Date post: | 22-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Religious Coping sebagai Solusi Mengatasi Stress
A. Stress
1. Pengertian Stress
Stress merupakan gangguan atau kekacauan mental dan emosional ringan yang disebabkan oleh rangsangan faktor-faktor luar, tekanan, dan tegangan. (Endang Rahayu, S. K. M dalam Kamus Kesehatan 2014) Stress merupakan respons fisiologis terhadap ancaman fisik atau psikologis, dan stressors merupakan pengalaman yang menginduksi respons stress. (John P. J. Pinel dalam Biopsikologi 2009)
Gejala-gejala Stress
Gejala-gejala stress mencakup tiga hal
sebagai berikut:
a. Gejala Fisik
b.Gejala Perilaku
1). Perasaan
2). Intensifikasi dari sifat-sifat
kepribadian
3). Reaksi-reaksi perasaan dalam keadaan
tertentu
c. Gejala-gejala di tempat kerja
B. Religious Coping
Menurut Pargament (dalam
Pargament, Feuille & Burdzy,
2011) religious coping adalah upaya
memahami dan mengatasi sumber-
sumber stress dalam hidup dengan
melakukan berbagai cara untuk
mempererat hubungan individu
dengan Tuhan.
Lebih lanjut, Pargament (1997)
menjelaskan bahwa keragaman
religious coping dilihat
berdasarkan individu, situasi,
dan budaya yang membentuk
berbagai religious coping tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, Pargament (1997)
mengidentifikasi dua aspek religious coping, yaitu positive
religious coping dan negative religious coping yang berimplikasi
terhadap kesehatan mental.
1. Positive religious coping
Menurut Pargament, Koenig & Perez (dalam Abdulaziz & Peter, 2011) positive religious
coping adalah sebuah ekspresi spiritualitas, hubungan yang aman dengan Tuhan, keyakinan bahwa ada makna yang dapat ditemukan dalam hidup, serta
adanya hubungan spiritualitas dengan orang
lain.
Pargament (1997) menyebutkan beberapa bentuk positive
religious coping, yaitu dukungan spiritualitas, penilaian kembali mengenai kebaikan
dalam agamanya, serta adanya pendekatan kolaboratif atau
aktif dalam mengatasi masalah.
Gaya pendekatan kolaboratif atau aktif ini menunjukkan
adanya tanggung jawab bersama dalam proses
penyelasaian masalah dan kerjasama individu dengan Tuhan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
2. Negative religious coping
Menurut Pargament, Koenig & Perez (dalam Abdulaziz & Peter, 2011)
negative religious coping adalah sebuah ekspresi dari hubungan yang kurang aman dengan Tuhan, pandangan yang
lemah dan kesenangan terhadap dunia, serta adanya perjuangan religiusitas
dalam pencarian makna.
Pargament (1997) menyebutkan bentuk dari negative religious coping ini meliputi
ketidakpuasan terhadap anggota jama’ah tertentu dan adanya
penilaian mengenai hal-hal negatif terhadap agamanya.
Gaya pendekatan penangguhan atau pasif, yaitu individu tunduk pasrah
pada tanggung jawab Tuhan dan menunggu solusi muncul melalui upaya
aktif Tuhan dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya.
Religious Coping dengan Shalat
A.Hikmah pengulangan shalat1. Sebagai pembersih dosa-dosa
dan penebus kesalahan.2. Mendatangkan ketenangan dan
mengusir kegundahan serta kesedihan.
3. Memberi nutrisi rohani bagi manusia.
4. Menguatkan ikatan antara Allah dengan Manusia.
B. Faedah Shalat bagi Ruh dan Akhlak
1. Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar.2. Shalat menumbuhkan kesabaran.3. Shalat melatih sikap tawadhu’.4. Shalat melatih sikap amanah.5. Shalat mempertajam kemampuan konsentrasi.6. Shalat mengajarkan penjagaan terhadap waktu.7. Shalat menumbuhkan keberanian danketabahan.8. Shalat menumbuhkan rasa malu.
C.Faedah Shalat bagi Kesehatan1. Di dalam shalat ada olah raga.2. Shalat itu kebersihan dan keindahan.
D. Faedah Wudhu’ bagi Kejiwaan1. Memberikan rasa aman dari ketakutan.2. Sebagai terapi untuk meredakan amarah.
Religious Coping dengan MengajiA. Faedah tentang Membaca Al-Qur’an
1. Membaca Al-Qur’an dengan tulisan, lebih utama daripada membaca Al- Qur’an dengan hafalan.2. Membaca Al-Qur’an akan menjaga diri
dari berbagai fitnah.3. Tujuan membaca Al-Qur’an adalah merenungkan makna-maknanya dan mengamalkannya.
B. Al-Qur’anul Karim Obat Penyakit Hati dan Penyakit Jasmani
Di dalam kitab-Nya yang mulia Allah berfirman:
“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang ada) di dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(Yunus [10]:57)