+ All Categories
Home > Documents > Makalah Invest in South Borneo

Makalah Invest in South Borneo

Date post: 19-Jun-2015
Category:
Upload: -wijaya
View: 523 times
Download: 5 times
Share this document with a friend
Description:
an writing of invest in South Borneo, Indonesian Version.
Popular Tags:
45
Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010 THE PAGE IN”DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL & DAFTAR GRAFIK” HAS BEEN CHANGED CZ I HAVE BEEN ALREADY CHANGE THE CONTENT OF IT’S, SO YOU CAN COSTUMIZE IT SELF. Eko Wijaya H1C106077 1
Transcript
Page 1: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

THE PAGE IN”DAFTAR ISI, DAFTAR

TABEL & DAFTAR GRAFIK” HAS

BEEN CHANGED CZ I HAVE BEEN

ALREADY CHANGE THE CONTENT

OF IT’S, SO YOU CAN COSTUMIZE

IT SELF.

Eko WijayaH1C106077 1

Page 2: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

MAKALAH IKLIM INVESTASI PERTAMBANGAN

DI KALIMANTAN SELATAN

OLEH :

EKO WIJAYA

H1C106077

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK

PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

Eko WijayaH1C106077 2

Page 3: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

2010/2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,

berkat dan anugerah-NYA maka makalah yang saya susun ini dapat selesai. Saya

menyadari bahwa makalah yang saya buat ini sangat jauh dari sempurna, sehingga

saran serta kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca merupakan

tambahan pengetahuan yang sangat berharga bagi saya, agar dalam pembuatan

makalah berikutnya dapat saya terapkan sebagai penyempurnaan dari makalah

sebelumnya.

Banjarbaru, 14 Mei 2010

Penulis

Eko WijayaH1C106077 3

Page 4: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GRAFIK

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………...……………………………………………. 1

B. Tujuan ………………………………………………………………… 1

C. Manfaat………………………………………………………………… 1

LANDASAN TEORI

A. Minyak dan Gas Bumi ……………………………………………..... 2

B. Batubara ……………………………………………………………… 3

C. Emas …………………………………………………………………. 3

D. Intan …………………………………………………………………. 4

E. Nikel …………………………………………………………………. 4

F. Besi …………………………………………………………………. 5

G. Chromit ……………………………………………………………….. 5

H. Mangan ……………………………………………………………….. 6

I. Gambut ……………………………………………………………….. 6

J. Batu Gamping ………………………………………………………… 6

K. Phospat ……………………………………………………………….. 7

L. Kaolin ……………………………………………………………….. 7

M. Pasir Kuarsa ………………………………………………………….. 8

N. Batu Gamping marmeran ……………………………………………. 8

O. Batu Gunung ………………………………………………………… 8

P. Pasir, Kerikil, Bongkah Batu ……………………………………….. 9

Q. Ketenagalistrikan …………………………………………………….. 9

Eko WijayaH1C106077 4

Page 5: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

R. Energy Baru dan Terbarukan ………………………………………… 10

PEMBAHASAN ………………………………………………………......... 11

KESIMPULAN …………………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA

Eko WijayaH1C106077 5

Page 6: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis dan Kapasitas PT. PLN (persero) Kalselteng ……………….. 9

Tabel 2. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Kalimantan Selatan Dari

Sisi Permintaan ……………………………………………………………. 12

Eko WijayaH1C106077 6

Page 7: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan ……………… 11

Grafik 2. Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Batubara ….... 13

Eko WijayaH1C106077 7

Page 8: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Eko WijayaH1C106077 8

Page 9: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar Belakang dari pembuatan makalah ini mengenai Investasi

Pertambangan Kalimantan Selatan.

B. Tujuan

Makalah yang saya buat ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata

kuliah Analisa Kelayakan Tambang.

C. Manfaat

Menambah pengetahuan pembaca tentang investasi pertambangan di

Kalimantan Selatan saat ini (Mei 2010).

D. Sejarah Singkat Provinsi Kalimantan Selatan

Sejarah Pemerintahan di Kalimantan Selatan diperkirakan dimulai

ketika berdiri Kerajaan Tanjung Puri sekitar abad 5-6 Masehi. Kerajaan ini

letaknya cukup strategis yaitu di Kaki Pegunungan Meratus dan di tepi sungai

besar sehingga di kemudian hari menjadi bandar yang cukup maju. Kerajaan

Tanjung Puri bisa juga disebut Kerajaan Kahuripan, yang cukup dikenal

sebagai wadah pertama hibridasi, yaitu percampuran antarsuku dengan segala

komponennya. Setelah itu berdiri kerajaan Negara Dipa yang dibangun

perantau dari Jawa.

Pada abad ke 14 muncul Kerajaan Negara Daha yang memiliki unsur-

unsur Kebudayaan Jawa akibat pendangkalan sungai di wilayah Negara Dipa.

Sebuah serangan dari Jawa menghancurkan Kerajaan Dipa ini. Untuk

Eko WijayaH1C106077 9

Page 10: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

menyelamatkan, dinasti baru pimpinan Maharaja Sari Kaburangan segera naik

tahta dan memindahkan pusat pemerintahan ke arah hilir, yaitu ke arah laut di

Muhara Rampiau. Negara Dipa terhindar dari kehancuran total, bahkan dapat

menata diri menjadi besar dengan nama Negara Daha dengan raja sebagai

pemimpin utama. Negara Daha pada akhirnya mengalami kemunduran dengan

munculnya perebutan kekuasaan yang berlangsung sejak Pangeran Samudra

mengangkat senjata dari arah muara, selain juga mendirikan rumah bagi para

patih yang berada di muara tersebut.

Pemimpin utama para patih bernama MASIH. Sementara tempat

tinggal para MASIH dinamakan BANDARMASIH. Raden Samudra

mendirikan istana di tepi sungai Kuwin untuk para patih MASIH tersebut.

Kota ini kelak dinamakan BANJARMASIN, yaitu yang berasal dari kata

BANDARMASIH.

Kerajaan Banjarmasin berkembang menjadi kerajaan maritim utama

sampai akhir abad 18. Sejarah berubah ketika Belanda menghancurkan keraton

Banjar tahun 1612 oleh para raja Banjarmasin saat itu panembahan Marhum,

pusat kerajaan dipindah ke Kayu Tangi, yang sekarang dikenal dengan kota

Martapura.

Awal abad 19, Inggris mulai melirik Kalimantan setelah mengusir

Belanda tahun 1809. Dua tahun kemudian menempatkan residen untuk

Banjarmasin yaitu Alexander Hare. Namun kekuasaanya tidak lama, karena

Belanda kembali.

Babak baru sejarah Kalimantan Selatan dimulai dengan bangkitnya

rakyat melawan Belanda. Pangeran Antasari tampil sebagai pemimpin rakyat

yang gagah berani. Ia wafat pada 11 Oktober 1862, kemudian anak cucunya

membentuk PEGUSTIAN sebagai lanjutan Kerajaan Banjarmasin, yang

akhirnya dihapuskan tentara Belanda Melayu Marsose, sedangkan Sultan

Muhammad Seman yang menjadi pemimpinnya gugur dalam pertempuran.

Sejak itu Kalimantan Selatan dikuasai sepenuhnya oleh Belanda.

Daerah ini dibagi menjadi sejumlah afdeling, yaitu Banjarmasin,

Amuntai dan Martapura. Selanjutnya berdasarkan pembagian organik dari

Indisch Staatsblad tahun 1913, Kalimantan Selatan dibagi menjadi dua

Eko WijayaH1C106077 10

Page 11: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

afdeling, yaitu Banjarmasin dan Hulu Sungai. Tahun 1938 juga dibentuk

Gouverment Borneo dengan ibukota Banjarmasin dan Gubernur Pertama dr.

Haga.

Setelah Indonesia merdeka, Kalimantan dijadikan propinsi tersendiri

dengan Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor. Sejarah pemerintahan di

Kalimanatn Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya organisasi Angkatan

Laut Republik Indonesia ( ALRI ) Divisi IV di Mojokerto, Jawa Timur yang

mempersatukan kekuatan dan pejuang asal Kalimantan yang berada di Jawa.

Dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati menyebabkan

Kalimantan terpisah dari Republik Indonesia. Dalam keadaan ini pemimpin

ALRI IV mengambil langkah untuk kedaulatan Kalimantan sebagai bagian

wilayah Indonesia, melalui suatu proklamasi yang ditandatangani oleh

Gubernur ALRI Hasan Basry di Kandangan 17 Mei 1949 yang isinya

menyatakan bahwa rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan memaklumkan

berdirinya pemerintahan Gubernur tentara ALRI yang melingkupi seluruh

wilayah Kalimantan Selatan. Wilayah itu dinyatakan sebagai bagian dari

wilayah RI sesuai Proklamasi kemerdekaaan 17 agustus 1945. Upaya yang

dilakukan dianggap sebagai upaya tandingan atas dibentuknya Dewan Banjar

oleh Belanda.

Menyusul kembalinya Indonesia ke bentuk negara kesatuan kehidupan

pemerintahan di daerah juga mengalamai penataaan. Di wilayah Kalimantan,

penataan antara lain berupa pemecahan daerah Kalimantan menjadi 3 propinsi

masing-masing Kalimantan Barat, Timur dan Selatan yang dituangkan dalam

UU No.25 Tahun 1956.

Berdasarkan UU No.21 Tahun 1957, sebagian besar daerah sebelah

barat dan utara wilayah Kalimantan Selatan dijadikan Propinsi Kalimantan

Tengah. Sedangkan UU No.27 Tahun 1959 memisahkan bagian utara dari

daerah Kabupaten Kotabaru dan memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan

Propinsi Kalimantan Timur. Sejak saat itu Propinsi Kalimantan Selatan tidak

lagi mengalami perubahan wilayah, dan tetap seperti adanya. Adapun UU

No.25 Tahun 1956 yang merupakan dasar pembentukan Propinsi Kalimantan

Eko WijayaH1C106077 11

Page 12: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Selatan kemudian diperbaharui dengan UU No.10 Tahun 1957 dan UU No.27

Tahun 1959.

A. Sejarah Pemerintahan

Sejarah Pemerintahan di Kalimantan Selatan diperkirakan dimulai

ketika berdiri Kerajaan Tanjung Puri sekitar abad 5 - 6 Masehi. Kerajaan ini

letaknya cukup strategis yaitu di Kaki Pegunungan Meratus dan ditepi sungai

besar sehingga dikemudian hari menjadi bandar yang cukup maju. Kerajaan

Tanjung Puri bisa juga disebut Kerajaan Kahuripan, yang cukup dikenal

sebagai wadah pertama hibridasi, yaitu percampuran antar suku dengan segala

komponennya. Setelah itu berdiri kerajaan Negara Dipa yang dibangun

perantau dari Jawa.

Tanggal 19 Agustus 1945

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan untuk membagi

wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi, ketetapan ini dikukuhkan dengan

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1945 dan Maklumat Wakil Presiden RI

Nomor X tanggal 16 Oktober 1945. Salah satu dari Propinsi tersebut adalah

Propinsi Borneo dengan ibukotanya Banjarmasin.

Tanggal 2 September 1945

Ir. Pangeran Muhammad Noor dilantik oleh Presiden RI sebagai

Gubernur Borneo.

Tanggal 10 Oktober 1945

Demontrasi rakyat Kalimantan Selatan di halaman kantor Governor

menuntut diturunkannya Bendera Belanda dan digantikan dengan Bendera

Merah Putih, bendera Republik Indonesia.

Tanggal 9 Nopember 1945

Eko WijayaH1C106077 12

Page 13: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Rakyat Kalimantan mengadakan pemberontakan terhadap pemerintahan

yang legal dengan bergerilya di pedalaman dan berhasil menggagalkan rencana

Belanda untuk mendirikan Negara Kalimantan.

Tahun 1946

Pemerintah Belanda membagi Kalimantan menjadi 3 keresidenan

dengan Stb.1946 Nomor 64 yaitu:

Residentis Zuid Borneo, meliputi afdeling-afdeling Banjarmasin, Hulu Sungai dan Kapuas Barito

Residentis Oost Borneo, meliputi afdeling-afdeling Samarinda dan Bulungan

Residentis West Borneo, dengan nama Daerah Istimewa Kalimantan Barat

Di daerah-daerah yang diduduki Belanda membentuk Neo-

Landschappen yang dalam perkembangannya selanjutnya Neo-Landschap

tersebut mengadakan gabungan dan membentuk Federasi Kalimantan Barat,

Federasi Kalimantan Timur dan Federasi Kalimantan Tenggara.

Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Pada waktu pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat,

Kalimantan tidak dibentuk Negara Bagian tersendiri, tetapi berupa satuan-

satuan kenegaraan yaitu :

Dayak Besar (Stb. 1946 Nomor 134) Kalimantan Tenggara, sebagai penggabungan 3 Neo-landschap (Stb. 1947

Nomor 3) Daerah Banjar (Stb. 1948 Nomor 14) Kalimantan Timur Daerah Istimewa Kalimantan Barat (Stb. 1948 Nomor 58)

Tanggal 17 Mei 1949

Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan

yang merupakan puncak manifestasi Perjuangan Rakyat Kalimantan, dibacakan

dan ditandatangani oleh Bapak Gerilya Kalimantan, Brigjen H. Hassan Basry

atas nama Rakyat Kalimantan Selatan, sebagai bagian yang tak terpisahkan

dari Wilayah Republik Indonesia.

Eko WijayaH1C106077 13

Page 14: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Tanggal 4 April 1950

Pemerintah Republik Indonesia Serikat dengan Keputusan Presiden

Nomor 137/8/9 tanggal 4 April 1950 menetapkan penghapusan daerah-daerah

Banjar, Dayak Besar dan Kalimantan Tenggara sebagai Bagian Republik

Indonesia Serikat dan memasukkannya kedalam Wilayah Republik Indonesia

Yogyakarta.

Tanggal 14 Agustus 1950

Pemerintah Republik Indonesia mengadakan penataan kembali

pemerintahan di Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor

21 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Propinsi (Lembaran Negara 1950

Nomor 59). Dan membagi wilayah Republik Indonesia atas 10 Propinsi, dan

satu diantaranya adalah Propinsi Kalimantan. Gubernur Kalimantan pada

waktu itu dr. MURJANI mengeluarkan Keputusan Gubernur Kalimantan

Nomor 186/OPB/92/14 tentang Pembentukan beberapa Kabupaten, Daerah

Istimewa dan Kotapraja, pada tanggal 14 Agustus 1950.

Tanggal 7 Januari 1953

Dikukuhkan keputusan Gubernur Kalimatan Nomor 186/OPB/92/14

tanggal 14 Agustus 1950 dengan Undang-undang Darurat Nomor 2 Tahun

1953 (Lembaran Negara 1953 Nomor 8) dan Undang-undang Darurat Nomor 3

Tahun 1953 (Lembaran Negara 1953 Nomor 9) tentang Pembentukan Daerah

Otonom Kabupaten/Daerah Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota Besar

dalam lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan.

Tanggal 29 Nopember 1956

Presiden RI mengesahkan Undag-undang Nomor 25 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Tanggal 31 Mei 1989

Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan dengan Surat

Keputusan DPRD Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 02

Eko WijayaH1C106077 14

Page 15: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Tahun 1989 menetapkan tanggal 14 Agustus 1950 telah diselenggarakan

pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan yang berkedudukan di Banjarmasin

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 dan pembentukan

daerah-daerah otonom Kabupaten dan setingkat Kabupaten berdasarkan

Keputusan Gubernur Kalimantan Nomor 186/OPB/92/14 tanggal 14 Agustus

1950 dan selanjutnya dikukuhkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 2

dan 3 Tahun 1953. Dan pada saat ini wilayah Propinsi Kalimantan Selatan

dengan ibukotanya Banjarmasin hanya tinggal wilayah Propinsi Kalimantan

Selatan, hal ini terjadi semata-mata karena perkembangan pemerintah.

B. Letak Geografis, Topografi serta Iklim

Geografis

Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin terletak di

sebelah selatan pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat dengan

propinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah

selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan

Timur.

Propinsi Kalimantan Selatan

secara geografis terletak di antara 114

19" 33" BT - 116 33' 28 BT dan 1 21'

49" LS 1 10" 14" LS, dengan luas

wilayah 37.377,53 km² atau hanya 6,98

persen dari luas pulau Kalimantan.

Daerah yang paling luas di

propinsi Kalsel adalah Kabupaten

Kotabaru dengan luas 13.044,50 km²,

kemudian Kabupaten Banjar dengan luas

5.039,90 km² dan Kabupaten Tabalong

dengan luas 3.039,90 km², sedangkan

daerah yang paling sempit adalah Kota

Banjarmasin dengan luas 72,00 km².

Eko WijayaH1C106077 15

Page 16: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Kalimantan Selatan secara geografi terletak di sebelah selatan pulau

Kalimantan dengan luas wilayah 37.530,52 km2 atau 3.753.052 ha. Sampai

dengan tahun 2004 membawahi kabupaten/kota sebanyak 11 kabupaten/kota

dan pada tahun 2005 menjadi 13 kabupaten/kota sebagai akibat dari adanya

pemekaran wilayah kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten Balangan

dan Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu.

Luas wilayah propinsi tersebut sudah termasuk wilayah laut propinsi

dibandingkan propinsi Kalimantan Selatan. Luas wilayah masing-masing

Kabupaten Tanah Laut 9,94 %; Tanah Bumbu 13,50%; Kotabaru 25,11%;

Banjar 12,45%; Tapin 5,80%; Tabalong 9,59%; Balangan 5,00%; Batola

6,33%; Banjarbaru 0,97% dan Banjarmasin 0,19%. Secara rinci luas wilayah

dan batas wilayah serta panjang garis pantai dapat dilihat pada tabel 1

Daerah aliran sungai yang terdapat di Propinsi Kalimantan Selatan

adalah: Barito, Tabanio, Kintap, Satui, Kusan, Batulicin, Pulau Laut, Pulau

Sebuku, Cantung, Sampanahan, Manunggal dan Cengal. Dan memiliki

catchment area sebanyak 10 (sepuluh) lokasi yaitu Binuang, Tapin, Telaga

Langsat, Mangkuang, Haruyan Dayak, Intangan, Kahakan, Jaro, Batulicin dan

Riam Kanan.

Topografi

Kemiringan tanah dengan 4 kelas klasifikasi menunjukkan bahwa

sebesar 43,05% wilayah Propinsi Kalimantan Selatan mempunyai kemiringan

tanah 0-2 %.

Rincian luas menurut kemiringan adalah sebagai berikut: 

0 - 2% : 1.615.630 Ha (43,05%)

2 - 15% : 1.192.545 Ha (31,87%)

15 - 40%  : 713.682 Ha (19,02%)

40% : 231.195 Ha (6, 16%)

Adapun luas wilayah Kalimantan Selatan menurut kelas ketinggian

yang dibagi menjadi 6 kelas ketinggian menunjukkan wilayah Kalimantan

Selatan sebagian besar berada pada kelas ketinggian 25-100 m di atas

permukaan laut yakni 31,29%

Eko WijayaH1C106077 16

Page 17: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Tanah di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan sebagian besar berupa

hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774 ha),

dan hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa

semak/alang-alang seluas 870.314 ha , berupa rumput (50.119), dan untuk lain

lain (83.014).

Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037

ha dan untuk perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha).

Bentuk geologi wilayah Kalimantan Selatan sebagian besar berupa

Aluvium Muda dan Formasi Berai.

Iklim

Pada umumnya daerah Kalimantan Selatan terdiri dari dua musim, yaitu

musim hujan dan musim kemarau (panas). Musim hujan biasanya terjadi pada

bulan Oktober sampai Mei, pada waktu itu angin bertiup dari arah Timur Laut,

kecepatan angin tiap bulannya berkisar antara 8-14 knot dan rata-rata tiap

bulan antara 5-6 knot. Sedangkan musim kemarau (panas) terjadi pada bulan

Juni sampai Agustus dan di antara kedua musim tersebut terdapat musim

pancaroba.

Temperatur udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi

rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai.

Data temperatur udara yang dilaporkan Badan Meteorologi dan Geofisika

Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor, temperatur udara maksimun di daerah

Kalimantan Salatan berkisar antara 33,1°C - 35°C , temperatur udara minimun

berkisar antara 22,6°C - 23,8°C. Temperatur rata-rata berkisar antara 15,6°C

sampai 26,9°C. Sedangkan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 77%-

91% tiap bulan.

Kelembaban udara maksimun di daerah ini berkisar antara 96%-98%

dan kelembaban minimun berkisar antara 35%-58%, sedangkan rata-ratanya

tiap bulan 60%-87%.

Eko WijayaH1C106077 17

Page 18: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Penyinaran matahari di Kalimantan Selatan dengan intensitas tertinggi

pada bulan April yaitu 75% dan intensitas terendah terjadi pada bulan

Desember yaitu 33%, dengan rata-rata intensitas penyinaran 52,5%.

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,

geografi dan perputaran/pertemuaan arus udara. Curah hujan tertinggi di daerah

ini terjadi pada bulan Maret yaitu 426,0 mm sedangkan curah hujan terendah

terjadi pada bulan September yaitu 75,0 mm. Jumlah hari hujan selama tahun

2005 adalah 216 hari terjadi pada bulan Januari yaitu 26 hari. Rata-rata tekanan

udara di daerah ini berkisar antara 1.011,5 mm selama tahun 2005.

Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya ada hubungan erat satu

sama lain. Walaupun demikian, di beberapa tempat hubungan tersebut tidak

selalu ada. Keadaan angin pada musim hujan biasanya lebih kencang dan angin

bertiup dari barat dan barat laut. Oleh karena itu musim tersebut dikenal juga

dengan musim barat. Pada musim kemarau angin bertiup dari benua Australia,

keadaan angin saat itu bisa juga kencang. Keadaan angin di Kalimantan Selatan

pada tahun 2003 yang dipantau dari Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor

menunjukkan kecepatan angin tiap bulannya berkisar antara 7,0-11,4 knot.

Sedangkan untuk tahun 2004 rata-rata 4 knot. Untuk Tahun 2005 rata-rata 2,8

knot. Untuk penyinaran matahari dipantau pada jam 06.00-18.00 terlihat

intensitas yang beragam pada tiap bulannya. Penyinaran matahari dengan

intensitas tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 69,0% dan intensitas

terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 23,0%. Tahun 2004 terjadi

pada bulan Agustus yaitu rata-rata 6,9 jam/hari dan terendah pada bulan

Desember yakni rata-rata 2,0 jam/hari. Sedangkan tahun 2005 terjadi pada

bulan Agustus yaitu rata-rata 6,2 jam/hari dan intensitas terendah terjadi pada

bulan Desember yaitu rata-rata 2,6 jam/hari.

Eko WijayaH1C106077 18

Page 19: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

LANDASAN TEORI

Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu proyek atau

perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Bahan galian di wilayah Kalimantan Selatan beraneka ragam jenisnya,

baik itu bahan galian energi, bahan galian logam, bahan galian non logam

maupun bahan galian industri. Jenis, lokasi dan keadaan bahan galian di

wilayah Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:

A. Minyak dan Gas bumi

Potensi sumberdaya minyak dan gas bumi di Kalimantan Selatan

terdapat dalam dua cekungan yaitu Cekungan Barito dan Cekungan Asam-

asam dengan struktur lokasi yang terdiri dari:

Cekungan Barito

Struktur berproduksi: Struktur Tanjung, Kambitin, Bagog, Warukin

Selatan, Warukin Tengah, Tapian Timur.

Struktur prospek: Struktur Hayup dan Paringin

Terindikasi: Struktur Didi, Tangkan, Kelua, Manunggul, Tanta, Dahor

Selatan, Lampihong, Maridu, Bongkong, Ambakiang dan Batu Mandi.

Cekungan Asam-asam

Sebelah timur Pegunungan Meratus: terindikasi dan perlu diteliti lebih

lanjut.

Pada Cekungan Barito mempunyai cadangan minyak sebesar 620,571

juta barrel (98,5 juta m3) dan yang dapat diproduksi sebesar 160 juta barrel (27

juta m3), sampai tahun 2006 produksi minyak telah mencapai 20,6 juta m3.

Di lapangan Tanjung Raya terdapat sebanyak 231 sumur, yang

berproduksi 95 sumur, yang ditutup sementara 69 sumur yang ditutup

selamanya 28 sumur dan sumur injeksi 39 sumur.

Eko WijayaH1C106077 19

Page 20: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Terhadap sumur yang telah ditutup tersebut, ada peluang untuk diminta

oleh daerah dan dikelola oleh masyarakat atau koperasi.

B. Batubara

Batubara sebagai bahan energi banyak terdapat di Kalimantan Selatan.

Keberadaanya secara geologi terjadi pada masa Neogen yaitu jaman Tersier

Eosen dan Miosen. Secara kualitas batubara pada umur Eosen lebih

mempunyai nilai kalori tinggi dibanding pada umur Miosen. Nilai kalori yang

terkandung didalamnya antara 4000 s/d 7100 Kal/gr, adb.

Potensi sumberdaya secara keseluruhan 9.101.380.000 ton sedangkan

cadangannya masih 1.804.145.000 ton.

Pengusahaan batubara dilakukan oleh perusahaan yang tergolong dalam

kelompok ijin PKP2B dan KP. Jumlah PKP2B yang beroperasi menambang

adalah 13 perusahaan. Sedangkan jumlah ijin KP yang diterbitkan oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota adalah 378. Rata-rata produksi batubara setiap

tahunnya ± 65 juta ton

Tujuan penjualan terbagi dalam dua kelompok yaitu Dalam negeri dan

Luar negeri. Di dalam negeri untuk kepentingan industri logam, besi baja,

rumah tangga dan PLTU sedangkan ke luar negeri yaitu ke negara tujuan

Jepang, Taiwan, Eropa dan Amerika.

Tenaga kerja yang terserap mencapai 22.061 orang dan tenaga kerja

asing mencapai 95 orang.

C. Emas

Bahan galian emas di Kalimantan Selatan penyebarannya cukup luas,

baik itu emas primer maupun emas sekunder. Lokasi penyebaran emas

terutama terdapat di Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten

Tanah Bumbu, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan

Kabupaten Balangan.

Beberapa perusahaan Kontrak Karya yang pernah melakukan

eksplorasi, yaitu PT. Meratus Sumber Mas untuk wilayah Kabupaten Kotabaru,

Kabupaten Tapin Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Eko WijayaH1C106077 20

Page 21: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

PT. Pelaihari Mas Utama untuk wilayah Kabupaten Tanah Laut.

Disamping itu juga terdapat kegiatan PT. Aneka Tambang untuk berbagai

tempat di wilayah Kalimantan Selatan. Pencarian emas juga dilakukan oleh

rakyat dengan sistem penambangan tradisional. Namun sampai dengan

sekarang belum terdapat perusahaan yang melakukan penambangan secara

permanen.

D. Intan

Perusahaan yang saat ini sedang melakukan eksplorasi detail adalah PT.

Galuh Cempaka yang terletak di desa Tambak Jariah, Kelurahan Palam

Kecamatan Cempaka, Banjarbaru Kota. Berdasarkan hasil penyelidikan

diperoleh bahan sampingan selain intan juga terdapat mineral-mineral pengikut

seperti emas, platina, rutil, korundum, kromit, ilmenit dan sebagian kecil

terdapat magnetit. Dari kegiatan eksplorasi diatas diperoleh rata-rata

kandungan intan untuk 1 m³ kerikil mengandung rata-rata 0.146 karat intan.

Selain itu intan juga terdapat di Bati-Bati, Angsana, Sebamban, Sungai

Loban, Bakarangan, Rantau Betung.

Penggunaannya sebagai perhiasan, mata bor, gerinda, pemotong kaca,

dll.

E. Nikel

Nikel di Kalimantan Selatan terdapat di Pegunungan Bobaris dan

daerah Tanjung Batu dan Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru. Cadangan nikel

yang diketahui yaitu di daerah Kabupaten Kotabaru sebanyak 42.434.000 ton.

Pada umumnya nikel laterit dengan kadar nikel rendah sekitar 1 – 1,75%.

Kadar ini belum dapat menyaingi endapan nikel di daerah Indonesia lainnya

yang mempunyai kadar > 2%. Kemungkinan di waktu mendatang dengan

pertimbangan teknologi yang lebih canggih dan harga serta permintaan pasar

yang meningkat, nikel di Kalimantan Selatan akan diusahakan oleh para

investor.

Penggunaan nikel ini pada umumnya untuk campuran baja tahan karat,

pelapis logam, katalisator dll.

Eko WijayaH1C106077 21

Page 22: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

F. Besi

Endapan besi terdapat di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Balangan,

Kabupaten Tabalong, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu dan

Kabupaten Banjar.

Jumlah cadangan secara keseluruhan sebanyak 194.772.800 ton. Jumlah

cadangan yang besar ini tidak ditunjang kadar Fe yang tinggi.

Pada umumnya besi di Kalimantan Selatan merupakan besi laterit yang

berkadar rendah yaitu dibawah 50% FE. Endapan besi berkadar tinggi yaitu >

50% Fe terdapat di Gunung Tanalang Kabupaten Hulu Sungai Tengah, akan

tetapi jumlah cadangannya kecil yaitu sekitar 4.998.100 ton; di Kabupaten

Tanah Laut terdapat di Gunung Ulin 489.300 ton, Gunung Tembaga 425.700

ton, Gunung Melati 108.700 ton, Gunung Batukora 120.000 ton, Jajakan –

Pontain 137.000 ton, Koratain 30.000 ton, Tanjung 150.000 ton, Riam Pinang

128.700 ton.

Penggunaannya sebagai bahan baku besi baja, basic refractories, dll.

G. Chromit

Jebakan Chromit dapat terjadi dari proses magmatik sebagai segregasi

di dalam batuan ultrabasa, dan dapat juga berbentuk sebagai massa yang

tersebar tidak merata. Lokasi endapan terdapat di Kabupaten Banjar,

Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Kotabaru.

Mutu endapat mempunyai kandungan:

Cr2O3 = 30,5 – 44,73 %; TIO2 = 0,78 – 1 %; Fe2O3 = 14,33 – 21,68% dan MgO – 10,22 – 12,9%.

Penggunaannya sebagai campuran baja tahan karat, tahan suhu tinggi,

bahan penyamak kulit, obat-obatan dll.

Cadangan yang diketahui yaitu 132.200 ton terletak di Tanah

Ambungan Kabupaten Tanah Laut dan 10.000 ton di Ratrabulu Kabupaten

Banjar.

PT. Indo Butirima mencoba untuk melakukan eksplorasi chromit di

kabupaten Kotabaru.

Eko WijayaH1C106077 22

Page 23: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

H. Mangan

Batuan induknya bisa berupa batugamping atau dolomit dengan kadar

Al rendah, tetapi mengandung oksida Mn. Dapat pula berupa batuan beku atau

sekis kristalin yang mengandung silikat Mn atau merupakan endapan

hirothermal dan metasomatik kontak yang mengalami replacement, atau dapat

juga sebagai segregasi di dalam batuan ultrabasa.

Lokasi endapan terletak di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Hulu

Sungai Selatan.

Penggunaannya sebagai pembuatan baja tahan pengaruh belerang, baja

kuat, perunggu, industri kimia, bahan cat, pernis, keramik, dll.

I. Gambut

Gambut sebagai bahan bakar mempunyai prosfek yang cukup baik

disamping batubara. Nilai kalori gambut di Kalimantan Selatan antara 500 –

2.000 cal/gr, hal ini merupakan faktor penunjang sebagai bahan energi

alternatif.

Pemanfaatan gambut sebagai bahan bakar, akan menambah bahan

energi disamping minyak bumi dan batubara, disamping itu juga bisa

mengurangi kerusakan hutan yang saat ini banyak ditebang untuk keperluan

bahan bakar. Lokasi endapan gambut terdapat di Kabupaten Banjar, Kabupaten

Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tapin. Sumberdaya terindikasi yang baru

diketahui yaitu di daerah Gambut sebesar 475.628.000 m³.

J. Batu gamping

Batu gamping atau juga disebut batu kapur adalah berasal dari sisa-sisa

kehidupan binatang karang. Di alam diketemukan sebagai endapan gamping

terumbu dan sebagian berupa endapan gamping berlapis. Penyebaran endapan

batugamping di Kalimantan Selatan cukup luas yaitu pada sayap Barat dan

Timur Pegunungan Meratus.

Lokasi endapannya terletak di Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai

Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong, Tanah

Laut dan Kabupaten Kotabaru.

Eko WijayaH1C106077 23

Page 24: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Jumlah sumberdaya hipotetik yang sudah diketahui yaitu sebanyak

8.473.587.625 ton. Mutu batugamping cukup baik dengan kadar CaO = 51,43 –

55,74%; MgO = 0,03 – 1,35% dan Fe2O3 = 0,05 – 0,17%.

Pengunaan batugamping pada umumnya sebagai bahan baku semen,

bahan bangunan, karbit dalam bidang pertanian untuk menetralisir keasaman

tanah dll.

K. Phospat

Phospat di Kalimantan Selatan termasuk jenis phosfat guano. Bahan

galian ini terbentuk di dalam gua-gua batugamping, dimana kotoran binatang,

bangkai burung atau kelelawar terkumpul dan bereaksi dengan unsur karbonat.

Lokasi endapan terdapat di Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan,

Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten

Kotabaru. Mutu bahan galian phospat pada umumnya mempunyai kadar P2O5

= 7,3 – 37,2%; Fe2O3 = 3,7 – 17,7% dan Al2O3 = 1,9 – 17,8%. Sumberdaya

hipotetik diketahui sebanyak 166.237,3 ton.

Penggunaan pada umumnya dipakai sebagai pupuk alam, bahan baku,

pembuatan Tripple Super Phospat, Double Super Phospat, asam phospat dan

industri kimia lainnya.

L. Kaolin

Kaolin terjadi dari hasil pelapukan dan dekomposisi batuan beku dan

batuan metamorf yang kaya akan aluminium silikat.

Di Kalimantan Selatan diketemukan sebagai endapat sedimenter

merupakan lempung berkualitas tinggi, warna putih, abu-abu, lunak dan tidak

plastis. Lokasi endapan terletak di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Tapin,

Banjar, dan Kotabaru.

Mutunya cukup baik dengan kandungan Al2O3 = 7,6 – 28,75%. SiO2 =

44,52 – 86,95%; MgO = 0,02 – 0,65%; Fe2O3 = 0,03 – 9,67% dan TiO2 = 0,05

– 0,43 %.

Sumberdaya yang sudah diketahui terdapat di Pematang Danau

Kabupaten Banjar sebesar 9,6 juta ton, Bitahan Kabupaten Tapin sebesar

Eko WijayaH1C106077 24

Page 25: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

2.433.550 ton, Desa Sungai Dua Kabupaten Kotabaru sebasar 100.000 ton dan

Benua Hanyar di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 988.000 ton.

Penggunaan kaolin sebagai bahan filter dan coater industri kertas, bahan

keramik, industri tekstil, cat, pasta gigi, batu tahan api dll.

M. Pasir Kwarsa

Pasir kwarsa atau pasir putih terdiri dari kristal-kristal silika yang

mempunyai ukuran halus – kasar. Pasir kwarsa terjadi dari pelapukan batuan

yang mengandung kristal-kristal kwarsa yang kemudian tertransport dan

tercuci secara almi kemudian diendapkan pada tempat yang rendah, misalnya

di sungai, danau dan pantai.

Apabila mengalami kompaksi maka akan berubah menjadi batu pasir.

Lokasi endapan terdapat di Kabupaten Banjar, Tapin, Tanah Laut, Kotabaru

dan Kabupaten Tabalong. Mutunya cukup baik dengan kadar SiO2 = 88,12 –

99,51% ; Al2O3 = 0,12 – 4,25%; Fe2O3 = 0,03 – 0,71%; TiO2 = 0,05 –

0,68%.

Jumlah sumberdaya yang diketahui yaitu sebasar 49,865 juta ton.

Penggunaan pasir kwarsa sebagai bahan baku industri gelas, bata tahan api,

keramik, ampelas, semen, dll.

N. Batu Gamping Marmeran

Batu gamping marmeran terdapat juga di Kabupaten Tabalong,

Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten

Tapin dan Kabupaten Kotabaru. Penggunaan sebagai batu hias/ornamen.

Sumberdaya terindikasi yang diketahui di daerah Bajuin sebanyak 1.167.993

ton, sedangkan sumberdaya hipotetik untuk batu gamping marmeran di daerah

lain sekitar 3,14 milyard m³.

O. Batu Gunung

Batu gunung secara teknis disebut batuan beku, yaitu merupakan suatu

masa batuan yang dihasilkan dari pembekuan magma. Batu gunung secara

Eko WijayaH1C106077 25

Page 26: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

garis besar dibagi menjadi 3 jenis yaitu batuan beku dalam, batuan beku luar

dan batuan beku gang.

Jenis batuan beku dalam misalnya granit, granodiorit, diorit, gabro dll.

Jenis batuan beku luar misalnya dasit, andesit, ryolit dll. Jenis batuan beku

gang adalah diorit popiry, granit popiry, andesit porpiry dll. Lokasi endapan

terdapat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten kotabaru,

Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten

hulu Sungai Utara, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tabalong. Penggunaan

batu gunung adalah untuk bahan bangunan dan ornamen/ batu hias. Jumlah

sumberdaya hipotetik sebesar 75,44 milyard m².

P. Pasir, Kerikil, Bongkah Batu

Merupakan hasil pelapukan dari batuan yang kemudian ditransport dan

diendapkan, misalnya pada sungai, danau dan pantai. Selain itu juga dapat

dihasilkan dari aktivitas gunung berapi.

Lokasi endapan tersebar hampir disemua sungai di Kalimantan Selatan.

Penggunaannya sebagai bahan bangunan dan cadangannya belum diketahui.

Q. Ketenagalistrikan

Kondisi kelistrikan yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) Kalselteng

sampai Januari 2007 berdasarkan Neraca Daya Sistem Kelistrikan Kalselteng

sebagai berikut:

Tabel 1. Jenis dan Kapasitas PT. PLN (persero) Kalselteng

Beban puncak (MW) Januari 2007 = 252,59, Nopember 2007 = 269,13

Melihat kondisi listrik saat ini dimana daya mampu = 260,95 MW, sedangkan

Eko WijayaH1C106077 26

Type of Power Plant Number

(unit)Capacity

(MW)Steam Power Plant / PLTU 3 126Water Power Plant / PLTA 3 28.5Diesel Power Plant / PLTD 29 86.45Leased Power Plant sewa 10.5Purchased Electricity beli 9.5

Total 260.95

Page 27: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

beban puncak = 252,59 – 269,13 MW maka kondisi kelistrikan PLN

Kalselteng dapat dikatakan kritis, sehingga terjadi pemadaman bergilir. Asumsi

pertumbuhan keperluan listrik 6% - 8,1% (Untuk tahun 2005 – 2015) maka

beban puncak pada 2010 = 458,06 MW.

Rencana pembangunan PLTU Asam-asam 324 dengan daya sebesar 2 x

65 MW pada tahun 2010 tanpa ada tambahan pembangunan pembangkit baru

akan terjadi kritis listrik yang cukup besar sampai dengan tahun 2010.

R. Energi Baru dan Terbarukan

Potensi Energi terbarukan di Kalimantan Selatan (berdasarkan hasil

survey Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Kalimantan Selatan) adalah

sebagai berikut:

Air = 561,35 KW (sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro)

Biogas = 6.810.424,61 slm

Biomasa :

Padi = 14.556.288,10 slm

Kelapa = 4.232.369,88 slm

Jagung = 2.913.312,46 MWh

Energi Surya = radiasi harian matahari rata-rata 8-9 KWh/m2/hari.

Eko WijayaH1C106077 27

Page 28: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

PEMBAHASAN

Pada triwulan I-2010, ekonomi Kalimantan Selatan diperkirakan mencatat

pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu dari 4,82% (yoy) pada triwulan IV-2009

menjadi 5,92% (yoy). Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi terutama

ditopang oleh kinerja seluruh sektor ekonomi dominan, yakni sektor pertanian,

sektor pertambangan, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), dan sektor

perdagangan. Sementara dari sisi permintaan meningkatnya laju pertumbuhan

ekonomi disebabkan oleh kinerja net ekspor dengan tingkat konsumsi yang masih

relatif terjaga.

Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

Sektor pertambangan sebagai salah satu sektor andalan provinsi ini juga

menunjukkan perbaikan kinerja. Pada triwulan laporan sektor ini tumbuh 6,04%

(yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 4,96% (yoy). Meningkatnya

permintaan batubara untuk pemenuhan kebutuhan energi domestik dan luar

Eko WijayaH1C106077 28

Page 29: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

negeri khususnya dari Cina dan India menjadi pendorong utama membaiknya

kinerja sektor pertambangan.

Dari sisi permintaan, meningkatnya kegiatan ekspor dari 48,652%

(yoy) menjadi 57,16% (yoy) menjadi faktor pendorong laju pertumbuhan

ekonomi Kalimantan Selatan di triwulan I-2010. Kenaikan ekspor d i d o r o n g

oleh meningkatnya permintaan ekspor oleh negara-negara mitra dagang

utama Kalimantan Selatan seperti China, Jepang, dan India terhadap komoditas

ekspor batubara, minyak sawit (CPO), karet, dan kayu olahan. Selain itu,

peningkatan ekspor didukung pula oleh membaiknya harga komoditas

internasional.

Tabel 2. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Kalimantan Selatan Dari

Sisi Permintaan

Dilihat dari komoditasnya, kenaikan ekspor terutama ditopang oleh

kenaikan ekspor batubara dan beberapa komoditas ekspor utama lainnya. Selama

Januari-Februari 2010, volume ekspor batubara mencapai 16,45 juta ton dengan

nilai ekspor sebesar US$872,18 juta, melonjak signifikan bila dibandingkan

volume ekspor pada periode yang sama di tahun 2009 yang hanya mencapai 5,13

juta ton dengan nilai ekspor US$313,36 juta. Kenaikan ekspor batubara ini

terutama dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dari luar negeri untuk

pemenuhan kebutuhan energi, disamping membaiknya harga batubara di tingkat

dunia pasca krisis keuangan global. Dalam komposisi ekspor Kalimantan Selatan,

Eko WijayaH1C106077 29

Page 30: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

volume ekspor batubara memiliki pangsa ekspor yang terbesar, yaitu mencapai

94,6%.

Grafik 2. Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Batubara

Sumber : DSM Bank Indonesia, diolah

Dampak ACFTA (ASEAN–China Free Trade Area) terhadap

perkembangan sektor ekonomi dominan diperkirakan relatif minimal. Dalam

kesempatan liaison yang dilakukan Bank Indonesia Banjarmasin, pelaku usaha

di sektor pertambangan dan subsektor perkebunan menyebutkan bahwa

kondisi usahanya tidak akan terpengaruh ACFTA, bahkan sebagian merasakan

ada peluang positif dengan berlakunya ACFTA baik dari sisi efisiensi biaya

ataupun perluasan pasar internasional.

Pada triwulan II-2010 laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan

Selatan diperkirakan lebih baik dari triwulan laporan yakni pada kisaran 6%-

6,5% (yoy), sejalan dengan penguatan ekonomi domestik yang didukung

oleh menguatnya proses pemulihan ekonomi global. Hal ini akan

menunjang meningkatnya kinerja sektor-sektor ekonomi utama Kalimantan

Selatan yang berorientasi ekspor seperti sektor pertambangan dan sub sektor

perkebunan.

Eko WijayaH1C106077 30

Page 31: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

Dari sisi sektoral, kinerja sektor pertanian, sektor pertambangan,

sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan akan menjadi pendorong

laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2010. Permintaan ekspor

batubara dari Jepang, Cina dan India serta kebutuhan batubara

domestik untuk pembangkit listrik akan menjadi faktor pendorong

pertumbuhan sektor pertambangan.

Eko WijayaH1C106077 31

Page 32: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu :

1. Pada triwulan I-2010, ekonomi Kalimantan Selatan diperkirakan mencatat

pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu dari 4,82% (yoy) pada triwulan IV-2009

menjadi 5,92% (yoy)

2. Iklim Investasi dibidang Pertambangan Kalimantan Selata membaik seiring

membaiknya perekonomian global.

3. Dampak Perdagangan Bebas (ASEAN-China Free Trade Area) tidak

berpengaruh terhadap bidang pertambangan, sehingga tidak menjadikan

masalah berinvestasi dalam bidang pertambangan.

Eko WijayaH1C106077 32

Page 33: Makalah Invest in South Borneo

Makalah Investasi Pertambangan di Provisi Kalimantan Selatan 2010

DAFTAR PUSTAKA

http://bkpmd.kalselprov.go.id/potensi/pertambangan.html

http://www.kalselprov.go.id/investasi/realisasi-investasi-kalimantan-selatan-tahun-2007

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/1A550440-4BAA-4362-84BB-5A3871B05C25/19942/KERKalselTrw_1_2010.pdf

Eko WijayaH1C106077 33


Recommended