+ All Categories
Home > Documents > MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA...

MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA...

Date post: 22-Sep-2019
Category:
Upload: others
View: 16 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
98
MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI TESIS Oleh SISKA SEPTI TURMIATI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2019
Transcript
Page 1: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIAUSAHA DAN INDUSTRI

TESIS

Oleh

SISKA SEPTI TURMIATI

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

ABSTRACT

Vocational School Of Partnership Management With The Business AndIndustrial World

By

Siska Septi Turmiati

The purpose of this study is to analyze and describe planning, organizing,implementing, and evaluating vocational partnerships with businesses andindustries to improve the quality of vocational graduates. This research methoduses a phenomenological qualitative approach and the research design used isdescriptive qualitative. Data analysis techniques are carried out interactivelythrough the process data collection, data display, conclutions drawing/verifyingdan data reduction. The results is the research about the quality of education atVocational High School 1 Baradatu developed well along with the increase inexperience that each year experienced development. Vocational graduates can beseen from the quality of graduates who work. Percentage of work surprise(college), and entrepreneur, more graduate students work.

Keywords: Partnership Management, SMK, Business And Industrial

Page 3: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

ABSTRAK

Manajemen Kemitraan SMK Dengan Dunia Usaha dan Industri

Oleh

Siska Septi Turmiati

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kemitraan SMK

dengan dunia usaha dan industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK. Metode

penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dan rancangan

penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik analisis data

dilakukan secara interaktif melalui proses data collection, data display,

conclutions drawing/verifying dan data reduction. Hasil peneliti adalah mutu

pendidikan SMKN 1 Baradatu berkembang dengan baik seiring dengan

bertambahnya pengalaman yang di dapat setiap tahunnya mengalami

perkembangan. Mutu lulusan SMK dapat dilihat dari mutu lulusan yang banyak

bekerja. Presentase bekerja, melanjutkan (kuliah), dan wiraswasta, lebih banyak

lulusan siswa yang bekerja.

Kata kunci: Manajemen Kemitraan, SMK, Dunia Usaha dan Industri

Page 4: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIAUSAHA DAN INDUSTRI

Oleh

SISKA SEPTI TURMIATI

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Manajemen PendidikanFakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2019

Page 5: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis
Page 6: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis
Page 7: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis
Page 8: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Bumi Agung, Way Kanan pada 02

September 1993, merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara pasangan Bapak Tursino dengan Ibu Sukatmi.

Alamat penulis di Bumi Agung Kecamatan Bumi Agung

Kabupaten Way Kanan. Nomer Handphone: 085769871440.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 2 Bumi

Agung (Tahun 2000-2006), MTs Darul Ulum Buay Bahuga (Tahun 2006-2009),

SMA Negeri 1 Bumi Agung (Tahun 2009-2012). Pada tahun 2012, penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung.

Selanjutnya peneliti melanjutkan studi Magister Manajemen Pendidikan di Univer

sitas Lampung pada Tahun 2017.

Page 9: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkautelah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekeraja keras

(untuk urusan yang lain)”(QS. Asy-Syarh: 6-7)

Page 10: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, atasrahmat dan nikmat yang tercurahkan.

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah MuhammadSAW, semoga kita senantiasa melaksanakan sunah-sunah beliau.

Tesis ini kupersembahkan sebagai ungkapan rasa tanda bakti dancintaku kepada:

Almamater tercinta, Kampus Hijau Universitas Lampung

Ibunda Sukatmi dan Ayahanda Tursino yang telah mendidik danmembesarkanku dengan penuh kasih sayang, kesabaran,

pengorbanan, memberikan segala doa, selalu menguatkanku,mendukung segala langkah ku menuju kesuksesan dan kebahagian.

Adikku Lucky Wijayanto dan Lucy Wijayanti yang selalumendoakanku, serta saudara- saudaraku yang telah memberikan

dukungan, bantuan, kebahagiaan dan selalu memotivasiku.

Guru dan dosen atas ilmu, nasihat, arahan dan bimbingan yangtelah diberikan sehingga membuat hidup ini lebih bermakna.

Page 11: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga

tesis ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Magister

Pendidikan pada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan. Tesis ini

berjudul “Manajemen Kemitraan SMK Dengan Dunia Usaha dan Industri”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, MP. Selaku Rektor Universitas Lampung

beserta seluruh staf dan jajarannya, yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk menuntut program magister manajemen Pendidikan di

Universitas Lampung

2. Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung beserta staf dan jajarannya, dalam memberikan kepercayaan belajar

di program pascasarjana Universitas Lampung.

3. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruandan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung beserta staf dan jajarannya, atas izin yang

diberikan guna pelaksanaan penelitian.

4. Dr. Riswandi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan beserta staf dan

jajarannya, dalam memberikan perhatian dan pengarahan di Jurusan Ilmu

Pendidikan.

Page 12: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

xii

5. Dr. Sowiyah, M.Pd. Selaku ketua Program studi Magister Manajemen

Pendidikan, dan selaku dosen penguji pertama yang telah memberikan kritik,

saran dan motivasi kepada peneliti untuk perbaikan tesis

6. Dr. Riswanti Rini, M.Si. Selaku dosen penguji kedua yang telah memberikan

kritik, saran dan motivasi kepada peneliti untuk perbaikan tesis

7. Dr. Irawan Suntoro, M.S. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan selaku

dosen pembimbing pertama yang telah memberikan perhatian, bimbingan,

kritik, saran, motivasi, kemudahan dan sumbangan pemikiran kepada peneliti.

8. Dr. Dedy Hermanto Karwan, M.M. Selaku dosen pembimbing kedua yang

telah memberikan perhatian, bimbingan, kritik, saran, motivasi, kemudahan

dan sumbangan pemikiran kepada peneliti.

9. Seluruh Dosen dan staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya

program studi Magister Manajemen Pendidikan yang telah memberikan

memberi saran dan membantu peneliti.

10. Keluarga besar magister manajemen pendidikan, keluarga kecilku asrama

Gamalama atas doa dan persahabatan yang kalian berikan serta semua pihak

yang membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini

Semoga Allah selalu meridhoi dan memberikan rahmat-Nya kepada kita semua,

penulis mengucapkan syukur yang sebesarnya karena telah mampu menyelesaikan

skripsi ini semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, Aamiin.

Bandar Lampung, 13 Maret 2019Penulis

Siska Septi Turmiati

Page 13: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL .......................................................................................... iiABSTARK ........................................................................................................... iiiHALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... vHALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ viLEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... viiRIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viiiPERSEMBAHAN ............................................................................................... ixMOTTO .............................................................................................................. xSANWACANA ................................................................................................... xiDAFTAR ISI ....................................................................................................... xiiiDAFTAR TABEL .............................................................................................. xvDAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 11.2 Fokus Penelitian .................................................................................. 131.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 131.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 141.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 141.6 Definisi Istilah ..................................................................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Mutu Pendidikan .................................................................................. 172.2 Mutu Lulusan ....................................................................................... 262.3 Kemitraan SMK dengan Dunia Usaha/ Dunia Industry dalam Mutu

Pendidikan SMK ................................................................................. 282.4 Perencanaan ......................................................................................... 372.5 Pengorganisasian ................................................................................. 402.6 Pelaksanaan .......................................................................................... 422.7 Evaluasi ................................................................................................ 452.8 Penelitian Relevan ............................................................................... 472.9 Kerangka Pikir ..................................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Seting Penelitian .................................................................................. 513.2 Pendekatan dan Rancangan Penelitian ................................................ 513.3 Kehadiran Peneliti ............................................................................... 52

Page 14: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

3.4 Sumber data penelitian ........................................................................ 543.5 Tehnik pengumpulan data ................................................................... 56

3.5.1 Observasi .................................................................................... 563.5.2 wawancara .................................................................................. 583.5.3 Dokumentasi ............................................................................... 63

3.6 Analisis data ......................................................................................... 643.7 Pengecekan Keabsahan Data ............................................................... 673.8 Tahapan Penelitian ............................................................................... 70

BAB IV PAPARAN DATA, TEMUAN, DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran umum SMKN 01 Baradatu Way Kanan ........................... 734.2 Paparan Data ....................................................................................... 744.3 Temuan Peneliti .................................................................................. 884.4 Pembahasan ......................................................................................... 1054.5 Model Hipotetik ................................................................................... 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 1335.2 Implikasi ............................................................................................... 1345.3 Saran ..................................................................................................... 135

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 137

Page 15: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

DAFTAR TABEL

Tabel Hamalan

1.1 Persentase siswa berja, melanjutkan (kuliah), dan wiswasta lulusan tahun2013-2017 ..................................................................................................... 12

3.1. Informan Penelitian ...................................................................................... 553.2. Kode penelitian ............................................................................................ 553.3 Observasi penelitian ..................................................................................... 583.4. Kisi-kisi wawancara ...................................................................................... 603.5. Dokumen ....................................................................................................... 644.1 Perencanaan manajemen kemitraan SMK ..................................................... 924.2 Pengorganisian manajemen kemitraan SMK ................................................. 964.3 Pelaksanaan manajemen kemitraan SMK .................................................... 1004.4 Evaluasi manajemen kemitraan SMK .......................................................... 103

Page 16: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir … .………………………………………………………… 50

3.1 Komponen dalam analisis data ..................................................................... 66

4.1 Diagram konteks perencanaan . .................................................................... 91

4.2 Diagram konteks pengorganisasian .............................................................. 95

4.3 Diagram konteks pelaksanaan ...................................................................... 99

4.4 Diagram konteks evaluasi ........................................................................... 102

4.5 Model Hipotetik Kemitraan SMK dengan Dunia Usaha dan DuniaIndustri ........................................................................................................ 132

Page 17: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman1. Surat izin penelitian Universitas Lampung ...................................................1432. Surat izin penelitian SMKN 1 Baradatu .......................................................1443. Pedoman wawancara .....................................................................................1454. Transkip wawancara .....................................................................................1495. Daftar kehadiran peneliti ...............................................................................1606. Identitas Sekolah ...........................................................................................1617. Rombongan Belajar Tahun 2018/2019 .........................................................1628. Daftar pendidik dan tenaga pendidik ............................................................1639. Berita acara prakerin .....................................................................................16610. Surat tugas guru ............................................................................................16711. Foto dokumentasi kegiatan siswa .................................................................168

Page 18: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang

bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada

bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan

(SMK/MAK) merupakan bentuk pendidikan kejuruan pada jenjang

menengah.

The concept of Vocational and Technical Education is rooted on preparationof students for acquisition of necessary skills, knowledge and attitude to earnemployment as expert assistant to professional in any field of Technology andEngineering (Kareen and Garba 2008 PP.98). The Vocational TechnicalEducation is basically occupational education which makes individuals self-sufficient and reliant. Oladimeji (1995); believed that acquisition of practicalskills relating to occupation in various sectors of economic and social lifewill improve the standard of living of the people, and assist in eradicatingpoverty in the society. Having critized Technical Education on the groundthat it has not been able to produce practical competent graduates who areequipped with problem solving abilities, which is as a result of poor andinadequate training material in the Technical Vocational TertiaryInstitutions. The Federal Government of Nigeria decreed, decree No 47 of 8thOctober, 1971 as amended in 1990, highlighted the capacity building ofhuman resources in industry, commerce and government through trainingand retaining of workers in order to effectively provide the much needed highquality goods and services in a dynamic economy of ours. (Jemerigbo, 2003).Led to the establishment of Industrial Training Fund (ITF) in 1973/74 whichalso led to the formation of Students Industrial Work Experience Scheme(SIWES) by ITF in 1993/1994 (Ikechukwu and Najimu, 2012: 91).

Partnerships permit governments to improve on their services and programs

by offering complementary services, such as vocational training,

occupational and career education, workplace training/education, technical

Page 19: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

2

assistance, and public programs to encourage public support (Okoye and

Chijioke, 2013: 54).

The concept of government partnering with business is not new, and certainlydid not originate with Customs. Government and business partnerships havea long history with the development of the PPP model which has now beenaccepted in developed and developing countries since the 1980s. PPPs havetheir origin as a major theme of New Public Management and governancereform. Has Customs picked up this same approach and applied it with thesame success as many PPPs, or does the CBP fall short of the sameeffectiveness we see in many of these successful PPPs? Perhaps a key to thesuccess of the CBP may lie in observing some of the factors we see insuccessful PPPs and determining whether they have been, or can beimplemented in a CBP (Shujie Zhang and Rob Preece, 2010: 44).

Menurut Haman (2004:23) konsep kemitraan: “A partnership is a business

owned by two or more people, who share in the profits or losses”. This view

shows that practically, partnerships become a tool to obtain value benefits for

the interests of the parties.

Todd (2007: 5) menyatakan bahwa School partnerships can be done with

students, parents and industry or professional circles.

SMK melakukan kemitraan karena SMK merupakan pendidikan dengan

sistem ganda yang merupakan kombinasi antara pelaksanaan pembelajaran di

sekolah dan pelaksanaan magang di dunia usaha dan industri. Lulusan SMK

yang digadang-gadang langsung bekerja, malah nganggur. Kami pun

berdialog dengan berbagai stakeholder, secara umum ada semacam miss

match antara demand side dan supply. Sebenarnya kebutuhan akan tenaga

kerja banyak, tetapi tenaga kerja yang tersedia tidak memiliki keahlian yang

dibutuhkan dunia usaha. Selain itu, lanjutnya, ada kesan akses lebih

diutamakan. Pembangunan sekolah gencar di berbagai wilayah tapi tidak

Page 20: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

3

diikuti tata kelola yang baik termasuk laboratorium yang tidak up to date.

Ubaid memberikan contoh bengkel untuk siswa jurusan otomotif.

Kenyataan keterserapan lulusan SMK di dunia usaha/dunia industri

(selanjutnya disingkat DU/DI) yang relevan masih sangat rendah. Hal ini

sesuai data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik sampai bulan Agustus 2014

sekitar 11,24% lulusan SMK yang menganggur (sumber: sakernas, BPS).

Data tersebut pula disebutkan bahwa angka pengangguran terdidik terbesar di

Indonesia adalah berasal dari lulusan SMK.

Berdasarkan data tentang tingkat pengangguran di Indonesia di peroleh

informasi sebagai berikut: jumlah pengangguran di Indonesia per Februari

2016 adalah 7,02 juta orang berkurang 430.000 orang dibandingkan posisi

Februari 2015. Pengangguran terbanyak adalah lulusan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK). Pada Februari 2016, tingkat pengangguran terbuka tertinggi

pada jenjang pendidikan SMK sebesar 9,84%. Angka tersebut meningkat

0,79% dibandingkan Februari 2015. Lewat data ini, lanjut Suryamin, bisa

diartikan pada setiap 100 angkatan kerja lulusan SMK, ada sekitar 9 hingga

10 orang yang masih menganggur.

Tingkat pengangguran terbuka terendah adalah pada pendidikan SD ke bawah

dengan angka 3,44% dari jumlah angkatan kerjanya," ujar Suryamin. Berikut

rincian tingkat pengangguran terbuka yaitu SD ke bawah 3,44%, SMP 5,76%,

SMA 6,95%, dan SMK 9,84% (Jefriando, 2016:17).

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI mencatat, lulusan Sekolah

Menengah Kejuruan ( SMK) terbanyak menganggur dan belum mendapat

Page 21: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

4

tempat bekerja. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 10 persen

dari 7,01 juta orang berstatus pengangguran, menurut data Badan Pusat

Statistik (BPS) per Februari 2017.

Dilihat dari data angka pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan,

mayoritas itu lulusan SMK, nomor dua lulusan SMA, dan ketiga Politeknik.

Lulusan SMK banyak yang nganggur, ini memang unik. Kenapa malah justru

lulusan SMK yang banyak nganggur, padahal mereka lulusan siap pakai di

dunia kerja. Tingginya jumlah pengangguran dari lulusan SMK, berdasarkan

dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2017. Dari data Badan

Pusat Statistik periode Februari 2017 itu, dari 131,55 juta orang yang masuk

sebagai angkatan kerja, tercatat 124,54 juta orang yang bekerja. Sisanya yakni

7,01 juta orang berstatus pengangguran.

Dongkrak kualitas dengan fenomena yang terjadi saat ini, Kemenaker akan

melakukan pembenahan berdasarkan Instruksi Presiden atau Inpres Nomor 9

Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Dimana 12 Kementerian atau

Lembaga Negara yang mendapatkan perintah pembenahan SMK. Khusus

Kementerian Ketenagakerjaan, ada empat arahan khusus yang mesti

dilakukan untuk mendongkrak kualitas alumni SMK. Pertama perihal

pendataan lulusan SMK, baik itu kualifikasi, kejuruan dan tempatnya. Kedua

perihal fasilitasi siswa SMK untuk melakukan praktik di Badan Latihan Kerja

(BLK). Ketiga perihal revitalisasi Badan Latihan Kerja. Keempat perihal

penyelesaian standar kompetensi. Keempat poin inilah yang menjadi tindak

Page 22: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

5

lanjut Inpres Nomor 9 Tahun 2016 untuk Kementerian Ketenagakerjaan

(Cipto, 2017:21).

Badan Pusat Statistik (BPS) ungkap pada 2017 justru penyumbang terbesar

angka pengangguran di Indonesia berasal dari lulusan SMK yakni sebanyak

11,41 persen. Jakarta, CNN Indonesia, pemerintah gencar mendorong anak

Indonesia untuk menuntaskan pendidikan 12 tahun hingga jenjang sekolah

menengah, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK digadang-

gadang bakal jadi pencetak tenaga kerja yang siap terjun ke lapangan. Akan

tetapi, justru temuan berbeda dipaparkan oleh Jaringan Pemantau Pendidikan

Indonesia (JPPI). Belum ada perhatian serius terhadap pendidikan 12 tahun.

Ditambah lagi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2017 justru

penyumbang terbesar angka pengangguran di Indonesia berasal dari lulusan

SMK yakni sebanyak 11,41 persen.

Jumlah SMK di seluruh Indonesia sekitar 13.710 sekolah, tetapi guru

produktif hanya 22 persen. Guru produktif ialah guru yang mengajar mata

pelajaran jurusan. Sedangkan 78 persen terkait mata pelajaran lain seperti

agama, Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan. Tak hanya jumlah,

persoalan guru ini juga terkait kompetensi. Mungkin guru tersebut memang

mengampu mata pelajaran produktif tetapi kadang latar belakang pendidikan

tak sesuai. Kemungkinan lainnya, latar belakang mendukung, tapi sang guru

tak pernah terjun ke lapangan, padahal sekolah kejuruan menuntut anak untuk

terlibat aktif bukan duduk, mendengarkan dan menulis.

Page 23: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

6

Revitalisasi SMK, meski presentasi angka pengangguran dari lulusan SMK

memang yang terbesar. Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri,

Kemendikbud mengajak publik untuk beranjak ke angka faktual.

Menurutnya, bila dikonversikan ke jumlah riil, penganggur terbuka dari

lulusan SMA justru jumlahnya lebih besar. Kondisi sekarang, pengangguran

terbuka mencapai 7,04 juta orang. Lulusan SMK menduduki presentase 11,41

persen atau sebanyak 1,6 juta. Sedangkan lulusan SMA yang memiliki

presentase 8,29 persen bila dikonversikan ke angka riil menjadi 1,9 juta

orang. Penghitungan presentase ini bedasarkan jumlah lulusan. Yang masuk

SMK tidak sebanyak SMA sehingga presentasenya lebih tinggi. Dari angka

riil ini, kita melihat bahwa lulusan SMK itu enggak kalah dari SMA.

Kemendikbud menjalankan revitalisasi secara bertahap mulai dari 219 SMK

yang menjadi sasaran program. Program revitalisasi meliputi empat hal yakni,

satuan sistem pembelajaran, satuan pendidikan, peserta didik dan pendidik

dan tenaga kependidikan. Sasarannya untuk mewujudkan keselarasan dunia

pendidikan dengan dunia industri. Implementasi revitalisasi ini bisa terwujud

misalnya dengan adanya kurikulum yang fleksibel. Fleksibel artinya bisa

mengakomodasi perkembangan dunia industri. Harapannya sekolah dapat

melakukan kerjasama dengan industri atau mengadakan pelatihan untuk guru.

Kerjasama ini memungkinkan untuk diadakannya sertifikasi sehingga siswa

yang lulus dapat langsung mengisi slot di perusahaan.

Kepala sekolah juga termasuk sasaran revitalisasi, kepala SMK merupakan

orang yang memiliki kegiatan wirausaha atau berjiwa wirausaha. Hal ini

Page 24: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

7

untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan para siswa SMK. Selama ini

pemerintah melalui Kemendikbud telah melakukan berbagai usaha, tapi

kurang terdengar gaungnya. Ada begitu banyak persoalan tapi seringkali

Kemendikbud yang jadi sasaran protes publik. Perlu komitmen, sebagai

pengamat sekaligus praktisi pendidikan, Jimmy Phaat berpendapat bahwa

selain peningkatan jumlah dan kualitas, pengajar juga perlu tahu budaya kelas

bawah. Pengajar yang mengenal karakter dan budaya siswanya, diharapkan

bakal membuat siswa betah belajar di sekolah. Hasrat belajar tak begitu jalan

karena pengajar kurang memahami budaya anak-anaknya. Selain pemahaman

budaya siswa, sekolah pun perlu menumbuhkan budaya produktivitas. Meski

Kemendikbud mengklaim telah melakukan berbagai hal, tapi perlu ada

komitmen demi mengusahakan perbaikan pendidikan tingkat SMK

(Ratnasari, 2017:19).

Proses bisnis di sekolah salah satunya adalah Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan (SPMP) yang merupakan kegiatan sistemik dan terpadu yang

dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam mewujudkan standar mutu

pendidikan. Tingkatan acuan penjaminan mutu mencakup SPM (Standar

Pelayanan Minimal), SNP (Standar Nasional Pendidikan) dan Mutu di atas

SNP sesuai dengan Permendiknas No. 63 Tahun 2009 (Fattah, 2012:36).

Proses pendidikan dan bidang yang membutuhkan peningkatan mutu

pendidikan. Delapan SNP yang dimaksudkan meliputi: (1) standar isi, (2)

standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan

Page 25: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

8

tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6)standar

pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.

Perkembangan penyelenggaraan pendidikan kejuruan hingga saat ini telah

menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Akan tetapi, harus diakui

bahwa dalam penyelenggraannya program pendidikan kejuruan masih

mengalami beberapa kendala, sehingga efektivitasnya masih diragukan,

bahkan eksistensi pendidikan kejuruan sebagai salah satu jalur unggulan

dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM masih dipertanyakan.

Pendidikan kejuruan hingga saat ini masih menghadapi kendala kesepadanan

kualitatif dan kuantitatif. Kesepadanan kualitatif terjadi karena perkembangan

teknologi di industri yang sangat cepat sehingga terjadi kesenjangan

kompetensi yang dimiliki lulusan sekolah menengah kejuruan dengan

kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri, sementara kesepadanan

kuantitatif terjadi karena adanya ketidak seimbangan jumlah lapangan kerja

yang ada dengan jumlah output pendidikan yang mencari pekerjaan.

Masalah yang sering muncul ke permukaan antara lain, keterbatasan sarana

dan fasilitas yang dimiliki oleh pendidikan kejuruan masih jauh ketinggalan

dengan kondisi di industri. Hasil penelitian Sulipan (2004) berkesimpulan

bahwa kesenjangan antara peralatan yang tersedia dan dimiliki oleh sekolah

kejuruan dengan industri masih sangat lebar, selanjutnya Sulipan (2004)

menyampaikan bahwa sekolah kejuruan belum mampu memberdayakan

(empowering) semua potensi dan sumberdaya yang ada di lingkungannya

menurut Louis L Warren dalam Arifin (2012: 61).

Page 26: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

9

Pendidikan kejuruan kerjasama yang dibangun dengan dunia industri

merupakan suatu hal yang sangat tepat khususnya dalam mengembangkan

resources. Arifin (2012: 61), dengan adanya kerjasama antara pendidikan

kejuruan dan industri diharapkan terdapat pemanfaatan fasilitas. Sementara

menurut Trace Allen (2007) dan McLean (2004) kerjasama yang dibangun

antara sekolah kejuruan dengan industri memiliki manfaat yang cukup besar

bagi kedua belah pihak khususnya sebagai tools improvement. Oleh

karenanya kedua belah pihak harus dapat bersinergi dalam mencapai tujuan

bersama. Bentuk pendekatan yang bisa dilakukan antara dunia pendidikan

kejuruan dengan dunia industri menurut Ian Smith dalam Arifin (2012: 61)

berupa pendekatan kerjasama kemitraan. Senada dengan hal tersebut menurut

Henrietta Bernal dan Susan Bentuk kerjasama antara dunia pendidikan

dengan dunia industri dapat dikembangkan melalui kerangka komunitas yang

terdapat disekitar lingkungan sekolah dalam rangka memanfaatkan dan

memberdayakan semua potensi dan sumberdaya yang dimiliki di sekitar

sekolah.

Berangkat dari beberapa permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu

upaya dari lembaga pendidikan dan dunia usaha untuk dapat bersama-sama

mengembangkan pendidikan, agar tujuan dunia usaha dan lembaga

pendidikan dapat tercapai dan selaras. Bentuk kerjasama antara dunia

pendidikan dan dunia industri dalam mengembangkan dan menyelaraskan

tujuan tersebut adalah menyelaraskan dan menggembangkan komunikasi

yang berkelanjutan terhadap kondisi dan perkembangan industri serta

Page 27: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

10

kebutuhan kompetensi industri agar dapat diselaraskan dengan program

pendidikan pada sekolah menengah kejuruan, sehingga siswa memperoleh

bekal yang cukup dan memadai untuk dapat bersaing pada dunia kerja,

disamping dunia usaha mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan spesifikasi

dan kebutuhan.

Data SMK di provinsi Lampung berjumlah 486, Negeri 107 dan Swata 379.

SMK di Kabupaten Way Kanan jumlah Negeri 12 dan Swasta 12, Kabupaten

Pesawaran jumlah Negeri 5 dan Swasta 10, Kabupaten Lampung Selatan

jumlah Negeri 12 dan swasta 41, Kabupaten Lampung Tengah jumlah Negeri

11 dan Swasta 62, Kabupaten Lampung Utara jumlah Negeri 8 dan Swasta

20, Kabupaten Lampung Barat jumlah Negeri 6 dan Swasta 5, Kabupaten

Tulang Bawang jumlah Negeri 9 dan Swasta 20, Kabupaten Tanggamus

jumlah Negeri 6 dan Swasta 19, Kabupaten Lampung Timur jumlah Negeri

10 dan Swasta 60, Kabupaten Pringsewu jumlah Negeri 3 dan Swasta 30,

Kabupaten Mesuji jumlah Negeri 7 dan Swasta 10, Kabupaten Tulang

Bawang Barat jumlah Negeri 3 dan Swasta 16, Kabupaten Pesisir Barat

jumlah Negeri 3 dan Swasta 1, Kota Bandar Lampung jumlah Negeri 10 dan

Swasta 56, dan Kota Metro jumlah Negeri 4 dan Swasta 16.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang lulusannya memiliki

keahlian khusus dalam bidang tertentu. SMK merupakan pendidikan dengan

sistem ganda yang merupakan kombinasi antara pelaksanaan pembelajaran di

sekolah dan pelaksanaan magang di dunia usaha dan industri. SMKN 1

Baradatu melaksanakan kerjasama tidak hanya di kabupaten saja tetapi juga

Page 28: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

11

melakukan kerjasama di provinsi, dan SMKN 1 Baradatu telah terakreditasi

B. Oleh sebab itu, penelitian ini melakukan penelitian untuk melihat

kemitraan sekolah untuk meningkatkan mutu yang diterapkan tentang standar

mutu pendidikan serta kendala dan upaya sekolah yang mencangkup mutu

pendidikan. Diharapkan dengan adanya penelitian di sekolah tentang

kemitraan SMK dengan dunia usaha untuk meningkatkan mutu hasil belajar

ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu

pendidikan selanjutnya. Penelitian ini difokuskan pada evaluasi pelaksanaan

peningkatan mutu SMK berbasis kemitraan yang sesuai agar dapat digunakan

sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan keahlian

kejuruan guna meningkatkan mutu lulusan SMK. Aspek yang diteliti dalam

upaya evaluasi pelaksanaan pengembangan kerjasama yang dikaitkan dengan

upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK berbasis kemitraan.

Dari latar belakang yang telah di uraikan maka peneliti akan melakukan

penelitian di SMK tentang “manajemen kemitraan SMK dengan dunia usaha

dan industri”. Penelitian melakukan penelitian untuk melihat pada alumni

SMK yang bekerja. Peneiliti melakukan penelitian di SMKN 1 Baradatu,

alamat sekolah Raya Lintas Sumatera, Kelurahan Cugah, Kecamatan

Baradatu, Kabupaten Way Kanan. SMK ini memiliki empat kejuruan yaitu

multimedia, pertanian, perikanan, dan Akutansi. SMK pada umumnya selalu

berdiri dengan jurusan utamanya otomotif dan multimedia, tetapi pada SMK

Baradatu berdiri dengan bukan unggulan jurusan otomotif. SMK ini dengan

unggulan jurusan perikanan dan peternakan. Jurusan perikanan di way kanan

hanya ada 3 SMK Negeri, sedangkan untuk jurusan pertanian hanya ada 2

Page 29: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

12

SMK Negeri. SMKN 1 Baradatu bekerjasama dengan berbagai tempat

misalnya BBI Sumberjaya, Instalasi BBPBL, BBPBL Hanura, BBI Palas, PT

Central Pertiwi Bahari, Polinela Lampung, BPSB Bandar Lampung, BPTP

Lampung, upb Hortikultura Sekincau, UPB Pekalongan Lampung Timur,

UPB Cahaya Negeri, Tegar TV, Radar Lampung TV, Percetakan Ariesta,

Percetakan Pandu, Percetakan Sahabat, dan Percetakan lainnya yang berada

di kecamatan Baradatu. Lalu persentase BMW alumni yang ada di SMKN 1

Baradatu dari tahun 2013 sampai tahun 2017 ada pada table di bawah ini.

Tabel 1.1. Persentase siswa bekerja, melanjutkan (kuliah), dan wiswastalulusan tahun 2013-2017NoTahun Jurusan

PerikananJurusan

MultimediaJurusan

PertanianJurusanAkutansi

JumlahLulusan

JumlahSiswa

Bekerja

JumlahSiswaMelanjutkan(kuliah)

JumlahSiswawiraswasta

1 2013 30 45 24 - 99 59 25 152 2014 30 45 24 - 99 58 27 143 2015 32 44 25 - 101 62 28 114 2016 25 52 26 - 103 65 28 105 2017 27 53 28 - 105 68 30 7

Sumber: Wakakurikulum

Presentase siswa bekerja, melanjutkan (kuliah), dan wirausaha tahun 2013-17

di SMKN 1 Baradatu. Tahun 2013 untuk jumlah jurusan perikanan = 30,

multimedia = 45, pertaniasn = 24, keseluruhan berjumalh 99, jumlah siswa

bekerja=59, melanjutkan=25, dan wiusaha=15; tahun 2014 untuk jumlah

jurusan perikanan = 30, multimedia = 45, pertaniasn = 24, keseluruhan

berjumalh 99, jumlah siswa bekerja=58, melanjutkan=27, dan wiusaha=14:

tahun 2015 untuk jumlah jurusan perikanan = 32, multimedia = 44, pertaniasn

= 25, keseluruhan berjumalh 101, jumlah siswa bekerja=62, melanjutkan=28,

dan wiusaha=11; tahun 2016 untuk jumlah jurusan perikanan = 25,

Page 30: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

13

multimedia = 52, pertaniasn = 26, keseluruhan berjumalh 103, jumlah siswa

bekerja=65, melanjutkan=28, dan wiusaha=10; tahun 2017 untuk jumlah

jurusan perikanan = 27, multimedia = 53, pertaniasn = 28, keseluruhan

berjumalh 105, jumlah siswa bekerja=68, melanjutkan=30, dan wiusaha=7.

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan prakerin SMK dengan

dunia usaha untuk meningkatkan mutu lulusan SMK, subfokus penelitian ini

yaitu:

1.2.1 Perencanaan kemitraan SMK dengan dunia usaha Atau industri untuk

meningkatkan mutu lulusan SMK

1.2.2 Pengorganisasian kemitraan SMK dengan dunia usaha Atau industri

untuk meningkatkan mutu lulusan SMK

1.2.3 Pelaksanaan/ implementasi kemitraan SMK dengan dunia usaha Atau

industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK

1.2.4 Evaluasi kemitraan SMK dengan dunia usaha Atau industri untuk

meningkatkan mutu lulusan SMK

1.3 Pertanyaan penelitian

Berdasarkan fokus dan subfokus penelitian, permasalahan penelitian ini

secara umum adalah bagaimanakah pelaksanaan prakerin SMK dengan

dunia usaha untuk meningkatkan mutu lulusan SMK secara khusus

permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1.3.1 Bagaimana perencanaan kemitraan SMK dengan dunia usaha dan

industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK?

Page 31: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

14

1.3.2 Bagaimana pengorganisasian kemitraan SMK dengan dunia usaha dan

industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK?

1.3.3 Bagaimana pelaksanaan/ implementasi kemitraan SMK dengan dunia

usaha dan industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK?

1.3.4 Bagaimana evaluasi kemitraan SMK dengan dunia usaha dan industri

untuk meningkatkan mutu lulusan SMK?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan yaitu:

1.4.1 Perencanaan kemitraan SMK dengan dunia usaha dan industri untuk

meningkatkan mutu lulusan SMK

1.4.2 Pengorganisasian kemitraan SMK dengan dunia usaha dan industri

untuk meningkatkan mutu lulusan SMK

1.4.3 Pelaksanaan/ implementasi kemitraan SMK dengan dunia usaha dan

industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK

1.4.4 Evaluasi kemitraan SMK dengan dunia usaha dan industri untuk

meningkatkan mutu lulusan SMK

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih secara teoritik dan

praktik yaitu:

1.5.1 Secara teoritik, kemampuan yang dimiliki mutu lulusan kompetensi

lulusan dapat berupa kemampuan yang dimiliki lulusan dicirikan

dengan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dapat

ditampilkan

Page 32: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

15

1.5.2 Secara praktis

1. Bagi kepala sekolah

Sebagai acuan yang lebih intensif dalam menjalankan peran

kepemimpinannya guna meningkatkan mutu SMK dengan

optimal

2. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pemahaman

Manajemen Berbasis Sekolah dan menumbuhkan budaya meneliti

agar terjadi inovasi pembelajaran

3. Bagi peserta didik

Meningkatkan peran serta dalam keaktifan di sekolah untuk

menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan,

meningkatkan kemampuan menganalisis dan menyelesaaikan

suatu masalah melalui manajemen yang baik

4. Bagi SMKN 1 Baradatu

Dapat memberikan manfaat guna mengevaluasi lembaga

Pendidikan dan dapat dijadikan acuan mengembangkan sekolah

dalam rangka optimalisasi manajemen kemitraan SMK dengan

dunia usaha dan industri

1.6 Definisi Istilah

1.6.1 Kemitraan adalah kerjasama antara usaha kecil dengan usaha

menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan

pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan prinsif

saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.

Page 33: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

16

1.6.2 Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan

pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan

akademis dan ekstra kurikuler pada peserta didik yang dinyatakan

lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan

pembelajaran tertentu.

1.6.3 Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan

penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,

metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan.

1.6.4 pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan

struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan

lingkungannya. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua

dalam Manajemen dan pengorganisasian.

1.6.5 Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci,

implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah

dianggap siap. Sedangkan Impelentasi adalah suatu tindakan atau

pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang

dan terperinci.

1.6.6 Evaluasi merupakan saduran dari bahasa Inggris "evaluation" yang

diartikan sebagai penaksiran atau penilaian. evaluasi dapat diartikan

sebagai proses pengukuran akan evektivitas strategi yang digunakan

dalam upaya mencapai tujuan.

Page 34: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

17

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Mutu Pendidikan

Pendidikan merupakan sektor paling strategis dalam pembangunan nasional,

hal ini disebabkan karena peningkatan kualitas manusia yang menjadi subyek

pembangunan hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Dalam perspektif

global pendidikan berperan dalam : 1) pengembangan diri peserta didik

(personal development), 2) pengembangan ketrampilan kerja (employability

or work skills development), 3) pengembangan kewarganegaraan

(citizenship), dan 4) transmisi dan transformasi budaya (transsmision and

transformation culture). Pendidikan yang paling sesuai untuk menghadapi

tantangan globalisasi adalah pendidikan yang berorentasi pada dunia industri,

sehingga sekolah kejuruan dalam proses pembelajaran harus bisa membuat

pendekatan pembelajaraan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dunia

industry (Arifin, 2012: 63).

Pengertian mutu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu segi normatif dan segi

deskriptif. Dalam arti normatif, mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan

instrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan kriteria intrinsik, mutu pendidikan

merupakan produk pendidikan yakni manusia yang terdidik sesuai standar

ideal. Sedangkan berdasarkan kriteria ekstrinsik, pendidikan merupakan

instrumen untuk mendidik tenaga kerja yang terlatih. Adapun dalam arti

Page 35: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

18

deksriptif, mutu ditentukan berdasarkan keadaan senyatanya misalnya hasil

tes prestasi belajar.

Masalah yang dihadapi oleh Sekolah Menengah Kejuruan adalah masih

rendahnya daya serap lulusan SMK ke dunia kerja.Kontribusi dunia usaha

dan dunia industri dalam pengembangan pendidikan menengah kejuruan

masih rendah.Hal ini diakibatkan karena belum adanya kemitraan pendidikan

dengan dunia usaha dan dunia industri, serta organisasi masyarakat secara

maksimal dan berkesinambungan. Sementara itu, pendidikan tidak dapat

berdiri sendiri dan melepaskan diri dengan dunia usaha dan dunia industri,

baik pendidikan, proses, dan maupun peserta didiknya (Febrianti, dkk, 2014:

3).

Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan

secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstra

kurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang

pendidikan atau menyelesaikan pembelajaran tertentu (Arifin, 2012: 65).

Perkembangan penyelenggaraan pendidikan kejuruan hingga saat ini telah

menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Akan tetapi, harus diakui

bahwa dalam penyelenggraannya program pendidikan kejuruan masih

mengalami beberapa kendala, sehingga efektivitasnya masih diragukan,

bahkan eksistensi pendidikan kejuruan sebagai salah satu jalur unggulan

dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM masih dipertanyakan.

Pendidikan kejuruan hingga saat ini masih menghadapi kendala kesepadanan

kualitatif dan kuantitatif. Kesepadanan kualitatif terjadi karena perkembangan

Page 36: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

19

teknologi di industri yang sangat cepat sehingga terjadi kesenjangan

kompetensi yang dimiliki lulusan sekolah menengah kejuruan dengan

kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri, sementara kesepadanan

kuantitatif terjadi karena adanya ketidak seimbangan jumlah lapangan kerja

yang ada dengan jumlah output pendidikan yang mencari pekerjaan.

Pendidikan kejuruan merupakan salah satu jenjang pendidikan pada tingkat

menengah dalam sistem pendidikan dua jalur yang diterapkan di Indonesia

(Arifin, 2012: 66).

Sekolah menengah kejuruan merupakan program strategis untuk

menyediakan tenaga kerja tingkat menengah. Sejalan dengan kebutuhan

untuk mendapatkan SDM yang berkualitas maka pemerintah melalui

sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan pendidikan yang bertujuan

untuk menyiapkan lulusan yang memiliki bekal penunjang bagi

penguasaan keahlian profesi dan bekal kemampuan pengembangan diri

untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

bidang tertentu.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah

dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. SMK

mengarahkan peserta didik dalam suatu ketrampilan atau keahlian.Peserta

didik mendapatkan pendidikan dan pelatihan dibalai latihan dan di dunia

kerja agar mereka mendapatkan engalaman bekerja sesuai bidang jurusan

yang ditekuninya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 3 yang menjelaskan

Page 37: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

20

bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup

mandiri & mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara pesat adalah

sebuah niscaya yang harus direspon secara tepat oleh pendidikan kejuruan,

oleh karenanya berbagai program inovasi lainnya harus diprogramkan baik

dalam bentuk muatan materi pembelajaran maupun penyiapan sarana dan

prasarana (Febrianti, dkk, 2014: 3).

Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada SMK diatur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses. Dalam

peraturan tersebut, proses pembelajaran di SMK harus direncanakan.

Perencanaan tersebut harus dibuktikan dengan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

mengacu pada standar isi (Setiawan, 2016: 62).

Komponen yang terkait dengan mutu pendidikan adalah pertama, kesiapan

dan motivasi siswa. Kedua, kemampuan guru profesional dan kerjasama

dalam organisasi sekolah. Ketiga, kurikulum meliputi relevansi isi dan

operasional proses pembelajarannya. Keempat, sarana dan prasarana meliputi

kecukupan dan keefektifan dalam mendukung proses pembelajaran. Kelima,

partisipasi masyarakat (orang tua, pengguna lulusan dan perguruan tinggi)

dalam pengembangan program-program pendidikan sekolah.

Empat pendekatan yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu

pendidikan yaitu pertama, perbaikan secara terus-menerus (continuous

Page 38: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

21

improvement). Konsep ini mengandung pengertian bahwa pihak pengelola

senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan secara terus-

menerus untuk menjamin semua komponen penyelenggara pendidikan

telah mencapai standar mutu yang telah ditetapkan. Kedua, menentukan

standar mutu (quality assurance). Paham ini digunakan untuk menetapkan

standar-standar mutu dari semua komponen yang bekerja dalam proses

produksi atau transformasi lulusan institusi pendidikan. Pembelajaran

memenuhi karakteristik pendekatan pembelajaran pelajar aktif (student

active learning), pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, pembelajaran

konstruktif, dan pembelajaran tuntas (master learning). Ketiga, perubahan

kultur (change of culture). Konsep ini bertujuan membentuk budaya

organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi

semua komponen organisasi. Keempat, perubahan organisasi (upside-down

organization). Jika visi dan misi, serta tujuan organisasi sudah berubah

atau mengalami perkembangan, maka sangat dimungkinkan terjadinya

perubahan organisasi. Kelima, mempertahankan hubungan dengan

pelanggan (keeping close to the costumer). Karena organisasi pendidikan

menghendaki kepuasan pelanggan, maka perlunya mempertahankan

hubungan baik dengan pelanggan menjadi sangat penting (Suti, 2011: 34).

Strategi pengembangan mutu pendidikan lebih menekankan kepada aspek

yang bersifat administratif dibandingkan dengan aspek yang bersifat

operasional, sehingga keadaan ini menjadikan kekaburan terhadap

pencapaian tujuan pendidikan dan pengembangan mutu pendidikan yang

sebenarnya. Jarangnya program supervisi yang dilakukan oleh Kepala

Page 39: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

22

Sekolah terhadap guru, sehingga pengawasan dan penjaminan mutu layanan

pembelajaran hampir tidak tersentuh. Kondisi tersebut jelas berdampak

terhadap pencapaian dan pengembangan mutu layanan pendidikan.

Penyebab utama (akar masalah) tersebut adalah kurangnya keahlian

manajemen pendidikan yang merefleksikan pada kepemimpinan pendidikan,

baik pada tingkat konsep maupun praktek. Sementara itu, organisasi

pendidikan juga masih menunjukkan kinerja di bawah standar yang

diharapkan stakeholders, yaitu belum memenuhi kualitas dan belum nampak

inisiatif untuk tampil beda dengan tetap menjunjung visi pendidikan secara

umum (Fattah, 2001: 102).

Pemanfaatan teknologi informasi di institusi pendidikan memberikan

pengaruh pada proses bisnisnya seperti sistem pembelajaran, manajemen

sekolah, sistem administrasi dan perencanaan kebijakannya. Sekolah

Menengah Kejuruan dengan karakteristik dan dinamika perubahan

lingkungan organisasi dan perkembangan teknologi, mengharuskan organisasi

mempunyai strategi dalam menyelaraskan bisnis dan teknologi informasi agar

mampu menjaga keberlangsungan proses bisnisnya dalam jangka panjang.

Perancangan arsitektur enterprise adalah kerangka yang digunakan untuk

mewujudkan keselerasan teknologi dan proses bisnis dalam organisasi.

Proses bisnis di sekolah salah satunya adalah Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan (SPMP) yang merupakan kegiatan sistemik dan terpadu yang

dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam mewujudkan standar mutu

pendidikan. Tingkatan acuan penjaminan mutu mencakup SPM (Standar

Page 40: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

23

Pelayanan Minimal), SNP (Standar Nasional Pendidikan) dan Mutu di atas

SNP sesuai dengan Permendiknas No. 63 Tahun 2009 (Fattah, 2012:58).

Kebijakan peningkatan mutu pendidikan nasional berpedoman delapan

SNP sesuai Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yang menyediakan

petunjuk dan acuan untuk mengkaji pencapaian tujuan pendidikan, proses

pendidikan dan bidang yang membutuhkan peningkatan mutu pendidikan.

Delapan (8) SNP yang dimaksudkan meliputi: (1) standar isi, (2) standar

proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga

kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan,

(7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.

Pengembangan teknologi informasi diharapkan dapat membantu

tercapainya standar penjaminan mutu yang ditetapkan oleh pemerintah

yaitu adanya keterpaduan, kehandalan, kesinambungan data dan informasi

antar masing-masing satuan pendidikan dengan instansi induk pada tingkat

Kabupaten, Provinsi, dan Pusat (Wiyana, dkk , 2015: 36).

Upaya yang harus dipersiapkan satuan pendidikan khususnya satuan

pendidikan menengah kejuruan untuk mencapai itu semua adalah dengan

mempersiapkan dokumen. Dokumen-dokumen tersebut yaitu, (1) kebijkan

mutu, (2) dokument tingkat I yaitu pedoman mutu, (3) dokumen tingkat II

yaitu prosedur mutu, (4) dokumen tingkat III yaitu institusi kerja, (5)

dokumen tingkat IV yaitu dokumen pendukung rekaman.

Kebijakan mutu merupakan dokumen yang di buat oleh lembaga atau institusi

yang berisi tentang komitemen manajemen yang diwakili oleh kepala sekolah

Page 41: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

24

dan seluruh jajarannya. Kebijakan mutu harus sesuai dengan tujuan

organisasi. Tujuan tersebut pada umumny tercermin dalam visi dan misi

sekolah. Hal penting yang perlu digarisbawahi berkaitan dengan kebijakan

mutu adalah adanya perbaikan secara terus menerus melalui pencapaian

efektivitas dan efisiensi kerja organisasi.

Pedoman mutu merupakan standar yang harus ditaati oleh pelaksanaan kerja.

Dokumen ini berisi klausul atau aturan-aturan standar yang digunakan untuk

menjalakan prosedur kerja dalam organisasi. Prosedur mutu merupakan

langkah kerja atau alur kerja. Prosedur mutu biasanya dioperasionalkan

dalam bentuk bagan alir dokumen. Institusi kerja merupakan bagian-bagian

dalam struktur organisasi yang memiliki peranan masing-masing sesuai

dengan prosedur kerja. Dokumen yang terakhir adalah dokumen pendukung

rekaman. Dokumen tersebut merupakan bukti fisk keterlaksanaan setip

pekerjaan yang telah dilakukan oleh organisasi (Setiawan, 2016:31).

Mutu merupakan keunggulan dari sebuah produk barang atau jasa yang

dihasilkan melalui proses kerja yang telah terencana dengan baik. Mutu atau

kualitas merupakan tujuan akhir dari sebuah proses panjang yang dilakukan

oleh organisasi. Mutu merupakan jaminan dari sebuah lembaga kepada

pelanggannya. Pelangganlah yang kemudian menentukan apakah lembaga

tersebut mutu produknya (barang atau jasa) baik atau buruk. Adapun mutu

dalam dunia pendidikan merupakan kesesuaian antara kebutuhan pihak-pihak

yang berkepentingan dengan layanan yang diberikan oleh lembaga pendidikan.

Page 42: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

25

Mutu pembelajaran sangat berkitan dengan bagaimana seorang guru

merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengadakan

evaluasi terhadap proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada

hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, siswa

dengan guru, dan siswa dengan siswa dalam suatu kegiatan belajar

mengajar. Mutu pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran di

sekolah dan hasil belajar yang mengikuti kebutuhan dan harapan

stakeholder pendidikan.

Mutu pembelajaran dapat dikatakan sebagai gambaran mengenai baik

buruknya hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran

yang dilaksanakan. Sekolah dianggap bermutu apabila berhasil mencapai

tujuan yang telah dirumuskan oleh sekolah itu sendiri. Mutu pembelajaran

yang baik dapat menentukan baiknya mutu pendidikan, oleh karena itu

mutu pembelajaran merupakan hal pokok yang harus dibenahi dalam

rangka peningkatan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu pembelajaran dapat diartikan dengan standar hasil

penilaian hasil pembelajaran yang ditentukan dengan menggunakan

berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus

dikuasai oleh peserta didik. Indikator untuk mengukur mutu pembelajaran

yang efektif antara lain: efisinsi waktu, optimalisasi sumber belajar,

pelaksanaan evaluasi, dan frekuensi bimbingan belajar (Setiawati,

2018:34).

Page 43: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

26

2.2 Mutu Lulusan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, akreditasi diartikan sebagai

kegiatan penilaian kelayakan program dan atau satuan pendidikan

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria tersebut meliputi standar

isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pada praktiknya, proses

pembelajaran masuk pada standar proses. Dalam standar tersebut proses

pembelajaran dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian hasil

belajar. Oleh sebab itu, apabila proses tersebut dilaksanakan dengan benar

sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan, diharapkan output berupa hasil

belajar siswapun akan meningkat (Setiawan, 2016:36).

Lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri di

masyarakat. Tujuan tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 pasal 26 standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan

menengah kejuruan. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa kompetensi

lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

sesuai dengan kejuruannya (Setiawan, 2016:26).

Indikator keberhasilan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan meliputi (1)

masa tunggu memasuki lapangan kerja kurang dari 2 tahun, (2) terserap pada

Page 44: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

27

lapangan/unit kerja sesuai program keahliannnya, (3) berpotensi untuk

mengembangkan diri hingga tahapan komopetensi keahlian pada unit kerja.

Kompetisi lulusan SMK akan semakin kompleks dalam era globalisasi baik

Asean dan Asia Pasifik (Ulum dan Ismanto, 2017:23).

Pendidikan yang bermutu tidak dapat hanya dilihat dari kualitas lulusannya,

tetapi juga mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu memenuhi

kebutuhan pelanggan sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Pelanggan

dalam hal ini adalah pelanggan internal (tenaga kependidikan) serta

pelanggan eksternal (peserta didik, orangtua, masyarakat dan pemakai

lulusan). Pelanggan utama dalam sekolah adalah siswa yang secara langsung

menerima jasa pendidikan. Sebagai pelanggan utama siswa memiliki

pandangan atau persepsi yang berbeda-beda terhadap pelayanan yang

diberikan oleh pihak sekolah. Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa,

keunggulan bersaing sering diupayakan dalam bentuk pelayanan yang unggul.

Strategi yang tepat dan akurat dalam kualitas layanan merupakan faktor

penting yang mempengaruhi keunggulan bersaing bila direncanakan dan

diimplementasikan dengan tepat (Ulum dan Ismanto, 2017: 31).

Penelitian dari Tyagita dan Padmini (2015), kajian ini bertujuan untuk menganalisa

mutu lulusan SMK di dunia kerja. Hasil analisis menunjukkan, pendidikan

kewirausahaan yang dilaksanakan di sekolah dirasa masih kurang, sehingga banyak

lulusan SMK yang belum mampu berwirausaha, atau mereka mampu berwirausaha

setelah mereka bekerja beberapa tahun di suatu tempat usaha.

Penelitian dari Arifin (2012), bertujuan ingin memperoleh gambaran empirik

tentang kerjasama kemitraan antara SMK dengan dunia industri dalam

Page 45: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

28

perencanaan strategi, implementasi, efektifitas, hasil dan manfaat kerjasama

kemitraan dalam pengembangan sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa

pada umumnya semua SMK di Kota Yogyakarta telah melakukan kerjasama

kemitraan dengan industri pasangan khususnya dalam pelaksanaan program

PKL/PSG. Sebagai wujud dari kerjasama kemitraan dengan dunia industri

SMK telah memiliki skenario pengembangan kerjasama kemitraan yang

dituangkan dalam RIPS, sebagai wujud implementasi manajemen stratejik,

dan kerjasama kemitraan dalam pengembangan sekolah.

2.3 Kemitraan SMK dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri dalam MutuPendidikan SMK

Menurut Rukmana (2006:60), kemitraan mengandung beberapa pengertian: a)

Kerjasama yaitu derajat upaya sesuatu pihak untuk memenuhi keinginan

pihak lain, b) Keteguhan yaitu derajat upaya sesuatu pihak untuk memenuhi

keinginan sendiri, c) Kolaborasi yaitu situasi dimana masingmasing pihak

ingin memenuhi sepenuhnya kepentingan semua pihak, d) Kompromi adalah

situasi dimana masing-masing pihak bersedia mengorbankan sesuatu

sehingga terjadi pembagian beban dan manfaat. Dalam kaitannya dengan

pelaksanaan kemitraan antara dunia usaha dan dunia industri dengan sekolah

kejuruan, banyak kegiatan kemitraan yang dapat dikembangkan oleh program

tersebut, diantaranya: a) Pengelolaan program kegiatan bersama antara

penyelenggara pendidikan dengan lembaga mitra, b) Pemanfaatan sarana

prasarana yang dimiliki oleh lembaga yang bermitra, c) program pendanaan

guna mewujudkan sebuah program yang akan dilaksanakan, d)

Pendayagunaan/penempatan lulusan dari institusi pendidikan ke sektor kerja

atau komoditas yang dibutuhkan oleh lembaga yang menjadi mitra.

Page 46: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

29

Menurut Mulyasa (2012:148), tujuan membangun hubungan dan kerjasama

sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dua dimensi: a) Dimensi

kepentingan sekolah yang meliputi memelihara kalangsungan hidup sekolah,

meningkatkan mutu pendidikan, memperlancar kegiatan belajar mengajar,

dan memperoleh bantuan serta dukungan dari masyrakat dalam rangka

pengembangan program-program sekolah, b) Dimensi kebutuhan masyarakat

tujuan pengelolaan hubungan sekola dengan masuarakat adalah memajukan

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperoleh kemajuan sekolah

dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat, menjamin relevansi

program sekolah dengan kebutuhan masyarakat, dan memperoleh anggota

masyarakat yang terampil serta meningkat kemampuannya.

Istilah kemitraan pada pokoknya seringkali digunakan dalam kaitannya

dengan kerjasama antar lembaga yang akan melakukan suatu kegiatan

kerjasama. Febrianti, dkk (2014: 4), kemitraan (partnership) didefinisikan

sebagai a relationship beetwen individuals or groups that is

characterized by mutual cooperation and responsibility, as for the

achievement of a specified goals. Kemitraan pada dikenal dengan istilah

gotong royong atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual

maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo dalam Febrianti, Ragil dan Sari

(2014: 4), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu,

kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas

atau tujuan tertentu.

Page 47: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

30

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

kemitraan adalah segenap upaya melakukan pengelolaan sumber daya dalam

jalinan kerjasama yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan prinsip

saling membutuhkan dan saling menguntungkan (Febrianti, dkk, 2014: 5).

Lembaga pendidikan khususnya SMK dituntut untuk lebih

mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui kerja sama dengan para

pemangku kepentingan (stakeholder). Kerja sama diperlukan dalam upaya

menumbuh-kembangkan jaringan guna meningkatkan kemampuan

pemanfaatan sumber daya serta penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Hasil konkrit dari kerjasama kemitraan tersebut diharapkan dapat

memberikan manfaat terutama dalam mendukung pelaksanaan program

pendidikan akademik dan profesional. Menurut Ian Smith dan Henrietta

Bernal et, all dalam Arifin (2012: 65), kerjasama kemitraan pada dasarnya

merupakan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh dua belah pihak

atau lebih yang memiliki kedudukan atau tingkatan yang sejajar dan saling

menguntungkan. Kerjasama kemitraan ini dilaksanakan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama.

Sekolah perlu membangun sinergi dengan dunia industri, salah satunya

dengan membuat program kerjasama kemitraan antara Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) dan dunia industri. Jika fungsi-fungsi strategis stake

holder sekolah benar-benar dijalankan, maka kerjasama kemitraan antara

sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan akan saling

Page 48: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

31

menunjang. Kerjasama kemitraan (colaboration partnership) (Arifin,

2012: 65).

Komponen penting dari kerjasama kemitraan (colaboration partnership)

dengan masyarakat agar berhasil dengan baik adalah tim yang bertanggung

jawab, komitment setiap stake holder dan tujuan bersama yang hendak

dicapai. Membangun pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari upaya-

upaya untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi

masyarakat, demikian juga dengan sekolah kejuruan perlu membangun dan

membina jejaring kemitraan dengan pihak-pihak yang terkait (stake holder),

misalnya: lembaga profesi, asosiasi industri lainnya, dunia usaha, industri,

donatur / sponsor, sektor terkait, organisasi masyarakat, dan tokoh

masyarakat.

Pendidikan khususnya SMK ketika menjalin suatu kemitraan dengan

masyarakat maka ia juga harus memberikan dorongan kepada masyarakat.

Kemitraan yang dijalin memiliki prinsip “bekerja bersama” dengan

masyarakat bukan “bekerja untuk” masyarakat, oleh karena itu sekolah

kejuruan perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada

masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat.

Pendidikan kejuruan yang paling sesuai untuk menghadapi tantangan

globalisasi adalah pendidikan yang berorentasi pada dunia industri dengan

penekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang

sesuai. Penyelenggaraan pendidikan di SMK membutuhkan biaya lebih tinggi

dibandingkan dengan SMA terutama untuk biaya praktek. Keterbatasan

Page 49: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

32

anggaran menyebabkan praktek-praktek kerja yang seharusnya dapat

dilakukan dan dialami oleh siswa menjadi terhambat. Pembelajaran di SMK

membutuhkan dukungan dari beberapa pihak terutana DU/DI yang berperan

sebagai pengguna lulusan SMK serta memiliki kemampuan dalam membantu

sekolah agar menyediakan sumberdaya yang diperlukan sekolah dalam proses

praktek kerja industri. Kemitraan seyogyanya dapat menjadi solusi yang tepat

guna mengatasi masalah keterbatasan anggaran dalam penyelenggaraan

praktek-praktek kerja industri.

Penyelenggaraan pendidikan kejuruan bermutu masih mengalami beberapa

kendala kesepadanan kualitatif dan kuantitatif (Sumarno, 2008: 21). Lulusan

belum memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri. Ditambah

dengan ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang ada dengan jumlah

lulusan. Persoalan tersebut semakin menghambat optimalisasi fungsi

pendidikan kejuruan sebagai lembaga yang dapat menghasilkan lulusan yang

lebih siap bekerja dibanding SMA. Persoalan lain yang menjadi masalah

klasik dalam penyelenggaraan pendidikan adalah keterbatasan anggaran.

Perbedaan kemampuan daerah untuk menyediakan anggaran 20% dari APBD

menyebabkan program-program pendidikan tidak dapat dilaksanakan. SMK

memiliki kebutuhan anggaran lebih besar terutama untuk praktek kerja

industri. Fenomena mutu dan kemitraan merupakan isu penting yang

seyogyanya diupayakan pemecahannnya agar kemitraan tidak hanya menjadi

formalitas dan mutu dapat tercapai secara optimal tanpa menambah anggaran.

Mutu dapat ditingkatkan dengan mendorong kemitraan untuk menyediakan

Page 50: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

33

sumber daya yang dibutuhkan. Kesadaran terhadap makna kemitraan ini yang

belum diwujudkan menjadi sebuah sistem yang mengintegrasikan partisipasi,

tindakan maupun kontribusi DU/DI dalam pengelolaan mutu secara

proporsional. Membangun kemitraan yang ditunjang dengan komitmen dan

partisipasi dari kedua belah pihak pada setiap aspek baik perencanaan,

pemanfaatan, serta perbaikan merupakan modal utama dalam pengelolaan

sekolah yang bermutu.

Menurut Haman (2004:23) konsep kemitraan: “A partnership is a business

owned by two or more people, who share in the profits or losses”. Pandangan

tersebut menujukan bahwa secara praktis, kemitraan menjadi alat untuk

memperoleh keuntungan nilai bagi kegua belah pihak. Todd (2007: 5)

menyatakan bahwa School partnerships can be done with students, parents

and industry or professional circles.

Tujuannya kemitraan dilakukan sebagai upaya untuk mendorong

meningkatnya modal manusia. Keterlibatan DU/DI dalam meningkatkan

kompetensi para lulusan merupakan sebuah investasi dalam rangka

mendorong meningkatnya kulitas SDM yang pada akhirnya akan direkrut

oleh DU/DI. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keunggulan

kompetitif. Keberhasilan untuk membangun SDM yang sesuai kebutuhan

Industri memerlukan dukungan sumber daya.

Konsep mutu dalam pendidikan perlu dirumuskan sesuai dengan karakteristik

dan landasan nilai dengan tetap memperhatikan dinamika perubahan terutama

dalam praktek dan pemenuhan tuntutan mutu. Lebih lanjut Alobiedat

Page 51: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

34

(2010:32) bahwa kualitas dalam dunia pendidikan merupakan sejumlah

prosedur yang menggambarkan suatu proses sesuai dengan tujuan.

Mengenai indikator sekolah bermutu Towsend (2003:20) menjelaskan bahwa:

1) sekolah harus memberikan siswa mereka akses kesempatan untuk

memperoleh praktek belajar dengan jenis pengetahuan, kompetensi,

keterampilan dan sikap yang akan mempersiapkan mereka untuk hidup dalam

masyarakat, 2) sekolah harus memiliki kepedulian mempromosikan nilai

keunggulan, prestasi dan standar perilaku yang tinggi dari individu dan

masyarakat, dan dalam semua aspek kegiatan, 3) sekolah harus demokratis,

adil dan memanusiakan siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk

memperoleh nilai-nilai yang sangat penting dalam pengembangan pribadi dan

sosial, 4) sekolah harus mengembangkan rasa kemerdekaan dan nilai siswa

sebagai manusia, memiliki beberapa keyakinan dalam kemampuan mereka

untuk bersikap otonom dan memberikan kontribusi kepada masyarakat

dengan cara yang sesuai, 5) sekolah harus mempersiapkan warga negara masa

depan dengan cara yang tidak akan bertentangan dengan kesehatan dan

stabilitas masyarakat, 6) sekolah harus mempersiapkan siswa agar memiliki

kepedulian serta pengayaan ekonomi budaya di mana para siswa akan

berperan dan bekerja, 7) sekolah-memberikan kontribusi sosial, yang

memungkinkan setiap siswa untuk mendorong kemajuan masyarakat. Artinya

sekolah bermutu tidak hanya berperan untuk menghasilkan siswa yang sesuai

dengan harapan nilai dalam masyarakat. Sekolah bermutu digambarkan

memiliki kontribusi besar bagi masyarakat.

Page 52: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

35

Penerapan mutu dalam lembaga pendidikan memerlukan komitmen dan

prinsip yang harus diterjemahkan dalam tataran praktis manajerial sekolah

dalam rangka memanajemen organisasi demi meningkatkan mutu pendidikan.

Kedelapan prinsip tersebut secara terperinci dijelaskan dalam uraian berikut.

1) Fokus pada Pelanggan, 2) Kepemimpinan, 3) Pelibatan Anggota, 4)

Pendekatan Proses, 5) Pendekatan Sistem pada Manajemen, 6) Perbaikan

Berkesinambungan, 7) Pendekatan Fakta pada Pengambilan Keputusan, 8)

Hubungan yang Saling Menguntungkan dengan Pemasok.

Ttahap perencanaan, belum ada kajian ilmiah bersama yang mengakomodasi

kepentingan akademik SMK dan DU/DI dalam menyusun rencana bersama

yang berbentuk program dan kegiatan peningkatan mutu pendidikan.

Keterlibatan DU/DI dalam perencaan serta penyusunan visi misi dan tujuan

belum optimal, sekolah belum sepenuhnya memahami perencanaan sebagai

sutau proses yang akan menentukan kualitas output dan mempengaruhi

keterlibatan DU/DI.

Kemitraan untuk mencapai mutu masih menyimpan hambatan terutama

dari aspek formal. Hanya beberapa kemitraan dengan DU/DI yang memiliki

MoU. Sekolah tidak memiliki tawar menawar yang tinggi pada saat DU/DI

yang kurang berkomitmen pada upaya peningkatan mutu karena kemitraan

hanya bersifat sukarela. Bentuk monitoring dan evaluasi sebatas pada

pelaksanaan kerja industri tanpa penilaian proses. Keterbatasan sumber daya

manusia dan anggaran menyebabkan monitoring dan evaluasi terhadap unsur

unsur TQM tersebut kurang dilakukan. Permasalahan pada level proses

terutama di sistem belum secara mendalam dikaji sehingga monitoring dan

Page 53: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

36

evaluasi untuk memprediksi output tidak dapat dilakukan secara ilmiah. Hasil

survey kepuasan pelanggan yang dilakukan pada akhir tahun bisa

menimbulkan bias penilaian akibat bentuk survey yang terlalu umum.

Sekolah belum menerapkan kemitraan dengan DU/DI yang mampu

membantu pada kajian peningkatan mutu pada semua level termasuk dalam

level proses. Keterbatasan monitoring dan evaluasi terhadap unsur-unsur

utama TQM menyebabkan tindakan hanya dilakukan pada tingkat operasional

sedangkan pada level sistem seperti pengaruh sistem kompensasi terhadap

komitmen organisasi belum dilakukan. DU/DI belum ditempatkan sebagai

mitra strategis sekolah (Tunggura, 2017:34).

Penelitian dari Azizah dan Khairuddin (2015), tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kemampuan kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama,

meliputi: Program kerjasama SMK; Mekanisme kerjasama SMK dengan DU/DI

untuk meningkatkan kompetensi lulusan; dan Faktor yang mempengaruhi hubungan

kerjasama SMK dengan DU/DI. Hasil penelitian ditemukan: Program SMK yaitu

merumuskan visi dan misi sekolah, penyusunan kurikulum bersama, dan menjalin

kerjasama dengan DU/DI; Mekanisme kerjasama SMK dengan DU/DI tergambar

dari adanya kesepakatan kedua belah pihak dalam bentuk MOU dalam pelaksanaan

prakerin , kerjasama lain adalah guestpeaker, pelaksanaan uji kompetensi, audiensi

dan seminar lainnya; dan faktor yang mempengaruhi hubungan kerjasama SMKN3

dengan DU/DI dalam meningkatkan kompetensi lulusan adalah terlihat dari adanya

keterlibatan dan komitmen bersama tenaga personil sekolah dalam penyusunan

regulasi dan profil sekolah.

Penelitian dari Sukardi dan Hargiyarto (2007), penelitian ini bertujuan untuk

mengungkapkan: peran, strategi, pencapaian tujuan, dan kendala yang

Page 54: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

37

dihadapi bursa kerja khusus yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka

penempatan lulusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bursa Kerja

Khusus di sekolah menengah kejuruan cukup berperan dalam usaha

penempatan lulusan untuk bekerja, hal ini dilaksanakan melalui kegiatan

penyuluhan bimbingan karir, magang di industri, seleksi dan penempatan

lulusan di industri, (2) penempatan lulusan menggunakan strategi rekrutmen

tertutup, yaitu melalui komunikasi langsung dengan perusahaan, baik dalam

hal informasi lowongan, persyaratan, seleksi dan penempatan. (3) Bursa

Kerja Khusus di SMK dapat mencapai tujuan dengan baik, yaitu dapat

menempatkan lulusan untuk bekerja dengan persentase lebih dari 60%.

2.4 Perencanaan

Arikunto dkk (2008:9) menjelaskan perencanaan sebagai berikut.

“Perencanaan sebagai suatu proses mempersiapkan serangkaiankeputusan untuk mengambil tindakan dimasa yang akan datangnyang diarahkan kepada tercapainya proses tujuan-tujuan dengansarana yang optimal.”

Kegiatan awal dari proses manajemen adalah kegiatan merencanakan, yang

sama tujuan dari perencanaan ini adalah sebagai acuan untuk mengerjakan

suatu guna mencapai tujuan organisasi. Menurut Husaini Usman (2009:65-

66) perencanaan adalah sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan

secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Perencanaan ialah kegiatan yang dilakukan dimasa yang akan datang untuk

mencapai tujuan. Dari definisi ini bahwa perencanaan mengandung unsur-

Page 55: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

38

unsur: 1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, 2) adanya proses,

dan 3) hasil yang ingin dicapai.

Perencanaan dalam pengelolaan mutu merupakan proses awal yang

didasarkan pada tujuan untuk meningkatkan mutu. Perencanan tidak dapat

dilepaskan dari visi dan misi. Perencanaan membutuhkan dukungan sumber

daya baik sosial maupun anggaran serta sumber daya manusia. Sub sistem

perencanaan itu sendiri terintegrasi dalam sistem pengelolaan mutu secara

terus menerus. Persoalan utama dalam perencanaan yaitu lemahnya

keterlibatan DU/DI serta keberadaan sumber daya membuat perencanaan

kurang optimal dan kurang didukung oleh hasil analisis terkait kondisi

internal dan eksternal.

Hoch (2011: 51) explained that there are three important aspects in planning,

namely conditions in the field, movement and discipline, as explained that :

“we distinguish planning theory ideas into three arenas formed between each

of three spatial planning domains: ‘field’, ‘movement’ and ‘discipline’.

Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur

untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu.

Perencanaan juga diartikan sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang

tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara

efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses

manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka

segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan

organisasi.

Page 56: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

39

Melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu

melakukan prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran

(budgeting). Prakiraan berfungsi untuk menentukan rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan kedepan oleh organisasi sebagai upaya mencapai tujuan

organisasi. Dalam melakukan prakiraan, haruslah selalu memperhatikan

tujuan organisasi, sumber daya organisasi dan juga melakukan suatu analisis

organisasi untuk tau potensi internal dan eksternal (Sukarna, 2011: 10).

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan,

yakni harus smart. Smart yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas

maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu

idealis. Measurable artinya program kerja organisasi atau rencana harus dapat

diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan

hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan tidak dapat

dilaksanakan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya

yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Time artinya ada batas

waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan.

Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

Setelah merencanakan aktivitas organisasi secara sistematis dan terukur,

maka perlu juga melakukan perencanaan penganggaran untuk pelaksanaan

kegiatan. Prinsip dalam melakukan perencanaan penganggaran,adalah

mengunakan segala sumber daya keuangan secara efesien dan se-efektif

mungkin. Hal ini perlu direncanakan secara serius, agar organisasi tidak

Page 57: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

40

melakukan pemborosan, keuangan, selain itu sekaligus juga melihat sumber-

sumber daya keuangan yang bisa diperoleh dari luar organisasi.

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan :

1. Analisis situasi dan identifikasi masalahMelakukan analisa dan identifikasi terhadap situasi organisasi denganmemperhatikan tujuan organisasi. dalam melakukan analisa situasidapat menggunakan teknik analisis SWOT

2. Menentukan skala prioritasSetelah dianalisa dan mengidentifikasi masalah, maka perlu dilakukanpenentuan skala prioritas terhadap pelaksanaan kegiatan. Hal ini agarkebutuhan organisasi yang mendesak didahulukan untuk menjaminkeberlangsungan organisasi

3. Menentukan tujuan programAgar pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi akan mengarah padapencapaian tujuan organisasi, maka dibutuhkan penentuan tujuanprogram, sehingga nantinya pelaksanaan program dapat diukurcapaiannya.

4. Menyusun rencana kerja operasional (termasuk didalamnya menyusunanggaran).

2.5 Pengorganisasian

Kegiatan selanjutnya setelah merencanakan adalah mengorganisasikan,

yaitu kegiatan mengatur proses seluruh komponen yang ada dalam

organisasi. Menurut Mulyono (2008: 27) pengorganisaisan adalah

menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personalia, sehingga

mereka dapat bekerjasama secara efisien dan memperoleh keputusan

pribadi dalam melaksanakan tugas dalam situasi lingkungan yang guna

mencapai tujuan dan sasaran tertentu.

Pengorganisasian menurut Usman (2009: 146) adalah 1) penentuan sumber

daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2)

proses perencanaan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat

Page 58: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

41

membawa hal-hal tersebut kearah tujuan, 3) penugasan tanggung jawab

tertentu, 4) cara manajer membagi tugas yang harus dilaksanakan dalam

departemen dan mendelegasikan wewenang untuk mengerjakan tugas

tersebut.

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada

orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi

SDM yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini

merupakan keseluruhan proses memilih orang-orang serta

mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang

itu dalam organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat

menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi. Menurut Terry,

the task of organizing is to harmonize different groups of people, bring

together a variety of interests and make use of all abilities in a particular

direction.

Pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf)

dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat penting dalam

pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat yang

tepat dalam organisasi, maka kelangsungan aktivitas organisasi tersebut akan

terjamin. Fungsi pemimpin disini adalah mampu menempatkan the right man

in the right place. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi SDM

yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda

organisasi. Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka

Page 59: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

42

perlu juga mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut

agar bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.

Langkah-langkah Pengorganisasian :

1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh

staff tentang tujuan organisasi yang harus dicapai)

2. Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-

orang yang berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada

posisi strategis yang kosong, karena akan berpengaruh pada keseluruan

pencapaian organisasi)

3. Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para

staff, serta punishment dan reward yang diterima. Selain itu juga

menjelaskan tentang garis koordinasi dan sinergitas dalam organisasi,

sehingga seluruh posisi dipadukan untuk menuju tujuan organisasi)

4. Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang

sesuai dengan tugas dan fungsi tiap-tiap staff)

2.6 Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang

sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan

setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa

diartikan penerapan. Menurut Nurdin Usman (2002:70) mengemukakan

pelaksanaan sebagai evaluasi bahwa Pelaksanaan adalah perluasan aktivitas

yang saling menyesuaikan.

Page 60: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

43

Menurut Adullah (1987:40) Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-

usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan

kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi

segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan,

dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus

dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program

atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan,

langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi

kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula.

Pengertian yang dikemukakan di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan

bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah ditetapkan

oleh pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di lapangan

maupun di luar lapangan, yang mana dalam kegiatannya melibatkan beberapa

unsur disertai dengan usaha-usaha dan didukung oleh alat-alat penunjang.

Actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja

agar mencapai tujuan organisasi.

Dalam mengimplementasikan aktivitas organisasi, pelaku organisasi harus:

1. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,

2. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka

sendiri,

3. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting

atau mendesak,

4. Tugas yang diberikan cukup relevan,

5. Hubungan harmonis antar rekan kerja.

Page 61: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

44

Actuating meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni

gaya memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi

dan sumber daya organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program

dan organisasi. Sedangkan koordinasi yakni suatu aktivitas membawa

orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang

harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan

terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam

bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan.

Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk

bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan.

Pekerjaan memimpin meliputi lima kegiatan yaitu :

1. Mengambil keputusan

2. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara pemimpin

dan bawahan

3. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya

mereka bertindak

4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat

5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka

terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan

Pemimpin ada kegiatan direction (perintah) dan motivasi. Perintah adalah

petunjuk atau penjelasan kerja, serta pertimbangan dan bimbingan, terdapat

para pelaku organisasi yang terlibat, baik secara struktural maupun

fungsional, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Dalam

Page 62: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

45

pelaksanaannya direction (perintah) seringkali dilakukan bersamaan dengan

controlling. Jika perintah yang disampaikan pemimpin sesuai dengan

kemauan dan kemampuan dari staff, maka staff pun akan termotivasi untuk

memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatan organisasi.

Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan staff sebagai

rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan) apabila staff bekerja

secara baik.

Tujuan Actuating (Penggerakan) adalah :

Menciptakan kerjasama yang lebih efisien

Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf

Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan

Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan

prestasi kerja staf

Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

2.7 Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses sistemik untuk mengetahui tingkat keberhasilan

suatu program. Dalam bidang pendidikan, Tyler (1950) mengatakan bahwa

evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan

sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah

tercapai. Proses evaluasi bukan sekedar untuk mengukur sejauh mana tujuan

tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.

Evaluasi memerlukan desain studi atau penelitian, dan terkadang

membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Evaluasi

Page 63: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

46

melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu.Kaitan dan

perbedaan monitoring dan evaluasi.

Proses controlling meliputi :

1. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,

2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan

melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang

dimiliki,

3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.

Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal

(rencana) kegiatan tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian

keberhasilannya,

4. Melakukan tindakan perbaikan.

Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan,

5. Meninjau dan menganalisis ulang rencana.

Kembali membuat rencana baru jika terjadi penyimpangan. Namun jika

hasilnya sesuai dengan tujuan program, maka perlu dibuatkan rencana

lanjutan untuk melanjutkan program yang berhasil tersebut, sehingga tujuan

organisasi semakin dekat untuk dicapai.

Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan atau

program. Dalam melakukan evaluasi haruslah menyeluruh, mencakup capaian

tujuan kegiatan, kinerja staff, pengetahuan staff, efektifitas dan efesiensi

penganggaran dan proses kegiatan. Sedangkan pelaporan merupakan

penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau pemberian keterangan

Page 64: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

47

mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada

pemimpin yang lebih tinggi.

Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat agar

tidak melakukan penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Untuk itu

controlling haruslah dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan standar

organisasi, sehingga pelaku-pelaku organisasi tetap bekerja secara maksimal

dan fokus pada pencapaian tujuan organisasi.

2.7 Penelitian Relevan

1. Penelitian dari Tyagita dan Padmini (2015), kajian ini bertujuan untuk

menganalisa mutu lulusan SMK di dunia kerja. Hasil analisis menunjukkan,

pendidikan kewirausahaan yang dilaksanakan di sekolah dirasa masih kurang,

sehingga banyak lulusan SMK yang belum mampu berwirausaha, atau mereka

mampu berwirausaha setelah mereka bekerja beberapa tahun di suatu tempat

usaha.

2. Penelitian dari Arifin (2012), bertujuan ingin memperoleh gambaran

empirik tentang kerjasama kemitraan antara SMK dengan dunia industri

dalam perencanaan strategi, implementasi, efektifitas, hasil dan manfaat

kerjasama kemitraan dalam pengembangan sekolah. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pada umumnya semua SMK di Kota Yogyakarta telah

melakukan kerjasama kemitraan dengan industri pasangan khususnya

dalam pelaksanaan program PKL/PSG. Sebagai wujud dari kerjasama

kemitraan dengan dunia industri SMK telah memiliki skenario

pengembangan kerjasama kemitraan yang dituangkan dalam RIPS,

Page 65: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

48

sebagai wujud implementasi manajemen stratejik, dan kerjasama

kemitraan dalam pengembangan sekolah.

3. Penelitian dari Azizah dan Khairuddin (2015), tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kemampuan kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama,

meliputi: Program kerjasama SMK; Mekanisme kerjasama SMK dengan DU/DI

untuk meningkatkan kompetensi lulusan; dan Faktor yang mempengaruhi

hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI. Hasil penelitian ditemukan: Program

SMK yaitu merumuskan visi dan misi sekolah, penyusunan kurikulum bersama,

dan menjalin kerjasama dengan DU/DI; Mekanisme kerjasama SMK dengan

DU/DI tergambar dari adanya kesepakatan kedua belah pihak dalam bentuk

MOU dalam pelaksanaan prakerin , kerjasama lain adalah guestpeaker,

pelaksanaan uji kompetensi, audiensi dan seminar lainnya; dan faktor yang

mempengaruhi hubungan kerjasama SMKN3 dengan DU/DI dalam

meningkatkan kompetensi lulusan adalah terlihat dari adanya keterlibatan dan

komitmen bersama tenaga personil sekolah dalam penyusunan regulasi dan profil

sekolah.

4. Penelitian dari Sukardi dan Hargiyarto (2007), penelitian ini bertujuan

untuk mengungkapkan: peran, strategi, pencapaian tujuan, dan kendala

yang dihadapi bursa kerja khusus yang dilakukan oleh sekolah dalam

rangka penempatan lulusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)

Bursa Kerja Khusus di sekolah menengah kejuruan cukup berperan dalam

usaha penempatan lulusan untuk bekerja, hal ini dilaksanakan melalui

kegiatan penyuluhan bimbingan karir, magang di industri, seleksi dan

penempatan lulusan di industri, (2) penempatan lulusan menggunakan

strategi rekrutmen tertutup, yaitu melalui komunikasi langsung dengan

Page 66: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

49

perusahaan, baik dalam hal informasi lowongan, persyaratan, seleksi dan

penempatan. (3) Bursa Kerja Khusus di SMK dapat mencapai tujuan

dengan baik, yaitu dapat menempatkan lulusan untuk bekerja dengan

persentase lebih dari 60%.

2.8 Kerangka Pikir

Pendidikan kejuruan kerjasama yang dibangun dengan dunia industri

merupakan suatu hal yang sangat tepat khususnya dalam mengembangkan

resources. Adanya kerjasama antara pendidikan kejuruan dan industri

diharapkan terdapat pemanfaatan fasilitas. Kerjasama yang dibangun antara

sekolah kejuruan dengan industri, oleh karenanya kedua belah pihak harus

dapat bersinergi dalam mencapai tujuan bersama. Bentuk pendekatan yang

bisa dilakukan antara dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri berupa

pendekatan kerjasama kemitraan. Bentuk kerjasama antara dunia pendidikan

dengan dunia industri dapat dikembangkan melalui lingkungan sekolah dalam

rangka memanfaatkan dan memberdayakan semua potensi dan sumberdaya

yang dimiliki di sekitar sekolah.

Manjamen yang baik bergantung dari input dan proses yang baik demikian

juga input pada SMK yang meliputi kepala sekolah, guru, staf tata usaha,

siswa dan sarana prasarana serta komite sekolah. Di dalam kemitraan SMK

dengan dunia usaha atau industri ada beberapa proses yang harus

dilakukan diantaranya yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

dan evaluasi. Disaat proses berlangsung terdapat beberapa faktor

pendukung yaitu komite sekolah, orang tua, dan partisipasi masyarakat.

Page 67: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

50

Selain itu ada juga faktor penghambatnya yaitu anak didik, pendidik, dana

dan sarana prasarana serta partisipasi masyarakat. Setelah melaksanakan

beberapa tahap dari proses diatas diharapkan dapat menghasilkan output

yang baik yang dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh Sekolah

Menengah Kejuruan. Berikut kerangka pikir yang dijabarkan dalam

beberapa hal di bawah ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

KemitraanSMK dengandunia usahadan industri

- Perencanaan- Pengorganisasian- Pelaksanaan- Evaluasi

- Mutu SMK- Bekerja- Melanjutkan- Wiraswasta

Regulasi UUsidiknas SMK

- Komite sekolah- Orang tua

PROSES OUTPUTINPUT

Page 68: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

51

III. METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian

Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah Manajemen Kemitraan SMK

dengan Dunia Usaha dan Industri di SMKN 1 Baradatu. Peneiliti akan

melakukan penelitian di SMKN 1 Baradatu Way Kanan, alamat sekolah Jln.

Raya Lintas Sumatera, Kelurahan Cugah, Kecamatan Baradatu, Kabupaten

Way Kanan. Pelaksanaan penelitian di mulai dari September sampai

Desember 2018.

3.2 Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Dalam

metode fenomenologi, peneliti berupaya menemukan fenomena-fenomena

yang tampak, peristiwa yang didasarkan pada pemahaman subyek dari

sudut pandang peneliti sendiri dan terkait oleh isu teoritik ( Bogdan dan

Biklen, 1998). Pendekatan penelitian ditinjau dari segi tujuan, maka

penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang antara lain telah di rumuskan pada

pertanyaan penelitian. Menurut Moloeng (2014: 6) penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subyek penelitian.

Page 69: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

52

Rancangan penelitian yang digunakan dalam peneliti ini adalah deskriptif

kualitatif. Menurut Sugiyono (2013:231), bahwa penelitian deskriptif

kualitatif yaitu data yang terkumpul berbentuk kata atau gambar, tidak

mementingkan angka, tetapi lebih pada proses. Penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang dilakukan secara cermat, mendalam dan rinci

sehingga dapat mengumpulkan data yang lengkap dan dapat menghasilkan

informasi yang menunjukkan kualitas sesuatu, hasil penelitiannya hanya

berlaku bagi wilayah yang diteliti. Penelitian deskriptif kualitatif

merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena,

variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan

menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan

menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi,

sikap serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan dua

keadaan/lebih, hubungan antar variabel, perbedaan antara fakta, pengaruh

terhadap suatu kondisi, dan lain-lain.

3.3 Kehadiran Peneliti

Penelitian ini mendapatkan data yang valid dan objektif terhadap apa yang

diteliti maka kehadiran peneliti dilapangan dalam penelitian kualitatif

mutlak diperlukan. Tujuan kehadiran peneliti dilapangan adalah untuk

mengamati secara langsung kegiatan yang berlangsung, fenomena sosial

dan gejala psikis yang terjadi di sekolah.

Page 70: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

53

Peneliti melakuakan observasi di lingkungan sekolah pada tanggal 31 Juni

2018 untuk mengetahui kondisi lingkungan sekolah, kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru, peneliti melakukan

observasi dengan didampingi guru dan kepala sekolah. Peneliti melakukan

penelitian tanggal 23 Oktober 2018, wawancara dengan kepala sekolah

untuk mengetahui visi, misi, tujuan sekolah dan POAC. Hasil wawancara

dengan kepala sekolah, perkembangan sekolah sangat baik dan pekerjaan

kepala sekolah sering di bantu oleh guru dan staf untuk menjalani POAC.

Peneliti melakukan wawancara dengan Bidang keahlian pada tanggal 24

Oktober 2018 dan dilakukan di ruang tamu SMKN 1 Baradatu, hasil yang

diperoleh yaitu bidang keahlian melakukan fungsi manajemen sekolah

dengan baik, bekerja sama dengan kemitraan dan siswa melakukan

prakerin dengan kemitraan yang sudah bekerja sama dengan sekolah.

Peneliti melakukan wawancara dengan wakakurikulum pada tanggal 23

Oktober dan 8, 24 November, diperoleh bahwa sekolah melakukan skala

prioritas terhadap pelaksanaan kegiatan dengan analisis SWOT.

Peneliti melakukan wawancara dengan guru pada tanggal 23,24,25

Oktober dan 1 Desember, hasil yang diperoleh guru melakukan KBM

sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan, guru mendampingi

siswa ketika melakukan prakerin. Peneliti melakukan wawancara dengan

siswa pada tanggal 25 Oktober dan 1 Desember 2018, diperoleh bahwa

siswa yang melakukan prakerin dituntut untuk proaktif agar ilmu yang

diperoleh bermanfaat di lapangan kerja. Peneliti melakukan wawancara

dengan alumni pada tanggal 31 Oktober 2018, hasil yang diperoleh bahwa

Page 71: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

54

alumni mendapatkan pekerjaan sesuai bidang keahliannya yang diperoleh

selama sekolah di SMK. Peneliti melakukan wawancara dengan dudi pada

tangga 31 Oktober 2018, hasil yang diperoleh bahwa dudi melakukan

kemitraan dengan SMK dan dudi akan selalu memberi pengarahan siswa

ketika prakerin di tempat dudi.

3.4 Sumber Data Penelitian

Mutu penelitian dan hasil penelitian Menurut Sugiyono (2010:193),

dapat di pengaruhi oleh dua hal, yaitu kualitas instrument

penelitian dan kualitas pengumpulan data, adapun data yang akan digunakan

dalam penelitian ini agar diperoleh hasil penelitian yang valid, akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, maka data penelitian akan di bagi

menjadi 2 bagian, yaitu (1) sumber data primer yaitu data yang diambil

langsung diambil dari informan. (2) sumber data sekunder. Sumber data

primer diantaranya kepala sekolah, wakakurikulum, bidang keahlian, guru,

siswa, alumni dan du/di. Menurut Moleong (2014:42), data sekunder adalah

data yang bersumber dari dokumen dan foto yang dapat digunakan sebagai

pelengkap data primer. Karakteristik data sekunder berupa tulisan, gambar

atau foto.

Sumber data penelitian dalam penelitian ini ditentukan dengan Purposive

Sampling, melalui informan kepala sekolah, wakakurikulum, bidang

keahlian, guru, siswa, alumni, dan dudi. Kuncinya didapatkan informasi

berupa data-data penelitian yang sangat diperlukan sesuai kebutuhan

penelitian. Peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui dan dapat

Page 72: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

55

dipercaya untuk menjadi sumber data yang akurat dan mengetahui

masalahnya secara mendalam, kemudian dikembangkan dengan informan

lain melalui Snowball dalam penentuan informan selanjutnya sehingga

jumlah data yang akan didapat semakin banyak dan lengkap.

Tabel 3.1. Informan Penelitian

No Sumber Data Kode Jumlah1 Kepala Sekolah Ks 12 Waka kurikulum Wk 13 Bidang keahlian Bk 34 Guru Gr 35 Siswa Sw 36 Alumni Al 37 Du/Di Dd 3

Jumlah 17

Tabel 3.2. Kode penelitian

Teknik Pengumpulan data Kode

1. Observasi2. Wawancara3. Dokumentasi

OWD

Menurut Miles dan Huberman (2014: 20), Pemberian kode sangat

diperlukan untuk memudahkan pelacakan data secara bolak-balik. Secara

rinci pengkodean dibuat berdasarkan pada teknik pengumpulan data dan

informasi.

Pada sumber data kepala sekolah diberi kode Ks, wakakurikulum diberi

kode Wk, bidang keahlian diberi kode Bk, guru diberi kode Gr, siswa

diberi kode Sw, alumni diberi kode Al, dan du/di diberi kode Dd.

Page 73: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

56

Teknik pengumpulan data untuk observasi diberi kode O, wawancara

diberi kode W, dan dokumentasi diberi kode D.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan semua kegiatan penelitian dalam mencari

dan mengumpulkan data selama penelitian ini. Peneliti menggunakan tiga

teknik, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Berikut merupakan

rincian dari teknik tersebut.

3.5.1 Observasi (pengamatan lapangan)

Menurut Afifudin dan Saebani (2009:134), observasi adalah pengamatan

dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam

suatu gejala dalam objek penelitian.

Penulis menyimpulkan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan

data yang menggunakan pengamatan jenis objek penelitian. Adapun dalam

penelitian ini penulis menggunakan jenis observasi terus terang dan

tersamarkan dimana penelitian terkadang mengatakan pada informan

bahwa dia melakukan penelitian akan tetapi terkadang tidak mengatakan

pada informan.

Peneliti melakukan observasi terhadap program mutu pendidikan yang ada di

sekolah menengah kejuruan, hasil kemitraan dalam pengembangan sekolah,

manfaat kemitraan untuk meningkatkan mutu hasil belajar dan upaya sekolah

menghadapi kendala dalam kemitraan. Data yang diperoleh disesuaikan

dengan rancangan checklist yang telah dibuat oleh peneliti, apabila ada data

Page 74: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

57

yang tidak ada dalam checklist maka data akan dicatat di buku catatan

lapangan yang dibawa peneliti.

Mengatasi kekurangan yang terjadi selama penelitian berlangsung, peneliti

akan memanfaatkan alat bantu observasi seperti camera video, menetapkan

definisi operasional, menetapkan parameter yang jelas, melibatkan observasi

yang lebih sebagai pelengkap, dan mengupayakan agar subjek yang sedang

diobservasi tidak tahu bahwa ia sedang diobservasi.

Hal-hal yang perlu untuk diobservasi dalam penelitian ini

diantaranya,informan kunci pada penelitian ini adalah Pengurus Bursa Kerja

Khusus SMK, didasarkan pada banyaknya dari Kemitraan yang dipegang

oleh BKK. BKK sebagai informan kunci didasarkan pada pengamatan

peneliti terhadap proses Kemitraan atau kegiatan yang dilakukan secara rutin

yang dilakukan serta pengetahuan yang mendalam pada bidang Kemitraan.

Sedangkan wakil hubungan industry sebagai Informan Pendukung 1

dikarenakan memiliki tanggung jawab terhadap proses Kemitraan SMK

dengan Dunia Usaha/ Industri, dan Kepala Program Studi sebagai Informan

Pendukung 2 dikarenakan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengelola

jurusan yang memfasilitasi peserta didik dalam proses kegiatan belajar

mengajar. Berikut tabel pedoman observasi yang akan dilakukan oleh

peneliti:

Page 75: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

58

Tabel 3.3. Observasi penelitian

Ragam Situasi yang di amati KeteranganKeadaan fisik dan Lingkungan Sekolah:Suasana lingkungan SMK

a) Ruang kelas beserta saranaprasarana

b) Suasana kegiatan belajar siswa

Suasana Proses Belajar Mengajara) PBM oleh guru bidang studib) Kegiatan kokurikuler dan ekstra

kurikuler

Kegiatan Lainnyaa) Manajemen kepala sekolah dalam

pembagian tugas dan fungsiwaka, pembina, wali kelas, BK,untuk meningkatkan layanan danmutu sekolah

b) Pengembangan profesionalpendidik dan tenagakependidikan

c) Pengembangan diri siswad) Sistem Informasi Sekolahe) Komunikasi dan partisipasi

masyarakat

Kegiatan yang perludan penting agardiambilfoto/gambarnya,

Jika ada kegiatanyang terlewatdiganti denganwawancara

Sumber: Dokumen Peneliti

3.5.2 Wawancara

Menurut Sugiyono (2010:317-318), wawancara terbagi menjadi tiga macam,

yaitu

(a) wawancara berstruktur yaitu wawancara dimana peneliti telah

mengetahui pasti informasi yang akan diperoleh dan peneliti telah

menyiapkan rangkaian pertanyaan untuk wawancara.

(b) wawancara tak terstruktur adalah wawancara dimana peneliti tidak

menyiapkan panduan wawancara dan lebih bersifat bebas.

Page 76: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

59

(c) wawancara semi terstruktur merupakan paduan antara wawancara

terstruktur dan tak terstruktur, peneliti melakukan wawancara lebih bebas

namun peneliti juga menyiapkan panduan wawancara. Berdasarkan

pernyataan tersebut bahwa wawancara merupakan salah satu alat

pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan dialog dengan

narasumber untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian.

Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara semi

terstruktur, peneliti menyiapkan daftar pertanyaan yang merupakan

pertanyaan mengenai kemitraan SMK dengan dunia usaha untuk

meningkatkan mutu hasil belajar, dan apabila saat melakukan wawancara

ada hal-hal yang dirasa peneliti kurang mendalam maka peneliti dapat

menggunakan informasi yang lebih mendalam.

Peneliti menentukan informan yang diwawancarai, selanjutnya peneliti

melakukan wawancara kepada informan disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian. Mengatasi permasalahan selama melakukan wawancara.

Peneliti menggunakan perekam data berupa lembar catatan lapangan dan

handphone sebagai alat bantu untuk foto. Setelah selesai melakukan

wawancara, peneliti mencatat pada buku catatan lapangan dan menganalisa

hasil wawancara serta memilah-milah data yang telah diperoleh.

Berikut tabel pedoman wawancara yang akan dilakukan oleh peneliti:

Page 77: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

60

Tabel 3.4. Kisi-kisi wawancara

Sub Fokus Indikator Pertanyaan Informan

PerencanaankemitraanSMK denganduniausaha/industriuntukmeningkatkanmutu lulusanSMK

Analisissituasi danidentifikasimasalah

1. Bagaimana melakukan analisamasalah terhadap tujuansekolah

Ks, Wk,Bk.I,

2. Bagaimana identifikasimasalah denganmemperhatikan tujuan sekolah

Ks, Wk,Gr.I

Menentukanskalaprioritas

3. Apakah perlu dilakukanpenentuan skala prioritasterhadap pelaksanaan kegiatan

Gr.II, Wk,Bk.II

4. Bagaimana cara menentukanskala prioritas terhadappelaksanaan kegiatan

Gr.III,Wk, Bk.III

Menentukantujuanprogram

5. Bagaimana penentuan tujuanprogram, sehingga nantinyapelaksanaan program dapat diukur capaiannya

Ks, Wk,Bk.I,

6. Apa saja yang dilakukan untukperencanaan kemitraan dalamprakerin SMK

Ks, Wk,Bk.II

Menyusunrencanakerjaoperasional

7. Bagaimana menyusun rencanakerja operasional, termasukmenyusun anggaran, danmenyusun rencana programprakrin siswa

Gr.III,Wk, Bk.II

8. Bagaimana keterlibatan Dudiserta keberadaan sumber dayadalam membuat perencanaan

Gr.II, Wk,Dd.I

Pengorganisasian kemitraanSMK denganduniausaha/industriuntukmeningkatkanmutu lulusanSMK

Tujuanorganisasiharusdipahamioleh staf

9. Bagaimana menentukansumber daya dan kegiatanyang dibutuhkan untukmencapai tujuan sekolah

Ks, Wk,Gr.III

10. Apakah tujuan organisasisudah dipahami oleh seluruhstaf

Ks, Wk,Gr.I

Mendistribusi pekerjaanke staff

11. Apakah sudah mendistribusipekerjaan ke staff secara jelas

Ks, Wk,Gr.II

12. Apa saja yang dilakukan untuk Ks, Wk,

Page 78: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

61

secara jelas pengorganisasian dengankemitraan SMK ketikaprakerin

Bk.III

Menentukanproseduralstaf

13. Bagaimana menentukanprosedural staff ataumenentukan cara kerja danevaluasi

Wk, Bk.I,Gr.III

14. Bagaimana prosespengorganisasian kemitraandengan Dudi

Ks, Wk,Dd.II

Mendelegasikanwewenang

15. Apakah sudah memberikanwewenang seseaui dengantugas guru untukpendampingan prakerin

Wk, Bk.II,Gr.III

16. Apakah memberikanwewenang kepada siswa untuktempat prakerin siswa

Wk,Bk.III,Sw.I

Pelaksanaan/implementasikemitraanSMK denganduniausaha/industriuntukmeningkatkanmutu lulusanSMK

Menciptakan kerjasamayang lebihefisien

17. Apakah sudah menciptakankerjasama yang efisien dengandudi

Ks. Wk,Dd.III

18. Apakah pelaksanaan prakerinsudah efesien

Wk, Gr.II,Sw.II

Mengembangkankemampuandanketerampilan staf

19. Bagaimana kemampuanketrampilan untuk staf yangikut terlibat dengan programprakerin

Wk, Bk.II,Gr.III

20. Bagaimana perkembanganketerampilan yang dilaksanakan oleh siswa ketikaprakerin

Bk.III,Gr.I,Sw.III

Menumbuhkan rasamemilikidanmenyukaipekerjaan

21. Apakah dudi menyukai saatmelakukan kemitraan denganSMK

Ks, Wk,Dd.I,

22. Ketika siswa melakukanprakerin, apakah siswamenyukai pekerjaanlapangannya

Gr.I,Sw.II, Al.I

Mengusahakan suasanalingkungankerja yangmeningkatk

23. Apakah suasana lingkunganprakerin siswa dapatmemberikan motivasi danprestasi siswa

Gr.II,Sw.III,Dd.III

24. Bagaimana motivasi dan BkII, Gr.I,

Page 79: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

62

an motivasidan prestasikerja staf

prestasi staf ketikamendampingi siswa saatprakerin

Sw.I

Membuatorganisasiberkembangsecaradinamis

25. Bagaimana perkembangansiswa setelah melakukanprakerin

Wk, Gr.II,Sw.II

26. Bagaimana perkembanganmutu siswa setelah melakukanprakerin

Ks, Bk.III,Gr.III

EvaluasikemitraanSMK denganduniausaha/industriuntukmeningkatkanmutu lulusanSMK

Menentukanstandar yangakandigunakansebagaidasarpengendalian

27. Bagaimana menetukan standaryang digunakan untukmenentukan mutu siswa

Ks, Wk,Gr.I

28. Bagaimana mutu sekolahsetelah melakukan kemitraan

Ks, Wk,Bk.I

Mengukurpelaksanaanatau hasilyang sudahdicapai

29. Bagaimana mengukur hasilyang telah dicapai siswasetelah melaksanakanprakerin? Bagaimana dudimetahui bahwa siswa telahmencapai hasil prakerin

Bk.II,Gr.II, Dd.I

30. Bagaimana mengetahuitercapainya keberhasilanalumni tentang pelaksanaanprakerin yang pernahdilakukan? Bagaimanamanfaatnya untuk duniakerjanya

Ks, Wk,Al.II

Membandingkanpelaksanaanatau hasildenganstandar

31. Bagaimana membandingkanhasil capaian prakerin siswasatu dengan yang lain

Wk, Bk.I,Gr.III

32. Apakah siswa yang mengikutiprakerin sudah mencapai hasilsesuai standar yang telahditentukan

Ks, Wk,Gr.II

Melakukantindakanperbaikan

33. Apakah ada perbaikan jika adasiswa yang melum mencapaistandar

Bk.III,Gr.I,Sw.III

34. Bagaimana cara dudimelakukan perbaikan jika adasiswa yang belum mencapaistandar

Wk,Gr.III,Dd.II

Page 80: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

63

Meninjaudanmenganalisis ulangrencana

35. Apa kendala dalam kemitraandan solusi menghadapinya

Gr.I,Bk.II,Dd.II

36. Bagaimana meninjaukeberhasilan mutu alumnisetelah lulus

GrII,Bk.III,Al.III

Sumber: Dokumen Peneliti

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai sesuatu hal atau variable berupa catatan, transkip, buku, agenda

dan sebagainya. Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti dokumen kemitraan dan

sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak

bisa diungkap oleh metode lainnya. Dokumentasi digunakan untuk

melengkapi dan menguatkan data observasi dan wawancara.

Pada penelitian kualitatif sebagian besar data diperoleh dari sumber

manusia melalui teknik utama wawancara dan pengamatan berperanserta

yang dikenal dengan metode interaktif, tetapi data dapat juga diperoleh

dari sumber data bukan manusia yang biasanya berupa dokumentasi.

Menurut Moleong (2014:161), dokumentasi sudah lama digunakan dalam

penelitian sebagai sumber data dpat dimanfaatkna untuk menguji,

menafsirkan bahkan untuk meramaikan. Berikut tabel dokumen yang akan

melengkapi hasil peneliti:

Page 81: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

64

Tabel 3.5. Dokumen

No Jenis Dokumen

1 Data ketenagaan Data siswa Data Guru

2 Sarana dan prasarana Denah lokasi sekolah Gedung KBM Ruang Kepala sekolah, guru,

dan staf3 Organisasi Sekolah4 Profil sekolah

Sumber: Dokumen peneliti

3.6 Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman (2014: 20), teknik analisis data dilakukan

secara interaktif melalui proses data collection, data display, conclutions

drawing/verifying dan data reduction. Secara operasional transkrip

wawancara dibaca secara berulang-ulang untuk dipilih yang terkait dengan

fokus penelitian dan diberi kode berdasarkan subfokus penelitian dan

sumbernya. Pemberian kode sangat diperlukan untuk memudahkan pelacakan

data secara bolak-balik. Pengkodean dibuat berdasarkan pada teknik

pengumpulan data dan informasi.

Analisis data dalam penelitian manajemen kemitraan SMK dengan dunia

usaha dan industri dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan, pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Analisis data penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan

untuk menjawab rumusan masalah mengenai manajemen kemitraan SMK

dengan dunia usaha dan industri. Berikut analisis data dilakukan secara

Page 82: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

65

interaktif melalui proses data collection, data display, conclutions

drawing/verifying dan data reduction.

3.6.1 Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dokumentasi dan sebagainya.

3.6.2 Reduksi Data (Data Reduction)

Kondensasi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan,

mengabstrakkan, dan atau mentransformasikan data yang mendekati

keseluruhan bagian dari catatan-catatan lapangan secara tertulis, transkip

wawancara, dokumen-dokumen, dan materi-materi empiris lainnya.

3.6.3 Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data adalah sebuah pengorganisasian, penyatuan dari

informasiyang memungkinkan penyimpulan dan aksi. Penyajian data

membantu dalam memahami apa yang terjadi dan untuk melakukan sesuatu,

termasuk analisis yang lebih mendalam atau mengambil aksi berdasarkan

pemahaman.

3.6.4 Penarikan Kesimpulan (Conclutions Drawing)

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis

kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan penjelasan,

konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi.

Page 83: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

66

Kesimpulan-kesimpulan “final” mungkin tidak muncul sampai

pengumpulan data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan

catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian

ulang yang digunakan, dan kecakapan peneliti.

Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data model Miles,Hubberman ( 2014:33 )

Setelah seluruh data terkumpul, peneliti meninggalkan lapangan dan mulai

membaca, memahami dan menganalisis lebih lanjut secara intensif. Langkah-

langkah yang dilakukan peneliti dalam analisis data yaitu:

Pertama, data collection. Proses ini dilakukan dengan mengumpulkan data-

data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi yang terkait dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Kedua, data reduction. Proses ini dilakukan dengan memilih, memfokuskan

dan mengubah data yang diperoleh dari catatan-catatan tertulis di lapangan

serta dilakukan pengkodean lalu dikategorisasikan. Mereduksi data berarti

Page 84: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

67

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, di cari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data

Ketiga, data display. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penyajian data, maka data terorganisasikan,

tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

Display data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut. Penyajian data dilakukan untuk mempermudah peneliti untuk dapat

mendeskripsikan data

Keempat, Conclution drawing/verifying. Tahap selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Pada

penelitian ini, kesimpulan awal yang dikemukakan oleh peneliti akan

didukung oleh data-data yang diperoleh peneliti di lapangan. Jawaban dari

hasil penelitian akan memberikan penjelasan dan kesimpulan atas

permasalahan penelitian yang diteliti dalam penelitian ini.

3.7 Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2010:302), Pengecekan keabsahan data penetian

dilakukan melalui uji kredibilitas data (validitas internal), uji

Page 85: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

68

dependabilitas (realibilitas) data, uji transferabilitas (validitas

eksternal/generalisasi), dan uji konfirmabilitas (obyektifitas).

1. Uji Kredibilitas Data

Pengecekan kredibilitas data dilakukan untuk membuktikan apakah yang

diamati oleh peneliti benar-benar sesuai dengan yang sesungguhnya terjadi

secara wajar dilapangan. Penelitian ini, subyek melakukan klarifikasi

dengan membaca transkrip hasil wawancara dan observasi. Transkrip yang

salah, diketik ulang kemudian diserahkan kepada subyek untuk diperiksa

ulang dan ditanda tangani. Derajat kebenaran dalam penelitian kualitatif

digunakan untuk memenuhi kriteria (nilai) agar tidak dimanipulasi.

Untuk memeriksa kredibilitas dilakukan dengan kegiatan; (a) Diskusi

teman sejawat, (b) Triangulasi data dan metode. Mengenai diskusi teman

sejawat, dimaksudkan untuk membicarakan dan melihat kelemahan dari

penelitian ini sehingga peneliti memperoleh masukan guna

penyempurnaan. Triangulasi data dilakukan dengan cara membandingkan

kebenaran data atau informasi dari informan lain yang berbeda. Triangulasi

metode diarahkan untuk membandingkan informasi yang diperoleh dari

wawancara mendalam, observasi peran serta, dan dokumentasi. Misalnya,

hasil observasi dibandingkan atau dicek dengan wawancara, kemudian

dicek lagi melalui dokumen yang relevan.

2. Uji Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.

Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada

Page 86: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

69

kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian yang didapat, maka

peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian rinci, jelas,

sistematis dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi

jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau

tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.

3. Uji Dependability

Pengujian dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap

proses keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang

independen dalam hal ini adalah dosen pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Pengujian

Dependability data hasil penelitian juga diperoleh melalui triangulasi

sumber. Obyek dan isu yang sama ditanyakan kepada informan sumber

memperoleh data yang ajeg.

4. Uji konfirmability

Data yang diperoleh perlu diketahui kepastiannya dengan cara audit

kepastian data. Untuk menunjang proses ini maka peneliti mempersiapkan

hal-hal sebagai berikut: catatan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi dengan seluruh informan selama proses penelitian.

Selanjutnya peneliti mengajukan seluruh kelengkapan data tersebut kepada

tim penguji hasil penelitian.

Penelitian menggunakan uji kredibilitas data dilakukan untuk

membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti benar-benar sesuai dengan

yang sesungguhnya terjadi secara wajar dilapangan. Melakukan

perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, trianggulasi, diskusi

Page 87: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

70

dengan dosen pembimbing dan diskusi dengan teman sejawat. Penelitian

melakukan perpanjangan pengamatan dengan bertujuan supaya penelitian

dapat lebih mendalam, kemudian meningkatkan ketekunan supaya hasil

penelitian menjadi maksimal, penelitian penggunakan trianggulasi data

dimana pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan

dokumentasi. Peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat sebagai

masukan dan saran untuk penelitian, hal ini peneliti melakukan diskusi

dengan dosen pembimbing, informan dan teman sejawat. Trianggulasi

berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda

untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, yakni peneliti

menggunakan teknik obserasi, wawancara dan dokumentasi untuk sumber

yang sama secara serempak. Berdasarkan pendapat di atas bahwa peneliti

menggunakan teknik kredibilitas. Mendapatkan informasi dan data yang

akurat dari informan dan dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik.

3.8 Tahapan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan dengan beberapa tahapan. Menurut Moleong

(2014:127-136), (1) tahap pra lapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, (3)

tahap analisi data.

Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini secara umum terdiri atas empat

tahapan yaitu:

1. Tahap pra-lapangan dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2018. Pada

pra lapangan ini memiliki empat tahapan yakni:

a. Menyusun rencana penelitian tentang SMK N 1 Baradatu

Page 88: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

71

b. Memilih lapangan penelitian dengan cara mempelajari serta

mendalami fokus dan rumusan masalah penelitian

c. Mengurus perizinan secara formal dalam hal ini peneliti meminta

izin kepada kepala SMK N 1 Baradatu Way Kanan

d. Menjajaki dan menilai lapangan dimana peneliti melakukan

orientasi lapangan. Penjajakan dan penilaian lapangan akan

terlaksana dengan baik apa bila peneliti sudah mengetahui melalui

orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat peneliotian

dilakukan.

e. Memilih dan memanfaatkan informan yang berguna bagi pemberi

informasi yang berguna sebagai pemberi informasi situasi dan

kondisi latar penelitian.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian yang diperlukan meliputi alat

tulis dan camera.

g. Tahap pra lapangan terakhir adalah seminar proposal tesis yang

dilaksanakan pada tanggal 20 September 2018

2. Tahap pekerja lapangan dilaksanakan pada bulan September-

Desember 2018 tahap ini dibagi atas tiga bagian, yaitu:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri

Peneliti menggunakan latar penelitian di SMK N 1 Baradatu untuk

mempermudah karena telah paham dan lebih mudah ketika

mempersiapkan diri

Page 89: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

72

b. Memasuki lapangan

Peneliti mengawali dengan membuat permohonan ijin untuk

melakukan pengumpulan data atau melengkapi informasi umum

yang diperoleh pada awal observasi

c. Berperan serta mengumpulkan data, meliputi pengarahan batas

studi, mencatat data, petunjuk tentang cara mengingat data

kejenuhan, dan meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat

pertengahan analisis di lapangan.

3. Tahap analisis data dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2018,

meliputi kegiatan mengumpulkan data dan pencatatan data, analisis

data, penafsiran data, pengecekan keabsahan data, dengan

mengumpulkan data atau melengkapi informasi umum yang telah

diperoleh pada observasi awal. Data yang terkumpul dikelompokkan

dan dianalisis sesuai dengan focus penelitian dan dimasukkan kedalam

matrik cek data. Data dipaparkan dalam bentuk naratif, matrik dan

diagram konteks. Pembahasan berikutnya adalah kesimpulan dan

saran

4. Tahap laporan hasil penelitian, tahap terakhir adalah membuat laporan

penelitian. Pembuatan laporan termasuk hasil kaji ulang pada empat

focus yang diajukan. Laporan penelitian terdiri dari latar belakang

penelitian, tinjauan pustaka, metode yang digunakan, penyajian data,

pengkajian temuan dan kesimpulan yang disajikan dalam bentuk naratif.

Penulis menggunakan pedoman yang berlaku di Universitas Lampung.

Page 90: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

133

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil paparan data, temuan peneliti dan pembahasan yang telah

dipaparkan, dapat simpulkan bahwa:

5.1.1 Perencanaan pada kegiatan awal dari proses kegiatan yaitu

merencanakan tujuan dari perencanaan sebagai acuan untuk

mengerjakan suatu guna mencapai tujuan organisasi, menganalisis

situasi dan identifikasi masalah, menentukan skala prioritas,

menentukantujuan program, dan menyusun rencana operasional.

5.1.2 Pengorganisaisan adalah menyusun hubungan perilaku yang efektif

antar personalia, sehingga tujuan organisasi harus dipahami oleh

staff, mendistribusikan pekerjaan ke staff secara jelas, menentukan

prosedur staff, dan mendelegasikan wewenang untuk semua staff.

5.1.3 Pelaksanaan merupakan aktifitas yang dilaksanakan untuk

melaksanakan semua rencana untuk menciptakan kerjasama yang

lebih efesien, mengembangkan kemampuan dan keterampilan staff,

menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan,

mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan

motivasi dan prestasi kerja staff, serta membuat organisasi

berkembang secara dinamis.

Page 91: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

134

5.1.4 evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk

menentukan sejauh mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Proses

evaluasi bukan sekedar untuk mengukur sejauh mana tujuan

tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan, menentukan

standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,

mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai,

membandingkan pelaksanaan atau hasil standar, melakukan

tindakan perbaikan serta ,meninjau dan menganalisis ulang rencana

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh

maka dapat dijabarkan beberapa implikasi yaitu berdasarkan hasil penelitian

dapat memperkuat teori bahwa kemampuan yang dimiliki mutu lulusan

kompetensi lulusan dapat berupa kemampuan yang dimiliki lulusan dicirikan

dengan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dapat ditampilkan serta

dapat dilihat dari lulusan yang langsung bekerja. Hasil penelitian yang

dilakukan tentang manajemen kemitraan SMK dengan dunia usaha dan

industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK dapat dijadikan sebagai

sumber teori atau referensi yang dapat memberikan gambaran penelitian bagi

peneliti yang berhubungan dengan manajemen kemitraan SMK dengan dunia

usaha dan industri untuk meningkatkan mutu lulusan SMK. Penelitian ini

dapat dijadikan bekal pengetahuan bagi peneliti ketika telah masuk dalam

dunia kerja untuk dapat mendukung sebagai pengetahuan.

Page 92: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

135

5.3 Saran

Berikut ini saran dari peneliti berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di

SMK Negeri 1 Baradatu, yaitu:

5.2.1 Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah diharapkan lebih intensif dalam menjalankan peran

kepemimpinannya guna meningkatkan mutu SMK dengan optimal.

Mengingat begitu pentingnya peran kepala sekolah sebagai

pemimpin Pendidikan yang menyelenggarakan otonomi pengelolaan

Pendidikan di sekolah. Memberikan apresiasi dan penghargaan

kepada tim manajemen sekolah yang telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawab dengan baik dalam membatu meringankan tugas

kepala sekolah.

5.2.2 Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bagi PTK diharapkan mampu berpartisipasi dan bekerja sama

dengan kepala sekolah demi efektifnya sekolah. Bagi guru

diharapkan mampu untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan

baik dan secara bertahap turut meningkatkan kompetensinya.

Mengingat tidak semua pekerjaan disekolah dapat diselesaikan oleh

kepala sekolah sendiri, maka perlu antara PTK untuk saling

bekerjasama guna meringankan tugas dan peran kepala sekolah.

Page 93: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

136

5.2.3 Bagi Peserta Didik

Peserta didik diharapkan mampu untuk berfikir kreatif tentang

perannya sebagai peserta didik. Selain belajar tentunya juga

bagaimana peserta didik dapat menjadi duta sekolah demi

mengenalkan nama sekolah lebih jauh.

5.2.4 Bagi SMKN 1 Baradatu

Bagi sekolah tentunya adalah bagaimana memegang kepercayaan

dari masyarakat, orang tua dan dinas terkait peningkatan mutu

sekolah. Dengan harapan lulusan SMK dapat meningkatkan mutu

sekolah semakin baik.

Page 94: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

137

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukur. 1987. Kumpulan Makalah Study Implementasi Latar BelakangKonsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan. Persadi:Ujung Pandang.

Afifudin dan Saebani, Beni Ahmad. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Pustaka Setia

Arifin, Zainal. 2012. Implementasi Manajemen Stratejik Berbasis KemitraanDalam Meningkatkan Mutu SMK. Jurnal Adminisistrasi PendidikanVol.Xiv No.1 April 2012|61-62. Diakses Pada Tanggal 01 April 2018Pukul 20.30 WIB

Alobiedat. A. 2010. The Effectiveness of the School Performance, by Using theTotal Quality Standards within the Education District of Al-PetraProvince, from the Perspective of the Public Schools Principals andTeacher. International Education Studies. 4 (2), hlm. 31-40. DiaksesPada Tanggal 02 November 2018 Pukul 21.00 WIB

Arikunto, dkk. 2004. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Azizah, Murniati, dan Khairuddin. 2015. Strategi Kerjasama Sekolah DenganDunia Usaha Dan Dunia Industri (Du/Di) Dalam MeningkatkanKompetensi Lulusan Pada SMK Negeri 3 Banda Aceh. JurnalAdministrasi Pendidikan. ISSN 2302-0156. Volume 3, No. 2, Mei2015|11. Di akses pada tanggal 20 Juli 2018 Pukul 21.30 WIB

Brigitta Putri Atika Tyagita dan Kristiana Hesti Padmini. 2015. Edupreneurdalam Meningkatkan Mutu Lulusan SMK. Sebelas Maret SurakartaISBN: 978-602-8580-19-9. Di akses pada tanggal 20 Juli 2018 Pukul21.40 WIB

Cipto, Hendra. 2017. Kemenaker: Alumni SMK Terbanyak Menganggur.KOMPAS.com: Kontributor Makassar

Daud, Denny. 2013. Promosi Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya TerhadapKeputusan Konsumen Menggunakan Jasa Pembiayaan Pada PT. BessFinance Manado. Jurnal Emba, 51 Vol.1 No.4. Diakses Pada Tanggal05 November 2018 Pukul 20.40 WIB

Engkoswara dan Komariah, Aan.2011. Administrasi Pendidikan. Bandung:Alfabeta

Page 95: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

138

Fattah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Remaja Rosdakarya:Bandung

___________. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Remaja Rosdakarya:Bandung

___________. 2012. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Remaja Rosdakarya:Bandung

Febrianti, Julia., Ragil, Wukir dan Sari, Eliana. 2014. Manajemen KemitraanSekolah Menengah Kejuruan Negeri 14 Jakarta Dengan Dunia Usaha/Dunia Industri. Jurnalimprovement. Vol 1, Edisi 1, Maret 2014|10. Diakses Pada Tanggal 22 Mei 2018 Pukul 22.10 WIB

Haman, E. A. (2004). The Complete Partnership Book. Illinois: Sphinx®Publishing

Hoch, C. (2011). The planning research agenda: planning theory for practice.TPR, 82 (2) hlm. 8-15

Ikechukwu, Okpor And Hassan Najimu. 2012. Public-Private Partnership ForSkill Acquisition And Vocational Technical Education Development InNigeria. Diakses Dari ISSN 2039-2117 Mediterranean Journal OfSocial Sciences. Vol. 3 (4) January 2012. Pada Tanggal 19 Maret 2019Pukul 20.50 WIB

Jefriando, Maikel. 2016. Pengangguran Terbesar RI Adalah Lulusan SMK.detikFinance: Jakarta

Milles, Mattew B dan Huberman Michael A. 2014. Qualitative Data Analysis. AMethods Sourcebook. Sage Publications.

Mulyasa, Enco. 2012. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi danImplementasi. Bandung: penerbit PT Remaja Rosdakarya

Mulyono, Bayu Hadyanto. 2008. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan KualitasLayanan terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Puri MediteraniaSemarang). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang2008.

Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya:Bandung

Mora, A. C, Leal, A. dan Rolda´n, J. L. (2006). Quality Assurance in EducationEmerald Article. Using enablers of the EFQM model to manageinstitutions of higher education. Quality Assurance in Education, 14(2), hlm.99-122. Diakse Pada Tanggal 20 November 2018 Pukul 19.30WIB

Page 96: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

139

Okoye , Kre And Chijioke, Okwelle P. Private-Public Partnership And TechnicalVocational Education And Training (Tvet) In A Developing Economy.Di Akses Dari Arabian Journal Of Business And Management Review(Oman Chapter). Vol 2, No.10; May 2013. Diakses Pada Tanggal 19Maret 2018 Pukul 20.15 WIB

Pahlevi, Reza dkk. 2016. Manajemen Sarana Dan Prasarana UntukMeningkatkan Mutu Pembelajaran. Jurnal Manajemen PendidikanVolume 25, Nomor 1, Maret 2016: 88-94|89. Diakses Pada Tanggal 03April 2018 Pukul 21.10 WIB

Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta

Ratnasari, Elise Dwi. 2017. BPS: Lulusan SMK Banyak Menganggur Sepanjang2017. CNN Indonesia: Jakarta

Rosdianti, Sri R. 2016. Kepemimpinan kepala sekolah dalam manajemen kinerjaguru dan peningkatan mutu pembelajaran. Jurnal kajian pendidikanVolume 3. No. 1 Juni 2013|93-106. Di Akses Pada Tanggal 06 April2018 Pukul 23.10 WIB

Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.

Rukmana, Nana. 2006. Strategic Partnering For Educational Management.Bandung: CV. Alfabeta

Setiawan, David Firna. 2016. Relevansi Rencana PembelajaranDalaminternational Standar Organisation (Iso) 9001:2008 TerhadapRencana Pembelajaran Dalam Standar Proses Sekolah MenengahKejuruan (Smk). Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016|13-26. Diakses Pada Tanggal 20 Mei 2018 Pukul 21.50 WIB

Setiawati, Ayu Yulia. 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana PendidikanDalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Man 1 Yogyakarta. TesisPascasarjana Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam IndonesiaYogyakarta 2018. Diakses Pada Tanggal 19 Mei 2018 Pukul 19.40WIB

Siti, Dkk. 2017. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Dalam MeningkatkanMutu Pembelajaran Di Smk Negeri 1 Nagan Raya. Jurnal MagisterAdministrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume5, No. 1 Februari 2017|40-41. Diakses Pada Tanggal 02 April 2018Pukul 20.05 WIB

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Rosda: Bandung

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Alfabeta: Bandung

Page 97: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

140

.2013. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Alfabeta: Bandung

Sukamto. 2015. Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Guru Di SmkMuhammadiyah 5 Karanganyar. Tesis Program Pascasarjana InstitutAgama Islam Negeri Surakarta 2015. Diakses Pada Tanggal 01 April2018 Pukul 21.30 WIB

Sukardi Th dan Putut Hargiyarto. 2007. Peran Bursa Kerja Khusus SebagaiUpaya Penempatan Lulusan SMK dalam Rangka Terwujudnya LinkAnd Match Antara Sekolah dengan Dunia Industri. JPTK, Vol. 16, No.2, Oktober 2007. Diakses Pada Tanggal 01 April 2018 Pukul 20.50WIB

Sukarna. 2011. Dasar-Dasar Manajemen. Mandar Maju: Bandung

Suti, Marus. 2011. Strategi Peningkatan Mutu Di Era Otonomi Pendidikan. JurnalMEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011|6. Diakses Pada Tanggal21 Mei 2018 Pukul 22.10 WIB

Tunggara, Imam I. 2017. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan KejuruanBerbasis Kemitraan. Jurnal Administrasi Pendidikan. ejournal.upi.edu,2017|13. Diakses Pada Tanggal 05 Juni 2018 Pukul 19.45 WIB

Todd,L. (2007). Partnerships for Inclusive Education. London: Routledge.

Towsend, T. 2003. Restructuring and Quality: Issues for Tomorrow’s Schools.NY. Routledge.

Tyler, Ralph. 1950. Models of Teaching. New Yersey : Prentice-Hall, Inc.Englewood Cliffs

Tyagita, Brigitta Putri Atika dan Padmini, Kristiana Hesti. 2015. EdupreneurDalam Meningkatkan Mutu Lulusan SMK. Universitas Sebelas MaretSurakarta. ISBN: 978-602-8580-19-9. Diakses Pada Tanggal 10 April2018 Pukul 22.10 WIB

Usman, Husaini. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bumi Aksara: Jakarta

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Ulum, Miftahul dan Ismanto, Bambang. 2017. Strategi Peningkatan MutuSekolah Menengah Kejuruan Pasca Penerapan Sistem ManajemenMutu Iso 9001:2008. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 27, No.1, Juni2017, ISSN:1412-3835|69-91. Diakses Pada Tanggal 20 Mei 2018Pukul 22.45 WIB

Page 98: MANAJEMEN KEMITRAAN SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI …digilib.unila.ac.id/56524/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen kemitraan smk dengan dunia usaha dan industri tesis

141

Wiyana dan Winarno , Wing Wahyu. 2015. Sistem Panjaminan Mutu PendidikanDengan TOGAF ADM Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. JurnalIlmiah Teknologi Sistem Informasi, Januari 2015, Volume 1, Nomor1|8. Diakses Pada Tanggal 03 April 2018 Pukul 20.10 WIB

Zhang, Shujie And Preece, Rob. 2010. Designing And Implementing Customs-Business Partnerships: A Possible Framework For CollaborativeGovernance. Di Akses Dari World Customs Journal InternationalNetwork Of Customs Universities. Volume 5, Number 1. Diakses PadaTanggal 19 Maret 2019 Pukul 14.30 WIB


Recommended