+ All Categories
Home > Documents > MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan...

MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan...

Date post: 25-Dec-2019
Category:
Upload: others
View: 5 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
78
i TUGAS AKHIR MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Disusun oleh : Alexander Boy Yogaswara NIM : 145114034 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULATS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Transcript
Page 1: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

i

TUGAS AKHIR

MODULATOR 8 – PSK (Phase Shift Keying)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Disusun oleh :

Alexander Boy Yogaswara

NIM : 145114034

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULATS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

ii

FINAL PROJECT

MODULATOR 8 – PSK (Phase Shift Keying)

In a partial fulfilment of the requirements

For the degree of Sarjana Teknik

Department of Electrical Engineering

Faculty of Science and Technology, Sanata Dharma University

Arranged by :

Alexander Boy Yogaswara

NIM : 145114034

DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

MOTTO :

There is no easy walk to freedom anywhere, and many of us will

have to pass through the valley of the shadow of death. Again

and again before we reach the mountain top of our desires.

SkripSi ini kuberSembahkan untuk……

Semua mahluk yang ada didunia ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

viii

INTISARI

Permintaan akan kecepatan data yang tinggi tidak di imbangi ketersediaan badwidth

yang cukup, menuntut dikembangkannya suatu alat modulasi yang hemat bandwidth dan

mampu mentransmisikan data dengan kecepatan yang tinggi. Sejak lama, modulasi Phase

Shift Keying (PSK) menjadi andalan para konsumen data, terutama karena penggunaan

bandwidth yang efisien dan transfer kecepatan data yang tinggi. Pada modulasi M – ary PSK,

semakin besar nilai M akan meningkatkan maksimalitas penggunaan bandwidth. Penerapan

pada modulator 8-PSK belum banyak dilakukan di fakultas ini.Tujuan penelitian ini yaitu

membuat modulator 8-PSK sehingga mempermudah dosen dalam menjelaskan tentang

modulasi 8-PSK dan mempermudah mahasiswa dalam memahaminya.

Modulator 8-PSK memiliki dua blok utama yaitu blok masukan data dan blok pemrosesan

data. Blok masukan data berupa data digital terdiri dari saklar dan register SIPO. Sedangkan

blok pemrosesan data terdiri dari 2 to 4 converter, osilator, integrator, balance modulator,

summing amplifier, dan BPF.

Pergeseran fasa dari modulator 8-PSKsebanding dengan urutan data digital yang keluar

dari demodulator 8-PSK. Modulator 8-PSK memiliki kecepatan data sebesar 20kbps dengan

frekuensi carrier sebesar 100kHz. Untuk mengetahui keluaran data modulator 8-PSK

menggunakan osiloskop menggantikan demodulator 8-PSK.

Kata kunci : modulasi, modulasi QPSK, modulator QPSK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

ix

ABSTRAC

The demand for high data speeds are not in balance the availability of sufficient

badwidth, demanding developing a bandwidth efficient modulation that tools and is capable of

transmitting data with high speed. Since long, the modulation Phase Shift Keying (PSK)

became a mainstay of the consumer data, mainly because of the efficient use of bandwidth and

high data transfer speeds. On modulation of M – ary PSK, the greater the value of M will

increase maksimalitas bandwidth usage. The application on 8-PSK modulator hasn't been

much done in this faculty. The purpose of the research is to make 8-PSK modulator so

simplify lecturer in describes 8-PSK modulation and facilitate students in understanding them.

8-PSK modulator has two major blocks i.e. block of input data and data processing blocks.

Block data inputs in the form of digital data consisting of the switch and registers SIPO.

Whereas data-processing blocks consist of 2 to 4 converters, oscillators, modulators, balance

integrator, summing amplifier, and BPF.

Phase shift of 8-PSKsebanding modulator with a digital data order out of 8-PSK

demodulator. 8-PSK modulator has a data rate of 20 Kbps with carrier frequencies of 100kHz.

To know the output data 8-PSK modulator using oscilloscope replaces 8-PSK demodulator.

Keywords: modulation, QPSK modulation, QPSK modulator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa atas segala kasih dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul Modulator 8 PSK.

Skripsi ini ditulis bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana

teknik pada program studi Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi

ini didasarkan pada hasil-hasil yang penulis peroleh berdasarkan pada perancangan alat,

pembuatan alat, dan sampai pada pengujian alat.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Yesus Kristus sebagai penolong hidupku

2. Bapak Dr. Iswanjono sebagai dosen pembimbing 1 yang telah bersedia memberikan

ide, saran, bimbingan, dan waktu untuk penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

3. Bapak Martanto,S.T,M.T. yang telah bersedia memberikan ide, saran, bimbingan, dan

waktu untuk penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

4. Ibu, simbah, saudaraku Ray, Tio yang selalu mendukung dalam doa, memberikan

semangat dan kasih sayang selama ini

5. Teman – teman seperjuanganku Rinda, Bismar, Angga, Stanly, Antok, Adnan,

Bangun Yudo, Reino Eko, Tegar, mas Sodik, Markus, Joshe dalam membuat

Modulalator 8-PSK untuk kerja selama pembuata tugas akhir, semangat yang

memberikan dan hiburan saat jenuh dan stress di Lab.

6. Teman – teman angkatan 2014 yang memberikan ide masukan dan dorongan

semangat pada penulis untuk cepat lulus Okky, Ardi, Omry, Josh, dan teman -

teman lainnya yang tidak disebutkan satu-persatu.

7. Teman – teman OMK (Orang Muda Khatolik) di gereja Santo Yusup di pakem

yang selalu memberikan semangat dan doanya untuk cepat-cepat ujian.

8. Teman-teman “JonesSquat” yang telah memberikan caci maki, hinaan, penderitaan

tetapi membuat penulis semakin semangat dan motivasi untuk mengerjakan skripsi

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i

FINAL PROJECT .................................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ....................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................................. vii

INTISARI ............................................................................................................................... viii

ABSTRAC ................................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xvii

BAB I .......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2. Pembatasan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3. Tujuan dan Manfaat Tugas Akhir ................................................................................. 2

1.4. Metodologi Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II ......................................................................................................................................... 4

DASAR TEORI ......................................................................................................................... 4

2.1. Modulasi ....................................................................................................................... 4

2.2. Modulasi Digital ........................................................................................................... 5

2.3. PSK ................................................................................................................................ 5

2.4 Modulasi 8-PSK ............................................................................................................ 6

2.5 Modulator 8-PSK .......................................................................................................... 9

2.6 Komponen Pendukung Rangkaian Modulator 8-PSK ................................................ 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

xiii

2.6.1 Saklar Toggle ....................................................................................................... 13

2.6.2 Register SIPO ...................................................................................................... 14

2.6.3 2 to 4 level Converter ................................................................................................ 14

2.6.4. Osilator ..................................................................................................................... 16

2.6.6 Integrator ............................................................................................................ 19

2.6.7 Summing Amplifier .............................................................................................. 21

2.6.8 BPF ...................................................................................................................... 22

BAB III ..................................................................................................................................... 27

PERANCANGAN .................................................................................................................... 27

3.1 Register SIPO ..................................................................................................................... 27

3.2 2 to 4 level Converter ................................................................................................... 30

3.3 Osilator ............................................................................................................................. 31

3.4 Balance Modulator ........................................................................................................... 32

3.5 Integrator .......................................................................................................................... 35

3.6 Summing Amplifier .......................................................................................................... 37

3.7 BPF ............................................................................................................................. 38

BAB IV ..................................................................................................................................... 42

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................ 42

4.1 Perangkat Hasil Penelitian ............................................................................................... 42

4.2 Pengujian Perangkat Secara Keseluruhan ........................................................................ 42

4.2.1 Pengujian Modulator 8-PSK ................................................................................ 42

4.2.2.1 Register SIPO ......................................................................................................... 44

4.2.2.2 2 to 4 Converter..................................................................................................... 45

4.2.2.3 Osilator ................................................................................................................... 47

4.2.2.4 Balance Modulator ................................................................................................. 49

4.2.2.5 Integrator ................................................................................................................ 50

4.2.2.6 Summing Amplifier................................................................................................ 51

4.2.2.7 BPF ......................................................................................................................... 52

BAB V ....................................................................................................................................... 55

PENUTUP ................................................................................................................................ 54

5.1. Kesimpulan ..................................................................................................................... 55

5.2. Saran ............................................................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

xiv

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 57

LAMPIRAN ............................................................................................................................ L.1

LAMPIRAN………………………………………………………………………………….L.2

LAMPIRAN………………………………………………………………………………….L.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Modulasi ....................................................................................................... 4

Gambar 2.2 Proses modulasi digital ............................................................................................. 5

Gambar 2.3 Sinyal Keluaran PSK ................................................................................................ 5

Gambar 2. 4 Diagram Fasor 8-PSK ............................................................................................. 8

Gambar 2. 5 Analisis Bandwidth modulasi 8-PSK ...................................................................... 8

Gambar 2. 6 Diagram Konstelasi 8-PSK ..................................................................................... 9

Gambar 2. 7 Diagram Blok proses signaling modulasi 8-PSK ................................................. 10

Gambar 2. 8 Proses Perkalian pada Product Modulator I ......................................................... 12

Gambar 2. 9 Proses Perkalian pada Product Modulator Q ........................................................ 12

Gambar 2. 10 Simbol Saklar SPDT ........................................................................................... 13

Gambar 2. 11 Rangkaian register SIPO menggunakan flip-flop data ....................................... 14

Gambar 2. 12 IC 74LS139 ......................................................................................................... 15

Gambar 2. 13 Rangkaian pada 2 to 4 level converter ................................................................ 16

Gambar 2. 14 Blok osilator........................................................................................................ 17

Gambar 2. 15 Pin IC 74LS393 .................................................................................................. 17

Gambar 2. 16 Pin IC MC 1496 .................................................................................................. 18

Gambar 2. 17 Rangkaian dasar integrator ................................................................................. 19

Gambar 2. 18 Rangkaian integrator AC .................................................................................... 21

Gambar 2. 19 Penguat penjumlah ............................................................................................. 21

Gambar 2. 20 Karakteristik ideal BPF....................................................................................... 23

Gambar 2. 21 Rangkaian dasar BPF .......................................................................................... 23

Gambar 2. 22 Kurva tanggapan BPF ......................................................................................... 25

Gambar 3. 1 Diagram rangkaian SIPO ...................................................................................... 29

Gambar 3. 2 Rangkaian register SIPO dengan menggunakan IC 74LS74 ................................ 29

Gambar 3. 3 Blok rangkaian dari 2 to 4 level converter............................................................ 31

Gambar 3. 4 Rangkaian Osilator ............................................................................................... 32

Gambar 3. 5 IC MC 1496 dengan rangkaian eksternal ............................................................. 33

Gambar 3. 6 Rangkaian pengali antara sinyal pemodulasi dengan sinyal carrier ..................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

xvi

Gambar 3. 7 Sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian pengali ................................................. 34

Gambar 3. 8 Hasil perancangan rangkaian integrator ............................................................... 36

Gambar 3. 9 Sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian integrator ............................................. 36

Gambar 3. 10 Summing amplifier ............................................................................................. 37

Gambar 3. 11 Sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian summing amplifier ............................ 38

Gambar 3. 12 Blok rangkaian summing amplifier .................................................................... 38

Gambar 3. 13 Rangkaian BPF ................................................................................................... 41

Gambar 3. 14 Sinyal keluaran hasil simulasi BPF. ................................................................... 41

Gambar 4. 1 Pengujian antara sinyal carrier dengan keluaran modulator 8-PSK ..................... 43

Gambar 4. 2 Sinyal carrier dalam 1 periode Fasa sinyal termodulasi sebesar 45 .................... 43

Gambar 4. 3 Keluaran rangkaian register SIPO ........................................................................ 44

Gambar 4. 4 Keluaran rangkaian register SIPO kanal C ........................................................... 44

Gambar 4. 5 Keluaran 2 to 4 converter pada kanal I ................................................................. 46

Gambar 4. 6 Keluaran 2 to 4 converter pada kanal Q ............................................................... 47

Gambar 4. 7 Amplitudo sinyal keluaran osilator ....................................................................... 48

Gambar 4. 8 Amplitudo sinyal keluaran AFG ........................................................................... 48

Gambar 4. 9 Spektrum frekuensi balance modulator ................................................................ 49

Gambar 4. 10 Sinyal keluaran integrator ................................................................................... 50

Gambar 4. 11 Keluaran summing amplifier .............................................................................. 51

Gambar 4. 12 Grafik tanggapan BPF ........................................................................................ 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Quadrature Signal Coefficiens for 8-psk Modulation .................................................. 7

Tabel 2. 2 menunjukkan tabel kondisi keluaran tegangan modulasi 8-PSK ............................. 11

Tabel 3. 1 Pergerakan Dasar Data Melalui Register Geser ....................................................... 28

Tabel 4. 1 Data Pengukuran BPF .............................................................................................. 52

Tabel 4. 2 Data pengukuran BPF............................................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Permintaan akan kecepatan data yang tinggi tidak di imbangi ketersediaan badwidth

yang cukup, menuntut dikembangkannya suatu alat modulasi yang hemat bandwidth dan

mampu mentransmisikan data dengan kecepatan yang tinggi. Sejak lama, modulasi Phase

Shift Keying (PSK) menjadi andalan para konsumen data, terutama karena penggunaan

bandwidth yang efisien dan transfer kecepatan data yang tinggi [1].Pada modulasi M – ary

PSK, semakin besar nilai M akan meningkatkan maksimalitas penggunaan bandwidth.

Adapun penelitian yang telah dilakukan di antaranya dengan membuat alat modulator

Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) [2]. Modulator QPSK yang ada didalam penelitian ini

dapat menggambarkan proses kerja secara sederhana, sehingga mempermudah memahami

proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK

tersebut dapat menampilkan sinyal hasil proses dengan masukan n=2 terdiri dari 4 fasa

(quadrature, QPSK).

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan mengembangkan suatu alat modulasi

QPSK menjadi modulasi 8-PSK. Penulis ingin membuat suatu alat modulasi yang dapat

mengirimkan data dengan cepat dan dapat mengurangi penggunaan bandwidth. Informasi

yang sampai di tujuan diharapkan sesuai dengan yang dikirim.

Metode 8 – PSK merupakan bentuk modulasi fase delapan fungsi pemodulasi fase

gelombang termodulasi berada di antara nilai – nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam proses modulasi ini, fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah – ubah sesuai

dengan perubahan sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai acuan kepada

pengirim dan penerima.

1.2. Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

2

1. Keluaran modulator 8 – PSK memiliki pergeseran fasa sebesar +22.5˚, +67.5˚,

+157.5˚, +112.5˚, -22.5˚, -67.5˚, -157.5˚, -112.5˚ yang mewakili data 3 bit. Dapat

diketahui jarak antar fase adalah 360˚/M, sehingga jarak fasa antar sandi untuk 8 –

PSK adalah sebesar 360˚/8 = 45˚

2. Modulator 8 – PSK memiliki kecepatan data sebesar 20kbps dan frekuensi carrier

100kHz.

3. Urutan masukan data berupa data digital hanya mengalami perubahan setiap 1 bit

yaitu 000, 001,010,011,101,110,111 dan kembali lagi ke 000.

1.3. Tujuan dan Manfaat Tugas Akhir

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat suatu perangkat modulator 8 –

PSK. Manfaat dari tugas akhir adalah bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan media yang

sesuai dalam materi pembelajaran PSK. Serta peneliti mempunyai pengetahuan dan wawasan

mengenai materi dan media pembelajaran yang sesuai, penerapan media ini dalam

pembelajaran dapat memfasilitasi mahasiswa dalam belajar dan mempelajari materi dengan

mudah dan bermakna.

1.4. Metodologi Penulisan

Metode dalam penulisan Tugas Akhir ini yang digunakan:

1. Studi literatur adalah cara mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan yang

digunakan dalam penulisan tugas akhir berupa referensi seperti buku-buku, artikel,

jurnal, dan alat atau penelitian yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya untuk

mengetahui dan mempelajari prinsip kerja dari alat tersebut.

2. Perancangan alat

Perencanaan peralatan menggunakan teori yang ada untuk mendapatkan karakteristik

yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pembuatan modulator 8 – PSK

menggunakan komponen sebagai berikut: Register serial to parallel, converter 2 to 4

level, produk modulator, osilator, bandpass filter, linear summer, transistor inverter

not dan pergeseran fase 45˚.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

3

3. Pengolahan sinyal

Tahap ini adalah mengolah sinyal yang dihasilkan oleh osilator menjadi pulsa yang

diolah dengan bandpass filter lalu dijumlahkan dengan linear summer untuk

menghasilkan sudut fase dari setiap masukan data bit setelah itu akan ditapis kembali

dengan bandpass filter yang menghasilkan sinyal digital.

4. Pengambilan data

Pembuatan peralatan untuk setiap bagian sesuai dengan fungsi masing-masing

dan kemudian diujikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

4

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Modulasi

Pengertian modulasi yaitu proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal [2].

Sinyal yang dicampur adalah gelombang pembawa (carrier) berfrekuensi tinggi dan sinyal

pemodulasi berfrekuensi rendah.Tujuan dari modulasi yaitu [4]:

a. Memudahkan pemancaran

b. Menekan derau atau interferensi

c. Memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio

d. Mengatasi keterbatasan hardware

sinyal pemodulasi sinyal termodulasi

sinyal carrier

Gambar 2.1 menunjukkan proses modulasi. Sinyal pemodulasi dimodulasi dengan

sinyal carrier sehingga menghasilkan sinyal termodulasi. Sinyal termodulasi merupakan

keluaran dari proses modulasi.

Jenis modulasi dikelompokkan berdasarkan sinyal informasi akan dikirim yaitu

modulasi analog dan modulasi digital. Proses dalam modulasi analog adalah sinyal data yang

berbentuk gelombang kontinyu (terus – menerus). Sedangkan modulasi digital adalah proses

penumpangan sinyal digital ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan proses modifikasi

gelombang pembawa sehingga keluarannya memiliki ciri-ciri bit (0 atau 1).

modulasi

Gambar 2.1 Proses Modulasi [2]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

5

2.2. Modulasi Digital

Modulasi digital diperoleh dengan mengubah parameter sinyal carrier (amplitudo,

frekuensi, fasa) sesuai dengan sinyal pemodulasi yang berupa sinyal digital [2]. Gambar 2.2

merupakan proses modulasi digital dengan sinyal masukan berupa sinyal digital, sedangkan

sinyal carrier berupa sinyal analog.

Pemodulasi (digital) Sinyal carrier (analog)

Teknik modulator digital terdiri atas 3 yaitu Amplitude Shift Keying (ASK),

Frequency Shift Keying (FSK), dan PSK. Pada ASK, salah satu bentuk modulasi yang

gelombang pembawa dimodulasi berdasarkan amplitudo sinyal informasi digitalnya. Pada

FSK, bentuk modulasi digital yang gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan

pergeseran frekuensi [5]. Pada PSK, bentuk modulasi yang proses pemodulasi

menggunakan cara pergeseran fase.

2.3. PSK

PSK merupakan proses representasi bit “1” dan bit “0” dengan fasa yang beda. Setiap

bit dipresentasikan dalam fase tertentu. Sinyal keluaran pada PSK ditunjukkan pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Sinyal Keluaran PSK [2]

Modulasi

digital

Gambar 2.2 Proses modulasi digital [2]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

6

Keadaan fasa yang digunakan pada PSK yaitu 2𝑛. sesuai dengan M – ary coding untuk

modulasi 8 – PSK jumlah n yang digunakan adalah n=3 sehingga menghasilkan beda fase

sebanyak delapan atau M=8. Modulasi 8 – PSK memiliki delapan posisi beda fase yang

masing – masing sebesar 45˚ dengan 3 bit setiap simbol, yaitu 000, 001, 010, 100,

101,011,110, dan 111, untuk n = 1 terdiri atas 2 fasa (binary, BPSK), n = 2 terdiri dari 4 fasa

(quadrature, QPSK).

Pada M-ary PSK, tiap 3 bit direpresentasikan oleh fasa yang berbeda. Perbedaan fasa

pada M – ary PSK sebesar 45˚. Pada QPSK tiap 2 bit direpresentasikan oleh fasa yang berbeda.

Perbedaan fasa pada QPSK sebesar 90˚.Pada BPSK tiap bit direpresentasikan oleh fasa yang

berbeda. Perbedaan fasa pada BPSK sebesar 180˚ [3].

Sinyal keluaran dari PSK dinyatakan dengan [6]

s(t) = Acos [θ(t)] (2.1)

dan

s(t) = Acos [2𝝅fc + ɸ(t)] (2.2)

2.4 Modulasi 8-PSK

Modulasi 8-PSK memiliki keluaran 8 fasa yang berbeda. Masukan data digital pada 8 –

PSK terdiri atas 3 bit dengan 8 kondisi yaitu 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111.

Dengan demikian ada delapan sandi yang harus dinyatakan delapan fasa yang berbeda pula.

Secara umum dapat diketahui jarak antar fasa adalah 360˚/M, sehingga jarak antar fasa untuk

sandi 8-PSK adalah sebesar 360˚/8 = 45˚.[10] Maka keluaran 8 – PSK terdiri atas sinyal dengan

delapan fasa yang berbeda yaitu 0(-112,5), 𝝅/4(-157,5˚), 3𝝅/4(-67,5˚), 𝝅/2(-22,5˚), -

𝝅/4(112,5˚), 𝝅/2(157,5˚), 𝝅(67,5˚), -3𝝅/4(22,5˚). [8] Setiap data 3 bit yang masuk akan

mengakibatkan adanya satu perubahan fasa di sisi keluaran. Sehingga kecepatan perubahan

keluaran adalah tiga kali kecepatan bit di sisi masukan. Quadrature Signal Coefficiens for 8-psk

Modulation ditunjukkan pada Tabel 2.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

7

Tabel 2. 1 Quadrature Signal Coefficiens for 8-psk Modulation [10]

Gambar 2.4 menunjukkan seluruh kemungkinan dari kombinasi yang ada untuk 8-fasa

PSK beserta diagram fasor . Jarak anguler antara kedua fasor yang berdekatan pada 8-PSK yaitu

sebesar 90˚. Karena itu suatu sinyal 8-PSK bisa mengalami pergeseran fasa dari +45˚ ke +135˚

selama transmisi. Kedelapan fasa keluaran pada 8-PSK memiliki amplitudo yang sama. Karena

itu informasi biner harus disandikan dalam bentuk perbedaan fasa sinyal keluaran. Hal ini

merupakan karakteristik yang paling penting pada 8-PSK yang membedakan dengan QAM

(Quadrature Amplitude Modulation).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

8

Gambar 2. 4 Diagram Fasor 8-PSK [9]

Spektrum frekuensi untuk modulasi 8-PSK analog sama dengan modulasi BPSK. Hanya,

frekuensi dasarnya adalah fa = fb / 6, yaitu frekuensi terbesar yang terjadi atas kombinasi 3 digit

yang masuk ke serial to parallel converter secara berurutan terdiri atas susunan digit-digit 111

dan 000, atau sebaliknya [30]. Bandwidth modulasi 8-PSK = 2.fa = 2.(fb/6) = fb/3 [30]. Analisis

bandwidth modulasi 8-PSK ditunjukan pada Gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Analisis Bandwidth modulasi 8-PSK [30]

Pada Teknik modulasi 8-PSK dapat menaikan data rate lebih tinggi dengan memakai

delapan fasa gelombang pembawa yang berbeda. Jika modulation rate sama dengan yang

digunakan pada BPSK, 8-PSK memiliki bit rate tiga kali lebih tinggi daripada BPSK tetapi

menempati pita frekuensi yang sama dengan BPSK. Daya transmisi yang digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

9

BPSK dan 8-PSK sama jarak titik sinyal dari titik tengah pada kedua sistem adalah sama.

Tetapi, jarak antar titik sinyal pada 8-PSK jauh lebih berdekatan dibandingkan dengan BPSK

sehingga noise yang jauh lebih rendah akan dapat menyebabkan error di penerima. Karena

jarak antar kedua titik saling berdekatan dengan intensitas noise tertentu sinyal 000 lebih

mudah berubah menjadi 100 (ataupun sebaliknya) [8][9]. Perbedaan bit pada 8-PSK yang

berdekatan adalah 3 bit, contohnya 000, 001,010, 011,100, 101, 110, 111. Hal ini dilakukan

untuk meminimalisasi terjadinya error dalam penyandian karena 3 bit yang berubah. Gambar

2.6 menunjukan diagram konstelasi 8-PSK. [8].

Gambar 2. 6 Diagram Konstelasi 8-PSK [9]

2.5 Modulator 8-PSK

Penyandian pada 8-PSK terdiri atas 2 proses yaitu modulasi dan demodulasi. Modulasi

8-PSK merupakan proses penyandian sinyal pemodulasi berupa data digital menjadi sinyal

analog dengan 8 perubahan fasa. Sedangkan demodulasi 8-PSK merupakan penyandian

kembali sinyal pemodulasi berupa sinyal analog menjadi data digital dengan 8 keadaan.

Diagram blok modulator 8-PSK ditunjukkan pada Gambar 2.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

10

Gambar 2. 7 Diagram Blok proses signaling modulasi 8-PSK [9]

Pada diagram blok modulator 8-PSK, sinyal data yang dibangkitkan oleh rangkaian

pembangkit gelombang acak dibagi menjadi tiga bit serial yang diumpankan ke pembelah bit

sehingga menjadi data parallel dengan menggunakan rangkaian SIPO (Serial Input Paralel

Output) ke kanal I (Inphase), kanal Q (Quadrature) dan kanal C (Coefficiens). Setelah itu

diumpankan kembali ke rangkaian penyearah 2 ke 4 level yang merupakan rangkaian 4 level

PAM (Pulse Amplitude Modulation) dimana kanal I dan kanal Q akan menentukan fasa dari

sinyal keluaran sedangkan keluaran kanal C akan dibagi menjadi dua arah yang pertama

diumpankan ke kanal I untuk menentukan amplitude dan yang kedua kanal C akan di Not

terlebih dahulu sebelum menentukan amplitude.

Setelah didapatkan sinyal 4 level PAM dari masing-masing rangkaian penyearah 2 ke 4

level, kemudian akan di tumpakan ke gelombang pembawa yang dihasilkan oleh osilator

reference kanal I memodulasi suatu carrier yang fasanya sama dengan osilator reference

keluarannya berupa sinyal sinus. Sedangkan kanal Q memodulasi suatu carrier yang berbeda

fasa 90˚ dengan osilator reference keluarannya berupa sinyal kosinus. Sinyal pemodulasi akan

diubah dari NRZ (Nonreturn to Zero) unipolar menjadi bipolar, sehingga diperoleh logic 1

=+𝑉𝑒 dan logic 0 = −𝑉𝑒. NRZ merupakan suatu penyandian yang menggunakan dua tingkat

tegangan yang berlainan untuk 2 digit biner. Sinyal carrier dibangkitkan oleh osilator

kemudian sinyal pemodulasi dari masing-masing kanal akan dikalikan dengan sinyal carrier

dengan menggunakan product modulator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

11

Keluaran modulator dari kanal I yang diperoleh dari hasil perkalian antara sinyal

pemodulasi dan sinyal carrier adalah +sin 𝜔𝑐t dan - sin 𝜔𝑐t [2][9]. Sedangkan keluaran

modulator dari kanal Q adalah +cos𝜔𝑐t dan - cos𝜔𝑐t [2]. Keluaran modulator tersebut

dijumlahkan sehingga ada 8 fasa yang berbeda yaitu (+sin 𝜔𝑐t + cos 𝜔𝑐t), (+sin 𝜔𝑐t + cos

𝜔𝑐t), (-sin 𝜔𝑐t + cos 𝜔𝑐t), (+sin 𝜔𝑐t - cos 𝜔𝑐t), (-sin 𝜔𝑐t -cos 𝜔𝑐t), (-sin 𝜔𝑐t - cos 𝜔𝑐t), (+sin

𝜔𝑐t+cos 𝜔𝑐t). Proses modulasi 8-PSK dinyatakan dengan [9]:

Tabel kondisi keluaran tegangan modulasi 8-PSK di tunjukkan pada Tabel 2.2. Kanal I

dan kanal Q menentukan polaritas sinyal analog keluaran 1+Ve dan 0-Ve, kemudian C atau c

menentukan besar tegangannya (1 = 1,307V dan 0 = -541V ). 2 polaritas dan 2 besaran

tegangan yang keluar akan menentukan 4 kondisi keluaran yang berbeda [9].

Tabel 2. 2 menunjukkan tabel kondisi keluaran tegangan modulasi 8-PSK

I C Output Q C’ Output

0 0 -0,541 0 1 -1,307

0 1 -1,307 0 0 -0,541

1 0 +0,541 1 1 +1,307

1 1 +1,307 1 0 +0,541

Sinyal pemodulasi 00(I,C) maka keluaran pada kanal I dan C adalah – 0,541

sedangkan untuk sinyal pemodulasi 01 (Q,𝐶) keluaran kanal Q dan 𝑐 adalah 1,307. Proses

perkalian BM I dan BM Q ditunjukkan pada Gambar 2.8 dan Gambar 2.9. Dari data yang

diperoleh akan di jumlahkan menggunakan rangkaian Linnear Summer, maka hasil penjumlah

dari Linnear Summer yaitu:

Linnear Summer = -0.541 sin ωc t -1.307cos ωct .= 1.41 sin(wc t – 112.5 ).

Pemisahan sudut antara dua phasors yang berdekatan di 45 derajat. Jadi sinyal 8-PSK

dapat mengalami pergeseran +22,5 derajat selama transmisi dan masih mempertahankan

integritasnya. Berdasarkan gambar 2.7, rangkaian modulator 8-PSK menggunakan beberapa

test point yang terdiri atas test point saklar toggle, serial to paralel 1, serial to paralel 2, serial

to paralel 3, conver Channel I, conver Channel Q, conver Channel C, Osc, Int, BM I, BM Q,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

12

Summing, Output 8-PSK yang digunakan untuk mengamati ataupun mengukut setiap

rangkaian pendukung pada modulator 8-PSK.

-0,541 V

0,541 sinωc t

Sinωc t

-1,307 V -1,307 cosωc t

Cosωc t

Fungsi dari masing-masing test point adalah:

1. Test point Saklar toggle digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus

dengan cara menggerakkan toggle/tuas yang ada secara mekanis untuk

mendapatkan logic masukan data “0” dan “1”.

2. Test point SIPO 1, SIPO 2, dan SIPO 3 digunakan untuk mengamati urutan data

yang masuk kemudian akan diumpankan ke kanal I,Q, dan C.

3. Test point Conver Channel I dan Conver Channel Q digunakan untuk mengamati

dan mengukur keluaran dari 2 to 4 level converter sebagai penghasil pemodulasi

kanal I maupun kanal Q.

4. Test point Osc digunakan untuk mengamati dan mengukur sinyal sinus sebagai

pembangkit sinyal carrier pada kanal I.

Product

Mod I

Product

Mod Q

Gambar 2. 9 Proses Perkalian pada Product Modulator Q

Gambar 2. 8 Proses Perkalian pada Product Modulator I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

13

5. Test point Int digunakan untuk mengamati adanya pergeseran fasa sebesar +90˚

dari kanal I.

6. Test point BM I dan BM Q digunkana untuk mengamati dan mengukur hasil sinyal

termodulasi dari kanal I dank anal Q.

7. Test point Summing digunakan untuk mengamati dan mengukur hasil pergeseran

fasa setelah sinyal termodulasi dari kanal I dijumlahkan dengan sinyal termodulasi

dari kanal Q.

8. Test point Output 8-PSK digunakan untuk mengamati hasil keluaran dari

modulator 8-PSK setelah ditapis dengan menggunakan BPF.

2.6 Komponen Pendukung Rangkaian Modulator 8-PSK

Modulator 8-PSK terdiri atas saklar toggle, serial to parallel, 2 to 4 level converter, product

modulator, osilator, integrator, penguat penjumlahan (summing amplifier), BPF (BandPass

Filter).

2.6.1 Saklar Toggle

Saklar toggle merupakan bentuk saklar yang paling sederhana, dioperasikan oleh

sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Posisi tuas ke bawah

mengindikasikan kondisi Off atau kontak saklar terputus dan posisi tuas ke atas

mengindikasikan kondisi On atau kontak saklar terhubung.

Saklar toggle ini berukuran kecil memiliki tiga buah tag terminal, yaitu kontak jenis

single pole double throw atau satu kutub dua arah, disingkat dengan istilah saklar SPDT. Tag

terminal yang berada ditengah adalah jalur bersama dan dapat membentuk kontak dengan

salah satu dari kedua tag lainnya. Simbol untuk saklar SPDT seperti terlihat pada gambar 2.10.

Gambar 2. 10 Simbol Saklar SPDT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

14

2.6.2 Register SIPO

Register SIPO merupakan suatu rangkaian yang masukannya dihubungkan secara

serial, dan keluarannya paralel. Dalam perancangan, register SIPO digunakan untuk

memisahkan data digital menjadi 3 kanal yaitu kanal I , kanal Q, dan kanal C. Perancangan

register SIPO digunakan dua buah flip-flop D yang berfungsi untuk memasukkan dan

mengeluarkan data. Gambar 2.12 menunjukkan rangkaian register SIPO dengan menggunakan

flip-flop data.

Pada gambar 2.11, setiap pulsa clock tepi positif terpicu, maka akan menggeser bit-bit

data satu posisi ke kanan. Data akan masuk secara berurutan kemudian akan ditampilkan

secara serentak.

Gambar 2. 11 Rangkaian register SIPO menggunakan flip-flop data

2.6.3 2 to 4 level Converter

Rangkaian 2 to 4 level converter berfungsi sebagai rangkaian pengubah masukan data

dari serial menjadi data keluaran parallel, dimana kecepatan data keluaran dari kecepatan

masukan data serial. Rangkaian bit splitter terdiri atas : Rangkaian shift register, Rangkaian

buffer register, Rangkaian pembagi tiga. Gambar 2.12 menunjukkan perancangan pada 2 to 4

level converter menggunakan IC 74139.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

15

Gambar 2. 12 IC 74LS139[21]

Pada dasarnya 74139 adalah decoder/demultiplexer 2 ke 4 berkecepatan tinggi ganda

dibuat dengan proses diode barrier schottky. Fungsi dari inverter adalah mengubah tegangan

input DC menjadi tegangan output AC simetris dengan besaran magnituda dan frekuensi yang

diinginkan. Besar magnituda tegangan keluaran dapat dibuat tetap atau berubah-ubah begitu

juga dengan besar frekuensinya. Nilai tegangan keluaran yang berubah-ubah ini dapat dibuat

dengan cara memvariasikan nilai input DC dan mengatur besar penguatan dari inverter. Jadi,

ketika nilai tegangan input DC tetap, nilai tegangan AC keluaran dapat diatur dengan

mengatur besarnya penguatan inverter [22]. Penguatan inverter didefinisikan sebagai

perbandingan tegangan output AC dengan tegangan input DC. Gambar 2.13 menunjukkan

rangkaian pada 2 to 4 level converter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

16

Gambar 2. 13 Rangkaian pada 2 to 4 level converter

Rangkaian ini memiliki dua decoder independen yang masing – masing menerima dua

input biner dan menyediakan empat output Low aktif secara bergantian, setiap decoder

memiliki aktif Low Enable (E). Ketika E tinggi semua output dipaksa tinggi, pengaktifan

dapat digunakan sebagai input data untuk 4-output

2.6.4. Osilator

Osilator berfungsi untuk membangkitkan sinyal sinusoidal. Pada perancangan, osilator

digunakan untuk membangkitkan gelombang carrier. [23] Karakteristik yang terpenting pada

suatu osilator adalah bentuk gelombang, amplitudo serta frekuensi dari sinyal yang

dibangkitkan. Osilasi dapat diperoleh dengan pemberian umpan balik positif pada sebuah

rangkaian penguat (amplifier). Masukan (Vi) dikalikan dengan suatu penguat (A) untuk

memberikan keluaran (Vo). Sebagian kecil dari Vo diumpan balikkan (β) kemudian diberikan

pada Vi. Sehingga diperoleh :

𝐴βVi = Vi (2.8)

𝐴β = 1 (2.9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

17

𝐴β=1 merupakan suatu kondisi yang diperlukan untuk memperoleh osilasi dengan

amplitudo yang stabil dengan bentuk gelombang yang tidak terdistorsi,jika loop gain lebih

besar dari satu, maka akan terjadi pertambahan amplitudo yang terjadi secara terusmenerus

yang pada akhirnya menghasilkan distorsi bentuk gelombang [24]. Perancangan pada osilator

menggunakan IC 74LS393 yang bekerja pada rentang frekuensi dari 0.01Hz sampai 35MHz.

Gambar 2.14 menunjukkan skematik dari blok osilator.

Gambar 2. 14 Blok osilator [24]

Gambar 2.15 menunjukkan bentuk fisik dari IC 74LS393. Frekuensi keluaran dari

osilator dinyatakan dengan [25]

ƒo = 1

𝑅𝐶 (2.8)

Gambar 2. 15 Pin IC 74LS393 [25]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

18

2.6.5 Balance Modulator (BM)

Balance modulator berfungsi untuk mengalikan dua tegangan masukan yaitu sinyal

pemodulasi dan sinyal carrier. Apabila digunakan sebagai modulator, masukan osilator

menjadi masukan carrier dan masukan sinyal menjadi masukan sinyal pemodulasi. Balance

modulator beroperasi sebagai rangkaian multiplier yang keluarannya merupakan sinyal

termodulasi tetapi hanya berupa pasangan sideband yaitu LSB ( Lower Side Band ) dan USB (

Upper Side Band ) dari sinyal termodulasi tersebut. Untuk menghilangkan pasangan sideband,

dibutuhkan suatu filter [24]. Perancangan pada balance modulator menggunakan IC MC 1496.

Gambar 2.16 menunjukkan bentuk fisik dari IC MC 1496. Arus bias internal pada IC MC

1496 diatur pada pin 5. Asumsi arus dinyatakan dengan [26]

I5=I6=I12 (2.9)

Besarnya nilai R5 pada pin 5 dinyatakan dengan [26]

R5 = 𝑉−( − φ)

𝐼5 – 500 Ω (2.10)

Berdasarkan datasheet MC 1496, nilai φ = 0.75 pada suhu TA = 25°C dan V =12V

Gambar 2. 16 Pin IC MC 1496 [26]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

19

2.6.6 Integrator

Integrator adalah rangkaian yang membentuk suatu operasi matematis yang disebut

integrasi karena dapat menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan integral

masukan [27]. Dalam perancangan, integrator digunakan untuk menggeser fasa dari masukan.

Rangkaian dasar integrator adalah sebuah op-amp yang memiliki komponen umpan balik

berupa suatu kapasitor.

Gambar 2. 17 Rangkaian dasar integrator [27]

Gambar 2.17 merupakan rangkaian dasar dari integrator. Keluaran (Vo) integrator

dinyatakan dengan

V0 = - 1

𝑅𝐶 ∫ 𝑉𝑖𝑛

𝑡

0dt (2.11)

Impedansi masukan (Zi) dan impedansi umpan balik (Zf) integrator dinyatakan dengan

𝑍𝑖 = R dan 𝑍𝑓 = 1

𝐽𝜔𝐶 (2.12)

Fungsi transfer H(jω)dinyatakan dengan

H (jω) = −1/𝑗𝜔𝐶

𝑅

−1

𝑗𝜔𝑅𝐶 (2.13)

sehingga menghasilkan respon amplitudo M(ω) yang dinyatakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

20

M(ω) = 1

𝜔𝑅𝐶 (2.14)

Semua masukan menuju kapasitor. Karena kapasitor dalam keadaan terbuka untuk

sinyal-sinyal DC, maka tidak ada umpan balik negatif pada frekuensi nol. Tanpa umpan balik

negatif pada frekuensi nol, rangkaian akan memperlakukan tegangan offset masukan sebagai

tegangan masukan yang valid.

Offset masukan akhirnya akan mengisi kapasitor dan menggerakkan keluaran menjadi

saturasi positif dan saturasi negatif. Cara untuk menurunkan efek tegangan offset masukan

adalah dengan menurunkan gain tegangan pada frekuensi rendah dengan menyertakan suatu

resistor secara paralel terhadap kapasitor. Hal ini disebut dengan integrator AC [28]. Gambar

2.18 adalah rangkaian integrator AC.

Impedansi umpan balik dinyatakan dengan [28]

Zƒ = Rƒ // 1

𝐽𝜔𝐶 =

𝑅ƒ ×1/𝐽𝜔𝐶

𝑅ƒ +(1

𝐽𝜔𝐶) =

𝑅ƒ

1+𝐽𝜔𝑅ƒ𝐶 (2.15)

Impedansi masukan dinyatakan dengan

𝑍𝑖 = Ri (2.16)

Fungsi transfer dinyatakan dengan

H(Jω) = −𝑅ƒ /𝑅𝑖

1+𝐽𝜔𝑅ƒ𝐶 =

−𝑅ƒ/𝑅𝑖

1+𝐽𝜔𝜏ƒ (2.17)

Dengan R C f f τ = adalah waktu konstan pada rangkaian umpan balik.

Respon amplitudo dinyatakan dengan

Mω = 𝑅ƒ/𝑅𝑖

√1+(𝜔𝑅ƒ𝐶)2 =

𝑅ƒ/𝑅𝑖

√1+( 𝜔𝜏ƒ)2 (2.18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

21

Gambar 2. 18 Rangkaian integrator AC [28]

2.6.7 Summing Amplifier

Summing amplifier adalah suatu rangkaian op-amp yang merupakan kombinasi dari

beberapa masukan dan menghasilkan keluaran berupa penjumlahan dari masukan tersebut

[29]. Summing amplifier berfungsi untuk menjumlahkan hasil kali dari kanal I (cos) dan hasil

kali dari kanal Q (sin). Gambar 2.19 menunjukkan rangkaian penguat penjumlah.

Gambar 2. 19 Penguat penjumlah [29]

Persamaan KCL pada titik a adalah [29]

I = i1 +i2 +i3 (2.19)

dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

22

ii = 𝑣1− 𝑣𝑎

𝑅1 (2.20)

ii = 𝑣2− 𝑣𝑎

𝑅2 (2.21)

ii = 𝑣3− 𝑣𝑎

𝑅3 (2.22)

ii = 𝑣𝑎− 𝑣𝑜

𝑅ƒ (2.23)

Tegangan keluaran pada penguat inverting dinyatakan dengan [28]

V0 = - 𝑅ƒ

𝑅1 × Vi (2.24)

Tegangan va= 0, sehingga tegangan keluaran pada penguat penjumlah dapat

dinyatakan dengan [29]

V0 = - (𝑅ƒ

𝑅1𝑣1 +

𝑅ƒ

𝑅2𝑣2 +

𝑅ƒ

𝑅3𝑣3) (2.25)

2.6.8 BPF

Filter adalah rangkaian yang menghasilkan karakteristik tanggapan frekuensi yang telah

ditentukan dengan tujuan melewatkan sinyal dengan rentang frekuensi tertentu dan menekan

atau menolak sinyal dengan rentang frekuensi yang lain [28]. Klasifikasi filter berdasarkan

band terdiri atas LPF (Low Pass Filter), HPF (High Pass Filter). BPF akan melewatkan semua

frekuensi dengan bandwidth tertentu dari frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi. Filter

terdiri atas 2 jenis yaitu filter aktif dan filter pasif. Filter pasif terdiri atas kombinasi resistor,

kapasitor, dan induktor (L). Filter aktif terdiri atas kombinasi RC dan satu atau lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

23

komponen aktif (seperti op-amp) dengan feedback. Gambar 2.20 menunjukkan karakteristik

ideal BPF.

Gambar 2. 20 Karakteristik ideal BPF [28]

Ada dua area pada filter pada karakteristik ideal yaitu:

1. Pass Band, rentang frekuensi yang dilewatkan (ditunjukkan dengan nilai satu)

2. Stop Band, rentang frekuensi yang ditolak (ditunjukkan dengan nilai nol).

Gambar 2.21 merupakan rangkaian BPF aktif 2 pole dengan komponen ternormalisasi

satu.

Gambar 2. 21 Rangkaian dasar BPF [28]

Untuk merancang BPF digunakan prosedur penskalaan frekuensi (Frequency scaling) dan

penskalaan impedansi (Impedance Scaling) yang dinyatakan dengan [28]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

24

1. Konstanta Penskalaan Frekuensi (Kf)

𝜔𝑟 = frekuensi referensi pada rancangan ternormalisasi

Kƒ = 𝜔𝑟

𝜔𝑟 =

2𝜋ƒ𝑟

𝜔𝑟 (2.26)

a. bisa fc untuk tapis pelewat rendah dan tapis pelewat tinggi, atau fo untuk BPF dan

BRF (Band Reject Filter).

b. biasanya bernilai 1 rad/dt.

ωr = frekuensi referensi pada rancangan actual

Setelah Kf diketahui, maka hal-hal yang perlu dilakukan yaitu:

1. nilai R/C diubah dengan faktor Kf (kali / bagi).

2. Jika frekuensi pada rancangan aktual lebih tinggi, maka R/C dibagi Kf.

Nilai Cbasic dinyatakan dengan

Cbasic = 𝐶𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑘ƒ (2.27)

2. Konstanta Penskalaan Impedansi (Kr)

Kr = Level Impedansi pada Rangkaian Aktual

Level Impedansi pada Rangkaian Ternormalisasi (2.28)

Kr = 𝑅𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝑅𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

Nilai Caktual dinyatakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

25

Caktual = 𝐶𝑏𝑎𝑠𝑖𝑐

𝐾𝑟 (2.29)

Tanggapan amplitudo M(ω) pada rangkaian BPF dinyatakan dengan

M(ω) = 𝑀0

√1+Q2(ƒ

ƒ0−

ƒ0ƒ

)2 (2.30)

Dengan M0 adalah penguatan maksimum dalam bidang frekuensi dan f0 sering disebut

dengan frekuensi pusat geometris (geometric center frequency). Parameter Q adalah ukuran

selektifitas atau ketajaman suatu filter. Disarankan nilai Q tidak lebih dari 20. Tanggapan

relatif (dalam decibel), MdB (ω) dinyatakan dengan

MdB (ω) = - 10log [1 + Q2 (ƒ

ƒ0

ƒ0

ƒ)

2

] (2.31)

Gambar 2. 22 Kurva tanggapan BPF [28]

Gambar 2.22 menunjukkan kurva tanggapan BPF. Dari gambar menunjukkan bahwa

BPF memiliki frekuensi pusat (fo). Sedangkan BW pada BPF merupakan selisih antara

frekuensi tinggi (f2) dan rendah (f1). Jika f1 dan f2 menyatakan frekuensi tinggi dan rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

26

yang mempunyai tanggapan 1 2 kali tanggapan maksimum (-3,01 dB), maka BW BPF

dinyatakan dengan [28]

BW = f2 – f1 (2.32)

Parameter Q berhubungan dengan frekuensi pusat dan BW dinyatakan dengan

Q =ƒ0

𝐵𝑊 (2.33)

Jika Q meningkat, maka tapis semakin selektif. Artinya BW yang dibatasi oleh atenuasi

3 dB semakin sempit untuk frekuensi pusat tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

27

BAB III

PERANCANGAN

Perancangan modulator 8-PSK ini akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu penentuan

diagram blok yang digunakan, penjelasan tentang cara kerja dari diagram blok, dan penentuan

komponen rangkaian yang akan digunakan. Diagram blok modulator 8-PSK mengacu pada

Gambar 2.7.

Saklar yang menggunakan saklar toggle SPDT berfungsi untuk menghubungkan dan

memutuskan arus listrik secara mekanik dan berfungsi sebagai masukan data berupa logic “1”

ketika “ON” dan “0” ketika “0FF”. Kemudian data digital masuk melalui rangkaian SIPO.

Keluaran dari SIPO diumpankan serentak secara paralel. Setiap bit akan diumpankan ke kanal

yang berbeda. Bit yang satu menunjuk ke kanal I , bit menuju ke kanal Q dan bit yang lainnya

menuju ke kanal C. Bit-bit digital akan diubah dari bentuk NRZ unipolar ke bipolar yaitu

logic 0 = -1V dan logic 1 = +1V dengan menggunakan 2 to 4 line decoder. Data –data digital

ini merupakan sinyal pemodulasi. Kanal I memiliki perbedaan fasa sebesar 90 dari kanal Q.

Integrator digunakan untuk membedakan fasa. Setiap sinyal pemodulasi yang ada di kanal I

maupun kanal Q masing-masing akan dikalikan dengan frekuensi carrier yang menggunakan

balance modulator. Frekuensi carrier dibangkitkan oleh osilator. Keluaran dari balance

modulator dari kanal I maupun dari kanal Q secara serempak akan dijumlahkan. Kemudian

hasil penjumlahan akan ditapis dengan menggunakan bandpass filter.

3.1 Register SIPO

Perancangan register SIPO menggunakan flip-flop data yang dirangkai secara terpisah.

Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian register SIPO dengan menggunakan IC 74LS74.

Rangkaian diasumsikan bahwa semua flip-flop (FFA ke FFD) baru saja RESET (Clear Input)

dan semua output QA sampai QC berada pada level logika “0” yaitu tidak ada output data

paralel. Ketika logika “1” terhubung ke pin input data FFA maka pada pulsa clock pertama

output QA yang dihasilkan akan diset tinggi ke logika “1” dengan semua keluaran lainnya

masih tersisa rendah pada logika “0”. Asumsikan pin input data FFA telah mengembalikan

rendah lagi ke logika “0” yang memberi satu pulsa data atau 0-1-0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

28

Gambar tabel kebenaran 3.1 menunjukan pergerakan dasar data melalui register geser.

Pulsa clock kedua akan mengubah output dari FFA logika “0” dan output dari data QB tinggi

logika “1” sebagai input D memiliki logika “1” tingkat di atasnya dari QA. Logika “1” telah

bergeser satu tempat di sepanjang register ke kanan.

Tabel 3. 1 Pergerakan Dasar Data Melalui Register Geser

Ketika pulsa clock ketiga nilai logika “1” bergerak ke keluaran FFC (QC) dan kembali

ke tingkat logika “0” karena input ke FFA tetap konstan pada level logika “0”. Efek dari setiap

pulsa clock adalah menggeser isi data dari setiap stage satu tempat ke kanan, pada nilai data

tabel tersebut dapat dibaca langsung dari output QA ke QC kemudian data telah dikonversi

dari sinyal data serial ke output paralel dan saat bersamaan keluaran dari QA,QB,QC akan

dikeluarkan paralel secara serentak.

Clock Pulse No. QA QB QC

0 0 0 0

1 1 0 0

2 0 1 0

3 0 0 1

4 0 0 0

5 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

29

Gambar 3. 1 Diagram rangkaian SIPO

Pada perancangan SIPO dengan menggunakan flip-flop data, terdapat sebuah flip-flop

JK. Flip-flop JK berfungsi sebagai pembagi frekuensi. Frekuensi pemodulasi yang diinginkan

sebesar 10kHz, sehingga frekuensi yang masuk pada rangkaian SIPO harus bernilai 2 kali

lebih besar dari frekuensi pemodulasi yaitu 20kHz. Oleh karena itu, frekuensi pada Generator

Frekuensi Aditeg (AFG) disetel sebesar 20kHz. Flip-flop JK kemudian akan membagi

frekuensi dari AFG yaitu 20kHz,sehingga menghasilkan frekuensi pemodulasi yang

diinginkan. IC 74HC164 digunakan untuk memasukkan data dan digunakan untuk

mengeluarkan data secara serempak. Pada gambar 3.1 menunjukan diagram rangkaian SIPO

dan gambar 3.2 menunjukan rangkaian register SIPO dengan menggunakan IC 74LS74.

Gambar 3. 2 Rangkaian register SIPO dengan menggunakan IC 74LS74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

30

3.2 2 to 4 level Converter Rangkaian 2 to 4 level converter berfungsi sebagai rangkaian pengubah masukan data

dari serial menjadi data keluaran parallel, dimana kecepatan data keluaran dari kecepatan

masukan data serial dan untuk mengubah polaritas sinyal analog keluaran 1+Ve dan 0-Ve.

Tegangan masukan (Vin) dari pergeseran sinyal ini menjadi 0V – 5V berasal dari tegangan I-

Channel dan Q-Channel pada pencacah digital.

Pada perancangan menggunakan IC 74139. Berdasarkan datasheet IC 74139, jika

tegangan masukan bernilai ±5V, maka keluaran dari 2 to 4 level converter sebesar ±3,5V

dalam kondisi high. Ketika berada di kondisi low, maka keluaran dari 2 to 4 level converter

sebesar ±0,5V. Kemudian keluaran dari 2 to 4 level converter dihubungkan dengan sebuah

attenuator menghasilkan Vo = +1Volt dan Vo = -1Volt. Attenuator merupakan suatu

rangkaian yang digunakan untuk mengatur level sinyal, mengurangi level tegangan.

Rangkaian attenuator yang digunakan berupa pembagi tegangan dengan menggunakan sebuah

op-amp sebagai buffer.

Pada perancangan blok rangkaian 2 to 4 converter menggunakan 2 to 4 line decoder,

masukan data ada 2 input digital akan menghasilkan satu dari empat pin pada output yang

terhubung ke +5V. Asumsikan bahwa dapat menetapkan 00 untuk menghasilkan 0V, 01 untuk

menghasilkan 1,667V, 10 untuk menghasilkan 3,333V dan 11 untuk menghasilkan 5V, jika

menggunakan switch analog sebagai elemen decode tidak ada antar ketergantungan antara

tingkat tegangan yang dihasilkan yaitu hanya satu saklar aktif sekaligus dan tiga resistor seri

lainnya tidak memiliki bantalan pada tegangan output. Berikutnya adalah unipolar to bipolar

convertor yang dibuat dari satu opamp mengkonversi kisaran 0 hingga 5V ke -5V ke +5V, jika

tegangan unipolar adalah 0V, 1,6667V, 3,3333V dan 5V output akan menjadi -5V, -1,6667V,

+1,6667V dan +5V dan memiliki jarak tegangan identik antara level 3,3333V.

Osilator frekuensi berfungsi untuk mengatur frekuensi kerja dari rangkaian ini.

Rangkaiannya berupa IC 74LS393. Dengan menggunakan IC counter biner 74HCT393 dapat

dengan mudah membagi sinyal 8 MHz dari kristal menjadi 100Khz. Gambar 3.3 menunjukan

blok rangkaian dari 2 to 4 level converter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

31

Gambar 3. 3 Blok rangkaian dari 2 to 4 level converter

3.3 Osilator

Perancangan osilator menggunakan IC 7400 dan IC 74393. Keluaran pada osilator

akan dihubungkan dengan balance modulator. Rangkaian pada osilator menggunakan

beberapa gerbang NAND (74HCT00 IC) untuk osilator kristal 8Mhz. Kapasitor C2 membantu

menyesuaikan kristal dengan frekuensi yang tepat, Gunakan nilai C2 dari sekitar 22pf hingga

sekitar 82pf untuk mendapatkan osilator pada frekuensi. Dalam prototipe, 68pf bekerja dengan

baik untuk sebagian besar kristal yang diuji. Untuk frekuensi yang tepat, ganti C2 dengan 22pf

dan tambahkan kapasitor pemangkas 50pf secara paralel. Dengan menyesuaikan kapasitor

pemangkas 50pf, dapat dengan mudah mendapatkan kristal tepat pada frekuensi. Gerbang

NAND pertama adalah osilator, sedangkan gerbang NAND kedua bertindak sebagai

penyangga dan mengkondisikan sinyal. Sinyal ini kemudian dimasukkan ke input pulsa jam

dari salah satu penghitung biner 4 bit di IC 74393. Dengan mengambil output dari sinyal

Q3.Sekarang membagi sinyal dengan 16 memberi 500Khz. Sinyal ini sekarang dimasukkan ke

input pulsa clock dari penghitung biner 4 bit kedua. Di konter pertama mengikat garis MR

(reset jam) ke ground.

Di penghitung kedua, diperlukan menghitung ulang ketika mencapai lima biner, yang

akan memungkinkan kita membagi 500Khz dengan 5. Untuk penghitung ini, rangkaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

32

osilator menggunakan 2 gerbang NAND tersisa di IC 7400 untuk mendeteksi nilai yang

diinginkan. Ketika mencapai interval reset yang benar, garis MR pergi mengatur ulang tinggi

counter ke nol dan memungkinkan kita untuk secara efektif membagi dengan 5. Output

100Khz diambil dari garis Q2 dan digabungkan melalui kapasitor C4. IC ini bekerja pada

rentang frekuensi antara 0,01Hz sampai 35MHz, sehingga dapat digunakan pada perancangan

yang membangkitkan sinyal carrier dengan frekuensi sebesar 100kHz. IC ini membutuhkan

tegangan catu +12V dan ground.

Rangkaian ini untuk menghasilkan birdie akurat di setiap 100Khz dan akan menjadi

bantuan yang sangat baik dalam mendapatkan rig tua itu tepat pada frekuensi. Keakuratan

birdie 100Khz akan tergantung pada seberapa dekat osilator 8Mhz pada frekuensi. Dengan

kesulitan mendapatkan kristal untuk frekuensi tertentu,

Keluaran amplitudo berupa gelombang sinus yaitu sekitar 60mVpeak setiap 1 kΩ.

Sedangkan berdasarkan datasheet MC1496, amplitudo carrier yang masuk ke balance

modulator disarankan bernilai 60mVrms atau 84,85mVpeak,. Gambar 3.4 menunjukkan

rangkaian osilator.

Gambar 3. 4 Rangkaian Osilator

3.4 Balance Modulator Balance Modulator digunakan untuk mengalikan sinyal pemodulasi dengan sinyal

carrier. Balance modulator menggunakan IC MC 1496 yang dirangkai sebagai AM-DSBSC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

33

(Amplitude Modulation Double Side Band Supression Carrier). Arus bias internal pada

balance modulator mengacu pada persamaan (2.22). Nilai R5 pada pin 5 mengacu pada

persamaan (2.23), sehingga diperoleh nilai R5 yang dinyatakan dengan

R5 = 12𝑉−0,75

1×10−3− 500Ω (3.6)

= 10750 Ω

Berdasarkan datasheet MC 1496, besarnya arus pada I5 sebesar 1mA. Pada praktek

dipilih R5 = 10kΩ.

Gambar 3. 5 IC MC 1496 dengan rangkaian eksternal

Gambar 3.5 menunjukkan IC MC 1496 dengan rangkaian eksternal, sedangkan

Gambar 3.6 menunjukkan rangkaian pengali antara sinyal pemodulasi dengan sinyal carrier

pada salah satu kanal. Vs sebagai masukan sinyal pemodulasi dan Vc sebagai masukan sinyal

carrier. Sinyal pemodulasi berupa sinyal kotak dengan frekuensi 10kHz, sedangkan sinyal

carrier berupa sinyal sinus dengan frekuensi 100kHz. Sinyal keluaran berupa sinyal

termodulasi memiliki perbedaan fasa setiap 7,50us atau setengah dari periode sinyal

pemodulasi, yaitu saat sinyal termodulasi beralih dari +Vs ke –Vs dan saat –Vs beralih ke

+Vs. Gambar 3.7 menunjukkan sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian pengali dari salah satu

kanal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

34

Gambar 3. 6 Rangkaian pengali antara sinyal pemodulasi dengan sinyal carrier

Gambar 3. 7 Sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian pengali

Pada datasheet MC 1496, grafik hubungan antara keluaran balance modulator terhadap

sinyal carrier dan sinyal pemodulasi menunjukkan bahwa jika sinyal pemodulasi (Vs) sebesar

430mV dan sinyal carrier (Vc) sebesar 84,85mV, maka keluaran dari balance modulator sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

35

0,45Vrms atau 0,64Vpeak. . Dari grafik tersebut diperoleh keluaran amplitudo pada masing-

masing kanal. Keluaran amplitudo pada balance modulator untuk kanal I dinyatakan dengan :

1. saat Vs = +430mV, dan Vc = 84,85mVsin ωt, Vo = 0,64V sin ωt

2. saat Vs = -430mV, dan Vc = 84,85mVsin ωt, Vo = -0,64V sin ωt

Keluaran amplitudo pada balance modulator untuk kanal Q dinyatakan dengan:

1. saat Vs = +430mV, dan Vc = 84,85mVcos ωt, Vo = 0,64V cos ωt

2. saat Vs = -430mV, dan Vc = 84,85mVcos ωt, Vo = -0,64V cos ωt

3.5 Integrator Integrator digunakan untuk menggeser fasa dari sinyal masukan. Sinyal masukan pada

integrator berupa sinyal sinus. Keluaran pada integrator mengacu pada persamaan 2.11.

Vo = −1

𝑅𝐶∫ sin 𝜔𝑡

𝑡

0 (3.7)

Vo = −1

𝑅𝐶(−𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡)

Vo = 1

𝑅𝐶𝑐𝑜𝑠ωt

Keluaran yang diperoleh dari integrator berupa sinyal kosinus. Perbandingan antara

sinyal masukan dan keluaran yaitu 1. Berdasarkan persamaan (2.27) dapat diperoleh nilai R

dan C.

1 = 1

2𝜋×100×103×𝑅×150×10−12 (3.8)

R = 1

2𝜋×100×103×150×10−12

R = 10,610KΩ

Nilai C diasumsi sebesar 150pF karena lebih mudah diperoleh dipasaran. R yang dipilih

sebesar 10kΩ diseri dengan 390Ω dan 220Ω. Untuk mencegah adanya offset yang terjadi pada

integrator, maka ditambahkan sebuah Rf bernilai sangat besar yang terpasang secara paralel

dengan C. Besar nilai Rf [24] dinyatakan dengan

Rf ≥ 10R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

36

sehingga diperoleh nilai Rf sebesar 106,10Ω. Gambar 3.8 menunjukkan hasil perancangan

rangkaian integrator, sedangkan Gambar 3.9 merupakan sinyal keluaran hasil simulasi dari

rangkaian integrator.

Gambar 3. 8 Hasil perancangan rangkaian integrator

Gambar 3. 9 Sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian integrator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

37

3.6 Summing Amplifier

Summing amplifier digunakan untuk menjumlahkan keluaran dari balance modulator

yang berasal dari kanal I maupun dari kanal Q. Besar penguatan untuk rangkaian inverting

mengacu pada persamaan 2.20. Nilai R1 dinyatakan dengan

-1 = −10𝑘

𝑅1 (3.9)

R1 = 10kΩ

Nilai Rf diasumsikan sebesar 10kΩ karena lebih mudah diperoleh di pasaran. Karena

penguatan pada rangkaian penjumlah sebesar 1, maka nilai R1 =R2 yaitu 10kΩ.

Keluaran dari summing amplifier pada modulator 8-PSK, dinyatakan dengan

Vo = − (VI + VQ) (3.10)

= −√0,642𝑠𝑖𝑛𝜔𝑐𝑡 + 0,642𝑐𝑜𝑠𝜔𝑐𝑡

= −0,905 cos(𝜔𝑐𝑡 + 45˚)

VQ adalah amplitudo keluaran dari kanal Q dan VI adalah amplitude keluaran dari

kanal I. Keluaran pada penguat penjumlah bernilai negatif. Olehkarena itu, rangkaian dari

penguat penjumlah diumpankan ke penguat inverting untuk membalik fasa dari keluaran

summing amplifier. Gambar 3.10 menunjukkan rangkaian dari summing amplifier, sedangkan

Gambar 3.10 menunjukkan sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian summing amplifier dan

Gambar 3.12 menunjukkan blok rangkaian summing amplifier.

Gambar 3. 10 Summing amplifier

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

38

Gambar 3. 11 Sinyal keluaran hasil simulasi rangkaian summing amplifier

Gambar 3. 12 Blok rangkaian summing amplifier

3.7 BPF Keluaran dari balance modulator berupa DSBSC memiliki frekuensi yaitu 97,5kHz

yang merupakan frekuensi lower side band (f LSB), dan 102,5kHz yang merupakan frekuensi

upper side band (f USB). Perancangan BPF pada modulator 8-PSK hanya akan melewatkan

salah satu dari frekuensi tersebut yaitu 97,5kHz, sehingga keluaran dari modulator 8-PSK

yaitu SSB (single side band). Frekuensi center pada BPF adalah 97,5kHz sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

39

bandwidth sebesar 20kHz, sehingga nilai Q pada BPF diperoleh dengan mengacu pada

persamaan (2.33) yaitu :

Q = 97,5×103

20×103 (3.11)

= 4,875 = 5

Perhitungan nilai resistor dan kapasitor menggunakan penskalaan frekuensi dan impedansi

sebagai berikut :

1. Penskalaan frekuensi berdasarkan persamaan (2.26)

Kf = 2𝜋×90×103

1 (3.12)

Kf = 612,61k

2. Penentuan Cbasic berdasarkan persamaan (2.27)

C basic = 𝐶 ternormalisasi

𝐾𝑓 (3.13)

3. Penskalaan impedansi berdasarkan persamaan (2.28)

Kr = 𝑅 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝑅 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 (3.14)

R ternormalisasi untuk R1 = Q = 5. Nilai R1 (aktual) yang dipilih yaitu 20kΩ, karena lebih

mudah diperoleh dipasaran. Nilai Kr dinyatakan dengan

Kr = 20×103

5 (3.15)

= 4000 rad/s

Setelah diperoleh nilai Kr, maka nilai Raktual mengacu pada persamaan (2.28)

dinyatakan dengan

R aktual = R ternormalisasi × Kr (3.16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

40

R2 = 𝑄

2𝑄2−1 × 𝐾𝑟

= 5

2×52−1× 𝐾𝑟

= 408,16Ω

R3 = R4 = 2Q× 𝐾𝑟

= 2× 5 × 4000

= 40kΩ

Nilai R2 yang digunakan yaitu 408,16Ω. Kemudian nilai R3 = R4 yang digunakan yaitu 40kΩ.

4. Penentuan Caktual berdasarkan persamaan (2.29)

C aktual = 𝐶 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑐

𝐾𝑟

Dengan mengacu pada persamaan (2.37) dan (2.39) maka diperoleh nilai Caktual yang

dinyatakan dengan

C aktual = 𝐶 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝐾𝑓.𝐾𝑟 (3.17)

C aktual = 1

612,610×103×4000

= 408 pF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

41

Gambar 3. 13 Rangkaian BPF

Nilai Caktual yang digunakan yaitu 408pF. Gambar 3.13 menunjukkan rangkaian BPF.

Gambar 3.14 menunjukkan sinyal keluaran hasil simulasi BPF. Dari Gambar 3.14 ditunjukkan

bahwa frekuensi cutoff yang dihasilkan sebesar 90kHz, sedangkan bandwdith pada -3dB

sebesar 20kHz dengan rentang frekuensi antara 78kHz sampai 99kHz.

Gambar 3. 14 Sinyal keluaran hasil simulasi BPF.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perangkat Hasil Penelitian Perangkat yang dihasilkan pada penelitian ini adalah modulator 8-PSK. Pengujian

perangkat ini menggunakan osiloskop sebanyak 1 buah. Gambar 4.1 menunjukkan perangkat

modulator 8-PSK yang tampak dari atas.

Gambar 4.1 Perangkat Modulator 8-PSK

Perangkat modulator 8-PSK terdiri dari register SIPO, 2 to 4 converter, osilator,

integrator, balance modulator, summing amplifier, dan BPF. Selain itu, di dalam perangkat

modulator juga terdapat power supply.

4.2 Pengujian Perangkat Secara Keseluruhan

4.2.1 Pengujian Modulator 8-PSK

Pengujian pada perangkat modulator 8-PSK dilakukan dengan pengujian antara sinyal

carrier dengan keluaran modulator. Gambar 4.2 menunjukkan pengujian dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

43

menggunakan osiloskop antara sinyal carrier dan keluaran modulator 8-PSK yang berupa

sinyal termodulasi dengan 8 pergeseran fasa. Channel 1 digunakan untuk mengamati keluaran

sinyal carrier, sedangkan channel 2 digunakan untuk mengamati keluaran dari modulasi 8-

PSK. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa rangkaian modulasi bekerja dengan baik.

Gambar 4. 1 Pengujian antara sinyal carrier dengan keluaran modulator 8-PSK

Keluaran dari modulator 8-PSK yang berupa sinyal termodulasi dengan 8 pergeseran

fasa dihubungkan dengan osiloskop dikarenakan tidak ada pengiriman dengan demodulator 8-

PSK. Osiloskop akan membaca keluaran dari modulator 8-PSK untuk menentukan apakah

modulator 8-PSK berjalan dengan baik. Perubahan fasa yang akan dihasilkan oleh modulator

8-PSK yaitu 22.5, 67.5, 157.5, 112.5, -22.5, -67.5, -157.5, -112.5. Periode sinyal carrier yang

berasal dari audio function generator (AFG) dalam 1 periode seperti ditunjukkan pada

Gambar 4.3. Perancanga rangkaian pada osilator tidak sesuai dengan harapan maka dalam

penelitian ini menggunakan AFG sebagai pengganti osilator. Periode sinyal carrier dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan (4.1).

Tcarrier = T2-T1 = 2,1x10-6-(-7,9x10-6 )=10x10-6S

Gambar 4. 2 Sinyal carrier dalam 1 periode Fasa sinyal termodulasi sebesar 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

44

4.2.2 Pengujian Tiap Blok

4.2.2.1 Register SIPO

Masukkan bit “0” dan “1” dari saklar yang digabungkan dengan sinyal clock input

10kHz data serial yang selalu mengeluarkan nilai bit “1”. Ketika nilai keluaran clock “0”

maka sinyal clock tidak akan mengeluarkan nilai bit dikarenakan sinyal clock akan tertutup

dengan saklar sehingga keluaran dari register SIPO yaitu 10, dan 11

Data digital

kanal I

Data digital

kanal Q

Data digital

kanal C

Data

digital kanal

Q

Gambar 4. 4 Keluaran rangkaian register SIPO kanal C

Gambar 4. 3 Keluaran rangkaian register SIPO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

45

Gambar 4.3 menunjukkan sinyal keluaran dari rangkaian register SIPO dan Gambar

4.4 menunjukkan sinyal keluaran kanal C dari rangkaian register SIPO. Periode untuk kanal I

pada register SIPO dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.1)

Tkanal I =T2-T1 = 360,0x10−3- 0 =360x10−3S

Periode kanal I pada register SIPO sama dengan periode pada kanal Q yaitu -500uS

dengan frekuensi 2,77kHz. Presentase error yang dihasilkan oleh register SIPO untuk kanal I

dan kanal Q setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu

360×10−3−360×10−3

360×10−3 × 100% = 0 %

Dengan presentase error 0% yang dihasilkan rangkaian SIPO, menunjukkan bahwa rangkaian

dapat bekerja dengan baik karena sesuai dengan perancangan. Presentase error pada register

SIPO tidak mempengaruhi keseluruhan kinerja alat. Secara keseluruhan kecepatan data

modulator 8-PSK sebesar 20 kbps. Penelitian ini tidak dapat dimodulasikan kembali oleh

demodulator 8-PSK karena penelitian ini tidak memakai demodulator 8-PSK tetapi

menggunakan Osiloskop sebagai pengganti demodulator 8-PSK. Frekuensi pada kanal I dan

kanal Q ini merupakan frekuensi pemodulasi yang akan dijumlahkan dan akan dikurangkan

dengan frekuensi carrier pada spektrum frekuensi sinyal termodulasi.

4.2.2.2 2 to 4 Converter Proses modulasi 8-PSK diawali pada 2 to 4 converter, dimana logic 1 diubah menjadi

+1V dan logic 0 menjadi -1V. Pada Gambar 4.5 terlihat bahwa tegangan register SIPO bernilai

3,16V, yang merupakan tegangan masukan pada 2 to 4 converter. Tegangan masukan ini akan

dibandingkan dengan tegangan refrensi pada 2 to 4 converter sebesar ±5V, kemudian

dilemahkan menjadi 200mVp Sebelum masuk ke balance modulator. Gambar 4.5

menunjukkan hasil keluaran dari 2 to 4 converter untuk kanal I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

46

Gambar 4. 5 Keluaran 2 to 4 converter pada kanal I

Pada hasil pengukuran, terlihat bahwa amplitude yang dihasilkan pada 2 to 4 converter

sebesar 248mVpp atau 124mVp. Presentase error yang dihasilkan pada amplitudo 2 to 4

converter kanal I setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu

200×10−3−124×10−3

200×10−3× 100% = 38%.

Dengan presentase error 38%, menunjukkan bahwa rangkaian 2 to 4 converter kurang

sesuai dengan perancangan karena keluarannya bercampur dengan jala-jala frekuensi PLN

(Perusahaan Listrik Negara) dan terjadinya short yang menyebabkan nilai komponen menjadi

turun. Sedangkan amplitude yang diperoleh pada 2 to 4 converter sebesar 720mVpp atau

360mVp. Presentase error yang dihasilkan pada amplitude 2 to 4 converter kanal Q setelah

dibandingkan dengan perancangan yaitu

1−360×10−3

1× 100% = 64%

Dengan presentase error 64%, menunjukkan bahwa rangkaian 2 to 4 converter kurang

sesuai dengan perancangan karena keluarannya bercampur dengan jala-jala frekuensi PLN

(Perusahaan Listrik Negara) dan terjadinya short yang menyebabkan nilai komponen menjadi

turun, maka dari penelitian ini belum bisa menjadi syarat rangkaian balance modulator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

47

Rangkaian 2 to 4 converter sudah bekerja sesuai dengan perancangan. Gambar 4.7

menunjukkan keluaran dari 2 to 4 converter untuk kanal Q.

Gambar 4. 6 Keluaran 2 to 4 converter pada kanal Q

4.2.2.3 Osilator Osilator berfungsi sebagai penghasil sinyal carrier dikanal I dengan frekuensi 100kHz.

Pada awal penelitian ini menggunakan osilator tetapi karena terjadi masalah pada keluaran

osilator, maka rangkaian ini akan diganti menggunakan AFG sebagai masukan frekuensi

carrier 100kHz sebagai syarat sinyal masuk ke balance modulator . Perancangan rangkaian

osilator ini dengan nilai keluaran frekuensi 134,9MHz, penyebab osilator tidak dapat bekerja

dengan baik karena terjadi masalah dengan jalur pcb dan rangkaian osilator yang dirancang

oleh penulis kurang sesuai. Presentase error yang dihasilkan pada frekuensi osilator setelah

dibandingkan dengan perancangan yaitu 100×10−3−66×10−3

100×10−3× 100% = 34%. Dengan

presentase error 34%, rangkaian menghasilkan sinyal frekuensi sebesar 134,9MHz sehingga

rangkaian tidak sesuai dengan perancangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

48

Gambar 4. 7 Amplitudo sinyal keluaran osilator

Gambar 4. 8 Amplitudo sinyal keluaran AFG

Gambar 4.7 menunjukkan amplitudo sinyal keluaran dari osilator dan Gambar 4.8

menunjukkan amplitude sinyal keluaran dari AFG. Sedangkan amplitude sinyal carrier yang

masuk ke balance modulator sebesar 4,60 Vpp atau 2,3 Vpp, sehingga sesuai dengan yang

disarankan pada datasheet balance modulator. Presentase error yang dihasilkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

49

amplitude AFG sebesar 2,5−2,3

2,5× 100% = 8%. Dengan presentase error 8% rangkaian masih

dapat bekerja sesuai syarat rangkaian balance modulator.

4.2.2.4 Balance Modulator Balance modulator berfungsi untuk memodulasi sinyal carrier dan pemodulasi

sehingga menghasilkan sinyal termodulasi. Sinyal termodulasi yang dihasilkan memiliki

perbedaan fasa sebesar 90°. Gambar 4.9 menunjukkan spektrum frekuensi dari balance

modulator dari kanal I maupun dari kanal Q.

F1 dan F2 merupakan frekuensi fundamental yang menunjukkan puncak

tertinggi dari sinyal termodulasi. Spektrum frekuensi terdiri atas 2 yaitu F1 (USB penjumlahan

frekuensi carrier terhadap frekuensi pemodulasi yang terletak pada frekuensi 1,2MHz dan F2

(USB) yang merupakan hasil pengurangan frekuensi carrier terhadap frekuensi pemodulasi

yang terletak pada frekuensi 735,3kHz dan Dari hasil spektrum balance modulator,

menunjukkan bahwa rangkaian belum bekerja sesuai dengan perancangan. Berdasarkan grafik

antara sinyal pemodulasi, dan sinyal carrier terhadap sinyal termodulasi pada datasheet

MC1496, keluaran yang akan dihasilkan oleh balance modulator sekitar 0,64Vp.

Data keluaran

kanal Q

Data keluaran kanal I

Gambar 4. 9 Spektrum frekuensi balance modulator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

50

Pada hasil pengambilan data diperoleh sinyal termodulasi dengan amplitude sebesar

780mVpp atau 390mVp. Presentase error yang dihasilkan oleh amplitude dari balance

modulator kanal I setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu

0,64−390×10−3

0,64× 100% = 0,39%

Pada kanal Q diperoleh sinyal termodulasi dengan amplitudos ebesar 576mVpp atau

288mVp. Presentase error yang dihasilkan oleh amplitude dari balance modulator kanal Q

setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu

0,64×288×10−3

0,64× 100% = 55%

Presentase error yang diperoleh amplitudo balance modulator pada kanal I dan kanal Q

tidak mempengaruhi kinerja alat sehingga rangkaian

4.2.2.5 Integrator Integrator berfungsi sebagai penghasil sinyal carrier dikanal Q. Integrator berfungsi

untuk menggeser fasa dari osilator sebesar 90°. Seperti halnya dengan osilator, pada awalnya

amplitudo keluaran dari osilator bernilai 2V Gambar 4.10 menunjukkan sinyal keluaran

integrator.

Gambar 4. 10 Sinyal keluaran integrator

Frekuensi yang dihasilkan oleh integrator berdasarkan persamaan (4.3) sebesar

100kHz. Prosentase error yang dihasilkan pada frekuensi integrator setelah dibandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

51

dengan perancangan yaitu |100×10−3×100×10−3

100×10−3| × 100% = 0%. Prosentase error sebesar

o%, tidak begitu mempengaruhi kinerja sistem. Secara keseluruhan rangkaian dapat

menghasilkan snyal termodulasi dengan frekuensi sebesar 100kHz, sehingga rangkaian sudah

dapat bekerja sesuai dengan perancangan.

Sedangkan amplitudo sinyal carrier yang akan masuk ke balance modulator, seperti

pada Gambar 4.14 tidak sama dengan yang disarankan pada datasheet balance modulator

tetapi sebesar 1,76Vpp atau 0,88Vp. Prosentase error yang dihasilkan oleh amplitudo

integrator setelah dibandingkan dengan perancangan sebesar 2−0,88

2× 100 = 56%.

Dengan presentase error 56%, rangkaian tidak bisa bekerja dengan baik sesuai

dengan perancangan. rangkaian pada integrator ini tidak bisa menggeser yg

diharapkan. Selisih periode dari sinyal frekuensi carrier dari AFG terhadap sinyal

integrator seperti pada Gambar 4.13 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.1)

Tselisih = T2-T1 = 4,36mS – 2,92mS = 1,44mS

4.2.2.6 Summing Amplifier Summing amplifier berfungsi untuk menjumlahkan amplitude dan fasa dari sinyal

termodulasi dari kanal I dan kanal Q.

Gambar 4. 11 Keluaran summing amplifier

Gambar 4.11 menunjukkan hasil penjumlahan sinyal termodulasi dari kanal Q dan

kanal I. Amplitudo keluaran dari summing amplifier sebesar 480mVpp atau 240mVp.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

52

Sedangkan berdasarkan perancangan, amplitudo keluaran dari summing amplifier yaitu

sebesar 0,905Vp.

Presentase error yang diperoleh dari amplitudo summing amplifier setelah

dibandingkan dengan perancangan yaitu 0,905−480×10−3

0,905× 100% = 0,46% Prosentase

error 0,46% tidak mempengaruhi kinerja dari alat, sehingga rangkaian summing amplifier

dapat bekerja sesuai dengan perancangan. Pada intinya amplitudo yang diperoleh modulator 8-

PSK dapat dibaca melalui osiloskop untuk memodulasi kembali sinyal. Nilai amplitudo dari

summing amplifier tidak sama dengan perancangan. Hal ini disebabkan karena masukan pada

rangkaian summing amplifier dari kanal Q maupun dari kanal I tidak tepat bernilai 0,64Vp.

4.2.2.7 BPF Band Pass Filter digunakan hanya untuk melewatkan salah satu pasangan side band

dari sinyal termodulasi yaitu LSB yang merupakan frekuensi rendah dari sinyal tersebut.

Dalam hal ini sinyal termodulasi yang dilewatkan sebesar 97,5kHz. Pada perancangan, BPF

memiliki fc sebesar 90kHz dengan bandwidth yaitu 20kHz yang berada pada rentang frekuensi

80kHz (f1) sampai 100kHz (f2), seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1

Tabel 4. 1 Data Pengukuran BPF

frek (kHz) Vin (V)

Vout

(V)

AV

(db)

43,48 1 0,1 0,1

51,95 1 0,2 0,2

62,5 1 0,3 0,3

69,44 1 0,4 0,4

73,53 1 0,5 0,5

77,52 1 0,6 0,6

82,365 1 0,7 0,7

84,96 1 0,8 0,8

87,74 1 0,9 0,9

90 1 1 1

92,6 1 0,9 0,9

96,15 1 0,8 0,8

101,01 1 0,7 0,7

104,17 1 0,6 0,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

53

107,5 1 0,5 0,5

113,64 1 0,4 0,4

125 1 0,3 0,3

149,25 1 0,2 0,2

177,27 1 0,1 0,1

Dari hasil pengamatan data BPF yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 dapat juga dibuat

dalam bentuk grafik tanggapan antara frekuensi terhadap penguatan (Av) seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 4.12.

Gambar 4. 12 Grafik tanggapan BPF

Frekuensi cutoff ditentukan saat Av = 0,707 dari penguatan maksimum. Data

pengamatan BPF menunjukkan bahwa fc berada pada frekuensi 90kHz, sehingga prosentase

error yang diperoleh setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu

90×10−3−90×10−3

90×10−3× 100% = 0%

Dengan prosentase error 0%, menunjukkan bahwa rangkaian sudah bekerja sesuai

dengan perancangan.Berdasarkan hasil pengambilan data, diperoleh f1 yaitu 82,365kHz

sehingga presentase error yang diperoleh setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu

80×103−82,365×103

80×103× 100% =2,96%

Sedangkan nilai f2 yaitu 101,01kHz, sehingga prosentase error yang diperoleh setelah

dibandingkan dengan perancangan yaitu

100×103−101,01×103

100×103× 100% = 1,01%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

54

Bandwidth yang diperoleh dari hasil pengamatan berdasarkan persamaan (2.42) yaitu

BW = f2 – f1 = 101,01kHz – 82,365kHz = 18,645kHz. Prosentase error yang diperoleh pada

bandwidth pada BPF setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu

20×103−18,645×103

20×103× 100% = 6,78%

Dengan prosentase error 6,78%, rangkaian bisa melewatkan frekuensi LSB dari sinyal

termodulasi sehingga BPF dapat bekerja sesuai dengan perancangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

55

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan Berdasarkan perancangan dan pengamatan yang telah dilakukan, maka

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan modulator 8-PSK ini presentase keberhasilan lebih kecil dan lebih

banyak presentase error, karena cara membuat rangkaian pcb kurang teliti atau nilai

komponen yang menurun.

2. Modulator 8-PSK memiliki frekuensi carrier sebesar 100kHz dengan kecepatan data

sebesar 19,8kbps

3. Keluaran pada modulator 8-PSK dapat dibaca dengan baik dengan osiloskop

4. Ketika masukan data menggunakan saklar akan kesulitan menggunakan karena

frekuensi modulasinya sebesar 10kHz

5.2. Saran Saran bagi pengembangan penelitian ini untuk menuju ke arah lebih baik dan

sempurna diantaranya adalah data digital pada modulator 8-PSK yang memiliki kecepatan

yang lebih kecil, dapat diuji dengan indicator LED untuk membuktikan bahwa data masukan

sudah benar, sehingga tidak perlu menggunakan osiloskop dan untuk pemilihan rangkaian

beserta simulasi pengerjaannya secara teliti sesuai dengan perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

56

DAFTAR PUSTAKA

[1] Maydhona Saputra, Efa .,Budianto, Prasetya, Budi., 2010, Perancangan dan Realisasi

Modulator dan Demodulator 16-ARY PSK,

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0ahUKEwimy

_ArsvXAhVF4yYKHaF1DRAQFgg2MAI&url=https%3A%2F%2Fopenlibrary.telkomuniversity.ac.i

d%2Fpustaka%2Ffiles%2F91630%2Fresume%2Fperancangan-dan-realisasi-modulator-dan-

demodulator-16-ary-psk.pdf&usg=AOvVaw1ivk7kj5-5lzZKpmXXya_p, diakses pada 12

November 2017.

[2] Novita , Inggit., 2008, Modulator QPSK, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, FST,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

[3] Susilawati, Indah., 2009, Simulasi Pembangkit Sinyal 8-Phase Shift Keying, Teknik

Elektro Universitas Mercu Buana, Yogayakarta.

[4] Fahmizal.,2011, Modulasi Sinyal,

https://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/, diakses pada 17

November 2017.

[5] Kho, Dickson., 2012, Pengertian Dan Jenis-Jenis Modulasi Digital,

http://elektronika-dasar.web.id/pengertian-dan-jenis-jenis-modulasi-digital/, diakses pada 17

November 2017.

[6] Phase Shift Keying, 2002, http://pop.umm.ac.id/johan/uploads/elektro, Diakses pada

17 November 2017.

[7] Ariyanti, Sri., 2013, Analisis Kinerja Penggunaan Modulasi QPSK, 8PSK, 16QAM

Pada satelit Telkom-1,

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=298969&val=7282&title=Analisis%20kinerja%2

0penggunaan%20%20%20modulasi%20QPSK,%208PSK,%2016QAM%20pada%20satelit%20Telkom-1,

diakses pada 5 Maret 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

57

[8] Sinatra, via., 2016, ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI,

http://slideplayer.info/slide/3788653/, diakses pada 5 Maret 2018.

[9] Nigam, Anil., 2014, DIGITAL MODULATION UNIT 3,

https://www.slideshare.net/aknigin/digital-communicationunit-3 diakses pada 5 Maret 2018.

[10] R.Smith, David., 2004, Digital Transmission System,

https://books.google.co.id/books?id=4IASeihofskC&pg=PA387&lpg=PA387&dq=Diagram+Fas

or+8psk&source=bl&ots=fbb8klmHuN&sig=kClyhiwfdQnfAOKVGBjqPpjKivY&hl=id&sa=X&ved

=0ahUKEwjxo6bZ2dXZAhUeTY8KHbdVBhwQ6AEIPTAF#v=onepage&q&f=false, diakses pada 5

Maret 2018.

[11] Tokheim, L.R., 1994,Prinsip-Prinsip Digital, edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

[12] Coughlin.R., 1983, Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear,

Erlangga, Jakarta.

[13] LM555TIMER,2000,http://eecs.oregonstate.edu/education/docs/datasheets/LM555.pdf,

diakses pada 5 Maret 2018

[14] DRS. Bisman P., M.ENG.SC., 2003, Pengendalian Papan Reklame Dengan

PROM Sistem PLA, USU digital library.http://library.usu.ac.id/download/fmipa/fisika-

bisman2.pdf, diakses pada 5 Maret 2018

[15] Widjanarka, W., 2006, Teknik Digital, Erlangga, Jakarta,

[16] _____, ______, 7476, Dual J-K Flip Flops with Preset and Clear, Texas

Instrument Incorporated, 1988.

[17] _____, ______, 7486, Quadruple 2-Input Exclusive-OR Gates, Texas

Instrument Incorporated, 1999.

[18] _____,2016, Demultiplexer (DEMUX) Digital Decoder Tutorial, https://www.electronics-

tutorials.ws/combination/comb_3.html, diakses pada 6 Maret 2018

[19] _____, ______, 74154, DM74LS154 4-Line to 16-Line Decoder/Demultiplexer,

Fairchild Semiconductor Corporation,2000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

58

[20] _____, ______, M74HC4072, DUAL 4 INPUT OR GATE, SGS-THOMSON

MICROELECTRONICS, 1992

[21] _____, ______, CD 4047, CMOS LOW-POWER MONOSTABLE/ASTABLE

MULTIVIBRATOR, TEXAS INSTRUMENTS, 1997.

[22] _____, 2017, Rangkaian Inverter DC to AC menggunakan IC CD4047 dan IRFZ44,

http://syarif-projects.blogspot.co.id/2017/10/rangkaian-inverter-dc-to-ac-menggunakan_55.html

(Diakses pada 7 Maret 2018)

[23] Clayton, G., Winder, S., Operational Amplifier, Erlangga, Jakarta, 2004.

[24] Roddy, D., Coolen, J., Komunikasi Elektronika, edisi ketiga, Prenhallindo,

Jakarta, 2001.

[25] _____, ______, DM74LS393, Dual 4-Bit Binary Counter, FAIRCHILD

SEMICONDUCTORTM, 2002.

[26] _____, ______, MC 1496, Balanced Modulator/Demodulator, Motorola,1996.

[27] Malvino, P., Prinsip-Prinsip Elektronika, buku dua, Salemba Teknik,

Jakarta, 2004.

[28] Stanley, W.D., Operational Amplifier With Linear Integrated Circuit,

Macmillan Company, New York, 1994.

[29] Alexander, K., Sadiku, O., Fundamental of Electrical Circuit, 2nd ed,

McGraw-Hill Companies Inc, New York, 2004

[30] Prof. DR. Zuhal M.Sc.EE, Ir. Zhanggischan., Prinsip Dasar Elektroteknik, Gramedia ,

Jakarta,2004.https://books.google.co.id/books?id=9a4i21Li0A0C&pg=PR3&hl=id&source=gbs_

selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=false (Diakses pada 14 Oktober 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

L.1

LAMPIRAN

• Rangkaian Modulator 8-PSK

• Rangkaian Osilator

• Rangkaian Balance Modulator

1

2

3

U1:A

7400

4

5

6

U1:B

7400

12V

R1

470

D11N4733A

C11nF

R2

10M

X1

CRYSTAL

C2

22pF

C31nF

CLK1

Q03

Q14

Q25

Q36

MR2

U2:A

74393

CLK13

Q011

Q110

Q29

Q38

MR12

U2:B

74393

10

9

8

U1:C

7400

13

12

11

U1:D

7400

C41nF

Pin 14

Output

1

2

3

U1:A

7400

4

5

6

U1:B

7400

12V

R1

470

D11N4733A

C11nF

R2

10M

X1

CRYSTAL

C2

22pF

C31nF

CLK1

Q03

Q14

Q25

Q36

MR2

U2:A

74393

CLK13

Q011

Q110

Q29

Q38

MR12

U2:B

74393

10

9

8

U1:C

7400

13

12

11

U1:D

7400

C41nF

Pin 14

Output

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

L.2

• Tabel Nilai Vrms Pada Keluaran Q dan Clock

Tabel Nilai Vrms Pada Keluaran I dan Clock

No Clock I Vrms (Volt)

1 1 0 4.88

2 1 1 4.89

3 1 0 3.94

4 1 0 2.65

5 1 1 2.84

6 1 0 3.02

7 1 0 3.71

8 1 1 2.80

9 1 0 3.79

10 1 0 3.07

11 1 1 3.70

12 1 0 2.94

No Clock Q Vrms (Volt)

1 1 0 4.37

2 1 1 4.39

3 1 0 3.54

4 1 1 2.38

5 1 0 2.55

6 1 1 2.71

7 1 0 3.33

8 1 1 2.50

9 1 0 3.39

10 1 1 2.74

11 1 0 3.31

12 1 1 2.63

13 1 0 3.43

14 1 1 2.77

15 1 0 3.47

16 1 1 2.82

17 1 0 2.59

18 1 1 3.39

19 1 0 2.64

20 1 1 3.27

21 1 0 2.70

22 1 1 3.29

23 1 0 3.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MODULATOR 8 PSK (Phase Shift Keying) · 2019-07-01 · proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK tersebut dapat menampilkan sinyal hasil

L.3

13 1 0 3.84

14 1 1 3.11

15 1 0 3.89

16 1 0 3.15

17 1 1 2.92

18 1 0 3.81

19 1 0 2.96

20 1 1 3.66

21 1 0 3.03

22 1 0 3.69

23 1 1 3.00

24 1 0 3.30

• Tabel Nilai Vrms Pada Keluaran C dan Clock

No Clock C Vrms

1 1 0 810 mV

2 1 1 806mV

3 1 0 812mV

4 1 0 2.30V

5 1 1 3.24V

6 1 0 3.14V

7 1 0 2.64V

8 1 1 2.28V

9 1 0 2.62V

10 1 0 2.71V

11 1 1 2.69V

12 1 0 2.66V

13 1 0 2.72V

14 1 1 2.71V

15 1 0 2.89V

16 1 0 2.30V

17 1 1 3.13V

18 1 0 2.44V

19 1 1 1.99V

20 1 0 2.72V

21 1 1 2.78V

22 1 1 2.74V

23 1 0 2.75V

24 1 1 2.58V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Recommended