+ All Categories
Home > Documents > mengatasi stress dengan religius coping

mengatasi stress dengan religius coping

Date post: 22-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
11
Religious Coping sebagai Solusi Mengatasi Stress A. Stress 1. Pengertian Stress Stress merupakan gangguan atau kekacauan mental dan emosional ringan yang disebabkan oleh rangsangan faktor-faktor luar, tekanan, dan tegangan. (Endang Rahayu, S. K. M dalam Kamus Kesehatan 2014) Stress merupakan respons fisiologis terhadap ancaman fisik atau psikologis, dan stressors merupakan pengalaman yang menginduksi respons stress. (John P. J. Pinel dalam Biopsikologi
Transcript

Religious Coping sebagai Solusi Mengatasi Stress

A. Stress

1. Pengertian Stress

Stress merupakan gangguan atau kekacauan mental dan emosional ringan yang disebabkan oleh rangsangan faktor-faktor luar, tekanan, dan tegangan. (Endang Rahayu, S. K. M dalam Kamus Kesehatan 2014) Stress merupakan respons fisiologis terhadap ancaman fisik atau psikologis, dan stressors merupakan pengalaman yang menginduksi respons stress. (John P. J. Pinel dalam Biopsikologi 2009)

  Gejala-gejala Stress

Gejala-gejala stress mencakup tiga hal

sebagai berikut:

a. Gejala Fisik

b.Gejala Perilaku

1). Perasaan

2). Intensifikasi dari sifat-sifat

kepribadian 

3). Reaksi-reaksi perasaan dalam keadaan

tertentu

 c. Gejala-gejala di tempat kerja

 

 

B. Religious Coping

Menurut Pargament (dalam

Pargament, Feuille & Burdzy,

2011) religious coping adalah upaya

memahami dan mengatasi sumber-

sumber stress dalam hidup dengan

melakukan berbagai cara untuk

mempererat hubungan individu

dengan Tuhan.

Lebih lanjut, Pargament (1997)

menjelaskan bahwa keragaman

religious coping dilihat

berdasarkan individu, situasi,

dan budaya yang membentuk

berbagai religious coping tersebut.

 

 

 

Berdasarkan hal tersebut, Pargament (1997)

mengidentifikasi dua aspek religious coping, yaitu positive

religious coping dan negative religious coping yang berimplikasi

terhadap kesehatan mental.

 1. Positive religious coping

Menurut Pargament, Koenig & Perez (dalam Abdulaziz & Peter, 2011) positive religious

coping adalah sebuah ekspresi spiritualitas, hubungan yang aman dengan Tuhan, keyakinan bahwa ada makna yang dapat ditemukan dalam hidup, serta

adanya hubungan spiritualitas dengan orang

lain.

Pargament (1997) menyebutkan beberapa bentuk positive

religious coping, yaitu dukungan spiritualitas, penilaian kembali mengenai kebaikan

dalam agamanya, serta adanya pendekatan kolaboratif atau

aktif dalam mengatasi masalah.

Gaya pendekatan kolaboratif atau aktif ini menunjukkan

adanya tanggung jawab bersama dalam proses

penyelasaian masalah dan kerjasama individu dengan Tuhan untuk menyelesaikan

masalah tersebut.

2. Negative religious coping

Menurut Pargament, Koenig & Perez (dalam Abdulaziz & Peter, 2011)

negative religious coping adalah sebuah ekspresi dari hubungan yang kurang aman dengan Tuhan, pandangan yang

lemah dan kesenangan terhadap dunia, serta adanya perjuangan religiusitas

dalam pencarian makna.

Pargament (1997) menyebutkan bentuk dari negative religious coping ini meliputi

ketidakpuasan terhadap anggota jama’ah tertentu dan adanya

penilaian mengenai hal-hal negatif terhadap agamanya.

Gaya pendekatan penangguhan atau pasif, yaitu individu tunduk pasrah

pada tanggung jawab Tuhan dan menunggu solusi muncul melalui upaya

aktif Tuhan dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya.

Religious Coping dengan Shalat

A.Hikmah pengulangan shalat1. Sebagai pembersih dosa-dosa

dan penebus kesalahan.2. Mendatangkan ketenangan dan

mengusir kegundahan serta kesedihan.

3. Memberi nutrisi rohani bagi manusia.

4. Menguatkan ikatan antara Allah dengan Manusia.

B. Faedah Shalat bagi Ruh dan Akhlak

1. Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar.2. Shalat menumbuhkan kesabaran.3. Shalat melatih sikap tawadhu’.4. Shalat melatih sikap amanah.5. Shalat mempertajam kemampuan konsentrasi.6. Shalat mengajarkan penjagaan terhadap waktu.7. Shalat menumbuhkan keberanian danketabahan.8. Shalat menumbuhkan rasa malu.

C.Faedah Shalat bagi Kesehatan1. Di dalam shalat ada olah raga.2. Shalat itu kebersihan dan keindahan.

D. Faedah Wudhu’ bagi Kejiwaan1. Memberikan rasa aman dari ketakutan.2. Sebagai terapi untuk meredakan amarah.

Religious Coping dengan MengajiA. Faedah tentang Membaca Al-Qur’an

1. Membaca Al-Qur’an dengan tulisan, lebih utama daripada membaca Al- Qur’an dengan hafalan.2. Membaca Al-Qur’an akan menjaga diri

dari berbagai fitnah.3. Tujuan membaca Al-Qur’an adalah merenungkan makna-maknanya dan mengamalkannya.

B. Al-Qur’anul Karim Obat Penyakit Hati dan Penyakit Jasmani

Di dalam kitab-Nya yang mulia Allah berfirman:

“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang ada) di dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

(Yunus [10]:57)

Terima Kasih..


Recommended