+ All Categories
Home > Documents > safir senduk

safir senduk

Date post: 18-Jun-2015
Category:
Upload: fitrianoerazizah
View: 272 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
23
Psychology of Communication`s Project “Interviewing Financial Planner” Group: Cicilya Susanti Salim 2007110157 Cikhita Virginia 2007110549 Fitria Noer Azizah 2007110987 Icha Marsellina 2007110695
Transcript
Page 1: safir senduk

Psychology of

Communication`s Project

“Interviewing Financial Planner”

Group:

Cicilya Susanti Salim 2007110157

Cikhita Virginia 2007110549

Fitria Noer Azizah 2007110987

Icha Marsellina 2007110695

Revel Christalia Yesica 2007111014

Tasya Pangesta Syarief 2007111041

Page 2: safir senduk

Bab I

Latar Belakang

Dalam tugas Psychology of Communication kelompok kami memilih untuk

mewawancarai narasumber yang merupakan seorang financial planner, bernama SAFIR

SENDUK.

Kami memilih mewawancarai narasumber yang tersebut diatas sebagai syarat utama

dalam penyelesaian tugas makalah ini dikeranakan narasumber yang kami wawancarai sudah

expert di dalam bidangnya, dan menguasai profesi yang Ia jalani.

Banyak orang yang tidak mengetahui apakah pengertian sebenarnya dari profesi

financial planner yang dijalankan oleh narasumber kami. Dan itulah alasan mengapa kami

berani mengangkat profesi ini. Dan kami berharap dengan di kemukakan mengenai profesi

financial planner ini akan banyak orang yang mengetahui mengenai arti sebenarnya dari

profesi ini. Dan dapat melihat profesi ini sebagai profesi yang menyenangkan dan menantang.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami menggunakan metode wawancara untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu kami juga mengadakan sesi tanya jawab dalam

wawancara ini untuk mendapatkan detail dari setiap penjelasan yang ingin kami dapatkan.

Wawancara ini kami lakukan pada hari Jumat, 12 Desember 2008 pukul 19.30 – 21.00 yang

bertempat di Krispy Kremme, Senayan City, Jakarta Selatan.

Dalam wawancara yang kami lakukan kami menggunakan beberapa alat tulis dan juga

alat – alat elektronik sebagai perangkat perekam. Diantara nya ialah:

1. Handycam beserta tripod sebagai alat bukti rekam video.

Page 3: safir senduk

2. Digital camera sebagai alat untuk mengambil gambar atau foto dalam proses

wawancara

3. Laptop sebagai alat untuk mencatat hasil wawancara yang dilakukan dengan

narasumber

4. Pulpen dan pensil sebagai alat untuk mencatat hasil wawancara secara manual

Page 4: safir senduk

5. Kertas sebagai media pencatat wawancara secara manual

6. Flash disk untuk menyimpan data yang telah di dapat dari hasil wawancara

Page 5: safir senduk

Setiap anggota dari kelompok kami memiliki tugas–tugas masing–masing yang juga

telah dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama yaitu :

1. Cicilia : sebagai cameraman, yang bertugas untuk merekam video

jalannya wawancara dengan menggunakan handycam.

2. Cikhita : sebagai pengedit video dan sekretaris yang bertugas untuk

mencatat hasil wawancara.

3. Fitria : sebagai pengemat dan obsevator, yang bertugas untuk

Mengamati jalan nya dan perilaku selama wawancara

berlangsung.

4. Icha : sebagai pewawancara, yang bertugas untuk mengatur jalur

wawancara dan menelusuri kehidupan narasumber.

5. Revel : sebagai pencatat hasil wawancara, yang juga

mendokumentasikan hasil wawancara secara manual.

6. Tasya : sebagai fotografer untuk mendokumentasikan gambar

selama wawancara berlangsung.

Page 6: safir senduk

Bab II.1

Identitas Narasumber

Nama Lengkap : Safir Senduk

Profesi : Perencana keuangan

Usia : 35 tahun

Suku Bangsa : Indonesia

Status pernikahan : Duda

Anak Ke : 4 dari 4 bersaudara

Pendidikan Formal : S1 Ekonomi STIE IBMI Bali

Pendidikan Khusus : Certified Financial Planner

Profesi /Jabatan : Perencana Keuangan

Lama Menjabat profesinya : 10 tahun

Sejak Kapan Anda bekerja : 14 tahun

Perusaan/Institusi apa di mana Anda Bekerja : “Safir Senduk dan Rekan”

Berapa lama di perusahaa/institusi ini : 10 tahun

Memiliki Anak Buah atau Tidak : Ya, 10 orang

Hobby : Tidur, Travelling, Baca buku dan pergi

ke kafe

Olah raga : Balap sepeda

Page 7: safir senduk

BAB II.2

A. HASIL WAWANCARA

Safir Senduk adalah narasumber yang dipilih oleh kelompok kami yang merupakan

seorang perencana keuangan. Beliau adalah anak ke empat dari empat bersaudara. Sebelum

menjadi perencana keuangan terlebih dahulu Ia sudah memiliki background pendidikan

ekonomi yang didapatkan dari strata 1 di STIE IBMI Jakarta dan Ia juga telah mendapatkan

pendidikan khusus yaitu Certified Financial Planner.

Saat ini Ia bekerja pada firma perencana keuangan yang bernama, “Safir Senduk &

Rekan.” Ia telah mendirikan dan bekerja pada perusahaan tersebut selama 10 tahun belakang

yang dimulai pada tahun 1998. Tetapi sebelumnya beliau telah mempunyai pengalaman

bekerja selama 4 tahun yang dimulai sejak beliau masih mengenyam bangku kuliah. Kantor

firma perencana keuangan yang beliau dirikan berawal pada pemikirannya mengenai cara

pandang orang yang selalu memikirkan ekonomi negara tetapi tidak pernah memikirkan

ekonomi pribadinya sendiri. Padahal menurutnya semua berawal dari pribadi masing-masing

sebelum kita memikirkan ruang lingkup yang lebih besar. Dan akhirnya dengan idealismenya

tersebut Ia memberanikan diri untuk mendirikan kantor firma perencana keuangan di

rumahnya dahulu yang terletak dibilangan Ciputat.

Dan setelah 10 tahun mendirikan perusahaan ini sekarang kantornya tidak lagi

terdapat di rumah pribadinya, melainkan di Wisma GKBI di bilangan Jalan Jendral Sudirman.

Tidak hanya itu, kini Ia juga telah memiliki 10 orang anak buah.

Bahagia, adalah sebuah ungkapan perasaan yang Ia peroleh ketika menjalani profesi

ini. Banyak hal yang Ia dapat di dalam menekuni profesi ini terutama saat ada pelatihan-

pelatihan dan seminar dimana beliau bertindak sebagai pembicara didalamnya. Yang

membuat beliau tertarik adalah ketika beliau menemukan sesuatu yang baru didalam firma

yang beliau kelola dan dalam pelatihan maupun seminar. Jika ditanyakan apa makna atau arti

profesi ini bagi seorang Safir Senduk ia hanya mengatakan ia merasa bahagia akan

pekerjaannya ini karena bisa berguna bagi orang banyak. Karena masalah yang ditangani

adalah masalah yang vital yaitu masalah keuangan.

Di perusahaannya tidak hanya melayani konsultasi keuangan saja, tetapi juga mengisi

seminar dan mengisi rubrik di media massa. Menurut narasumber pada saat melayani

konsultasi keuangan tidak selamanya menyenangkan. Kadangkala Ia juga mengalami saat-

Page 8: safir senduk

saat yang tidak menyenangkan yaitu ketika klien tidak melakukan saran yang telah dibrikan

oleh Safir Senduk atau dengan kata lain tidak mengikuti saran yang telah diberikan. Dan juga

pada saat seminar dia mengalami hal yang sama seperti para audiece yang tidak antusias dan

tidak memberikan respon yang positif pada saat seminar. Dalam mengisi rubik terdapat suka

dan duka. Sukanya adalah banyaknya feedback dari pembaca yang merespon apa yang dia

tulis. Dukanya adalah pada saat ia harus menghadapi deadline yang mendadak.

Pandangan keluarga dan kerabat dekat mengenai profesi yang ia geluti yaitu sangat

mendukung karena mereka senang melihat apa yang dikerjakan oleh narasumer dihargai dan

diberikan respon yang positif oleh para pembacanya. Dengan adanya support dari keluarga

dan pembaca, Safir Senduk termotivasi untuk memberikan konsultasi yang lebih baik agar

dapat diaplikasikan oleh orang banyak.

Apresiasi yang pernah ia raih didapat dari Majalah Wirausaha Keuangan yaitu

Pengusaha Kecil Menengah 2006 ( Indonesian Small Medium Business Award ).

Menurutnya, penghargaan yang paling beharga didapat dari banyaknya media massa yang

datang untuk meminta jasanya dalam memberikan konsultasi seperti menjadi Presenter pada

tahun 2006-2007 selama 1.5 tahun dan Money and You pada tahun 2006-2007 di Metro TV.

Tetapi yang paling bermakna adalah ketika banyaknya pendengar yang menghargai tulisan-

tulisan dan smua saran yang ia berikan karena penghargaan yang paling berharga adalah

ketika dihargai oleh orang lain.

Tidak ada kritikan negatif yang Safir Senduk dapatkan melainkan kritik yang

membangun. “Kenapa tidak dari dulu”, merupakan kritikan yang diberikan oleh keluarga

kepadanya mengenai profesi ini. Menurut keluarganya seharusnya ilmu keuangan itu

diberikan sejak usia dini untuk individu-individu agar dapat melatih dalam mengatur

pemasukan dan pengeluaran (uang) dengan baik dan benar.

Beralih profesi tidak pernah terpikir olehnya tapi kalau misalnya memang

membutuhkan pekerjaan sampingan beliau lebih memilih untuk membuka usaha makan

keliling (gerobak) karena dapat melibatkan orang banyak. Karena menurutnya, semua

pekerjaan itu baik asalkan dikejakan dengan baik dan professional serta memberikan impact

yang positif untuk orang banyak.

Dalam mengisi waktu luangnya, Safir Senduk lebih senang menghabiskanya dengan

membaca buku seperti Self Improvement, Motivasi, SDM. Ia menghindari membaca buku

keuangan dalam mengisi waktu luangnya agar tidak jenuh. Kecintaanya terhadap buku

membuat pria ini rela pergi ke luar negeri hanya unuk membeli buku saja. Balap sepeda,

Page 9: safir senduk

tidur, main komputer, dan ke kafe juga menjadi kegiatan kegemaranya. Aktivitas yang

menjadi prioritas utamanya adalah travelling. Ia bisa menghabiskan waktu luangnya untuk

travelliing sebanyak dua atau tiga kali dalam sebulan. Ia lebih memilih untuk travelling

kelililng Indonesia dibandingkan luar negeri, karena menurutnya daerah wisata yang paling

menarik adalah Indonesia. Melihat keindahan alam yang terdapat di indonesia yang

membuatnya cinta terhadap negeri sendiri.

Selama menjalani profesi ini, ia tidak pernah mengalami stress yang berarti.

Kesenangannya dalam meberikan konsultasi dan berinteraksi dengan orang banyak

membuatnya enjoy dan tidak mengalami kejenuhan. Karena dalam memberikan jasa

konsultasi keuangan dapat berdampak positif bagi orang banyak dalam hal segi keuangannya

dan hal ini yang membuatnya semakin tidak ingin beralih ke profesi lain.

Firma Safir Senduk dan Rekan dalam memberikan pelayanan konsultasi pada

kliennya memiliki tarif khusus. Tarif yang diberikan dapat digolongkan menjadi dua kategori.

Kategori yang pertama adalah penghitungan tarif berdasarkan jam lisan atau konsultasi tatap

muka secara langsung dikenakan biaya Rp.200.000,-/jam. Dalam konsultasi lisan ini minimal

waktu untuk berkonsultasi adalah satu jam dan maksimalnya lima jam. Ketegori yang kedua

adalah penghitungan tarif berdasarkan tuliasan atau buku pedoman yang dibuat khusus untuk

masing-masing klien. Tarifnya berdasarkan lamanya pembuatan buku pedoman tersebut.

Untuk membuat satu buku pedoman yang di khususkan untuk masing-masing klien biasanya

memakan waktu pembuatan selama 40 jam/buku dengan biaya Rp.150.000,- sampai

Rp.175.000,-/jamnya yang disetiap bukunya berjudul “Rencana Keuangan (Financial

Planner)”.

Just in case, pada saat kami tanyakan mengenai saran yang pernah di berikan oleh

Safir Senduk tidak mencapai goal sang klien, maka beliau pun menjawab bahwa itu tidak

terjadi, karena sekitar 90-95% itu adalah benar. Semua hanya bergantung pada diri sang

klien, apakah mereka mau sepenuhnya percaya kepada Financial Plannernya ataupun tidak,

jika tidak maka hasil ditanggung sendiri.

Page 10: safir senduk

B. HASIL OBSERVASI

Tempat wawancara : Krispy Kreme, Senayan City

Tanggal : 12 desember 2008

Hari : Jumat

Pukul : 20.00-21.00 wib

Tidak ada subjek lain yang diwawancara untuk menambah data.

Icha yang melakukan wawancara.

Seluruh anggota kelompok yang melakukan observasi.

Tempat pengambilan foto : Senayan City

Tasya yang mengambil foto subjek.

Cicilia yang merekam aktivitas wawancara.

Seluruh anggota kelompok yang menulis dan mencari teori.

1. Keadaan Tempat wawancara

Kita mengambil tempat wawancara di Krispy Kreme, Senayan City. Tempat ini kami

pilih karena suasananya yang mendukung untuk melakukan wawancara, tempatnya

ramai dan padat tetapi tidak berisik. Wawancara tersebut bertempat di Smoking Area

yang terletak di lantai 2. Di tempat ini hanya ada 3 orang pengunjung sehingga tidak

terlalu berisik ketika melakukan wawancara.

2. Gambaran Fisk dan Penampilan subyek

Penampilan Safir Senduk sangat rapi, ia memakai baju batik namun wajahnya terlihat

sedikit lelah dikarenakan baru pulang dari kantor dan terjebak kemacetan ibukota.

3. Ringkasan proses wawancara (Hal-hal menarik selama wawancara)

Wawancara berjalan sangat lancar. Pada awalnya Safir Senduk terlihat sedikit grogi

namun lama-kelamaan ia mulai mencair dan terbuka dengan kami. Pertanyaan deni

pertanyaan pun ia jawab dengan santai dan terbuka. Sehingga membuat kami senang

Page 11: safir senduk

berinteraksi dengannya. Hal-hal menarik selama wawancara adalah gerakan

tangannya ketika menjelaskan mengenai profesinya. Isyarat tubuhnya itu sangat

bersemagat dan membuat kami semakin antusias.

4. Sikap tubuh subyek selama wawancara (suara, intonasi, gerak tubuh, kontak mata, dsb)

Sering menggerakan tangan untuk memperjelas,suara jelas dan to the point,kontak

mata serius,ekspresif,humoris,mata tajam untuk meyakinkan

5. Hambatan selama wawancara

Banyak orang di sekitar yang berlalu-lalang. Kedatangan dari narasumber pun yang

tidak sesuai dengan jadwal. Kelompok kami juga memberikan pelayanan dengan

lama dikarenakan mengatur posisi handycam dan menjamu narasumber terlebih

dahulu.

6. Catatan Khusus selama wawancara

Berjalan cukup mulus saat wawancara tapi ada sedikit gangguan karena keterbatasan

waktu dar disc sehingga memaksa kami untuk meng-cut wawancara sampai

penggantian disc berikutnya.

7. Keadaan yang mengganggu selama wawancara

Selama wawancara kemarin, keadaan cukup mendukung sehingga wawancara

berjalan tanpa hambatan.

8. Keadaan yang mendukung selama wawancara (Subyek cukup ramah, lancar, situasi tenang)

Ramah,lancar,dan situasi sangat tenang.

Page 12: safir senduk

C. FOTO BERSAMA TIM

D. Hasil Rekaman video berupa mini DVD

Terlampir pada halama lampiran

Page 13: safir senduk

BAB III

Teori Pendukung

Teori berdasarkan hasil diskusi kelompok :

Chapter 1

Preliminaries of Human Communication

Sources – Receivers

S= Safir Senduk

sebagai narasumber yang memberikan informasi.

R= kelompok yang mewawancarai

pewawancara yang menelaah, mengerti, memberikan feedback si

source.

Message & Channel

-feedback messages:

Person focused (fokus terhadap orang yang menyampaikan informasinya)

Message focused (fokus terhadap apa yang disampaikan oleh narasumber)

Types of noise

Tidak ada noise karena suasana ruangan mendukung (tidak ramai)

Chapter 2

Principles of Communication

Prinsip-prinsip komunikasi

1) Communication is package of signals

Safir Senduk tidak hanya menyampaikan pesan melalui verbal messages,

tetapi juga melalui non-verbal messages dengan melakukan gerakan tangan

untuk menjelaskan.

2) Communication is transactional

Terdapat interaksi yang saling mempengaruhi antara source dan receiver.

Page 14: safir senduk

3) Communication sequences are punctuated

Proses sebab akibat dan respon stimulus ketika keompok bertanya dan Safir

menjawab.

Chapter 3

Culture and Communication

How cultures differ

Collective cultures

Narasumber berorientasi pada kelompok.

Low context cultures

Narasumber to the point dalam menjawab pertanyaan.

Low power distance

Berkomunikasi dengan tidak ada jarak antara narasumber dengan receiver.

Masculine cultures

Sifatnya berambisi, rasional, dan berkompetisi.

Chapter 4

Perception

Kelompok berpersepsi bahwa narasumber akan mengatakan seputar dunia keuangan.

Chapter 5

Listening

Listening process

Receiving : mendengarkan narasumber ketika menerangkan.

Understanding: mencoba mengerti apa yang disampaikan narasumber.

Remembering : mengingat apa yang disampaikan narasumber pernah dialami

kelompok atau tidak.

Evaluating : mengevaluasi apa yang dikatakan narasumber.

Responding : merespon seluruh informasi yang disampaikan oleh

narasumber.

Tekhnik mendengarkan aktif

Mengulangi apa yang dikatakan narasumber.

Page 15: safir senduk

Steps to deeper listening

Menggunakan segala cara untuk memahami narasumber melalui pesan verbal dan

non-verbal narasumber.

Chapter 8

Nonverbal Communication

The body

Gerakan tubuh yang mendukung verbal message.

Eye communication

Memberikan eye contact kepada kelompok kami secara langsung.

Touch communication

Greeting and departure: ketika bertemu dan setelah melakukan wawancara kelompok

dengan narasumber berjabat tangan.

Chapter 9

Conversation

Five stages of conversations

The Opening

Greeting: Halo, Selamat Malam Mas Safir..

Reciprocated: iya malam.

Feed Forward

Focus of conversations: nanti kita akan banyak bertanya mengenai profesi

profesi dan keseharian Mas Safir.

Identify tone: nada bicara yang dibawakan santai. Tidak tinggi dan tidak

terlalu rendah.

Business

Substance of conversations: kisah profesi narasumber dari awal berdiri hingga

menjadi expert.

Exchange of roles: dari receiver menjadi source utama.

No permanent record: percakapan tidak bisa diulang sama persis oleh

narasumber.

Feedback

Page 16: safir senduk

Narasumber mengangguk setelah kelompok memberikan pertanyaan sebagai

tanda mengerti.

Closing

Signals end of conversation: cameraman memberikan tanda menyilang pada

leher yang mengartikan bahwa wawancara harus diakhiri.

Express pleasure in interaction: memberikan kode jempol tanda mengiyakan.

Managing Conversation

Mindfulness

Kami menyimak penjelasan dari narasumber penuh perhatian agar kami dapat

informasi yang jelas.

Flexibility

Kami dan narasumber bisa bicara dan ngobrol apa saja. Baik itu tentang

pekerjaannya sampai tentang kehidupan sehari-hari.

Conversational Competence

Openness

Narasumber kami adalah sosok orang yang terbuka. Beliau siap menjawab

semua pertanyaan yang kami berikan, bahkan beliau menjawab lebih dari

yang kami mau. Kami sebagai penanya pun terbuka agar kami bisa

mengetahui segala sesuatu yang ingin kami ketahui lebih dari si narasumber.

Immediacy

Narasumber kami selalu sigap bila kami bertanya, beliau memberikan

penjelasaan yang kami butuhkan dengan segera. Kami juga dengan segera

memberi pertanyaan lagi untuk informasi berikutnya.

Expressiveness

Safir Senduk sangat ekspresif saat menjawab pertanyaan yang kami ajukan.

Beliau juga menggunakan gesture tubuh saat menjawab. Kami pun eksprisif

karena kami senang melihat antusiasme dari sang narasumber.

Page 17: safir senduk

BAB IV

ANALISA, KESIMPULAN, SARAN

Kelompok kami mengamati hasil wawancara yang telah dilakukan dengan seorang

Financial Planner yang bernama Safir Senduk. Kami melakukan wawancara di Krispy

Kreme, Senayan City. Analisa kami tentang kegiatan wawancara yang dilakukan

bahwa terdapat kesinambungan antara teori-teori Psychology of Communication

dengan wawancara kami. Seperti contoh, pada saat wawancara dengan Safir Senduk

kami merasa sangat nyaman karena pribadi narasumber yang ramah dan sikap

keterbukaan atau openness dalam topik yang terdapat di Conversational Competence.

Kamipun menerapkan Proses Komunikasi salah satunya adalah pembukaan atau the

opening. Kami membuka wawancara kami dengan menyapa Safir Senduk dengan

maksud dan tujuan agar sang narasumber merasa welcome. Sang narasumberpun

menyapa balik atau menjawab sapaan kami.

Kesimpulannya adalah kami dapat menambah wawasan tentang dunia keuangan

melalui wawancara dengan Safir Senduk, seorang financial planner. Ilmu yang kami

dapat memang tidak seberapa dikarenakan terbatasanya waktu yang dimiliki untuk

wawancara dengan narasumber. Melalui wawancara dan pertemuan singkat tersebut,

kami bisa mendapat gambaran betapa rumitnya dan kerasnya dunia keuangan.

Jadi saran dari kelompok kami mengenai tema dari tugas kami yaitu mengenai

keuangan, kita sebagai individu sebaiknya dapat bersikap cermat dalam mengurus

atau mengelola keuangan pribadi masing-masing. Karena, seperti yang dikatakan

Safir Senduk bahwa seberapa besar pendapatan seseorang bila tidak bisa diatur atau

dikelola dengan baik maka keadaan keuangan seseorang tersebut tidak akan baik tapi

akan memburuk


Recommended