+ All Categories
Home > Documents > PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Date post: 12-Jan-2023
Category:
Upload: undip
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
26
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR ACARA : BATUAN METAMORF Disusun Oleh: Muhammad Tri Rizki 21100113140062 LABORATORIUM GEODINAMIK, HIDROLOGI, DAN PLANOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Transcript

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

ACARA : BATUAN METAMORF

Disusun Oleh:

Muhammad Tri Rizki

21100113140062

LABORATORIUM GEODINAMIK, HIDROLOGI, DAN

PLANOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

OKTOBER 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Mineralogi, acara: Kristalografi yang

disusun oleh Muhammad Tri Rizki, yang disahkan pada :

hari : Selasa

tanggal : 08 Oktober 2013

pukul :

sebagai tugas laporan praktikum mata kuliah Mineralogi.

Semarang, 6 Oktober

2013

AsistenAcara, Praktikan,

Bagus Rachmad Daniel

Kristianto S

NIM. 21100112140087 NIM. 21100112170003

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.....................................i

Daftar Isi...........................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..........................................Maksud

...............................................1

1.2..........................................Tujuan

...............................................1

1.3....................Waktu dan Tempat Pelaksanaan

...............................................1

BAB II DASAR TEORI

2.1..................................Sistem Kristal

...............................................2

2.2...............................................H

ermann Mauguin Simbol

...............................................

5

2.3..............................................P

enentuan Klas Simetri

...............................................

.9

BAB III HASIL DESKRIPSI

3.1..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalogrofi 1

..............................................

12

3.2..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalogrofi 2

..............................................

13

3.3..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalogrofi 3

..............................................

14

3.4..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalogrofi 4

..............................................

15

3.5..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalogrofi 5

..............................................

16

3.6..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 6

..............................................

17

3.7..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 7

..............................................

18

3.8..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 8

..............................................

19

3.9..............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 9

..............................................

20

3.10.............................................

Lembar Kerja Praktikum Kristalografi 10

..............................................

21

BAB IV PEMBAHASAN

4.1.............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 1

..............................................

22

4.2.............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 2

..............................................

24

4.3.............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 3

..............................................

26

4.4.............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 4

..............................................

28

4.5.............................................L

embar Kerja Praktikum Kristalografi 5

..............................................

30

BAB V PENUTUP

5.1......................................Kesimpulan

..............................................32

5.2...........................................Saran

..............................................33

DAFTAR PUSTAKA......................................iii

LAMPIRAN.............................................iv

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Maksud :

Adapun maksud diadakan praktikum ini yaitu, agar

praktikan dapat memahami 7 sistem kristal beserta

Hermann-Mauguin Symbol.

1.2 Tujuan:

1.2.1 Mampu mempelajari dan memahami 7 macam sistem

kristal

1.2.2 Mampu membedakan masing-masing sistem kristal

1.2.3 Mampu mengklasifikasikan sistem kristal ke

dalam kelas kristal

1.2.4 Mampu menentukan pengklasifikasian Hermann-

Mauguin symboldari suatu kristal

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

1.3.1 Pertemuan Pertama: Selasa, 24 September 2013

pukul 15.30 WIB

di ruangan 201

1.3.2 Pertemuan Kedua: Selasa, 1 Oktober 2013 pukul

15.30 WIB di ruangan 301

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Tujuh Sistem Kristal

Sistem Kristal dapat dibagi kedalam 7 sistem

kristal. Adapun ketujuh system Kristal tersebut adalah

kubus, tetragonal, ortorombik, heksagonal, trigonal,

monoklin, dan triklin.

1.    Sistem Kristal kubus

System kristal kubus memiliki panjang rusuk yang

sama ( a = b = c) serta memiliki sudut (α = β = γ)

sebesar 90°. Sistem Kristal kubus ini dapat dibagi ke

dalam 3 bentuk yaitu kubus sederhana (simple cubic/

SC), kubus berpusat badan (body-centered cubic/ BCC)

dan kubus berpusat muka (Face-centered Cubic/ FCC).

Berikut bentuk dari ketiga jenis kubus tersebut:

`Kubus sederhana,

Pada bentuk kubus sederhana, masing-masing

terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) kubus.

Pada kubus BCC, masing-masing terdapat satu atom

pada semua pojok kubus, dan terdapat satu atom pada

pusat kubus (yang ditunjukkandengan atom warnabiru).

Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu

atom pada semua pojok kubus, juga terdapat atom pada

diagonal darimasing-masingsisikubus (yang ditunjukkan

dengan atom warnamerah).

2.    Sistem Kristal tetragonal

Pada system kristal tetragonal, duarusuknya yang

memilikipanjangsama (a = b ≠ c) dan semua sudut (α = β

= γ) sebesar 90°. Pada system kristal tetragonal ini

hanya memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat

badan.Pada bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan

kubus sederhana, dimana masing-masing terdapat satu

atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.

Sedangkan pada tetragonal berpusat badan, mirip

pula dengan kubus berpusat badan, yaitu memiliki 1 atom

pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna

biru), dan atom lainnya berada pada pojok (sudut)

tetragonal tersebut.

3.    SistemkristalOrtorombik

Sistem Kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk,

yaitu :ortorombik sederhana, body center (berpusat

badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah),

berpusat muka (yang ditunjukkan atom dengan warnabiru),

dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik (yang

ditunjukkan atom dengan warnahijau). Panjang rusuk dari

system Kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c),

dan memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar

90°.

4.    Sistemkristalmonoklin

Sistem Kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk,

yaitu :monoklin sederhana dan berpusat muka pada dua

sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna

hijau).Sistem Kristal monoklin ini memiliki panjang

rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c), serta sudut α = γ =

90° dan β ≠ 90°.

5.    Sistem Kristal triklin

Pada system Kristal triklin, hanya terdapat satu

orientasi. Sistem Kristal ini memiliki panjang rusuk

yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut

yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°.

6.    Sistem Kristal rombohedral atau trigonal

Pada system Kristal ini, panjang rusuk memiliki

ukuran yang sama (a = b ≠ c). sedangkan sudut-sudutnya

adalah α = β = 90°dan γ =120°.

7.    Sistem Kristal heksagonal

Pada system kristalini, sesuai dengan namanya

heksagonal (heksa = enam), maka system ini memiliki 6

sisi yang sama. System Kristal ini memiliki dua nilai

sudut yaitu 90° dan 120° (α = β = 90°dan γ

=120°) ,sedangkan pajang rusuk-rusuknya adalah a = b ≠

c. semua atom berada pada sudut-sudut (pojok)

heksagonal dan terdapat masing-masing atom berpusat

muka pada dua sisi heksagonal (yang ditunjukkan atom

dengan warna hijau).

2.2 Hermann Mauguin Simbol

Hermann Mauguin Symbols atau Simbolisasi HermannMauguin berfungsi untuk mengidentifikasi lebih detailmengenai sistem kristal, atau sebagai penciri sistemkristal dilihat dari sudut pandang nilai sumbu dan adatidaknya pusat simetri. Dalam penggunaannya, HermanMauguin Symbols memiliki aturan, yaitu:1. Sistem Isometrik

Dalam sistem ini, Herman Mauguin Symbols terbagimenjadi tiga kolom, yaituKolom I: Nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simetriyang tegak lurus (mirror) dalam sumbu tersebut.Kolom II: Nilai sumbu yang terletak antara tiga sumbuatau sumbu yang menembus bidang (111) dan ada tidaknyamirror.Kolom III: Nilai sumbu yang terletak antara dua sumbu kristal atau sumbu yang menembus bidang (110) serta adatidaknya mirror.

2. Sistem Tetragonal, Trigonal, dan HexagonalDalam sistem ini, Hermann Mauguin Symbols juga

terbagi menjadi tiga kolom, yaituKolom I: Nilai sumbu c dan ada tidaknya mirror pada sumbu tersebut.Kolom II: Nilai sumbu kristal yang horizontal dan ada tidaknya mirror.Kolom III: Nilai sumbu yang terletak antara dua sumbu horizontal serta ada tidaknya mirror.

3. Sistem Orthorombik:Hermann Mauguin Symbols dalam sistem ini terbagi

menjadi tiga, yaituKolom I: Nilai sumbu a dan ada tidaknya mirror sumbu tersebut.Kolom II: Nilai sumbu b dan ada tidaknya mirror.Kolom III: Nilai sumbu c serta ada tidaknya mirror.

4. Sistem MonoklinDalam sistem ini, hanya ada satu tipe Hermann

Mauguin Symbols, yaitu nilai sumbu b dan ada ttidaknyamirror.

5. Sistem TriklinDalam sistem ini Hermann Mauguin Symbol hanya

ditentukan berdasarkan ada tidaknya pusat simetri.

Berikut adalah tabel dari Hermann Mauguin SymbolsCrystal System Crystal Class Symmetry Name of Class

Triclinic 1 None PedialI Pinacoidal

Monoclinic2 1A2 SphenoidalM 1m Domatic2/m i, 1A2, 1m Prismatic

Orthorhombic 222 3A2 Rhombic-

disphenoidalmm2 (2mm) 1A2, 2m Rhombic-pyramidal

2/m2/m2/m i, 3A2, 3m Rhombic-dipyramidal

Tetragonal

4 1A4 Tetragonal- Pyramidal

4 Tetragonal-disphenoidal

4/m i, 1A4, 1m Tetragonal-dipyramidal

422 1A4, 4A2 Tetragonal-trapezohedral

4mm 1A4, 4m Ditetragonal-pyramidal

2m 1 4, 2A2, 2m Tetragonal-scalenohedral

4/m2/m2/m i, 1A4, 4A2, 5m Ditetragonal-dipyramidalHexagonal 3 1A3 Trigonal-pyramidal

1 3 Rhombohedral

32 1A3, 3A2 Trigonal-trapezohedral

3m 1A3, 3m Ditrigonal-pyramidal

2/m 1 3, 3A2, 3m Hexagonal-scalenohedral

6 1A6 Hexagonal-pyramidal

1 6 Trigonal-dipyramidal

6/m i, 1A6, 1m Hexagonal-dipyramidal

622 1A6, 6A2 Hexagonal-trapezohedral

6mm 1A6, 6m Dihexagonal-

pyramidal

m2 1 6, 3A2, 3m Ditrigonal-dipyramidal

6/m2/m2/m i, 1A6, 6A2, 7m Dihexagonal-dipyramidal

Isometric

23 3A2, 4A3  Tetaroidal2/m 3A2, 3m, 4 3  Diploidal432 3A4, 4A3, 6A2 Gyroidal3m 3 4, 4A3, 6m Hextetrahedral

4/m 2/m 3A4, 4 3, 6A2,9m Hexoctahedral

Hermann Mauguin membagi 6 sistem kristal menjadi 32kelas (seperti yang tercantum pada tabel. Dasar daripembagian tersebut sudah tertuliskan pada halamansebelumnya. Berikut adalah beberapa penguraian asalusul penyimbolan Hermann Maugin pada beberapa kristal:

1. Rhombic-dipyramidal class

Pada gambar terlihat bahwa terdapat tiga duabidang perputaran sumbu putar (2 fold rotation axes), 3bidang tegak lurus (mirror) dan sumbu putar. Untukmenerapkan aturan Hermann Maugin Symbol, pertama kitaharus menentukan sumbu sumbu unik, yaitu sumbu yangberupa sumbu asli, atau sumbu yang tidak muncul karenasumbu lain. Dalam kelas kristal ini, ketiga dua bidangperputaran sumbu putar yang ada merupakan sumbu yangunik, karena masing masing mencermikan muka kristalyang berbeda. Oleh karenanya kita menulis angka 2 untuktiap sumbu putar (2 2 2).

Kemudian kita menuliskan m sebagai lambang mirroratau bidang yang tegak lurus pada masing masing sumbu

unik (2m 2m 2m). Jika tiap bidang perputaran sumbuputar tegak lurus dengan mirror, maka kita menyertakangaris miring (/) diantara simbl sumbu putar denganmirror (2/m 2/m 2/m).

2. Rhombic-pyramidal class

Kelas ini hanya memiliki satu dua bidang perputaransumbu putar dan dua mirror, maka kita menulis angka duasebagai lambang dua bidang perputaran sumbu putar.Tiap mirror unik karena saling memotong bidang mukayang berbeda, sehingga kita menulis huruf m untuk tiapmirror (2 m m). karena dua bidang perputaran sumbuputar dengan mirror tidak saling tegak lurus, maka kitatidak perlu menuliskan garis miring dalam simbol.

3. Ditetragonal-dipyramidal class

Sistem ini memiliki satu empat bidang perputaran sumbuputar, empat dua bidang perputaran sumbu putar, limamirror, dan pusat simetri. Empat bidang sumbu putaryang ada merupakan sumbu yang unik. Terdapat dua duabidang perputaran sumbu putar yang saling tegak lurusterhadap muka kristalnya, dan dua dua bidang perputaransumbu kristal yang melintasi tepi tegak kristal. Hanyaterdapat dua dua bidang perputaran sumbu putar yangunik, karena sumbu tersebut merupakan sumbu penghasilsumbu yang lain. Jadi kita menulis 4 2 2.

Walaupun terdapat lima mirror, namun hanya tigayang unik. Sehingga kita perlu menambahkan huruf “m”pada simbol (4m 2m 2m). Karena kesemua mirror tegaklurus dengan sumbu putarnya, maka kita harusmenambahkan garis miring diantara angka dan huruf (4/m2/m 2/m)

2.3PENENTUAN KLAS SIMETRI

Penentuan klas simetri berdasarkan pada kandungan

unsur-unsur simetri yang dimiliki oleh setiap bentuk

kristal. Ada beberapa cara untuk menentukan klas

simetri suatu bentuk kristal, diantaranya yang umum

digunakan: 

2.3.1 Sistem Isometrik

-Bagian I : Menerangkan nilai sb a (Sb a, b, c),

mungkin bernilai 4 atau 2 dan ada tidaknya bidang

simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut. 

Bagian ini dinotasikan dengan : 

Angka menunjukkan nilai sumbu dan huruf ‘m’ menunjukkan

adanya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a

tersebut. 

-Bagian II : Menerangkan sumbu simetri bernilai 3.

Apakah sumbu simetri yang bernilai 3 itu, juga bernilai

6 atau hanya bernilai 3 saja. 

Maka bagian II selalu ditulis: 3 atau 3 

-Bagian III : Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri

intermediet (diagonal) bernilai 2 dan ada tidaknya

bidang simetri diagonal yang tegak lurus terhadap sumbu

diagonal tersebut. 

Bagian ini dinotasikan : atau tidak ada. 

Contoh: 

- Klas Hexoctahedral …………….. è 

- Klas Pentagonal icositetrahedral …..4 3 2 è 4 3 2 

- Klas Hextetrahedral……………… . è 

- Klas Dyakisdodecahedral………… è - 

- Klas Tetratohedris……………… . 2 3 è 2 3 - 

2.3.2 Sistem Tetragonal 

-Bagian I : Menerangkan nilai sumbu c, mungkin bernilai

4 atau tidak bernilai dan ada tidaknya bidang simteri

yang tegak lurus sumbu c. 

Bagian ini dinotasikan : 

-Bagian II : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu

lateral dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak

lurus terhadap sumbu lateral tersebut. 

Bagian ini dinotasikan : atau tidak ada. 

-Bagian III : Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri

intermediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak

lurus terhadap sumbu intermediet tersebut. 

Bagian ini dinotasikan : atau tidak ada. 

Contoh : 

- Klas Ditetragonal bipyramidal……… è 

- Klas Tetragonal trapezohedral………4 2 2 è 4 2 2 

- Klas Ditetragonal pyramidal………… è 

- Klas Tetragonal scalenohedral…… .. è 

- Klas Tetragonal bipyramidal…..…… è 

- Klas Tetragonal pyramidal…………4 - è 

- Klas Tetragonal Bisphenoidal………. è 

2.3.3 Sistem Hexagonal dan Trigonal 

-Bagian I : Menerangkan nilai sumbu c (mungkin ) dan

ada tidaknya bidang simetri horisontal yang tegak lurus

sumbu c tersebut. Bagian ini dinotasikan : 

-Bagian II : Menerangkan nilai sumbu lateral (sumbu a,

b, d) dan ada tidaknya bidang simetri vertikal yang

tegak lurus. 

Bagian ini dinotasikan : atau tidak ada. 

-Bagian III : Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri

intermediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak

lurus terhadap sumbu intermediet tersebut. 

Bagian ini dinotasikan : atau tidak ada 

Contoh : 

- Klas Dihexagonal bipyramidal….. è 

- Klas Dihexagonal trapezohedral .... è 

- Klas Dihexagonal pyramidal …..... è 

- Klas Hexagonal bipyramidal …..…….. è 

- Klas Hexagonal pyramidal... …...……..6 è 

- Klas Ditrigonal bipyramidal…… è atau è 

- Klas Trigonal bipyramidal……... è 

- Klas Ditrigonal scalenohedral ....... è 

- Klas trapezohedral…….........….… è 

- Klas Ditrigonal pyramidal …… è

atau ................................................

è 

- Klas Trigonal rhombohedral …….. è 

- Klas trogonal pyramidal ……….. . è 

2.3.4 Sistem Ortorombik 

-Bagian I : Menerangkan nilai sumbu a dan ada tidaknya

bidang yang tegak lurus terhadap sumbu a tersebut . 

Dinotasikan : 

-Bagian II : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu b dan

ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap

sumbu b tersebut. 

Bagian ini dinotasikan : 

-Bagian III : Menerangkan nilai sumbu c dan ada

tidaknya bidang simteri yang tegak lurus terhadap sumbu

tersebut. 

Dinotasikan : 

Contoh : 

1. Klas Orthorombic bipyramidal…… è 

2. Klas Ortorombic bisphenoidai.… 2 2 2 è 2 2 2 

3. Klas Orthorombic pyramidal ….. m m 2 è m m 

2.3.5 Sistem Monoklin 

-Hanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b

dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu

b tersebut. 

Contoh : 

1. Klas Prismatik……………………… 

2. Klas Sphenoidal ………………….. 2 

3. Klas Domestik ……………………. m 

2.3.6 Sistem Triklin 

Sistem ini hanya ada 2 klas simetri, yaitu: 

-Mempunyai titik simetri Klas Pinacoidal 

-Tidak mempunyai unsur simetri Klas Assymetric 1 

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, bisa

disimpulkan bahwa setiap sistem kristal memiliki pusat

simetri,sumbu simetri, bidang simetri, sudut simetri,

dan jumlahsimetri putar yang berbeda-beda. Dengan

kriteria yang ada, setiap kristal dapat

diklasifikasikan kedalam kelas-kelas pada sistem

kristal yang ada berdasarkan parameter dan ciri-ciri

kristal.

Setiap kristal juga dapat diklasifikasikan

berdasarkan simbol Hermann-Mauguin, dengan melihat

adanya jumlah bidang simetri, jumlah simetri putar yang

ada pada kristal dan keberadaan pusat simetri pada

kristal. Dalam pemberian simbol Hermann-Mauguin

memiliki parameter yang berbeda-beda dalam pemberian

simbolnya.

5.2 Saran

Saran saya untuk terciptanya praktikum yang lebih

kondusif dan teratur, para praktikan sudah mulai

memahami materi sebelum mengikuti kegiatan

praktikum.Kemudian para praktikan diharapkan bisa

datang tepat waktu dan menjaga ketenangan saat

praktikum agar materi yang disampaikan bisa terdengar

secara jelas.

Daftar Pustaka:

Sistem kristal

http://aiyizyuz.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal-dan-

kisi-bravais.html

(Diakses Minggu 6 Oktober 2013 17.45)

Herman mauguin simbol dan tabel

http://shin-shanshan.blogspot.com/2011/07/sistem-

kristal-dan-simbolisasi-hermann.html

( Diakses pada hari Minggu, tanggal 6 Oktober 2013,

pukul 17.46 WIB )

http://www.tulane.edu/~sanelson/

eens211/32crystalclass.htm

( Diakses pada hari Minggu, tanggal 6 Oktober 2013,

pukul 17.50 WIB )

Penentuan Klas Simetri Kristal

http://

thebestsolutionforgeologicalsciences.blogspot.com/

2012/03/simbol-kristalografi-dan-penentuan-klas.html(Diakses minggu 6 Oktoberpukul 17.46 WIB)


Recommended