Date post: | 11-Jul-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | paskalis-aditya |
View: | 22 times |
Download: | 1 times |
Dr. Hadi Susila K, SpJP.Surabaya
The Cardiovascular ContinuumMyocardial infaction
Coronary thrombosis Arrhythmias and loss of muscleNeuro-
hormonal activation
Sudden death
Myocardial ischemia
CAD Remodeling
Atherosclerosis LVH
Ventricular enlargement
HF
Death
Risk factorsHyperlipidemiaHTNDiabetesSmoking
Dzau V. Braunwald E. Am Heart J. 1991:121:1244-163
Terminologi :
1) Gagal Jantung Kiri2) Gagal Jantung Kanan3) Gagal Jantung Akut4) Gagal Jantung Kronik
Terminologi
1. Gagal jantung kongestif2. Gagal jantung kiri3. Gagal jantung kanan4. Gagal jantung kiri & kanan5. Forward failure6. Backward failure7. Gagal jantung high output 8. Gagal jantung low output9. Syok kardiogenik
Definisi Gagal Jantung :
• Sederhana :– Disfungsi ventrikel kiri yang disertai gejala
• Poole-Wilson :– Sindrom klinik yang disebabkan oleh
kelainan jantung dan dapat dikenali dari : Respon Hemodinamik Respon Renal Respon Neural Respon Hormonal
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNGGagal jantung diklasifikasi berdasarkan beratnya keluhan dan kapasitas latihan. Meskipun klasifikasi ini tidak tepat benar akan tetapi klinik bermanfaat, terutama untuk mengevaluasi hasil terapi. Klasifikasi yang banyak dipergunakan adalah klasifikasi dari NYHA.
New York Heart Association Classification 1964Class IPenderita penyakit jantung tanpa limitasi aktivitas fisik. Aktivitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan dyspnoe atau kelelahan.Class IIPenderita penyakit jantung disertai sedikit limitasi dari aktivitas fisik. Saat istirahat tidak ada keluhan. Aktivitas sehari-hari menimbulkan dyspnoe atau kelelahan.
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
New York Heart Association Classification 1964
Class IIIPenderita penyakit jantung disertai limitasi aktivitas fisik yang nyata. Saat istirahat tidak ada keluhan. Aktivitas fisik yang lebih ringan dari aktivitas sehari-hari sudah menimbulkan dyspnoe atau kelelahan.
Class IVPenderita penyakit jantung yang tak mampu melakukan setiap aktivitas fisik tanpa menimbulkan keluhan. Gejala-gejala gagal jantung bahkan mungkin sudah nampak saat istirahat. Setiap aktivitas fisik akan menambah beratnya keluhan.
Prognosis
NYHA Klas INYHA Klas IINYHA Klas IIINYHA Klas IV
10-20%10-20%50-70%70-90%
Mortalitas dlm 5th
Pembagian Gagal JantungBerdasarkan :A) Curah Jantung (C.O):
1) High Output Failure 2) Low Output Failure
B) Fungsi Kontraksi Ventrikel 1) Disfungsi Sistolik Ventrikel Kiri 2) Disfungsi Diastolik Ventrikel Kiri
C) Presentasi Klinik 1) Gagal Jantung Akut 2) Gagal Jantung Kronik
I. Gagal Jantung Akut
• Gagal Jantung Kiri Akut• Edema Paru Akut• Acute Lung Oedem (ALO)• Asma Kardial
Kegawatan Jantung Tindakan segera MRS di “ICCU”
II. Gagal Jantung Kronik := Gagal jantung Kongestif
Yaitu gagal jantung yang disertai retensi cairan & Edema
Keluhan :
• Dyspnea
Gejala :• Tanda bendungan/retensi cairan :
– Edema kaki-tungkak-scrotum– Ascites– Hepato-spleno megali– Ascites– Bendungan V. Jugularis
Dyspnea on effort (DOE)OrthopneaParoxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)
Diagnosa gagal jantung
Keluhan gagal jantung kiri
Gejala Backward failure
Gejala Forward failure
DyspnoeOrtopnoeParoxysmal nocturnal dyspnoeEdema paru
KelelahanKeluhan umum
Keluhan gagal jantung kanan
•Kelelahan•Tekanan vena jugularis meningkat•edema•hepatomegali•asites
*tidak spesifik akibat bendungan*gagal ventrikel kiri sbg penyebab terbanyak
Pemeriksaan FisikNadi : pengisian kecil, takikardia.
Tekanan vena jugularis : meningkat
Impuls apeks jantung : meningkat bila ada hipertrofi v. kiri,
Auskultasi jantung : S3 (gallop), bising jantung
Auskultasi paru : ronkhi basah, bilateral. Ronkhi kasar sebagai tanda edema paru.
Edema : pergelangan kaki, tungkai
Pulsus alternans
Suara jantung ke-2 meningkat : peningkatan tekanan darah paru
Efusi pleura : biasa bilateral, paling sering paru kanan
Ascites : gagal jantung lanjut
Respirasi : tachypneu, cheyne-stokes
Faktor-faktor yang mempengaruhi jantung sebagai pompa
Pompa Jantung
BebanAwal
BebanAkhir
KontraktilitasMiokard
DenyutJantung
Beban Awal (“Preload”) : • Beban yang diterima V. Ki saat diastol (=akhir
diastol)1) = Volume akhir diastol
Left ventricular end diastolic volume2) = Tekanan pada akhir diastol
Left ventricular filling pressure
• Preload = panjang serat miokardium pada saat dimulai sistol. Ditentukan oleh tekanan pengisian ventrikel kanan (tekanan vena sistemik atau atrium kanan) atau ventrikel kiri (tekanan vena paru atau atrium kiri) ---------------
• Ditentukan o/ jumlah darah yang kembali dari sistem vena ke jantung
Beban Akhir (“Afterload”) :
• Beban yang dihadapi oleh otot jantung saat berkontraksi memompa darah keluar dari V. Ki ke Aorta
• Ditentukan oleh tekanan darah arteri & tahanan perifer sistemik
Kontraktilitas Miokard :
Menurunnya kontraktilitas miokard memegang peran sentral pada gagal jantung, akan tetapi
kontraktiltas miokard sukar untuk diukur
Denyut Jantung :• - Irama jantung• - Frekwensi / laju jantung per menit
Kausa Gagal Jantung Kiri• Penyakit miokardium :• PJK (CAD)• Hipertensi• Kardiomiopati• Miokarditis• Penyakit katub RHD• Penyakit Jantung Kongenital• Penyakit Perikardium• Aritmia : TAKI/BRADI• Obat-obatan• Anemia/hipoksia
Kausa Gagal Jantung Kanan• Hipertensi pulmonal kronik• PPOK
PatofisiologiDibagi 2 komponen :1) Gagal Miokardium :
– Kontraktilitas
2) Respon Sistemik terhadap menurunnya fungsi jantung (Fungsi Miokard) :a) Meningkatkan aktivasi sistem simpatetikb) aktivasi sistem RAA (Renin-Angiotensin-
Aldosteron) & stimulasi pelepasan vasopresinc) Vasokonstriksi arteria renalis
Mekanisme kompensasi Gagal Jantung
1. Mekanisme Frank Starling2. Hipertrofi Ventrikel3. Aktivasi Neurohormonal
1. Starling Ventricular Function Curves
Normal LV Function
Depressed LV Function
LV end Diastolic Pressure (Pre Load)
C.O.
Hubungan antara panjang serabut miokard pada akhir diastol dengan beban sekuncup ventrikel kiri
panjang serabut miokard pada akhir diastol ventrikel kiri
Keterangan gambar :Untuk setiap panjang serabut pada akhir diastolik, kenaikan kontraktilitas seperti yang disebabkan oleh kenaikan simpatis menyebabkan beban sekuncup yang lebih tinggi. Penurunan kontraktilitas seperti yang terjadi pada gagal jantung menyebabkan beban yang lebih rendah. Sejalan dengan itu, bila tanda panah dalam gambar di atas dibuat horisontal dapat terlihat bahwa untuk setiap beban, kenaikan kontraktilitas memung-kinkan untuk mencapai hal tersebut pada panjang serabut yang lebih pendek pada akhir diastolik. Pada gagal jantung, suatu beban kerja tertentu hanya dapat dicapai dengan panjang serabut yang lebih besar.
peningkatan kontraktilitas
penurunan kontraktilitas
2. Hipertrofi Ventrikel
Stress pada dinding ventrikel– Merangsang pertumbuhan ventrikel– Menaikkan massa ventrikel
awalnya bermanfaat– Cenderung memperlambat pengisian saat
diastolik– Predisposisi iskemia subendokardium
3. Kompensasi NeurohormonalPenurunan curah jantung
peningkatan sistem saraf simpatis
peningkatan sistem renin angiotensin
peningkatan hormon anti diuretik
peningkatan kontraktilitas
peningkatan laju debar
jantung
vasokontriksi peningkatan volume sirkulasi
arteriolar venous
mempertahankan tekanan darah
peningkatan isi sekuncup
peningkatan aliranbalik vena ke jantung
(peningkatan beban awal)
edema perifer dan
bendungan paru
CURAH JANTUNG
Pengelolaan
TujuanMeningkatkan quality of life : - Mengurangi keluhan - Meningkatkan kapasitas latihan - Mengurangi aktifitas neuroendokrin
Meningkatkan harapan hidup : - Memperbaiki hemodinamik - Mengurangi aritmia - Mengurangi aktivasi neuroendokrin
Pengobatan gagal jantung terdiri :
1. Pengobatan spesifik terhadap kausa yang mendasar gagal jantung: PJK - revaskularisasi Katup - repair katup atau penggantian Bawaan - operasi koreksi Aritmia - obat, ablasi, pacemaker
2. Pengobatan non-spesifik terhadap sindroma gagal jantung
Prinsip Terapi
I. Mengurangi “Preload” (Venodilator) dilatasi vena me pre me keluhan edema
II. Me kontraksi jantung
III. Mengurangi “After Load” (Arteridilator)
me beban ventrikel kiri untuk kontraksi me curah jantung
IV. Memperbaiki denyut Jantung :– Irama– Kecepatan/frekuensi
Mengurangi “Preload”1) MORFIN IV
- Venodilatasi- me tekanan kapiler paru- me kecemasan
2) FUROSEMID IVEfek : - Venodilatasi Langsung
- DiuresisMe “Left Ventricular Filling Pressure”
(5-15’)
3) NITRAT : - IV- SL
Hati-hati : Hipotensi
Menaikkan Kontraksi (Inotropik)
1. Dobutamin2. Dopamin3. Digoksin
Menurunkan “After Load”
1. ACE Inhibitor2. Nitrat
Classical "circulating" system (RAAS):
Renin-Angiotensin Systems (I)
Angiotensin II
Angiotensin I
Angiotensinogen
Aldosterone
Na+-retentionK+-loss
glomerular zone
ACE
Renin
Blood pressure Na+
Sympathetic system
Reninmaculadensa
adrenalglands
Adapt. from Dominiak & Unger (eds.) in Ang II-AT1-Receptor Antagonists, Steinkopff (1997)
t-PA =tissue plasminogen activatorCAGE = chymostatin-sensitiveangiotensin generating enzyme
Local" tissue- bound" system (RAS):Renin-AngiotensinSystems (II)
AT1 AT2
Bradykinin
inactive fragments
B2B1
AngiotensinII
AngiotensinI
Angiotensinogen
ACE
Renin
specific cellular response
ChymasesCathepsinG
CAGE
t-PACathepsinG
Tonin
specific cellular response
Adapt. from Dominiak& Unger (eds.) inAngII-AT1-Receptor Antagonists,Steinkopff (1997)
Distribution of ACE :
Renin-Angiotensin Systems (III)
Mod. from Dzau V, Arch Intern Med 153 (1993)
R A S
circulating (plasma) local (tissue)
10 % 90 %
Acute and short-term effectscardiovascular/
renal homeostasis
Long-term effectslocal "organ adaptation"
renal-independent activation
Potential Pathogenic Properties of Angiotensin-IIPotential Pathogenic Properties of Angiotensin-IIHeartMyocardial hypertrophyInterstitial fibrosisCoronary ArteriesEndothelial dysfunction with decreased release of nitric oxideCoronary constriction via release of norepinephrineFormation of oxygen-derived free radicals via NADH (nicotinamide adenine
dinucleotide) oxidasePromotion of inflammatory response and plaque instabilityPromotion of low-density lipoprotein cholesterol uptakeKidneysIncreased intraglomerular pressureIncreased protein leakGlomerular growth and fibrosisIncreased sodium reabsorptionAdrenal GlandsIncreased formation of aldosteroneCoagulation System (? Via AT4-Receptor)Increased fibrinogenIncreased PAI-1 (plasminogen activator inhibitor-1) relative to tissue plasminogen
factor
HeartMyocardial hypertrophyInterstitial fibrosisCoronary ArteriesEndothelial dysfunction with decreased release of nitric oxideCoronary constriction via release of norepinephrineFormation of oxygen-derived free radicals via NADH (nicotinamide adenine
dinucleotide) oxidasePromotion of inflammatory response and plaque instabilityPromotion of low-density lipoprotein cholesterol uptakeKidneysIncreased intraglomerular pressureIncreased protein leakGlomerular growth and fibrosisIncreased sodium reabsorptionAdrenal GlandsIncreased formation of aldosteroneCoagulation System (? Via AT4-Receptor)Increased fibrinogenIncreased PAI-1 (plasminogen activator inhibitor-1) relative to tissue plasminogen
factor
ACE INHIBITORSACE INHIBITORS
ThrombosisThrombosis
IschemiaIschemia
Dzau-Braunwald modelDzau-Braunwald model
AtheromaAtheroma
Sudden deathSudden death
InfarctionInfarction
Loss of muscleLoss of muscle
RemodelingRemodeling
= ACE inhibitor effect= ACE inhibitor effect
RISK FACTORSRISK FACTORSHypertensionLVHHypertensionLVH
??
Re-infarctionRe-infarction
LV failureLV failure
Indications for ACE InhibitorsIndications for ACE Inhibitors
Heart failure, all stages
Hypertension especially in high-risk patients and diabetics
Acute myocardial infarction, acute phase for high-risk patients, postinfarct left ventricular dysfunction
Nephropathy, especially diabetic
Cardiovascular protection (licence requested)
Heart failure, all stages
Hypertension especially in high-risk patients and diabetics
Acute myocardial infarction, acute phase for high-risk patients, postinfarct left ventricular dysfunction
Nephropathy, especially diabetic
Cardiovascular protection (licence requested)
Tatalaksana Gagal Jantung
1. Tegakkan diagnosis2. Cari penyebab dasar3. Cari faktor pencetus : aritmia, infeksi, anemia4. Derajat / berat kelainan5. Pahami patofisiologi6. Berikan pengobatan/tindakan yang sesuai7. Kemungkinan terapi definitif (
bedah,intervensi)
Terapi Non Farmakologik
• Diet rendah garam• Mengurangi Berat Badan• Menghindari alkohol• Pengelolaan stress• Menghindari rokok• Aktifitas fisik yang teratur
Drugs for heart failureDrugs for heart failure
• Digitalis – relief of signs and symptoms of heart failure
• Diuretics – relief of signs and symptoms of heart failure
• ACE inhibitors :– relief of signs and symptoms of heart failure – prolongation of life
• Digitalis – relief of signs and symptoms of heart failure
• Diuretics – relief of signs and symptoms of heart failure
• ACE inhibitors :– relief of signs and symptoms of heart failure – prolongation of life
Terapi Farmakologik
1. (D) : Diuretik- Mengurangi Beban Jantung- Mengurangi kelebihan Cairan
2. (D) : Digoxin (Glikosida)- Efek : inotropik Positip
3. (D) : Dilator :- ACE Inhibitor- AT1 receptor antagonis- Nitrat- Direct Vasodilator (Hydralasin)
Terapi Farmakologik4. (B) : Beta Blockers : Cardioselective
- Bisoprolol- Carvedilol- Metroprolol
5. (A) : Aldosteron Antagonist :- Spironolakton Dosis Rendah- Hati-hati :
- Disfungsi renal- Hiperkalemia
6. (I) : Inotropic Agent :- Dopamin- Dobutamin
Terapi lain :
1) Pengobatan Aritmia :– Anti Aritmia– Pacu Jantung
2) Pengobatan Bedah3) Transplantasi Jantung
TERIMA KASIH