+ All Categories
Home > Documents > Manajemen Investasi \u0026 Portofolio

Manajemen Investasi \u0026 Portofolio

Date post: 14-May-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
170
Manajemen Investasi dan Portofolio 1 BAB I TEORI PORTOFOLIO 1.1 PENDAHULUAN Pemilihan bentuk atau jenis kekayaan berarti memilih kombinasi berbagai bentuk (jenis kekayaan). Bentuk atau jenis kekayaan dibedakan berdasarkan atas resiko yang terkandung serta jangka waktu pengembalian. Atas dasar resiko bentuk atau jenis kekayaan dibedakan antara yang resikonya besar seperti obligasi, saham serta yang resikonya kecil (lebih aman) seperti uang tunai. Biasnya bentuk kekayaan yang lebih aman (resikonya kecil), keuntugan yang diharapkan juga kecil. Sebaliknya, bentuk kekayaan yang resikonya besar, keuntungan yang diharapkan juga besar. Keuntungan yang diharapkan terdiri dari dari deviden yang diharapkan serta perkiraan tentang perubahan harga dari kekayaan tersebut.
Transcript

Manajemen Investasi dan Portofolio

1

BAB I

TEORI PORTOFOLIO

1.1 PENDAHULUAN

Pemilihan bentuk atau jenis kekayaan berarti memilih

kombinasi berbagai bentuk (jenis kekayaan). Bentuk atau jenis

kekayaan dibedakan berdasarkan atas resiko yang terkandung serta

jangka waktu pengembalian. Atas dasar resiko bentuk atau jenis

kekayaan dibedakan antara yang resikonya besar seperti obligasi,

saham serta yang resikonya kecil (lebih aman) seperti uang tunai.

Biasnya bentuk kekayaan yang lebih aman (resikonya kecil),

keuntugan yang diharapkan juga kecil. Sebaliknya, bentuk kekayaan

yang resikonya besar, keuntungan yang diharapkan juga besar.

Keuntungan yang diharapkan terdiri dari dari deviden yang

diharapkan serta perkiraan tentang perubahan harga dari kekayaan

tersebut.

Manajemen Investasi dan Portofolio

2

Suatu perusahaan atau seoarang individu akan selalu berusaha

untuk mancari kombinasi bentuk kekayaan sedemikian rupa

sehingga untuk sesuatu resiko tertentu, keuntungannya maksimum.

Oleh karena mereka biasanya menghadapi adanya ketidakpastian,

seperti ketidakpastian tentang apakah perusahaan yang

mengeluarkan surat berharga itu akan bangkrut atau tidak, apakah

deviden yang diterima itu akan naik atau turun serta ketidakpastian

tentang harga, maka yang mereka bisa perbuat hanyalah

memperkirakan keuntungan yang diharapkan untuk diterima.

Keuntungan yang diharapkan akan makin tinggi mana kala mereka

memlilih bentuk kekayaan yang resikonya besar. Dengan demikian

dalam mencari keuntungan maksimum mereka selalu dihadapkan

dengan pada satu trade antara keuntungan yang diharapkan dengan

resiko dalam memilih kombinasi bentuk kekayaan. Dalam analisa

portofolio ini biasa digunakan anggapan bahwa individu itu risk

averse. Artinya mereka mau menanggung resiko yang lebih tinggi

apabila didorong dengan kemungkinan memperoleh keuntungan

yang lebih besar.

Perkenalan konsep portofolio dalam dalam dunia investasi

mengalami proses perubahan yang cepat setiap waktunya.

Pemahaman portofolio konvesional dan modern memberikan arti

Manajemen Investasi dan Portofolio

3

bahwa pemelitian investasi (inverstment research) adalah begitu

menegemuka untuk dikaji dan didiskusikan secara intensif dan

dinamis. Ada banyak definisi tentang portofolio yang dikemukakan

oleh berbagai pakar dari bebagai Negara, terutama Negara maju

(newly countries) seperti Amerika Serikat, Italia, Jerman, Kanada,

Prancis, Inggris dan juga termasuk Negara pada kawasan Eropa

Timur (East Eroupe) seperti Rusi.

Sehingga dari itu dapat kita definisikan bahwa portofolio

adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang

bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk

menurunkan resiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin,

termasuk salah satunya dengan menganekaragamkanresiko

tersebut.1 Portofolio adalah kumpulan asset keuangan.2

1.2 TUJUAN PEMBENTUKAN PORTOFOLIO

Banyak pakar finace merumuskan bahwa tujuan pembentukan

portofolio secara umum ada dua. Dimana dua-duanya bertujuan

1Irham Fahmi, Dkk, 2011, Teori Portofolio dan Analisis InvestasiTeori dan Soal Jawab, Bandung: Alfabeta, hlm.2, cet. Ke-2

2 David Sukardi Kodrat, Dkk, 2010, Manajemen InvestasiPendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham, Yogyakarta:Grahan Ilmu, hlm.258, cet.ke-1

Manajemen Investasi dan Portofolio

4

untuk memberikan kepuasan yang maksimum kepada pemeggang

saham. Para pemegam saham selalu saja menuntuk secara maksimal

kepada pihak manajemen untuk bekerja dan meningkatkan

keuntungan setiap tahunnya, dan jika pihak manejemen tidak

mampu untuk meningkatkan keuntungan maka pihak pemegang

saham khususnya komisaris perusahaan bisa langsung mendapat

teguran. Inidisebabkan karena komisaris perusahaan adalah

memiliki karakteristik sebagai penghindar resiko.

Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah:

1) Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum

sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang

diharapakan (expected return).

2) Menciptakan resiko yang minimum.

3) Menciptankan continuity dalam bisnis.

Portofolio Efisien

Portofolio efisien (efficient portofolio) adalah portofolio

yang berada didalam kelompok (set) yang layak menawarkan ke

para investor return maksimum atas berbagai level resiko dan juga

resiko minimum untuk berbagai level ekspektasi return. Efisien

selalu dilihat dari segi biaya (cost), maka portofolio yang efisien juga

Manajemen Investasi dan Portofolio

5

melihhat dari sebi biaya yang paling efektif dari berbagai portofolio

yang ditawarkan, karena setiap investor tidak menginginkan

menginvestasikan dananya pada tempat-tempat yang dianggap

tidak efisien.

Portofolio dan Diversifikasi Investasi

Pada penjelasan diatas kita telah menangkap tentang

definisi, tujuan dan portofolio efisien, maka dapat difahami secara

sederhana bahwa portofolio merupakan sebuah cara yang dilakukan

oleh para investor untuk menempatkan sejumlah dana pada

tempat-tempat yang jauh dari resiko dan maksimal dari

keuntungan.

Salah satu cara untuk yang dapat dilakukan untuk

mewujudkan kedua itu adalah dengan melakukan diversifikasi

investasi. Diversifikasi investasi diartikan sebagai bentuk solusi

untuk menghindari resiko dan memperbesar atau menaikan

keuntungan. Dengan itu portofolio dan diversifikasi investasi

dilihat sebagai bentuk menganekaragamkan investasi dengan cara

menempatkan dana pada lebih satu tempat bisnis atau lebih dari

satu sekuritas, minimal keputusan portofolio adalah pada dua

sekuritas.

Manajemen Investasi dan Portofolio

6

1.3 RESIKO

Dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Peminjam uang,

karena sesuatu hal yag tidak bisa diduga, tidak dapat melunasi

hutangnya. Satu pabrik tekstil, yang meminjam uang untuk

membiayai produksi misalnya, karena pasar lesu, tidak dapat

menjual hasil produksinya sehingga tidak dapat memenuhi janji

pembayaran hutang dan atau bunga pinjaman. Kebangkrutan

perusahaan ini menyebabkan pemberi pinjaman tidak memperoleh

pendapatan seperti yang diharapkan. Bagi pemberi pinjaman ini

merupakan resiko. Ini tidak berarti bahwa resiko yang dikeluarkan

pemerintah itu tanpa resiko. Resikonya ada yakni berupa

perubahan tingkat bunga pasar yang mempengaruhi harga (pasar)

obligasi tersebut.

1.4 PEMILIHAN PORTOFOTIO

Prinsip dasar pemilihan portofolio dapat dijelaskan dengan

menggunakan contoh sebagai berikut :

Ada dua macam surat berharga, A dan B. Surat berharga jenis A

akan memberikan pendaparan 16% pada waktu keadaan ekonomi

baik, dan 2% pada keadaan ekonomi lesu. Dengan demikian

Manajemen Investasi dan Portofolio

7

pendapatan yang diharapkan sebesar 9%, dengan derajat

ketidakpastian yang cukup besar serta sifatnya cyclical.

Surat berharga B, memberikan pendapatan sebesar 2% dalam

keadaan ekonomi baik, sebaliknya dalam keadaan ekonomi buruk

malah memberikan pendapatan lebih besar, misal 12%. Pendapatan

yang diharapkan sebesar 5%. Jenis B ini sifatnya countercyclical.

Masalah dalam pemilihan portofolio adalah membeli kedua

jenis surat berharga tersebut ataukah hanya salah satu. Membagai

uang pembelian separuh untuk membeli jenis A dan separuh jenis B

akan memberikan pendapartan sebesar 7% baik dalam keadaan

ekonomi baik maupun buruk. Dengan demikian tidak timbul

ketidakpastian.

1.5 PERMINTAAN AKAN SUATU BENTUK

KEKAYAAN TERTENTU

Tiga sifat utama yang erat berhubungan dengan permintaan

akan suatu bentuk kekayaan yakni : resiko (risk), pendapatan

(return) dan proteksi terhadap inflasi. Pandangan riil dari suatu

kekayaan tergantung pada laju inflasi. Setiap bentuk kekayaan

berada dalam hal mudah-tidaknya kena pengaruh inflasi. Suatu

Manajemen Investasi dan Portofolio

8

bentuk kekayaan yang memberikan pendapatan nominal secara

tetap, maka pendapatan riilnya akan berbanding terbalik dengan

laju inflasi. Makin tinggi laju inflasi, makin rendah pendapatan riil

yang diterimanya. Bentuk kekayaan lain memberikan pendapatan

nominal yang baik dengan makin tingginya inflasi sehingga

pendapatan riilnya relatif tetap, bentuk kekayaan demikian ini

independen/tidak terpengaruh oleh inflasi.

Manajemen Investasi dan Portofolio

9

BAB II

PASAR MODAL

2.1 PENGERTIAN PASAR MODAL

Di hampir negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital

market) kecuali negara-negara yang masih berbenah dan belum

mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik yang

begitu parah. Maka keberadaan pasar modal di negraa tersebut

dianggap belum begitu efektif. Keberadaan pasar modal di suatu

negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang bagaimana

kegairahan atau dinamisnaya bisnis negara uang bersangkutan

dalam menggerakkan berbagai kebijakan ekonomi seperti kebijakan

fiskal dan moneter.

Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan

dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan

Manajemen Investasi dan Portofolio

10

publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengann efek. Pedar modal

meneyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain

alternatif investasi lainnya seperti: menabung di bank, membeli

emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar modal

bertindak sebagai penghung diantara para investor dengan

perusahaan maupun institusi pemerintah melalui perdagangan

instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham, dan

lainnya.

PASAR MODAL

Pemodal/Investor

yang memiliki

kelebihan dana

Perusahaan/Institusi

Pemerintah yang

membutuhkan dana

tambahan

Efek

Dana Efek

Dana

Manajemen Investasi dan Portofolio

11

Gambar : Diagram Aliran Dana dan Efek pada Pasar Modal

Peranan Pasar Modal di Indonesia :a. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara

efisien. Investor dapat melakukan investasi pada beberapaperusahaan melalui pembelian efek-efek yang baruditawarkan ataupun yang diperdagangkan di pasar modal.

b. Pasar modal sebagai alternatif investasi

Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan

memberikan keuntungan dengan sejumlah resiko tertentu.

c. Memungkinkan para investor untk memiliki perusahaan

yang sehat dan berprospek baik. Perusahaan yang sehat dan

mempunyai prospek yang baik, sebaiknya tidak dimiliki

oleh sejumlah orang-orang tertentu saja, karena penyebaran

kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan

perusahaan menjadi lebih transparan.

d. Pelaksanaan manjemen perusahaan secara profesional dan

transparan. Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan

perusahaan mendorong perusahaan untuk menerapkan

manajemen secara lebih profesional, efisien dan berorientasi

pada keuntungan, sehingga tercipta suatu kondisi good

corporate governance serta keuntungan yang lebih baik bagi

para investor.

Manajemen Investasi dan Portofolio

12

e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional, dengan

keberadaan pasar modal, perusahaan-perusahaan akan lebih

mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong

perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang

selanjutkan akan menciptakan kesempatan kerja yang luas,

serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

Pasar modal di suatu negara telah dapat dijadikan sebagai salah

satu ukuran untuk maju mundurnya dinamika bisnis yang terjadi di

negara tersebut. Dan perintah demikian memiliki peran sentral

dalam membentuk serta mendorong suatu pasar yang menjadi

pengharapan berbagai pihak, termasuk menciptakan elemen-

elemen pendorong pembentukan pasar modal yang tumbuh

berkembang sesuai pengharapan berbagai pihak. Elemen yang

menciptakan tumbuhnya pasar modal, yakni :

a. Adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan

peluang yang terdapat dipasar modal serta manfaat lain dari

kepemilikan saham,

b. Perkembangan prasarana pasar modal seperti majunya

teknologi informasi yang mendorong tumbuhnya sistem

Manajemen Investasi dan Portofolio

13

perdagangan elektronik, kliring, pendaftaran saham, dan

lain-lain,

c. Perkembangan peraturan perundangan guna terciptanya

kepercayaan masyarakat, perlindungan pemodal dan

kemandiriannya serta,

d. Adannya program privatisasi yang mendorong penawaran

dan permintaan saham.

Untuk mewujudkan suatu pasar modal seperti yang disebutkan

di atas maka perlu diperhatikan infrastruktur pasar, karena tidak

dapat dipungkiri dalam era persaigan dan globalisasi saat ini

mengharuskan suatu pasar modal memiliki kelengkapan

infrastruktur yang memiliki daya saing dengan berbagai pasar

modal di berbagai negara lainnya. Jika tidak maka pasar modal

Indonesia akan selalu kalah saing dengan negara lain. Infrastruktur

pasar modal dapat disebut memadai apabila dilengkapi dengan

unsur pengawasan, self regulatory organization (SRO), kliring,

penyelesaian dan penyimpanan yang baik.terdapat dua komponen

utama dalam pengaturan pasar modal, yakni ;

Manajemen Investasi dan Portofolio

14

Hukum dan perundangan yang umumnya diemban oleh

regulator pasar modal seperti SEC di Amerika Serikat dan

BAPEPAM di Indonesia ;

a. Adanya self regulatory organization (SRO). Kepada SRO

dilegasikan kekuasaan regulator dan pendelegasian

kekuasaan dimaksud pada saat ini telah menjadi trend dan

yang lain disebut sebagai SRO Modul. Pendelegasian

kekuasaan dilaksanakan dengan disertai pengawasan

pemerintah. Dictionary of finance and Investment Term

mendefinisikan SRO sebagai sesuatu yang disetujui oleh

regulator pasar modal guna penegakan praktik bisnis di

dalam pasar surat berharga maupun pasar berjangka yang

wajar, etis, dan efesien. Hal dimaksud merupakan peraturan

investasi (sekuritas) yang mewakili semua badan usaha

dalam pasar OTC (Over The Counter), seperti NASD

(National Association Of Securities Dealer) dan bursa saham

dan bursa komoditi.

Tahun Kapitasisi Pasar

(Rptriliun)

Perusahaan (unit)

2005 801, 25 336

Manajemen Investasi dan Portofolio

15

2006 1.249,07 344

2007 1.988,33 383

2008 1.076,49 396

2009 2,019,38 398

2010 3.247,10 420

2011 3.434,45 432

Gambar : Perkembangan Kapitasisasi Pasar dan Jumah

Perusahaan yang Tercatat di BEI

Keterangan : Data merupakan angka terakhir di setiap

tahun, kecuali data kapitasasi tahun 2011 yang merupakan data

Oktober dan data jumlah perusahaan tahun 2011 yang mempeoleh

data September.

Penggabungan BEJ dan BES menjadi Bursa Efek Indonesia

(BEI)

` kebijakan untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dan Bursa Efek Subaraya (BES) sedah menjadi harapan lama oleh

pemerintah yaitu dalam hal ini BAPEPAM-LK (Badan Pelaksana

Pasar Modal-Lembaga Keuangan). Gagasan penggabungan ini

memiliki alasan-alasan logis untuk diterapkan, yaitu :

Manajemen Investasi dan Portofolio

16

a. Pasar modal Indonesia termasuk yang tertinggal

dibandingkan dengan bursa-bursa dari negara lain termasuk

negara tetangga, lebih baik dari nilai kapitalisasinya, jumlah

emitennya, produk investasi serta masih rendahnya

kompetisi yang ikut bermain.

b. Keinginan untuk menciptakan pasar modal yang kuat dan

mampu bertarung dengan bursa lain di kawasan.

c. Fenomena penggabungan berbagai bursa diseluruh dunia

dengan dasar-dasar seperti ingin menciptakan efisiensi dan

menghadapi persaingan global.

d. Harapan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yaitu

menjadikan BEI sebagai wadah yang dapat membangkitkan

semangat, menciptakan, atau menggunakan pasar saham

atau pasar modal sebagai ajang membangun ekonomi

Indonesia yang lebih merata dan lebih baik, pada saat yang

sama juga memberikan manfaat langsung kepada

masyarakat.

Pada saat ingin menggabungkan kedua bursa

tersebut maka pemerintah telah menunjuk Lembaga

Manajemen Universitas Indonesia (LMUI) sebagai

konsultan independen untuk melakukan studi kelayakan,

Manajemen Investasi dan Portofolio

17

terhadap dampak positif dan negatif jika kedua bursa

tersebut digabungkan. Dari hasil kajian Lembaga

Manajemen UI menyimpulkan bahwa ada tiga metode yang

dapat dilakukan yaitu :

a. Merger.

b. Konsolidasi.

c. Akuisisi.

Salah satu dampak negatif yang akan dirasakan adalah :

a. BEJ harus membayar pesangon, tunjangan atas pengabdian

kepada direksi dan komisaris, dan ini semua adalah wajar

jika kita melihat peraturan dari BAPEPAM nomor III.A.3

dan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

b. BEJ harus membayar gaji dan pesangon kepada karyawan

yang telah bekerja, dan juga memungkinkan beberapa

karyawan dalam jumlah yang lumayan harus mencari

kembali pekerjaan ditempat yang lain.

c. Penggabungan kedua bursa akan menimbulkan dampak

monopoli dalam pengambilan keputusan.

Ada beberapa manfaat jika kita lihat pada saat kedua bursa

tersebur digabungkan, yaitu :

Manajemen Investasi dan Portofolio

18

a. Menyederhanakan dalam biaya teknologi

komputerisasi yang dulunya dua buah bursa kini hanya

satu bursa saja sehingga menjadi lebih efisien, serta

kecanggihan komputerisasi akan dapat ditingkatkan.

Sistem perdagangan akan menggunkan single point of

contact dan jenis trading platform untuk semua jenis

produk.

b. Mempermudah dalam usaha-usaha sifatnya

pengembangan produk investasi.

c. Bagi emiten terjadi penghematan biaya pencatatan

tahunan.

d. Bagi para anggota bursa kini cukup pada satu bursa saja,

yaitu BEI (Bursa Efek Indonesia).

e. Menaikkan nilai capital gain karena jumlah yang

terlibat menjadi jauh lebih tinggi, yaitu peningkatan

angka emiten yang diperkirakan dari 334 akan menjadi

500 emiten.

f. Investor akan lebih mudah untuk melakukan pilihan

investasi saham atau fixed income (pendapatan tetap

seperti obligasi) dalam 1 (satu) organisasi saja.

Manajemen Investasi dan Portofolio

19

g. Akan mampu meningkatkan efisiensi kerja, baik

operasional maupun investasi serta menurunkan beban

kerja.

h. Terciptanya suatu efiensi dan efektifitas bursa yang

lebih terintegrasi baik sistem perdagangan dan aturan

main.

Tujuan umum penggabungan kedua bursa tersebut adalah

untuk memperkuat pasar modal Indonesia yang dinilai berbagai

pihak saat ini termasuk lemah dibandingkan beberapa pasar modal

tetangga kita seperti dalam persoalan kapitalisasi. Maka guna untuk

memperkuat struktur pasar modal dan juga lebih jauh untuk

memperkuat kondisi tawar Indonesia dalam kancah bisnis

internasional maka dianggap sebagai langkah yang snagat lengkap.

Dan semua itu dianggap sebagai langkah dalam mengapresiasi setiap

perubahan yang begitu cepat. Bahwa struktur pasar modal berubah

cepat terutama disebabkan oleh adanya 4 (empat) faktor berikut :

a. Penemuan baru,

b. Globalisasi ekonomi,

c. Deregulasi,

d. Bertambah pentingnya peranan investor lembaga

(institusional investor).

Manajemen Investasi dan Portofolio

20

e. Dislosure yang Dibolehkan dan Tidak Dibolehkan di

Pasar Modal

Ada aturan yang berlaku di pasar modal dilarang

adanya tindakan yang bertujuan mengngkapkan nama atau

kegiatan investasi nasabah kepada perusahaan efek lain. Dan

pertanyaan yang timbul adalah dalam bentuk seperti apa

pengungkapan yang dibolehkan atau dianjurkan.

Dalam pasar modal praktik kegiatan yang seperti ini

adalah sangat dilarang. Karena setiap kerahasiaan serta wibawa

perusahaan harus selalu dijaga dan dijamin dengan tujuan

memberi kenyamanan penuh dalam berinvestasi di pasar modal

indonesia. Dan salah satu tujuan pemerintah adalah

mengampanyekan kenyamanan investasi kepada para investor

dengan mempergunakan media BEI sebagai salah satu

alternative investasi yang profitable dan bersifat sustainable

secara legal. Namun yang harus diingat bahwa para emiten

diwajibkan untuk menjunjung konsep disclosure

(mengungkapkan) secara jelas berbagai bentuk aktivitas

perusahaan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya, dan

menghindari pemberian informasi-informasi yang bersifat

kecurangan dan merugikan investor.

Manajemen Investasi dan Portofolio

21

Dan Bapepem-LK memiliki peran kuat dalam

mengawasi berjalannya pasar modal yang sesuai harapan banyak

pihak. Haurs diingat bahwa ada dokumen-dokumen yang tidak

boleh terbuka untuk umum dan ada yang boleh terbuka untuk

umum, dimana ini terjelaskan dalam peraturan Bapepem No.

39/PM/1997 (26 Desember 1997) mengenai Dokumen yang

terbuka untuk umum. Dokumen yang tidak terbuka untuk

umum adalah mengenai pemeriksaan dan penyelidikan

terhadap pelaku pasar modal karena hal ini biasanya terkait

dengan kasus tertentu dan menyangkut nama baik dari

seseorang.

Contoh lain yang bisa kita sebutkan adalah seperti

yang tertuang dalam undang-undang Republik Indonesia

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 79 ayat 1 yang

berbunyi, “setiap pengumuman dalam media massa yang

berhubungan dengan suatu Penawaran Umum dilarang

memuat keterangan yang tidak benar Fakta Material dan atau

tidak memuat pernyataan tentang Fakta Material yang

diperlukan agar keterangan yang dimuat di dalam

pengumuman tersebut tidak memberikan gambaran yang

menyesatkan”.

Manajemen Investasi dan Portofolio

22

f. Hubungan Pasar Modal dan Kebijakan Fiskal

Keberadaan pasar modal di suatu negara dengan segala

dinamikanya akan menggambarkan betapa besarnya perhatian

pemerintahan negara tersebut untuk ikut serta mendongkrak

naiknya tingkat pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya

pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka

pengangguran mengalami penurunan dan lebih jauh

menggenjot pendapatan dari segi fiskal (pajak).

Panambahan dari sudut fiskal akan terlihat pada saat

berbagai perusahaan yang go public tersebut memperoleh

peningkatan pendapatan dan otomatis semakin besar

pendapatan maka pendapatan dari hasil penerimaan pajak juga

akan mengalami kenaikan. Naiknya pendapatan fiskal akan

menyembuhkan APBN negara akan ikut mengalami kenaikan.

Pasar modal berada di bawah wewenang Menteri

Keuangan dengan menunjuk Bapepam-LK sebagai pengawas.

Dalam konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka

keberadaan pasar modal menjadi bagitu penting dalam turut

mempengaruhi naik dan turunnya aktivitas bisnis di negara

Indonesia. Dengan begitu berbagai kebijakan diarahkan guna

menciptakan suatu gaorah bisnis yang tinggi, seperti

Manajemen Investasi dan Portofolio

23

menurunnya tingkat pajak (fiscal policy) dan mempermudah

perolehan dana di perbankan yang go public tersebut dapat

melakukan aktivitasnya dengan maksimal. Lebih jauh ini harus

adanya koordinasi yang baik antara manteri keuangan dan

Gubernur Bank Indonesia.3

2.2 SEJARAH PASAR MODAL DI INDONESIA

Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19.

Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging

voor den Effectenhandel/ pada tahun 1939, jual beli efek telah

berlangsung sejak 1880. Pada tanggal 14 Desember 1912,

Amserdamse Effetenbueurs mendirikan cabang Bursa Efek di

Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang

tertua ke-empat setelah bombay, Hongkong, dan Tokyo.

Kehadiran pasar modal Indonesia dengan sejarah yang

sangat panjang. Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912, lebih dahulu

dari Bursa Singapura yang baru lahir buan Juni 1930, ketika 15

3Irham Fahmi, Dkk, 2013, Rahasia Saham dan Obligasi StrategiMeraih Keuntungan Tak Terbatas dalam bermain Saham dan Obligasi, Bandung:ALFABETA, hlm.1-13, cet.ke-1

Manajemen Investasi dan Portofolio

24

perusahaan efek membentuk the Singapora Stockbrokers Association

untuk mengatur industri perefekan di sana. Perkembangan Buresa

Efek di Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik,

ekonomi dan keuangan negara ini. Bursa Efek Indonesia mengalami

kemunduran aktivitasnya di tahun 1940, waktu negeri Belanda

diserang dan diduduki oleh bangsa Jerman. Setelah itu muncul lagi

tahun 1952 dan seolah-olah menghilang sejak tahun 1958,

kemudian bangkit kembali pada tanggal 10 Agustus 1977.

Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim

Persiapan Pasar Uang dan Modal tahun 1969 yang diketuai

Gubernur Bank Indonesia. Tahun 1972 tim ini ganti dengan Badan

Pembina Pasar Uang dan Modal yang masih diketuai oleh

Gubernur Indonesia. Pada penghujung tahun 1976 badan ini yang

melahirkan BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) dan

PT.Persero Danareksa.

Pada tahun 1992 pengelolaanya diserahkan kepada pihak

swasta, seperti lazimnya hampir diseluruh dunia. Perkembangan

pasar yang begitu cepat menghendaki adanya efesiensi kerja dan

Bursa harus diotomatisasi. Inilah yang melahirkan JATS (Jakarta

Manajemen Investasi dan Portofolio

25

Automated Trading System), yang diperkuat dengan dukungan

undang-undang di tahun 1995.

Zaman Penjajahan

Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai

membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

salah satu sumber dana adalah para penabung yang telah

dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari

orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat

jauh lebih tinggi dari pengasilan penduduk pribumi.

Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu

mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan, maka

akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak

di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama

Vereniging voor de Effectenhandel (Bursa Efek) dan langsung

memulai perdagangan.

Perkembangan pasar modal waktu itu cukup

menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang

mencapai NIF 1,4 milyar (jika indeks dengan harga beras yang di

Manajemen Investasi dan Portofolio

26

subsidikan pada tahun 1982, nilainya adalah ± Rp 7 triliun) yang

berasal dari 250 macam efek.

Perang Dunia II

Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa

menghangat dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler.

Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda mengambil

kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan efeknya di Batavia

serta menutup Bursa Efek di Surabaya dan di Semarang. Namun

pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan

efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa

semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh

Pemerintah Hindia Belanda. Penutupan ketiga Bursa Efek tersebut

sangat mengganggu likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek,

dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor pialang serta

pemutusan hubungan kerja.

Orde Lama

Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui

kedaukatan RI, tepatnya pada tahun 1950, obligasi Republik

Manajemen Investasi dan Portofolio

27

Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai

mulai aktifnya kembali pasar modal Indonesia.

Masa Konfrontasi

Namun keadaan ini hanya berlangsung samapai pada tahun

1958, karena mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran

perdagangan di Bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang

dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu

hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga

negara Belanda meninggalkan Indonesia.

Penurunan ini mengakibatkan nilai nominal saham dan

obligasi menjadi rendah, sehingga tidak menarik lagi bagi investor.

Hal ini merupakan pasang surut pasar modal Indonesia pada zaman

orde lama.

Orde Baru

Langkah demi langkah diambil pemerintah Orde Baru

untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang

rupiah. Disamping pengerahan dana dari masyarakat mulai

tabungan dan deposito, pemerintah harus mengadakan persiapan

khusus untuk membentuk pasar modal.

Manajemen Investasi dan Portofolio

28

Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka

dengan surat keputusan Kep-Menkeu No. Kep-25/MK/IV/1/72

tanggal 13 Januari 1972 tim dibubarkan, dan pada tahun 1976

dibentuk BAPEPAM (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT.

Danareksa.

Tersendatnya pasar modal selama periode itu disebabkan

oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham

dan obligasi yang terlalu ketat, ada batasan fluktuasi harga saham

dan lain sebagainya. Untuk mengatasi masalah itu pemerintah

mengeluarkan berbagai deregulasi yang berkaitan dengan

perkembangan pasar modal, yaitu Paket Kebijakasanan Desember

1987, Paket Kebikaksanaan Oktober 1988, dan Paket

Kebijaksanaan Desember 1988.

Paket Kebijaksanaan Desember 1987 (Pakdes 87)

Pakdes 87 merupakan penyederhanaan persyaratan proses

emisi saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya

dipungut oleh BAPEPAM, seperti biaya pendafataran emisi efek.

Selain itu dibuka pula kesempatan bagi pemodal asing untuk

membeli efek maksimal 49% dari total emisi.

Manajemen Investasi dan Portofolio

29

Paket Oktober 1988 (Pakto 88)

Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankan, namun

mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto

88 berisikan tentang ketentuan 3L (Legal, Lending, Limit), dan

pengenaan pajak atas bunga deposito.

Paket Desember (Pakdes 88)

Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih

jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk

menyelenggarakan Bursa. Kerena ketiga kebijaksanaan inilah pasar

modal menjadi aktif untuk periode 1988 hingga sekarang.

Ringkasan Sejarah Perkembangan Pasar Modal di

Indonesia, sebagai berikut :

a. 1912 Pembentukan Bursa Efek Batavia

b. 1950 Penerbitan Obligasi Pemerintah Indonesia

c. 1976 Pembentukan BAPEPAM

d. 1987-1988 Penerbitan Paket-Paket Deregulasi

e. 1995 Penerbitan UU no. 8 tentang Pasar Modal

Manajemen Investasi dan Portofolio

30

Saat ini undangan-undang yang terkait dengan pasar modal di

Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentanf Pasar Modal

b. Peraturan Pemerintah No. 45 dan 46 tahun 1995 tentang

Pelaksanaan Kegiatan di Pasar Modal dan Tata Cara

Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal

c. Keputusan Menteri Keuangan

d. Keputusan Ketua BAPEPAM

e. Peraturan Bursa Efek

Gambar : Gedung Bursa Efek Indonesia

Manajemen Investasi dan Portofolio

31

2.3 PRODUK YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR

MODAL

Saham menjadi produk utama diperdagangkan di pasar

modal, dan memang tujuan utama keberadaan pasar modal suatu

negara memperdagangkan saham. Disamping itu, selain dari saham,

juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat

berharga lainnya (efek lainnya), yaitu :

a. Surat Pengakuan Utang,

b. Surat Berharga Komersial (Commercial Paper),

c. Obligasi,

d. Tanda Bukti Utang,

e. Unit Penyertaan Kontak Investasi Kolektif,

f. Kontrak Berjangka Atas Efek,

g. Setiap Derivatif dari Efek, seperti Bukti Right, Warrant,

dan Opsi,

h. Efek Beragun Aset,

i. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia.

Hubungan pasar modal dan kebijakan fiskal, Keberadaan

pasar modal di suatu negara dengan segala dinamikanya akan

menggambarkan betapa besarnya perhatian pemerintah negara

Manajemen Investasi dan Portofolio

32

tersebut untuk ikut serta mendongkrak naiknya tingkat

pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya pertumbuhan

ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka pengangguran

akan mengalami penurunan dan lebih jauh mampu mengenjot

pendapatan dari segi fiskal (pajak).

Penambahan dari sudut fiskal akan terlihat pada saat

berbagai perusahaan yang go public tersebut memperoleh

peningkatan pendapatan dan otomatis semakin besar pendapatan

maka pendapatan dari hasil penerimaan pajak juga akan mengalami

kenaikan. Naiknya pendapatan fiskal akan menyebutkan APBN

negara akan ikut mengalami kenaikan.

Pasar modal berada dibawah wewenang Menteri Keuangan

dengan menunjuk BAPEPAM-LK sebagai pengawas. Dalam

konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka keberadaan pasar

modal menjadi begitu penting dalam turut mempengaruhi naik dan

turunnya aktivitas bisnis di negara Indonesia. Dengan begitu

berbagai kebijakan diarahkan guna menciptakan suatu gairah bisnis

yang tinggi, seperti menurunnya tingkat pajak (fiscal policy) dan

mempermudah perolehan dana di perbankan (monetary policy) agar

Manajemen Investasi dan Portofolio

33

perusahaan yang go public tersebut dapat melakukan aktivitasnya

denga maksimal.

2.4 STRUKTUR PASAR MODAL

Struktur pasar modal di Indonsia tertinggi berada pada

Menteri Keuangan menunjuk BAPEPAM merupakan lembaga

pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan,

pengaturan, dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan

memwujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur,

wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.

Bursa efek berdampingan dengan (1) lembaga keliring dan

penjamin, merupakan pihak yang meneyelenggarakan jasa kliring

dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, (2) lembaga

penyimpanan dan penyelesaian, merupakan pihak yang

menyelenggarakan kegiatan custodian sentral bagi bank kustodi,

perusahaan efek dan pihak lainnya.

Perusahaan Efek, meliputi :

a. Perantara Pedagang Efek, merupakn pihak yang

melkukan usaha jual beli efek untuk kepentingan

sendiri atau pihak lain.

Manajemen Investasi dan Portofolio

34

b. Penjamin Emisi Efek, merupakan pihak yang membuat

kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran

umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa

kewajiban untuk membeli sisa saham yang tidak terjual.

c. Manajer Investasi, merupakan pihak yang kegiatan

usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah

atau mengelola portofolioinvestasi kolektif untuk

sekelompok nasabah kecuali dana pensiun, asuaransi

dan bank.

Lembaga Penunjang Pasar Modal, meliputi :

a. Kustodian, meruapakan pihak yang memberikan jasa

penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan

efek serta jasa lain, termasuk menrima deviden, bungan

dan mewakili pemegang rekening yang menjadi

nasabahnya.

b. Biro Administrasi Efek, merupakan pihak berdasarkan

kontrak denga emiten melaksanakan pencatatan

pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan

dengan efek.

Manajemen Investasi dan Portofolio

35

c. Wali Amanat, merupakan pihak yang mewakili

kepentingan pemegang efek yang bersifat hutang.

d. Pemeringkat Efek, merupakan pihak yang bertugas

memberian peringkat terhadap efek hutang baik jangka

panjang maupun jangka pendek yang kan diterbitkan.

Profesi Penunjang Pasar Modal, meliputi :

a. Akuntansi, pihak yang menjamin bahwa laporan

keunagan emiten sesuai dengan norma dan prinsip

akuntansi yang berlaku (Standar Akuntansi Keuangan).

b. Notaris, Pejabat umum yang berwenang membuat akte

anggaran dasar atau akte perubahan anggaran dasar

termasuk pembuatan perjanjian emisi efek, perjanjian

antara penjamin emisi efek dan perjanjian agent

penjual.

c. Penilai, pihak yang melakukan penilaian terhadap

aktiva tetap perusahaan.

d. Konsultan Hukum, pihak yang memberikan pendapat

dari segi hukum (legal opinion) mengenai keadaan

emiten.

Manajemen Investasi dan Portofolio

36

Emiten, perusahaan publik yang sebagian kepemilikan

sahamnya dimiliki oleh masyarakat umum.

Reksadana, menrupakan wadah pengelolaan dana

masyarakat.

Investor, meliputi Lokal (Domestic), investor dari dalam

negeri, dan Asing (Foreign), investor yang berasal dari luar negeri.

BAPEPAM

BURSA EFEK Lembaga Keliring dan

Penjamin

Lembaga

Penyimpanan

dan

Penyelesaian

Menteri

Keuangan

Manajemen Investasi dan Portofolio

37

Gambar : Struktur Organisasi Pasar Modal

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang

Pasar Modal, pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari

Pasar Modal dilakukan oleh BAPEPAM yang bertujuan untuk

mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien

serta melindungi kepentigan pemodal dan masyarakat.

Dalam melaksanakan fungsi tersebut, BAPEPAM

mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, petsetujuan, dan

pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses

pendaftaran dalam rangka penawaran umum , menerbitkan

peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar

modal, dan malakukan penegakkan hukum atas setiap pelanggaran

terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Struktur organisasi BAPEPAM telah mengalami beberapa

perubahan struktur, menyesuaikan kebutuhan perkembangan dan

dinamika yang terjadi selama ini. Struktur organisasi BAPEPAM

yang terakhir saat ini berdasarkan Keputusan Menteri Keaungan RI

Nomor : 302/KMK.01/2004 Tanggal 23 Juni 2004 tentang

Manajemen Investasi dan Portofolio

38

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan. Struktur

Organisasi BAPEPAM terdiri dari 1 buah jabatan eselon I, 8 buah

jabatan eselon II, 35 buah jabatan eselon III dan 110 jabatan eselon

IV.

(1) Ketua BAPEPAM

(2) Sekretaris BAPEPAM membawahi 5 Bagian

1. Bagian Perencanaan dan Tekonologi Informasi

2. Bagian Organisasi dan Sumber Daya Manusia

3. Bagian Keuangan

4. Bagian Informasi Pasar Modal

5. Bagian Umum

(3) Kepala Biro Perundang-Undangan dan Bantuan

Hukum membawahi 4 Bagian

1. Bagian Perundang-Undangan

2. Bagian Penetapan Sanksi

3. Bagian Bantuan Hukum

4. Bagian Bina Profesi Hukum

(4) Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan membawahi

4 Bagian

1. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Pengelolaan

Investasi

Manajemen Investasi dan Portofolio

39

2. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Transaksi dan

Lembaga Efek

3. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan

Perusahaan Publik Sektor Jasa

4. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan

Perusahaan Publik Sektor Riil.

(5) Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset

membawahi 5 Bagian

1. Bagian Pengembangan Kebijakan Investasi

2. Bagian Bina Manajer Investasi dan Penasihat

Investasi

3. Bagian Pengawasan Pengelolaan Investasi

4. Bagian Kepatuhan Pengelolaan Investasi

5. Bagian Riset

(6) Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek membawahi 5

Bagian

1. Bagian Pengembangan Kebijakkan Transaksi dan

Lembaga Efek

2. Bagian Pengawasan Lembaga Efek

3. Bagian Kepatuhan Lembaga Efek

4. Bagian Pengawasan Perdagangan

Manajemen Investasi dan Portofolio

40

5. Bagian Wakil Perusahaan Efek

(7) Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor

Jasa membawahi 4 Bagian

1. Bagian Usaha Jasa Keuangan

2. Bagian Usaha Jasa Properti

3. Bagian Usaha Jasa Perdagangan dan Perhubungan

4. Bagian Usaha Aneka Jasa

(8) Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil

membawahi 4 Bagian

1. Bagian Usaha Industri Barang Konsumsi

2. Bagian Usaha Aneka Industri

3. Bagian Usaha Industri Dasar dan Kimia

4. Bagian Usaha Pertambangan dan Agribisnis

(9) Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan

membawahi 4 Bagian

1. Bagian Standar Akuntansi dan Pemeriksaan

2. Bagian Akuntan dan Penilai

3. Bagian Kepatuhan Akuntansi

4. Bagian Pengembangan Keterbukaan dan Tata

Kelola

Manajemen Investasi dan Portofolio

41

Pada pasal 5 UU Pasar Modal tahun 1995 menyebutkan

bahwa BAPEPAM berwenang untuk :

a. Memberi :

1. Izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan

Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian, Reksadana, Perusahaan Efek,

Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek.

2. Izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin

Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil

Manajer Investasi.

3. Persetujuan bagi Bank Kostodian.

b. Mewajibkan pendaftaran profesi Penunjang Pasar

Modal dan Wali Amanat.

c. Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan

memberhentikan untuk esmntara waktu komisaris dan

atau direktur serta menunjuk manajemen sementara

Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta

Lembaga Penyimpanan dan Penyesuaian sampai

dnegan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang

baru.

Manajemen Investasi dan Portofolio

42

d. Menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan

Pendaftaran serta menyatakan, menunda atau

membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

e. Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap

setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga

merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang dan

atau peraturan pelaksanaannya.

f. Mewajibkan setiap Pihak untuk :

1. Menghentikan atau memperbaiki iklan atau

promisi yang berhubungan dengan kegiatan di

Pasar Modal,

2. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan

untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau

promosi dimaksud,

g. Melakukan pemeriksaan terhadap :

1. Setiap Emiten atau perusahaan Publik yang telah

atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan

Pendaftaran kepada BAPEPAM,

2. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin

orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran

profesi berdasarkan Undang-Uandang.

Manajemen Investasi dan Portofolio

43

h. Menunjuk pihak lain untuk melkaukan pemeriksaan

tertentu dalam rangka pelaksaaan wewenang

BAPEPAM sebagaimana dimaksud dalam huruf g.

i. Mengumumkan hasil pemeriksaan.

j. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek

pada Bursa Efek atau menghentikan transaksi Bursa

Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna

malindungi kepentingan pemodal.

k. Menghentikan kegiatanperdagangan Bursa Efek untuk

jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat.

l. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang

dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan

Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian serta memerikan keputusan membatalkan

atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud.

m. Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran,

pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam

rangka kegiatan pasar modal.

n. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah

kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas

ketentuan di bidang pasar modal.

Manajemen Investasi dan Portofolio

44

o. Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknisatas UU PM atau peraturan pelaksanaannya.

p. Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yangtelah ditentukan dalam Pasal 1 angka 5 UU PasarModal.

q. Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkanUndang-Undang Pasar Modal.

r. Peranan BAPEPAM-LK dan Departemen

Keuangan

BAPEPAM-LK sebagai pihak yang ditunjuk atau

diberi wewenang untuk memutuskan perusahaan mana yang

berhak untuk go publik dan perusahaan mana yang harus

dikeluarkan dari “the listing” pasar modal. Dalam hal ini

BAPEPAM-LK dalam memutuskan suatu perusahaan akan

dikeluarkan dari pasar modal harus melakukan koordinasi

dengan pihak menteri keuangan. Karena menteri keuangan

membawahi BAPEPAM-LK yang otomatis setiap kondisi yang

bersifat tidak sehat yang disebabkan oleh beberapa perusahaan

yang go publik tersebut tetap harus mendapat persetujuan dari

menteri keuangan pada keputusanyang penting tersebut.

Menteri

Keuangan

BAPEPAM-LK

Manajemen Investasi dan Portofolio

45

Gambar 2.1: hubungan menteri koordinasi dan BAPEPAM-LK

Bapepam dalam hubungannya dengan perusahaan dan

go publik ini memiliki fungsi dan peran yang sangat penting.

Fungsi bapepam adalah sebagai lembagga pembina, lembaga

pengatur, dan lembaga pengawas. Ketiga fugsi ini menjadi

tanggungjawab bapepam untuk melaksanakan secara baik dan

maksimal demi mewujudkan Bursa Efek Indonesia yang

memilki reputasi bagus dimata Internasional.

2.5 LEMBAGA TERKAIT DENGAN PASAR MODAL

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu lembaga pasti ada

kaitannya dengan kegiatan lembagan lain. Keterkaitan iru dapat

dengan lembaga swasta maupun instansi pemerintah. Sifat

keterkaitan itu juga dapat berbeda, ada yang bersifat komplementer

semata tanpa ada balas jasa. Keterkaiatan seperti ini

umumnyabterjadi pada antar Departemen, atau dalam suatu

Departemen dengan unit-unit organisasi dibawahnya. Dismaping

itu ada keterkaitan yang berkaitan ini terjadi antara lembaga swasta

dengan lembaga pemerintah atau antara sesama instansi swasta.

Manajemen Investasi dan Portofolio

46

Dalam mewujudkan pasar modal yang bermanfaat dan

dipercaya lebih banyak lagi lembaga terkait yang ikut secara aktif.

Bila dikelompokkan, lembaga terkait itu sendiri dari : Peraturan,

instansi pemerintah, terkait, lembaga swasta terkait dan pelaku

pasar modal.

1. Instansi Pemerintah Terkait

a. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Instansi ini sudah lama dikenal masyrakarat pengeusaha

khusus bagi pengusaha dalam kelompok perusahaan Penanam

Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDM). Izin penanaman modal mereka diperoleh dari

BKPM. Komposisi dan jumlah dana Investasinya, besarnya modal

saham, terlebih waktu penyetoran modal dan komposisi pemegang

saham, terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan BKPM.

Perusahaan-perusahaan yang menarik dana dari masyarakat (go

public) tujuannnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

(i) Memperoleh tambahan dana untuk perluasan usaha,

(ii) Merubah atau pemberbaiki komposisi modal,

(iii)Melakukan pengelihan pemegang saham.

Manajemen Investasi dan Portofolio

47

b. Departemen Teknis

Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dapat

dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

(i) Kelompok PMA,

(ii) Kelompok PMDN,

(iii)Kelompok Bedrifs Reglementering Ordonantie (BRO).

Kelompok PMA dan PMDN adalah perusahan-perusahaan

yang mendapat fasilitas, dan izin pendiriannya diberikan oleh

BPKM. Pada mulanya BRO ini merupakan undang-undang

peraturan perusahaan secara umum. Setelah adanya undang-

undang PMA dan PMDN, maka perusahaan diluar PMA dan

PMDN, dengan sendirinya menjadi kelompok BRO. Perusahaan-

perusahaan yang masuk kelompok BRO, adalah perusahan-

perusahaan yang dalam rangka pendiriannya tidak mendapat

fasilitas dari pemerintah.

Departemen teknis menjadi salah satu instansi terkait

dalam proses go public apabila perusahaan-perusahaan dalam

kelompok BRO itu go public. Dalam masalah-masalah teknis,

Manajemen Investasi dan Portofolio

48

perusahaan-perusahaan PMA dan PMDN dapat juga berkaitan

dengan Departemen Teknis.

c. Departemen Kehakiman

Semua orang mengetahui bahwa setiap perusahaan, besar

kecil apalagi ukuran raksasa pasti mempunyai modal. Tetapi, tidak

semua orang mengetahui bahwa modal itu ada modal pinjaman dan

modal saham. Apalagi berapa besarnya modal saham suatu

perusahaan, tidak banyak orang mengetahuinya. Pemilik dan

pengelola perusahaan pasti mengetahui hal itu. Pihak luar yang

turut mengetahui secara sah adalah BKPM dan Departemen

Kehakiman. Departemen Kehakiman turut mengetahui, karena

ketentuan mengharuskan bahwa setiap pendiri perusahaan,

Anggaran Dasarnya perusahaan harus mendapat pengesahan dari

Departemen Kehakiman.

Dalam kaitan perusahaan go public perusahaan harus

tunduk pula peraturan-peraturan Pasar Modal. Oleh karena itu

anggaran dasar perusahaan harus pula menampung isi ketentuan-

ketentuan pasar modal. Jadi bila hendak go public, perusahaan harus

mengadakan perunbahan anggaran dasar, baik karena perubahan

modal, kewenangan direksi, kewenangan komisaris, maupun hak-

Manajemen Investasi dan Portofolio

49

hak yang melekat pada saham, yang berkaitan dengan kepentingan

investor public. Perubahan-perubahan itu harus disetujui oleh

Departemen Kehakiman.

2. Lembaga Swasta Terkait

Melalui kegiatan-kegiatan pemerintah, merupakan hal yang

wajar apabila kegiatan-kegiatan itu melibatkan berbagai kegiatan-

kegiatan dari instansi swasta.

Didalam kegiatan Pasar Modal juga partisipasi lembaga

swasta sangat menentukan untuk membuat kualitas pasar modal

lebih baik. Adalah sesutu yang sukar dan tidak umum bila Bapepam

sendiri secara tunggal melakukan segala kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan kegiatan Pasar Modal. Ada kegiatan-kegiatan

yang harus dilaksanakan sendiri oleh Bapepam. Lembaga swasta

turut aktif dalam pasar modal dapat dikelompokkan menjadi

kelompok Profesi Penunjang dan kelompok lembaga penunjang.

Pengertian profesi penunjang disini adalah pihak yang menyandang

predikat profesional adalah pihak yang ahli dalam bidangnya,

independen dalam memberikan pendapat, dan memupunyai

Manajemen Investasi dan Portofolio

50

integritas tinggi. Profesi penunjang yang diperlukan jasanya dalam

pasar modal, khususnya dalam proses go public, adalah :

a. Akuntan Publik

Dalam pembahasan peranan akuntan publik ini, termasuk

pula akuntan negara, yang berada dibawah badan Pemeriksaan

Keuangan dan Pengawasan Pembangunan (BPKP). Peran akuntan

publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan

perusahaan. harus dipahami benar yang dilakukannya adalah

memeriksa, bukan menyusun. Penyusun/pembuat laporan

keuangan dilakukan oleh perusahaan. laporan keuangan yang telah

dibuat dan disusun oleh perusahaan itulah yang akan diperiksa oleh

akuntan publik. Atas hasil pemeriksaan ini, akuntan publik akan

memberi pendapatnya. Pendapat akuntan publik itu ada 4 macam :

(i) Unqualified Opinion (Wajar tanpa Syarat), biasanya

disingkat menjadi WTS. Pendapat ini akan diberikan

apabila laporan keunagan telah disusun sesuai dengan

Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia (PIA) tanpa suatu

catatan atau kekuarangan.

Manajemen Investasi dan Portofolio

51

(ii) Qualified Opinion (Pendapat Kualifikasi), atas laporan

keuangan yang diperiksanya, akuntan publik memberikan

pendapat wajar, dengan kualifikasi atas penyajian laporan

keuangan tersebut karena tidak sesuai dengan Prinsip-

Prinsip Akuntansi Indonesia.

(iii)Adverse (Pendapat Tidak setuju), dalam hal ini akuntan

publik tidak setuju atas penyusunan laporan keuangan

tersebut.

(iv)Diclimer of Opinion, Dalam ini kauntan publik yang

bersangkutan menolak memberikan pendapat atas laporan

keuangan perusahaan yang diperiksanya. Hal ini dapat

terjadi karena akuntan yang bersangkutan tidak

mempunyai cukup bukti yang dapat dipergunakan untuk

memberikan pendapatnya secara profesional seperti yang

disyaratkan oleh Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA).

b. Notaris

Memutuskan untuk go public adalah peristiwa langka dan

besar bagi perusahaan. keputusan go public berarti mengundang

pihak lain untuk ikut sebagai pemegang saham perusahaan. Sekali

saham perusahaan dilepas kepada publik, kejadian itu akan

Manajemen Investasi dan Portofolio

52

berlangsung terus, berpredikat sebagai saham publik, karena itu

keputusan untuk menentukan perusahaan go public harus diambil

dalam forum yang paling tinggi. Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) adalah forum paling tinggi bagi perusahaan Perseroan

Terbatas (PT). Dalam forum itulah keputusan untuk go public

ditentukan.

Sesuai dengan sifat RUPS yang resmi dan penting, maka

acara rapat, formalitas/ketentuan rapat, dan keputusan-keputusan

rapat merupakan hal-hal penting yang dihormati dan diindahkan.

Bertolak dari kepentingan itu, dan sesuai dengan kebiasaan hukum

di acara rapat dan keputusan-keputusan rapat harus dibuat secara

notaril. Untuk itu maka dalam kegiatan Pasar Modal diperlukan

jasa notaris untuk melakukan hal-hal :

(i) Membuat berita Acara RUPS dan menyusun pernyataan

keputusan-keputusan RUPS. Peranan itu dilakukan oleh

notaris, bagi RUPS untuk go public maupun RUPS setelah

go public.

(ii) Meneliti itu dilakukan oleh notaris, bagi RUPS untuk go

public penyelenggaraan RUPS, antara lain :

Manajemen Investasi dan Portofolio

53

- Keabsahan persiapan RUPS. Penyelenggaraan RUPS

harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam

Anggaran Dasar Perusahaan.

- Keabsahan dari para pemegang saham atau kuasanya

yang menghadiri RUPS.

- Menjaga dipenuhinya ketentuan quorum yang

dipersyaratkan dalam anggaran dasar.

(iii)Meneliti perubahan anggaran dasar.

Penelitian atas perubahan itu diperlukan untuk menjamin :

- Tidak ada materi pasal-pasal dalam anggaran dasar yang

bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang

berlaku;

- Menyesuaikan pasal-pasal dalam anggaran dasar untuk

memenuhi ketentuan Pasar Modal dalam rangka

melindungi kepentingan pemodal khususnya pemegang

saham publik.

c. Konsultan Hukum

Jasa konsultan hukum sudah akrab dengan masyarakat.

Untuk siapapun ia bekerja, jasanya yang pasti adalah memberikan

pendapat dari segi hukum atas suatu masalah atau objek. Konsultan

Manajemen Investasi dan Portofolio

54

hukum adalah pihak independen yang dipercayai karena keahlian

dan integrasinya. Hal-hal yang perlu mendapat penelitian dan

pernyataan konsultan hukum itu sekurang-kurangnya meliputi :

(i) Akta pendirian/Anggaran dasar perusahaan beserta

perubahan-perubahannya.

(ii) Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public.

(iii)Pemilikan izin usaha.

(iv)Status pemilikan atas aktiva perusahaan teruutama bagi

aktiva (harta) tetap perlu diketahui status pemilikannya.

(v) Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan

pihak ketiga.

(vi)Gugatan atau tuntutan. Perusahaan atau direksi perusahaan

dapat terjadi berhadapan dengan suatu perkara perdata atau

pidana.

d. Penilai (Appraiser)

Penilaian memberikan jasa profesional dalam menentukan

nilai wajar suatu aktiva. Suatu contoh yang sering dihadapi dapat

dikemukakan nilai kekayaan tetap (Fixed assets) perusahaan seperti

tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan lain-lain.

Manajemen Investasi dan Portofolio

55

Suatu perusahaan yang melakukan penilaian kembali atas

kekayaannya akan mendapat kenaikan nilai kekayaan itu. Kenaikan

nilai kekayaan atau surplus revaluasi itu adalah juga modal

perusahaaan. Tambahan modal yang berasal dari surplus revaluasi

tadi tidak otomatis dapat dikapitalisasikan (dijadikan sebagai modal

disetor, atau dipakai untuk meningkatkan modal disetor). Dapat

menjadi dmeikian apabila ada keingainan dari perusahaan dan

ketentuan-ketentuan perpajakan dipenuhi. Peraturan perpajakan

menentukan bahwa atas surplus revaluasi dikenakan pajak

penghasilan, karena surplus dianggap dapat meningkatkan

kemampuan ekonomis.

Di Indonesia, jasa penilai diberikan oleh perusahaan-

perusahaan penilai yang memiliki tenaga profrsi penilai. Lain

halnya dengan luar negeri , jasa penilai langsung diberikan oleh

perseorangan yang mempunyai profesi penilai bersama asosiasi.

e. Konsultan Efek (Invesment Advisor)

Dalam rangka go public, calon emiten kadang-kadang

memerlukan jasa konsultan keuangan. Konsultan keuangan

Manajemen Investasi dan Portofolio

56

memberikan pendapat jasa menyangkut financial management,

meliputi antara lain :

(i) Pemilikan sumber dana, apakah melalui pasar modal, bank,

lembaga keuangan bukan bank, dan lain-lain;

(ii) Jenis dana yang diperlukan, apakah kebutuhan dana akan

dipenuhi dengan pinjaman atau equity (menerbitkan

saham);

(iii)Struktur Modal, bagaimana posisi pinjaman equity dan

bagaimana pula jalan yang diambil untuk memenuhinya;

(iv)Mengantisipasi harga penjualan perdana saham. Untuk

mengantisipasi harga perdana saham calon emiten dapat

meminta pendapat konsultan keuangan;

(v) Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan

pada umumnya.

Di negara-negara yang sudah maju pasar modal dikenal ada

pihak yang menyediakan diri sebagai konsultan efek (investment

advisor). Jasa konsultan seperti ini dapat dimintakan pada

perorangan, tentunya yang profesional atau pada perusahaan yang

didukung oleh tenaga-tenaga profesional dibidang efek. Dalam hal

ini jasa konsultan efek dapat dimanfaatkan setiap investor bila ia

Manajemen Investasi dan Portofolio

57

mau, baik investor perorangan maupun lembaga, terutama bagi

investor yang bidang usahanya khusus jual beli atau pengelolaan

efek.

2.6 PARA PELAKU DALAM PASAR MODAL

Lembaga yang dikelompokkan sebagai pelaku pasar modal,

sebenarnya adalah juga lembaga terkait dalam pasar modal.

Keterlibatan para pelaku pasar modal bersifat terus menerus, dan

merupakan yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidup-

matiannya lembaga itu sendiri. Kegiatan lembaga terkait di pasar

modal bersifat formal dan hanya merupakan sebagaian kecil dari

kegiatan mereka secara keseluruhan, kecuali Bapepam yang

memang terlibat total seabagai pengatur. Lembaga-lembaga yang

menjadi pelaku pasar modal, adalah :

1. Emiten

Dilihat dari pihak yang memerlukan dana (modal), Pasal

Modal adalah wadah bagi perusahaan untuk memperoleh modal.

Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana jangka

panjang baik berupa modal sendiri (equity) maupun modal

pinjaman.

Manajemen Investasi dan Portofolio

58

Perusahaan-perusahaan yang memperoleh dana melalui

pasar modal dengan menerbitkan saam atau obligasi dan

menjualnya secara umum kepada masyarakat dinamakan emiten.

Masyarakat (persorangan atau lembaga) yang memberikan dana

kepada perusahaan dnegan membeli saham atau obligasi yang

diterbitkan dan dijual oleh perusahaan dinamakan pemodal

(investor). Perusahaan memanfaatkan pasar modal untuk menarik

dana umumnya di dorong oleh beberapa tujuan untuk :

(i) Perluasan Usaha;

(ii) Memperbaiki Struktur Modal;

(iii)Untuk Melaksanakan Devestment atau Pengalihan

Pemegang Saham.

2. Pemodal (Investor)

Orang atau badan yang melakukan penanaman modal

disebut investor atau pemodal. Dalam perusahaan yang telah

berdiri pemodal pertama adalah pemegang saham sendiri. Dialah

pionir pemodal dalam perusahaan itu. Apabila mereka memerlukan

modal untuk perluasan perusahaan yang mereka sendiri tidak dapat

memenuhinya, maka datanglah kesempatan untuk menawarkan

kepada pihak lain untuk ikut menanamkan modalnya pada

Manajemen Investasi dan Portofolio

59

perusahaan mereka. Mereka (pihak lain) yang baru datang

meneyerahkan modalnya untuk perluasan perusahaan itu juga

dinamakan pemodal, seperti halnya pemodal sendiri. Penawaran

kepada pihak lain untuk ikut serta sebagai pemodal dapat dilakukan

oleh perusahaan dengan dua cara, yaitu :

Pertama, dengan menawarkannya terbatas kepada pihak

tertentu, yang menurut peraturan di Indonesia tidak melebihi

kepada 20 orang atau badan, dan penawarannya tidak dilakukan

melalui media masaa,

Kedua, dilakkan secara penawaran umum melalui pasar

modal dengan go public. Orang-orang atau badan yang tertarik

berpatungan modal sesuai dengan kemampuan masing-masing

kepada perusahaan, dengan membeli saham perusahaan itu juga

adalah pemodal (investor). Melalui pasar modal ada dua

kesempatan untuk menjadi pemodal :

(i) Kesempatan pada dasar perdana (primary market), yakni

kesempatan antara saat izin dengan perjanjian emiten

dengan penjamin emisinya.

Manajemen Investasi dan Portofolio

60

(ii) Kesempatan pada pasar sekunder (Secondary market),

yakni kesempatan setelah saham perusahaan di daftarkan di

Bursa.

Berdasarkan tujuannya, pemodal dapat dikelompokkan

menjadi empat kelompok, yaitu :

(i) Pemodal yang Bertujuan Memmperoleh Deviden

Kelompok ini mengincar perusahaan-perusahaan yang

sudah sangat stabil. Keadaan perusahaan yang dimikian menjamin

kepastian adanya keuntungan yang relatif stabil.

(ii) Pemodal yang Bertujuan Berdagang

Harga saham-saham di Bursa Efek tidak tetap, dapat

bergerak n aik atau turun, terganrung pada kekuatan permintaan

dan penawaran. Perubahan harga itu menarik bagi beberpa

kalangan pemodal untuk mengambil posisi sebagai pedagang,

dengan memperjualbelikan saham-sahamdi Bursa. Kelompok ini

membeli saham tujuan utamnya untuk memperoleh keuntungan

dari seluruh positif harga beli dengan harga jual. Pendapatan

mereka bersumber dari keuntungan jual beli saham itu.

Manajemen Investasi dan Portofolio

61

(iii)Kelompok yang Berkepentingan dalam Pemilikan

Perusahaan

Bagi kelompok ini yabg penting adalah ikut sertanya

mereka sebagai pemilik perusahaann. Pemodal ini cenderung

melikih saham perusahaan-perusahaan yang sudah punya nama

baik. Perubahan-perubahan harga saham yang kurang berarti, tidak

membuat mereka gelisah untuk menjualnya.

(iv) Kelompok Spekulator

Kelompok ini lebih menyukai saham-saham perusahaan

yang belum berkembang, tetapi diyakini akan berkembang dengan

baik. Pada umunya pada setiap kegiatan pasar modal spekulator

mempunyai peranan untuk meningkatkan aktivitas pasar, dan

meningkatkan likuiditas saham.

3. Lembaga Penunjang

Lembaga penunjang berfungsi sebgai penunjang atau

pendukung beroperasinya pasar modal. Keberadaan lembaga

penunjang merupakan salah satu faktor penting. Beberapa sifat

yanng berlaku khusus di pasar modal antara lain :

Manajemen Investasi dan Portofolio

62

(i) Perusahaan yang menawarkan efek, membatasi waktu

penjualan efeknya, tetapi mengharapkan dana yanng

diinginnkannya dapat diperoleh dalam waktu yang

ditentukan;

(ii) Perdagangan efek mengambil tempat yang telah

ditentukan, pada harti-hari tertentu dan jam-jam tertentu;

(iii)Barang yang diperdagangkan hanya surat-surat, kerena itu

namakan surat-surat berharga.

(iv)Perdagangan surat-surat berharga itu dapat dilaksanakan

apabila ada calon pemodal yang percaya pada emiten yang

mengeluarkan surat-surat berharga itu;

(v) Kepercayaan kepada emiten bisa timbul karena: 1. Faktor

inernal perusahaan sendiri misalnya : reputasi komisaris,

reputasi direksi, kemampuan bekerja efisiensi, kemampuan

memperoleh laba dan sebagainya, 2. Faktor eksternal

perusahaan seperti : pesaing, keadaan ekonomi moneter,

keadaan perpajakan, keadaan politik, dan lain-lain.

4. Lembaga penunjang

Lembaga penunjang yang akan dibahas perannya dalam

tulisan ini, antara lain :

Manajemen Investasi dan Portofolio

63

a. Penjamin Emisi (Underwriter)

Penjamin emisi yang juga dikenal dengan nama underwriter

akan mengambil resiko untuk menjualkan saham. Kesanggupan

penjamin emisiitu mengandung resiko, maka sebelum meyatakan

kesanggupannya, penjamin emisi harus mempelajari dulu

kemampuan emiten, dan juga memperkirakann kemampuan

pemodal yang bakal tertarik pada saham/obligasi perusahaan yang

dijaminnya. Atas dasar kemampuan dua pihak itu, maka laku

tidaknya penjualan saham/obligasi itu akan sangat tergantung

dengan harga berapa saham/obligasi perusahaan dijual.

Dalam praktek penjamin emisi, pada umumnya dikenal

empat macam tipe penjamin emisi yaitu, Kesanggupan Penuh

(Full/Firm Commitment), Kesanggupan Terbaik (Best Efforts

Commitment), Kesanggupan Siaga (Standby Commitment), dan

Kesanggupan Semua atau Tidak Sama Sekali (All of None

Commitment).

b. Penanggung (Guarantor)

Dalam kehidupan sehari-hari posisi penanggung adalah

sebagai penengah antara yang memberikan kepercayaan dan yang

Manajemen Investasi dan Portofolio

64

membutuhkan kepercayaan. Sebagai penengah yan meningkatkan

kepercayaan antara yang memberikan kepercayaan dan yang

membutuhkan kepercayaan juga berlaku di Pasar Modal.

Peranan penaggung itu semakin diperlukan jika

perbandingan utang dengan jumlah seluruh kekayaan perusahaan

melampaui tingkat perbandingan (ratio) yang ditentukan oleh

Menteri Keuangan.

c. Wali Amanat (Trustee)

Jasa wali anamat hanya diperlukan pada emisi obligasi.

Dalam hubungan penerbitan obligasi, pemberiamanat adalah

pemodal. Jadi wali amanat mewakili kepentingan pemodal.

Berkaitan denngan tugasnya itu maka wali amanat melaukan

beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut :

(i) Menganalisa kemampuan dan kredibilitas emiten.

(ii) Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan

jaminan.

(iii) Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten.

Manajemen Investasi dan Portofolio

65

(iv) Mengkuti terus menerus perkembangan

perusahaan emiten dan memberikan nasihat

kepada emiten.

(v) Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap

pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi.

(vi) Sebagai Agen Utama Pembayaran.

d. Perantara Perdagangan Efek (Pialang, Broker)

Pada hakikatnya jual beli saham adalah jual beli hak atas

perusahaan yang mengeluarkan saham yang bersangkutan.

Pemegang saham mempunyai hak sebagai pemilik perusahaan.

apabila diidentikan jual beli suatu barang di pasar, maka calon

pembeli saham harus datang sendiri keperusahaan,

mengamatisendiri perusahaan yang bersangkutan sebelum

diputuskan untuk dibeli atau tidak saham tersebut.

Menjadi pialang akan mnejadi perantara jual atau beli dari

pemodal. Pesan jual atau beli dapat disampaikan kepda setiap

pialang. Atas jasanya menjual maupun membelikan saham/obligasi

bagi pemodal, pialang mendapat balas jasa (fee), yang besarnya

ditentukan antara pemodal dan pialang.

f. Pedagang Efek (Dealer)

Manajemen Investasi dan Portofolio

66

Adanya harga yang berubah-ubah menjadikan Bursa Efek

menarik bagi beberapa kelangan pemodal. Bagi pemodal yang

optimis terhadap perkembangan suatu perusahaan emiten, justru

pada saat harga saham menurun, dia akan membeli saham

perusahaan tersebut. Dilatarbelakangi oleh pertimbangan optimis

itu saat dimasa depan saham-saham yang bersangkutan duyakini

akan meningkat harganya. Bila hal itu benar datang, berarti

pemodal akan memperoleh keuntungan dari kennaikan harga itu.

Keuntungan yang seperti itu yang dinamakan capital gain. Bagi

pemodal yang pesimis bila gerak harga saham mulai menurun maka

ia mulai mempertimbangkan untuk menjual sahamnya. Jadi apa

yang dilepas oleh pemodal yang pesimis akan ditangkap oleh

pemodal yang optimis. Hal itu merupakan salah satu faktor yang

menunjukkan bahwa naik turunnya harga saham di Bursa adalah

suatu hal yang wajar-wajar saja.

g. Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)

Diluar negeri ada perusahaan yang beroperasi dalam skala

besar yang hidup matinya tergantung pada kegiatan pasar modal.

Perusahaan seperti itu mengkhususkan diri dalam perdagangan

Manajemen Investasi dan Portofolio

67

saham-saham yang tercatan di Bursa Efek. Perusahaan yang seperti

itu dinamakan perusahaan surat berharga.

Dengan adanya securities company potensi penyerapan

dana emisi menjadi kuat, keaktifan perdagangan di pasar sekunder

akan meningkat. Demikian pula kemampuan lembaga underwriter

membentuk sindikat semakin kuat, sehingga memungkinkan posisi

underwriter secara keseluruhan menjadi kuat untuk menampung

keinginan perusahaan yang akan go public.

h. Perusahaan Pengolahan Dana (Investment Company)

Diluar negeri, di negara-negara yang masyarakatnya sudah

akrab dengan pasar modal, masalah seperti itu tidak menjadi

hambatan. Disana tersedia bloker/dealer yang profesional, dapat

bertindak sebgai penasihat modal. Konsultan efek juga ada, dan

yang besar lagi adalah invesment company yang kita terjemahkan

dengan nama Perusahaan Pengelola Dana. Perusahaan seperti ini

berbuat banyak bagi pemodal yang ingin terima jadi saja hasil

investasi di pasar modal. Pokoknya bila pemodal merasa tidak

mampu untuk menghitung resiko yang dihadapi dan ingin

berinvestasi dalam efek-efek, percayakan keinginannya itu kepada

perusahaan pegelola dana.

Manajemen Investasi dan Portofolio

68

i. Kantor (Biro) Administrasi Efek

Perusahaan-perusahaan yang telah melakukan emisi akan

menghadapi kegiatan yang lebih banyak dibandingkan dengan

sebelum ia menjadi perusahaan go public. Hal itu adalah

konsekuensi yang wajar dari go public.

Orang-orang yang jeli, yang tinggi naluri bisnisnya melihat

kebutuhan-kebutuhan unit khusus itu suatu keharusan dalam

kehidupan pasar modal. Maka datanglah meraka menawarkan jasa,

untuk melaksanakan kegiatan tambahan bagi emiten dan pemodal.

Mereka mendirikan kantor (biro) administrasi efek untuk

melaksanakan aktivitas yang diminta oleh emiten maupun

pemodal.

Adapun kegiatan kantor administrasi efek antara

lain :

(i) Membantu emiten dan penjamin emisi dalam

rangka emisi efek.

(ii) Melaksanakan kegiatan menyimpan dan

pengalihan hak atas sahal para pemodal.

(iii) Menyusun daftar pemegang saham dan

perubahnnya untuk melalukan pembukuan

Manajemen Investasi dan Portofolio

69

pemegang saham (pembuatan daftar pemegang

saham) dapat diserahkan oleh emiten kepada

kantor administrasi efek.

(iv) Menyiapkan korespondensi emiten kepada

pemegang saham.

(v) Membuat laporan-laporan bila diminta oleh

instansi berwenang, katakanlah BAPEPAM.

2.7. KONSEP MODAL DALAM PASAR MODAL

1. Pasar Modal Sebagai Sarana Untuk Memperoleh Modal

Aktivitas pasar modal sebagai salah satu potensi

perekonomian nasional semakin menampakkan perannya dalam

menumbuhkankembangkan perekonomian nasional. Dukungan

sektor swasta dipasar modal merupakan kekuatan nasional yang

berperan sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional.

Pemerintah yang menyadari arti penting pasar modal bagi

pembangunan nasional, melalui serangkaian paket deregulasi

berusaha mempermudah prosedur listing dan transaksi sekuritas.

Apabila tujuan deregulasi tercapai, perkembangan harga sekuritas

akan menjadi lebih fair, menarik dam likuid.

Manajemen Investasi dan Portofolio

70

2. Manfaat Bagi Perusahaan yang Melakukan Emisi Saham

Manfaat yang dapat diperoleh dari emisi saham, antara lain,

adalah :

(1) Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan

terima sekaligus (tidak dengan termin-termin),

(2) Biaya go public relatif murah,

(3) Proses relatif mudah,

(4) Pembagian deviden berdasarkan keuntungan,

(5) Penyertaan masyarakat biasanya tidak berminat

masuk dalam manajemen,

(6) Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini

dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan

profesionalisme,

(7) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk

turut serta memiliki saham perusahaan, sehingga

dapat mengurangi kesenjangan sosial,

(8) Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat (go

public merupakan media promosi),

(9) Memberikan kesempatan bagi koperasi dan

karyawan perusahaan untuk membeli saham,

Manajemen Investasi dan Portofolio

71

(10) Selain itu konsekuensi yang harus diperhitungkan

adalah :

- Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure);

- Keharusan untuk mengikuti peraturan-

peraturan Pasar Modal mengenai kewajiban

pelaporan,

- Gaya manajemen perusahaan berubah dari

informasi menjadi formal,

- Kewajaiban membayar deviden.,

- senantiasa berusaha untuk meningkatkan tingkat

pertumbuhan perusahaan.

3. Konsep Modal

Modal merupakan sejumlah dana yang menjadi dasar untuk

menndirikan suatu perusahaan. perusahaan menggunakan dana ini

untuk membelanjai aktivitas perusahaan dalam menghasilkan

produk barang dan jasa. Pendekatan untuk memahami modal ada

dua macam yaitu konsep modal keuangan dan konsep modal fisik.

Konsep modal keuangan dianut oleh sebgaian besar perusahaan

dala penyusunan laporan keuangan.

Pemeliharaan modal ada dua macam, yaitu konsep

peliharaan modal keuangan dan pemeliharaan modal fisik.

Manajemen Investasi dan Portofolio

72

Pemeliharaan modal keuangan, menurut konsep ini laba hanya

diperoleh kalu jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada akhir

periode melebihi jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada

periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan

mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode.

Pemeliharaan modal fisik menurut konsep ini laba hanya diperoleh

kalau kapasitas produktif fisik (kemampuan usaha) pada akhir

periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode,

setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan

mengeluarkan kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode.

Jenis-jenis modal :

(1) Modal Asing

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan

yang sifatnya sementara di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan

bersangkutan, modal tersebut merupan hutang. Modal asing atau

hutang ini dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan :

(i) Hutang Jangka Pendek (Short-term debt)

(ii) Hutang Jangka Menengah (Intermediate-term

debt)

(iii) Hutang Jangka Panjang (Long-tern debt)

Manajemen Investasi dan Portofolio

73

(2) Modal Sendiri

Modal sendiri berdasarkan sumbernya ada dua macam yaitu

berasal dari sumber intern dan sumber ekstern. Modal yang berasal

dari sumber ektstern adalah modal dari pemilik perusahaan, yang

dananya tertananam dalam perusahaan dalam waktu yang tidak

tertentu. Sedangkan modal sendiri yang berasal dari sumber intern

adalah dalam bentuk keuntungan dihasilkan perusahaan. Modal

sendiri dalam perseroan terbatas adalah modal saham yang disebut

stockholder’s equity. Modal ini terdiri dari :

(i) Modal Saham, modal saham adalah tanda buktipengembalian bagian atau penyertaan dalam suatuperseroan terbatas.

(ii) Cadangan, ini dimaksudkan sebagai cadangan yangdibentuk dari keunagan yang diperoleh perusahaanpada waktu lalu dan tahun berjalan

(iii) Laba Ditahan, keuntungan yang diperoleh suatuperusahaan sebagian dibayarkan sebagai dividen bagipemilik/pemegang saham dan sebagian lagi ditahanoleh perusahaan.

2.8. PILIHAN INVESTASI

1. Pilihan InvestasiKetika kita memiliki penghasilan yang memadai, kemudian

masih tersisa kelebihan pengeluaran setelah memenuhi kebutuhan

Manajemen Investasi dan Portofolio

74

dasat hal-hal yang bersifat darurat, tentu kita akan memilih objek-objek investasi untuk menambah atau meningkatkan pendapatan,antara lain :

(1) Tabungan,

(2) Deposito berjangka atau sertifikat deposito,

(3) Menutup polis asuransi,

(4) Membeli valutas asing,

(5) Mendirikan usaha baru,

(6) Membeli emas atau perhiasan lainnya,

(7) Membeli rumah atau tanah (Real Estate),

(8) Membeli surat berharga pasar uang,

(9) Membeli surat berharga pasar modal, (saham,

obligasi, atau obigasi konvesi).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi

(1) Pribadi Anda, anda harus menilai dan

memperhitungkan secara cermat, berapa usia anda,

bagaimana rencana anda dimasa depan dan pribadi

anda sendiri.

(2) Pajak, sebagi warga negara yang baik, maka anda

harus menunaikan kewajiban untuk membayar

pajak. Dengan demikian anda harus menghitung

Manajemen Investasi dan Portofolio

75

berapa kira-kira keuntungan bersih anda setelah

dipotong pajak.

(3) Likuiditas, atau kelancaran menunjukkan tingkat

kemudahan dalam mencairkan modal (principal)

investasi anda. Bila anda sewaktu-waktu

membutuhkan uang tunai dengan segera, apakah

pilihan investasi anda mudah atau sulit dicairkan.

(4) Situasi Ekonomi Internasional, dalam era

globalisasi dan dunia perekonomian bebas saat ini,

unsur ketergantungan antar negara amat besar,

perubahan kebijakan ekonomi suatu negara dapat

memberikan dampak positif ataupun negatif

terhadap negara lainnya.

(5) Situasi Ekonomi Nasional, mempunyai pengaruh

yang besar terhadap bidang usaha atau industri

dimana objek investasi yang anda tanamkan.

(6) Situasi Industri, dimana objek investasi anda berada

sangat berpengaruh terhadap objek investasi yang

ditanamkan.

Manajemen Investasi dan Portofolio

76

(7) Sain dan Teknologi, adalah hasil fitrah manusia

yang tidak pernah berhenti berpikir untuk mencari

dan menemukan sesuatu.

(8) Suklus dan Trend, suatu kepercayaan bahwa setiap

keagiatan uasaha, bahkan juga segala bentuk

kehidupan manusia bekerja dalam siklus/daur.

3. Hasil dan Resiko Investasi

Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang

diinvestasikan adalah hasil (return) dan resiko (risk). Dua

unsur ini selalu mempunyai hubungan timbal balik yang

sebanding, umumnya semakin tinggi resiko, semakin besar hasil

yang diperoleh dan semakin kecil resiko, semakin kecil pula

hasil yang diperoleh.

4. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adaah bersifat individual dan

tergantung sepenuhnya kepada anda sebagai pribadi bebas. Oleh

karenanya, sebelum anda sampai pada keputusan investasi,

pertimbangkan terlebih dahulu secara matang. Sebaliknya anda

melakukan konsultasi kepada lembaga-lembaga/badan usaha yang

Manajemen Investasi dan Portofolio

77

telah mempunyai reputasi baik dalam bidang investasi yang akan

menjadi pilihan anda.

5. Investasi di Pasar Modal

Salah satu di bidang investasi yang cukup menarik namun

tergolong beresiko tinggi adalah investasi saham (investasi di pasar

modal). Saham perusahaan go public, sebagai komoditi investasi

tergolong beresiko tinggi, karena sifat komoditinya yang sangat

peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan

di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan dibidang politik,

ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun

perubahan yang terjadi dalam industri dan perubahan itu sendiri.

2.9 INSTRUMEN PASAR MODAL DI INDONESIA

1. Saham

Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti

kepemilikkan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak

klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Dalam praktiknya

terdapat beberapa saham yang diperdagangkan dibedakan menurut

cara peralihan dan manfaat yang diperoleh bagi pemegang saham.

Nilai saham terbagi atas tiga jenis, yaitu :

Manajemen Investasi dan Portofolio

78

(i) Nilai Nominal (Nilai Pari),

(ii) Nilai Dasar,

(iii) Nilai Pasar.

Jenis saham, berdasarkan atas cara peralihan, saham

dibedakan menjadi 2, yaitu saham atas unjuk (Bearer Stock) dan

saham atas nama (Registered Stock).

(i) Saham atas unjuk (Bearer Stock), adalah saham

yang tidak ditulis nama pemiliknya, agar

mudah dipindahtangani dari satu investor ke

investor lain.

(ii) Saham atas nama (Registered Stock), adalah

saham yang ditulis dengan jelas siapa

pemiliknya.

Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham,

dibedakan menjadi :

(i) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa merupakan jenis efek yang

paling sering dipergunakan oleh emiten untuk

memperoleh dana masyarakat dan juga

Manajemen Investasi dan Portofolio

79

merupakan jenis yang paling populer di Pasar

Modal.

(ii) Saham Preferen (Prefern Stock)

Saham preferen adalah berbentuk

gabungan antara obligasi dan saham biasa. Jenis

saham ini sering disebut dengan sekuritas

campuran.

Manfaat investasi pada saham :

(i) Deviden, adalah bagian keuntungan

perusahaan yang dibagikan kepada pemegang

saham.

(ii) Capital Gain, investor dapat menikmati capital

gain, jika harga jual melebihi harga beli saham

tersebut.

Resiko investasi pada saham :

(i) Tidak ada pembagian deviden,

(ii) Capital loss,

(iii) Resiko likuiditas,

(iv) Saham delisting dari bursa.

Manajemen Investasi dan Portofolio

80

2. Obligasi dan Obligasi Konversi

Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara

investor dan perusahaan, yang menyertakan investor

tersebut/pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang

kepada perusahaan.

Manfaat obigasi adalah :

(i) Bunga

Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh

tempo dan ditetapkan dalam persentase dari

niai nominal.

(ii) Capital Gain

Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi

diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga

investor mempunyai kesempatan untuk

memperoleh capital gain.

(iii) Hak klaim pertama

Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi,

pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki

hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.

(iv) Jika memliki obligasi konversi

Manajemen Investasi dan Portofolio

81

Investor dapat mengkonversikan obligasi menjadi saham

pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak

untuk memperoleh manfaat atas saham.

Resiko investasi pada obligasi :

(i) Gagal Bayar (default)

Kegagalan dari emiten untuk melakukan

pembayaran bunga serta hutang pokok pada

waktu yang telah ditetapkan, atas kegagalan

emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang

ditetapkan dalamkontrak obligasi.

(ii) Capital Loss

Obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo

dengan harga yang lebih rendah dari harga

belinya.

(iii) Callability

Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai

hak untuk membeli kembali obligasi yang telah

diterbitkan.

3. Produk Derivatif

Manajemen Investasi dan Portofolio

82

Derivatif terdiri dari efek yang diturunkan dari instrumen

efek lain yang disebut underlying. Ada beberapa macam instrument

derivatif di Indonesia, seperti Bukti Right, Waran, dan Kontrak

Berjangka. Derivatif merupakan instrumen yang sangat berisiko

jika tidak dipergunakan secara hati-hati.

(i) Bukti Right (Right Issue)

Sesuai dengan undang-undang pasar modal, bukti right

didefinisikan sebagai hak memesan efek terlebih dahulu

pada harga yang telah ditetapkan selama periode

tertentu.

(ii) Waran

Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener)

pada penawaran umum saham ataupun obligasi.

Biasanya harga pelaksanaan lebih rendah dari pada harga

pasar saham.

(iii) Kontrak Berjangka Indeks Saham (KBIS)

KBIS adalah kontrak atau perjanjian antara dua pihak

yang mengharuskan mereka untuk menjual atau

membeli produk yang menjadi variabel pokok dimasa

yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan

Manajemen Investasi dan Portofolio

83

sebelumnya. Objek yang dipertukarkan disebut

underlying asset.

4. Reksa Dana

Sekumpulan saham, obligasi, serta efek lain yang dibeli oleh

sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi

yang profesional. Reksa dana dapat diklasifikasikan menjadi empat

kategori berdasarkan investasinya, yaitu : reksa dana saham,

obligasi, pasar uang, dan reksa dana campuran.

Tipe-tipe reksadana :

(i) Tipe Perseroan

Bentuk reksa dana ini adalah Perusahaan Terbatas (PT). Di

Indonesia tipe ini diklasifikasikan menjadi 2, yaitu Reksa Dana

Terbuka serta Reksa Dana Tertutup.

(ii) Tipe Kontrak Investasi Kolektif

Merupakan kontrak diantara manajer investasi dan bank

kustodian yang mewakili legalisasi dan pemilik unit atau

investor.

Manajemen Investasi dan Portofolio

84

Manajemen Investasi dan Portofolio

85

BAB III

TEORI INVESTASI

3.1 PENDAHULUAN

Investasi merupakan salah satu komponen yang penting

dalam GNP. Di Indonesia, bagian dari investasi dalam produk

domestik bruto selama tahun 1980 – 1985 sebesar 23%. Meskipun

sumbangan ini masih relatif kecil, namun investasi tetap

mempunyai peranan yang penting di dalam permintaan agregat.

Teori tentang investasi pada umumnya hendak menjelaskan faktor-

faktor (variabel) yang mempenyagruhi investasi. Beberapa faktor

yang di duga kuat pengaruhnya terhadap investasi ini antara lain :

tingkat bunga, penyusutan, kebijakan perpajakan, serta perkiraan

(expectation) tentang penjualan serta kebijakan ekonomi.

Mempertimbangkan ekspektasi ke dalam penentuan investasi

merupakan pandangan (teori) yang relatif baru.

Manajemen Investasi dan Portofolio

86

Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut

Frank J. Fabozzi manajemen investasi adalah proses pengelolaan

uang. Smith dan Skousen mengatakan “investing activities :

transaction and events the purchase and sale of securities (excluding

cash equivalents), and, building, equipment. And other asset not

generally held for sale, and the making, and collecting of loans. They

are not classified as operating activities, since the relate only indirectly

to the central, ongoing operations oftentity.”

Disisi lain Relly dan Brown memberikan

pengertian investasi adalah “investment is the current commitment of

dollar for time to derive future payment that will compensate the

investor for (1) the time the funds are commited, (2) the expected rate

of inflation, (3) the uncertainty of the future payment.” Adapun

menurut Abdul Halim investasi pada hakekatnya merupakan

penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk

memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Lebih jauh ekonom

asal Amerika Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld mengatakan

bahwa bagian output perusahaan-perusahaan swasta guna

menghasilkan output dimasa mendatang ini bisa disebut sebagai

investasi.

Manajemen Investasi dan Portofolio

87

Tentunya proses pencarian keuntungan dengan

melakukan investasi ini adalahsesuatu yang membutuhkan analisis

dan perhitungan mendalam dengan tidak mengesampingkan

prinsip kehati-hatian (prudent principle). Pentingnya sikap kehati-

hatian ini merupakan modal penting bagi seorang investor, jika itu

dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi karena faktor

kecerobohan seperti yang dilakukan oleh banyak perbankkan di

Indonesia baik yang dilmiliki oleh pihak swasta bahkan

pemerintah. Dimana implikasinya terlihat dengan mengucurnya

bantuan dana yang berasal dari pemerintah dalam bentuk BLBI

(Bantuan Lekuiditas Bank Indonesia) guna membantu lembaga-

lembaga perbankkan khususnya yang mengalami lekuiditas.

Untuk dapat difahami bahwa “asal usul” investasi

tidak mesti dari bagian keuangan. Mungkin saja usul investasi

tersebut beasal dari bagian pemasaran (misal, membuka jaringan

industri baru), bagian produksi (mengganti mesin lama dengan

mesin baru), dan melibatkan berbagai bagian (meluncurkan produk

baru, mendirikan produk baru). Demikian juga estimasi arus kas

akan memerlukan kerjasama antara bagian yang mengususlkan

dengan bagian keuangan. Evaluasi arus kas mungkin lebih banyak

dilakukan oleh bagian keuangan, demikian juga pemilihan proyek.

Manajemen Investasi dan Portofolio

88

Akhirnya monitoring memerlukan kerjasama dengan seluruh

bagian yang terlibat.

a. Pengertian investasi menurut PSAK Nomor 13 SAK 1

Oktober 2004

Menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi

Keuangan per 1 Oktober 2004 investasi adalah suatu aktiva yang

digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of

wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,

dividen, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk

manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang

diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan tdan aktiva

tetap bukan merupakan investasi.

Lebih jauh didalam PSAK Nomor 13 dalam Standar

Akuntasi Keuangan per 1 Oktober 2004 juga menjelaskan tentang

beberapa pengertian dari:

Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera

dicaikan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama

setahun atau kkurang.

Investasi jangka panjang adalah investasi selain

investasi lancar.

Manajemen Investasi dan Portofolio

89

Investasi property adalah investasi pada tanah atau

bangunan yang digunakan atau dioperasikan oleh

perusahaan yang berinvestasi atau perusahaan lain

dalam grup yang sama dengan perusahaan yang

berinvestasi.

Investasi dagang adalah investasi ditujukan untuk

mempermudah atau mempertahankan bisnis atau

hubungan perdagangan.

b. Tujuan Investasi

Untuk mencapai suatu efektifitas dan efesiensi dalam

keputusan maka diperlukan ketegasan akan tujuan yang

diharapakan. Begitu pula dalam hanya investasi kita perlu

menetapkan tujuan yang hendak dicapai yaitu:

a) Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam

investasi tersebut.

b) Terciptanya profit yang maksimum atau

keuntungan yang diharapakan (profit actual).

c) Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang

saham.

d) Turut memberikan andil dalam pembangunan

bangsa.

Manajemen Investasi dan Portofolio

90

c. Bentuk-bentuk Investasi

Dalam aktivitas investasi pada umummnya dikenal ada dua

bentuk yaitu:

a) Real Investment

Investasi nyata (real investment) secara umum

melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-

mesin, atau pabrik.

b) Financial Investment

Investasi keuangan (financial investment)

melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa

(common stock) dan obligasi (bond).

Pada dua bentuk investasi ini William F. Sharpe, et all.

Menegaskan bahwa pada perekonomian premitif hampir semua

investasi lebih ke investasi nyata, sedangkan pada perekonomian

modern, lebih banyak dilakukan investasi keuangan. Dimana

lembaga-lembaga untuk investasi yang berkembang pesat memberi

pasilitas untuk berinvestasi nyata. Jadi kedua bentuk investasi

besifat komplementer, bukan kompetitif. Sehingga kita bisa melihat

salah satu ukuran ekonomi suatu negara tersebut adalah maju

Manajemen Investasi dan Portofolio

91

diaman keberadaan dan kualitas dari bursa efeknya diakui oleh para

pembisnis.

d. Tipe-tipe Investasi

Pada saat seorang pembisnis atau mereka yang memiliki

kelebihan dana dan ingin berinvestasi maka ia dapat memilih dan

meutuskan tipe aktiva keuangan seperti apa yang akan dipilihnya.

Dalam hal ini ada dua tipe investasi yang dapat dipilih yaitu:

a) Direct Investment

Direct Investment (investasi langsung) adalahmerekayang meiliki dana dapat langsung berinvestasi denganmembeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatuperusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atauberbagai cara lainya. Investasi langsung ada beberapa macamyaitu dapat disarikan sebagai berikut:

1) Investasi langsung yang tidak dapatdiperjualbelikan

Tabungan Deposito

2) Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan Investasi langsung dipasar uang

- T-bill

- Deposito yang dapat dinegosiasikan Investasi langsung di pasar modal

Manajemen Investasi dan Portofolio

92

Surat-surat berharga pendapatan tetap(fixced income securities)- T-bond- Federal agenci securities- Municipal bond- Corporate bond- Convertible bond

Saham-saham (equity securities)- Saham freferen (preffered stock)- Saham biasa (common stock)

Investasi langsung dipasar turunan Opsi

- Warna (warrant)- Opsi put (put option)

- Opsi cal (call option) Future contract

b) Indirect Invetsment

Indirect Investment (investasi tidak langsung) adalah

mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan

keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung

atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dengan

memegang daham dalam bentuk saham atau obligasi saja.

Mereka yang melakukan kebijakan indirect investment

Manajemen Investasi dan Portofolio

93

umumnya cenderung tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan penting pada suatu perusahaan. Contohnya

membeli saham dan obligasi yang dijual di pasar modal dan

itu juga biasanya dilakukan melalui perusahaan investasi atau

adanya perantara (agent). Dengan begitu kita dapat

memahami bahwa perantara (agent) tersebut akan

mendapatkan sejumlah keuntungan yang dianggap sebagai

fee.

Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan

jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan

mengguanakan dana yang di peroleh untuk di investasikan ke

dalam portofolionya.

Gambar

Investasi langsung dan investasi tidak langsung

Manajemen Investasi dan Portofolio

94

e. Proses Investasi

Setiap melakukan keputusan investasi adalah selalu saja

memerlukan proses, yang mana proses tersebut akan memberikan

gambaran setiap tahap yang akan ditempuh oleh perusahaan.

Secara umum proses manajemen investasi meliputi lima

langkah yaiitu:

a) Menetapkan sasaran investasi

Penetapan sasaran artinya melakukan keputusan yang

bersifat focus atau menempatkan target sasaran terhadap

yang akan di investasikan. Penetapan sasaran investasi

adalah sangat disesuikan dengan apa yang akan ditunjukan

pada investasi tersebut. Jika sasaran investasi adalah dalam

bentuk penyaluran kredit maka berarti investasi tersebut

dalam bentuk lembaga perbankkan, leasing, bank

perkreditan dan sejenisnya yang bertugas untuk

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

kepada publik yang mengalami kekurangan dana.

b) Membuat Kebijakan Investasi

Pada tahap proses yang kedua ini menyangkut bagaimana

perusahaan mengelola dana yang berasal dari stock, bond

Manajemen Investasi dan Portofolio

95

dan lainnya untuk kemudian di distribusikan ke tempat-

tampat yang dibutuhkan. Perhitungan pendistribusian dana

ini haruslah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian

(prudential principle) karena berbagai hal akan bisa timbul

pada saat dana tersebut tidak mampu untuk ditarik

kembali. Juga perlu bagi perusahaan memperhitungkan

tentang baban pajak (tax) yang akan ditnggung nantinya.

c) Memilih Strategi Portofolio

Ini menyangkut keputusan peranan yang akan di ambil oleh

pihak perusahaan, yaitu apakah bersifat aktif atau pasif saja.

Pada saat perusahaan melakukan investasi aktif maka semua

kondisi tentang perusahaan akan dengan cepat

tergambarkan di pasar saham. Investasi aktif akan selalu

mencari infaormasi yang tersedia dan kemudian selanjutnya

mencari kombinasi portofolio yang paling tepat untuk

dilaksanakan. Sedangkan secara pasif hanya dapat dilihat

pada indeks rata-rata saja, atau dengan kata lain

berdasarkan pada reaksi pasar saja tanpa ada sikap aktraktif.

d) Memilih Asset

Manajemen Investasi dan Portofolio

96

Disini pihak perusahaan berusaha memilih asset investasi

yang nantinya akan memberi return yang tertinggi

(maximal return). Return disini dilihat sebagai keuntungan

yang akan mampu di peroleh.

e) Mengukur dan Mengevaluasi kinerja

Tahap ini adalah menjadi tahap reevaluasi bagi perusahaan

untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama ini

dan apakah tindakan yang dilakukan selama ini telah betul-

betul maksimal atau belum. Jika belum maka sebaiknya

segera melakukan perbaikan agar kerugian tidak akan

terjadi kedepan nantinya. Bagaimanapun perusahaan

berharap akan memperoleh keuntungan yang besifat

suistainability dan bukan hanya keuntungan yang diperoleh

sesaat saja (stimulus profit).4

3.2 INVESTASI TETAP PADA PERUSAHAAN(BUSINESS FIXED INVESMENT)

Oleh karena investasi diartikan sebgai perubahan capitalstock, maka terori tentang investasi haruslah dimulai dengan

4 Irham Fahmi, Dkk, Ibid, hlm.3-10, cet.ke-2

Manajemen Investasi dan Portofolio

97

konsep jumlah (stock) kapital yang diinginkan (desired capitalstock), yang biasa diberi simbol dengan K*.

Dalam menentukan berapa besar capital stock yang

diinginkan seorang pengusaha harus mempertimbangkan niai

produk marginal (value of marginal product) dengan biaya modal

(user costs of capital). Nilai produk marginal (VMP) adalah

kenaikan nilai output yang diperoleh karena penambahan satu unit

input.

3.3 JUMLAH MODAL YANG DIINGINKAN (DISIREDCAPITAL STOCK)

Keinginan seorang pengusaha melakukan investasidipengaruhi oleh pendapatan yang diharapkan dan biaya modaluntuk membiayai investasi. Pendapatan yang diharapkanditentukan oleh sumbangan ekstra dari setiap penggunaan faktorproduksi yang di ukur dengan tambahan ekstra hasil produksidikalikan dengan harganya (sering disebut nilai produk marginal =value of marginal product). Dalam pasar persaingan sempurna nilaiproduk marginal ini sama dengan harga produk.

3.4 PRINSIP AKSELERASI (ACCELERATION

PRICIPLES)

Prinsip akselerasi mengatakan bahwa tingkat/besarnya

investasi perporsionil terhadap perubahan dari output (GNP).

Manajemen Investasi dan Portofolio

98

Secara sederhana prinsip akselerasi ini dapat dijelaskan sebagai

berikut. Menurut J.M Clark bahwa pengusaha menginginkan suatu

hubungan tertentu (proporsi tertentu) dari modal yang diinginkan

dengan hasil produksi (output).

Beberapa studi empirik memasukkan variabel penjualan

serta keuntungan ke dalam faktor yang mempengaruhi investasi.

Alasannya, penjualan akan mempengaruhi jumlah produk yang

diharapkan akan dihasilkan yang pada gilirannya akan

mempengaruhi jumlah modal yang diinginkan.

3.5 INVESTASI PERUSAHAANPerumahan merupakan salah satu bentuk kekayaan yang

umurnya panjang. Oleh karena itu permintaan akan perumahanmerupakan bagian dari penentuan jenis untuk kekayaan yang ingindimiliki oleh seseorang, (teori portofolio). Perumahan merupakansalah satu bentuk kekayaan (disamping perhiasan, mobil, ataupundeposito bank) yang dapat dimiliki oleh seseorang.

Manajemen Investasi dan Portofolio

99

BAB IV

SAHAM

4.1 PENGERTIAN SAHAM

Dipergunakannya saham sebagai salah satu alat untuk

mencari tambahan dana menyebabkan kajian dan analisis

tentang saham begitu berkembang baik secara fundamental dan

teknikal. Berbagai literatur mencoba memberikan rekomendasi

yang berbeda-beda namun tujuanya sama yaitu ingin

memberikan profit yang tinggi bagi pemakainya, serta memiliki

dampak keputusan yang bersifat berkelanjutan (sustaineble).

Ada banyak pihak yang terlibat dalam bermain saham,

secara umum ada tiga yaitu investor, spekulan dan government.

Ketiga pihak yang terlibat ini sama-sama memiliki tujuan dan

kepentingan masing-masing, seperti pemerintah mencoba

mengatur dan membuat arah pasr saham sesuai dengan kondisi

dan target yang di inginkan dalam rencana pembangunan baik

Manajemen Investasi dan Portofolio

100

secara jangka pendek dan panjang. Untuk lebih jelasnya marilah

kita melihat beberapa hal yang perlu diketahui dan dipelajari

tentang saham.

Saham adalah :

a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana

pada suatu perusahaan.

b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal,

nama perusahaan dan ikuti dengan hak dan

kewajiban yang dijelaskan kepada setiap

pemegangnya.

c. Persediaan yang siap untuk dijual.

Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umu

dikenal publik yaitu saham biasa (common stock) dan saham

istimewa (preferece stock).

Common stock adalah surat berharga yang dijual oleh suatu

perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dollar, yen,

dan sebagainya) dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti

RUPS dan RUPSLB serta hak untuk menentukan membeli right

Manajemen Investasi dan Portofolio

101

issue (penjual saham terbatas) atau tidak, yang selanjutnya di akhir

tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden.

Preferred stock adalah suatu berharga yang dijual oleh suatu

perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dollar, yen,

dan sebagainya) dimana pemegangnya akan memperoleh

pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap

kuartal (tiga bulan).

4.2 JENIS-JENIS SAHAM BIASA

Common stock (saham biasa) adalah memeliki kelebihan

dibandingkan prefferent stock terutama diberi hak untuk ikut

dalam RUPS dan RUPSLB yang otomatis yang memberikan

wewenang kepada pemegangnya untuk ikut serta dalam

menentukan berbagai kebijakan perusahaan.

Common stock ini memiliki beberapa jenis, yaitu :

a. Blue chip-stock (Saham unggulan). Adalah saham dari

perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki

sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang

berkualitas.

Manajemen Investasi dan Portofolio

102

b. Growth stock, Adalah saham-saham yang diharapkanmemberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi darirata-rata saham-saham lain, dan karenanya mempunyaiPER yang tinggi.

c. Defensive stock (saham-saham defensif). Adalah sahamyang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atauperekonominian yang tidak menentu berkaitan dengandeviden, pendapatan, dan kinerja pasar.

d. Cyclical stock. Adalah sekuritas yang cenderung naiknilainya secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuhjuga secara cepat saat ekonomi lesu.

e. Seasonal stock. Adalah perusahaan yang penjualannyabervariasi karena dampak musiman, misalnya karenacuaca dan liburan.

f. Speculative stock. Adalah saham yang kondisinyamemiliki tingkat spekulasi yanng tinggi, yangkemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalahrendah atau negatif.

4.3 MENGHITUNG RATE OF RETURN PADA

PREFFERENT STOCK DAN COMMON STOCK

Ada yang manarik pada saat seseorang memiliki prefferent

stock (saham istimewa) jika dilihat dari perspektif rate of return,

yaitu saham preferen ini biasanya memberikan deviden yang tetap

setiap tahunnya seperti halnya obligasi. Pada umumnya saham

preferen ini tidak mempunyai hari jatuh (perpuity). Rate of return

Manajemen Investasi dan Portofolio

103

dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Rate of return =Deviden ୮ ୰ୣ୪ୣ ୫ ୠୟ୰ୱୟ୦ୟ୫ ୮୰ୣ ୣ ୰ୣ ୬

୦ୟ୰ୟ୮ୟୱୟ୰

Salah satu keuntungan yang paling dominan dari kepemilikan

saham jenis ini adalah pembayaran deviden bersiafat lebih

diutamakan dibanding saham biasa (common stock). Sehingga

mereka yang menyimpan uang dalam bentuk saham preferen

memiliki perhitungan penerimaan deviden yang dapat diperkirakan

dan bersifat diprioritaskan.

4.4 JENIS DEVIDEN DAN PEMBAYARANNYA

Pembayaran deviden dapat dilakukan dalam bentuk tunai

(cash) namun juga pembayaran deviden dilakukan dalam bentuk

pemberian saham, bahkan juga dalam bentuk pemberian property.

Ada beberapa jenis deviden yang merupakan realisasi dari

pembayaran deviden, yaitu :

a. Deviden tunai (cash devidens), yaitu deviden yang

dinyatakan dan dibayarkan pada jangka waktu tertentu

dan deviden tersebut berasal dari dana yang diperoleh

Manajemen Investasi dan Portofolio

104

secara legal. Deviden ini dapat bervariasi dalam jumlah

bergantung kepada keuntungan perusahaan.

b. Deviden property (property devidens), suatu distribusi

keuntungan perusahaan dalam bentuk property atau

barang.

c. Deviden likuidasi (liquidating devidens), distribusi

kekayaan perusahaan kepada pemegang saham dalam

hal perusahaan tersebut dilikuidasi

4.5 PEMBAHASAN DALAM RUPS DAN RUPSLB

Ada beberapa pembahasan yang dibicarakan dalam RUPS

(Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa).

Pembahasan tentang Rapat Umum Pemegang Saham :

a. Pembagian deviden pada akhir tahun,

b. Kebikajan untuk melakukan ekpansi perusahaan,

c. Kebijakan penambahan dana dengan cara menjual

obligasi atau memin jam keperbankan,

Manajemen Investasi dan Portofolio

105

d. Kebijakan perusahaan untuk menambahkan utang

pada tahun depan karena perusahaan berniat untuk

mengeluarkan produk baru.

Pembahasan tentan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa :

a. Penggantian direksi dan manajer secara tiba-tiba,

b. Penerbitan right issue,

c. Adanya direksi atau salah satu manajer yan memegang

posisi penting terlibat dalam tindak kriminal dan itu

mampu mempengaruhi harga saham, dalam artian nilai

saham perusahaan mengalamai penurunan yang

signifikan.

d. Terjadi demonstrasi besar-besaran dari para buruh dan

pemasalahannya telah berlarut-larut tidak ada

penyelesaian yang kongkrit.

4.6 KEUNTUNGAN MEMILIKI SAHAM

Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh

beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus

diterima, yaitu :

Manajemen Investasi dan Portofolio

106

a. Memperoleh deviden yang akan diberikan pada setiap

akhir tahun,

b. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat

saham yang dimilki tersebut dijual kembali pada harga

yang lebih mahal,

c. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis

common stock (saham biasa).

Adapun bentuk rumus dari capital gain (CG) adalah :

ீܥ =௧ି షభ

௧ି ଵ

Keterangan :

CG = Capital Gain

Pit = harga saham akhir periode

Pit-1 = harga sahan akhir periode sebelumnya

4.7 APA YANG MENENTUKAN SAHAM NAIK

DAN TURUN

Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatusaham itu akan mengalami fluktuasi, yaitu :

Manajemen Investasi dan Portofolio

107

a. Kondisi miro dan makro ekonomi.b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk

ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantorcabang (brand office), kantor cabang pembantu (subbrand office) baik yang dibuka di domestik maupun luarnegeri.

c. Pergantian direksi secara tiba-tiba.d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang

terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk kepengadilan.

e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunandalam setiap waktunya.

f. Resiko sistematis, yaitu suatu bentuk resiko yang terjadisecara menyeluruh dan telah ikut menyebabkanperusahaan ikut terlibat.

g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampumenekan kondisi teknikal jual beli saham.

4.8 ALASAN PERUSAHAAN MENJUAL SAHAM

Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa suatu

perusahaan memutuskan untuk menerbitkan dan menjual saham,

yaitu :

a. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar dan pihak

perbankan tidak mampu untuk memberikan pinjaman

Manajemen Investasi dan Portofolio

108

karena berbagai alasan seperti tingginya resiko yang akan

dialami jika terjadi kemacetan,

b. Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja

perusahaan secara lebih sistemattis,

c. Mengingkan harga saham perusahaan terus naik dan terus

diminati oleh konsumen secara luas, sehingga ini nantinya

akan memberi efek kuat bagi perusahaan seperti rasa percaya

diri di kalangan manajemen perusahaan

d. Mampu memperkecil resiko yang timbul karena

permasalahan resiko diselesaikan dengan pembagian

deviden.

Variabel Saham Obligasi

1.Term dan Kondisi

Sifat Penyertaan Modal Utang

Jangka Waktu Tidak Terbatas Terbatas

Instrumen Terbatas Variatif

Biaya Modal Dividen Kupon

Struktur Biaya Persentase Laba

Bersih

Fixed/Floading

Rating Tidak diperlukan Diharuskan

Manajemen Investasi dan Portofolio

109

2.Aspek Hukum

Hak suara Hak Suara dalam

RUPS

Tidak Punya Hak Suara

dalam RUPS

Pailit Hak Klaim paling

akhir atas aset

perusahaan

Hak Klaim lebih dahulu

atas aset perusahaan

3.Aspek Pajak Deviden yang

dibayarkan tidak

mengurangi pajak

Kupon/bunga

dibayarkan sebagai

pengurangan pajak

4.Jenis Aktiva Jangka Panjang Jangka

Menengah/panjang

5.Siklus Resiko Fluktuatuatiff Stabil

Resiko Aktiva Relatif Pasar &

Tidak Pasti

Relatif Kecil

Gambar : Perbandingan Saham dan Obligasi sebagai

Instrumen Pendanaan

4.9 PELAKU PASAR SAHAM

1Adapun para pelaku di pasar saham disamping perusahaan yang

bersangkutan juga turut melibatkan pihak lainnya, yaitu :

Manajemen Investasi dan Portofolio

110

a. Emiten, yaitu perusahaan yang lerlibat dalam menjual

sahamnya di pasar modal.

b. Underwriter atau jaminan, yaitu yang menjamin

perusahaan tersebut dalam menjual sahamnya di pasar

modal.

c. Broker atau pialang, adalah perantara antara pembeli

dengan penjual sekuritas.

4.10 MEMBERI PENILAIAN SAHAM DARI SEGI

PERSPEKTIF INVESTOR

Perspektif investor adalah jauh lebih sederhana dalam

memberikan penilaian terhadap kondisi suatu saham. Adapun

penilaian seorang investor terhadap suatu saham, adalah :

a. Prospek usaha yang menjanjikan,

b. Kinerja keungan dan non keuangan adalah bagus,

c. Penyajian laporan keuangan jelas dan bersifat disclosure

(pengungkapan secara terbuka dan jelas),

d. Terlihatnya sisi keuntungan yang terus meningkat.

4.11 KATEGORI SAHAM PERSEKTORAN

INDUSTRI

Manajemen Investasi dan Portofolio

111

Reilly dan Brown, mengkategorikan saham-saham per sekto

industri menjadi empat, yaitu :

a. Saham-saham sektor finansial (financial stock

excel),

b. Saham-saham sektor barang-barang konsumen

tahan lama (consumer durables excel),

c. Saham-saham sektor sektor barang modal (capital

goods excel),

d. Saham-saham sektor industri dasar ( basic

industries excel),

e. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan

pokok ( consumer staples excel).

Mengenai industri ada 4 bentuk atau kategori industri yang

harus dipahami oleh para pialang dalam memutuskan pembelian

saham, yaitu :

a. Industri yang sedang bertumbuh terjadi pada

perusahaan muda usianya dimana perusahaan itu

masih aktif untuk melakukan ekspansi.

Manajemen Investasi dan Portofolio

112

b. Industri matang adalah industri yang kondisinya

sudah stabil sehingga lebih cenderung untuk

mempertahankan posisi yang sudah ada.

c. Indusrti yang mulai menurun adalah industri

dimana telah sangat mapan dan pasarnya telah

terbentuk sehingga perlu adanya inovasi bagus

untuk menarik pasar yang baru.

d. Industri yang sedang berkembang adalah industri

yang baru saja berdiri dan masih berupaya untuk

mempertahankan hidupnya.

Adapun fase yang dijalani oleh suatu produk adalah :

1. Pada fase I, adalah masa perkenalan suatu perusahaan dalam

meluncurkan produknya ke pasaran. Pada fase ini

konsumen mulai melihat produk tersebut, baik dalam

bentuk iklan di berbagai media, maupun yang datang

langsung ke tempat penjualan produk.

2. Pada fase II, adalah masa pertumbuhan pada saat produk

yang diciptakan oleh perusahaan tersebut telah masuk ke

pasaran dan mulai memiliki nilai perhatian kepada para

publik dan publik mulai menyukai produk tersebut untuk

Manajemen Investasi dan Portofolio

113

diminati dalam artian telah mulai terjadi loyalitas

konsumen pada produk tersebut.

3. Pada fase III, adalah dimana produk perusahaan telah

mencapai kematangan atau kedewasaann yaitu produk

perusahaan telah masuk ke benak konsumen dan para

konsumen telah mengenal produk tersebut memiliki

kualitas dan nilai di pasaran.

4. Pada fase IV, adalah masa penurunan penjualan suatu

produk. Pada fase inilah bagi suatu perusahaan perlu

melakukan antisipasi terhadap dampak yang akan timbul

bagi perusahaan yang bersangkutan baik dampak langsung

kepada kondisi finansial perusahaan maupun dampak tidak

langsung yaitu pada pandangan publik terhadap produk

tersebut.

A. ANALISIS TEKNIKAL DALAM PERDAGANGAN

SAHAM

Salah satu keinginan banyak pihak untuk terlibat dalam

berinvestasi di pasar modal di sebabkan keinginan untuk meraih

keuntungan dalam kondisi harga commercial paper seperti saham di

Manajemen Investasi dan Portofolio

114

posisi tinggi dan rendah. Artinya beli di posisi rendah dan jual di

posisi tinggi, selisih ini diperoleh capital gain.

Karena keinginan seperti itu menyebabkan banyak pihak

berusaha memahami kondisi pergerakan saham dari berbagai

perspektif. Namun secara umum ada dua perspektif pemahaman

yang sering dipakai untuk dijadikan rujukan, yaitu:

Analisis berdasarkan pendekatan data laporan keuangan,

dan

Analisis berdasarkan pendekatan teknikal.

1. Keuntungan Memahami Grafik

Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan

kemampuan mampu memahami grafik pergerakan saham. Salah

satu keuntunganya adalah seorang pemain saham mampu melihat

keputusan secara lebih cepat. Pergerakan grafik dihasilkan dari hasil

data fundamental. Artinya data-data tersebut bersumber dari data-

data masa lalu, dan data masa lau tersebut dijadikan sumber untuk

memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Pergerakan grafik yang terjadi dalam kurun wkatu 2 s.d 10 tahun

yang lalu bahkan lebih dapat diperkirakan untuk melihat

kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang, dimana

pergerakan itu bisa saja berulang kembali seperti yang pernah

Manajemen Investasi dan Portofolio

115

terjadi. Karena pergerakan grafik masa lalu merupakan bentuk

kinerja yang telah pernah dihasilkan.

2. Line ChartLine chart adalah grafik garis. Grafik ini sangat mudah untuk

dipahami dan grafik ini memadukan angka harga (price) di sebelah

kiri dan angka waktu di bagian bawah.

3. Bar Chart

Bar Chart (grafik batang) menampilkan harga pembukaan

(jika tersedia), harga tinggi, harga rendah dan harga penutupan

sekuritas pada suatu hari.

4. Grafik Candlestick

Grafik candlestick menampilkan harga pembuka, harga

tertinggi, harga terendah dan harga penutup dalam format yang

mirip dengan grafik batang modern, tetapi dengan cara yang

menekan hubungan antara harga pembuka dan harga penutup.

5. Kondisi Saham yang Mengalami Penurunan dan

Cenderung akan Mengalami Kenaikan Kembali atau

Terkoneksi.

Dalam realita sering ditemui kondisi pergerakan saham

yang mengalami penurunan dan selanjutnya diprediksi serta terjadi

Manajemen Investasi dan Portofolio

116

kenaikan kembali atau terkoreksi pada nilai yang mengalami

kenaikan.

Bagi pemegang saham akan memilih salah satu dari dua

alternative keputusan. Adapun dua alternative keputusan tersebut

adalah:

Pertama, melepas saham yang dipegang yaitu dengan

menjual karena takut harga saham akan mungkin untuk

jatuh lagi. Atau saham itu dianggap tidak memiliki prospek

lagi untuk terus dipegang.

Kedua, akan tetap mempertahankan saham yang dimiliki

tersebut walaupun kontraksinya terjadi dalam waktu yang

lama.

Pilihan keputusan pertama biasanya dilakukan oleh para

spekulan yang slalu berfikir “capital gain”. Karena ia harus

secepatnya mengalihkan dana yang dimiliki untuk dialihkan

ketempat lain yang dianggap memiliki nilai profitable. Dan

umumnya mereka yang karakteristik capial gain dan masih junior

adalah sering mengalami nervous (gugup) pada situasi-situasi seperti

ini.

Namun bagi mereka yang memilih keputusan kedua

cenderung memiliki ketenangan yang tinggi dan tidak begitu

Manajemen Investasi dan Portofolio

117

menerapkan konsep short term capital gain. Short term capital gain

adalah suatu aksi ambil untuk secara jangka pendek. Namun

mereka pada keputusan kedua, bahkan cenderung memilih dan

menerapkan wait (menunggu) dan see (melihat), serta meyakini

nilai saham pasti suatu saat akan naik kembali. Atau bahkan ketika

proyek kontraksi terjadi mereka akan menambah jumlah

kepemilikan saham, karena suatu saat nilai saham akan naik ke

point yang menguntungkan untuk selanjutnya siap dijual kembali.

6. Kondisi Terjadinya Priode Kontraksi yang terlalu lama.

Dalam pergerakan saham ada posisi dimana periode

kontraksi yang terjadi sangat lama atau lebih lama dari waktu yang

diperkirakan oleh banyak pihak.

Dalam konteks jual beli saham yang harus diperhatikan,

adalah “harga dimana perdagangan terjadi harga di mana penjual

dan pembeli mencapai consensus atau persetujuan untuk

melakukan jual beli. Harga mencerminkan consensus harapan

penjual dan pembeli. Pembeli mempunyai harapan bahwa harga

akan bergerak lebih rendah, sedang penjual mempunyai harapan

harga akan bergerak lebih rendah.

7. Suport dan Resistensi

Manajemen Investasi dan Portofolio

118

Dan dalam salah satu cara untuk mempermudah pemahaman

serta mensistematiskan setiap keputusan secara terukur adalah

melihatnya dari segi support (dukungan) dan resistence (tahanan).

Harga sekuritas adalah hasil pertempuran antara bull

(banteng/pembeli) dan bear (beruang/penjual). Kegiatan bullish

aktif pembeli menekan harga menjadi lebih tinggi dan kegiatan

bearish aktif penjual menekan harga menjadi lebih renda.

Ada situasi dan kondisi dimana risistence berubah menjadi

support dan support menjadi resistensi pada saat resistense berubah

menjadi support terjadi jika resistence (tahanan) telah berhasil

ditembus karena factor tingginya minat public terhadap saham

perusahaan tersebut. Dalam istilah market ini disebut dengan

breakout. Breakout adalah penebusan harga di atas tingkat tahanan.

Ada beberapa alasan mengapa public menyukai saham

perusahaan tersebut atau terjadinya pengubahan dari posisi

resistence ke support. Ini di sebabkan oleh beberapa sebab, yaitu:

a. Meningkatnya kepercayaan publik akan naiknya future

earnings di masa depan.

b. Berbagai kebijakan dan keputusan investasi perusahaan

dianggap memiliki sisi profitable yang tinggi.

Manajemen Investasi dan Portofolio

119

c. Publikasi laporan keuangan perusahaanyang

memperlihatkan perolehan pendapatan perusahaan yang

telah terjadi yang lebih tinggi dari sebelumnya.

d. Pengubahan konsep manajemen kinerja yang lebih modern

dan berdisiplin tinggi dengan pencapaian target kerja yang

jelas serta sistematis. Dan kualitas SDM perusahaan diakui

telah mampu melewati masa-masa sulit. Sehingga

diperkirakan di masa depan itu juga akan mampu mereka

selesaikan.

e. Terbangunnya kondisi mikro dan makro ekonomi yang

lebih aspiratif atau sesuai dengan harapan pasar. Serta

sebagai kebijakan ekonomi dan politik pemerintah tidak

akan membawa pengaruh ekstrim kepada financial

perusahaan.

8. Keputusan Beli dan Jual pada Harga Naik dan Turun

Hal yang paring sering dilakukan oleh pemain pasar saham

adalah membeli pada harga tertinggi dan menjual pada harga

terendah. Disini kita harus memahami pergerakan pada area

resistance dan support. Di sini seorang pemain saham bisa menjual

pada saat saham berada pada titik dekat dengan resistance dan

menjual kembali pada saat dekat dengan titik support.

Manajemen Investasi dan Portofolio

120

9. Kondisi Grafik Saham yang Cenderung Mengalami

Kenaikan Namun Kemudian Berfluktuasi dan Selanjutnya

Menurun.

Pada pergerakan saham selalu saja bisa terjadi di luar yang

diperkirakan. Seperti kondisi grafik yang naik kemudian turun

secara tiba-tiba atau naik mengalami fluktuatif. Tentunya ini jika

dianalisa bisa disebabkan oleh berbagai sebab. Ada beberapa faktor

yang menyebabkan saham perusahaan mengalami pergerakan trend,

yaitu:

a. Pasar sudah mulai jenuh dengan produk yang ditawarkan

oleh produsen, sehingga penjualan yang awalnya tinggi

kemudian berfluktuatif dan cenderung akan mengalami

penurunan.

b. Produk perusahaan dianggap tidak lagi menarik karena

telah muncul produk sejenis yang kualitas lebih bagus dan

harga lebih terjangkau (lebih murah).

c. Inovasi produk tidak lagi dilakukan oleh perusahaan karena

perusahaan tidak konsisten memperhatikan produk

tersebut, seperti tidak memperhatikan konsep “gugus

kendali mutu” dan sebagainya. Gugus kendali mutu

merupakan mekanisme formal dan dilembagakan yang

Manajemen Investasi dan Portofolio

121

bertujuan untuk mencari pemecahan persoalan dengan

memberikan tekanan pada partisipasi dan kreativitas di

antara karyawan.

d. Tindakan dan kebijakan perusahaan yang telah memakai

sejumlah dana yang seharusnya dialokasikan untuk reaserch

and development namun dipakai untuk yang lain, seperti

penciptaan produk baru, pembangunan pabrik, pembukaan

kantor baru, dimana semua itu ternyata telah mengabaikan

produk inti (core product) yang selama ini memiliki nilai

saing di pasar. Kebijakan seperti di atas dianggap tidak

realistis dan tidak taktis, namun kebijakan yang bersifat

ambisius hanyauntuk mengejar dan memperbesar

perolehan keuntungan dan itu sebenarnya di luar

kemampuan perusahaan (capacity of corporate).

Untuk memahami persoalan penyebab terjadinya

suatu pergerakan trend yang terus mengalami kenaikan namun

kemudian berfluktuatif dan selanjutnya mulai mengalami

penurunan. Ada baiknya kita memahami konsep daur hidup

produk (life cycle product). Life cycle product adalah kondisi dimana

suatu produk memiliki empat tahap proses secara umum, dimulai

Manajemen Investasi dan Portofolio

122

dari masa perkenalan, pertumbuhan, kematangan hingga

penurunan.

Suatu produk yang diciptakan ada masa keemasan

dan juga ada masa kemunduran. Kondisi seperti ini bisa terjadi

dengan asumsi setiap produk pasti memiliki pesaing, dan pesaing

itu selalu berusaha untuk mengambil dan menguasai segmentasi

pasar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Sebagai

contoh kasus handphone merek Nokia pada saat ini sudah

mengalami penurunan penjualan dibandingkanwaktu-waktu

sebelumnya, initerjadi di sebabkan munculnya banyak perusahaan

hanphone lainnya yang sejenis dengan harga dan kualitas yang

sanggup bersaing dengan nokia. Di sisi lain konsumen juga sudah

mulai jenuh dengan produk hanphone nokia begitu cepat sehingga

kondisi ini membuat konsumen tidak sempat berfikir dan

menikmati satu jenis atau tipe tertentu namun sudah muncul tipe

yang berbeda lagi.

10. Kondisi Grafik Pergerakan Saham yang Konstan

Bertumbuh dan Turun di Luar dari yang diperkirakan

Kondisi pergerakan saham yang bersifat konstan

bertumbuh menempatkan bahwa perusahaan tersebut berada

Manajemen Investasi dan Portofolio

123

dalam keadaan cenderung stabil. Kestabilan pada pergerakan saham

tersebut memperlihatkan bahwa manajemen kinerja khususnya

kinerja perusahaan keuangan perusahaan dalam kondisi yang

cenderung stabil dan memiliki potensi untuk terus berkembang.

Perkembangan kinerja keuangan yang bisa juga memperlihatkan

penjualan produk perusahaan di pasaran juga mengalami

peningkatan dan penjualan yang baik. bagi para pembeli saham

disarankan untuk memilih saham perusahaan seperti ini, dan jika

kondisi terus berlangsung baik dan waktu-ke waktu

memungkinkan saham perusahaan ini masuk dalam kategori saham

blue chip.

11. Pergerakan Saham yang Constant Growth Namun di Akhir

Mengalami Break Down

Kadang kala terjadi pergerakan saham yang tumbuh secara

konstan (constant growth) namun dibagian akhir terjadi break

down. Untuk menjadi bahan pemahaman bagi kita perlu juga

mendengarkan pendapat dari Jiack Dreyfus. Jack Dreyfus

mengatakan “apabila aksi jual ketika ada optimisme yang

berlebihan. Jika ada orang-orang yang dengan sangat optimisnya

berlarian kesana-kemari mempengaruhi orang –orang agar mau

Manajemen Investasi dan Portofolio

124

membeli sahamnya, itu berarti kapasitas investasi mereka sudah

maksimal. Dalam keadaan seperti itu mereka tidak dapat berbuat

apa-apa selain bicara dan bicara. Mereka tidak mampu lagi

mendorong bursa untuk bergerak naik. Karena perlu daya beli

untuk mendorong harga naik.”

12. Pergerakan Saham yang Perlu Diantisipasi

Dalam pergerakan saham yang terus mengalami kenaikan

sering dilihat sebagai sesuatuyang menggembirakan. Namun disisi

lain ada juga hal yang harus dipelajari, terutama jika pergerakan

kenaikan itu mengalami lonjakan yang tajam dari biasanya. Karena

seorang pemain saham yang baik adalah yang memahami

pergerakan saham naik dan turun secara realistis.

Sehingga memiliki sikap curiga terhadap suatu pergerakan

saham yang tiba-tiba naik terlalu tajam juga sesuatu yang harus

dikaji. Karena bisa saja setelah naik terlalu tinggi tiba-tiba ia akan

turun secara tajam.

13. Empat Posisi Pergerakan Saham yang Harus Diperhatikan

Bagi mereka yang memiliki ketertarikan yang begitu tinggi

pada saham maka ada empat posisi yang begitu penting untuk

diperhatikan dan dipahami serta dianalisis faktor-faktor yang

menyebabkan itu bisa terjadi. Ke empat posisi tersebut yaitu:

Manajemen Investasi dan Portofolio

125

1. Posisi pada kondisi kontraksi. Posisi dimana saham

berada di titik jatuh yang stagnan bahkan jika kondisi

ini dibiarkan maka ia bisa jatuh lebih lama (long term

fall), lebih jauh posisi ini jika tidak ada strategi jitu dari

pihak manajemen perusahaan maka garis saham akan

jatuh lebih dalam lagi.

2. Posisi perusahaan mencoba naik ke atas. Dan kenaikan

itu terjadi secara luar biasa, diposisi seperti ini kita

patut mencurigakan apa penyebab ini bisa tejadi begitu

tinggi kenaikannya. Dengan kata lain biasanya setalah

kenaikan ini akan diikuti oleh kejadian yang tidak

terduga setelah itu, seperti bisa jatuh atau akan

mengalami fluktuasi.

3. Pada posisi pergerakan grafik saham mengalami

fluktuasi. Disini pihak manajemen perusahaan dan

kondisi pasar mengalami ketidakseimbangan sehingga

terimplikasi atau terpengaruh pada pergerakan garis

saham yang tidak stabil. Dalam konteks posisi ini bisa

saja grafik saham akan naik artinya pihak mamanejem

mampu memberikan pembuktian kinerja yang baik dan

informasi ini ditangkap oleh pasar sehingga pergerakan

Manajemen Investasi dan Portofolio

126

grafik cenderung naik ke atas. Atau bahkan sebaliknya

ketidakmampuan pihak manajemen bekerja dan

informasi itu diterima oleh pasar maka ini

menyebabkan grafik saham turun kebawah.

4. Posisi grafik saham turun jatuh ke bawah dalam

keadaan tajam. Dalam konteks ini secara umum ada

dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama

grafiksaham akan terus ke bawah sampai ke titik

terendah. Kedua grafik saham akan mencoba bangkit

untuk bertahan pada titik tertantu, selanjutnya kembali

perlahan-lahan akan naik ke atas.

14. Pergerakan Garis EPS dan Dividen Perlembar Saham

Dalam pergerakan garis earning pershare (EPS) dan dividen

perlembar saham ada dua kondisi yang sering menjadi amatan para

investor. Kedua bentuk kondisi pergerakan tersebut memberikan

arah penjelasan tentang bagaimana kondisi perusahaan.

Dalam perspektif investor yang cenderung hati-hati maka

ketertarikan untuk membeli saham pada perusahaan “MTM” jauh

lebih diminati dibanding pada perusahaan ”XYZ” . ini terjadi

terutama pada investor dengan karakteristik risk adverse. System

pembayaran dividen yang stabil setiap waktunya membuat investor

Manajemen Investasi dan Portofolio

127

merasa nyaman (comportable), termasuk system ini mampu

memperkirakan dengan jelas jumlah perolehan dividen yang mana

nantinya perolehan dana dari dividen tersebut dapat di investasikan

pada tempat-tempat yang dianggap menguntungkan.

Untuk dapatmelihat earning peshere (EPS) dan dividen

perlembar saham ini secara lebih detil dapat dilihat ada tiga

tahapan, ini sebagaimana dikemukakan oleh William F. Sharpe,

Gordon J. Alexander, dan Jeffrey V. Brailey. Ketiga tahap tersebut

adalah,

1. Tahap pertumbuhan (growth stage). Dicirikan oleh

pertumbuhan penjualan yang cepat, keuntungan yang

tinggi dan pertumbuhan pendapatan perlembar saham

yang sangat tinggi. Karena peluang investasi sangat

menguntungkan, rasio pembayaran dividen menjadi

sangat rendah. Pesaing tertarik karena adanya

pendapatan yang tinggi, yang kemudian menyebabkan

penurunan tingkat pertumbuhan.

2. Tahap transisi (transition stage). Tahun tahun

berikutnya, meningkatnya persaingan menyebabkan

turunnya keuntungan dan mengecilnya tingkat

pertumbuhan. Karena semakin sedikitnya investasi

Manajemen Investasi dan Portofolio

128

baru, perusahaan mulai membayarkan persentase

pendapatan yang makin besar.

3. Tahap kemapanan atau kedewasaan (maturity/steady-

state stage). Akhirnya, perusahaan berada pada posisi

dimana secara rata-rata investasi barunya hanya sedikit

memberikan imbal hasil atas modal. Pada saat ini,

tingkat pertumbuhan pendapatan, rasio pembayaran

dividen, dan imbal hasil atas modal menjadi stabil

untuk sisa hidup perusahaan.

15. Kondisi Grafik Saham Secara Jangka Pendek Fluktuatif

Namun Secara Jangka Panjang Cenderung Naik Secara

Stabil

Pada suatu kejadian tertentu pergerakan saham terjadi

fluktuatif kemudian perlahan-lahan menuju pada sisi peningkatan

dan cenderung meningkat dengan stabil. Artinya pihak manajemen

perusahaan sudah melewati masa-masa krisis dan mampun

meyakinkan diri kepada publik untuk bergerak ke arah kemajuan

yang profitable.

Pada kondisi pergerakan saham yang secara jangka pendek

fluktuatif namun secara jangka panjang cenderung mengalami

kenaikan yang diperkirakan akan terus berlangsung stabil. Adam

Manajemen Investasi dan Portofolio

129

Khoo dan Conrad Alvin Lim mengatakan, “dalam jangka pendek,

pasar akan melewati tren kenaikan dan penurunan secara acak,

kejutan dan gunncangan. Naik-turun ini adalah apa yang

menyebabkan kerugian dan ketakutan bagi para investor yang tidak

berpengalaman. Namun di dalam jangka panjang, pasar akan selalu

cenderung naik.

Lebihjauh Adam Khoo dan Conrad Alvin Lim

mengatakan, “Ketika saham mungkin naik-turun untuk jangka

pendek, dia selalu akan naik lebih tinggi selama jangka panjang. Ini

berarti bahwa setiap titik rendah adalah lebih tinggi daripada titik

rendah sebelumnya dan setiap titik tinggi adalah lebih tinggi

daripada titik tinggi sebelumnya.

16. Kondisi Grafik yang Jatuh 58% Kemudian Kembali Berada

di Posisi Semula

Pada saat pergerakan saham suatu perusahaan berada dalam

kondisi stabil namun tiba-tiba jatuh sekitar 58% (lima puluh

persen) dari titiknya, namun selanjutnya naik kembali ke titik

semula. Banyak pemain saham yang mengalami kepanikan pada

kondisi seperti ini, sehingga mereka memutuskan untuk menjual

saham tersebut. Namun bagi mereka yang mampu menahan dan

mampu melewati masa-masa sulit memungkinkan akan

Manajemen Investasi dan Portofolio

130

memperoleh keuntungan karena saham kembali berada pada garis

yang sesuai seperti semula.

Oleh karena itu, salah satu nasehat yang terpenting dan

harus didengar oleh para pemain saham adalah “amati dan pelajari

selalu kondisi pasar saat ini dan masa lalu, serta prediksi dengan

bebas bagaimana kondisi di masa depan. Maka disini ada beberapa

kondisi penyebab yang bisa kita analisa dari segi perspektif teknikal.

17. Menghindari Pembelian Saham Pada Posisi Pasar Saham

Sedang Lesu

Dalam kondisi inflasi, pertumbuhan ekonomi lemah,

pengangguran, serta krisis moneter telah menyebabkan kondisi

penjualan beberapa produk terjadi penurunan. Kondisi ini

berpengaruh lebih jauh pada pergerakan harga saham pasar modal.

Dan biasanya para pemain saham akan mengambil tindakan wait

and see atau melihat dulu perkembangan dan kondisi ekonomi

serta berbagai kebijakan pemerintah dalam mengatasi persoalan ini.

18. Keputusan Investasi Jangka Panjang Bisa Mengurangi

Resiko

Bagi investor yang memiliki karakteristik risk adverse (takut

pada resiko) dan risk indifferent (hati-hati pada resiko) cenderung

akan memilih saham blue chip. Blue chip- stock (saham unggulan),

Manajemen Investasi dan Portofolio

131

adalah saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan

memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang

berkualitas. Saham-saham IMB dan Du Pont merupakan contoh

blue chip.

Jika di Indonesia kita bisa melihat pada lima besar saham

yang termasuk kategori ILQ-45 (indeks Luquid-45). ILQ-45

adalah lequiditas empat puluh lima buah perusahaan yang dianggap

memiliki tingkat lequiditas yang baik dan sesuai dengan

pengharapan pasar modal. ILQ-45 diperbaharui tiap enam bulan

sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Pertimbangan-

pertimbangan yang mendasari pemilihan saham yang masuk ILQ-

45 adalah lequiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria sebagai

berikut ini,

1. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata traksaksi sahamnya

masuk dalam urutan 60 besar di pasar regular.

2. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi

pasarnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar

regular.

3. Telah tercatat di BEI paling tidak selama tiga bulan.

Di Indonesia ada beberapa perusahaan yang selama

ini sering masuk dalam kategori perusahaan ILQ-45, yaitu PT

Manajemen Investasi dan Portofolio

132

Telkom, Unilever, Indofood, dan beberapa perusahaan lainnya.

Dimana setiap perusahaan tersebut bisa berubah-ubah setiap

waktunya sesuai dengan kondisi likuiditas perusahaan tersebut,

artinya tidak tertutup kemungkinan untuk masuk perusahaan lain

yang dianggap memiliki likuiditas lebih baik yang bisa dicatat dalam

ILQ-45.

Sebenarnya disamping kajian dari segi ILQ-45

dapat juga dilihat dari segi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan),

JII (Jakarta Islamic Index), dan Indeks Kompas. Adapun

pemahaman yang bisa dipahami masing-masingnya adalah:

a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI

meliputi pergerakan-pergerakan harga saham biasa dan

saham preferent.

b. JII merupakan indeks yang berisi dengan 30 saham

perusahaan yang memenuhi kreteria investasi

berdasarkan syariah islam, dengan prosedur sebagai

berikut:

1. Saham dipilih harus sudah tercatat paling tidak 3

bulan terakhir, kecuali saham yang termasuk dalam

10 kapitalisasi besar.

Manajemen Investasi dan Portofolio

133

2. Mempunyai rasio untung terhadap aktiva tidak

lebih dari 90% di laporan keuangan tahunan atau

tengah tahunan.

3. Dari yang masuk kreteria nomer 1 dan 2, dipilih 60

saham dengan urutan rata-rata kapitalisasi pasar

terbesar selama satu tahun terakhir.

4. Kemudian dipilih 30 saham dengan urutan tingkat

likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular

selama satu tahun terakhir.

c. Pada tanggal 10 Agustus 2007, BEJ (Bursa Efak

Jakarta) bekerja sama dengan harian Kompas merilis

indeks yang baru yang disebut dengan Indeks Kompas

100. Indeks ini berisi dengan 100 saham yang

berkategori yang mempunyai likuiditas yang baik,

kapitalisasi pasar yang tinggi, fundamental yang kuat,

serta kinerja perusahaan yang baik.

Bagi seorang investor boleh memiliki kebebasan

mana yang tebaik sesuai dengan analisa dan keyakinan yang

dimiliki, termasuk jika menggabungkan semuanya dan melakukan

kajian secara lebih komprehensif. Karena data masa lalu yang

diperoleh dipakai untuk memprediksi masa yang akan dating, dan

Manajemen Investasi dan Portofolio

134

bisa saja perusahaan yang masuk di kategoti ILQ-45, IHSG (Indeks

Harga Saham Gabungan), dan Indeks Kompas berubah-ubah setiap

waktunya. Tentunya perubahan itu terjadi berdasarkan kondisi

realita di pasar pada masa itu nantinya.

Untuk mempermudah pemahaman dalam

menentukan keputusan pada kategori saham yang masuk ke dalam

blue chip adalah dengan melihat tingkat pertumbuhan laba tahunan

perusahaan selalu pada posisi 20% s.d. 100% bahkan lebih tinggi

dari itu. Posisi pertumbuhan yang stabil dapat dijadikan rujukan

akan stabilitas kinerja perusahaan yang baik. Karena itu

pemahaman akan annual report (laporan tahunan) menjadi sangat

penting.

Sebagai penguat pemahaman kita tentang saham

kategori blue chip atau saham unggulan ini ada baiknya kita

menerima nasihat dari William J. O’Neil, yaitu: “langkah pertama

dalam belajar memilih saham unggulan terbaik adalah dengan

mengkaji para saham jawara di masa lalu agar anda tau karakteristik

mereka. Anda akan tau dari upaya ini, pola-pola harga seperti apa

yang dikembangkan oleh para jawara ini yang menyebabkan

nilainya tinggi.

Manajemen Investasi dan Portofolio

135

Memang benar resiko perlu dihindari, dan

pelajaran masa lalu dapat menjadi masukan untuk memperkuat

keputusan pada masa sekarang. Adapun bentuk dari kondisi

investasi jangka panjang yang bisa mengurangi resiko yaitu dengan

membeli saham blue chip dengan kondisi pergerakan naik secara

stabil walaupun kecil namun tidak terjadi kenaikan yang bersifat

fluktuatif.

Kondisi pergerakan saham yang seperti ini

cenderung dianggap oleh para investor lebih menjanjikan dan pasti,

khususnya investor kategori risk adverse. Namun pada kondisi yang

bersifat fluktuatuf sangat tidak menarik bagi investor, disisi lain itu

dianggap menarik oleh para spekulan. Ada perbedaan kuat antara

spekulan dan investor. Spekulan bersifat ingin meraih keuntungan

yang tinggi dalam waktu yang singkat, investor umumnya

menginginkan stabilitas profit yang menjamin. Karena dengan

perolehan profit yang menjamin tersebut ia dapat

mengalokasikannya pada tampat lain yang dianggap memiliki nilai

profitable. Seperti membuka bisnis baru atau membeli sejumlah

saham dan obligasi yang memiliki nilai profitable. Salah satu

kondisi yang ingin dimiliki oleh investor adalah uang bekerja untuk

uang. Konsep uang bekerja untuk uang mungkin anda pernah

Manajemen Investasi dan Portofolio

136

mendengar pendapat ini di kemukakan oleh Robert T. Kiyosaki

dalam teorinya tentang empat kuadran, dimana kuadran pertama

kita menjadi pekerja, kuadran kedua pekerja dan pemilik usaha,

kuadran ketiga pemilik usaha, dan kuadran ke empat adalah uang

bekerja untuk uang. Kuadran ke empat adalah kuadran tertinggi.

19. Kondisi Terjadinya Traders Remorse

Traders remorse adalah suatu keadaan dimana grafik harga

saham bergerak sesuai dengan yang diperkirakan dalam garis

moving average (pergerakan rata-rata) namun kemudian terjadi

perubahan pergerakan diluar garis moving average dan selanjutnya

bisa saja ia kembali lagi ke garis moving average yang diperkirakan

tersebut atau bahkan berpindah jauh dari sana. Traders remorse

sering disebut juga dengan istilah koreksi harga.

20. Pergerakan Divergance

Devergance adalah penyimpangan dari perkiraan yang

dilakukan atau dianalisis. Misalnya ada dua pakar saham bertemu,

dimana pakar pertama memperkirakan harga tertinggi akan

tercapai pada titik 400. Dan pakar kedua memperkirakan akan

tercapai pada titik 250. Dan kenyataan harga tercapai pada titik

250.

Manajemen Investasi dan Portofolio

137

Atau kejadian yang lebih drastis dimana titik yang tercapai

hanya pada titik 150. Ini artinya terjadi devergance dari yang

diperkirakan semula. Dan ini tentunya menjadi tugas untuk

menganalisis mengapa ini bisa terjadi. Ini sebagaimana dikatakan

oleh Lani Salim, bahwa “ketika penyimpangan terjadi, harga

umumnya akan berubah arah untuk mengikuti (dan menegaskan)

tren dari indikator...”

Indikator yang dimaksud disini ada berbagai hal, seperti

kondisi mikro dan makro ekonomi bahkan kondisi keputusan

pihak manajemen perusahaan dalam emgelola perushaan. Dimana

semua ini akan tergambar dalam bentuk grafik pergerakan saham.

21. Pergerakan Saham Naik Kemudian Turun dan Naik Lebih

Tinggi dari Kenaikan Sebelumnya

Dalam pergerakan saham kadang kala sering ditemui

kondisi pergerakan saham naik perlahan atau sedikit namun

kemudian turun dan selanjutnya naik kembali bahkan naik lebih

tinggi dari sebelumnya.

Kunci sukses dalam bermain saham dengan terus

memperhatikan setiap pergerakan saham scara seksama dan

memahami pergerakan saham tersebut dengan menempatkan base

thinking atas dasar referensi pemahaman yang komplek. Karena

Manajemen Investasi dan Portofolio

138

pemahaman yang komplek akan menghasilkan kesimpulan yang

komplek dan pemahaman yang bersifat umum akan mengasilkan

kesimpulan yang bersifat umum.

22. Pergerakan Saham yang Turun Secara Tajam dan

Kemudian Stabil Secara Konstan

Kondisi pergerakan saham sangat sulit untuk diperkirakan

namun perlu kita melihatnya secara jelas tentang kondisi-kondisi

yang mungkin terjadi. Termasuk kondisi seperti pergerakan saham

yang turun secara tajam namun kemudian stabil secara konstan.

23. Posisi-posisi yang Bisa Diputuskan untuk Membeli

Kembali Saham

Untuk para pemain saham sering diajarkan untuk mampu

memperkirakan kenaikan yang akan terjadi nantinya. Artinya

keputusan hari ini dibuat untuk mengambil keputusan dimasa yang

akan datang.

24. Tips bagi Investor dalam Bermain Saham

Pada saat terlibat dalam permainan saham maka seorang

investor diminta untuk menerapkan berbagai kebijakan antisipasi

sebagai bentuk strategi untuk terus bisa mempertahankan posisinya

sebagai salah satu pemain di pasar saham. Karena pada saat seorang

Manajemen Investasi dan Portofolio

139

investor yang melihat saham dibursa mengalami fluktuasi yang

tajam ia akan merasa gugup dan canggung memiliki gelisah yang

tinggi, padahal dalam kondisi seperti itu ia harus selalu berfikir

dengan kepala dingin. Menurut Tryfino, berikut berpa cara yang

dapt membantu investor (investor kecil) untuk lebih tenang

membaca situasi.

Amati dulu reaksinya terhadap pergerakan bursa kejadian.

Jika bursa tidak mengalami penurunan yang sangat tajam,

ada kemungkinan bursa akan pulih dalam waktu yang tidak

terlalu lama.

Biasanya yang ‘mengguyur’ bursa adalah para investor asing.

Hal ini juga merupakan indikator analisis bagi investor atau

perusahaan investasi di Indonesia. Untuk itu, coba

perhatikan analisis pergerakan investor asing menjelang

penutupan sesi kedua perdagangan apakah ‘mereka’

kembali masuk atau tidak. Jika ‘mereka’ kembali masuk,

investor kecil dapat terus mempertahankan sahamnya (blue

chip).

Perhatikan kondisi bursa keesokan harinya. Jika bursa

positif atau hanya minus sedikit hal ini menunjukan bahwa

Manajemen Investasi dan Portofolio

140

bursa cukup kuat terhadap kejadian tersebut, investor kecil

masih bisa tetap mempertahankan sahamnya (blue chip).

Jika investor kecil memiliki saham selain blue chip

sebaiknya segera menjual saham tersbut pada guyuran

pertama, dan menukarkannya pada saham blue chip yang

paling banyak terkoresi. Atau, kalau mau lebih aman beli

saham blue chip yang kembali dikumpulkan oleh investor

asing mendekati penutupan bursa sesi kedua.

Jika pada saat ituinvestor kecil memiliki dana tunai (tidak

sedang memiliki saham), investor kecil dapat membeli

saham-saham blue chip yang terkoreksi dalam yang

memiliki kapitalisasi pasar besar.

Salah satu yang harus dimiliki oleh seorang investor

yang bermain dipasar saham adalah keyakinan. Ini sebagaimana

dikatakan oleh Adam Khoo dan Conrad Alvin Lim, bahwa “alasan

mengapa Warren Buffet menghentak pasar secara konsisten

terhadap investor dan manajer keuangan adalah karena dia

memegang keyakinan dan filosofi yang sangat berbeda tentang

bagaimana pasar bekerja. Lebih jauh Adam Khoo dan Conrad

Manajemen Investasi dan Portofolio

141

Alvin Lim mengatakan, mari kita bandingkan keyakinan Warrent

Buffet dengan investor atau manajer keuangan rata-rata.

Wall Street Warrent Buffet

Percaya pada deversifikasi yang

luas terhadap sejumlah

instrumen keuangan.

Percaya untuk

mengkonsentrasikan uangnya ke

sedikit perusahaan inti yang

dipahaminya dengan sangat baik.

Pokus pada kinerja jangka

pendek. Membeli ketika harga

suatu saham sedang naik

(berita baik) dan menjual

ketika suatu saham sedang

jatuh (berita buruk).

Pokus pada nilai jangka panjang.

Membeli saham-saham yang

bagus ketika harganya sedang

jatuh (berita buruk) dan menjual

ketika harganya sedang naik

(kabar baik).

Berburuk sangka terhadap

perusahaan yang tidak

membayar dividen.

Lebih menyukai untuk

mempertahankan pendapatannya

dan membiarkan kekayaannya

untuk bertambah dengan bebas

pajak.

Tertekan untuk berinvestasi di

reksadana.

Berinvestasi hanya ketika ada

kemungkinan untuk saham yang

Manajemen Investasi dan Portofolio

142

tinggi.

Percaya bahwa untuk

mencapai keuntungan yang

lebih tinggi. anda harus

mengambil resiko yang lebih

tinggi.

Percaya kemungkinan untuk

mencapai resiko yang tinggi

dengan rasio yang rendah.

Ada berbagai sebab mengapa investor yang bermain dipasar

bursa saham sering mengalami kegugupan atau kegelisahan yang

tinggi pada saat sahamnya mengalami kejatuhan dan pasar berada

dalam kondisi sangat fluktuatif, yaitu salah satunya pemahaman

investor tersebut sangat sederha dalam memahami pasar saham. Ia

bahkan cenderung melihat dan mempelajari semua itu hanya dari

segi teknikal (grafik) semata, padahal faktor fundamental memiliki

pengaruh besar untuk dipahami. Termasuk salah satunya kondisi

pergerakan politik, sosial, budaya, hukum, teknoligi, konflik militer

dan tentunya perekonomian. Termasuk dengan kondisi

mempelajari pergerakan indeks regional dan dunia serta khususnya

Negara Amerika Serikat.

Alasan perlu memahami Negara Amerika Serikat adalah

dimana negara tersebut pada saat ini bisa dikatakan sebagai rujukan

Manajemen Investasi dan Portofolio

143

ekonomi dunia, hampir seluruh perusahaan-perusahaan Amerika

terlibat investasi di berbagai negara, dan begitu pula sebaliknya

banyak perusahaan-perusahaan dari berbagai negara di dunia yang

terlibat ikut berinvestasi di Amerika. Oleh karena itu, Tryfino

mengatakan, “kita tidak bisa lagi berfikir terkotak-kotak, kita harus

mulai berfikir global/lebih luas karena keterkaitan pergerakannya

yang kadang-kadang cukup segnifikan mempengaruhi pergerakan

indeks dan harga-harga saham di Indonesia.5

5 Ibid, hlm.137-177, cet.ke-2

Manajemen Investasi dan Portofolio

144

Manajemen Investasi dan Portofolio

145

BAB VOBLIGASI

5.1 DEFINISI OBLIGASI

Obligasi merupakan suatu surat berharga yang dijual

kepada publik, dimana disana dicantumkan berbagai ketentuan

yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku

bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan

lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh

lembaga terkait.

5.2 SYARAT SEBUAH PERUSAHAAN BERHAK

MENERBITKAN OBLIGASI

Pada saat sebuah perusahaan berkeinginan untuk

menerbitkan obligasi, maka ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi, yaitu :

a. Mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh

BAPEPAM-LK diantranya melakukan pada

BAPEPAM-LK bahwa yang bersangkutan

Manajemen Investasi dan Portofolio

146

berkeinginan untuk menerbitkan obligasi, dan

BAPEPAM-LK secara efektif menyatakan layak.

b. Perusahaan yang bersangkutan telah dinyatakan

memiliki nama dan reputasi yang baik.

c. Laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan

telah di audit oleh akuntan yang terdaftar.

d. Pada dua atau tiga tahun terakhir perusahaan selalu

mendapat keuntungan dan tidak mengalami

kerugian.

5.3 PASAR OBLIGASI DAN PIHAK YANG BERHAK

MENERBITKAN OBLIGASI

Pasar obligasi terdiri atas tiga jenis, meliputi obligasi

pemerintah, obligasi bank Indonesia, dan obligasi swasta. Obligasi

diterbitkan oleh pihak-pihak yang memiliki legalitas dari segi

hukum, karena ini menyangkut dengan pertanggungjawaban

dikemudian hari seperti persoalan ketidakmampuan

menyelesaikannya dan sebagainya. Ada beberapa pihak yang

menerbitkan obligasi yaitu :

a. Perusahaan

b. Pemerintah

Manajemen Investasi dan Portofolio

147

c. Pemerintah negara bagian (di Indonesia sering

dijelaskan dengan Pemda)

d. Pemerintahan asing, dan

e. Perusahaan asing.

5.4 OBLIGASI DAN PEMERINTAHAN DAERAH

Salah satu yang berhak menerbitkan obligasi adalah

pemerintahan bagian, atau di Indonesia sering dijelaskan dengan

pemda. Maka dalam era otonomi daerah (OTDA) sekarang ini,

dijelaskan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.07 tentang

Pinjaman Daerah yang menyatakan pada dasarnya obligasi daerah

hanya salah satu alternatif dari berbagai jenis pemerintah daerah.

Dalam keputusan penerbitan obligasi daerah ini

pemerintah telah menunjuk menteri keuangan yang bekerjasama

dengan departeman keuangan untuk memutuskan layak atau tidak

layaknya suatu daerah menerbitkan obligasi tersebut. Karena jangan

sampai itu menjadi beban bagi daerah yang bersangkutan pada

kemudian hari, yaitu seperti :

a. Tidak sanggup membayar pada saat jatuh tempo.

b. Tidak mempergunakan dana hasil penjualan obligasi

tersebut tepat pada waktunya.

Manajemen Investasi dan Portofolio

148

c. Berapa ukuran kebijakan dana dalam bentuk

rupiah/dollar.

d. Kualitas SDM daerah untuk mengelola dan

mengalokasikan dana yang diperoleh dari hasil

penjualan obligasi tersebut serta membayar setiap

kewajiban jatuh tempo secara tepat waktu.

5.5 ALASAN BAGI SEBUAH PERUSAHAAN

MENERBITKAN OBLIGASI

Pada saat suatu perusahaan menerbitkan obligasi ada

beberapa alasan yang mendasari atau keuntungan yang akan

dipetoleh , yaitu :

a. Menetapkan bunga obligasi biasanya tidak terlalu

tinggi,

b. Biaya dalam penerbitan atau mencetak obligasi adalah

lebih murah dibandingkan dengan menerbitkan saham,

karena menerbitkan saham hitungannya per-lot, dan 1

lot adalah 500 kembar.

c. Pada saat obligasi dilakukan dan dijual kepublik maka

jika terjadi kendala dalam pembayaran obligasi,

Manajemen Investasi dan Portofolio

149

perusahaan bisa menyelesaikan dengan mengalihkan

pemegang obligasi menjadi pemegang saham yang biasa

dikenal dengan obligasi konversi (benda jenis dan

karakteristik obligasi).

Keputusan menerbitkan dan diterbitkan obligasi

mengikuti prosedur dan ketentuan oleh BAPEPAM-LK,

artinya BAPEPAM-LK akan mengawasi dengan ketat bagi

setiap perusahaan yeng menerbitkan obligasi.

5.6 ALASAN MEMBELI OBLIGASI

Pada saat seseorang ingin membeli obligasi ada beberapa

alasan yang mendasarinya, yaitu :

a. Memeiliki obligasi jauh dari resiko, karena tingkat suku

bunganya tetap (tidak berubah),

b. Obligasi diterbitkan oleh institusi yang memeiliki

badan hukum yang jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan, serta memiliki mekanisme

penyelesaian pada saat bermasalah.

c. Seorang investor yang membeli obligasi dapat

mempertahankan obligasi yang dimilikinya hingga

jatuh tempo tiba dan selanjutnya mengambil atau

Manajemen Investasi dan Portofolio

150

memperoleh pendapatan tersebut untuk diinvestasikan

kembali.

d. Jika pemegang obligasi mersa terdesak oleh kewajiban

untuk membayar utang, karena faktor tagihan dari

pihak lain, maka ia dapat menjaminkan obligasinya

tersebut sebagai jaminan hungga utang tersebut

dilunaskan,

e. Kemampuan sebuah institusi dalam membeli berbagai

jenis obligasi yang berasal dari berbagai perusahaan,

negara, dan pemerintah negara bagian akan memberi

pengaruh kepada penilaian publik terhadap kapasitas

finansial perubahan yang dianggap kuat, atau dengan

kata lain perusahaan akan naik.

5.7 PERINGKAT OBLIGASI

Obligasi yang dijual ke publik dalam perspektif para

pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat

tersebut menggambarkan pada credible dan prospek layaknya

obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current

asset perusahaan.

Beberapa lembaga pemeringkat (rating agency) yang ada

didunia, misalnya : Moody’s Investor Services, Standar & Poor’s

Manajemen Investasi dan Portofolio

151

Corporation, Duff & Phelps, Fitch Investor Services, dan lain-lain.

Sedangkan lembaga pemeringkat (rating agency) yang ada di

Indonesia, seperti PT. Pemeringkat Efek Indoesia (PEFINDO),

PT. Kasnic, dan lain-lain.

Moody’s S & P Arti

Aaa AAA Kualitas terbaik, dengan resiko kecil;

penerbitnya stabil dan dapat

diandalkan.

Aa AA Kualitas tinggi, dengan resiko jangka

panjang yang sedikit lebih tinggi.

A A Kualitas tinggi hingga menengah,

dengan banyak atribut kuat, tapi

agak rentan terhadap kondisi

perekonomian.

Baa BBB Kualitas menengah, jangka pendek

memadai, tetapi kurang dapat

diandalkan untuk jangka panjang.

Ba BB Ada unsur spekulatif, dengan

tingkat keamanan moderat, tetapi

tidak ada jaminan keamanan.

Manajemen Investasi dan Portofolio

152

B B Mampu membayar sekarang, tetapi

dengan resiko macet dimasa yang

akan datang.

Caa CCC Kualitas rendah, bahaya nyata

kegagalan dimasa yang akan datang.

Ca CC Kualitas yang berspekulasi tinggi,

acapkali gagal.

C C Urutan terendah, prospek

pembayran kembali rendah

meskipun mungkin masih bisa

terbayar.

K K Tidak mampu membayar bunga.

5.8 JENIS OBLIGASI BERDASARKAN PENERBITAN

Jika dilihat dari segi penerbitan, maka jenis obligasi tersebut

ada 4 (empat) yaitu :

a. Treasury Bond (TB)

Treasury bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah, seperti departemen keuangan atau bank sentral suatu

Manajemen Investasi dan Portofolio

153

negara. Adapun resikonya adalah kecil karena ditanggung langsung

oleh negara.

b. Corporate Bond (CB)

Corporate bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh

perusahaan. obligasi jenis ini mengandung berbagai macam

permasalahan seperti resiko yang harus ditanggung oleh pihak

pemegang obligasi jika ternyata perusahaan tersebut mengalami

resiko gagal bayar dengan sebab-sebab tertentu.

c. Municipal Bond (MB)

Municipal bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah negara bagian, dan biasanya pemegang obligasi ini

dibebaskan dari pajak.

d. Foreign Bond (FB)

Foreign bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara

asing dan salah satu resikonya adalah resiko dalam bentuk foreign

currency (mata uang asing). Resiko lain adalah jika terjadi pada

resiko gagal bayar.

5.9 JENIS DAN KARAKTERISTIK OBLIGASI

Kajian tentang obligasi menjadi semakin menarik pada saat

kita memahami secara komplek. Ada beberapa jenis dan

karakteristik obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek,

Manajemen Investasi dan Portofolio

154

a. Obligasi dengan jaminan (mortage bond), adalah

obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan

menggunakan jaminan asset riil.

b. Obligasi tanpa jaminan (debentus atau unsecured

bond) adalah obligasi yang diterbitkan tanpa

menggunakan suatu jaminan asset riil tertentu.

c. Obligasi konversi, merupakan obligasi yang

memberikan hak kepada pemegangnya untuk

mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah

saham perusahaan pada hari yang telah ditetapkan,

sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan

untuk memperoleh capital gain.

d. Obligasi yang disertai warrant, dengan adanya warrant,

maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk

membeli saham perusahaan pada harga yang telah

ditentukan

e. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond), adalah

obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga.

f. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating

rate band), adalah oblogasi yang memberikan tingkat

Manajemen Investasi dan Portofolio

155

bunga yang besarnya disesuaikan dengan fluktuasi

tingkat bunga pasar berlaku.

g. Putable bond, adalah obligasi yang memberikan hak

kepada pemegang obligasi untuk menerima perlunasan

obligasi sesuai dengan nilai pasar sebelum waktu jatuh

tempo.

h. Junk bond, adalah obligasi yang memberikan tingkat

keuntungan (kupon) yang tinggi, tetapi juga

mengandung resiko yang sangat tinggi pula.

5.10 SUKU BUNGA DAN JANGKA WAKTI OBLIGASI

Suku bunga dan jangka waktu obligasi memiliki keterkaitan

dalam memberikan ketetapan. Untuk itu ada dua bentuk

keputusan yang biasa berlaku atau diterapkan oleh pemerintah dan

perusahaan, yaitu obligasi dengan jangka waktu pendek (short

term) memiliki suku bunga yang lebih rendah dari pada obligasi

jangka panjang.

Manajemen Investasi dan Portofolio

156

Manajemen Investasi dan Portofolio

157

BAB VI

REKSA DANA

6.1 DEFINISI REKSADANA

Kata reksadana berasal dari istilah Mutual Fund. Fund

berarti dana, dan Mutual berarti saling mengntungkan.di

Indonesia kemudian dipilih kata Dana dan Reksa, kalau

digabung menjadi danareksa. Jadi danareksa adalah sebuah

perusahaan investasi dengan nama PT. Danareksa.

Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi dalam

bidang financial investment. Adapun definisi reksadana adalah

sebuah lembaga investasi yang dipakai untuk mereka yang

tertarik pada investasi saham dan obligasi namun memeiliki

kelemahan ilmu dalam bidang financial ivestment maka dana

tersebut dapat dipercaya kan kepada lembaga reksadana untuk

dikelola dan diberikan keuntungan sesuai dengan besarnya

porsi dana yang disetorkan serta mengikuti dan

Manajemen Investasi dan Portofolio

158

menandatangani persyaratan administrasi sesuai dengan yang

diperjanjikan.

6.2 PEMBAGIAN REKSADANA

Reksadana dibedakan natas dasar jenis investasinya menjadi :

a. Reksadana pasar uang yang melakukan investasi pada efekbersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satutahun.

b. Reksadana pendapatan tetap yanitu reksadana yangmelakukan investasi kurang-kurangnya 80% dariaktivanya dalam obligasi dengan bunga tetap, dan bukanpada obligasi yang berbunga mengambang.

c. Reksadana saham adalah treksadana yang melakukaninvestasi sekurang-kurangnya 80% dari aktiva dalam efekberbentuk ekuitas.

d. Reksadana campuran yang melaukan investasi dalam efekbersifat ekuitas dan bersifat utang atau obligasi denganperbandingan tidak seperti diatas.

6.3 TIPE PERUSAHAAN REKSADANA

a.Pertama, Open-End Fund (Reksadana Terbuka)

Reksadana tetbuka atau publik lebih mengenalkannya

dengan sebutan mutual fund adalah suatu kebijakan dengan

keputusan yang selalau saja siap untuk menjual saham-

Manajemen Investasi dan Portofolio

159

saham baru kepada publik dan kemudian membeli kembali

saham-saham yang telah beredar di pasaran setiap waktunya

pada harga yang sesuai dengan proporsi nilai dari

portofolionya.

b. Kedua, Closed-End Fund ( Reksadana Tertutup)

Reksadana tertutup adalah kegiatannya sama

dengan kabanyakan perusahaan lainnya dalam menjual

saham, tapi biasanya tidak diiringi dengan kebijakan

untuk membeli kembali saham-saham tersebut.

c. Ketiga, Unit Trust (Perwalian Unit)

Perwalian Unit pada umumnya berinvestasi dalam

obligasi, namun berbeda dalam beberapa hal jika

dibandingkan dengan open-end fund dan closed-end

fund yang berspesialisasi dalam obligasi.

6.4 BERINVESTASI MELALUI REKSADANASeorang manajer reksadana (mutual fund)

cenderung sangat hati-hati ketika akan memutuskan sahammana yang akan ia beli dan juga saham mana yang akan iajual. Karena dampak keuntungan serta kerugian bukanhanya pada dirinya namun juga pada merkea yang telahmenempatkan sejumlah dana disana. Fund manajer yangbagus akan mengambil aksi jual ketika dia tahu penguatan

Manajemen Investasi dan Portofolio

160

bursa segera berakhir, mereka mencermati situasi umumbursa atau sektor tertentu, dan mampu menemukan sahambagus lainnya untuk dibeli. Justru untuk itulah andamemberi upah (management fee) kepada mereka. Lagi pulakomisi institusional yang harus dibayar mutual fundssangatlah kecil hanya beberapa sen per lenbar atas setiapjual atau beli.

B. GO PUBLIC

Salah satu keinginan perusahaan pada saat ingin

berekspansi adalah mendapatkan tambahan dana serta bisa

memperkenalkan perusahaan yang dimiliki ke publik secara jauh

lebih transparan dan bertanggung jawab. Sarana untuk

mewujudkan semua itu salah satunya dapat dilakukan melelui

keputusan go public. Pada bab ini kita akan membahas tentang go

public beserta dengan berbagai keterkaitannya.

1. Definisi Go Public

Go Public artinya perusahaan tersebut telah

memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap

untuk dinilai oleh publik secara terbuka. Adapun menurut

Tendelilin Go Public atau penawaran umum merupakan

kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual sekuritas

Manajemen Investasi dan Portofolio

161

kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur undang-

undang dan peraturan pelaksanaannya. Saat pertama kali

perusahaan Go Public sering di sebut denga IPO (initial public

offering).

Pasar 7 ayat 1 UU Pasar Modal menyebutkan “Yang

dapat melakukan penewaran umum hanyalah emiten yang telah

menyampaikan pernyataan pemdaftaran kepada Bapepam-LK

untuk menawarkan atau menjual efek kapada masyarakat dan

pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif”.

Pasal 1 angka 19 UU Pasar Modal menyebutkan

“pernyataan pendaftaran adalah dokumen yang wajib

disampaikan kepada Bapepam-LK oleh emiten dalam rangka

penawaran umum atau perusahaan publik”.

2. Keterbukaan Paska Emisi dan Rangkaian Proses Go Public

Pasal 86 ayat (1) UU Pasar Modal menyatakan bahwa

emiten yang menyatakan pendaftarannya telah menjadi efektif

atau perusahaan publik wajib:

a. Menyampaikan laporan secara berkala Bapepam dan

mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat dan

Manajemen Investasi dan Portofolio

162

b. Menyampaikan laporan kepada Bapepam dan

mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa

material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-

lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah

terjadinya peristiwa tersebut.

Untuk melaksanakan Go Public, suatu perusahaan

harus mengikuti proses dan ketentuan yang berlaku di pasar

modal, yaitu di Bursa efefk Indonesia. Dalam proses

pendahuluan untuk Go Public ini, dilakukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Penunjukan pihak yang terlibat

b. Proses underwriting

c. Restrukturisasi Anggaran Dasar

d. Pembuatan Laporan dan Dokumentasi Go Public lainnya

e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di Bursa Efek

Penyiapan bahan-bahan pendukung menjadi sangat

penting dalam proses Go Public termasuk persoalan legalitas

dokumen, karena itu penyiapan bahan dokumen harus sangat

diperhatikan. Dokumen-dokumen yang penting dalam

hubungannya dengan proses GoPublic adalah sebagai berikut:

Manajemen Investasi dan Portofolio

163

a. Legal audit dan legal opinion, yang dibuat oleh konsultan

hukum

b. Laporan keuangan dari akuntan publik

c. Laporan penelitian oleh perusahaan penilai (appraisal)

d. Draft prospectus (termasuk di dalamnya laporan oleh

emiten sendiri)

e. Draft prospectus ringkas (untuk di umumkan di dua surat

kabar)

f. Pernyataan pendaftaran

g. Comfort letter.

Secara umum ada tiga tahapan dalam rangakaian proses

Go Public yang harus dilalui oleh perusahaan (emiten), yaitu:

a. Tahap persiapa untuk GoPublic

b. Tahap pendahuluan untuk GoPublic

c. Tahap pelaksanaan Go Public

3. Keuntungan Go Public

Pada saat suatu perusahaan memutuskan untuk Go

Public tentu ada keuntungan atau sisi positif yang diperoleh,

Manajemen Investasi dan Portofolio

164

baik bagi internal perusahaan maupun bagi eksternal

perusahaan. Adapun keuntungan Go Public tersebut adalah:

a. Mampu meningkatkan likuiditas perusahaan

b. Memberikan kesempatan melakukan diversifikasi

c. Memberi pengaruh pada nilai perusahaan

d. Memberi kesempatan kepada publik untuk dapat menilai

perusahaan secara lebih transparan

Tabel 2.1: Perolehan Dana Emiten Melalui PasarModal

2002-2007 (Rptriliun)Pilihan

pendanaan2002 2003 2004 2005 2006 2007

Saham 1,16 9,5 2,14 3,54 3,01 18,11Right Issue 7,31 4,49 2,96 10,36 9,76 28,56ObligasiKorporasi

6,15 25,51 19,17 8,25 11,54 30,075

Total 14,62 39,50 24,27 22,15 24,22 76,745

4. Underwriter

Underwriter adalah pemjamin emisi bagi setiap

perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya di pasar modal.

Dalam praktiknya, Underwriter akan membantu suatu sindikasi

penjaminan yang terdiri dari beberapa Underwriter dengan

porsi penjaminan yang berbeda-beda. Pihak dengan porsi

Manajemen Investasi dan Portofolio

165

penjaminan terbesar umumnya merupakan p[ara penjamin

pelaksana atas emisi tersebut.

Contohnya dimisalkan pada saat PT Abadi Mulya akan

go public atau dengan kata lain akan menjual sahamnya kapada

publik maka PT Bank Mandiri menjadi penjamin emisinya

bahwa PT Abadi Mulya layak untuk go publik. Sehingga

dengan kata lain reputasi sebuah Underwriter menjadi penting

dalam menyatakan sebuah perusahaan tersebut layak atau tidak

untuk dijamin go public, karena jika tidak layak namun

kemudian dinyatakan layak maka pada saat PT Abadi Mulya

tersebut bermasalah kedepan nantinya PT Bank Mandiri yang

harus menanggung akibatnya yaitu lebih jauhnya menurunnya

reputasi di mata publik. Dan sebaliknya jika sukses reputasi PT

Bank Mandiri juga akan ikut terdongkrak ke depan. Adapun

keungtungan Underwriter adalah dalam bentuk fee yang semua

itu telah terjelaskan dalam kontrak awal.

Biasanya untuk menyatakan perusahaan layak atau

tidak untuk dijamin akan diputuskan dengan sangat hati-hati

dan penuh perhitungan karena ini akan berdampak jauh ke

depannya baik dari segi finansial dan non finansial. Bagi

perusahaan Underwriter mereka telah menempatkan beberapa

Manajemen Investasi dan Portofolio

166

pakar investment analysis agar rekomendasi yang diberikan

mampu menyatakan feasible atau infeasible emitem yang

bersangkutan. Investment analysis bisa berasal dari perusahaan

konsultan yang juga memiliki reputasi baik.

Menurut Hendy M. Fakhruddin “wujud kerjasama

antara penjamin emisi dan emiten adalah berupa kontrak

penjaminan emisi lengkap dengan berbagai hak dan kewajiban

masing-masing pihak.” Lebih jauh Hendy M Fakhruddin

mengatakan kontrak tersebut memiliki sistem penjaminan

dalam 2 bentuk”:

1. Agen best Effort, berarti penjaminan emisi hanya menjual

sebatas yang laku

2. Full Commitment, berarti penjaminan emisi menjamin

penjualan seluruh saham yang ditawarkan. Bila ada yang tak

terjual, maka penjamin emisi yang membelinya.

Jika emiten yang dijamin tersebut dianggap

memberatkan Underwriter atau Underwriter tidak mampu jika

hanya ia sendiri, maka ini dapat dilakukan dengan membentuk

suatu sindikasi pamjaminan. Dengan pembentukan sindikasi

jaminan ini diharapakan risiko yang akan ditanggung akan

Manajemen Investasi dan Portofolio

167

terbagi, dan penguatan analisa juga menjadi jauh lebih

maksimal.

Dalam proses Underwriting ini dilakukan juga suatu

proses terhadap emiten yang disebut dengan proses due

diligence. Yakni suatu proses pemeriksaan formal secara detil

terhadap bergbagai item penting dari suatu perusahaan untuk

menentukan apakah suatu perusahaan sudah siap atau belum

untuk go public adalah sebagai berikut:

1. Anggaran dasar beserta seluruh kelengkapan

amandemennya

2. Daftar pemegang saham

3. Daftar anggota diseleksi dari komisaris

4. Daftar lokasi bisnis

5. Financial statement

6. Kontrak-kontrak yang dibuat oleh emiten

7. Liabilities (short terms, long terms, dan contigents)

8. Polis asuransi

9. Hak milik intelektual

10. Dagtar produksi

11. Perkara-perkara litigasi

Manajemen Investasi dan Portofolio

168

12. Daftar supplier

13. Daftar pelanggan

14. Dan lain-lain

5. Konsultan Hukum dan Notaris

Pendapat dari konsultan hukum memiliki pengaruh besar

dalam memberikan kepercayaan kepada para investor terhapad

emiten tersebut. Pendapat konsultan hukum ini dikenal dengan

istilah “legal opinion”. Jika pandangan para konsultan hukum

menyatakan bahwa ada persoalan hukum yang timbul di emiten

tersebut maka ini mampu memberi sinyal negatif kepada

investor, dan lebih jauh daya minat pada saham perusahaan

akan trurun. Dan begitu pula sebaliknya. Pendapat konsultan

hukum mencakup pemeriksaan atas:

a. Anggaran dasar emiten beserta perubahannya

b. Izin usaha emiten

c. Bukti pemilikan/penguasaan harta kekayaan emiten

d. Perikatan oleh emiten dengan pihak lain

e. Perkara baik pedata maupun pidana yang menyangkut

emiten dan pribadi pengurus kepribadian.

Manajemen Investasi dan Portofolio

169

6. Auditor Penjamin Emisi

Auditor penjamin emisi adalah sebuah kantor akuntan

publik (KAP) yang ditunjuk untuk menyatakan bahwa

perusahaan tersebut layak untuk go publik. Pernyataan KAP

sangat dipengaruhi dari segi kalayakan pada saat laporan

keuangan dan hasil audit lainnya bahwa secara aturan dan

prosedural dapat dinyatakan telah memenuhi syarat untuk go

publik.

Maka dalam hal ini reputasi seorang auditor juga

dipertaruhkan karena jika suatu saat perusahaan yang dijamin

tersebut bermasalah pada laporan keuangannya maka auditor

besrta KAP-nya tersebut yang akan mengalami efek negatifnya

seperti turunnya reputasi yang dimiliki.

Harus diakui kualitas akuntan memegang peran

penting dalam mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pasa modal di Indonesia. John Cahlil, Presiden

CPA Australia, mengatakan, keandalan akuntan juga turut

mendorong perkembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi.

“kerentanan pasar modal dunia dan krisis utang membutuhkan

akuntan yang mumpuni. Bila ekonomi Indonesia ingin terus

mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka

Manajemen Investasi dan Portofolio

170

profesi akuntan dibutuhkan untuk memastikan pencapaian

tersebut,” katanya. Direktur Investment Banking PT Barclays

Capaital Securities Indonesia sekaligus Presiden CPA

Australia-Indonesia Office Ferdinand Sadeli mengatakan,

profesi akuntan sangat menentukan kelangsungan perusahaan

di pasar modal.


Recommended