Administrasi JaringanTCP : Telnet dan SSH
Nama : Firdausi Afifah
NRP : 2103141051
Kelas : 2 D3 Teknik Informatika B
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Tahun Ajaran 2015/2016
Laporan Resmi
Administrasi Jaringan
Telnet dan SSH
Tugas 1 : Teori tentang Shell System (sh, csh, ksh, bash)
Shell adalah sebuah bahasa penterjemah perintah (command interpreter language) atau sebuah prosesor makro yang menjalankan perintah. Shell juga dapat berarti interpreter pertintah yang menjadi antarmuka antara user dengan utilitas dan bahasa pemrograman. Dengan shell, dapat dibuat sebuah perintah atau file yang berisi perintah-perintah itu sndiri. Perintah baru tersebut mempunyai status yang sama dan di letakkan pada direktori /bin.
Shell mengizinkan eksekusi perintah secara synchronously dan asynchronously. Shell menunggu perintah synchronous untuk dilengkapi sebelum menyetujui lebih banyak input, sedangkan perintah asynchronous terus berjalan dalam paralel dengan shell ketika membacanya dan menjalankan perinntah tambahan. Shell juga mengenal adanya redirection. Dengan redirector dapat dilakukan kontrol untuk intput dan output dari perintah yang ada dan juga melakukan kontrol terhadap isinya. Secara default, shell UNIX juga menyediakan perintah-perintah buil-in, seperti pwd, cd, kill, histroy, atau utilitas lain yang terpisah.
Sebagai interface dan command interpreter, shell dapat digunakan secara interaktif maupun noninteraktif. Dangan dua mode tersebut, shell mampu menerima input dari device (keyboard) atau file. Fitur interaktif yang termasuk di dalamnya adalah kontrol job, history, alias, dan editor command line.
Hal lain yang menjadikan shell sangat penting adalah shell menyediakan bahasa pemrograman yang telah disertakan(embeded). Sama halnya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi laennya, interpreter shell juga menyediakan variabel, flow control, quoting dan fungsi.Macam-macam shell
Pada UNIX/Linux terdapat berbagai macam shell dengan kelebihan dan kekurangan masingmasing. Dengan banyaknya variasi shell ini, user bebas memilih shell yang digunakan. Meskipun kebanyakan sistem operasi telah menentukan sebuah shell sebagai shell default, tetapi tidak menutup kemungkinan shell lain juga dapat dijalankan. Berikut ini beberapa macam shell yang umum terdapat dalam sistem operasi UNIX/Linux. Bourne Shell (/bin/sh) Bourne Again Shell(/bin/bash) C Shell (/bin/csh) Tenex C Shell (/bin/tcsh) Tcl shell (/bin/tclsh) Korn shell (shell /bin/ksh) Public domain korn shell (/bin/pdksh) A shell (/bin/ash) Z shell (/bin/zsh)
Tugas 2 : Teori tentang ASCII Code
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit tambahan ini sering digunakan untuk uji prioritas.
Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai dengan penggunaan yaitu berturut-turut meliputi logical communication, Device control, Information separator, Code extention, dan physical communication. Code ASCII ini banyak dijumpai pada papan ketik (keyboard) computer atau instrument-instrument digital.Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik.
Fungsi kode ASCII digunakan untuk mewakili karakter-karakter angka maupun huruf didalam komputer, sebagai contoh dapat kita lihat pada karakter 1, 2, 3, A, B, C, dan sebagainya. Berikut merupakan table ASCII :
Tugas 3 : Percobaan SSH dan Telnet
A. LANGKAH PERCOBAAN1. Masuk ke dalam root, dengan cara menginputkan su. Dan memasukkan password root.2. Kemudian lakukan pengecekan IP Address pada PC tersebut dengan cara menginputkan ifconfig.
Dapat diketahui bahwa IP Address dari PC B merupakan 10.252.108.152
3. Menginstal telnetd pada PC B maupun pada PC A
4. Membuat user baru dengan cara menginputkan useradd –D namauser(nama terserah programmer). Hal ini dilakukan pada PC A maupun pada PC B. namun menggunakan namauser yang berbeda.
5. Kemudian menge-set password untuk user baru yaitu dengan cara passwd idpassword(password terserah programmer). Hal ini dilakukan pada PC A maupun pada PC B. namun menggunakan idpassword yang berbeda.
6. Mencoba melakukan telnet dari PC A ke PC B dengan cara memasukkan telnet 10.252.108.121
7. Menjalankan wireshark dan melakukan telnet dari PC A ke PC B
8. Melakukan analisa grafik dan menemukan username dan password
Ketika server membuka wireshark, terjadi perekaman interaksi pada PC B. Dan ketika server membuka pada layer Follow TCP Stream, dapat dilihat username dan password yang ada pada PC B
9. Kemudian melakukan un-instal telnetd pada PC B, dengan cara apt-get purge telnetd
10. Kemudian melakukan instal ssh ppada PC B, dengan cara apt-get install ssh
11. Melakukan pengujian SSH dari PC A ke PC B dengan cara menginputkan ssh [email protected]. Kemudian menginputkan password
12. Kemudian menjalan wireshark
13. Melakukan SSH dari PC A ke PC B kembali
14. Menganalisa grafik dengan cara mengamati username dan ppassword . Serta mengamati perbedaan telnet dan SSH
B. ANALISAGrafik traffic yang ada pada penggunaan telnetd
Dapat dilihat username maupun password yang dapat dilihat di dalam wireshark pada layer Follow TCP Stream, yang mana sama sekali tidak dienkrip, ini dikarenakan telnet mentransmisikan dengan modus clear teks
Grafik traffic yang ada pada penggunaan SSH
Pada grafik trafik ini dapat ditemukan username dan password
Pada grafik traffic menggunakan SSH, tidak ditemukan adanya username dan password. Yang terlihat hanyalah karakter acak yang tidak dapat dideskripsikan username maupun password, hal ini dikarenakan data yang ditransmisikan dienkrip.
Protokol SSH mendukung otentikasi terhadap remote host, yang dengan demikian meminimalkan ancaman pemalsuan identitas client lewat IP address spoofing maupun manipulasi DNS. Telnet tidak menggunakan enkripsi sedangkan SSH dilengkapi dengan enkripsi. Sebab itulah SSH (Secure Shell) dapat memberi keamanan yang lebih daripada Telnet. Penggunaan Telnet kurang begitu aman sebab dalam proses mengirim atau menerima data memungkinkan sesion kita terlihat dalam bentuk text. Sehingga orang lain dapat mengetahui username, password, atau perintah-perintah yang kita baca.
C. KESIMPULAN Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). Protocol ini bersifat connection oriented, ditunujkkan dengan proses 3 way handshaking saat awal penjalinan koneksi dan pada akhir koneksi
Telnet adalah perintah user yang berdasarkan protokol TCP/IP untuk mengakses komputer dari jarak jauh (remote). Data input dari keyboard pengatur langsung di jalankan di komputer yang di atur dengan remote komputer tadi.
SSH (Secure Shell) fungsinya hampir sama dengan telnet, untuk mengakses komputer dari jarak jauh. Akan tetapi SSH menggunakan kriptografi dalam sistemnya sehingga hanya tujuan lah yang mampu mengerti paket yang dikirimkan antara server dan client ini.
Telnet memiliki payload yang lebih kecil dibandingkan SSH, sehingga Telnet lebih ringan. Sedangkan tingkat keamanan Telnet lebih rendah daripada SSH karena Telnet tidak menggunakan enkripsi dalam sistemnya