PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANDEPUTI BIDANG KAJIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI ADMINISTRASI
NEGARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
2020
INDEKS KUALITAS KEBIJAKAN | IKK
AGENDA PENGUKURAN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
REGULATORY QUALITY
Percentile rank countries (ranges from 0 (lowest) to 100 (highest) rank)
Indonesia; 51,44
Singapore; 100,00
Brunei; 73,08Malaysia; 73,56
Thailand; 60,58
Vietnam; 41,83
Philippines; 55,29
Myanmar; 21,63
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Rank
WGI (2017):1) Voice and Accountability:2) Political Stability and
Absence of Violence;3) Government
Effectiveness;4) Regulatory Quality;5) Rule of Law;6) Control of Corruption
The quality of policies
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Tantangan Kebijakan
Terdapat pasal atau ketentuan yang nyata-nyata bertentangan dengan peraturan lainnyaKonflik
Terdapat ketentuan atau pengaturan yang tidakkonsisten dalam satu peraturan perundang-undangan
beserta turunannyaInkonsisten
Terdapat ketidakjelasan pada objek dan subjek yang diatur sehingga menimbulkan ketidakjelasan rumusan
bahasa serta sistematika yang tidak jelas.Multitafsir
Regulasi tersebut tidak memiliki daya guna, namun peraturan tersebut masih berlaku atau peraturan
tersebut belum memiliki peraturan pelaksana.
Tidak operasional
KEBIJAKAN YANG
BERBASIS BUKTI (masih
kurang)
Sumber: Bappenas (2015)
Problematisasi pengukuran kualitas kebijakan
Kualitas kebijakan masih buruk,tumpang-tindih, tidak berpihak padapublik, minim evidence-based
Tahun 2005-2015 terdapat41.223 regulasi di Pusat &Daerah berpotensi tumpang tindih (Bappenas, 2015)
Apakah pembatalan menyelesaikan masalah?
Perlu perbaikan dari hulu s.d hilir kebijakan
IKK telah diadopsi sebagai salah satuindikator pengukuran capaian RB
2020-2024 oleh KemenPANRB sesuaiPermenPAN RB 25/2020 tentang
Road Map RB 2020-2024
Apa ukuran kualitas kebijakan?Bagaimana mengukur sasaran RB terkait peningkatan kualitas kebijakan?
IKK
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Penataan Peraturan Perundangan/Deregulasi Kebijakan
IKK sebagai indikator pengukuran capaian Reformasi Birokrasi Nasional pada tataran meso pada sasaranBirokrasi yang Kapabel, sesuaiPermenPAN 25/2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024dengan target Persentase kementerian/ lembaga/pemda dengan IKK baik sebesar 100% pada tahun 2024
Indeks Reformasi Hukum Indeks Kualitas Kebijakan
Kegiatan Level Mikro Reformasi Birokrasi 2020-2024pada Program/Area Perubahan:
• Melakukan perencanaan kebijakan yang meliputi agenda setting dan formulasikebijakan;
• Melakukan evaluasi kemanfaatan kebijakanyang telah disusun
• Melakukan identifikasi dan pemetaan regulasilingkup instansi pemerintah (menghilangkanoverlapping peraturan);
• Deregulasi aturan yang menghambat birokrasi;• Penguatan sistem regulasi nasional lingkup
instansi pemerintah;
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Indeks Kualitas Kebijakan (IKK)
• IKK adalah instrumen untuk menilai kualitas kebijakan pemerintahdilihat dari proses pembuatan kebijakan dan bagaimana melakukanpengaturan agenda, formulasi, implementasi dan proses evaluasi.
• Tujuan IKK adalah untuk mendorong penguatan partisipasi danprinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam proses pembuatankebijakan publik.
Pengukuran IKK dilakukan terhadap seluruh kebijakan K/L/D yang telah berusia ≥ 2 thn Pengukuran dilakukan setiap 2 tahun sekali, dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi
serta untuk memberikan kesempatan bagi K/L/D dilakukannya perbaikan-perbaikanterhadap hasil pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sampling (stratified random sampling) Pengukuran dilakukan dengan bantuan menggunakan Sistem Informasi Pengukuran IKK akan menghasilkan profil kualitas kebijakan seluruh instansi pemerintah Berdasarkan hasil pengukuran akan disampaikan rekomendasi peningkatan kualitas
kebijakan kepada setiap K/L/D Hasil pengukuran secara nasional dapat digunakan sebagai strategi pembinaan JFAK Pengukuran IKK juga untuk memberikan penghargaan kepada K/L/D berdasarkan ketegori
yang telah ditetapkan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Konsep Pengukuran IKK (Baru)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Framework IKK
Formulasi KebijakanAgenda Setting Implementasi
KebijakanEvaluasi
Kebijakan
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
Pengukuran implementasi kebijakan dengan berfokus pada dimensi perencanaan, kelembagaan, dan komunikasi kebijakan.
Pengukuran formulasi kebijakan dengan melihat pada proses pengambilan keputusan kebijakan berdasarkan beberapa kriteria yang terukur.
Pengukuran agenda settingkebijakan terhadap proses identifikasi masalah kebijakan, analisis masalah kebijakan, dan partisipasi publik dalam perumusan kebijakan.
Pengukuran evaluasi kebijakan dengan melihat pada proses implementasi kebijakan dan evaluasi terhadap dampak kebijakan.
IKK PERENCANAAN KEBIJAKAN
IKK adalahinstrumen untukmenilai kualitaskebijakanpemerintah dilihatdari proses pembuatankebijakan danbagaimanamelakukanpengaturanagenda, formulasi danimplementasi, sertamelakukan evaluasikemanfaatankebijakan yang telah disusun
60
50
DIMENSI IKK
50
60
FORMULASI KEBIJAKAN
PERENCANAANKEBIJAKAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
40 AGENDA SETTING
40 EVALUASI KEBIJAKAN
a. Pengorganisasianb. Komunikasi Kebijakanc. Pelaksanaan Monitoring
a. Efektivitasb. Efisiensic. Dampakd. Kesesuaian nilai
a. Berorientasi ke depanb. Outward Lookingc. Bebasis datad. Inovatife. Compliance
a. Identifikasi Masalahb. Kajian Terhadap Isu – Isu Aktualc. Konsultasi Publik Terhadap Isu
dan Assesment yang Dilakukan
a. Identifikasi dan Validasi Isub. Penyaringan dan Konsultasi
Publik terhadap Isu
a. Berorientasi ke depanb. Outward Lookingc. Berbasis datad. Inovatif
a. Pengorganisasianb. Komunikasi Kebijakanc. Monitoring Kebijakan
a. Efektivitasb. Efisiensic. Dampak dan Kemanfaatand. Kesesuaian Nilai (Keadilan)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
EKSISTING REVISI
* bobot akan dilihatkembali bersama para pakar dan praktisi dg AHP
Proses Pengukuran IKK
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
EDARAN LAN PENGUKURAN IKK
EDARAN LAN PENGUKURAN IKK
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
EDARAN LAN PENGUKURAN IKK
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Self Assessment(K/L/Pemda)
Desk Analysis(Tim IKK)
Board Member Meeting I
Validasi
Board Member Meeting II
Best Practices Sharing
Proses Pengukuran IKK
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Peran Administrator IKK15
Self Assessment
Unit Kebijakan / OPD
Ikk.lan.go.id
Unit Kebijakan / OPDUnit Kebijakan / OPD
Unit Kebijakan / OPD
Admin IKK K/L/D
TIM IKK LAN
BOARD MEMBERKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional
Kantor Staf Presiden
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Dalam Negeri
Knowledge Sector Initiative
Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
* Board Member akan ditinjau ulang
Peserta IKK113 Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah mendaftar dalam sistem IKKikk.lan.go.id
M• 6 Ministries
NM• 7 Non Ministries
LG• 35 Local Governments
48 K/L/D mengisi survey IKK
VALIDATED
IKK ASSESSMENT 2017-2018
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Basarnas
BAPPENAS
LKPP
KEMENKEU
KKP
PUSAT
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
AGENDA SETTING FORMULASI IMPLEMENTASI EVALUASI
NIL
AIRA
TA-R
ATA
2018 PQI MEASUREMENT IN CENTRAL GOVERNMENT
CARINGINNOVATIVEINTEGRITY PROFESSIONAL
Salatiga
Surabaya
Pematang Siantar
TabananOku Selatan
Tulung Agung
Daerah
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
AGENDA SETTING FORMULASI IMPLEMENTASI EVALUASI
NIL
AI R
ATA-
RATA
2018 PQI MEASUREMENT IN LOCAL GOVERNMENT
CARINGINNOVATIVEINTEGRITY PROFESSIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
AGENDA IKK 2021
PENGUKURAN INDEKS KUALITAS KEBIJAKAN
Tahap Pelaksanaan Kegiatan Bulan/ Tahun 2021 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Persiapan Penyiapan Sistem
Informasi
Sosialisasi /Workshop : a.Tim IKK LAN b.Board Member c.Tim IKK K/L/ D 2 Pelaksanaan Self Assesment Desk Analysis Board Member Meeting I Validasi Board Member Meeting
II
Seminar/ Awarding 3 Penyusunan laporan dan
Evalusi
IKK diusulkan pengukurannya secara nasional 2 tahun sekali dimulai tahun 2021
IDENTIFIKASI MASALAHApa yang menjadi dasar perumusan kebijakan (sumber permasalahan kebijakan atau policy problem)?
40% | AGENDA SETTING
1 . PERENCANAAN KEBIJAKAN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
50% | KAJIAN TERHADAP MASALAH KEBIJAKAN25% | Apakah masalah kebijakan yang diidentifikasi mendapatkan perhatian luas masyarakat/pemangku
kepentingan?
25% | Apakah masalah kebijakan yang diidentifikasi berkaitan langsung dengan tanggung jawab K/L/Pemda?
25% | Apakah masalah kebijakan yang diidentifikasi merupakan agenda kebijakan instansi atau pemerintah?
25% | Apakah masalah kebijakan yang diidentifikasi mengandung penafsiran yang dapat mendiskriminasikankelompok tertentu (perempuan, difabel, anak, minoritas- GESI) didasarkan prasangka negatif terhadapmereka atau pandangan yang bias?
40% | AGENDA SETTING70
% |
IDEN
TIFI
KASI
MAS
ALAH
KE
BIJA
KAN
50% | Apakah hasil assessment/analisis menunjukkan bahwa issue memiliki dampak kepadamasyarakat/organisasi?
50% | Apakah hasil assessment memuat jenis intervensi atau kebijakan yang dipilih?
30%
|
ASSE
SMEN
T
1.75
1.75
1.75
1.75
1.5
1.5
1020
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
50% | KONSULTASI PUBLIK TERHADAP ISU DAN ASSESMENT YANG DILAKUKAN
30% | Apakah dilakukan konsultasi atau penginformasian hasil pemilihan isu dan assesment?
40% | AGENDA SETTING
40% | Siapa pemangku kepentingan yang terlibat?
30% | Apakah rekomendasi/kesepakatan hasil konsultasi ditindaklanjuti?
3
4
3
1020
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
20% | Apakah tujuan kebijakan berorientasi pada penyelesaian masalah dan mengatasikesenjangan?
20% | Apakah tujuan kebijakan selaras dengan tujuan jangka menengah instansi?
15% | Apakah tujuan kebijakan sesuai dengan tujuan nasional?
15% | Apakah kebijakan didukung oleh mekanisme penganggaran?
15% | Apakah tujuan kebijakan tidak mengeliminasi kepentingan kelompok rentan (perempuan, anak, difable, minoritas- GESI) ?
15% | Apakah kebijakan adaptif terhadap dinamika lingkungan (di masa depan)?
60% | FORMULASI KEBIJAKAN
20% | BERORIENTASI KEDEPAN30
1.2
0.9
0.9
1.2
6
0.9
0.9
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
20% | OUTWARD LOOKING
25% | Apakah dilakukan penginformasian rancangan kebijakan kepada pemangku kepentingan(termasuk instansi lain dan masyarakat)?
25% | Apakah dilakukan konsultasi rancangan kebijakan kepada pemangku kepentingan (termasukinstansi lain dan masyarakat)?
25% | Apakah masyarakat yang diajak berkonsultasi telah secara representatif mengakomodasikeragaman kelompok dari sisi umur, jenis kelamin/gender, keadaan fisik, latar belakangsosial ekonomi dan suku, ras/agama (pertanyaan disesuaikan, sdm bersertifikasi)
25% | Apakah penyusunan kebijakan melibatkan penerima manfaat/terdampak sepertiperempuan, anak, kaum difable, kelompok minoritas yang rentan?
60% | FORMULASI KEBIJAKAN 30
6
1.5
1.5
1.5
1.5
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
20% | BERBASIS DATA
15% | Apakah dilakukan kajian dan analisis untuk pengambilan keputusan?
10% | Apakah data yang diambil telah menimbang data terpilah secara gender dan menggunakanmetode yang dapat memastikan suara kelompok rentan terakomodasi?
20% | Apakah tersedia alternatif kebijakan dari riset yg dilakukan, evaluasi, dan/atau ujicobadalam perumusan kebijakan?
10% | Apakah hasil evaluasi atas masalah dan/atau hasil kebijakan terdahulu digunakan sebagaipertimbangan dalam pembuatan keputusan?
10% | Apakah rekomendasi/kesepakatan hasil konsultasi rancangan kebijakan ditindaklanjuti?
15% | Apakah terdapat mekanisme monitoring dan evaluasi dalam rumusan kebijakan?
20% | Apakah terdapat kelengkapan dokumentasi penyusunan kebijakan (termasuk risalah, hasilanalisis, hasil konsultasi, dll) untuk bahan pembelajaran di masa depan?
60% | FORMULASI KEBIJAKAN 30
6
0.6
1.2
0.6
0.9
0.6
0.9
1.2
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
20% | INOVATIF
100% | Apakah ada aspek kebaruan, nilai tambah dan manfaat dalam rumusan dan/atauimplementasi kebijakan?
60% | FORMULASI KEBIJAKAN
20% | COMPLIANCE
25% | Apakah ada proses harmonisasi dalam penyusunan kebijakan?
25% | Apakah substansi kebijakan tidak tumpang tindih, duplikasi dan/atau kontradiktif dengankebijakan yang sudah ada?
25% | Apakah jangkauan kebijakan sesuai dengan kewenangan pembuat kebijakan?
25% | Apakah dilakukan diseminasi/sosialisasi kebijakan? (selain mekanisme formal pengundangan setelah kebijakan ditetapkan)
30
6
6
6
1.5
1.5
1.5
1.5
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
2 . IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
35% | DIMENSI PENGORGANISASIAN
40% | Apakah disusun rencana kerja implementasi?
10% | Apakah disusun pedoman/juknis pelaksanaan?
10% | Apakah disusun rencana alokasi sumber daya manusia dan (dengan sertifikasi) kompetensi yang dibutuhkan(bentuk alokasi SDM)?
10% | Terdapat organisasi/unit kerja atau dibentuk Tim/Pokja yang berwenang dan bertanggung jawab terhadapimplementasi kebijakan.
10% | Terdapat dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai tugas dan fungsi Organisasi/Unit kerjaatau Tim/Pokja dalam implementasi kebijakan.
20% | Apakah didukung dengan alokasi anggaran yang sesuai?
60% | IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
1.05
1.05
1.05
4.2
1.05
2.1
30
10.5
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
40% | DIMENSI KOMUNIKASI KEBIJAKAN
20% | Apakah disusun identifikasi kebutuhan target audience (pemangku kepentingan) darikomunikasi kebijakan?
20% | Media komunikasi apa yang digunakan dalam berinteraksi dengan pemangkukepentingan?
20% | Frekuensi penggunaan media komunikasi dalam 2 tahun pertama.
20% | Apakah komunikasi kebijakan memberikan dampak terhadap efektifitas implementasikebijakan?
20% | Apakah komunikasi kebijakan memberikan input bagi perbaikan implementasi kebijakan?
60% | IMPLEMENTASI KEBIJAKAN 30
12
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
25% | PELAKSANAAN MONITORING
20% | Bagaimana intensitas pelaksanaan kegiatan monitoring?
20% | Bagaimana kesesuaian antara rencana kerja dan implementasi?
20% | Bagaimana implementasi dari rencana alokasi SDM (instansi yang menetapkan atau sasarankebijakan) yang telah disusun?
10% | Bagaimana implementasi dari rencana alokasi anggaran yang telah disusun? (membandingkan biayapenyelenggaraan atau biaya pendukung, pertimbangan dengan melihat pembiayaan di daerah)
20% | Apakah terjadi masalah dalam implementasi kebijakan misalnya dalam bentuk aduan, konflik, kendala, masalah, tantangan?
10% | Apakah terdapat kendala dalam melakukan monitoring terhadap implementasi kebijakan?
60% | IMPLEMENTASI KEBIJAKAN 30
7.5
1.5
1.5
0.75
1.5
1.5
0.75
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
40% | EFEKTIVITAS
30% | Apakah tujuan yang direncanakan telah tercapai?
40% | Jika tujuan tidak tercapai, apakah terdapat mitigasi risiko?
30% | Apakah tujuan yang dicapai sebanding dengan sumber daya yang telah dialokasikan?
40% | EVALUASI KEBIJAKAN
20% | EFISIENSI100% | Apakah input (semua sumber daya) yang digunakan telah menghasilkan output yang
diharapkan?
20
8
3.2
2.4
2.4
4
4
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
20% | DAMPAK
50% | Apakah ada nilai tambah lain terhadap pencapaian misi organisasi
50% | Apakah kebijakan memberikan manfaat kepada kelompok rentan seperti difable, anak, perempuan?
40% | EVALUASI KEBIJAKAN
20% | KESESUAIAN NILAI50% | Apakah kebijakan telah mencerminkan/mendorong keadilan akses kepada kelompok
sasaran?
50% | Apakah kebijakan telah mencerminkan kemudahan akses bagi kelompok rentan?
4
420
2
2
2
2
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Terima kasih
(021) 3868201-05, 3455021-5Fax: (021) 3800187
› ikk.lan.go.id› dev-pusaka.lan.go.id
Komunitas Analis Kebijakan
pusakalan
Jl. Veteran No.10, Jakarta, 10110
@AnalisKebijakan