Date post: | 14-May-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Manajemen Investasi dan Portofolio
1
BAB I
TEORI PORTOFOLIO
1.1 PENDAHULUAN
Pemilihan bentuk atau jenis kekayaan berarti memilih
kombinasi berbagai bentuk (jenis kekayaan). Bentuk atau jenis
kekayaan dibedakan berdasarkan atas resiko yang terkandung serta
jangka waktu pengembalian. Atas dasar resiko bentuk atau jenis
kekayaan dibedakan antara yang resikonya besar seperti obligasi,
saham serta yang resikonya kecil (lebih aman) seperti uang tunai.
Biasnya bentuk kekayaan yang lebih aman (resikonya kecil),
keuntugan yang diharapkan juga kecil. Sebaliknya, bentuk kekayaan
yang resikonya besar, keuntungan yang diharapkan juga besar.
Keuntungan yang diharapkan terdiri dari dari deviden yang
diharapkan serta perkiraan tentang perubahan harga dari kekayaan
tersebut.
Manajemen Investasi dan Portofolio
2
Suatu perusahaan atau seoarang individu akan selalu berusaha
untuk mancari kombinasi bentuk kekayaan sedemikian rupa
sehingga untuk sesuatu resiko tertentu, keuntungannya maksimum.
Oleh karena mereka biasanya menghadapi adanya ketidakpastian,
seperti ketidakpastian tentang apakah perusahaan yang
mengeluarkan surat berharga itu akan bangkrut atau tidak, apakah
deviden yang diterima itu akan naik atau turun serta ketidakpastian
tentang harga, maka yang mereka bisa perbuat hanyalah
memperkirakan keuntungan yang diharapkan untuk diterima.
Keuntungan yang diharapkan akan makin tinggi mana kala mereka
memlilih bentuk kekayaan yang resikonya besar. Dengan demikian
dalam mencari keuntungan maksimum mereka selalu dihadapkan
dengan pada satu trade antara keuntungan yang diharapkan dengan
resiko dalam memilih kombinasi bentuk kekayaan. Dalam analisa
portofolio ini biasa digunakan anggapan bahwa individu itu risk
averse. Artinya mereka mau menanggung resiko yang lebih tinggi
apabila didorong dengan kemungkinan memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Perkenalan konsep portofolio dalam dalam dunia investasi
mengalami proses perubahan yang cepat setiap waktunya.
Pemahaman portofolio konvesional dan modern memberikan arti
Manajemen Investasi dan Portofolio
3
bahwa pemelitian investasi (inverstment research) adalah begitu
menegemuka untuk dikaji dan didiskusikan secara intensif dan
dinamis. Ada banyak definisi tentang portofolio yang dikemukakan
oleh berbagai pakar dari bebagai Negara, terutama Negara maju
(newly countries) seperti Amerika Serikat, Italia, Jerman, Kanada,
Prancis, Inggris dan juga termasuk Negara pada kawasan Eropa
Timur (East Eroupe) seperti Rusi.
Sehingga dari itu dapat kita definisikan bahwa portofolio
adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang
bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk
menurunkan resiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin,
termasuk salah satunya dengan menganekaragamkanresiko
tersebut.1 Portofolio adalah kumpulan asset keuangan.2
1.2 TUJUAN PEMBENTUKAN PORTOFOLIO
Banyak pakar finace merumuskan bahwa tujuan pembentukan
portofolio secara umum ada dua. Dimana dua-duanya bertujuan
1Irham Fahmi, Dkk, 2011, Teori Portofolio dan Analisis InvestasiTeori dan Soal Jawab, Bandung: Alfabeta, hlm.2, cet. Ke-2
2 David Sukardi Kodrat, Dkk, 2010, Manajemen InvestasiPendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham, Yogyakarta:Grahan Ilmu, hlm.258, cet.ke-1
Manajemen Investasi dan Portofolio
4
untuk memberikan kepuasan yang maksimum kepada pemeggang
saham. Para pemegam saham selalu saja menuntuk secara maksimal
kepada pihak manajemen untuk bekerja dan meningkatkan
keuntungan setiap tahunnya, dan jika pihak manejemen tidak
mampu untuk meningkatkan keuntungan maka pihak pemegang
saham khususnya komisaris perusahaan bisa langsung mendapat
teguran. Inidisebabkan karena komisaris perusahaan adalah
memiliki karakteristik sebagai penghindar resiko.
Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah:
1) Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum
sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang
diharapakan (expected return).
2) Menciptakan resiko yang minimum.
3) Menciptankan continuity dalam bisnis.
Portofolio Efisien
Portofolio efisien (efficient portofolio) adalah portofolio
yang berada didalam kelompok (set) yang layak menawarkan ke
para investor return maksimum atas berbagai level resiko dan juga
resiko minimum untuk berbagai level ekspektasi return. Efisien
selalu dilihat dari segi biaya (cost), maka portofolio yang efisien juga
Manajemen Investasi dan Portofolio
5
melihhat dari sebi biaya yang paling efektif dari berbagai portofolio
yang ditawarkan, karena setiap investor tidak menginginkan
menginvestasikan dananya pada tempat-tempat yang dianggap
tidak efisien.
Portofolio dan Diversifikasi Investasi
Pada penjelasan diatas kita telah menangkap tentang
definisi, tujuan dan portofolio efisien, maka dapat difahami secara
sederhana bahwa portofolio merupakan sebuah cara yang dilakukan
oleh para investor untuk menempatkan sejumlah dana pada
tempat-tempat yang jauh dari resiko dan maksimal dari
keuntungan.
Salah satu cara untuk yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan kedua itu adalah dengan melakukan diversifikasi
investasi. Diversifikasi investasi diartikan sebagai bentuk solusi
untuk menghindari resiko dan memperbesar atau menaikan
keuntungan. Dengan itu portofolio dan diversifikasi investasi
dilihat sebagai bentuk menganekaragamkan investasi dengan cara
menempatkan dana pada lebih satu tempat bisnis atau lebih dari
satu sekuritas, minimal keputusan portofolio adalah pada dua
sekuritas.
Manajemen Investasi dan Portofolio
6
1.3 RESIKO
Dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Peminjam uang,
karena sesuatu hal yag tidak bisa diduga, tidak dapat melunasi
hutangnya. Satu pabrik tekstil, yang meminjam uang untuk
membiayai produksi misalnya, karena pasar lesu, tidak dapat
menjual hasil produksinya sehingga tidak dapat memenuhi janji
pembayaran hutang dan atau bunga pinjaman. Kebangkrutan
perusahaan ini menyebabkan pemberi pinjaman tidak memperoleh
pendapatan seperti yang diharapkan. Bagi pemberi pinjaman ini
merupakan resiko. Ini tidak berarti bahwa resiko yang dikeluarkan
pemerintah itu tanpa resiko. Resikonya ada yakni berupa
perubahan tingkat bunga pasar yang mempengaruhi harga (pasar)
obligasi tersebut.
1.4 PEMILIHAN PORTOFOTIO
Prinsip dasar pemilihan portofolio dapat dijelaskan dengan
menggunakan contoh sebagai berikut :
Ada dua macam surat berharga, A dan B. Surat berharga jenis A
akan memberikan pendaparan 16% pada waktu keadaan ekonomi
baik, dan 2% pada keadaan ekonomi lesu. Dengan demikian
Manajemen Investasi dan Portofolio
7
pendapatan yang diharapkan sebesar 9%, dengan derajat
ketidakpastian yang cukup besar serta sifatnya cyclical.
Surat berharga B, memberikan pendapatan sebesar 2% dalam
keadaan ekonomi baik, sebaliknya dalam keadaan ekonomi buruk
malah memberikan pendapatan lebih besar, misal 12%. Pendapatan
yang diharapkan sebesar 5%. Jenis B ini sifatnya countercyclical.
Masalah dalam pemilihan portofolio adalah membeli kedua
jenis surat berharga tersebut ataukah hanya salah satu. Membagai
uang pembelian separuh untuk membeli jenis A dan separuh jenis B
akan memberikan pendapartan sebesar 7% baik dalam keadaan
ekonomi baik maupun buruk. Dengan demikian tidak timbul
ketidakpastian.
1.5 PERMINTAAN AKAN SUATU BENTUK
KEKAYAAN TERTENTU
Tiga sifat utama yang erat berhubungan dengan permintaan
akan suatu bentuk kekayaan yakni : resiko (risk), pendapatan
(return) dan proteksi terhadap inflasi. Pandangan riil dari suatu
kekayaan tergantung pada laju inflasi. Setiap bentuk kekayaan
berada dalam hal mudah-tidaknya kena pengaruh inflasi. Suatu
Manajemen Investasi dan Portofolio
8
bentuk kekayaan yang memberikan pendapatan nominal secara
tetap, maka pendapatan riilnya akan berbanding terbalik dengan
laju inflasi. Makin tinggi laju inflasi, makin rendah pendapatan riil
yang diterimanya. Bentuk kekayaan lain memberikan pendapatan
nominal yang baik dengan makin tingginya inflasi sehingga
pendapatan riilnya relatif tetap, bentuk kekayaan demikian ini
independen/tidak terpengaruh oleh inflasi.
Manajemen Investasi dan Portofolio
9
BAB II
PASAR MODAL
2.1 PENGERTIAN PASAR MODAL
Di hampir negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital
market) kecuali negara-negara yang masih berbenah dan belum
mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik yang
begitu parah. Maka keberadaan pasar modal di negraa tersebut
dianggap belum begitu efektif. Keberadaan pasar modal di suatu
negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang bagaimana
kegairahan atau dinamisnaya bisnis negara uang bersangkutan
dalam menggerakkan berbagai kebijakan ekonomi seperti kebijakan
fiskal dan moneter.
Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan
Manajemen Investasi dan Portofolio
10
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengann efek. Pedar modal
meneyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain
alternatif investasi lainnya seperti: menabung di bank, membeli
emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar modal
bertindak sebagai penghung diantara para investor dengan
perusahaan maupun institusi pemerintah melalui perdagangan
instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham, dan
lainnya.
PASAR MODAL
Pemodal/Investor
yang memiliki
kelebihan dana
Perusahaan/Institusi
Pemerintah yang
membutuhkan dana
tambahan
Efek
Dana Efek
Dana
Manajemen Investasi dan Portofolio
11
Gambar : Diagram Aliran Dana dan Efek pada Pasar Modal
Peranan Pasar Modal di Indonesia :a. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara
efisien. Investor dapat melakukan investasi pada beberapaperusahaan melalui pembelian efek-efek yang baruditawarkan ataupun yang diperdagangkan di pasar modal.
b. Pasar modal sebagai alternatif investasi
Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan
memberikan keuntungan dengan sejumlah resiko tertentu.
c. Memungkinkan para investor untk memiliki perusahaan
yang sehat dan berprospek baik. Perusahaan yang sehat dan
mempunyai prospek yang baik, sebaiknya tidak dimiliki
oleh sejumlah orang-orang tertentu saja, karena penyebaran
kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan
perusahaan menjadi lebih transparan.
d. Pelaksanaan manjemen perusahaan secara profesional dan
transparan. Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan
perusahaan mendorong perusahaan untuk menerapkan
manajemen secara lebih profesional, efisien dan berorientasi
pada keuntungan, sehingga tercipta suatu kondisi good
corporate governance serta keuntungan yang lebih baik bagi
para investor.
Manajemen Investasi dan Portofolio
12
e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional, dengan
keberadaan pasar modal, perusahaan-perusahaan akan lebih
mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong
perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang
selanjutkan akan menciptakan kesempatan kerja yang luas,
serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.
Pasar modal di suatu negara telah dapat dijadikan sebagai salah
satu ukuran untuk maju mundurnya dinamika bisnis yang terjadi di
negara tersebut. Dan perintah demikian memiliki peran sentral
dalam membentuk serta mendorong suatu pasar yang menjadi
pengharapan berbagai pihak, termasuk menciptakan elemen-
elemen pendorong pembentukan pasar modal yang tumbuh
berkembang sesuai pengharapan berbagai pihak. Elemen yang
menciptakan tumbuhnya pasar modal, yakni :
a. Adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan
peluang yang terdapat dipasar modal serta manfaat lain dari
kepemilikan saham,
b. Perkembangan prasarana pasar modal seperti majunya
teknologi informasi yang mendorong tumbuhnya sistem
Manajemen Investasi dan Portofolio
13
perdagangan elektronik, kliring, pendaftaran saham, dan
lain-lain,
c. Perkembangan peraturan perundangan guna terciptanya
kepercayaan masyarakat, perlindungan pemodal dan
kemandiriannya serta,
d. Adannya program privatisasi yang mendorong penawaran
dan permintaan saham.
Untuk mewujudkan suatu pasar modal seperti yang disebutkan
di atas maka perlu diperhatikan infrastruktur pasar, karena tidak
dapat dipungkiri dalam era persaigan dan globalisasi saat ini
mengharuskan suatu pasar modal memiliki kelengkapan
infrastruktur yang memiliki daya saing dengan berbagai pasar
modal di berbagai negara lainnya. Jika tidak maka pasar modal
Indonesia akan selalu kalah saing dengan negara lain. Infrastruktur
pasar modal dapat disebut memadai apabila dilengkapi dengan
unsur pengawasan, self regulatory organization (SRO), kliring,
penyelesaian dan penyimpanan yang baik.terdapat dua komponen
utama dalam pengaturan pasar modal, yakni ;
Manajemen Investasi dan Portofolio
14
Hukum dan perundangan yang umumnya diemban oleh
regulator pasar modal seperti SEC di Amerika Serikat dan
BAPEPAM di Indonesia ;
a. Adanya self regulatory organization (SRO). Kepada SRO
dilegasikan kekuasaan regulator dan pendelegasian
kekuasaan dimaksud pada saat ini telah menjadi trend dan
yang lain disebut sebagai SRO Modul. Pendelegasian
kekuasaan dilaksanakan dengan disertai pengawasan
pemerintah. Dictionary of finance and Investment Term
mendefinisikan SRO sebagai sesuatu yang disetujui oleh
regulator pasar modal guna penegakan praktik bisnis di
dalam pasar surat berharga maupun pasar berjangka yang
wajar, etis, dan efesien. Hal dimaksud merupakan peraturan
investasi (sekuritas) yang mewakili semua badan usaha
dalam pasar OTC (Over The Counter), seperti NASD
(National Association Of Securities Dealer) dan bursa saham
dan bursa komoditi.
Tahun Kapitasisi Pasar
(Rptriliun)
Perusahaan (unit)
2005 801, 25 336
Manajemen Investasi dan Portofolio
15
2006 1.249,07 344
2007 1.988,33 383
2008 1.076,49 396
2009 2,019,38 398
2010 3.247,10 420
2011 3.434,45 432
Gambar : Perkembangan Kapitasisasi Pasar dan Jumah
Perusahaan yang Tercatat di BEI
Keterangan : Data merupakan angka terakhir di setiap
tahun, kecuali data kapitasasi tahun 2011 yang merupakan data
Oktober dan data jumlah perusahaan tahun 2011 yang mempeoleh
data September.
Penggabungan BEJ dan BES menjadi Bursa Efek Indonesia
(BEI)
` kebijakan untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan Bursa Efek Subaraya (BES) sedah menjadi harapan lama oleh
pemerintah yaitu dalam hal ini BAPEPAM-LK (Badan Pelaksana
Pasar Modal-Lembaga Keuangan). Gagasan penggabungan ini
memiliki alasan-alasan logis untuk diterapkan, yaitu :
Manajemen Investasi dan Portofolio
16
a. Pasar modal Indonesia termasuk yang tertinggal
dibandingkan dengan bursa-bursa dari negara lain termasuk
negara tetangga, lebih baik dari nilai kapitalisasinya, jumlah
emitennya, produk investasi serta masih rendahnya
kompetisi yang ikut bermain.
b. Keinginan untuk menciptakan pasar modal yang kuat dan
mampu bertarung dengan bursa lain di kawasan.
c. Fenomena penggabungan berbagai bursa diseluruh dunia
dengan dasar-dasar seperti ingin menciptakan efisiensi dan
menghadapi persaingan global.
d. Harapan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yaitu
menjadikan BEI sebagai wadah yang dapat membangkitkan
semangat, menciptakan, atau menggunakan pasar saham
atau pasar modal sebagai ajang membangun ekonomi
Indonesia yang lebih merata dan lebih baik, pada saat yang
sama juga memberikan manfaat langsung kepada
masyarakat.
Pada saat ingin menggabungkan kedua bursa
tersebut maka pemerintah telah menunjuk Lembaga
Manajemen Universitas Indonesia (LMUI) sebagai
konsultan independen untuk melakukan studi kelayakan,
Manajemen Investasi dan Portofolio
17
terhadap dampak positif dan negatif jika kedua bursa
tersebut digabungkan. Dari hasil kajian Lembaga
Manajemen UI menyimpulkan bahwa ada tiga metode yang
dapat dilakukan yaitu :
a. Merger.
b. Konsolidasi.
c. Akuisisi.
Salah satu dampak negatif yang akan dirasakan adalah :
a. BEJ harus membayar pesangon, tunjangan atas pengabdian
kepada direksi dan komisaris, dan ini semua adalah wajar
jika kita melihat peraturan dari BAPEPAM nomor III.A.3
dan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
b. BEJ harus membayar gaji dan pesangon kepada karyawan
yang telah bekerja, dan juga memungkinkan beberapa
karyawan dalam jumlah yang lumayan harus mencari
kembali pekerjaan ditempat yang lain.
c. Penggabungan kedua bursa akan menimbulkan dampak
monopoli dalam pengambilan keputusan.
Ada beberapa manfaat jika kita lihat pada saat kedua bursa
tersebur digabungkan, yaitu :
Manajemen Investasi dan Portofolio
18
a. Menyederhanakan dalam biaya teknologi
komputerisasi yang dulunya dua buah bursa kini hanya
satu bursa saja sehingga menjadi lebih efisien, serta
kecanggihan komputerisasi akan dapat ditingkatkan.
Sistem perdagangan akan menggunkan single point of
contact dan jenis trading platform untuk semua jenis
produk.
b. Mempermudah dalam usaha-usaha sifatnya
pengembangan produk investasi.
c. Bagi emiten terjadi penghematan biaya pencatatan
tahunan.
d. Bagi para anggota bursa kini cukup pada satu bursa saja,
yaitu BEI (Bursa Efek Indonesia).
e. Menaikkan nilai capital gain karena jumlah yang
terlibat menjadi jauh lebih tinggi, yaitu peningkatan
angka emiten yang diperkirakan dari 334 akan menjadi
500 emiten.
f. Investor akan lebih mudah untuk melakukan pilihan
investasi saham atau fixed income (pendapatan tetap
seperti obligasi) dalam 1 (satu) organisasi saja.
Manajemen Investasi dan Portofolio
19
g. Akan mampu meningkatkan efisiensi kerja, baik
operasional maupun investasi serta menurunkan beban
kerja.
h. Terciptanya suatu efiensi dan efektifitas bursa yang
lebih terintegrasi baik sistem perdagangan dan aturan
main.
Tujuan umum penggabungan kedua bursa tersebut adalah
untuk memperkuat pasar modal Indonesia yang dinilai berbagai
pihak saat ini termasuk lemah dibandingkan beberapa pasar modal
tetangga kita seperti dalam persoalan kapitalisasi. Maka guna untuk
memperkuat struktur pasar modal dan juga lebih jauh untuk
memperkuat kondisi tawar Indonesia dalam kancah bisnis
internasional maka dianggap sebagai langkah yang snagat lengkap.
Dan semua itu dianggap sebagai langkah dalam mengapresiasi setiap
perubahan yang begitu cepat. Bahwa struktur pasar modal berubah
cepat terutama disebabkan oleh adanya 4 (empat) faktor berikut :
a. Penemuan baru,
b. Globalisasi ekonomi,
c. Deregulasi,
d. Bertambah pentingnya peranan investor lembaga
(institusional investor).
Manajemen Investasi dan Portofolio
20
e. Dislosure yang Dibolehkan dan Tidak Dibolehkan di
Pasar Modal
Ada aturan yang berlaku di pasar modal dilarang
adanya tindakan yang bertujuan mengngkapkan nama atau
kegiatan investasi nasabah kepada perusahaan efek lain. Dan
pertanyaan yang timbul adalah dalam bentuk seperti apa
pengungkapan yang dibolehkan atau dianjurkan.
Dalam pasar modal praktik kegiatan yang seperti ini
adalah sangat dilarang. Karena setiap kerahasiaan serta wibawa
perusahaan harus selalu dijaga dan dijamin dengan tujuan
memberi kenyamanan penuh dalam berinvestasi di pasar modal
indonesia. Dan salah satu tujuan pemerintah adalah
mengampanyekan kenyamanan investasi kepada para investor
dengan mempergunakan media BEI sebagai salah satu
alternative investasi yang profitable dan bersifat sustainable
secara legal. Namun yang harus diingat bahwa para emiten
diwajibkan untuk menjunjung konsep disclosure
(mengungkapkan) secara jelas berbagai bentuk aktivitas
perusahaan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya, dan
menghindari pemberian informasi-informasi yang bersifat
kecurangan dan merugikan investor.
Manajemen Investasi dan Portofolio
21
Dan Bapepem-LK memiliki peran kuat dalam
mengawasi berjalannya pasar modal yang sesuai harapan banyak
pihak. Haurs diingat bahwa ada dokumen-dokumen yang tidak
boleh terbuka untuk umum dan ada yang boleh terbuka untuk
umum, dimana ini terjelaskan dalam peraturan Bapepem No.
39/PM/1997 (26 Desember 1997) mengenai Dokumen yang
terbuka untuk umum. Dokumen yang tidak terbuka untuk
umum adalah mengenai pemeriksaan dan penyelidikan
terhadap pelaku pasar modal karena hal ini biasanya terkait
dengan kasus tertentu dan menyangkut nama baik dari
seseorang.
Contoh lain yang bisa kita sebutkan adalah seperti
yang tertuang dalam undang-undang Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 79 ayat 1 yang
berbunyi, “setiap pengumuman dalam media massa yang
berhubungan dengan suatu Penawaran Umum dilarang
memuat keterangan yang tidak benar Fakta Material dan atau
tidak memuat pernyataan tentang Fakta Material yang
diperlukan agar keterangan yang dimuat di dalam
pengumuman tersebut tidak memberikan gambaran yang
menyesatkan”.
Manajemen Investasi dan Portofolio
22
f. Hubungan Pasar Modal dan Kebijakan Fiskal
Keberadaan pasar modal di suatu negara dengan segala
dinamikanya akan menggambarkan betapa besarnya perhatian
pemerintahan negara tersebut untuk ikut serta mendongkrak
naiknya tingkat pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka
pengangguran mengalami penurunan dan lebih jauh
menggenjot pendapatan dari segi fiskal (pajak).
Panambahan dari sudut fiskal akan terlihat pada saat
berbagai perusahaan yang go public tersebut memperoleh
peningkatan pendapatan dan otomatis semakin besar
pendapatan maka pendapatan dari hasil penerimaan pajak juga
akan mengalami kenaikan. Naiknya pendapatan fiskal akan
menyembuhkan APBN negara akan ikut mengalami kenaikan.
Pasar modal berada di bawah wewenang Menteri
Keuangan dengan menunjuk Bapepam-LK sebagai pengawas.
Dalam konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka
keberadaan pasar modal menjadi bagitu penting dalam turut
mempengaruhi naik dan turunnya aktivitas bisnis di negara
Indonesia. Dengan begitu berbagai kebijakan diarahkan guna
menciptakan suatu gaorah bisnis yang tinggi, seperti
Manajemen Investasi dan Portofolio
23
menurunnya tingkat pajak (fiscal policy) dan mempermudah
perolehan dana di perbankan yang go public tersebut dapat
melakukan aktivitasnya dengan maksimal. Lebih jauh ini harus
adanya koordinasi yang baik antara manteri keuangan dan
Gubernur Bank Indonesia.3
2.2 SEJARAH PASAR MODAL DI INDONESIA
Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19.
Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging
voor den Effectenhandel/ pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal 14 Desember 1912,
Amserdamse Effetenbueurs mendirikan cabang Bursa Efek di
Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang
tertua ke-empat setelah bombay, Hongkong, dan Tokyo.
Kehadiran pasar modal Indonesia dengan sejarah yang
sangat panjang. Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912, lebih dahulu
dari Bursa Singapura yang baru lahir buan Juni 1930, ketika 15
3Irham Fahmi, Dkk, 2013, Rahasia Saham dan Obligasi StrategiMeraih Keuntungan Tak Terbatas dalam bermain Saham dan Obligasi, Bandung:ALFABETA, hlm.1-13, cet.ke-1
Manajemen Investasi dan Portofolio
24
perusahaan efek membentuk the Singapora Stockbrokers Association
untuk mengatur industri perefekan di sana. Perkembangan Buresa
Efek di Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik,
ekonomi dan keuangan negara ini. Bursa Efek Indonesia mengalami
kemunduran aktivitasnya di tahun 1940, waktu negeri Belanda
diserang dan diduduki oleh bangsa Jerman. Setelah itu muncul lagi
tahun 1952 dan seolah-olah menghilang sejak tahun 1958,
kemudian bangkit kembali pada tanggal 10 Agustus 1977.
Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim
Persiapan Pasar Uang dan Modal tahun 1969 yang diketuai
Gubernur Bank Indonesia. Tahun 1972 tim ini ganti dengan Badan
Pembina Pasar Uang dan Modal yang masih diketuai oleh
Gubernur Indonesia. Pada penghujung tahun 1976 badan ini yang
melahirkan BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) dan
PT.Persero Danareksa.
Pada tahun 1992 pengelolaanya diserahkan kepada pihak
swasta, seperti lazimnya hampir diseluruh dunia. Perkembangan
pasar yang begitu cepat menghendaki adanya efesiensi kerja dan
Bursa harus diotomatisasi. Inilah yang melahirkan JATS (Jakarta
Manajemen Investasi dan Portofolio
25
Automated Trading System), yang diperkuat dengan dukungan
undang-undang di tahun 1995.
Zaman Penjajahan
Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai
membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai
salah satu sumber dana adalah para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari
orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat
jauh lebih tinggi dari pengasilan penduduk pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu
mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan, maka
akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak
di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama
Vereniging voor de Effectenhandel (Bursa Efek) dan langsung
memulai perdagangan.
Perkembangan pasar modal waktu itu cukup
menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang
mencapai NIF 1,4 milyar (jika indeks dengan harga beras yang di
Manajemen Investasi dan Portofolio
26
subsidikan pada tahun 1982, nilainya adalah ± Rp 7 triliun) yang
berasal dari 250 macam efek.
Perang Dunia II
Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa
menghangat dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler.
Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda mengambil
kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan efeknya di Batavia
serta menutup Bursa Efek di Surabaya dan di Semarang. Namun
pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan
efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa
semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh
Pemerintah Hindia Belanda. Penutupan ketiga Bursa Efek tersebut
sangat mengganggu likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek,
dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor pialang serta
pemutusan hubungan kerja.
Orde Lama
Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui
kedaukatan RI, tepatnya pada tahun 1950, obligasi Republik
Manajemen Investasi dan Portofolio
27
Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai
mulai aktifnya kembali pasar modal Indonesia.
Masa Konfrontasi
Namun keadaan ini hanya berlangsung samapai pada tahun
1958, karena mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran
perdagangan di Bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang
dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu
hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga
negara Belanda meninggalkan Indonesia.
Penurunan ini mengakibatkan nilai nominal saham dan
obligasi menjadi rendah, sehingga tidak menarik lagi bagi investor.
Hal ini merupakan pasang surut pasar modal Indonesia pada zaman
orde lama.
Orde Baru
Langkah demi langkah diambil pemerintah Orde Baru
untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang
rupiah. Disamping pengerahan dana dari masyarakat mulai
tabungan dan deposito, pemerintah harus mengadakan persiapan
khusus untuk membentuk pasar modal.
Manajemen Investasi dan Portofolio
28
Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka
dengan surat keputusan Kep-Menkeu No. Kep-25/MK/IV/1/72
tanggal 13 Januari 1972 tim dibubarkan, dan pada tahun 1976
dibentuk BAPEPAM (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT.
Danareksa.
Tersendatnya pasar modal selama periode itu disebabkan
oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham
dan obligasi yang terlalu ketat, ada batasan fluktuasi harga saham
dan lain sebagainya. Untuk mengatasi masalah itu pemerintah
mengeluarkan berbagai deregulasi yang berkaitan dengan
perkembangan pasar modal, yaitu Paket Kebijakasanan Desember
1987, Paket Kebikaksanaan Oktober 1988, dan Paket
Kebijaksanaan Desember 1988.
Paket Kebijaksanaan Desember 1987 (Pakdes 87)
Pakdes 87 merupakan penyederhanaan persyaratan proses
emisi saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya
dipungut oleh BAPEPAM, seperti biaya pendafataran emisi efek.
Selain itu dibuka pula kesempatan bagi pemodal asing untuk
membeli efek maksimal 49% dari total emisi.
Manajemen Investasi dan Portofolio
29
Paket Oktober 1988 (Pakto 88)
Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankan, namun
mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto
88 berisikan tentang ketentuan 3L (Legal, Lending, Limit), dan
pengenaan pajak atas bunga deposito.
Paket Desember (Pakdes 88)
Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih
jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk
menyelenggarakan Bursa. Kerena ketiga kebijaksanaan inilah pasar
modal menjadi aktif untuk periode 1988 hingga sekarang.
Ringkasan Sejarah Perkembangan Pasar Modal di
Indonesia, sebagai berikut :
a. 1912 Pembentukan Bursa Efek Batavia
b. 1950 Penerbitan Obligasi Pemerintah Indonesia
c. 1976 Pembentukan BAPEPAM
d. 1987-1988 Penerbitan Paket-Paket Deregulasi
e. 1995 Penerbitan UU no. 8 tentang Pasar Modal
Manajemen Investasi dan Portofolio
30
Saat ini undangan-undang yang terkait dengan pasar modal di
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentanf Pasar Modal
b. Peraturan Pemerintah No. 45 dan 46 tahun 1995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan di Pasar Modal dan Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal
c. Keputusan Menteri Keuangan
d. Keputusan Ketua BAPEPAM
e. Peraturan Bursa Efek
Gambar : Gedung Bursa Efek Indonesia
Manajemen Investasi dan Portofolio
31
2.3 PRODUK YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR
MODAL
Saham menjadi produk utama diperdagangkan di pasar
modal, dan memang tujuan utama keberadaan pasar modal suatu
negara memperdagangkan saham. Disamping itu, selain dari saham,
juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat
berharga lainnya (efek lainnya), yaitu :
a. Surat Pengakuan Utang,
b. Surat Berharga Komersial (Commercial Paper),
c. Obligasi,
d. Tanda Bukti Utang,
e. Unit Penyertaan Kontak Investasi Kolektif,
f. Kontrak Berjangka Atas Efek,
g. Setiap Derivatif dari Efek, seperti Bukti Right, Warrant,
dan Opsi,
h. Efek Beragun Aset,
i. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia.
Hubungan pasar modal dan kebijakan fiskal, Keberadaan
pasar modal di suatu negara dengan segala dinamikanya akan
menggambarkan betapa besarnya perhatian pemerintah negara
Manajemen Investasi dan Portofolio
32
tersebut untuk ikut serta mendongkrak naiknya tingkat
pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka pengangguran
akan mengalami penurunan dan lebih jauh mampu mengenjot
pendapatan dari segi fiskal (pajak).
Penambahan dari sudut fiskal akan terlihat pada saat
berbagai perusahaan yang go public tersebut memperoleh
peningkatan pendapatan dan otomatis semakin besar pendapatan
maka pendapatan dari hasil penerimaan pajak juga akan mengalami
kenaikan. Naiknya pendapatan fiskal akan menyebutkan APBN
negara akan ikut mengalami kenaikan.
Pasar modal berada dibawah wewenang Menteri Keuangan
dengan menunjuk BAPEPAM-LK sebagai pengawas. Dalam
konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka keberadaan pasar
modal menjadi begitu penting dalam turut mempengaruhi naik dan
turunnya aktivitas bisnis di negara Indonesia. Dengan begitu
berbagai kebijakan diarahkan guna menciptakan suatu gairah bisnis
yang tinggi, seperti menurunnya tingkat pajak (fiscal policy) dan
mempermudah perolehan dana di perbankan (monetary policy) agar
Manajemen Investasi dan Portofolio
33
perusahaan yang go public tersebut dapat melakukan aktivitasnya
denga maksimal.
2.4 STRUKTUR PASAR MODAL
Struktur pasar modal di Indonsia tertinggi berada pada
Menteri Keuangan menunjuk BAPEPAM merupakan lembaga
pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan
memwujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur,
wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.
Bursa efek berdampingan dengan (1) lembaga keliring dan
penjamin, merupakan pihak yang meneyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, (2) lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, merupakan pihak yang
menyelenggarakan kegiatan custodian sentral bagi bank kustodi,
perusahaan efek dan pihak lainnya.
Perusahaan Efek, meliputi :
a. Perantara Pedagang Efek, merupakn pihak yang
melkukan usaha jual beli efek untuk kepentingan
sendiri atau pihak lain.
Manajemen Investasi dan Portofolio
34
b. Penjamin Emisi Efek, merupakan pihak yang membuat
kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa saham yang tidak terjual.
c. Manajer Investasi, merupakan pihak yang kegiatan
usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah
atau mengelola portofolioinvestasi kolektif untuk
sekelompok nasabah kecuali dana pensiun, asuaransi
dan bank.
Lembaga Penunjang Pasar Modal, meliputi :
a. Kustodian, meruapakan pihak yang memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan
efek serta jasa lain, termasuk menrima deviden, bungan
dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
b. Biro Administrasi Efek, merupakan pihak berdasarkan
kontrak denga emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan
dengan efek.
Manajemen Investasi dan Portofolio
35
c. Wali Amanat, merupakan pihak yang mewakili
kepentingan pemegang efek yang bersifat hutang.
d. Pemeringkat Efek, merupakan pihak yang bertugas
memberian peringkat terhadap efek hutang baik jangka
panjang maupun jangka pendek yang kan diterbitkan.
Profesi Penunjang Pasar Modal, meliputi :
a. Akuntansi, pihak yang menjamin bahwa laporan
keunagan emiten sesuai dengan norma dan prinsip
akuntansi yang berlaku (Standar Akuntansi Keuangan).
b. Notaris, Pejabat umum yang berwenang membuat akte
anggaran dasar atau akte perubahan anggaran dasar
termasuk pembuatan perjanjian emisi efek, perjanjian
antara penjamin emisi efek dan perjanjian agent
penjual.
c. Penilai, pihak yang melakukan penilaian terhadap
aktiva tetap perusahaan.
d. Konsultan Hukum, pihak yang memberikan pendapat
dari segi hukum (legal opinion) mengenai keadaan
emiten.
Manajemen Investasi dan Portofolio
36
Emiten, perusahaan publik yang sebagian kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh masyarakat umum.
Reksadana, menrupakan wadah pengelolaan dana
masyarakat.
Investor, meliputi Lokal (Domestic), investor dari dalam
negeri, dan Asing (Foreign), investor yang berasal dari luar negeri.
BAPEPAM
BURSA EFEK Lembaga Keliring dan
Penjamin
Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian
Menteri
Keuangan
Manajemen Investasi dan Portofolio
37
Gambar : Struktur Organisasi Pasar Modal
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal, pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari
Pasar Modal dilakukan oleh BAPEPAM yang bertujuan untuk
mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
serta melindungi kepentigan pemodal dan masyarakat.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut, BAPEPAM
mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, petsetujuan, dan
pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses
pendaftaran dalam rangka penawaran umum , menerbitkan
peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar
modal, dan malakukan penegakkan hukum atas setiap pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Struktur organisasi BAPEPAM telah mengalami beberapa
perubahan struktur, menyesuaikan kebutuhan perkembangan dan
dinamika yang terjadi selama ini. Struktur organisasi BAPEPAM
yang terakhir saat ini berdasarkan Keputusan Menteri Keaungan RI
Nomor : 302/KMK.01/2004 Tanggal 23 Juni 2004 tentang
Manajemen Investasi dan Portofolio
38
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan. Struktur
Organisasi BAPEPAM terdiri dari 1 buah jabatan eselon I, 8 buah
jabatan eselon II, 35 buah jabatan eselon III dan 110 jabatan eselon
IV.
(1) Ketua BAPEPAM
(2) Sekretaris BAPEPAM membawahi 5 Bagian
1. Bagian Perencanaan dan Tekonologi Informasi
2. Bagian Organisasi dan Sumber Daya Manusia
3. Bagian Keuangan
4. Bagian Informasi Pasar Modal
5. Bagian Umum
(3) Kepala Biro Perundang-Undangan dan Bantuan
Hukum membawahi 4 Bagian
1. Bagian Perundang-Undangan
2. Bagian Penetapan Sanksi
3. Bagian Bantuan Hukum
4. Bagian Bina Profesi Hukum
(4) Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan membawahi
4 Bagian
1. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Pengelolaan
Investasi
Manajemen Investasi dan Portofolio
39
2. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Transaksi dan
Lembaga Efek
3. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan
Perusahaan Publik Sektor Jasa
4. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan
Perusahaan Publik Sektor Riil.
(5) Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset
membawahi 5 Bagian
1. Bagian Pengembangan Kebijakan Investasi
2. Bagian Bina Manajer Investasi dan Penasihat
Investasi
3. Bagian Pengawasan Pengelolaan Investasi
4. Bagian Kepatuhan Pengelolaan Investasi
5. Bagian Riset
(6) Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek membawahi 5
Bagian
1. Bagian Pengembangan Kebijakkan Transaksi dan
Lembaga Efek
2. Bagian Pengawasan Lembaga Efek
3. Bagian Kepatuhan Lembaga Efek
4. Bagian Pengawasan Perdagangan
Manajemen Investasi dan Portofolio
40
5. Bagian Wakil Perusahaan Efek
(7) Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor
Jasa membawahi 4 Bagian
1. Bagian Usaha Jasa Keuangan
2. Bagian Usaha Jasa Properti
3. Bagian Usaha Jasa Perdagangan dan Perhubungan
4. Bagian Usaha Aneka Jasa
(8) Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
membawahi 4 Bagian
1. Bagian Usaha Industri Barang Konsumsi
2. Bagian Usaha Aneka Industri
3. Bagian Usaha Industri Dasar dan Kimia
4. Bagian Usaha Pertambangan dan Agribisnis
(9) Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
membawahi 4 Bagian
1. Bagian Standar Akuntansi dan Pemeriksaan
2. Bagian Akuntan dan Penilai
3. Bagian Kepatuhan Akuntansi
4. Bagian Pengembangan Keterbukaan dan Tata
Kelola
Manajemen Investasi dan Portofolio
41
Pada pasal 5 UU Pasar Modal tahun 1995 menyebutkan
bahwa BAPEPAM berwenang untuk :
a. Memberi :
1. Izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Reksadana, Perusahaan Efek,
Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek.
2. Izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin
Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil
Manajer Investasi.
3. Persetujuan bagi Bank Kostodian.
b. Mewajibkan pendaftaran profesi Penunjang Pasar
Modal dan Wali Amanat.
c. Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan
memberhentikan untuk esmntara waktu komisaris dan
atau direktur serta menunjuk manajemen sementara
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta
Lembaga Penyimpanan dan Penyesuaian sampai
dnegan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang
baru.
Manajemen Investasi dan Portofolio
42
d. Menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan
Pendaftaran serta menyatakan, menunda atau
membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
e. Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap
setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga
merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang dan
atau peraturan pelaksanaannya.
f. Mewajibkan setiap Pihak untuk :
1. Menghentikan atau memperbaiki iklan atau
promisi yang berhubungan dengan kegiatan di
Pasar Modal,
2. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau
promosi dimaksud,
g. Melakukan pemeriksaan terhadap :
1. Setiap Emiten atau perusahaan Publik yang telah
atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran kepada BAPEPAM,
2. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin
orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran
profesi berdasarkan Undang-Uandang.
Manajemen Investasi dan Portofolio
43
h. Menunjuk pihak lain untuk melkaukan pemeriksaan
tertentu dalam rangka pelaksaaan wewenang
BAPEPAM sebagaimana dimaksud dalam huruf g.
i. Mengumumkan hasil pemeriksaan.
j. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek
pada Bursa Efek atau menghentikan transaksi Bursa
Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna
malindungi kepentingan pemodal.
k. Menghentikan kegiatanperdagangan Bursa Efek untuk
jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat.
l. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang
dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian serta memerikan keputusan membatalkan
atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud.
m. Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran,
pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam
rangka kegiatan pasar modal.
n. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah
kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas
ketentuan di bidang pasar modal.
Manajemen Investasi dan Portofolio
44
o. Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknisatas UU PM atau peraturan pelaksanaannya.
p. Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yangtelah ditentukan dalam Pasal 1 angka 5 UU PasarModal.
q. Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkanUndang-Undang Pasar Modal.
r. Peranan BAPEPAM-LK dan Departemen
Keuangan
BAPEPAM-LK sebagai pihak yang ditunjuk atau
diberi wewenang untuk memutuskan perusahaan mana yang
berhak untuk go publik dan perusahaan mana yang harus
dikeluarkan dari “the listing” pasar modal. Dalam hal ini
BAPEPAM-LK dalam memutuskan suatu perusahaan akan
dikeluarkan dari pasar modal harus melakukan koordinasi
dengan pihak menteri keuangan. Karena menteri keuangan
membawahi BAPEPAM-LK yang otomatis setiap kondisi yang
bersifat tidak sehat yang disebabkan oleh beberapa perusahaan
yang go publik tersebut tetap harus mendapat persetujuan dari
menteri keuangan pada keputusanyang penting tersebut.
Menteri
Keuangan
BAPEPAM-LK
Manajemen Investasi dan Portofolio
45
Gambar 2.1: hubungan menteri koordinasi dan BAPEPAM-LK
Bapepam dalam hubungannya dengan perusahaan dan
go publik ini memiliki fungsi dan peran yang sangat penting.
Fungsi bapepam adalah sebagai lembagga pembina, lembaga
pengatur, dan lembaga pengawas. Ketiga fugsi ini menjadi
tanggungjawab bapepam untuk melaksanakan secara baik dan
maksimal demi mewujudkan Bursa Efek Indonesia yang
memilki reputasi bagus dimata Internasional.
2.5 LEMBAGA TERKAIT DENGAN PASAR MODAL
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu lembaga pasti ada
kaitannya dengan kegiatan lembagan lain. Keterkaitan iru dapat
dengan lembaga swasta maupun instansi pemerintah. Sifat
keterkaitan itu juga dapat berbeda, ada yang bersifat komplementer
semata tanpa ada balas jasa. Keterkaiatan seperti ini
umumnyabterjadi pada antar Departemen, atau dalam suatu
Departemen dengan unit-unit organisasi dibawahnya. Dismaping
itu ada keterkaitan yang berkaitan ini terjadi antara lembaga swasta
dengan lembaga pemerintah atau antara sesama instansi swasta.
Manajemen Investasi dan Portofolio
46
Dalam mewujudkan pasar modal yang bermanfaat dan
dipercaya lebih banyak lagi lembaga terkait yang ikut secara aktif.
Bila dikelompokkan, lembaga terkait itu sendiri dari : Peraturan,
instansi pemerintah, terkait, lembaga swasta terkait dan pelaku
pasar modal.
1. Instansi Pemerintah Terkait
a. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Instansi ini sudah lama dikenal masyrakarat pengeusaha
khusus bagi pengusaha dalam kelompok perusahaan Penanam
Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDM). Izin penanaman modal mereka diperoleh dari
BKPM. Komposisi dan jumlah dana Investasinya, besarnya modal
saham, terlebih waktu penyetoran modal dan komposisi pemegang
saham, terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan BKPM.
Perusahaan-perusahaan yang menarik dana dari masyarakat (go
public) tujuannnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
(i) Memperoleh tambahan dana untuk perluasan usaha,
(ii) Merubah atau pemberbaiki komposisi modal,
(iii)Melakukan pengelihan pemegang saham.
Manajemen Investasi dan Portofolio
47
b. Departemen Teknis
Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
(i) Kelompok PMA,
(ii) Kelompok PMDN,
(iii)Kelompok Bedrifs Reglementering Ordonantie (BRO).
Kelompok PMA dan PMDN adalah perusahan-perusahaan
yang mendapat fasilitas, dan izin pendiriannya diberikan oleh
BPKM. Pada mulanya BRO ini merupakan undang-undang
peraturan perusahaan secara umum. Setelah adanya undang-
undang PMA dan PMDN, maka perusahaan diluar PMA dan
PMDN, dengan sendirinya menjadi kelompok BRO. Perusahaan-
perusahaan yang masuk kelompok BRO, adalah perusahan-
perusahaan yang dalam rangka pendiriannya tidak mendapat
fasilitas dari pemerintah.
Departemen teknis menjadi salah satu instansi terkait
dalam proses go public apabila perusahaan-perusahaan dalam
kelompok BRO itu go public. Dalam masalah-masalah teknis,
Manajemen Investasi dan Portofolio
48
perusahaan-perusahaan PMA dan PMDN dapat juga berkaitan
dengan Departemen Teknis.
c. Departemen Kehakiman
Semua orang mengetahui bahwa setiap perusahaan, besar
kecil apalagi ukuran raksasa pasti mempunyai modal. Tetapi, tidak
semua orang mengetahui bahwa modal itu ada modal pinjaman dan
modal saham. Apalagi berapa besarnya modal saham suatu
perusahaan, tidak banyak orang mengetahuinya. Pemilik dan
pengelola perusahaan pasti mengetahui hal itu. Pihak luar yang
turut mengetahui secara sah adalah BKPM dan Departemen
Kehakiman. Departemen Kehakiman turut mengetahui, karena
ketentuan mengharuskan bahwa setiap pendiri perusahaan,
Anggaran Dasarnya perusahaan harus mendapat pengesahan dari
Departemen Kehakiman.
Dalam kaitan perusahaan go public perusahaan harus
tunduk pula peraturan-peraturan Pasar Modal. Oleh karena itu
anggaran dasar perusahaan harus pula menampung isi ketentuan-
ketentuan pasar modal. Jadi bila hendak go public, perusahaan harus
mengadakan perunbahan anggaran dasar, baik karena perubahan
modal, kewenangan direksi, kewenangan komisaris, maupun hak-
Manajemen Investasi dan Portofolio
49
hak yang melekat pada saham, yang berkaitan dengan kepentingan
investor public. Perubahan-perubahan itu harus disetujui oleh
Departemen Kehakiman.
2. Lembaga Swasta Terkait
Melalui kegiatan-kegiatan pemerintah, merupakan hal yang
wajar apabila kegiatan-kegiatan itu melibatkan berbagai kegiatan-
kegiatan dari instansi swasta.
Didalam kegiatan Pasar Modal juga partisipasi lembaga
swasta sangat menentukan untuk membuat kualitas pasar modal
lebih baik. Adalah sesutu yang sukar dan tidak umum bila Bapepam
sendiri secara tunggal melakukan segala kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan Pasar Modal. Ada kegiatan-kegiatan
yang harus dilaksanakan sendiri oleh Bapepam. Lembaga swasta
turut aktif dalam pasar modal dapat dikelompokkan menjadi
kelompok Profesi Penunjang dan kelompok lembaga penunjang.
Pengertian profesi penunjang disini adalah pihak yang menyandang
predikat profesional adalah pihak yang ahli dalam bidangnya,
independen dalam memberikan pendapat, dan memupunyai
Manajemen Investasi dan Portofolio
50
integritas tinggi. Profesi penunjang yang diperlukan jasanya dalam
pasar modal, khususnya dalam proses go public, adalah :
a. Akuntan Publik
Dalam pembahasan peranan akuntan publik ini, termasuk
pula akuntan negara, yang berada dibawah badan Pemeriksaan
Keuangan dan Pengawasan Pembangunan (BPKP). Peran akuntan
publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan
perusahaan. harus dipahami benar yang dilakukannya adalah
memeriksa, bukan menyusun. Penyusun/pembuat laporan
keuangan dilakukan oleh perusahaan. laporan keuangan yang telah
dibuat dan disusun oleh perusahaan itulah yang akan diperiksa oleh
akuntan publik. Atas hasil pemeriksaan ini, akuntan publik akan
memberi pendapatnya. Pendapat akuntan publik itu ada 4 macam :
(i) Unqualified Opinion (Wajar tanpa Syarat), biasanya
disingkat menjadi WTS. Pendapat ini akan diberikan
apabila laporan keunagan telah disusun sesuai dengan
Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia (PIA) tanpa suatu
catatan atau kekuarangan.
Manajemen Investasi dan Portofolio
51
(ii) Qualified Opinion (Pendapat Kualifikasi), atas laporan
keuangan yang diperiksanya, akuntan publik memberikan
pendapat wajar, dengan kualifikasi atas penyajian laporan
keuangan tersebut karena tidak sesuai dengan Prinsip-
Prinsip Akuntansi Indonesia.
(iii)Adverse (Pendapat Tidak setuju), dalam hal ini akuntan
publik tidak setuju atas penyusunan laporan keuangan
tersebut.
(iv)Diclimer of Opinion, Dalam ini kauntan publik yang
bersangkutan menolak memberikan pendapat atas laporan
keuangan perusahaan yang diperiksanya. Hal ini dapat
terjadi karena akuntan yang bersangkutan tidak
mempunyai cukup bukti yang dapat dipergunakan untuk
memberikan pendapatnya secara profesional seperti yang
disyaratkan oleh Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA).
b. Notaris
Memutuskan untuk go public adalah peristiwa langka dan
besar bagi perusahaan. keputusan go public berarti mengundang
pihak lain untuk ikut sebagai pemegang saham perusahaan. Sekali
saham perusahaan dilepas kepada publik, kejadian itu akan
Manajemen Investasi dan Portofolio
52
berlangsung terus, berpredikat sebagai saham publik, karena itu
keputusan untuk menentukan perusahaan go public harus diambil
dalam forum yang paling tinggi. Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) adalah forum paling tinggi bagi perusahaan Perseroan
Terbatas (PT). Dalam forum itulah keputusan untuk go public
ditentukan.
Sesuai dengan sifat RUPS yang resmi dan penting, maka
acara rapat, formalitas/ketentuan rapat, dan keputusan-keputusan
rapat merupakan hal-hal penting yang dihormati dan diindahkan.
Bertolak dari kepentingan itu, dan sesuai dengan kebiasaan hukum
di acara rapat dan keputusan-keputusan rapat harus dibuat secara
notaril. Untuk itu maka dalam kegiatan Pasar Modal diperlukan
jasa notaris untuk melakukan hal-hal :
(i) Membuat berita Acara RUPS dan menyusun pernyataan
keputusan-keputusan RUPS. Peranan itu dilakukan oleh
notaris, bagi RUPS untuk go public maupun RUPS setelah
go public.
(ii) Meneliti itu dilakukan oleh notaris, bagi RUPS untuk go
public penyelenggaraan RUPS, antara lain :
Manajemen Investasi dan Portofolio
53
- Keabsahan persiapan RUPS. Penyelenggaraan RUPS
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar Perusahaan.
- Keabsahan dari para pemegang saham atau kuasanya
yang menghadiri RUPS.
- Menjaga dipenuhinya ketentuan quorum yang
dipersyaratkan dalam anggaran dasar.
(iii)Meneliti perubahan anggaran dasar.
Penelitian atas perubahan itu diperlukan untuk menjamin :
- Tidak ada materi pasal-pasal dalam anggaran dasar yang
bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku;
- Menyesuaikan pasal-pasal dalam anggaran dasar untuk
memenuhi ketentuan Pasar Modal dalam rangka
melindungi kepentingan pemodal khususnya pemegang
saham publik.
c. Konsultan Hukum
Jasa konsultan hukum sudah akrab dengan masyarakat.
Untuk siapapun ia bekerja, jasanya yang pasti adalah memberikan
pendapat dari segi hukum atas suatu masalah atau objek. Konsultan
Manajemen Investasi dan Portofolio
54
hukum adalah pihak independen yang dipercayai karena keahlian
dan integrasinya. Hal-hal yang perlu mendapat penelitian dan
pernyataan konsultan hukum itu sekurang-kurangnya meliputi :
(i) Akta pendirian/Anggaran dasar perusahaan beserta
perubahan-perubahannya.
(ii) Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public.
(iii)Pemilikan izin usaha.
(iv)Status pemilikan atas aktiva perusahaan teruutama bagi
aktiva (harta) tetap perlu diketahui status pemilikannya.
(v) Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan
pihak ketiga.
(vi)Gugatan atau tuntutan. Perusahaan atau direksi perusahaan
dapat terjadi berhadapan dengan suatu perkara perdata atau
pidana.
d. Penilai (Appraiser)
Penilaian memberikan jasa profesional dalam menentukan
nilai wajar suatu aktiva. Suatu contoh yang sering dihadapi dapat
dikemukakan nilai kekayaan tetap (Fixed assets) perusahaan seperti
tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan lain-lain.
Manajemen Investasi dan Portofolio
55
Suatu perusahaan yang melakukan penilaian kembali atas
kekayaannya akan mendapat kenaikan nilai kekayaan itu. Kenaikan
nilai kekayaan atau surplus revaluasi itu adalah juga modal
perusahaaan. Tambahan modal yang berasal dari surplus revaluasi
tadi tidak otomatis dapat dikapitalisasikan (dijadikan sebagai modal
disetor, atau dipakai untuk meningkatkan modal disetor). Dapat
menjadi dmeikian apabila ada keingainan dari perusahaan dan
ketentuan-ketentuan perpajakan dipenuhi. Peraturan perpajakan
menentukan bahwa atas surplus revaluasi dikenakan pajak
penghasilan, karena surplus dianggap dapat meningkatkan
kemampuan ekonomis.
Di Indonesia, jasa penilai diberikan oleh perusahaan-
perusahaan penilai yang memiliki tenaga profrsi penilai. Lain
halnya dengan luar negeri , jasa penilai langsung diberikan oleh
perseorangan yang mempunyai profesi penilai bersama asosiasi.
e. Konsultan Efek (Invesment Advisor)
Dalam rangka go public, calon emiten kadang-kadang
memerlukan jasa konsultan keuangan. Konsultan keuangan
Manajemen Investasi dan Portofolio
56
memberikan pendapat jasa menyangkut financial management,
meliputi antara lain :
(i) Pemilikan sumber dana, apakah melalui pasar modal, bank,
lembaga keuangan bukan bank, dan lain-lain;
(ii) Jenis dana yang diperlukan, apakah kebutuhan dana akan
dipenuhi dengan pinjaman atau equity (menerbitkan
saham);
(iii)Struktur Modal, bagaimana posisi pinjaman equity dan
bagaimana pula jalan yang diambil untuk memenuhinya;
(iv)Mengantisipasi harga penjualan perdana saham. Untuk
mengantisipasi harga perdana saham calon emiten dapat
meminta pendapat konsultan keuangan;
(v) Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan
pada umumnya.
Di negara-negara yang sudah maju pasar modal dikenal ada
pihak yang menyediakan diri sebagai konsultan efek (investment
advisor). Jasa konsultan seperti ini dapat dimintakan pada
perorangan, tentunya yang profesional atau pada perusahaan yang
didukung oleh tenaga-tenaga profesional dibidang efek. Dalam hal
ini jasa konsultan efek dapat dimanfaatkan setiap investor bila ia
Manajemen Investasi dan Portofolio
57
mau, baik investor perorangan maupun lembaga, terutama bagi
investor yang bidang usahanya khusus jual beli atau pengelolaan
efek.
2.6 PARA PELAKU DALAM PASAR MODAL
Lembaga yang dikelompokkan sebagai pelaku pasar modal,
sebenarnya adalah juga lembaga terkait dalam pasar modal.
Keterlibatan para pelaku pasar modal bersifat terus menerus, dan
merupakan yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidup-
matiannya lembaga itu sendiri. Kegiatan lembaga terkait di pasar
modal bersifat formal dan hanya merupakan sebagaian kecil dari
kegiatan mereka secara keseluruhan, kecuali Bapepam yang
memang terlibat total seabagai pengatur. Lembaga-lembaga yang
menjadi pelaku pasar modal, adalah :
1. Emiten
Dilihat dari pihak yang memerlukan dana (modal), Pasal
Modal adalah wadah bagi perusahaan untuk memperoleh modal.
Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana jangka
panjang baik berupa modal sendiri (equity) maupun modal
pinjaman.
Manajemen Investasi dan Portofolio
58
Perusahaan-perusahaan yang memperoleh dana melalui
pasar modal dengan menerbitkan saam atau obligasi dan
menjualnya secara umum kepada masyarakat dinamakan emiten.
Masyarakat (persorangan atau lembaga) yang memberikan dana
kepada perusahaan dnegan membeli saham atau obligasi yang
diterbitkan dan dijual oleh perusahaan dinamakan pemodal
(investor). Perusahaan memanfaatkan pasar modal untuk menarik
dana umumnya di dorong oleh beberapa tujuan untuk :
(i) Perluasan Usaha;
(ii) Memperbaiki Struktur Modal;
(iii)Untuk Melaksanakan Devestment atau Pengalihan
Pemegang Saham.
2. Pemodal (Investor)
Orang atau badan yang melakukan penanaman modal
disebut investor atau pemodal. Dalam perusahaan yang telah
berdiri pemodal pertama adalah pemegang saham sendiri. Dialah
pionir pemodal dalam perusahaan itu. Apabila mereka memerlukan
modal untuk perluasan perusahaan yang mereka sendiri tidak dapat
memenuhinya, maka datanglah kesempatan untuk menawarkan
kepada pihak lain untuk ikut menanamkan modalnya pada
Manajemen Investasi dan Portofolio
59
perusahaan mereka. Mereka (pihak lain) yang baru datang
meneyerahkan modalnya untuk perluasan perusahaan itu juga
dinamakan pemodal, seperti halnya pemodal sendiri. Penawaran
kepada pihak lain untuk ikut serta sebagai pemodal dapat dilakukan
oleh perusahaan dengan dua cara, yaitu :
Pertama, dengan menawarkannya terbatas kepada pihak
tertentu, yang menurut peraturan di Indonesia tidak melebihi
kepada 20 orang atau badan, dan penawarannya tidak dilakukan
melalui media masaa,
Kedua, dilakkan secara penawaran umum melalui pasar
modal dengan go public. Orang-orang atau badan yang tertarik
berpatungan modal sesuai dengan kemampuan masing-masing
kepada perusahaan, dengan membeli saham perusahaan itu juga
adalah pemodal (investor). Melalui pasar modal ada dua
kesempatan untuk menjadi pemodal :
(i) Kesempatan pada dasar perdana (primary market), yakni
kesempatan antara saat izin dengan perjanjian emiten
dengan penjamin emisinya.
Manajemen Investasi dan Portofolio
60
(ii) Kesempatan pada pasar sekunder (Secondary market),
yakni kesempatan setelah saham perusahaan di daftarkan di
Bursa.
Berdasarkan tujuannya, pemodal dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok, yaitu :
(i) Pemodal yang Bertujuan Memmperoleh Deviden
Kelompok ini mengincar perusahaan-perusahaan yang
sudah sangat stabil. Keadaan perusahaan yang dimikian menjamin
kepastian adanya keuntungan yang relatif stabil.
(ii) Pemodal yang Bertujuan Berdagang
Harga saham-saham di Bursa Efek tidak tetap, dapat
bergerak n aik atau turun, terganrung pada kekuatan permintaan
dan penawaran. Perubahan harga itu menarik bagi beberpa
kalangan pemodal untuk mengambil posisi sebagai pedagang,
dengan memperjualbelikan saham-sahamdi Bursa. Kelompok ini
membeli saham tujuan utamnya untuk memperoleh keuntungan
dari seluruh positif harga beli dengan harga jual. Pendapatan
mereka bersumber dari keuntungan jual beli saham itu.
Manajemen Investasi dan Portofolio
61
(iii)Kelompok yang Berkepentingan dalam Pemilikan
Perusahaan
Bagi kelompok ini yabg penting adalah ikut sertanya
mereka sebagai pemilik perusahaann. Pemodal ini cenderung
melikih saham perusahaan-perusahaan yang sudah punya nama
baik. Perubahan-perubahan harga saham yang kurang berarti, tidak
membuat mereka gelisah untuk menjualnya.
(iv) Kelompok Spekulator
Kelompok ini lebih menyukai saham-saham perusahaan
yang belum berkembang, tetapi diyakini akan berkembang dengan
baik. Pada umunya pada setiap kegiatan pasar modal spekulator
mempunyai peranan untuk meningkatkan aktivitas pasar, dan
meningkatkan likuiditas saham.
3. Lembaga Penunjang
Lembaga penunjang berfungsi sebgai penunjang atau
pendukung beroperasinya pasar modal. Keberadaan lembaga
penunjang merupakan salah satu faktor penting. Beberapa sifat
yanng berlaku khusus di pasar modal antara lain :
Manajemen Investasi dan Portofolio
62
(i) Perusahaan yang menawarkan efek, membatasi waktu
penjualan efeknya, tetapi mengharapkan dana yanng
diinginnkannya dapat diperoleh dalam waktu yang
ditentukan;
(ii) Perdagangan efek mengambil tempat yang telah
ditentukan, pada harti-hari tertentu dan jam-jam tertentu;
(iii)Barang yang diperdagangkan hanya surat-surat, kerena itu
namakan surat-surat berharga.
(iv)Perdagangan surat-surat berharga itu dapat dilaksanakan
apabila ada calon pemodal yang percaya pada emiten yang
mengeluarkan surat-surat berharga itu;
(v) Kepercayaan kepada emiten bisa timbul karena: 1. Faktor
inernal perusahaan sendiri misalnya : reputasi komisaris,
reputasi direksi, kemampuan bekerja efisiensi, kemampuan
memperoleh laba dan sebagainya, 2. Faktor eksternal
perusahaan seperti : pesaing, keadaan ekonomi moneter,
keadaan perpajakan, keadaan politik, dan lain-lain.
4. Lembaga penunjang
Lembaga penunjang yang akan dibahas perannya dalam
tulisan ini, antara lain :
Manajemen Investasi dan Portofolio
63
a. Penjamin Emisi (Underwriter)
Penjamin emisi yang juga dikenal dengan nama underwriter
akan mengambil resiko untuk menjualkan saham. Kesanggupan
penjamin emisiitu mengandung resiko, maka sebelum meyatakan
kesanggupannya, penjamin emisi harus mempelajari dulu
kemampuan emiten, dan juga memperkirakann kemampuan
pemodal yang bakal tertarik pada saham/obligasi perusahaan yang
dijaminnya. Atas dasar kemampuan dua pihak itu, maka laku
tidaknya penjualan saham/obligasi itu akan sangat tergantung
dengan harga berapa saham/obligasi perusahaan dijual.
Dalam praktek penjamin emisi, pada umumnya dikenal
empat macam tipe penjamin emisi yaitu, Kesanggupan Penuh
(Full/Firm Commitment), Kesanggupan Terbaik (Best Efforts
Commitment), Kesanggupan Siaga (Standby Commitment), dan
Kesanggupan Semua atau Tidak Sama Sekali (All of None
Commitment).
b. Penanggung (Guarantor)
Dalam kehidupan sehari-hari posisi penanggung adalah
sebagai penengah antara yang memberikan kepercayaan dan yang
Manajemen Investasi dan Portofolio
64
membutuhkan kepercayaan. Sebagai penengah yan meningkatkan
kepercayaan antara yang memberikan kepercayaan dan yang
membutuhkan kepercayaan juga berlaku di Pasar Modal.
Peranan penaggung itu semakin diperlukan jika
perbandingan utang dengan jumlah seluruh kekayaan perusahaan
melampaui tingkat perbandingan (ratio) yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan.
c. Wali Amanat (Trustee)
Jasa wali anamat hanya diperlukan pada emisi obligasi.
Dalam hubungan penerbitan obligasi, pemberiamanat adalah
pemodal. Jadi wali amanat mewakili kepentingan pemodal.
Berkaitan denngan tugasnya itu maka wali amanat melaukan
beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut :
(i) Menganalisa kemampuan dan kredibilitas emiten.
(ii) Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan
jaminan.
(iii) Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten.
Manajemen Investasi dan Portofolio
65
(iv) Mengkuti terus menerus perkembangan
perusahaan emiten dan memberikan nasihat
kepada emiten.
(v) Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap
pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi.
(vi) Sebagai Agen Utama Pembayaran.
d. Perantara Perdagangan Efek (Pialang, Broker)
Pada hakikatnya jual beli saham adalah jual beli hak atas
perusahaan yang mengeluarkan saham yang bersangkutan.
Pemegang saham mempunyai hak sebagai pemilik perusahaan.
apabila diidentikan jual beli suatu barang di pasar, maka calon
pembeli saham harus datang sendiri keperusahaan,
mengamatisendiri perusahaan yang bersangkutan sebelum
diputuskan untuk dibeli atau tidak saham tersebut.
Menjadi pialang akan mnejadi perantara jual atau beli dari
pemodal. Pesan jual atau beli dapat disampaikan kepda setiap
pialang. Atas jasanya menjual maupun membelikan saham/obligasi
bagi pemodal, pialang mendapat balas jasa (fee), yang besarnya
ditentukan antara pemodal dan pialang.
f. Pedagang Efek (Dealer)
Manajemen Investasi dan Portofolio
66
Adanya harga yang berubah-ubah menjadikan Bursa Efek
menarik bagi beberapa kelangan pemodal. Bagi pemodal yang
optimis terhadap perkembangan suatu perusahaan emiten, justru
pada saat harga saham menurun, dia akan membeli saham
perusahaan tersebut. Dilatarbelakangi oleh pertimbangan optimis
itu saat dimasa depan saham-saham yang bersangkutan duyakini
akan meningkat harganya. Bila hal itu benar datang, berarti
pemodal akan memperoleh keuntungan dari kennaikan harga itu.
Keuntungan yang seperti itu yang dinamakan capital gain. Bagi
pemodal yang pesimis bila gerak harga saham mulai menurun maka
ia mulai mempertimbangkan untuk menjual sahamnya. Jadi apa
yang dilepas oleh pemodal yang pesimis akan ditangkap oleh
pemodal yang optimis. Hal itu merupakan salah satu faktor yang
menunjukkan bahwa naik turunnya harga saham di Bursa adalah
suatu hal yang wajar-wajar saja.
g. Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)
Diluar negeri ada perusahaan yang beroperasi dalam skala
besar yang hidup matinya tergantung pada kegiatan pasar modal.
Perusahaan seperti itu mengkhususkan diri dalam perdagangan
Manajemen Investasi dan Portofolio
67
saham-saham yang tercatan di Bursa Efek. Perusahaan yang seperti
itu dinamakan perusahaan surat berharga.
Dengan adanya securities company potensi penyerapan
dana emisi menjadi kuat, keaktifan perdagangan di pasar sekunder
akan meningkat. Demikian pula kemampuan lembaga underwriter
membentuk sindikat semakin kuat, sehingga memungkinkan posisi
underwriter secara keseluruhan menjadi kuat untuk menampung
keinginan perusahaan yang akan go public.
h. Perusahaan Pengolahan Dana (Investment Company)
Diluar negeri, di negara-negara yang masyarakatnya sudah
akrab dengan pasar modal, masalah seperti itu tidak menjadi
hambatan. Disana tersedia bloker/dealer yang profesional, dapat
bertindak sebgai penasihat modal. Konsultan efek juga ada, dan
yang besar lagi adalah invesment company yang kita terjemahkan
dengan nama Perusahaan Pengelola Dana. Perusahaan seperti ini
berbuat banyak bagi pemodal yang ingin terima jadi saja hasil
investasi di pasar modal. Pokoknya bila pemodal merasa tidak
mampu untuk menghitung resiko yang dihadapi dan ingin
berinvestasi dalam efek-efek, percayakan keinginannya itu kepada
perusahaan pegelola dana.
Manajemen Investasi dan Portofolio
68
i. Kantor (Biro) Administrasi Efek
Perusahaan-perusahaan yang telah melakukan emisi akan
menghadapi kegiatan yang lebih banyak dibandingkan dengan
sebelum ia menjadi perusahaan go public. Hal itu adalah
konsekuensi yang wajar dari go public.
Orang-orang yang jeli, yang tinggi naluri bisnisnya melihat
kebutuhan-kebutuhan unit khusus itu suatu keharusan dalam
kehidupan pasar modal. Maka datanglah meraka menawarkan jasa,
untuk melaksanakan kegiatan tambahan bagi emiten dan pemodal.
Mereka mendirikan kantor (biro) administrasi efek untuk
melaksanakan aktivitas yang diminta oleh emiten maupun
pemodal.
Adapun kegiatan kantor administrasi efek antara
lain :
(i) Membantu emiten dan penjamin emisi dalam
rangka emisi efek.
(ii) Melaksanakan kegiatan menyimpan dan
pengalihan hak atas sahal para pemodal.
(iii) Menyusun daftar pemegang saham dan
perubahnnya untuk melalukan pembukuan
Manajemen Investasi dan Portofolio
69
pemegang saham (pembuatan daftar pemegang
saham) dapat diserahkan oleh emiten kepada
kantor administrasi efek.
(iv) Menyiapkan korespondensi emiten kepada
pemegang saham.
(v) Membuat laporan-laporan bila diminta oleh
instansi berwenang, katakanlah BAPEPAM.
2.7. KONSEP MODAL DALAM PASAR MODAL
1. Pasar Modal Sebagai Sarana Untuk Memperoleh Modal
Aktivitas pasar modal sebagai salah satu potensi
perekonomian nasional semakin menampakkan perannya dalam
menumbuhkankembangkan perekonomian nasional. Dukungan
sektor swasta dipasar modal merupakan kekuatan nasional yang
berperan sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional.
Pemerintah yang menyadari arti penting pasar modal bagi
pembangunan nasional, melalui serangkaian paket deregulasi
berusaha mempermudah prosedur listing dan transaksi sekuritas.
Apabila tujuan deregulasi tercapai, perkembangan harga sekuritas
akan menjadi lebih fair, menarik dam likuid.
Manajemen Investasi dan Portofolio
70
2. Manfaat Bagi Perusahaan yang Melakukan Emisi Saham
Manfaat yang dapat diperoleh dari emisi saham, antara lain,
adalah :
(1) Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan
terima sekaligus (tidak dengan termin-termin),
(2) Biaya go public relatif murah,
(3) Proses relatif mudah,
(4) Pembagian deviden berdasarkan keuntungan,
(5) Penyertaan masyarakat biasanya tidak berminat
masuk dalam manajemen,
(6) Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini
dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan
profesionalisme,
(7) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
turut serta memiliki saham perusahaan, sehingga
dapat mengurangi kesenjangan sosial,
(8) Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat (go
public merupakan media promosi),
(9) Memberikan kesempatan bagi koperasi dan
karyawan perusahaan untuk membeli saham,
Manajemen Investasi dan Portofolio
71
(10) Selain itu konsekuensi yang harus diperhitungkan
adalah :
- Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure);
- Keharusan untuk mengikuti peraturan-
peraturan Pasar Modal mengenai kewajiban
pelaporan,
- Gaya manajemen perusahaan berubah dari
informasi menjadi formal,
- Kewajaiban membayar deviden.,
- senantiasa berusaha untuk meningkatkan tingkat
pertumbuhan perusahaan.
3. Konsep Modal
Modal merupakan sejumlah dana yang menjadi dasar untuk
menndirikan suatu perusahaan. perusahaan menggunakan dana ini
untuk membelanjai aktivitas perusahaan dalam menghasilkan
produk barang dan jasa. Pendekatan untuk memahami modal ada
dua macam yaitu konsep modal keuangan dan konsep modal fisik.
Konsep modal keuangan dianut oleh sebgaian besar perusahaan
dala penyusunan laporan keuangan.
Pemeliharaan modal ada dua macam, yaitu konsep
peliharaan modal keuangan dan pemeliharaan modal fisik.
Manajemen Investasi dan Portofolio
72
Pemeliharaan modal keuangan, menurut konsep ini laba hanya
diperoleh kalu jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada akhir
periode melebihi jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada
periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan
mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode.
Pemeliharaan modal fisik menurut konsep ini laba hanya diperoleh
kalau kapasitas produktif fisik (kemampuan usaha) pada akhir
periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode,
setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan
mengeluarkan kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode.
Jenis-jenis modal :
(1) Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan
yang sifatnya sementara di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
bersangkutan, modal tersebut merupan hutang. Modal asing atau
hutang ini dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan :
(i) Hutang Jangka Pendek (Short-term debt)
(ii) Hutang Jangka Menengah (Intermediate-term
debt)
(iii) Hutang Jangka Panjang (Long-tern debt)
Manajemen Investasi dan Portofolio
73
(2) Modal Sendiri
Modal sendiri berdasarkan sumbernya ada dua macam yaitu
berasal dari sumber intern dan sumber ekstern. Modal yang berasal
dari sumber ektstern adalah modal dari pemilik perusahaan, yang
dananya tertananam dalam perusahaan dalam waktu yang tidak
tertentu. Sedangkan modal sendiri yang berasal dari sumber intern
adalah dalam bentuk keuntungan dihasilkan perusahaan. Modal
sendiri dalam perseroan terbatas adalah modal saham yang disebut
stockholder’s equity. Modal ini terdiri dari :
(i) Modal Saham, modal saham adalah tanda buktipengembalian bagian atau penyertaan dalam suatuperseroan terbatas.
(ii) Cadangan, ini dimaksudkan sebagai cadangan yangdibentuk dari keunagan yang diperoleh perusahaanpada waktu lalu dan tahun berjalan
(iii) Laba Ditahan, keuntungan yang diperoleh suatuperusahaan sebagian dibayarkan sebagai dividen bagipemilik/pemegang saham dan sebagian lagi ditahanoleh perusahaan.
2.8. PILIHAN INVESTASI
1. Pilihan InvestasiKetika kita memiliki penghasilan yang memadai, kemudian
masih tersisa kelebihan pengeluaran setelah memenuhi kebutuhan
Manajemen Investasi dan Portofolio
74
dasat hal-hal yang bersifat darurat, tentu kita akan memilih objek-objek investasi untuk menambah atau meningkatkan pendapatan,antara lain :
(1) Tabungan,
(2) Deposito berjangka atau sertifikat deposito,
(3) Menutup polis asuransi,
(4) Membeli valutas asing,
(5) Mendirikan usaha baru,
(6) Membeli emas atau perhiasan lainnya,
(7) Membeli rumah atau tanah (Real Estate),
(8) Membeli surat berharga pasar uang,
(9) Membeli surat berharga pasar modal, (saham,
obligasi, atau obigasi konvesi).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi
(1) Pribadi Anda, anda harus menilai dan
memperhitungkan secara cermat, berapa usia anda,
bagaimana rencana anda dimasa depan dan pribadi
anda sendiri.
(2) Pajak, sebagi warga negara yang baik, maka anda
harus menunaikan kewajiban untuk membayar
pajak. Dengan demikian anda harus menghitung
Manajemen Investasi dan Portofolio
75
berapa kira-kira keuntungan bersih anda setelah
dipotong pajak.
(3) Likuiditas, atau kelancaran menunjukkan tingkat
kemudahan dalam mencairkan modal (principal)
investasi anda. Bila anda sewaktu-waktu
membutuhkan uang tunai dengan segera, apakah
pilihan investasi anda mudah atau sulit dicairkan.
(4) Situasi Ekonomi Internasional, dalam era
globalisasi dan dunia perekonomian bebas saat ini,
unsur ketergantungan antar negara amat besar,
perubahan kebijakan ekonomi suatu negara dapat
memberikan dampak positif ataupun negatif
terhadap negara lainnya.
(5) Situasi Ekonomi Nasional, mempunyai pengaruh
yang besar terhadap bidang usaha atau industri
dimana objek investasi yang anda tanamkan.
(6) Situasi Industri, dimana objek investasi anda berada
sangat berpengaruh terhadap objek investasi yang
ditanamkan.
Manajemen Investasi dan Portofolio
76
(7) Sain dan Teknologi, adalah hasil fitrah manusia
yang tidak pernah berhenti berpikir untuk mencari
dan menemukan sesuatu.
(8) Suklus dan Trend, suatu kepercayaan bahwa setiap
keagiatan uasaha, bahkan juga segala bentuk
kehidupan manusia bekerja dalam siklus/daur.
3. Hasil dan Resiko Investasi
Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang
diinvestasikan adalah hasil (return) dan resiko (risk). Dua
unsur ini selalu mempunyai hubungan timbal balik yang
sebanding, umumnya semakin tinggi resiko, semakin besar hasil
yang diperoleh dan semakin kecil resiko, semakin kecil pula
hasil yang diperoleh.
4. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adaah bersifat individual dan
tergantung sepenuhnya kepada anda sebagai pribadi bebas. Oleh
karenanya, sebelum anda sampai pada keputusan investasi,
pertimbangkan terlebih dahulu secara matang. Sebaliknya anda
melakukan konsultasi kepada lembaga-lembaga/badan usaha yang
Manajemen Investasi dan Portofolio
77
telah mempunyai reputasi baik dalam bidang investasi yang akan
menjadi pilihan anda.
5. Investasi di Pasar Modal
Salah satu di bidang investasi yang cukup menarik namun
tergolong beresiko tinggi adalah investasi saham (investasi di pasar
modal). Saham perusahaan go public, sebagai komoditi investasi
tergolong beresiko tinggi, karena sifat komoditinya yang sangat
peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan
di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan dibidang politik,
ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun
perubahan yang terjadi dalam industri dan perubahan itu sendiri.
2.9 INSTRUMEN PASAR MODAL DI INDONESIA
1. Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikkan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak
klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Dalam praktiknya
terdapat beberapa saham yang diperdagangkan dibedakan menurut
cara peralihan dan manfaat yang diperoleh bagi pemegang saham.
Nilai saham terbagi atas tiga jenis, yaitu :
Manajemen Investasi dan Portofolio
78
(i) Nilai Nominal (Nilai Pari),
(ii) Nilai Dasar,
(iii) Nilai Pasar.
Jenis saham, berdasarkan atas cara peralihan, saham
dibedakan menjadi 2, yaitu saham atas unjuk (Bearer Stock) dan
saham atas nama (Registered Stock).
(i) Saham atas unjuk (Bearer Stock), adalah saham
yang tidak ditulis nama pemiliknya, agar
mudah dipindahtangani dari satu investor ke
investor lain.
(ii) Saham atas nama (Registered Stock), adalah
saham yang ditulis dengan jelas siapa
pemiliknya.
Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham,
dibedakan menjadi :
(i) Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan jenis efek yang
paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana masyarakat dan juga
Manajemen Investasi dan Portofolio
79
merupakan jenis yang paling populer di Pasar
Modal.
(ii) Saham Preferen (Prefern Stock)
Saham preferen adalah berbentuk
gabungan antara obligasi dan saham biasa. Jenis
saham ini sering disebut dengan sekuritas
campuran.
Manfaat investasi pada saham :
(i) Deviden, adalah bagian keuntungan
perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
saham.
(ii) Capital Gain, investor dapat menikmati capital
gain, jika harga jual melebihi harga beli saham
tersebut.
Resiko investasi pada saham :
(i) Tidak ada pembagian deviden,
(ii) Capital loss,
(iii) Resiko likuiditas,
(iv) Saham delisting dari bursa.
Manajemen Investasi dan Portofolio
80
2. Obligasi dan Obligasi Konversi
Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara
investor dan perusahaan, yang menyertakan investor
tersebut/pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang
kepada perusahaan.
Manfaat obigasi adalah :
(i) Bunga
Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh
tempo dan ditetapkan dalam persentase dari
niai nominal.
(ii) Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi
diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga
investor mempunyai kesempatan untuk
memperoleh capital gain.
(iii) Hak klaim pertama
Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi,
pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki
hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
(iv) Jika memliki obligasi konversi
Manajemen Investasi dan Portofolio
81
Investor dapat mengkonversikan obligasi menjadi saham
pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak
untuk memperoleh manfaat atas saham.
Resiko investasi pada obligasi :
(i) Gagal Bayar (default)
Kegagalan dari emiten untuk melakukan
pembayaran bunga serta hutang pokok pada
waktu yang telah ditetapkan, atas kegagalan
emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang
ditetapkan dalamkontrak obligasi.
(ii) Capital Loss
Obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo
dengan harga yang lebih rendah dari harga
belinya.
(iii) Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai
hak untuk membeli kembali obligasi yang telah
diterbitkan.
3. Produk Derivatif
Manajemen Investasi dan Portofolio
82
Derivatif terdiri dari efek yang diturunkan dari instrumen
efek lain yang disebut underlying. Ada beberapa macam instrument
derivatif di Indonesia, seperti Bukti Right, Waran, dan Kontrak
Berjangka. Derivatif merupakan instrumen yang sangat berisiko
jika tidak dipergunakan secara hati-hati.
(i) Bukti Right (Right Issue)
Sesuai dengan undang-undang pasar modal, bukti right
didefinisikan sebagai hak memesan efek terlebih dahulu
pada harga yang telah ditetapkan selama periode
tertentu.
(ii) Waran
Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener)
pada penawaran umum saham ataupun obligasi.
Biasanya harga pelaksanaan lebih rendah dari pada harga
pasar saham.
(iii) Kontrak Berjangka Indeks Saham (KBIS)
KBIS adalah kontrak atau perjanjian antara dua pihak
yang mengharuskan mereka untuk menjual atau
membeli produk yang menjadi variabel pokok dimasa
yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan
Manajemen Investasi dan Portofolio
83
sebelumnya. Objek yang dipertukarkan disebut
underlying asset.
4. Reksa Dana
Sekumpulan saham, obligasi, serta efek lain yang dibeli oleh
sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi
yang profesional. Reksa dana dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori berdasarkan investasinya, yaitu : reksa dana saham,
obligasi, pasar uang, dan reksa dana campuran.
Tipe-tipe reksadana :
(i) Tipe Perseroan
Bentuk reksa dana ini adalah Perusahaan Terbatas (PT). Di
Indonesia tipe ini diklasifikasikan menjadi 2, yaitu Reksa Dana
Terbuka serta Reksa Dana Tertutup.
(ii) Tipe Kontrak Investasi Kolektif
Merupakan kontrak diantara manajer investasi dan bank
kustodian yang mewakili legalisasi dan pemilik unit atau
investor.
Manajemen Investasi dan Portofolio
85
BAB III
TEORI INVESTASI
3.1 PENDAHULUAN
Investasi merupakan salah satu komponen yang penting
dalam GNP. Di Indonesia, bagian dari investasi dalam produk
domestik bruto selama tahun 1980 – 1985 sebesar 23%. Meskipun
sumbangan ini masih relatif kecil, namun investasi tetap
mempunyai peranan yang penting di dalam permintaan agregat.
Teori tentang investasi pada umumnya hendak menjelaskan faktor-
faktor (variabel) yang mempenyagruhi investasi. Beberapa faktor
yang di duga kuat pengaruhnya terhadap investasi ini antara lain :
tingkat bunga, penyusutan, kebijakan perpajakan, serta perkiraan
(expectation) tentang penjualan serta kebijakan ekonomi.
Mempertimbangkan ekspektasi ke dalam penentuan investasi
merupakan pandangan (teori) yang relatif baru.
Manajemen Investasi dan Portofolio
86
Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut
Frank J. Fabozzi manajemen investasi adalah proses pengelolaan
uang. Smith dan Skousen mengatakan “investing activities :
transaction and events the purchase and sale of securities (excluding
cash equivalents), and, building, equipment. And other asset not
generally held for sale, and the making, and collecting of loans. They
are not classified as operating activities, since the relate only indirectly
to the central, ongoing operations oftentity.”
Disisi lain Relly dan Brown memberikan
pengertian investasi adalah “investment is the current commitment of
dollar for time to derive future payment that will compensate the
investor for (1) the time the funds are commited, (2) the expected rate
of inflation, (3) the uncertainty of the future payment.” Adapun
menurut Abdul Halim investasi pada hakekatnya merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Lebih jauh ekonom
asal Amerika Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld mengatakan
bahwa bagian output perusahaan-perusahaan swasta guna
menghasilkan output dimasa mendatang ini bisa disebut sebagai
investasi.
Manajemen Investasi dan Portofolio
87
Tentunya proses pencarian keuntungan dengan
melakukan investasi ini adalahsesuatu yang membutuhkan analisis
dan perhitungan mendalam dengan tidak mengesampingkan
prinsip kehati-hatian (prudent principle). Pentingnya sikap kehati-
hatian ini merupakan modal penting bagi seorang investor, jika itu
dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi karena faktor
kecerobohan seperti yang dilakukan oleh banyak perbankkan di
Indonesia baik yang dilmiliki oleh pihak swasta bahkan
pemerintah. Dimana implikasinya terlihat dengan mengucurnya
bantuan dana yang berasal dari pemerintah dalam bentuk BLBI
(Bantuan Lekuiditas Bank Indonesia) guna membantu lembaga-
lembaga perbankkan khususnya yang mengalami lekuiditas.
Untuk dapat difahami bahwa “asal usul” investasi
tidak mesti dari bagian keuangan. Mungkin saja usul investasi
tersebut beasal dari bagian pemasaran (misal, membuka jaringan
industri baru), bagian produksi (mengganti mesin lama dengan
mesin baru), dan melibatkan berbagai bagian (meluncurkan produk
baru, mendirikan produk baru). Demikian juga estimasi arus kas
akan memerlukan kerjasama antara bagian yang mengususlkan
dengan bagian keuangan. Evaluasi arus kas mungkin lebih banyak
dilakukan oleh bagian keuangan, demikian juga pemilihan proyek.
Manajemen Investasi dan Portofolio
88
Akhirnya monitoring memerlukan kerjasama dengan seluruh
bagian yang terlibat.
a. Pengertian investasi menurut PSAK Nomor 13 SAK 1
Oktober 2004
Menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi
Keuangan per 1 Oktober 2004 investasi adalah suatu aktiva yang
digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of
wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,
dividen, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan tdan aktiva
tetap bukan merupakan investasi.
Lebih jauh didalam PSAK Nomor 13 dalam Standar
Akuntasi Keuangan per 1 Oktober 2004 juga menjelaskan tentang
beberapa pengertian dari:
Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera
dicaikan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama
setahun atau kkurang.
Investasi jangka panjang adalah investasi selain
investasi lancar.
Manajemen Investasi dan Portofolio
89
Investasi property adalah investasi pada tanah atau
bangunan yang digunakan atau dioperasikan oleh
perusahaan yang berinvestasi atau perusahaan lain
dalam grup yang sama dengan perusahaan yang
berinvestasi.
Investasi dagang adalah investasi ditujukan untuk
mempermudah atau mempertahankan bisnis atau
hubungan perdagangan.
b. Tujuan Investasi
Untuk mencapai suatu efektifitas dan efesiensi dalam
keputusan maka diperlukan ketegasan akan tujuan yang
diharapakan. Begitu pula dalam hanya investasi kita perlu
menetapkan tujuan yang hendak dicapai yaitu:
a) Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam
investasi tersebut.
b) Terciptanya profit yang maksimum atau
keuntungan yang diharapakan (profit actual).
c) Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang
saham.
d) Turut memberikan andil dalam pembangunan
bangsa.
Manajemen Investasi dan Portofolio
90
c. Bentuk-bentuk Investasi
Dalam aktivitas investasi pada umummnya dikenal ada dua
bentuk yaitu:
a) Real Investment
Investasi nyata (real investment) secara umum
melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-
mesin, atau pabrik.
b) Financial Investment
Investasi keuangan (financial investment)
melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa
(common stock) dan obligasi (bond).
Pada dua bentuk investasi ini William F. Sharpe, et all.
Menegaskan bahwa pada perekonomian premitif hampir semua
investasi lebih ke investasi nyata, sedangkan pada perekonomian
modern, lebih banyak dilakukan investasi keuangan. Dimana
lembaga-lembaga untuk investasi yang berkembang pesat memberi
pasilitas untuk berinvestasi nyata. Jadi kedua bentuk investasi
besifat komplementer, bukan kompetitif. Sehingga kita bisa melihat
salah satu ukuran ekonomi suatu negara tersebut adalah maju
Manajemen Investasi dan Portofolio
91
diaman keberadaan dan kualitas dari bursa efeknya diakui oleh para
pembisnis.
d. Tipe-tipe Investasi
Pada saat seorang pembisnis atau mereka yang memiliki
kelebihan dana dan ingin berinvestasi maka ia dapat memilih dan
meutuskan tipe aktiva keuangan seperti apa yang akan dipilihnya.
Dalam hal ini ada dua tipe investasi yang dapat dipilih yaitu:
a) Direct Investment
Direct Investment (investasi langsung) adalahmerekayang meiliki dana dapat langsung berinvestasi denganmembeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatuperusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atauberbagai cara lainya. Investasi langsung ada beberapa macamyaitu dapat disarikan sebagai berikut:
1) Investasi langsung yang tidak dapatdiperjualbelikan
Tabungan Deposito
2) Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan Investasi langsung dipasar uang
- T-bill
- Deposito yang dapat dinegosiasikan Investasi langsung di pasar modal
Manajemen Investasi dan Portofolio
92
Surat-surat berharga pendapatan tetap(fixced income securities)- T-bond- Federal agenci securities- Municipal bond- Corporate bond- Convertible bond
Saham-saham (equity securities)- Saham freferen (preffered stock)- Saham biasa (common stock)
Investasi langsung dipasar turunan Opsi
- Warna (warrant)- Opsi put (put option)
- Opsi cal (call option) Future contract
b) Indirect Invetsment
Indirect Investment (investasi tidak langsung) adalah
mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan
keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung
atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dengan
memegang daham dalam bentuk saham atau obligasi saja.
Mereka yang melakukan kebijakan indirect investment
Manajemen Investasi dan Portofolio
93
umumnya cenderung tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan penting pada suatu perusahaan. Contohnya
membeli saham dan obligasi yang dijual di pasar modal dan
itu juga biasanya dilakukan melalui perusahaan investasi atau
adanya perantara (agent). Dengan begitu kita dapat
memahami bahwa perantara (agent) tersebut akan
mendapatkan sejumlah keuntungan yang dianggap sebagai
fee.
Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan
jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan
mengguanakan dana yang di peroleh untuk di investasikan ke
dalam portofolionya.
Gambar
Investasi langsung dan investasi tidak langsung
Manajemen Investasi dan Portofolio
94
e. Proses Investasi
Setiap melakukan keputusan investasi adalah selalu saja
memerlukan proses, yang mana proses tersebut akan memberikan
gambaran setiap tahap yang akan ditempuh oleh perusahaan.
Secara umum proses manajemen investasi meliputi lima
langkah yaiitu:
a) Menetapkan sasaran investasi
Penetapan sasaran artinya melakukan keputusan yang
bersifat focus atau menempatkan target sasaran terhadap
yang akan di investasikan. Penetapan sasaran investasi
adalah sangat disesuikan dengan apa yang akan ditunjukan
pada investasi tersebut. Jika sasaran investasi adalah dalam
bentuk penyaluran kredit maka berarti investasi tersebut
dalam bentuk lembaga perbankkan, leasing, bank
perkreditan dan sejenisnya yang bertugas untuk
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kepada publik yang mengalami kekurangan dana.
b) Membuat Kebijakan Investasi
Pada tahap proses yang kedua ini menyangkut bagaimana
perusahaan mengelola dana yang berasal dari stock, bond
Manajemen Investasi dan Portofolio
95
dan lainnya untuk kemudian di distribusikan ke tempat-
tampat yang dibutuhkan. Perhitungan pendistribusian dana
ini haruslah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian
(prudential principle) karena berbagai hal akan bisa timbul
pada saat dana tersebut tidak mampu untuk ditarik
kembali. Juga perlu bagi perusahaan memperhitungkan
tentang baban pajak (tax) yang akan ditnggung nantinya.
c) Memilih Strategi Portofolio
Ini menyangkut keputusan peranan yang akan di ambil oleh
pihak perusahaan, yaitu apakah bersifat aktif atau pasif saja.
Pada saat perusahaan melakukan investasi aktif maka semua
kondisi tentang perusahaan akan dengan cepat
tergambarkan di pasar saham. Investasi aktif akan selalu
mencari infaormasi yang tersedia dan kemudian selanjutnya
mencari kombinasi portofolio yang paling tepat untuk
dilaksanakan. Sedangkan secara pasif hanya dapat dilihat
pada indeks rata-rata saja, atau dengan kata lain
berdasarkan pada reaksi pasar saja tanpa ada sikap aktraktif.
d) Memilih Asset
Manajemen Investasi dan Portofolio
96
Disini pihak perusahaan berusaha memilih asset investasi
yang nantinya akan memberi return yang tertinggi
(maximal return). Return disini dilihat sebagai keuntungan
yang akan mampu di peroleh.
e) Mengukur dan Mengevaluasi kinerja
Tahap ini adalah menjadi tahap reevaluasi bagi perusahaan
untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama ini
dan apakah tindakan yang dilakukan selama ini telah betul-
betul maksimal atau belum. Jika belum maka sebaiknya
segera melakukan perbaikan agar kerugian tidak akan
terjadi kedepan nantinya. Bagaimanapun perusahaan
berharap akan memperoleh keuntungan yang besifat
suistainability dan bukan hanya keuntungan yang diperoleh
sesaat saja (stimulus profit).4
3.2 INVESTASI TETAP PADA PERUSAHAAN(BUSINESS FIXED INVESMENT)
Oleh karena investasi diartikan sebgai perubahan capitalstock, maka terori tentang investasi haruslah dimulai dengan
4 Irham Fahmi, Dkk, Ibid, hlm.3-10, cet.ke-2
Manajemen Investasi dan Portofolio
97
konsep jumlah (stock) kapital yang diinginkan (desired capitalstock), yang biasa diberi simbol dengan K*.
Dalam menentukan berapa besar capital stock yang
diinginkan seorang pengusaha harus mempertimbangkan niai
produk marginal (value of marginal product) dengan biaya modal
(user costs of capital). Nilai produk marginal (VMP) adalah
kenaikan nilai output yang diperoleh karena penambahan satu unit
input.
3.3 JUMLAH MODAL YANG DIINGINKAN (DISIREDCAPITAL STOCK)
Keinginan seorang pengusaha melakukan investasidipengaruhi oleh pendapatan yang diharapkan dan biaya modaluntuk membiayai investasi. Pendapatan yang diharapkanditentukan oleh sumbangan ekstra dari setiap penggunaan faktorproduksi yang di ukur dengan tambahan ekstra hasil produksidikalikan dengan harganya (sering disebut nilai produk marginal =value of marginal product). Dalam pasar persaingan sempurna nilaiproduk marginal ini sama dengan harga produk.
3.4 PRINSIP AKSELERASI (ACCELERATION
PRICIPLES)
Prinsip akselerasi mengatakan bahwa tingkat/besarnya
investasi perporsionil terhadap perubahan dari output (GNP).
Manajemen Investasi dan Portofolio
98
Secara sederhana prinsip akselerasi ini dapat dijelaskan sebagai
berikut. Menurut J.M Clark bahwa pengusaha menginginkan suatu
hubungan tertentu (proporsi tertentu) dari modal yang diinginkan
dengan hasil produksi (output).
Beberapa studi empirik memasukkan variabel penjualan
serta keuntungan ke dalam faktor yang mempengaruhi investasi.
Alasannya, penjualan akan mempengaruhi jumlah produk yang
diharapkan akan dihasilkan yang pada gilirannya akan
mempengaruhi jumlah modal yang diinginkan.
3.5 INVESTASI PERUSAHAANPerumahan merupakan salah satu bentuk kekayaan yang
umurnya panjang. Oleh karena itu permintaan akan perumahanmerupakan bagian dari penentuan jenis untuk kekayaan yang ingindimiliki oleh seseorang, (teori portofolio). Perumahan merupakansalah satu bentuk kekayaan (disamping perhiasan, mobil, ataupundeposito bank) yang dapat dimiliki oleh seseorang.
Manajemen Investasi dan Portofolio
99
BAB IV
SAHAM
4.1 PENGERTIAN SAHAM
Dipergunakannya saham sebagai salah satu alat untuk
mencari tambahan dana menyebabkan kajian dan analisis
tentang saham begitu berkembang baik secara fundamental dan
teknikal. Berbagai literatur mencoba memberikan rekomendasi
yang berbeda-beda namun tujuanya sama yaitu ingin
memberikan profit yang tinggi bagi pemakainya, serta memiliki
dampak keputusan yang bersifat berkelanjutan (sustaineble).
Ada banyak pihak yang terlibat dalam bermain saham,
secara umum ada tiga yaitu investor, spekulan dan government.
Ketiga pihak yang terlibat ini sama-sama memiliki tujuan dan
kepentingan masing-masing, seperti pemerintah mencoba
mengatur dan membuat arah pasr saham sesuai dengan kondisi
dan target yang di inginkan dalam rencana pembangunan baik
Manajemen Investasi dan Portofolio
100
secara jangka pendek dan panjang. Untuk lebih jelasnya marilah
kita melihat beberapa hal yang perlu diketahui dan dipelajari
tentang saham.
Saham adalah :
a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana
pada suatu perusahaan.
b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal,
nama perusahaan dan ikuti dengan hak dan
kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya.
c. Persediaan yang siap untuk dijual.
Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umu
dikenal publik yaitu saham biasa (common stock) dan saham
istimewa (preferece stock).
Common stock adalah surat berharga yang dijual oleh suatu
perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dollar, yen,
dan sebagainya) dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti
RUPS dan RUPSLB serta hak untuk menentukan membeli right
Manajemen Investasi dan Portofolio
101
issue (penjual saham terbatas) atau tidak, yang selanjutnya di akhir
tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden.
Preferred stock adalah suatu berharga yang dijual oleh suatu
perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dollar, yen,
dan sebagainya) dimana pemegangnya akan memperoleh
pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap
kuartal (tiga bulan).
4.2 JENIS-JENIS SAHAM BIASA
Common stock (saham biasa) adalah memeliki kelebihan
dibandingkan prefferent stock terutama diberi hak untuk ikut
dalam RUPS dan RUPSLB yang otomatis yang memberikan
wewenang kepada pemegangnya untuk ikut serta dalam
menentukan berbagai kebijakan perusahaan.
Common stock ini memiliki beberapa jenis, yaitu :
a. Blue chip-stock (Saham unggulan). Adalah saham dari
perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki
sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang
berkualitas.
Manajemen Investasi dan Portofolio
102
b. Growth stock, Adalah saham-saham yang diharapkanmemberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi darirata-rata saham-saham lain, dan karenanya mempunyaiPER yang tinggi.
c. Defensive stock (saham-saham defensif). Adalah sahamyang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atauperekonominian yang tidak menentu berkaitan dengandeviden, pendapatan, dan kinerja pasar.
d. Cyclical stock. Adalah sekuritas yang cenderung naiknilainya secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuhjuga secara cepat saat ekonomi lesu.
e. Seasonal stock. Adalah perusahaan yang penjualannyabervariasi karena dampak musiman, misalnya karenacuaca dan liburan.
f. Speculative stock. Adalah saham yang kondisinyamemiliki tingkat spekulasi yanng tinggi, yangkemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalahrendah atau negatif.
4.3 MENGHITUNG RATE OF RETURN PADA
PREFFERENT STOCK DAN COMMON STOCK
Ada yang manarik pada saat seseorang memiliki prefferent
stock (saham istimewa) jika dilihat dari perspektif rate of return,
yaitu saham preferen ini biasanya memberikan deviden yang tetap
setiap tahunnya seperti halnya obligasi. Pada umumnya saham
preferen ini tidak mempunyai hari jatuh (perpuity). Rate of return
Manajemen Investasi dan Portofolio
103
dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Rate of return =Deviden ୮ ୰ୣ୪ୣ ୫ ୠୟ୰ୱୟ୦ୟ୫ ୮୰ୣ ୣ ୰ୣ ୬
୦ୟ୰ୟ୮ୟୱୟ୰
Salah satu keuntungan yang paling dominan dari kepemilikan
saham jenis ini adalah pembayaran deviden bersiafat lebih
diutamakan dibanding saham biasa (common stock). Sehingga
mereka yang menyimpan uang dalam bentuk saham preferen
memiliki perhitungan penerimaan deviden yang dapat diperkirakan
dan bersifat diprioritaskan.
4.4 JENIS DEVIDEN DAN PEMBAYARANNYA
Pembayaran deviden dapat dilakukan dalam bentuk tunai
(cash) namun juga pembayaran deviden dilakukan dalam bentuk
pemberian saham, bahkan juga dalam bentuk pemberian property.
Ada beberapa jenis deviden yang merupakan realisasi dari
pembayaran deviden, yaitu :
a. Deviden tunai (cash devidens), yaitu deviden yang
dinyatakan dan dibayarkan pada jangka waktu tertentu
dan deviden tersebut berasal dari dana yang diperoleh
Manajemen Investasi dan Portofolio
104
secara legal. Deviden ini dapat bervariasi dalam jumlah
bergantung kepada keuntungan perusahaan.
b. Deviden property (property devidens), suatu distribusi
keuntungan perusahaan dalam bentuk property atau
barang.
c. Deviden likuidasi (liquidating devidens), distribusi
kekayaan perusahaan kepada pemegang saham dalam
hal perusahaan tersebut dilikuidasi
4.5 PEMBAHASAN DALAM RUPS DAN RUPSLB
Ada beberapa pembahasan yang dibicarakan dalam RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa).
Pembahasan tentang Rapat Umum Pemegang Saham :
a. Pembagian deviden pada akhir tahun,
b. Kebikajan untuk melakukan ekpansi perusahaan,
c. Kebijakan penambahan dana dengan cara menjual
obligasi atau memin jam keperbankan,
Manajemen Investasi dan Portofolio
105
d. Kebijakan perusahaan untuk menambahkan utang
pada tahun depan karena perusahaan berniat untuk
mengeluarkan produk baru.
Pembahasan tentan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa :
a. Penggantian direksi dan manajer secara tiba-tiba,
b. Penerbitan right issue,
c. Adanya direksi atau salah satu manajer yan memegang
posisi penting terlibat dalam tindak kriminal dan itu
mampu mempengaruhi harga saham, dalam artian nilai
saham perusahaan mengalamai penurunan yang
signifikan.
d. Terjadi demonstrasi besar-besaran dari para buruh dan
pemasalahannya telah berlarut-larut tidak ada
penyelesaian yang kongkrit.
4.6 KEUNTUNGAN MEMILIKI SAHAM
Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh
beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus
diterima, yaitu :
Manajemen Investasi dan Portofolio
106
a. Memperoleh deviden yang akan diberikan pada setiap
akhir tahun,
b. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat
saham yang dimilki tersebut dijual kembali pada harga
yang lebih mahal,
c. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis
common stock (saham biasa).
Adapun bentuk rumus dari capital gain (CG) adalah :
ீܥ =௧ି షభ
௧ି ଵ
Keterangan :
CG = Capital Gain
Pit = harga saham akhir periode
Pit-1 = harga sahan akhir periode sebelumnya
4.7 APA YANG MENENTUKAN SAHAM NAIK
DAN TURUN
Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatusaham itu akan mengalami fluktuasi, yaitu :
Manajemen Investasi dan Portofolio
107
a. Kondisi miro dan makro ekonomi.b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk
ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantorcabang (brand office), kantor cabang pembantu (subbrand office) baik yang dibuka di domestik maupun luarnegeri.
c. Pergantian direksi secara tiba-tiba.d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang
terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk kepengadilan.
e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunandalam setiap waktunya.
f. Resiko sistematis, yaitu suatu bentuk resiko yang terjadisecara menyeluruh dan telah ikut menyebabkanperusahaan ikut terlibat.
g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampumenekan kondisi teknikal jual beli saham.
4.8 ALASAN PERUSAHAAN MENJUAL SAHAM
Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa suatu
perusahaan memutuskan untuk menerbitkan dan menjual saham,
yaitu :
a. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar dan pihak
perbankan tidak mampu untuk memberikan pinjaman
Manajemen Investasi dan Portofolio
108
karena berbagai alasan seperti tingginya resiko yang akan
dialami jika terjadi kemacetan,
b. Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja
perusahaan secara lebih sistemattis,
c. Mengingkan harga saham perusahaan terus naik dan terus
diminati oleh konsumen secara luas, sehingga ini nantinya
akan memberi efek kuat bagi perusahaan seperti rasa percaya
diri di kalangan manajemen perusahaan
d. Mampu memperkecil resiko yang timbul karena
permasalahan resiko diselesaikan dengan pembagian
deviden.
Variabel Saham Obligasi
1.Term dan Kondisi
Sifat Penyertaan Modal Utang
Jangka Waktu Tidak Terbatas Terbatas
Instrumen Terbatas Variatif
Biaya Modal Dividen Kupon
Struktur Biaya Persentase Laba
Bersih
Fixed/Floading
Rating Tidak diperlukan Diharuskan
Manajemen Investasi dan Portofolio
109
2.Aspek Hukum
Hak suara Hak Suara dalam
RUPS
Tidak Punya Hak Suara
dalam RUPS
Pailit Hak Klaim paling
akhir atas aset
perusahaan
Hak Klaim lebih dahulu
atas aset perusahaan
3.Aspek Pajak Deviden yang
dibayarkan tidak
mengurangi pajak
Kupon/bunga
dibayarkan sebagai
pengurangan pajak
4.Jenis Aktiva Jangka Panjang Jangka
Menengah/panjang
5.Siklus Resiko Fluktuatuatiff Stabil
Resiko Aktiva Relatif Pasar &
Tidak Pasti
Relatif Kecil
Gambar : Perbandingan Saham dan Obligasi sebagai
Instrumen Pendanaan
4.9 PELAKU PASAR SAHAM
1Adapun para pelaku di pasar saham disamping perusahaan yang
bersangkutan juga turut melibatkan pihak lainnya, yaitu :
Manajemen Investasi dan Portofolio
110
a. Emiten, yaitu perusahaan yang lerlibat dalam menjual
sahamnya di pasar modal.
b. Underwriter atau jaminan, yaitu yang menjamin
perusahaan tersebut dalam menjual sahamnya di pasar
modal.
c. Broker atau pialang, adalah perantara antara pembeli
dengan penjual sekuritas.
4.10 MEMBERI PENILAIAN SAHAM DARI SEGI
PERSPEKTIF INVESTOR
Perspektif investor adalah jauh lebih sederhana dalam
memberikan penilaian terhadap kondisi suatu saham. Adapun
penilaian seorang investor terhadap suatu saham, adalah :
a. Prospek usaha yang menjanjikan,
b. Kinerja keungan dan non keuangan adalah bagus,
c. Penyajian laporan keuangan jelas dan bersifat disclosure
(pengungkapan secara terbuka dan jelas),
d. Terlihatnya sisi keuntungan yang terus meningkat.
4.11 KATEGORI SAHAM PERSEKTORAN
INDUSTRI
Manajemen Investasi dan Portofolio
111
Reilly dan Brown, mengkategorikan saham-saham per sekto
industri menjadi empat, yaitu :
a. Saham-saham sektor finansial (financial stock
excel),
b. Saham-saham sektor barang-barang konsumen
tahan lama (consumer durables excel),
c. Saham-saham sektor sektor barang modal (capital
goods excel),
d. Saham-saham sektor industri dasar ( basic
industries excel),
e. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan
pokok ( consumer staples excel).
Mengenai industri ada 4 bentuk atau kategori industri yang
harus dipahami oleh para pialang dalam memutuskan pembelian
saham, yaitu :
a. Industri yang sedang bertumbuh terjadi pada
perusahaan muda usianya dimana perusahaan itu
masih aktif untuk melakukan ekspansi.
Manajemen Investasi dan Portofolio
112
b. Industri matang adalah industri yang kondisinya
sudah stabil sehingga lebih cenderung untuk
mempertahankan posisi yang sudah ada.
c. Indusrti yang mulai menurun adalah industri
dimana telah sangat mapan dan pasarnya telah
terbentuk sehingga perlu adanya inovasi bagus
untuk menarik pasar yang baru.
d. Industri yang sedang berkembang adalah industri
yang baru saja berdiri dan masih berupaya untuk
mempertahankan hidupnya.
Adapun fase yang dijalani oleh suatu produk adalah :
1. Pada fase I, adalah masa perkenalan suatu perusahaan dalam
meluncurkan produknya ke pasaran. Pada fase ini
konsumen mulai melihat produk tersebut, baik dalam
bentuk iklan di berbagai media, maupun yang datang
langsung ke tempat penjualan produk.
2. Pada fase II, adalah masa pertumbuhan pada saat produk
yang diciptakan oleh perusahaan tersebut telah masuk ke
pasaran dan mulai memiliki nilai perhatian kepada para
publik dan publik mulai menyukai produk tersebut untuk
Manajemen Investasi dan Portofolio
113
diminati dalam artian telah mulai terjadi loyalitas
konsumen pada produk tersebut.
3. Pada fase III, adalah dimana produk perusahaan telah
mencapai kematangan atau kedewasaann yaitu produk
perusahaan telah masuk ke benak konsumen dan para
konsumen telah mengenal produk tersebut memiliki
kualitas dan nilai di pasaran.
4. Pada fase IV, adalah masa penurunan penjualan suatu
produk. Pada fase inilah bagi suatu perusahaan perlu
melakukan antisipasi terhadap dampak yang akan timbul
bagi perusahaan yang bersangkutan baik dampak langsung
kepada kondisi finansial perusahaan maupun dampak tidak
langsung yaitu pada pandangan publik terhadap produk
tersebut.
A. ANALISIS TEKNIKAL DALAM PERDAGANGAN
SAHAM
Salah satu keinginan banyak pihak untuk terlibat dalam
berinvestasi di pasar modal di sebabkan keinginan untuk meraih
keuntungan dalam kondisi harga commercial paper seperti saham di
Manajemen Investasi dan Portofolio
114
posisi tinggi dan rendah. Artinya beli di posisi rendah dan jual di
posisi tinggi, selisih ini diperoleh capital gain.
Karena keinginan seperti itu menyebabkan banyak pihak
berusaha memahami kondisi pergerakan saham dari berbagai
perspektif. Namun secara umum ada dua perspektif pemahaman
yang sering dipakai untuk dijadikan rujukan, yaitu:
Analisis berdasarkan pendekatan data laporan keuangan,
dan
Analisis berdasarkan pendekatan teknikal.
1. Keuntungan Memahami Grafik
Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan
kemampuan mampu memahami grafik pergerakan saham. Salah
satu keuntunganya adalah seorang pemain saham mampu melihat
keputusan secara lebih cepat. Pergerakan grafik dihasilkan dari hasil
data fundamental. Artinya data-data tersebut bersumber dari data-
data masa lalu, dan data masa lau tersebut dijadikan sumber untuk
memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Pergerakan grafik yang terjadi dalam kurun wkatu 2 s.d 10 tahun
yang lalu bahkan lebih dapat diperkirakan untuk melihat
kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang, dimana
pergerakan itu bisa saja berulang kembali seperti yang pernah
Manajemen Investasi dan Portofolio
115
terjadi. Karena pergerakan grafik masa lalu merupakan bentuk
kinerja yang telah pernah dihasilkan.
2. Line ChartLine chart adalah grafik garis. Grafik ini sangat mudah untuk
dipahami dan grafik ini memadukan angka harga (price) di sebelah
kiri dan angka waktu di bagian bawah.
3. Bar Chart
Bar Chart (grafik batang) menampilkan harga pembukaan
(jika tersedia), harga tinggi, harga rendah dan harga penutupan
sekuritas pada suatu hari.
4. Grafik Candlestick
Grafik candlestick menampilkan harga pembuka, harga
tertinggi, harga terendah dan harga penutup dalam format yang
mirip dengan grafik batang modern, tetapi dengan cara yang
menekan hubungan antara harga pembuka dan harga penutup.
5. Kondisi Saham yang Mengalami Penurunan dan
Cenderung akan Mengalami Kenaikan Kembali atau
Terkoneksi.
Dalam realita sering ditemui kondisi pergerakan saham
yang mengalami penurunan dan selanjutnya diprediksi serta terjadi
Manajemen Investasi dan Portofolio
116
kenaikan kembali atau terkoreksi pada nilai yang mengalami
kenaikan.
Bagi pemegang saham akan memilih salah satu dari dua
alternative keputusan. Adapun dua alternative keputusan tersebut
adalah:
Pertama, melepas saham yang dipegang yaitu dengan
menjual karena takut harga saham akan mungkin untuk
jatuh lagi. Atau saham itu dianggap tidak memiliki prospek
lagi untuk terus dipegang.
Kedua, akan tetap mempertahankan saham yang dimiliki
tersebut walaupun kontraksinya terjadi dalam waktu yang
lama.
Pilihan keputusan pertama biasanya dilakukan oleh para
spekulan yang slalu berfikir “capital gain”. Karena ia harus
secepatnya mengalihkan dana yang dimiliki untuk dialihkan
ketempat lain yang dianggap memiliki nilai profitable. Dan
umumnya mereka yang karakteristik capial gain dan masih junior
adalah sering mengalami nervous (gugup) pada situasi-situasi seperti
ini.
Namun bagi mereka yang memilih keputusan kedua
cenderung memiliki ketenangan yang tinggi dan tidak begitu
Manajemen Investasi dan Portofolio
117
menerapkan konsep short term capital gain. Short term capital gain
adalah suatu aksi ambil untuk secara jangka pendek. Namun
mereka pada keputusan kedua, bahkan cenderung memilih dan
menerapkan wait (menunggu) dan see (melihat), serta meyakini
nilai saham pasti suatu saat akan naik kembali. Atau bahkan ketika
proyek kontraksi terjadi mereka akan menambah jumlah
kepemilikan saham, karena suatu saat nilai saham akan naik ke
point yang menguntungkan untuk selanjutnya siap dijual kembali.
6. Kondisi Terjadinya Priode Kontraksi yang terlalu lama.
Dalam pergerakan saham ada posisi dimana periode
kontraksi yang terjadi sangat lama atau lebih lama dari waktu yang
diperkirakan oleh banyak pihak.
Dalam konteks jual beli saham yang harus diperhatikan,
adalah “harga dimana perdagangan terjadi harga di mana penjual
dan pembeli mencapai consensus atau persetujuan untuk
melakukan jual beli. Harga mencerminkan consensus harapan
penjual dan pembeli. Pembeli mempunyai harapan bahwa harga
akan bergerak lebih rendah, sedang penjual mempunyai harapan
harga akan bergerak lebih rendah.
7. Suport dan Resistensi
Manajemen Investasi dan Portofolio
118
Dan dalam salah satu cara untuk mempermudah pemahaman
serta mensistematiskan setiap keputusan secara terukur adalah
melihatnya dari segi support (dukungan) dan resistence (tahanan).
Harga sekuritas adalah hasil pertempuran antara bull
(banteng/pembeli) dan bear (beruang/penjual). Kegiatan bullish
aktif pembeli menekan harga menjadi lebih tinggi dan kegiatan
bearish aktif penjual menekan harga menjadi lebih renda.
Ada situasi dan kondisi dimana risistence berubah menjadi
support dan support menjadi resistensi pada saat resistense berubah
menjadi support terjadi jika resistence (tahanan) telah berhasil
ditembus karena factor tingginya minat public terhadap saham
perusahaan tersebut. Dalam istilah market ini disebut dengan
breakout. Breakout adalah penebusan harga di atas tingkat tahanan.
Ada beberapa alasan mengapa public menyukai saham
perusahaan tersebut atau terjadinya pengubahan dari posisi
resistence ke support. Ini di sebabkan oleh beberapa sebab, yaitu:
a. Meningkatnya kepercayaan publik akan naiknya future
earnings di masa depan.
b. Berbagai kebijakan dan keputusan investasi perusahaan
dianggap memiliki sisi profitable yang tinggi.
Manajemen Investasi dan Portofolio
119
c. Publikasi laporan keuangan perusahaanyang
memperlihatkan perolehan pendapatan perusahaan yang
telah terjadi yang lebih tinggi dari sebelumnya.
d. Pengubahan konsep manajemen kinerja yang lebih modern
dan berdisiplin tinggi dengan pencapaian target kerja yang
jelas serta sistematis. Dan kualitas SDM perusahaan diakui
telah mampu melewati masa-masa sulit. Sehingga
diperkirakan di masa depan itu juga akan mampu mereka
selesaikan.
e. Terbangunnya kondisi mikro dan makro ekonomi yang
lebih aspiratif atau sesuai dengan harapan pasar. Serta
sebagai kebijakan ekonomi dan politik pemerintah tidak
akan membawa pengaruh ekstrim kepada financial
perusahaan.
8. Keputusan Beli dan Jual pada Harga Naik dan Turun
Hal yang paring sering dilakukan oleh pemain pasar saham
adalah membeli pada harga tertinggi dan menjual pada harga
terendah. Disini kita harus memahami pergerakan pada area
resistance dan support. Di sini seorang pemain saham bisa menjual
pada saat saham berada pada titik dekat dengan resistance dan
menjual kembali pada saat dekat dengan titik support.
Manajemen Investasi dan Portofolio
120
9. Kondisi Grafik Saham yang Cenderung Mengalami
Kenaikan Namun Kemudian Berfluktuasi dan Selanjutnya
Menurun.
Pada pergerakan saham selalu saja bisa terjadi di luar yang
diperkirakan. Seperti kondisi grafik yang naik kemudian turun
secara tiba-tiba atau naik mengalami fluktuatif. Tentunya ini jika
dianalisa bisa disebabkan oleh berbagai sebab. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan saham perusahaan mengalami pergerakan trend,
yaitu:
a. Pasar sudah mulai jenuh dengan produk yang ditawarkan
oleh produsen, sehingga penjualan yang awalnya tinggi
kemudian berfluktuatif dan cenderung akan mengalami
penurunan.
b. Produk perusahaan dianggap tidak lagi menarik karena
telah muncul produk sejenis yang kualitas lebih bagus dan
harga lebih terjangkau (lebih murah).
c. Inovasi produk tidak lagi dilakukan oleh perusahaan karena
perusahaan tidak konsisten memperhatikan produk
tersebut, seperti tidak memperhatikan konsep “gugus
kendali mutu” dan sebagainya. Gugus kendali mutu
merupakan mekanisme formal dan dilembagakan yang
Manajemen Investasi dan Portofolio
121
bertujuan untuk mencari pemecahan persoalan dengan
memberikan tekanan pada partisipasi dan kreativitas di
antara karyawan.
d. Tindakan dan kebijakan perusahaan yang telah memakai
sejumlah dana yang seharusnya dialokasikan untuk reaserch
and development namun dipakai untuk yang lain, seperti
penciptaan produk baru, pembangunan pabrik, pembukaan
kantor baru, dimana semua itu ternyata telah mengabaikan
produk inti (core product) yang selama ini memiliki nilai
saing di pasar. Kebijakan seperti di atas dianggap tidak
realistis dan tidak taktis, namun kebijakan yang bersifat
ambisius hanyauntuk mengejar dan memperbesar
perolehan keuntungan dan itu sebenarnya di luar
kemampuan perusahaan (capacity of corporate).
Untuk memahami persoalan penyebab terjadinya
suatu pergerakan trend yang terus mengalami kenaikan namun
kemudian berfluktuatif dan selanjutnya mulai mengalami
penurunan. Ada baiknya kita memahami konsep daur hidup
produk (life cycle product). Life cycle product adalah kondisi dimana
suatu produk memiliki empat tahap proses secara umum, dimulai
Manajemen Investasi dan Portofolio
122
dari masa perkenalan, pertumbuhan, kematangan hingga
penurunan.
Suatu produk yang diciptakan ada masa keemasan
dan juga ada masa kemunduran. Kondisi seperti ini bisa terjadi
dengan asumsi setiap produk pasti memiliki pesaing, dan pesaing
itu selalu berusaha untuk mengambil dan menguasai segmentasi
pasar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Sebagai
contoh kasus handphone merek Nokia pada saat ini sudah
mengalami penurunan penjualan dibandingkanwaktu-waktu
sebelumnya, initerjadi di sebabkan munculnya banyak perusahaan
hanphone lainnya yang sejenis dengan harga dan kualitas yang
sanggup bersaing dengan nokia. Di sisi lain konsumen juga sudah
mulai jenuh dengan produk hanphone nokia begitu cepat sehingga
kondisi ini membuat konsumen tidak sempat berfikir dan
menikmati satu jenis atau tipe tertentu namun sudah muncul tipe
yang berbeda lagi.
10. Kondisi Grafik Pergerakan Saham yang Konstan
Bertumbuh dan Turun di Luar dari yang diperkirakan
Kondisi pergerakan saham yang bersifat konstan
bertumbuh menempatkan bahwa perusahaan tersebut berada
Manajemen Investasi dan Portofolio
123
dalam keadaan cenderung stabil. Kestabilan pada pergerakan saham
tersebut memperlihatkan bahwa manajemen kinerja khususnya
kinerja perusahaan keuangan perusahaan dalam kondisi yang
cenderung stabil dan memiliki potensi untuk terus berkembang.
Perkembangan kinerja keuangan yang bisa juga memperlihatkan
penjualan produk perusahaan di pasaran juga mengalami
peningkatan dan penjualan yang baik. bagi para pembeli saham
disarankan untuk memilih saham perusahaan seperti ini, dan jika
kondisi terus berlangsung baik dan waktu-ke waktu
memungkinkan saham perusahaan ini masuk dalam kategori saham
blue chip.
11. Pergerakan Saham yang Constant Growth Namun di Akhir
Mengalami Break Down
Kadang kala terjadi pergerakan saham yang tumbuh secara
konstan (constant growth) namun dibagian akhir terjadi break
down. Untuk menjadi bahan pemahaman bagi kita perlu juga
mendengarkan pendapat dari Jiack Dreyfus. Jack Dreyfus
mengatakan “apabila aksi jual ketika ada optimisme yang
berlebihan. Jika ada orang-orang yang dengan sangat optimisnya
berlarian kesana-kemari mempengaruhi orang –orang agar mau
Manajemen Investasi dan Portofolio
124
membeli sahamnya, itu berarti kapasitas investasi mereka sudah
maksimal. Dalam keadaan seperti itu mereka tidak dapat berbuat
apa-apa selain bicara dan bicara. Mereka tidak mampu lagi
mendorong bursa untuk bergerak naik. Karena perlu daya beli
untuk mendorong harga naik.”
12. Pergerakan Saham yang Perlu Diantisipasi
Dalam pergerakan saham yang terus mengalami kenaikan
sering dilihat sebagai sesuatuyang menggembirakan. Namun disisi
lain ada juga hal yang harus dipelajari, terutama jika pergerakan
kenaikan itu mengalami lonjakan yang tajam dari biasanya. Karena
seorang pemain saham yang baik adalah yang memahami
pergerakan saham naik dan turun secara realistis.
Sehingga memiliki sikap curiga terhadap suatu pergerakan
saham yang tiba-tiba naik terlalu tajam juga sesuatu yang harus
dikaji. Karena bisa saja setelah naik terlalu tinggi tiba-tiba ia akan
turun secara tajam.
13. Empat Posisi Pergerakan Saham yang Harus Diperhatikan
Bagi mereka yang memiliki ketertarikan yang begitu tinggi
pada saham maka ada empat posisi yang begitu penting untuk
diperhatikan dan dipahami serta dianalisis faktor-faktor yang
menyebabkan itu bisa terjadi. Ke empat posisi tersebut yaitu:
Manajemen Investasi dan Portofolio
125
1. Posisi pada kondisi kontraksi. Posisi dimana saham
berada di titik jatuh yang stagnan bahkan jika kondisi
ini dibiarkan maka ia bisa jatuh lebih lama (long term
fall), lebih jauh posisi ini jika tidak ada strategi jitu dari
pihak manajemen perusahaan maka garis saham akan
jatuh lebih dalam lagi.
2. Posisi perusahaan mencoba naik ke atas. Dan kenaikan
itu terjadi secara luar biasa, diposisi seperti ini kita
patut mencurigakan apa penyebab ini bisa tejadi begitu
tinggi kenaikannya. Dengan kata lain biasanya setalah
kenaikan ini akan diikuti oleh kejadian yang tidak
terduga setelah itu, seperti bisa jatuh atau akan
mengalami fluktuasi.
3. Pada posisi pergerakan grafik saham mengalami
fluktuasi. Disini pihak manajemen perusahaan dan
kondisi pasar mengalami ketidakseimbangan sehingga
terimplikasi atau terpengaruh pada pergerakan garis
saham yang tidak stabil. Dalam konteks posisi ini bisa
saja grafik saham akan naik artinya pihak mamanejem
mampu memberikan pembuktian kinerja yang baik dan
informasi ini ditangkap oleh pasar sehingga pergerakan
Manajemen Investasi dan Portofolio
126
grafik cenderung naik ke atas. Atau bahkan sebaliknya
ketidakmampuan pihak manajemen bekerja dan
informasi itu diterima oleh pasar maka ini
menyebabkan grafik saham turun kebawah.
4. Posisi grafik saham turun jatuh ke bawah dalam
keadaan tajam. Dalam konteks ini secara umum ada
dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama
grafiksaham akan terus ke bawah sampai ke titik
terendah. Kedua grafik saham akan mencoba bangkit
untuk bertahan pada titik tertantu, selanjutnya kembali
perlahan-lahan akan naik ke atas.
14. Pergerakan Garis EPS dan Dividen Perlembar Saham
Dalam pergerakan garis earning pershare (EPS) dan dividen
perlembar saham ada dua kondisi yang sering menjadi amatan para
investor. Kedua bentuk kondisi pergerakan tersebut memberikan
arah penjelasan tentang bagaimana kondisi perusahaan.
Dalam perspektif investor yang cenderung hati-hati maka
ketertarikan untuk membeli saham pada perusahaan “MTM” jauh
lebih diminati dibanding pada perusahaan ”XYZ” . ini terjadi
terutama pada investor dengan karakteristik risk adverse. System
pembayaran dividen yang stabil setiap waktunya membuat investor
Manajemen Investasi dan Portofolio
127
merasa nyaman (comportable), termasuk system ini mampu
memperkirakan dengan jelas jumlah perolehan dividen yang mana
nantinya perolehan dana dari dividen tersebut dapat di investasikan
pada tempat-tempat yang dianggap menguntungkan.
Untuk dapatmelihat earning peshere (EPS) dan dividen
perlembar saham ini secara lebih detil dapat dilihat ada tiga
tahapan, ini sebagaimana dikemukakan oleh William F. Sharpe,
Gordon J. Alexander, dan Jeffrey V. Brailey. Ketiga tahap tersebut
adalah,
1. Tahap pertumbuhan (growth stage). Dicirikan oleh
pertumbuhan penjualan yang cepat, keuntungan yang
tinggi dan pertumbuhan pendapatan perlembar saham
yang sangat tinggi. Karena peluang investasi sangat
menguntungkan, rasio pembayaran dividen menjadi
sangat rendah. Pesaing tertarik karena adanya
pendapatan yang tinggi, yang kemudian menyebabkan
penurunan tingkat pertumbuhan.
2. Tahap transisi (transition stage). Tahun tahun
berikutnya, meningkatnya persaingan menyebabkan
turunnya keuntungan dan mengecilnya tingkat
pertumbuhan. Karena semakin sedikitnya investasi
Manajemen Investasi dan Portofolio
128
baru, perusahaan mulai membayarkan persentase
pendapatan yang makin besar.
3. Tahap kemapanan atau kedewasaan (maturity/steady-
state stage). Akhirnya, perusahaan berada pada posisi
dimana secara rata-rata investasi barunya hanya sedikit
memberikan imbal hasil atas modal. Pada saat ini,
tingkat pertumbuhan pendapatan, rasio pembayaran
dividen, dan imbal hasil atas modal menjadi stabil
untuk sisa hidup perusahaan.
15. Kondisi Grafik Saham Secara Jangka Pendek Fluktuatif
Namun Secara Jangka Panjang Cenderung Naik Secara
Stabil
Pada suatu kejadian tertentu pergerakan saham terjadi
fluktuatif kemudian perlahan-lahan menuju pada sisi peningkatan
dan cenderung meningkat dengan stabil. Artinya pihak manajemen
perusahaan sudah melewati masa-masa krisis dan mampun
meyakinkan diri kepada publik untuk bergerak ke arah kemajuan
yang profitable.
Pada kondisi pergerakan saham yang secara jangka pendek
fluktuatif namun secara jangka panjang cenderung mengalami
kenaikan yang diperkirakan akan terus berlangsung stabil. Adam
Manajemen Investasi dan Portofolio
129
Khoo dan Conrad Alvin Lim mengatakan, “dalam jangka pendek,
pasar akan melewati tren kenaikan dan penurunan secara acak,
kejutan dan gunncangan. Naik-turun ini adalah apa yang
menyebabkan kerugian dan ketakutan bagi para investor yang tidak
berpengalaman. Namun di dalam jangka panjang, pasar akan selalu
cenderung naik.
Lebihjauh Adam Khoo dan Conrad Alvin Lim
mengatakan, “Ketika saham mungkin naik-turun untuk jangka
pendek, dia selalu akan naik lebih tinggi selama jangka panjang. Ini
berarti bahwa setiap titik rendah adalah lebih tinggi daripada titik
rendah sebelumnya dan setiap titik tinggi adalah lebih tinggi
daripada titik tinggi sebelumnya.
16. Kondisi Grafik yang Jatuh 58% Kemudian Kembali Berada
di Posisi Semula
Pada saat pergerakan saham suatu perusahaan berada dalam
kondisi stabil namun tiba-tiba jatuh sekitar 58% (lima puluh
persen) dari titiknya, namun selanjutnya naik kembali ke titik
semula. Banyak pemain saham yang mengalami kepanikan pada
kondisi seperti ini, sehingga mereka memutuskan untuk menjual
saham tersebut. Namun bagi mereka yang mampu menahan dan
mampu melewati masa-masa sulit memungkinkan akan
Manajemen Investasi dan Portofolio
130
memperoleh keuntungan karena saham kembali berada pada garis
yang sesuai seperti semula.
Oleh karena itu, salah satu nasehat yang terpenting dan
harus didengar oleh para pemain saham adalah “amati dan pelajari
selalu kondisi pasar saat ini dan masa lalu, serta prediksi dengan
bebas bagaimana kondisi di masa depan. Maka disini ada beberapa
kondisi penyebab yang bisa kita analisa dari segi perspektif teknikal.
17. Menghindari Pembelian Saham Pada Posisi Pasar Saham
Sedang Lesu
Dalam kondisi inflasi, pertumbuhan ekonomi lemah,
pengangguran, serta krisis moneter telah menyebabkan kondisi
penjualan beberapa produk terjadi penurunan. Kondisi ini
berpengaruh lebih jauh pada pergerakan harga saham pasar modal.
Dan biasanya para pemain saham akan mengambil tindakan wait
and see atau melihat dulu perkembangan dan kondisi ekonomi
serta berbagai kebijakan pemerintah dalam mengatasi persoalan ini.
18. Keputusan Investasi Jangka Panjang Bisa Mengurangi
Resiko
Bagi investor yang memiliki karakteristik risk adverse (takut
pada resiko) dan risk indifferent (hati-hati pada resiko) cenderung
akan memilih saham blue chip. Blue chip- stock (saham unggulan),
Manajemen Investasi dan Portofolio
131
adalah saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan
memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang
berkualitas. Saham-saham IMB dan Du Pont merupakan contoh
blue chip.
Jika di Indonesia kita bisa melihat pada lima besar saham
yang termasuk kategori ILQ-45 (indeks Luquid-45). ILQ-45
adalah lequiditas empat puluh lima buah perusahaan yang dianggap
memiliki tingkat lequiditas yang baik dan sesuai dengan
pengharapan pasar modal. ILQ-45 diperbaharui tiap enam bulan
sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Pertimbangan-
pertimbangan yang mendasari pemilihan saham yang masuk ILQ-
45 adalah lequiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria sebagai
berikut ini,
1. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata traksaksi sahamnya
masuk dalam urutan 60 besar di pasar regular.
2. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi
pasarnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar
regular.
3. Telah tercatat di BEI paling tidak selama tiga bulan.
Di Indonesia ada beberapa perusahaan yang selama
ini sering masuk dalam kategori perusahaan ILQ-45, yaitu PT
Manajemen Investasi dan Portofolio
132
Telkom, Unilever, Indofood, dan beberapa perusahaan lainnya.
Dimana setiap perusahaan tersebut bisa berubah-ubah setiap
waktunya sesuai dengan kondisi likuiditas perusahaan tersebut,
artinya tidak tertutup kemungkinan untuk masuk perusahaan lain
yang dianggap memiliki likuiditas lebih baik yang bisa dicatat dalam
ILQ-45.
Sebenarnya disamping kajian dari segi ILQ-45
dapat juga dilihat dari segi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan),
JII (Jakarta Islamic Index), dan Indeks Kompas. Adapun
pemahaman yang bisa dipahami masing-masingnya adalah:
a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI
meliputi pergerakan-pergerakan harga saham biasa dan
saham preferent.
b. JII merupakan indeks yang berisi dengan 30 saham
perusahaan yang memenuhi kreteria investasi
berdasarkan syariah islam, dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Saham dipilih harus sudah tercatat paling tidak 3
bulan terakhir, kecuali saham yang termasuk dalam
10 kapitalisasi besar.
Manajemen Investasi dan Portofolio
133
2. Mempunyai rasio untung terhadap aktiva tidak
lebih dari 90% di laporan keuangan tahunan atau
tengah tahunan.
3. Dari yang masuk kreteria nomer 1 dan 2, dipilih 60
saham dengan urutan rata-rata kapitalisasi pasar
terbesar selama satu tahun terakhir.
4. Kemudian dipilih 30 saham dengan urutan tingkat
likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular
selama satu tahun terakhir.
c. Pada tanggal 10 Agustus 2007, BEJ (Bursa Efak
Jakarta) bekerja sama dengan harian Kompas merilis
indeks yang baru yang disebut dengan Indeks Kompas
100. Indeks ini berisi dengan 100 saham yang
berkategori yang mempunyai likuiditas yang baik,
kapitalisasi pasar yang tinggi, fundamental yang kuat,
serta kinerja perusahaan yang baik.
Bagi seorang investor boleh memiliki kebebasan
mana yang tebaik sesuai dengan analisa dan keyakinan yang
dimiliki, termasuk jika menggabungkan semuanya dan melakukan
kajian secara lebih komprehensif. Karena data masa lalu yang
diperoleh dipakai untuk memprediksi masa yang akan dating, dan
Manajemen Investasi dan Portofolio
134
bisa saja perusahaan yang masuk di kategoti ILQ-45, IHSG (Indeks
Harga Saham Gabungan), dan Indeks Kompas berubah-ubah setiap
waktunya. Tentunya perubahan itu terjadi berdasarkan kondisi
realita di pasar pada masa itu nantinya.
Untuk mempermudah pemahaman dalam
menentukan keputusan pada kategori saham yang masuk ke dalam
blue chip adalah dengan melihat tingkat pertumbuhan laba tahunan
perusahaan selalu pada posisi 20% s.d. 100% bahkan lebih tinggi
dari itu. Posisi pertumbuhan yang stabil dapat dijadikan rujukan
akan stabilitas kinerja perusahaan yang baik. Karena itu
pemahaman akan annual report (laporan tahunan) menjadi sangat
penting.
Sebagai penguat pemahaman kita tentang saham
kategori blue chip atau saham unggulan ini ada baiknya kita
menerima nasihat dari William J. O’Neil, yaitu: “langkah pertama
dalam belajar memilih saham unggulan terbaik adalah dengan
mengkaji para saham jawara di masa lalu agar anda tau karakteristik
mereka. Anda akan tau dari upaya ini, pola-pola harga seperti apa
yang dikembangkan oleh para jawara ini yang menyebabkan
nilainya tinggi.
Manajemen Investasi dan Portofolio
135
Memang benar resiko perlu dihindari, dan
pelajaran masa lalu dapat menjadi masukan untuk memperkuat
keputusan pada masa sekarang. Adapun bentuk dari kondisi
investasi jangka panjang yang bisa mengurangi resiko yaitu dengan
membeli saham blue chip dengan kondisi pergerakan naik secara
stabil walaupun kecil namun tidak terjadi kenaikan yang bersifat
fluktuatif.
Kondisi pergerakan saham yang seperti ini
cenderung dianggap oleh para investor lebih menjanjikan dan pasti,
khususnya investor kategori risk adverse. Namun pada kondisi yang
bersifat fluktuatuf sangat tidak menarik bagi investor, disisi lain itu
dianggap menarik oleh para spekulan. Ada perbedaan kuat antara
spekulan dan investor. Spekulan bersifat ingin meraih keuntungan
yang tinggi dalam waktu yang singkat, investor umumnya
menginginkan stabilitas profit yang menjamin. Karena dengan
perolehan profit yang menjamin tersebut ia dapat
mengalokasikannya pada tampat lain yang dianggap memiliki nilai
profitable. Seperti membuka bisnis baru atau membeli sejumlah
saham dan obligasi yang memiliki nilai profitable. Salah satu
kondisi yang ingin dimiliki oleh investor adalah uang bekerja untuk
uang. Konsep uang bekerja untuk uang mungkin anda pernah
Manajemen Investasi dan Portofolio
136
mendengar pendapat ini di kemukakan oleh Robert T. Kiyosaki
dalam teorinya tentang empat kuadran, dimana kuadran pertama
kita menjadi pekerja, kuadran kedua pekerja dan pemilik usaha,
kuadran ketiga pemilik usaha, dan kuadran ke empat adalah uang
bekerja untuk uang. Kuadran ke empat adalah kuadran tertinggi.
19. Kondisi Terjadinya Traders Remorse
Traders remorse adalah suatu keadaan dimana grafik harga
saham bergerak sesuai dengan yang diperkirakan dalam garis
moving average (pergerakan rata-rata) namun kemudian terjadi
perubahan pergerakan diluar garis moving average dan selanjutnya
bisa saja ia kembali lagi ke garis moving average yang diperkirakan
tersebut atau bahkan berpindah jauh dari sana. Traders remorse
sering disebut juga dengan istilah koreksi harga.
20. Pergerakan Divergance
Devergance adalah penyimpangan dari perkiraan yang
dilakukan atau dianalisis. Misalnya ada dua pakar saham bertemu,
dimana pakar pertama memperkirakan harga tertinggi akan
tercapai pada titik 400. Dan pakar kedua memperkirakan akan
tercapai pada titik 250. Dan kenyataan harga tercapai pada titik
250.
Manajemen Investasi dan Portofolio
137
Atau kejadian yang lebih drastis dimana titik yang tercapai
hanya pada titik 150. Ini artinya terjadi devergance dari yang
diperkirakan semula. Dan ini tentunya menjadi tugas untuk
menganalisis mengapa ini bisa terjadi. Ini sebagaimana dikatakan
oleh Lani Salim, bahwa “ketika penyimpangan terjadi, harga
umumnya akan berubah arah untuk mengikuti (dan menegaskan)
tren dari indikator...”
Indikator yang dimaksud disini ada berbagai hal, seperti
kondisi mikro dan makro ekonomi bahkan kondisi keputusan
pihak manajemen perusahaan dalam emgelola perushaan. Dimana
semua ini akan tergambar dalam bentuk grafik pergerakan saham.
21. Pergerakan Saham Naik Kemudian Turun dan Naik Lebih
Tinggi dari Kenaikan Sebelumnya
Dalam pergerakan saham kadang kala sering ditemui
kondisi pergerakan saham naik perlahan atau sedikit namun
kemudian turun dan selanjutnya naik kembali bahkan naik lebih
tinggi dari sebelumnya.
Kunci sukses dalam bermain saham dengan terus
memperhatikan setiap pergerakan saham scara seksama dan
memahami pergerakan saham tersebut dengan menempatkan base
thinking atas dasar referensi pemahaman yang komplek. Karena
Manajemen Investasi dan Portofolio
138
pemahaman yang komplek akan menghasilkan kesimpulan yang
komplek dan pemahaman yang bersifat umum akan mengasilkan
kesimpulan yang bersifat umum.
22. Pergerakan Saham yang Turun Secara Tajam dan
Kemudian Stabil Secara Konstan
Kondisi pergerakan saham sangat sulit untuk diperkirakan
namun perlu kita melihatnya secara jelas tentang kondisi-kondisi
yang mungkin terjadi. Termasuk kondisi seperti pergerakan saham
yang turun secara tajam namun kemudian stabil secara konstan.
23. Posisi-posisi yang Bisa Diputuskan untuk Membeli
Kembali Saham
Untuk para pemain saham sering diajarkan untuk mampu
memperkirakan kenaikan yang akan terjadi nantinya. Artinya
keputusan hari ini dibuat untuk mengambil keputusan dimasa yang
akan datang.
24. Tips bagi Investor dalam Bermain Saham
Pada saat terlibat dalam permainan saham maka seorang
investor diminta untuk menerapkan berbagai kebijakan antisipasi
sebagai bentuk strategi untuk terus bisa mempertahankan posisinya
sebagai salah satu pemain di pasar saham. Karena pada saat seorang
Manajemen Investasi dan Portofolio
139
investor yang melihat saham dibursa mengalami fluktuasi yang
tajam ia akan merasa gugup dan canggung memiliki gelisah yang
tinggi, padahal dalam kondisi seperti itu ia harus selalu berfikir
dengan kepala dingin. Menurut Tryfino, berikut berpa cara yang
dapt membantu investor (investor kecil) untuk lebih tenang
membaca situasi.
Amati dulu reaksinya terhadap pergerakan bursa kejadian.
Jika bursa tidak mengalami penurunan yang sangat tajam,
ada kemungkinan bursa akan pulih dalam waktu yang tidak
terlalu lama.
Biasanya yang ‘mengguyur’ bursa adalah para investor asing.
Hal ini juga merupakan indikator analisis bagi investor atau
perusahaan investasi di Indonesia. Untuk itu, coba
perhatikan analisis pergerakan investor asing menjelang
penutupan sesi kedua perdagangan apakah ‘mereka’
kembali masuk atau tidak. Jika ‘mereka’ kembali masuk,
investor kecil dapat terus mempertahankan sahamnya (blue
chip).
Perhatikan kondisi bursa keesokan harinya. Jika bursa
positif atau hanya minus sedikit hal ini menunjukan bahwa
Manajemen Investasi dan Portofolio
140
bursa cukup kuat terhadap kejadian tersebut, investor kecil
masih bisa tetap mempertahankan sahamnya (blue chip).
Jika investor kecil memiliki saham selain blue chip
sebaiknya segera menjual saham tersbut pada guyuran
pertama, dan menukarkannya pada saham blue chip yang
paling banyak terkoresi. Atau, kalau mau lebih aman beli
saham blue chip yang kembali dikumpulkan oleh investor
asing mendekati penutupan bursa sesi kedua.
Jika pada saat ituinvestor kecil memiliki dana tunai (tidak
sedang memiliki saham), investor kecil dapat membeli
saham-saham blue chip yang terkoreksi dalam yang
memiliki kapitalisasi pasar besar.
Salah satu yang harus dimiliki oleh seorang investor
yang bermain dipasar saham adalah keyakinan. Ini sebagaimana
dikatakan oleh Adam Khoo dan Conrad Alvin Lim, bahwa “alasan
mengapa Warren Buffet menghentak pasar secara konsisten
terhadap investor dan manajer keuangan adalah karena dia
memegang keyakinan dan filosofi yang sangat berbeda tentang
bagaimana pasar bekerja. Lebih jauh Adam Khoo dan Conrad
Manajemen Investasi dan Portofolio
141
Alvin Lim mengatakan, mari kita bandingkan keyakinan Warrent
Buffet dengan investor atau manajer keuangan rata-rata.
Wall Street Warrent Buffet
Percaya pada deversifikasi yang
luas terhadap sejumlah
instrumen keuangan.
Percaya untuk
mengkonsentrasikan uangnya ke
sedikit perusahaan inti yang
dipahaminya dengan sangat baik.
Pokus pada kinerja jangka
pendek. Membeli ketika harga
suatu saham sedang naik
(berita baik) dan menjual
ketika suatu saham sedang
jatuh (berita buruk).
Pokus pada nilai jangka panjang.
Membeli saham-saham yang
bagus ketika harganya sedang
jatuh (berita buruk) dan menjual
ketika harganya sedang naik
(kabar baik).
Berburuk sangka terhadap
perusahaan yang tidak
membayar dividen.
Lebih menyukai untuk
mempertahankan pendapatannya
dan membiarkan kekayaannya
untuk bertambah dengan bebas
pajak.
Tertekan untuk berinvestasi di
reksadana.
Berinvestasi hanya ketika ada
kemungkinan untuk saham yang
Manajemen Investasi dan Portofolio
142
tinggi.
Percaya bahwa untuk
mencapai keuntungan yang
lebih tinggi. anda harus
mengambil resiko yang lebih
tinggi.
Percaya kemungkinan untuk
mencapai resiko yang tinggi
dengan rasio yang rendah.
Ada berbagai sebab mengapa investor yang bermain dipasar
bursa saham sering mengalami kegugupan atau kegelisahan yang
tinggi pada saat sahamnya mengalami kejatuhan dan pasar berada
dalam kondisi sangat fluktuatif, yaitu salah satunya pemahaman
investor tersebut sangat sederha dalam memahami pasar saham. Ia
bahkan cenderung melihat dan mempelajari semua itu hanya dari
segi teknikal (grafik) semata, padahal faktor fundamental memiliki
pengaruh besar untuk dipahami. Termasuk salah satunya kondisi
pergerakan politik, sosial, budaya, hukum, teknoligi, konflik militer
dan tentunya perekonomian. Termasuk dengan kondisi
mempelajari pergerakan indeks regional dan dunia serta khususnya
Negara Amerika Serikat.
Alasan perlu memahami Negara Amerika Serikat adalah
dimana negara tersebut pada saat ini bisa dikatakan sebagai rujukan
Manajemen Investasi dan Portofolio
143
ekonomi dunia, hampir seluruh perusahaan-perusahaan Amerika
terlibat investasi di berbagai negara, dan begitu pula sebaliknya
banyak perusahaan-perusahaan dari berbagai negara di dunia yang
terlibat ikut berinvestasi di Amerika. Oleh karena itu, Tryfino
mengatakan, “kita tidak bisa lagi berfikir terkotak-kotak, kita harus
mulai berfikir global/lebih luas karena keterkaitan pergerakannya
yang kadang-kadang cukup segnifikan mempengaruhi pergerakan
indeks dan harga-harga saham di Indonesia.5
5 Ibid, hlm.137-177, cet.ke-2
Manajemen Investasi dan Portofolio
145
BAB VOBLIGASI
5.1 DEFINISI OBLIGASI
Obligasi merupakan suatu surat berharga yang dijual
kepada publik, dimana disana dicantumkan berbagai ketentuan
yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku
bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan
lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh
lembaga terkait.
5.2 SYARAT SEBUAH PERUSAHAAN BERHAK
MENERBITKAN OBLIGASI
Pada saat sebuah perusahaan berkeinginan untuk
menerbitkan obligasi, maka ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu :
a. Mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh
BAPEPAM-LK diantranya melakukan pada
BAPEPAM-LK bahwa yang bersangkutan
Manajemen Investasi dan Portofolio
146
berkeinginan untuk menerbitkan obligasi, dan
BAPEPAM-LK secara efektif menyatakan layak.
b. Perusahaan yang bersangkutan telah dinyatakan
memiliki nama dan reputasi yang baik.
c. Laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan
telah di audit oleh akuntan yang terdaftar.
d. Pada dua atau tiga tahun terakhir perusahaan selalu
mendapat keuntungan dan tidak mengalami
kerugian.
5.3 PASAR OBLIGASI DAN PIHAK YANG BERHAK
MENERBITKAN OBLIGASI
Pasar obligasi terdiri atas tiga jenis, meliputi obligasi
pemerintah, obligasi bank Indonesia, dan obligasi swasta. Obligasi
diterbitkan oleh pihak-pihak yang memiliki legalitas dari segi
hukum, karena ini menyangkut dengan pertanggungjawaban
dikemudian hari seperti persoalan ketidakmampuan
menyelesaikannya dan sebagainya. Ada beberapa pihak yang
menerbitkan obligasi yaitu :
a. Perusahaan
b. Pemerintah
Manajemen Investasi dan Portofolio
147
c. Pemerintah negara bagian (di Indonesia sering
dijelaskan dengan Pemda)
d. Pemerintahan asing, dan
e. Perusahaan asing.
5.4 OBLIGASI DAN PEMERINTAHAN DAERAH
Salah satu yang berhak menerbitkan obligasi adalah
pemerintahan bagian, atau di Indonesia sering dijelaskan dengan
pemda. Maka dalam era otonomi daerah (OTDA) sekarang ini,
dijelaskan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.07 tentang
Pinjaman Daerah yang menyatakan pada dasarnya obligasi daerah
hanya salah satu alternatif dari berbagai jenis pemerintah daerah.
Dalam keputusan penerbitan obligasi daerah ini
pemerintah telah menunjuk menteri keuangan yang bekerjasama
dengan departeman keuangan untuk memutuskan layak atau tidak
layaknya suatu daerah menerbitkan obligasi tersebut. Karena jangan
sampai itu menjadi beban bagi daerah yang bersangkutan pada
kemudian hari, yaitu seperti :
a. Tidak sanggup membayar pada saat jatuh tempo.
b. Tidak mempergunakan dana hasil penjualan obligasi
tersebut tepat pada waktunya.
Manajemen Investasi dan Portofolio
148
c. Berapa ukuran kebijakan dana dalam bentuk
rupiah/dollar.
d. Kualitas SDM daerah untuk mengelola dan
mengalokasikan dana yang diperoleh dari hasil
penjualan obligasi tersebut serta membayar setiap
kewajiban jatuh tempo secara tepat waktu.
5.5 ALASAN BAGI SEBUAH PERUSAHAAN
MENERBITKAN OBLIGASI
Pada saat suatu perusahaan menerbitkan obligasi ada
beberapa alasan yang mendasari atau keuntungan yang akan
dipetoleh , yaitu :
a. Menetapkan bunga obligasi biasanya tidak terlalu
tinggi,
b. Biaya dalam penerbitan atau mencetak obligasi adalah
lebih murah dibandingkan dengan menerbitkan saham,
karena menerbitkan saham hitungannya per-lot, dan 1
lot adalah 500 kembar.
c. Pada saat obligasi dilakukan dan dijual kepublik maka
jika terjadi kendala dalam pembayaran obligasi,
Manajemen Investasi dan Portofolio
149
perusahaan bisa menyelesaikan dengan mengalihkan
pemegang obligasi menjadi pemegang saham yang biasa
dikenal dengan obligasi konversi (benda jenis dan
karakteristik obligasi).
Keputusan menerbitkan dan diterbitkan obligasi
mengikuti prosedur dan ketentuan oleh BAPEPAM-LK,
artinya BAPEPAM-LK akan mengawasi dengan ketat bagi
setiap perusahaan yeng menerbitkan obligasi.
5.6 ALASAN MEMBELI OBLIGASI
Pada saat seseorang ingin membeli obligasi ada beberapa
alasan yang mendasarinya, yaitu :
a. Memeiliki obligasi jauh dari resiko, karena tingkat suku
bunganya tetap (tidak berubah),
b. Obligasi diterbitkan oleh institusi yang memeiliki
badan hukum yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta memiliki mekanisme
penyelesaian pada saat bermasalah.
c. Seorang investor yang membeli obligasi dapat
mempertahankan obligasi yang dimilikinya hingga
jatuh tempo tiba dan selanjutnya mengambil atau
Manajemen Investasi dan Portofolio
150
memperoleh pendapatan tersebut untuk diinvestasikan
kembali.
d. Jika pemegang obligasi mersa terdesak oleh kewajiban
untuk membayar utang, karena faktor tagihan dari
pihak lain, maka ia dapat menjaminkan obligasinya
tersebut sebagai jaminan hungga utang tersebut
dilunaskan,
e. Kemampuan sebuah institusi dalam membeli berbagai
jenis obligasi yang berasal dari berbagai perusahaan,
negara, dan pemerintah negara bagian akan memberi
pengaruh kepada penilaian publik terhadap kapasitas
finansial perubahan yang dianggap kuat, atau dengan
kata lain perusahaan akan naik.
5.7 PERINGKAT OBLIGASI
Obligasi yang dijual ke publik dalam perspektif para
pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat
tersebut menggambarkan pada credible dan prospek layaknya
obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current
asset perusahaan.
Beberapa lembaga pemeringkat (rating agency) yang ada
didunia, misalnya : Moody’s Investor Services, Standar & Poor’s
Manajemen Investasi dan Portofolio
151
Corporation, Duff & Phelps, Fitch Investor Services, dan lain-lain.
Sedangkan lembaga pemeringkat (rating agency) yang ada di
Indonesia, seperti PT. Pemeringkat Efek Indoesia (PEFINDO),
PT. Kasnic, dan lain-lain.
Moody’s S & P Arti
Aaa AAA Kualitas terbaik, dengan resiko kecil;
penerbitnya stabil dan dapat
diandalkan.
Aa AA Kualitas tinggi, dengan resiko jangka
panjang yang sedikit lebih tinggi.
A A Kualitas tinggi hingga menengah,
dengan banyak atribut kuat, tapi
agak rentan terhadap kondisi
perekonomian.
Baa BBB Kualitas menengah, jangka pendek
memadai, tetapi kurang dapat
diandalkan untuk jangka panjang.
Ba BB Ada unsur spekulatif, dengan
tingkat keamanan moderat, tetapi
tidak ada jaminan keamanan.
Manajemen Investasi dan Portofolio
152
B B Mampu membayar sekarang, tetapi
dengan resiko macet dimasa yang
akan datang.
Caa CCC Kualitas rendah, bahaya nyata
kegagalan dimasa yang akan datang.
Ca CC Kualitas yang berspekulasi tinggi,
acapkali gagal.
C C Urutan terendah, prospek
pembayran kembali rendah
meskipun mungkin masih bisa
terbayar.
K K Tidak mampu membayar bunga.
5.8 JENIS OBLIGASI BERDASARKAN PENERBITAN
Jika dilihat dari segi penerbitan, maka jenis obligasi tersebut
ada 4 (empat) yaitu :
a. Treasury Bond (TB)
Treasury bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah, seperti departemen keuangan atau bank sentral suatu
Manajemen Investasi dan Portofolio
153
negara. Adapun resikonya adalah kecil karena ditanggung langsung
oleh negara.
b. Corporate Bond (CB)
Corporate bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan. obligasi jenis ini mengandung berbagai macam
permasalahan seperti resiko yang harus ditanggung oleh pihak
pemegang obligasi jika ternyata perusahaan tersebut mengalami
resiko gagal bayar dengan sebab-sebab tertentu.
c. Municipal Bond (MB)
Municipal bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah negara bagian, dan biasanya pemegang obligasi ini
dibebaskan dari pajak.
d. Foreign Bond (FB)
Foreign bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara
asing dan salah satu resikonya adalah resiko dalam bentuk foreign
currency (mata uang asing). Resiko lain adalah jika terjadi pada
resiko gagal bayar.
5.9 JENIS DAN KARAKTERISTIK OBLIGASI
Kajian tentang obligasi menjadi semakin menarik pada saat
kita memahami secara komplek. Ada beberapa jenis dan
karakteristik obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek,
Manajemen Investasi dan Portofolio
154
a. Obligasi dengan jaminan (mortage bond), adalah
obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan
menggunakan jaminan asset riil.
b. Obligasi tanpa jaminan (debentus atau unsecured
bond) adalah obligasi yang diterbitkan tanpa
menggunakan suatu jaminan asset riil tertentu.
c. Obligasi konversi, merupakan obligasi yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk
mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah
saham perusahaan pada hari yang telah ditetapkan,
sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan
untuk memperoleh capital gain.
d. Obligasi yang disertai warrant, dengan adanya warrant,
maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk
membeli saham perusahaan pada harga yang telah
ditentukan
e. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond), adalah
obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga.
f. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating
rate band), adalah oblogasi yang memberikan tingkat
Manajemen Investasi dan Portofolio
155
bunga yang besarnya disesuaikan dengan fluktuasi
tingkat bunga pasar berlaku.
g. Putable bond, adalah obligasi yang memberikan hak
kepada pemegang obligasi untuk menerima perlunasan
obligasi sesuai dengan nilai pasar sebelum waktu jatuh
tempo.
h. Junk bond, adalah obligasi yang memberikan tingkat
keuntungan (kupon) yang tinggi, tetapi juga
mengandung resiko yang sangat tinggi pula.
5.10 SUKU BUNGA DAN JANGKA WAKTI OBLIGASI
Suku bunga dan jangka waktu obligasi memiliki keterkaitan
dalam memberikan ketetapan. Untuk itu ada dua bentuk
keputusan yang biasa berlaku atau diterapkan oleh pemerintah dan
perusahaan, yaitu obligasi dengan jangka waktu pendek (short
term) memiliki suku bunga yang lebih rendah dari pada obligasi
jangka panjang.
Manajemen Investasi dan Portofolio
157
BAB VI
REKSA DANA
6.1 DEFINISI REKSADANA
Kata reksadana berasal dari istilah Mutual Fund. Fund
berarti dana, dan Mutual berarti saling mengntungkan.di
Indonesia kemudian dipilih kata Dana dan Reksa, kalau
digabung menjadi danareksa. Jadi danareksa adalah sebuah
perusahaan investasi dengan nama PT. Danareksa.
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi dalam
bidang financial investment. Adapun definisi reksadana adalah
sebuah lembaga investasi yang dipakai untuk mereka yang
tertarik pada investasi saham dan obligasi namun memeiliki
kelemahan ilmu dalam bidang financial ivestment maka dana
tersebut dapat dipercaya kan kepada lembaga reksadana untuk
dikelola dan diberikan keuntungan sesuai dengan besarnya
porsi dana yang disetorkan serta mengikuti dan
Manajemen Investasi dan Portofolio
158
menandatangani persyaratan administrasi sesuai dengan yang
diperjanjikan.
6.2 PEMBAGIAN REKSADANA
Reksadana dibedakan natas dasar jenis investasinya menjadi :
a. Reksadana pasar uang yang melakukan investasi pada efekbersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satutahun.
b. Reksadana pendapatan tetap yanitu reksadana yangmelakukan investasi kurang-kurangnya 80% dariaktivanya dalam obligasi dengan bunga tetap, dan bukanpada obligasi yang berbunga mengambang.
c. Reksadana saham adalah treksadana yang melakukaninvestasi sekurang-kurangnya 80% dari aktiva dalam efekberbentuk ekuitas.
d. Reksadana campuran yang melaukan investasi dalam efekbersifat ekuitas dan bersifat utang atau obligasi denganperbandingan tidak seperti diatas.
6.3 TIPE PERUSAHAAN REKSADANA
a.Pertama, Open-End Fund (Reksadana Terbuka)
Reksadana tetbuka atau publik lebih mengenalkannya
dengan sebutan mutual fund adalah suatu kebijakan dengan
keputusan yang selalau saja siap untuk menjual saham-
Manajemen Investasi dan Portofolio
159
saham baru kepada publik dan kemudian membeli kembali
saham-saham yang telah beredar di pasaran setiap waktunya
pada harga yang sesuai dengan proporsi nilai dari
portofolionya.
b. Kedua, Closed-End Fund ( Reksadana Tertutup)
Reksadana tertutup adalah kegiatannya sama
dengan kabanyakan perusahaan lainnya dalam menjual
saham, tapi biasanya tidak diiringi dengan kebijakan
untuk membeli kembali saham-saham tersebut.
c. Ketiga, Unit Trust (Perwalian Unit)
Perwalian Unit pada umumnya berinvestasi dalam
obligasi, namun berbeda dalam beberapa hal jika
dibandingkan dengan open-end fund dan closed-end
fund yang berspesialisasi dalam obligasi.
6.4 BERINVESTASI MELALUI REKSADANASeorang manajer reksadana (mutual fund)
cenderung sangat hati-hati ketika akan memutuskan sahammana yang akan ia beli dan juga saham mana yang akan iajual. Karena dampak keuntungan serta kerugian bukanhanya pada dirinya namun juga pada merkea yang telahmenempatkan sejumlah dana disana. Fund manajer yangbagus akan mengambil aksi jual ketika dia tahu penguatan
Manajemen Investasi dan Portofolio
160
bursa segera berakhir, mereka mencermati situasi umumbursa atau sektor tertentu, dan mampu menemukan sahambagus lainnya untuk dibeli. Justru untuk itulah andamemberi upah (management fee) kepada mereka. Lagi pulakomisi institusional yang harus dibayar mutual fundssangatlah kecil hanya beberapa sen per lenbar atas setiapjual atau beli.
B. GO PUBLIC
Salah satu keinginan perusahaan pada saat ingin
berekspansi adalah mendapatkan tambahan dana serta bisa
memperkenalkan perusahaan yang dimiliki ke publik secara jauh
lebih transparan dan bertanggung jawab. Sarana untuk
mewujudkan semua itu salah satunya dapat dilakukan melelui
keputusan go public. Pada bab ini kita akan membahas tentang go
public beserta dengan berbagai keterkaitannya.
1. Definisi Go Public
Go Public artinya perusahaan tersebut telah
memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap
untuk dinilai oleh publik secara terbuka. Adapun menurut
Tendelilin Go Public atau penawaran umum merupakan
kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual sekuritas
Manajemen Investasi dan Portofolio
161
kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur undang-
undang dan peraturan pelaksanaannya. Saat pertama kali
perusahaan Go Public sering di sebut denga IPO (initial public
offering).
Pasar 7 ayat 1 UU Pasar Modal menyebutkan “Yang
dapat melakukan penewaran umum hanyalah emiten yang telah
menyampaikan pernyataan pemdaftaran kepada Bapepam-LK
untuk menawarkan atau menjual efek kapada masyarakat dan
pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif”.
Pasal 1 angka 19 UU Pasar Modal menyebutkan
“pernyataan pendaftaran adalah dokumen yang wajib
disampaikan kepada Bapepam-LK oleh emiten dalam rangka
penawaran umum atau perusahaan publik”.
2. Keterbukaan Paska Emisi dan Rangkaian Proses Go Public
Pasal 86 ayat (1) UU Pasar Modal menyatakan bahwa
emiten yang menyatakan pendaftarannya telah menjadi efektif
atau perusahaan publik wajib:
a. Menyampaikan laporan secara berkala Bapepam dan
mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat dan
Manajemen Investasi dan Portofolio
162
b. Menyampaikan laporan kepada Bapepam dan
mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa
material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-
lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah
terjadinya peristiwa tersebut.
Untuk melaksanakan Go Public, suatu perusahaan
harus mengikuti proses dan ketentuan yang berlaku di pasar
modal, yaitu di Bursa efefk Indonesia. Dalam proses
pendahuluan untuk Go Public ini, dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Penunjukan pihak yang terlibat
b. Proses underwriting
c. Restrukturisasi Anggaran Dasar
d. Pembuatan Laporan dan Dokumentasi Go Public lainnya
e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di Bursa Efek
Penyiapan bahan-bahan pendukung menjadi sangat
penting dalam proses Go Public termasuk persoalan legalitas
dokumen, karena itu penyiapan bahan dokumen harus sangat
diperhatikan. Dokumen-dokumen yang penting dalam
hubungannya dengan proses GoPublic adalah sebagai berikut:
Manajemen Investasi dan Portofolio
163
a. Legal audit dan legal opinion, yang dibuat oleh konsultan
hukum
b. Laporan keuangan dari akuntan publik
c. Laporan penelitian oleh perusahaan penilai (appraisal)
d. Draft prospectus (termasuk di dalamnya laporan oleh
emiten sendiri)
e. Draft prospectus ringkas (untuk di umumkan di dua surat
kabar)
f. Pernyataan pendaftaran
g. Comfort letter.
Secara umum ada tiga tahapan dalam rangakaian proses
Go Public yang harus dilalui oleh perusahaan (emiten), yaitu:
a. Tahap persiapa untuk GoPublic
b. Tahap pendahuluan untuk GoPublic
c. Tahap pelaksanaan Go Public
3. Keuntungan Go Public
Pada saat suatu perusahaan memutuskan untuk Go
Public tentu ada keuntungan atau sisi positif yang diperoleh,
Manajemen Investasi dan Portofolio
164
baik bagi internal perusahaan maupun bagi eksternal
perusahaan. Adapun keuntungan Go Public tersebut adalah:
a. Mampu meningkatkan likuiditas perusahaan
b. Memberikan kesempatan melakukan diversifikasi
c. Memberi pengaruh pada nilai perusahaan
d. Memberi kesempatan kepada publik untuk dapat menilai
perusahaan secara lebih transparan
Tabel 2.1: Perolehan Dana Emiten Melalui PasarModal
2002-2007 (Rptriliun)Pilihan
pendanaan2002 2003 2004 2005 2006 2007
Saham 1,16 9,5 2,14 3,54 3,01 18,11Right Issue 7,31 4,49 2,96 10,36 9,76 28,56ObligasiKorporasi
6,15 25,51 19,17 8,25 11,54 30,075
Total 14,62 39,50 24,27 22,15 24,22 76,745
4. Underwriter
Underwriter adalah pemjamin emisi bagi setiap
perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya di pasar modal.
Dalam praktiknya, Underwriter akan membantu suatu sindikasi
penjaminan yang terdiri dari beberapa Underwriter dengan
porsi penjaminan yang berbeda-beda. Pihak dengan porsi
Manajemen Investasi dan Portofolio
165
penjaminan terbesar umumnya merupakan p[ara penjamin
pelaksana atas emisi tersebut.
Contohnya dimisalkan pada saat PT Abadi Mulya akan
go public atau dengan kata lain akan menjual sahamnya kapada
publik maka PT Bank Mandiri menjadi penjamin emisinya
bahwa PT Abadi Mulya layak untuk go publik. Sehingga
dengan kata lain reputasi sebuah Underwriter menjadi penting
dalam menyatakan sebuah perusahaan tersebut layak atau tidak
untuk dijamin go public, karena jika tidak layak namun
kemudian dinyatakan layak maka pada saat PT Abadi Mulya
tersebut bermasalah kedepan nantinya PT Bank Mandiri yang
harus menanggung akibatnya yaitu lebih jauhnya menurunnya
reputasi di mata publik. Dan sebaliknya jika sukses reputasi PT
Bank Mandiri juga akan ikut terdongkrak ke depan. Adapun
keungtungan Underwriter adalah dalam bentuk fee yang semua
itu telah terjelaskan dalam kontrak awal.
Biasanya untuk menyatakan perusahaan layak atau
tidak untuk dijamin akan diputuskan dengan sangat hati-hati
dan penuh perhitungan karena ini akan berdampak jauh ke
depannya baik dari segi finansial dan non finansial. Bagi
perusahaan Underwriter mereka telah menempatkan beberapa
Manajemen Investasi dan Portofolio
166
pakar investment analysis agar rekomendasi yang diberikan
mampu menyatakan feasible atau infeasible emitem yang
bersangkutan. Investment analysis bisa berasal dari perusahaan
konsultan yang juga memiliki reputasi baik.
Menurut Hendy M. Fakhruddin “wujud kerjasama
antara penjamin emisi dan emiten adalah berupa kontrak
penjaminan emisi lengkap dengan berbagai hak dan kewajiban
masing-masing pihak.” Lebih jauh Hendy M Fakhruddin
mengatakan kontrak tersebut memiliki sistem penjaminan
dalam 2 bentuk”:
1. Agen best Effort, berarti penjaminan emisi hanya menjual
sebatas yang laku
2. Full Commitment, berarti penjaminan emisi menjamin
penjualan seluruh saham yang ditawarkan. Bila ada yang tak
terjual, maka penjamin emisi yang membelinya.
Jika emiten yang dijamin tersebut dianggap
memberatkan Underwriter atau Underwriter tidak mampu jika
hanya ia sendiri, maka ini dapat dilakukan dengan membentuk
suatu sindikasi pamjaminan. Dengan pembentukan sindikasi
jaminan ini diharapakan risiko yang akan ditanggung akan
Manajemen Investasi dan Portofolio
167
terbagi, dan penguatan analisa juga menjadi jauh lebih
maksimal.
Dalam proses Underwriting ini dilakukan juga suatu
proses terhadap emiten yang disebut dengan proses due
diligence. Yakni suatu proses pemeriksaan formal secara detil
terhadap bergbagai item penting dari suatu perusahaan untuk
menentukan apakah suatu perusahaan sudah siap atau belum
untuk go public adalah sebagai berikut:
1. Anggaran dasar beserta seluruh kelengkapan
amandemennya
2. Daftar pemegang saham
3. Daftar anggota diseleksi dari komisaris
4. Daftar lokasi bisnis
5. Financial statement
6. Kontrak-kontrak yang dibuat oleh emiten
7. Liabilities (short terms, long terms, dan contigents)
8. Polis asuransi
9. Hak milik intelektual
10. Dagtar produksi
11. Perkara-perkara litigasi
Manajemen Investasi dan Portofolio
168
12. Daftar supplier
13. Daftar pelanggan
14. Dan lain-lain
5. Konsultan Hukum dan Notaris
Pendapat dari konsultan hukum memiliki pengaruh besar
dalam memberikan kepercayaan kepada para investor terhapad
emiten tersebut. Pendapat konsultan hukum ini dikenal dengan
istilah “legal opinion”. Jika pandangan para konsultan hukum
menyatakan bahwa ada persoalan hukum yang timbul di emiten
tersebut maka ini mampu memberi sinyal negatif kepada
investor, dan lebih jauh daya minat pada saham perusahaan
akan trurun. Dan begitu pula sebaliknya. Pendapat konsultan
hukum mencakup pemeriksaan atas:
a. Anggaran dasar emiten beserta perubahannya
b. Izin usaha emiten
c. Bukti pemilikan/penguasaan harta kekayaan emiten
d. Perikatan oleh emiten dengan pihak lain
e. Perkara baik pedata maupun pidana yang menyangkut
emiten dan pribadi pengurus kepribadian.
Manajemen Investasi dan Portofolio
169
6. Auditor Penjamin Emisi
Auditor penjamin emisi adalah sebuah kantor akuntan
publik (KAP) yang ditunjuk untuk menyatakan bahwa
perusahaan tersebut layak untuk go publik. Pernyataan KAP
sangat dipengaruhi dari segi kalayakan pada saat laporan
keuangan dan hasil audit lainnya bahwa secara aturan dan
prosedural dapat dinyatakan telah memenuhi syarat untuk go
publik.
Maka dalam hal ini reputasi seorang auditor juga
dipertaruhkan karena jika suatu saat perusahaan yang dijamin
tersebut bermasalah pada laporan keuangannya maka auditor
besrta KAP-nya tersebut yang akan mengalami efek negatifnya
seperti turunnya reputasi yang dimiliki.
Harus diakui kualitas akuntan memegang peran
penting dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pasa modal di Indonesia. John Cahlil, Presiden
CPA Australia, mengatakan, keandalan akuntan juga turut
mendorong perkembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi.
“kerentanan pasar modal dunia dan krisis utang membutuhkan
akuntan yang mumpuni. Bila ekonomi Indonesia ingin terus
mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka
Manajemen Investasi dan Portofolio
170
profesi akuntan dibutuhkan untuk memastikan pencapaian
tersebut,” katanya. Direktur Investment Banking PT Barclays
Capaital Securities Indonesia sekaligus Presiden CPA
Australia-Indonesia Office Ferdinand Sadeli mengatakan,
profesi akuntan sangat menentukan kelangsungan perusahaan
di pasar modal.