+ All Categories
Home > Documents > “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT...

“PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT...

Date post: 01-Apr-2020
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
13
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani ISSN 2580-2631 Vol. 1, No. 3, Oktober 2017 21 “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT SYARIAH PADA SAHAM YANG MASUK/KELUAR INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) PERIODE 2013 HINGGA 2016 ” M. Adi Wicaksono Universitas Islam Indonesia ABSTRACT This research based on the problem in sharia stock investing, about the present of sharia attribute in investing decision process. Should the sharia investors undertake the sharia attributes of stock? And how sharia attributes make contribution to sharia investors? The aim of this research is to evaluate the information content of sharia attribute in stock that involved in ISSI (Indonesia Sharia Stock Index). This index that reflects the overall Islamic stocks listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) and registered in List of Islamic Securities (DES) formed by National Sharia Council (DSN) of the Indonesian Ulema Council (MUI). The method of this research is using event study with market adjusted model approach. The sample data include 147 sharia stocks, which 88 stock are fresh new comer into ISSI, and 59 stocks are out from ISSI, over period between 2013 and 2016. The abnormal returns was tested among window period [-7,+7] around the announcement date of ISSI. One sampe T-test was undertaked to evaluate hypotheses of the present of sharia attribute. Seven days CAAR before announcement date was taken as variable control. The finding of this research shows the significant existence of sharia attribute. New comer sharia stock of ISSI gained the significant positive cummulative abnormal return (CAAR). Non-sharia stock was come out of ISSI scored significant negative CAAR. It brings the conclusion that sharia attribute is valuable factor in investment decision. The sharia attribute act as catalisator function to gain benefit in stock investing. PENDAHULUAN Beberapa umat muslim memiliki presepsi bahwa saham syariah pasti otomatis kinerjanya akan menguntungkan, disebabkan adanya atribut syariah yang disandangnya. Dan memang demikianlah yang dipromosikan oleh otorias bursa.
Transcript
Page 1: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Jurnal Akuntansi Manajemen Madani ISSN 2580-2631

Vol. 1, No. 3, Oktober 2017

21

“PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP

ATRIBUT SYARIAH PADA SAHAM YANG MASUK/KELUAR

INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) PERIODE

2013 HINGGA 2016 ”

M. Adi Wicaksono

Universitas Islam Indonesia

ABSTRACT

This research based on the problem in sharia stock investing, about the present of

sharia attribute in investing decision process. Should the sharia investors

undertake the sharia attributes of stock? And how sharia attributes make

contribution to sharia investors?

The aim of this research is to evaluate the information content of sharia attribute

in stock that involved in ISSI (Indonesia Sharia Stock Index). This index that

reflects the overall Islamic stocks listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) and

registered in List of Islamic Securities (DES) formed by National Sharia Council

(DSN) of the Indonesian Ulema Council (MUI).

The method of this research is using event study with market adjusted model

approach. The sample data include 147 sharia stocks, which 88 stock are fresh

new comer into ISSI, and 59 stocks are out from ISSI, over period between 2013

and 2016. The abnormal returns was tested among window period [-7,+7] around

the announcement date of ISSI. One sampe T-test was undertaked to evaluate

hypotheses of the present of sharia attribute. Seven days CAAR before

announcement date was taken as variable control.

The finding of this research shows the significant existence of sharia attribute.

New comer sharia stock of ISSI gained the significant positive cummulative

abnormal return (CAAR). Non-sharia stock was come out of ISSI scored

significant negative CAAR.

It brings the conclusion that sharia attribute is valuable factor in investment

decision. The sharia attribute act as catalisator function to gain benefit in stock

investing.

PENDAHULUAN

Beberapa umat muslim memiliki presepsi bahwa saham syariah pasti

otomatis kinerjanya akan menguntungkan, disebabkan adanya atribut syariah yang

disandangnya. Dan memang demikianlah yang dipromosikan oleh otorias bursa.

Page 2: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017

22

Namun di lapangan, apakah saham syariah yang masuk Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) akan otomatis selalu memberikan keuntungan positif? Dan

apakah saham yang keluar dari indeks ISSI akan otomatis membukukan kerugian

negatif?

Terlebih bagi para investor syariah yang khusus bertransaksi saham syariah,

maka riset seperti itu sangat diperlukan sebagai acuan referensi dalam

pengambilan keputusan. Salah satu kaidah yang mendasari semangat di atas

adalah salah satu pilar dalam maqasid syariah, yaitu perihal melindungi harta

(hifdzu mal).

Riset ini bermaksud menguji problem akademik di atas, dengan cara

menguji abnormal return saham syariah di sekitar tanggal penerbitan. Untuk

menghasilkan nilai temuan yang baik, maka dalam penelitian ini akan meneliti

saham yang benar-benar baru masuk ke dalam ISSI, serta saham yang benar-benar

baru keluar dari ISSI. Adapun kinerja return saham pada 7 hari sebelum tanggal

penetapan ISSI dipergunakan sebagai variabel kontrol untuk menguji arah reaksi

pasar.

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat reaksi pasar yang positif pada saham yang dinyatakan

masuk ke ISSI, dimana sebelumnya memiliki kinerja return positif pada

periode 7 hari sebelum tanggal penetapan ISSI?.

2. Apakah terdapat reaksi pasar yang negatif pada saham yang dinyatakan

keluar ke ISSI, dimana sebelumnya memiliki kinerja return negatif pada

periode 7 hari sebelum tanggal penetapan ISSI?.

KERANGKA TEORI

Kandungan Informasi Bernilai Ekonomik

Penelitian mengenai hipotesis pasar efisien (efficient market hypotesis,

EMH) banyak dilakukan dalam penelitian pasar modal untuk menguji ada

tidaknya kandungan nilai ekonomis atas suatu informasi yang dipublikasikan ke

investor. Selanjutnya ditemukan bukti empiris bahwa return saham jangka jangka

panjang dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti: return pasar, informasi

keuangan, corporate action perusahaan, data ekonomi makro, dan sebagainya. Dan

dalam jangka pendek harga saham dipengaruhi oleh opini analis, opini para

pelaku pasar, peran media, perkembangan bisnis, kebijakan pemerintah, dan

inforamsi terkait secara aktual.

Jogiyanto (2000) mengutip pandangan Fama yang menyatakan bahwa

pengumuman dari industri sekuritas seperti rekomendasi jual-beli dari analis

merupakan salah satu jenis pengumuman yang dapat mempengaruhi harga saham.

Pengumuman lain yang juga mampu mempengaruhi saham yaitu pengumuman

tentang laba (earning related announcement), pengumuman pendanaan

Page 3: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Pengujian Kandungan Informasi Terhadap Atribut Syariah Pada Saham Yang Masuk/Keluar

Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Periode 2013 Hingga 2016 (M. Adi Wicaksono)

23

perusahaan (financing announcement), estimasi laba tahun mendatang, keputusan

deviden (dividen policy), berita sehubungan dengan sisi hukum (legal

announcement), dan banyak jenis pengumuman lainnya.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

ISSI adalah indikator yang menunjukkan kinerja/pergerakan indeks harga

saham syariah yang ada di Bursa Efek Indonesia. Sebelum diaktifkan Badan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka publikasi saham syariah mengacu pada

Indeks Saham Syariah Indoensia (ISSI) yang dipublikasikan oleh OJK. Namun

seiring dengan aktifnya OJK dan mulai dihilangkannya OJK maka regulator BEI

mulai membentuk indeks tersendiri yang mengkhususkan diri pada saham syariah

yaitu ISSI.

Pada tangal 12 Mei 2011, Bursa Efek Indonesia mensosialisasikan Fatwa

Mekanisme Syariah Perdagangan Saham sekaligus menerbitkan ISSI (Indeks

Saham Syariah Indonesia) di Jakarta. Fatwa yang dimaksud adalah Fatwa Nomor

80 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek

Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Fatwa itu disahkan Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) pada 8 Maret 2011 silam.

Dengan pengesahan fatwa itu maka penyelenggaraan perdagangan efek di

BEI memiliki dasar dan atau hukum fikih yang kuat bahwa mekanisme lelang

berkelanjutan (continuous auction ) yang digunakan BEI dalam transaksi efek

bersifat ekuitas di pasar regular telah sesuai dengan prinsip syariah.

Penerbitan fatwa tersebut tidak instan tapi melalui proses panjang oleh

otoritas BEI dan MUI. Indeks Saham Syariah Indonesia (Indonesia Sharia Stock

Index, ISSI) akan menjadi acuan bagi investor untuk berinvestasi di saham

syariah. ISSI sekaligus menjadi acuah utama yang menggambarkan kinerja

seluruh saham syariah yang tercatat di BEI, yang membantu menghilangkan

kesalahpahaman masyarakat yang menganggap saham syariah hanya terdiri dari

30 saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) saja.

Metode penghitungan ISSI sama dengan metode penghitungan indeks

lainnya di BEI, yakni menggunakan market capitalization weighted average.

Komponen penghitungannya adalah semua saham yang masuk dalam Indeks

Saham Syariah Indoensia (ISSI) yang dikeluarkan Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan setiap enam bulan. Hari dasar penghitungan ISSI adalah

ISSIember 2007 dengan nilai indeks sebedar 100. Saat tulisan ini dibuat, terdapat

kurang lebih 214 saham syariah dengan kapitalisasi pasar sekitar 43,6 persen dari

total nilai kapitalisasi pasar BEI.

Pola Return Sekitar Tanggal Publikasi ISSI

Secara teoritis, informasi tentang kesyariahan suatu saham, merupakan

informasi yang dapat mempengaruhi harga saham tersebut di pasar. Harga saham

yang dinyatakan syariah (masuk ke ISSI) akan mulai naik sejak munculnya

Page 4: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017

24

publikasi pada tanggal pengesahan, dan harga saham yang dinyatakan tidak

syariah (keluar dari ISSI) akan mengalami penurunan sejak tanggal pengesahan.

Terlebih bila hal itu dikaitkan dengan kinerja historis jangka pendek sebelumnya

(selama periode 7 hari sebelum tanggal pengesahan).

Kenaikan harga terjadi karena adanya perubahan nilai, yaitu dari yang

sebelumnya saham dinilai non-syariah dan kemudian dinyatakan menjadi saham

syariah. Bagi investor syariah, hal ini menjadi positive value, dan memberikan

peluang saham tersebut untuk dikoleksi dan diborong sehingga harganya naik.

Saham yang masuk ISSI yang juga memiliki kinerja historis jangka pendek yang

baik, secara konsepsional akan makin membukukan kinerja yang baik.

Sebaliknya, penurunan harga terjadi karena adanya negative value, yaitu

yang semula dinyatakan syariah kemudian dinyatakan non-syariah, dimana dalam

syariah dinyatakan tidak berharga. Maka saham tersebut cenderung dilepas

dengan terjadi penurunan harga. Saham yang keluar dari ISSI, ditambah dengan

kinerja yang jelek, akan membuat harga saham tersebut makin merosot.

KAJIAN PUSTAKA

Diana, Goyen dan Philips (2005) menyatakan bahwa kajian tentang implikasi

saham yang masuk dalam indek tertentu terhadap kenaikan harga telah berjalan

selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang

sama dengan penjelasan yang beragam. Harris dan Gurel (1986) menyatakan riset

tentang reaksi pasar melalui studi peristiwa yang telah dikembangkan oleh Fama,

Jensen, Fisher dan Roll.

Chandy, Sarkar dan Triphaty (2004) menyatakan bahwa saham yang keluar dari

indek berdampak pada peningkatan cost of capital karena tuntutan investor menjadi

lebih tinggi terhadap saham tersebut. Sementara itu, Chen, Noronka dan Singal

(2004) meneliti reaksi pasar terahadap S&P 500, serta Biktimirov, Cowan dan Jordan

(2004) meneliti reaksi pasar terhadap Russel 200, menyimpulkan adanya peningkatan

harga saham ketika masuk dalam indek, serta penurunan harga ketika keluar dari

sebuah indek.

Oktavia dan Wahyuni (2011) menguji pengaruh perubahan komposisi JII

terhadap return saham syariah di BEI dengan periode penelitian selama Juni 2004

hingga Desember 2010. Hasil riset tersebut menyimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan rata-rata return abnormal (AAR) antara 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah

pengumuman perubahan komposisi JII, baik bagi saham yang masuk maupun keluar JII.

Page 5: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Pengujian Kandungan Informasi Terhadap Atribut Syariah Pada Saham Yang Masuk/Keluar

Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Periode 2013 Hingga 2016 (M. Adi Wicaksono)

25

Hal ini dikarenakan telah didapatinya return abnormal sebelum tanggal pengumuman

sehingga sebaran nilai return abnormal menjadi lebih luas.

Hanafi (2013) melakukan riset tentang kandungan informasi pada saham

syariah yang masuk Daftar Efek Syariah( DES) pada tahun 2007 dengan meneliti

sebanyak 169 saham. Kesimpulan yang ditarik adalah bahwa pengumuman DES

tahun 2007 mendapatkan reaksi positif dari kalangan investor yang ditunjukkan

dengan adanya abnormal return selama H-3 hingga H+3.

Mukmin (2015) melakukan riset tentang efisiensi pasar saham syariah di

pada H-3 hingga H+3 pada sekitar tanggal pengumuman Jakarta Islamic Index

(JII) selama periode 2011 hingga 2014. Riset tersebut menarik kesimpulan bahwa

terdapat abnormal return yang negatif pada saham yang keluar dari JII.

METODE PENELITIAN

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive

sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan

sampel yang diperlukan. Purposive sampling disebut judgmental sampling, yaitu

pengambilan sampel berdasarkan penilaian oleh peneliti, mengenai observasi

mana yang memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi sampel.

Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini

adalah:

1. Perusahaan syariah yang tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia.

2. Saham syariah yang masuk/ keluar dari Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) seloama periode Mei 2013 hingga Mei 2016.

3. Saham yang diteliti adalah saham syariah yang aktif diperdagangkan di

BEI, diukur dari adanya frekuensi transaksi. Saham yang tidak aktif/tidur

selama periode penelitian, (memiliki frekuensi transaksi sebesar 0) akan

dikeluarkan dari kandidat penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode

dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data rekomendasi dan harga

saham. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu

data yang diterbitkan oleh lembaga resmi dalam hal ini adalah Bursa Efek

Indonesia (BEI). Data sekunder yang digunakan berasal dari:

1. Data harga (closing price) perdagangan saham syariah dalam

periode harian pada perdagangan saham pada Bursa Efek

Indonesia.

Page 6: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017

26

2. Data corporate action seperti stock split, stock reverse, pembagian

dividen saham, dividen kas, saham bonus, right issue, dan lain-lain.

3. Data publikasi Indeks Saham Syariah Indoensia (ISSI) beserta

tanggal pengesahan dan pelaksanaan keputusan.

Metode yang dipakai dalam pengujian pada riset ini adalah metode studi

peristiwa (event study). Menurut Jogiyanto (2000), studi peristiwa (event study)

merupakan metode yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event)

yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Pengertian yang

lain mengenai event study adalah pengamatan mengenai harga saham di pasar

modal untuk mengetahui apakah terjadi abnormal return yang terjadi akibat

adanya suatu peristiwa tertentu.

Dalam metode event study, terdapat apa yang disebut dengan periode

pengamatan atau periode jendela (window period). Periode pengamatan (event

window) dalam periode pengamatan terhadap efek/akibat yang ditimbulkan dari

pengaruh suatu peristiwa.

Pengambilan periode Average of Abnormal Return (AAR) umumnya adalah

5-10 hari dan dilakukan untuk menghindari confounding effect dari adanya

peristiwa lain, seperti right issue, warrant, additional shores, pengumuman

dividen, saham bonus, merger dan lain-lain, karena pengambilan periode yang

terlalu panjang (lebih dari 5 hari) ataupun terlalu pendek (kurang dari 5 hari) akan

menyebabkan pengaruh yang bias.

Menurut Maramis (2013) konsep studi kejadian (event study) pada

dasarnya adalah suatu bentuk metodologi dalam penelitian keuangan atau pasar

modal, khususnya mengenai reaksi pasar modal (yang tercermin dalam harga

saham) atas suatu kejadian atau event. Beberapa paragraf di bawah ini merupakan

ulasan lanjutan tentang pemaparan dari Dr. Joubert B Maramis.

Untuk mengetahui keberadaan Abnormal Return (AR) baik dalam bentuk

Average of Abnormal Return (AAR) maupun Cummulative Abnormal Return

(CAAR), maka AAR dan CAAR harus diuji untuk diketahui apakah kedua nilai

tersebut nyata dan berbeda secara signifikan terhadap 0 (nol). Pengujian ini

membutuhkan suatu alat statistik yang disebut dengan Compare Mean Test (Uji

Beda Rata-Rata).

Sampel dalam penelitian ini adalah saham syariah yang masuk/keluar dari

Indeks Saham Syariah Indoensia (ISSI) versi periodik sejak periode Mei 2013

hingga Mei 2016. Berikut ini data tentang sampel penelitian pada riset ini.

Tabel 1 - Data Penelitian

Kondisi Jumlah saham

masuk ISSI

Jumlah saham

keluar dari ISSI

Total

Page 7: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Pengujian Kandungan Informasi Terhadap Atribut Syariah Pada Saham Yang Masuk/Keluar

Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Periode 2013 Hingga 2016 (M. Adi Wicaksono)

27

Didahului membukukan

retun positif

39

33

72

Didahului membukukan

retun negatif

49

26

75

Total 88 59 147

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini CAAR pada saham yang masuk ISSI dan didukung oleh kinerja return

yang positif selama periode sebelum tanggal pengesahan ISSI. Sepanjang periode

(H-7 hingga H+7) nilai CAAR selalu positif dan signifikan. Akumulasi CAAR

yang kontinyu tanpa putus selama H-7 hingga di H+7 adalah sebesar 0.0922,

selama kontinyu 15 hari.

Grafik 1 - CAAR Saham Yang Masuk ISSI

(Sebelumnya Didahului Membukukan Return Positif)

Berikut ini CAAR pada saham yang masuk ISSI yang sebelumnya memiliki

kinerja return yang negatif selama periode sebelum tanggal pengesahan ISSI.

Sepanjang periode H-7 hingga H+3 terlihat kinerja selalu negatif dan signifikan,

dengan membukukan CAAR_M7P3 sebesar -0,0533. Namun mulai H+4

kinerjanya bergerak naik, dan alhasil membukukan CAAR_M7P7 sebesar -

0,0386. Hal ini berarti terjadi rebound dan ada gerakan naik yang diduga

mereleksikan pengaruh positif kandungan atribut syariah.

,0000000

,0200000

,0400000

,0600000

,0800000

,1000000

,1200000

Page 8: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017

28

,0000000

,0100000

,0200000

,0300000

,0400000

,0500000

,0600000

,0700000

,0800000

,0900000

-,0600000

-,0500000

-,0400000

-,0300000

-,0200000

-,0100000

,0000000

Grafik 2 - CAAR Saham Yang Masuk ISSI

(Sebelumnya Didahului Membukukan Return Negatif)

Berikut ini CAAR pada saham yang keluar dari ISSI dan yang sebelumnya

memiliki kinerja return yang positif selama periode sebelum tanggal pengesahan

ISSI. Nilai CAAR selalu kontinyu bernilai positif dan signifikan hanya selama

periode H-7 hingga H+4 saja, namun setelah itu terjadi penurunan kinerja. Hal ini

terlihat bahwa CAAR_M7P4 membukukan nilai 0,0844 dan kemudian merosot

hingga ditutup dengan CAAR_M7P7 sebesar 0,0706. Hal ini diduga ada

kandungan informasi atas dikeluarkan saham tesebut dari ISSI.

Grafik 3 - CAAR Saham Yang Keluar ISSI

(Sebelumnya Didahului Membukukan Return Positif)

Page 9: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Pengujian Kandungan Informasi Terhadap Atribut Syariah Pada Saham Yang Masuk/Keluar

Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Periode 2013 Hingga 2016 (M. Adi Wicaksono)

29

Berikut ini CAAR pada saham yang keluar ISSI dimana sebelumnya memiliki

kinerja return yang negatif selama periode sebelum tanggal pengesahan ISSI.

Sepanjang periode H-7 hingga H+0 mengalami penurunan terlihat dari nilai

CAAR_M7P0 sebesar -0,0396, dan ternyata semakin merosot hingga periode

akhir pengamatan dimana membukukan CAAR_M7P7 sebesar -0,0555 dengan

sangat signifikan. Sekali lagi hal ini memberikan bukti empiris bahwa diduga

kandungan infomasi “keluar dari ISSI” akan menyebabkan saham yang berkinerja

buruk akan menjadi semakin terjerembab.

Grafik 4 – CAAR Saham Yang Keluar ISSI

(Sebelumnya Didahului Membukukan Return Negatif)

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik beberapa point penting:

1. Terdapat abnormal return (CAAR) yang signifikan di sekitar tanggal

pengumuman pengesahan ISSI.

2. Atribut syariah dapat berfungsi sebagai katalisator kinerja saham. Bagi

saham yang sebelum tanggal pengesahan telah mencetak return positif,

maka saat kemudian dinyatakan masuk ISSI cenderung membukukan

kinerja return yang makin bagus dibandingkan dengan kinerja saham yang

keluar dari ISSI.

3. Bagi saham yang sebelum tanggal pengesahan telah membukukan

kinerjanya negatif, dan kemudian dinyatakan saham tersebut keluar ISSI

maka saham tersebut semakin membukukan kinerja negatif dibandingkan

dengan kinerja saham yang masuk ISSI

Hasil kesimpulan di atas menggarisbawahi teori signaling, yaitu bahwa

informasi ISSI membawa signal kepada pelaku pasar. Yaitu bahwa informasi ISSI

-,0600000

-,0500000

-,0400000

-,0300000

-,0200000

-,0100000

,0000000

Page 10: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017

30

akan membuat saham yang telah berkinerja baik, akan berlanjut menjadi lebih

baik. Dan sebaliknya, yaitu saham yang berkinerja buruk, bilamana keluar dari

ISSI maka kinerjanya akan makin merosot.

Hasil dari penelitian ini berbeda dengan hasil riset dari Oktavia dan Wahyuni

(2011) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata return abnormal

(AAR) antara 7 hari sebelum dan 7 hari. Pada riset ini justru menemukan terdapat

perbedaan kinerja yang signifikan, baik antara 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah

pengumuman ISSI, dan juga terdapat perbedaan kinerja antara saham yang masuk dan

keluar dari ISSI.

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil riset dari Mukmin (2015)

yang menyatakan bahwa hanya saham yang keluar dari indeks saja yang arah

pergerakannya sesuai dengan harapan (yaitu membukukan return negatif). Tetapi

Mukmin tidak menemukan pola yang baku pada saham yang masuk ke indeks

syariah.

Pada penelitian ini, ditemukan bahwa saham yang masuk ke indeks ISSI

kinerjanya positif dan signifikan, bahkan kinerjanya lebih bagus dibandingkan

saham yang keluar dari ISSI. Ditinjau dari teori signaling, penelitian ini

menyiratkan bahwa ISSI membawa signal yang positif terhadap saham yang

masuk ke dalamnya, tentu dengan catatan bahwa tidak semua saham ISSI akan

dengan sendirinya membukukan return positif. Hanya saham ISSI yang berkinerja

baik sebelum pengumuman ISSI saja yang akan membukukan return positif.

PENUTUP

Penelitian ini menguji ada tidaknya reaksi pasar atas publikasi ISSI yang

dilansir oleh BEI. Pengujian ini dilakukan dengan metode event study yaitu

mengamati reaksi yang terjadi di sekitar (7 hari sebelum dan 7 hari sesudah)

terjadinya suatu peristiwa (event). Di dalam penelitian ini yang menjadi peristiwa

yang diamati adalah tanggal publikasi ISSI.

Hasil pengujian statistik menyatakan bahwa bahwa atribut syariah yang

melekat pada saham syariah memiliki nilai kandungan informasi dan direspon

secara signifikan oleh pasar.

Saham yang sebelumnya membukukan return positif, ketika kemudian

saham tersebut masuk ISSI, maka kinerja sahamnya memiliki kecenderungan

besar untuk makin menguat secara signifikan selama periode H-7 hingga H+7

secara terus menerus. Saham yang sebelumnya membukukan peningkatan harga

(mencetak return positif) namun kemudian keluar dari ISSI maka cenderung

memiliki tidak melanjutkan peningkatan dan kemudian mengalami perlambatan.

Saham yang sebelumnya membukukan return negatif, ketika kemudian

saham tersebut keluar dari ISSI, maka kinerja sahamnya memiliki kecenderungan

besar untuk makin merosot secara signifikan selama secara terus menerus hingga

akhir periode penelitian.

Page 11: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Pengujian Kandungan Informasi Terhadap Atribut Syariah Pada Saham Yang Masuk/Keluar

Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Periode 2013 Hingga 2016 (M. Adi Wicaksono)

31

Sebagai kesimpulan, secara empirik terdapat bukti bahwa atribut syariah

(ISSI) memiliki kandungan informasi nilai ekonomis yang direspon signifikan di

Bursa Efek Indonesia. Atribut syariah dapat menjadi katalis penguat return bagi

saham yang berkinerja bagus, dan mampu pendorong gerakan rebound pada

saham yang berkinerja kurang bagus.

Kesimpulan ini berbeda dengan Mukmin (2015) yang menyatakan bahwa

saham syariah yang masuk indeks syariah (JII) tidak mengandung informasi

ekonmik yang signifikan. Implikasi dari kesimpulan seperti itu akan

memunculkan pesimisme pada investasi saham syariah. Sementara kesimpulan

dalam riset kami membawa nuansa optimisme bahwa saham syariah mampu

memberikan kinerja yang baik, yaitu dengan memilih saham yang masuk ISSI dan

sebelumnya disertai kinerja performa yang bagus. Atribut syariah dapat dipandang

sebagai faktor penguat (katalisator) pada saham.

Page 12: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017

32

DAFTAR PUSTAKA

Andarini, Diah (2015). Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Perubahan Harga

BBM”. Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Asshodiqi, Ahmad (2015). Reaksi PasarModal Terhadap Peristiwa Pelantikan

Presiden Tahun 2014 (Event Study Pada Saham LQ45, JII, dan SMINFRA18)”.

Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Ayub, Muhammad (2007). Understanding Islamic Finance. Gramedia. Jakarta

Bakar, Daud (2008). Essential Readings In Islamic Finance. Mashi Publication

Sdn., Bhd. Kuala Lumpur. Malaysia.

Beal, Diana J., Michelle Goyen, and Peter Philips (2005). “Why Do We Invest

Ethically?”, The Journal of Investing, Fall, 2005, hlm. 67.

Biktimirov, E.N., A. Cowan, and B. Jordan (2004). “Do Demand Curves for Small

Stocks Slope Down?”, Journal of Financial Research, 27, no. 2, Summer 2004,

hlm. 161-178.

Channdy, P.R., Salil K. Sarkar dan Niranjan Tripathy (2004). “Empirical

Evidence on The Effect of Delisting From The National Market System”, Journal

of Economics and Finance, Vol. 28. No. 1, 2004, hlm. 47.

Chen, Honghui, Gregory Noronha dan Vijay Singal (2004) “The Price Response

to S&P 500 Index Additions and Deletions: Evidence of Asymmetry and a Ne

Explanation”, The Journal of Finance, Vol. LIX, No. 4, August 2004, hlm. 1928.

Fanni, Christian M, (2013). Reaksi Pasar Modal Terhadap Bencana Banjir

Jakarta Tahun 2013. Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Brawijaya

Hamzah, Ardi (2005). Perbandingan Beta Saham Syariah Dan Beta Saham Non-

Syariah Dalam Analisa Ekonomi Makro, Industri Dan Karakterstik Perusahaan.

Prosiding dalam Simposium Riset Ekonomi II, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia,

Surabaya, 23-24 November 2005

Hanafi, M. Syafiq (2013). Bukti Empirik Nilai Ekonomi Pada Pengumumam

Daftar Efek Syariah (DES) Di Indonesia, Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum “Asy-

Syir’ah”, Vol. 47, No. 2, Desember 2013

Huda, Nurul, (2004). Pasar Modal Syariah dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Beta Saham (Studi Kasus JII dan LQ-45), Thesis, tidak

dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia Jakarta

Iqbal, Zamir & Abbas Mirakhor (2007). An Introduction to Islamic Finance:

Theory and Practice. John Willey and Sons (Asia) Pte. Ltd. Singapore

Page 13: “PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP ATRIBUT …ejamm.stiemadani.ac.id/FILE/20171101072645Jurnal 2 online baru.pdf · selama dua puluh tahun di berbagai negara. Hasil penelitian

Pengujian Kandungan Informasi Terhadap Atribut Syariah Pada Saham Yang Masuk/Keluar

Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Periode 2013 Hingga 2016 (M. Adi Wicaksono)

33

Jogiyanto, H.M. (2000). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi ke-2,

BPFE. Yogyakarta

Lawrence Harris dan Eitan Gurel (1986). “Price and Volume Effects Associated

with Changes in the S&P 500 List: New Evidence for the Existence of Price

Pressures”, dalam The Journal of Finance, Vol. XLI, No. 4 , September 1986,

hlm. 6.

Maramis, Joubert B. (2013). Analisis Multivariat, konsep dasar event study.

Diakses tanggal 21 Juni 2016 dari http://riset-multivariate-

jbm.blogspot.co.id/2013/02/event-study-basic-concept.html

Mukmin, Nur Mas (2015). Efisiensi Pasar Saham Syariah di Indonesia

Berdasarkan Pengumuman Perubahan Komposisi Saham di Jakarta Islamic Index

(JII), Jurnal Sosial Humaniora, Vol 6, no. 1, hlm 1-6.

Musari, Khairunisa (2009). Problem Pemerintah dan Kelembagaan Ekonomi di

Negara Muslim: Menggagas Sukuk Sebagai Instrumen Fiskal dan Moneter di

Indonesia. Prosiding dalam Simposium Nasional Ekonomi Islam IV, Universitas

Islam Indonesia, Yogyakarta

Pramono, Sigit & Setiawan, Azis. (2006). Obligasi Syariah (Sukuk) Untuk

Pembiayaan Infrastruktur: Tantangan dan Inisyatif Strategis. Prosiding dalam

Seminar Dan Kolokium Perkembangan Sistem Keuangan Syariah, Yogyakarta

Sriyana, Jaka. (2009). Peranan Sukuk Negara Teradap Peningkatan Fiscal

Sustainability. Prosiding dalam Simposium Nasional Ekonomi Islam IV,

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Ulfi Kartika Oktaviana, dan Nanik Wahyuni (2011). “Pengaruh Perubahan

Komposisi Jakarta Islamic Index Terhadap Return Saham”, Jurnal eL-QUDWAH

- Volume 1 Nomor 5, edisi April 2011

Undang Undang Republik Indonesia, No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika: Teori Dan Aplikasi. Edisi ke-2,

Yogyakarta: Ekonisia


Recommended