+ All Categories
Home > Documents > PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

Date post: 01-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 6 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
24
99 ISSN : 1412-5331 Majalah Ilmiah Solusi Vol. 17, No. 4 Oktober 2019 PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD (STUDI KASUS PT JAVA PRIMA ABADI) Fitrianty Ningsih Saifudin Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Diterima: Agustus 2019, Disetujui: September 2019, Dipublikasikan: Oktober 2019 Abstract This research was conducted at PT. Java Prima Abadi in Marketing Division. The purpose of this study is to analyze about how internal control in the company and fraud that occurs in this company. This study uses qualitative methods, using triangulation of data sources namely observation, interviews, documentation and focus group discussions, and adequacy. The basic principles of information in this study were 4 people. From the results of this study indicate that there are still some fraud problems in the company, the problems faced by PT. Java Prima Abadi is still a weak internal audit and there are multiple functions in the job description of the division of tasks to employees, it is necessary to improve internal control and supervision to avoid fraud. Keywords: Fraud, Internal Audit, Internal Control Abstrak Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Java Prima Abadi di Devisi Marketing. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis tentang bagaimana pengendalian internal dalam perusahaan dan kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan triangulasi sumber data yaitu obeservasi, wawancara, dokumentasi dan focus group discussion, dan kecukupan (adequacy). Dasar prinsip informasi didalam penelitian ini ada 4 orang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa masalah kecurangan di dalam perusahaan, masalah yang dihadapi PT. Java Prima Abadi adalah masih lemahnya audit internal dan terdapat kerangkapan fungsi dalam job description pembagian tugas pada karyawan maka perlu ditingkatkannya pengendalian internal dan pengawasan agar tidak terjadi kecurangan. Kata Kunci : Kecurangan, Audit Internal, Pengendalian Internal Pendahuluan Suatu perusahan sangat memerlukan adanya internal audit yang efektif, terutama diperusahaan menengah dan besar. Apalagi dengan akan diberlakukannya perdagangan bebas diantara Negara-negara diseluruh dunia, yang tidak lagi memperbolehkan adanya proteksi.
Transcript
Page 1: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

99

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD

(STUDI KASUS PT JAVA PRIMA ABADI)

Fitrianty Ningsih

Saifudin

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Diterima: Agustus 2019, Disetujui: September 2019, Dipublikasikan: Oktober 2019

Abstract

This research was conducted at PT. Java Prima Abadi in Marketing Division.

The purpose of this study is to analyze about how internal control in the company and

fraud that occurs in this company.

This study uses qualitative methods, using triangulation of data sources namely

observation, interviews, documentation and focus group discussions, and adequacy. The

basic principles of information in this study were 4 people.

From the results of this study indicate that there are still some fraud problems in

the company, the problems faced by PT. Java Prima Abadi is still a weak internal audit

and there are multiple functions in the job description of the division of tasks to

employees, it is necessary to improve internal control and supervision to avoid fraud.

Keywords: Fraud, Internal Audit, Internal Control

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Java Prima Abadi di Devisi Marketing.

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis tentang bagaimana pengendalian internal

dalam perusahaan dan kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan ini.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan triangulasi

sumber data yaitu obeservasi, wawancara, dokumentasi dan focus group discussion, dan

kecukupan (adequacy). Dasar prinsip informasi didalam penelitian ini ada 4 orang.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa masalah

kecurangan di dalam perusahaan, masalah yang dihadapi PT. Java Prima Abadi adalah

masih lemahnya audit internal dan terdapat kerangkapan fungsi dalam job description

pembagian tugas pada karyawan maka perlu ditingkatkannya pengendalian internal dan

pengawasan agar tidak terjadi kecurangan.

Kata Kunci : Kecurangan, Audit Internal, Pengendalian Internal

Pendahuluan

Suatu perusahan sangat memerlukan adanya internal audit yang efektif, terutama

diperusahaan menengah dan besar. Apalagi dengan akan diberlakukannya perdagangan

bebas diantara Negara-negara diseluruh dunia, yang tidak lagi memperbolehkan adanya

proteksi.

Page 2: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

100

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

Menurut Piket dalam Sukrisno Agoes (2014) Audit Internal adalah kegiatan

assurance dan konsultasi yang independent dan objektif, yang dirancang untuk

memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan operasi organisasi. Audit

Internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan

yang sistematis dan teratur untuk mengavaluasi dan meningkatkan efektivitas dari

manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola.

Audit internal merupakan suatu tahapan pengendalian guna menghindari

penyelewengan, penyimpangan dan kecurangan (fraud) akan kesalahan dalam

pekerjaan akuntansi, karena hasil dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui dengan

cepat dan benar bagaimana kondisi perusahaan yang sebenarnya sehingga dapat

membantu pemimpin perusahaan dalam hal mengambil keputusan.

Audit internal menurut Sawyer dalam Desy (2009) adalah salah satu fungsi yang

dibuat perusahaan dalam satu satuan usaha untuk memantau efektivitas kebijakan, dan

prosedur lain yang berkaitan dengan pengendalian dan merupakan bagian dari alat

organisasi perusahaan yang mempunyai fungsi baik dalam pengendalian akuntansi,

maupun pengendalian fungsi manajemen, serta untuk mengecek apakah unsur – unsur

internal bekerja sebagaimana mestinya.

Langkah – langkah dalam proses (process) audit internal terdiri dari

perancangan pemeriksaan (audit plan), pengujian dan pengevaluasian informasi,

menyampaikan hasil pemeriksaan, dan tindak lanjut (follow up). Oleh karena itu, dalam

suatu perusahaan biasanya dibentuk satuan pengawas internal. Dengan adanya audit

internal, diharapkan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan beban

manajemen dalam melakukan tanggung jawab secara efektif dan efesien, agar

tercapainya suatu tujuan perusahaan sesuai dengan yang diharapkan dan dalam hal ini

dilakukan karena cukup kompleksnya kegiatan dalam perusahaan. Yang tak cukup

kalah pentingnya untuk mencegah adanya tindakan kecurangan atau fraud upaya yang

dapat dilakukan adalah dengan penerapan sistem pengendalian internal perusahaan yang

diharapkan nantinya dapat menunjang pencegahan dan pemberantasan kecurangan atau

fraud.

Pengendalian internal merupakan kegiatan yang sangat penting dalam

pencapaian tujuan usaha. Pengendalian internal menjadi penting karena dengan

menerapkan pengendalian internal, kegiatan bisnis perusahaan akan jadi efisien

Page 3: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

101

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

kemudian juga meminimalkan resiko kehilangan aset serta memastikan kepatuhan pada

peraturan yang ada. Efisiensi pada aktivitas bisnis perusahaan itu penting karena

perusahaan yang ingin mempertahankan dan mengembangkan bisninnya harus dapat

melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif, efesiensi dan ekonomis. COSO juga

menyebutkan ada fungsi untuk meminimalkan resiko pencurian aset, seperti yang kita

ketahui bahwa kerugian perusahaan terbesar adalah adanya pencurian aset perusahaan

yang bisa berupa cash ataupun important file ( data pelanggan dan data supplier).

Menurut Norsain (2014), kecurangan merupakan satu dari berbagai

permasalahan yang terjadi dalam lingkungan organisasi atau perusahaan. Praktek

kecurangan itu dapat terjadi bahkan pada organisasi yang memiliki pengendalian

internal yang baik sekalipun.Kecurangan atau fraud merupakan suatu kesalahan yang

dilakukan secara sengaja. Dalam lingkup akuntansi, konsep kecurangan atau fraud

merupakan penyimpangan dari prosedur akuntansi yang seharusnya diterapkan dalam

suatu perusahaan. Penyimpangan tersebut akan berdampak pada laporan keuangan yang

disajikan perusahaan, istilah fraud belum dikenal secara luas di Indonesia. Masyarakat

Indonesia lebih mengenal segala bentuk penyelewengan dan penyalah gunaan jabatan

atau kekuasaan untuk memperoleh keuntungan sebagai korupsi.Namun sebenarnya

korupsi hanyalah salah satu bentuk dari praktik fraud.

Cressey (1950) dalam Rachmawati dan Marsono (2014) Kecurangan umumnya

terjadi karena tiga hal utama, yaitu : adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan,

adanya kesempatan yang bisa dimanfaatkan serta adanya pembenaran akan tindakan

tersebut. Kecurangan yang sering terjadi adalah ditemukan pada bagian marketing

perusahaan, dengan tidak mencatat dan membuatkan nota pembayaran dari konsumen

dan mengantongi uangnya, menunda penyetoran uang hasil penjualan pada hari yang

sama, membuat nota fiktif penjualan kredit atas nama konsumen padahal telah terjadi

transaksi tunai atau cash dan lain sebagainya.

Bagi perusahaan yang melakukan penjualan melalui marketing atau salesman

dengan sistem sales kanvas atau sales yang membawa langsung barang yang untuk

dijual ke konsumen atau pihak toko, sangat rentan terjadinya kecurangan terutama

kecurangan pada saat sales melakukan penjualan secara tunai atau melakukan penagihan

langsung tanpa melalui collector.Tindakan kecuranga ini sering terjadi pada berbagai

macam perusahaan.Kecurangan ini biasanya dilakukan oleh divisi marketing atau sering

Page 4: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

102

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

disebut juga salesman. PT. Java Prima Abadi merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang manufaktur yang melakukan penjualan kopi “ Luwak White

Koffie” baik dalam bentuk kemasan yang berisikan kopi bubuk dan juga kopi cair ready

to drink dalam kemasan botol. Perusahaan ini memiliki dua cabang yang dibuka di

Sayung Demak sebagai anak cabang perusahaan dan di Kaligawe Semarang sebagai HO

atau kantor pusat. Pendapatan perusahaan ini diperoleh dari penjualan produk – produk

yang dimiliki perusahaan, dan praktik penjualannya sepenuhnya dilakukan oleh sales

kanvas baik secara tunai ataupun kredit dengan sistem penagihan yang diberikan jangka

waktu 14 hari dari tanggal terbitnya nota penjualan untuk konsumen yang harus

dilunasi. Penagihan yangdilakukan ke toko oleh sales kanvas dari perusahaan berjalan

sesuai dengan jadwal kunjungan yang telah ada.

PT. Java Prima Abadi ini mempunyai tagihan secara kredit yang telah

menunggak lama dan dapat dikatakan tidak tertagihkan kurang lebih selama 2 tahun

yaitu dari tahun 2016 sampai dengan 2018.Ditemukan beberapa konsumen atau toko

yang belum melunasi nota tagihan secara kredit.Sehingga mengakibatkan jumlah

tagihan kredit terus bertambah dan ternyata sudah melewati tanggal jatuh tempo dan

ditemukan nota tagihan kredit yang pola lakunya berubah – ubah tidak sesuai dengan

jangka waktu yang diberikan perusahaan, sehingga perusahaan mengalami kerugian.

Setelah dilakukan roling area salesman dan pemeriksaan oleh bagian accounting

perusahaan mengapa tagihan bisa meningkat dengan jumlah yang lumayan besar,

ternyata penyebabnya dikarekan adanya tindakan kecurangan yang dilakukan oleh sales

yang tidak melakukan pembayaran nota tagihan secara kredit yang telah jatuh tempo

melebihi dari ketentuan yang diberikan oleh perusahaan dan ditemukan adanya

pembuatan nota fiktif yang dilakukan oleh salesman dengan merekayasa penjualan

secara cash atau tunai dirubah menjadi penjualan secara kredit. Adapun kerugian yang

dialami oleh PT. Java Prima Abadi dalam kurun waktu 2016 sampai dengan 2018

sebagai berikut :

Page 5: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

103

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

Tabel 1.1

Daftar kerugian PT. Java Prima Abadi

periode 2016 s/d 2018

No Bulan Konsumen Jumlah Tagihan

1 Januari Pak Muh Rp. 28.081.500,-

2 Febuari Pintar 1 Rp. 10.296.550,-

3 Maret Iwan Rp. 12.168.650,-

Total Rp. 50.546.700,-

Sumber : Rekap Nota PT. Java Prima Abadi

Dari data diatas menunjukkan jumlah kerugian perusahaan yang dilakukan oleh

pihak sales dengan melakukan tindak kecurangan yang dilakukan dengan atas nama

konsumen yang sebenarnya telah malakukan pembayaran tunai atau cash. Jumlah

kerugian yang dialami oleh perusahaan ini cukup besar.Kecurangan yang dilakukan

oleh sales perusahaan ini terjadi karena sistem pengendalian internal yang kurang baik

pada karyawan ataupun terhadap perusahaan itu sendiri, sehingga dapat dengan

mudahnya saja melakukan tindakan yang merugikan perusahaan dengan mengambil

uang hasil tagihan nota penjualan perusahaan.

Dari kasus yang terjadi diperusahaan ini maka diperlukan adanya audit internal

dan pengendalian internal yang baik pada perusahaan dimana audit internal dan

pengendalian internal ini adalah cara yang dapat digunakan dalam mengantisipasi dan

meminimalkan adanya tindakan kecurangan di perusahaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu tentang audit internal dan pengendalian

internal terhadap pencegahan fraud yang pernah dilakukan oleh Suginam (2017) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa pengaruh audit internal sangat memiliki peran yang

besar didalam perusahaan untuk mengendalikan dan mengevaluasi aktivitas kegiatan

perusahaan terutama dalam pencegahan fraud. Peran audit internal senantiasa

mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian dan memberikan rekomendasi intern

perbaikan jika ditemukan kelemahan – kelemahan. Namun demikian, sebagai fungsi

pengawasan, audit internal dituntut juga untuk mendeteksi fraud yang diyakini sedang

atau telah terjadi. Di dalam perusahaan, audit internal tidak memiliki wewenang untuk

langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk melakukan

tugas – tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pelaksanaan.

Dijelaskan juga bahwa audit internal berpengaruh positif terhadap fraud. Pengendalian

internal berpengaruh positif terhadap fraudakan tetapi hasil tidak signifikan.Kondisi ini

Page 6: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

104

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

memperlihatkan bahwa keberhasilan fraud tidak hanya seluruhnya ditentukan oleh

pengendalian internal.

Menurut Thetty (2017) mengatakan bahwa pengaruh internal audit dan

pencegahan fraud terhadap kinerja keuangan perusahaan berdasarkan prosentase yang

diperoleh dan dihubungkan dengan kriteria yang telah ditentukan, dapat disimpulkan

bahwa audit internal dan pencegahan fraud belum berpengaruh terhadap kinerja

keuangan. Pengaruh internal audit dan pencegahan fraud terhadap kinerja keuangan

terdapat pengaruh yang signifikan dari peran audit internal terhadap pencegahan

kecurangan.

Landasan Teori

Pengertian Audit Internal

Menurut A. Arens, dkk (2011) : “ Auditing is the accumulation and evaluation

of evidence about information to determinateand report on the degree of

correspondence between the information and established criteria. Auditing should be

done by ancompetent person”.

Pengertian auditing tersebut adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang

informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat antara informasi itu dan kriteria

yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah

operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta

efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan sebagai bentuk jasa yang diberikan pada

perusahaan. Audit internal mempunyai peranan yang penting dengan pengelolaan

perusahaan dan resiko-resiko terkait dalam menjalankan usaha.

Jenis-jenis Audit

Menurut Sukrisno Agoes (2004), ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit bisa dibedakan

atas :

1. Management Audit (Operasional Audit)

Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan

akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk

mengetahui apakah operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efesien dan

ekonomis.

Page 7: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

105

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

2. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati

peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh

pihak intern perusahaan (manajemen, dewana komisaris) maupun pihak ekstern (

Pemerintah Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain).

3. Internal Audit (Pemeriksaan Internal)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik

terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang dilakukan

internal auditor biasanya lebih rinci dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang

dilakukan oleh KAP (Kantor Akuntan Publik). Internal auditor biasanya tidak

memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan, karena pihak-pihak diluar

perusahaan tidak independen.

4. Computer Audit

Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya

dengan menggunakan EDP (Electronic Data Processing) sistem.

Tujuan Audit Internal

Tujuan pemeriksaan internal adalah memberikan nilai tambah dan melakukan

perbaikan operasi organisasi. Tujuan pemeriksaan internal membantu organisasi dalam

mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin untuk

mengevaluasi dan melakukan atas keefektivan manajemen resiko, pengendalian dan

proses yang jujur, bersih dan baik.

Prosedur Audit Internal

Adapun langkah-langkah dalam audit intern menurut Arens (2008) adalah sebagai

berikut :

1. Tahap Persiapan Pemeriksaan

2. Tahap Pengujian Pengendalian Intern

3. Tahap Pemeriksaan Lanjutan

4. Tahap Pelaporan

5. Tahap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Page 8: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

106

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

Sistem Pengendalian Internal

Krismiaji (2005) mendefinisikan pengendalian internal adalah rencana

organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva,

menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Sedangkan menurut James

(2007) Pengendalian internal adalah berbagai kebijakan, praktik dan prosedur yang

diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya yaitu :

1. Menjaga aktiva perusahaan baik berupa kekayaan berwujud maupun kekayaan

yang tidak berwujud.

2. Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntasi, informasi

menjadi dasar pembuatan keputusan.

3. Mendorong efisiensi dalam operasioanal perusahaan, efisiensi merupakan suatu

perbandingan antara besarnya pengorbanan dan hasil yang diperoleh. Perusahaan yang

efisien akan lebih mudah mendapatkan laba yang besar.

4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang diterapkan oleh

pihak manajemen. Secara berkala manajemen telah menetapkan tujuan yang akan

dicapai oleh perusahaan. Didalam perusahaan terdapat banyak orang yang memiliki

berbagai kepentingan, namun kepentingan mereka tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan perusahaan. Disisi lain manajemen juga harus menetapkan tujuan yang

tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah.

Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan keyakinan yang menandai

bahwa :

1. Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis.

2. Informasi bisnis akurat.

3. Karyawan dan manajer mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian internal dapat melindungi aset perusahaan dari pencurian,

kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan.Salah satu pelanggaran

pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang dilakukan oleh

karyawan.

Keterbatasan Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan memadai

untuk menjaga untuk menjaga aset, pengolahan informasi yang akurat, dan kepatuhan

Page 9: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

107

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

terhadap hukum dan peraturan. Dengan kata lain, pengendalian internal tidak menjadi

jaminan. Hal ini disebabkan faktor – faktor berikut :

1. Pengendalian elemen manusia

Elemen manusia mengakui bahwa pengendalian internal yang diterapkan dan

digunakan oleh manusia.Akibatnya, kesalahan manusia dapat terjadi karena kelelahan,

kebingungan, atau salah perhitungan.

2. Pertimbangan biaya dan manfaat

Pertimbangan biaya dan manfaat ini mengakui bahwa biaya pengendalian

internal tidak boleh melebihi manfaatnya.Namun yang sering terjadi pada suatu

perusahaan adalah diakibatkan oleh elemen manusia, berawal dari kesalahan yang

sering dilakukan atau kecerobohan yang tidak disengaja menimbulkan salah

perhitungan dengan begitu pihak yang melakukan kesalahan harus menggantinya

karena keterbatasan dari elemen manusia ini maka menimbulkan gagasan untuk

melakukan kecurangan (fraud).

Pengertian Fraud

Fraud (kecurangan) merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja

untuk tujuan pribadi atau kelompok, dimana tindakan yang disengaja tersebut telah

menyebabkan kerugian bagi pihak tertentu. Dalam kata fraud itu sendiri dapat diartikan

dengan berbagai makna yaitu :

1. Kecurangan

2. Kebohongan

3. Penipuan

4. Kejahatan

5. Penggelapan barang – barang

6. Manipulasi data

7. Rekayasa informasi

8. Mengubah opini dengan memutar balik kan fakta yang ada

9. Menghilangkan barang bukti secara sengaja.

Menurut Siegel dan Shim dalam Fahmi (2011) fraud (kecurangan) merupakan

tindakan yang disengaja oleh perorangan atau kesalah untuk menipu orang lain yang

menyebabkan kerugian khususnya terjadi misrepresentation ( penyajian yang keliru )

untuk merusak, atau dengan maksud menahan data bahan yang diperlukan untuk

Page 10: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

108

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

pelaksanaan keputusan yang terdahulu. Bentuk – bentuk Fraud Sukrisno Agoes (2014)

yaitu :

1. Internal Eror

Kekeliruan bisa disengaja dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri dalam

bentuk window dreesing( merekayasa laporan keuangan supaya lebih terlihat lebih

baik).

2. Collusion

Kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara bekerja

sama dengan tujuan untuk menguntungkan orang – orang tersebut, biasanya merugikan

perusahaan atau pihak ketiga.

3. International Misrepresentation

Memberi saran bahwa suatu itu benar, padahal itu salah, oleh seseorang yang

mengetahui bahwa hal itu salah.

4. Negligent Misrepresentation

Pernyataan bahwa hal ini salah oleh seseorang yang tidak mempunyai dasar yang kuat

menyatakan bahwa hal itu betul.

5. False Promises

Suatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji tersebut.

6. Employee Fraud

Kecurangan yang dilakukan pegawai untuk menguntungkan dirinya sendiri.

7. Management Fraud

Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga merugikan pihak lain, termasuk

pemerintah.

8. Organized Crime

Kejahatan yang terorganisasi.

9. Computer Crime

Kejahatan dengan memanfaatkan teknologi computer, sehingga si pelaku bisa

mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

10. White collar crime

Kejahatan yang dilakukan orang – orang berdasi (kalangan atas).

Page 11: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

109

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

Gejala Timbulnya Fraud

Menurut Suginam (2017) gejala timbulnya fraud dibagi menjadi dua yaitu :

1. Gejala Fraud Manajemen :

a. Ketidak cocokan diantara manajer puncak.

b. Moral dan motivasi karyawan rendah.

c. Tingkat complain yang tinggi terhadap perusahaan dari pihak konsumen,

pemasok atau badan otoritas.

d. Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan.

2. Gejala Fraud Pegawai :

a. Pengeluaran tanpa dokumen pendukung.

b. Kekurangan barang yang diterima.

c. Kemahalan barang yang dibeli.

d. Faktor ganda dan penggantian mutu barang.

e. Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian jenis Case Study (studi kasus).Penelitian ini

menggunakan bukti empiris yang berupa data, bukan berdasarkan angka tapi

berdasarkan dokumen dan bukti transaksi yang dikaitkan langsung dengan teori yang

telah disajikan pada tinjauan teoritis, dengan begitu peneliti berusaha mempelajari

permasalahan yang terjadi.

Penelitian ini membutuhkan data kualitatif.Data kualitatif merupakan data yang

berhubungan dengan karakteristik yang berwujud pertanyaan atau berupa kata – kata

yang bertujuan menjelaskan tentang peran audit internal dan pengendalian internal

terhadap pencegahan fraudpada PT. Java Prima Abadi, khususnya bagaimana

kecurangan (fraud) ini dapat terjadi.

Jenis Data Penelitian

Data yang ada dalam penilitan ini adalah terdiri dari dua sumber data yang di

kelompokan menjadi :

Page 12: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

110

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

1. Data Primer

Data yang di peroleh dan kumpulkan secara langsung dari sumber datanya oleh

peniliti.Data primer ini di peroleh dari wawancara lisan dan tertulis, observasi dan

dokumentasi yang di lakukan atau di ambil dari PT. Java Prima Abadi.

2. Data Sekunder

Data yang di peroleh bersumber dari berbagai sumber telaah yang ada.Diantaranya dari

catatan atau memo, literatur, jurnal penilitian terdahulu dan lain sebagainya.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian terkait dengan lokasi penelitian di lakukan pada

saat penelitian ini berlangsung yaitu dilakukan dari bulan maret sapai dengan mei 2019

dan di lakukan setelah jam kerja telah selesai yaitu di mulai pukul 16.00 WIB dan di

lakukan di area kantor PT. Java Prima Abadi.

Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian pada studi kasus ini adalah informan yang berasal dari

karyawan baik dari admin, stockis maupun marketing pada PT. Java Prima Abadi

sebagai sumber data penelitian yang di nilai mengerti, memahami dan menguasai

informasi atau data yang di perlukan oleh peneliti.

Obyek penelitian ini adalah terdiri dari satu informan kunci selaku audit

internal dan ada empat informan pendukung,yaitu yang terdiri dari dua salesdan salah

satunya yang terindikasi melakukan kecurangan, seorang Team Leader dari sales

perusahan dan direktur atau manager dari perusahaan PT. Java Prima Abadi.

Metode Pengumpulan Data

A. Wawancara Lisan dan Wawancara Tertulis

Wawancara lisan dan tertulis ini dilakukan pada satu informan kunci dan empat

informan pendukung yang berasal dari karyawan PT. Java Prima Abadi.

Wawancara lisan di buktikan dengan rekaman wawancara yang kemudian disalin

dalam bentuk teks tertulis.Wawancara tertulis ini dapat dibuktikan dengan tulisan

tangan informan pada daftar pertanyaan wawancara tertulis.

Page 13: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

111

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

B. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung perilaku individu yang di

sini difokuskan pada karyawan marketing dan peniliti berinteraksi langsung baik pada

jam kerja di lingkungan PT. Java Prima Abadi ataupun di luar jam kerja setelah jam

kantor selesai.

C. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan peneliti adalah catatan administrasi berupa nota

manual dan alat bantu yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kamera handphone

yang berfungsi sebagai alat perekam audio maupun video bisa untuk bukti bahwa

memang benar – benar melakukan observasi dan wawancara secara langsung dan foto

sebagai dokumen pendukung dalam penelitian ini.

Teknik Analisi Data

Setelah semua data dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis data, sehingga data tersebut dapat di tarik suatu kesimpulan.Teknik

analisis data skripsi studi kasus terdiri dari uji kredibilitas data dan narasi data.

A. Uji Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data dalam penelitian studi kasus menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pengujian kredibilitas data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau suatu pembanding terhadap data

itu. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah

triangulasi sumber dan triangulasi metode.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah langkah pengecekan kembali data – data yang di peroleh

dari informan dengan cara membandingkan data atau informasi yang diperoleh dari

informasi kunci dengan informan pendukung. Peneliti mengajukan butir pertanyaan

yang sama kepada seluruh informan. Dari data informan tersebut dapat dideskripsikan

dan dikategorikan mana pandangan yang sama, mana pandangan yang berbeda, dan

mana spesifikasi dari informan data tersebut.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode yaitu dengan melakukan pengecekan data penelitian dengan

teknik pengumpulan data yang berbeda yakni wawancara, observasi dan dokumentasi

sehingga data bersifat kredible. Dari data yang telah dianalisis akan menghasilkan

Page 14: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

112

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

suatu kesimpulan yang selanjutnya diperoleh kebenaran. Dari hasil observasi dan

wawancara tertulis diatas diperoleh kebenaran yang dapat disimpulkan, dan

membuktikan bahwa kecurangan yang terjadi di dalam perusuhaan disebabkan karena

pembuatan nota fiktif yang dilakukan oleh seles.Informasi ini di cross-check dengan

metode observasi dan dokumentasi berupa data nota penjualan tagihan yang tidak

tertagihkan.

B. Narasi Data

Apabila data di nilai kredibel, maka selanjutnya peneliti menarasikan data

tersebut sesuai aspek yang di teliti.Narasi adalah suatu bentuk pengembangan paragraf

pada sebuah karangan atau karya tulis dimana di dalamnya menjelaskan tentang

rangkaian peristiwa secara runut dari waktu kewaktu mulai dari awal, tengah, hingga

akhir.

Adapun tujuan membuat narasi adalah untuk menyampaikan informasi

sehingga memperluas pengetahuan atau wawasan audiens serta untuk membagikan

suatu pengalaman agar audiens turut merasakan pengalan tersebut.Melalui narasi data

di atas, peneliti menggambarkan obyek penelitian secara rinci, tentang rangkaian

peristiwa secara berurutan dari awal hingga akhir fenomena yang terjadi pada PT. Java

Prima Abadi.

Hasil dan Pembahasan

Bentuk Kecurangan ( fraud ) yang terjadi pada PT. Java Prima Abadi

Berikut ini ringkasan hasil wawancara dengan beberapa informan tentang

bagaimana bentuk kecurangan terhadap PT. Java Prima Abadi.

Tabel 3.1

Wawancara Tertulis

Pertanyaan

InformanKunci

Verifikasi Informan 1

(Elen)

Informan 2

(Irianto)

Informan 3

(Pety)

Informan 4

(Agus)

1.Apa saja

bentuk

kecurangan

yang terjadi

pada PT. Java

1. Membuat

nota fiktif

pembayara

n tunai

menjadi

Pembuatan

nota fiktif

diatas

namakan

toko yang

1. Mangkir

dalam jam

kerja yang

digunakan

untuk

1. Pemalsuan

tandatangan

di nota

penjualan .

Bentuk

kecurangan

yang terjadi

pada

perusahaan

Page 15: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

113

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

Prima Abadi ? piutang.

2. Melipat

gandakan

jumlah

tagihan

yang diatas

namakan

toko

menjadi

dua kali

lipat dari

tagihan

awal.

bertransaksi

secara tunai.

kepentingan

pribadi

2. Meminjam

barang

penjualan

kepada

teman sales

satu

perusahaan

3. Menggunak

an rekening

pribadi

sebagai alat

pembayaran.

4. Membuat

nota tagihan

fiktif dalam

penjualan

tunai.

2. Membat

nota fiktif

yang diatas

nama kan

toko.

adalah

pembuatan

nota fiktif,

melipat

gandakan

nota tagihan,

mangkir dari

jam kerja

untuk

kepentingan

pribadi,

adapula

kecurangan

yang

berbentuk

saling

meminjam

barang yang

dilakukan

oleh sales

yang bekerja

dalam satu

perusahaan

yang sama,

dan

penggunaan

rekening

pribadi untuk

digunakan

sebagai alat

pembayaran

yang ternyata

uang yang

telah

ditransfer

tidak

disetorkan ke

perusahaan.

2. Apa yang

membuat sales

melakukan

tindakan

kecurangan ?

Karena adanya

kesempatan

yang bisa

dimanfaatkan

untuk

melakukan

tindak

kejahatan,

selain itu

kecurangan

juga terjadi

karena sistem

pengendalian

Adanya

kesempatan

dan peluang

yang membuat

salesman

dapat

melakukan

tindak

kecurangan

dengan

mengambil

uang hasil

tagihan nota

Kecurangan

bisa terjadi

karena

beberapa

faktor seperti

ekonomi dan

gengsi akan

gaya hidup,

namun faktor

yang

mendorong

sales

melakukan

Page 16: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

114

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

dari

perusahaan

juga kurang

memadai,

kurangnya

pengecekan

piutang secara

langsung ke

lapangan

menjadi

pemicu

terjadinya

kecurangan

terhadap

perusahaan.

perusahaan.

Ditambah lagi

dengan

pengendalian

atau kontrol

dari

perusahaan itu

sendiri juga

kurang

memadai,

sehingga

salesman

dengan

mudahnya

bisa

melakukan

tindak

kecurangan

terhadap

perusahaan.

tindakan

kecurangan

adalah faktor

ekonomi

serta

pengawasan

dari

perusahaan

yang lemah

sehingga

sales terlena

dengan

adanya

kesempatan

sehingga

sales berani

melakukan

tindakan

kecurangan

terhadap

perusahaan.

3.Bagaimana

tindakan

yang

dilakukan

oleh

perusahaa

n dalam

menangan

i kasus

kecuranga

n tersebut

?

Menyelesaik

an secara

kekeluargaan

, dengan

harapan si

pelaku

kecurangan

mengganti

semua

kerugian atau

uang yang

telah

dipakainya.

Dikarenakan

pelaku tidak

mengembalik

an uang hasil

penagihan

piutang yang

digunakan,

maka PT.

Java Prima

Abadi akan

membawa

kasus

tersebut ke

jalur hukum.

Menyelesaik

an secara

kekeluargaan

terlebih

dahulu, dan

kemudian

baru

menyerahka

n kasus yang

ada kepada

pihak yang

berwajib.

Pada saat itu

Bapak

Irianto juga

menjelaskan

bahwa pihak

sales yang

melakukan

kecurangan

tidak dapat

membayar

atau

memberikan

jaminan

apapun

untuk

perusahaan.

Diselesaikan

dengan cara

kekeluargaan

terlebih

dahulu

karena sales

yang berbuat

curang tidak

dapat

mengganti

kerugian

yang telah

ditimbulkan

dari

kecurangan

maka jalan

terakhir yang

diambil

adalah

dilanjutkan

ke jalur

hukum.

Page 17: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

115

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

4.Bagaimana

bentuk

pengendalian

internal pada

PT. Java

Prima Abadi ?

Melakukan

pencocoka

n antara

stok yang

dibawa

oleh sales

dengan

uang

setoran dan

nota

penjualan

yang

dilaporkan.

Penagihan

piutang

diberi waktu

hingga 14

hari dengan

syarat dan

ketentuan

tidak boleh

ada

pengambilan

dobel nota,

Stok opname

dilakukan

pada 1bulan

sekali yang

dilakukan

pada akhir

bulan.

1. Dilak

ukan

pendekatan

antara atasan

dan bawahan

agar dapat

mengetahui

keadaan

yang terjadi

di

lapangan,Bri

fing

dilakukan

setiap hari

agar dapat

memberikan

solusi dan

semangat

pada tim.

Sales

mengontrol

dalam

memberikan

hutang kepada

pelanggan.

Pengendalian

internal

dalam sebuah

perusahaan

amat sangat

diperlukan

dalam sebuah

perusahaan

untuk

menjalankan

kegiatan

operasional

perusahaan.

Sistem

pengendalian

ini berbeda –

beda antara

perusahaan

yang satu

dengan

perusahaan

yang lainnya

dan

bergantung

beberapa

faktor, seperti

operasionaln

ya dan

besarnya

perusahaan.

5.Bagaimana

bentuk

pengendalian

internal yang

efektif pada

PT. Java

Prima Abadi ?

1. Audi

t dapat

sering

dilakukan.

2. Penc

ocokan

Stok

dengan

laporan

penjualan.

3. Penc

ocokan

uang hasil

penjualan

dengan sisa

stok harus

sesuai

dengan

1. Mela

kukan

audit

person to

person.

2. Dila

kukan

audit

secara

berkala.

3. Mela

kukan

tugas dan

tanggung

jawab

dengan

bersunggu

h –

1. Spv

dan manager

melakukan

pengecekan

nota

langsung ke

toko atau

konsumen.

2. Menc

ocokan

stampel dan

tandatangan

pemilik toko

agar tidak

terjadi

pembuatan

nota fiktif.

1. Audit

secara

berkala.

2. Penco

cokan nota

penjualan ,

retur

penjualan

dengan

laporan

penjualan

sales.

3. Penco

cokan

pembayaran

dan nota

tagihan

dengan nota

Pengendalian

internal yang

efektif yaitu

proses untuk

memastikan

bahwa

aktivitas

sebenarnya

sesuai dengan

aktivitas yang

direncanakan

dan bisa

mencapai

tujuan yang

maksimal

dari yang

diharapkan.

Page 18: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

116

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

laporan

penjualan

yang

dilaporkan.

sungguh. yang

dimiliki

toko.

Sumber : Dari Hasil Wawancara Dengan Informan.

Pembahasan

Sistem informsi akuntansi yang baik harus mempunyai suatu pengendalian.

Sistem pengendalian internal yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi sangat

berguna untuk mencegah atau menjaga terjadinya kesalahan – kesalahan atau

kecurangan – kecurangan. Sistem pengendalian internal juga dapat digunakan untuk

melacak kesalahan – kesalahan yang terjadi sehingga dapat dikoreksi.

Dalam mengamati kasus kecurangan (fraud) yang terjadi di PT. Java Prima

Abadi ini, perusahaan belum melakukan pengendalian internal yang baik dalam

mencegah adanya fraud dalam perusahaan, pengendalian internal yang dilakukan

perusahaan masih sangat kurang efektif, karena masih ditemukan adanya kecurangan

yang terjadi pada divisi marketing atau sales, kecurangan yang timbul tersebut terjadi

karena adanya tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Sesuai dengan teori fraudtriangle

yang mengatakan bahwa peluang kecurangan yang terjadi di PT. Java Prima Abadi

disebabkan oleh adanya kesempatan atau peluang. Peluang itu sendiri timbul karena

memang dari perusahaan ini sendiri masih lemah dalam pengendalian internalnya,

sehingga ini dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dalam malakukan

kecurangan dengan mengambil uang tagihan untuk kepentingan pribadi mereka.

Adapun permasalahan yang muncul dalam kecurangan yang terjadi di PT. Java

Prima Abadi antara lain :

1. Menggunakan nota fiktif, nota fiktif yang dimaksud merupakan nota yang tidak

sebenarnya. Misalnya sales melakukan penjualan kepada Toko “ A “ kemudian sales

membuat nota yang sama dengan nota dari perusahaan, dan nota tersebut yang

digunakan sales untuk melakukan penagihan piutang kepada konsumen jadi apabila

sudah ada pembayaran perusahaan tidak curiga karena nota aslinya masih ada pada

perusahaan. Untuk menghindari adanya nota fiktif yang dibuat oleh sales, sebaiknya

perusahaan melakukan konfirmasi dengan menelepon konsumen untuk memastikan

apakah sudah ada pembayaran atau belum untuk nota konsumen tersebut.

Page 19: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

117

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

2. Penggelembungan tagihan penjualan, penggelembungan yang dimaksud disini

adalah misalnya sales melakukan penjualan ke Toko “ A “ senilai lima juta rupiah

seharusnya sales melaporkan dilaporan penjualan senilai lima juta rupiah tetapi

digelembungkan menjadi dua kali lipat menjadi sepuluh juta rupiah agar mencegah

adanya penggelembungan nota tagihan sebaiknya perusahaan melakukan cek stok

pencocokan antara sisa stok dan laporan penjualan serta mengkonfirmasi tagihan pada

pihak konsumen atau toko tersebut.

3. Uang setoran tidak disetorkan seluruhnya, hal ini disebabkan karena tidak ada

pengawasan dan pengecekan berkala terhadap nota – nota hasil penagihan piutang.

Sebaiknya untuk meminimalkan adanya kecurangan dengan tidak menyetorkan uang

tagihan seluruhnya, dilakukan pengecekan pada nota. Nota yang telah dilaporkan harus

sesuai dengan jumlah barang yang telah dijual dan sisa stok harus dicocokan dengan

laporan yang telah dilaporkan oleh sales dengan begitu akan mencegah terjadinya

tindak kecurangan.

4. Saling meminjam barang antar sales, saling meminjam barang ini sering

dilakukan terutama pada sales yang bekerja pada satu perusahaan yang sama, hal ini

dapat terjadi karena kurangnya pengawasan atau kontrol stok untuk mencegah agar

tidak terjadi saling meminjam barang paling tidak dilakukan stok opname maximal 7

hari, dengan begitu akan memperkecil peluang untuk dapat melakukan saling

meminjam barang antar sales.

5. Meminta pelanggan untuk melakukan pembayaran via transfer dan transfer

diarahkan ke rekening sales. Sales memberikan informasi kepada konsumen untuk

melakukan pembayaran secara transfer ke rekening sales itu sendiri dengan alasan

untuk menghindari apabila ada pemeriksaan pajak. Dalam mengatasi kejadian seperti

ini, sebaiknya perusahaan mencantumkan nomor rekening perusahaan pada nota agar

konsumen bisa melakukan transfer ke rekening perusahaan serta dicantumkan nomer

telpon perusahaan agar konsumen bisa melakukan konfirmasi apabila akan melakukan

pembayaran piutang dengan cara transfer.

6. Mangkir pada saat jam kerja, hal ini kerap dilakukan oleh sales yang sering

menggunakan waktu jam kerja untuk bersantai atau nongkrong untuk mencegah

terjadinya mangkir ini sebaiknya perusahaan dapat dengan melakukan pendekatan

terhadap para sales memberikan motivasi dan semangat untuk dapat melakukan tugas

Page 20: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

118

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

dan tanggung jawab sebagai sales serta memberikan masukan – masukan atas kendala

yang terjadi dilapangan agar sales juga dapat mengejar target yang diberikan oleh

perusahaan.

Kecurangan yang terjadi pada perusahaan ini disebabkan karena karyawan

mengalami kebutuhan ekenomi yang mendesak. Kemudian berkaitan dengan hubungan

keagenan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain

(agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang

kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal.

Pada kasus kecurangan (fraud) terhadap piutang usaha yang terjadi di PT. Java

Prima Abadi, perusahaan amat sangat dirugikan. Perusahaan mengalami kerugian di

tahun 2017 s/d 2018 sebesar Rp. 50.546.700,-. Jika diukur dengan materialitas

perusahaan menganggap kerugian yang dialami meresahkan dan menganggu keuangan

dari PT. Java Prima Abadi. Materialitas merupakan kadar atau ambang batas atas

hilangnya informasi keuangan atau ketidak benaran informasi dalam laporan keuangan,

yang mana informasi tersebut dianggap akan memiliki dampak yang cukup besar bagi

para pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan.

Penutup

Kesimpulan

Perusahaan berkembang pada saat ini melakukan berbagai macam cara

dalam hal penjualan agar bisa memperoleh laba yang maksimal. Tidak sedikit

perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit. Terdapat resiko yang cukup

besar dengan adanya penjualan kredit, antara lain kredit macet, konsumen tidak

mau melunasi hutang nya dan kecurangan (fraud). Dari kasus di atas kecurangan

yang terjadi pada perusahaan di PT. Java Prima Abadi adalah dilakukan oleh sales.

Kecurangan yang terjadi adalah dengan tidak menyetorkan hasil penagihan piutang

ke kantor namun di gunakan untuk keperluan pribadi.

Dalam sebuah perusahaan, pengendalian internal sangat di perlukan. Sistem

pengendalian internal harus di terapkan dengan baik agar kecenderungan

kecurangan yang di temukan di PT. Java Prima Abadi dapat di cegah dan di

Page 21: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

119

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

minimalisir. Pengendalian internal yang harus dilakukan oleh PT. Java Prima Abadi

yaitu :

1. Pembagian job description untuk masing – masing bagian.

2. Melakukan audit atau pengecekan secara rutin untuk sisa stock, retur, laporan

penjualan dan uang hasil penjualan.

3. Melakukan survei langsung ke lapangan untuk mengantisipasi kecurangan

terhadap penagihan piutang dan pemalsuan tanda tangan toko atau konsumen.

Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi

kegiatan program atau misi) dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak

adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksananya. Sedangkan pengendalian

internal, control merupakan serangkaian tindakan, baik dalam bentuk prosedur,

kebijakan maupun metode, untuk memberi kepastian yang memadai bagi

manajemen bahwa organisasi akan mampu mencapai tujuannya, diantaranya

menjaga kekayaan organisasi, dan tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi.

Menganalisa kasus kecurangan (fraud) terhadap karyawan terutama pada

sales di PT. Java Prima Abadi, peneliti menggunakan teori untuk menyesuaikan

theory fraud triangle dan theory agency sehingga sistem pengendalian internal yang

lemah dan manajemen pengewasan yang kurang memadai harus mampu untuk

antisipasi sehingga tidak ada lagi kecurangan yang terjadi dalam perusahaan.

Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan yang telah dilakukan maka terdapat

beberapa hal yang dapat di sarankan antara lain :

1. Bagi perusahaan PT. Java Prima Abadi, seharusnya perusahaan melakukan

pengendalian internal yang benar – benar efektif, perusahaan harus sering

melakukan pengecekan kinerja karyawan – karyawannya supaya jangan sampai

ada celah yang bisa digunakan untuk melakukan tindakan kecurangan (fraud).

2. Persuhaan harus mempunyai auditor dari luar perusahaan yang nantinya

bertugas melakukan pengecekan semua kinerja dari karyawan, sehingga bisa

mencegah adanya tindak kecurangan dari karyawan.

Page 22: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

120

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

3. Pemimpin perusahaan seperti supervisor, harus sering melakukan kunjungan

langsung ke lapangan untuk mengetahui kinerja dari salesnya.

4. Pembagia job discription yang jelas pada masing – masing bagian agar semua

mengerti tanggung jawabnya masing – masing.

5. Adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap semua kinerja dari semua

karyawan perusahaan.

6. Bagi karyawan terutama sales diharapkan tidak melakukan tindak kecurangan

(fraud) karena bekerja yang tidak di dasari kejujuran akan merugikan diri

sendiri dan orang lain. Tanamkan pada diri anda sikap prifesionalisme karena

sikap profesianalisme itu harus di terapkan pada semua aspek kehidupan.

Berlakulah jujur, karena kejujuran akan membawa keberkahan dan kecurangan

awal dari kerugian.

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian terdapat keterbatasan selama proses penelitian diantaranya

:

1. Waktu penelititan yang relatif pendek, sehingga pengematan terhadap pelaku

kecurangan menjadi terbatas.

2. Keengganan informan untuk tidak memberikan informasi yang lebih detail

tentang tindakan kecurangan yang dilakukan.

3. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan.

Agenda Penelitian Selanjutnya

Sebagai rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan

untuk :

1. Mengkaji lagi lebih dalam penyebab kecurangan (fraud) terhadap karyawan

perusahaan secara kuantitatif, gunan meningkatkan hasil penelitian yang lebih

realiable.

2. Mengkaji tentang tingkat pengendalian internal dengan potensi adanya

kecurangan (fraud).

Page 23: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

121

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A. A. (2011). Auditing Dan Jasa Asurance Jilid 2 Edisi Ke 12. Jakarta: Salemba

Empat.

Aridhianto, N. C. (2015). Analisis Kondisi Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa

Kelas Atas. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 13 Tahun ke IV

Agustus 2015 , 5-11.

CITATION Suk14 \l 1057 (Agoes, 2014) Auditing Edisi ke 42014JakartaSalemba

Empat

Budiyoni, E. (2018). Studi Tentang Teori Gone dan Pengaruhnya Terhadap Fraud

Dengan Idealisme Pimpinan Sebagai Variabel Moderasi : Studi Pada

Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintahan . Jurnal Dinamika Akuntansi dan

Bisnis Vol.5 (1) , 31-42.

Fadlan, M. (2018). Pendekatan Dalam Menilai Internal Control System Pada

Pemanfaatan Teknologi Informasi : Sebuah Kajian Pustaka. Jurnal Instek

Informatika Sains Dan Teknologi , 181-190.

Lawrence B. Sawyer, J. C. (2009). Sawyer's Internal Auditing Edisi 1 Buku 5. Jakarta:

Salemba Empat.

Suginam. (2017). Pengaruh Peran Audit Internal Dan Pengendalian Intern Terhadap

Pencegahan Fraud. Riset Dan Jurnal Akuntansi , 22-28.

Sutrischastini, A. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor

Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Kajian Bisnis Vol.2,

No.2 , 121-137.

Page 24: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA PENCEGAHAN FRAUD …

122

ISSN : 1412-5331

Majalah Ilmiah Solusi

Vol. 17, No. 4 Oktober 2019

Halaman ini sengaja dikosongkan


Recommended