Date post: | 03-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Out Line
• Definisi Batuan Beku
• Magma
• Tekstur Batuan Beku
• Struktur Batuan Beku
• Komposisi Batuan Beku
• Klasifikasi Batuan Beku
Batuan Beku
Batuan beku / Igneous rock :
Jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin danmengeras dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah atauatas permukaan bumi.
Magma
• Kumpulan batuan cair yang berpijar dan sangat panas bercampurdengan air dan gas di dalam kerak bumi
• Magma mengandung silikat
• Berat jenis lebih ringan dari batuan
• Tipe Magma
Jenis Magma Suhu SiO2 Content Unsur Kimia Viscosity
Mafic / Basaltic 1000 – 1200 45 – 55 % Tinggi Fe, Mg, Ca; Rendah K, Na Low
Intermediate / Andestic 800 – 1000 55 – 65 % Intermediate Intermediate
Felsic / Ryyolitic 650 - 800 65 – 75 % Rendah Fe, Mg, Ca; Tinggi K, Na High
Tekstur Batuan Beku
• Tekstur : keadaan atau hubungan yang erat antar mineral – mineralsebagai bagian dari batuan dan antara mineral dengan massa gelasyang membentuk massa dasar dari batuan.
• Tekstur : kenampakan dari batuan yang dapat merefleksikan sejarahpembentukan dan keterdapatannya.
• Faktor utamanya adalah kecepatan pembekuan magma
• Faktor lain :
a. Kecepatan difusi, kecepatan atom dan molekul dalam cairan
b. Kecepatan pembentukan kristal
c. Kecepatan pertumbuhan kristal
Tekstur Batuan Beku
1. Tekstur Kaca (Glassy)
2. Tekstur Aphanitik
3. Tekstur Phaneritic
4. Tekstur Porifiritik
5. Tekstur Piroklastik
Tekstur Kaca (Glassy)
• Pendinginan sangat cepat
• Mineral tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk mengkristal
• Obsidian
Tekstur Aphanitik
• Waktu pendinginan lebih lambat daripada tekstur kaca
• Banyak kristal feldspar dan kuarsa dilihat di bawah mikroskop
Tekstur Phaneritic
• Memiliki banyak waktu untuk membentuk struktur kristal.
• Memiliki ukuran kristal yang besar jika dilihat dengan mata
Tekstur Porifiritik
• Memiliki butiran dari dua ukuran yang berbeda, kristal yang lebihbesar disisipkan dalam matriks kristal yang lebih kecil.
• Telah mengalami 2 langkah pendinginan mineral pada suhu yangberbeda serta tingkat kecepatan pendinginan yang berbeda
Tekstur Piroklastik
• Terlihat seperti pecahan – pecahan dan bukan kristal yang salingterkait.
• Diproduksi saat letusan gunung api dan mengeluarkan abu;terendapkan dan mungkin mengalami sementasi bersamaan dalamproses pendinginan
Tekstur Batuan Beku
• Penentu tekstur batuan beku:
1.Kristalinitas
2.Granularitas
3.Bentuk Kristal
4.Hubungan antar kristal
Kristanilitas
Kristanilitas digunakan untuk menunjukkan berapa banyak kristal yangterbentuk dan tidak terbentuk, selain itu juga dapat mencerminkankecepatan pembekuan magma.
Derajat kritanilitas batuan beku:
1. Holokristalin; batuan beku dimana semuanya tersusun oleh massakristal
2. Hipokristalin; batuan beku sebagian terdiri dari massa gelas dansebagian lagi terdiri massa kristal
3. Holohialin; batuan beku dimana semuanya tersusun dari massagelas
Granularitas
Granularitas : besar butir (ukuran) pada batuan beku.
1. Fanerik / Fenikristalin; dapat dibedakan secara megaskopis denganmata biasa
(Halus; Sedang; Kasar; Sangat Kasar)
2. Afanitik; tidak dapat dibedakan secara megaskopis, sehinggadiperlukan bantuan mikroskop.
(Mikrokristalin; Kriptokristalin; Amorf / Glassy)
Bentuk Kristal
Bentuk kristal : sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifatbatuan secara keseluruhan.
Ditinjau dari pandangan duadimensi:
1. Euthedral
2. Subhedral
3. Anhedral
Ditinjau dari pandangan tigadimensi:
1. Equidimensional
2. Tabular
3. Prismitik
4. Irregural
Hubungan Antar Kristal
Hubungan antar kristal : sebagai hubungan antara kristal / mineral yangsatu dengan yang lain dalam suatu batuan.
1. Equigranular; secara relatif ukuran kristalnya yang membentukbatuan berukuran sama besar
(Panidiomorfik; Hipidiomorfik; Allotriomorfik)
2. Inequigranular; ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuantidak sama besar.
Mineral yang besar- fenokris; dan yang lain disebut massa dasar /matrik (mineral atau gas)
Struktur Batuan Beku
Struktur : kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukanlapisan yang jelas / umum dari lapisan batuan.
1. Pillow Lava; menbentuk strukur seperti lava
2. Joint struktur; kekar – kekar tersusun secara tegak lurus arah aliran
3. Massif; tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas danfragmen lainnya
4. Vesikuler; berlubang – lubang karena keluarnya gas pada waktupembekuan magma; arahnya teratur
5. Skoria; berlubang – lubang besar; arahnya tidak teratur
6. Amigdaloidal; lubang – lubang gas telah terisi mineral sekunder
7. Xenolitis; adanya fragmen / pecahan batuan lain yang mengintrusi
Komposisi Mineral Batuan Beku
Secara umum mempergunakan indeks warna dan batuan kristal
1. Mineral Felsik; berwarna terang
Olivine, pyroxenem amphibole, biotite mica
2. Mineral Mafik; berwarna gelap
Quartz, Muscovite mica, feldspars
Mineral Felsik Mineral Mafik
Klasifikasi Batuan Beku
1. Klasifikasi berdasarkan Genetik Batuan
2. Klasifikasi berdasarkan Senyawa Kimia
3. Klasifikasi berdasarkan Mineralogi dan Tekstur
Klasifikasi berdasarkan Genetik Batuan
1. Batuan Ekstrusi / Batuan Vulkanik
2. Batuan Intrusi / Batuan Plutonik
Klasifikasi berdasarkan Genetik Batuan
Batuan Beku Ekstrusi
1. Ukuran butir halus - amorf
2. Chilled banyak terdapatdibagian bawah
3. Efek bakar dibagian bawah
4. Ada senolit batuananbawahnya
5. Vesikuler amygdalloid dibagianatas
6. Betuan yang dilewati tidakterdeformasi
Batuan Beku Instrusi
1. Ukuran halus – kasar
2. Chilled margin terjadi dibagianluar
3. Terjadi metamorphosis kontak / termal
4. Ada senolit batuan samping, bawah, atas
5. Vesikuler dan amygdaloid jarang
6. Mengakibatkan perlipatan, deformasi batuan yang diterobos
Klasifikasi berdasarkan Senyawa Kimia
1. Batuan Beku Asam, Kandungan SiO2 > 66 %
2. Batuan Beku Intermediate; Kandungan SiO2 52 % - 66 %
3. Batuan Beku Basa; Kandungan SiO2 45 % - 52 %
4. Batuan Beku Ultra Basa; Kandungan SiO2 < 45 %
Klasifikasi berdasarkan Mineralogi dan Tekstur
• Fenton (1940)
• S.J. Shand (1943)
• S.J Ellis (1948)
• Rosenbusch (1950)
• Russek B. Travis (1955)
• Walter T. Huang (1962)
• IUGS (1999)
• O’Dunn & Still (1986)
Igneous Rocks
• Rock heated to liquid (molten) state is called magma
• When magma cools and hardens it becomes Igneous rock
• Slowly cooling magma forms rock with large mineral crystals(Ex: Granite)
• Rapidly cooling magma forms rock with small mineral crystals(Ex: Basalt)
• When magma cools very fast crystals have no time to form(Obsidian)
• Intrusive igneous rock re formed deep underground; usuallyhave large, well formed crystals (plutonic Intrusive igneous)
• Extrusive igneous rock are formed at or near the Earth’ssurface; usually have small mineral crystals (Volcanic Usuallyigneous rock)