+ All Categories
Home > Documents > Makalah audit investasi

Makalah audit investasi

Date post: 11-Nov-2023
Category:
Upload: independent
View: 6 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
21
AUDIT INVESTASI MAKALAH Diajukan guna melengkapi tugas matakuliah Auditing II Program Studi S1-Akuntansi Disusun oleh: 1. Elman Wahas Risqilah 130810301057 2. Ulfa Triani 130810301124 3. Lufiatul Rahmawati 130810301145 JURUSAN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2015
Transcript

AUDIT INVESTASI

MAKALAH

Diajukan guna melengkapi tugas matakuliah Auditing II

Program Studi S1-Akuntansi

Disusun oleh:

1. Elman Wahas Risqilah 130810301057

2. Ulfa Triani 130810301124

3. Lufiatul Rahmawati 130810301145

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

2015

1. PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS INVESTASI

Pengertian investasi di dalam akuntansi meliputi semua penanaman dana

perusahaan atau penyertaan perusahaan pada perusahaan lain, yang tidak ada

hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan. Sedangkan definisi investasi

menurut PSAK nomor 13 adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk

pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti

bunga, royalty, dividen, uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat

lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui

hubungan perdagangan.

Sedangkan definisi investasi menurut pemerintahan adalah asset yang

dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, deviden dan royalty

atau manfaat social sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan buku “Modern Auditing” karya

William C. Boynton Dkk (2003) aktivitas invetasi adalah pembelian dan penjualan

tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual

kembali. Aktivitas invesatasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument

keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan.

Berdasarkan tujuan investasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek tujuannya untuk menghindari terjadinya kas yang

menganggur. Yang tergolong dalam katagori investasi jangka pendek adalah

sertifikat-sertifikat pemerintah, promes-promes dan obligasi-obligasi yang sangat

laku dijual.

2. Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang diadakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengendalikan sebagian atau sepenuhnya perusahaan-perusahaan anak atau

perusahaan-perusahaan yang berafiliasi.

2. Untuk menghasilkan pendapatan lain-lain yang relative permanen.

3. Mengadakan hubungan usaha

4. Menciptakan dana-dana khusus

Investasi-investasi jangka panjang ini dapat berbentuk:

a. Saham-saham dari perusahaan lain

b. Obligasi-obligasi dari perusahaan lain

c. Hipotik

d. Promes-promes

e. Pinjaman-pinjaman atau uang muka yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan

anak

f. Dana-dana khusus

g. Aktiva-aktiva tetap yang digunakan dalam perusahaan

h. Nilai kontan dari asuransi jiwa

i. Investasi dalam perusahaan-perusahaan firma atau perusahaan-perusahaan lain

yang tidak mengeluarkan saham-saham

j. Sertifikat-sertifikat deposito.

Investasi jangka panjang dalam bentuk saham

Investasi dalam bentuk saham dapat dilakukan dalam bentuk saham biasa

maupun saham preferren, bila :

a. Tujuan membeli saham preferren yaitu untuk memperoleh pendapatan tetap

setiap periode berupa dividend.

b. Tujuan membeli saham biasa yaitu untuk mengontrol perusahaan lain melalui

hak suara

Ada dua jenis investasi yang dilakukan perusahaan pada perusahaan lain, yaitu :

1. Investment in Debt Securities (Investasi dalam bentuk obligasi)

Yaitu instrument yang menunjukkan hubungan creditor dengan sebuah

perusahaan (Kieso). Sedangkan menurut PSAK 50, yaitu securities yang menunjukkan

hubungan hutang-piutang antara kreditor dengan perusahaan yang menerbitkan

securities.

a. Held to maturity (investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo)

Jika perusahaan mempunyai tujuan secara sungguh-sungguh untuk

memiliki sekuritas sampai jatuh tempo, yaitu investasi jangka panjang dan tidak

direncanakan untuk dijual lagi, penilaiannya menggunakan amortisasi cost,

yaitu harga beli setelah dikurangi dengan amortisasi premium atau discount.

b. Trading security (securities perdagangan)

Yaitu securities yang dibeli dan dimiliki dengan tujuan untuk dijual

kembali dalam jangka pendek atau sewaktu-waktu dapat dijual kembali.

Tujuannya yaitu untuk mendapatkan capital gain.

c. Available for sale (securities yang tersedia untuk dijual)

Investasi dikelompokan ke dalam golongan ini jika tidak akan dimiliki

sampai jatuh tempo, tetapi juga tidak akan dijual kembali dalam jangka pendek

dan penilaiannya menggunakan harga wajar/fair value.

Perbedaan antara harga pasar dengan nilai bukunya dilaporkan dalam rekening

Unrealized Holding Gain or Loss yang merupakan bagian dari Other

Comprehensive Income dan dilaporkan sebagai bagian dari Stockholder’s

Equity.

2. Investment in Equity Securities

Investment Equity Securities, yaitu investasi dalam bentuk saham.

a. Holding of less than 20%

b. Holding between 20% and 50%

c. Holding of more than 50%

Investment in equity securities

Jumlah saham Metode pencatatan Penilaian di neraca

< 20% Cost method Fair market value

20% - 50% Equity method Equity

> 50% Consolidation method -

1. Cost method

Metode ini dipakai jika investasi saham dalam perusahaan lain jumlahnya

kurang dari 20% dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan penerbit saham tersebut.

Dalam metode ini investasi akan dicatat dalam neraca sebesar harga pokoknya (cost)

yaitu harga beli saham ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Pada waktu

perubahan penerbit.

saham memperoleh laba atau rugi, tidak dicatat oleh investor, tetapi baru dicatat jika

laba atau rugi tersebut telah dibagikan dalam bentuk dividen oleh penerbit saham.

2. Equity method

Pada saat investor memiliki antara 20% sampai 50% saham biasa sebuah

perusahaan, maka umumnya investor ini dianggap mempunyai pengaruh signifikan

atas kegiatan-kegiatan keuangan dan operasi perusahaan penerbit saham. Setiap akhir

periode harga pokok tersebut disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh

perusahaan penerbit saham. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang salam

perkiraan investasi dalam saham.

3. Consolidation method

Pada saat perusahaan memiliki lebih dari 50% saham biasa dari perusahaan

lainnya, maka induk perusahaan biasanya perlu menyusun laporan keuangan

konsolidasi. Laporan konsolidasi merupakan laporan keuangan dari suatu kelompok

perusahaan yang disajikan sebagai suatu kesatuan ekonomi.

Held to Maturity Sec. Available for Sale Trading Securities

1. Jurnal Pembelian

Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities

Cash Cash Cash

2. Penerimaan bunga dan amortisasi

a. Amortisasi discount

Cash Cash Cash

Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities

Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

b. Amortisasi premium

Cash Cash Cash

Held to Maturity Available for sales Trading Securities

Sec Interest Revenue Interest Revenue

Interest Revenue

3. Jurnal Penyesuaian

a. Amortisasi discount

Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable

Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities

Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

b. Amortisasi premium

Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable

Held to Maturity Available for sales Trading Securities

Sec Interest Revenue Interest Revenue

Interest Revenue

4. Jurnal pembalik

Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable

Cash Cash Cash

Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

1. Jurnal penjualan

a. Jurnal amortisasi

1. Amortisasi discount

Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities

Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

2. Amortisasi premium

Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities

b. Bunga berjalan

Cash Cash Cash

Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

c. Jurnal penjualan

1. Bila Gain

Cash Cash Cash

Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities

Gains on Sales Gains on Sales Gains on Sales

2. Bila Loss

Cash Cash Cash

Loss on Sales Loss on Sales Loss on Sales

Held to Maturity Available for sales Trading Securities

Sec

Fair Value Securities

Cost Method Equity Method

1. Pada saat dibeli dicatat sebesar harga perolehannya

Available for sale securities xx Investment in Co. X xx

Cash xx Cash xx

2. Pengumuman pembagian deviden

No, entry Investment in Co. X xx

Revenue from investment Co.X xx

3. Penerimaan dividen

Cash xx Cash xx

Dividend Revenue xx Investment in Co. X xx

4. Dijual yaitu selisih harga jual dengan harga beli maka akan terjadi gain atau

loss.

Cash Xx Cash xx

Available for sale securities xx Investment in Co. X xx

Gain on Sale xx Gain on Sale of inv / stock xx

5. Penilaian persediaan per 31 Desember berdasarkan fair value

Securities fair value adjustment Xx No, entry

Unrealized holing gain xx

2. SISTEM DAN PROSEDUR

a. Pengendalian intern dari investasi-investasi

Penyimpanan efek-efek investasi harus dipisahkan dari pencatatannya.

Persediaan efek-efek harus sering diperiksa untuk mencegah kemungkinan

kecurangan. Pembelian dan penjualan efek-efek hanya dilakukan setelah disahkan oleh

pejabat yang berwenang.

1) Investasi dalam saham-saham

Program pemeriksaan untuk investasi dalam saham-saham:

Catat dan periksa sertifikat-sertifikat saham

Konfirmasi sertifikat-sertifikat saham yang disimpan oleh pihak lain

Bandingkan harga pasar dari saham-saham itu dengan harga pokoknya

Periksa pembelian-pembelian dan penjualan-penjualan saham-saham

Verifikasi dividen-dividen yang diperoleh dari saham-saham investasi

Susunan laporan keuangan yang dikonsolidasi, jika perusahaan yang

diperiksa mempunyai perusahaan-perusahaan anak atau berafiliasi dengan

perusahaan-perusahaan lain.

2) Investasi dalam obligasi-obligasi

Program pemeriksaan untuk investasi dalam obligasi-obligasi:

a. Catat dan periksa obligasi-obligasi

b. Konfirmasi obligasi-obligasi yang disimpan oleh pihak lian

c. Bandingkan harga pasar dengan harga pokok dari obligasi-obligasi

investasi

d. Periksa pembelian-pembeliandan penjualan-penjualan obligasi

e. Verifikasi pendapatan dari obligasi

f. Verifikasi bunga obligasi yang masih harus diterima dan amortisasi agio

dan disagio pinjaman obligasi.

3) Investasi dalam hipotik

Seorang penanam modal dalam hipotik biasanya menyelenggarakan buku-buku

sebagai berikut:

a. Satu atau beberapa perkiraan pengendali dalam buku besar umum

b. Sebuah buku besar pembantu, dimana untuk tiap pinjaman hipotik dicatat

nilai minimalnya, pembayaran cicilan-cicilan dan bunga, suku bunga,

jaminannya dan lain-lain

c. Perjanjian pinjaman hipotik

d. Promes-promes hipotik

e. Polis-polis asuransi untuk aktiva-aktiva tetap yang dipakai jaminan hipotik

f. Laporan-laporan penilaian

g. Kutipa-kutipan

Program-program pemeriksaan untuk investasi-investasi dalam hipotik:

1. Catat dan periksa tiap hipotik

2. Periksa polis-polis asuransi dan laporan-laporan penilaian

3. Periksa bukti pembayaran pajak

4. Konfirmasi saldo dari tiap hipotik

5. Konfirmasi hipotik-hipotik dan promes-promes yang disimpan oleh pihak lain

6. Periksa penerimaan cicilan-cicilan pokok pinjaman dan bunga, periksa

pengeluaran-pengeluaran.

7. Verifikasi bunga yang menunggak

8. Konfirmasi dana yang dibukukan

b. Dokumen dan catatan yang umum

Dokumen dan catatan yang berlaku untuk siklus investasi :

1. Sertifikat saham

Suatu formulir yang menunjukkan jumlah lembar saham. Sebagai bukti tentang

asersi keberadaan atau keterjadian.

2. Sertifikat obligasi

Suatu formulir yang menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh

pemegang obligasi.

3. Kontrak obligasi

Suatu kontrak yang menyatakan syarat diterbitkannya obligasi oleh sebuah

korporasi.

4. Pemberitahuan pialang

Suatu dokumen yang menetapkan harga pertukaran dari transaksi investasi dan

sebagai sumber utama untuk mencatat transaksi investasi yang memberikan

bukti tentang asersi penilaian dan alokasi.

5. Laporan pialang

Suatu laporan yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang, harga pokok,

dan nilai pasar wajar pada akhir bulan.

6. Buku harian

Jurnal umum untuk mencatat pos-pos akrual dan penyesuaian pasar menurut

metode wajar serta laba yang dihasilkan menurut metode akuntansi ekuitas.

7. Buku tambahan investasi

Digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda apabila perusahaan

mempunyai portofolio yang terdiri dari banyak investasi yang berlainan.

3. Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan

1. Mengotorisasi transaksi investasi

Transaksi investasi dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen baik aktivitas

pembelian sekuritas maupun penjualan sekuritas.

2. Menerima atau menyerahkan sekuritas

2.1 Penerimaan/ pengamanan/ penyerahan sekuritas

Sekuritas biasanya ditahan oleh seorang pialang yang bertanggung jawab

untuk mengamankan sekuritas bersama dengan penerimaan dan penyerahan

sekuritas entitas yang bersangkutan.

2.2 Penerimaan laba periodic

Cek-cek, dividen, dan bunga segera disetorkan secara utuh apabila sekuritas

disimpan ditempat yang aman, maka dividend an pendapatan bunga akan

disetorkan langsung kea kun entitas oleh pialang.

3. Mencatat transaksi

3.1 Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba

Dicatat berdasarkan dokumentasi pendukung yang tepat. Harus ada

pemisahan antara aktivitas pencatatan dan penyelenggaraan pengawasan

sekuritas.

3.2 Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi perubahan nilai wajar dan

situasi yang bersangkutan dengan klasifikasi secara periodic harus

dianalisis dan dicatat.

4. Menyelesaikan transaksi

4.1 Penerimaan kas.

Prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa

dokumentasi yang menetapkan akuntabilitas telah diciptakan untuk

penerimaan kas dan untuk transaksi dana dari akun pialang ke rekening giro

utama.

4.2 Pengeluaran kas.

Pengeluaran kas harus mencakup perbandingan pengeluaran dengan

pemberitahuan pialang yang mendasari dan pengendalian atas transfer dana

kea kun pialang dari rekening giro utama.

4.3 Menilai kinerja dan pelaporan investasi.

Dilakukan oleh manajemen untuk mendeteksi kinerja investasi yang buruk

dan/atau pelaporan yang salah.

3. AUDIT INVESTASI

1. Compliance Test

Berikut daftar pertanyaan-pertanyaan pengendalian intern untuk investasi dalam efek-

efek (saham-saham dan obligasi)

DAFTAR PERTANYAAN PENGENDALIAN INTERNEfek-efek investasi, sementara dan jangka panjang

   Nama Perusahaan:  Tanggal Pemeriksaan:       No. Pertanyaan Ya Tidak Catatan Kelemahan    Besar Kecil  

 1 Apakah semua dokumen investasi ada

dibawah pengendalian dari penyimpan?           

 2

Apakah diadakan perjanjian uang jaminan dengan penyimapanan efek-efek investasi?

          

 3 Apakah dilakukan penyimpanan efek-

efek investasi yang bebas?           

 4 Apakah dokumen-dokumen investasi

dalam peti penyimpanan?           

 5

Apakah peti oenyimpanan efek-efek investasi itu harus dibuka oleh lebih dari satu orang?

          

 6

Apakah dokumen-dokumen investasi secaraberkala diperiksa dan direkonsilisasi dengan catatan akunting?

          

 7 Apakah penyimpanan efek-efek investasi

menguasai catatan akunting?           

 8 Apakah disimpan efek-efek yang terdaftar

atas nama perusahaan langganan?           

 

9

Jika efek-efek yang didaftarkan tidak harus nama perusahaan langganan, apakah endosemen dari efek-efek itu belangko atau atas nama penyimpanan atau orang lain?

         

 

 10

Apakah efek-efek yang dijaminkan atau yang disimpan untuk pihak lain dicatat dan disimpan terpisah?

          

 11 Apakah untuk tiap efek investasi

diselenggarakan akuntingnya terpisah?           

 12 Apakah pendapatan dari semua investasi

dicatat tepat dalam akunting?           

 13

Apakah pembelian-pembelian dan penjualan-penjualan investasi telah mendapat pengesahan?

          

 14

Apakah risalah rapat dari dewan direksi mengesahkan pembelian efek-efek dari perusahaan lain?

          

 

15

Apakah diselenggarakan catatan yang memadai, dimana terdapat kepentingan pengendalian baik dengan pemebelian maupun dengan pengumpulan kepentingan?

         

 

 16

Apakah dialkukan pengendalian yang tepat terhadap efek-efek yang dihapuskan sampai nol?

          

  17 Apakah semua obligasi asuransi cukup?              Disusun Oleh: Diperiksa Oleh:       Tanggal: Tanggal:     

2. Subtantive Test

Audit Ivestasi Saham dan Obligasi

Aktivitas investasi sebuah entitas merupakan sebuah aktvitas yang berkaitan

dengan kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lain yang mencakup

sertifikat deposito, saham preferen, saham biasa, serta obligasi korporasi dan

pemerintah.

1. Tujuan Audit

Melakukan audit spesifik berkenaan dengan akun-akun yang dipengaruhi oleh

transaksi invesatsi jangka pendek dan jangka panjang. Berikut merupakan

pertimbangan dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan :

a. Kategori asersi keberadaan atau keterjadian:

Audit saldo akun bertujuan untuk memastikan pendapatan investasi,

keuntungan dan kerugian yang direalisasi, serta keuntungan dan kerugian

penahanan yang belum direalisasi termasuk dalam laba yang dihasilkan dari

transaksi dan peristiwa yang terjadi selama periode berjalan.

b. Juan Kategori asersi kelengkapan:

Bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi dan peristiwa investasi

selama periode berjalan terhadap laporan laba rugi termasuk dalam akun-

akun laporan laba rugi.

c. Kategori hak dan kewajiban:

Bertujuan untuk meamastikan bahwa aktivitas investasi yang dicatat benar-

benar dimiliki oleh entitas oleh entitas pelapor.

d. Kategori penilaian atau alokasi:

Bertujuan untuk memastikan bahwa semua pendapatan atas investasi dan

keuntungan serta kerugian yang direalisasi dan belum direalisasi dilaporkan

dalam jumlah yang benar.

e. Kategori penyajian dan pengungkapan:

Bertujuan untuk memastikan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan

diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan.

Tujuan-tujuan dari pemeriksaan investasi

Tujuan-tujuan sebenarnya dari pemeriksaan investasi adalah sebagai berikut:

a. Membuktikan bahwa investasi-investasi itu ada dan benar-benar milik

perusahaan

b. Membuktikan penilaian yang sewajarnya dari investasi itu.

c. Membuktikan klasifikasi yang tepat dari investasi-investasi dan transaksi-

transaksi ivestasi.

d. Menentukan bahwa pencatatan investasi itu dilakukan dengan cara yang

cermat.

e. Membuktikan pemisahan transaksi-transaksi investasi tahun yang sekarang

dari tahun sebelumnya dan tahun berikutnya.

f. Menentukan bahwa pengungkapan-pengungkapan yang berhubungan

dengan investasi dalam laporan keuangna adalah memadai

2. Pertimbangan Perencanaan Audit

a. Materialitas

Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat

materialitas bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, akan tetapi jarang bersifat

signifikan bagi hasil operasi entitas diluar sector jasa keuangan. Sekuritas yang

ditahan sebagai investasi jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca

maupun laporan laba rugi tegantung pada entitasnya.

b. Risiko Inheren

Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak factor dan volume

transaksi investasi yang umumnya rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva

yang bisa dicuri dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Cara

spesifik klasifikasi yang tepat atas suatu investasi bisa mengundang kontroversi,

mempengaruhi metode penilaian, upaya mendapatkan laba, dan persyaratan

pengungkapan yang berlaku untuk investasi itu.

c. Risiko Prosedur Analitis

Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi cara signifikan

dari satu perusahaan ke yang lain. Karenanya, prosedur analitis dapat

membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat

membandingkan hasil-hasil actual atas jumlah investasi dan laba investasi dengan

yang didokumentasi dari rencana manajemen.

d. Risiko Pengendalian

Pemahaman atas beberapa factor lingkungan pengendalian adalah relevan

bagi audit atas siklus investasi. Masing-masing kategori akivitas pengendalian yang

berlaku untuk aktifitas investasi harus didukung oleh beberapa dokumen dan

catatan yang umum digunakan dalam aktivitas investasi diikuti dengan uraian

tentang fungsi investasi serat aktivitas pengendalian tertentu berkenaan dengan

masing-masing hal tersebut. Selain itu, efektifitas pengendalian atas aktivitas

investasi harus dipantau secara ketat oleh auditor internal dan komite audit dari

dewan direksi.

3. Pengujian Substantif Atas Investasi

a. Menentukan Risiko Deteksi

Untuk menentukan risiko deteksi bagi asersi siklus investasi, auditor

mungkin perlu menggabungkan penilaian risiko inheren dan pengendaliannya atas

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dengan pertimbangan tambahan yang

unik. Kesulitan dalam merancang pengendalian untuk menilai risiko secara

memadai berkaitan dengan penggunaan nilai wajar, bila diperlukan, dan klasifikasi

yang tepat atas investasi yang seringkali berarti bahwa tingkat risiko ditetapkan

untuk asersi penilaian atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan.

b. Merancang Pengujian Substantif

Kategori pengujian rincian saldo memuat jumlah kemungkinan pengujian

yang terbesar, dan bahwa berbagai pengujian dapat mempermudah pencapaian

tingkat risiko deteksi yang rendah akan dapat diterima yang mungkin diperlukan

untuk asersi penilaian atau alokasi dan penyajian serta pengungkapan.

c. Prosedur Awal

Prosedur pertama yaitu dimana auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis

dan industri klien. Kedua, kecocokan antara saldo investasi awal dengan jumlah

yang diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya diverifikasi. Kemudian, skedul

semua investasi yang disiapkan klien, atau penambahan dan pelepasan yang terjadi

selama periode berjalan, dicek ketepatan matematis dan kesesuaiannya dengan

catatan akuntansi yang mendasari. Prosedur terakhir mencakup penentuan bahwa

skedul dan buku tambahan investasi telah sesuai dengan saldo akun pengendali

buku besar yang berkaitan. Skedul tersebut dapat berfungsi sebagai dasar untuk

melakukan pengujian substantive tambahan.

d. Prosedur Analitis

Prosedur analitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara akun-

akun spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan data tahun

sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan ekspektasi lainnya. Ketika

melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, penting bagi auditor untuk

memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan proporsi investasi dalam

sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuritas entitas. Auditor harus

mengevaluasi kelayakan laba investasi atas masing-masing kelas investasi secara

terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir.

4. Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing debet dan

kredit dalam berbagai akun investasi. Pengetahuan tentang akuntansi yang tepat untuk

aktivitas investasi yang mempengaruhi saldo investasi lainnya dapat memberitahu

auditor mengenai sumber dari mana debit dan kredit itu dapat divouching.

Pemeriksaan yang cermat atas dokumentasi pendukung dapat membrikan bukti yang

berhubungan dengan salah satu dari kelima kategori asersi.

5. Pengujian Rincian Saldo

a. Memeriksa dan Menghitung Sekuritas yang Ada di Tangan

Dalam melaksanakan pengujian ini petugas yang menyimpan sekuritas harus

hadir sepanjang perhitungan, suatu tanda terima harus diperoleh dari petugas

tersebut ketika sekuritas dikembalikan, dan semua sekuritas harus berada dibawah

kendali auditor sampai perhitungan selesai. Dalam memeriksa sekuritas, auditor

harus mengamati hal-hal seperti nomor sertifikat pada dokumen, nama pemilik,

uraian tentang sekuritas itu, jumlah saham, dan nama penerbitnya. Pengujian

substantif ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan atau keterjadian,

kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penyajian dan pengungkapan.

b. Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan oleh Pihak Lain

Sekuritas yang disimpan oleh pihak luar untuk menjaga keamanannya harus

dikonfirmasi. Auditor harus mengendalikan pengiriman melalui pos dan menerima

jawaban langsung dari petugas penyimpanan sekuritas. Data yang dikonfirmasi

sama dengan data yang harus dicatat apabila auditor mampu memeriksa sekuritas

tersebut. Konfirmasi ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan atau

keterjadian, hak dan kewajiban, dan kelengkapan.

c. Menghitung Kembali Pendapatan Investasi yang Dihasilkan

Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti documenter dan dihitung

ulang. Auditor dapat secara independen memverifikasi pendapatan dividen dengan

merujuk pada tanggal pengumuman, jumlh, dan tanggal pembayaran yang

diperlihatkan dalam buku catatan tersebut. Rekalkulasi saldo pendapatan investasi

terutama bersangkutan dengan asersi penilaian atau alokasi.

6. Pengujian Rincian Saldo : Estimasi Akuntansi

Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit

yang signifikan berkenaan dengan evaluasi atas klasifikasi investasi yang tepat, dan

nilai wajar investasi.

a. Klasifikasi Investasi yang Tepat

Kelayakan penerapan FASB No.115, Accounting for Certain Investments in

Debt and Equity Securities, oleh klien akan tergantung pada klasifikasi sekuritas

oleh entitas sebagai :

1. Sekuritas yang ditahan sampai jatuh tempo, yang dilaporkan pada biaya

amortisasi

2. Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilporkan pada nilai wajar dengan

keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dimasukkan dalam laba

3. Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada nilai wajar

dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tidak termasuk

dalam laba serta dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.

Ketika mengevaluasi maksud manajemen berkenaan dengan suatu investasi,

auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi manajemen mendukung atau

bertentangan dengan maksud manajemen yang telah dinyatakan.

b. Mengaudit Nilai Wajar Investasi

GAAP mengharuskan manajemen untuk menentukan apakah penurunan

nilai wajar dibawah dasar biaya yang diamortisasi dari investasi tertentu adalah

bersifat tidak sementara yang seringkali melibatkan estimasi hasil dari peristiwa

masa depan. Oleh karenanya, auditor harus mengevaluasi apakah manajemen telah

mempertimbangkan informasi yang relevan dalam menentukan apakah ada kondisi

penurunan nilai yang bersifat tidak sementara. Contoh factor-faktor yang dapat

menunjukkan kondisi penurunan nilai yang tidak bersifat sementara yaitu :

1. Nilai wajar secara signifikan berada dibawah harga pokok

2. Penurunan nilai berasal dari kondisi buruk yang spesifik yang

mempengaruhi investasi tertentu

3. Kondisi keuangan penerbit sedang memburuk, dsb.

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoema, R.Soemita.1983.”Auditing (Norma-Norma dan Prosedur

Pemeriksaan).Bandung: TARSITO

Boynton, William C, DKK.2003.”Modern Auditing”.Jakarta: ERLANGGA

PSAK Nomor 13 tentang “Akuntansi untuk Investasi”


Recommended