Date post: | 22-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | stikes-yarsi |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization),
pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya,
bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan
secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di
Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara
Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional
atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar
Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu
terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat
adalah terapi akupresur. Terapi akupresur adalah
perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik
pijat akupresur adalah turunan dari ilmu
akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan
jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi
dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
1
digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa
jenis klasifikasi, cara, indikasi serta
kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan
dijabarkan lebih jelas didalam makalah.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan
Kesehatan Dunia pada tahun 2005, terdapat 75 – 80%
dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani
pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri,
kepopuleran pengobatan non-konvensional, termasuk
pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan
dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non –
konvensional di berbagai media. Berdasarkan
persentasi minat masyarakat terhadap terapi non-
konvensional penulis tertarik untuk lebih
mengenalkan terapi akupresur kepada seluruh
masyarakat, oleh sebab itu kami menyusun materi
terkait akupresur kedalam sebuah makalah.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah membahas tentang “Terapi Akupresur”
mahasiswa mampu memahami “Konsep Umum Terapi
Akupresur”.
2. Tujuan Khusus
Setelah membahas tentang “Terapi Komplementer
Akupresur” mahasiswa mampu :
a. Memahami dan menjelaskan konsep umum Terapi
Akupresur
2
b. Memahami dan memberikan asuhan keperawatan
pada pasien yang menjalani Terapi Akupresur
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode
deskriptif, yang diperoleh dari literature dari
berbagai media baik buku maupun elektronik yang
disajikan dalam bentuk makalah.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan makalah ini adalah :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar
Belakang, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari
Pengertian Akupresur, Sejarah Akupresur,
Klasifikasi Akurpresur, Manfaat Akupresur,
Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur, serta
Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur.
BAB III : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran.
Daftar Pustaka
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Akupresur
Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan
menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk
mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.
Akupresur juga disebut akupuntur tanpa jarum, atau
pijat akupuntur, sebab teori akupunturlah yang
menjadi dasar praktik akupresur. Akupuntur
menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik,
sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian
tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti
jarum (Sukanta, 2003)
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat
yang dilakukan pada titik-titik tertentu ditubuh,
untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik
tersebut adalah titik-titik akupuntur. Tujuannya
adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’
yang cukup sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh.
‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui jaringan
di berbagai meridian tubuh dan cabang-cabangnya.
Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh
tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan menusukkan
jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik tertentu yang
berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan
4
akurpresur melakukan hal yang sama dengan tekanan
jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 )
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat
yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu
akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah
turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi
ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum
tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti
yang digunakan pada terapi akupuntur.
B. Sejarah Akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi
keluhan nyeri pada bagian tertentu tubuh sebagai
bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada
sakit kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh
bagian kepala dan tanpa disadari orang tersebut
sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa
memperhitungkan baik anatomi atau struktur otot
orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan
yang. Sejalan dengan waktu dan bertambahnya
pengalaman, terapi pijat kemudian berkembang dalam
dua arah yaitu pijat masase yang termasuk dalam
disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk
dalam pengobatan alternative atau komplementer.
Fisioterapi berpedoman pada struktur anatomi otot
dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur
5
berbasis pengetahuanoriental tentang aliran energy
yin dan yang.Selain digunakan untuk dasar terapi
akupresur, konsep yin-yang digunakan sebagai landasan
bagi pengobatan akupuntur dan terapi oriental
lainnya termasuk gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang
berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu
akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah
turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi
ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum
tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti
yang digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi
sejak kedatangan imigran cina ke Indonesia.Para
pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk local
dan menerapkan ilmu pengobatannya bersama cara-cara
local seperti mengurut, mengerok, dan minum ramuan
jamu local. Dengan demikian, sekalipun akupresur
berasal dari cina, ternyata metode pengobatan
komplementer yang murah dan memberikan rasa
nyamanini dapat dipadu dengan cara-cara pengobatan
local terutama di pulau jawa.Pengobatan komplementer
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan
dengan pengobatan barat yang lebih menguntungkan
tindakan mengatasi penyebab dan/atau menghilangkan
gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat
6
penelitian ilmiah maka pengobatan oriental termasuk
pengobatan local berbasis empiris yang dibuktikan
oleh kemampuannya bertahan selama berates tahun.
Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan
sebagai pengobatan juga telah diteliti khasiatnya
oleh fakultas farmasi di Indonesia.Sementara di
tempat asalnya, penelitian telah banyak dilakukan
terhadap pengobatan komplementer seperti akupresur
dan herbal sehingga keberadaan kedua jenis terapi
ini sekarang sudah di akui oleh departemen kesehatan
setempat.Pendidikan seperti akupunktur medic dan
herbal medic juga sudah mulai banyak diselenggarakan
oleh lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun
milik swasta yang diakui oleh pemerintah.
C. Klasifikasi Akurpresur
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk
memegang, menekan, atau memijat-mijat bagian tubuh
ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari
zaman China Kuno memformulasikan pengematan mereka
akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini
menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’
berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-
keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk
memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin berkembang
menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan
melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-
7
tabib China menambahkan serangkaian sistem diagnosis
dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu
pendekatan medis yang lebih lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik
pijat, yang menggunakan tekanan secara manual untuk
menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang
terapis melakukan tekanan dalam bobot ringan sampai
sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang
juga dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik
yang sama yang digunakan dalam Akupuntur. Banyak
ragam Akurpresur telah berkembang seiring dengan
waktu.
1. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi)
dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan
menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian
tubuh sepanjang meridian energi. Terapi ini juga
termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan
hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini
bisa merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu
adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan kini
menjadi semakin populer di dunia barat.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan
berkepanjangan pada titik-titik Akupuntur yang
penting pada meridian dan jalur-jalur yang
terpilih, setiap titik ditekan selama 1-5 menit.
8
Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk
menyeimbangkan chi, sang energi vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada
otot dan titik-titik meridian. Do-in juga mencakup
gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang
titik-titik akurpresur dengan menggunakan berbagai
ragam gerakan tangan.
D. Manfaat Akupresur
Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk
:
1. Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-
saat tertentu menurut aturan yang sudah ada, yaitu
sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya
sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
2. Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan
sakit, dan dipraktikkan ketika dalam keadaan sakit
3. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi
kesehatan sesudah sakit
4. Promotif
9
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh walaupun tidak sedang sakit
E. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur
1. Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan
menggolongkan syndrome menjadi delapan diagnose
kemudian baru dapat ditentukan arah pemijatan yang
akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan
sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang,
se, panas, luar maka pemijatan pada titik
akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum
jam sebanyak 60 putaran atau dengan istilah
sedate.sedangkan, sifat penyakit yin, si, dingin, dalam
maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum
jam sebanyak 30 putaran.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras
dan membuat pasien kesakitan.Pemijatan yang benar
harus dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman,
pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain
sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat tercapai
maka di samping sirkulasi chi (energy) dan xue
(darah) lancer, juga dapat merangsang keluarnya
hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang
dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa
tenang).
2. Ukuran
10
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan
istilah cun. Cun adalah satuan hitung untuk panjang
atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan
titik acuannya yang digunakan dalam penentuan
titik terapi akupunktur atau ilmu pijat
turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih
fleksibel karena digunakan adalah tangan pasien
sendiri.
3. Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan
tubuh dalam menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis
akan memegang atau menekan berbagai titik pada
tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari
tubuh sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan
sumbatan energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi
tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot atau
hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi
seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik
dan perasaan sejahtera. Jika salah satu dari
jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi
dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk
mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi
darah lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan
aliran energi.
11
F. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur
1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi
nyeri seperti : Sakit kepala tipe tegang ,
migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan
kecemasan, nyeri tulang belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi
nyeri kepala adalah :
1) Titik yang terletak di puncak kepala ;
pertemuan antara garis yang menghubungkan
kedua telinga dan garis yang ditarik dari
bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek:
mengurangi rasa tegang di kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis
mata, di atas sudut mata bagian dalam (titik
2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi
dan nyeri sekitar mata.
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian
luar (titik 2 b). Efek: mengurangi nyeri
kepala, migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu
jari di atas bagian tengah alis (titik 2 c).
Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian
depan dan penglihatan kabur.
12
5) Titik yang terletak di bagian belakang
kepala, pada perbatasan lekukan antara
bagian dasar tengkorak dengan otot leher
(titik 3 a). Efek : mengurangi nyeri kepala
dan leher yang kaku.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang
dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari
telunjuk ( titik 4 a ). Efek : mengurangi
nyeri kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan
kaki ( titik 5 a ) . Efek : mengurangi nyeri
kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di
atas batas rambut (titik 1 b ). Efek :
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan
mata pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua
alis (titik 1 c). Efek: mengurangi nyeri
kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat
hidung tersumbat.
10)Titik yang terletak 4 jari di bawah
tempurung lutut (titik 6 a) . Efek:
merupakan titik penguat sistem pencernaan
dan mengurangi nyeri kepala akibat
ketidakseimbangan sistem pencernaan,
intoleransi makanan, dan kelelahan.
13
11)Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung
alis mata dan sudut luar mata (titik 1 d) .
Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan
nyeri mata.
12)Titik yang terletak 2 jari di atas telinga
(titik 1 e). Efek: mengurangi nyeri kepala
migren.
13)Titik yang terletak di bagian luar dari
lengan anda. 3 jari dari pergelangan
tangan , di lekukan antara dua tulang.
(titik 7 a). Efek: mengurangi nyeri akibat
migren dan nyeri di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki,
2 jari di atas sendi jari kaki, antara jari
ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi
nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri
mata.
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi
yang tidak sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang
rahang (titik 1 f). Efek: mengurangi nyeri
gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di
depan lubang telinga (titik 1 g). Efek:
mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
14
3) Titik yang terletak di depan siku tangan,
pada saat siku ini ditekuk (titik 8 a).
Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang
ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan
sendi dan memperkuat sendi di seluruh tubuh.
Beberapa acupoints juga membantu menguatkan
otot yang menunjang sendi.
1)Titik yang terletak di belakang leher,
sejajar dengan pundak, 2 jari di samping
tulang belakang. (titik 3 b). Efek:
merupakan titik yang sangat berpengaruh pada
kesehatan sendi di seluruh tubuh,
meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan
sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di
bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang
kaki (titik 9a). Efek: menguatkan tulang di
seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi
lutut.
3) Titik yang terletak di
bagian luar dari kaki, di atas permukaan
pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek:
menguatkan tendon dan otot pada seluruh
tubuh, terutama : sendi kaki dan menguatkan
otot kaki.
15
4) Titik yang terletak di
titik tertinggi dari pundak (titik 3c) .
Efek: mengurangi kekakuan dan nyeri di
daerah leher dan pundak
d. Siku tangan
1) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan
2) Titik yang terletak di bagian luar dari
tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan,
di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek:
meningkatkan mobilitas dari siku dan
mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari
tangan.
e. Pergelangan tangan dan tangan
1) Titik 7 a.
2) Titik yang terletak antara tendon di sisi
dalam tangan, 3 jari di atas pergelangan
tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di
siku , pergelangan tangan dan merilekskan
otot di lengan bawah.
3) Titik yang terletak di permukaan luar
pergelangan tangan. Pada lekukan antar
tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan
ke arah atas , sejajar dengan jari manis
(titik 7 b) . Efek: mengurangi nyeri di
pergelangan tangan, telapak tangan dan
jari-jari.
f. Kesehatan tulang belakang
16
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat
dilakukan penekanan titik-titik untuk kesehatan
sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak,
perbatasan dengan leher (titik 3c). Efek:
mengurangi nyeri di daerah pundak dan
punggung atas.
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku ,
pada saat siku dibengkokkan (titik 8) Efek:
menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh
bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang
tubuh (titik 11 a). Untuk penekanan titik-
titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah
bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki
dan diletakkan dibelang punggung .Efek :
mengurangi nyeri pinggang bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang
lutut , diantara tendon (titik 9a ). Efek:
menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang
belakang.
5) Titik yang terletak di bagian belakang
pergelangan kaki (titik 5a). Efek: mengurangi
nyeri di tulang belakang dan kaki
g. Kesehatan Sendi pinggul
17
1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda
(titik 11b). Efek: meningkatkan mobilitas dan
mengurangi nyeri.
h. Kesehatan Sendi lutut
1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada
lekukan tulang (knee acupoint). Efek :
mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2) Titik yang terletak di belakang pergelangan
kaki (titik 5a).Efek: mengurangi nyeri di
lutut dan tungkai bawah.
i. Kesehatan pergelangan kaki
1) Titik yang terletak di belakang pergelangan
kaki (titik 5a). Efek : mengurangi nyeri dan
menguatkan pergelangan kaki.
2) Titik yang terletak pada bagian luar dari
pergelangan kaki dan di bagian luar dari
tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri dan
pembengkakan di pergelangan kaki.
j. Kesehatan telapak kaki
1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki,
pada bagian lekukan dekat dengan tonjolan
telapak kaki (titik 12 a). Efek: megurangi
nyeri pada telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki
(titik 6b, 6c).
18
k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat
anda lebih rileks. Beberapa titik tersebut
adalah :
1)Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan
menyeimbangkan pikiran anda.
2)Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan.
Catatan : jangan menekan titik ini terlalu
keras pada wanita hamil.
3)Titik yang terletak di dekat pergelangan
tangan sejajar dengan jari ke 5 (titik 10 b).
Efek: membuat rileks tubuh anda. Merupakan
titik kunci untuk mengurangi segala kecemasan
dan gangguan tidur.
4)Titik yang terletak di antara tendon , tiga
jari di atas pergelangan tangan ( gambar
10a ). Efek: mengurangi kecemasan dan membuat
rileks tubuh anda
GAMBAR BEBERAPA TITIK AKUPRESUR UNTUK MENGURANGI NYERI
19
2. Kontraindikasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan
akupresur
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan
menggunakan sabun antiseptic sebelum melakukan
dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah
penularan penyakit antara terapis dengan
pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi
kulit terkelupas, tepat pada bagian tulang
yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat
adalah tiga penyakit yang dapat menyebabkan
kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi
serangan jantung, gagal napas olehparu-paru,
dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke,
pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila
terapis menemukan gejala-gejala diatas segera
rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang
keliru dapat menyebabkan pasien terlambat
mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
22
BAB lll
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian nyeri yang faktual (terkini), lengkap
dan akurat akan memudahkan perawat di dalam
menetapkan data dasar, menegakkan diagnose
keperawatan yang tepat, merencanakan terapi
pengobatan yang cocok, dan memudahkan perawat dalam
mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang di
berikan.
Tindakan perawat yang perlu dilakukan dalam
mengkaji pasien selama nyeri akut adalah:
23
1.Mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang
muncul)
2.Menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri
dan lokasi nyeri
3.Mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri
Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya
tidak dilakukan saat klien dalam keadaan waspada
(perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat
berusaha untuk mengurangi kecemasan klien terlebih
dahulu sebelum mencoba mengkaji kuantitas persepsi
klien terhadap nyeri. Sedangkan untuk pasien dengan
nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah
dengan memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku,
afektif, kognitif.
Donovan dan Girton (1984) mengidentifikasikan
komponen-komponen tersebut, diantaranya:
1. Penentuan ada tidaknya nyeri.
Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat
harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya
nyeri, walaupun dalam observasi perawat tidak
menemukan adanya cedera atau luka.
2. Karakteristik nyeri (Metode P, Q, R, S, T).
a. Faktor Pencetus (P: Provocate),
Perawat mengkaji tentang penyebab atau
stimulus-stimulus nyeri pada klien, dalam hal
ini perawat juga dapat melakukan observasi
bagian-bagian tubuh yang mengalami cedera.
24
b. Kualitas (Q: Quality),
Kualitas nyeri merupakan seseuatu yang
subjektif yang diungkapkan oleh klien. Misal
kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut,
berpindah-pindah, seperti tertindih, perih, dan
tertusuk.
c. Lokasi (R: Region),
Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat
meminta klien untuk menunjukkan semua bagian
atau daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh
klien.
d. Keparahan (S: Severe),
Tingkat keparahan pasien tentang nyeri
merupakan karakteristik yang paling subjektif.
Pada pengkajian ini klien diminta untuk
menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai
nyeri ringan, nyeri sedang atau berat.
e. Durasi (T: Time).
Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan
awitan, durasi, dan rangkaian nyeri
3. Faktor yang memperberat/memperingan nyeri
Perawat perlu mengkaji faktor-faktor yang dapat
memperberat nyeri pasien, misalnya peningkatan
aktivitas, perubahan suhu, stres, dan lain-lain.
a. Respon Fisiologis
25
Pada saat impuls nyeri naik ke medulla spinalis
menuju ke batang otak dan thalamus, system
saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai
bagian dari respon stres. Stimulasi pada cabang
simpatis pada system saraf otonom menghasilkan
respon fisiologis. Apabila nyeri berlangsung
terus menerus, berat, dalam dan melibatkan
organ-organ visceral (misal: infark, miokard,
kolik akibat kandung empedu, atau batu ginjal)
maka sistem saraf simpatis menghasilkan suatu
aksi.
Beberapa respon fisiologis terhadap nyeri
yaitu:
1) Stimulasi Simpatik: (nyeri ringan, moderat,
dan superficial)
a) Dilatasi saluran bronkhial dan
peningkatan respirasi rate
b) Peningkatan heart rate
c) Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
d) Peningkatan nilai gula darah
e) Diaphoresis
f) Peningkatan kekuatan otot
g) Dilatasi pupil
h) Penurunan motilitas GI.
2) Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan
dalam)
a) Muka pucat.
26
b) Otot mengeras.
c) Penurunan HR dan BP.
d) Nafas cepat dan irregular.
e) Nausea dan vomitus.
f) Kelelahan dan keletihan
b. Respon Perilaku
Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa
ditunjukkan oleh pasien antara lain: merubah
posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit,
menopang bagian nyeri yang sakit,
menggeretakkan gigi, menunjukkan ekspresi wajah
meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal
menangis, mengerang, mengaduh, menjerit,
meraung.
c. Respon Afektif
Respon ini diperhatikan oleh seorang perawat di
dalam melakukan pengkajian terhadap pasien
dengan gangguan rasa nyeri.
d. Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Klien
Pengkajian pada perubahan aktivitas ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap
kegiatan-kegiatan sehari-hari, sehingga perawat
juga mengetahui sejauh mana dia dapat membantu
dalam program aktivitas pasien. Perubahan-
perubahan yang dikaji: perubaha pola tidur,
27
pengaruh nyeri pada aktivitas, serta perubahan
pola interaksi pada orang lain.
e. Persepsi Klien Tentang Nyeri
Perawat mengkaji persepsi klien terhadap nyeri
yang ia alami dengan proses penyakit atau hal
lain dalam diri dan lingkungan.
f. Mekanisme Adaptasi Klien Terhadap Nyeri
Perawat mengkaji cara-cara apa saja yang bisa
klien gunakan untuk menurunkan nyeri yang ia
alami.
B. Diagnosa keperawatan
1.Nyeri akut
a. Definisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial digambarkan
dalam hal kerusakan sedemikian rupa
(international association for the study of
pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan sampai berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan
berlangsung < 6 bulan.
b. Batasan karakteristik
1) Perubahan selera makan
2) Perubahan tekanan darah
3) Perilaku distraksi
28
4) Mengekspresikan perilaku (mis., menangis,
merengek)
5) Gangguan tidur
c. Faktor yang berhubungan
Agen cedera (mis., biologis, zat kimia, fisik,
dan psikologi)
d. NOC
1) Pain level
2) Pain control
3) Comfort level
e. Kriteria hasil
1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan tekhnik non farmakologi
untuk mengurangi nyeri)
2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
manajemen nyeri
3) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
f. NIC
Pain management :
1) Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
29
2) Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3) Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4) Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi (
terapi akupresur )
5) Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
6) Tingkatkan istirahat
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit,
mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan
peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga
dikenal akupuntur tanpa jarum, atau pijat
akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh
teori akupuntur. Akupuntur menggunakan jarum
sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur
menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya
atau alat tumpul sebagai pengganti jarum.
Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Do-in, serta Tui-
Na.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat,
begitu pula dengan akupresur. Beberapa manfaatnya
antara lain sebagai pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi setelah
mengalami sakit serta promotif sebelum individu
terserang penyakit yang artinya individu yang
dalam keadaan sehat.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk
dilakukan terapi akupresur yaitu sakit kepala tipe
tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan
31
sendi, siku tangan, pergelangan tangan dan tangan,
kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi
pinggul, kesehatan sendi lutut, kesehatan
pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta
acupoint untuk membantu anda lebih rileks.
Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan
dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah
tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga
jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah
saraf pusat misalnya stroke dan kondisi gawat
lainnya.
B. Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca
makalah ini hendaklah dapat benar-benar memahami
konsep umum dari terapi komplementer akupresur.
Serta terus memperbaharui pengetahuan keperawatan
khususnya pada terapi akupresur.
Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas
telah dijabarkan terkait konsep umum dari terapi
32