitian ini mengacu pada mata kuliah Etika Profesi pada Jurusan Sistem Informasi ITS

Berikut adalah rumusan masalah pada penelitian ini :

Berikut adalah batasan pada penelitian ini :

BATASAN PENELITIAN

TUJUAN & MANFAATTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan sosial media pada anak

usia pelajar dan bagaimana dampak secara akademik terhadap potensi pencapaian prestasi belajar

serta bagaimana solusi dalam melindungi hak akses informasi terhadap anak usia sekolah.

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan wawasan terhadap penulis dan pembaca mengenai

kondisi kekinian dampak sosial media terhadap anak usia sekolah.

ETIKA PROFESI | 3

Page 6: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Efek Mediaeori ini merupakan sebuah acuan dalam melihat bagaimana pengguna merespon pesan Tdalam media. Diantara teori efek media yang tergolong moderat, yakni teori Uses And

Gratification (U & G) yang dikembangkan Kazt dan Gurevic dari mass media uses and

gratification model yang dipublikasikannya untuk kali pertama pada 1974. Teori ini muncul pada

setting waktu pada mana teknologi televisi berkembang sekitar tahun 1960- an. Teoritisi media

tertarik tentang pilihan yang dibuat oleh oleh khalayak dalam mengkonsumsi pesan media.

Asumsinya teori ini adalah bahwa khalayak aktif untuk memenuhi kebutuhannya, dorongannya.

Kemudian, teori tersebut banyak diacu dalam berbagai penelitian yang terkait dengan

penggunaan dan grativikasi media.

Pengguna media atau biasa disebut khalayak yang terdiri dari individu (segala usia) yang

secara aktif mengkonsumsi teks untuk alasan yang bermacam-macam dan dengan cara yang

berbeda-beda. Lasswell mengusulkan bahwa teks pada media memiliki fungsi-fungsi berikut bagi

individu dan masyarakat: pengawasan; korelasi; hiburan; budaya transmisi. Para peneliti seperti

Blumler dan Katz memperluas cakupan teori ini dan mempublikasikan teorinya sendiri pada

tahun 1974, yang menyatakan bahwa individu dapat memilih dan menggunakan teks untuk

tujuan-tujuan berikut ini (seperti penggunaan dan kepuasan): Pengalihan/pelarian dari masalah

rutin sehari-hari; Hubungan Pribadi dengan menggunakan media untuk interaksi emosional

dan lainnya; Personal Identity - menemukan diri sendiri seperti yang tercermin dalam teks-

teks, belajar perilaku dan nilai-nilai dari teks; Surveillance - Informasi yang dapat berguna untuk

hidup misalkan laporan berita tentang cuaca, keuangan, hiburan murah. Sejak itulah, daftar

Penggunaan dan gratifikasi telah diperpanjang, terutama ketika media baru bermunculan seperti

munculnya internet dan sosial media. Sosial media dapat memberikan efek ganda terhadap anak

usia sekolah. Efek ganda ini terdiri dari efek fisik dan psikis dimana yang terjadi pada saat aktivitas

bersosial media di internet terjadi pasti akan memunculkan dampak tersebut.

2. Sosial Mediaosial media telah menjadi fenomena yang berkembang

Sdengan beragam definisi dalam penggunaan secara umum

atau didunia akademik. Sosial media umumnya mengacu pada

media yang digunakan untuk mengaktifkan interaksi sosial. Istilah

teknologi media sosial (TMS) mengacu pada aplikasi berbasis web

dan mobile yang memungkinkan individu dan organisasi untuk

membuat, terlibat, dan berbagi konten yang ada. Jika melihat secara

spesifik dalam lingkungan digital yang merupakan media non-

tradisional dikembangkan oleh pengguna individu dimana konten

yang ada , yang biasanya media tradisional ( berita, majalah , radio ,

dan televisi) direproduksi untuk web atau aplikasi mobile. Selain fitur

itu, teknologi sosial media juga mengandung elemen desain yang

menciptakan ruang sosial dalam dunia maya sehingga mendorong

untuk melakukan interaksi dengan individu lain. Hal ini akan

memperluas daya tarik teknologi dan mempromosikan teknologi

tersebut untuk digunakan oleh pengguna.

ETIKA PROFESI | 4

Page 7: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Penggunaan media sosial melalui komputer dan perangkat mobile telah menjadi

sangat luas, dan saat ini, dua media yang paling menonjol adalah Facebook dan Twitter.

Facebook memungkinkan pengguna untuk membuat profil, memungkinkan orang-

orang profil pengguna dioperasikan untuk berinteraksi satu sama lain, memungkinkan

untuk ekspresi kepentingan dan penemuan kesamaan antara pengguna, dan

memungkinkan pengguna untuk membangun dan memelihara hubungan dan

mengundang orang lain untuk bergabung dengan komunitas . Sebaliknya, Twitter

adalah antarmuka media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi jumlah

terbatas, cepat dan mudah, untuk jumlah luas pengguna lain. Dengan kedua teknologi

antarmuka ini , pertukaran komunikasi bisa dilakukan secara cepat.

Sehingga bisa didefinisikan media social adalah seperangkat aplikasi yang

berjalan dalam jaringan internet dan memiliki tujuan dasar ideologi serta penggunaan

teknologi web 2.0 yang dapat berfungsi untuk saling tukar menukar konten. Pernyataan

tersebut merupakan pengertian media sosial menurut ahli yang banyak dijadikan

rujukan para pengguna internet (Andreas Kaplan dan Michael Haenlein).

3. Anak Usia Sekolah (Pelajar)nak usia sekolah merupakan kriteria yang diberikan untuk anak yang sedang Amenjalani masa pendidikan formal maupun non formal pada rentang Sekolah

Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Anak usia

sekolah khususnya pelajar merupakan generasi bangsa yang menjadi aset sumber daya

manusia yang rentang usianya antara 10 - 19 tahun. Dari segi umur anak usia sekolah

dibagi menajdi 3 fase yaitu remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja

menengah/middle adolescence (14-16 tahun) dan remaja akhir/late adolescence (17-

20 tahun) (Behrman, Kliegman & Jenson, 2004).

Dalam perkembangannya, masa pelajar merupakan masa dimana perubahan

emosi yang kian labil dan dipengaruhi lingkungan sosialnya. Definisi lain masa remaja

merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu.

Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai

dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial yang

berlangsung pada dekade kedua kehidupan (Pardede, 2002).

Pada masa ini pelajar yang merupakan pada fase remaja memiliki keingintahuan

yang tinggi. Sifat yang mudah terpengaruh dan emosi yang labil serta pencarian jati diri.

Hal inilah yang membuat remaja sangat mudah dijadikan objek eksploitasi baik dari segi

konsumerisme maupun tindakan lain yang berisiko tinggi seperti tindakan kriminal dan

sebagainya. Jika melihat usia anak sekolah di Indonesia saat ini belum ada regulasi yang

jelas dalam melakukan pengembangan pemuda selain melalui pendidikan formal dan

kegiatan ekstrakulikuler. Oleh karena itu sangat terlihat bagaimana globalisasi masuk

kedalam kehidupan para pelajar dengan adanya media sosial yang saat ini menjadi tren

pada anak usia sekolah.

ETIKA PROFESI | 5

Page 8: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

endekatan yuridis merupaka pendekatan hukum yang berkaitan dengan Ppenggunaan dan akses teknologi informasi serta transaksi eletronik. Indonesia

telah memasuki sebuah tahapan baru dalam dunia informasi dan komunikasi

dalam hal ini adalah internet. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

didunia yang telah memulai babakan baru dalam tata cara pengaturan beberapa sistem

komunikasi melalui media internet yakni seperti informasi, pertukaran data,transaksi

online dan sebagainya.

Hal itu dilakukan oleh Indonesia melalui pemerintah yang bekerjasama dengan

Dewan Perwakilan Rakyat untuk membuat sebuah aturan dalam bidang komunikasi

yang tertuang dalam UU ITE atau Undang-Undang Informasi dan Transaksi Eletronik.

UU ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan hukum yang seringkali dihadapi

diantaranya dalam penyampaian informasi, komunikasi, dan/atau transaksi

secara elektronik, khususnya dalam hal pembuktian dan hal yang terkait dengan

perbuatan hukum yang dilaksanakan melalui sistem elektronik. Hal tersebut adalah

sebuah langkah maju yang di tempuh oleh pemerintah dalam penyelenggaraan layanan

informasi secara online yang mencakup beberapa aspek kriteria dalam penyampaian

informasi.

Namun dalam kenyataannya pendekatan yuridis ini sebenarnya telah ada yaitu

UU Nomor 36 Tahun 1999 pasal 4 tentang Pembinaan Telekomunikasi yang berisi :

Telekomunikasi dikuasai oleh Negara dan pembinaannya dilakukan oleh

Pemerintah.

Pembinaan telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan

telekomunikasi yang meliputi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan

pengendalian.

Dalam penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian di bidang

telekomunikasi, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan secara

menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan pemikiran dan pandangan yang

berkembang dalam masyarakat serta perkembangan global.Serta UU Nomor 36

Tahun 1999 pasal 2 yang berisi Asas dan Tujuan Telekomunikasi :

Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata,

kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri.

Maka, pemerintah Indonesia mempunyai kekuasaan untuk melakukan pengaturan

terhadap telekomunikasi di seluruh Indonesia, untuk melindungi negara. Juga para

pengguna telekomunikasi harus menggunakan sesuai etika dan menjamin tidak

mengancam keamanan bagi diri sendiri dan masyarakat.

3. Pendekatan Yuridis

ETIKA PROFESI | 6

Page 9: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

ANALISIS KONSEPTUAL

Penelitian ini mengacu pada literatur yang sudah ada saat ini dan berdasarkan penelitian lain yang

telah direview. Dari review yang telah dilakukan penulis membuat sebuah kerangka konseptual

mengenai pengaruh penggunaan sosial media di usia anak sekolah. Berikut ini adalah diagram

mengenai analisis konseptual:

Analisis konseptual diatas menggambarkan bahwa sosial media menjadi salah satu faktor dalam

menentukan potensi pencapaian prestasi siswa. Hal ini disebabkan peningkatan pengguna sosial

media dikalangan pelajar yang meningkat serta terdapat tiga dampak utama yang akan

mempengaruhi kontrol individu pada pelajar khususnya usia remaja yaitu :

1. Pengaruh Secara Psikis (Mental)

2. Pengaruh Secara Fisik (Medis)

3. Pengaruh Perubahan Lingkungan (Social Force)

dimana terdapat peran stakeholder dalam memberikan kontrol dan konseling melalui

stakeholder disekolah dan keluarga terutama orang tua. Selain itu harus terdapat peran dari

pemerintah dalam memberikan kebijakan penggunaan sosial media khususnya bagi anak usia

sekolah.

Dalam analisis konseptual ini memberikan gambaran bagaimana proses dampak negatif

dikelola oleh kontroler baik dari individu sendiri yaitu pelajar dan juga stakeholder. Dampak

negatif ini harus mampu dikelola untuk meningkatkan output dampak positif. Karena salah satu

tujuan dalam meningkatkan potensi prestasi anak usia sekolah adalah memperbesar dampak

positif penggunaan sosial media. Karena dampak negatif lebih banyak dari pada dampak

positifnya.

ETIKA PROFESI | 7

POTENSI PENCAPAIANPRESTASI ANAK

PENGARUH PSIKISPENGARUH FISIK

(KESEHATAN)PENGARUH

LINGKUNGAN

PERAN STAKEHOLDER

KONTROL INDIVIDU ETIKA PENGGUNAANSOSIAL MEDIA

SOSIAL MEDIA

- Dampak Negatif lebih dominan dalam

rata-rata kasus

- Dampak Negatif

+ Dampak Positif

+ Dampak PositifMeningkatkan

+ Dampak Positif

Page 10: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

PEMBAHASANPada bab ini akan dijelaskan lebih detail mengenai analisis konseptual. Selain itu pada bab ini

akan memberikan gambaran korelasi antara etika dalam bersosial media dengan potensi

pencapaian belajar siswa disekolah. Pertama terdapat analisis mengenai dampak sosial

media yaitu seperti gamar dibawah ini:

1. Pengaruh Sosial Media Terhadap Anak Usia Sekolah

Telah kita ketahui bahwa anak usia sekolah yang tergolong dari anak SD, SMP dan SMA

merupakan kondisi dimana rasa ingin tahu yang tinggi. Selain itu pengaruh lingkungan

bermain, sekolah dan keluarga juga sangat menentukan bagaimana kematangan berpikir anak

pada usia tersebut. Melihat fenomena yang ada saat ini yaitu meningkatnya pengguna sosial

media dikalangan remaja khususnya pelajar memberikan pandangan bahwa pelajar pada saat

ini sangat mengikuti tren teknologi yang ada.

Banyak motif mengapa pelajar di Indonesia ingin mengikuti tren teknologi media sosial.

Selain sebagai salah satu alat berinteraksi ternyata terdapat motif lain yang dianggap lebih

prestisius atau ‘gaul’ dibanding teman lain yang tidak memiliki. Selain itu motif dalam akses

yang berlebihan bisa biasanya dilakukan karena ingin mendapatkan hiburan. Beberapa pelajar

mengakui membuka facebook, twitter dan media sosial lain hanya untuk hiburan. Namun jika

dianalisis lebih dalam ternyata terdapat beberapa pengaruh yang telah diklasifikasikan menjadi

3 yaitu pengaruh secara psikis atau mental, fisik (medis) dan juga pengaruh lingkungan (sosial

force).

1.1 Pengaruh Terhadap Psikis

Pengaruh sosial media terhadap anak usia sekolah sangatlah krusial karena masa

rasionalisme anak dimulai sejak masuk sekolah. Dengan adanya sosial media sebenarnya

pengaruh globalisasi sangat mudah untuk masuk dan sekara psikis atau mental akan lebih

merasuk kedalam pikiran anak usia sekolah. Terlebih lagi jika tidak ada kontrol dari

beberapa stakeholder dan orang tua anak. Maka dari itulah muncul kemungkinan potensi

dampak negatif terhadap psikis mengenai pola pikir anak. Ditambah munculnya beberapa

tipe kejahatan yang menggunakan media sosial sebagai perantara dalam melakukan

brainwash atau pencucian otak untuk tindakan terorist dan sebagainya. Untuk itu berikut ini

dampak sosial media terhadap sisi psikis anak :

PENGARUH PSIKISPENGARUH FISIK

(KESEHATAN)PENGARUH

LINGKUNGAN

SOSIAL MEDIA

- Dampak Negatif

ETIKA PROFESI | 8

Page 11: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Dampak psikis atau mental diatas merupakan sebagian kecil dari dampak keseluruhan terhadap

fenomena yang terjadi pada anak usia sekolah. Walaupun terdapat dampak positif seperti

kemudahan orang tua dalam mengawasi anak bermain karena disediakan berbagai macam fasilitas

teknologi informasi, namun orang tua juga harus sadar akan rasionalisasi pola pikir tumbuh

kembang anak dimana dimensi yang dilalui hanya menggunakan internet dan sosial media. Hal ini

sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi secara psikis seperti sikap dan sifat, cara

berinteraksi dengan orang lain dan bahkan tindakan-tindakan beresiko lain.

1.2 Pengaruh Terhadap Fisik (Medis)

Jika terlalu lama, maka akan mengganggu pertumbuhan khususnya pembengkokan tulang

belakang karena terlalu sering duduk membungkuk didepan PC.

Rawan terhadap serangan jantung atau penyakit jantung. Sebuah riset diamerika

memberikan gambaran mengenai pembakaran kalori. Jika terlalu sering menggunakan

komputer, atau pun handphone maka aktivitas pun menurun, dan pembakaran lemak

menurun pula. Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan lemak di pembuluh darah. Selain

itu obesitas juga menjadi salah satu resikonya.

Meningkat potensi kerusakan mata. Dampak penggunaan sosial media yang terlalu lama

melalui PC ataupun handphone dapat meningkatkan resiko kerusakan mata.

Penggunaan PC, handphone dengan posisi yang tidak benar bisa mengganggu organ tubuh

seperti otak, alat reproduksi dan jaringan lain yang rentan terhadap radiasi.

Dan gangguan kesehatan lain seperti gangguan tidur, gangguan suasana hati (mood

disoster) dan depresi

Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang medis atau kesehatan, maka cukup banyak resiko yang

harus dihadapi oleh anak yang terlalu sering menggunakan media sosial. Menurut hasil riset dari

Karman (Jurnal Kominfo), anak usia SD, SMP dan SMA, melakukan akses terhadap internet dan

sosial media melalui personal komputer dan mobile. Dengan cukup banyaknya radiasi yang

dihasilkan oleh kedua benda tersebut, serta ditambah resiko penggunaan secara fisik, berikut ini

dampak negatif dari penggunaan sosial media :

Turunnya sifat tanggung jawab terhadap pendidikannya. Jika dilihat hampir tiap hari khususnya

pelajar usia SMP sampai dengan SMA memiliki akun media sosial dan melakukan akses

terhadap media sosial hal ini menurunkan waktu belajar

Pelajar menjadi acuh terhadap orang disekitarnya. Menurut beberapa pemberitaan dimedia,

seorang anak lebih memilih berbicara atau memposting permasalahan di sosial media dari

pada bercerita dengan teman atau keluarga.

Menurut Karman, salah satu penulis Jurnal Kominfo yang melakukan survey terhadap orang

tuanya ternyata terdapat dampak yang juga dirasakan oleh orang tua meliputi : sikap anak yang

cenderung lebih keras terhadap orang tua, meningkatnya sikap tidak peduli terhadap orang tua

karena memiliki pelampiasan ke sosial media dan adanya kecenderungan bahaya terhadap

pengaruh rasionalisasi pola pikir anak dengan banyaknya propaganda dan lingkungan yang

buruk yang muncul di sosial media

ETIKA PROFESI | 9

Page 12: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Secara pengertian sendiri sosial norms adalah sebuah pemahaman bagaimana

anggota dalam kelompok sosial tersebut mengikuti kebiasaan atau pemahamaan, alat

peraga atau kebutuhan dalam kelompok tersebut. Sehingga tidak jarang terdapat tindak

pidana yang dilakukan oleh pelajar karena terkena bullying dari teman-temannya. Selain itu

bahkan beberapa kasus yang terjadi sangat ekstrim karena dapat membuat seorang pelajar

stres, tidak bersemangat bahkan sampai bunuh diri.

2. Korelasi Ketiga Pengaruh Terhadap Potensi Pencapaian Anak Usia Sekolah

Setelah melakukan identifikasi dampak negatif dari ketiga faktor pengaruh tersebut, berikut ini

adalah korelasi antara ketiganya dalam menurunkan potensi pencapaian belajar anak usia

sekolah berdasarkan penggunaan sosial media yang terlalu lama atau overtime.

No. Dampak Negatif Jenis

Pengaruh

Korelasi Terhadap Potensi Prestasi

1. Turunnya sifat tanggung

jawab terhadap

pendidikannya.

Psikologis Waktu belajar berkurang, Sering lupa

terhadap waktu sehingga prestasi

belajar rendah

2. Pelajar menjadi acuh

terhadap orang disekitarnya.

Psikologis Minim bantuan dari orang terdekat

khususnya orang tua. Sehingga

kadang tidak memiliki pemecahan

masalah dari yang dihadapinya.

3. Perubahan sikap anak

cenderung lebih keras

Psikologis Tidak dapat menerima kritik atau pun

saran, sehingga sulit dikontrol untuk

diarahkan dalam berprestasi

4. Pembengkokan tulang

belakang karena posisi duduk

yang terlalu lama

Fisik (Medis) 1. Dapat mengganggu proses

belajar.

2. Dapat menurunkan rasa

percaya diri

3. Dapat menurunkan

produktivitas belajar

5. Penurunan Kesehatan Mata Fisik (Medis)

6. Terkena radiasi pada organ

tertentu

Fisik (Medis)

7. Munculnya Sosial Norms Sosial Terlalu berpikir terhadap gaya hidup

sosial sehingga dapat mengganggu

proses belajar.

8. Bullying melalui media sosial

atau secara langsung

Sosial (Psikis) Kebiasaan melakukan bullying dapat

mengurangi sifat kritis dalam berpikir

9. Mudahnya memperoleh hal

Pornography dan

semacamnya

Psikis, Fisik,

dan Sosial

Kebiasaan melakukan akses kekonten

porno dapat mengganggu kesehatan

psikis, fisik dan sosial, hal ini jelas

berefek negatif

D a r i p e n j e l a s a n t a b e l

disamping terdapat korelasi

d i m a n a s o s i a l m e d i a

ternyata dapat menurunkan

po tens i pe l a j a r da l am

berprestasi baik secara

psikologis, fisik maupun

sosial. Namun selain dampak

negatif diatas terdapat

dampak positif jika sosial

medai dgunakan secara

benar.

1.3 Pengaruh Terhadap Kehidupan Sosial (Social Norms)

Sosial media ternyata juga mempengaruhi kehidupan sosial secara nyata dalam

kehidupan anak usia sekolah. Kehidupan sosial nyata tetap tidak dapat digantikan oleh

kehidupan sosial secara maya karena sebenarnya sosial media hanya merupakan tools.

Namun semakin tingginya peningkatan pengguna dikalangan pelajar hal ini memunculkan

kekhawartiran mengenai perubahan tingkah laku dalam masyarakat. Sebagai contoh karena

lingkungan pelajar sekarang baru terdapat tren penggunaan smartphone maka secara tidak

langsung pelajar yang tidak memilikinya akan terangsingkan dan ini dapat memaksa anak

tersebut untuk menggunakan/ membeli smartphone dengan segala upaya. Hal inilah yang

disebut dengan sosial norms. pada tindakan bunuh diri

ETIKA PROFESI | 10

Page 13: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Selain korelasi diatas dampak negatif terhadap potensi prestasi pelajar, terdapat dampak positif

pula yang dapat meningkatkan potensi prestasi. Dampak ini merupakan akumulasi dari nilai

positif dari internet yaitu

Memberikan ruangan akses informasi yang luas untuk pelajar dalam mendapatkan ilmu

pengetahuan

Memberikan media terhadap pelajar dalam berekspresi dan mengemukakan pendapat

Memberikan wadah interaksi yang cepat dan murah

Dapat digunakan sebagai sarana dalam melatih kewirausahaan secara online

Memperluas jaringan pertemanan

Sosial media juga dapat mengembangkan kemampuan pelajar dalam bidang online digital

Selain itu dalam dunia pendidikan sosial media dapat dijadikan alat dalam melakukan share

ilmu.

Sosial media juga dapat menggali pertemenan dengan pelajar dimasa lalu sehingga

meningkatkan persaudaraan terhadap teman sejawatnya.

3. Dampak ProSosial

4. Solusi yang Dihasilkan

Pada tahap ini merupakan bab pencarian solusi. Jika melihat kembali kedalam gambar analisis

konseptual maka tahap ini merupakan bagian dari kontrol stakeholde yang terdiri dari orang

tua, pengajar dan juga pemerintah.

PENGARUH PSIKISPENGARUH FISIK

(KESEHATAN)PENGARUH

LINGKUNGAN

PERAN STAKEHOLDER

KONTROL INDIVIDU ETIKA PENGGUNAANSOSIAL MEDIA

SOSIAL MEDIA

Dari analisis konseptual dapat terlihat bahwa area kontrol dalam menghadapi pengaruh dari

sosial media akan melalui kontrol stakeholder dan interaksi dengan individu dapat memberikan

pola pikir positif.

Untuk memberikan pola pikir yang positif perlu adanya element dalam mengontrolnya

yaitu orang tua, pemerintah, pengajar serta komunitas yang mungkin dapat berkontribusi

sebagai salah satu gerakan sosialisasi terhadap pelajar. Untuk itu perlu adanya solusi dengan

berbagai macam pendekatan, mulai dari peran masing-masing stakeholder dan pendekatan

yuridis atau hukum dari kebijakan pemerintah.

- Dampak Negatif

+ Pola Pikir Positif

ETIKA PROFESI | 11

Page 14: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Keluarga dan orang tua memegang peran kunci terhadap pola pikir tumbuh kembang anak usia

sekolah khususnya dalam melakukan kontrol terhadap hak akses putra-putrinya. Melihat

tingginya peningkatan pelajar yang menggunakan sosial media maka orang tua harus ekstra

memberikan kontrol terhadap anakya. Jika terdapat kekurangan dalam pemahaman teknologi

saat ini, orang tua dapat berkolaborasi dengan guru, pemerintah atau bahkan komunitas untuk

memberikan pemahaman mengenai penggunaan dan bagaimana cara melakukan kontroling

yang benar. Peran orang tua dalam melakukan kontroling dapat dilakukan dengan cara:

Tidak membelikan pulsa terlalu banyak agar akses internet tidak terlalu banyak digunakan

Melakukan filter terhadap penggunaan internet dirumah dengan aplikasi anti pornografi

Melakukan pengecekan terhadap alamat website yang dikunjungi oleh anaknya

Tidak memanjakan anak dengan membelikan handphone diluar kebutuhannya.

Selanjutnya orang tua juga dapat membuat reward and punishment dalam keluarga untuk

memberikan kedisiplinan terhadap putra-putrinya khususnya dalam pencapaian prestasi.

Meningkatkan kepekaan terhadap kondisi anak khususnya jika terlihat terlalu sering

memegang komputer atau handphone wajib menegurnya.

Orang tua juga dapat memberikan pengetahuan mengenai batasan – batasan yang dapat

dilakukan di social media. Selain itu dapat memonitoring para pelajar dalam mengakses

social media.

Jika dimungkin orang tua dapat melakukan tracking terhadap sosial media yang digunakan

oleh anaknya sehingga dapat dilihat bagaimana jenis pergaulan dunia maya.

4.1 Peran Orang Tua

4.2 Peran Pengajar (Guru)

ada masa remaja, rasionalisme pola pikir anak usia ini sangat dipengaruhi oleh Plingkungannya. Tidak terkecuali lingkungan sekolahnya. Pada sekolah biasanya remaja

akan membandingkan dirinya dengan para teladan seperti kakak tingkatnya ataupun

gurunya. Namun sering kali guru tidak sadar dalam pengamatan siswanya. Bahkan secara

terang-terangan terdapat guru yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan apa yang

diinstruksikan oleh dirinya sendiri. Sebagai contoh ketika kegiatan belajar mengajar

berlangsung tidak diperbolehkan menghidupkan handphone. Namun yang terjadi adalah guru

secara leluasa menggunakannya sedangkan murid melihat hal tersebut sebagai salah satu

inkonsistensi peraturan yang dibuat. Sehingga sering kali kitamelihat banyak siswa yang

melakukan tindakan tidak beretika disekolah, mulai dari sering mencuri waktu di waktu belajar

mengajar untuk membuka sosial media. Bahkan pada kasus yang terjadi di SMP 4 Jakarta

merupakan salah satu bukti kurangnya perhatian guru atau pengajar terhadap tindakan-

tindakan yang diluar norma untuk itu terdapat beberapa peran yang harus dilakukan pengajar

yaitu :

Memberikan pendidikan khusus mengenai aturang dan norma menggunakan sosial

media

Menjadi tauladan terhadap penegakan aturan-aturan yang berlaku disekolah, tidak

terkecuali penggunaan handphone

Melakukan kontroling terhadap anak didiknya agar terjalin hubungan yang baik antara

murid dan guru

Memberikan laporan terhadap orang tua terkait peforma anaknya sehingga terjalin

penyeleseian masalah yang terintegrasi antara orang tua murid dengan guru.

ETIKA PROFESI | 12

Page 15: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

Peran pemerintah juga sangat krusial dalam melakukan kontroling terhadap penggunaan

sosial media pada remaja khususnya dalam bentuk kebijakan, aturan dan juga penyadaran

hukum serta sistem pendidikan. Berikut ini beberapa peran yang dapat dilakukan pemerintah

dalam membantu orang tua melakukan kontrol terhadap putra-putrinya.

Membuat sebuah sistem terpadu mengenai penggunaan internet dilingkungan sekolah,

sehingga segala akses dari pelajar ke internet dapat dimonitoring.

Membatasi akses internet disekolah ke sosial media khususnya pada jam kegiatan belajar

mengajar berlangsung

Membuat kebijakan mengenai edukasi undang-undang transaksi elektronik (UU ITE) untuk

memberikan penyadaran akan etika dalam menggunakan internet.

Memberikan program pengembangan skill dalam bidang digital atau online untuk pelajar

yang ingin meningkatkan kemampuan dalam bidang ini.

Selain itu pemerintah juga dapat memberikan edukasi terhadap stakeholder sekolah guna

memberikan bekal sekolah dalam melakukan kontrol terhadap siswanya.

4.3 Peran Pemerintah (Pendekatan Yuridis)

4.4 Peran Masyarakat dan Komunitas

Peran masyarakat dan komunitas dalam memberikan kontrol terhadap remaja khususnya

sangat penting. Karena salah satu hal yang membentuk perilaku mereka adalah lingkungan.

Masa remaja merupakan masa dimana mereka mulai terjun kedalam masyarakat. Dalam ruang

lingkup lokasi rumah atau pun sekolah. Maka dari itu sangat penting bagi masyarakat untuk

berperan aktif terhadap kontrol remaja pada dewasa ini. Berikut ini merupakan beberapa peran

yang dapat dilakukan oleh masyarakat :

Jika masyarakat adalah pengusaha warung internet, maka sebisa mungkin memberikan

batasan untuk remaja dalam masuk ketempatnya seperti pemberian jam pelajar tidak boleh

masuk dan firewall untuk konten porno

Jika masyarakat melihat adanya ketidakpantasan terhadap perilaku pelajar supaya

dilaporkan ke pihak yang berwenang agar dapat segera di tanggapi.

Masyarakat dilingkunga rumah tinggal remaja tersebut hendaknya juga memberikan

sugesti untuk berinteraksi secara nyata dari pada didunia maya.

Berbeda dengan komunitas, ada baiknya gerakan mengenai internet sehat dan gerakan lain

dimulai dikalangan remaja. Karena hampir 51 % pengguna internet adalah remaja. Untuk itu

ada beberapa peran yang dapat dilakukan yaitu :

Melakukan gerakan penyadaran internet sehat. Tidak hanya mengenai kontent yang berbau

pornografi namun juga mengenai penggunaan alat pendukung telekomunikasi yang aman

dan tidak beresiko

Melakukan kajian strategis mengenai pengembangan pendidikan berbasis ICT, karena hal

ini sangat penting untuk diberikan pada anak usia remaja untuk memberikan kesadaran

hukum khusus dalam penggunaan media sosial

Melakukan sosialisasi mengenai etika dalam menggunakan sosial media.

ETIKA PROFESI | 13

Page 16: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Dari penelitian ini diketahui bahwa cukup banyak pelajar yang menggunakan sosial

media namun tidak menyadari bagaimana dampak negatifnya terhadap diri mereka sendiri

maupun lingkunganya. Untuk itu dampak negatif dari sosial media seharunya dapat dikelola

untuk meningkatkan potensi prestasi anak usia sekolah khususnya remaja.

Dari model analisis konseptual diperoleh bahwa dampak negatif yang berkembang

disosial media lebih banyak daripada dampak positif secara langsung terhadap pelajar.

Namun jika dikelola dan dikontrol dengan baik oleh stakeholder yang terdiri dari keluarga,

pemerintah, pengajar, komunitas serta dirinya sendiri maka dampak positif penggunaan

sosial media dapat dijadikan salah satu sarana peningkatan potensi prestasi pada anak usia

sekolah.

Saran dari penilitian ini adalah peran kontrol dari stakeholder yaitu orang tua, pemerintah,

pengajar atau sekolah serta komunitas harus lebih peka terhadap fenomena sosial media

dikalangan anak usia sekolah di Indonesia. Hal ini wajib dilakukan untuk mengurangi resiko

dampak negatif yang semakin tinggi.

Selain itu agar dapat memberikan sebuah solusi yang strategis maka penelitian ini harus

dilanjutkan dan lebih dalam lagi menggali kearah pembuatan rencana strategis. Agar solusi

yang disampaikan lebih detail dan fisibel untuk dilaksanakan.

ETIKA PROFESI | 14

Page 17: Analisis Dampak Social Media terhadap peforma prestasi belajar anak

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN ETIKA PROFESI | 15

Karman, 2012, Pola Penggunaan Media Digital Di Kalangan Anak Dan Remaja (Kasus di Kota Jayapura Provinsi Papua). Jurnal Kementrian Teknologi dan

Informasi.

Courtois, Mechant, De Marez, Verleye. Grativication and Seeding Behavior of Online Adolescent. Journal of Computer-Mediated

Communication, 15 (2009) 109–137

Davis, Deil-Amen, Rios-Aguilar, & Gonzalez Canche, 2012, Social Media in Higher Education. Journal of Higher Education University of Arizona

Perdana, Deni Putra, 2011. Pengaruh Sosial Media Terhadap Generasi Bangsa

Muda Indonesia. STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

Rachmat, Bayu Syerly, 2013. Digital Marketing Landscape in Indonesia. Digital Marketing 3M Indonesia.

Hendrawan, H. L. (2012, December 18). Dampak Sosial Media Terhadap Anak.

Retrieved December 30, 2013, from Teknologi Kompasiana: http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/12/18/dampak-sosial-media-

terhadap-anak-516992.html

Kominfo : Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. (2013, November 07). Retrieved December 28, 2013, from Kominfo:

http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker#.Ur60Y_QW2e4

Data Statistik Asosiasi Penyedian Layanan Internet, APJJI. 2012. From APJII :

http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html

(n.d.). Retrieved 12 30, 2013, from

http://eprints.uny.ac.id/7679/3/bab%202%20-%2005103241021.pdf

(n.d.). Retrieved 12 30, 2013, from

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22895/4/Chapter%20II.

pdf

(n.d.). Retrieved 12 30, 2013, from

http://eprints.uny.ac.id/9749/3/bab%202%20-08520244026.pdf


Recommended