Date post: | 05-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
1
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI SMPN 1 KAMBOWA KABUPATEN BUTON UTARA
Oleh :
HONAYAPTO, S.Pd
NIP.: 19911025 201903 1 007
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN LXXVII TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020
2
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI
SMPN 1 KAMBOWA
Oleh :
HONAYAPTO, S.Pd.
NIP: 19911025 201903 1 007
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: Desember 2020
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
COACH,
Hj. Putri Mase, S.Ikom
NIP. 19630225 198303 2 014
MENTOR,
Asrul Suleman, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002
3
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI
SMPN 1 KAMBOWA
Oleh :
HONAYAPTO, S.Pd. NDH. 19911025 201903 1 007
Telah diterima dan perbaiki sesuai masukan Penguji, Coach, dan Mentor,
pada Seminar /Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal: Desember 2020
Kendari, Desember 2020
PENGUJI,
Drs. Amalul Syahid, M.Si
NIP. 19671025 199412 1 001
COACH,
Hj. Putri Mase, S.Ikom
NIP. 19630225 198303 2 014
MENTOR,
Asrul Suleman, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002
Mengetahui : KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Syahruddin Nurdin, S.E NIP.19660621 199012 1 001
4
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam,
yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga pada hari ini,
penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan hasil aktualisasi dengan judul
“Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Masa Pandemi COVID-19 Dengan
Menggunakan Media Google Classroom di SMPN 1 Kambowa”. (JAR GOOGLE
CLASSROOM)”.
Penulisan laporan hasil aktualiasi ini tidak terlepas dari bimbingan semua pihak, hal
ini juga tidak luput dari upaya sungguh-sungguh penulis mengikuti LATSAR yang
diselenggarakan selama 19 hari dimulai dari hari Selasa, 13 Oktober sampai dengan
Sabtu, 31 Oktober 2020 di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi
Sulawesi Tenggara di Kendari, serta kegiatan aktualisasi di Instansi penulis di SMPN 1
Kambowa selama 30 hari sejak 1 November – 30 November 2020.
Kegiatan pembelajaran mandiri, kelompok, habituasi di asrama dengan melibatkan
para panitia dan widyaiswara yang kompeten, tanggap, dan melayani dengan prima,
membawa penulis dan semua peserta LATSAR mengetahui, dan memahami nilai-nilai
ANEKA sebagai nilai-nilai dasar Profesi ASN yang berkualitas, dan berintegritas. Selain
itu dorongan, bimbingan, serta dukungan dari semua elemen pendidikan di SMPN 1
Kambowa mengantarkan penulis untuk tetap bertindak sesuai dengan etika dan nilai
dasar profesi ASN yang berkualitas.
Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi atau yang dikenal dengan ANEKA diupayakan secara maksimal diinternalisasi
serta diintegrasikan oleh penulis sebagai peserta LATSAR, tidak hanya dalam telah
menjalankan proses aktualisasi selama 30 hari , namun dapat diimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peserta Latsar sebagai Aparatur Sipil Negara.
Beberapa hal di atas tentu saja tidak akan berjalan dengan maksimal, dan penulis
tidak akan bisa menyelesaikan penulisan laporan hasil aktualisasi jika tidak
mendapatkan bantuan dan bimbingan penuh dari semua pihak-pihak yang terlibat. Oleh
karenanya, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Abu Hasan M.Pd. selaku Bupati Buton Utara.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
5
3. Bapak La Nita, S.Pd., M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton Utara.
4. Ibu Hj. Putri Mase, S.Ikom selaku Kabid Pengembangan Manajerial dan Fungsional
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara sekaligus
sebagai coach / pembimbing penulis.
5. Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si sebagai penguji.
6. Bapak dan ibu Widyaiswara di setiap mata diklat; Dr. Misnawati Lily, M.Si.
(Dinamika Kelompok dan Nasionalisme), Drs. Sahabuddin, M.Si (Wawasan
Kebangsaan & Akuntabilitas), Drs. Amalul Syahid, M.Si (Wawasan Kebangsaan), Ir.
H. Amir Mas’um (Analisis Isu Kontemporer, dan Anti Korupsi), La Hadifa S.E., M.Si
(Analisis Isu Kontemporer), Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.TP (Konsep Aktualisasi,
Komitmen Mutu, dan Penjelasan Aktualisasi), Kafaruddin, S,E., M.M (Etika dan
Pelayanan Publik), Gafaruddin, S.E., M.Si. (Whole of Government).
7. Tim KOREM 143 HO, dan pelatih senam.
8. Bapak La Ida Raeda, S.Sos selaku Koordinator lapangan bersama tim.
9. Pak Aliami, S.Sos selaku wali kelas B angk. LXXVII.
10. Bapak Asrul Suleman, S.Pd. selaku mentor dan kepala SMPN 1 Kambowa.
11. Bapak Adrian, S.Pd, dan Suherman, S.Pd., serta seluruh jajaran Instansi SMPN 1
Kambowa.
12. Segenap rekan-rekan Latsar CPNS 2020 Gol. III angkatan LXXVI, LXXVII, &LXXVIII.
13. Serta seluruh pihak-pihak yang terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Laporan hasil aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi alat ukur aktualisasi ANEKA
penulis sebagai CPNS, dalam mengidentifikasi isu dan pemecahannya di instansi SMPN
1 Kambowa kabupaten Buton Utara, sesuai dengan nilai-nilai dasar PNS yang telah
dipelajari dalam teori.
Buton Utara, 30 November 2020
Honayapto, S.Pd.
NIP. 19911025 201903 1 007
6
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ------------------------------------------------------------------------- 2
LEMBAR PENGESAHAN ------------------------------------------------------------------------- 3
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------- 4
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------- 6
DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------------------------- 8
DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------------------- 9
BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 10
A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------- 10
B. Tujuan ----------------------------------------------------------------------------------------- 13
C. Manfaat ---------------------------------------------------------------------------------------- 13
D. Ruang lingkup -------------------------------------------------------------------------------- 14
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ----------------------------------------------------------- 16
A. Deskripsi Organisasi ------------------------------------------------------------------------ 16
1. Profil Sekolah ---------------------------------------------------------------------------- 16
2. Data Guru SMPN 1 Kambowa -------------------------------------------------------- 18
3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa --------------------------------------------- 18
B. Struktur Organisai -------------------------------------------------------------------------- 19
1. Visi Misi dan Nilai Organisasi -------------------------------------------------------- 20
2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru ------------------------------------------------------- 21
C. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN ----------------------------------------------------------- 22
1. Akuntabiltas ----------------------------------------------------------------------------- 22
2. Nasionalisme ---------------------------------------------------------------------------- 24
3. Etika Publik ------------------------------------------------------------------------------ 25
4. Komitmen Mutu ------------------------------------------------------------------------- 27
5. Anti Korupsi ----------------------------------------------------------------------------- 28
D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ------------------------- 29
1. Manajemen ASN ------------------------------------------------------------------------- 29
2. Pelayanan Publik ----------------------------------------------------------------------- 33
3. Whole Of Government -------------------------------------------------------------------- 33
E. Identifikasi Isu dan analisis Dampaknya ----------------------------------------------- 35
1. Identifikasi Isu -------------------------------------------------------------------------- 35
2. Penetapan Isu --------------------------------------------------------------------------- 36
7
3. Analisis Dampak Isu -------------------------------------------------------------------- 38
4. Faktor Penyebab Masalah ------------------------------------------------------------ 38
5. Kegiatan Terpilih sebagai Pemecahan Isu ----------------------------------------- 39
F. Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ------------------------------- 40
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI --------------------------------------------------------------- 44
1. Kendala dan Antisipasi --------------------------------------------------------------------- 44
2. Hasil Aktualisasi ----------------------------------------------------------------------------- 46
2.1. Hasil / Capaian Aktualisasi ------------------------------------------------------- 46
2.2. Deskripsi Kegiatan ---------------------------------------------------------------- 91
3. Analisis Dampak ------------------------------------------------------------------------- 121
BAB IV PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------- 127
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------------- 127
B. Saran ---------------------------------------------------------------------------------------- 128
C. Rencana Tindak Lanjut ------------------------------------------------------------------ 128
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------- 129
LAMPIRAN-LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------- 131
RANCANGAN AKTUALISASI --------------------------------------------------------------------- 132
IDENTIFIKASI I PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN
DAN ALTERNATIF SOLUSI ---------------------------------------------------------------------- 133
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI ------------------------------------------------------ 135
RINCIAN BIMBINGAN COACH & MENTOR --------------------------------------------------- 137
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI --------------------------------------------------- 139
RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR ------------------------------------------------ 160
DOKUMEN SURAT DUKUNGAN MENTOR ---------------------------------------------------- 162
DOKUMEN RUMUSAN HASIL KONSULTASI ------------------------------------------------- 163
DOKUMEN BAHAN SOSIALISASI --------------------------------------------------------------- 163
DOKUMEN BAHAN TAYANG SOSIALISASI --------------------------------------------------- 164
DOKUMENTASI DAFTAR HADIR DAN BIMBINGAN TEKNIS SOSIALISASI ------------ 165
DOKUMENTASI DOKUMEN KRITERIA OPTIMALISASI ------------------------------------ 166
DOKUMENTASI TABULASI DATA -------------------------------------------------------------- 167
DOKUMENTASI HASIL PEMBELAJARAN DALAM GOOGLE CLASSROOM -------------- 168
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMPN 1 Kambowa ----------------------------------- 19
Gambar 2.2. Diagram Infografis Mind Mapping -
Faktor Penyebab Masalah --------------------------------------------------------------------- 38
9
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Profil Sekolah --------------------------------------------------------------------------- 16
Tabel 2.2. Data Guru SMPN 1 Kambowa -------------------------------------------------------- 18
Tabel 2.3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa --------------------------------------------- 18
Tabel 2.4 Perbedaan Hak PNS dan PPPK ------------------------------------------------------- 30
Tabel 2.5. Identifikasi isu -------------------------------------------------------------------------- 35
Tabel 2.6. Penentuan Isu Prioritas --------------------------------------------------------------- 37
Tabel 2.7. Skala APKL ------------------------------------------------------------------------------- 37
Tabel 2.8. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu ---------------------------------------- 39
Tabel 2.9. Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ------------------------ 40
Tabel 3.1. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 1 ----------------------------------------- 46
Tabel 3.2. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 2 ---------------------------------------- 54
Tabel 3.3. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 3 ---------------------------------------- 61
Tabel 3.4. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 4 ---------------------------------------- 66
Tabel 3.5. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 5 ---------------------------------------- 72
Tabel 3.6. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 6 ---------------------------------------- 78
Tabel 3.7. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 7 ---------------------------------------- 82
Tabel 3.8. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 8 ---------------------------------------- 86
Tabel 3.9 Analisa Aktualisasi Kegiatan Pertama ---------------------------------------------- 91
Tabel 3.10 Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedua ----------------------------------------------- 94
Tabel 3.11. Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketiga ---------------------------------------------- 98
Tabel 3.12 Analisa Aktualisasi Kegiatan Keempat ---------------------------------------- 102
Tabel 3.13 Analisa Aktualisasi Kegiatan Kelima ------------------------------------------- 105
Tabel 3.14 Analisa Aktualisasi Kegiatan Keenam ----------------------------------------- 108
Tabel 3.15 Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketujuh ------------------------------------------ 113
Tabel 3.16. Analisa Aktualisasi Kegiatan kedelapan -------------------------------------- 117
Tabel 3.17 Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi ---------------------------------------- 121
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran Aparatur Sipil Negara sangat signifikan dalam orientasi pembangunan
bangsa, hal ini dapat terlihat terlihat dengan jelas dalam fungsi pegawai ASN pada
Undang-Undang No. 05 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara pada pasal 10, yaitu
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Di tangan Aparatur Sipil Negaralah, wajah Indonesia dapat terlihat. baik dan
buruknya layanan publik, pengambilan kebijakan yang menentukan nasib banyak orang,
sampai dengan upaya-upaya profesional dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembangunan bangsa.
Dengan demikian berprofesi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara harus
memegang teguh prinsip seperti nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen,
integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik, memiliki kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas, dan kualifikasi akademik, jaminan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas, serta profesionalitas jabatan ASN.
Prinsip-prinsip tersebut diharapkan dapat menjamin harapan pemerintah dalam
mereformasi birokrasi Indonesia yang lebih baik. Salah satu upaya tersebut diwujudkan
dengan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang diatur pada PERKA LAN No. 12
tahun 2018 pasal 1 ayat 8 yang berbunyi Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi.
Upaya keras pemerintah tersebut berkaitan dengan integritas dan profesionalitas
dalam mewujudkan pelayanan publik yang profesional, dan bertanggung jawab, yang
semakin tertantang di masa pandemi Covid-19, khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil
yang berprofesi sebagai guru.
Dilansir dari kemdikbud.go.id mengutip http://covid19.go.id dengan data per 3
Agustus 2020 terdapat sekitar 57 persen peserta didik masih berada di zona merah dan
11
oranye. Sementara itu, sekitar 43 persen peserta didik berada di zona kuning dan hijau,
jumlah tersebut mengakibatkan 68 juta siswa terdampak dan harus belajar dari rumah.
Tuntutan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, namun tidak dengan
membahayakan nyawa anak bangsa, menjadi hal yang patut diperhitungkan dalam
upaya ini. Selain murid-murid yang harus belajar dari rumah, para Aparatur Sipil Negara
khususnya yang berprofesi sebagai guru juga seperti mendapat beban kerja yang
semakin meningkat, belum lagi menghadapi tekanan sosial dari masyakat, yang seperti
menganggap guru tidak bekerja, dan hanya makan gaji buta.
Hal ini seperti menjadi hal yang dilematis, jika mencermati Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa Tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan, adapun pada pasal 2 dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Tuntutan profesi yang mengarahkan pada arah kerja yang profesional tersebut
menjadi sangat sulit dilakukan. Guru sebagai ASN yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, maka tetap harus mengikuti kebijakan terkait kegiatan belajar
mengajar dari rumah.
Namun berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak, akhirnya dihasilkan Surat
Keputusan Bersama 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor
03/KB/2020, Nomor 612 tahun 2020, Nomor HK.01.08/MENKES/502/2020, dan
Nomor 119/4536/SJ tentang tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada
Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), yang memberi peluang kepada pemerintah
daerah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di zona hijau dan kuning, namun
dengan sederet peraturan yang harus diperhatikan oleh para pelaksana kebijakan di
bawahnya, misalnya dengan pemetaan potensi penyebaran covid-19, izin belajar orang
tua, dan ketatnya protokol kesehatan yang harus dilaksanakan.
12
Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi salah satu daerah
yang diizinkan untuk melaksanakan kegiatan belajar Tatap Muka, sesuai petunjuk SKB 4
Menteri dan Instruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara.
Untuk memanfaatkan kebijakan tersebut, maka pada Selasa, 25 Agustus 2020
pihak SMPN 1 Kambowa bersama Komite Sekolah menyetujui kegiatan pelaksanaan
pembelajaran dilaksanakan di sekolah, namun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Setiap kelas wajib dibagi dalam dua shift,
2. Shift pertama akan melaksanakan kegiatan PBM selama 3 hari (Senin, Rabu, dan
Jumat) sedangkan shif kedua juga sebanyak 3 hari yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan
Sabtu,
3. Setiap kelas / shift hanya diizinkan belajar selama 30 menit per mata pelajaran,
4. Wajib menjaga protokol kesehatan covid-19, serta
5. Kewenangan tertinggi kepada orang tua / wali peserta didik untuk mengizinkan atau
tidak mengizinkan anaknya (siswa) mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka
dengan pertimbangan kesehatan, keselamatan, dan keamanan dari Covid-19.
Sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan kepada peserta didik,
bahasa Inggris yang harus mendapatkan pemahaman yang lebih ekstensif terkait
kompetensi pedagogis, dan sikap sosial yang diharapkan dikuasai oleh peserta didik,
waktu alokasi normal pengajaran memang sudah tidak terpenuhi atas kebijakan ini,
waktu 30 menit menjadi sangat tidak efektif dalam pengajaran dan optimalisasi
pemberian materi belajar.
Hal ini tidak sejalan dengan Permendikbud No. 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, pada pasal 2
yang menyebutkan; (1) Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah melaksanakan
beban kerja selama 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu pada satuan
administrasi pangkal.
Oleh karena itu, memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, semangat
kemerdekaan belajar, dan upaya-upaya pemerintah dalam membantu peserta didik
dalam pemberian fasilitas bantuan pulsa, serta respon dunia pendidikan terhadap
pergeseran zaman dalam era industri 4.0, sangat mendukung kegiatan optimalisasi
kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan oleh seorang guru, khususnya guru mata
pelajaran bahasa Inggris sesuai tuntutan profesionalisme kerja.
13
Sebagai bentuk aktualisasi saya dalam mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA;
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Semangat
diri, inovasi, dan berpikir kreatif serta bertanggungjawab dalam profesi sesuai aturan,
harus dapat saya implementasikan dalam melakukan optimalisasi pembelajaran bahasa
Inggris, hal ini sejalan dengan tuntutan profesionalisme kerja guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar secara interaktif berbasis teknologi dan bentuk-bentuk menjawab
tantangan akan kehidupan yang dinamis.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu peserta didik, secara optimal
mendapatkan tujuan-tujuan pembelajaran yang terintegrasi dan komprehensif dalam
upaya saya sebagai seorang guru memberikan materi ajar. Dengan demikian dalam
kegiatan aktualisasi saya menetapkan kegiatan optimalisasi pembelajaran Bahasa
Inggris melalui media Google Classroom.
B. Tujuan
a. Umum
Tujuan umum dalam aktualisasi ini adalah menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang biasa dikenal
dengan akronim ANEKA kedalam sikap dan perilaku ASN sesuai dengan teori yang telah
dipelajari, yang diharapkan dapat membentuk karakter ASN yang berintegritas dan
profesional.
Tidak hanya dalam penerapan pembuatan laporan rancangan atau kegiatan
aktualisasi saja, namun juga kepada implementasinya sehari-hari sesuai tupoksi;
pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.
b. Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus adalah, peserta Latsar dapat melakukan
internalisasi dan integrasi nilai-nilai dasar profesi ASN; ANEKA kedalam kegiatan
aktualisasinya dalam menjawab isu yang terjadi di lingkungan instansinya, yang
berkaitan dengan optimalisasi pembelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas VII pada
masa pandemic Covid-19 dengan menggunakan media Google Classroom.
C. Manfaat
Agenda aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi panduan utama bagi Calon
Aparatur Sipil Negara dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
14
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), yang diwujudkan dalam
bentuk nyata perwujudan seorang ASN yang profesional, bertanggungjawab,
berintegritas, dan kreatif-inovatif.
Adapun manfaat yang akan diperoleh diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi CPNS peserta Latsar, diharapkan benar-benar mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai dan pendidikan, dan pelatihan yang dapat diimplementasikan dalam
dunia kerja dan penerapan fungsinya sebagai seorang ASN, menjadikannya sebagai
seorang ASN yang berjiwa nasionalisme, memahami wawasan kebangsaan, dan
perspektif kebangsaan yang majemuk, dalam bingkai NKRI, berjiwa akuntabel dan
responsible, mampu menetapkan nilai-nilai etika, serta mengedepankan kualitas
mutu layanan yang kredibel, dan memuaskan serta membangun nilai-nilai dasar
anti korupsi untuk integritas bangsa.
2. Bagi unit kerja, kegiatan inovasi dalam bentuk-bentuk menjawab kebutuhan dan
layanan mutu, diharapkan dapat membangun rasa kerja sama, serta saling berbagi
pengetahuan, dan pengalaman, terkait kegiatan-kegiatan inovasi pembelajaran
berbasis teknologi, yang akan dapat memudahkan cara-cara kerja guru dalam
instansi kerja tersbut.
3. Bagi masyarakat, khususnya orang tua dapat terlibat aktif memandu kegiatan
belajar mengajar siswa di rumah, materi-materi yang mudah dan terintegrasi dalam
sistem teknologi informasi komunikasi, sangat membantu orang tua dalam
mengarahkan anak atau peserta didik untuk mengoptimalkan belajarnya dari
rumah.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini adalah berkaitan dengan nilai-nilai
dasar ANEKA, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pengalaman nyata, atau aktual
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Kemampuan memetakan konsep yang
berkaitan dengan manajemen ASN, whole government, pemahaman pada spirit
kebangsaan, sikap integritas, jaminan mutu, etika publik, sampai dengan membangun
komitmen untuk memberantas korupsi yang didapatkan dalam mata pendidikan dan
pelatihan di balai diklat.
15
Dengan demikian implementasi nilai ANEKA dapat menjadi landasan seorang ASN
untuk mampu menjawab berbagai isu-isu yang terjadi di lingkungan kerja, penerapan
nilai-nilai ANEKA secara terus menerus yang terus dikembangkan hingga terwujudnya
layanan publik dan capaian organisasi.
Oleh karena itu, sebagai perwujudan aktualisasi, kegiatan menjawab isu hanya
dibatasi pada ruang lingkup pekerjaan sebagai guru di salah satu sekolah menengah
pertama di kabupaten Buton Utara, yaitu guru mata pelajaran bahasa Inggris di kelas VII
di SMPN 1 Kambowa kecamatan Kambowa Kab. Buton Utara, yang akan bersinergi
dengan pihak SMPN 1 Kambowa, peserta didik dalam pembimbingan, dan pengajaran
yang dapat dilakukan dengan pemanfaatan media teknologi dan informasi yang juga
bisa diakses oleh masyarakat atau orang tua/ wali peserta didik, dalam hal ini
pemanfaatan teknologi Google Classroom dalam optimalisasi pembelajaran bahasa
Inggris yang efektif di tengah pandemic Covid-19.
16
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
SMP Negeri 1 Kambowa merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah di
lingkungan Dinas Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. SMP Negeri 1
Kambowa berdiri pada tahun 1991 terletak di jalan poros Ereke-Baubau, Desa Konde
Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, saat ini
instansi ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama Asrul Suleman, S.Pd.
SMPN 1 Kambowa mengadakan kegiatan pembelajaran pada pagi - siang hari
dengan total peserta didik sebanyak 159, dengan jumlah guru dan Tenaga Kependidikan
sebanyak 22 orang. Untuk melihat lebih detil organisasi ini, berikut profil yang
diberikan:
1. Profil Sekolah
Tabel 2.1 Profil Sekolah
PROFIL SEKOLAH
IDENTITAS SEKOLAH
1 NAMA SEKOLAH SMPN 1 KAMBOWA
2 NOMOR STATISTIK / NIS 20120021002
3 PROVINSI SULAWESI TENGGARA
4 OTONOMI DAERAH BUTON UTARA
5 KECAMATAN KAMBOWA
6 DESA / KELURAHAN KONDE
7 JALAN DAN NOMOR POROS BAUBAU-EREKE NOMOR :
8 KODE POS 93674
9 TELEPON KODE WILAYAH : NOMOR :
10 FAXCIMILE / FAX KODE WILAYAH : NOMOR :
11 DAERAH PERKOTAAN PEDESAAN
12 STATUS SEKOLAH NEGERI SWASTA
13 KELOMPOK SEKOLAH INTI MODEL FILIAL TERBUKA
17
14 AKREDITAS B
15 SURAT KEPUTUSAN / SK NOMOR : TGL :
16 PENERBIT
DITANDATANGANI OLEH
17 TAHUN BERDIRI TAHUN : 1991
18 TAHUN PERUBAHAN TAHUN : 2001
19 KEGIATAN BELAJA
MENGAJAR
PAGI SIANG PAGI DAN SIANG
20 BANGUNAN SEKOLAH MILIK SENDIRI BUKAN MILIK SENDIRI
21 LOKASI SEKOLAH DESA KONDE
22 JARAK KE PUSAT
KECAMATAN 09 KM
23 JARAK KE PUSAT OTODA 115 KM
24 TERLETAK PADA
LINTASAN
DESA KEC. KAB/KOTA PROP
25 JUMLAH KEANGGOTAAN
RAYON
SEKOLAH
26 ORGANISASI
PENYELENGGARA
PEMERINTAH YAYASAN ORGANISASI MASY.
27 PERJALANAN/PERUBAHAN
SEKOLAH
RENOVASI
KEPALA SMP NEGERI 1 KAMBOWA
ASRUL SULEMAN, S.Pd.
NIP. 19751209 200903 1 002
18
2. Data Guru SMPN 1 Kambowa
SMP Negeri 1 Kambowa memiliki 22 guru dan tenaga kependidikan yang terdiri
atas 8 guru PNS, 4 Staf PNS, 2 guru sertfikasi Non PNS, dan 8 tenaga Honorer seperti
yang digambarkan dalam table di bawah ini:
Tabel 2.2 Data Guru SMPN 1 Kambowa
PNS NON PNS
GURU STAFF SERTIFIKASI HONOR
DAERAH
L P L P L P L P
3 5 4 1 1 4 4
Total : 22 Orang
Sumber : Data primer (Data SMPN 1 Kambowa per 24 November 2020)
3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa
Sedangkan total peserta didik sebanyak 159. dengan rincian 83 laki-laki dan76
perempuan yang secara jelas dapat di lihat pada table berikut ini:
Tabel 2.3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa
KELAS
VII A VII B VIII A VIII B IX A IX B
L P L P L P L P L P L P
19 11 19 10 18 11 13 14 13 8 14 9
30 29 29 27 21 23
TOTAL 159 Siswa
Sumber : Data primer (Data SMPN 1 Kambowa per 24 November 2020)
19
B. Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 2.1. Struktur Organisasi SMPN 1 Kambowa
ASRUL SULEMAN, S.Pd.
NIP. 19751209 200903 1 002
NIP. 19710630 199310 1 001
KEPALA SEKOLAH
ARMIN ONDAU, S.SI
DEWAN KOMITE
UNIT PERPUSTAKAAN TATA USAHA
SITTI MASNIAH, S.Ag. LA NIYMA LA HABARI LA PAUDU LA ABO
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
GURU BAHASA INDONESIA
FARCE, S.Pd.
GURU MATEMATIKA
RISTANTO, S.Pd.
SUHERMAN, S.Pd.
GURU BAHASA INGGRIS
HONAYAPTO, S.Pd.
GURU PKN
ADRIAN, S.Pd.
GURU IPA (BIOLOGI)
MAESURI W. A., S.Pd.
GURU AGAMA ISLAM
ASMA WATI, S.Pd.
GURU SENI BUDAYA
MELANI, S.Pd.
GURU PENJASKES
TUSRI WANDI, S.Pd.
GURU PRAKARYA
IRMAWATI T.,S.Pd.
GURU IPS
SITTI MASNIAH, S.Ag.
GURU IPA (FISIKA)
AMIRUDIN
SISWA
MASYARAKAT SEKITAR
PENJAGA SEKOLAH
WALI KELAS VII, VIII, IX A&B
20
1. Visi Misi dan Nilai dan Nilai Organisasi
a. Visi SMPN 1 Kambowa:
Menjadikan Sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik, dan non akademik
melalui peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran.
b. Misi SMPN 1 Kambowa:
1. Melaksanaka proses pembelajaran secara efektif, dan menumbuhkan semangat
berkompetisi melalui kegiatan perlombaan dan seleksi,
2. Melaksanakan pembinaan keagamaan, untuk menanamkan rasa penghayatan
terhadap ajaran agama yang dianut,
3. Membina disiplin dan keterampilan,
4. Melaksanakan pembinaan olah raga dan kesenian secara teratur,
5. Menumbuhkembangkan budaya bangsa, budi pekerti luhur, dan tata karma
dengan mengefektifkan kegiatan OSIS,
6. Melaksanakan pembinaan wawasan wiyata mandala
7. Melaksanakan penataan lingkungan secara kontinu.
c. Nilai Organisasi
Usai mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Gol. II tahun 2020 di LPMP
BPSDM Prov. Sulawesi Tenggara selama kurang lebih 19 hari, dan penulis akhirnya
melaksanakan kegiatan aktualisasi di instansi penulis dalam hal ini SMPN 1
Kambowa, penulis berbagi pengalaman dan berkonsultasi dengan pimpinan serta
elemen SMPN 1 Kambowa, dan pada Jumat, 6 November 2020 melalui surat
keputusan kepala sekolah nomor 422 / 019 / 2020 diterbitkan nilai-nilai organisasi
SMPN 1 Kambowa sebagai berikut:
a) Profesional
Dalam profesional terkandung makna bahwa dalam bekerja, pimpinan dan
seluruh pegawai di lingkungan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kambowa
melakukannya dengan tuntas, penuh tanggung jawab menggunakan kompetensi
terbaik dan berkomitmen tinggi terhadap hasil yang dicapai.
b) Akuntabel
Dalam akuntabel terkandung makna bahwa dalam berpikir, berkata,
berperilaku, dan bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai di lingkungan
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kambowa, melakukannya dengan
berorientasi pada pelayanan masyarakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip
dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
c) Integritas
Dalam integritas terkandung makna dalam berpikir, berkata, berperilaku, dan
bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai di lingkungan Sekolah Menengah
21
Pertama Negeri 1 Kambowa melakukannya dengan baik dan benar serta selalu
memegang teguh prinsip-prinsip dan nilai moral serta kode etik yang berlaku.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
a. Tugas Pokok
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan, di
mana guru memegang peranan yang sangat penting dalam penyelengaraan
pendidikan. Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang
No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2017 tentang Guru, yakni :
1) merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
2) melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
3) menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
4) membimbing dan melatih peserta didik; dan
5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di
kelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
22
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri;
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan Melakukan
presentasi ilmiah.
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung
dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang- Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
d. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Penjelasan dari
kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas yang dilakukan oleh PNS akan teruji ketika PNS tersebut
mengalami permasalahan dalam transparansi dan akses informasi,
penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumber daya milik negara dan konflik
23
kepentingan. Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni;
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi;
c. Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;
d. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang;
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas;
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
h. Kejelasan
24
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan;
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan yang
menjadi tolak ukur dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah
satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila oleh setiap penyelenggara
negara, baik di pusat maupun di daerah.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Dalam arti sempit, Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sementara secara arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa
bangsa Indonesia merupakan bangsa religius yang mengakui adanya Tuhan.
25
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa persatuan Indonesia mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia. Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam
keberagaman dan terbagi dalam beberapa golongan. Selain kehendak hidup
bersama, kebersamaan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat gotong-
royong. Dengan kegotong-royongan itulah, Indonesia mampu melindungi
segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan hanya membela atau
mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial
Indonesia. Tujuan nasionalisme yang didasari dari semangat gotong royong
yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan
keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan
Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan sebagai suatu
ancaman. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai limpahan
karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan. Ke
luar berarti memuliakan kemanusiaan secara universal, dengan menjunjung
tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk
26
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan apakah suatu perbuatan itu pantas dilakukan, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang
buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang
dianut.
Adapun nilai-nilai dasar dari Etika Publik, antara lain:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Etika Publik merupakan landasan dasar bagi penuntun perilaku, norma
etika justru sangat menentukan perumusan kebijakan maupun pola tindakan
yang ada didalam organisasi publik. Jika aparat pemerintah maupun masyarakat
sudah memiliki dasar norma etika yang kuat, ketaatan terhadap norma hukum
akan mengikuti dan biasanya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan atau bentuk-
bentuk penyimpangan lain akan dapat dicegah sejak dini.
27
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama
yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efektivitas
organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan atau
tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan
efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran
tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Orientasi Mutu
Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
28
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruption yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi juga sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar
biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Sebagai PNS, dampak korupsi tidak
hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan negara, namun juga dapat
menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek,
namun juga secara jangka panjang.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa
menjadi pribadi yang berintegritas;
b. Kepedulian
Kepedulian kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan;
c. Kemandirian
Sifat kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkan untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat;
d. Kedisiplinan
Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani
tugasnya;
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang sadar bahwa segala tindakan dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya;
29
f. Kerja keras
Individu yang memiliki etos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya;
g. Kesederhanaan
gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros;
h. Keberanian
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan; dan
i. Keadilan
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Bila dia seorang pimpinan maka dia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya.
D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun
dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam
30
UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan.
Tabel 2.4 Perbedaan Hak PNS dan PPPK
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
2) Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
Hak PNS Hak PPPK
- Gaji, tunjangan dan fasilitas
- Cuti
- Jaminan pensiun dan
jaminan hari tua
- Perlindungan
- Pengembangan kompetensi
- Gaji, tunjangan dan
fasilitas
- Cuti
- Perlindungan
- Pengembangan
kompetensi
31
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap SN
diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN sebagai berikut:
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak
dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92
pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian; dan
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
32
kesadaran, dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. Kode Etik dan Perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
33
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
2. Pelayanan Publik
Sebagaimana termuat dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah,
efektif dan efisien, aksesibil, akuntabel, dan berkeadilan.
Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi
norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan
oleh ASN terhadap pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap atau
perilaku; Ekspresi wajah; Penampilan; Cara berpakaian; Cara berbicara; Cara
mendengarkan; dan Cara bertanya.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
3. Whole of Government
a. Pengertian Whole of Government
Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka
WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu
atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan
34
dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara
lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Sesuai dengan karakteristik wicked problems.
b. Penerapan Whole of Government (WoG) dalam pelayanan terintegrasi
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan
oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span
of control atau rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah
satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai
mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah
lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara
melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga
singkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikan.
3) Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di
luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus
tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat
dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya
untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek
sebagai berikut:
1) Kapasitas SDM dan institusi
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah
sama. Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika
pendekatan WoG, misalnya mendorong terjadinya merger atau akuisisi
35
kelembagaan, dimana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi
yang berbeda.
2) Nilai dan budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya
kolaborasi sampai dengan kelembagaan.
3) Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan
WoG. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang
mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta
meramu SDM yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.
E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya
1. Identifikasi Isu
Tabel 2.5. Identifikasi isu
Tugas Pokok dan fungsi Kondisi saat ini Kondisi diharapkan Identifikasi isu
Melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Kurangnya rasa ingin
belajar bahasa Inggris siswa
kelas VII
Adanya rasa antusias
untuk belajar bahasa
Inggris.
Kurangnya minat
belajar bahasa Inggris
pada siswa kelas VII
Menilai hasil
pembelajaran atau
pembimbingan
Hasil belajar bahasa Inggris
siswa kelas VII yang tidak
sesuai standar KKM
Hasil belajar bahasa
Inggris siswa kelas VII
yang sesuai , dan
bahkan melebihi
standar KKM
Hasil belajar siswa
kelas VII bahasa
Inggris yang tidak
sesuai, atau di bawah
standar KKM
Menyusun rencana
pelaksanaan
pembelajaran
Tidak cukupnya sumber
belajar bahasa Inggris
Semua sumber belaja,
termasuk buku bahasa
Inggris tersedia.
Kurangnya buku
bahasa Inggris
36
Menilai dan
mengevaluasi proses dan
hasil belajar pada mata
pelajaaran di kelasnya;
Kegiatan pembelajaran dan
pembimbingan bahasa
Inggris siswa kelas VII yang
tidak efektif karena harus
disesuaikan dengan
protocol Covid-19
Kegiatan pembelajaran
bahasa Inggris siswa
kelas VII harus berjalan
efektif dan efisien
dengan tetap
mengindahkan protocol
Covid-19
Pembelajaran bahasa
Inggris pada siswa
kelas VII yang tidak
maksimal
2. Penetapan Isu
Berdasarkan pengalaman yang penulis alami selama menjalankan tugas di
SMPN 1 Kambowa, penulis menemukan 4 isu berdasarkan kondisi saat ini, dan
kondisi yang diharapkan, setelah dilakukan konsultasi kepada pimpinan melalui
media komunikasi selama penulis mengikuti Latihan Dasar, maka ditetapkan satu
core isu yang telah mendapatkan persetujuan oleh pimpinan. Adapun core isu
tersebut yaitu “Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Tidak Maksimal Pada siswa
kelas VII di Tengah Pandemi Covid-19”, yang mana hal ini dapat menjadi
terhambatnya pembelajaran yang akan berpengaruh pada ketidaktuntasan
Kompetensi siswa pada kelas VII.
Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang
digunakan untuk menetapkan satu core isu, yaitu dengan menggunakan metode
analisa APKL. Dimana metode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya dan selanjutnya menentukan
skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan
merupakan isu prioritas.
Adapun APKL tersebut adalah:
• Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
• Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
• Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
• Kelayakan: Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah
37
Tabel 2.6. Penentuan Isu Prioritas
NO ISU TERIDENTIFIKASI
Kriteria Skor Total Ranking
A P K L
1.
Kurangnya minat belajar bahasa Inggris siswa
kelas VII 4 3 3 3 13 4
2.
Hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII yang
tidak sesuai standar KKM 4 4 4 3 15 2
3 Kurangnya sumber belajar bahasa Inggris 3 4 4 3 14 3
4
Pembelajaran bahasa Inggris yang tidak maksimal
pada siswa kelas VII 4 4 4 4 16 1
Sumber Data : Hasil Analisis (2020)
Adapun untuk skalanya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2.7. Skala APKL
Skala Keterangan
5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
3 Cukup (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
2 Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
1 Sangat Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode APKL di atas
didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah
“Pembelajaran Bahasa Inggris yang tidak maksimal di kelas VII”.
38
3. Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Pembelajaran Bahasa Inggris
yang tidak maksimal di Kelas VII”, tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan
isu yaitu :
a. Siswa tidak cukup menerima materi pelajaran,
b. Siswa akan kurang memahami materi yang di ajarkan oleh guru,
c. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal – soal yang di
berikan oleh guru, dan
d. Tidak akan tercapai tujuan pembelajaran.
4. Faktor Penyebab Masalah
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan
aktualisasi, maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu:
Gambar Diagram Infografis 2.2. Mind Mapping Faktor Penyebab Masalah
Penerapan
Prokes sanat
ketat
Alokasi
belajar waktu
tidak cukup
Bimbingan
belajar yang
tidak maksimal
Sumber
belajar
terbatas
Pembelajaran Bahasa
Inggris siswa kelas VII
yang tidak maksimal
39
5. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu
Tabel 2.8. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu
Sumber : Hasil Analisis, 2020
Unit Kerja : SMPN 1 Kambowa
Isu yang
diangkat
: Pembelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas VII yang
tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19.
Judul : Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas
VII Di Tengah Pandemi Covid 19 Dengan Menggunakan
Media Google Classroom
Kegiatan : 1. Melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait
pelaksanaan kegiatan aktualisasi,
2. Menyediakan bahan sosialisasi penggunaan media
google classroom,
3. Melakukan kegiatan sosialisasi pembelajaran dengan
media Google Classroom
4. Melakukan bimbingan penggunaan media google
classroom untuk digunakan dalam pembelajaran
5. Melakukan kegiatan pembelajaran melalui media
google classroom,
6. Mengukur optimalisasi pembelajaran dengan
penggunaan media google classroom
7. Melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar melalui
media google classroom
8. Melakukan evaluasi dan pelaporan kepada pimpinan
mengenai hasil kegiatan aktualisasi
40
F. Tabel Rancangan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan pada waktu 30 hari kerja. Secara konkrit jadwal pelaksanaan aktualisasi dalam
penyelesaian isu di SMPN 1 Kambowa akan dilakukan sesuai jadwal berikut:
Tabel 2.9. Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Bulan November 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
Melakukan
konsultasi
kepada
pimpinan
terkait
pelaksanaan
kegiatan
aktualisasi,
• Melapor kepada
pimpinan
• Meminta arahan
dan saran
• Merumuskan hasil
konsultasi
• Meminta surat
dukungan
aktualisasi
2
Menyediakan
bahan
sosialisasi
penggunaan
media google
classroom,
• Membuat konsep
sosialiasi
• Mencari bahan
sosialisasi
• Membuat bahan
sosialisasi
41
3
Melakukan
kegiatan
sosialisasi
pembelajaran
dengan
media Google
Classroom
• Tatap muka
bersama siswa
• Menjelaskan
pembelajaran
dilakukan dengan
google classroom
• Memperlihatkan
bentuk google
classroom
4
Melakukan
bimbingan
penggunaan
media google
classroom
untuk
digunakan
dalam
pembelajaran
• Siswa membuka
google classroom
• Mendemostrasikan
penggunaan
google classroom
• Melihat kerja
mandiri siswa
5
Melakukan
kegiatan
pembelajaran
melalui
media google
classroom,
• Menyiapkan 1
topik materi ajar
• Memberi pre-tes
• Memberikan
materi
• Guru memberikan
kebebasan kepada
siswa
42
mengerjakan tugas
melalui google
classroom
6
Mengukur
optimalisasi
pembelajaran
dengan
penggunaan
media google
classroom
• Menetapkan
kriteria
optimalisasi
• Memberikan post
test
• Melakukan
tabulasi data
7
Melakukan
penilaian
terhadap
kegiatan
belajar
melalui
media google
classroom
• Memastikan siswa
paham google
classroom
• Guru membukan
google classroom
• Guru memberi
penilaian
8
Melakukan
evaluasi dan
pelaporan
kepada
pimpinan
mengenai
hasil
• Guru menganalisis
hasil peserta didik
• Menyampaikan
hasil belajar siswa
• Guru melakukan
refleksi dan
43
kegiatan
aktualisasi
melaporkan
kepada pimpinan
Menyetujui
Mentor
ASRUL SULEMAN, S.Pd.
NIP. 19751209 200903 1 002
Konde, 02 November 2020
Peserta
HONAYAPTO, S.Pd. NIP. 19911025 201903 1 007
44
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
1. Kendala dan Antisipasi
Pada saat melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis mendapatkan beberapa
kendala, agar kendala tersebut tidak menjadi masalah, maka ketika penulis
mendapatkan kendala, penulis juga berupaya untuk merumuskan antisipasi terhadap
kendala yang ditemui, yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Pada saat melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait kegiatan aktualisasi,
penulis masih diwajibkan untuk mengikuti kegiatan bimbingan teknis
pembelajaran berbasis teknologi oleh LPMP Prov. Sulawesi Tenggara yang dimulai
2 – 5 November 2020, selain itu kegiatan pertama juga berbenturan dengan jam
mengajar penulis sebagai guru. Adapun antisipasinya adalah:
Sebelum berkonsultasi secara komprehensif kepada pimpinan, penulis
sebelumnya memberikan gambaran umum terkait kegiatan yang aktualisasi yang
akan dilaksanakan, sehingga pemimpin mengarahkan untuk mengikuti kegiatan
pembimbingan LPMP terlebih dahulu sebagai upaya penjaminan mutu
pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai ANEKA, baru kemudian membuat
jadwal baru untuk memulai kegiatan pertama aktualisasi.
Dalam berkonsultasi kepada pimpinan usai mengikuti bimtek LPMP, penulis
terbentur dengan jadwal mengajar, sehingga dalam konsultasi penulis kepada
pimpinan yang juga sebagai mentor memberikan arahan dan saran yang
konstruktif serta dukungan penuh atas semua kegiatan aktualisasi yang
dilakukan, sehingga kegiatan pertama berjalan dengan baik tanpa harus
meninggalkan kegiatan belajar dan mengajar di kelas.
2. Penulis membutuhkan waktu mempertimbangkan kemampuan memahami atas
bahan sosialisasi yang akan diterapkan kepada peserta didik. Adapun antisipasinya
adalah penulis menetapkan bahan sosialisasi yang dibuat secara sederhana dalam
bentuk selebaran dan bahan tayang power poin yang bersifat memandu dan
memudahkan peserta didik memahami konsep sosialisasi.
3. Beberapa siswa tidak menunjukkan ketertarikan terhadap materi sosialisasi, selain
itu beberapa siswa tidak hadir dalam kegiatan sosialisasi. Adapun antisipasinya
45
adalah penulis berupaya menyajikan materi dengan sangat menarik dan berusaha
untuk tidak membuat kelas menjadi bosan, serta menemui langsung beberapa
siswa yang tidak hadir untuk memberikan pendampingan atas materi sosialisasi
yang tidak sempat diikuti, sehingga semua siswa dipastikan mendapatkan materi
sosialisasi yang sama.
4. Dalam bimbingan peserta didik kesulitan mengakses google classroom karena
banyaknya sumber informasi tentang bagaimana cara mengakses google classroom.
Adapun antisipasinya adalah membimbing siswa secara langsung bagaimana
mengakses google classroom dengan cara yang efektif, di antaranya dengan hanya
meminta sisw untuk menuliskan kode ‘gabung’ kelas.
5. beberapa siswa tidak memiliki email sendiri, dan lupa password email orang tua,
serta kesulitan akses jaringan internet. Adapun antisipasinya adalah mengajarkan
secara langsung kepada siswa cara membuat akun email, dan meminta kepada
orang tua siswa agar mendampingi anak-anaknya dalam kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan, adapun untuk mengakses jaringan yang baik, siswa diarahkan
untuk menemukan titik-titik tertentu yang bisa memuat jaringan lebih baik.
6. Penulis kesulitan menetapkan kriteria optimalisasi pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran google classroom. Adapun antisipasi kegiatan
yang dilakukan dengan meminta bimbingan secara langsung kepada mentor hingga
mendapatkan formulasi optimalisasi pembelajaran sebagaimana yang terdapat
dalam lampiran aktualisasi ini.
7. Dalam kegiatan penilaian optimalisasi pembelajaran, penulis mengalami kendala
dengan masuknya kegiatan dari siswa yang bukan sampel penulis. Adapun
antisipasi yang dilakukan dengan mengakses secara langsung google classroom lalu
melakukan identifikasi kegiatan sampel sehingga diperoleh data nyata terkait
kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
8. Dalam kegiatan evaluasi dan pelaporan, kendala yang dihadapi penulis adalah hasil
yang tidak optimal yang ditunjukan peserta didik dalam kegiatan aktualisasi yang
dilakukan. Adapun antisipasinya adalah dengan meminta bimbingan secara
komprehensif kepada pimpinan, sehingga pimpinan memberikan saran, arahan, dan
kritik untuk terus berupaya melakukan kegiatan inovasi pembelajaran dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan pembelajaran yang sesuai, sehingga hasil
kegiatan dapat diperbaiki untuk ditindaklanjuti di masa depan.
46
2. Hasil Aktualisasi
2.1. Hasil / Capaian Aktualisasi
Unit Kerja : SMPN 1 Kambowa
Isu Yang Diangkat : Pembelajaran bahasa Inggris yang tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19.
Gagasan Pemecahan Isu : Penggunaan media Google classroom
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Untuk mengoptimalisasikan pembelajaran bahasa Inggris
Tabel 3.1.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 1
No. Nama
Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Output/ Hasil
Kontribusi
Output / Hasil
Kegiatan
Terhadap
Penguatan NDS
Kontribusi
Hasil
Kegiatan
Tehadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Kegiatan
Tambahan
1
Melakukan
konsultasi
kepada
pimpinan
terkait
✓ Melapor kepada
pimpinan
terkait
pelaksanaan
aktualisasi
Senin, 09
November
2020
✓ Terlaksananya
kegiatan
pelaporan
kepada atasan
terkait
Akuntabilitas : Pada
saat melapor kepada
pimpinan terkait
rancangan
aktualisasi, penulis
Kegiatan
konsultasi
dengan pimpinan
terkait
pelaksanaan
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
47
pelaksana-
an
kegiatan
aktualisasi
pelaksanaan
aktualisasi
akan menjelaskan,
mendengarkan
arahan, dan
melaksanakan hasil
konsultasi dengan
penuh tanggung
jawab
Nasionalisme : Pada
saat melapor kepada
pimpinan, penulis
akan menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
Etika Publik : Pada
saat penulis melapor
kepada pimpinan,
penulis akan
menggunakan pakaian
yang rapi dan sopan,
bersikap sopan, dan
kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
pada misi sekolah
yaitu sekolah
yang berkualitas
dalam bidang
akademik, dan
non akademik
melalui
peningkatan
disiplin dan
pembaharuan
pembelajaran.
Adapun
kontribusi pada
Misi sekolah yaitu
Membina disiplin
dan
yang
profesional,
akuntabel, dan
integritas.
48
mencatat dengan baik
arah-arahan
pimpinan.
Komitmen Mutu :
Pada saat melapor
kepada pimpinan,
penulis akan berhati-
hati dan teliti saat
berbicara, menuliskan,
dan menyimpulkan
hasil konsultasi.
Anti Korupsi : Pada
saat melapor kepada
pimpinan, penulis
akan berkonsultasi
dengan jujur dan
terbuka tanpa ada
yang disembunyikan
sehingga pimpinan
memahami apa yang
keterampilan.
49
✓ Meminta arahan
dan mencatat
pesan dan saran
pimpinan
terkait
pelaksanaan
aktualisasi
✓ Tersedianya
arahan dan
cacatan pesan
dan saran
atasan terkait
kegiatan
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan
menjadi tujuan
penulis
Akuntabilitas : Pada
saat meminta arahan
kepada pimpinan
penulis akan
mendengar arahan
pimpinan dan
mencatat pesan dan
saran dengan benar
dan penuh tanggung
jawab.
Nasionalisme : Pada
saat mendengar
arahan pimpinan,
penulis akan mencatat
pesan dan saran dari
pimpinan dengan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baku
50
Etika Publik : Pada
saat mendengar
arahan pimpinan,
penulis akan mencatat
pesan dan saran dari
pimpinan dengan baik
Komitmen Mutu :
Pada saat mendengar
arahan dari pimpinan,
penulis akan mencatat
pesan dan saran dari
pimpinan dengan
efektif dan efisien
Anti Korupsi : Pada
saat mendengar
arahan pimpinan
penulis akan
mencatat pesan dan
saran dengan jujur
dan teliti untuk
51
✓ Merumuskan
hasil konsultasi
terkait
pelaksanaan
konsultasi
✓ Terlaksananya
rumusan hasil
terkait
pelaksanaan
aktualisasi
menghemat waktu
Akuntabilitas :Pada
saat merumuskan
hasil konsultasi,
penulis akan
bertanggung jawab
atas rumusan hasil
konsultasi
Nasionalisme : Pada
saat merumuskan
hasil konsultasi,
penulis akan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik : Pada
saat merumuskan
hasil konsultasi
kepada pimpinan,
penulis akan
52
✓ Meminta surat
✓ Tersedianya
menggunakan bahasa
yang sopan
Komitmen Mutu :
Pada saat
merumuskan hasil
konsultasi, penulis
akan merumuskan
hasilnya secara efektif
Anti Korupsi : Pada
saat mendengar
arahan pimpinan,
penulis akan
mendengar dengan
baik, mencatat saran
dan masukan dengan
jujur sesuai dengan
yang disampaikan
oleh pimpinan
Akuntabilitas : Pada
53
persetujuan
pelaksanaan
aktualisasi
surat
persetujuan
pelaksanaan
aktualisasi
saat meminta surat
persetujuan pada
pimpinan, penulis
akan jujur dan
transparan
Nasionalisme : Pada
saat pembuatan surat
persetujuan, penulis
akan meminta
pimpinan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik : Pada
saat meminta surat
persetujuan, penulis
akan sabar menunggu
persetujuan pimpinan
Komitmen Mutu :
Pada saat membuat
surat persetujuan,
54
penulis akan
menggunakan waktu
secara efektif dan
efisien
Anti Korupsi : Pada
saat meminta surat
persetujuan pada
pimpinan, penulis
akan berlaku jujur dan
adil
Tabel 3.2.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 2
No.
Nama
Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Output/ Hasil
Kegiatan
Kontribusi
Output / Hasil
Kegiatan
terhadap
Penguatan NDS
Kontribusi
Output / Hasil
Kegiatan
Terhadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Kegiatan
Subtitusi /
Tambahan
55
2
Menyediak
an bahan
sosialisasi
Penggunaa
n Media
Classroom
✓ Membuat
konsep
sosialisasi
penggunaan
media google
classroom
Rabu – Jumat,
& Senin, 4,5,6
& 9
November
2020
✓ Tersedianya
konsep bahan
sosialisasi
Akuntabilitas : Pada
saat membuat sampai
dengan tersedianya
konsep sosialisasi ,
penulis menyusun
konsep tersebut
dengan kejelasan, dan
rasa bertanggung
jawab.
Nasionalisme : Pada
saat menyediakan
bahan sosialisasi,
penulis mendasarkan
konsep tersebut
dengan tujuan mulia
untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Etika Publik : Dalam
menyiapkan bahan
sosialisasi, penulis
Kegiatan ini
berkesinambunga
n dengan misi
sekolah ke-1 yaitu
: Melaksanaka
proses
pembelajaran
secara efektif, dan
menumbuhkan
semangat
berkompetisi
melalui kegiatan
perlombaan dan
seleksi,
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
yang
profesional,
akuntabel,
dan integritas.
56
menghargai setiap
masukan dan saran
dari pimpinan atau
rekan sejawat, dan
bahkan pendapat
dari peserta didik.
Komitmen Mutu :
Dalam menyediakan
bahan sosialisasi,
penulis
menggunakan cara
kerja yang efektif
sehingga dalam
pelaksanaan
sosialisasi dapat
menjamin mutu
bahan sosialisasi.
Anti Korupsi :
Dalam menyediakan
57
✓ Mencari
bahan-bahan
sosialisasi
terkait konsep
penggunaan
media Google
Classroom
✓ Ditemukannya
bahan-bahan
sosialisasi yang
relevan
bahan sosialisasi,
penulis selalu peduli
dengan sikap
keragaman yang
dimiliki peserta
didik, sehingga
penulis menyusun
bahan sosialisasi
dengan mudah
sehingga tidak
merugikan peserta
didik.
Akuntabilitas : Pada
saat menyiapkan
bahan-bahan penulis
akan konsisten
dalam pemilihannya
Nasionalisme : Pada
saat menyiapkan
bahan-bahan Penulis
58
akan menyiapkannya
dengan penuh
semangat
Etika Publik : Dalam
menyiapkan bahan
penulis akan
bertanggung jawab
terhadap bahan yang
digunakan
Komitmen Mutu :
Dalam menyiapkan
bahan-bahan media
pembelajaran penulis
akan menyiapkannya
dengan efektif dan
efisien
Anti Korupsi : Dalam
menyiapkan bahan
penulis akan
menyiapkannya
59
✓ Pembuatan
bahan
sosialisasi
penggunaan
media Google
Classroom
✓ Tersedianya
media sosialiasi.
secara mandiri
Akuntabilitas :
Dalam pembuatan
bahan sosialisasi,
penulis akan
membuatnya dengan
konsisten dan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam pembuatan
media pembelajaran
penulis akan bekerja
keras dengan
mengoptimalkan
potensi diri yang
dimiliki
Etika Publik : Dalam
pembuatan media
pembelajaran, penulis
akan bertanggung
60
jawab terhadap
kualitas media yang
dibuat
Komitmen Mutu :
Dalam pembuatan
media pembelajaran
penulis akan
berinovasi dan
mengutamakan
mutu dari materi
yang akan dibahas
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan
media pembelajaran
penulis akan
membuat sendiri,
bekerja keras dan
penuh tanggung
jawab
61
Tabel 3.3.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 3
No.
Nama
Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Output/ Hasil
Kontribusi
Output/ Hasil
Kegiatam
Terhadap
Penguatan NDS
Kontribusi
Output / Hasil
Kegiatan
Kegiatan
Tehadap Visi
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Kegiatan
Subtitusi /
Tambahan
3
Melakukan
Kegiatan
Sosialisasi
Pembelajar
an
Penggunaa
n Media
Classroom
✓ Masuk dan
bertemu tatap
muka bersama
siswa
Rabu, 11
November
2020
✓ Bertemu peserta
didik
Akuntabilitas;
Rasa bertanggung
jawab untuk
melaksanakan tugas
sesuai dengan hak
dan kewajiban, dapat
membawa
pemahaman yang
utuh kepada siswa
terkait media
pembelajaran yang
digunakan.
Nasionalisme;
Kegiatan ini
berkesinambungan
dengan misi
sekolah ke-1 yaitu :
Melaksanaka
proses
pembelajaran
secara efektif, dan
menumbuhkan
semangat
berkompetisi
melalui kegiatan
perlombaan dan
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
yang
profesional,
akuntabel, dan
integritas.
62
Keragaman peserta
didik dan tindakan
memahami
karakteristik siswa
menjadi hal yang
ditonjolkan dalam
menyamakan
persepsi terkait
kegiatan
pembelajaran.
Etika Publik;
Penulis tidak boleh
semena-mena dalam
melaksanakan
kebijakan ini. Penulis
juga harus
mendengarkan
pandangan dari
peserta didik.
Komitmen Mutu;
seleksi,
63
✓ Menjelaskan
pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran
✓ Penjelasan yang
baik, dan dapat
dipahami.
Kegiatan ini
didasarkan pada
upaya untuk
menjaga mutu
terhadap kegiatan
pembelajaran di
masa pandemi.
Anti Korupsi; ada
rasa keadilan yang
akan dilakukan
penulis, sehingga
peserta didik tidak
merasa dicurangi
dari upaya yang
dilakukan guru.
Akuntabilitas; nilai
kejelasan dalam
penyampaian materi
dijunjung dengan
sebaik-baiknya.
64
classroom
Nasionalisme;
Penulis menciptakan
rasa adil, agar setiap
pertanyaan yang
diberikan, dijawab
tanpa ada
diskriminasi.
Etika Publik;
penulis menghargai
setiap jalannya
komunikasi yang
terbangun antara
penulis dan siswa.
Komitmen mutu;
Penulis menjamin
dalam pemberian
materi dilaksanakan
dengan cara yang
efisien.
Anti Korupsi; Sikap
kepedulian, dan
65
✓ Memperlihatkan
bentuk media
classroom
✓ Melihat
tanggapan
terhadap
sosialisasi
pembelajaran
dengan media
google classroom
disiplin adalah hal
yang ditunjukkan
penulis dalam
melakukan tahapan
ini.
Akuntabilitas;
Penulis menyajikan
nilai transparansi.
Nasionalisme; ada
nilai persatuan yang
diwujudkan dalam
pemahaman yang
sama terkait konsep
ini.
Etika Publik;
penulis menghargai
pertanyaan-
pertanyaan yang
diberikan oleh siswa.
Komitmen mutu;
66
Tabel 3.4.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 4
No.
Nama
Kegiatan
Tahapan
Tanggal
Pelaksanaan
Output/ Hasil
Kontribusi
Kontribusi
Output / Hasil
Penguatan
Nilai
Kegiatan
Subtitusi /
Penulis menjamin
dalam pemberian
materi melalui
inovasi tersebut,
dapat mengarahkan
siswa lebih kreatif.
Anti Korupsi; Sikap
kemandirian
diharapkan dapat
ditunjukkan masing-
masing, baik penulis
atau peserta didik
dalam peran yang
masing-masing.
67
Kegiatan Kegiatan Output /Hasil
Kegiatan
Terhadap
Penguatan NDS
Kegiatan
Tehadap Visi
Misi
Organisasi
Organisasi Tambahan
4
Melakukan
bimbingan
penggunaan
media
classroom
✓ Mengarahkan
siswa untuk
membuka media
classroom
Kamis, 12
November
2020
✓ Siswa dapat
membuka media
google classroom
Akuntabilitas; rasa
bertanggung jawab
dengan bekerja secara
profesional dengan
melakukan bimbingan
pembelajaran untuk
mengoptimalisasi
pengajaran melalui
media google classroom
dapat menunjukan rasa
kesungguhan pelayanan
yang prima sebagai
seorang guru,
Nasionalisme; Penulis
akan mengarahkan
dengan jelas kepada
siswa bahwa kegiatan
Kegiatan ini
berkontribusi
pada misi
organisasi sekolah
dalam hal mis ke-
3 yaitu Membina
disiplin dan
keterampilan,
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
yang
profesional,
akuntabel,
dan integritas.
68
bimbingan tersebut
tidak dilakukan secara
diskriminatif, semua
orang diperlakukan
sama dan adil.
Etika Publik; Penulis
memberikan bimbingan
dengan cara-cara
menghargai privasi dan
pandangan peserta
didik.
Komitmen mutu; cara
belajar mengajar yang
tidak efektif di tengah
pandemi, benar-benar
membuat alternative
solusi agar standar
kompetensi dapat
diajarkan secara tuntas
oleh guru, pembelajaran
menggunakan media
69
✓ Mendemonstras
ikan cara
penggunaan
media google
classroom
✓ Siswa mampu
mempraktekan
sendiri
menggunakan
google classroom
google classroom dapat
menjadi media
perwujudan komitmen
mutu.
Anti Korupsi; Penulis
tidak akan mencurangi
siswa yang lain, dan
akan terus melakukan
pendampingan dengan
baik. Secara adil, dan
peduli.
Akuntabilitas;
Kejelasan dan
transparansi penulis
akan memudahkan
dalam penyajian
kegiatan.
Nasionalisme; Penulis
akan menghargai setiap
umpan-umpan balik
70
✓ Melihat cara
kerja siswa
✓ Siswa mampu
menggunakan
yang diberikan saat
menyajikan materi.
Etike Publik; Penulis
melakukan kegiatan
dengan sangat
profesional.
Komitmen Mutu;
Dalam penyajiannya,
penulis akan
melakukannya dengan
cara yang efektif dan
efisien.
Anti Korupsi; penulis
akan peduli dan berlaku
adil agar semua tahapan
kegiatan benar-benar
menjamin peserta didik
mengerti.
Akuntabilitas; Penulis
akan berlaku adil dalam
71
secara mandiri
usai diberikan
bimbingan
intensif
media google
classroom usai
mendapatkan
bimbingan secara
intensif
menanggapi setiap
kesulitan yang ada.
Nasionalisme; Rasa
persatuan dan rasa
memiliki sebagai suatu
kesatuan akan
diwujudkan dalam
pemberian layanan
pendidikan ini.
Etike Publik; Penulis
akan selalu pro aktif,
dalam melayani
kebutuhan peserta.
Komitmen Mutu;
Kegiatan inovasi ini
dilakukan agar peserta
didik mampu menjawab
tantangan di masa
depan.
Anti Korupsi; Penulis
72
akan menciptakan rasa
kepedulian kepada
peserta, sehingga
peserta dapat terbantu
dalam tahapan ini.
Tabel 3.5.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 5
No. Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Output/ Hasil
Kegiatan
Kontribusi Output /
Hasil Kegiatan
Terhadap
Penguatan NDS
Kontribusi
Output / Hasil
Kegiatan
Tehadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Kegiatan
Subtitusi /
Tambahan
5
Melakukan
kegiatan
pembelajar
an melalui
media
✓ Guru
menyiapkan
satu topik
materi ajar.
Senin, 16
November
2020
✓ Adanya satu
topik ajar yang
akan
diajarkan.
Akuntabilitas;
akuntabilitas prosedural;
sikap bertanggungjawab
terhadap kegiatan yang
dilakukan dengan sesuai
prosedur, diharapkan dapat
Kegiatan ini
berkontribusi
pada misi
organisasi sekolah
dalam hal mis ke-
3 yaitu Membina
disiplin dan
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
yang
73
classroom
memberikan pemahaman
yang terukur dan terarah.
Nasionalisme; Ada rasa
mencintai tanah air,
dengan bersungguh-
sungguh bekerja dan
belajar untuk kemajuan
bangsa.
Etika publik; membangun
komunikasi yang baik dan
hangat kepada seluruh
peserta didik, peserta didik
selalu dipandang sebagai
penerima layanan public
yang harus dilayani secara
maksimal.
Komitmen mutu;
langkah-langkah yang
maksimal, efsiensi, efektif,
serta perilaku inovatif dan
keterampilan, profesional,
akuntabel,
dan integritas.
74
✓ Guru
memberikan
pre-test terkait
satu topic
materi yang
akan diajarkan
tersebut,
✓ Ada pre-test
kreatif adalah bentuk
jaminan mutu yang harus
terus dilakukan.
Anti Korupsi; Ada upaya
mengajarkan kemandirian
kepada peserta didik.
Akuntabilitas; Penulis
melaksanakan
akuntabilitas proses
sehingga tes yang
dilakukan dapat
dilaksanakan secara tepat.
Nasionalisme; Ada
perwujudan nilai-nilai dan
hak yang sama dalam
proses ini.
Etike Publik;
Menyiapkan segala proses
alur dan prosedur yang
sesuai.
75
✓ Guru
memberikan
materi dengan
penjelasan yang
singkat, padat,
dan jelas terkait
materi ajar,
✓ Siswa
mengerti
dengan apa
yang akan
dilakukan.
Komitmen Mutu; Penulis
menyajikan tes dengan
jaminan mutu tes yang
dapat menjamin
ketercapaian indicator
kegiatan.
Anti Korupsi; Tidak
berlaku curang, dan adil
dalam memetakan hasil
yang diperoleh
(memanipulasi data)
Akuntabilitas; Pada saat
penyajian materi, penulis
melaksanakannya dengan
penuh tanggung jawab.
Nasionalisme; Penulis
bersungguh dalam
memberikan penyajian
materi.
Etike Publik; Penulis
76
✓ Guru meminta
siswa untuk
membuka dan
mengerjakan
secara mandiri
topic yang
diberikan dalam
✓ Siswa dapat
bekerja secara
mandiri terkait
materi
pembelajaran
yang akan
tidak akan semena-mena,
dan memberi kesempatan
kepada siswa yang akan
bertanya.
Komitmen Mutu;
Penjelasan materi
dilakukan secara efektif
dan efisien.
Anti Korupsi; Penulis
secara objektif akan
bekerja sesuai prosedur
kegiatan dengan baik dan
benar.
Akuntabilitas; Penulis
memberikan akuntabilitas
prosedur, sehingga
kegiatan dapat dilakukan
dengan baik.
Nasionalisme; Penulis
tidak akan bersifat
77
media google
classroom.
dipelajari.
diskriminatif dan
merugikan peserta.
Etika Publik; Dalam
instruksi yang diberikan,
penulis tetap menjamin
hak-hak peserta jika
mengalami kesulitan
Komitmen Mutu; Pada
saat pemberian instruksi
dilakukan dengan secara
efektif, dan efisien.
Anti Korupsi; Penulis
bekerja keras untuk
mewujudkan pemahaman
sehingga siswa tidak akan
dirugikan
78
Tabel 3.6.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 6
No. Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Output/ Hasil
Kegiatan
Kontribusi Output /
Hasil Kegiatan
Terhadap
Penguatan NDS
Kontribusi
Hasil Kegiatan
Tehadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Kegiatan
subtitusi /
Tambahan
6 Mengukur
Optimalisas
i
pembelajar
an dengan
penggunaan
media
Classroom
✓ Penulis
menetapkan
kriteria
optimalisasi
pembelajaraan
dengan
penggunaan
media google
classroom,
Jumat-
Sabtu, 20 -
21
November
2020
✓ Ada skala
optimalisasi
penggunaan
media google
classroom.
Akuntabilitas; ada
transparansi penulis dalam
menetapkan skala
optimalisasi.
Nasionalisme; Ada standar
kesamaan yang dibuat oleh
penulis, dengan tidak
membeda-bedakan antara
yang satu dengan lainnya.
Etika publik; membangun
komunikasi yang baik
dengan mentor dan
Kegiatan ini
berkontribusi
pada misi
organisasi sekolah
dalam hal mis ke-
3 yaitu Membina
disiplin dan
keterampilan,
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
yang
profesional,
akuntabel,
dan integritas.
79
✓ Penulis
memberikan
post tes terkait
materi yang
diajarkan untuk
melihat
✓ Ada post test
pembimbing guna
tercapainya tujuan
pembelajaran yang
diterapkan pada siswa.
Komitmen mutu;
langkah-langkah yang
maksimal, efsiensi, efektif,
serta perilaku inovatif dan
kreatif adalah bentuk
jaminan mutu yang harus
terus dilakukan.
Anti Korupsi; Ada upaya
mengajarkan kemandirian
kepada peserta didik.
Akuntabilitas : Pada
saat post test penulis
akan melaksanakannya
dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme : Pada
80
optimalisasi
pembelajaran
dengan
menggunakan
media google
classroom
saat melaksanakan post
test penulis akan
bersikap adil dan tidak
diskriminatif
Etika Publik : Pada saat
melaksanakan post test
penulis akan
mengedepankan sikap
sopan dan santun
Komitmen Mutu : Pada
saat melaksanakan post
test penulis akan
melaksanakannya
dengan jelas dan terarah
Anti Korupsi : Pada saat
melaksanakan post test
penulis akan
melaksanakannya
dengan tepat waktu.
81
✓ Penulis
melakukan
tabulasi data
hasil
pembelajaran
melalui media
classroom
terkait topic
yang telah
diajarkan.
✓ Ada tabulasi
data hasil
pembelajaran
dengan media
classroom
Akuntabilitas : Saat
tabulasi data, ada proses
yang tranparan
Nasionalisme : Pada
saat tabulasi data
penulis akan bersikap
adil dan tidak
diskriminatif
Etika Publik : pada
proses tabulasi data,
akan dilakukan dengan
baik dan benar.
Komitmen Mutu :
tabulasi data dilakukan
dengan proses yang
sesuai prosedur.
Anti Korupsi : Pada saat
melaksanakan tabulasi
82
data, penulis akan secara
cermat dalam melakukan
data, sehingga tidak
merugikan peserta didik
Tabel 3.7.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 7
No. Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Output/ Hasil
Kegiatan
Kontribusi Output /
Hasil Kegiatan
Terhadap
Penguatan NDS
Kontribusi
Hasil Kegiatan
Tehadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Kegiatan
Subtitusi /
Tambahan
7
Melakukan
penilaian
terhadap
kegiatan
belajar
melalui
media
✓ Memastikan
semua siswa
telah
memahami
petunjuk yang
diberikan
dalam
mengakses
Senin, 23
November
2020
✓ Semua siswa
telah
memahami
dan mampu
melaksanaka
n petunjuk
teknis dalam
mengakses
Akuntabilitas; Penulis
berkewajiban untuk
mempertanggungjawabk
an kegiatan.
Nasionalisme; Sikap
integritas dan
bertanggungjawab sangat
Kegiatan ini
berkontribusi
pada Visi sekolah
yaitu menjadikan
Sekolah yang
berkualitas dalam
bidang akademik,
dan non akademik
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
yang
profesional,
akuntabel,
83
classroom materi dan
mengerjakann
ya.
materi
pelajaran.
jelas dikedepankan
penulis dalam melakukan
penilaian.
Etika Publik; Pada
kegiatan ini pemberian
nilai didasarkan bukan
dengan prinsip yang
diskriminatif, namun
dilakukan secara
profesional.
Komitmen mutu;
dilakukan untuk
menjamin pembelajaran
/ kegiatan dilaksanakan
secara profesional.
Anti Korupsi; penilaian
dilakukan secara
obkektif.
melalui
peningkatan
disiplin dan
pembaharuan
pembelajaran.
dan integritas.
84
✓ Guru
mengakses
media google
classroom
✓ Guru mulai
melakukan
✓ Guru berhasil
mengakses
classroom,
✓ Ada nilai
peserta didik
Akuntabilitas; penulis
melakukan proses ini
dengan percaya diri
Nasionalisme;
Kesungguhan
melaksanakan tugas
dengan baik sebagai
pengabdian kepada
Negara.
Etika Publik; Penulis
melaksanakannya dengan
tidak menggangu kerja
profesi penulis.
Komitmen Mutu;
Jaminan kualitas yang
diberikan.
Anti Korupsi; Proses
dilakukan dengan penuh
tanggung jawab.
85
penilaian
kepada seluruh
peserta didik.
Akuntabilitas; Penulis
melakukannya dengan
transparan dan
profesional.
Nasionalisme;
Kesungguhan
melaksanakan tugas
dengan baik sebagai
pengabdian kepada
Negara.
Etika Publik;
Bersungguh-sunggu
dalam memberikan
penilaian.
Komitmen Mutu;
Penulis memastikan
memberikan penilaian
sesuai standar penilaian.
Anti Korupsi; Proses
86
dilakukan dengan penuh
tanggung jawab, tanpa
merugikan pihak lain.
Tabel 3.8.
Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 8
No.
Nama
Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaa
Output/ Hasil
Kegiatan
Kontribusi Output /
Hasil Kegiatan
Terhadap
Penguatan NDS
Kontribusi
Hasil Kegiatan
Tehadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Kegiatan
Subtitusi /
Tambahan
7 Melakukan
evaluasi
dan
pelaporan
kepada
pimpinan
terhadap
hasil
✓ Guru
menganalisis
hasil kerja
peserta didik.
Selasa, 24
November
2020
✓ Ada hasil
analisis guru
Akuntabilitas; Proses
pendidikan yang
bermutu dilandasi rasa
tanggung jawab.
Nasionalisme;
kesamaan pelayanan
pendidikan akan
Kegiatan ini
berkontribusi
pada Visi sekolah
yaitu menjadikan
Sekolah yang
berkualitas dalam
bidang akademik,
dan non akademik
Kegiatan
aktualisasi
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
yang
profesional,
akuntabel,
87
kegiatan
aktualisasi.
dilakukan untuk
menjamin hak-hak
peserta didik.
Etika public; kegiatan
berdkoordinasi dengan
kepala sekolah adalah
bentuk menjaga
hubungan yang baik dan
sinergitas moral yang
tetap harus dijunjung
tinggi.
Komitmen mutu;
dilakukan untuk
menjamin pembelajaran
/ kegiatan dilaksanakan
secara profesional.
Anti Korupsi; Penulis
secara jujur melakukan
kegiatan ini.
melalui
peningkatan
disiplin dan
pembaharuan
pembelajaran.
dan integritas.
88
✓ Penulis
menyampaikan
hasil belajar
kepada
pimpinan dan
peserta didik
✓ Pimpinan
mendapatkan
hasil belajar
melalui media
classroom
Akuntabilitas; Penulis
secara berani dan
bertanggungjawab
melapor kepada atasan.
Nasionalisme;
Kesungguhan
melaksanakan tugas
dengan baik sebagai
pengabdian kepada
Negara.
Etika Publik;
berkonsultasi dengan
sopan dan baik kepada
atasan.
Komitmen Mutu;
Penulis melaporkan
semua hal dengan efektif
serta berorientasi pada
mutu.
89
✓ Guru
melakukan
refleksi terkait
kegiatan
belajar
mengajar yang
dilakukan
media google
classroom
✓ Ada refleksi
yang
diperoleh
guru terkait
pembelajaran
melalui media
classroom.
Anti Korupsi; Penulis
secara jujur melaporkan
kegiatan yang dilakukan.
Akuntabilitas; Penulis
melakukannya dengan
transparan dan
profesional.
Nasionalisme;
Kesungguhan
melaksanakan tugas
dengan baik sebagai
pengabdian kepada
Negara.
Etika Publik;
Bersungguh-sunggu
dalam refleksi
Komitmen Mutu;
Penulis memastikan
semua kegiatan berjalan
90
dengan baik.
Anti Korupsi; Proses
dilakukan dengan penuh
tanggung jawab, tanpa
merugikan pihak lain.
NDS = Nilai-Nilai
Dasar Profesi
ASN
Menyetujui
Coach
(Hj. Putri Mase, S.Ikom ) NIP. 19630225 198303 2 014
Kendari, November 2020
Peserta
(HONAYAPTO, S.Pd.) NIP. 19911025 201903 1 007
91
2.2. Deskripsi Kegiatan
Tabel 3.9
Analisa Aktualisasi Kegiatan Pertama
Judul Kegiatan No. 1 Melakukan Konsultasi Kepada pimpinan
terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 09 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence
1. Foto dan dokumentasi Konsultasi
Kepada pimpinan
2. Video dokumentasi dukungan
pimpinan
3. Dokumentasi rumusan hasil konsultasi
4. Dokumen surat pernyataan dukungan
mentor / kepsek nomor 422 / 018 /
2020
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(WoG/ Whole of Government) Terlihat dari pelaksanaan kegiatan konsultasi kepada
pimpinan perihal kurang efektifitasnya model pembelajaran yang diterapkan di tengah
pandemic covid-19, hal ini sebagai bentuk kerisauan peserta latsar yang berangkat dari
nilai dasar profesi sebagai seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang bermutu (Manajemen ASN), kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi
untuk kiat pembelajaran yang lebih memudahkan peserta didik dan mendorong aktif
peran orang tua sebagai bagian dari elemen pendidikan (Pelayanan Publik).
1. Tahapan pertama: Melapor kepada pimpinan
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-pertama saya melapor kepada bapak Asrul
Suleman, SPd. Selaku pimpinan / kepala sekolah untuk memberitahukan dan
menjelaskan dengan sejelas-sejelasnya kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan
(Akuntabilitas), saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai
bentuk komunikasi yang diwajibkan digunakan (Nasionalisme), saat menjelaskan
kegiatan saya berusaha sebaik menggunakan tutur kata dan perilaku menghormati
atasan (Etika Publik), sehingga apa yang saya laporkan kepada pimpinan dapat
dianggap sebagai inovasi pembelajaran untuk peningkatan mutu (Komitmen
92
Mutu), kegiatan tersebut saya lakukan secara jujur, terbuka, dan bertanggung
jawab (Anti Korupsi)
2. Tahapan Kedua: Meminta arahan dan saran pimpinan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya meminta arahan dan saran sebagai ujud
kepemimpinan pimpinan dalam mengarahkan kegiatan saya (Akuntablitas), saya
dalam mendengarkan arahan saya mendengarkan dengan hormat dan baik
(Nasionalisme), dan menghargai setiap bentuk komunikasi yang diberitahukan
pimpinan (Etika Publik), cara tersebut sebagai bentuk efektifitas penulis dalam
mendapatkan arahan dan saran yang berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu),
saran-saran dan arahan pimpinan dicatat dengan kerja keras, dan secara jujur dan
bertanggung untuk dilakukan (Anti Korupsi).
3. Tahapan Ketiga; Merumuskan hasil konsultasi
Dalam tahapan kegiatan ini, sesekali saya melakukan konfirmasi terkait arahan dan
saran secara jelas (Akuntabilitas), dan mendengarkan dengan baik serta hormat
atas informasi yang kembali diberikan (Nasionalisme), informasi tersebut
dirumuskan secara jujur, tanggap dan cepat (Etika Publik) sehingga hasil rumusan
konsultasi dapat dibuat secara efektif dan dapat menghasilkan hasil rumusan yang
dapat dilakukan secara mandiri, kerja keras dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)
4. Tahap keempat: Meminta surat dukungan aktualisasi
Pada tahapan kegiatan ini secara konsisten segala petunjuk pimpinan saya catat
dengan baik (Akuntabilitas), kemudian dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar saya meminta dukungan pimpinan (Nasionalisme), yang saya lakukan
dengan menghargai serta menjunjung tinggi nilai etika profesi (Etika Publik),
semua kegiatan tersebut sebagai orientasi mutu, bukti dari dukungan yang jelas
dari Pimpinan (Komitmen Mutu), surat dukungan yang diberikan pimpinan akan
dihormati, dilaksanakan secara jujur, dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)
Buton Utara, 09 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
93
Lampiran Kegiatan 1
Dokumentasi Melapor
Kepada Pimpinan
Dokumentasi Meminta Arahan dan saran Pimpinan
94
Dokumen Hasil Rumusan Konsultasi
Dokumentasi Surat Dukungan Mentor
Tabel 3.10
Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedua
Judul Kegiatan No. 2 Menyediakan bahan sosialisasi
Penggunaan Media Google Classroom
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu-Jumat, & Senin, 4,5,6 & 9
November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence 1. Foto dan dokumentasi mencari
95
bahan sosialisasi
2. Dokumen konsep sosialiasi
3. Dokumen Bahan sosialisasi berupa
selebaran dan Bahan tayang
sosialisasi (Power Point)
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(WoG/ Whole of Government)Konsep WoG dapat terlihat dari kegiatan menyediakan
bahan sosialisasi seperti kegiatan aktualisasi penulis yang melibatkan akses terhadap
internet akan sangat sulit dilakukan, jika akses tersebut tidak disiapkan dengan baik.
Namun sebagai ASN yang dituntut bekerja secara profesional, penulis terus
mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan (Manajemen ASN), hal ini dilakukan
sebagai implementasi dari kesungguhan, dan kerja keras penulis untuk memberikan
layanan terbaik kepada peserta didik dalam mengadaptasi model pembelajaran dalam
dunia pendidikan (Pelayanan Publik).
1. Tahapan pertama: Membuat konsep sosialisasi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara bertanggungjawab untuk membuat
konsep sosialisasi yang akan memudahkan pemahaman peserta didik
(Akuntabilitas), ini dilakukan sebagai bentuk upaya menyeragamkan pemahaman
peserta didik sebagai suatu kesatuan yang tidak bisa dibeda-bedakan dengan yang
lainnya (Nasionalisme), konsep sosialisasi tersebut dibuat berdasarkan keahlian
dengan pertimbangan pimpinan dan mentor (Etika Publik), ini dilakukan agar
dihasilkan suatu konsep sosialisasi yang efektif dan efisien yang diharapkan akan
memudahkan jalannya sosialisasi (Komitmen Mutu), Konsep tersebut dibuat secara
jujur, peduli, bertanggung jawab (Anti Korupsi)
2. Tahapan kedua:Mencari bahan sosialisasi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara berintegritas dan melaksanakan dengan
jelas untuk mencari bahan sosialisasi yang akan memudahkan pemahaman peserta
didik (Akuntabilitas), ini dimudahkan untuk mendapatkan bahan-bahan sosialisasi
yang beragam dan komprehensif sebagai wujud penyatuan bahan sosialisasi yang
tepat (Nasionalisme), bahan sosialisasi tersebut ditemukan dari berbagai sumber
dengan tetap berpegangan pada etika, menghargai sumber-sumber bahan sosialisasi
yang ditemukan (Etika Publik), ini dilakukan agar ditemukan bahan sosialisasi yang
efektif dan efisien (Komitmen Mutu), yang semuanya diselenggarakan dengan
96
secara mandiri, kerja keras, dan bertanggungjawab.
3. Tahapan ketiga: Membuat bahan sosialisasi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menyeimbangkan semua sumber bahan sosialiasi
yang ditemukan (Akuntabilitas), agar dalam pembuatannya dipertimbangkan
dengan kebutuhan dan menghormati kemampuan peserta didik (Nasionalisme),
bahan sosialisasi yang dibuat tetap mencantumkan sumber-sumber bahan sebagai
ujud penghormatan terhadap karya public dan menghindari perilaku tidak terpuji
dalam ruang-ruang public (Etika Publik), ini dilakukan agar dibuat bahan sosialisasi
yang efektif dan efisien (Komitmen Mutu), yang semuanya dibuat secara kerja keras,
adil, peduli, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)
Buton Utara, 09 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Lampiran Kegiatan 2
98
Dokumentasi bahan sosialisasi (Pamflet & PPT/ Bahan tayang)
Tabel 3.11
Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketiga
Judul Kegiatan No. 3
Melakukan Kegiatan Sosialisasi
Pembelajaran dengan Media Google
Classroom.
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu, 11 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence
1. Foto dokumentasi kegiatan
sosialisasi
2. Video dokumentasi kegiatan
sosialisasi
3. Dokumentasi dokumen daftar
hadir peserta didik sebagai
peserta sosialisasi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(Wog) konsep WoG dapat terlihat dalam bentuk kegiatan aktualisasi ini, keterbatasan
waktu penulis untuk melaksanakan sosialisasi karena terbentur jadwal ajar, maka penulis
meminta bantuan rekan guru lainnya untuk memberi izin kepada penulis memakai jam
99
mengajar mereka, tindakan tersebut dengan tetap memperhatikan jalur koordinasi
antara pimpinan dan rekan sejawat agar menghasilkan koordinasi pendidikan yang baik
(Manajemen ASN), semua hal yang dilakukan juga akan berguna pada peningkatan
kapasitas peserta didik sehingga peserta didik dapat benar-benar menggunakan
kemampuan ini untuk kegiatan yang lainnya, diharapkan peserta didik benar-benar
menjadi pengguna pengembangan model pembelajaran ini (Pelayanan Publik)
1. Tahapan pertama: Tatap Muka Bersama Siswa
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menjelaskan dengan sejelas-jelasnya materi
sosialisasi yang diberikan kepada peserta didik (Akuntabilitas), kegiatan tatap muka
dijelaskan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar secara jelas dan terang
(Nasionalisme) yang diberikan dengan kegiatan yang tanggap, cepat dan tepat
ketika ada kesulitan dari peserta didik (Etika Publik), peserta didik melakukan
tindakan tersebut untuk memberikan kejelasan pemahaman materi kepada semua
peserta didik sehingga materi yang diberikan dapat berorientasi pada mutu
(Komitmen Mutu), dalam tahap kegiatan ini penulis memastikan pendampingan
secara jujur, adil, dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)
2. Tahapan kedua; Menjelaskan pembelajaran dilakukan dengan google classroom
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menjelaskan materi dengan sangat jelas
(Akuntabilitas) dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme), yang dilaksanakan dengan pendampingan yang profesional (Etika
Publik), sehingga kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam suatu media
tertentu dapat dianggap sebagai bentuk partisipasi peserta didik dalam inovasi
pembelajaran (Komitmen Mutu), sehingga penulis dapat secara mandiri, peduli dan
bertanggungjawab memastikan semua peserta didik paham dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan (Anti Korupsi)
3. Tahapan ketiga: Memperlihatkan bentuk Google Classroom
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara transparan, dan secara jelas
memperlihatkan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan (Akuntabilitas), yang
ditampilkan dengan tepat, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme), di mana semua siswa yang kesulitan dalam memahami maksud dan
tampilan kegiatan yang dilakukan, penulis terus melakukan pendampingan tanpa
adanya unsur diskriminasi antara yang satu dengan yang lain (Etika Publik),
kegiatan yang cermat tersebut dilakukan secara efektif dan efisien sehingga peserta
100
didik dipastikan paham (Komitmen Mutu), secara bersungguh-sungguh, dan
bertanggungjawab penulis melakukan semua tahapan kegiatan ini (Anti Korupsi)
Buton Utara, 11 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Lampiran Kegiatan Ketiga
Dokumentasi
pembagian
pamphlet
101
Dokumentasi
Kegiatan
sosialisasi Cara
Penggunaan
Google Classroom
Dokumentasi
daftar hadir
peserta sosialisasi
102
Tabel 3.12
Analisa Aktualisasi Kegiatan Keempat
Judul Kegiatan No. 4 Melakukan bimbingan penggunaan media google
classroom untuk digunakan dalam pembelajaran
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Kamis, 12 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan /
evidence
1. Foto dokumentasi kegiatan bimbingan
2. Foto dokumentasi siswa dalam mengakses
google classroom
3. Dokumentasi dokumen daftar hadir peserta
didik sebagai peserta bimbingan teknis
4. Video dokumentasi kegiatan bimbingan dan
kegiatan mandiri siswa mengakses google
classroom.
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(Whole of Government) kontribusi pemerintah daerah yang menyediakan akses
terhadap jaringan internet adalah upaya kolaboratif dengan SMPN 1 Kambowa
melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan kelas maya memanfaatkan jaringan
seluler yang tersedia, kegiatan ini sebagai ujud kerja pihak-pihak yang paham akan tugas
pokok dan fungsinya (Manajemen ASN), semua kegiatan tersebut akan bermuara dari
kepuasaan public terhadap layanan komunikasi yang diberikan dan kemudahan akses
bagi penulis dan peserta didik dalam kegiatan ini (Pelayanan Publik).
1. Tahapan pertama: siswa membuka google classroom
Penulis mengarahkan peserta didik dengan instruksi yang sejelas-jelasnya tentang
cara mengakses google classroom (Akuntabilitas), dengan bahasa yang baik dan
benar, dan siap menunggu hingga semua siswa paham mengaksesnya
(Nasionalisme), semua kegiatan yang dilakukan tersebut dilaksanakan dengan
prinsip menghargai komunikasi; membantu siswa jika mengalami kesulitan (Etika
Publik), semuanya dilakukan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu)dengan
tetap berpegang pada nilai-nilai tanggungjawab dalam penyelenggaraan kegiatan ini
(Anti Korupsi)
2. Tahapan kedua: Mendemonstrasikan Penggunaan Google classroom
Dalam tahapan kegiatan ini secara jelas, seimbang, dan konsisten penulis
mendemonstrasikan penggunaan google classroom (Akuntabilitas), diiringi bahasa
103
Indonesia yang baik dan benar, penulis menjelaskan langkah-langkah
(Nasionalisme), semua demonstrsi yang dilakukan dilakukan dengan cara-cara kerja
profesional (Etika Publik), sehingga demonstrasi secara efektif dan efisien dapat
mengantarkan kemudahan peserta didik mengamati semua proses yang ada
(Komitmen Mutu). Penulis tentu melaksanakan kegiatan tersebut dengan cara yang
sederhana, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi)
3. Tahapan ketiga: Melihat kerja mandiri siswa
Tahapan kegiatan ini sebagai tahapan kegiatan pembimbingan pembelajaran yang
orientasinya adalah keberhasilan peserta didik (Komitmen Mutu), setelah penulis
mengarahkan siswa untuk membuka google classroom, lalu mendemonstrasikan
langkah akses google classroom, siswa kemudian diarahkan untuk secara mandiri
mengakses kegiatan dalam struktur kelas yang sudah disiapkan penulis dengan
bahasa yang baik dan jelas (Nasionalisme). Tindakan tersebut secara konsiten tetap
menjadi pantauan dibawah bimbingan penulis (Akuntabilitas), di mana jika peserta
didik kesulitan mempraktikan langkah-langkah kerja operasional dalam bekerja
melalui google classroom, penulis akan segera membimbingnya dan tetap bersabar
memberikan arahan-arahan dalam kesuksesan kegiatan mandiri siswa tersebut,
(Etika Publik), penulis berupaya sekeras mungkin dan bertanggungjawab dalam
kegiatan ini (Anti Korupsi).
Buton Utara, 12 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Lampiran Kegiatan keempat
105
Dokumentasi siswa praktik membuka Google Classroom
Tabel 3.13
Analisa Aktualisasi Kegiatan Kelima
Judul Kegiatan No. 5 Melakukan Kegiatan Pembelajaran Melalui
Media Google Classroom
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 16 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan /
evidence
1. Dokumentasi soal pre-test
2. Foto dokumentasi pemberian pre test
3. Dokumentasi pengembangan materi dalam
bentuk word dan bahan tayang (Power
Point)
4. Dokumen RPP pengajaran bab IV
5. Tautan / link alamat google classroom
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(Whole of Government) konsep ini secara jelas terlihat dalam kolaborasi penyedia
pemanfaat jaringan dalam hal ini pemerintah dan pihak sekolah serta elemen
pendidikannya untuk mensukseska kegiatan ini, tindakan tersebut memberikan respon
terkait tugas pokok dan fungsi pemerintah sebagai penyedia jaringan dan pemanfaatan
teknologi sebagai guru untuk adaptasi orientasi pendidikan masa depan (Manajemen
ASN), semua kegiatan tersebut akan bermuara dari kepuasaan public terhadap layanan
komunikasi yang diberikan dan kemudahan akses bagi penulis dan peserta didik dalam
kegiatan ini (Pelayanan Publik).
1. Tahapan pertama: Menyiapkan Topik Materi Ajar
106
Dalam tahapan kegiatan ini penulis secara bertanggungjawab menyediakan materi
yang akan dipelajari peserta didik (Akuntabilitas), materi-materi tersebut disiapkan
dan dikembangkan dengan baik dan benar, serta menggunakan bahasa Indonesia
meski bahan yang diajarkan bahasa Inggris, pertimbangan penggunaan bahasa
Indonesia sebagai jembatan komunikasi yang akan memudahkan peserta didik
(Nasionalisme), semuanya dibuat dengan cara-cara yang profesional melibatkan
aspek-aspek materi sesuai kurikulum yang ada (Etika Publik), materi dibuat secara
ringkas, efektif dan efisien untuk memudahkan peserta didik (Komitmen Mutu),
semuanya dilaksanakan secara tranparan, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).
2. Tahapan kedua: Memberikan Pre-test
Dalam tahapan kegiatan ini, soal pre test dibuat secara bertanggungjawab dan
berkeadilan menyesuaikan kemampuan peserta didik (Akuntabilitas), semuanya
dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan akademik yang beragam yang
dimiliki peserta didik (Nasionalisme), soal pre tes yang diberikan dibuat
dilaksanakan dengan cara yang profesional dibuat berdasarkan standar kompetensi
sesuai kurikulum (Etika Publik) dan diberikan secara efektif dan efisien untuk
mengukur kemampuan awal peserta didik (Komitmen Mutu), yang dilakukan
dengan sikap jujur, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).
3. Tahapan ketiga: memberikan materi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis dengan jelas memberikan instruksi kepada
peserta didik bagaimana mengakses materi ini (Akuntabilitas), instruksi tersebut
dilaksanakan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme), dan
materi serta petunjuk yang diberikan dilakukan dengan prinsip profesional (Etika
Publik), materi dan instruksi yang diberikan secara efektif dan efisien (Komitmen
Mutu) yang dilaksanakan secara jujur, adil, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi)
4. Tahapan keempat: Guru memberikan kebebasan kepada siswa mengerjakan tugas
Dalam tahapan kegiatan ini guru dengan jelas dan konsisten memastikan siswa untuk
mengelaborasi materi melalui google classroom dan dapat dilakukan secara mandiri
(Akuntabilitas), siswa yang kesulitan dapat meminta bantuan guru atau orang lain
(Nasionalisme), kegiatan berkolaborasi dengan orang tua siswa adalah upaya
menjalin hubungan pendidikan (Etika Publik) sehingga kegiatan yang dilakukan
dapat berlangsung secara efektif, dan efisien (Komitmen Mutu). Sikap kemandirian
penulis dalam mempercayakan tanggung jawab kepada peserta didik adalah sikap
107
berani dalam mengeksplorasi model pendidikan yang sedang dikerjakan (Anti
Korupsi)
Buton Utara, 16 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Lampiran Kegiatan Kelima
Dokumentasi soal pre test Dokumentasi pembagian soal pre test
Dokumentasi
pengembanga
n materi
dalam bentuk
word
108
Dokumentasi
pengembanga
n materi
dalam bentuk
ppt / bahan
tayang
Dokumentasi
RPP 1 Lembar
Tabel 3.14
Analisa Aktualisasi Kegiatan Keenam
Judul Kegiatan No. 6 Mengukur Optimalisasi Pembelajaran Dengan Penggunaan
Media Google Classroom
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan Jumat-Sabtu, 20 – 21 November 2020
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan / evidence
1. Dokumentasi soal post test
2. Foto dokumentasi pemberian post test
3. Dokumentasi dokumen Kriteria Optimalisasi
109
4. Dokumentasi tabulasi data
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(WoG/ Whole of Government)Konsep WoG dapat terlihat dalam kegiatan ini, kegiatan
pembelajaran klasikal pelan-pelan diubah kedalam orientasi pembelajaran berbasis
teknologi yang berkaitan upaya kolaboratif maksimal dari satu pemilik kebijakan dengan
instansi laiinya dalam hal ini pemanfaat media internet, semuanya harus bergerak sesuai
dengan pemenuhan unsur-unsur kerja masing-masing berdasarkan hak dan kewajiban
(Manajemen ASN), tidak lain upaya ini untuk memberikan layanan terbaik bagi
pelanggan dalam hal ini peserta pendidikan (Pelayanan Publik)
1. Tahapan pertama: Menetapkan Kriteria Optimalisasi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis berkonsultasi kepada pimpinan dan mentor
untuk meminta kriteria optimalisasi sebagai bentuk rasa kepemimpinan kepada dua
pihak yang dianggap kompeten di bidang ini (Akuntabilitas), kriteria dibuat dengan
bahasa yang baik dan benar (Nasionalisme), dan dibuat berdasarkan kerja
profesional dan dapat dipertanggungjawabkan (Etika Publik), kriteria optimalisasi
ini dibuat secara efektif dan efisien untuk dapat mengukur optimalisasi pembelajaran
dengan menggunakan google classroom (Komitmen Mutu), yang dibuat dengan
jujur, kerja keras, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).
2. Tahapan kedua: Memberikan Post Test
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara konsisten masih menggunakan soal pre-
test sebelumnya (Akuntabilitas) yang diubah menjadi soal pre test yang akan
dikerjakan dengan instruksi bahasa Indonesia sebagai jembatan komunikasi
(Nasionalisme), pemberian soal post tersebut tetap menjunjung tinggi standar nilai
etika (Etika Publik), sehingga soal pre test yang diberikan dapat tetap mengacu pada
orientasi mutu (Komitmen Mutu), secara singkat pemberian post test dilakukan
dengan jujur tetap sama dengan soal pre tes, guna mengukur kompetensi peserta
didik yang sebenarnya (Anti Korupsi).
3. Tahapan ketiga: melakukan tabulasi data
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis melakukannya secara transparan
(Akuntabilitas), dengan tidak merugikan hak-hak peserta didik (Nasionalisme),
kegiatan tabulasi data dilakukan dengan secara profesional dan dapat
dipertanggungjwabkan kepada public (Etika Publik), kegiatan ini sebagai bentuk
menjawab inovasi pendidikan yang berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu),
110
semua pentabulasian data penulis lakukan secara jujur, tanpa mengurangi atau
menambahkan nilai sebenarnya yang dimiliki peserta didik (Anti Korupsi).
Buton Utara, 21 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Lampiran kegiatan keenam
Dokumentasi Pemberian Post test
113
Tabel 3.15
Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketujuh
Judul Kegiatan No. 7 Melakukan Penilaian Terhadap Kegiatan Belajar
Melalui Media Google Classroom.
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 23 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
/ evidence
1. Dokumentasi dokumen penilaian pembelajaran
dengan media google classroom
2. Gambar dokumentasi tampilan kelas maya
melalui tautan:
https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2
Njkx
3. Dokumentasi gambar daftar hadir, dan penilaian
tugas melalui tautan:
https://forms.gle/RFHUXRkoiBbyNiMi9
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(WoG/ Whole of Government) Kegiatan aktualisasi penulis secara umum membutuhkan
akses terhadap jaringan internet, hal ini tidak akan berjalan dengan maksimal jika akses
tersebut tidak terpenuhi, adanya akese jaringan yang disediakan pihak yang
berkompeten di bidang ini, menunjukan kolaborasi yang baik antara satu pihak dengan
yang lain. Ini menunjukan tugas pokok, hak dan kewajiban yang melekat benar-benar
dilakukan (ManajemenPublik), hal ini sebagai bagian dari orientasi kepuasan public,
terutama dalam bersinergi membuka akses digital dalam dunia pendidikan (Pelayanan
Publik).
1. Tahapan pertama: Memastikan siswa paham google classroom
Dalam tahapan kegiatan ini penulis telah memastikan dengan jelas semua prosedur
yang diberikan sampai dengan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan melalui media google classroom (Akuntabilitas), penulis juga sangat
terbuka untuk menerima keluhan yang berkaitan dengan akses mereka, memahami
keadaan siswa dalam proses ini, adalah sebagai bentuk penghormatan kepada hak
merdeka belajar (Nasionalisme), penulis juga terus mendorong dan menghargai
komunikasi yang diberikan peserta didik (Etika Publik), klarifikasi pemahaman
siswa juga dilakukan secara efektif agar didapatkan persepsi sebenarnya tentang
kegiatan pembelajaran ini (Komitmen Mutu), semuanya dilaksanakan dengan sikap
114
peduli, adil, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).
2. Tahapan kedua: Guru membuka Google classroom
Dalam tahapan kegiatan ini, guru secara transparan mengakses kelas maya
(Akuntabilitas), dan memastikan semua kegiatan siswa diamati secara menyeluruh
tanpa ada satu pihak yang dirugikan (Nasionalisme), kegiatan tersebut dilaksanakan
secara profesional sesuai dengan struktur kelas maya (Etika Publik), dan dilakukan
dengan prinsip yang berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu), tahapan kegiatan
ini dilakukan secara sungguh-sungguh, jujur, dan bertanggungjawab, sehingga
diperoleh gambaran aktivitas yang sebenarnya dari peserta didik terkait kegiatan
mereka dalam kegiatan belajar melalui media google classroom (Anti Korupsi).
3. Tahapan Ketiga: Guru Memberikan Penilaian
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara konsisten dan berintegritas memberikan
penilaian berdasarkan hasil yang dilakukan peserta didik (Akuntabilitas), aktifitas
penilaian dilakukan tanpa merugikan dan tetap menghargai prinsip-prinsip
akademik yang berbeda dari peserta didik yang satu dan yang lainnya
(Nasionalisme), dalam proses penilaian didasarkan atas kriteria yang telah
ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Etika Publik), dengan
panduan penilaian yang ada secara efektif dan efisien hasil peserta didik dapat
diperoleh (Komitmen Mutu), nilai-nilai tersebut diperoleh berdasarkan kriteria
yang dilakukan dengan adil, berani, jujur, peduli, dan bertanggungjawab. Ini sebagai
komitmen kebenaran yang akan tetap dilaporkan oleh penulis terlepas dari apapun
hasilnya (Anti Korupsi)
Buton Utara, 23 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
115
Lampiran kegiatan ketujuh
Dokumentasi tampilan kelas maya (Google classroom) kelas bahasa Inggris kelas VII A& B
dapat diklik melalui link : https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njkx
117
Dokumentasi daftar hadir, status pengerjaan tugas dalam kelas maya (Google Classroom)
dapat dilihat pada link: https://forms.gle/RFHUXRkoiBbyNiMi9
Tabel 3.16
Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedelapan
Judul Kegiatan No. 8
Melakukan Evaluasi dan pelaporan kepada
pimpinan mengenai hasil kegiatan
aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Selasa, 24 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence
1. Dokumentasi dokumen perbandingan nilai
pre & post tes siswa
2. Dokumen Hasil analisis pembelajaran
melalui media google classroom
3. Dokumentasi foto pelaporan kegiatan
aktualisasi kepada pimpinan
118
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
(WoG) Konsep ini terlihat sangat jelas dalam kegiatan ini, hasil kegiatan pembelajaran
yang dilakukan melalui media google classroom dapat juga diamati oleh orang tua peserta
didik sebagai satu elemen pendidikan, kegiatan akses tersebut dimudahkan dengan akses
internet yang baik pula. Hasil aktualisasi dalam tahapan ini akan menjadi evaluasi sebagai
bahan analisis kekuatan dan kelemahan agar tercipta kegiatan pembelajaran yang lebih
baik dan inovatif sesuai tugas dan fungsi masing-masing, utamanya kolaborasi antara
pendidik yang satu dengan yang lainnya (Manajemen ASN), semua kegiatan tersebut
sebagai perwujudan orientasi pendidikan yang lebih baik untuk semua generasi bangsa
(Pelayanan Publik).
1. Tahapan pertama: Guru menganalisis hasil peserta didik
Dalam tahapan kegiatan ini, guru dengan adil, konsisten, transparan melakukan
analisis hasil kerja (Akuntabilitas), yang dilakukan dengan baik dan penuh keadilan
sehingga tidak ada hasil analisis peserta yang dirugikan (Nasionalisme), semuanya
berpegang teguh pada nilai-nilai profesional dan berpegang pada prinsip tidak
diskriminatif (Etika Publik), dan hasil peserta didik dilaporkan dengan efektif
sehingga bisa dirumuskan suatu tindak lanjut yang bisa berorientasi pada mutu
pendidikan yang baik (Komitmen Mutu), semuanya dilakukan dengan berani, adil,
jujur, dan peduli (Anti Korupsi).
2. Tahapan kedua: Menyampaikan hasil belajar siswa
Dalam tahapan kegiatan ini, dengan penuh keadilan penulis menyampaikan secara
terbuka dan transaparan hasil kerja peserta didik (Akuntabilitas), yang dilakukan
dengan tidak melukai hak-hak kemerdekaan dan situasi kondisi peserta didik
(Nasionalisme), hasil belajar yang disampaikan penulis juga dapat
dipertanggungjawabkan kepada public (Etika Publik), hasil kegiatan belajar dapat
kembali dirumuskan sehingga dapat diperoleh kebijakan yang lebih berorientasi
kepada mutu (Komitmen Mutu) yang dilakukan secara sungguh-sungguh, kerja keras,
disiplin dan dapat dipertanggungjawabkan (Anti Korupsi).
3. Tahapan ketiga: Guru melakukan Refleksi dan melaporkan kepada pimpinan
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis telah melakukan merefleksi dan segera melapor
kepada bapak Asrul Suleman, SPd. Selaku pimpinan / kepala sekolah untuk
menjelaskan dengan sejelas-sejelasnya hasil kegiatan aktualisasi yang saya lakukan
(Akuntabilitas), saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai
119
bentuk komunikasi yang diwajibkan digunakan (Nasionalisme), saat menjelaskan
hasil kegiatan saya berusaha sebaik menggunakan tutur kata dan perilaku
menghormati atasan (Etika Publik), sehingga apa yang saya laporkan kepada
pimpinan dapat dianggap sebagai bentuk tanggungjawab saya sebagai penulis dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi saya (Komitmen Mutu), hasil kegiatan tersebut
saya lakukan secara jujur, terbuka, dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)
Buton Utara, 24 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Lampiran Kegiatan Kedelapan
Dokumentasi nilai optimalisasi pembelajaran menggunakan media google classroom
121
3. Analisis Dampak
Dalam hasil kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan optimalisasi pembelajaran
bahasa Inggris melalui media google classroom di SMPN 1 Kambowa dapat diperoleh
dampak sebagai berikut:
Tabel 3.17
Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi
Analisis Dampak Kegiatan 1. Melakukan Konsultasi Kepada Pimpinan Terkait
Pelaksanaann Kegiatan Aktualisasi
Tahap 1. Melapor Kepada Pimpinan - Kegiatan ini bertujuan untuk memberitahukan secara resmi kepada
pimpinan terkait kelanjutan kegiatan peserta CPNS dalam diklat yang akan
dilakukan sebagai implementasi aktualisasi di tempat peserta berdinas,
jika hal ini tidak dilakukan dikhawatirkan pimpinan tidak akan
mengetahui kegiatan peserta latsar, yang tentu saja bertolak belakang
dengan nilai-nilai dasar profesi ASN.
Tahap 2. Meminta arahan dan saran pimpinan
- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan saran dan arahan yang
komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar mungkin akan
kesulitan dalam melakukan kegiatan aktualisasi.
Tahap 3. Merumuskan hasil konsultasi
- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil konsultasi yang terarah
dari pimpinan, sehingga jika tidak dilaksanakan peserta latsar akan
kesulitan mengingat kembali hasil-hasil konsultasi komprehensif dari
pimpinan tersebut.
Tahap 4. Meminta surat dukungan aktualisasi
- Kegiatan meminta surat dukungan sebagai bukti fisik dalam menjaga
integritas dan komitmen yang dibentuk dalam bentuk nyata melalui
dokumen fisik, jika hal ini tidak dilakukan, dikhawatirkan peserta latsar
akan dianggap tidak berkonsultasi dengan pimpinan dan tidak
mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA.
Analisis Dampak Kegiatan 2. Menyediakan bahan Sosialisasi Penggunaan
Media Google Classroom
122
Tahap 1. Membuat Konsep Sosialisasi
- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan konsep aktualisasi yang
komprehensif sehingga dalam penyajian materi sosialisasi dapat dengan
mudah dimengerti dan dilakukan peserta didik, hal ini jika tidak dilakukan
peserta didik sebagai elemen utama yang diharapkan memahami kegiatan
tidak akan mengerti garis-garis besar dari kegiatan yang dilakukan.
Tahap 2. Mencari Bahan Sosialisasi
- Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan bahan sosialisasi secara
komprehensif yang kaya dari berbagai sumber, jika hal ini tidak dilakukan,
akan menyulitkan penulis dalam merumuskan bahan-bahan sosialisasi yang
efektif, dan efisien.
Tahap 3. Membuat bahan Sosialisasi
- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan bahan sosialisasi yang efektif
dan efisien, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar tidak akan dapat
mewujudkan bimbingan / sosialisasi yang terarah, yang tentu saja akan
berdampak pada ketidakpahaman peserta didik.
Analisis Dampak Kegiatan 3. Melakukan Kegiatan Sosialisasi Pembelajaran
dengan Media Google Classroom
Tahap 1. Tatap Muka Bersama Siswa - Kegiatan ini dimaksudkan agar konsep sosialisasi yang telah dibuat dalam
bentuk sosialisasi yang efektif dapat diberikan secara langsung kepada
peserta didik secara komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan
dikhawatirkan peserta didik akan mengalami missinterprestasi terkait
kegiatan tersebut.
Tahap 2. Menjelaskan Pembelajaran dilakukan dengan Google Classroom
- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang utuh terkait
tahapan kegiatan aktualisasi ini dilakukan, sehingga jika ini tidak dilakukan
peserta didik tidak akan memahami secara utuh terkait konsep
pembelajaran berbasis teknologi.
Tahap 3. Memperlihatkan bentuk Google classroom
- kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar nyata peserta
didik dalam melihat satu alternatif media pembelajaran yang berbasis
teknologi, jika hal ini tidak dilakukan dikhawatirkan siswa hanya
berimajinasi tanpa ada pengetahuan dan pengalaman nyata belajar.
123
Analisis Dampak Kegiatan 4. Melakukan bimbingan penggunaan media google
classroom untuk digunakan dalam pembelajaran
Tahap 1. Siswa membuka Google Classroom
- Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan praktik nyata dan antispasi
kesulitan-kesulitan yang diperoleh peserta didik dalam mengakses kelas
maya. Jika ini tidak dilakukan, peserta didik hanya akan memahami teori
dan konsep sedangkan tanggungjawab untuk mengetahui dan merasakan
praktik langusung tidak akan pernah dialami peserta didik.
Tahap 2. Mendemonstrasikan Penggunaan Google classroom
- Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing langsung dengan
memperlihatkan cara-cara kerja bagaimana mengakses kelas maya ini.
kegiatan ini jika tidak dilakukan hanya akan memberikan kesulitan bagi
siswa, tidak pernah melihat dan merasakan langsung, kemudian penulis
langsung mengarahkan siswa, tentu saja akan sangat menyulitkan peserta
didik.
Tahap 3. Melihat Kerja Mandiri Siswa
- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan mengukur sejauh mana konsepsi
sosialisasi dipahami dalam bentuk praktik siswa melaksanakan secara
mandiri kegiatan pembelajaran melalui media google classroom tersebut.
Jika ini tidak dilakukan siswa hanya akan mengalami signifikansi
pengetahuan tapi tidak bisa diimplementasikan kedalam bentuk yang nyata.
Analisis Dampak Kegiatan 5. Melakukan Kegiatan Pembelajaran Melalui Media
Google Classroom
Tahap 1. Menyiapkan Topik Materi Ajar - Kegiatan ini bertujuan untuk memfokuskan peserta didik dalam memahami
materi yang dikemas dan disajikan lebih modern, transparan, dan dapat
diakses di mana saja, sehingga pengalaman pembelajaran teknologi peserta
didik akan semakin kaya. Jika hal ini tidak dilakukan peserta didik tidak
akan menemukan focus materi, sehingga materi yang akan diserap akan
bias dan tidak berfokus pada materi ajar.
Tahap 2. Memberikan Pre-test
- Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal peserta didik
terkait materi yang akan disajikan melalui media google classroom. Jika
kegiatan ini tidak dilakukan maka penulis tidak akan mendapatkan
124
gambaran terkait optimalisasi (Optimal dan tidak Optimal) pembelajaran
melalui media google classroom.
Tahap 3. Memberikan materi
- Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengakses dan
memahami segala struktur materi yang disajikan dalam google classroom.
Jika kegiatan ini tidak dilakukan peserta didik ataupun orang tua akan
kesulitan dalam mendapatkan akses materi yang diberikan melalui media
google classroom.
Tahap 4. Guru memberikan kebebasan kepada siswa mengerjakan tugas melalui
google classroom.
- Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa secara mandiri dan
bertanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan merdeka belajar dengan
prinsip-prinsip pembelajaran berbasis teknologi. Hal jika tidak dilakukan
maka seharusnya kegiatan yang tetap dibatasi oleh ruang waktu,
penggunaan media ini seharusnya tidak perlu dilakukan. Efektifita dan
efisiensi pembelajaran diharapkan menjadi dampak positif yang akan
ditemukan peserta didik.
Analisis Dampak Kegiatan 6 Mengukur Optimalisasi Pembelajaran Dengan
Penggunaan Media Google Classroom
Tahap 1. Menetapkan Kriteria Optimalisasi
- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria optimalisasi
pembelajaran dengan menggunakan media google classroom yang
diharapkan dapat mengukur sejauh mana peran nyata peserta didik atau
orang tua dalam upaya inovatif yang dilakukan peserta latsar (guru) untuk
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di tengah pandemic Covid-19, jika
hal ini tidak dilakukan, akan timbul penilaian yang bias, sehingga kegiatan
optimalisasi tersebut, tidak dapat diukur dengan proporsional dan tepat.
Tahap 2. Memberikan Post Test
- Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terukur dan
komprehensif terkait hasil pembelajaran mandiri siswa melalui media
google classroom. Jika hal ini tidak dilakukan maka data respon peserta
didik tidak akan diperoleh dengan baik, sehingga kebijakan pendidikan
yang akan dilakukan instansi pendidikan berdasarkan data tersebut, tidak
akan maksimal untuk diterapkan, karena tidak berdasarkan data yang nyata
125
dan kompatibel dengan kegiatan sebelumnya.
Tahap 3. melakukan tabulasi data.
- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat nilai pre dan post test atas materi
yang diberikan melalui media google classroom, hal ini jika tidak dilakukan
maka penulis tidak akan mendapatkan perbandingan nilai, sehingga
keputusan yang berefek pada peningkatan, pembaharuan pendidikan
berdasarkan pada nilai ini, tidak akan secara maksimal dilakukan.
Analisis Dampak Kegiatan 7. Melakukan Penilaian Terhadap Kegiatan Belajar
Melalui Media Google Classroom
Tahap 1. Memastikan siswa paham google classroom
- Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa paham dengan google
classroom, sebagai salah satu media alternative dalam pembelajaran,
sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya, penggunaan media
kelas maya akan sangat membantu siswa dalam mengakses setiap materi
dan tugas-tugas yang diberikan. Jika ini tidak dilakukan, peserta Latsar
tidak melakukan kegiatan aktualisasinya dengan nilai-nilai ANEKA,
sehingga pendampingan atau fasilitasi pendidikan dan kemudahan peserta
didik memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi tidak
dilakukan.
Tahap 2. Guru membuka Google classroom
- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat secara langsung pemahaman dan hasil
kerja peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran google
classroom, jika hal ini tidak dilaksanakan, peserta latsar tidak akan
menemukan data sebenarnya terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan
melalui media google classroom.
Tahap 3. Guru Memberikan Penilaian
- Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penilaian yang objektif sekaligus
gambaran kegiatan upaya pembelajaran yang telah dilakukan peserta latsar
dan peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran menggunakan
media google classroom.
Analisis Dampak Kegiatan 8. Melakukan Evaluasi dan pelaporan kepada
pimpinan mengenai hasil kegiatan aktualisasi
Tahap 1. Guru menganalisis hasil peserta didik
- Kegiatan analisis nilai peserta didik dilakukan untuk memetakan dan
126
mengetahui nilai-nilai ril/ nyata dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
Tahap 2. Menyampaikan hasil belajar siswa
- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan respon balik dari semua yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran ini, sehingga diperoleh hubungan
yang membaikan mutu pendidikan.
Tahap 3. Guru melakukan Refleksi dan melaporkan kepada pimpinan
- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kembali proses-proses kegiatan
pembelajaran yang dilakukan peserta latsar dan upaya konsultasi kepada
pimpinan untuk tindakan yang lebih baik di masa depan. Jika ini tidak
dilakukan, hasil yang belum signifikan ini, tidak akan bisa dievaluasi
sehingga jaminan mutu tidak dapat dilaksanakan.
127
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang sudah dilaksanakan di SMPN 1 Kambowa
dapat disimpulkan bahwa:
1. Setelah melaksanakan proses aktualisasi dan habituasi, penulis dapat menerapkan
Nilai-Nilai Dasar profesi ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam semua tahapan kegiatan untuk
Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Masa Pandemi Covid-19 Dengan
Menggunakan Media Google Classroom Di SMPN 1 Kambowa Kabupaten Buton Utara
dalam rangka mewujudkan ASN yang profesional.
2. Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang dilaksanakan melalui media Google
classroom hanya bisa dilakukan dengan presentase nilai / optimalisasi sebanyak
68,79%.
3. Hasil nilai pre test pembelajaran bahasa Inggris sebanyak 1.410 Poin dengan nilai
rata-rata 42,73, setelah diberikan materi melalui media google classroom dan
dilaksanakan kegiatan pre test diperoleh nilai post test sebanyak 1.970 poin dengan
nilai rata-rata 59,70.
4. Berdasarkan poin 3 kegiatan pembelajaran melalui media google classroom hanya
hanya menyumbang 560 poin dengan presentase 16,97%.
5. Data yang menarik dari 15 orang peserta didik yang mengerjakan tugas, setelah
memahami semua struktur kelas dari petunjuk pembelajaran, absensi, materi, sampai
dengan pengerjaan tugas melalui media google classroom, diperoleh nilai rata-rata
sebanyak 81,33.
6. Kegiatan pembelajaran menggunakan media google classroom belum optimal
dilaksanakan, hal ini dikarenakan penggunaan alat komunikasi bukan milik sendiri,
paket data yang tidak tersedia, dan kesulitan memahami struktur kelas dalam Google
classroom, hal ini juga bisa menjadi satu bukti pendukung bahwa kegiatan
pembelajaran melalui tatap muka masih menjadi satu pendukung pembelajaran,
bukan satu-satunya media kesuksesan pembelajaran.
128
B. Saran
Diharapkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) terkhusus tenaga pendidik, dalam
hal ini guru mampu menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) di lingkungan
kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga pendidik agar
dapat menjadi ASN yang profesional.
Setelah melakukan aktualisasi, peserta Latsar masih sangat membutuhkan bantuan,
arahan, serta kritikan terkait penerapan aktualisasi dan habituasi dalam
menerapkannya dalam profesi dan pekerjaan sebagai ASN yang profesional, integritas,
dan berkualitas.
C. Rencana Tindak Lanjut
Tindak lanjut implementasi Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) serta kedudukan dan
peran ASN (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG), selanjutnya perlu
dilaksanakan di lingkungan SMP Negeri 1 Kambowa yang dilaksanakan oleh
Pimpinan/Kepala Sekolah selaku pemangku kebijakan, guru dan siswa, serta
membangun komunikasi dengan pihak keluarga siswa dalam mendukung tercapainya
visi dan misi sekolah dan tujuan pembelajaran.
Hasil kegiatan pembelajaran yang masih belum optimal dan belum adanya pengaruh
signifikansi terhadap pembelajaran dalam bahasa Inggris akan menjadi evaluasi besar-
besaran bagi peserta Latsar untuk kembali menganalisis kekuatan dan kelemahan dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media google classroom sehingga akan
diperoleh hasil yang baik untuk kemajuan pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan
di SMPN 1 Kambowa.
129
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 03/KB/2020, Nomor 612 tahun 2020,
Nomor HK.01.08/MENKES/502/2020, dan Nomor 119/4536/SJ tentang tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa pandemi Coronavirus Disease 2019
(Covid-19),
Permendiknas Nonomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru
Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah, dan Pengawas Sekolah
PERKA LAN No. 12 tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar CPNS
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
130
Sumber Internet:
kemdikbud.go.id
https://www.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-01595103/mengenal-google-classroom-
hingga-cara-menggunakannya-aplikasi-yang-digunakan-untuk-belajar-online
https://support.google.com/edu/classroom/answer/6020279?hl=id
https://tekno.kompas.com/read/2020/07/14/13200017/begini-cara-menggunakan-
google-classroom-untuk-belajar-dari-rumah?page=all
132
RANCANGAN AKTUALISASI
Nama Peserta HONAYAPTO, S.Pd.
Tugas/Jabatan (sesuai formasi) GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAM
1. PROFIL LEMBAGA
A Nama Satuan Kerja SMPN 1 KAMBOWA
B Visi Organisasi Menjadikan Sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik,
dan non akademik melalui peningkatan disiplin dan
pembaharuan pembelajaran.
C Misi Organisasasi
1. Melaksanaka proses pembelajaran secara efektif, dan
menumbuhkan semangat berkompetisi melalui kegiatan
perlombaan dan seleksi,
2. Melaksanakan pembinaan keagamaan, untuk
menanamkan rasa penghayatan terhadap ajaran agama
yang dianut,
3. Membina disiplin dan keterampilan,
4. Melaksanakan pembinaan olah raga dan kesenian secara
teratur,
5. Menumbuhkembangkan budaya bangsa, budi pekerti
luhur, dan tata karma dengan mengefektifkan kegiatan
OSIS,
6. Melaksanakan pembinaan wawasan wiyata mandala
7. Melaksanakan penataan lingkungan secara kontinu.
D Nilai-nilai Organisasi Profesional, Akuntabel, dan Integritas
E Tugas Satuan Kerja Guru bahasa Inggris Ahli Pertama
133
F Struktur Organisasi Pada
Satuan Kerja
G Tugas Unit/Atasan
Langsung/ Mentor Kepala Sekolah
H
Rincian Tugas dan Fungsi dan atau Tugas
Tambahan, dan atau Kegiatan
Inisiatif Sendiri dengan
Persetujuan Atasan
Tugas dan Fungsi:
Tugas Pokok dan Fungsi guru berdasarkan UU No. 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai
pelayan masyarakat di bidang pendidikan meliputi
mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
Tugas Tambahan
1. Wali kelas VII A
2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF SOLUSI
NO
URAIAN TUGAS
(sesuai point 1.H)
PERMASALAHAN
SOLUSI
1 Melakukan konsultasi kepada
pimpinan terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.
Pimpinan sangat
mendukung kegiatan
aktualisasi.
2 Menyediakan bahan sosialisasi
Penggunaan media google classroom
Peserta Kesulitan untuk
menemukan konsep yang
tepat dalam menyiapkan
bahan sosialsiasi
Mengikuti kegiatan
pelatihan LPMP
134
3 Melakukan kegiatan sosialisasi
pembelajaran dengan media google
classroom
Ada beberapa siswa yang
tidak hadir
Mensosialisasikan
langsung kepada siswa
yang tidak hadir
4 Melakukan bimbingan penggunaan
media google classroom untuk
digunakan dalam pembelajaran
Jaringan internet yang kurang
mendukung
Mencari titik tertentu
posisi signal yang kuat.
5 Melakukan Kegiatan Pembelajaran
Melalui Media Google Classroom
Siswa kesulitan dengan akses
internet (pulsa data) dan
tidak adanya alat komunikasi
sendiri.
Berkoordinasi dengan
orang tua / wali peserta
didik.
6 Mengukur optimalisasi pembelajaran
dengan menggunakan Media Google
Classroom.
Kesulitan menetapkan
kriteria optimalisasi
Berkonsultasi dengan
pimpinan dan coach
7
Melakukan Penilaian Terhadap
Kegiatan Belajar Melalui Media Google
Classroom.
Siswa yang menggunakan
alamat surel/ email bukan
identitas asli peserta didik
Mengkonfirmasi langsung
peserta didik.
8
Melakukan Evaluasi dan pelaporan
kepada pimpinan mengenai hasil
kegiatan aktualisasi.
Hasil belajar yang tidak
memuaskan
Hasil belajar digunakan
untuk dirumuskan
dengan lebih baik, untuk
upaya proses
pembelajaran yang lebih
baik.
135
3. JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Nama Peserta : Honayapto, S.Pd.
Unit Kerja: : SMPN 1 Kambowa
Waktu : Tanggal 1 November – 30 November 2020
NO Kegiatan Bulan Agustus Bulan September
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
Melakukan konsultasi
kepada pimpinan
terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.
2
Menyediakan bahan
sosialisasi Penggunaan
media google
classroom
3
Melakukan kegiatan
sosialisasi
pembelajaran dengan
media google
classroom
136
4
Melakukan bimbingan
penggunaan media
google classroom
untuk digunakan
dalam pembelajaran
5
Melakukan Kegiatan
Pembelajaran Melalui
Media Google
Classroom
6
Melakukan Penilaian
Terhadap Kegiatan
Belajar Melalui Media
Google Classroom.
7
Melakukan Penilaian
Terhadap Kegiatan
Belajar Melalui Media
Google Classroom.
8
Melakukan Evaluasi
dan pelaporan kepada
pimpinan mengenai
hasil kegiatan
aktualisasi.
137
4. RINCIAN BIMBINGAN COACH DAN MENTOR
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan bimbingan oleh: Coach ) Nama peserta Honayapto, S.Pd.
Satuan Kerja SMPN 1 Kambowa
Tempat Aktualisasi SMPN 1 Kambowa Kabupaten Buton Utara
No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan Hasil capaian/output
Media Komunikasi &
Tanda Tangan
1. 25 November
2020
Konsultasi hasil
kegiatan
Laporan aktualisasi
disusun dulu, dan
laporkan sesuai hasil
kegiatan aktualisasi
2. 26 November
2020
Konsultasi deskripsi
kegiatan aktualisasi
Hasil deskripsi yang
terarah
3. 27 November
2020
Konsultasi
penempatan
dokumentasi lampiran
kegiatan
Penempatan
dokumentasi yang
benar
4. 1 December 2020 Saran pra seminar Pemantapan seminar
aktualisasi
Kendari, 1 Desember 2020 Coach,
Hj. Putri Mase, S.Ikom NIP. 19630225 198303 2 014
138
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan bimbingan oleh: Mentor )
Nama peserta Honayapto, S.Pd.
Satuan Kerja SMPN 1 Kambowa
Tempat Aktualisasi SMPN 1 Kambowa Kabupaten Buton Utara
No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan Hasil capaian/output
Media Komunikasi &
Tanda Tangan
1. Senin, 09
November 2020
Terapkan nilai ANEKA
dengan sebenarnya
Terdapat hasil
konsultasi yang baik Komunikasi langsung
2.
Rabu-Jumat &
Senin, 4,5,6, & 9
November 2020
Bahan diadakan secara
komprehensif
Bahan sosialisasi yang
baik dan benar Komunikasi langsung
3. Rabu, 11
November 2020
Selama sosialisasi
peserta wajib hadir Ada peserta Komunikasi langsung
4. Kamis, 12
November 2020
Bimbing siswa dengan
baik
Terdapat bimbingan
yang baik Komunikasi langsung
5.
Senin, 16
November 2020 Pantau kegiatan
pembelajaran
Terdapat kegiatan
pantauan kegiatan
pembelajaran yang
baik
Komunikasi langsung
6.
Jumat-Sabtu, 20 –
21 November
2020
Buat standar
presentasi
Ada standar
presentasi Komunikasi langsung
7. Senin, 23
November 2020
Lakukan penilaian
secara jujur
Ada penilaian yag
jujur Komunikasi langsung
8.
Selasa, 24
November 2020
Hasil pembelajaran
harus dievaluasi dan
diperbaiki
Evaluasi dan
pelaporan diterima Komunikasi langsung
Buton Utara, 24 November 2020 Mentor,
Asrul Suleman, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002
139
5. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
(dibuat per kegiatan)
Judul Kegiatan No. 1 Melakukan Konsultasi Kepada pimpinan
terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 09 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence
1) Foto dan dokumentasi Konsultasi
Kepada pimpinan
2) Video dokumentasi dukungan
pimpinan
3) Dokumen surat pernyataan dukungan
mentor / kepsek nomor 422 / 018 /
2020
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: Melapor kepada pimpinan
Sebagai peserta Latsar CPNS yang akan melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
habituasi di instansi masing-masing, dalam hal ini di tempat penulis berdinas yaitu
SMPN 1 Kambowa, kegiatan melapor kepada pimpinan dalam hal ini bapak Asrul
Suleman, S.Pd, adalah tahapan kegiatan pertama kali yang wajib dilaksanakan
sebagai pemberitahuan secara resmi kepada pimpinan terkait kegiatan yang
dilakukan, hal ini dilandaskan sesuai dengan Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN yang
Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Kegiatan melapor kepada pimpinan menggunakan teknik komunikasi efektif
sehingga peserta dan pimpinan mendapatkan dan dapat menyamakan persepsi
terkait kegiatan aktualisasi yang dilakukan, bentuk komunikasi melapor kepada
pimpinan dibuktikan dengan foto dan dokumentasi yang dilakukan penulis.
Kegiatan melapor kepada pimpinan ini diharapkan berdampak pada pencapaian
visi dan misi organisasi seperti peningkatan kualitas sekolah secara akademik
maupun non akademik.
140
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memberitahukan secara resmi
kepada pimpinan terkait kelanjutan kegiatan peserta CPNS dalam diklat yang akan
dilakukan sebagai implementasi aktualisasi di tempat peserta berdinas, jika hal ini
tidak dilakukan dikhawatirkan pimpinan tidak akan mengetahui kegiatan peserta
latsar, yang tentu saja bertolak belakang dengan nilai-nilai dasar profesi ASN.
2. Tahapan Kedua: Meminta arahan dan saran pimpinan
Dalam kegiatan ini, arahan dan saran pimpinan adalah bentuk kelangsungan
tindakan aktualisasi yang akan dilakukan peserta Latsar. Mentor sebagai pimpinan
yang lebih berpengalaman dan kompeten mengetahui instansi yang dipimpinnya
kegiatan pemberian arahan dan saran adalah hal yang mutlak untuk didengar,
dicatat, dan dilaksanakan peserta yang akan memudahkan peserta latsar
melaksanakan kegiatan aktualisasi. Hal ini sejalan dengan nilai ANEKA, bagaimana
saran dan arahan tersebut dirumuskan dengan efektif dan efisien sehingga kegiatan
dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat. Kegiatan mendengarkan pimpinan juga
sebagai bentuk penghormatan dan loyalitas kepada pimpinan.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan saran dan arahan yang
komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar mungkin akan kesulitan
dalam melakukan kegiatan aktualisasi.
3. Tahapan Ketiga; Merumuskan hasil konsultasi
Dalam kegiatan merumuskan hasil konsultasi, arahan dan saran yang diberikan
harus dicatat dengan baik sehingga pada saat peserta Latsar ingin mengingat
kembali hasil konsultasi, peserta latsar masih mendapatkan rumusan yang terarah
dan komprehensif yang dibuatkan dalam bentuk rumusan yang akan memudahkan
peserta latsar. Ini sejalan dengan prinsip komitmen mutu, dan konsep etika public
yang harus dimiliki oleh seorang ASN.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil konsultasi yang
terarah dari pimpinan, sehingga jika tidak dilaksanakan peserta latsar akan
kesulitan mengingat kembali hasil-hasil konsultasi komprehensif dari pimpinan
tersebut.
4. Tahap keempat: Meminta surat dukungan aktualisasi
Kegiatan meminta surat dukungan aktualisasi adalah perwujudan nyata bagi
peserta latsar sebagai implementasi dari nilai-nilai ANEKA, dan prinsip ASN sebagai
perekat dan pemersatu bangsa, bahwa seorang ASN dalam betindak atau
141
melakukan suatu hal harus berlandaskan data dan fakta yang empiric, tidak
dilandaskan pernyataan-pernyataan yang salah atau penuh kebohongan, hal ini juga
sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam nilai-nilai Akuntabilitas. Bukti kegiatan
meminta surat dukungan dibekukan dalam kedalam surat bernomor 422 / 018 /
2020, seperti yang terlampir dalam laporan ini.
Analisa dampak: Kegiatan meminta surat dukungan sebagai bukti fisik dalam
menjaga integritas dan komitmen yang dibentuk dalam bentuk nyata melalui
dokumen fisik, jika hal ini tidak dilakukan, dikhawatirkan peserta latsar akan
dianggap tidak berkonsultasi dengan pimpinan dan tidak mengimplementasikan
nilai-nilai ANEKA.
Buton Utara, 09 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Judul Kegiatan No. 2 Menyediakan bahan sosialisasi
Penggunaan Media Google Classroom
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu-Jumat, & Senin, 4,5,6 & 9
November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence
1) Foto dan dokumentasi mencari
bahan sosialisasi
2) Dokumen konsep sosialiasi
3) Dokumen Bahan sosialisasi berupa
selebaran dan Bahan tayang
sosialisasi (Power Point)
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: Membuat konsep sosialisasi
Dalam tahapan kegiatan membuat konsep sosialisasi, penulis melandaskannya pada
nilai-nilai ANEKA yang secara jelas tercermin pada nilai AKUNTABILITAS dan
Komitmen Mutu, konsep tersebut dibuat dengan teknik profesional yang dilakukan
142
dengan memetakan bahan sosialiasi yang akan mudah dicerna peserta didik saat
diberikannya kegiatan sosialisasi pembelajaran, hal tersebut dilakukan dengan
materi pembuka; memastikan telah melakukan konsultasi kepada pimpinan untuk
mendapatkan gambaran konsep sosialisasi. Materi Inti; materi dibedah sesuai
kebutuhan analisis siswa sampai dengan hasil produk berupa pamphlet dan ppt
(bahan tayang sosialisasi) yang mudah dipahami peserta didik, dan materi penutup;
berupa konklusi dan tindakan refleksi terhadap bahan sosialiasi yang tercermin
dalam konsep sosialisasi yang akan dilakukan peserta latsar / penulis.
Adapun kegiatan tersebut sejalan dengan pencapaian visi-misi organisasi sekolah
yang menjadikan sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik, dan non
akademik melalui peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran serta
peningkatan keterampilan akademik instansi tersebut.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan konsep aktualisasi
yang komprehensif sehingga dalam penyajian materi sosialisasi dapat dengan
mudah dimengerti dan dilakukan peserta didik, hal ini jika tidak dilakukan peserta
didik sebagai elemen utama yang diharapkan memahami kegiatan tidak akan
mengerti garis-garis besar dari kegiatan yang dilakukan.
2. Tahapan kedua:Mencari bahan sosialisasi
Kegiatan mencari bahan sosialisasi adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan
peserta latsar, hal ini agar semakin mengayakan peserta dalam konsep
pembelajaran berbasis teknologi tersebut, selain itu bahan sosialisasi yang
ditemukan dari berbagai sumber, akan semakin memberikan perspektif yang luas
terkait bahan sosialisasi yang dibuat, ini sejalan dengan nilai-nilai dasar ANEKA
dalam hal Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Nasionalisme; upaya bersungguh-sungguh
dan bertanggung jawab, serta peduli, dan merangkum berbagai sumber adalah hal-
hal dasar dalam kegiatan ini.
Adapun teknik aktualisasi yang dilakukan dengan mengggunakan teknik
profesional, dalam hal ini peserta secara garis besar bergerak dalam panduan
konsep sosialisasi, dan kemudian mencari materi-materi terkait melalui sumber
internet, buku-buku, dan materi pendidikan dan pelatihan yang saat tersebut
dilaksanakan oleh LPMP dalam kegiatan bimbingan pembelajaran menggunakan
media informasi dan teknologi selama 4 hari, kegiatan tersebut menjadi satu
kegiatan pendukung yang memudahkan peserta latsar dalam menemukan dan
143
mengemas bahan sosialisasi yang diperlukan.
Kegiatan ini diharapkan berkontribusi dalam visi dan misi organisasi yang
mengantar peserta didik dan elemen SMPN 1 Kambowa untuk dapat terampil,
inovatif, dan cerdas secara akademik dan non akademik dalam mengayakan
pengetahuan dan keterampilan.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan bahan sosialisasi secara
komprehensif yang kaya dari berbagai sumber, jika hal ini tidak dilakukan, akan
menyulitkan penulis dalam merumuskan bahan-bahan sosialisasi yang efektif, dan
efisien.
3. Tahapan ketiga: Membuat bahan sosialisasi
Dalam membuat bahan sosialisasi, penulis berlandaskan pada nilai-nilai Anti
Korupsi, Akuntabel, Dan Nilai Komitmen Mutu, sebab penyediaan bahan sosialiasai
yang dilaksanakan dengan membuat konsep dan mencari bahan sosialisasi dengan
teknik profesional diwujudkan dengan kegiatan membuat atau mengkarya bahan
sosialisasi yang efektif dan efisien, mudah, dan dibuat secara terbuka, dapat
dipertanggungjawabkan, selain itu bahan sosialisasi yang dibuat disesuaikan
dengan jumlah peserta didik.
Kegiatan tersebut sejalan dengan visi dan misi organisasi sekolah dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif yang akan mendorong lingkungan
atau kualitas pembelajaran yang baik.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan bahan sosialisasi yang
efektif dan efisien, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar tidak akan dapat
mewujudkan bimbingan / sosialisasi yang terarah, yang tentu saja akan berdampak
pada ketidakpahaman peserta didik.
Buton Utara, 09 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
144
Judul Kegiatan No. 3
Melakukan Kegiatan Sosialisasi
Pembelajaran dengan Media Google
Classroom.
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu, 11 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence
1) Foto dokumentasi kegiatan sosialisasi
2) Video dokumentasi kegiatan sosialisasi
3) Dokumentasi dokumen daftar hadir
peserta didik sebagai peserta
sosialisasi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: Tatap Muka Bersama Siswa
Kegiatan tatap muka bersama siswa adalah kegiatan yang harus dilakukan, sebab
kegiatan aktualisasi ini dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik dalam
memahami konsep pembelajaran menggunakan media berbasis teknologi, dengan
demikian, sebelum melaksanakan pembelajaran maya tersebut, peserta didik harus
mengetahui apa itu kelas maya, cara kerja, dan langkah-langkah operatif, kegiatan
ini mengarahkan peserta latsar untuk bertindak atau melakukan aktualisasi dengan
teknik profesional, yang dilandaskan dengan nilai-nilai ANEKA pada komitmen
Mutu, Etika Publik, dan Anti Korupsi, serta nilai Nasionalisme.
Peserta Sosialisasi ditetapkan dengan wawancara singkat terkait kepemilikan alat
komunikasi berupa hape atau laptop, identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui
peserta didik yang memiliki HP yang akan ditetapkan sebagai sampel, ini
dilaksanakan untuk tidak memaksakan kegiatan pembelajaran tersebut semua
siswa wajib memiliki alat komunikasi. Hanya siswa yang memiliki HP saja yang
dijadikan sampel, dari kegiatan wawancara ditemukan sampel dengan jumlah 33
orang, yang kemudian dibagi menjadi dua shift sesuai protocol Covid-19 dan
kemudian diarahkan untuk tatap muka agar mendengarkan petunjuk-petunjuk
yang diberikan.
Analisa Dampak: Kegiatan ini dimaksudkan agar konsep sosialisasi yang telah
dibuat dalam bentuk sosialisasi yang efektif dapat diberikan secara langsung
kepada peserta didik secara komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan
dikhawatirkan peserta didik akan mengalami missinterprestasi terkait kegiatan
145
tersebut.
2. Tahapan kedua; Menjelaskan pembelajaran dilakukan dengan google classroom
Kegiatan menjelaskan pembelajaran dilakukan dengan google classroom dilakukan
dengan teknik aktualisasi komunikasi efektif, hal ini dilakukan dengan cara-cara
berikut: siswa diberikan pemahaman kembali terkait kegiatan pembelajaran di
masa pandemic Covid-19, proses kegiatan di SMPN 1 Kambowa yang disesuaikan
dengan SKB 4 Menteri, proses kegiatan pembelajaran yang tidak efektif.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang proporsional terkait
kegiatan ini, kegiatan pembelajaran berbasis teknologi akan sangat memudahkan
peserta didik dalam belajar, sumber belajar yang mandiri, dan akses terhadap
materi ajar yang aksesibel, dan bisa dilakukan secara mudah serta bervariatif
menjadi kegiatan yang dijelaskan dalam kegiatan ini.
Tahapan kegiatan ini mengandung prinsip-prinsip nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu ANEKA yang secara spesifik dijelaskan dalam nilai Akuntabilitas, Komitmen
Mutu, Etika Publik, dan Anti Korupsi.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang utuh
terkait tahapan kegiatan aktualisasi ini dilakukan, sehingga jika ini tidak dilakukan
peserta didik tidak akan memahami secara utuh terkait konsep pembelajaran
berbasis teknologi.
3. Tahapan ketiga: Memperlihatkan bentuk Google Classroom
Kegiatan memperlihatkan bentuk Google classroom adalah nilai-nilai Akuntabilitas
serta komitmen mutu dalam memperlihatkan bentuk pembelajaran secara
kontekstual serta semangat Anti Korupsi yang akan dilakukan dengan
pendampingan menyeluruh, mandiri, dan membimbing peserta didik memahami
konsep pembelajaran. Teknik komunikasi efektif dirasakan masih menjadi bentuk
kegiatan yang akan memudahkan peserta didik sehingga pengalaman belajar nyata
dari peserta didik dalam melihat bentuk Google Classroom yang ditampilkan dan
dapat diakses dalam link berikut ini
(https://classroom.google.com/w/MjIxNDYyOTI2Njkx/tc/MjIyNDA2MTcwMjc1),
yang mana kegiatan ril tersebut, akan sangat mengayakan pengetahuan sekaligus
keterampilan siswa dalam mengakses pembelajaran berbasis teknologi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap visi dan misi
organisasi yang akan menjadikan sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik
146
dan non akademik melalui peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran
dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara efektif.
Analisa dampak: kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar
nyata peserta didik dalam melihat satu alternatif media pembelajaran yang berbasis
teknologi, jika hal ini tidak dilakukan dikhawatirkan siswa hanya berimajinasi
tanpa ada pengetahuan dan pengalaman nyata belajar.
Buton Utara, 11 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Judul Kegiatan No. 4 Melakukan bimbingan penggunaan media google
classroom untuk digunakan dalam pembelajaran
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan Kamis, 12 November 2020
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan / evidence
1. Foto dokumentasi kegiatan bimbingan
2. Foto dokumentasi siswa dalam mengakses google
classroom
3. Dokumentasi dokumen daftar hadir peserta didik
sebagai peserta bimbingan teknis
4. Video dokumentasi kegiatan bimbingan dan kegiatan
mandiri siswa mengakses google classroom.
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: siswa membuka google classroom
Kegiatan siswa membuka google classroom didasarkan pada instruksi peserta
Latsar, tahapan kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan peserta didik dalam
memahami peta konsepsi sosialisasi, mencerna bahan sosialisasi yang diberikan,
dan merasakan pengalaman langsung, mandiri, bebas, dan bertanggung jawab,
kegiatan membimbing siswa membuka google classroom, dilandaskan pada nilai
Akuntablitas, di mana penulis berusaha mempertanggungjawabkan materi yang
telah disosialisasikan, dan semangat komitmen mutu serta anti korupsi, yang
147
berusaha menjamin peserta didik mendapatkan pendampingan dan bimbingan
secara komprehensif dan terukur, sehingga peserta didik dapat dengan mudah,
efektif, dan efisien dalam melaksanakan kegiatan membuka aplikasi ini. sebelumnya
penulis kembali menjelaskan langkah-langkah bagaimana mengakses google
classroom hingga sampai kepada siswa mampu secara mandiri mengakses google
classroom yang dapat dengan mudah diakses dengan link berikut ini
(https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njkx).
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan praktik nyata dan
antispasi kesulitan-kesulitan yang diperoleh peserta didik dalam mengakses kelas
maya. Jika ini tidak dilakukan, peserta didik hanya akan memahami teori dan
konsep sedangkan tanggungjawab untuk mengetahui dan merasakan praktik
langusung tidak akan pernah dialami peserta didik.
2. Tahapan kedua: Mendemonstrasikan Penggunaan Google classroom
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini, penulis mencoba kembali menggunakan
bentuk komunikasi efektif, penulis secara langsung membuka google classroom
sembari meminta siswa untuk melihat langkah-langkah dalam mengakses kelas
maya ini, kemudian guru menjelaskan tentang fitur-fitur yang akan ditemui dan
cara akses sebagai siswa, penulis dalam mendemonstrasikan menjelaskan bahwa
cara mengakses google classroom dapat dengan berbagai cara, bisa melalui
undangan link yang dapat diakses dengan hanya mengklik tautan berikut ini
(https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njkx?cjc=jgwejsm) dan atau
penulisan kode kelas yang dituliskan sebagai berikut ‘jgwejsm’, selain itu cara
mengakses melalui tampilan google secara klasikal, dan fitur yang tersedia dalam
aplikasi playstore menjadi bahan –bahan yang dijelaskan penulis dalam
mendemonstrasikan penggunaan google classroom. Upaya tersebut langsung
dibarengi dengan sikap-sikap ASN yang profesional, efektif, efisien, juga
pendampingan yang terarah dan mengayomi ditunjukkan untuk menuntaskan
kesulitan atau kendala yang dihadapi.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing langsung dengan
memperlihatkan cara-cara kerja bagaimana mengakses kelas maya ini. kegiatan ini
jika tidak dilakukan hanya akan memberikan kesulitan bagi siswa, tidak pernah
melihat dan merasakan langsung, kemudian penulis langsung mengarahkan siswa,
tentu saja akan sangat menyulitkan peserta didik.
148
3. Tahapan ketiga: Melihat kerja mandiri siswa
Kegiatan ini sebagai tahapan kegiatan pembimbingan pembelajaran yang
orientasinya adalah keberhasilan peserta didik, setelah penulis mengarahkan siswa
untuk membuka google classroom, lalu mendemonstrasikan langkah akses google
classroom, siswa kemudian diarahkan untuk secara mandiri mengakses kegiatan
dalam struktur kelas yang sudah disiapkan penulis. Tindakan tersebut tetap
menjadi pantauan dibawah bimbingan penulis, di mana jika peserta didik kesulitan
mempraktikan langkah-langkah kerja operasional dalam bekerja melalui google
classroom, penulis akan segera membimbingnya dan tetap bersabar memberikan
arahan-arahan dalam kesuksesan kegiatan mandiri siswa tersebut, ini sejalan
dengan nilai-nilai ANEKA dalam nilai Akuntabilitas, Komitmen Mutu, serta Etika
Publik.
Kegiatan ini akhirnya diharapkan dapat berkontribusi penuh pada visi dan misi
organisasi sekolah dalam menumbuhkembangkan semangat berkompetisi antara
siswa yang satu dengan yang lainnya dalam pembaharuan pembelajaran berbasis
teknologi.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan mengukur sejauh mana
konsepsi sosialisasi dipahami dalam bentuk praktik siswa melaksanakan secara
mandiri kegiatan pembelajaran melalui media google classroom tersebut. Jika ini
tidak dilakukan siswa hanya akan mengalami signifikansi pengetahuan tapi tidak
bisa diimplementasikan kedalam bentuk yang nyata.
Buton Utara, 12 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Judul Kegiatan No. 5 Melakukan Kegiatan Pembelajaran Melalui
Media Google Classroom
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 16 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan /
evidence
1) Dokumentasi soal pre-test
2) Foto dokumentasi pemberian pre test
3) Dokumentasi pengembangan materi dalam
149
bentuk word dan bahan tayang (Power
Point)
4) Dokumen RPP pengajaran bab IV
5) Tautan / link alamat google classroom
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: Menyiapkan Topik Materi Ajar
Tahapan kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan teknik profesional, penulis
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui media Google classroom, harus
segera menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, salah satunya dengan
menyiapkan topic materi ajar tertentu yang akan dikerjakan peserta didik untuk
melihat kemampuan penggunaan google classroom dalam kegiatan pembelajaran
untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran di masa pandemic Covid-19. Langkah
–langkah yang dilakukan penulis adalah; menyesuaikan materi ajar dalam proses
pelaksanaan aktualisasi sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, merumuskan tujuan
pembelajaran, dan melakukan pengembangan materi ajar sampai dengan kegiatan
evaluasi yang akan ditempatkan melalui media google classroom yang akan dengan
mudah diakses oleh peserta didik.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan prinsip-prinsip Akuntabilitas dalam
membuat materi ajar sesuai dengan kompetensi yang akan diajarkan, bertanggung
jawab, inovatif sesuai prinsip Komitmen Mutu dengan pengembangan materi ajar
secara singkat yang akan memudahkan peserta didik memahami materi ajar yang
disampaikan. Kegiatan ini bisa berkontribusi dalam visi dan misi organisasi sekolah
terkait pembaharuan di bidang pendidikan.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memfokuskan peserta didik dalam
memahami materi yang dikemas dan disajikan lebih modern, transparan, dan dapat
diakses di mana saja, sehingga pengalaman pembelajaran teknologi peserta didik
akan semakin kaya. Jika hal ini tidak dilakukan peserta didik tidak akan
menemukan focus materi, sehingga materi yang akan diserap akan bias dan tidak
berfokus pada materi ajar.
2. Tahapan kedua: Memberikan Pre-test
Kegiatan memberikan pre-test adalah upaya awal untuk mengukur sejauh mana
kemampuan dasar bahasa Inggris peserta didik, terkait materi ajar yang akan
150
diserap melalui pembelajaran dalam media google classroom. Pemberian pre test
dilakukan usai dilakukannya analisis SK dan KD yang diturunkan dalam butir-butir
soal pre-test. Soal-soal tersebut dibuat dalam 10 nomor butir soal yang
mengidentifikasi topic pembelajaran secara komprehensif, di mana dalam 10 butir
soal tersebut disesuaikan dengan level / kemampuan peserta didik. Tahapan
kegiatan tersebut berpegang teguh pada nilai akuntabilitas dan nilai komitmen
Mutu dalam upaya mendapatkan pemahaman yang utuh dan sebenarnya terkait
kemampuan awal peserta didik.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal peserta
didik terkait materi yang akan disajikan melalui media google classroom. Jika
kegiatan ini tidak dilakukan maka penulis tidak akan mendapatkan gambaran
terkait optimalisasi (Optimal dan tidak Optimal) pembelajaran melalui media
google classroom.
3. Tahapan ketiga: memberikan materi
Usai menyiapkan materi ajar dan memberikan pre-test, tahapan kegiatan
pemberian materi adalah hal yang paling krusial dalam kegiatan aktualisasi ini,
teknik profesional kembali dilakukan penulis untuk memastikan peserta didik
memahami tahapan kegiatan ini dengan kegiatan berikut:
• Penulis memberikan materi secara singkat terkait tema yang akan dipelajari
yang kemudian meminta siswa untuk mengeleborasi kegiatan melalui media
google classroom,
• Penulis memberikan petunjuk singkat terkait struktur materi yang akan
ditemukan dalam google classroom mulai; petunjuk pembelajaran, daftar hadir,
materi, dan tugas yang akan dikerjakan peserta didik,
• Penulis memastikan siswa paham dengan kode kelas sehingga siswa dapat
secara mandiri memastikan memahami materi ajar yang akan dicermati dalam
Google Classroom, dan
• Penulis memastikan peserta didik untuk memahami dan melakukan setiap
instruksi yang diberikan dalam materi pada pembelajara di google classroom.
Kegiatan tersebut untuk memaksimalkan distribusi materi kedalam google
classroom sehingga pada saat peserta mengakses materi melalui google classroom,
peserta didik tidak akan mengalami kesulitan. Beberapa kegiatan ini di atas
151
dilandaskan pada nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat secara cermat dalam deksripsi langkah-langkah
di atas.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam
mengakses dan memahami segala struktur materi yang disajikan dalam google
classroom. Jika kegiatan ini tidak dilakukan peserta didik ataupun orang tua akan
kesulitan dalam mendapatkan akses materi yang diberikan melalui media google
classroom.
4. Tahapan keempat: Guru memberikan kebebasan kepada siswa mengerjakan tugas
melalui google classroom.
Kegiatan ini sebagai wujud akhir dari kegiatan pembelajaran melalui media google
classroom, materi ajar yang akan dicermati dalam media google classroom akan
dapat diketahui pemahaman peserta didik, jika tidak ada kendala seperti akses
jaringan, dan tidak tersedianya data internet dan alat komunikasi berupa HP,
kegiatan pengerjaan tugas menjadi tolak ukur pemahaman siswa atas materi yang
diberikan. Pemberian kebebasan kepada siswa mendukung kegiatan pembelajaran
merdeka belajar, sebagai bentuk nilai etika public dan akuntabilitas serta loyalitas
terhadap kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, yang merespon pembelajaran yang bisa diakses tanpa adanya batasan
ruang dan waktu. Kegiatan tersebut tidak terlepas dari pantauan penulis untuk
memastikan kegiatan merdeka belajar tersebut, digunakan sebagai upaya
memaksimalkan kegiatan pembelajaran yang terbatas di Sekolah sebagai imbas
dari Covid-19.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa secara mandiri
dan bertanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan merdeka belajar dengan
prinsip-prinsip pembelajaran berbasis teknologi. Hal jika tidak dilakukan maka
seharusnya kegiatan yang tetap dibatasi oleh ruang waktu, penggunaan media ini
seharusnya tidak perlu dilakukan. Efektifita dan efisiensi pembelajaran diharapkan
menjadi dampak positif yang akan ditemukan peserta didik.
Buton Utara, 16 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
152
Judul Kegiatan No. 6 Mengukur Optimalisasi Pembelajaran Dengan
Penggunaan Media Google Classroom
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan Jumat-Sabtu, 20 – 21 November 2020
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan / evidence
1. Dokumentasi soal post test
2. Foto dokumentasi pemberian post test
3. Dokumentasi dokumen Kriteria Optimalisasi
4. Dokumentasi tabulasi data
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: Menetapkan Kriteria Optimalisasi
Dalam kegiatan ini penetapan kriteria optimalisasi sangat diperlukan untuk dapat
melihat sejauh mana peran aktif peserta didik dalam respon terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan media google classroom adapun
dalam pelaksanaannya penulis terus meminta arahan kepada mentor dan coach
sebagai pembimbing utama dan dianggap kompeten serta profesional dalam tahap
kegiatan ini. Hal ini didasarkan dengan nilai-nilai Nasionalisme; menghargai mentor
dan coach sebagai pimpinan juga pembimbing dan implementasi nilai-nilai
Akuntabilitas yang bertanggung jawab, dan jujur melaksanakan setiap tahap
kegiatan yang akan bermuara pada nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu yang
menjamin produk dalam penetapan kriteria Optimalisasi dilakukan sesuai dengan
tujuan dan maksud kegiatan.
Adapun kegiatan penetapan kriteria optimalisasi dilaksanakan dengan langkah-
langkah komprehensif sebagaimana yang terisi dalam lampiran kegiatan ini.
adapun kegiatan tersebut berkontribusi terhadap penerapan visi dan misi
organisasi, yang selalu mengarahkan pada upaya-upaya kreatif dan inovatif dalam
proses pembelajaran, salah satunya bagaimana proses penilaian yang objektif
sekaligus menarik akan dilakukan dengan tidak mengurangi nilai-nilai dari produk
tersebut.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria optimalisasi
pembelajaran dengan menggunakan media google classroom yang diharapkan
dapat mengukur sejauh mana peran nyata peserta didik atau orang tua dalam
153
upaya inovatif yang dilakukan peserta latsar (guru) untuk mengoptimalkan
kegiatan pembelajaran di tengah pandemic Covid-19, jika hal ini tidak dilakukan,
akan timbul penilaian yang bias, sehingga kegiatan optimalisasi tersebut, tidak
dapat diukur dengan proporsional dan tepat.
2. Tahapan kedua: Memberikan Post Test
Tahapan kegiatan memberikan post test adalah tindak lanjut dari keseluruhan
rangkaian kegiatan yang dilakukan peserta didik dibawah arahan peserta Latsar /
penulis, pemberian sosialisasi, bimbingan teknis, dan upaya pendampingan
menyeluruh sampai dengan demonstrasi mandiri dari peserta latsar atau siswa
diharapkan siswa telah mampu menguasai semua struktur kelas dalam google
classroom, sehingga pemberian post test diharapkan dapat melihat sejauh mana
respon pelajar dalam proses kegiatan pembelajaran tersebut.
Untuk menjamin nilai-nilai dasar ASN yang diwujudkan dalam nilai ANEKA, soal
post test dilakukan dengan tetap mengacu pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang jumlah butir, dan kandungan nilai soal pre test tetap
mengacu pada soal dalam pre test yang telah diberikan sebelumnya, teknik
aktualisasi yang dilakukan dengan mengacu pada teknik profesional diharapkan
dapat menjamin nilai-nilai objektifitas respon yang diberikan peserta didik.
Kegiatan diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi dan misi organisasi yang
dapat ditinjau dalam peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran serta
proses pembelajaran yang dilakukan secara efektif.
Analisa dampak: Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terukur dan
komprehensif terkait hasil pembelajaran mandiri siswa melalui media google
classroom. Jika hal ini tidak dilakukan maka data respon peserta didik tidak akan
diperoleh dengan baik, sehingga kebijakan pendidikan yang akan dilakukan instansi
pendidikan berdasarkan data tersebut, tidak akan maksimal untuk diterapkan,
karena tidak berdasarkan data yang nyata dan kompatibel dengan kegiatan
sebelumnya.
3. Tahapan ketiga: melakukan tabulasi data
Kegiatan melakukan tabulasi data adalah upaya komparatif yang dilakukan peserta
latsar dalam melihat nilai pre test dan post test terkait materi ajar yang dilakukan
melalui media pembelajaran Google classroom. Kegiatan tabulasi data tersebut
didasarkan dengan nilai-nilai ANEKA seperti nilai Akuntabilitas di mana hasil
154
tabulasi data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, selain itu nilai
semangat Anti Korupsi dengan jujur, tidak berbohong, juga dilakukan secara benar
dan mandiri akan menunjukan hasil yang sebenar-benarnya.
Adapun teknik aktualisasi yang dilakukan adalah dengan teknik profesional yang
dimulai dengan mengumpulkan hasil-hasil pre test dan post yang telah dinilai
sesuai dengan standar penilaian yang diberikan, kemudian pembuatan table nilai
data pre dan post test serta gabungan nilai pre dan post test yang benar-benar
memberikan hasil pembelajaran yang sebenarnya. Dalam tahapan kegiatan tabulasi
data secara umum diperoleh gambaran hasil pre test 33 sampel adalah 1.410 poin
dengan nilai presentase sebesar 42,73% dan hasil post testnya senilai 1.970 poin
dengan presentase 59,70%. Perolehan nilai-nilai di atas, dapat dengan jelas dilihat
sesuai lampiran dalam kegiatan aktualisasi ini.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat nilai pre dan post test atas
materi yang diberikan melalui media google classroom, hal ini jika tidak dilakukan
maka penulis tidak akan mendapatkan perbandingan nilai, sehingga keputusan
yang berefek pada peningkatan, pembaharuan pendidikan berdasarkan pada nilai
ini, tidak akan secara maksimal dilakukan.
Buton Utara, 21 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Judul Kegiatan No. 7 Melakukan Penilaian Terhadap Kegiatan Belajar
Melalui Media Google Classroom.
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 23 November 2020
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan / evidence
1) Dokumentasi dokumen penilaian pembelajaran
dengan media google classroom
2) Gambar dokumentasi tampilan kelas maya melalui
tautan:
https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njk
x
155
3) Dokumentasi gambar daftar hadir, dan penilaian
tugas melalui tautan:
https://forms.gle/RFHUXRkoiBbyNiMi9
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: Memastikan siswa paham google classroom
Dalam tahapan kegiatan memastikan siswa paham google classroom adalah
tindakan reflektif yang dilaksanakan oleh peserta Latsar, kegiatan yang dimulai
sejak memulai konsep, pencarian, dan pembuatan bahan sosialisasi sampai dengan
kegiatan sosialisasi, pembimbingan teknis serta demonstrasi mandiri peserta dan
penulis latsar diharapkan telah mampu mengarahkan siswa untuk melakukan
tindakan operatif dalam kelas Maya atau google classroom. Semua tindakan
tersebut adalah bentuk tindakan profesional penulis untuk memastikan semua
kegiatan yang dilaksanakan yang berkaitan dengan optimalisasi pembelajaran
dilakukan dengan sebenar-benarnya, jujur, bertanggung jawab, bersikap peduli, dan
jaminan kualitas pendampingan pembelajaran yang sesuai dengan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kontribusi terhadap nilai-nilai
organisasi serta visi dan misi SMPN 1 Kambowa yang menitikberatkan pada upaya
peningkatan kualitas akademik maupun non akademik yang baik.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa paham dengan
google classroom, sebagai salah satu media alternative dalam pembelajaran,
sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya, penggunaan media kelas
maya akan sangat membantu siswa dalam mengakses setiap materi dan tugas-tugas
yang diberikan. Jika ini tidak dilakukan, peserta Latsar tidak melakukan kegiatan
aktualisasinya dengan nilai-nilai ANEKA, sehingga pendampingan atau fasilitasi
pendidikan dan kemudahan peserta didik memanfaatkan media pembelajaran
berbasis teknologi tidak dilakukan.
2. Tahapan kedua: Guru membuka Google classroom
Tahapan guru membuka google classroom adalah bentuk evaluasi dan melihat data
sebenarnya yang telah dilakukan atau direspon peserta didik. Kegiatan membuka
google classroom dilakukan untuk memastikan tahapan kegiatan sebelum-
sebelumnya, bagaimana melihat orientasi alternative pengajaran yang diajukan
penulis (Guru). Tindakan ini dilakukan dengan teknik profesional yang
156
digambarkan dengan kegiatan berikut:
✓ Penulis telah melaksanakan semua kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis
terkait pembelajaran dalam media google classroom,
✓ Penulis telah menjelaskan dengan baik perspektif, dan latar belakang
penggunaan media google classroom sebagai alternative media pembelajaran di
tengah pandemic Covid-19,
✓ Penulis telah memberikan materi secara singkat terkait topic yang akan
dipelajari dan akan dielaborasi dalam media google classroom.
✓ Penulis memastikan siswa berusaha memastikan telah paham dengan media
google classroom
✓ Penulis mengkonfirmasi kemampuan peserta didik / sampel dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan media google classroom.
Kegiatan-kegiatan di atas dilaksanakan sesuai nilai-nilai ANEKA, utamanya dalam
hal Akuntabilitas personal, dan prosedur, serta Komitme Mutu yang berorientasi
pada hasil cara kerja yang efektif, efisien, serta terukur.
Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada nilai-nilai organisasi SMPN 1
Kambowa dalam hal profesional, akuntabel, dan Integritas.
Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat secara langsung pemahaman
dan hasil kerja peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran google
classroom, jika hal ini tidak dilaksanakan, peserta latsar tidak akan menemukan
data sebenarnya terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui media
google classroom.
3. Tahapan Ketiga: Guru Memberikan Penilaian
Kegiatan pemberian nilai adalah kunci dari seluruh kegiatan aktualisasi yang
dilakukan peserta Latsar, dengan tahapan kegiatan ini, penulis akhirnya akan tahu
seberapa besar optimalisasi pembelajaran melalui kegiatan media google classroom
(terlihat dalam lampiran kegiatan ini), maka dengan menggunakan teknik
profesional, penulis mendapatkan semua hasil pembelajaran siswa yang
dideskripsikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
➢ Penulis membuka google classroom dan segera menuju ke kelas sampel yang
akan dinilai,
➢ Penulis mengecek jumlah seluruh siswa dan memastikan siswa melaksanakan
semua petunjuk dalam struktur kelas maya. Ditemukan jumlah peserta didik
157
atau siswa sebanyak 41 Orang.
➢ Penulis mengecek daftar hadir siswa yang diisi dalam google classroom,
ditemukan sebanyak 36 menuliskan ‘hadir’ dan dari jumlah 36 tersebut, sampel
yang berhasil diidentifikasi mengisi daftar hadir sebanyak 22 orang
➢ Penulis kemudian mengecek siswa yang mengklik data ‘menyerahkan tugas’,
ditemukan sebanyak 18 orang mengkliknya, dan hanya 14 orang sampel yang
diidentifikasi mengklik ‘menyerahkan tugas’
➢ Penulis mengecek 33 sampel yang mengirimkan tugas dalam google formulir
yang disertakan dalam google classroom, dari data yang ditemukan yang
merespon hanya 15 orang, dan sampel yang berhasil diidentfikasi mengerjakan
soal tersebut hanya berjumlah 12 orang.
➢ Guru menghitung data aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
melalui media google classroom, sehingga diperoleh total nilai dalam
kegiatan pembelajaran tersebut sebanyak 2.270 Poin dengan presentase
68,79%.
➢ Guru melakukan penilaian manual kepada 33 sampel pada nilai pre tes dan post
test, yang diperoleh nilai sebagai berikut; untuk nilai pre test sebanyak 1.410
Poin dengan nilai rata-rata 42,73, sedangkan nilai post test sebanyak 1.970
poin dengan nilai rata-rata 59,70
➢ Guru juga mendapatkan hasil dan memberikan penilaian dari 15 orang
peserta didik yang mengerjakan tugas, setelah memahami semua struktur
kelas dari petunjuk pembelajaran, absensi, materi, sampai dengan
pengerjaan tugas. Dari data 15 orang tersebut diperoleh nilai rata-rata
sebanyak 81,33.
Kegiatan memberi penilaian dilakukan dengan prinsip-prinsip dan nilai dasar-
dasar Profesi ASN, secara Akuntabel; segala proses penilaian dilakukan secara
terbuka, jujur, dan Anti Korupsi; dilakukan dengan jujur, bertanggung jawab, serta
tidak menambah atau merugikan peserta didik, semua penilaian dilakukan secara
transparan, adil, dan sebenarnya.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penilaian yang objektif
sekaligus gambaran kegiatan upaya pembelajaran yang telah dilakukan peserta
latsar dan peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran menggunakan
media google classroom.
158
Buton Utara, 23 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
Judul Kegiatan No. 8
Melakukan Evaluasi dan pelaporan kepada
pimpinan mengenai hasil kegiatan
aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Selasa, 24 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence
1) Dokumentasi dokumen perbandingan
nilai pre & post tes siswa
2) Dokumen Hasil analisis pembelajaran
melalui media google classroom
3) Dokumentasi foto pelaporan kegiatan
aktualisasi kepada pimpinan
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Tahapan pertama: Guru menganalisis hasil peserta didik
Kegiatan menganalisis hasil peserta didik adalah kegiatan yang wajib dilakukan untuk
mampu memutuskan kebijakan yang akan dilakukan terkait suatu kegiatan yang telah
dilakukan, dalam hal ini penulis mendapatkan hasil belajar sebelum (pra) dan sesudah
(post) pembelajaran baik yang dilakukan penilaian secara manual, maupun melalui
media google classroom. Dari 33 orang sampel kegiatan pembelajaran melalui media
google classroom hanya diperoleh nilai 2.270 Poin dari total keseluruhan poin
3.300 atau nilai tersebut hanya berkisar dengan presentase 68,79%.
Dari hasil nilai pre test sebanyak 1.410 Poin dengan nilai rata-rata 42,73, sedangkan
nilai post test sebanyak 1.970 poin dengan nilai rata-rata 59,70, dari 2 nilai di atas
dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran melalui media google
classroom yang dilakukan dengan pre test sebagai bentuk pengukuran kemampuan
awal dan pembelajaran mandiri melalui google classroom, hanya diperoleh
peningkatan belajar sebanyak 560 poin dengan presentase 16,97%, yang berarti jika
mengacu pada nilai Kriteria Ketuntasan Mininal Belajar (KKM) pelajaran Bahasa
159
Inggris SMPN 1 Kambowa yang 65, maka hasil 59,70 atau 60 masih kurang 5 poin lagi
untuk dinyatakan tuntas.
Namun ada yang menarik dari data 15 orang peserta didik yang mengerjakan tugas,
setelah memahami semua struktur kelas dari petunjuk pembelajaran, absensi,
materi, sampai dengan pengerjaan tugas melalui media google classroom, data
15 orang tersebut diperoleh nilai rata-rata sebanyak 81,33.
kegiatan analisis data ini dilakukan dengan nilai-nilai Akuntabilitas yang menjunjung
transparansi dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari penulis untuk melaporkan
seluruh tahap kegiatan dengan sebenar-benarnya, Komitmen Mutu dilandaskan agar
hasil ini, dapat menjadi bahan pengkajian dilakukannya proses pembelajaran yang
lebih baik agar diperoleh hasil pendidikan yang lebih baik pula.
Analisa dampak: Kegiatan analisis nilai peserta didik dilakukan untuk memetakan dan
mengetahui nilai-nilai ril/ nyata dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
2. Tahapan kedua: Menyampaikan hasil belajar siswa
Kegiatan menyampaikan hasil belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan peserta
latsar sebagai bentuk penerapan nilai-nilai ANEKA, Akuntabilitas; secara transparan
dan bertanggungjawab memperlihatkan hasil belajar kepada peserta didik langsung,
kepada guru-guru lain, pimpinan, dan orang tua / wali murid terkait hasil kegiatan
belajar melalui media google classroom, semua hal di atas selain nilai AKUNTABILITAS
nilai-nilai lainnya dalam ANEKA juga termasuk dalam hal ini, seperti nilai Anti Korupsi
yang menyampaikan hasil belajar secara jujur, dan peduli untuk terus mendapatkan
formulasi yang baik dalam kegiatan pembelajaran.
Bentuk komunikasi efektif sangat diperlukan dalam kegiatan ini yang diharapkan dapat
berkontribusi terhadap nilai-nilai organisasi dan visi misi seperti peningkatan kualitas
pembelajaran dan kegiatan keterampilan yang inovatif.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan respon balik dari semua
yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran ini, sehingga diperoleh hubungan yang
membaikan mutu pendidikan.
3. Tahapan ketiga: Guru melakukan Refleksi dan melaporkan kepada pimpinan
Melakukan refleksi dan melaporkan kepada pimpinan adalah bentuk nasionalisme dan
etika public yang sangat dikedepankan penulis kepada pimpinan, kegiatan ini juga
sebagai jaminan mutu, dan nilai akuntabilitas yang dilakukan untuk melaporkan hasil
kegiatan aktualisasi yang SEBENAR-BENARNYA, semuanya dilakukan dengan secara
160
terbuka, jujur, dan bertanggung jawab.
Berdasarkan hasil analisis kegiatan yang diperoleh, didapatkan infomasi bahwa proses
pembelajaran melalui media google classroom yang hanya memberi kontribusi 560
poin dengan presentase 16,97%, menjadi hasil yang wajib diketahui pimpinan sehingga
pimpinan memberikan saran dan arahan-arahan yang baik dan membangun guna
peningkatan proses, mutu, hasil, dan kegiatan penilaian pembelajaran yang lebih baik
di masa depan.
Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kembali proses-proses kegiatan
pembelajaran yang dilakukan peserta latsar dan upaya konsultasi kepada pimpinan
untuk tindakan yang lebih baik di masa depan. Jika ini tidak dilakukan, hasil yang
belum signifikan ini, tidak akan bisa dievaluasi sehingga jaminan mutu tidak dapat
dilaksanakan.
Buton Utara, 24 November 2020
HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007
6. RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR
No. Kegiatan/Tahapan
Kegiatan
Nilai-Nilai
Dasar
Teknik Aktualisasi
1 2 3 4
1. Melakukan konsultasi kepada
pimpinan terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.
ANEKA Teknik komunikasi efektif
2. Menyediakan bahan sosialisasi
Penggunaan media google
classroom
ANEKA Teknik Profesional
3. Melakukan kegiatan sosialisasi
pembelajaran dengan media
google classroom
ANEKA Teknik Profesional
161
4
Melakukan bimbingan
penggunaan media google
classroom untuk digunakan
dalam pembelajaran
ANEKA Teknik komunikas efektif
5
Melakukan Kegiatan
Pembelajaran Melalui Media
Google Classroom
ANEKA Teknik Profesional
6
Melakukan Penilaian Terhadap
Kegiatan Belajar Melalui Media
Google Classroom.
ANEKA Teknik Profesional
7
Melakukan Penilaian Terhadap
Kegiatan Belajar Melalui Media
Google Classroom.
ANEKA Teknik Profesional
8
Melakukan Evaluasi dan
pelaporan kepada pimpinan
mengenai hasil kegiatan
aktualisasi.
ANEKA KomunikasI efektif
Konde, 23 November 2020 Menyetujui Mentor / Atasan Langsung Kepala SMP Negeri 1 Kambowa Peserta Latsar
Asrul Suleman, S.Pd. Honayapto, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002 NIP 199110252019031007