Selasa, 05 Januari 2010KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. ASTRA HONDA INTERNASIONAL Tbk.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Konsep pemasaran pada dewasa ini menganggap bahwa
meningkatkan penjualan dan laba perusahaan belumlah cukup,
para pemasar produk maupun jasa harus fokus untuk membuat
pelanggan merasa puas sehingga loyal terhadap apa yang
dimiliki oleh perusahaan yang menawarkan produk maupun
jasanya.
Pelanggan masa kini menemukan banyak sekali produk dalam
setiap kategori. Pelanggan memiliki beragam kebutuhan dalam
kombinasi serta harga barang atau jasa. Mereka mengharapkan
akan mutu dan pelayanan yang terus meningkat. Di tengah
pilihan mereka yang begitu banyak, pelanggan cenderung memilih
tawaran yang paling sesuai dengan kebutuhan serta harapan
masing-masing. Adanya keinginan pelanggan atau konsumen
terhadap kualitas pelayanan yang memadai adalah sebuah
kesempatan untuk memperluas pangsa pasar. Namun harus
digarisbawahi bahwa karena tingginya tingkat persaingan, maka
seorang calon konsumen akan memiliki pilihan lebih dari satu
produk.
Kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari pandangan
konsumen terhadap kinerja produk dan harapan pelanggan.
Konsumen adalah pihak yang memaksimumkan nilai, mereka
membentuk harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan hal
tersebut. Pelanggan akan membeli di perusahaan yang mereka
anggap memberikan nilai bagi pelanggan (customer value) yang
tertinggi. Ini berarti bahwa para penjual harus menentukan
total bagi konsumen dan total biaya bagi konsumen yang
ditawarkan oleh masing-masing pesaing untuk mengetahui posisi
tawaran mereka sendiri.
Berkaitan dengan semakin mendominasinya sektor layanan
jasa, maka dampak langsung atas kondisi tersebut menjadikan
para konsumen jasa menjadi lebih bersifat menguasai informasi
dan penuntut. Pelanggan saat ini cenderung bersikap lebih
cerdik, suka memilih, lebih menuntut, mempelajari dengan baik
produk atau layanan yang ditawarkan, kesetiaannya rendah,
sangat peduli tehadap harga, memilih waktu yang relatif
terbatas, serta mencari nilai tertinggi.
Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing
menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi apa
yang mereka harapkan dengan cara memuaskan pelanggan daripada
yang dapat dilakukan pesaing. Banyaknya tawaran atau pilihan
dari banyak perusahaan telah membentuk kondisi masyarakat yang
semakin kritis dalam memilih produk mana yang paling memberi
kepuasan baginya. Dalam penentuan produk yang diinginkan,
konsumen sangat memperhatikan kualitas dan pelayanan atas
produk maupun jasa yang ditawarkan. Konsumen akan merasa puas
apabila produk yang mereka konsumsi memenuhi kualitas yang
mereka harapkan, artinya pelanggan merasa puas atau tidak puas
bila telah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan apa
yang diharapkan.
Kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau
loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan
pelayanan dan kualitas yang memuaskan. Pelanggan yang telah
mencapai kepuasan sangat memungkinkan sekali untuk
memberitahukan kepada teman, rekan maupun orang lain akan
pengalaman yang mereka dapatkan tentang produk atau jasa
perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya
melalui pemenuhan kualitas yang akan memberikan keunggulan
harga dan customer value . Customer value merupakan nilai yang
diberikan oleh pelanggan terhadap produk/jasa perusahaan yang
ditawarkan kepadanya.
Dalam dunia usaha khususnya industri motor keberhasilan suatu
perusahaan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan baik
jangka pendek maupun jangka panjang, ditentukan oleh efisiensi
dan efektifitas masing-masing bagian yang ada dalam
perusahaan. Masing-masing bagian tersebut harus dikelola
sebaik mungkin karena perusahaan merupakan suatu sistem yang
tergantung pada bagian-bagian yang saling terkait satu sama
lain dan saling mempengaruhi. Apabila terjadi ketimpangan
salah satu hal atau beberapa bagian, maka sasaran yang
direncanakan tidak akan tercapai.
Tujuan dan sasaran dari suatu perusahaan adalah meningkatkan dan
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.
Untuk menunjang terwujudnya tujuan dan sasaran tersebut, perlu
adanya peranan pemasaran. Sebab peranan pemasaran dalam suatu
perusahaan sangat berpengaruh.
Pertumbuhan industri otomotif sepeda motor pada saat ini diyakini
masih akan tetap menjadi industri yang cepat pertumbuhannya
dengan industri lain. Tingginya tingkat penggunaan sepeda
motor secara umum dapat dipandang sebagai kesempatan untuk
memperluas market share. Namun perlu diingat bahwa karena
tingginya tingkat persaingan, maka seorang pelanggan akan
memiliki lebih dari satu preferensi penyedia jasa otomotif,
dimana jasa otomotif yang dimaksud adalah Service Centret (bengkel)
sehingga sulit untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan.
Sektor layanan jasa pada bidang service sepeda motor semakin
bersaing dewasa ini, dengan semakin banyaknya pesaing yang
bergerak di bidang yang sama. Sektor jasa merupakan sektor
yang paling besar mengalami perubahan sebagai akibat dari
cepatnya perubahan yang dialami oleh faktor lain, seperti
perubahan kebijakan dalam kaitan globalisasi serta perubahan
teknologi baru yang secara langsung menaikkan iklim kompetisi
dalam bidang industri.
Setiap perusahaan akan selalu menyadari akan pentingnya faktor
pelanggan dan dituntut untuk menemukan dan membangun sistem
manajemen yang mampu secara potensial untuk meningkatkan dan
mempertahankan para pelanggan yang bertujuan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Perhatian perusahaan terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan
pelanggan juga mulai semakin besar. Persaingan yang semakin
ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap
perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan
sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya
perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan
pelanggan dalam pernyataan misinya maupun publikasinya kepada
konsumen.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat,
diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya
menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan.
Pelanggan selalu ingin mendapatkan layanan yang lebih baik untuk
menjadi puas dan tidak pernah merasa puas sebelum mendapatkan
nilai yang diharapkan dari jasa yang diinginkan. Inti dari
kepuasan adalah pemenuhan nilai yang dipersepsikan pelanggan
atas kebutuhan mereka. Perusahaan seharusnya menyadari jika
ingin mempertahankan pelanggan dengan memberikan kepuasan pada
mereka maka perusahaan harus mengetahui bagaimana menciptakan
dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan. Kualitas
layanan yang diciptakan dan ditingkatkan tidak diukur dari
sudut pandang perusahaan namun harus diukur dari sudut pandang
pelanggan (perceived quality).
Persepsi pelanggan dapat memberikan arti yang sangat penting bagi
pengambilan keputusan untuk menggunakan jasa yang dimiliki
perusahaan. Persepsi pelanggan terutama dalam industri
otomotif sangat bersifat abstrak dan subjektif. Bersifat
abstrak karena jasa otomotif memiliki produk dan juga
menyediakan pelayanan jasa, sedangkan sifat subjektif karena
pelanggan dipengaruhi oleh keyakinan dan pengalaman pelanggan
itu sendiri.
Menciptakan dan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan akan
mempengaruhi secara positif pada kepuasan pelanggan. Pelanggan
yang merasa puas akan melanjutkan bisnisnya dengan perusahaan
tersebut, serta akan memberikan rekomendasi kepada pelanggan
lainnya agar melakukan apa yang seperti dilakukannya.
Pelanggan akan loyal kepada perusahaan yang memberikan
kualitas layanan yang baik bagi mereka. Begitu juga bagi
perusahaan, bahwa pelanggan yang loyal akan memberikan nilai
yang tinggi terhadap perusahaan.
1.2. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.2.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas jasa pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan sepeda motor merek Honda pada service centre
PT. Astra International Tbk. Cabang Makassar.
2. Untuk mengetahui variabel yang dominan mempengaruhi kepuasan
pelanggan sepeda motor merek Honda pada service centre PT. Astra
International Tbk. Cabang Makassar.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan,
yaitu :
3. Memberikan masukan bagi PT. Astra International. Tbk. Cabang
Makassar dalam meningkatkan layanan jasa dengan
memperhatikan kepuasan pelanggan.
4. Sebagai acuan penentuan strategi yang tepat dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan kepada konsumen.
5. Memberikan pandangan kepada pelanggan bagaimana memilih
layanan jasa
yang terbaik bagi pelanggan sepeda motor khususnya yang ada
di Makassar.
1.2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi PT. Astra International Tbk – Honda
Cab. Makassar sebagai berikut :
a. Visi : Menjadi main dealer sepeda motor Honda
terbaik dengan pelayanan terbaik bagi konsumen.
Menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab
sosial dan ramah lingkungan.
b.Misi : Menjadi retailer yang merupakan pilihan
konsumen dan main dealer terbesar di Indonesia.
Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, PT.Astra
International THonda melakukan planning process secara
bertahap di tingkat perusahaan sampai ke unit–unit
operasional yang berfungsi sebagai pedoman bagi manajemen
dalam menjalankan kegiatan usahanya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemasaran
Banyak definisi pemasaran yang bisa kita lihat dalam beberapa
literatur dari banyak pakar, tetapi pada umumnya mereka semua
berpendapat bahwa kegiatan atau aktifitas marketing atau
pemasaran umumnya tentunya bukan hanya sekedar kegiatan
penjualan barang atau jasa tetapi lebih luas daripada itu.
Banyak definisi yang bisa dibuat akan tetapi sama saja
artinya, ini semua tergantung dari individu yang
menafsirkannya.
Definisi pemasaran juga dikemukakan oleh Philip Kotler
(dalam Rangkuti 2003 : 7 ), sebagai berikut :
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerialdengan mana individu-individu dan kelompok-kelompokmendapatkan apa yang mereka nutuhkan dan inginkan
melalui penciptaan penawaran dan pertukaran produk-produk yang bernilai.
Dari definisi di atas, terlihat bahwa pemuasan keinginan dan
kebutuhan konsumen menjadi hal yang sangat penting dari suatu
kegiatan pemasaran. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya
pertukaran dimana dengan pertukaran itu produsen atau
perusahaan menawarkan sejumlah nilai (barang dan jasa) kepada
konsumen yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka.
Pengetian pemasaran menurut Basu Swastha ( 2001 : 5 ) bahwa :
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usahayang ditujukan untuk melancarkan, menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yangdapat memuaskan kebutuhan para pembeli yang ada maupunpembeli yang potensial.
Berdasarakan pengertian di atas, pemasaran merupakan suatu sistem
dari berbagai kegiatan-kegiatan yang beroperasi dalam suatu
lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan
itu sendiri, peraturan-peraturan maupun konsentrasi sosial
dari perusahaan yang berusaha menghasilkan laba dari
penjualan.
Kegiatan pemasaran ditujukan agar produk yang dihasilkan dapat
diterima dan kemudian disenangi oleh pasar. Yang dimaksud
dengan produk yang diterima oleh pasar artinya produk
tersebut diminati atau disukai oleh banyak konsumen. Agar
suatu produk dapat diterima oleh pasar harus dilakukan
berbagai kegiatan atau langkah-langkah yang ditempuh misalnya
dengan suatu promosi yang merupakan salah satu kegiatan
pemasaran. Sebelum produk yang dimiliki diterima terlebih
dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal
oleh pasar. Di dalam membuat produk dapat dikenal oleh pasar,
diperlukan suatu proses yang tidaklah mudah.
2.1. Jasa atau Layanan
2.2.1 Pengertian Jasa atau Layanan
Sejauh ini banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha
mendefinisikan pengertian jasa. Berikut ini beberapa
pengertian jasa antara lain :
Pengertian jasa menurut Kotler ( dalam Rangkuti 2003 : 83) :
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapatditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang padadasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilakankepemilikan apapun. Produksi jasa bisa terkait denganproduk fisik ataupun tidak.
Pengertian jasa menurut Kotler menyimpulkan bahwa jasa
sebagai proses sosial dan manjerial individu untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun pada
setiap apa yang dirasakan atau pun ditawarkan kepada
konsumen.
Pengertian jasa menurut Zeithaml dan Bitner ( 2002 : 17)
didefinisikan sebagai :
Include all economic activities whose output is not a physical product orconstruction, is generally consumed at the time it is produced and providesadded value in forms that are essentially intangible concerns of its firstpurchaser.
Pada dasarnya pengertian yang dikemukakan oleh Zeithaml
dan Bitner sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Kotler
sebagai suatu hal yang tidak berwujud, dapat digunakan
langsung pada saat diproduksi dan mempunyai nilai tambah
sendiri yang besifat tidak tampak pada saat dikonsumsi.
2.2.2. Karakteristik Jasa
Dari pengertian jasa yang telah diuraikan, Philip Kotler
( dalam Rangkuti 2003 : 85 ) mengungkapkan empat macam
karakteristik jasa, sebagai berikut :
a. Intangibility (Tidak Berwujud)
Jasa memiliki sifat tidak berwujud, sehingga konsumen
tidak dapat mengevaluasinya berdasarkan bentuk dan
karakteristik ini memiliki beberapa implikasi pemasaran,
dimana bukti fisik yang sedikit mengakibatkan meningkatnya
kesulitan dalam menilai jasa-jasa yang saling bersaingan
dan tingginya tingkat resiko kesalahan dalam memilih.
b. Inseparability (Tidak dapat dipisahkan)
Pada umumnya jasa yang diproduksi dan dirasakan pada waktu
bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk
diserahkan kepada pihak lain, maka akan tetap merupakan
bagian dari jasa tersebut.
c. Variability (Bervariasi atau Beragam)
Jasa senantiasa mengalami perubahan, tergantung dari
siapa penyedia jasa, penerima jasa dan kondisi dimana jasa
tersebut diberikan.
d. Perishability (Tidak dapat disimpan)
Jasa tidak dapat disimpan, karena ia hanya dapat
dideskripsikan sebagai rangkaian aktivitas atau proses.
Jasa yang diproduksi pada suatu waktu dan tidak terjual
tidak akan dapat dijual kembali pada saat yang lain.
2.2.3. Kualitas Jasa atau Layanan
Suatu jasa yang berkualitas akan memberikan peranan
untuk membentuk kepuasan pelanggan. Nilai yang diberikan
kepada pelanggan sangat kuat didasari oleh faktor kualitas
jasa.
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005 : 110
), kualitas didefiniskan sebagai :
”Kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan”.
Jika kualitas melebihi harapan maka pelanggan atau
konsumen yang mengkonsumsi jasa yang diberikan akan
merasakan kepuasan atas jasa tersebut. Akan tetapi,
sebaliknya pelanggan akan merasa tidak puas atas kualitas
jasa apabila tidak melebihi harapan mereka dan akan
berpindah ke produk atau jasa yang lain.
Menurut Freddy Rangkuti ( 2003 : 28 ), mendefinisikan
bahwa :
”Kualitas jasa merupakan penyampaian jasa yang akan
melebihi tingkat kepentingan konsumen.”
Inti dari kualitas jasa adalah memberikan tingkat kepentingan
yang melebihi dari apa yang diharapkan oleh konsumen.
Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan
harapan pelanggan maka kualitas jasa dipersepsikan dengan
baik, sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah
daripada yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan
buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa
tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
harapan pelanggannya.
2.2.4. Dimensi Kualitas Jasa (Service Quality)
Ada lima dimensi model Servqual (Service Quality) yang
dikemukakan oleh Zeithaml dan Bitner ( 2002 : 82 ), sebagai
berikut :
1. Tangible, yaitu penampilan fisik dari perusahaan seperti
fasilitas, penampilan personil, dan materi komunikasi.
2. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemauan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas.
3. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat
dan terpercaya.
4. Assurance (jaminan dan kepastian), yaitu pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan
untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan.
5. Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada
para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
konsumen.
2.2.5 Gap Kualitas Jasa
Ada Lima kesenjangan ( gap ) yang menyebabkan adanya
perbedaan persepsi mengenai kualitas jasa menurut Fandy
Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:147), sebagai berikut:
1. Kesenjangan persepsi manajemen (knowledge Group). Yaitu
adanya perbedaan antara penilaian pelayanan menurut
pengguna jasa dan persepsi manajemen mengenai harapan
pengguna jasa.
2. Kesenjangan spesifikasi kualitas (standards group). Yaitu
kesenjangan antara persepsi manajemen mengenai harapan
pengguna jasa dan spesifikasi kualitas jasa.
3. Kesenjangan penyampaian jasa (delivery group). Yaitu
kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan
penyampaian jasa.
4. Kesenjangan komunikasi pemasaran (communication group).
Yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi
eksternal.
5. Kesenjangan dalam pelayanan yang dirasakan (service group).
Yaitu perbedaan persepsi antara jasa yang dirasakan dan
yang diharapkan oleh pelanggan.
2.3. Kepuasan Pelanggan
2.3.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler (dalam Rangkuti 2003 : 23) kepuasan konsumen
adalah :
Perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dariperbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakandan yang diharapkannya. Pada dasarnya pengertiankepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkatharapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
Kepuasan konsumen dianggap sebagai suatu tanggapan emosional pada
evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau
jasa. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi pembeli dimana
alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul
apabila hasil tidak memenuhi harapan.
Kepuasan pelanggan menurut Tse & Wilton yang dikutip oleh Fandy
Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005 : 198), adalah :
Respon konsumen pada evaluasi persepsi terhadap perbedaanantara ekspektasi awal atau standar kinerja tertentudan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikansetelah konsumsi produk.
Pendapat lain mengenai kepuasan pelanggan menurut Oliver
yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra
(2005:197), adalah :
Penilaian bahwa fitur produk atau jasa, atau produk/jasa itusendiri memberikan tingkat pemenuhan berkaitan dengankonsumsi yang menyenangkan, termasuk tingkat under-fulfillment dan over-fulfillment.
Pelanggan atau konsumen yang secara kontinu dan berulang kali
datang ke suatu tempat yang sama untuk menggunakan produk
atau jasa dapat dikatakan bahwa mereka merasa puas akan
produk atau jasa yang telah diberikan oleh perusahaan.
Adanya perasaan yang lebih yang dirasakan ketika sesuatu
hasrat atau keinginan yang diharapkannya tercapai. Dari
berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan
dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
2.3.2. Faktor Pendorong Terhadap Kepuasan Pelanggan
Faktor-faktor pendorong kepuasan kepada pelanggan dalam
Handi Irawan (2007:37)
a. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas setelah membeli dan
menggunakan produk tersebut yang memiliki kualitas produk
baik.
b. Harga
Biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang
penting. Akan tetapi biasanya faktor harga bukan menjadi
jaminan suatu produk memiliki kualitas yang baik.
c. Kualitas Jasa
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan dari pegawai
maupun karyawan perusahaan.
d. Emotional factor
Kepuasannya bukan karena kualitas produk, tetapi
harga diri atau nilai sosial yang menjadikan pelanggan
puas terhadap merek produk tertentu.
e. Biaya atau kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Kenyamanan dan efisien dalam mendapatkan suatu
produk atau jasa serta mudah mendapatkan jasa produk
memberikan nilai tersendiri bagi kepuasan pelanggan.
2.4. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler (1994) dalam Nasution (2005 : 66 ), ada 4
metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (Custimer-Oriented)
menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi para
pelanggannya untuk menyampaikan saran, kritik, dan keluhan
mereka.
2. Ghost Shopping
Mempekerjakan beberapa orang yang berperan sebagai
pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dan
pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian
produk-produk tersebut. Kemudian melaporkan hal-hal yang
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan produk, mengamati
dan menilai cara penanganan yang lebih baik.
3. Lost Customer Analysis
Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang
telah berhenti membeli atau beralih ke perusahaan.
Perusahaan berusaha untuk mengamati apa yang menyebakan
pelanggan bisa berpindah ke produk atau jasa lain.
4. Survei Kepuasan Pelanggan.
Survey perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan
balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga
memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh
perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan
melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, sebagai berikut :
a. Directly reported satisfaction
Melakukan pengukuran secara langsung melalui pertanyaan
tentang tingkat kepuasan pelanggan.
b. Derived dissatisfaction
Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni
besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan
besarnya kinerja yang mereka rasakan.
c. Problem anlysis
Pelanggan diminta untuk menungkapkan masalah yang
dihadapi berkaitan dengan produk atau jasa dan
memberikan saran-saran perbaikan.
d. Importance-performance Analysis
Responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja perusahaan dalam masing-masing
elemen/atribut tersebut.
2.5 Produk
Sejarah Perkembangan Perusahaan
PT Astra International – Honda Sales Operation (HSO)
cabang Makassar berkedudukan di Jl. Sultan Alauddin No.57
Makassar, didirikan pada tanggal 18 Juli 1991 dan bertugas
menjadi main dealer di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tenggara dan Ambon, membawahi empat sales
office dan 47 dealer di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tenggara dan Ambon. Kegiatan utama perusahaan
ini adalah sebagai distributor sepeda motor merk Honda
sekaligus melakukan penjualan Spare parts dan service khusus
sepeda motor Honda.
Sebelum PT Astra International hadir di Makassar,
distributor sepeda motor Honda dipercayakan kepada PT Marannu
Abadi yang berlokasi di jalan Veteran No. 164 Makassar.
Setelah kehadiran perusahaan ini, maka PT. Marannu Abadi
berubah status menjadi dealer yang berkedudukan di bawah PT
Astra International – HSO.
Pada saat sekarang ini pemakaian sepeda motor sudah
merupakan hal yang umum. Banyaknya persaingan yang terjadi
pada dunia usaha sekarang ini memacu berbagai perusahaan
untuk lebih meningkatkan mutu maupun pelayanan kepada para
pelanggannya. Demikian pula yang terjadi pada PT Astra
International – HSO sebagai distributor sepeda motor Honda,
tak ketinggalan dalam berbenah diri guna memuaskan para
pelanggannya. Salah satunya yaitu menyediakan bengkel-bengkel
resmi yang tersebar di berbagai wilayah. Sebutan untuk
bengkel resmi honda adalah AHASS ( Astra Honda Authorized
Service Station). Selain itu PT Astra International – HSO
juga menyediakan suku cadang asli Honda.
Tidak semua dealer yang dibawahi oleh PT.Astra
International Tbk - HSO mempunyai fasilitas penjualan,
service dan spare parts. Untuk memudahkan dalam mengetahui
status kedealeran maka di setiap tempat dealer dicantumkan
kode yaitu :
a. H1 untuk bagian penjualan sepeda motor
b. H2 untuk bagian service
c. H3 untuk bagian penjualan spare part
Mungkin saja ada dealer yang merangkap sekaligus sebagai
H1, H2, yaitu melakukan penjualan sepeda motor dan memiliki
fasilitas service. Tetapi ada juga dealer yang bertindak
sebagai H1 saja dan ada pula yang bertindak sebagai H2 saja.
PT.Astra International – HSO cabang Makassar bertindak
sekaligus sebagai H1, H2 dan H3 yaitu sebagai tempat
penjualan sepeda motor Honda, melakukan service, dan
penjualan spare parts khusus sepeda motor Honda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan :
1. Kualitas jasa yang terdiri atas tangible, responsiveness,
reliability, assurance, emphaty, serta mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada
service centre PT. Astra International Tbk. Cabang Makassar.
Berdasarkan hasil uji F, dimana Fhitung > Ftabel ( 22,122 >
2,30 ). Nilai koefisien determinasi ganda (R2) sebesar
0,541 ini berarti seluruh variabel X yakni tangible,
responsiveness, reliability, assurance, emphaty, serta mempunyai
kontribusi sebesar 54,1 % terhadap kepuasan pelanggan
pada service centre PT. Astra International Tbk. Cabang
Makassar. Sisanya merupakan faktor lain yang tidak
diteliti.
2. Dari lima variabel yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
pada service centre PT. Astra International Tbk. Cabang
Makassar, variabel yang paling dominan adalah
responsiveness. Berdasarkan hasil uji-t. Variabel
responsiveness mempunyai nilai thitung > ttabel lebih besar
dibandingkan dengan variabel lainnya, dengan signifikansi
> 0,05
3.1 Saran
Setelah menyimpulkan hasil analisis diatas maka saran
penulis yang di anggap perlu oleh perusahaan adalah :
1. Untuk mempertahankan bahkan lebih meningkatkan
responsiveness yang merupakan ketanggapan atau kemauan untuk
membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi
yang jelas. Sebagai variabel yang sangat dominan, maka
service centre PT. Astra International Tbk. Cabang Makassar
sebaiknya memperhatikan variabel responsiveness sebagai
salah satu variabel kualitas jasa.
2. Perusahaan juga memperhatikan variabel lain yang dianggap
signifikan untuk meningkatkan kualitas jasa untuk
kemajuan perusahaan selanjutnya ditengah persaingan
perusahaan penyedia jasa yang semakin kompetitif dan pada
akhirnya mampu untuk mempertahankan pelanggan.
http://batuucorpztm.blogspot.co.id/2010/01/kepuasan-pelanggan-pada-pt-astra-honda.html