+ All Categories
Home > Documents > Kelompok 1 Timber Carrier

Kelompok 1 Timber Carrier

Date post: 06-Mar-2016
Category:
Upload: aliyah99
View: 253 times
Download: 5 times
Share this document with a friend
Description:
penjelasan tentang kapal tibel carrier

of 34

Transcript

TUGAS PERANCANGAN KAPAL II

TIMBER CARRIER

Kelompok 1 :

1. Ahmad Alfian

44111000212. Hendra Darma

4411100031

3. Achmad Rizaldi

4411100036

4. Satya Adi W

4412100001

5. Tera Rengganis

4412100002

6. Hamim Tafshil

4412100003

7. Bima Erza Zakaria4412100004

8. Nur Leli4412100005

PROGRAM STUDI TRANSPORTASI LAUT

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2014/2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelsaikan makalah dengan judul Timber Carriers yang ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perancangan Kapal 2.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas disamping itu juga untuk menambah pengetahuan mengenai Perancangan Kapal 2 khususnya pada pembahasan Timber Carriers kepada mahasiswa Transportasi Laut ITS.

Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan rasa terima kasih kami kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Erik Sugianto, ST., MT. selaku Dosen mata kuliah Perancangan Kapal 2 3. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada kami

4. Serta rekan rekan Mahasiswa Transportasi Laut yang membantu dalam pengerjaan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah. Kami berharap makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu dan prestasi akademik dalam mata kuliah Perancangan Kapal 2.

Semua kritik dan saran dari para pembaca maupun semua pihak, kami terima dengan senang hati dan ikhlas demi perbaikan kedepannya.Surabaya, 25 November 2014

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

1KATA PENGANTAR

2DAFTAR ISI

3BAB I

3PENDAHULUAN

4BAB II

4TIMBER CARRIERS

42.1SEJARAH UMUM

52.2DEFINISI

62.3KARAKTERISTIK TIMBER CARRIERS

92.4TIPE KAPAL TIMBER CARRIERS

102.5RULES

112.6DESAIN KONSTRUKSI DAN PRODUKSI

82.7STABILITAS TIMBER CARRIERS

02.8PENATAAN MUATAN PADA TIMBER CARRIERS21BAB III26PENUTUP26DAFTAR PUSTAKA27

BAB I

PENDAHULUANPada prinsipnya kapal pengangkut kayu dan general cargo memiliki bentuk fisik yang hampir sama. Hanya saja kapal pengangkut kayu, dikhususkan untuk mengangkut kayu gelondongan (log) dan kemasan. Kapal ini memiliki kontruksi yang kuat untuk menahan tekanan dari kayu disepanjang geladak dan berbeda dengan kapal yang lain, kapal ini memiliki uprights (seperti pagar) yang terbuat dari baja untuk menahan muatan kayu yang berada diatas kapal. Dalam pembuatannya timber carrier diatur dalam CODE (Timber Code) untuk perhitungan stabilitas diatur dalam INTACT STABILITY CODE (IS CODE). Sedangkan perhitungan freeboard diatur dalam LOAD LINE CONVENTION Reg. 42 Reg. 45.Pada kapal pengangkut kayu yang berbentuk kemasan biasanya diangkut dari dermaga menuju kapal atau sebaliknya menggunakan crane. Dan keadaan ini memungkinkan cedera pada crew. Setiap crew dilarang keras berada di bawah muatan pada saat proses pengangkutan. Selain itu, permukaan muatan kayu yang mungkin basah, licin dan hampir selalu tidak rata menyebabkan para crew mengalami kecelakaan. Oleh karena itu para crew dan surveyor harus mengetahui betul setiap jenis kayu yang dimuat untuk melakukan identifikasi bahaya dan memastikan langkah-langkah control.BAB IITIMBER CARRIERS

1.1 SEJARAH UMUMSampai pertengahan abad ke-21, palka-palka untuk muatan / kargo dari kapal-kapal yang memuat muatan kering umumnya diberi pemisah antara bagian bawah dan bagian atas dengan dek pemisah yang diberi nama tween deck. Pemisahan seperti ini sangat cocok untuk kargo atau muatan-muatan dalam kotak kemasan dan kantong-kantong pembungkus, dan dek pemisah itu sendiri menyumbang atau berkontribusi dengan kekuatan struktur badan kapal (hull). Kapal-kapal khusus pengangkut muatan curah kering padat (selanjutnya kita sebut bulk carriers) dengan tangki-tangki ballast berada di puncak-puncak palka kiri / kanan (upper hopper ballast tanks) atau topside tanks belum muncul sampai tahun 1950-an. Pada masa itu, jumlah muatan-muatan curah kering padat atau bulk cargoes sedang mulai meningkat sehingga kebutuhan akan kapal-kapal yang bisa mengangkut muatan-muatan kering yang tidak dikemas pun ikut meningkat.

Kapal jenis bulkcarrier pertama dibangun di Jepang adalah Nichiryu Maru, sebuah kapal dengan baling-baling dan mesin diesel induk kembar, dengan panjang total 153 meter, lebar 21 meter, kedalaman 11.5 meter dan bobot mati / dwt 15,368 metrik ton. Kapal ini dirancang untuk mengangkut bijih besi sebagai muatan utamanya di galangan kapal Nippon Kokan (NKK) Shimizu dalam bulan Agustus 1954. Tabel dibawah ini memperlihatkan sejumlah kapal bulk carrier yang dibangun untuk pertama kalinya di galangan-galangan ternama di Jepang dari tahun 1954 sampai dengan tahun 1966.

Kapal Pengangkut Kayu adalah perkembangan dari kapal tipe Bulk Carrier yang di khususkan untuk mengangkut muatan kayu, baik kayu gelonggongan ataupun dalam bentuk lainnya. Yang membedakan dengan kapal bulk carrier lainnya adalah Umumnya sebagai muatan kayu yang diangkut diletakkan di atas geladak dan jumlah muatan digeladak kurang lebih 30% dari seluruh muatan yang diangkut. Oleh karena itu konstruksi dari dek/geladaknya harus dipasang perlengkapan untuk keperluan itu. Kayu yang diangkut di atas geladak dan diikat kuat dapat menambah daya apung cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatip lebih kecil dibandingkan kapal barang. Oleh karena itu dikatakan bahwa kapal pengangkut kayu dianggap mempunyai free board khusus. Dalam menentukan stabilitas harus dianggap muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu bagian dari badan kapal.

1.2 DEFINISI

Menurut Load Lines Chapter IV Regulation 42 :

Istilah "Timber Deck Cargoes" berarti muatan kayu yang diangkut pada bagian terbuka dari geladak cuaca. Istilah ini tidak termasuk bubur kayu atau muatan sejenisnya.Menurut Timber Code - Chapter I :

Timber yang dimaksud ialah kayu balok, kayu papan, kayu gelondongan, bubur kayu dan semua jenis lain dari kayudalam bentuk lepas atau dikemas. Istilah ini tidak termasuk bubur kayu atau muatan sejenisnya.

Menurut Intact Stability (IS) Code Chapter IV : Timber yang dimaksud ialah kayu balok, kayu papan, kayu gelondongan, kayu yang digunakan untuk bubur kayu dan semua jenis lain dari kayu dalam bentuk lepas atau dikemas. Istilah ini tidak termasuk bubur kayu atau muatan sejenisnya. " Timber Deck Cargoes " berarti muatan kayu yang diangkut pada bagian terbuka dari geladak cuaca atau deck. Istilah ini tidak termasuk bubur kayu atau muatan sejenisnya.

1.3 KARAKTERISTIK TIMBER CARRIERS1. Muatan dapat diletakkan diatas geladak cuaca / dek ataupun di dalam cargo hold. Dikarenakan volume muatan kayu dalam jumlah yang banyak, maka muatan kayu perlu dimuatkan di dalam hingga di atas geladak kapal

2. Muatan di atas geladak jumlahnya 30 % dari volume muatan kayu seluruhnya. Kapasitas muatan secara umum 5.00020.000 ton3. Desain kapal terdiri dari satu geladak4. Muatan kayu diikat di atas geladak dengan ikatan yang kuat, dan dapat dianggap sebagai bangunan atas, sehingga dapat menambah daya apung cadangan. Dengan demikian akan mengurangi freeboard dan sarat bisa lebih dalam5. Kapal harus memiliki forecastle dengan panjang minimal 0,07 L 6. Kecepatan Timber Carriers relative tidak cepat, berkisar antara 13 15 knot7. Biasanya di kapal ini terdapat timber rail yaitu alat yang digunakan untuk menahan kayu agar tidak bergeser selama perjalanan, baik itu dipasang portable maupun dipasang permanen atau fixed.

8. Terdapat uprights yakni struktur yang terbuat dari baja yang diletakkan berdiri di samping geladak untuk menahan kayu agar aman. Persyaratan uprights :1. Terbuat dari baja atau bahan lainnya yang kekuatannya cukup memadai, dengan mempertimbangkan luas geladak muatan2. Jaraknya tidak melebihi 3 m3. Jika dianggap perlu, dapat dilindungi dengan bracket yang terbuat dari logam 9. Hatchway lebih besar( Untuk mempermudah bongkar muat

10. Hatchcover menggunakan Pontoon Cover( Supaya bagian atasnya dapat dimuati

Pontoon Coversdigunakan pada balok geladak yang mudah dipindahkan dan penutup tersebut terbuat dari baja ringan yang kekuatannya dihitung dengan beban diasumsikan >1,75 metrik ton/m2(358pound/ft2) pada hatchways di posisi 1, dan >1,30 metrik ton/m2(266 pound/ft2) pada hatchways di posisi 2, dan hasil dari tegangan maksimum yang dihitung serta faktor 5 tidak akan melebihi kekuatan akhir minimum dari material. Penutup harus dirancang sedemikian rupa untuk membatasi defleksi untuk tidak lebih dari 0,0022 kali span. Mildplating baja membentuk puncak penutup yang ketebalannya harus > 1% dari jarak penegar atau 6 milimeter (0,24 inci) jika itu lebih besar. Kekuatan dan kekakuan penutup yang terbuat dari bahan selain baja ringan harus setara dengan baja ringan.11. Cargo winch ditinggikan dengan platform( Agar tidak terganggu dengan muatan kayu

12. Double bottom di midship arc length harus dibagi secara melintang dan memanjang = LWT + DWT + Ballast ( Menurunkan titik berat akibat muatan13. Kamar mesin berada di belakang (1. Mempermudah bongkar muat

Kamar mesin berada di belakang (2. Memberikan ruang yang luas untuk muatan14. Untuk membedakan General Cargo dengan Timber Carriers :a. Freeboard (Special)b. Derrick (Heavy Derrick)( Mampu mengangkut beban hingga 25 ton c. Bulwark pada Timber Carriers tinggi minimal 1 m(39 inci), khususnya mempertegar bagian tepi atas dan didukung oleh bulwark tetap yang kuat yang melekat pada geladakdan dilengkapi dengan pagar dengan tinggi yang sama dan konstruksi khusus yang kuat.Figure 2. Derrick15. Ukuran standart muatan (kayu) :

a. Kayu balok

: 165 lbf = 4,672 m3b. Kayu papan

: 150 lbf = 4,246 m3c. Kayu gelondongan: 120 lbf = 3,398 m3

Figure 3. Timber Deck Cargo

Figure 4. Upright & Rope tie

Figure 5. Waterproof plastic covers

& Timber rail1.4 PERTIMBANGAN UMUMTerdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan Timber Carriers, yaitu :1. Jenis dan kepadatan dari muatan kayu, misalnya kayu gelondongan, kayu papan, dll.

2. PenggunaanTimber load line3. Kekuatan, pitch dari kapal, dan kekencangan ikatan

4. Tinggi dari muatan dan pertimbangan stabilitas kapal5. Memastikan sarana akses yang aman ke seluruh bagian kapal, menjaga ventilator muatan bersih untuk operasi

6. Hatchcovers dan bagian terbuka lainnya yang berada di bawah geladak harus tertutup dengan rapat

7. Lubang palkah, geladak, hatchcover, dan struktur lainnya diperkuat agar dapat menahan beban diatasnya8. Muatan tidak boleh mengganggu kegiatan navigasi dan kegiatan yang diperlukan di kapal.

1.5 TIPE KAPAL TIMBER CARRIERS1. Timber Carrier Ship

adalah kapal yang fungsinya mengangkut kayu baik berupa kayu balok, kayu papan maupun kayu gelondongan. Umumnya muatan kayu yang diangkut diletakkan di atas geladak, jumlah muatan digeladak 30% dari seluruh muatan yang diangkut. Oleh karena itu konstruksi dari dek/geladaknya harus dipasang perlengkapan untuk keperluan tersebut. Kayu yang diangkut di atas geladak dan diikat kuat dapat menambah daya apung cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatif lebih kecil dibandingkan kapal barang. Oleh karena itu dikatakan bahwa kapal pengangkut kayu dianggap mempunyai freeboard khusus. Dalam menentukan stabilitas harus dianggap muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu bagian dari badan kapal.

Figure 6. Timber Carrier Ship2. Barge Timber Carrier

Berbentuk seperti tongkang, yang digunakan untuk mengangkut kayu, tenaga penggerak kapal ini menggunakan tug boat atau tidak memiliki tenaga penggerak. pada barge ini juga memiliki :

Sistem ballast Mooring menggunakan sistem hidrolik

Memiliki ramdoor untuk masuknya muatan kayu.

Figure 7. Barge Timber Carrier1.6 RULESPanjang dari muatan kayu harus diamankan dengan menggunakan pengikat atau pengaman.Pengikat ini mencegah terjadinya peningkatan pergeseran muatan. Semua pengikat dan komponen yang digunakan untuk kepentingan keamanan harus memenuhi persyaratan berikut ini :

1. Harus mampu menahan beban > 133 Kn

2. Setelah tekanan awal, pemanjangan harus 5% dari 8% kekuatan tahanan3. Tidak menunjukkan adanya lengkungan permanen setelah mendapatkan tekanan > 40% dari kekuatan tahanan4. Untuk ketinggian muatan kayu 4 m, jarak maksimum antar pengikat harus 3 m

5. Untuk ketinggian muatan kayu > 4 m, jarak maksimum antar pengikat harus 1,5 m

6. Muatan kayu yang dikemas harus memiliki minimal 2 pengikat

7. Jika muatan kayu yang berada di atas geladak memiliki panjang 3,6 m, maka jarak pengikat harus dikurangi seperlunya dengan menyesuaikan panjang kayu

8. Harus dilakukan pengecekan 12 bulan disertai sertifikasi sesuai dengan peraturan nasional atau diakui secara internasional9. Kekencangan dari pengikat harus dipertahankan selama perjalanan

1.7 DESAIN KONSTRUKSI DAN PRODUKSI

Figure 8. Konstruksi Timber CarrierNama nama bagian pada gambar di atas :

1. cargo gear, masts and derricks

2. hatch covers

3. cargo winches

4. mast house

5. main deck

6. second deck

7. tweendeck centreline bulkhead

8. lower hold centreline bulkhead

9. transverse bulkhead

10. tank top

11. stowage in holds

12. deck cargo

Figure 9. Konstruksi Timber CarrierNama nama bagian pada gambar di atas :

A. bow

B. midship body

C. quarter

D. forecastle

E. bridge castle

1. stem, bow

2. bulb

3. hawse pipe

4. forecastle break, forecastle bulkhead

5. main deck

6. second deck

7. third deck or orlop deck

8. upper tween deck

9. lower tween deck

10. lower hold

11. transverse bulkhead

12. tank top plating

13. propeller

14. rudder

15. stern frame

16. counter stern

17. bulwark

18. mooring gear

19. accommodation ladder

20. bridge, flying bridge, monkey island

21. lifeboat

22. ladder

23. funnel

24. signal mast, Christmas tree

25. aerials

26. cargo derricks

27. cargo cranes

28. heavy lift rig

29. hatch covers

30. ventilator

31. mast top, mast platform

32. samson post, king post

33. navigation light

34. hawse gear

35. deck house

Figure 10. Konstruksi Timber CarrierNama nama bagian pada gambar di atas :1. Rudder2. Propeller

3. Bulbous bow4. Bilge keel5. Load line disc

6. Midship draft marks7. Forward draft marks8. Docking bridge9. Mainmast10. After derrick postKing postSamson post

11. Bridge

12. Funnel13. Radar mast

14. Fore derrick post15. Foremast16. Winch platform17. Derrick boom18. Ventilator19. Hatch, hatchway, cargo hatchway20. Forecastle21. Freeing port, wash port22. Accomodation ladder23. Mooring pipe

24. Fair-leader, fair-lead25. Anchor

26. Windlass

27. Winch28. Life boat29. Mast head light30. Range light31. Side light

32. Blue peter33. Signal flag

34. Ensign flag

35. House flag

Figure 11. Konstruksi Timber CarrierNama nama bagian pada gambar di atas :A. shoring, blocking offB. seizing, lashingC. upright1. side ceiling, side sparring, cargo battens,grating (not shown)2. Umber boards3. floor ceiling4. hatch coaming5. hatchway6. upper tweendeck7. lower tweendeck8. lower hold (LH), hold,hatch,6+7+8= hatchh = deckhead, headroom,h = head under beams,Pergeseran muatan kayu dapat disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :

1. Pengikat menjadi kendur (longgar) akibat pemadatan dari muatan selama perjalanan, perangkat yang tidak sesuai untuk pengencangan pengikat dan atau kekuatan yang tidak memadai dari pengikat

2. Pergerakkan muatan di palkah

3. Kekuatan yang tidak memadai dari uprights karena sifat material yang buruk

4. Rolling atau Pitching yang dialami kapal

5. Dampak yang disebabkan oleh kondisi dari lautTerdapat beberapa jenis pengikat, yaitu :

1. Hog Lashing : Digunakan pada baris kedua dan ketiga muatan kayu balok & papan yang diikatkan diantara tiang penopang. Berat dari muatan yang paling atas dapat mempererat muatan.

Figure 12. Hog Lashing2. Wire Rope Lashings : Masing-masing tali dapat melewati muatan dari sisi satu ke sisi lainnya dan melingkar sesuai dengan bentuk muatan. Turnbuckles dipasang pada setiap pengikat untuk mengencangkan pengikat.

Figure 13. Wire Rope Lashings

3. Wiggle Wires: pengikat ini melewati muatan dan secara berkelanjutan melalui serangkaian snatch blocks. Turnbluckes dipasang dari atas foot wire ke wiggle wire untuk menjaga tali terikat dengan kuat.

Figure 14. Wiggle Wire (Side View)

Figure 15. Wiggle Wire (Top View)

4. Chain Lashings : Masing-masing tali dapat melewati muatan dari sisi satu ke sisi lainnya dan melingkar sesuai dengan bentuk muatan. Turnbuckles dipasang pada setiap pengikat untuk mengencangkan pengikat. Pengikat ini terbuat dari rantai.

Figure 16. Chain Lashing

Setiap pengikat harus dilengkapi dengan perlengkapan yang berfungsi untuk mempererat. Beban yang akan dialami oleh perlengkapan tersebut harus memenuhi persyaratan berikut ini :

1. Pada bagian horizontal harus 27 Kn

2. Pada bagian vertical harus 16 Kn

Jika penjepit tali kawat digunakan untuk membuat sambungan dalam pengikat kawat, kondisi berikut harus dipenuhi untuk menghindari penurunan kekuatan yang signifikan :1. Jumlah dan ukuran sambungan yang digunakan harus sesuai dengan diameter tali kawat dan harus > 4. Jarak masing-masing > 15 cm.

2. Sambungan harus dipererat

3. Material yang digunakan untuk sambungan harus terhindar dari korosiFigure 17. Typical Lashing System for Deck Cargo of Cants1.8 STABILITAS TIMBER CARRIERSKapal yang mengangkut kayu harus dilengkapi dengan informasi stabilitas yang dilengkapi dengan perhitungan muatan kayu, informasi tersebut harus dapat dipahami oleh kapten kapal dengan cepat dan mudah, untuk memeperoleh petunjuk yang akurat dari satabilitas kapal pada kondisi apapun ketika beroperasi, tabel periode rolling atau diagram sangatlah bermanfaat untuk memverifikasi kondisi stabilitas yang sebenarnya.Kondisi stabilitas dari kapal pada setiap waktu termasuk dalam proses loading dan unloadingtimber carrier harus bernilai positif dan memenuhi standart yang diminta oleh pihak Pemerintah, hal tersebut harus dihitung dan memperhatikan :

1. Penambahan berat dari muatan kayu yang disebabkan oleh :

a) Penyerapan air oleh kayu-kayu kering

b) Penambahan es,

2. Variasi dari consumable3. Pengaruh permukaan bebas dari cairanconsumable4. Berat dari air yang masuk ke dalam kompartemen yang mengalami kerusakan

Untuk kapal yang memuat kayu dengan penataan muatan memanjang secara longitudinal diantara superstructure, dan dimuat memanjang kearah melintang harus diberi celah 4% dari lebar kapal dan harus terlindungi dengan menambahkan tiang-tiang dan sudut kemiringan yang di izinkan, yakni :

1. Untuk daerah yang berada di bawah curva righting lever (kurva GZ) > 0.08 m, dengan sudut oleng 4002. Harga maksimum dari curva righting lever (kurva GZ) adalah 0.25 m

3. Selama kondisi berlayar, ketinggian dari metasentrik (GM) haruslah>0.1m, dengan mempertimbangkan penyerapan air oleh kayu dan es pada area terbuka

Figure 18. Stabilitas Kapal1.9 PENATAAN MUATAN PADA TIMBER CARRIERSHal-hal yang harus diperhatikan dalam pemuatan kayu adalah sebagai berikut :

1. Bukaan geladak cuaca dimana muatan akan disimpan harus tertutup sempurna, selain itu ventilasi dan pipa udara harus terlindungi

2. Muatan kayu harus memanjang paling tidak sepanjang total dari lubang palkah atau lubang diantara super structure. Dan apabila tidak dibatasi oleh super structure pada bagian belakang kayu harus memanjang paling tidak sepanjang lubang palkah bagian belakang, Muatan sebaiknya dimuat dengan kuat paling tidak setinggi standart dari superstructure

3. Untuk kapal yang berlayar pada musim dingin, tinggi dari muatan kayu yang berada diatas geladak cuaca sebaiknya tidak melebihi 1/3 lebar kapal.

4. Muatan kayu harus tersusun secara rapi, terikat kuat, dan terlindungi, dan muatan tersebut tidak boleh mengganggu navigasi dan kebutuhan kerja dari kapal.Pemuatan dalam cargo sendiri adalah sebagai berikut :1. Dimuat dengan kemasan muatan kayu yang dimuat dalam bentuk kemasan biasanya diikat dengan pengikat menggunakan alat atau dengan menggunakan tangan, kemasan tersebut tidak memiliki ukuran standart dan tidak selalu memiliki ujung yang sama, paket yang memiliki panjang berbeda-beda tidak boleh dimuat di geladak, muatan lain dengan panjang berbeda, namun tidak mengganggu pemadatan dapat dimuat di geladakpada bagian depan dan buritan, tetapi tidak dipermukaan terbuka atau daerah pemuatan disisi penutup palkah.

Figure 19. Muatan dengan panjang yang sama

Figure 20. Muatan dengan panjang yang berbedaKemasan yang dimuat pada geladak harus solid, kemasan tersebut harus memiliki pengikat yang memadai untuk mencegah berkurangnya atau hancurnya kemasan selama pelayaran, yang dapat melonggarkan ikatan pada muatan.

Untuk kayu yang berbentuk balok biasanya diikat dengan menggunakan pengikat, namun penyimpangan yang disebabkan oleh berbagai ketebalan dan sisi melengkung dapat membuat kekuatan dalam pengikatan sangat sulit untuk dicapai, karena factor tersebut kerusakan dari kemasan sangat mungkin terjadi.

Figure 21. Cant PackagesMuatan solid tidak selalu bisa dimuat dalam bentuk kemasan, kayu yang memiliki ukuran berbeda, mungkin sebagian diikat tidak terlalau kuat.Sebelum memulai pemuatan pada geladak atau dalam palkah, tingkat permukaan penyimpanan harus diperhitungkan. pengganjal yang digunakan haruslah kayu kasar dan harus ditempatkan ke arah yang akan menyebarkan beban di seluruh struktur underdeck kapal dan membantu dalam pengeringan.Karena sistem pengikatan melintang,pemuatan kemasan umumnya harus ke arah memanjang kapal, dan muatan yang berada disisi lubang palkah juga ditata ke arah memanjang dan bila muatan berada diatas lubang palkah maka arah muatan harus dibuat selang seling(tingakat pertama ke arah melintang kapal dan tingkat kedua kearah memanjang kapal dst.) hal digunakan sebagai pengikat dari kemasan. Jika paket dengan perbedaan panjang yang besar akan dimuat , paket terpanjang harus dimuat ke arah depan dan belakang di sisi kapal . Paket pendek harus terbatas padabagian dalam dari penyimpanan tersebut . Hanya paket tidak rata di kedua ujungnya dapat disimpan di sisi kapal.

Figure 22. Pemuatan dengan arah memanjang kapal

Figure 24. Layout Pemuatan2. Kayu GelondonganApabila muatan kayu gelondongan dimuat bersamaan dengan muatan kayu yang dikemas, maka kedua tipe tersebut harus dipisahkan. Kayu gelondongan biasanya dimuat ke arah memanjang kapal. Untuk mencapai pemuatan kayu gelondongan ke geladak cuaca dengan aman, maka harus menggunakan hog wire. Hog wire tersebut harus dipasang dengan cara sebagai berikut :

a. Pada 3/4 ketinggian uprights, hog wire harus dilewatkan padeye yang melekat pada uprights. Hog wire tidak boleh terlalu ketat ketika dipasang.b. Hog wire yang kedua dapat diterapkan sama dengan cara yang pertama jika ketinggian tutup palkah 2 m. Hog wire yang kedua ini harus dipasang 1 m diatas penutup lubang palkah

BAB IIIPENUTUPDemikian yang dapat kami paparkan mengenai Timber Carriers. Dalam penulisan makalah ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan agar para pembaca bersedia untuk memberikan kritik serta saran demi menyempurnakan makalah yang telah kami buat untuk pembelajaran kita semua. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.DAFTAR PUSTAKADipetik September 26, 2013, dari International Maritime Organization Website: http://www.imo.orgBulk Carrier Guide. (t.thn.). Dipetik September 30, 2013, dari Bulk Carrier Guide Web Site: http://bulkcarrierguide.com

Library of Ship. (t.thn.). Dipetik September 30, 2013, dari Library of Ship Web Site: http://library.thinkquest.org

MAIB. (t.thn.). Dipetik October 2, 2013, dari MAIB Web Site: http://www.maib.gov.uk

Navigation and Communication. (t.thn.). Dipetik October 4, 2013, dari Navigation and Communication Web Site: http://navikon.wordpress.com

Organization, I. M. (1966). Load Lines Convention .

Organization, I. M. (1991). Timber Code - Code of Safe Practice for Ship Carrying Timber Deck Cargoes.

Organization, I. M. (2008). Intact Stability Code.

Pelayaran. (t.thn.). Dipetik October 4, 2013, dari Pelayaran Web Site: http://pelayaran.net

Timber Carrier. (t.thn.). Dipetik October 1, 2013, dari Timber Carrier Web Site: http://www.mariterm.se

Figure SEQ Figure \* ARABIC 1. Timber Carriers

Figure SEQ Figure \* ARABIC 23. Pemuatan di atas penutup palkah

Figure SEQ Figure \* ARABIC 22. Layout Pemuatan

Figure SEQ Figure \* ARABIC 25. Pemuatan Log

5


Recommended