+ All Categories
Home > Documents > Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

Date post: 05-Jul-2018
Category:
Upload: calvaria
View: 231 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
9
Patogenesis Mikrovaskular pada Diabetes Mellitus Diabet es tipe 2 secara umum merupakan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi [1-3]. Penyaki t ini disebabkan oleh resi stens i insul in dan penuru nan sekre si insulin yang diind uksi secara bertahap dan terutama oleh kadar glukosa darah yang tinggi dalam hubungannya dengan fakto r-f aktor lain sepert i obesi tas, penuaan, predisposi si geneti k, dan kurang nya aktii tas fisi k [!-"] . #elebi han gi$i menetap menciptakan tingkat glukosa darah tinggi menetap yang bersi fat toksi k bagi sis tem makroaskula r dan mikroaskular [1%-12], efe k yang dik enal sebagai glukotoksisitas [13-1&]. 'tr es oksidatif diperkira kan ber kontri bus i ter hadap pat oge nes is glukotoksisitas selama ter(adinya diabetes dan komplikasi diabetes [1)-2*], namun stres reduktif akibat kel ebi han +D [2&-33] yang dihasilkan ole h kadar glukosa darah ti nggi kur ang diper hatikan . Dalam ulasan ini, dengan menelit i mekani sme produksi +D dan daur ulang, terdapat bukti baha stres reduktif diikuti oleh stres oksidatif merupakan mekanisme patogenik dasar hiperglikemia kronis dalam ter(adinya diabetes dan komplikasi diabetes. 1 #adar normal glukos a darah di baah 1%% mg / d0 secara ketat dipertahankan, dia tur , dan dicapai dengan tingkat penyerapan glukosa oleh semua (aringan dan la(u sintesis glukosa oleh hepar [3!] dan sedikit oleh gin(al [3]. #ira-kira, & dari total glukosa tubuh dikonsumsi oleh  (aringan yang tidak sensitif terhadap insulin termasuk otak, sel-sel darah merah, hepar, dan usus, sedangkan sisanya dikonsumsi oleh (aringan sensitif terhadap insulin termasuk otot [3*]. 'etelah makan, peningkatan pesat kadar glukosa darah merangsang sekresi insulin, yang mengakibatkan  peningkatan sementara konsentrasi insulin darah yang dikenal sebagai hiperinsulinemia. Pening katan kadar glukos a dan insulin dalam darah secar a terko ordina si menghambat produk si glukos a oleh hepar dan memfa sili tasi penyerapan glukosa oleh (ari ngan tidak sensiti f insul in [3&]. leh karena itu, kondisi euglikemia sangat di(aga, yang sangat tergantung tidak hanya pada sekre si insulin yang tepat dari sel-4 oleh stimulasi nutris i teta pi (uga pada ker(a insulin di hepar dan (aringan perifer [3&]. 1 'el-s el terte ntu begit u renta n terha dap hiper glikemia, seperti sel endotel kapile r di retina, sel mesan gial dalam glomerulu s gin(al, dan neuron dan sel 'chan n di saraf perifer. #ita tahu  baha pada diabetes, hiperglikemia mempengaruhi semua sel dari setiap (aringan. 5adi mengapa kerus akan hanya ter(a di pada beberapa (enis sel yang terlibat dalam komplikasi diabetes 6 5aabannya adalah baha sebagian besar sel dapat mengurangi pengangkutan glukosa dalam sel ketika mereka terpap ar kondis i hiper glike mia, sehin gga konsent rasi glukosa inter nal mereka tetap konstan. 'ebaliknya, sel-sel yang rusak akibat hiperglikemia adalah sel-sel yang tidak bisa melakukan hal tersebut secara efisien 73,!8. Dengan demikian, diabetes selektif dalam merusak sel, seperti sel-se l endotel dan sel mesang ial, yang tingka t trans por glukosanya tidak menurun dengan cepat sebagai akibat hiperglikemia, menyebabkan kadar glukosa yang tinggi di dalam sel.
Transcript
Page 1: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 1/9

Patogenesis Mikrovaskular pada Diabetes Mellitus

Diabetes tipe 2 secara umum merupakan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi [1-3].

Penyakit ini disebabkan oleh resistensi insulin dan penurunan sekresi insulin yang diinduksi

secara bertahap dan terutama oleh kadar glukosa darah yang tinggi dalam hubungannya dengan

faktor-faktor lain seperti obesitas, penuaan, predisposisi genetik, dan kurangnya aktiitas fisik 

[!-"]. #elebihan gi$i menetap menciptakan tingkat glukosa darah tinggi menetap yang bersifat

toksik bagi sistem makroaskular dan mikroaskular [1%-12], efek yang dikenal sebagai

glukotoksisitas [13-1&]. 'tres oksidatif diperkirakan berkontribusi terhadap patogenesis

glukotoksisitas selama ter(adinya diabetes dan komplikasi diabetes [1)-2*], namun stres reduktif 

akibat kelebihan +D [2&-33] yang dihasilkan oleh kadar glukosa darah tinggi kurang

diperhatikan. Dalam ulasan ini, dengan meneliti mekanisme produksi +D dan daur ulang,

terdapat bukti baha stres reduktif diikuti oleh stres oksidatif merupakan mekanisme patogenik dasar hiperglikemia kronis dalam ter(adinya diabetes dan komplikasi diabetes.1

#adar normal glukosa darah di baah 1%% mg / d0 secara ketat dipertahankan, diatur, dan

dicapai dengan tingkat penyerapan glukosa oleh semua (aringan dan la(u sintesis glukosa oleh

hepar [3!] dan sedikit oleh gin(al [3]. #ira-kira, & dari total glukosa tubuh dikonsumsi oleh

 (aringan yang tidak sensitif terhadap insulin termasuk otak, sel-sel darah merah, hepar, dan usus,

sedangkan sisanya dikonsumsi oleh (aringan sensitif terhadap insulin termasuk otot [3*]. 'etelah

makan, peningkatan pesat kadar glukosa darah merangsang sekresi insulin, yang mengakibatkan

 peningkatan sementara konsentrasi insulin darah yang dikenal sebagai hiperinsulinemia.

Peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah secara terkoordinasi menghambat produksiglukosa oleh hepar dan memfasilitasi penyerapan glukosa oleh (aringan tidak sensitif insulin

[3&]. leh karena itu, kondisi euglikemia sangat di(aga, yang sangat tergantung tidak hanya pada

sekresi insulin yang tepat dari sel-4 oleh stimulasi nutrisi tetapi (uga pada ker(a insulin di hepar 

dan (aringan perifer [3&].1

'el-sel tertentu begitu rentan terhadap hiperglikemia, seperti sel endotel kapiler di retina, sel

mesangial dalam glomerulus gin(al, dan neuron dan sel 'chann di saraf perifer. #ita tahu

 baha pada diabetes, hiperglikemia mempengaruhi semua sel dari setiap (aringan. 5adi mengapa

kerusakan hanya ter(adi pada beberapa (enis sel yang terlibat dalam komplikasi diabetes6

5aabannya adalah baha sebagian besar sel dapat mengurangi pengangkutan glukosa dalam selketika mereka terpapar kondisi hiperglikemia, sehingga konsentrasi glukosa internal mereka

tetap konstan. 'ebaliknya, sel-sel yang rusak akibat hiperglikemia adalah sel-sel yang tidak bisa

melakukan hal tersebut secara efisien 73,!8. Dengan demikian, diabetes selektif dalam merusak 

sel, seperti sel-sel endotel dan sel mesangial, yang tingkat transpor glukosanya tidak menurun

dengan cepat sebagai akibat hiperglikemia, menyebabkan kadar glukosa yang tinggi di dalam sel.

Page 2: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 2/9

al ini penting, karena memberitahu kita baha pen(elasan mengenai apa yang menyebabkan

komplikasi harus melibatkan mekanisme yang ter(adi di dalam sel-sel ini, bukan di luar.2

NADH dan Stress Reduktif 9lektron dari pemecahan glukosa utamanya disimpan dalam +D untuk reduksi oksigen dan

 produksi :P. leh karena itu, +D merupakan senyaa pereduksi dan (ika (umlahnya

 berlebihan dapat menyebabkan stress reduktif [3%, 32, 3) ; !%]. Produksi berlebihan dari +D

atau kurangnya +D< dapat menginduksi akumulasi +D, menyebabkan ketidakseimbangan

antara +D dan +D< dan menghasilkan kondisi yang dikenal sebagai pseudohipoksia [2",

!1 ; !!]. =ni merupakan kondisi dimana oksigen tidak dapat dikonsumsi secara efektif. al ini

akan menyebabkan stress metabolik atau sindrom metabolik sebagaimana yang sering ter(adi

 pada diabetes [!! ; !&]. arus dicatat baha akumulasi >' dan +DP, secara erat berkaitan

dengan metabolisme +D [!)], (uga dapat menginduksi stress reduktif [3",  !" ; !]. #arenakompleks mitokondrial = merupakan en$im mayor yang bertanggung(aab terhadap daur ulang

 +D, perbaikan fungsi kompleks = dapat menginduksi akumulasi +D dan stress reduktif 

[] yang dapat dikaitkan terhadap inhibisi pelepasan insulin oleh sel  β [*, &].1

Hiperglikemi, Peningkatan Kadar NADH, dan Tekanan Elektron Mitokondria

5alur glikolisis memecah hampir )% -"% dari glukosa tubuh, sedangkan (alur fosfat pentosa

mengonsumsi 1% -2% sisanya dalam kondisi fisiologis [), "]. Dalam kondisi hiperglikemia,

lebih banyak glukosa akan masuk melalui (alur glikolisis yang menghasilkan lebih banyak 

 piruat dan asetil-?o, yang mengarah ke produksi +D yang lebih banyak. #arena +Dadalah pembaa elektron, kelebihan (umlah itu akan menyebabkan tekanan elektron pada rantai

transpor elektron mitokondria [!%, *%-*2]. al ini terutama berlaku untuk hepatosit dan 4-sel

 pankreas yang mana glukokinase 7heksokinase D8 adalah en$im penyuplainya [*3], dan en$im

ini tidak dihambat oleh glukosa-*-fosfat 7>*P8 [*!-**]. leh karena itu, lebih banyak glukosa,

lebih banyak pula >*P diproduksi yang akan dipecah melalui glikolisis dan siklus #rebs, yang

mengarah ke produksi +D yang lebih banyak lagi. >ambar 1 menun(ukkan (alur 

konensional utama yang dapat menghasilkan lebih banyak +D saat glukokinase digunakan

untuk memfosforilasi glukosa untuk pemecahan glukosa pada (aringan seperti pankreas dan hati

[*&-&%].1

Page 3: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 3/9

Gambar 1

The Branching-Of Pathways dan Stress Oksidatif 

:erdapat (alur [21] yang merupakan percabangan (alur glikolisis dalam kondisi hiperglikemik 

kronik 7>ambar 28. 5alur tersebut merupakan metabolisme glukosa minor dan insignifikan dalam

kondisi normoglikemik, namun dapat men(adi (alur utama pada perubahan kadar glukosa yang

tinggi. #elima (alur tersebut dikaitkan dengan produksi @', stress oksidatif, dan pathogenesis

diabetes dan komplikasi diabetes [21, 1%"-11]1

Page 4: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 4/9

Gambar 2

The Polyol Pathway

#etika kadar glukosa darah tinggi, (alur metabolik selular berubah, yang biasanya mengarah

 pada efek-efek yang merusak []. 5alur utama yang teraktiasi sebagai respon terhadap

hiperglikemia adalah (alur polyol [!!, 11*-11)], dimana glukosa direduksi oleh reduktase aldose

untuk membentuk sorbitol, dan sorbitol yang terbentuk kemudian dikonersi men(adi fruktosa

oleh sorbitol dehidrogenase. 5alur ini, sebagaimana yang ditun(ukkan pada >ambar 3 7=nset8,

mengubah +DP men(adi +D menggunakan reaksi dua langkah dan mengarah pada

ketidakseimbangan redoA antara +D dan +D<. #arena rasio +D</+D menurun akibat

 peningkatan (umlah +D, stress reduktif dapat ter(adi. #arena aldose reduktase memiliki #m

yang sangat tinggi untuk glukosa [11"], ia hanya dapat diaktiasi dengan kadar glukosa yangtinggi. leh karenanya en$im ini (uga dapat dipertimbangkan sebagai en$im penyuplai

[12%,121]. Dalam kondisi hiperglikemik, (alur polyol telah diperhitungkan menggunakan lebih

dari 3% glukosa tubuh [1%1]. leh karena itu, (alur ini (uga dapat berkontribusi secara

signifikan terhadap stress reduktif [32, 11"] dan telah diketahui memainkan peran penting dalam

 pathogenesis komplikasi diabetes [122-12].

Page 5: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 5/9

'ebagai tambahan, dalam reaksi pertama dari (alur polyol 7>ambar 3 inset8, +DP dikonsumsi

dan ketika kadar +DP menurun, hal yang sama ter(adi pada pembentukan glutation 7>'8.

=ni karena glutation reduktase memerlukan +DP untuk meregenerasi >' dari >''>

7bentuk teroksidasi dari glutation8 [12*]. #arena kadar >' menurun, kapasitas antioksidan

selular dapat menurun, mengakibatkan peningkatan kadar spesies oksigen reaktif yang dapat

menyerang makromolekul dan menginduksi kerusakan oksidatif [12*]. leh karena itu, (alur 

 polyol (uga merupakan sumber stress oksidatif [12&-12"]. 5uga penting untuk dicatat baha

aktiasi (alur polyol kembali akan lebih lan(ut menurunkan konsumsi glukosa melalui (alur 

glikolitik sebagaimana sorbitol dehidrogenase berkompetisi dengan >DP untuk +D<

[13%,131]. 0ebih lan(ut lagi, karena nitrit oksida sintase (uga menggunakan +DP sebagai

kofaktor, penurunan kadar +DP dapat mengarah pada penurunan produksi nitrit oksida, yang

memfasilitasi asokonstriksi dan agregasi platelet [132].1

5alur poliol, seperti yang ditun(ukkan secara skematis pada >ambar 3, berfokus pada en$im

reduktase aldosa. @eduktase aldosa biasanya memiliki fungsi mengurangi aldehida beracundalam sel men(adi alkohol yang tidak aktif, tetapi ketika konsentrasi glukosa dalam sel men(adi

terlalu tinggi, reduktase aldosa (uga mereduksi glukosa tersebut men(adi sorbitol, yang kemudian

teroksidasi men(adi fruktosa. Dalam proses mereduksi glukosa intraseluler yang tinggi men(adi

sorbitol, reduktase aldosa mengonsumsi +DP kofaktor 7*8. :api seperti yang ditun(ukkan

 pada >ambar. 3, +DP (uga kofaktor penting untuk regenerasi antioksidan intraseluler 

terpenting, glutation tereduksi. Dengan mengurangi (umlah glutation tereduksi, (alur poliol

meningkatkan kerentanan terhadap stres oksidatif intraseluler.2

Gambar 3

Dari penelitian seperti yang dilakukan oleh @on 9ngerman dan :im #ern 7&8, di mana an(ing

diabetes diraat selama tahun dengan aldosa reductase inhibitor. #ecepatan konduksi saraf 

 pada an(ing diabetes menurun dari aktu ke aktu seperti halnya pada pasien. 'ebaliknya, pada

an(ing diabetes yang diobati dengan inhibitor reduktase aldosa, kerusakan kecepatan konduksi

saraf yang diinduksi diabetes dapat dicegah.2

Page 6: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 6/9

The Hexosamine Pathway

5alur ini merupakan percabangan dari fruktosa *-fosfat dalam (alur glikolisis. Bruktosa *-fosfat

adalah substrat en$im glutamine-fruktosa *-P amidotransferase 7>B:8, yang merupakan en$im

dengan kecepatan terbatas dalam (alur ini. >B: membuat glukosamin *-P dari fruktosa *-P dan

 pembentuknya lebih lan(ut dikonersi men(adi CDP-+-asetilglukosamin, yang merupakan

substrat untuk ->1c+c transferase spesifik yang mengatalisasi modifikasi posttranslasional

 protein melalui ->1c+c pada residu serine dan threonine [133-13]. Peningkatan perubahan

glukosa melalui (alur ini telah ditun(ukkan terlibat dalam pembentukan @' dan stress oksidatif 

[13*-13)] dan telah berimplikasi dalam komplikasi diabetes [13"-1!2].1

The Protein Kinase C Activation Pathway

Bruktosa 1*-bifosfat dapat dipecah membentuk dihidroksiaseton fosfat dan gliseraldehid 3-

fosfat dengan sebelumnya diisomerisasi men(adi gliseraldehid 3-fosfat di baah pengaruh ker(atriose fosfat isomerase. kumulasi gliseraldehid 3-fosfat dapat meningkatkan sintesis

diasilgliserol yang merupakan actiator protein kinase ? 7P#?8. ktiasi P#? diketahui terlibat

dalam meningkatkan (umlah :>B- β -1, endothelin-1, +B-κ E, dan F9>B 7vascular endothelial 

 growth factor 8 [22, 1!3, 1!!] dan (uga diketahui menginduksi produksi @' oleh +DP

oksidase yang mengatalisasi reduksi satu elektron oksigen molecular untuk membentuk 

superoksida [1!-1!&]. 'ecara mekanistik, telah diketahui baha P#? mengaktiasi +DP

oksidase melalui fosforilasi subunit p!& phoA, memacu translokasi subunit ini dari sitosol ke

membran yang berkombinasi dengan komponen lain untuk membentuk +DP oksidase aktif 

yang mampu menghasilkan superoksida dari oksigen [1!), 1!"]. ktiasi P#? (uga dapat

menyebabkan resistensi insulin dengan menghambat fungsi nitric oAide synthase tergantung kt[1%].1

 Advanced Glycation End Products (AGEs)

'elain (alur poliol, (alur ini (uga telah dianggap sebagai mekanisme utama stres oksidatif pada

kondisi hiperglikemik [11, 12]. #adar glukosa yang tinggi dapat menginduksi pembentukan

methylglyoAal dari gliseraldehida 3-fosfat ketika fungsi >PD terganggu. GethylglyoAal dapat

memodifikasi protein melalui glycation kelompok amino pada protein [13, 1!]. 'alah satu

 produk utama adalah hemoglobin terglikasi 7b1c8 yang telah digunakan sebagai biomarker 

untuk diabetes [1, 1*]. leh karena itu, proses nonen$imatik ini dapat sangat mengganggu

fungsi protein. 'elain itu, (alur glikasi ini diketahui membebaskan @' [1&, 1)] dan

meregulasi ekspresi reseptor permukaan sel untuk >9s, menyebabkan aktiasi (alur sinyal +B-

kE dan peradangan kronis [1"-1*1].1

'eperti yang ditun(ukkan secara skematis dalam >ambar !, produksi intraselular prekursor >9

tampaknya merusak sel oleh tiga mekanisme. Gekanisme pertama, yang ditun(ukkan pada

Page 7: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 7/9

 bagian atas sel endotel, adalah modifikasi protein intraselular termasuk yang paling penting

adalah protein yang terlibat dalam regulasi transkripsi gen 7)," dan G.E., obserasi yang tidak 

dipublikasi8. Gekanisme kedua, yang ditun(ukkan di kiri, adalah precursor >9 tersebut dapat

 berdifusi keluar dari sel dan memodifikasi molekul matriks ekstraselular di sekitarnya 71%8, yang

mengubah sinyal antara matriks dan sel dan menyebabkan disfungsi selular 7118. Gekanisme

ketiga, yang ditun(ukkan pada Big. 3, adalah baha prekursor >9 tersebut berdifusi keluar dari

sel dan memodifikasi protein yang bersirkulasi yang kemudian berikatan terhadap reseptor >9

dan mengaktiasi mereka, dengan demikian menyebabkan produksi sitokin inflamasi dan faktor-

faktor pertumbuhan, yang pada gilirannya menyebabkan patologi ascular 712-218. Dari banyak 

 penelitian terhadap hean seperti yang dilakukan ans-Peter ammes 7228, menun(ukkan

 baha hambatan farmakologis dari >9 mencegah perubahan struktural lebih lan(ut dari

retinopati diabetik eksperimental.2 

Gambar 4

The Glyceraldehyde Autoxidation Pathway

5alur ini (uga cabang dari gliseraldehida 3-fosfat dalam (alur glikolisis. >liseraldehida 3-fosfat

dibentuk dari fruktosa 1 *-bisphospate oleh en$im aldose. Dalam kondisi tertentu, gliseraldehida

3-fosfat dapat mengalami autoksidasi [1*2], sebuah proses yang dapat menghasilkan hidrogen

 peroksida dan H-ketoaldehydes pada diabetes melitus [21, 1*3].1

Page 8: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 8/9

Disfungsi ndotel

Peningkatan stres oksidatif dalam pembuluh darah adalah mekanisme penting dari disfungsi

endotel pada diabetes mellitus dan kondisi terkait. Paparan (aringan arteri terhadap peningkatanglukosa atau konsentrasi asam lemak bebas menginduksi produksi superoksida dan mengganggu

 bioaailabilitas + pada dinding pembuluh darah, sedangkan pengobatan dengan antioksidan

 beker(a untuk mengembalikan fungsi endotel pada kondisi ini [1%!, 1%]. Peningkatan stres

oksidatif memiliki potensi untuk merusak bioaailabilitas + dalam beberapa cara [1%*, 1%&].

Pertama, anion superoksida dapat bereaksi dengan + membentuk peroAynitrite dan

menghilangkan aktiitas biologis +. PeroAynitrite adalah oksidan yang sangat reaktif yang

dapat mengubah fungsi berbagai en$im seluler [1%)]. 'ecara khusus, peroAynitrite dapat

mengubah aktiitas katalitik dari e+' pada sel endotel dan guanylyl siklase dalam sel otot

 polos pembuluh darah. kibatnya, peroAynitrite mengurangi baik produksi + dan responsiitas

dari (aringan target terhadap + [1%", 11%]. Peningkatan produksi spesies oksigen reaktif (uga

dapat mempengaruhi status redoks e+' co-faktor kritis, termasuk tetrahidrobiopterin.

#ehilangan tetrahidrobiopterin menguraikan e+' dan lebih mengarah pada produksi

superoksida daripada + [111]. 'pesies oksigen reaktif dapat meningkatkan produk peroksidasi

lipid yang mengganggu aktiasi e+' yang tergantung reseptor, menonaktifkan +, dan

menurunkan responsiitas dari (aringan target [112, 113].3

'e(umlah sumber en$imatik superoksida dalam pembuluh darah diabetik telah diidentifikasi.

 +ikotinamida adenin dinukleotida fosfat oksidase 7+DP oksidase8 adalah kompleks multi-

subunit terkait membran yang menghasilkan anion superoksida dan terlibat dalam ledakan

oksidatif sel-sel inflamasi dan sinyal sel normal dalam sel endotel [1%*]. Dalam kondisi

 patologis, termasuk diabetes mellitus, aktiitas +DP oksidase dan produksi superoksida

meningkat [11!, 11]. Peningkatan konsentrasi asam lemak bebas mengaktifkan +DP

oksidase dan mempromosikan aktiasi faktor transkripsi pro-inflamasi +BIE [11*]. 9kspresi

 +DP oksidase (uga diregulasi oleh angiotensin == [11&], dan merupakan hal yang menarik 

 baha angiotensin converting enzim inhibitor  memiliki efek askular yang menguntungkan pada

diabetes [11), 11"].3

e+' yang tidak berpasangan adalah sumber penting lain dari stres oksidatif dalam pembuluh

darah diabetes. Dalam kondisi fisiologis, e+' terdapat sebagai dimer dan menghasilkan +,

namun, en$im tersebut mengurangi oksigen men(adi anion superoksida ketika terdapat penurunan ketersediaan kofaktor tetrahidrobiopterin [12%]. Diabetes dikaitkan dengan

 penguraian e+' dan penurunan kadar tetrahidrobiopterin. #arena tetrahidrobiopterin mudah

teroksidasi, ter(adi lingkaran setan dimana stres oksidatif menyebabkan penguraian e+' dan

 peningkatan produksi anion superoksida, yang pada gilirannya dapat mengurangi ketersediaan

tetrahidrobiopterin dan mempromosikan stres oksidatif lebih lan(ut. #onsisten dengan

mekanisme ini, suplementasi tetrahidrobiopterin meningkatkan produksi + dan fungsi endotel

Page 9: Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

8/16/2019 Patogenesis Komplikasi Mikrovaskular Dm

http://slidepdf.com/reader/full/patogenesis-komplikasi-mikrovaskular-dm 9/9

dalam model eksperimental [121, 122] dan pada subyek manusia dengan diabetes mellitus tipe 2

[123]. 'e(umlah sumber spesies oksigen reaktif telah diidentifikasi. Gisalnya, hiperglikemia dan

diabetes berhubungan dengan peningkatan produksi anion superoksida oleh sistem reduktase

aldosa dan, seperti dibahas di baah, komponen rantai transpor elektron mitokondria [12!].3

'tudi pada manusia mendukung pentingnya peningkatan stres oksidatif sebagai mekanisme

disfungsi endotel pada diabetes mellitus dan resistensi insulin. Gisalnya, beredarnya penanda

stres oksidatif, termasuk isoprostane B2 dan antibodi terhadap lipoprotein densitas rendah

teroksidasi, meningkat pada orang dengan diabetes, obesitas, dan resistensi insulin [12, 12*].

'tudi klinis telah menun(ukkan perbaikan fungsi endotel dengan pengobatan antioksidan. Dalam

hal ini, infus asam askorbat dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk mengais anion

superoksida, meningkatkan fungsi endotel pada lengan baah pasien dengan diabetes mellitus

[!2]. :erapi dengan alpha tokoferol meningkatkan fungsi endotel pada arteri koroner pasien

dengan diabetes mellitus tipe 1, meskipun tidak ada manfaat pada diabetes tipe 2 [12&].3

Geskipun stres oksidatif secara (elas merupakan mekanisme yang berkontribusi dan antioksidan

dapat memperbaiki fungsi endotel dalam situasi tertentu, u(i klinis telah gagal untuk 

menun(ukkan manfaat terapi tokoferol alpha pada hasil dalam u(i klinis skala besar [12), 12"].

:emuan ini mungkin memiliki implikasi penting untuk pencegahan dan mana(emen penyakit

 pembuluh darah dalam diabetes mellitus. 'ebuah strategi yang dirancang untuk menghambat

sumber en$imatik spesies oksigen reaktif cenderung memberikan manfaat yang lebih besar 

daripada pengobatan dengan scaenger spesies oksigen reaktif seperti asam askorbat, alfa

tokoferol, dan senyaa antioksidan lainnya. Cntuk mendukung konsep ini, angiotensin

conerting en$yme inhibitor dan angiotensin receptor blockers membatasi ekspresi angiotensin ==

yang diinduksi +DP oksidase dan menurunkan produksi anion superoksida dalam endotelium[13%]. bat ini telah terbukti meningkatkan fungsi endotel dan mengurangi risiko kardioaskular 

 pada pasien dengan diabetes mellitus [131].3

Referensi!

1. Jan 05. Pathogenesis of chronic hyperglycemia from reductie stress to oAidatie stress.

5 Dia @es 2%1!K2%1!1-11

2. Eronlee G. :he pathobiology of diabetic complications a unifying mechanism.

Diabetes 2%%K!1*1-2

3. :abit ?9, ?hung LE, amburg +G, Fita 5. 9ndothelial dysfunction in diabetes

mellitus Golecular mechanisms and clinical implications. @e 9ndocr Getab Disord.

2%1%K 11718 *1;&


Recommended