+ All Categories
Home > Documents > PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Date post: 28-Oct-2015
Category:
Upload: defison-chan
View: 200 times
Download: 29 times
Share this document with a friend
88
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI) ELZA DESDAMONA Smf Anak & Perinatologi RSUD. PROF.Dr.MA Hanafiah SM Batusangkar 1
Transcript
Page 1: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI)

ELZA DESDAMONASmf Anak & PerinatologiRSUD. PROF.Dr.MA Hanafiah SMBatusangkar

1

Page 2: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Definisi

NeonatusLahir – 28 hari

Periode sangat rawanPenyesuaian fisiologik dengan keadaan di luar

kandungan

Perinatologi Ilmu yang mempelajariFetusNeonatus

2

Page 3: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

THE “TWO-THIRDS RULE” ON GLOBAL INFANT MORTALITY RATES*

.2/3Almost two-thirds of

infant deaths occur inthe first month of life

Among those, more Than two-thirds die in

Their first week.

Among those, two-thirds die in the

first 24 hours

* Source : Lawn J, The Healthy Newborn: accessed online at www.cdc.gov/nccdphp/drh/health_newborn.htm, 2004.

3

Page 4: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Infeksi42%

AsfiksiaTrauma

29%

Lain25%

BKB/BBLR10%

Kel.bawaan

14%

Sumber: WHO, Perinatal mortality, A list of available information, 1996.

Causes of neonatal death

4

Page 5: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Angka kematian, perinatal yaitu 40 per1000 kelahiran hidup.

Perlu adanya pengenalan bayi-bayi risiko tinggi sehingga mempercepat mendapat rujukan untuk mendapat penatalaksanaan

selanjutnya sehingga angka kematian dan

kesakitan dapat diturunkan.

5

Page 6: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

YANG TERMASUK BAYI RISIKO TINGGI

1. BBLR

2. Asfiksia

3. Kejang

4. Sesak nafas/SGN

5. Kuning

6. Perdarahan

7. Hypotermi

8. Infeksi/Sepsis

9. dll

6

Page 7: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

1. BBLR

7

Page 8: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Low birth weight (LBW)

Definition : Birth weight <2500 g

Incidence : 30% of neonates

8

Page 9: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Preterm LBW

Breast nodule

Preterm Term

Preterm Term

9

Page 10: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Male genitalia

Preterm LBW

Preterm TermPreterm Term

10

Page 11: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Female genitalia

Preterm LBW

Preterm Term

11

Page 12: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Preterm LBW

Sole creasesPreterm Term

12

Page 13: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

2.1 Kg - IUGR 3.2 Kg - AFD

Identification: SFD / IUGR

13

Page 14: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

LBW (Preterm) : Problems

Birth asphyxia

Hypothermia

Feeding difficulties

Infections

Hyperbilirubinemia Respiratory

distress

Retinopathy of prematurity

Apneic spells

Intraventricular hemorrhage

Hypoglycemia

Metabolic acidosis

14

Page 15: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Birth asphyxiaMeconium aspiration syndromeHypothermiaHypoglycemiaInfectionsPolycythemia

LBW (SFD) : Problems

15

Page 16: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

LBW: Indications for hospitalization

Birth weight <1800 gGestation <34 wksUnable to feed*Sick neonate*

* Irrespective of birth weight and gestation

16

Page 17: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Well covered newborn

LBW: Keeping warm at home

17

Page 18: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

LBW: Keeping warm in hospital

Skin-to skin method Warm room, fire or

electric heater Warmly wrapped

Heated water-filled mattress Air-heated Incubator

Radiant warmer

18

Page 19: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Bayi prematur

Risiko tinggi :

Gangguan pertumbuhan

Gangguan perkembangan

Gangguan pendengaran, penglihatan

Perlu pemantauan terus menerus

19

Page 20: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

1. BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BBLR yang memerlukan rujukan adalah bila berat badan kurang 2000 g,

bila diantara 2000-2500 g hanya dirujuk bila disertai kelainan atau ada tanda-tanda sakit.

Seorang bayi yang akan dirujuk sebaiknya

diperhatikan:

1. Jaga bayi tetap hangat, bungkus bayi dgn

kain lunak dan kering, selimuti dan pakai topi.

20

Page 21: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

2. Sebaiknya pengiriman bayi tersebut disertai keterangan seperti mengenai riwayat kehamilan dan persalinan disertai keadaan bayi segera waktu lahir dan suhu tubuh pada waktu dikirim ke rumah sakit

3. Perawatan BBLR sebaiknya dilakukan dalam inkubator atau tempat tidur bayi yang diberi pemanasan.

4. PMK

21

Page 22: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

2. ASFKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

22

Page 23: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Asfiksia

Keadaan di mana bayi tidak bernafas spontan dan teratur segera setelah lahir (IKA – 1985)

Masalah : Cukup sering ditemukan pada BBL Kontribusi >> pada morbiditas & mortalitas Penyebab ke 2 terbanyak dari kematian neonatus

25 %

23

Page 24: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Kriteria diagnosis

AAP :1. Gangguan metabolisme menetap / mixed asidosis

(pH < 7.0)

2. Nilai Apgar 0-3 > 5 menit

3. Manifestasi neurologis pada BBL

4. Disfungsi organ multi-sistem

WHO : A failure to initiate and sustain breathing at

birth.

24

Page 25: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Apa yang terjadi?

Fetus/neonatus akan mengalamiHipoksia kekurangan oksigen

&/atau Iskemia gangguan perfusi

Keduanya menyebabkan kerusakan jaringan

25

Page 26: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Konsekuensi klinis

Otak Hypoxic Ischemic Encephalopathy/HIE

Perubahan kesadaran Iritabel, letargi, koma Gangguan tonus otot Hipotonia Gangguan otonom Hipotensi, hipersalivasi, refleks

pupil abnormal Perubahan refleks-refleks neonatal Moro, refleks

isap, refleks telan Kejang

26

Page 27: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Konsekuensi klinis

Disfungsi Sistem Multi-Organ Tubular Necrosis akut oliguria, hematuria, polyuria Kardiomiopati hipotensi Hipertensi Paru tachypnea, hipoksemia, gangguan

surfaktan Nekrosis Hepatik amonia, SGOT/SGPT, kuning. NEC distensi lambung, b.a.b. berdarah Adrenal insufficiency glukosa, Na, TD Sekresi ADH yang tidak benar oliguria, Na

27

Page 28: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penatalaksanaan

IMPORTANT POINTS!!

Pencegahan merupakan penatalaksanaan terbaik. Waktu merupakan hal penting dan penundaan

beberapa menit saja dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan seumur hidup.

Kontrol ketat tanda-tanda vital. Menjaga oksigenasi dan keseimbangan asam basa. Memulai ventilasi mekanis jika perlu. Memantau dan menjaga suhu tubuh.

28

Page 29: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penatalaksanaan awal

Rawat neonatus di ruangan dengan temperatur netral suhu kulit 365 – 37,5 oC

Pasang jalur IV restriksi cairan (2/3 dari kebutuhan)

Berikan bolus cairan (NaCl 0,9%) jika tekanan darah rendah

Inj vit K1 1 mg IM tetap diberikan

29

Page 30: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Monitoring klinis

Denyut jantung, frekuensi nafas, warna kulit, saturasi O2, tekanan darah dan suhu tubuh

Lakukan penilaian status neurologisTonus otot, kejang, kesadaran, ukuran dan

reaksi pupil, reflkes isap dan telan Lingkaran perut Produksi urine

30

Page 31: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Monitoring Biokimia

Gas darah & pHGula darah random, dilakukan

“Bedside“ dengan DextrostixHematokritKadar elektrolit ( Na, K) dan calciumUreum dan kreatinin

31

Page 32: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Pemeriksaan lain

Skrining sepsis & kultur darah untuk menyingkirkan infeksi in-utero atau yang di dapat selama resusitasi

Foto toraks untuk melihat komplikasi pneumotoraks, malformasi dan pembesaran jantung

Neuroimaging CT scan melihat adanya edema otak atau perdarahan Ultrasonografi melihat besar ventrikel atau perdarahan

peri/intraventrikuler EEG

32

Page 33: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Mencegah asfiksia

Penilaian perinatalPemeriksaan antenatal yang teraturAntisipasi komplikasi selama persalinan Intervensi segera ( eg. SC)

Penatalaksanaan perinatalRujukan yang tepat intrauterinPenatalaksanaan komplikasi maternal

(eg. HAP)33

Page 34: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

3. Sepsis

34

Page 35: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Definisi Sepsis Pada Bayi Baru Lahir

Penyakit pada bayi berusia kurang dari 1 bulan yang secara klinis terlihat sakit parah dengan kultur darah positif (atau kultur positif di tempat lain yang biasanya steril)

The International Sepsis Forum (2004) Sepsis respon inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi Sepsis berat sepsis yang disertai dengan komplikasi berupa

disfungsi organ dan hipotensi Syok septik ditandai dengan takikardia (> 180x/menit),

gangguan perfusi (CRT > 3 dtk dan hipotensi) sehingga memerlukan cairan dan inotropik

35

Page 36: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Kejadian Sepsis Pada BBL

Asia: 7,1 sampai 38 per 1.000 kelahiran hidup Afrika: 6,5 - 23 per 1.000 kelahiran hidup Amerika Selatan: 3,5 sampai 8,9 per 1.000

kelahiran hidup Amerika Serikat: 6 - 9 per 1.000 kelahiran hidup

36

Page 37: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Morbiditas Bagi BBL Yang Bertahan Hidup

Kerusakan otak disebabkan oleh meningitis, syok septik, atau hipoksemia

Kerusakan organ lainnya - paru, hati, tungkai, sendi

37

Page 38: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Sepsis Pada BBL

Awitan Dini Usia bayi < 72 jam Didapat saat

persalinan Penularan vertikal

dari ibu ke bayi

Awitan Lambat usia bayi > 72 jam Didapat dari lingkungan Didapatkan secara

nosokomial atau dari rumah sakit

Perbedaan antara sepsis tahap awal dan tahap lanjut di negara berkembang tidak jelas:

• Bayi lahir di rumah & dibawa ke RS pada usia 3 hari• Bayi dirujuk dari RS lain

38

Page 39: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Sepsis Awitan Dini

Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini >18 jam Korioamnionitis maternal

Ibu demam 38ºC selama persalinan ± nyeri pada uterus ± lekositosis ± Denyut jantung janin meningkat

Cairan ketuban berbau Penanganan oleh bidan yang tidak terlatih Infeksi saluran kemih ibu Persalinan prematur

39

Page 40: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Sepsis Awitan Lambat

Faktor Risiko Prematuritas/BBLR Di rawat di RS Prosedur invasif - ventilator, alat infus,

akses vena sentral, kateter urine, pipa torakal

Kontak dengan penyakit infeksi - dokter, perawat, atau bayi lain yang infeksi

Tidak diberi ASI Buruknya kebersihan di NICU

40

Page 41: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penyebab Sepsis di Negara Berkembang

Sepsis Awitan Dini Baksil gram negatif

E.coliKlebsiella

Enterococcus Group B streptococcus

Sepsis Awitan Lambat Baksil gram negatif

Pseudomonas Klebsiella

Staph aureus Coagulase negative

staphylococci

41

Page 42: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Diagnosis Sepsis Pada BBL

Tanda dan gejala klinis Pemeriksaan laboratorium

Kultur bakteri patogenPemeriksaan laboratorium lain

42

Page 43: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Tanda & gejala klinis

Tanda klinis: awal tidak spesifik, mungkin samar Gawat nafas (90%), apnea Suhu tidak stabil, suhu lebih sering Menurunnya aktivitas Rewel Asupan yang buruk Distensi abdomen Hipotensi, syok, purpura, kejang tanda lanjut

43

Page 44: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Variabel diagnostik sepsis neonatal

Variabel klinis Variabel hemodinamik Variabel perfusi jaringan Variabel inflamasi

44

Page 45: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Kriteria Klinis Infeksi Bakteri Yang ParahPedoman WHO ‘Integrated Management of Childhood Illnesses’, 2000

Laju nafas > 60 kali per menit Lekukan dada yang dalam Cuping hidung kembang kempis Ngorok Fontanel menonjol Kejang Nanah dari telinga Kemerahkan di sekitar umbilikus yang melebar ke kulit Suhu > 37,7 C (atau teraba hangat) atau < 35,5C (atau teraba

dingin) Letargis atau tidak sadar Penurunan gerakan Tidak bisa minum Tidak melekat pada payudara ibu Tidak mau menyusu

Bila dijumpai satu atau lebih gejala ini:

Curigai Kemungkinan Sepsis Berat

45

Page 46: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Pictures

46

Page 47: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Pemberian: antibiotik

Pilihan disesuaikan dengan organisme yang prevalen di wilayah tersebut

AS: Sepsis tahap awal: Group B strep / E.ColiAmpicillin and Gentamicin

Indonesia?

47

Page 48: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

AB pilihan pertama di RS: (WHO 2003) Ampicillin 50 mg/ kg

Setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi Setiap 8 jam pada usia 2- 4 minggu

PLUS Gentamicin satu kali sehari.

> usia kehamilan 35 minggu: 4 mg / kg setiap 24 jam usia kehamilan 30 - 34 minggu:

0 - 7 hari: 4.5 mg/kg setiap 36 jam > 8 hari: 4 mg/kg setiap 24 jam

Infus IV selama 30 menit Suntikan IM: absorpsi bervariasi, terutama pada BBLSR

48

Page 49: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Terapi Suportif

Suhu lingkungan yang mendukung

Perbaiki gejala GI - muntah, ileus Antisipasi kardiorespirasi

hipoksia, apnea, ARDS, syok

Perbaiki kelainan hematologis: anemia,

thrombocytopenia, DIC

Dukungan neurologis - kejang

49

Page 50: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

4. Kejang pada Neonatus

50

Page 51: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Latar BelakangKejang pada bayi baru lahir merupakan penyebab penting kesakitan dan seringkali juga, kematian, pada bayi baru lahir.

Dokter harus bisa mengenali kejang, menentukan kemungkinan penyebabnya, dan melakukan penatalaksanaan yang tepat.

Prognosis, berdasarkan jenis dan manifestasi kejang, harus ditentukan dan orang tua BBL diinformasikan dengan cara bijak.

51

Page 52: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Kejang merupakan gangguan fungsi otak yang bermanifestasi sebagai cedera episodic pada kesadaran yang berkaitan dengan kegiatan motorik atau otomatis.

Definisi Kejang

52

Page 53: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Kejadian Kejang Pada BBL

Kejadian keseluruhan adalah 0,5% dari semua BBL cukup bulan dan kurang bulan.

Kejadiannya lebih tinggi pada BBL kurang bulan (3,9% jika usia kehamilan < 30 minggu).

53

Page 54: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penyebab Kejang Yang Paling Umum

HIEInfeksi (TORCH, meningitis,

septicemia)Hipoglikemia, hipokalsemia,

hypomagnesemiaPerdarahan CNS (intraventricular,

subdural, trauma, dll.)

54

Page 55: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penyebab Kejang Yang Tidak Umum

Kelainan otak kongenital Kesalahan metabolisme bawaan Penghentian obat pada ibu (heroin, barbiturat,

metadon, kokain, dll.) Kernikterus Ketergantungan Pyridoxine (B6), dan

hyponatremia

Lebih dari satu penyebab utama 55

Page 56: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Diagnosis Kejang

Lakukan anamnesis riwayat ibu dan obstetri

56

Page 57: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penyelidikan Laboratorium

Pengujian Utama Glukosa darah Kalsium dan magnesium darah Hitungan darah lengkap, hitungan leukosit

diferensial dan platelet Elektrolit Gas darah arteri Analisis dan kultur cairan cerebral spinal Kultur darah

57

Page 58: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

TORCH titer, kadar amonia, sonogram kepala dan asam amino dalam urine.

EEG

Normal pada sekitar 1/3 kasus Cranial ultrasound

Untuk perdarahan dan luka parut CT

Untuk mendiagnosis malformasi dan perdarahan otak

Penyelidikan Laboratorium (lanj.)

58

Page 59: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penatalaksanaan Kejang

Tujuan penatalaksanaanMencapai homeostasis sistemik (Jalan

Nafas, Pernafasan dan Sirkulasi).Mengoreksi penyebab utamanya, jika

mungkin.

59

Page 60: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Pheno-barbital

• Dosis awal: 10 - 20 mg/kg.tambahkan 5 mg/kg sampai maksimal 40 mg/kg

• Pemeliharaan: 3-5 mg/kg/hari bagi dalam beberapa dosis dan berikan setiap 12 jam .

• Merupakan obat pilihan.• Berikan secara IV selama

5 mnt .• Tingkat Terapeutik: 20-40

g/ml.• Berikan IM, IV, atau PO

setiap 12 jam. • Mulai terapi 12 jam

setelah dosis awal.

• Hipotensi• Apnea

• Pantau status pernafasan selama pemberian dan periksa tempat masuknya infus.

60

Page 61: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Phenytoin Dosis awal: 15-20 mg/kg IV selama 30 min.

Berikan IV dgn kec. maksimal 0.5 mg/kg/min

Pemeliharaan: 4-8 mg/kg/hari secara IV cepat atau PO.

Bagi dosis total dan berikan IV setiap 12 jam

Jangan berikan sec.IM.

Keracunan merupakan masalah dengan obat ini

Aritmia Jantung Kerusakan otak

61

Page 62: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Benzo-diazepin

• Lorazepam: 0.05 – 0.1 mg/kg

• Diazepam: 0.1 – 0.3 mg/kg/dosis.

• Berikan sec. IV.• Ulangi setiap 15 menit

untuk 2-3 dosis jika perlu.

• Dosis maksimum adalah 2-5 mg.

• Bisa diberikan sekali sebagai dosis PO sebesar 0.1-0.3 mg/kg.

•Gawat nafas, •Menghambat pengikatan bilirubin terhadap albumin

62

Page 63: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penatalaksanaan Medis Untuk Kejang

10% larutan dextrose (2cc/kg IV) secara empiris kepada BBL yang sedang mengalami kejang.

kalsium glukonat (200mg/kg IV), jika dicurigai adanya hipokalsemia.

Magnesium sulfate 50%, 0,2ml/kg atau 2ml Eq/kg. Antibiotik jika dicurigai sepsis. Pada ketergantungan pyridoxine, berikan pyridoxine

50mg IV sebagai percobaan terapetik. Kejang akan berhenti dalam hitungan menit.

63

Page 64: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Prognosis

Prognosis terbaik dengan:

Prognosis lebih buruk dengan:

Sekuelae:

Hipokalsemia Ketergantungan Pyridoxine Perdarahan subarachnoid

Hipoglikemia Anoksia Malformasi otak

Malformasi otak 15-20% Retardasi mental Cerebral palsy

64

Page 65: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

5. Hiperbilirubinemia

65

Page 66: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Latar Belakang

Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus.

Jenis paling umum: - kadar bilirubin tidak terkonyugasi/indirek, - berupa ikterus yang nyata pada minggu pertama kehidupan.

66

Page 67: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Latar Belakang (lanj.)

60% bayi akan mengalami ikterus sebagian besar bersifat jinak tetapi hiperbilirubinemia yang parah dapat

menyebabkan kerusakan otak permanen yang serius

67

Page 68: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Ikterus klinis

60% dari neonatus Ikterus yang nyata: Bilirubin serum > 5 mg/ dl

68

Page 69: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Ikterus pada neonatus: MENGAPA KITA KHAWATIR ?

bilirubin bilirubin ensepalopati

Kernikterus

Tahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap buruk

Tahap 2: Demam, hipertonia, opistotonus

Tahap 3: Kondisi terlihat membaik

Sekuele: Kehilangan pendengaran sensorineural

Serebral palsi koreoatetoid

Abnormalitas daya pandang

69

Page 70: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

1970an - Kernikterus telah dieliminasi 1990an - 125 kasus kernikterus di Amerika Serikat 2000an - ? kasus kernikterus di Indonesia

Sebuah tragedi yang dapat dicegah

70

Page 71: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Mekanisme

fisiologis vs patologis

Ikterus non- fisiologis diagnosis diferensial

Penatalaksanaan

Ikterus neonatorum

71

Page 72: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

IKTERUS FISIOLOGIS

Perhatikan riwayat penyakit ikterus fisiologis pada bayi cukup bulan Awitan terjadi setelah 24 jam Memuncak pada 3 sampai 5 hari Menurun setelah 7 hari.

Bayi cukup bulan rata-rata memiliki kadar bilirubin serum puncak 5-6 mg/dl.

Ikterus fisiologis berlebihan ketika bilirubin serum puncak adalah 7-15 mg/dl pada NCB.

Selalu pertimbangkan usia bayi dan kadar bilirubin

72

Page 73: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Ikterus pada bayi prematur

Awitan terjadi lebih dini Puncak lebih lambat Kadar puncak lebih tinggi Memerlukan lebih banyak waktu untuk

menghilang – sampai dengan 2 minggu Kadar seperti apa yang dianggap seperti

fisiologis?

73

Page 74: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

IKTERUS NON FISIOLOGIS

Awitan terjadi sebelum usia 24 jam Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dl/jam Tingkat cutoff

> 15 mg/dl pada bayi cukup bulan?

> ? mg/dl pada bayi prematur? Ikterus bertahan

> 8 hari pada bayi cukup bulan

> 14 hari pada bayi prematur Tanda-tanda penyakit lain

74

Page 75: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Riwayat Pemeriksaan fisik:

Usia kehamilanAktivitas/pemberian minumKadar ikterus pucathepatosplenomegalimemar, cephalhematoma

HIPERBILIRIBUNEMIA — Diagnosis

75

Page 76: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Ikterus yang berkembang secara cepat pada hari ke-1

Kemungkinan besarRhesus, ABO, atau penyakit hemolitik

lainSferositosis

Kemungkinan yang lebih jarang Infeksi kongenital Defisiensi G-6-P-D

76

Page 77: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Ikterus yang berkembang secara cepat setelah usia 48 jam

Kemungkinan besar InfeksiDefisiensi G-6-P-D

Kemungkinan yang lebih jarangRh, ABO, sferositosis

77

Page 78: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

HIPERBILIRUBINEMIA- diagnosis

Uji Laboratorium

Kadar bilirubin: total dan direk Golongan darah ibu dan tipe Rh-nya Golongan darah bayi dan tipeRh-nya Uji Coomb direk pada bayi Hemoglobin Sediaan apus darah Hitung retikulosit

78

Page 79: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

PENATALAKSANAAN HIPERBILIRUBINEMIA

Hidrasi – Pemberian asupan Fototerapi Transfusi tukar

Fenobarbital Tin protoporphyrin

79

Page 80: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

American Academy of PediatricsSubcommittee on hyperbilirubinemia

Panduan Praktis Klinik

Penatalaksanaan Hiperbilirubinemia

pada neonatus

Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih

Pediatrics Juli 2004

80

Page 81: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penatalaksanaan Hiperbilirubinemia pada Neonatus Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih

Mempromosikan dan mendukung pemberian ASI Melakukan penilaian sistematik sebelum bayi pulang

untuk menilai risiko hiperbilirubinemia yang berat Melakukan penilaian dini dan tindak lanjut terfokus

berdasarkan risiko Ketika diindikasikan, beri terapi pada neonatus dengan

fototerapi atau transfusi tukar, untuk mencegah perkembangan ikterus yang berat dan mungkin, kernikterus.

81

Page 82: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Pemberian minum untuk mencegah dan mengobati Ikterus Neonatorum

Ibu harus menyusui bayinya setidaknya 8 sampai 12 kali setiap hari untuk beberapa hari pertama

asupan kalori/dehidrasi Ikterus

Suplementasi dengan air atau air dekstrosa tidak akan mencegah atau mengobati hiperbilirubinemia

82

Page 83: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Ibu hamil – golongan darah dan jenis Rh Jika ibu Rh negatif atau memiliki golongan darah O

periksa golongan darah/jenis Rh/DAT tali pusat bayi Memantau ikterus pada bayi setidaknya setiap 8

sampai 12 jam Jika tingkat ikterus kelihatannya terlalu tinggi untuk

usia bayi, lakukan pengukuran bilirubin transkutan atau bilirubin serum total

Pemeriksaan sistematis ikterus pada neonatus

83

Page 84: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Penilaian klinis untuk beratnyaikterus

Laju sefalokaudal Wajah: 5 mg/dl (kurang lebih) Dada atas: 10 mg/dl (kurang lebih) Abdomen dan paha atas: 15 mg/dl (kurang lebih) Telapak kaki: 20 mg/dl (kurang lebih)

Pemeriksaan secara visual mungkin membuat kita kurang tepat memahami situasi

84

Page 85: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

Bilirubinometer Transkutan

•Berguna sebagai alat penapisan•Pengukuran TcB cukup akurat pada sebagian besar bayi dengan TSB < 15mg/ dL.•Tidak bergantung pada usia, ras, dan berat badan•Tidak akurat setelah fototerapi

85

Page 86: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

86

Page 87: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

87

Page 88: PENANGANNAN KOMPLIKASI NEONATUS (RISIKO TINGGI).ppt

88


Recommended