+ All Categories
Home > Documents > PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

Date post: 05-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 10 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
58
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/338356836 PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI Thesis · August 2015 DOI: 10.13140/RG.2.2.35606.91204 CITATIONS 0 READS 6,947 2 authors, including: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Management Research View project Samuel Sumantri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, Indonesia 10 PUBLICATIONS 43 CITATIONS SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Samuel Sumantri on 03 January 2020. The user has requested enhancement of the downloaded file.
Transcript
Page 1: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/338356836

PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI

Thesis · August 2015

DOI: 10.13140/RG.2.2.35606.91204

CITATIONS

0READS

6,947

2 authors, including:

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Management Research View project

Samuel Sumantri

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, Indonesia

10 PUBLICATIONS   43 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Samuel Sumantri on 03 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Page 2: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI

Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Sukabumi

TUGAS AKHIR

Oleh:

TRIA AYU HERAWATI

NPM : 011012095

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

BOGOR

2015

Page 3: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI

Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Sukabumi

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya pada Program Studi Keuangan dan Perbankan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Oleh:

TRIA AYU HERAWATI

NPM : 011012095

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

BOGOR

2015

Page 4: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI

Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Sukabumi

TUGAS AKHIR

Telah diujikan dan disetujui pada sidang Ahli Madya

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan pada,

Hari : Sabtu

Tanggal : 15 Agustus 2015

Mengetahui,

Ketua STIE Kesatuan Ketua Program Studi Keuangan dan

Perbankan STIE Kesatuan

Nusa Muktiadji, Ir. MM. Ratih Puspitasari, SE., MBA.

Page 5: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI

Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Sukabumi

TUGAS AKHIR

Telah disetujui oleh pembimbing

Samuel Soemantri, SE., MM.

Telah diujikan pada siding Ahli Madya dan

Dinyatakan LULUS pada tanggal

Seperti tertera di bawah ini

Bogor, 15 Agustus 2015

Penguji I Penguji II

Hj. Tri Marlina, SE., M.Ak. Iswandi Sukartaatmadja, SE., MM.

Page 6: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

v

ABSTRAK

TRIA AYU HERAWATI. NPM : 011012095. Prosedur Pengajuan Bank Garansi. Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Sukabumi.

Dibawah Bimbingan Samuel Soemantri.

Bank garansi merupakan salah satu jasa yang disediakan lembaga

perbankan, dimana bank memberikan komitmen atau janji untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada pihak yang

menerima jaminan, apabila yang dijamin kemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan

atau cidera janji. Dengan adanya jasa bank garansi dapat menumbuhkan rasa

saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan, dan yang menerima

jaminan. Selain itu, yang membedakan bank garansi di bank konvensional dengan bank syariah yaitu dari segi pengikatan atau akad dan dari jenis

garansi yang diterbitkan oleh bank.

Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui persyaratan apa

saja yang dibutuhkan dalam pengajuan bank garansi, untuk mengetahui prosedur pengajuan bank garansi pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Sukabumi, dan mengetahui hambatan apa saja yang ditimbul dalam

pengajuan bank garansi

Hasil pembahasan menunjukan bahwa prosedur pengajuan bank

garansi pada PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Sukabumi, sudah

dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan bank. Oleh karena itu,

penerbitan bank garansi sesuai ketentuan dan persyaratan yang berlaku di bank.

Kata kunci : prosedur pengajuan, bank garansi

Page 7: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Prosedur

Pengajuan Bank Garansi” dengan studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Sukabumi ini.

Tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi Keuangan dan

Perbankan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.

Keberhasilan penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan terwujud dan

terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan

serta yang tak terhingga nilainya dari berbagai pihak baik secara material

maupun spiritual. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan dan

ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

terlibat dalam penulisan Tugas Akhir ini, diantaranya :

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan, semangat, serta do’a

yang tiada henti kepada penulis.

2. Bapak Nusa Muktiadji, Ir., MM. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Kesatuan Bogor.

3. Ibu Ratih Puspitasari, SE., MBA. selaku Ketua Program Studi Keuangan

dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.

4. Bapak Samuel Soemantri, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing Seminar

dan Tugas Akhir.

5. Ibu Hj. Tri Marlina, SE., M.Ak. dan Bapak Iswandi Sukartaatmadja, SE.,

MM. selaku dosen penguji Tugas Akhir dan Komprehensif.

6. Bapak Tatang Muliawan selaku Branch Manager Sukabumi dan Bapak

Herwandi selaku Sub Branch Manager Cicurug.

7. PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cicurug sebagai

tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Kantor Cabang

Sukabumi sebagai tempat penelitian.

8. Seluruh karyawan dan staf PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Cicurug dan Kantor Cabang Sukabumi.

9. Sahabat, rekan, serta teman-teman penulis yang selalu memberikan

semangat dan motivasi selama proses penyusunan Tugas Akhir.

Page 8: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

vii

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang

juga telah memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun

material.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dan pembahasan

Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan

kemampuan yang dimiliki. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari segenap

pembaca sebagai tambahan pengetahuan di masa mendatang. Akhir kata,

semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca

pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya.

Bogor, Agustus 2015

Penulis

Page 9: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ....................................................................................... i

Halaman Sampul Tugas Akhir ................................................................... ii Halaman Persetujuan ............................................................................. iii

Halaman Lembar Pengesahan ................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi DAFTAR ISI......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembahasan ............................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................ 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Tugas Akhir ......................... 3

1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja ...................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank ............................................................... 4

2.2 Jenis-jenis Bank ............................................................... 4 2.3 Produk Bank .................................................................... 6

2.3.1 Produk Bank Konvensional ...................................... 6

2.3.2 Produk Bank Syariah ............................................. 11

2.4 Pengertian, Fungsi dan Manfaat Prosedur ........................... 14 2.5 Bank Garansi .................................................................. 15

2.5.1 Pengertian Bank Garansi ........................................ 15

2.5.2 Jenis-jenis Bank Garansi ........................................ 17

2.5.3 Pihak-pihak yang Terlibat Bank Garansi ................... 18

2.5.4 Akad Bank Garansi ................................................ 19 2.5.5 Tujuan Bank Garansi.............................................. 20

2.5.6 Biaya-biaya yang Dikeluarkan ................................. 21

2.5.7 Agunan Bank Garansi............................................. 22

2.5.8 Proses Bank Garansi Secara Umum ......................... 23 2.5.9 Proses Bank Garansi Pada Bank Syariah ................... 24

2.5.10 Syarat Penerbitan Bank Garansi .............................. 26

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah, Visi dan Misi, Budaya, dan Produk.......................... 28

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ................................. 33

3.3 Sumber Daya Manusia ...................................................... 36

3.4 Sarana dan Prasarana ....................................................... 37 3.5 Uraian Singkat Kegiatan Magang ........................................ 38

3.6 Perbandingan Teori dan Praktek ......................................... 39

3.6.1 Syarat yang Diperlukan dalam Pengajuan Bank Garansi

di BSM................................................................... 39

3.6.2 Prosedur Pengajuan Bank Garansi di BSM.................. 42 3.6.3 Kendala yang muncul serta Upaya untuk Mengatasi

kendala tersebut di BSM .......................................... 43

Page 10: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

ix

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan ........................................................................ 44 4.2 Saran ............................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Proses Bank Garansi Secara Umum ......................................... 23

2.2 Proses Bank Garansi Pada Bank Syariah .................................. 24 3.1 Struktur Organisasi BSM KC Sukabumi .................................... 33

3.2 Bagan Alur Prosedur Pengajuan Bank Garansi di KC Sukabumi ... 42

Page 12: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1 Salinan Surat Keterangan Magang .......................................... 47

2 Salinan Surat Pernyataan Pelaksanaan Riset ............................ 48 3 Salinan Lembar Absensi Magang ............................................. 49

4 Salinan Laporan Aktivitas Magang Mingguan ............................ 50

5 Salinan Lembar Penilaian Magang ........................................... 55

6 Salinan Laporan Bimbingan Tugas Akhir .................................. 56 7 Formulir Bank Garansi ........................................................... 58

8 Salinan Nota Analisa Bank Garansi .......................................... 59

9 Salinan Wa’ad Bank Garansi................................................... 60

10 Salinan Akad Wakalah Bil Ujrah .............................................. 62 11 Salinan Kontra Jaminan ......................................................... 66

12 Salinan Sertifikat Bank Garansi............................................... 67

Page 13: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembahasan

Seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi dalam bidang

perekonomian saat ini maka lembaga perbankan berperan sebagai salah satu

lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan

perekonomian suatu Negara. Lembaga perbankan merupakan mitra bagi

masyarakat terutama para pelaku bisnis dalam menunjang kelancaran

kegiatan transaksinya, maka diperlukannya pembinaan dan pengawasan yang

efektif, dan diperlukannya peraturan perundang-undangan di bidang

perbankan. Sehingga mampu menghadapi perkembangan perekonomian

nasional yang senantiasa bergerak cepat, kompetitif, dan terintegrasi dengan

tantangan yang semakin kompleks serta sistem keuangan yang semakin

maju.

Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan usaha

yaitu penghimpunan dana, penyaluran dana, dan memberikan jasa-jasa

lainnya. Penghimpunan dana merupakan kegiatan menghimpun atau

mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, dan

giro. Kemudian dana yang berhasil dihimpun disalurkan kembali kepada

masyarakat melalui pemberian pinjaman berupa kredit atau pembiayaan,

kegiatan ini dikenal dengan istilah lending. Selain itu, lembaga perbankan

menyediakan jasa dan layanan kepada masyarakat, salah satu jasa yang

disediakan lembaga perbankan ini adalah bank garansi.

Bank garansi merupakan janji tertulis yang diberikan bank kepada

pihak ketiga, baik perorangan, perusahaan atau badan-badan/lembaga

dimana pihak bank mengikatkan diri atau menyatakan sanggup memenuhi

kewajiban-kewajiban kepada pihak penerima jaminan apabila pihak pemohon

tidak memenuhi kewajibannya, dengan berdasarkan kesepakatan atau

kontrak antara pihak pemohon dengan pihak penerima jaminan.

Bank garansi termasuk jenis pembiayaan tidak tunai dimana bank

hanya memberikan komitmen atau janji untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada pihak yang menerima jaminan,

bank garansi termasuk jenis fasilitas pembiayaan yang saat ini banyak

digunakan di kalangan bisnis, karena dapat memberikan jaminan terhadap

kelancaran suatu transaksi atau suatu usaha yang sedang dilakukan. Dengan

Page 14: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

2

adanya bank garansi maka pihak yang dijamin atau nasabah dapat

bertanggungjawab mengerjakan suatu usaha atau proyek yang diberikan oleh

pemilik proyek atau pemberi kerja. Bagi pihak yang memegang bank garansi

akan mendapatkan keyakinan atau rasa aman dari kemungkinan terjadinya

suatu tindakan dari pihak lain yang dianggap merugikan.

Pihak penerima jaminan percaya kepada pemberian garansi oleh bank,

karena bank sebagai suatu lembaga keuangan yang telah mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat berdasarkan fungsi, potensi, dan dana yang

dimilikinya. Oleh karena itu, apabila pihak yang dijamin wanprestasi, yang

berarti tidak memberikan prestasi sebagaimana yang dijanjikan maka

penerima jaminan dapat menghindarkan diri dari resiko yang timbul, karena

resikonya ditangung oleh bank.

Bank dalam memberikan jasa-jasa pembuatan bank garansi, mengacu

pada ketentuan perundangan-undangan yang berlaku termasuk ketentuan

yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam penyelenggaraan bank garansi

dibutuhkan prinsip kehati-hatian bertujuan agar bank selalu dalam keadaan

sehat menjalankan usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-

ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku didunia perbankan. Namun

pada kenyataannya dalam bank garansi terdapat kendala yang harus dihadapi

seperti adanya cidera janji atau wanprestasi.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan tinjauan

lebih lanjut mengenai prosedur pengajuan, syarat pengajuan, dan kendala

bank garansi dengan mengambil judul. “PROSEDUR PENGAJUAN BANK

GARANSI.

Page 15: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

3

1.2 Identifikasi Pembahasan

1. Syarat apa saja yang diperlukan dalam pengajuan bank garansi di BSM

KC Sukabumi?

2. Bagaimana prosedur pengajuan bank garansi di BSM KC Sukabumi?

3. Kendala apa saja yang timbul serta upaya apa yang dilakukan BSM KC

Sukabumi untuk mengatasi kendala tersebut ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Maksud dan Tujuan Penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui syarat apa saja yang diperlukan dalam pengajuan

bank garansi di BSM KC Sukabumi,

2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengajuan bank garansi di BSM

KC Sukabumi,

3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang timbul serta upaya apa yang

dilakukan BSM KC Sukabumi untuk mengatasi kendala tersebut.

1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja

Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu PT. Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cicurug yang beralamat di Jl.

Siliwangi Lebak Sari Cicurug. Jangka waktu pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) yaitu selama 1 bulan mulai tanggal 16 Maret s.d 15 April

2015. Jam kerja yang berlaku yaitu hari senin-jum’at mulai pukul 08.00 s.d

17.00 WIB

Page 16: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya

didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,

meminjamkan uang, dan menerbitkan promes. Kata bank berasal dari bahasa

Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang.

Pengertian bank menurut Kasmir (2003, 2) yaitu “Bank merupakan

lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa-jasa bank lainnya.” Sedangkan pengertian bank menurut

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 yaitu :

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.2 Jenis-jenis Bank

Menurut Totok Budisantoso dan Nuritomo (2014, 109), jenis-jenis bank

meliputi :

1. Bank Sentral

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut UU Nomor

23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan

lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah

dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas

diatur dalam undang-undang tersebut. Fungsi bank sentral adalah sebagai

bank dari pemerintah dan bank dari bank umum (banker’s bank),

sekaligus untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Adapun

tugas pokok bank sentral antara lain :

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,

b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,

c. Mengatur dan mengawasi bank-bank,

d. Sebagai penyedia dana terakhir (lending of the last resort) bagi bank

umum dalam bentuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

2. Bank Umum

Page 17: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

5

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa

yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa

perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat

dilakukan diseluruh wilayah Indonesia, bahkan keluar negeri (cabang).

Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank). Adapun

usaha bank umum antara lain :

a. Menghimpun dana dari masyarakat, menerima simpanan dalam bentuk

giro, deposito dan tabungan,

b. Memberikan kredit baik jangka pendek, jangka menengah maupun

jangka panjang,

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang,

d. Melakukan kegiatan jual beli surat berharga,

e. Melakukan pemindahan dana,

f. Menempatkan dan meminjamkan dana kepada bank lain,

g. Menyediakan tempat penyimpanan (saving box),

h. Penempatan dana dalam bentuk surat berharga,

i. Membeli agunan melalui pelelangan maupun diluar pelelangan,

j. Melakukan kegiatan pembayaran seperti :

1) Anjak piutang, yakni membeli piutang-piutang, tagihan-tagihan yang

timbul dari perdagangan baik dalam maupun luar negeri.

2) Kartu kredit, yakni penyediaan dana untuk membiayai pembelian

barang/jasa dengan mempergunakan kartu.

3) Modal Ventura, yakni memasukan dana sebentar pada suatu

perusahaan, untuk memajukan perusahaan tersebut.

k. Kegiatan dibidang Valas,

l. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara, dan

m. Melakukan kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-

Undang dan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam

kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Adapun usaha BPR antara lain :

Page 18: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

6

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito, tabungan

dan atau yang sejenis,

b. Memberikan kredit,

c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil

(BPR Syariah), dan

d. Menyimpan dana-dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2.3 Produk Bank

2.3.1 Produk Bank Konvensional

Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersial

merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum juga

memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan BPR, baik dalam

bidang ragam pelayanan maupun jangkauan wilayah operasinya. Artinya bank

umum memiliki kegiatan pemberian jasa paling lengkap dan dapat beroperasi

diseluruh wilayah Indonesia. Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari

status bank yang bersangkutan.

Menurut kasmir (2003, 30), kegiatan bank umum secara lengkap

meliputi hal sebagai berikut :

1. Menghimpun Dana (Funding)

Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari

masyarakat, kegiatan ini dikenal dengan kegiatan funding. Kegiatan

membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis

simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account.

Jenis-jenis simpanan dewasa ini adalah :

a. Simpanan Giro (Demand Deposit)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yaitu :

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan

cara pemindahbukuan. Penarikan adalah pengambilan

sejumlah uang dari rekening giro yang bersangkutan

sehingga menyebabkan rekening giro tersebut berkurang jumlahnya. Penarikan dapat dilakukan dengan cara tunai

atau pemindahbukuan. Dapat ditarik setiap saat

maksudnya uang yang sudah disimpan di rekening giro

tersebut dapat diambil berkali-kali dalam sehari asalkan

dananya mencukupi.

b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

Page 19: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

7

Tabungan menurut Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998

yaitu :

Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu

yang telah disepakati. Tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

c. Deposito Berjangka (Time Deposit)

Deposito menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998 yaitu :

“Merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan

dengan bank”.

Menurut Kasmir (2003, 31) yaitu :

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun

dilakukan sesuai jangka waktu tertentu. Namun saat ini

sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Jenisnyapun

beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka,

sertifikat deposito, dan deposit on call.

d. Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit)

Sertifikat Deposito menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 yaitu :

“Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti

simpanannya dapat diperdagangkan.”

e. Deposit On Call (DOC)

Berdasarkan materi kuliah Manajemen Dana dan Kredit Bank (2014),

DOC adalah “Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilaksanakan

dengan syarat pemberitahuan sebelumnya”. Jangka waktunya bersifat

harian sampai dengan maksimal dibawah satu bulan dan diterbitkan

atas nama.

2. Menyalurkan Dana (Lending)

Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil

dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama lending.

Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian

pinjaman yang dalam masyarakat dikenal dengan istilah kredit. Kredit

yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, tergantung dari

Page 20: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

8

kemampuan bank menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta

tingkat suku bunga yang ditawarkan.

Kata kredit secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani yaitu dari

kata Credere yang berarti kepercayaan. Kepercayaan dilihat dari sisi bank

adalah suatu keyakinan bahwa uang yang diberikan kepada nasabah

(debitur) dapat dikembalikan tepat pada waktunya sesuai dengan

kesepakatan kedua belah pihak yang tertuang dalam akta perjanjian

kredit. Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10

Tahun 1998 yaitu :

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

3. Memberikan Jasa-jasa Bank Lainnya (Services)

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk

mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan

dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak

memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini

kegiatan pemberian jasa memberikan kontribusi keuntungan yang tidak

sedikit bagi bank.

Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank

maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan

bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang handal.

Disamping itu juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang

dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi :

1) Kiriman Uang (Transfer)

Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat

dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman

uang juga dengan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri.

Khusus untuk pengiriman uang ke luar negeri harus melalui bank

devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang

besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan.

2) Kliring (Clearing)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet

giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring

hanya memakan waktu satu hari. Besarnya biaya penagihan

tergantung dari bank yang bersangkutan.

Page 21: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

9

3) Inkaso (Collection)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet

giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan

lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya

memakan waktu satu minggu sampai satu bulan. Besarnya biaya

penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.

4) Save Deposit Box

Save Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe locket merupakan

jasa bank dengan memberikan layanan penyewaan box atau kotak

pengaman tempat menyimpan surat-surat atau barang-barang

berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang

berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian

atau kebakaran. Kepada nasabah penyewa dikenankan biaya sewa

yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu

penyewaan.

5) Bank Card (Kartu Kredit)

Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga

uang plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat

perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat

digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar

diberbagai tempat yang strategis. Kepada pemegang kartu kredit

dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank

yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu

pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah

dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.

6) Bank Notes

Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes

bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

7) Bank Garansi

Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam

rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini pengusaha

memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak

lain.

8) Bank Draft

Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para

nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah

membutuhkannya.

Page 22: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

10

9) Letter of Credit (L/C)

Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan

importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi

ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat

berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai

dengan kondisi yang diinginkannya.

10) Cek Wisata (Travellers Cheque)

Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau

wisatawan. Cek wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran

diberbagai tempat perbelanjaan atau hiburan seperti hotel dan

supermarket. Cek wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada

para relasinya.

11) Menerima setoran-setoran

Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung

setoran dari berbagai tempat antara lain :

a) Pembayaran pajak,

b) Pembayaran telepon,

c) Pembayaran air,

d) Pembayaran listrik,

e) Pembayaran uang kuliah.

12) Melayani pembayaran-pembayaran

Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga

melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya

antara lain :

a) Membayar gaji,

b) Pembayaran deviden,

c) Pembayaran kupon,

d) Pembayaran bonus/hadiah.

13) Bermain di dalam pasar modal

Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga

di pasar modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti

:

a) Penjamin emisi (underwriter),

b) Penjamin (guarantor),

c) Wali amanat (trustee),

d) Perantara pedagang efek (pialang/broker),

e) Pedagang efek (dealer),

Page 23: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

11

f) Perusahaan pengelola dana (investment company).

14) Dan Jasa-jasa lainnya.

2.3.2 Produk Bank Syariah

Bank islam di Indonesia lebih popular disebut dengan istilah Bank

Syariah. Bank Syariah merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah Islam atau bank yang tata cara beroperasinya

mengacu pada ketentuan Al-Qur’an dan Hadist.

Pengertian Bank Syariah menurut Drs. Zainul Arifin (2006, 12) yaitu :

Bank Syariah merupakan salah satu bank yang didirikan

berbasis syariah dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan dengan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan

perbankan serta bisnis lain yang terkait dengan prinsip utama

yang diikuti oleh Bank Islam.

Pengembangan produk Bank Syariah, menurut Dr. Muhammad (2011,

90) dikelompokan menjadi tiga kelompok, meliputi:

1. Penghimpunan Dana

Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan

dan deposito. Prinsip yang diterapkan pada Bank syariah adalah:

1) Prinsip Wadi’ah

Wadiah adalah prinsip titipan, dalam hal ini nasabah adalah pihak yang

menitipkan dana dan bank sebagai pihak penerima titipan yang harus

menjaga dan menyerahkan dana kapan saja diambil. Prinsip wadiah

yang diterapkan dalam perbankan syariah adalah wadiah yad amanah

dan wadiah yad dhomanah. Wadiah yad amanah yakni prinsip harta

titipan tidak boleh dimanfaatkan dana atau barang berharga yang

dititipkan, seperti safe deposit box. Dan wadiah yad dhomanah

merupakan titipan dimana barang atau dana yang dititipkan boleh

dimanfaatkan, prinsip ini dekembangkan dalam produk rekening giro

dan tabungan.

2) Prinsip Mudharabah

Aplikasi prinsip mudhrabah, penyimpan atau deposan bertindak

sebagai pemilik modal dan bank sebagai pengelola dana. Dana yang

tersimpan kemudian oleh bank digunakan untuk memberikan

pembiayaan. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak

penyimpan, maka prinsip mudhrabah dibagi menjadi 3 bagian

meliputi:

Page 24: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

12

a) Mudharabah Mutlaqah

Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan

deposito sehingga ada dua jenis penghimpunan dana yaitu

tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan

prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan

dana yang terhimpun.

b) Mudharabah Muqayadah on Balance Sheet

Jenis mudharbah ini merupakan simpanan khusus dimana pemilik

dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi

oleh bank.

c) Mudharabah Muqayadah off Balance Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana langsung kepada

pelaksana usaha, dimana bank bertindak sebagai perantara yang

mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha.

Pemilik dana dapat menetapakan syarat-syarat tertentu yang harus

dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan

dibiayai dan pelaksana usahanya.

2. Penyaluran Dana

1) Prinsip Jual Beli

Jual beli dilaksanakan karena adanya pemindahan kepemilikan barang.

Keuntungan bank disebutkan di depan nasabah dan termasuk harga

dari harga yang dijual. Terdapat tiga jenis jual beli dalam pembiayaan

modal kerja dan investasi dalam bank syariah, yaitu:

a) Pembiayaan Murabahah

Transaksi jual beli dimana bank menyebutkan jumlah keuntungnya.

Bank sebagi penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan

(margin).

b) Pembiayaan Salam

Dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan

memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan harga barang

yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumya. Uang

yang diserahkan menjadi tanggungjawab bank sebagai penerima

pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segara.

c) Pembiayaan Istishna

Page 25: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

13

Merupakan jual beli seperti akad salam namun Istishna biasa

diterapkan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi. Seluruh

ketentuan Istishna mengikuti Salam namun pembayarannya

dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran.

2) Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa

melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yang

disewa. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan kepada nasabah

dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti sebelumya.

3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank syariah terdiri dari

dua produk, meliputi:

a) Musyarakah

Musyarakah adalah salah satu produk bank syariah dimana terdapat

dua pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan asset

yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber

daya yang mereka miliki baik yang berwujud maupun tidak

berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak bekejasama memberikan

kontribusi yang dimiliki baik itu dana, barang, keahlian, atau asset-

aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam musyrakah adalah

pemilik modal berhak dalam menentukan kebijakan usaha yang

dijalankan pelaksana proyek.

b) Mudharabah

Mudharabah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dimana

pemilik modal memberikan kepercayaan sejumlah modal kepada

pengelola dengan perjanjian keuntungan atau nisbah yang telah

disepakati.

3. Pembiayaan dengan akad pelengkap, akad pelengkap dikembangkan

sebagai akad pelayanan jasa, akad pelengkap ini ditujukan untuk

mempermudah pelaksanaan pembiayaan, antara lain:

1) Hiwalah (alih utang piutang) adalah untuk membantu supplier

mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank

mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.

2) Rahn (gadai), untuk memberikan jaminan pembayaran kembali

kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

Page 26: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

14

3) Qardh, pinjaman kebaikan. Digunakan untuk membantu keuangan

nasabah secara cepat dan berjangka pendek.

4) Wakalah (perwakilan), nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk

mewakilkan dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti

pembukaan L/C, bank garansi, transfer.

5) Kafalah (garansi) digunakan untuk menjamin pembayaran dari suatu

kewajiban pembayaran. bank dapat ganti biaya atas jasa yang

diberikan.

4. Jasa-jasa yang Diberikan

Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana,

bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatkan

imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antar lain:

1) Sharf

Sharf (Jual Beli Valuta Asing) adalah jual beli mata uang asing yang

tidak sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot).

Bank mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut melalui

selisih dari nilai jual dan belinya.

2) Ijarah

Ijarah atau sewa adalah kegiatan menyewakan simpanan (safe deposit

box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian), dalam

hal ini bank mendapatkan imbalan sewa dari jasa yang diberikan

tersebut.

2.4 Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan yang melibatkan beberapa

orang dalam suatu perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan

yang terjadi secara berulang-ulang. Maka dengan adanya prosedur pada bank

dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada para nasabah

khususnya dalam pemberian jasa yang dibutuhkan nasabah untuk menunjang

kelancaran kegiatan transaksinya.

Pengertian prosedur menurut Narko (2004, 3) :

Prosedur adalah sebagai urutan-urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan

beberapa orang, yang di susun untuk menjamin adanya perlakuan yang sama

terhadap penanganan transaksi perusahaan yang berulang-ulang.

Page 27: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

15

Menurut www.wikipedia.org :

Prosedur adalah serangkaian aksi spesifik, tindakan atau operasi

yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.

Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas,

tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan–keputusan,

perhitungan–perhitungan, dan proses–proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan

yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat.

Fungsi dan manfaat prosedur menurut Mulyadi (2005) dan Zaki

Baridwan (2009) dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai.

b. Untuk jaminan adanya perlakuan yang sama terhadap semua transaksi

yang terjadi di bank/ perusahaan.

c. Mengubah pekerjaan yang berulang – ulang menjadi rutin dan terbatas

sehingga menyederhanakan pelaksanaan.

d. Untuk memudahkan dalam menentukan langkah kegiatan ke depan.

e. Membantu dalam menciptakan peningkatan produktivitas kerja yang

efektif dan efisien.

f. Adanya petunjuk program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh

seluruh pelaksana.

g. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan

sehingga jika terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan perbaikan.

2.5 Bank Garansi

2.5.1 Pengertian Bank Garansi

Kata garansi berasal dari bahasa Belanda yaitu garantie yang artinya

jaminan. Bank garansi artinya jaminan yang diberikan oleh bank. Bank

garansi adalah salah satu jasa yang diberikan oleh bank berupa jaminan

pembayaran yang diberikan kepada pihak yang menerima jaminan apabila

pihak yang dijamin melakukan wanprestasi (cidera janji).

Menurut Kasmir (2008, 167) yang dimaksud bank garansi adalah

“jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik

perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat

jaminan.”

Sedangkan menurut Totok Budisantoso dan Nuritomo (2014, 158)

mengungkapkan:

Page 28: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

16

Bank garansi merupakan salah satu jasa yang diberikan bank

berupa jaminan pembayaran sejumlah tertentu uang yang akan

diberikan kepada pihak yang menerima jaminan, hanya apabila

pihak yang dijamin melakukan cidera janji atau tidak menepati

kewajibannya.

Dengan demikian, bank garansi merupakan jaminan yang diberikan

oleh bank dimana bank mengikatkan diri untuk memenuhi atau membayar

kewajiban-kewajiban kepada pihak lain selaku penerima jaminan apabila

dikemudian hari pihak yang dijamin oleh bank melalaikan kewajibannya atau

tidak melaksanakan apa yang disanggupi akan dilakukannya. Dengan adanya

penerbitan garansi oleh bank dapat memberikan jaminan terhadap kelancaran

suatu transaksi atau suatu usaha yang akan dilakukan oleh pihak yang

dijamin atau nasabah, dan pihak pemberi kerja akan mendapatkan keyakinan

apabila proyek atau usaha yang diberikan akan dijalankan sesuai dengan

kesepakatan yang tertuang pada surat perjanjian antara pihak nasabah dan

pihak pemberi kerja, selain itu dapat memberikan rasa aman dari

kemungkinan terjadinya suatu tindakan yang dianggap merugikan.

Bank garansi termasuk jenis pembiayaan tidak tunai karena bank

hanya memberikan janji atau komitmen untuk membayar sejumlah tertentu

kepada pihak penerima jaminan dan pihak bank bertanggung jawab untuk

menanggung kerugian yang dipukul oleh pemilik proyek karena pihak yang

dijamin oleh bank melalaikan kewajibannya, bank akan memenuhi kewajiban

kepada pihak lain dengan cara mencairkan kontra jaminan yang dijadikan

jaminan oleh nasabah kepada pihak bank yang nilainya minimal sama atau

lebih besar dari nilai nominal yang tercantum dalam sertifikat bank garansi.

Dan apabila nasabah mengerjakan dan menyelesaikan suatu proyek atau

usaha yang diberikan oleh pemberi kerja dan sudah sesuai dengan kontrak,

maka pihak pemberi kerja atau pihak penerima jaminan tidak berhak

melakukan klaim kepada bank walaupun jangka waktu dari penerbitan bank

garansi belum berakhir, sertifikat garansi oleh pemberi kerja akan diberikan

kepada nasabah dan nasabah memberikannya kembali kepada bank selaku

penerbit garansi untuk mencairkan kontra jaminan.

Berakhirnya bank garansi dikarenakan berakhirnya perjanjian pokok,

Karena sifat bank garansi hanya sebagai perjanjian buntut sehingga tidak

dapat berdiri sendiri melainkan berfungsi sebagai perjanjian tambahan dari

perjanjian pokoknya, apabila perjanjian kerjasama antara pihak terjamin

Page 29: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

17

dengan pihak pemilik proyek selesai dan pihak yang dijamin oleh bank telah

memenuhi kewajibannya dan sudah sesuai dengan perjanjian kontrak maka

bank garansi akan berakhir walaupun jangka waktu dari penerbitan bank

garansi belum berakhir, jangka waktu tuntutan penagihan klaim telah

berakhir tanpa adanya tuntutan dari pihak penerima jaminan, dan terdapat

pernyataan tentang tidak berlakunya bank garansi atau pernyataan tentang

selesainya perhitungan atas bank garansi sebelum berakhirnya jangka waktu

bank garansi yang ditandatangani oleh pihak penerima jaminan dan pihak

yang dijamin diatas materai.

2.5.2 Jenis-jenis Bank Garansi

Dalam blog Tony (2015) garansi yang diterbitkan oleh bank memiliki

beberapa jenis, antara lain :

1. Bank Garansi Tender (Bid Bond)

Adalah bank garansi yang diperlukan untuk mengikuti tender (penawaran)

suatu proyek atau transaksi. Dalam bank garansi ini, bank menjamin akan

membayar sejumlah uang kepada pihak penerima bank garansi apabila

pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam persyaratan

tender.

2. Bank Garansi Uang Muka (Advance Payment Bond)

Adalah bank garansi yang diterbitkan untuk kepentingan kontraktor atas

pembayaran uang muka dari pemilik proyek untuk melaksanakan proyek

atau transaksi yang akan dikerjakan sesuai Surat Perjanjian Borongan.

Apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya dalam

melaksanakan pekerjaan, maka bank menjamin akan membayar sejumlah

uang kepada pihak penerima bank garansi atau membayar kembali uang

muka yang telah diterimanya kepada pihak penerima bank garansi sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian borongan yang

menjadi dasar dikeluarkannya bank garansi tersebut.

3. Bank Garansi Pelaksanaan (Performance Bond)

Bank garansi yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan suatu

proyek atau transaksi oleh pihak yang dijamin atau nasabah. Bank

menjamin akan memenuhi kewajiban apabila pihak yang dijamin atau

nasabah tidak melaksanakn pekerjaan sebagaiman yang telah ditetapkan

dalam Surat Perjanjian Borongan yang menjadi dasar dikeluarkan bank

garansi tersebut.

Page 30: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

18

4. Bank Garansi Jaminan Pemeliharaan (Retention Bond)

Bank garansi yang diberikan kepada pemilik proyek (bouwheer) untuk

kepentingan kontraktor atau leveransir guna menjamin pemeliharaan atas

proyek yang telah diselesaikan oleh kontraktor, dalam hal ini pihak yang

dijamin adalah kontraktor.

5. Bank garansi untuk transaksi pembelian

Adalah bank garansi yang diperlukan untuk transaksi pembelian secara

tidak tunai, misalnya atas kendaraan bermotor, alat-alat besar dan

sebagainya. Dalam bank garansi ini, bank menjamin akan membayar

sejumlah uang kepada pihak penerima bank garansi (penjual/pemilik

barang) apabila ternyata pihak yang dijamin (pembeli/nasabah) tidak

memenuhi kewajibannya membayar kepada pihak penerima bank garansi

atas harga barang-barang yang dibelinya sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan dalam surat perjanjian jual beli/surat sewa beli yang menjadi

dasar dieluarkannya bank garansi.

6. Bank garansi untuk distributor atau keagenan

jenis bank garansi yang diperlukan untuk menjadi distributor/agen dari

suatu perusahaan. Dalam bank garansi ini, bank menjamin akan

membayar sejumlah uang kepada pihak penerima bank garansi atas harga

barang-barang yang telah dijual sebagaimana telah ditegaskan dalam

surat perjanjian penunjukkannya sebagai distributor/agen yang menjadi

dasar dikeluarkannya bank garansi tersebut.

Untuk jenis bank garansi pita cukai tembakau tidak termasuk kedalam

jenis produk bank garansi di Bank Syariah karena berdasarkan memo dari

Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk No.11/318-1/DPP tanggal 19 Mei

2009 perihal opini syariah tentang bank garansi untuk pita cukai tembakau

secara tegas melarang atau mengharamkan operasional bank garansinya.

2.5.3 Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Bank Garansi

Menurut Kasmir (2008, 167), Penerbitan bank garansi oleh bank

melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Masing-masing pihak

memiliki tujuan dan maksud tertentu dengan penerbitan bank garansi.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas bank

garansi adalah sebagai berikut :

1. Pihak penjamin (Kafil)

Bank merupakan pihak yang mengeluarkan bank garansi yang diinginkan

oleh nasabah. Artinya bank akan memberikan jaminan pembayaran kepada

Page 31: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

19

pihak lain (pihak ketiga) apabila nasabah yang dijaminkannya ingkar janji.

Untuk menghindari kerugian bank dari pihak nasabah, maka bank juga

meminta jaminan tambahan dari pihak nasabah dengan besarnya nilai

melebihi nilai jaminan yang diberikan oleh bank. Jaminan tambahan ini

biasanya diberikan dalam bentuk surat-surat berharga atau asset lainnya.

Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, rukun dan

syarat dari pihak penjamin terdiri dari :

a. Baligh (dewasa) dan berakal sehat,

b. Berhak sepenuhnya untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan

hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungannya tersebut.

2. Pihak Terjamin (Makfuul’anhu)

Merupakan pihak yang meminta jaminan kepada bank untuk membiyai

suatu usaha atau proyek. Untuk memperoleh jaminan dari bank nasabah

harus meyediakan jaminan tambahan sebesar atau lebih besar dari nilai

proyek. Jaminan ini akan dicairkan oleh bank apabila nasabah ingkar janji

atau tidak dapat menyelesaikan kewajibannya terhadap pemberi proyek

atau pihak ketiga. Dengan rukun dan syarat sebagai berikut :

a. Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin,

b. Dikenal oleh penjamin.

3. Pihak penerima jaminan atau Bouwheer (Makfuul Lahu)

Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan kepada nasabah untuk

mengerjakan suatu proyek atau suatu usaha. Tujuannya adalah agar

proyek atau usaha yang dikerjakan selesai tepat waktu dan sesuai pula

dengan persyaratan yang telah disepakati. Dengan jaminan bank garansi

dari bank yang dipegang pihak ketiga, maka jika nasabah ingkar janji pihak

ketiga dapat langsung menagihkannya ke bank. Dengan demikian ada

jaminan bahwa proyek atau suatu usaha akan terlaksana dengan baik dan

terhindar dari kerugian. Dengan rukun dan syarat sebagai berikut :

a. Diketahui identitasnya,

b. Dapat hadir pada saat akad dan memberikan kuasa,

c. Berakal sehat.

2.5.4 Akad Bank Garansi

Menurut pasal 1 no.10/16/PBI/2008 akad adalah kesepakatan tertulis

antara Bank Syariah dan pihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban

bagi masing-masing pihak sesuai dengan Prinsip Syariah. Akad dalam

pelayanan jasa dalam bentuk bank garansi atau pemberian jaminan

Page 32: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

20

menggunakan akad kafalah, kafalah merupakan akad pemberian jaminan

(makful alaih) yang diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi

jaminan (Kafil) bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang

yang menjadi hak penerima jaminan (Makful). Berdasarkan ketentuan SE

10/14/DPbS 2008, berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut :

a. Bank bertindak sebagai pemberi jaminan atas pemenuhan kewajiban

nasabah terhadap pihak ketiga,

b. Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai karakteristik jasa

pemberian jaminan atas dasar Kafalah, serta hak dan kewajiban nasabah

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai

transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah,

c. Bank wajib melakukan analisis atas rencana jasa pemberian jaminan atas

dasar Kafalah kepada nasabah yang antara lain meliputi aspek personal

berupa analisis atas karakter (Character) dan/atau aspek usaha antara lain

meliputi analisis kapasitas usaha (Capacity), keuangan (Capital), dan

prospek usaha (Condition),

d. Objek penjaminan harus :

I. Merupakan kewajiban pihak/orang yang meminta jaminan,

II. Jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya,

III. Tidak bertentangan dengan syariah (tidak diharamkan).

e. Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan dalam bentuk

perjanjian tertulis berupa Akad pemberian jaminan atas dasar Kafalah,

f. Bank dapat memperoleh imbalan atau fee yang disepakati di awal serta

dinyatakan dalam jumlah nominal yang tetap,

g. Bank dapat meminta jaminan berupa Cash Collateral atau bentuk jaminan

lainnya atas nilai penjaminan, dan

h. Dalam hal nasabah tidak dapat memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga,

maka Bank melakukan pemenuhan kewajiban nasabah kepada pihak ketiga

dengan memberikan dana.

Ketentuan yang berlaku pada jasa pemberian jaminan atas dasar Akad

Kafalah sebagaimana dimaksud pada angka 1 berlaku pula ada Pembiayaan

Multijasa dengan menggunakan Akad Kafalah.

2.5.5 Tujuan Bank Garansi

Menurut Kasmir (2008, 169) tujuan pemberian bank garansi oleh

pihak bank kepada penerima jaminan atau terjamin adalah sebagai berikut :

Page 33: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

21

1. Bagi bank tujuannya adalah memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan

dalam memperlancar transaksi nasabah dalam hal untuk mengerjakan

suatu usaha atau proyek atau baru mau mengikuti tender. Dengan adanya

bank garansi maka nasabah dapat menjalankan usaha atau proyeknya.

2. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan

keyakinan bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila

pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan

mendapatkan ganti rugi dari pihak perbankan yang menerbitkan bank

garansi.

3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang

dijaminkan dan yang menerima jaminan. Rasa saling percaya ini diikat

dalam suatu perjanjian yang saling menguntungkan dalam sertifikat bank

garansi.

4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank

maupun bagi pihak lainnya. Hal ini jelas terutama bagi pihak ketiga. Dan

bank sebagai pemberi jaminan tidak akan menderita kerugian selama

jaminan tambahan yang diberikan benar dan sesuai persyaratan yang

ditetapkan. Pihak nasabah pun tidak akan berani ingkar janji karena

adanya jaminan tambahan yang ditinggalkan di bank.

5. Bagi bank akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus

dibayar nasabah serta jaminan tambahan yang diberikan kepada bank

apabila nasabah melakukan cidera janji.

Disamping memiliki tujuan, bank garansi juga memiliki sifat tertentu

yaitu bank garansi hanya berlaku untuk satu kali transaksi sampai dengan

tanggal berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan sesuai dengan klausul

yang tercantum dalam surat bank garansi. Selain tujuan dan sifat, dengan

adanya penerbitan bank garansi dapat menjadi peningkatan arus barang dan

lalu lintas pembayaran, serta kelancaran pembangunan. Sehingga transaksi

jual-beli barang dapat terjadi diantara pihak-pihak yang belum saling

percaya, arus pemasukan barang dari luar negeri atau daerah lain menjadi

semakin lancar, dan pelaksanaan pembangunan proyek-proyek juga semakin

lancar.

2.5.6 Biaya-biaya yang Dikeluarkan

Menurut Kamir (2008, 171) biaya-biaya yang dikenakan kepada

nasabah yang mengajukan permohonan bank garansi merupakan balas jasa

atau pendapatan bagi bank. Biaya-biaya ini merupakan kompensasi dari

Page 34: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

22

resiko yang akan dihadapi bank yang mungkin akan terjadi dikemudian hari.

Biaya-biaya dimaksud adalah :

1. Biaya provisi

Biaya provisi merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin

kepada bank sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi. Besarnya

provisi ditetapkan berdasarkan ketentuan bank.

2. Biaya Administrasi

Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan untuk pelaksanaan

administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung bank

masing-masing.

3. Bea Materai

Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank

garansi yang ditandatangani oleh bank dan pihak terjamin.

4. Biaya Akad atau Notaris, adalah biaya yang dibayarkan nasabah untuk

pengikatan dan akad sebelum bank garansi diterbitkan oleh pihak bank.

2.5.7 Agunan Bank Garansi

Dalam pengajuan bank garansi pihak terjamin perlu memberikan

agunan bank garansi atau jaminan yang diberikan kepada pihak bank atas

bank garansi yang diterbitkan. Sebagai jaminan terhadap resiko yang

mungkin timbul dikemudian hari. Sehingga untuk dapat menerbitkan bank

garansi, maka bank akan meminta jaminan dari pemohon bank garansi.

Adapun bentuk jaminan yang diberikan antara lain dapat berupa :

1. Uang tunai,

2. Giro atau tabungan yang dibekukan,

3. Sertifikat Deposito,

4. Surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi,

5. Sertifikat tanah,

6. Dan jaminan lainnya.

Page 35: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

23

2.5.8 Proses Bank Garansi Secara Umum

5

4

1 3

2

6 6

Gambar 2.1

Proses Bank Garansi

Sumber: Kasmir ( 2008, 168 )

Penjelasan :

1. Pihak kontraktor (PT. Kiam Lui) mengajukan Bank garansi ke Bank Lippo

dengan maksud pihak kontraktor akan melaksanakan pekerjaaan milik PT.

Telkom berdasarkan kesepakatan rencana kerja proyek antara kontraktor

yang akan menerima proyek dengan pemilik proyek.

2. Untuk mengerjakan proyek tersebut pihak PT. Telkom selaku pemberi kerja

meminta jaminan bank garansi kepada nasabah (PT. Kiam Lui) untuk

menjamin kerugian apabila dikemudian hari nasabah melakukan cidera

janji. Untuk memperoleh Bank garansi PT. Kiam Lui mengajukan

permohonan garansi kepada Bank Lippo, jika kontraktor telah memenuhi

syarat yang telah dipersyaratkan, dan sudah memberikan kontra jaminan

maka Bank garansi diterbitkan.

3. Sertifikat Bank garansi yang telah diterbitkan diberikan kepada nasabah

dan Bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PT. Telkom

sebagai penerima jaminan.

Bank Lippo Bank Telkom

Kontraktor

“PT Kiam Lui”

Page 36: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

24

4. Kemudian apabila dikemudian hari telah terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan atau yang dapat merugikan pihak PT. Telkom, misalnya

kontraktor melakukan cidera janji, maka pihak PT. Telkom dapat langsung

membawa garansi asli yang dipegangnya di Bank Lippo selaku Bank

penerbit untuk dicairkan.

5. Bank Lippo akan memberikan ganti rugi sejumlah nilai nominal Bank

garansi yang tertera pada sertifikat Bank garansi dengan cara mencairkan

kontra jaminan yang diberikan oleh kontraktor sebelumnya. Penggantian

kerugian akan dilakukan setelah melalui penelitian bahwa benar kontraktor

telah melalaikan kewajibannya atau ingkar janji.

6. Dan jika dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi masalah dalam

pengerjaanya, maka pihak PT. Telkom dapat memberikan garansi asli

kepada kontraktor, sehingga kontraktor dapat mengembalikannya ke Bank

Lippo dan kontraktor dapat mencairkan kontra jaminan.

2.5.9 Proses Bank Garansi pada Bank Syariah

Gambar 2.2

Proses Bank Garansi pada Bank Syariah

Sumber : sebikm.wordpress.com (2014)

Penjelasan :

1. Nasabah (makfuul’anhu) sebagai kontraktor yang akan mengerjakan suatu

proyek atau usaha dari pemberi kerja (makfuul lahu), kesepakatan mereka

Page 37: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

25

tertuang pada perjanjian proyek yang telah disepakati. Pemberi kerja

mensyaratkan agar kontraktor menerbitkan bank garansi untuk menjamin

kerugian yang timbul di kemudian hari akibat kontraktor tidak

melaksanakan atau menyelesaikan proyek yang telah diberikan.

2. Kemudian makfuul’anhu mengajukan permohonan bank garansi di Bank

Syariah. Pihak Bank (Kafil) adalah pihak yang menerbitkan Bank garansi

sekaligus pihak yang memberikan jaminan kepada pihak ketiga. Sebelum

Bank garansi diterbitkan, makfuul’anhu perlu melampirkan persyaratan

yang telah ditentukan oleh pihak Bank dan selanjutnya pihak Bank akan

melakukan analisis terhadap lampiran persyaratan tersebut dengan

menggunakan analisa 5C yaitu :

a) Character, hal ini berkaitan dengan sifat dan karakter nasabah. Pihak

Bank melakukan analisa dengan cara melalui daftar riwayat hidup

pemohon dan dapat dilihat melalui Sistem Informasi Debitur/BI

Chacking.

b) Capacity, berkaitan dengan kemampuan pemohon dalam membayar

merupakan pendapatan dari hasil usaha, maka bank harus yakin bahwa

nasabah mampu memenuhi kewajiban finansialnya.

c) Capital, yaitu modal yang dimiliki pemohon untuk menjalankan dan

memelihara kelangsungan usahanya. Besarnya modal sendiri ini

menunjukan tingkat resiko yang dipikul oleh pemohon dalam

pembiayaan suatu proyek atau suatu usaha. Dapat dilihat dari akta

pendirian, neraca dan laporan laba rugi perusahaan.

d) Collateral, yaitu penilaian terhadap jaminan atau kontra jaminan yang

diserahkan oleh pemohon atas diterbitkannya garansi oleh bank,

jaminan dapat berupa cash collateral maupun fixed asset.

e) Condition of economy, yaitu analisa yang meliputi variabel mikro yang

meliputi perusahaan. Variabel yang terutama diperhatikan adalah

variabel ekonomi meskipun bank juga memperhatikan variabel lainnya

seperti kondisi politik, perundang-undang.

Dan analisa berkaitan dengan analisa terhadap kontrak antara pihak

nasabah dengan pemilik proyek, hal yang dianalisa meliputi :

1) Kontrak tersebut tidak melanggar kaidah-kaidah syariah

2) Melihat resiko yang dimiliki dari pelaksanaan proyek atau usaha

tersebut.

Apabila hasil dari analisa menghasilkan keputusan yang baik maka akan

dijadwalkan untuk melakukan akad, akad pemberian Bank Garansi berupa

Page 38: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

26

akad kafalah yaitu akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan

satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan (Kafil) bertanggung

jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima

jaminan (Makful). Dimana akad tersebut tertuang pada sertifikat Bank

garansi dan pemohon telah memberikan kontra jaminan kepada bank

sehubungan dengan penerbitan Bank Garansi kemudian Bank Garansi

diterbitkan dan diberikan kepada nasabah (makfuul’anhu).

3. Selanjutnya Bank Garansi diserahkan kepada pemberi kerja (makfuul

lahu), sebagai penerima jaminan.

4. Apabila dikemudian hari nasabah melakukan cidera janji atau wanprestasi

artinya tidak melakukan prestasi, tidak memenuhi kewajibannya dalam

menyelesaikan pekerjaan maka pemberi kerja (makfuul lahu) mencairkan

garansi kepada Bank penerbit.

5. Bank akan mengganti kerugian akibat nasabah melakukan wanprestasi

dengan mencairkan kontra jaminan milik nasabah dan membayar sejumlah

tertentu sesuai dengan nilai nominal bank garansi yang tertera pada

sertifikat Bank garansi kepada pemilik proyek.

2.5.10 Syarat Penerbitan Bank Garansi

Garansi yang diterbitakan oleh bank harus memuat syarat-syarat yang

telah ditetapkan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.23/88/KEP/DIR/ tanggal 18 maret 1991 sekurang-kurangnya sebagai

berikut :

1. Judul garansi bank atau bank garansi

2. Nama dan alamat bank pemberi garansi

3. Tanggal penerbitan bank garansi

4. Transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima garansi

5. Jumlah uang yang dijamin oleh bank

6. Tanggal mulai berlaku dan berakhirnya bank garansi

7. Penegasan batas waktu pengajuan klaim

Dengan adanya penegasan batas waktu pengajuan klaim bank dapat

memperoleh kepastian dan batasan yang jelas tentang tanggal mulai dan

berakhirnya pengajuan klaim dalam rangka pemberian bank garansi.

Penerima bank garansi dapat mengajukan klaim segera setelah timbul

cidera janji atau wanprestasi dengan batas waktu pengajuan terakhir

sekurang-kurangnya 14 hari dan selambat-lambatnya 30 hari setelah

berakhirnya bank garansi.

Page 39: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

27

8. Pernyataan bahwa penjamin (bank) akan memenuhi kewajibannya untuk

melakukan pembayaran dengan terlebih dahulu menyita dan menjual

benda-benda pihak terjamin untuk melunasi hutangnya sesuai dengan

pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Hal-hal yang tidak dimuat dalam penerbitan bank garansi sesuai dengan

Surat Keputusan Bank Indonesia No.23/88/KEP/DIR tanggal 18 Maret 1991

ialah :

1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu untuk berlakunya bank

garansi, misalnya bank garansi akan berlaku jika pihak yang dijamin atau

nasabah telah menyetor sejumlah uang.

2. Ketentuan bahwa bank garansi dapat diubah atau dibatalkan secara

sepihak, misalnya diubah oleh pihak yang dijamin.

Page 40: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

28

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat PT. Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999, sesungguhnya

merupakan hikmah dari krisis yang menerpa negeri ini. Sebagaimana kita

ketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan

krisis politik nasional, telah menimbulkan dampak negatif yang sangat hebat

terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.

Dalam kondisi tersebut, industri perbankan di Indonesia yang didominasi oleh

bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah Indonesia

akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi

sebagian bank-bank di Indonesia.

PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan

Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena

dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan

upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah tengah melakukan merger empat bank

(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) ke dalam

PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Akibat dari merger

keempat bank ke dalam Bank Mandiri, PT Bank Mandiri (Persero) menjadi

pemilik mayoritas baru BSB.

Dalam proses merger, Bank Mandiri sambil melakukan konsolidasi juga

membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini

bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di group Bank

Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang

memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking

system).

Dalam kondisi seperti itulah, Tim Pengembangan Perbankan Syariah

menemukan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila

Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Setelah Tim

Pengembangan Perbankan Syariah mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, maka kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT

Page 41: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

29

Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto,

SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Kemudian Gubernur Bank Indonesia mengukuhkan perubahan

kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah melalui SK Gubernur BI No.

1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI

menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999

merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Bank ini

hadir sebagai bank yang mengombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai

rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-

nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri

dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Bank Syariah Mandiri hadir untuk

bersama membangun Indonesia menuju yang lebih baik.

Dengan berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri saat ini, Bank Syariah

Mandiri telah memiliki kurang lebih 328 kantor yang tersebar di Indonesia,

Salah satu kantor PT. Bank Syariah Mandiri yang terletak di Jawa Barat

tepatnya di Sukabumi yang berlokasi di Jl. R.E Martadinata No. 38. Berdirinya

kantor Bank Syariah Mandiri tersebut pada tanggal 10 Oktober 2004, dan

menjadi kantor cabang Sukabumi pada bulan Oktober 2010.

Visi dan Misi BSM

1. Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia.

2. Misi

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri

yang berkesinambungan.

b. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

c. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

d. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

e. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

3. Values

Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC.”

Excellence (Imtiyaaz)

Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).

Page 42: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

30

Teamwork (Aman Jama’i)

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

Humanity (Insaaniyah)

Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.

Integrity (Shidiq)

Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.

Customer Focus (Tafdhiilu al-Umala)

Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya

melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).

4. Filosofi Logo BSM

Pada tahun 2009 terjadi perubahan sedikit logo pada Bank Syariah Mandiri,

hal ini mencerminkan transformasi semangat dan kesiapan untuk meraih

masa depan yang gemilang atau masa depan yang lebih baik. Dengan adanya

perubahan ini menjadikan logo tersebut lebih memiliki makna yang dalam.

Dari penggunaan warna logo menggunakan warna positif-negatif, dari

penggunaan warna positif digunakan pada warna belakang yang terang dan

cerah, sedangkan untuk penggunaan warna negatif digunakan pada warna

latar belakang yang redup dan cerah. Makna yang terdapat pada logo Bank

Syariah Mandiri diantaranya :

a. Penggunaan huruf kecil memiliki pengertian BSM merupakan Bank yang

ramah, rendah hati, dan memiliki aspirasi untuk semakin dekat dengan

nasabah dan tetap bersikap membumi.

b. Lambang logo divisualkan dalam bentuk gelombang berwarna emas yang

merupakan lambang kemakmuran yang dicita-citakan terhadap nasabah

yang bermitra dengan BSM.

c. Posisi lambang logo diatas huruf logo melambangkan sikap progresif

menuju kemakmuran.

Budaya Perusahaan

Sebelum kegiatan operasional dilakukan semua pegawai berkumpul untuk

melakukan doa pagi bersama.

a. Membacakan visi misi yang dibacakan oleh salah satu pegawai dan

pegawai lainnya mengikuti. Yang setiap harinya masing-masing pegawai

mendapatkan giliran untuk membacakan visi misi dari Bank Syariah

Mandiri.

b. Membacakan doktrin anti fraud, yang berisikan :

Page 43: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

31

Bismillah, perangi fraud. Integritas harga mati !

Pahami dan patuhi aturan

Jaga diri, jaga keluarga, jaga kawan, jaga BSM

c. Setelah itu akan dibacakan Sharing Season, yang berisikan perkembangan

perusahaan baik secara menyeluruh ataupun hanya perkembangan

perusahaan saja yang lebih internal.

d. Dan pada hari jum’at semua pegawai melakukan pembacaan Al-Qur’an

bersama.

Produk dan Jasa BSM

1. Produk dan Jasa BSM

a. Tabungan BSM

Merupakan tabungan dalam mata uang Rupiah yang penarikan dan

setorannya setiap saat selama jam kas dibuka di kantor BSM atau

melalui ATM.

b. BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang

serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

c. BSM Tabungan Simpatik

Tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.

d. BSM Tabungan Mabrur

Merupakan tabungan dalam mata uang Rupiah untuk membantu

pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

e. BSM Tabungan Investa Cendekia

Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah

setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan

perlindungan asuransi.

f. BSM Tabungan Kurban

Tabungan dalam mata uang Rupiah untuk membantu nasabah dalam

merencanakan ibadah kurban dan aqiqah yang pelaksanaanya bekerja

sama dengan Badan Amil Qurban

g. BSM Deposito

Merupakan investa berjangka waktu tertentu dalam mata uang Rupiah

yang dikelola berdasarkan prinsip mudhrabah mutlaqah.

Page 44: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

32

h. BSM Giro

Sarana penyimpan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan

transaksi dengan pengelola berdsarkan prinsip wadiah yad dhmanah.

i. BSM Mobile Banking GPRS

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone berbasis

GPRS.

j. BSM Card

Kartu yang dipergunakan untuk transaksi perbankan melalui ATM dan

mesin debet. (Electronic Data Capture).

k. BSM Net Baking

Merupakan layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet.

l. BSM Electronic Payroll (e-payroll)

Merupakan layanan administrasi pembayaran gaji karyawa suatu

instansi.

m. BSM Safe Deposit Box

Layanan penyimpanan benda berharga, dokumen dan lain-lain yang

ditempatkan diruangan yang dilengkapi dengan system pengamanan.

2. Produk pembiayaan BSM

a. BSM Warung Mikro

Merupakan bentuk pembiayaan untuk pengembangan usaha produktif

dengan memanfaatkan pembiayaan investasi dan modal kerja.

b. BSM Gadai Emas IB

Pembiayaan ini merupakan layanan untuk mendapatkan dana yang

akan dipergunakan untuk biaya konsumtif maupun produktif dengan

syarat harus menyertakan emas sebagai jaminannya.

c. BSM Talangan Haji

Pinjaman dana talangan dari pihak bank kepada nasabah khusus untuk

menutupi kekurangan dana, untuk memperoleh kelengkapan biaya

untuk melakukan kegiatan ibadah haji.

d. BSM Griya

Jenis fasilitas pembiayaan untuk kepemilikan rumah tinggal.

e. BSM Implan

Fasilitas pembiayaan konsumer kepada sejumlah karyawan (kolektif)

dengan rekomendasi perusahaan ataupun kopkar, dimana cara

pembayaran angsurannya dikoordinasi oleh perusahaan, koperasi

karyawan melalui pemotongan gaji secara langsung tiap bulannya.

Page 45: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

33

f. BSM Modal Kerja

Merupakan fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada

nasabah untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang telah

menjalin kerjasama.

g. BSM Edukasi

Merupakan produk pembiayaan kepada calon pelajar dalam

mendapatkan dana pendidikan yang dibutuhkan.

3.2 Struktur Organisasi dan uraian tugas

1. Struktur organisasi PT.Bank Syariah Mandiri KC Sukabumi

Gambar 3.1

Struktur organisasi PT.BSM KC Sukabumi

Sumber : Bank Syariah Mandiri (2010)

Page 46: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

34

2. Uraian Tugas (Job Description)

PT. Bank Syariah Mandiri KC Sukabumi memiliki pembagian tugas,

wewenang, dan tanggungjawab sesuai bagiannya masing-masing sebagai

berikut :

1. Kepala Cabang

a. Memastikan tercapainya target bisnis cabang yang telah ditetapkan

berikut unit kerja dibawah koordinasinya, meliputi: pendanaan,

pembiayaan, fee based, dan laba bersih baik secara kuantitatif maupun

kualitatif.

b. Memastikan kepatuhan, tingkat kesehatan dan prudentialitas seluruh

aktivitas cabang.

c. Memastikan pengendalian dan pembinaan cabang dan jaringan yang

ada di bawah koordinasinya.

d. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah di cabang dan

jaringan yang ada di bawahnya.

e. Memastikan pelaporan (intern dan ekstern) dilakukan secara akurat dan

tepat waktu.

2. Marketing Manager

a. Merumuskan strategi pemasaran cabang.

b. Memastikan tercapainya target pembiayaan cabang.

c. Memastikan tercapainya target pendanaan cabang.

d. Memastikan tercapainya target fee based income cabang.

e. Memastikan kelayakan nota analisa pembiayaan.

3. Account Officer

a. Mendapatkan calon nasabah pembiayaan yang prospektif.

b. Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

c. Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk NAP.

d. Memastikan persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan yang

diajukan.

4. Funding Officer

a. Memasarkan produk pendanaan, treasury dan haji sesuai strategi

pemasaran yang telah ditetapkan.

b. Memasarkan produk bancassurance (produk asuransi yang dipasarkan

oleh bank), produk investasi dan jasa non-bank lainnya.

c. Meningkatkan business relation antara bank dengan nasabah sesuai

dengan target yang ditetapkan.

d. Memutakhirkan dokumen dan data nasabah pendanaan sesuai kelolaan.

Page 47: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

35

e. Memberikan pelayanan khusus dalam setiap interaksi dengan nasabah

prioritas.

5. Pelaksana Marketing Support (PMS)

a. Memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan akad dan

pencairan pembiayaan nasabah.

b. Mendokumentasikan current file

c. Menerbitkan surat peringatan pembayaran kewajiban nasabah

d. Membuat pengajuan BI/Bank/Trade Checking

e. Memantau pemenuhan dokumen TBO

6. Operation Manager (OM)

a. Memastikan terkendalinya biaya operasional cabang dengan efektif dan

efisien.

b. Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan

dan SOP yang telah ditetapkan.

c. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di

kantor cabang.

d. Memastikan ketersediaan likuidasi cabang yang memadai.

e. Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi, dokumentasi

dan kearsipan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Costumer Service

a. Memberikan informasi produk dan jasa BSM kepada nasabah.

b. Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening

tabungan, giro dan deposito.

c. Memblokir kartu ATM nasabah sesuai permintaan nasabah.

d. Melayani permintaan buku Cek/Bilyet Giro, surat referensi bank/surat

keterangan bank dan sebagainya.

e. Mendistribusikan salinan rekening koran kepada nasabah

8. Teller

a. Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan ketentuan SOP.

b. Mengelola saldo kas Teller sesuai limit yang ditentukan.

c. Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar/uang palsu.

d. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan.

e. Melakukan cash count akhir hari.

9. Pelaksana Admin Pembiayaan

a. Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum

fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat/syarat yang telah disepakati.

Page 48: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

36

b. Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal pembiayaan

dengan tertib dan aman.

c. Memutakhirkan data-data nasabah dan persyaratan pembiayaan pasca

pencairan.

d. Menyediakan informasi data nasabah.

e. Memenuhi data dan informasi jaminan.

10. Pelaksana Domestic and Clearing (D&C)

a. Melaksanakan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan

ketentuan dan SOP yang berlaku.

b. Melaksanakan transaksi kliring keluar dan masuk sesuai dengan

ketentuan dan SOP yang berlaku.

c. Melaksanakan transaksi inkaso keluar dan masuk sesuai dengan

ketentuan dan SOP yang berlaku.

d. Melaksanakan transaksi domestik dan kliring lainnya (antara lain

payroll, payment point, pelimpahan trnsaksi valas) sesuai dengan

ketentuan dan SOP yang berlaku.

e. Memelihara administrasi dan dokumentasi seluruh transaksi.

11. Pelaksana SDI dan GA

a. Menatausahakan gaji pegawai, data lembur pegawai, dan fasilitas

pegawai lainnya.

b. Menatausahakan absensi harian pegawai (pagi dan sore hari), cuti

pegawai dan pemberian pinjaman kepada pegawai.

c. Melaksanakan proses administrasi kepegawaian ke kantor pusat.

d. Membuat proofing atas tiket-tiket KRR yang berada dalam

pengelolaannya yang berhubungan dengan personalia setiap akhir

bulan atau akhir periode.

e. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian sarana serta prasarana

kantor.

3.3 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah tenaga kerja, buruh, atau pegawai yang

mendukung organisasi atau perusahaan untuk melaksanakan seluruh

kegiatan operasionalnya. PT. Bank Syariah Mandiri saat ini mempekerjakan

pegawai sebanyak 98 orang untuk wilayah Sukabumi dengan tingkat

pendidikan minimal D3 untuk posisi organik dan non organik dan untuk non

organik seperti supir, satpam minimal SMA.

Page 49: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

37

3.4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana bagi sebuah perusahaan merupakan hal yang

penting, karena hal tersebut sebagai penunjang bagi perusahaan agar

terlaksananya dengan baik suatu kegiatan operasional perusahaan atau Bank.

PT Bank Syariah Mandiri kantor Cabang Sukabumi berlokasi di Jl. R.E.

Martadinata No.38, Sukabumi Jawa Barat. Kantor Bank dibangun pada

tanggal 10 Oktober 2004. Saat ini kondisi bangunan gedung kantor keadaan

baik. PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Sukabumi memiliki sarana dan

prasarana yang terdiri dari tiga lantai.

Untuk lantai pertama merupakan Banking hall dimana pusat terjadinya

kegiatan transaksi antar Bank dan nasabah. Terdiri dari unit Teller, Customer

Service dan Back Office di belakang unit Teller. Dan terdapat ruang hasanah

yaitu tempat untuk penyimpanan barang-barang atau sertifikat berharga milik

nasabah yang dijaminkan kepada pihak Bank dan terdapat satu toilet. Untuk

lantai dua terdiri dari ruang marketing yang di dalamnya terdiri dari ruang

kepala cabang, ruangan untuk meeting dan ruangan untuk para pegawai

marketing baik pembiayaan konsumtif dan produktif dan ruang warung mikro

yang di dalamnya terdiri dari unit gadai emas, dan unit warung mikro. Dan

terdapat satu toilet dan dua ruang tunggu untuk nasabah. Sedangkan untuk

lantai tiga terdapat mushola, satu tempat wudhu, pantry, satu toilet, dan

gudang.

Sedangkan prasarananya sendiri PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Sukabumi memiliki empat mobil dinas yang digunakan untuk kepala cabang

satu unit dan unit yang lain untuk kegiatan operasional Bank seperti

menghadiri rapat atau pertemuan antar Bank Mandiri Syariah, empat motor

dinas, satu mesin ATM yang terletak di depan Bank, satu mesin genset, satu

mesin antrian, dua writing desk, satu set sound system, mesin fax dan

fotocopy, mesin printer, mesin validasi, mesin penghitung uang, satu mesin

penghancur kertas, satu mesin encoder, mesin ultraviolet, komputer, laptop,

papan kurs, telepon, Air Conditioner (AC), kamera digital, kulkas, TV, CCTV,

toilet dan mushola.

Sarana dan prasarana ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan

dan memberikan pelayanan yang memuaskan untuk nasabah. Selain itu juga

dapat memberikan kenyamanan kepada para karyawan Bank tersebut dalam

melaksanakan tugasnya.

Page 50: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

38

3.5 Uraian Singkat Kegiatan Magang

Penulis melaksanakan Praktek Kerja lapangan (PKL) di PT. Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cicurug dan penulis melakukan

tinjauan di PT Bank Syariah Mandiri KC Sukabumi. Pada saat PKL penulis

ditempatkan dibagian back office dan diberikan tugas - tugas untuk

mengerjakan hal-hal sebagai berikut :

1. Minggu pertama, penulis melakukan filling berkas pembiayaan warung

mikro yang telah di setujui oleh Kepala Cabang dan telah di realisir

sekaligus telah melakukan akad pembiayaan, dan melakukan pengenalan

produk pembiayaan warung mikro. Melakukan administrasi kartu contoh

tanda tangan dan mengisi formulir pembukaan rekening nasabah yang

belum lengkap dan menyesuaikannya dengan KTP nasabah, apabila data

sudah lengkap kemudian mengfillingnya. Selanjutnya melakukan

administrasi produk pembiayaan talangan haji nasabah yang akan

dibatalkan dan melengkapi isi formulir talangan haji seperti nama nasabah,

no porsi dan jumlah pembiayaan nasabah.

2. Minggu kedua, melanjutkan administrasi produk pembiayaan talangan haji

yang dibatalkan, dan melakukan entry data pembiayaan nasabah warung

mikro dan konsumer dengan mendata jaminan nasabah yang diberikan

kepada Bank dan melihat kelengkapan jaminan seperti akat jual beli (AJB),

sertifikat hak milik (SHM), SP3, dan waarmeking. Dan selanjutnya

melakukan fotocopi jaminan nasabah yang akan dilelang karena nasabah

tidak mampu melakukan pembayaran angsuran pembiayaan dengan

kesepakatan pihak nasabah dan pihak Bank maka jaminan tersebut akan

dilelang dan diserahkan kepada Kantor Cabang. Dan melakukan scan

risalah pembiayaan konsumer yang akan diperpanjang karena perusahaan

masih mempunyai prospek usaha yang baik dengan persetujuan Kepala

Cabang.

3. Minggu ketiga, melakukan filling berkas general pembiayaan warung mikro,

yang sudah dicairkan atau direalisir dengan menuliskan nama nasabah

serta plafond pembiayaan. Dan mengfilling berkas jaminan nasabah

warung mikro, konsumer dan talangan haji yang ditempatkan sesuai filling

cabinet masing-masing pembiayaan.

4. Minggu keempat, melakukan print tiket debet pemindahbukuan, menginput

biaya-biaya yang dikeluarkan Bank sehubungan untuk operasional Bank

yang dilaporkan setiap akhir bulan. Dan melakukan scan jaminan

Page 51: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

39

pembiayaan nasabah komersil untuk mempermudah pihak Bank dalam

mencari data jaminan nasabah.

5. Minggu kelima, melakukan fotocopi pengeluaran Back Office untuk

dilaporkan pada akhir bulan, melakukan pengisian slip setoran tunai

nasabah pembiayaan produktif dengan disesuaikan data dari pihak Bank

dan KTP nasabah lalu disetorkan kepada teller sebagai bentuk kontra

jaminan yang diberikan nasabah kepada pihak Bank. Melakukan entry data

nasabah yang akan melakukan akad dengan mengubah nomor surat, nama

nasabah dan tanggal untuk melakukan akad yang telah ditentukan oleh

pihak Bank.

3.6 Perbandingan Teori dan Praktek

3.6.1 Persyaratan Pengajuan Bank Garansi di BSM KC Sukabumi

Dalam pengajuan bank garansi di Bank Syariah Mandiri, persyaratan yang

perlu dilampirkan oleh nasabah yang akan mengajukan permohonan

penerbitan bank garansi bagi nasabah perorangan atau badan usaha adalah

sebagai berikut :

1. Surat Permohonan Bank Garansi

2. Identitas nasabah atau profil perusahaan, seperti :

1) KTP

2) KK, Surat Nikah bagi nasabah perorangan

3) NPWP perusahaan atau perorangan

4) Surat Ijin Usaha (SIU Perdagangan/SIU Jasa Kontraktor dll)

5) TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

6) Akta Pendirian Perusahaan

7) Surat Ijin Domisili

8) Fotokopi IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

9) Pengesahan Departemen Kehakiman dan HAM

10) TBNRI (Tambahan Berita Negara RI)

11) Laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi 2 tahun terakhir)

3. Selain persyartan tersebut nasabah perlu melampirkan untuk jenis bank

garansi yang diterbitkan

1. Bank garansi untuk distributor/keagenan melampirkan surat

penunjukkan sebagai distributor/agen

2. Bank garansi untuk mendapatka uang muka, pelaksanaan pekerjaan,

bank garansi untuk mendapatkan sisa uang kontrak melampirkan surat

kontrak pembrongan

Page 52: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

40

3. Dan untuk bank garansi pembelian melampirkan surat perjanjian jual

beli atau surat perjanjian sewa beli.

3.6.2 Skema Prosedur Pengajuan Bank Garansi di Bank Syariah

Mandiri

Prosedur pengajuan bank garansi dimulai dari nasabah mengajukan

permohonan penerbitan bank garansi sampai diterbitkannya bank garansi.

Skema prosedur pengajuan bank garansi dapat dilihat pada gambar 3.2.

Berikut ini keterangan gambar 3.2 :

Penjelasan skema pengajuan bank garansi

1. Nasabah mendatangi kantor PT. Bank Syariah Mandiri KC Sukabumi,

kemudian menemui bagian marketing pembiayaan produktif, dan nasabah

mendapatkan langsung informasi yang diperlukan mengenai Bank garansi

serta persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk pengajuan bank

garansi.

2. Kemudian nasabah mengajukan permohonan penerbitan bank garansi

dengan melampirkan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Bagian marketing akan melakukan investigasi melalui Trade/BI Checking,

dan melakukan analisa dokumen apakah dokumen yang telah dilampirkan

oleh nasabah sudah sesuai persyaratan atau belum dan dapat dianalisa

berdasarkan analisa 5C dan analisa terhadap kontrak.

4. Selanjutnya apabila hasil investigasi menghasilkan keputusan yang baik

berkas pengajuan tersebut sudah memenuhi persyaratan. Maka akan

dibuatkan nota analisa pembiayaan, nota analisa pembiayaan merupakan

media untuk menyesuaikan persyaratan yang dilampirkan dan

menganalisanya dari berbagai aspek seperti analisa aspek yuridis dan

analisa aspek jaminan. Apabila pihak marketing telah menganalisanya dan

telah dibuatkan nota analisa, maka nota analisa tersebut akan diserahkan

kepada komite selaku pemutus pembiyaan.

5. Kemudian komite akan memberikan keputusan, apabila keputusan disetujui

maka akan dibuatkan dan dijadwalkan untuk melakukan akad. Akad

tersebut memuat jaminan kesepakatan antara pihak bank dengan pihak

yang dijamin (nasabah) dan dilengkapi dengan persaksian pihak penerima

jaminan. Apabila akad telah disetujui kedua belah pihak dan telah

ditandatangani sekaligus pengikatan kontra jaminan yaitu dengan cara

memblokir rekening nasabah pemohon atau dengan menyerahkan sertifikat

kepemilikan aktiva tetap nasabah dan telah membayar biaya-biaya yang

Page 53: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

41

timbul dari penerbitan bank garansi pada saat pengikatan akad, apabila

semuanya telah selesai maka bank garansi diterbitkan.

Berikut ini lampiran skema prosedur pengajuan bank garansi pada PT Bank

Syariah Mandiri KC Sukabumi :

Page 54: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

42

Gambar 3.2

Skema Pengajuan Bank Garansi di BSM KC Sukabumi

Pembiayaan Produktif

Pembuatan Nota Analisa

Pembiayaan

Pengajuan Bank Garansi dengan Melampirkan

Persyaratan

Investigasi

Akad

Nasabah

Setuju

Bank Garansi Diterbitkan

Diterbitkan

Keputusan Komite Tolak

Page 55: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

43

3.6.3 Kendala yang muncul dalam Pengajuan Bank Garansi di BSM KC

Sukabumi serta upaya untuk mengatasi kendala dalam

pengajuan Bank Garansi

Adapun kendala yang muncul dalam pengajuan bank garansi di BSM

KC Sukabumi seperti kendala dalam pengajuan bank garansi diperlukan

persetujuan dari kantor pusat apabila kontra jaminan yang diberikan nasabah

kurang dari 100% dan kontra jaminan dijamin oleh fixed asset, sesuai dengan

standar Prosedur Operasional Bank, maka diperlukan persetujuan Kantor

Pusat. Cabang akan mengajukan aplikasi ke Kantor Pusat Divisi Pembiayaan,

sehingga proses penerbitan membutuhkan waktu. Upaya yang dilakukan

pihak Bank Syariah Mandiri KC Sukabumi karena sudah menjadi standar

prosedur operasional, maka pihak bank segera melengkapi dokumen nasabah

yang belum lengkap agar segera dilengkapi oleh nasabah dan pihak bank

dapat segera melakukan investigasi, dari hasil investigasi tersebut akan

dilimpahkan kepada Kantor Pusat dan dapat langsung di review sehingga

keputusan persetujuan penerbitan dari Kantor Pusat dapat langsung diproses

oleh pihak bank.

Page 56: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

44

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Prosedur pengajuan Bank garansi di BSM KC Sukabumi sudah baik.

Pelaksanakan prosedur sudah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional

Bank.

2. Persyaratan untuk mengajukan permohonan penerbitan Bank garansi

secara umum sama halnya seperti mengajukan pembiayaan, yang

membedakannya hanya lampiran persyaratan yang perlu dilampirkan oleh

nasabah sehubungan dengan jenis bank garansi yang akan diterbitkan.

3. Kendala yang dihadapi dalam pengajuan bank garansi diperlukan

persetujuan penerbitan dari Kantor Pusat apabila kontra jaminan kurang

dari 100% dan dijamin oleh fixed assets maka aplikasi pengajuan

dilimpahakan ke Kantor Pusat.

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas untuk prosedur pengajuan bank garansi

di PT. Bank Syariah Mandiri KC Sukabumi sudah baik, karena sudah mengikuti

ketentuan yang berlaku. Sehingga harus dipertahankan dan perlu

ditingkatkan.

Page 57: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Wahid. 2012. Manajemen Penggunaan Dana/Alokasi Dana.

http://abdulrahmanwahid.blogspot.com.

Budisantoso, Totok. Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan. Edisi

Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Muhammad. 2011. Manajeman Bank Syariah. Yogyakarta : UPP. STIM YKPN.

Narko. 2004. Sistem Akutansi. Yogyakarta : UPP. STIM YKPN.

PT. Bank Syariah Mandiri et al., 2010. Transaksi Jasa-jasa. Sukabumi.

Samuel Soemantri SE., MM et al., 2014. Diktat Praktek Manajemen Perkreditan. Bogor: STIE Kesatuan Bogor

Sebikm. 2014. Bank garansi-syariah. http://sebikm.wordpress.com

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan. 2011. Panduan Penulisan Tugas Akhir Manajemen. Bogor: STIE Kesatuan Bogor.

Susilo, Y Sri, dkk. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba

Empat

Thomas, Suyatno. 2007. Kelembagaan Perbankan. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Tony, 2015. Bank Garansi. http://tonybestthinker.blogspot.com

Widya, Retno Sarly.2013. “Prosedur Pengajuan Garansi Bank Untuk Jaminan Pelaksana”. Bogor : STIE Kesatuan Bogor.

www.SyariahMandiri.co.id

Pamungkas, B. and Iriyadi, I., 2007. Analisa Atas Pelaksanaan Audit Mutu

Internal Untuk Mengevaluasi Efektifitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 Studi kasus pada PT. Murni Cahaya Pratama.

Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 9(2).

Pamungkas, B., 2008. Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Survei Pada

Pemerintah Dati II DI Yogyakarta.

Djanegara, M.S., Nurruzzaman, M. and Kesatuan, D.T.A.M., 2006. ANALISIS NET WORKING CAPITAL DENGAN METODE DAYS OF INVENTORY DAN

DAYS OF ACCOUNT RECEIVABLE. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor,

8(19), p.1.

Djanegara, H.M.S. and Rosita, S.I., 2008. Evaluasi Penerapan Akuntansi Imbalan Kerja Dalam Kaitannya Dengan Penyajian Laporan Keuangan

Studi Kasus pada PT. Astra Agro Lestari. Jurnal Ilmiah Kesatuan

Nomor, 10(75), p.2.

Herawan, C., Pramiudi, U. and Edison, E., 2013. Penerapan Metode Economic Order Quantity Dalam Mewujudkan Efisiensi Biaya Persediaan. Jurnal

Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 1(3).

Triandi, T. and Prabowo, A., 2008. Penerapan Data Base Persediaan Dan Data

Pasien Berbasis Microsoft Access Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi

Page 58: PROSEDUR PENGAJUAN BANK GARANSI - ResearchGate

Operasi Pada Puskesmas Sukaharja. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK),

10(1), pp.47-54.

Muktiadji, N. and Tjandrawan, D.I., 2014. Pengaruh Growth EBit Terhadap

Intrinsic Value Dan Price Earning Ratio. Ilmiah Manajemen Bisnis.

View publication statsView publication stats


Recommended