+ All Categories
Home > Documents > KELOMPOK C PRESENTASI

KELOMPOK C PRESENTASI

Date post: 30-Nov-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
25
KELOMPOK C METODA EKSPERIMEN KELOMPOK 6: Beatrice Alodia 13.60.0068 Kwan, Melita K. 13.60.0082 Ellyzabeth Sugiharto 13.60.0100 Stefanus Robby A. 13.60.0106 Hizkia Hans W. 13.60.0122 Agyl Ganda Wijaya 13.60.0210
Transcript

KELOMPOK CMETODA EKSPERIMEN

KELOMPOK 6:Beatrice Alodia 13.60.0068Kwan, Melita K. 13.60.0082

Ellyzabeth Sugiharto 13.60.0100Stefanus Robby A. 13.60.0106

Hizkia Hans W. 13.60.0122Agyl Ganda Wijaya 13.60.0210

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Metoda Eksperimen ?

Metode eksperimen adalah metode yang dipergunakan oleh penyelidik terhadap obyeknya dengan jalan mengadakan eksperimen-eksperimen. Digunakannya metode eksperimen, jika penyelidik ingin menemukan kebenaran atas pendapat-pendapat orang lain tentang sesuatu yang dilakukan. Satu hal yang penting di sini adalah bahwa orang yang melaksanakan eksperimen tersebut (eksperimenter) harus dapat menguasai situasi, yang berarti bahwa eksperimenter harus dapat menimbulkan atau menghilangkan berbagai macam situasi sesuai dengan kehendaknya. 

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan randomisasi dan pair matching dalam eksperimen!

Dalam eksperimen randomisasi adalah cara pengambilan sampel yang melibatkan pemilihan subjek-subjek penelitian secara random dari populasinya kemudian memberi subjek-subjek itu dengan kondisi-kondisi tertentu yang juga dilakukan secara random.

Randomisasi

Dalam eksperimen pair matching adalah cara yang dapat digunakan untuk mengontrol efek variabel ekstrani dengan cara masing-masing item di sampel eksperimen dipadankan dengan item di sampel kontrol dengan karakteristik yang sama dengan yang berbeda hanya kategorinya.

Pair matching (padanan sepasang)

3. Jelaskan beberapa jenis desain eksperimen!

Disain Eksperimen bentuk dari eksprimen yang akan dilakukan.

Tujuan mendapatkan bentuk eksperimen yang diinginkan sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada sehungga didapatkan bentukeksperimen yang tepat untuk mengontrolkontaminasi yang terjadi dihubungan kausal antara variabel independen terhadap variabel dependen

Tiga kelompok disain eksperimen :1. Pre-experiments2. True-experiments3. Field-experiments

Variabel dan simbol Y = variabel dependen, variabel hasil dari treatment X = variabel independen, variabel yang akan diberi

treatment T = treatment yang akan diberikan = arah pengaruh dari treatment R = proses randomnisasi P1,3,5 = pengukuran awal di variabel dependen

sebelum diberi treatment P2,4,5 = pengukuran di variabel dependen setelah

pemberian treatment

Pemberian treatmen di variabel indpenden

(X) Pengukuran di

variabel dependen (Y)

T P2

1. Pre-experiments tidak menggunakan sampel kontrol, jika digunakan sampel kontrol tetapi tidak ekuivalen dengan sampel treatmentnya karena item sampel tidak dipilih secara randomDisain pre-experiment :

Contoh : pemberian obat tinggi badan pada subjek sampel treatmen dan kemudian mengamati hasil tinggi badan subjek akibat obat tersebut. Tidak ada pretest dan sampel kontrolX= Obat peninggi badanY= Tinggi badan manusiaHasil setelah diberi obat 165cmTidak ada pretest = tidak bisa menentukan efek dari obatTidak ada sampel kontrol = tidak dapat menghilangkan pengaruh dari variabel ekstrani

a) Subjek di sampel treatmen diberi treatmen (T) yang merupakan nilai variabel independen (X) dan kemudian dilakukan pengukuran (P) untuk melihat hasilnya di variabel dependen (Y)

b) One-group pretest-post-test design menggunakan pretest, tidak menggunakan sampel kontrol

Pengukuran

sebelum treatmen

Pemberian

treatment di variabel

independen (X)

Pengkuran di variabel dependen

(Y)P1 T P2

Diketahui Hasil pretest P1 = 160cmSetelah treatment P2 = 165cm

Dengan adanya pretest, dapat mengetahui efek obat, yaitu 165cm-160cm (P2 –P1) = 5cmTidak adanya sampel kontrol, maka sangat sulit dipastikan bahwa kenaikan tinggi badan 5cm ini bukan karena variabel ekstrani

c) Statistic Group Comparasion

GroupPemberian

treatment di variabel

independen (X)

Pengukuran di variabel

dependen (Y)

Treatment T P2

Kontrol P4

Jika sampel treatmen dan sampel kontrol adalah ekuivalen, maka efek dari treatment adalah P2 - P4Diketahui : P2 = 165cmP4 = 164cmSatu diberi treatment (P2), satunya tidak (P4)Efek obat = P2-P4.

Grup Rando-

misasi

Pengukuran

sebelum treatmen

t

→ Pemberian treatment di variable independe

n (x)

→ Pengukuran di variabel

dependen (y)

Treatmen R P1 → T → P2Kontrol R P3 → P4

Grup Rando-

misasi

Rata-rata

tinggi badan

sebelumnya

→ Pemberian

treatment berupa

obat peninggi

badan

→ Rata-rata tinggi badan setelah

treatment

Treatmen R 150 cm → Diberi obat → 165 cmKontrol R 150 cm → 160 cm

Pretest-Post-Test Control GroupTrue-

Experiment

Grup Randomisasi

Pemberian treatment di variable

independen (x)

→ Pengukuran di variabel

dependen (y)

Treatmen

R T → P2

Kontrol R → P4

Post-Test-Only Control Group

FaktorFaktor Aktif

Faktor Blokan

Eksperimen Betulan Ekstensi

Grup Berdasarkan Faktor Aktif Beasiswa

Randomisasi

Pengukuran sblm treatmen (X)

Pemberian di variabel independen

Pengukuran di variabel independen (Y)

Rp 500.000,00

R P1 T1 P2

Rp 750.000,00

R P3 T2 P4

Rp 1.500.000,00

R P5 T3 P6

Rp 2.000.000,00

R P7 T4 P8

Completely randomized design

Grup berdasar faktor aktif beasiswa

randomisasi

Faktor Blokan JenderLaki-laki Perempuan

Pengukuran Sebelum Treatmen

Pemberian treatment di var independen (X)

Pengukuran di Var dependen (Y)

Pengukuran Sebelum Treatmen

Pemberian treatment di var independen (X)

Pengukuran di Var dependen (Y)

500rb

R P1 T1 P2 P9 T1 P10

750rb

R P3 T2 P4 P11 T2 P12

1.5jt

R P5 T3 P6 P13 T3 P14

2jt R P7 T4 P8 P15 T4 P16

Randomized block design

Latin square design

Grup Berdsarkan faktor blokan nilai

Faktor blokan - wawancara masukCukup Baik Memuaskan

Pengukuran sblm treatment -->

Pemberian treatmen di var dependen (X) -->

Pengukuran var dependen (Y)

Pengukuran sblm treatment -->

Pemberian treatmen di var dependen (X) -->

Pengukuran var dependen (Y)

Pengukuran sblm treatment -->

Pemberian treatmen di var dependen (X) -->

Pengukuran var dependen (Y)

Rendah P1 --> T3 --> P2 P7 --> T1 --> P8 P13 --> T2 --> P14Sedang P3 --> T2 --> P4 P9 --> T3 --> P10 P15 --> T1 --> P16Tinggi P5 --> T1 --> P6 P11 --> T2 --> P12 P17 --> T3 --> P18

Factorial design

Grup Berdsarkan faktor aktif beasiswa

Faktor blokan - wawancara masukDiberi Penjelasan Tidak Diberi Penjelasan

Pengukuran sblm treatment -->

Pemberian treatmen di var dependen (X) -->

Pengukuran var dependen (Y)

Pengukuran sblm treatment -->

Pemberian treatmen di var dependen (X) -->

Pengukuran var dependen (Y)

Rendah P1 -->

TBS1 TP1 --> P2 P9 -->

TBS1 TP2 --> P10

Sedang P3 -->

TBS2 TP1 --> P4 P11 -->

TBS2 TP2 --> P12

Tinggi P5 -->TBS3 TP1 --> P6 P13 -->

TBS3 TP2 --> P16

4. Jelaskan validitas desain eksperimen dan ancaman-

ancamannya!

Validitas Internal adalah pengukur seberapa benar atau valid kualitas terjadi, yaitu seberapa benar variasi di variabel dependen diakibatkan oleh variasi dari variabel-variabel independennya. Riset disain yang baik harus mempunyai validitas internal yang kuat.

Validitas Internal

Dibagi menjadi 2, yakni :1. Ancaman yang dapat diatasi secara

randomisasi2. Ancaman yang tidak dapat diatasi

secara randomisasi

Ancaman terhadap Validitas Internal

A. Histori B. MaturasiC. PengujianD. InstrumentasiE. SeleksiF. RegresiG. Mortaliti Eksperimen

Ancaman yang dapat diatasi secara randomisasi

A. Difusi atau Imitasi dari treatmenB. Compensatory EqualizationC. Compensatory RivalryD. Resentful Demoralization of the

Disadvantaged

Ancaman yang tidak dapat diatasi secara randomisasi

TERIMA KASIH…


Recommended