+ All Categories
Home > Documents > Askep Post OP BPH jjj

Askep Post OP BPH jjj

Date post: 03-Apr-2018
Category:
Upload: maulana-ajie
View: 252 times
Download: 2 times
Share this document with a friend

of 29

Transcript
  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    1/29

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.M

    DENGAN POST OP HERNIARAPY HARI KE 4

    DIRUANG BOUGENVIL RSUD SLAWI

    Tanggal Masuk RS : 09 juli 2006,jam 17.50 WIBNama mahasiswa : Cecep M. Syafiq

    Tanggal Pengkajian : 14 Juli 2006, jam 02.30 WIB NO.RM : -

    Ruangan RS : Bougenvil kelas III Diagnosa Medis : Hernia Scrotalis Sinistra

    a. BIODATA

    b. Identitas klien

    Nama : Tn. M

    Umur : 24 tahun

    Jenis Kelamin : Laki - Laki

    Agama : Islam

    Pekerjaan : Petani

    Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

    Alamat : karang jambu

    c. Identitas Penanggung jawab

    Nama : Ny. D

    Umur : 53 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Alamat : karang Jambu

    Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung

    d. Riwayat Kesehatan

    e. Keluhan UtamaKlien mengatakan nyeri pada luka operasi seperti ditusuk tusuk, teratur

    ( skala nyeri 3 ).

    f. Riwayat penyakit sekarang

    g. Riwayat penyakit dahulu

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    2/29

    h. POLA KEGIATAN SEHARI - HARI

    i. Persepsi Kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan

    j. Nutrisi dan Metabolisme

    k. Pola eliminasi

    Selama sakit : klien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi padat dan

    BAK dengan menggunakan kateter, klien mengatakan terpasang kateter sudah 5

    hari. Jumlah urin saat dikaji 150 ml dengan konsistensi urin warna kuning.

    l. Istirahat dan tidur

    m. Aktivitas dan latihan

    Selama sakit : Klien mengatakan badan terasa lemas, aktivitas dibantu keluarga

    dan klien tampak istirahat ditempat tidur.

    n. Pola Kognitif dan persepsi

    o. Persepsi diri / Konsep diri

    p. Pola peran dan hubungan

    q. Sexualitas

    r. Koping / toleransi terhadap Stress

    s. Nilai dan pola keyakinan

    t. PEMERIKSAAN FISIK

    u. Pemeriksaan Umum

    1) Keadaan Umum : Sedang

    2) Kesadaran : E : 4, V : 5, M : 6 = 15 ( Compos Mentis )

    3) Tanda tanda vital

    a) Tekanan darah : 120/70 mmHg

    b) Denyut nadi : 80 x/menit

    c) Suhu tubuh : 36,0 Cd) Pernafasan : 22 x/menit

    4) Berat badan : ...Kg

    5) Tinggi badan : 160 cm

    v. Pemeriksaan head to Toe

    1) Kepala

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    3/29

    a) Wajah dan kulit kepala

    Bentuk wajah simetris, rambut warna hitam, kulit kepala cukup bersih,

    palpasi tidak ada benjolan dan nyeri tekan.

    b) Mata

    Mata simetris, Palpebrae tidak edema, conjunctiva Ananemis, sklera

    anikterik, pupil isokor, fungsi penglihatan normal.

    c) Hidung

    Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip dan radang.

    d) Telinga

    Keadaan canalis bersih, klien tidak memakai alat bantu dengar dan

    fungsi pendengaran masih baik.

    e) Mulut

    Keadaan mulut bersih, jumlah gigi 32 buah, tidak ada radang gusi dan

    bibir tidak sianosis.

    2) Leher

    Palpasi tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat kaku kuduk, dan

    klien dapat melihat kekiri dan kekanan.

    3) Dada

    4) Jantung

    5) Abdomen

    6) Ginjal

    7) Genetalia

    Genetalia klien tidak ada radang, terpasang kateter, jumlah urin saat dikaji

    150 ml dengan konsistensi urin warna kuning, daerah sekitar kateter tampak

    kotor dan klien tidak mengeluh ada kelainan pada anus.8) Ekstremitas

    Bentuk tangan dan kaki klien simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

    oedem, reflek otot baik, pada tangan kiri klien terpasang infus RL 20

    tetes/menit

    9) Integumen

    Warna kulit klien sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan,

    palpasi tidak ada pengerasan pada kulit,

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    4/29

    w. TERAPY MEDIS

    Tanggal 14 Juli 2006, jam 09.00 WIB

    Diresepkan Dosis Dosis akhir frekuensi

    Infus RL

    Asam Mefenamat

    Injeksi Dolsic

    Injeksi Cefotaxim

    20 tts/mnt

    500 Mg

    50 Mg

    1000 mg

    20 tts/mnt

    500 mg

    50 Mg

    1000 mg

    Intermitten

    3 x 500 mg

    2 x 50 Mg

    2 x 1000 mg

    DATA FOKUS

    Data Subjektif Data Objektif

    Klien mengatakan nyeri pada luka

    operasi seperti ditusuk tusuk,

    teratur

    Skala nyeri 3

    Klien mengatakan terpasang kateter

    sudah 5 hari

    Klien mengatakan badan terasa

    lemas

    Terdapat luka operasi pada perut

    bagian kiri bawah

    Panjang luka 11 cm

    Terdapat 8 jahitan

    Balutan luka bersih

    Terpasang kateter pada genetalia

    klien

    Jumlah urin 150 ml dengan

    konsistensi urin warna kuning

    Daerah sekitar kateter tampak kotor

    Aktivitas klien dibantu keluarga

    Klien tampak istirahat ditempat

    tidur

    Klien terpasang infus RL 20 tts/mnt

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    5/29

    ANALISA DATA

    No Data Fokus Etiologi Problem

    1

    2

    3

    DS :

    klien mengatakan nyeri pada luka operasi

    seperti di tusuk-tusuk teratur

    Skala nyeri 3

    DO :

    Terdapat luka operasi pada perut bagian

    kiri bawah

    Panjang luka 11 cm

    Terdapat 8 jahitan

    Balutan luka bersih

    DS :

    klien mengatakan terpasang kateter sudah 5

    hari

    DO :

    terpasang kateter pada daerah genetalia

    klien

    Jumlah urin 150 ml dengan konsisitensi

    urin warna kuning

    Daerah sekitar kateter tampak kotor

    DS :

    klien mengatakan badan terasa lemas

    DO :

    Aktifias klien dibantu keluarga

    Klien tampak istirahat di tempat tidur

    Klien terpasang infus RL 20 tetes /mnt

    Spasme otot akibat

    luka operasi

    Prosedur infasif

    Pemasangan kateter

    Kelemahan fisik

    Nyeri akut

    Resiko tinggi

    infeksi

    Intoleransi

    aktifitas

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    6/29

    PRIORITAS MASALAH

    1. Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot akibat luka operasi

    2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik

    3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur infasif pemasangan kateter

    DAFTAR MASALAH

    No Tanggal Diagnosa

    keperawatan

    Tanggal

    timbul

    masalah

    Tanggal teratasi TTD

    1

    2

    3

    14 juli 2006

    14 juli 2006

    14 juli 2006

    Nyeri akutberhubungan dengan

    spasme otot akibat

    luka operasi

    Intoleransi aktifitas

    berhubungan dengan

    kelemahan fisik

    Resiko tinggi infeksi

    berhubungan dengan

    prosedur infasif

    pemasangan kateter

    14 07 2006

    14 07 2006

    14 07 2006

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    7/29

    RENCANA KEPERAWATAN

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    8/29

    D inte

    rve

    nsi

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    9/29

    N

    Intoleransi aktifitas

    berhubungan

    dengan kelemahan

    fisik

    Resiko tinggi

    infeksi

    berhubungan

    dengan prosedur

    invasif pemasangankateter

    klien

    menyatakan

    nyeriberkurang

    skala nyeri 1

    Ekspresi

    wajah rileks

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selam 4 jam

    diharapkan

    aktivitas klien

    terpenuhi dengan

    kriteria

    klien dapatmeakukan

    aktifitas

    sehari-hari

    ROM aktif

    Tidak terjadi

    iritasi kulit

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 4 jam

    dharapkan resiko

    infeksi tidak

    terjadi dengan

    kriteria :

    tidak ada tanda-

    1) kaji tingkat nyeri ( lokasi

    intensitas skala )

    2) Pertahankan tirah baring

    dan batasi aktifitas

    3) mengobservasi tanda-

    tanda vital

    4) Anjurkan dan ajarkan

    metode mengontrol

    nyeri ( nafas dalam )

    5) Kolaborasi medis

    pemberian obat

    analgesik

    6) Pendidikan kesehatan

    pada klien tentang cara

    mengontrol nyeri

    1) kaji kemampuan klien

    dalam beraktivitas

    2) Ajarkan dan anjurkan

    latihan rentang gerak

    aktif-pasif

    3) Anjukan klien

    miringkanan-miring kiri

    4) Libatkan keluarga dalam

    pemenuhan aktifitas

    klien

    5) Kolaborasi dengan ahlifisioterapi bila perlu

    1) kaji tanda-tanda vital

    2) Observasi tanda-tandainfeksi

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    10/29

    CATATAN KEPERAWATAN

    Tanggal Jam No DX Implementasi Respon TTD

    14 Juli

    2006

    08.00

    08.30

    09.00

    09.15

    10.00

    3

    3

    2

    1

    1

    Memberikan injeksi

    Cefotaxim 1000 mg

    intravena ( IV )

    Melakukan perawatankateter

    Mengajarkan klien miring

    kiri-miring kanan

    Mengkaji tingkat nyeri

    klien ( tingkat, intensitas

    skala )

    Mengganti balutan luka

    klien

    Klien mengatakan tidak

    nyeri, tidak terdapat

    tanda-tanda alergi

    Klien mengatakanmerasa nyaman

    Klien mau melakukan

    anjuran perawat

    Klien mengatakan nyeri

    seperti ditusuk-tusuk

    Klien menyatakan terasa

    baikan

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    11/29

    11.00

    11.30

    11.40

    13.30

    1

    1

    2

    3

    3

    Memberikan injeksi

    dolsik 50 mg drip infus

    RL 20 tts /mnt

    Melatih klien napas dalam

    dan menganjurkan untuk

    melakukannya saat nyeri

    timbul

    Menganjurkan keluarga

    untuk membantu

    kebutuhan sehari-hari

    klien

    Mengkaji tanda-tanda

    infeksi (bengkak,

    kemerahan, demam, nyeri

    berubah fungsi )

    Mengkaji tanda-tanda

    vital (nadi suhu tekanan

    darah )

    Klien menyatakan tidak

    nyeri

    Klien mau untuk

    melakukan anjuran

    perawat

    Keluarga mau untuk

    melakukannya

    Tidak terdapat adanyatandatanda infeksi

    TD : 120/70 mmHg

    N : 78 x/mnt

    S : 360 C

    RR : 23 x/ mnt

    EVALUASI

    Tanggal Jam No DX Catatan Perkembanagan TTD

    14 juli 2006 14.00

    14.00

    1

    2

    S :

    klien mengatakan nyeri berkurang

    O :

    Ekspresi wajah klien tampak rilek

    Balutan luka bersih

    Keadaan umum baik

    A : Masalah Teratasi

    P : hentikan intervensi

    S :

    klien mengatakan badan masih tersa

    lemas

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    12/29

    14.00 3

    O :

    aktivitas klien dibantu keluarga :

    klien terpasang infus RL 20 tts/mnt

    klien tampak istirahat di tempat tidur

    A : Masalah belum teratasi

    P : lanjutkan intervensi

    menganjurkan pasien latihan

    rentang gerak aktif- pasif

    menganjurkan pasien miring kanan-

    miring kiri

    menganjurkan keluarga untuk

    membantu kebutuhan aktivitas kliensehari- hari

    S : -

    O :

    balutan daerah sekitar kateter bersih

    Tidak terdapat tanda - tanda infeksi

    seperti : bengkak, kemerahan, demam

    nyeri,berubah, fungsi

    Tanda-tanda vital

    TD : 120/70 mm/hgN : 78 x/mnt

    S : 36,0 C

    RR : 23 x/mnt

    A : Masalah teratasi

    P : Hentikan Intervensi

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    13/29

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    14/29

    INTERVENSI

    No Hari/Tanggal No.DX Tujuan Intevensi Paraf

    1. Minggu,

    30 April 2006

    1 Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan selama

    2 x 24 jam

    diharapkan pusing

    klien teratasi

    dengan kriteriahasil :

    Pusing berkurang

    Tidak terdapat

    kaku kuduk

    Ekspresi wajah

    klien tampak

    tenang

    Tekanan darah

    120/80 mmHg.

    Kaji tingkat nyeri

    ( lokasi,

    intensitas,

    frekuensi )

    Pantau TTV setiap

    30 menit

    Tinggikan kepalakurang lebih 30

    Pertahankan tirah

    baring

    Anjurkan klien

    relaksasi

    pernafasan yaitu

    nafas dalam

    Kolaborasi

    pemberian obat

    analgetik

    2. Minggu.

    30 April 2006

    2 Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan selama

    2 x 24 jam

    diharapkan

    mobilitas fisik klien

    lancar, dengan

    kriteria hasil :

    Tidak terjadi

    kontraktur Mempertahankan

    kekuatan dan

    fungsi tubuh

    Mempertahankan

    integriras kulit

    Kaji kemampuan

    fisik klien secara

    fungsional/

    luasnya kerusakan

    awal dengan cara

    yang teratur.

    Ubah posisi klien

    setiap 2 jam

    Anjurkan klien

    untuk membantupergerakan klien

    dan latihan

    Konsultasikan

    dengan ahli

    fisioterapi secara

    aktif

    Berikan obat

    relaksasi otot,

    antispasmodik

    sesuai indikasi

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    15/29

    Minggu,

    30 April 2006

    3 Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan selama

    2 x 24 jam

    diharapkanperawatan diri klien

    dapat terpenuhi,

    dengan kriterian

    hasil :

    Mempertahankan

    keadaan

    perawatan diri

    Melakukan

    aktivitas

    perawatan diri

    dalam batas

    kemampuan

    Memberi

    bantuan sesuai

    kebutuhan

    Mengkaji

    kemampuan dan

    kekurangan untuk

    melakukan

    kebutuhan sehari hari.

    Bantu dalam

    perawatan diri

    klien

    Libatkan keluarga

    dalam pemenuhan

    kebutuhan klien

    Berikan umpan

    balik yang positif

    untuk setiap usaha

    yang dilakukan

    klien atau

    keberhasilannya

    Berikan obat

    sesuai indikasi

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    16/29

    CATATAN PERKEMBANGAN

    Hari Ke-1

    Tgl/ jam No.

    DX

    Implementasi Respon Paraf

    Minggu,

    30 april 200608.30

    09.00

    09,15

    09.30

    10.00

    11.00

    1

    2

    1

    1

    1

    1

    1

    2

    3

    3

    Mengkaji tingkat nyeri ( skala,

    frekuensi, intensitas )

    Mengkaji kemampuan aktivitas

    fisik yang bisa dilakukan klien

    secara pasif

    Memantau tanda tanda vital

    Meninggikan posisi kepala klien

    30

    Menganjurkan klien relaksasi

    pernafasan yaitu nafas dalan

    Mempertahankan tirah baring

    Mengganti cairan infus RL 20

    tetes / mnit + catapres 1 ampul

    Mengubah posisi tidur klien

    setiap 2 jam yaitu : telentang,

    miring kanan-miring kiri.

    Menganjurkan keluarga untuk

    melibatkan diri dalammembantu pergerakan klien dan

    menjelaskan pentingnya

    perubahan posisi klien.

    Mengkaji perkembangan

    kemampuan klien dalam

    memeuhi kebutuhan sehari

    Klien mengatakan

    kepala terasa pusing,

    skala nyeri : 4

    Klien bisa miring

    kanan-kiri.

    Vital sign :

    TD : 150/100N : 84 x/mnt

    S : 36,0 C

    RR : 23 x/mnt

    Posisi kepala klien

    30

    Klien Klien

    melakukan nafas

    dalam

    Klien bedrest total

    Posisi klien

    terlentang

    Keluarga mau untuk

    membantu klien

    Klien mengatakan

    tidak bisa melakukanapa apa.

    Keluarga ikut

    terlibat dalam

    pemenuhan

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    17/29

    11.30

    12.00

    3

    3

    1

    hari

    Melibatkan keluarga dalam

    pemenuhan kebutuhan klien

    seperti toileting, eating danwashing.

    Memberikan klien makan dalam

    keadaan hangat

    Memberikan injeksi Transamin

    1 ampul dan Viccillin 1 gram

    kebutuhan klien.

    Klien mau untuk

    makan dan keluarga

    membantu menyuapiklien

    Klien mau untuk

    msksn

    Injeksi obat masuk

    dan tidak terjadialergi obat

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    18/29

    CATATAN PERKEMBANGAN

    Hari Ke-2

    Tgl/ jam No.

    DX

    Implementasi Respon Paraf

    Senin,01 Mei 2006

    08.30

    09.00

    09,15

    09.30

    10.00

    1

    2

    1

    1

    1

    1

    1

    2

    3

    2

    Mengkaji tingkat nyeri ( skala,

    frekuensi, intensitas )

    Mengkaji kemampuanaktivitas fisik yang bisa

    dilakukan klien secara pasif

    Memantau tanda tanda vital

    Meninggikan posisi kepalaklien 30

    Menganjurkan klien relaksasipernafasan yaitu nafas dalan

    Mempertahankan tirah baring

    Mengganti cairan infus RL 20tetes / mnit + catapres 1 ampul

    Mengubah posisi tidur klien

    setiap 2 jam yaitu : telentang,miring kanan-miring kiri.

    Menganjurkan keluarga untuk

    melibatkan diri dalam

    membantu pergerakan klien

    dan menjelaskan pentingnyaperubahan posisi klien.

    Melakukan ROM

    Klien mengatakan

    pusing sudahberkurang.

    Klien bisa miringkanan-kiri.

    Vital sign :

    TD : 130/180

    N : 86 x/mntS : 36,5 C

    RR : 23 x/mnt

    Posisi kepala klien30

    Klien Klienmelakukan nafas

    dalam

    Klien bedrest total

    Posisi klienterlentang

    Keluarga mau untukmembantu klien

    Keluarga klien

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    19/29

    11.00

    11.30

    12.00

    3

    3

    3

    1

    Mengkaji perkembangan

    kemampuan klien dalammemeuhi kebutuhan sehari

    hari

    Melibatkan keluarga dalam

    pemenuhan kebutuhan klien

    seperti toileting, eating danwashing.

    Memberikan klien makan

    dalam keadaan hangat

    Memberikan injeksi Transamin

    1 ampul dan Viccillin 1 gram

    memperhatikan dan

    maumempraktekannya.

    Keluarga klienmengatakan

    pemenuhankebutuhan klien

    masih tergantung

    Keluarga ikutterlibat dalam

    pemenuhan

    kebutuhan klien.

    Klien mau untuk

    makan dan keluargamembantu menyuapi

    klien

    Injeksi obat masukdan tidak terjadi

    alergi obat

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    20/29

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    21/29

    EVALUASI

    No Hari / Tanggal jam No.DX Catatan Perkembanagan Paraf

    1. Senin,

    01 mei 2006

    14.0

    0

    14.0

    0

    1

    2

    S :

    Klien mengatakan pusing

    sudah berkurang dan tidakkaku kuduk

    O :

    Ekspresi wajah tampak

    tenang

    Vital Sign :

    TD : 130/80 mmHg

    Nadi : 86 x/mntSuhu : 36,5 C

    RR : 23 x/mnt

    A : Masalah teratasi

    P : Hentikan Intervensi

    S :

    Keluarga klien mengatakan

    akan melatih rentang gerakklien dan mengubah posisi

    tidur klien setiap 2 jam

    dirumahO :

    Klien tampak lemas

    Posisi tidur miring kanan

    ROM +

    Vital sign :

    TD : 130/80 mmHgNadi : 86 x/mnt

    Suhu : 36,5 C

    RR : 23 x/mnt

    A : Masalah belum teratasi

    P : Intervensi dihentikan karenapasien pulang

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    22/29

    3.

    S :

    Keluarga klien mengatakan

    kebutuhan klien masihdibantu

    keluarga mengatakan akanmembantu pemenuhan sehari

    hari kebutuhan klienO :

    Keluarga klien tampak

    bersemangat

    Makan- minum, toileting,

    eating dibantu keluarga

    A : Masalah belum teratasi

    P : Intervensi dihentikan karenapasien pulang

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    23/29

    BAB I

    KONSEP DASAR

    A. PENGERTIAN

    Stroke bisa dikatakan sebagai suatu mekanisme / manifestasi klinis dari gangguan

    peredaran darah otak yang ditandai dengan timbulnya defisit neurologik secara

    mendadak.

    Menurut Henderson, stroke terjadi jika peredaran darah keotak terputus sementara

    sedangkan menurut Engran, ( 1998 ). Stroke merupakan serangkaian kejadian

    neurologis yang terjadi bila darah ke atau di dalam otak terganggu.

    Menurut WHO ( 1989 ), stroke adalah disfungsi neurologik akut yang disebabkan

    oleh gangguan aliran darah yang timbul secra mendadak dengan tanda dan gejala

    sesuai dengan daerah fokal pada otak yang terganggu.

    B. ETIOLOGI

    Stroke biasanya disebabkan oleh salah satu dari empat kejadian berikut :

    1. Trombosis ( bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher )

    2. Embolisme ( bekuan darah / material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh

    yang lain )

    3. Iskemia ( Penurunan aliran darah keotak )

    4. Hemoragi serebral ( pecahnya pembuluh darah cerebral dengan perdarahan ke

    dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak )

    C. FAKTOR RESIKO

    Faktor Faktor reiko stroke dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    1. Akibat adanya kerusakan pada arteri yaitu usia, Hipertensi Dan Diabetes Melitus.

    2. Penyebab timbulnya trombosis : Polisitemia

    3. Penyebab Emboli : kelainan katup, Heart rate tidak teratur, jenis penyakit jantung

    lainnya.

    4. Penyebab Hemoragi : Tekanan darah tinggi, aneurisma, penurunan faktor

    pembekuan darah ( leukemia, pengobatan dengan antikoagulan )

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    24/29

    5. Kerusakan pembuluh darah arteri sebelumnya : penyakit jantung ( angina ) suplai

    darah menurun pada ekstremitas.

    D. KLASIFIKASI STROKE

    1. Menurut patologi dan gejala kliniknya

    a. Stroke hemoragik

    Merupakan perdarahan dcerebral dan mungkin perdarahan subarachnoid,

    disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu

    b. Stroke non hemoragik

    Dapat berupa iskemia, emboli / trombosis serebral. Tidak terjadi perdarahan,

    namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat

    timbul edema sekunder, kesadaran klien umumnya baik.

    2. Menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya

    a. TIA ( Trans Ischemic Attack ) : gangguan neurologis setempat yang terjadi

    selama beberapa menit sampai beberapa jam saja.

    b. Stroke Involusi : stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana

    gangguan neurologis terlihat semkin berat dan bertambah buruk

    c. Stroke Komplit : gangguan neurologis sudah menetap / permanen, dapat

    diawali oleh serangan TIA berulang.

    E. TANDA DAN GEJALA

    Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung pada daerah dan luasnya daerah

    otak yang terkena.

    1. Pengaruh terhadap status mental

    a. Tidak sadar 30 40-%

    b. Confuse 45% dari pasien sadar

    c. Lupa akan tubuh sebelah

    2. pengaruh secara fisik

    a. Paralisis 30 80%

    b. Kesulitan menelan 30%

    c. Gangguan sentuhan dan sensasi 25%

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    25/29

    d. Gangguan penglihatan 7%

    3. Pengaruh terhadap komunikasi

    a. Bicara tidak jelas 35 50%

    b. Kehilangan bahasa 30%

    4. Jika dilihat dari baian hemisfer yang terkena, tanda dan gejala dapat berupa :

    a. Stroke Hemisfer kanan

    1) Hemiparese sebelah kiri tubuh

    2) Penilaian buruk

    3) Mempunyai kerentana terhadap sisi kolateral dengan kemungkinan

    terjatuh kesisi yang berlawanan tersebut

    b. Stroke Hemisfer kiri

    1) Mengalami hemiparese kanan

    2) Perilaku lambat dan sangat hati hati

    3) Kelainan bidang pandang sebelah kanan

    4) Disfagia global

    5) Afasia

    6) Mudah frustasi

    F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1. Rontgen kepala dan medula spinalis : menggambarkan perubahan kelenjar

    lempenfg pineal daerah yang berlawanan dari massa yang meluas

    2. EEG

    3. Fungsi Lumbal

    4. Angiografi

    5. CT-Scan : memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia dan infark

    6. MRI :menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemoragi dan MAV

    ( Malformasi Arterio Vena )

    G. PENATALAKSANAAN

    1. Untuk mengobati ekeadaan akut diperlukan tindakan :

    a. menstabilkan Vital sign

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    26/29

    b. menemukan dan memperbaiki aritmia jantung

    c. merawat kandung kemih

    d. Mengatur klien setepat mungkin, tiap 2 jam posisi klien dirubah dan dilakukan

    latihan gerak pasif

    2. Pengobatan Konservatif

    a. Vasodilatror untuk meningkatkan aliran darah serebral ( ADS )

    b. Dapat diberikan : Histamin, Aminophillin, Papaverin intra arterial

    c. Antiagregasi trombosis seperti aspirin digunaakan untuk menghambat reaksi

    pelepasan agregasi trombosis yang terjadi setelah ulserasi alteroma.

    3. Pengobatan Pembedahan

    4. Tujuan utamanya untuk memperbaiki aliran darah serebral :

    a. endosterektomi karotis, membentuk kembali artei karotis interna

    dengan membuka artei karotis dileher

    b. evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut

    c. Ligasi arteri karotis dileher khususnya pada aneurisma.

    H. KOMPIKASI

    1. Berhubungan immobilisasi :Infeksi pernafasan, nyeri daerah tertekan,

    ( dekubitus ), konstipasi dan tromboflebitis

    2. Berhubungan dengan paralysis : nyeri punggung, dislokasi sendi, deformitas dan

    terjatuh

    3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi, sakit kepala

    I. FOKUS INTERVENSI

    1. Gangguan / perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan sumbatan

    pada pemmbuluh darah otak.

    Intervensi :

    a. tentukan faktor faktor yang berhubungan dengan keadaan/ penyebab,

    potensial terjadi peningkatan TIK

    b. Pantau Vital sign

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    27/29

    c. Letakkan posisi dengan posisi agak ditinggikan dan dalam batas posisi

    anatomis ( netral )

    d. Berikan O2 sesuai indikasi

    e. Berikan obat sesuai indikasi

    f. Persiapkan unruk pembedahan

    g. Pantau pemeriksaan LAB sesuai indikasi

    2. Kerusakan Mobilitas fisik behubungan dengan penurunan keadaan neurologi

    muskuler, paralysis, kelemahan

    Intervensi :

    a. Kaji kemampuan aktivitas klien secara fungsional / luasnya kerusakan awal

    dengan cara yang teratur

    b. Ubah posisi setiap 2 jam dan jika memungkinkan lebih sering jika diletakkan

    pada posisi bagian yang terganggu

    c. Anjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan ekstremitas

    yang tidak sakit untuk menyokong daerah tubuh yang mengalami kelemahan

    d. Konsultasikan dengan ahli fisioterapi secara aktif

    e. Berikan obat relaksan otot, obat antispasmodik sesuai indikasi

    3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler,

    menurunnya kekuatan, dan kesadaran

    Intervensi ;

    a. kaji kemampuan dan tingkat kekurangan klien untuk melakukan kebutuhan

    sehari hari

    b. gunakan alat bantu pribadi

    c. verikan obat sesuai indikasi

    d. Berikan umpan balik positif untuk setiap usaha yang dilakukan atau

    kebrhasilannya

    e. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan klien

    4. Resiko Terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kelemahan,

    penurunan mobilitas.

    Intervensi :

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    28/29

    a. Inspeksi seuruh area kulit, catat pengisian kapiler, adanya kemerahan dan

    pembengkakan

    b. Bersihkan secara rutin dan gunakan salep antibiotik sesuai ketentuan yang ada

    c. Lakukan masase dan lubrikasi pada kulit dengan lotion dan minyak

    d. Lakukan perubahan posisi sesering mungkin ditempat tidur atau sewaktu

    duduk

    e. Jagalah alat tenun tetap kering dan bebas dari lipatan lipatan serta kotoran

    f. Hindari injeksi dibawah lokasi trauma

    g. Berikan terapi kinetik atau matras, berikan tekanan sesuai kebutuhan.

    J. DAFTAR PUSTAKA

    Brunner & Suddarth, 2000, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC :

    jakarta

    Carpenito, 2000, Diagnosa Keperawatan, EGC : jakarta

    Doenges Et All, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3, EGC : Jakarta

    Ganong, 1995, Fisiologi Kedokteran, Edisi 10, EGC : jakarta.

  • 7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj

    29/29


Recommended