+ All Categories
Home > Documents > makalah kelompok

makalah kelompok

Date post: 22-Feb-2023
Category:
Upload: stikes-yarsi
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non- konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang 1
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization),

pengobatan komplementer adalah pengobatan non-

konvensional yang bukan berasal dari negara yang

bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya,

bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi

merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan

tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang

sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan

secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di

Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa

dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.

Terapi komplementer adalah cara

Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai

pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional

atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar

Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu

terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat

adalah terapi akupresur. Terapi akupresur adalah

perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring

dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik

pijat akupresur adalah turunan dari ilmu

akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan

jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi

dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang

1

digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa

jenis klasifikasi, cara, indikasi serta

kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan

dijabarkan lebih jelas didalam makalah.

Berdasarkan data yang bersumber dari Badan

Kesehatan Dunia pada tahun 2005, terdapat 75 – 80%

dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani

pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri,

kepopuleran pengobatan non-konvensional, termasuk

pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan

dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non –

konvensional di berbagai media. Berdasarkan

persentasi minat masyarakat terhadap terapi non-

konvensional penulis tertarik untuk lebih

mengenalkan terapi akupresur kepada seluruh

masyarakat, oleh sebab itu kami menyusun materi

terkait akupresur kedalam sebuah makalah.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Setelah membahas tentang “Terapi Akupresur”

mahasiswa mampu memahami “Konsep Umum Terapi

Akupresur”.

2. Tujuan Khusus

Setelah membahas tentang “Terapi Komplementer

Akupresur” mahasiswa mampu :

a. Memahami dan menjelaskan konsep umum Terapi

Akupresur

2

b. Memahami dan memberikan asuhan keperawatan

pada pasien yang menjalani Terapi Akupresur

C. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode

deskriptif, yang diperoleh dari literature dari

berbagai media baik buku maupun elektronik yang

disajikan dalam bentuk makalah.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan makalah ini adalah :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar

Belakang, Tujuan Penulisan, Metode

Penulisan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari

Pengertian Akupresur, Sejarah Akupresur,

Klasifikasi Akurpresur, Manfaat Akupresur,

Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur, serta

Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur.

BAB III : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran.

Daftar Pustaka

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akupresur

Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan

menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk

mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.

Akupresur juga disebut akupuntur tanpa jarum, atau

pijat akupuntur, sebab teori akupunturlah yang

menjadi dasar praktik akupresur. Akupuntur

menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik,

sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian

tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti

jarum (Sukanta, 2003)

Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat

yang dilakukan pada titik-titik tertentu ditubuh,

untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik

tersebut adalah titik-titik akupuntur. Tujuannya

adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’

yang cukup sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh.

‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui jaringan

di berbagai meridian tubuh dan cabang-cabangnya.

Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh

tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan menusukkan

jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik tertentu yang

berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan

4

akurpresur melakukan hal yang sama dengan tekanan

jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 )

Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat

yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu

akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah

turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi

ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum

tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti

yang digunakan pada terapi akupuntur.

B. Sejarah Akupresur

Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi

keluhan nyeri pada bagian tertentu tubuh sebagai

bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada

sakit kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh

bagian kepala dan tanpa disadari orang tersebut

sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.

Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa

memperhitungkan baik anatomi atau struktur otot

orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan

yang. Sejalan dengan waktu dan bertambahnya

pengalaman, terapi pijat kemudian berkembang dalam

dua arah yaitu pijat masase yang termasuk dalam

disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk

dalam pengobatan alternative atau komplementer.

Fisioterapi berpedoman pada struktur anatomi otot

dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur

5

berbasis pengetahuanoriental tentang aliran energy

yin dan yang.Selain digunakan untuk dasar terapi

akupresur, konsep yin-yang digunakan sebagai landasan

bagi pengobatan akupuntur dan terapi oriental

lainnya termasuk gizi makrobiotik.

Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang

berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu

akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah

turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi

ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum

tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti

yang digunakan pada terapi akupuntur.

Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi

sejak kedatangan imigran cina ke Indonesia.Para

pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk local

dan menerapkan ilmu pengobatannya bersama cara-cara

local seperti mengurut, mengerok, dan minum ramuan

jamu local. Dengan demikian, sekalipun akupresur

berasal dari cina, ternyata metode pengobatan

komplementer yang murah dan memberikan rasa

nyamanini dapat dipadu dengan cara-cara pengobatan

local terutama di pulau jawa.Pengobatan komplementer

yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan

memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan

dengan pengobatan barat yang lebih menguntungkan

tindakan mengatasi penyebab dan/atau menghilangkan

gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat

6

penelitian ilmiah maka pengobatan oriental termasuk

pengobatan local berbasis empiris yang dibuktikan

oleh kemampuannya bertahan selama berates tahun.

Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan

sebagai pengobatan juga telah diteliti khasiatnya

oleh fakultas farmasi di Indonesia.Sementara di

tempat asalnya, penelitian telah banyak dilakukan

terhadap pengobatan komplementer seperti akupresur

dan herbal sehingga keberadaan kedua jenis terapi

ini sekarang sudah di akui oleh departemen kesehatan

setempat.Pendidikan seperti akupunktur medic dan

herbal medic juga sudah mulai banyak diselenggarakan

oleh lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun

milik swasta yang diakui oleh pemerintah.

C. Klasifikasi Akurpresur

Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk

memegang, menekan, atau memijat-mijat bagian tubuh

ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari

zaman China Kuno memformulasikan pengematan mereka

akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini

menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’

berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-

keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk

memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin berkembang

menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan

melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-

7

tabib China menambahkan serangkaian sistem diagnosis

dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu

pendekatan medis yang lebih lengkap.

Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik

pijat, yang menggunakan tekanan secara manual untuk

menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang

terapis melakukan tekanan dalam bobot ringan sampai

sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang

juga dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik

yang sama yang digunakan dalam Akupuntur. Banyak

ragam Akurpresur telah berkembang seiring dengan

waktu.

1. Shiatsu

Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi)

dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan

menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian

tubuh sepanjang meridian energi. Terapi ini juga

termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan

hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini

bisa merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu

adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan kini

menjadi semakin populer di dunia barat.

2. Jin Shin

Suatu pola penekanan yang lembut dan

berkepanjangan pada titik-titik Akupuntur yang

penting pada meridian dan jalur-jalur yang

terpilih, setiap titik ditekan selama 1-5 menit.

8

Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk

menyeimbangkan chi, sang energi vital.

3. Do-in

Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada

otot dan titik-titik meridian. Do-in juga mencakup

gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.

4. Tui-Na

Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang

titik-titik akurpresur dengan menggunakan berbagai

ragam gerakan tangan.

D. Manfaat Akupresur

Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk

:

1. Pencegahan penyakit

Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-

saat tertentu menurut aturan yang sudah ada, yaitu

sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya

sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh

2. Penyembuhan penyakit

Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan

sakit, dan dipraktikkan ketika dalam keadaan sakit

3. Rehabilitasi

Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi

kesehatan sesudah sakit

4. Promotif

9

Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya

tahan tubuh walaupun tidak sedang sakit

E. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur

1. Cara pemijatan

Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan

menggolongkan syndrome menjadi delapan diagnose

kemudian baru dapat ditentukan arah pemijatan yang

akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan

sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang,

se, panas, luar maka pemijatan pada titik

akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum

jam sebanyak 60 putaran atau dengan istilah

sedate.sedangkan, sifat penyakit yin, si, dingin, dalam

maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum

jam sebanyak 30 putaran.

Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras

dan membuat pasien kesakitan.Pemijatan yang benar

harus dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman,

pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain

sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat tercapai

maka di samping sirkulasi chi (energy) dan xue

(darah) lancer, juga dapat merangsang keluarnya

hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang

dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa

tenang).

2. Ukuran

10

Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan

istilah cun. Cun adalah satuan hitung untuk panjang

atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan

titik acuannya yang digunakan dalam penentuan

titik terapi akupunktur atau ilmu pijat

turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih

fleksibel karena digunakan adalah tangan pasien

sendiri.

3. Cara kerja akurpresur

Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan

tubuh dalam menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis

akan memegang atau menekan berbagai titik pada

tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari

tubuh sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan

sumbatan energi dan rasa lelah.

Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi

tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot atau

hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi

seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik

dan perasaan sejahtera. Jika salah satu dari

jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi

dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk

mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi

darah lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan

aliran energi.

11

F. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur

1. Indikasi

Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi

nyeri seperti : Sakit kepala tipe tegang ,

migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan

kecemasan, nyeri tulang belakang

a. Sakit kepala tipe tegang dan migren

Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi

nyeri kepala adalah :

1) Titik yang terletak di puncak kepala ;

pertemuan antara garis yang menghubungkan

kedua telinga dan garis yang ditarik dari

bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek:

mengurangi rasa tegang di kepala.

2) Titik yang terletak di bagian dalam alis

mata, di atas sudut mata bagian dalam (titik

2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi

dan nyeri sekitar mata.

3) Titik yang terletak di sudut mata bagian

luar (titik 2 b). Efek: mengurangi nyeri

kepala, migren dan mata pedih.

4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu

jari di atas bagian tengah alis (titik 2 c).

Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian

depan dan penglihatan kabur.

12

5) Titik yang terletak di bagian belakang

kepala, pada perbatasan lekukan antara

bagian dasar tengkorak dengan otot leher

(titik 3 a). Efek : mengurangi nyeri kepala

dan leher yang kaku.

6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang

dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari

telunjuk ( titik 4 a ). Efek : mengurangi

nyeri kepala dan mata pedih.

7) Titik yang terletak di belakang pergelangan

kaki ( titik 5 a ) . Efek : mengurangi nyeri

kepala dan leher kaku.

8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di

atas batas rambut (titik 1 b ). Efek :

mengurangi nyeri kepala bagian depan dan

mata pedih.

9) Titik yang terletak di tengah antara dua

alis (titik 1 c). Efek: mengurangi nyeri

kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat

hidung tersumbat.

10)Titik yang terletak 4 jari di bawah

tempurung lutut (titik 6 a) . Efek:

merupakan titik penguat sistem pencernaan

dan mengurangi nyeri kepala akibat

ketidakseimbangan sistem pencernaan,

intoleransi makanan, dan kelelahan.

13

11)Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung

alis mata dan sudut luar mata (titik 1 d) .

Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan

nyeri mata.

12)Titik yang terletak 2 jari di atas telinga

(titik 1 e). Efek: mengurangi nyeri kepala

migren.

13)Titik yang terletak di bagian luar dari

lengan anda. 3 jari dari pergelangan

tangan , di lekukan antara dua tulang.

(titik 7 a). Efek: mengurangi nyeri akibat

migren dan nyeri di pipi.

14) Titik yang terletak di atas telapak kaki,

2 jari di atas sendi jari kaki, antara jari

ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi

nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri

mata.

b. Sakit gigi

Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi

yang tidak sakit.

1) Titik yang terletak di depan sudut tulang

rahang (titik 1 f). Efek: mengurangi nyeri

gigi dan pembengkakan di muka.

2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di

depan lubang telinga (titik 1 g). Efek:

mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.

14

3) Titik yang terletak di depan siku tangan,

pada saat siku ini ditekuk (titik 8 a).

Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang

ada di mulut.

c. Kesehatan sendi

Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan

sendi dan memperkuat sendi di seluruh tubuh.

Beberapa acupoints juga membantu menguatkan

otot yang menunjang sendi.

1)Titik yang terletak di belakang leher,

sejajar dengan pundak, 2 jari di samping

tulang belakang. (titik 3 b). Efek:

merupakan titik yang sangat berpengaruh pada

kesehatan sendi di seluruh tubuh,

meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan

sendi yang sehat.

2) Titik yang terletak di

bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang

kaki (titik 9a). Efek: menguatkan tulang di

seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi

lutut.

3) Titik yang terletak di

bagian luar dari kaki, di atas permukaan

pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek:

menguatkan tendon dan otot pada seluruh

tubuh, terutama : sendi kaki dan menguatkan

otot kaki.

15

4) Titik yang terletak di

titik tertinggi dari pundak (titik 3c) .

Efek: mengurangi kekakuan dan nyeri di

daerah leher dan pundak

d. Siku tangan

1) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan

2) Titik yang terletak di bagian luar dari

tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan,

di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek:

meningkatkan mobilitas dari siku dan

mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari

tangan.

e. Pergelangan tangan dan tangan

1) Titik 7 a.

2) Titik yang terletak antara tendon di sisi

dalam tangan, 3 jari di atas pergelangan

tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di

siku , pergelangan tangan dan merilekskan

otot di lengan bawah.

3) Titik yang terletak di permukaan luar

pergelangan tangan. Pada lekukan antar

tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan

ke arah atas , sejajar dengan jari manis

(titik 7 b) . Efek: mengurangi nyeri di

pergelangan tangan, telapak tangan dan

jari-jari.

f. Kesehatan tulang belakang

16

Untuk menyehatkan tulang belakang dapat

dilakukan penekanan titik-titik untuk kesehatan

sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :

1) Titik yang terletak di puncak dari pundak,

perbatasan dengan leher (titik 3c). Efek:

mengurangi nyeri di daerah pundak dan

punggung atas.

2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku ,

pada saat siku dibengkokkan (titik 8) Efek:

menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh

bagian atas.

3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang

tubuh (titik 11 a). Untuk penekanan titik-

titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah

bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki

dan diletakkan dibelang punggung .Efek :

mengurangi nyeri pinggang bawah.

4) Titik yang terletak di bagian belakang

lutut , diantara tendon (titik 9a ). Efek:

menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang

belakang.

5) Titik yang terletak di bagian belakang

pergelangan kaki (titik 5a). Efek: mengurangi

nyeri di tulang belakang dan kaki

g. Kesehatan Sendi pinggul

17

1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda

(titik 11b). Efek: meningkatkan mobilitas dan

mengurangi nyeri.

h. Kesehatan Sendi lutut

1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada

lekukan tulang (knee acupoint). Efek :

mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.

2) Titik yang terletak di belakang pergelangan

kaki (titik 5a).Efek: mengurangi nyeri di

lutut dan tungkai bawah.

i. Kesehatan pergelangan kaki

1) Titik yang terletak di belakang pergelangan

kaki (titik 5a). Efek : mengurangi nyeri dan

menguatkan pergelangan kaki.

2) Titik yang terletak pada bagian luar dari

pergelangan kaki dan di bagian luar dari

tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri dan

pembengkakan di pergelangan kaki.

j. Kesehatan telapak kaki

1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki,

pada bagian lekukan dekat dengan tonjolan

telapak kaki (titik 12 a). Efek: megurangi

nyeri pada telapak kaki.

2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki

(titik 6b, 6c).

18

k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks

Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat

anda lebih rileks. Beberapa titik tersebut

adalah :

1)Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan

menyeimbangkan pikiran anda.

2)Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan.

Catatan : jangan menekan titik ini terlalu

keras pada wanita hamil.

3)Titik yang terletak di dekat pergelangan

tangan sejajar dengan jari ke 5 (titik 10 b).

Efek: membuat rileks tubuh anda. Merupakan

titik kunci untuk mengurangi segala kecemasan

dan gangguan tidur.

4)Titik yang terletak di antara tendon , tiga

jari di atas pergelangan tangan ( gambar

10a ). Efek: mengurangi kecemasan dan membuat

rileks tubuh anda

GAMBAR BEBERAPA TITIK AKUPRESUR UNTUK MENGURANGI NYERI

19

20

21

2. Kontraindikasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan

akupresur

a. Kebersihan terapis

Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan

menggunakan sabun antiseptic sebelum melakukan

dan setelah melakukan terapi sangatlah

penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah

penularan penyakit antara terapis dengan

pasien.

b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat

Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi

kulit terkelupas, tepat pada bagian tulang

yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.

c. Pasien dalam kondisi gawat

Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat

adalah tiga penyakit yang dapat menyebabkan

kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi

serangan jantung, gagal napas olehparu-paru,

dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke,

pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila

terapis menemukan gejala-gejala diatas segera

rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang

keliru dapat menyebabkan pasien terlambat

mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

22

BAB lll

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian nyeri yang faktual (terkini), lengkap

dan akurat akan memudahkan perawat di dalam

menetapkan data dasar, menegakkan diagnose

keperawatan yang tepat, merencanakan terapi

pengobatan yang cocok, dan memudahkan perawat dalam

mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang di

berikan.

Tindakan perawat yang perlu dilakukan dalam

mengkaji pasien selama nyeri akut adalah:

23

1.Mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang

muncul)

2.Menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri

dan lokasi nyeri

3.Mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri

Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya

tidak dilakukan saat klien dalam keadaan waspada

(perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat

berusaha untuk mengurangi kecemasan klien terlebih

dahulu sebelum mencoba mengkaji kuantitas persepsi

klien terhadap nyeri. Sedangkan untuk pasien dengan

nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah

dengan memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku,

afektif, kognitif.

Donovan dan Girton (1984) mengidentifikasikan

komponen-komponen tersebut, diantaranya:

1. Penentuan ada tidaknya nyeri.

Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat

harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya

nyeri, walaupun dalam observasi perawat tidak

menemukan adanya cedera atau luka.

2. Karakteristik nyeri (Metode P, Q, R, S, T).

a. Faktor Pencetus (P: Provocate),

Perawat mengkaji tentang penyebab atau

stimulus-stimulus nyeri pada klien, dalam hal

ini perawat juga dapat melakukan observasi

bagian-bagian tubuh yang mengalami cedera.

24

b. Kualitas (Q: Quality),

Kualitas nyeri merupakan seseuatu yang

subjektif yang diungkapkan oleh klien. Misal

kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut,

berpindah-pindah, seperti tertindih, perih, dan

tertusuk.

c. Lokasi (R: Region),

Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat

meminta klien untuk menunjukkan semua bagian

atau daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh

klien.

d. Keparahan (S: Severe),

Tingkat keparahan pasien tentang nyeri

merupakan karakteristik yang paling subjektif.

Pada pengkajian ini klien diminta untuk

menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai

nyeri ringan, nyeri sedang atau berat.

e. Durasi (T: Time).

Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan

awitan, durasi, dan rangkaian nyeri

3. Faktor yang memperberat/memperingan nyeri

Perawat perlu mengkaji faktor-faktor yang dapat

memperberat nyeri pasien, misalnya peningkatan

aktivitas, perubahan suhu, stres, dan lain-lain.

a. Respon Fisiologis

25

Pada saat impuls nyeri naik ke medulla spinalis

menuju ke batang otak dan thalamus, system

saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai

bagian dari respon stres. Stimulasi pada cabang

simpatis pada system saraf otonom menghasilkan

respon fisiologis. Apabila nyeri berlangsung

terus menerus, berat, dalam dan melibatkan

organ-organ visceral (misal: infark, miokard,

kolik akibat kandung empedu, atau batu ginjal)

maka sistem saraf simpatis menghasilkan suatu

aksi.

Beberapa respon fisiologis terhadap nyeri

yaitu:

1) Stimulasi Simpatik: (nyeri ringan, moderat,

dan superficial)

a) Dilatasi saluran bronkhial dan

peningkatan respirasi rate

b) Peningkatan heart rate

c) Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP

d) Peningkatan nilai gula darah

e) Diaphoresis

f) Peningkatan kekuatan otot

g) Dilatasi pupil

h) Penurunan motilitas GI.

2) Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan

dalam)

a) Muka pucat.

26

b) Otot mengeras.

c) Penurunan HR dan BP.

d) Nafas cepat dan irregular.

e) Nausea dan vomitus.

f) Kelelahan dan keletihan

b. Respon Perilaku

Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa

ditunjukkan oleh pasien antara lain: merubah

posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit,

menopang bagian nyeri yang sakit,

menggeretakkan gigi, menunjukkan ekspresi wajah

meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal

menangis, mengerang, mengaduh, menjerit,

meraung.

c. Respon Afektif

Respon ini diperhatikan oleh seorang perawat di

dalam melakukan pengkajian terhadap pasien

dengan gangguan rasa nyeri.

d. Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Klien

Pengkajian pada perubahan aktivitas ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap

kegiatan-kegiatan sehari-hari, sehingga perawat

juga mengetahui sejauh mana dia dapat membantu

dalam program aktivitas pasien. Perubahan-

perubahan yang dikaji: perubaha pola tidur,

27

pengaruh nyeri pada aktivitas, serta perubahan

pola interaksi pada orang lain.

e. Persepsi Klien Tentang Nyeri

Perawat mengkaji persepsi klien terhadap nyeri

yang ia alami dengan proses penyakit atau hal

lain dalam diri dan lingkungan.

f. Mekanisme Adaptasi Klien Terhadap Nyeri

Perawat mengkaji cara-cara apa saja yang bisa

klien gunakan untuk menurunkan nyeri yang ia

alami.

B. Diagnosa keperawatan

1.Nyeri akut

a. Definisi :

Pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang muncul akibat kerusakan

jaringan yang aktual atau potensial digambarkan

dalam hal kerusakan sedemikian rupa

(international association for the study of

pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari

intensitas ringan sampai berat dengan akhir

yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan

berlangsung < 6 bulan.

b. Batasan karakteristik

1) Perubahan selera makan

2) Perubahan tekanan darah

3) Perilaku distraksi

28

4) Mengekspresikan perilaku (mis., menangis,

merengek)

5) Gangguan tidur

c. Faktor yang berhubungan

Agen cedera (mis., biologis, zat kimia, fisik,

dan psikologi)

d. NOC

1) Pain level

2) Pain control

3) Comfort level

e. Kriteria hasil

1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,

mampu menggunakan tekhnik non farmakologi

untuk mengurangi nyeri)

2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan

manajemen nyeri

3) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri

berkurang

f. NIC

Pain management :

1) Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi.

29

2) Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

3) Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik

untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

4) Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi (

terapi akupresur )

5) Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,

pencahayaan dan kebisingan

6) Tingkatkan istirahat

30

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit,

mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan

peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga

dikenal akupuntur tanpa jarum, atau pijat

akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh

teori akupuntur. Akupuntur menggunakan jarum

sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur

menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya

atau alat tumpul sebagai pengganti jarum.

Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis

diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Do-in, serta Tui-

Na.

Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat,

begitu pula dengan akupresur. Beberapa manfaatnya

antara lain sebagai pencegahan penyakit,

penyembuhan penyakit, rehabilitasi setelah

mengalami sakit serta promotif sebelum individu

terserang penyakit yang artinya individu yang

dalam keadaan sehat.

Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk

dilakukan terapi akupresur yaitu sakit kepala tipe

tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan

31

sendi, siku tangan, pergelangan tangan dan tangan,

kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi

pinggul, kesehatan sendi lutut, kesehatan

pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta

acupoint untuk membantu anda lebih rileks.

Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan

dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah

tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga

jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah

saraf pusat misalnya stroke dan kondisi gawat

lainnya.

B. Saran

Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca

makalah ini hendaklah dapat benar-benar memahami

konsep umum dari terapi komplementer akupresur.

Serta terus memperbaharui pengetahuan keperawatan

khususnya pada terapi akupresur.

Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas

telah dijabarkan terkait konsep umum dari terapi

32

akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar

dapat memenuhi perawan perawat untuk dapat

memberikan alternatif pengobatan yang sesuai

dengan keluhan pasien serta halal untuk dilakukan

dari pandangan religi.

33


Recommended