+ All Categories
Home > Documents > Epistaksis Post Kelompok e

Epistaksis Post Kelompok e

Date post: 02-Dec-2015
Category:
Upload: momocamui
View: 17 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
epistaksis
Popular Tags:
27
EPISTAKSIS Kelompok E
Transcript
Page 1: Epistaksis Post Kelompok e

EPISTAKSIS

Kelompok E

Page 2: Epistaksis Post Kelompok e

Nama Anggota:1. Mochammad rizal 2. Oktaviana Sari Dewi3. Lutfi Akhyar4. Ardita Fransiska Pratiwi5. Asihanti Rosita Ferdiana6. Amalia Rizkia7. Devita Tuty8. Shera Nadila9. Bagus Putra10. Puspita Sari11. Inayatul Aulia12. Berliana K.N.H13. Prasetya Aji14. Arinta Krisnande15. Ellys

Page 3: Epistaksis Post Kelompok e
Page 4: Epistaksis Post Kelompok e

• Epistaksis (mimisan) adalah perdarahan

dari rongga hidung, yang keluar melalui

lubang hidung ataupun kebelakang

(koana). Perdarahan dari hidung tersebut

dapat terjadi sebagai akibat dari kelainan

lokal ataupun kelainan sistemik.

Page 5: Epistaksis Post Kelompok e

• Jarang terjadi pada bayi• Epistaksis anterior lebih sering pada anak-anak &

dewasa muda• Epistaksis posterior sering pada usia yang lebih tua,

terutama dengan penyakit hipertensi dan arteriosklerosis

• Sering terjadi pada musim dingin• Sering terjadi pada iklim yang panas dengan

kelembaban yang rendah• Pasien yang menderita alergi, inflamasi hidung, dan

penyakit sinus lebih rentan terhadap resiko terjadinya epistaksis

Page 6: Epistaksis Post Kelompok e
Page 7: Epistaksis Post Kelompok e

Anatomi Vaskuler1. Cabang dari A. Karotis

eksterna :• A.Sphenopalatina :

cabang a. Maksilaris ¾ posterior dan dinding lateral hidung

• A. Palatina descenden : cabang a. Palatina mayor inferoanterior septum nasi

2. Cabang A. Karotis Interna:

• A. Oftalmika mempercabangkan a. Ethmoid anterior dan posterior septum dan dinding laterals uperior

Page 8: Epistaksis Post Kelompok e
Page 9: Epistaksis Post Kelompok e

Klasifikasi

• Epistaksis anterior• Epistaksis posterior

Page 10: Epistaksis Post Kelompok e

• Pleksus Kisselbach di septum

bagian anterior (litle’s area), ttd:

Arteri Ethmoidalis Anterior

• Perdarahan biasanya ringan, dan

dapat berhenti sendiri

• Kebanyakan terjadi pada usia

yang lebih muda

• Epistaksis yang paling sering

terjadi (90%)

• Tipe yang tidak terlalu parah

EPISTAKSIS ANTERIOR

Page 11: Epistaksis Post Kelompok e

• Asal : A. Sphenopalatina dan A. Ethmoid posterior

• Pendarahan cenderung lebih berat, jarang berhenti sendiri

• Bisa sebabkan anemia, hipovolemi dan syok

• Sering terdapat pada pasien dengan pentakit kardiovaskular

Page 12: Epistaksis Post Kelompok e

• Bila akibat trauma, ada pembuluh darah yang pecah.• Perdarahan terjadi karena pembuluh darahkurang

dapatberkontraksi:– Pembuluh darah terletak antara periosteum danmukosa

tipis.– Tidak ada bantalan yang melindungi pembuluh darah.

• Epistaksis spontan, tanpa adanya trauma.• Ada teori keseimbangan hormonal.• Hormon estrogen turun,timbul rangsangan untuk terjadi

perdarahan.• Hipotesis : darah keluarsecara diapedesis melalui membrana

basalis. Mekanisme yang sebenarnya belum jelas.

Page 13: Epistaksis Post Kelompok e

• Darah menetes atau mengalir dari lubang hidung depan atau belakang.

• Muntah darah bila banyak darah tertelan.• Bisa spontan.• Bisa akibat trauma.• Bila perdarahan berlanjut penderita menjadi

lemah, pucat, anemis.• Penderita jatuh syok, nadi cepat,lemah, tekanan

darah turun.

Page 14: Epistaksis Post Kelompok e

• Lampu kepala, spekulum hidung, alat penghisap

• Anamnesis lengkap etiologi perdarahan• Vital sign• Pemeriksaan lab darah lengkap dan fungsi

hemostasis

Page 15: Epistaksis Post Kelompok e

Prinsip penatalaksanaan epistaksis adalah

1.memperbaiki keadaan umum, 2.mencari sumber perdarahan,3.menghentikan perdarahan 4.mencari faktor penyebab untuk

mencegah perdarahan berulang

PRINSIP TATALAKSANA PADA EPISTAKSIS

Page 16: Epistaksis Post Kelompok e

Perhatikan keadaan umumnya (nadi,

pernafasan serta tekanan darahnya).

Prinsip life saving, ABC’s.

Jalan nafas mungkin dapat

tersumbat oleh darah atau bekuan

darah, perlu dibersihkan atau dihisap

1. PERBAIKI KEADAAN UMUM

Page 17: Epistaksis Post Kelompok e

• Apakah perdarahan berasal dari anterior atau posterior.

• Lampu kepala, spekulum hidung dan alat penghisap.

Anamnesis yang lengkap.

• Posisi duduk, biarkan darah mengalir keluar dari hidung

(dimonitor). Jika lemah sebaiknya setengah duduk atau

berbaring dengan kepala ditinggikan. Harus diperhatikan

jangan sampai darah mengalir ke saluran nafas bawah.

• Pasien anak-anak duduk dipangku, badan dan tangan

dipeluk, kepala dipegangi agar tegak dan tidak bergerak-

gerak.

2. MENCARI SUMBER PERDARAHAN

Page 18: Epistaksis Post Kelompok e

A. Epistaksis Anterior

• Metode Trotter tekan hidung selama 10-15 menit

• Tampon adrenalin 1/5000-1/10.000 + pantocain atau lidocain 2%.

• Bila sumber perdarahan dapat terlihat, kaustik dengan larutan Nitras

Argenti (AgNO3) 25-30% atau elektrokaustik (sesudahnya area tersebut

diberi krim antibiotik).

• Tampon Anterior kasa yang dipasang bersusun yang dilapisi dengan

vaselin ataupun lotion ( agar tidak lengket ) 2-3 hari bisa juga hingga 7-

10 hari

3. MENGHENTIKAN PERDARAHAN

Page 19: Epistaksis Post Kelompok e

Tampon Anterior

Page 20: Epistaksis Post Kelompok e

B. Epistaksis Posterior• Tampon Posterior (Tampon Bellocq) Kasa

padat, bulat, d=3 cm, 3 buah benang (2 benang pd satu sisi, 1 benang pd sisi yg lain) menutup koana (nares posterior)

• Pengganti tampon posterior: Kateter Folley dg balon

Page 21: Epistaksis Post Kelompok e

Kateter karet dimasukkan melalui salah satu nares yang pembuluh darahnya pecah sampai tampak di orofaring ditarik ke luar mel mulut 2 ujung kateter dikaitkan dg 2 buah benang pd tampon Bellocque kateter ditarik kembali melalui hidung dorong ke nasofaring 2 benang yg keluar dr nares anterior diikatkan pd gulungan kain kasa dpan lubang hidung benang lain dilekatkan pd pipi pasien tarik tampon keluar mulut setelah 2-3 hari

Page 22: Epistaksis Post Kelompok e

Tampon Bellocque

Page 23: Epistaksis Post Kelompok e

Kateter Foley

Page 24: Epistaksis Post Kelompok e

• Obat hemostatik manfaat <<• Tampon posterior gagal Ligasi arteri

etmoidalis anterior dan posterior

Page 25: Epistaksis Post Kelompok e

• Rinoskopi anterior

• Rinoskopi posterior

• Pengukuran tekanan darah

• Rontgen sinus

• Pemeriksaan darah tepi lengkap, faal

hemostasis, uji faal hati dan ginjal.

• Riwayat penyakit.

4. MENCEGAH PERDARAHAN BERULANG

Page 26: Epistaksis Post Kelompok e

• Perdarahan: Syok dan anemia Penurunan tekanan darah mendadak iskemik serebri, insufisiensi koroner,

infark miokard kematian infus/transfusi darah• Pemasangan tampon:• Sinusitis• Otitis Media• Septikimia• Hemotimpanum mengalirnya darah melalui tuba Eustachius & bloody tears• Laserasi palatum mole dan sudut bibir akibat benang yg keluar melalui mulut ketat

dilekatkan ke pipi

Page 27: Epistaksis Post Kelompok e

TERIMA KASIH


Recommended