Date post: | 03-Apr-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | maulana-ajie |
View: | 252 times |
Download: | 2 times |
of 29
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
1/29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.M
DENGAN POST OP HERNIARAPY HARI KE 4
DIRUANG BOUGENVIL RSUD SLAWI
Tanggal Masuk RS : 09 juli 2006,jam 17.50 WIBNama mahasiswa : Cecep M. Syafiq
Tanggal Pengkajian : 14 Juli 2006, jam 02.30 WIB NO.RM : -
Ruangan RS : Bougenvil kelas III Diagnosa Medis : Hernia Scrotalis Sinistra
a. BIODATA
b. Identitas klien
Nama : Tn. M
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : karang jambu
c. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. D
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : karang Jambu
Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung
d. Riwayat Kesehatan
e. Keluhan UtamaKlien mengatakan nyeri pada luka operasi seperti ditusuk tusuk, teratur
( skala nyeri 3 ).
f. Riwayat penyakit sekarang
g. Riwayat penyakit dahulu
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
2/29
h. POLA KEGIATAN SEHARI - HARI
i. Persepsi Kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan
j. Nutrisi dan Metabolisme
k. Pola eliminasi
Selama sakit : klien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi padat dan
BAK dengan menggunakan kateter, klien mengatakan terpasang kateter sudah 5
hari. Jumlah urin saat dikaji 150 ml dengan konsistensi urin warna kuning.
l. Istirahat dan tidur
m. Aktivitas dan latihan
Selama sakit : Klien mengatakan badan terasa lemas, aktivitas dibantu keluarga
dan klien tampak istirahat ditempat tidur.
n. Pola Kognitif dan persepsi
o. Persepsi diri / Konsep diri
p. Pola peran dan hubungan
q. Sexualitas
r. Koping / toleransi terhadap Stress
s. Nilai dan pola keyakinan
t. PEMERIKSAAN FISIK
u. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Sedang
2) Kesadaran : E : 4, V : 5, M : 6 = 15 ( Compos Mentis )
3) Tanda tanda vital
a) Tekanan darah : 120/70 mmHg
b) Denyut nadi : 80 x/menit
c) Suhu tubuh : 36,0 Cd) Pernafasan : 22 x/menit
4) Berat badan : ...Kg
5) Tinggi badan : 160 cm
v. Pemeriksaan head to Toe
1) Kepala
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
3/29
a) Wajah dan kulit kepala
Bentuk wajah simetris, rambut warna hitam, kulit kepala cukup bersih,
palpasi tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
b) Mata
Mata simetris, Palpebrae tidak edema, conjunctiva Ananemis, sklera
anikterik, pupil isokor, fungsi penglihatan normal.
c) Hidung
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip dan radang.
d) Telinga
Keadaan canalis bersih, klien tidak memakai alat bantu dengar dan
fungsi pendengaran masih baik.
e) Mulut
Keadaan mulut bersih, jumlah gigi 32 buah, tidak ada radang gusi dan
bibir tidak sianosis.
2) Leher
Palpasi tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat kaku kuduk, dan
klien dapat melihat kekiri dan kekanan.
3) Dada
4) Jantung
5) Abdomen
6) Ginjal
7) Genetalia
Genetalia klien tidak ada radang, terpasang kateter, jumlah urin saat dikaji
150 ml dengan konsistensi urin warna kuning, daerah sekitar kateter tampak
kotor dan klien tidak mengeluh ada kelainan pada anus.8) Ekstremitas
Bentuk tangan dan kaki klien simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
oedem, reflek otot baik, pada tangan kiri klien terpasang infus RL 20
tetes/menit
9) Integumen
Warna kulit klien sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan,
palpasi tidak ada pengerasan pada kulit,
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
4/29
w. TERAPY MEDIS
Tanggal 14 Juli 2006, jam 09.00 WIB
Diresepkan Dosis Dosis akhir frekuensi
Infus RL
Asam Mefenamat
Injeksi Dolsic
Injeksi Cefotaxim
20 tts/mnt
500 Mg
50 Mg
1000 mg
20 tts/mnt
500 mg
50 Mg
1000 mg
Intermitten
3 x 500 mg
2 x 50 Mg
2 x 1000 mg
DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
Klien mengatakan nyeri pada luka
operasi seperti ditusuk tusuk,
teratur
Skala nyeri 3
Klien mengatakan terpasang kateter
sudah 5 hari
Klien mengatakan badan terasa
lemas
Terdapat luka operasi pada perut
bagian kiri bawah
Panjang luka 11 cm
Terdapat 8 jahitan
Balutan luka bersih
Terpasang kateter pada genetalia
klien
Jumlah urin 150 ml dengan
konsistensi urin warna kuning
Daerah sekitar kateter tampak kotor
Aktivitas klien dibantu keluarga
Klien tampak istirahat ditempat
tidur
Klien terpasang infus RL 20 tts/mnt
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
5/29
ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1
2
3
DS :
klien mengatakan nyeri pada luka operasi
seperti di tusuk-tusuk teratur
Skala nyeri 3
DO :
Terdapat luka operasi pada perut bagian
kiri bawah
Panjang luka 11 cm
Terdapat 8 jahitan
Balutan luka bersih
DS :
klien mengatakan terpasang kateter sudah 5
hari
DO :
terpasang kateter pada daerah genetalia
klien
Jumlah urin 150 ml dengan konsisitensi
urin warna kuning
Daerah sekitar kateter tampak kotor
DS :
klien mengatakan badan terasa lemas
DO :
Aktifias klien dibantu keluarga
Klien tampak istirahat di tempat tidur
Klien terpasang infus RL 20 tetes /mnt
Spasme otot akibat
luka operasi
Prosedur infasif
Pemasangan kateter
Kelemahan fisik
Nyeri akut
Resiko tinggi
infeksi
Intoleransi
aktifitas
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
6/29
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot akibat luka operasi
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur infasif pemasangan kateter
DAFTAR MASALAH
No Tanggal Diagnosa
keperawatan
Tanggal
timbul
masalah
Tanggal teratasi TTD
1
2
3
14 juli 2006
14 juli 2006
14 juli 2006
Nyeri akutberhubungan dengan
spasme otot akibat
luka operasi
Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik
Resiko tinggi infeksi
berhubungan dengan
prosedur infasif
pemasangan kateter
14 07 2006
14 07 2006
14 07 2006
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
7/29
RENCANA KEPERAWATAN
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
8/29
D inte
rve
nsi
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
9/29
N
Intoleransi aktifitas
berhubungan
dengan kelemahan
fisik
Resiko tinggi
infeksi
berhubungan
dengan prosedur
invasif pemasangankateter
klien
menyatakan
nyeriberkurang
skala nyeri 1
Ekspresi
wajah rileks
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selam 4 jam
diharapkan
aktivitas klien
terpenuhi dengan
kriteria
klien dapatmeakukan
aktifitas
sehari-hari
ROM aktif
Tidak terjadi
iritasi kulit
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 4 jam
dharapkan resiko
infeksi tidak
terjadi dengan
kriteria :
tidak ada tanda-
1) kaji tingkat nyeri ( lokasi
intensitas skala )
2) Pertahankan tirah baring
dan batasi aktifitas
3) mengobservasi tanda-
tanda vital
4) Anjurkan dan ajarkan
metode mengontrol
nyeri ( nafas dalam )
5) Kolaborasi medis
pemberian obat
analgesik
6) Pendidikan kesehatan
pada klien tentang cara
mengontrol nyeri
1) kaji kemampuan klien
dalam beraktivitas
2) Ajarkan dan anjurkan
latihan rentang gerak
aktif-pasif
3) Anjukan klien
miringkanan-miring kiri
4) Libatkan keluarga dalam
pemenuhan aktifitas
klien
5) Kolaborasi dengan ahlifisioterapi bila perlu
1) kaji tanda-tanda vital
2) Observasi tanda-tandainfeksi
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
10/29
CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal Jam No DX Implementasi Respon TTD
14 Juli
2006
08.00
08.30
09.00
09.15
10.00
3
3
2
1
1
Memberikan injeksi
Cefotaxim 1000 mg
intravena ( IV )
Melakukan perawatankateter
Mengajarkan klien miring
kiri-miring kanan
Mengkaji tingkat nyeri
klien ( tingkat, intensitas
skala )
Mengganti balutan luka
klien
Klien mengatakan tidak
nyeri, tidak terdapat
tanda-tanda alergi
Klien mengatakanmerasa nyaman
Klien mau melakukan
anjuran perawat
Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
Klien menyatakan terasa
baikan
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
11/29
11.00
11.30
11.40
13.30
1
1
2
3
3
Memberikan injeksi
dolsik 50 mg drip infus
RL 20 tts /mnt
Melatih klien napas dalam
dan menganjurkan untuk
melakukannya saat nyeri
timbul
Menganjurkan keluarga
untuk membantu
kebutuhan sehari-hari
klien
Mengkaji tanda-tanda
infeksi (bengkak,
kemerahan, demam, nyeri
berubah fungsi )
Mengkaji tanda-tanda
vital (nadi suhu tekanan
darah )
Klien menyatakan tidak
nyeri
Klien mau untuk
melakukan anjuran
perawat
Keluarga mau untuk
melakukannya
Tidak terdapat adanyatandatanda infeksi
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/mnt
S : 360 C
RR : 23 x/ mnt
EVALUASI
Tanggal Jam No DX Catatan Perkembanagan TTD
14 juli 2006 14.00
14.00
1
2
S :
klien mengatakan nyeri berkurang
O :
Ekspresi wajah klien tampak rilek
Balutan luka bersih
Keadaan umum baik
A : Masalah Teratasi
P : hentikan intervensi
S :
klien mengatakan badan masih tersa
lemas
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
12/29
14.00 3
O :
aktivitas klien dibantu keluarga :
klien terpasang infus RL 20 tts/mnt
klien tampak istirahat di tempat tidur
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
menganjurkan pasien latihan
rentang gerak aktif- pasif
menganjurkan pasien miring kanan-
miring kiri
menganjurkan keluarga untuk
membantu kebutuhan aktivitas kliensehari- hari
S : -
O :
balutan daerah sekitar kateter bersih
Tidak terdapat tanda - tanda infeksi
seperti : bengkak, kemerahan, demam
nyeri,berubah, fungsi
Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mm/hgN : 78 x/mnt
S : 36,0 C
RR : 23 x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
13/29
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
14/29
INTERVENSI
No Hari/Tanggal No.DX Tujuan Intevensi Paraf
1. Minggu,
30 April 2006
1 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2 x 24 jam
diharapkan pusing
klien teratasi
dengan kriteriahasil :
Pusing berkurang
Tidak terdapat
kaku kuduk
Ekspresi wajah
klien tampak
tenang
Tekanan darah
120/80 mmHg.
Kaji tingkat nyeri
( lokasi,
intensitas,
frekuensi )
Pantau TTV setiap
30 menit
Tinggikan kepalakurang lebih 30
Pertahankan tirah
baring
Anjurkan klien
relaksasi
pernafasan yaitu
nafas dalam
Kolaborasi
pemberian obat
analgetik
2. Minggu.
30 April 2006
2 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2 x 24 jam
diharapkan
mobilitas fisik klien
lancar, dengan
kriteria hasil :
Tidak terjadi
kontraktur Mempertahankan
kekuatan dan
fungsi tubuh
Mempertahankan
integriras kulit
Kaji kemampuan
fisik klien secara
fungsional/
luasnya kerusakan
awal dengan cara
yang teratur.
Ubah posisi klien
setiap 2 jam
Anjurkan klien
untuk membantupergerakan klien
dan latihan
Konsultasikan
dengan ahli
fisioterapi secara
aktif
Berikan obat
relaksasi otot,
antispasmodik
sesuai indikasi
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
15/29
Minggu,
30 April 2006
3 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2 x 24 jam
diharapkanperawatan diri klien
dapat terpenuhi,
dengan kriterian
hasil :
Mempertahankan
keadaan
perawatan diri
Melakukan
aktivitas
perawatan diri
dalam batas
kemampuan
Memberi
bantuan sesuai
kebutuhan
Mengkaji
kemampuan dan
kekurangan untuk
melakukan
kebutuhan sehari hari.
Bantu dalam
perawatan diri
klien
Libatkan keluarga
dalam pemenuhan
kebutuhan klien
Berikan umpan
balik yang positif
untuk setiap usaha
yang dilakukan
klien atau
keberhasilannya
Berikan obat
sesuai indikasi
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
16/29
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-1
Tgl/ jam No.
DX
Implementasi Respon Paraf
Minggu,
30 april 200608.30
09.00
09,15
09.30
10.00
11.00
1
2
1
1
1
1
1
2
3
3
Mengkaji tingkat nyeri ( skala,
frekuensi, intensitas )
Mengkaji kemampuan aktivitas
fisik yang bisa dilakukan klien
secara pasif
Memantau tanda tanda vital
Meninggikan posisi kepala klien
30
Menganjurkan klien relaksasi
pernafasan yaitu nafas dalan
Mempertahankan tirah baring
Mengganti cairan infus RL 20
tetes / mnit + catapres 1 ampul
Mengubah posisi tidur klien
setiap 2 jam yaitu : telentang,
miring kanan-miring kiri.
Menganjurkan keluarga untuk
melibatkan diri dalammembantu pergerakan klien dan
menjelaskan pentingnya
perubahan posisi klien.
Mengkaji perkembangan
kemampuan klien dalam
memeuhi kebutuhan sehari
Klien mengatakan
kepala terasa pusing,
skala nyeri : 4
Klien bisa miring
kanan-kiri.
Vital sign :
TD : 150/100N : 84 x/mnt
S : 36,0 C
RR : 23 x/mnt
Posisi kepala klien
30
Klien Klien
melakukan nafas
dalam
Klien bedrest total
Posisi klien
terlentang
Keluarga mau untuk
membantu klien
Klien mengatakan
tidak bisa melakukanapa apa.
Keluarga ikut
terlibat dalam
pemenuhan
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
17/29
11.30
12.00
3
3
1
hari
Melibatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan klien
seperti toileting, eating danwashing.
Memberikan klien makan dalam
keadaan hangat
Memberikan injeksi Transamin
1 ampul dan Viccillin 1 gram
kebutuhan klien.
Klien mau untuk
makan dan keluarga
membantu menyuapiklien
Klien mau untuk
msksn
Injeksi obat masuk
dan tidak terjadialergi obat
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
18/29
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-2
Tgl/ jam No.
DX
Implementasi Respon Paraf
Senin,01 Mei 2006
08.30
09.00
09,15
09.30
10.00
1
2
1
1
1
1
1
2
3
2
Mengkaji tingkat nyeri ( skala,
frekuensi, intensitas )
Mengkaji kemampuanaktivitas fisik yang bisa
dilakukan klien secara pasif
Memantau tanda tanda vital
Meninggikan posisi kepalaklien 30
Menganjurkan klien relaksasipernafasan yaitu nafas dalan
Mempertahankan tirah baring
Mengganti cairan infus RL 20tetes / mnit + catapres 1 ampul
Mengubah posisi tidur klien
setiap 2 jam yaitu : telentang,miring kanan-miring kiri.
Menganjurkan keluarga untuk
melibatkan diri dalam
membantu pergerakan klien
dan menjelaskan pentingnyaperubahan posisi klien.
Melakukan ROM
Klien mengatakan
pusing sudahberkurang.
Klien bisa miringkanan-kiri.
Vital sign :
TD : 130/180
N : 86 x/mntS : 36,5 C
RR : 23 x/mnt
Posisi kepala klien30
Klien Klienmelakukan nafas
dalam
Klien bedrest total
Posisi klienterlentang
Keluarga mau untukmembantu klien
Keluarga klien
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
19/29
11.00
11.30
12.00
3
3
3
1
Mengkaji perkembangan
kemampuan klien dalammemeuhi kebutuhan sehari
hari
Melibatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan klien
seperti toileting, eating danwashing.
Memberikan klien makan
dalam keadaan hangat
Memberikan injeksi Transamin
1 ampul dan Viccillin 1 gram
memperhatikan dan
maumempraktekannya.
Keluarga klienmengatakan
pemenuhankebutuhan klien
masih tergantung
Keluarga ikutterlibat dalam
pemenuhan
kebutuhan klien.
Klien mau untuk
makan dan keluargamembantu menyuapi
klien
Injeksi obat masukdan tidak terjadi
alergi obat
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
20/29
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
21/29
EVALUASI
No Hari / Tanggal jam No.DX Catatan Perkembanagan Paraf
1. Senin,
01 mei 2006
14.0
0
14.0
0
1
2
S :
Klien mengatakan pusing
sudah berkurang dan tidakkaku kuduk
O :
Ekspresi wajah tampak
tenang
Vital Sign :
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x/mntSuhu : 36,5 C
RR : 23 x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
S :
Keluarga klien mengatakan
akan melatih rentang gerakklien dan mengubah posisi
tidur klien setiap 2 jam
dirumahO :
Klien tampak lemas
Posisi tidur miring kanan
ROM +
Vital sign :
TD : 130/80 mmHgNadi : 86 x/mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 23 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan karenapasien pulang
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
22/29
3.
S :
Keluarga klien mengatakan
kebutuhan klien masihdibantu
keluarga mengatakan akanmembantu pemenuhan sehari
hari kebutuhan klienO :
Keluarga klien tampak
bersemangat
Makan- minum, toileting,
eating dibantu keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan karenapasien pulang
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
23/29
BAB I
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Stroke bisa dikatakan sebagai suatu mekanisme / manifestasi klinis dari gangguan
peredaran darah otak yang ditandai dengan timbulnya defisit neurologik secara
mendadak.
Menurut Henderson, stroke terjadi jika peredaran darah keotak terputus sementara
sedangkan menurut Engran, ( 1998 ). Stroke merupakan serangkaian kejadian
neurologis yang terjadi bila darah ke atau di dalam otak terganggu.
Menurut WHO ( 1989 ), stroke adalah disfungsi neurologik akut yang disebabkan
oleh gangguan aliran darah yang timbul secra mendadak dengan tanda dan gejala
sesuai dengan daerah fokal pada otak yang terganggu.
B. ETIOLOGI
Stroke biasanya disebabkan oleh salah satu dari empat kejadian berikut :
1. Trombosis ( bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher )
2. Embolisme ( bekuan darah / material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh
yang lain )
3. Iskemia ( Penurunan aliran darah keotak )
4. Hemoragi serebral ( pecahnya pembuluh darah cerebral dengan perdarahan ke
dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak )
C. FAKTOR RESIKO
Faktor Faktor reiko stroke dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Akibat adanya kerusakan pada arteri yaitu usia, Hipertensi Dan Diabetes Melitus.
2. Penyebab timbulnya trombosis : Polisitemia
3. Penyebab Emboli : kelainan katup, Heart rate tidak teratur, jenis penyakit jantung
lainnya.
4. Penyebab Hemoragi : Tekanan darah tinggi, aneurisma, penurunan faktor
pembekuan darah ( leukemia, pengobatan dengan antikoagulan )
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
24/29
5. Kerusakan pembuluh darah arteri sebelumnya : penyakit jantung ( angina ) suplai
darah menurun pada ekstremitas.
D. KLASIFIKASI STROKE
1. Menurut patologi dan gejala kliniknya
a. Stroke hemoragik
Merupakan perdarahan dcerebral dan mungkin perdarahan subarachnoid,
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu
b. Stroke non hemoragik
Dapat berupa iskemia, emboli / trombosis serebral. Tidak terjadi perdarahan,
namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat
timbul edema sekunder, kesadaran klien umumnya baik.
2. Menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya
a. TIA ( Trans Ischemic Attack ) : gangguan neurologis setempat yang terjadi
selama beberapa menit sampai beberapa jam saja.
b. Stroke Involusi : stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana
gangguan neurologis terlihat semkin berat dan bertambah buruk
c. Stroke Komplit : gangguan neurologis sudah menetap / permanen, dapat
diawali oleh serangan TIA berulang.
E. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung pada daerah dan luasnya daerah
otak yang terkena.
1. Pengaruh terhadap status mental
a. Tidak sadar 30 40-%
b. Confuse 45% dari pasien sadar
c. Lupa akan tubuh sebelah
2. pengaruh secara fisik
a. Paralisis 30 80%
b. Kesulitan menelan 30%
c. Gangguan sentuhan dan sensasi 25%
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
25/29
d. Gangguan penglihatan 7%
3. Pengaruh terhadap komunikasi
a. Bicara tidak jelas 35 50%
b. Kehilangan bahasa 30%
4. Jika dilihat dari baian hemisfer yang terkena, tanda dan gejala dapat berupa :
a. Stroke Hemisfer kanan
1) Hemiparese sebelah kiri tubuh
2) Penilaian buruk
3) Mempunyai kerentana terhadap sisi kolateral dengan kemungkinan
terjatuh kesisi yang berlawanan tersebut
b. Stroke Hemisfer kiri
1) Mengalami hemiparese kanan
2) Perilaku lambat dan sangat hati hati
3) Kelainan bidang pandang sebelah kanan
4) Disfagia global
5) Afasia
6) Mudah frustasi
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Rontgen kepala dan medula spinalis : menggambarkan perubahan kelenjar
lempenfg pineal daerah yang berlawanan dari massa yang meluas
2. EEG
3. Fungsi Lumbal
4. Angiografi
5. CT-Scan : memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia dan infark
6. MRI :menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemoragi dan MAV
( Malformasi Arterio Vena )
G. PENATALAKSANAAN
1. Untuk mengobati ekeadaan akut diperlukan tindakan :
a. menstabilkan Vital sign
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
26/29
b. menemukan dan memperbaiki aritmia jantung
c. merawat kandung kemih
d. Mengatur klien setepat mungkin, tiap 2 jam posisi klien dirubah dan dilakukan
latihan gerak pasif
2. Pengobatan Konservatif
a. Vasodilatror untuk meningkatkan aliran darah serebral ( ADS )
b. Dapat diberikan : Histamin, Aminophillin, Papaverin intra arterial
c. Antiagregasi trombosis seperti aspirin digunaakan untuk menghambat reaksi
pelepasan agregasi trombosis yang terjadi setelah ulserasi alteroma.
3. Pengobatan Pembedahan
4. Tujuan utamanya untuk memperbaiki aliran darah serebral :
a. endosterektomi karotis, membentuk kembali artei karotis interna
dengan membuka artei karotis dileher
b. evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
c. Ligasi arteri karotis dileher khususnya pada aneurisma.
H. KOMPIKASI
1. Berhubungan immobilisasi :Infeksi pernafasan, nyeri daerah tertekan,
( dekubitus ), konstipasi dan tromboflebitis
2. Berhubungan dengan paralysis : nyeri punggung, dislokasi sendi, deformitas dan
terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi, sakit kepala
I. FOKUS INTERVENSI
1. Gangguan / perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan sumbatan
pada pemmbuluh darah otak.
Intervensi :
a. tentukan faktor faktor yang berhubungan dengan keadaan/ penyebab,
potensial terjadi peningkatan TIK
b. Pantau Vital sign
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
27/29
c. Letakkan posisi dengan posisi agak ditinggikan dan dalam batas posisi
anatomis ( netral )
d. Berikan O2 sesuai indikasi
e. Berikan obat sesuai indikasi
f. Persiapkan unruk pembedahan
g. Pantau pemeriksaan LAB sesuai indikasi
2. Kerusakan Mobilitas fisik behubungan dengan penurunan keadaan neurologi
muskuler, paralysis, kelemahan
Intervensi :
a. Kaji kemampuan aktivitas klien secara fungsional / luasnya kerusakan awal
dengan cara yang teratur
b. Ubah posisi setiap 2 jam dan jika memungkinkan lebih sering jika diletakkan
pada posisi bagian yang terganggu
c. Anjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan ekstremitas
yang tidak sakit untuk menyokong daerah tubuh yang mengalami kelemahan
d. Konsultasikan dengan ahli fisioterapi secara aktif
e. Berikan obat relaksan otot, obat antispasmodik sesuai indikasi
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler,
menurunnya kekuatan, dan kesadaran
Intervensi ;
a. kaji kemampuan dan tingkat kekurangan klien untuk melakukan kebutuhan
sehari hari
b. gunakan alat bantu pribadi
c. verikan obat sesuai indikasi
d. Berikan umpan balik positif untuk setiap usaha yang dilakukan atau
kebrhasilannya
e. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan klien
4. Resiko Terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kelemahan,
penurunan mobilitas.
Intervensi :
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
28/29
a. Inspeksi seuruh area kulit, catat pengisian kapiler, adanya kemerahan dan
pembengkakan
b. Bersihkan secara rutin dan gunakan salep antibiotik sesuai ketentuan yang ada
c. Lakukan masase dan lubrikasi pada kulit dengan lotion dan minyak
d. Lakukan perubahan posisi sesering mungkin ditempat tidur atau sewaktu
duduk
e. Jagalah alat tenun tetap kering dan bebas dari lipatan lipatan serta kotoran
f. Hindari injeksi dibawah lokasi trauma
g. Berikan terapi kinetik atau matras, berikan tekanan sesuai kebutuhan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2000, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC :
jakarta
Carpenito, 2000, Diagnosa Keperawatan, EGC : jakarta
Doenges Et All, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3, EGC : Jakarta
Ganong, 1995, Fisiologi Kedokteran, Edisi 10, EGC : jakarta.
7/28/2019 Askep Post OP BPH jjj
29/29