+ All Categories
Home > Documents > optimalisasi pembelajaran bahasa inggris - Diklat Garbarata

optimalisasi pembelajaran bahasa inggris - Diklat Garbarata

Date post: 05-Feb-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
168
1 LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI SMPN 1 KAMBOWA KABUPATEN BUTON UTARA Oleh : HONAYAPTO, S.Pd NIP.: 19911025 201903 1 007 PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXVII TAHUN 2020 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2020
Transcript

1

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI SMPN 1 KAMBOWA KABUPATEN BUTON UTARA

Oleh :

HONAYAPTO, S.Pd

NIP.: 19911025 201903 1 007

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

ANGKATAN LXXVII TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2020

2

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI

SMPN 1 KAMBOWA

Oleh :

HONAYAPTO, S.Pd.

NIP: 19911025 201903 1 007

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: Desember 2020

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

Hj. Putri Mase, S.Ikom

NIP. 19630225 198303 2 014

MENTOR,

Asrul Suleman, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002

3

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA MASA PANDEMI

COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DI

SMPN 1 KAMBOWA

Oleh :

HONAYAPTO, S.Pd. NDH. 19911025 201903 1 007

Telah diterima dan perbaiki sesuai masukan Penguji, Coach, dan Mentor,

pada Seminar /Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan

Pada tanggal: Desember 2020

Kendari, Desember 2020

PENGUJI,

Drs. Amalul Syahid, M.Si

NIP. 19671025 199412 1 001

COACH,

Hj. Putri Mase, S.Ikom

NIP. 19630225 198303 2 014

MENTOR,

Asrul Suleman, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002

Mengetahui : KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Syahruddin Nurdin, S.E NIP.19660621 199012 1 001

4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam,

yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga pada hari ini,

penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan hasil aktualisasi dengan judul

“Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Masa Pandemi COVID-19 Dengan

Menggunakan Media Google Classroom di SMPN 1 Kambowa”. (JAR GOOGLE

CLASSROOM)”.

Penulisan laporan hasil aktualiasi ini tidak terlepas dari bimbingan semua pihak, hal

ini juga tidak luput dari upaya sungguh-sungguh penulis mengikuti LATSAR yang

diselenggarakan selama 19 hari dimulai dari hari Selasa, 13 Oktober sampai dengan

Sabtu, 31 Oktober 2020 di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi

Sulawesi Tenggara di Kendari, serta kegiatan aktualisasi di Instansi penulis di SMPN 1

Kambowa selama 30 hari sejak 1 November – 30 November 2020.

Kegiatan pembelajaran mandiri, kelompok, habituasi di asrama dengan melibatkan

para panitia dan widyaiswara yang kompeten, tanggap, dan melayani dengan prima,

membawa penulis dan semua peserta LATSAR mengetahui, dan memahami nilai-nilai

ANEKA sebagai nilai-nilai dasar Profesi ASN yang berkualitas, dan berintegritas. Selain

itu dorongan, bimbingan, serta dukungan dari semua elemen pendidikan di SMPN 1

Kambowa mengantarkan penulis untuk tetap bertindak sesuai dengan etika dan nilai

dasar profesi ASN yang berkualitas.

Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi atau yang dikenal dengan ANEKA diupayakan secara maksimal diinternalisasi

serta diintegrasikan oleh penulis sebagai peserta LATSAR, tidak hanya dalam telah

menjalankan proses aktualisasi selama 30 hari , namun dapat diimplementasikan dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peserta Latsar sebagai Aparatur Sipil Negara.

Beberapa hal di atas tentu saja tidak akan berjalan dengan maksimal, dan penulis

tidak akan bisa menyelesaikan penulisan laporan hasil aktualisasi jika tidak

mendapatkan bantuan dan bimbingan penuh dari semua pihak-pihak yang terlibat. Oleh

karenanya, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Abu Hasan M.Pd. selaku Bupati Buton Utara.

2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.

5

3. Bapak La Nita, S.Pd., M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton Utara.

4. Ibu Hj. Putri Mase, S.Ikom selaku Kabid Pengembangan Manajerial dan Fungsional

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara sekaligus

sebagai coach / pembimbing penulis.

5. Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si sebagai penguji.

6. Bapak dan ibu Widyaiswara di setiap mata diklat; Dr. Misnawati Lily, M.Si.

(Dinamika Kelompok dan Nasionalisme), Drs. Sahabuddin, M.Si (Wawasan

Kebangsaan & Akuntabilitas), Drs. Amalul Syahid, M.Si (Wawasan Kebangsaan), Ir.

H. Amir Mas’um (Analisis Isu Kontemporer, dan Anti Korupsi), La Hadifa S.E., M.Si

(Analisis Isu Kontemporer), Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.TP (Konsep Aktualisasi,

Komitmen Mutu, dan Penjelasan Aktualisasi), Kafaruddin, S,E., M.M (Etika dan

Pelayanan Publik), Gafaruddin, S.E., M.Si. (Whole of Government).

7. Tim KOREM 143 HO, dan pelatih senam.

8. Bapak La Ida Raeda, S.Sos selaku Koordinator lapangan bersama tim.

9. Pak Aliami, S.Sos selaku wali kelas B angk. LXXVII.

10. Bapak Asrul Suleman, S.Pd. selaku mentor dan kepala SMPN 1 Kambowa.

11. Bapak Adrian, S.Pd, dan Suherman, S.Pd., serta seluruh jajaran Instansi SMPN 1

Kambowa.

12. Segenap rekan-rekan Latsar CPNS 2020 Gol. III angkatan LXXVI, LXXVII, &LXXVIII.

13. Serta seluruh pihak-pihak yang terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Laporan hasil aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi alat ukur aktualisasi ANEKA

penulis sebagai CPNS, dalam mengidentifikasi isu dan pemecahannya di instansi SMPN

1 Kambowa kabupaten Buton Utara, sesuai dengan nilai-nilai dasar PNS yang telah

dipelajari dalam teori.

Buton Utara, 30 November 2020

Honayapto, S.Pd.

NIP. 19911025 201903 1 007

6

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN ------------------------------------------------------------------------- 2

LEMBAR PENGESAHAN ------------------------------------------------------------------------- 3

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------- 4

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------- 6

DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------------------------- 8

DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------------------- 9

BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 10

A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------- 10

B. Tujuan ----------------------------------------------------------------------------------------- 13

C. Manfaat ---------------------------------------------------------------------------------------- 13

D. Ruang lingkup -------------------------------------------------------------------------------- 14

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ----------------------------------------------------------- 16

A. Deskripsi Organisasi ------------------------------------------------------------------------ 16

1. Profil Sekolah ---------------------------------------------------------------------------- 16

2. Data Guru SMPN 1 Kambowa -------------------------------------------------------- 18

3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa --------------------------------------------- 18

B. Struktur Organisai -------------------------------------------------------------------------- 19

1. Visi Misi dan Nilai Organisasi -------------------------------------------------------- 20

2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru ------------------------------------------------------- 21

C. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN ----------------------------------------------------------- 22

1. Akuntabiltas ----------------------------------------------------------------------------- 22

2. Nasionalisme ---------------------------------------------------------------------------- 24

3. Etika Publik ------------------------------------------------------------------------------ 25

4. Komitmen Mutu ------------------------------------------------------------------------- 27

5. Anti Korupsi ----------------------------------------------------------------------------- 28

D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ------------------------- 29

1. Manajemen ASN ------------------------------------------------------------------------- 29

2. Pelayanan Publik ----------------------------------------------------------------------- 33

3. Whole Of Government -------------------------------------------------------------------- 33

E. Identifikasi Isu dan analisis Dampaknya ----------------------------------------------- 35

1. Identifikasi Isu -------------------------------------------------------------------------- 35

2. Penetapan Isu --------------------------------------------------------------------------- 36

7

3. Analisis Dampak Isu -------------------------------------------------------------------- 38

4. Faktor Penyebab Masalah ------------------------------------------------------------ 38

5. Kegiatan Terpilih sebagai Pemecahan Isu ----------------------------------------- 39

F. Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ------------------------------- 40

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI --------------------------------------------------------------- 44

1. Kendala dan Antisipasi --------------------------------------------------------------------- 44

2. Hasil Aktualisasi ----------------------------------------------------------------------------- 46

2.1. Hasil / Capaian Aktualisasi ------------------------------------------------------- 46

2.2. Deskripsi Kegiatan ---------------------------------------------------------------- 91

3. Analisis Dampak ------------------------------------------------------------------------- 121

BAB IV PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------- 127

A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------------- 127

B. Saran ---------------------------------------------------------------------------------------- 128

C. Rencana Tindak Lanjut ------------------------------------------------------------------ 128

DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------- 129

LAMPIRAN-LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------- 131

RANCANGAN AKTUALISASI --------------------------------------------------------------------- 132

IDENTIFIKASI I PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN

DAN ALTERNATIF SOLUSI ---------------------------------------------------------------------- 133

JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI ------------------------------------------------------ 135

RINCIAN BIMBINGAN COACH & MENTOR --------------------------------------------------- 137

PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI --------------------------------------------------- 139

RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR ------------------------------------------------ 160

DOKUMEN SURAT DUKUNGAN MENTOR ---------------------------------------------------- 162

DOKUMEN RUMUSAN HASIL KONSULTASI ------------------------------------------------- 163

DOKUMEN BAHAN SOSIALISASI --------------------------------------------------------------- 163

DOKUMEN BAHAN TAYANG SOSIALISASI --------------------------------------------------- 164

DOKUMENTASI DAFTAR HADIR DAN BIMBINGAN TEKNIS SOSIALISASI ------------ 165

DOKUMENTASI DOKUMEN KRITERIA OPTIMALISASI ------------------------------------ 166

DOKUMENTASI TABULASI DATA -------------------------------------------------------------- 167

DOKUMENTASI HASIL PEMBELAJARAN DALAM GOOGLE CLASSROOM -------------- 168

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMPN 1 Kambowa ----------------------------------- 19

Gambar 2.2. Diagram Infografis Mind Mapping -

Faktor Penyebab Masalah --------------------------------------------------------------------- 38

9

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Profil Sekolah --------------------------------------------------------------------------- 16

Tabel 2.2. Data Guru SMPN 1 Kambowa -------------------------------------------------------- 18

Tabel 2.3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa --------------------------------------------- 18

Tabel 2.4 Perbedaan Hak PNS dan PPPK ------------------------------------------------------- 30

Tabel 2.5. Identifikasi isu -------------------------------------------------------------------------- 35

Tabel 2.6. Penentuan Isu Prioritas --------------------------------------------------------------- 37

Tabel 2.7. Skala APKL ------------------------------------------------------------------------------- 37

Tabel 2.8. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu ---------------------------------------- 39

Tabel 2.9. Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ------------------------ 40

Tabel 3.1. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 1 ----------------------------------------- 46

Tabel 3.2. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 2 ---------------------------------------- 54

Tabel 3.3. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 3 ---------------------------------------- 61

Tabel 3.4. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 4 ---------------------------------------- 66

Tabel 3.5. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 5 ---------------------------------------- 72

Tabel 3.6. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 6 ---------------------------------------- 78

Tabel 3.7. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 7 ---------------------------------------- 82

Tabel 3.8. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 8 ---------------------------------------- 86

Tabel 3.9 Analisa Aktualisasi Kegiatan Pertama ---------------------------------------------- 91

Tabel 3.10 Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedua ----------------------------------------------- 94

Tabel 3.11. Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketiga ---------------------------------------------- 98

Tabel 3.12 Analisa Aktualisasi Kegiatan Keempat ---------------------------------------- 102

Tabel 3.13 Analisa Aktualisasi Kegiatan Kelima ------------------------------------------- 105

Tabel 3.14 Analisa Aktualisasi Kegiatan Keenam ----------------------------------------- 108

Tabel 3.15 Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketujuh ------------------------------------------ 113

Tabel 3.16. Analisa Aktualisasi Kegiatan kedelapan -------------------------------------- 117

Tabel 3.17 Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi ---------------------------------------- 121

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran Aparatur Sipil Negara sangat signifikan dalam orientasi pembangunan

bangsa, hal ini dapat terlihat terlihat dengan jelas dalam fungsi pegawai ASN pada

Undang-Undang No. 05 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara pada pasal 10, yaitu

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

Di tangan Aparatur Sipil Negaralah, wajah Indonesia dapat terlihat. baik dan

buruknya layanan publik, pengambilan kebijakan yang menentukan nasib banyak orang,

sampai dengan upaya-upaya profesional dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembangunan bangsa.

Dengan demikian berprofesi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara harus

memegang teguh prinsip seperti nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen,

integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik, memiliki kompetensi yang

diperlukan sesuai dengan bidang tugas, dan kualifikasi akademik, jaminan perlindungan

hukum dalam melaksanakan tugas, serta profesionalitas jabatan ASN.

Prinsip-prinsip tersebut diharapkan dapat menjamin harapan pemerintah dalam

mereformasi birokrasi Indonesia yang lebih baik. Salah satu upaya tersebut diwujudkan

dengan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang diatur pada PERKA LAN No. 12

tahun 2018 pasal 1 ayat 8 yang berbunyi Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan

pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun

integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,

karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi.

Upaya keras pemerintah tersebut berkaitan dengan integritas dan profesionalitas

dalam mewujudkan pelayanan publik yang profesional, dan bertanggung jawab, yang

semakin tertantang di masa pandemi Covid-19, khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil

yang berprofesi sebagai guru.

Dilansir dari kemdikbud.go.id mengutip http://covid19.go.id dengan data per 3

Agustus 2020 terdapat sekitar 57 persen peserta didik masih berada di zona merah dan

11

oranye. Sementara itu, sekitar 43 persen peserta didik berada di zona kuning dan hijau,

jumlah tersebut mengakibatkan 68 juta siswa terdampak dan harus belajar dari rumah.

Tuntutan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, namun tidak dengan

membahayakan nyawa anak bangsa, menjadi hal yang patut diperhitungkan dalam

upaya ini. Selain murid-murid yang harus belajar dari rumah, para Aparatur Sipil Negara

khususnya yang berprofesi sebagai guru juga seperti mendapat beban kerja yang

semakin meningkat, belum lagi menghadapi tekanan sosial dari masyakat, yang seperti

menganggap guru tidak bekerja, dan hanya makan gaji buta.

Hal ini seperti menjadi hal yang dilematis, jika mencermati Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa Tenaga

kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,

pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

pendidikan, adapun pada pasal 2 dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga

profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan

tinggi.

Tuntutan profesi yang mengarahkan pada arah kerja yang profesional tersebut

menjadi sangat sulit dilakukan. Guru sebagai ASN yang berfungsi sebagai pelaksana

kebijakan publik, maka tetap harus mengikuti kebijakan terkait kegiatan belajar

mengajar dari rumah.

Namun berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak, akhirnya dihasilkan Surat

Keputusan Bersama 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri

Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor

03/KB/2020, Nomor 612 tahun 2020, Nomor HK.01.08/MENKES/502/2020, dan

Nomor 119/4536/SJ tentang tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada

Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa pandemi

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), yang memberi peluang kepada pemerintah

daerah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di zona hijau dan kuning, namun

dengan sederet peraturan yang harus diperhatikan oleh para pelaksana kebijakan di

bawahnya, misalnya dengan pemetaan potensi penyebaran covid-19, izin belajar orang

tua, dan ketatnya protokol kesehatan yang harus dilaksanakan.

12

Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi salah satu daerah

yang diizinkan untuk melaksanakan kegiatan belajar Tatap Muka, sesuai petunjuk SKB 4

Menteri dan Instruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara.

Untuk memanfaatkan kebijakan tersebut, maka pada Selasa, 25 Agustus 2020

pihak SMPN 1 Kambowa bersama Komite Sekolah menyetujui kegiatan pelaksanaan

pembelajaran dilaksanakan di sekolah, namun dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Setiap kelas wajib dibagi dalam dua shift,

2. Shift pertama akan melaksanakan kegiatan PBM selama 3 hari (Senin, Rabu, dan

Jumat) sedangkan shif kedua juga sebanyak 3 hari yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan

Sabtu,

3. Setiap kelas / shift hanya diizinkan belajar selama 30 menit per mata pelajaran,

4. Wajib menjaga protokol kesehatan covid-19, serta

5. Kewenangan tertinggi kepada orang tua / wali peserta didik untuk mengizinkan atau

tidak mengizinkan anaknya (siswa) mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka

dengan pertimbangan kesehatan, keselamatan, dan keamanan dari Covid-19.

Sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan kepada peserta didik,

bahasa Inggris yang harus mendapatkan pemahaman yang lebih ekstensif terkait

kompetensi pedagogis, dan sikap sosial yang diharapkan dikuasai oleh peserta didik,

waktu alokasi normal pengajaran memang sudah tidak terpenuhi atas kebijakan ini,

waktu 30 menit menjadi sangat tidak efektif dalam pengajaran dan optimalisasi

pemberian materi belajar.

Hal ini tidak sejalan dengan Permendikbud No. 15 Tahun 2018 tentang

Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, pada pasal 2

yang menyebutkan; (1) Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah melaksanakan

beban kerja selama 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu pada satuan

administrasi pangkal.

Oleh karena itu, memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, semangat

kemerdekaan belajar, dan upaya-upaya pemerintah dalam membantu peserta didik

dalam pemberian fasilitas bantuan pulsa, serta respon dunia pendidikan terhadap

pergeseran zaman dalam era industri 4.0, sangat mendukung kegiatan optimalisasi

kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan oleh seorang guru, khususnya guru mata

pelajaran bahasa Inggris sesuai tuntutan profesionalisme kerja.

13

Sebagai bentuk aktualisasi saya dalam mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA;

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Semangat

diri, inovasi, dan berpikir kreatif serta bertanggungjawab dalam profesi sesuai aturan,

harus dapat saya implementasikan dalam melakukan optimalisasi pembelajaran bahasa

Inggris, hal ini sejalan dengan tuntutan profesionalisme kerja guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar secara interaktif berbasis teknologi dan bentuk-bentuk menjawab

tantangan akan kehidupan yang dinamis.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu peserta didik, secara optimal

mendapatkan tujuan-tujuan pembelajaran yang terintegrasi dan komprehensif dalam

upaya saya sebagai seorang guru memberikan materi ajar. Dengan demikian dalam

kegiatan aktualisasi saya menetapkan kegiatan optimalisasi pembelajaran Bahasa

Inggris melalui media Google Classroom.

B. Tujuan

a. Umum

Tujuan umum dalam aktualisasi ini adalah menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang biasa dikenal

dengan akronim ANEKA kedalam sikap dan perilaku ASN sesuai dengan teori yang telah

dipelajari, yang diharapkan dapat membentuk karakter ASN yang berintegritas dan

profesional.

Tidak hanya dalam penerapan pembuatan laporan rancangan atau kegiatan

aktualisasi saja, namun juga kepada implementasinya sehari-hari sesuai tupoksi;

pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.

b. Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus adalah, peserta Latsar dapat melakukan

internalisasi dan integrasi nilai-nilai dasar profesi ASN; ANEKA kedalam kegiatan

aktualisasinya dalam menjawab isu yang terjadi di lingkungan instansinya, yang

berkaitan dengan optimalisasi pembelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas VII pada

masa pandemic Covid-19 dengan menggunakan media Google Classroom.

C. Manfaat

Agenda aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi panduan utama bagi Calon

Aparatur Sipil Negara dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,

14

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), yang diwujudkan dalam

bentuk nyata perwujudan seorang ASN yang profesional, bertanggungjawab,

berintegritas, dan kreatif-inovatif.

Adapun manfaat yang akan diperoleh diharapkan sebagai berikut:

1. Bagi CPNS peserta Latsar, diharapkan benar-benar mampu mengaktualisasikan

nilai-nilai dan pendidikan, dan pelatihan yang dapat diimplementasikan dalam

dunia kerja dan penerapan fungsinya sebagai seorang ASN, menjadikannya sebagai

seorang ASN yang berjiwa nasionalisme, memahami wawasan kebangsaan, dan

perspektif kebangsaan yang majemuk, dalam bingkai NKRI, berjiwa akuntabel dan

responsible, mampu menetapkan nilai-nilai etika, serta mengedepankan kualitas

mutu layanan yang kredibel, dan memuaskan serta membangun nilai-nilai dasar

anti korupsi untuk integritas bangsa.

2. Bagi unit kerja, kegiatan inovasi dalam bentuk-bentuk menjawab kebutuhan dan

layanan mutu, diharapkan dapat membangun rasa kerja sama, serta saling berbagi

pengetahuan, dan pengalaman, terkait kegiatan-kegiatan inovasi pembelajaran

berbasis teknologi, yang akan dapat memudahkan cara-cara kerja guru dalam

instansi kerja tersbut.

3. Bagi masyarakat, khususnya orang tua dapat terlibat aktif memandu kegiatan

belajar mengajar siswa di rumah, materi-materi yang mudah dan terintegrasi dalam

sistem teknologi informasi komunikasi, sangat membantu orang tua dalam

mengarahkan anak atau peserta didik untuk mengoptimalkan belajarnya dari

rumah.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini adalah berkaitan dengan nilai-nilai

dasar ANEKA, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pengalaman nyata, atau aktual

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Kemampuan memetakan konsep yang

berkaitan dengan manajemen ASN, whole government, pemahaman pada spirit

kebangsaan, sikap integritas, jaminan mutu, etika publik, sampai dengan membangun

komitmen untuk memberantas korupsi yang didapatkan dalam mata pendidikan dan

pelatihan di balai diklat.

15

Dengan demikian implementasi nilai ANEKA dapat menjadi landasan seorang ASN

untuk mampu menjawab berbagai isu-isu yang terjadi di lingkungan kerja, penerapan

nilai-nilai ANEKA secara terus menerus yang terus dikembangkan hingga terwujudnya

layanan publik dan capaian organisasi.

Oleh karena itu, sebagai perwujudan aktualisasi, kegiatan menjawab isu hanya

dibatasi pada ruang lingkup pekerjaan sebagai guru di salah satu sekolah menengah

pertama di kabupaten Buton Utara, yaitu guru mata pelajaran bahasa Inggris di kelas VII

di SMPN 1 Kambowa kecamatan Kambowa Kab. Buton Utara, yang akan bersinergi

dengan pihak SMPN 1 Kambowa, peserta didik dalam pembimbingan, dan pengajaran

yang dapat dilakukan dengan pemanfaatan media teknologi dan informasi yang juga

bisa diakses oleh masyarakat atau orang tua/ wali peserta didik, dalam hal ini

pemanfaatan teknologi Google Classroom dalam optimalisasi pembelajaran bahasa

Inggris yang efektif di tengah pandemic Covid-19.

16

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi

SMP Negeri 1 Kambowa merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah di

lingkungan Dinas Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. SMP Negeri 1

Kambowa berdiri pada tahun 1991 terletak di jalan poros Ereke-Baubau, Desa Konde

Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, saat ini

instansi ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama Asrul Suleman, S.Pd.

SMPN 1 Kambowa mengadakan kegiatan pembelajaran pada pagi - siang hari

dengan total peserta didik sebanyak 159, dengan jumlah guru dan Tenaga Kependidikan

sebanyak 22 orang. Untuk melihat lebih detil organisasi ini, berikut profil yang

diberikan:

1. Profil Sekolah

Tabel 2.1 Profil Sekolah

PROFIL SEKOLAH

IDENTITAS SEKOLAH

1 NAMA SEKOLAH SMPN 1 KAMBOWA

2 NOMOR STATISTIK / NIS 20120021002

3 PROVINSI SULAWESI TENGGARA

4 OTONOMI DAERAH BUTON UTARA

5 KECAMATAN KAMBOWA

6 DESA / KELURAHAN KONDE

7 JALAN DAN NOMOR POROS BAUBAU-EREKE NOMOR :

8 KODE POS 93674

9 TELEPON KODE WILAYAH : NOMOR :

10 FAXCIMILE / FAX KODE WILAYAH : NOMOR :

11 DAERAH PERKOTAAN PEDESAAN

12 STATUS SEKOLAH NEGERI SWASTA

13 KELOMPOK SEKOLAH INTI MODEL FILIAL TERBUKA

17

14 AKREDITAS B

15 SURAT KEPUTUSAN / SK NOMOR : TGL :

16 PENERBIT

DITANDATANGANI OLEH

17 TAHUN BERDIRI TAHUN : 1991

18 TAHUN PERUBAHAN TAHUN : 2001

19 KEGIATAN BELAJA

MENGAJAR

PAGI SIANG PAGI DAN SIANG

20 BANGUNAN SEKOLAH MILIK SENDIRI BUKAN MILIK SENDIRI

21 LOKASI SEKOLAH DESA KONDE

22 JARAK KE PUSAT

KECAMATAN 09 KM

23 JARAK KE PUSAT OTODA 115 KM

24 TERLETAK PADA

LINTASAN

DESA KEC. KAB/KOTA PROP

25 JUMLAH KEANGGOTAAN

RAYON

SEKOLAH

26 ORGANISASI

PENYELENGGARA

PEMERINTAH YAYASAN ORGANISASI MASY.

27 PERJALANAN/PERUBAHAN

SEKOLAH

RENOVASI

KEPALA SMP NEGERI 1 KAMBOWA

ASRUL SULEMAN, S.Pd.

NIP. 19751209 200903 1 002

18

2. Data Guru SMPN 1 Kambowa

SMP Negeri 1 Kambowa memiliki 22 guru dan tenaga kependidikan yang terdiri

atas 8 guru PNS, 4 Staf PNS, 2 guru sertfikasi Non PNS, dan 8 tenaga Honorer seperti

yang digambarkan dalam table di bawah ini:

Tabel 2.2 Data Guru SMPN 1 Kambowa

PNS NON PNS

GURU STAFF SERTIFIKASI HONOR

DAERAH

L P L P L P L P

3 5 4 1 1 4 4

Total : 22 Orang

Sumber : Data primer (Data SMPN 1 Kambowa per 24 November 2020)

3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa

Sedangkan total peserta didik sebanyak 159. dengan rincian 83 laki-laki dan76

perempuan yang secara jelas dapat di lihat pada table berikut ini:

Tabel 2.3. Data Peserta Didik SMPN 1 Kambowa

KELAS

VII A VII B VIII A VIII B IX A IX B

L P L P L P L P L P L P

19 11 19 10 18 11 13 14 13 8 14 9

30 29 29 27 21 23

TOTAL 159 Siswa

Sumber : Data primer (Data SMPN 1 Kambowa per 24 November 2020)

19

B. Struktur Organisasi Sekolah

Gambar 2.1. Struktur Organisasi SMPN 1 Kambowa

ASRUL SULEMAN, S.Pd.

NIP. 19751209 200903 1 002

NIP. 19710630 199310 1 001

KEPALA SEKOLAH

ARMIN ONDAU, S.SI

DEWAN KOMITE

UNIT PERPUSTAKAAN TATA USAHA

SITTI MASNIAH, S.Ag. LA NIYMA LA HABARI LA PAUDU LA ABO

WAKIL KEPALA

SEKOLAH

GURU BAHASA INDONESIA

FARCE, S.Pd.

GURU MATEMATIKA

RISTANTO, S.Pd.

SUHERMAN, S.Pd.

GURU BAHASA INGGRIS

HONAYAPTO, S.Pd.

GURU PKN

ADRIAN, S.Pd.

GURU IPA (BIOLOGI)

MAESURI W. A., S.Pd.

GURU AGAMA ISLAM

ASMA WATI, S.Pd.

GURU SENI BUDAYA

MELANI, S.Pd.

GURU PENJASKES

TUSRI WANDI, S.Pd.

GURU PRAKARYA

IRMAWATI T.,S.Pd.

GURU IPS

SITTI MASNIAH, S.Ag.

GURU IPA (FISIKA)

AMIRUDIN

SISWA

MASYARAKAT SEKITAR

PENJAGA SEKOLAH

WALI KELAS VII, VIII, IX A&B

20

1. Visi Misi dan Nilai dan Nilai Organisasi

a. Visi SMPN 1 Kambowa:

Menjadikan Sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik, dan non akademik

melalui peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran.

b. Misi SMPN 1 Kambowa:

1. Melaksanaka proses pembelajaran secara efektif, dan menumbuhkan semangat

berkompetisi melalui kegiatan perlombaan dan seleksi,

2. Melaksanakan pembinaan keagamaan, untuk menanamkan rasa penghayatan

terhadap ajaran agama yang dianut,

3. Membina disiplin dan keterampilan,

4. Melaksanakan pembinaan olah raga dan kesenian secara teratur,

5. Menumbuhkembangkan budaya bangsa, budi pekerti luhur, dan tata karma

dengan mengefektifkan kegiatan OSIS,

6. Melaksanakan pembinaan wawasan wiyata mandala

7. Melaksanakan penataan lingkungan secara kontinu.

c. Nilai Organisasi

Usai mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Gol. II tahun 2020 di LPMP

BPSDM Prov. Sulawesi Tenggara selama kurang lebih 19 hari, dan penulis akhirnya

melaksanakan kegiatan aktualisasi di instansi penulis dalam hal ini SMPN 1

Kambowa, penulis berbagi pengalaman dan berkonsultasi dengan pimpinan serta

elemen SMPN 1 Kambowa, dan pada Jumat, 6 November 2020 melalui surat

keputusan kepala sekolah nomor 422 / 019 / 2020 diterbitkan nilai-nilai organisasi

SMPN 1 Kambowa sebagai berikut:

a) Profesional

Dalam profesional terkandung makna bahwa dalam bekerja, pimpinan dan

seluruh pegawai di lingkungan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kambowa

melakukannya dengan tuntas, penuh tanggung jawab menggunakan kompetensi

terbaik dan berkomitmen tinggi terhadap hasil yang dicapai.

b) Akuntabel

Dalam akuntabel terkandung makna bahwa dalam berpikir, berkata,

berperilaku, dan bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai di lingkungan

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kambowa, melakukannya dengan

berorientasi pada pelayanan masyarakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip

dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

c) Integritas

Dalam integritas terkandung makna dalam berpikir, berkata, berperilaku, dan

bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai di lingkungan Sekolah Menengah

21

Pertama Negeri 1 Kambowa melakukannya dengan baik dan benar serta selalu

memegang teguh prinsip-prinsip dan nilai moral serta kode etik yang berlaku.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru

a. Tugas Pokok

Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan, di

mana guru memegang peranan yang sangat penting dalam penyelengaraan

pendidikan. Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang Undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang

No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah

No. 19 Tahun 2017 tentang Guru, yakni :

1) merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;

2) melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;

3) menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;

4) membimbing dan melatih peserta didik; dan

5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok

sesuai dengan beban kerja guru.

Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam

Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2) Menyusun silabus pembelajaran;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di

kelasnya;

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan

hasil penilaian dan evaluasi;

9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi

tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar

tingkat sekolah/ madrasah dan nasional

11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;

22

12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

13) Melaksanakan pengembangan diri;

14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan Melakukan

presentasi ilmiah.

b. Fungsi Guru

Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru

yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung

dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang- Undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :

a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik

guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis dan dialogis;

d. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan; dan

e. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai

seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya

sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Penjelasan dari

kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas yang dilakukan oleh PNS akan teruji ketika PNS tersebut

mengalami permasalahan dalam transparansi dan akses informasi,

penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumber daya milik negara dan konflik

23

kepentingan. Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang

direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,

penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama

akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk

menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni;

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan

memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;

b. Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu

maupun kelompok/instansi;

c. Integritas

Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;

d. Tanggung Jawab

Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab

juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;

e. Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,

baik menyangkut benda atau orang;

f. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang

akan melahirkan akuntabilitas;

g. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan

kapasitas;

h. Kejelasan

24

Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang

jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan;

i. Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu

sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan yang

menjadi tolak ukur dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah

satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan

menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila oleh setiap penyelenggara

negara, baik di pusat maupun di daerah.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,

kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan

bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia

serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling

mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

Dalam arti sempit, Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.

Sementara secara arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,

yaitu :

a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)

Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap

adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa

bangsa Indonesia merupakan bangsa religius yang mengakui adanya Tuhan.

25

b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)

Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan

nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan

memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.

c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)

Sila ini mengandung nilai bahwa persatuan Indonesia mengakui dan

menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa

Indonesia. Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam

keberagaman dan terbagi dalam beberapa golongan. Selain kehendak hidup

bersama, kebersamaan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat gotong-

royong. Dengan kegotong-royongan itulah, Indonesia mampu melindungi

segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan hanya membela atau

mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial

Indonesia. Tujuan nasionalisme yang didasari dari semangat gotong royong

yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan

keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan

Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan sebagai suatu

ancaman. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai limpahan

karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan. Ke

luar berarti memuliakan kemanusiaan secara universal, dengan menjunjung

tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.

d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan)

Sila ini mengandung makna pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk

rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.

e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)

Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya masyarakat

Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.

3. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik

atau buruk, benar atau salah suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk

26

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab

pelayanan publik. Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta

keyakinan untuk menentukan apakah suatu perbuatan itu pantas dilakukan, guna

menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam

pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang

buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang

dianut.

Adapun nilai-nilai dasar dari Etika Publik, antara lain:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia 1945;

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna dan santun;

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

Etika Publik merupakan landasan dasar bagi penuntun perilaku, norma

etika justru sangat menentukan perumusan kebijakan maupun pola tindakan

yang ada didalam organisasi publik. Jika aparat pemerintah maupun masyarakat

sudah memiliki dasar norma etika yang kuat, ketaatan terhadap norma hukum

akan mengikuti dan biasanya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan atau bentuk-

bentuk penyimpangan lain akan dapat dicegah sejak dini.

27

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang

tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama

yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui

penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.

a. Efektif

Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,

baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efektivitas

organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang

ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas

organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.

b. Efisien

Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan atau

tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan

dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan

efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai

tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan

baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran

tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan

untuk menghasilkan barang dan jasa.

c. Inovasi

Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap

perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.

d. Orientasi Mutu

Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan

kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan

melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi

dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.

28

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruption yang artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi juga sering dikatakan sebagai

kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar

biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,

masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Sebagai PNS, dampak korupsi tidak

hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan negara, namun juga dapat

menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek,

namun juga secara jangka panjang.

Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari

Nilai-nilai anti korupsi antara lain:

a. Kejujuran

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan

integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa

menjadi pribadi yang berintegritas;

b. Kepedulian

Kepedulian kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.

Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan

sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,

menderita, dan membutuhkan uluran tangan;

c. Kemandirian

Sifat kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkan untuk

mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang

mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat;

d. Kedisiplinan

Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat

seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani

tugasnya;

e. Tanggung Jawab

Pribadi yang sadar bahwa segala tindakan dan kegiatan yang dilakukannya akan

dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,

masyarakat, negara, dan bangsanya;

29

f. Kerja keras

Individu yang memiliki etos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas

hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya;

g. Kesederhanaan

gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros;

h. Keberanian

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk

menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan; dan

i. Keadilan

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima

sesuai dengan jerih payahnya. Bila dia seorang pimpinan maka dia akan

memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya.

D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-

tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin

professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil

negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,

profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,

serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

a. Kedudukan ASN

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini

dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.

Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun

dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam

30

UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.

1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus

bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian

pegawai ASN merupakan kesatuan.

Tabel 2.4 Perbedaan Hak PNS dan PPPK

b. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi

dan bertugas sebagai berikut:

1) Pelaksana Kebijakan Public

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang

dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang- undangan.

2) Pelayan Publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik

yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang,

jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh

penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

3) Perekat dan Pemersatu Bangsa

Hak PNS Hak PPPK

- Gaji, tunjangan dan fasilitas

- Cuti

- Jaminan pensiun dan

jaminan hari tua

- Perlindungan

- Pengembangan kompetensi

- Gaji, tunjangan dan

fasilitas

- Cuti

- Perlindungan

- Pengembangan

kompetensi

31

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan

kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada

Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung

tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara

daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

c. Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,

suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.

Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar

melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, dapat meningkatkan

produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap SN

diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014

tentang ASN sebagai berikut:

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5

Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak

dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92

pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:

1) Jaminan kesehatan;

2) Jaminan kecelakaan kerja;

3) Jaminan kematian; dan

4) Bantuan hukum.

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat

kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya

diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:

1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

pemerintah yang sah;

2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang

berwenang;

4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,

32

kesadaran, dan tanggung jawab;

6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan

tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

d. Kode Etik dan Perilaku ASN

Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai

profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode

perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode

etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas

tinggi;

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung

jawab, efektif, dan efisien;

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya;

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,

dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat

bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

33

11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas

ASN; dan

12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

disiplin Pegawai ASN.

2. Pelayanan Publik

Sebagaimana termuat dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima

adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah,

efektif dan efisien, aksesibil, akuntabel, dan berkeadilan.

Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi

norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus

dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan

oleh ASN terhadap pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap atau

perilaku; Ekspresi wajah; Penampilan; Cara berpakaian; Cara berbicara; Cara

mendengarkan; dan Cara bertanya.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas

dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN

dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk

menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk

menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan

segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.

3. Whole of Government

a. Pengertian Whole of Government

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka

WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu

atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan

34

dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara

lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

Sesuai dengan karakteristik wicked problems.

b. Penerapan Whole of Government (WoG) dalam pelayanan terintegrasi

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi

penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan

oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.

1) Penguatan koordinasi antar lembaga

Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang

dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span

of control atau rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah

satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai

mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah

lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.

2) Membentuk lembaga koordinasi khusus

Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam

mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara

melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga

singkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang

dikoordinasikan.

3) Membangun gugus tugas

Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di

luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus

tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat

dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya

untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek

sebagai berikut:

1) Kapasitas SDM dan institusi

Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah

sama. Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika

pendekatan WoG, misalnya mendorong terjadinya merger atau akuisisi

35

kelembagaan, dimana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi

yang berbeda.

2) Nilai dan budaya organisasi

Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya

kolaborasi sampai dengan kelembagaan.

3) Kepemimpinan

Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan

WoG. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang

mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta

meramu SDM yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya

1. Identifikasi Isu

Tabel 2.5. Identifikasi isu

Tugas Pokok dan fungsi Kondisi saat ini Kondisi diharapkan Identifikasi isu

Melaksanakan kegiatan

pembelajaran.

Kurangnya rasa ingin

belajar bahasa Inggris siswa

kelas VII

Adanya rasa antusias

untuk belajar bahasa

Inggris.

Kurangnya minat

belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas VII

Menilai hasil

pembelajaran atau

pembimbingan

Hasil belajar bahasa Inggris

siswa kelas VII yang tidak

sesuai standar KKM

Hasil belajar bahasa

Inggris siswa kelas VII

yang sesuai , dan

bahkan melebihi

standar KKM

Hasil belajar siswa

kelas VII bahasa

Inggris yang tidak

sesuai, atau di bawah

standar KKM

Menyusun rencana

pelaksanaan

pembelajaran

Tidak cukupnya sumber

belajar bahasa Inggris

Semua sumber belaja,

termasuk buku bahasa

Inggris tersedia.

Kurangnya buku

bahasa Inggris

36

Menilai dan

mengevaluasi proses dan

hasil belajar pada mata

pelajaaran di kelasnya;

Kegiatan pembelajaran dan

pembimbingan bahasa

Inggris siswa kelas VII yang

tidak efektif karena harus

disesuaikan dengan

protocol Covid-19

Kegiatan pembelajaran

bahasa Inggris siswa

kelas VII harus berjalan

efektif dan efisien

dengan tetap

mengindahkan protocol

Covid-19

Pembelajaran bahasa

Inggris pada siswa

kelas VII yang tidak

maksimal

2. Penetapan Isu

Berdasarkan pengalaman yang penulis alami selama menjalankan tugas di

SMPN 1 Kambowa, penulis menemukan 4 isu berdasarkan kondisi saat ini, dan

kondisi yang diharapkan, setelah dilakukan konsultasi kepada pimpinan melalui

media komunikasi selama penulis mengikuti Latihan Dasar, maka ditetapkan satu

core isu yang telah mendapatkan persetujuan oleh pimpinan. Adapun core isu

tersebut yaitu “Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Tidak Maksimal Pada siswa

kelas VII di Tengah Pandemi Covid-19”, yang mana hal ini dapat menjadi

terhambatnya pembelajaran yang akan berpengaruh pada ketidaktuntasan

Kompetensi siswa pada kelas VII.

Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang

digunakan untuk menetapkan satu core isu, yaitu dengan menggunakan metode

analisa APKL. Dimana metode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat

Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya dan selanjutnya menentukan

skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan

merupakan isu prioritas.

Adapun APKL tersebut adalah:

• Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat

• Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu

dicarikan solusinya sesegera mungkin

• Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak

• Kelayakan: Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalah

37

Tabel 2.6. Penentuan Isu Prioritas

NO ISU TERIDENTIFIKASI

Kriteria Skor Total Ranking

A P K L

1.

Kurangnya minat belajar bahasa Inggris siswa

kelas VII 4 3 3 3 13 4

2.

Hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII yang

tidak sesuai standar KKM 4 4 4 3 15 2

3 Kurangnya sumber belajar bahasa Inggris 3 4 4 3 14 3

4

Pembelajaran bahasa Inggris yang tidak maksimal

pada siswa kelas VII 4 4 4 4 16 1

Sumber Data : Hasil Analisis (2020)

Adapun untuk skalanya dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2.7. Skala APKL

Skala Keterangan

5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)

4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan

3 Cukup (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)

2 Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)

1 Sangat Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)

Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode APKL di atas

didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah

“Pembelajaran Bahasa Inggris yang tidak maksimal di kelas VII”.

38

3. Analisis Dampak Isu

Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Pembelajaran Bahasa Inggris

yang tidak maksimal di Kelas VII”, tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan

isu yaitu :

a. Siswa tidak cukup menerima materi pelajaran,

b. Siswa akan kurang memahami materi yang di ajarkan oleh guru,

c. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal – soal yang di

berikan oleh guru, dan

d. Tidak akan tercapai tujuan pembelajaran.

4. Faktor Penyebab Masalah

Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan

aktualisasi, maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu:

Gambar Diagram Infografis 2.2. Mind Mapping Faktor Penyebab Masalah

Penerapan

Prokes sanat

ketat

Alokasi

belajar waktu

tidak cukup

Bimbingan

belajar yang

tidak maksimal

Sumber

belajar

terbatas

Pembelajaran Bahasa

Inggris siswa kelas VII

yang tidak maksimal

39

5. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu

Tabel 2.8. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu

Sumber : Hasil Analisis, 2020

Unit Kerja : SMPN 1 Kambowa

Isu yang

diangkat

: Pembelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas VII yang

tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19.

Judul : Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas

VII Di Tengah Pandemi Covid 19 Dengan Menggunakan

Media Google Classroom

Kegiatan : 1. Melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait

pelaksanaan kegiatan aktualisasi,

2. Menyediakan bahan sosialisasi penggunaan media

google classroom,

3. Melakukan kegiatan sosialisasi pembelajaran dengan

media Google Classroom

4. Melakukan bimbingan penggunaan media google

classroom untuk digunakan dalam pembelajaran

5. Melakukan kegiatan pembelajaran melalui media

google classroom,

6. Mengukur optimalisasi pembelajaran dengan

penggunaan media google classroom

7. Melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar melalui

media google classroom

8. Melakukan evaluasi dan pelaporan kepada pimpinan

mengenai hasil kegiatan aktualisasi

40

F. Tabel Rancangan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan pada waktu 30 hari kerja. Secara konkrit jadwal pelaksanaan aktualisasi dalam

penyelesaian isu di SMPN 1 Kambowa akan dilakukan sesuai jadwal berikut:

Tabel 2.9. Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

No. Kegiatan Tahap Kegiatan Bulan November 2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1

Melakukan

konsultasi

kepada

pimpinan

terkait

pelaksanaan

kegiatan

aktualisasi,

• Melapor kepada

pimpinan

• Meminta arahan

dan saran

• Merumuskan hasil

konsultasi

• Meminta surat

dukungan

aktualisasi

2

Menyediakan

bahan

sosialisasi

penggunaan

media google

classroom,

• Membuat konsep

sosialiasi

• Mencari bahan

sosialisasi

• Membuat bahan

sosialisasi

41

3

Melakukan

kegiatan

sosialisasi

pembelajaran

dengan

media Google

Classroom

• Tatap muka

bersama siswa

• Menjelaskan

pembelajaran

dilakukan dengan

google classroom

• Memperlihatkan

bentuk google

classroom

4

Melakukan

bimbingan

penggunaan

media google

classroom

untuk

digunakan

dalam

pembelajaran

• Siswa membuka

google classroom

• Mendemostrasikan

penggunaan

google classroom

• Melihat kerja

mandiri siswa

5

Melakukan

kegiatan

pembelajaran

melalui

media google

classroom,

• Menyiapkan 1

topik materi ajar

• Memberi pre-tes

• Memberikan

materi

• Guru memberikan

kebebasan kepada

siswa

42

mengerjakan tugas

melalui google

classroom

6

Mengukur

optimalisasi

pembelajaran

dengan

penggunaan

media google

classroom

• Menetapkan

kriteria

optimalisasi

• Memberikan post

test

• Melakukan

tabulasi data

7

Melakukan

penilaian

terhadap

kegiatan

belajar

melalui

media google

classroom

• Memastikan siswa

paham google

classroom

• Guru membukan

google classroom

• Guru memberi

penilaian

8

Melakukan

evaluasi dan

pelaporan

kepada

pimpinan

mengenai

hasil

• Guru menganalisis

hasil peserta didik

• Menyampaikan

hasil belajar siswa

• Guru melakukan

refleksi dan

43

kegiatan

aktualisasi

melaporkan

kepada pimpinan

Menyetujui

Mentor

ASRUL SULEMAN, S.Pd.

NIP. 19751209 200903 1 002

Konde, 02 November 2020

Peserta

HONAYAPTO, S.Pd. NIP. 19911025 201903 1 007

44

BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

1. Kendala dan Antisipasi

Pada saat melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis mendapatkan beberapa

kendala, agar kendala tersebut tidak menjadi masalah, maka ketika penulis

mendapatkan kendala, penulis juga berupaya untuk merumuskan antisipasi terhadap

kendala yang ditemui, yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Pada saat melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait kegiatan aktualisasi,

penulis masih diwajibkan untuk mengikuti kegiatan bimbingan teknis

pembelajaran berbasis teknologi oleh LPMP Prov. Sulawesi Tenggara yang dimulai

2 – 5 November 2020, selain itu kegiatan pertama juga berbenturan dengan jam

mengajar penulis sebagai guru. Adapun antisipasinya adalah:

Sebelum berkonsultasi secara komprehensif kepada pimpinan, penulis

sebelumnya memberikan gambaran umum terkait kegiatan yang aktualisasi yang

akan dilaksanakan, sehingga pemimpin mengarahkan untuk mengikuti kegiatan

pembimbingan LPMP terlebih dahulu sebagai upaya penjaminan mutu

pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai ANEKA, baru kemudian membuat

jadwal baru untuk memulai kegiatan pertama aktualisasi.

Dalam berkonsultasi kepada pimpinan usai mengikuti bimtek LPMP, penulis

terbentur dengan jadwal mengajar, sehingga dalam konsultasi penulis kepada

pimpinan yang juga sebagai mentor memberikan arahan dan saran yang

konstruktif serta dukungan penuh atas semua kegiatan aktualisasi yang

dilakukan, sehingga kegiatan pertama berjalan dengan baik tanpa harus

meninggalkan kegiatan belajar dan mengajar di kelas.

2. Penulis membutuhkan waktu mempertimbangkan kemampuan memahami atas

bahan sosialisasi yang akan diterapkan kepada peserta didik. Adapun antisipasinya

adalah penulis menetapkan bahan sosialisasi yang dibuat secara sederhana dalam

bentuk selebaran dan bahan tayang power poin yang bersifat memandu dan

memudahkan peserta didik memahami konsep sosialisasi.

3. Beberapa siswa tidak menunjukkan ketertarikan terhadap materi sosialisasi, selain

itu beberapa siswa tidak hadir dalam kegiatan sosialisasi. Adapun antisipasinya

45

adalah penulis berupaya menyajikan materi dengan sangat menarik dan berusaha

untuk tidak membuat kelas menjadi bosan, serta menemui langsung beberapa

siswa yang tidak hadir untuk memberikan pendampingan atas materi sosialisasi

yang tidak sempat diikuti, sehingga semua siswa dipastikan mendapatkan materi

sosialisasi yang sama.

4. Dalam bimbingan peserta didik kesulitan mengakses google classroom karena

banyaknya sumber informasi tentang bagaimana cara mengakses google classroom.

Adapun antisipasinya adalah membimbing siswa secara langsung bagaimana

mengakses google classroom dengan cara yang efektif, di antaranya dengan hanya

meminta sisw untuk menuliskan kode ‘gabung’ kelas.

5. beberapa siswa tidak memiliki email sendiri, dan lupa password email orang tua,

serta kesulitan akses jaringan internet. Adapun antisipasinya adalah mengajarkan

secara langsung kepada siswa cara membuat akun email, dan meminta kepada

orang tua siswa agar mendampingi anak-anaknya dalam kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan, adapun untuk mengakses jaringan yang baik, siswa diarahkan

untuk menemukan titik-titik tertentu yang bisa memuat jaringan lebih baik.

6. Penulis kesulitan menetapkan kriteria optimalisasi pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran google classroom. Adapun antisipasi kegiatan

yang dilakukan dengan meminta bimbingan secara langsung kepada mentor hingga

mendapatkan formulasi optimalisasi pembelajaran sebagaimana yang terdapat

dalam lampiran aktualisasi ini.

7. Dalam kegiatan penilaian optimalisasi pembelajaran, penulis mengalami kendala

dengan masuknya kegiatan dari siswa yang bukan sampel penulis. Adapun

antisipasi yang dilakukan dengan mengakses secara langsung google classroom lalu

melakukan identifikasi kegiatan sampel sehingga diperoleh data nyata terkait

kegiatan aktualisasi yang dilakukan.

8. Dalam kegiatan evaluasi dan pelaporan, kendala yang dihadapi penulis adalah hasil

yang tidak optimal yang ditunjukan peserta didik dalam kegiatan aktualisasi yang

dilakukan. Adapun antisipasinya adalah dengan meminta bimbingan secara

komprehensif kepada pimpinan, sehingga pimpinan memberikan saran, arahan, dan

kritik untuk terus berupaya melakukan kegiatan inovasi pembelajaran dengan

memperhatikan ketentuan-ketentuan pembelajaran yang sesuai, sehingga hasil

kegiatan dapat diperbaiki untuk ditindaklanjuti di masa depan.

46

2. Hasil Aktualisasi

2.1. Hasil / Capaian Aktualisasi

Unit Kerja : SMPN 1 Kambowa

Isu Yang Diangkat : Pembelajaran bahasa Inggris yang tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19.

Gagasan Pemecahan Isu : Penggunaan media Google classroom

Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Untuk mengoptimalisasikan pembelajaran bahasa Inggris

Tabel 3.1.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 1

No. Nama

Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaan

Output/ Hasil

Kontribusi

Output / Hasil

Kegiatan

Terhadap

Penguatan NDS

Kontribusi

Hasil

Kegiatan

Tehadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

Tambahan

1

Melakukan

konsultasi

kepada

pimpinan

terkait

✓ Melapor kepada

pimpinan

terkait

pelaksanaan

aktualisasi

Senin, 09

November

2020

✓ Terlaksananya

kegiatan

pelaporan

kepada atasan

terkait

Akuntabilitas : Pada

saat melapor kepada

pimpinan terkait

rancangan

aktualisasi, penulis

Kegiatan

konsultasi

dengan pimpinan

terkait

pelaksanaan

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

47

pelaksana-

an

kegiatan

aktualisasi

pelaksanaan

aktualisasi

akan menjelaskan,

mendengarkan

arahan, dan

melaksanakan hasil

konsultasi dengan

penuh tanggung

jawab

Nasionalisme : Pada

saat melapor kepada

pimpinan, penulis

akan menggunakan

Bahasa Indonesia

yang baik dan benar

Etika Publik : Pada

saat penulis melapor

kepada pimpinan,

penulis akan

menggunakan pakaian

yang rapi dan sopan,

bersikap sopan, dan

kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

pada misi sekolah

yaitu sekolah

yang berkualitas

dalam bidang

akademik, dan

non akademik

melalui

peningkatan

disiplin dan

pembaharuan

pembelajaran.

Adapun

kontribusi pada

Misi sekolah yaitu

Membina disiplin

dan

yang

profesional,

akuntabel, dan

integritas.

48

mencatat dengan baik

arah-arahan

pimpinan.

Komitmen Mutu :

Pada saat melapor

kepada pimpinan,

penulis akan berhati-

hati dan teliti saat

berbicara, menuliskan,

dan menyimpulkan

hasil konsultasi.

Anti Korupsi : Pada

saat melapor kepada

pimpinan, penulis

akan berkonsultasi

dengan jujur dan

terbuka tanpa ada

yang disembunyikan

sehingga pimpinan

memahami apa yang

keterampilan.

49

✓ Meminta arahan

dan mencatat

pesan dan saran

pimpinan

terkait

pelaksanaan

aktualisasi

✓ Tersedianya

arahan dan

cacatan pesan

dan saran

atasan terkait

kegiatan

aktualisasi yang

akan

dilaksanakan

menjadi tujuan

penulis

Akuntabilitas : Pada

saat meminta arahan

kepada pimpinan

penulis akan

mendengar arahan

pimpinan dan

mencatat pesan dan

saran dengan benar

dan penuh tanggung

jawab.

Nasionalisme : Pada

saat mendengar

arahan pimpinan,

penulis akan mencatat

pesan dan saran dari

pimpinan dengan

menggunakan bahasa

Indonesia yang baku

50

Etika Publik : Pada

saat mendengar

arahan pimpinan,

penulis akan mencatat

pesan dan saran dari

pimpinan dengan baik

Komitmen Mutu :

Pada saat mendengar

arahan dari pimpinan,

penulis akan mencatat

pesan dan saran dari

pimpinan dengan

efektif dan efisien

Anti Korupsi : Pada

saat mendengar

arahan pimpinan

penulis akan

mencatat pesan dan

saran dengan jujur

dan teliti untuk

51

✓ Merumuskan

hasil konsultasi

terkait

pelaksanaan

konsultasi

✓ Terlaksananya

rumusan hasil

terkait

pelaksanaan

aktualisasi

menghemat waktu

Akuntabilitas :Pada

saat merumuskan

hasil konsultasi,

penulis akan

bertanggung jawab

atas rumusan hasil

konsultasi

Nasionalisme : Pada

saat merumuskan

hasil konsultasi,

penulis akan

menggunakan bahasa

Indonesia yang baik

dan benar

Etika Publik : Pada

saat merumuskan

hasil konsultasi

kepada pimpinan,

penulis akan

52

✓ Meminta surat

✓ Tersedianya

menggunakan bahasa

yang sopan

Komitmen Mutu :

Pada saat

merumuskan hasil

konsultasi, penulis

akan merumuskan

hasilnya secara efektif

Anti Korupsi : Pada

saat mendengar

arahan pimpinan,

penulis akan

mendengar dengan

baik, mencatat saran

dan masukan dengan

jujur sesuai dengan

yang disampaikan

oleh pimpinan

Akuntabilitas : Pada

53

persetujuan

pelaksanaan

aktualisasi

surat

persetujuan

pelaksanaan

aktualisasi

saat meminta surat

persetujuan pada

pimpinan, penulis

akan jujur dan

transparan

Nasionalisme : Pada

saat pembuatan surat

persetujuan, penulis

akan meminta

pimpinan

menggunakan bahasa

Indonesia yang baik

dan benar

Etika Publik : Pada

saat meminta surat

persetujuan, penulis

akan sabar menunggu

persetujuan pimpinan

Komitmen Mutu :

Pada saat membuat

surat persetujuan,

54

penulis akan

menggunakan waktu

secara efektif dan

efisien

Anti Korupsi : Pada

saat meminta surat

persetujuan pada

pimpinan, penulis

akan berlaku jujur dan

adil

Tabel 3.2.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 2

No.

Nama

Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaan

Output/ Hasil

Kegiatan

Kontribusi

Output / Hasil

Kegiatan

terhadap

Penguatan NDS

Kontribusi

Output / Hasil

Kegiatan

Terhadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

Subtitusi /

Tambahan

55

2

Menyediak

an bahan

sosialisasi

Penggunaa

n Media

Google

Classroom

✓ Membuat

konsep

sosialisasi

penggunaan

media google

classroom

Rabu – Jumat,

& Senin, 4,5,6

& 9

November

2020

✓ Tersedianya

konsep bahan

sosialisasi

Akuntabilitas : Pada

saat membuat sampai

dengan tersedianya

konsep sosialisasi ,

penulis menyusun

konsep tersebut

dengan kejelasan, dan

rasa bertanggung

jawab.

Nasionalisme : Pada

saat menyediakan

bahan sosialisasi,

penulis mendasarkan

konsep tersebut

dengan tujuan mulia

untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Etika Publik : Dalam

menyiapkan bahan

sosialisasi, penulis

Kegiatan ini

berkesinambunga

n dengan misi

sekolah ke-1 yaitu

: Melaksanaka

proses

pembelajaran

secara efektif, dan

menumbuhkan

semangat

berkompetisi

melalui kegiatan

perlombaan dan

seleksi,

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

yang

profesional,

akuntabel,

dan integritas.

56

menghargai setiap

masukan dan saran

dari pimpinan atau

rekan sejawat, dan

bahkan pendapat

dari peserta didik.

Komitmen Mutu :

Dalam menyediakan

bahan sosialisasi,

penulis

menggunakan cara

kerja yang efektif

sehingga dalam

pelaksanaan

sosialisasi dapat

menjamin mutu

bahan sosialisasi.

Anti Korupsi :

Dalam menyediakan

57

✓ Mencari

bahan-bahan

sosialisasi

terkait konsep

penggunaan

media Google

Classroom

✓ Ditemukannya

bahan-bahan

sosialisasi yang

relevan

bahan sosialisasi,

penulis selalu peduli

dengan sikap

keragaman yang

dimiliki peserta

didik, sehingga

penulis menyusun

bahan sosialisasi

dengan mudah

sehingga tidak

merugikan peserta

didik.

Akuntabilitas : Pada

saat menyiapkan

bahan-bahan penulis

akan konsisten

dalam pemilihannya

Nasionalisme : Pada

saat menyiapkan

bahan-bahan Penulis

58

akan menyiapkannya

dengan penuh

semangat

Etika Publik : Dalam

menyiapkan bahan

penulis akan

bertanggung jawab

terhadap bahan yang

digunakan

Komitmen Mutu :

Dalam menyiapkan

bahan-bahan media

pembelajaran penulis

akan menyiapkannya

dengan efektif dan

efisien

Anti Korupsi : Dalam

menyiapkan bahan

penulis akan

menyiapkannya

59

✓ Pembuatan

bahan

sosialisasi

penggunaan

media Google

Classroom

✓ Tersedianya

media sosialiasi.

secara mandiri

Akuntabilitas :

Dalam pembuatan

bahan sosialisasi,

penulis akan

membuatnya dengan

konsisten dan penuh

tanggung jawab

Nasionalisme :

Dalam pembuatan

media pembelajaran

penulis akan bekerja

keras dengan

mengoptimalkan

potensi diri yang

dimiliki

Etika Publik : Dalam

pembuatan media

pembelajaran, penulis

akan bertanggung

60

jawab terhadap

kualitas media yang

dibuat

Komitmen Mutu :

Dalam pembuatan

media pembelajaran

penulis akan

berinovasi dan

mengutamakan

mutu dari materi

yang akan dibahas

Anti Korupsi :

Dalam pembuatan

media pembelajaran

penulis akan

membuat sendiri,

bekerja keras dan

penuh tanggung

jawab

61

Tabel 3.3.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 3

No.

Nama

Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaan

Output/ Hasil

Kontribusi

Output/ Hasil

Kegiatam

Terhadap

Penguatan NDS

Kontribusi

Output / Hasil

Kegiatan

Kegiatan

Tehadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

Subtitusi /

Tambahan

3

Melakukan

Kegiatan

Sosialisasi

Pembelajar

an

Penggunaa

n Media

Google

Classroom

✓ Masuk dan

bertemu tatap

muka bersama

siswa

Rabu, 11

November

2020

✓ Bertemu peserta

didik

Akuntabilitas;

Rasa bertanggung

jawab untuk

melaksanakan tugas

sesuai dengan hak

dan kewajiban, dapat

membawa

pemahaman yang

utuh kepada siswa

terkait media

pembelajaran yang

digunakan.

Nasionalisme;

Kegiatan ini

berkesinambungan

dengan misi

sekolah ke-1 yaitu :

Melaksanaka

proses

pembelajaran

secara efektif, dan

menumbuhkan

semangat

berkompetisi

melalui kegiatan

perlombaan dan

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

yang

profesional,

akuntabel, dan

integritas.

62

Keragaman peserta

didik dan tindakan

memahami

karakteristik siswa

menjadi hal yang

ditonjolkan dalam

menyamakan

persepsi terkait

kegiatan

pembelajaran.

Etika Publik;

Penulis tidak boleh

semena-mena dalam

melaksanakan

kebijakan ini. Penulis

juga harus

mendengarkan

pandangan dari

peserta didik.

Komitmen Mutu;

seleksi,

63

✓ Menjelaskan

pembelajaran

dengan

menggunakan

media

pembelajaran

✓ Penjelasan yang

baik, dan dapat

dipahami.

Kegiatan ini

didasarkan pada

upaya untuk

menjaga mutu

terhadap kegiatan

pembelajaran di

masa pandemi.

Anti Korupsi; ada

rasa keadilan yang

akan dilakukan

penulis, sehingga

peserta didik tidak

merasa dicurangi

dari upaya yang

dilakukan guru.

Akuntabilitas; nilai

kejelasan dalam

penyampaian materi

dijunjung dengan

sebaik-baiknya.

64

google

classroom

Nasionalisme;

Penulis menciptakan

rasa adil, agar setiap

pertanyaan yang

diberikan, dijawab

tanpa ada

diskriminasi.

Etika Publik;

penulis menghargai

setiap jalannya

komunikasi yang

terbangun antara

penulis dan siswa.

Komitmen mutu;

Penulis menjamin

dalam pemberian

materi dilaksanakan

dengan cara yang

efisien.

Anti Korupsi; Sikap

kepedulian, dan

65

✓ Memperlihatkan

bentuk media

google

classroom

✓ Melihat

tanggapan

terhadap

sosialisasi

pembelajaran

dengan media

google classroom

disiplin adalah hal

yang ditunjukkan

penulis dalam

melakukan tahapan

ini.

Akuntabilitas;

Penulis menyajikan

nilai transparansi.

Nasionalisme; ada

nilai persatuan yang

diwujudkan dalam

pemahaman yang

sama terkait konsep

ini.

Etika Publik;

penulis menghargai

pertanyaan-

pertanyaan yang

diberikan oleh siswa.

Komitmen mutu;

66

Tabel 3.4.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 4

No.

Nama

Kegiatan

Tahapan

Tanggal

Pelaksanaan

Output/ Hasil

Kontribusi

Kontribusi

Output / Hasil

Penguatan

Nilai

Kegiatan

Subtitusi /

Penulis menjamin

dalam pemberian

materi melalui

inovasi tersebut,

dapat mengarahkan

siswa lebih kreatif.

Anti Korupsi; Sikap

kemandirian

diharapkan dapat

ditunjukkan masing-

masing, baik penulis

atau peserta didik

dalam peran yang

masing-masing.

67

Kegiatan Kegiatan Output /Hasil

Kegiatan

Terhadap

Penguatan NDS

Kegiatan

Tehadap Visi

Misi

Organisasi

Organisasi Tambahan

4

Melakukan

bimbingan

penggunaan

media

Google

classroom

✓ Mengarahkan

siswa untuk

membuka media

google

classroom

Kamis, 12

November

2020

✓ Siswa dapat

membuka media

google classroom

Akuntabilitas; rasa

bertanggung jawab

dengan bekerja secara

profesional dengan

melakukan bimbingan

pembelajaran untuk

mengoptimalisasi

pengajaran melalui

media google classroom

dapat menunjukan rasa

kesungguhan pelayanan

yang prima sebagai

seorang guru,

Nasionalisme; Penulis

akan mengarahkan

dengan jelas kepada

siswa bahwa kegiatan

Kegiatan ini

berkontribusi

pada misi

organisasi sekolah

dalam hal mis ke-

3 yaitu Membina

disiplin dan

keterampilan,

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

yang

profesional,

akuntabel,

dan integritas.

68

bimbingan tersebut

tidak dilakukan secara

diskriminatif, semua

orang diperlakukan

sama dan adil.

Etika Publik; Penulis

memberikan bimbingan

dengan cara-cara

menghargai privasi dan

pandangan peserta

didik.

Komitmen mutu; cara

belajar mengajar yang

tidak efektif di tengah

pandemi, benar-benar

membuat alternative

solusi agar standar

kompetensi dapat

diajarkan secara tuntas

oleh guru, pembelajaran

menggunakan media

69

✓ Mendemonstras

ikan cara

penggunaan

media google

classroom

✓ Siswa mampu

mempraktekan

sendiri

menggunakan

google classroom

google classroom dapat

menjadi media

perwujudan komitmen

mutu.

Anti Korupsi; Penulis

tidak akan mencurangi

siswa yang lain, dan

akan terus melakukan

pendampingan dengan

baik. Secara adil, dan

peduli.

Akuntabilitas;

Kejelasan dan

transparansi penulis

akan memudahkan

dalam penyajian

kegiatan.

Nasionalisme; Penulis

akan menghargai setiap

umpan-umpan balik

70

✓ Melihat cara

kerja siswa

✓ Siswa mampu

menggunakan

yang diberikan saat

menyajikan materi.

Etike Publik; Penulis

melakukan kegiatan

dengan sangat

profesional.

Komitmen Mutu;

Dalam penyajiannya,

penulis akan

melakukannya dengan

cara yang efektif dan

efisien.

Anti Korupsi; penulis

akan peduli dan berlaku

adil agar semua tahapan

kegiatan benar-benar

menjamin peserta didik

mengerti.

Akuntabilitas; Penulis

akan berlaku adil dalam

71

secara mandiri

usai diberikan

bimbingan

intensif

media google

classroom usai

mendapatkan

bimbingan secara

intensif

menanggapi setiap

kesulitan yang ada.

Nasionalisme; Rasa

persatuan dan rasa

memiliki sebagai suatu

kesatuan akan

diwujudkan dalam

pemberian layanan

pendidikan ini.

Etike Publik; Penulis

akan selalu pro aktif,

dalam melayani

kebutuhan peserta.

Komitmen Mutu;

Kegiatan inovasi ini

dilakukan agar peserta

didik mampu menjawab

tantangan di masa

depan.

Anti Korupsi; Penulis

72

akan menciptakan rasa

kepedulian kepada

peserta, sehingga

peserta dapat terbantu

dalam tahapan ini.

Tabel 3.5.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 5

No. Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaan

Output/ Hasil

Kegiatan

Kontribusi Output /

Hasil Kegiatan

Terhadap

Penguatan NDS

Kontribusi

Output / Hasil

Kegiatan

Tehadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

Subtitusi /

Tambahan

5

Melakukan

kegiatan

pembelajar

an melalui

media

google

✓ Guru

menyiapkan

satu topik

materi ajar.

Senin, 16

November

2020

✓ Adanya satu

topik ajar yang

akan

diajarkan.

Akuntabilitas;

akuntabilitas prosedural;

sikap bertanggungjawab

terhadap kegiatan yang

dilakukan dengan sesuai

prosedur, diharapkan dapat

Kegiatan ini

berkontribusi

pada misi

organisasi sekolah

dalam hal mis ke-

3 yaitu Membina

disiplin dan

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

yang

73

classroom

memberikan pemahaman

yang terukur dan terarah.

Nasionalisme; Ada rasa

mencintai tanah air,

dengan bersungguh-

sungguh bekerja dan

belajar untuk kemajuan

bangsa.

Etika publik; membangun

komunikasi yang baik dan

hangat kepada seluruh

peserta didik, peserta didik

selalu dipandang sebagai

penerima layanan public

yang harus dilayani secara

maksimal.

Komitmen mutu;

langkah-langkah yang

maksimal, efsiensi, efektif,

serta perilaku inovatif dan

keterampilan, profesional,

akuntabel,

dan integritas.

74

✓ Guru

memberikan

pre-test terkait

satu topic

materi yang

akan diajarkan

tersebut,

✓ Ada pre-test

kreatif adalah bentuk

jaminan mutu yang harus

terus dilakukan.

Anti Korupsi; Ada upaya

mengajarkan kemandirian

kepada peserta didik.

Akuntabilitas; Penulis

melaksanakan

akuntabilitas proses

sehingga tes yang

dilakukan dapat

dilaksanakan secara tepat.

Nasionalisme; Ada

perwujudan nilai-nilai dan

hak yang sama dalam

proses ini.

Etike Publik;

Menyiapkan segala proses

alur dan prosedur yang

sesuai.

75

✓ Guru

memberikan

materi dengan

penjelasan yang

singkat, padat,

dan jelas terkait

materi ajar,

✓ Siswa

mengerti

dengan apa

yang akan

dilakukan.

Komitmen Mutu; Penulis

menyajikan tes dengan

jaminan mutu tes yang

dapat menjamin

ketercapaian indicator

kegiatan.

Anti Korupsi; Tidak

berlaku curang, dan adil

dalam memetakan hasil

yang diperoleh

(memanipulasi data)

Akuntabilitas; Pada saat

penyajian materi, penulis

melaksanakannya dengan

penuh tanggung jawab.

Nasionalisme; Penulis

bersungguh dalam

memberikan penyajian

materi.

Etike Publik; Penulis

76

✓ Guru meminta

siswa untuk

membuka dan

mengerjakan

secara mandiri

topic yang

diberikan dalam

✓ Siswa dapat

bekerja secara

mandiri terkait

materi

pembelajaran

yang akan

tidak akan semena-mena,

dan memberi kesempatan

kepada siswa yang akan

bertanya.

Komitmen Mutu;

Penjelasan materi

dilakukan secara efektif

dan efisien.

Anti Korupsi; Penulis

secara objektif akan

bekerja sesuai prosedur

kegiatan dengan baik dan

benar.

Akuntabilitas; Penulis

memberikan akuntabilitas

prosedur, sehingga

kegiatan dapat dilakukan

dengan baik.

Nasionalisme; Penulis

tidak akan bersifat

77

media google

classroom.

dipelajari.

diskriminatif dan

merugikan peserta.

Etika Publik; Dalam

instruksi yang diberikan,

penulis tetap menjamin

hak-hak peserta jika

mengalami kesulitan

Komitmen Mutu; Pada

saat pemberian instruksi

dilakukan dengan secara

efektif, dan efisien.

Anti Korupsi; Penulis

bekerja keras untuk

mewujudkan pemahaman

sehingga siswa tidak akan

dirugikan

78

Tabel 3.6.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 6

No. Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaan

Output/ Hasil

Kegiatan

Kontribusi Output /

Hasil Kegiatan

Terhadap

Penguatan NDS

Kontribusi

Hasil Kegiatan

Tehadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

subtitusi /

Tambahan

6 Mengukur

Optimalisas

i

pembelajar

an dengan

penggunaan

media

Google

Classroom

✓ Penulis

menetapkan

kriteria

optimalisasi

pembelajaraan

dengan

penggunaan

media google

classroom,

Jumat-

Sabtu, 20 -

21

November

2020

✓ Ada skala

optimalisasi

penggunaan

media google

classroom.

Akuntabilitas; ada

transparansi penulis dalam

menetapkan skala

optimalisasi.

Nasionalisme; Ada standar

kesamaan yang dibuat oleh

penulis, dengan tidak

membeda-bedakan antara

yang satu dengan lainnya.

Etika publik; membangun

komunikasi yang baik

dengan mentor dan

Kegiatan ini

berkontribusi

pada misi

organisasi sekolah

dalam hal mis ke-

3 yaitu Membina

disiplin dan

keterampilan,

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

yang

profesional,

akuntabel,

dan integritas.

79

✓ Penulis

memberikan

post tes terkait

materi yang

diajarkan untuk

melihat

✓ Ada post test

pembimbing guna

tercapainya tujuan

pembelajaran yang

diterapkan pada siswa.

Komitmen mutu;

langkah-langkah yang

maksimal, efsiensi, efektif,

serta perilaku inovatif dan

kreatif adalah bentuk

jaminan mutu yang harus

terus dilakukan.

Anti Korupsi; Ada upaya

mengajarkan kemandirian

kepada peserta didik.

Akuntabilitas : Pada

saat post test penulis

akan melaksanakannya

dengan penuh tanggung

jawab

Nasionalisme : Pada

80

optimalisasi

pembelajaran

dengan

menggunakan

media google

classroom

saat melaksanakan post

test penulis akan

bersikap adil dan tidak

diskriminatif

Etika Publik : Pada saat

melaksanakan post test

penulis akan

mengedepankan sikap

sopan dan santun

Komitmen Mutu : Pada

saat melaksanakan post

test penulis akan

melaksanakannya

dengan jelas dan terarah

Anti Korupsi : Pada saat

melaksanakan post test

penulis akan

melaksanakannya

dengan tepat waktu.

81

✓ Penulis

melakukan

tabulasi data

hasil

pembelajaran

melalui media

google

classroom

terkait topic

yang telah

diajarkan.

✓ Ada tabulasi

data hasil

pembelajaran

dengan media

Google

classroom

Akuntabilitas : Saat

tabulasi data, ada proses

yang tranparan

Nasionalisme : Pada

saat tabulasi data

penulis akan bersikap

adil dan tidak

diskriminatif

Etika Publik : pada

proses tabulasi data,

akan dilakukan dengan

baik dan benar.

Komitmen Mutu :

tabulasi data dilakukan

dengan proses yang

sesuai prosedur.

Anti Korupsi : Pada saat

melaksanakan tabulasi

82

data, penulis akan secara

cermat dalam melakukan

data, sehingga tidak

merugikan peserta didik

Tabel 3.7.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 7

No. Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaan

Output/ Hasil

Kegiatan

Kontribusi Output /

Hasil Kegiatan

Terhadap

Penguatan NDS

Kontribusi

Hasil Kegiatan

Tehadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

Subtitusi /

Tambahan

7

Melakukan

penilaian

terhadap

kegiatan

belajar

melalui

media

google

✓ Memastikan

semua siswa

telah

memahami

petunjuk yang

diberikan

dalam

mengakses

Senin, 23

November

2020

✓ Semua siswa

telah

memahami

dan mampu

melaksanaka

n petunjuk

teknis dalam

mengakses

Akuntabilitas; Penulis

berkewajiban untuk

mempertanggungjawabk

an kegiatan.

Nasionalisme; Sikap

integritas dan

bertanggungjawab sangat

Kegiatan ini

berkontribusi

pada Visi sekolah

yaitu menjadikan

Sekolah yang

berkualitas dalam

bidang akademik,

dan non akademik

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

yang

profesional,

akuntabel,

83

classroom materi dan

mengerjakann

ya.

materi

pelajaran.

jelas dikedepankan

penulis dalam melakukan

penilaian.

Etika Publik; Pada

kegiatan ini pemberian

nilai didasarkan bukan

dengan prinsip yang

diskriminatif, namun

dilakukan secara

profesional.

Komitmen mutu;

dilakukan untuk

menjamin pembelajaran

/ kegiatan dilaksanakan

secara profesional.

Anti Korupsi; penilaian

dilakukan secara

obkektif.

melalui

peningkatan

disiplin dan

pembaharuan

pembelajaran.

dan integritas.

84

✓ Guru

mengakses

media google

classroom

✓ Guru mulai

melakukan

✓ Guru berhasil

mengakses

google

classroom,

✓ Ada nilai

peserta didik

Akuntabilitas; penulis

melakukan proses ini

dengan percaya diri

Nasionalisme;

Kesungguhan

melaksanakan tugas

dengan baik sebagai

pengabdian kepada

Negara.

Etika Publik; Penulis

melaksanakannya dengan

tidak menggangu kerja

profesi penulis.

Komitmen Mutu;

Jaminan kualitas yang

diberikan.

Anti Korupsi; Proses

dilakukan dengan penuh

tanggung jawab.

85

penilaian

kepada seluruh

peserta didik.

Akuntabilitas; Penulis

melakukannya dengan

transparan dan

profesional.

Nasionalisme;

Kesungguhan

melaksanakan tugas

dengan baik sebagai

pengabdian kepada

Negara.

Etika Publik;

Bersungguh-sunggu

dalam memberikan

penilaian.

Komitmen Mutu;

Penulis memastikan

memberikan penilaian

sesuai standar penilaian.

Anti Korupsi; Proses

86

dilakukan dengan penuh

tanggung jawab, tanpa

merugikan pihak lain.

Tabel 3.8.

Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan 8

No.

Nama

Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaa

Output/ Hasil

Kegiatan

Kontribusi Output /

Hasil Kegiatan

Terhadap

Penguatan NDS

Kontribusi

Hasil Kegiatan

Tehadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

Subtitusi /

Tambahan

7 Melakukan

evaluasi

dan

pelaporan

kepada

pimpinan

terhadap

hasil

✓ Guru

menganalisis

hasil kerja

peserta didik.

Selasa, 24

November

2020

✓ Ada hasil

analisis guru

Akuntabilitas; Proses

pendidikan yang

bermutu dilandasi rasa

tanggung jawab.

Nasionalisme;

kesamaan pelayanan

pendidikan akan

Kegiatan ini

berkontribusi

pada Visi sekolah

yaitu menjadikan

Sekolah yang

berkualitas dalam

bidang akademik,

dan non akademik

Kegiatan

aktualisasi

berkontribusi

terhadap nilai

organisasi

yang

profesional,

akuntabel,

87

kegiatan

aktualisasi.

dilakukan untuk

menjamin hak-hak

peserta didik.

Etika public; kegiatan

berdkoordinasi dengan

kepala sekolah adalah

bentuk menjaga

hubungan yang baik dan

sinergitas moral yang

tetap harus dijunjung

tinggi.

Komitmen mutu;

dilakukan untuk

menjamin pembelajaran

/ kegiatan dilaksanakan

secara profesional.

Anti Korupsi; Penulis

secara jujur melakukan

kegiatan ini.

melalui

peningkatan

disiplin dan

pembaharuan

pembelajaran.

dan integritas.

88

✓ Penulis

menyampaikan

hasil belajar

kepada

pimpinan dan

peserta didik

✓ Pimpinan

mendapatkan

hasil belajar

melalui media

google

classroom

Akuntabilitas; Penulis

secara berani dan

bertanggungjawab

melapor kepada atasan.

Nasionalisme;

Kesungguhan

melaksanakan tugas

dengan baik sebagai

pengabdian kepada

Negara.

Etika Publik;

berkonsultasi dengan

sopan dan baik kepada

atasan.

Komitmen Mutu;

Penulis melaporkan

semua hal dengan efektif

serta berorientasi pada

mutu.

89

✓ Guru

melakukan

refleksi terkait

kegiatan

belajar

mengajar yang

dilakukan

media google

classroom

✓ Ada refleksi

yang

diperoleh

guru terkait

pembelajaran

melalui media

google

classroom.

Anti Korupsi; Penulis

secara jujur melaporkan

kegiatan yang dilakukan.

Akuntabilitas; Penulis

melakukannya dengan

transparan dan

profesional.

Nasionalisme;

Kesungguhan

melaksanakan tugas

dengan baik sebagai

pengabdian kepada

Negara.

Etika Publik;

Bersungguh-sunggu

dalam refleksi

Komitmen Mutu;

Penulis memastikan

semua kegiatan berjalan

90

dengan baik.

Anti Korupsi; Proses

dilakukan dengan penuh

tanggung jawab, tanpa

merugikan pihak lain.

NDS = Nilai-Nilai

Dasar Profesi

ASN

Menyetujui

Coach

(Hj. Putri Mase, S.Ikom ) NIP. 19630225 198303 2 014

Kendari, November 2020

Peserta

(HONAYAPTO, S.Pd.) NIP. 19911025 201903 1 007

91

2.2. Deskripsi Kegiatan

Tabel 3.9

Analisa Aktualisasi Kegiatan Pertama

Judul Kegiatan No. 1 Melakukan Konsultasi Kepada pimpinan

terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 09 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence

1. Foto dan dokumentasi Konsultasi

Kepada pimpinan

2. Video dokumentasi dukungan

pimpinan

3. Dokumentasi rumusan hasil konsultasi

4. Dokumen surat pernyataan dukungan

mentor / kepsek nomor 422 / 018 /

2020

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(WoG/ Whole of Government) Terlihat dari pelaksanaan kegiatan konsultasi kepada

pimpinan perihal kurang efektifitasnya model pembelajaran yang diterapkan di tengah

pandemic covid-19, hal ini sebagai bentuk kerisauan peserta latsar yang berangkat dari

nilai dasar profesi sebagai seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang bermutu (Manajemen ASN), kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi

untuk kiat pembelajaran yang lebih memudahkan peserta didik dan mendorong aktif

peran orang tua sebagai bagian dari elemen pendidikan (Pelayanan Publik).

1. Tahapan pertama: Melapor kepada pimpinan

Pada tahapan kegiatan ini, pertama-pertama saya melapor kepada bapak Asrul

Suleman, SPd. Selaku pimpinan / kepala sekolah untuk memberitahukan dan

menjelaskan dengan sejelas-sejelasnya kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan

(Akuntabilitas), saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai

bentuk komunikasi yang diwajibkan digunakan (Nasionalisme), saat menjelaskan

kegiatan saya berusaha sebaik menggunakan tutur kata dan perilaku menghormati

atasan (Etika Publik), sehingga apa yang saya laporkan kepada pimpinan dapat

dianggap sebagai inovasi pembelajaran untuk peningkatan mutu (Komitmen

92

Mutu), kegiatan tersebut saya lakukan secara jujur, terbuka, dan bertanggung

jawab (Anti Korupsi)

2. Tahapan Kedua: Meminta arahan dan saran pimpinan

Dalam tahapan kegiatan ini, saya meminta arahan dan saran sebagai ujud

kepemimpinan pimpinan dalam mengarahkan kegiatan saya (Akuntablitas), saya

dalam mendengarkan arahan saya mendengarkan dengan hormat dan baik

(Nasionalisme), dan menghargai setiap bentuk komunikasi yang diberitahukan

pimpinan (Etika Publik), cara tersebut sebagai bentuk efektifitas penulis dalam

mendapatkan arahan dan saran yang berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu),

saran-saran dan arahan pimpinan dicatat dengan kerja keras, dan secara jujur dan

bertanggung untuk dilakukan (Anti Korupsi).

3. Tahapan Ketiga; Merumuskan hasil konsultasi

Dalam tahapan kegiatan ini, sesekali saya melakukan konfirmasi terkait arahan dan

saran secara jelas (Akuntabilitas), dan mendengarkan dengan baik serta hormat

atas informasi yang kembali diberikan (Nasionalisme), informasi tersebut

dirumuskan secara jujur, tanggap dan cepat (Etika Publik) sehingga hasil rumusan

konsultasi dapat dibuat secara efektif dan dapat menghasilkan hasil rumusan yang

dapat dilakukan secara mandiri, kerja keras dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)

4. Tahap keempat: Meminta surat dukungan aktualisasi

Pada tahapan kegiatan ini secara konsisten segala petunjuk pimpinan saya catat

dengan baik (Akuntabilitas), kemudian dengan bahasa Indonesia yang baik dan

benar saya meminta dukungan pimpinan (Nasionalisme), yang saya lakukan

dengan menghargai serta menjunjung tinggi nilai etika profesi (Etika Publik),

semua kegiatan tersebut sebagai orientasi mutu, bukti dari dukungan yang jelas

dari Pimpinan (Komitmen Mutu), surat dukungan yang diberikan pimpinan akan

dihormati, dilaksanakan secara jujur, dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)

Buton Utara, 09 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

93

Lampiran Kegiatan 1

Dokumentasi Melapor

Kepada Pimpinan

Dokumentasi Meminta Arahan dan saran Pimpinan

94

Dokumen Hasil Rumusan Konsultasi

Dokumentasi Surat Dukungan Mentor

Tabel 3.10

Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedua

Judul Kegiatan No. 2 Menyediakan bahan sosialisasi

Penggunaan Media Google Classroom

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu-Jumat, & Senin, 4,5,6 & 9

November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence 1. Foto dan dokumentasi mencari

95

bahan sosialisasi

2. Dokumen konsep sosialiasi

3. Dokumen Bahan sosialisasi berupa

selebaran dan Bahan tayang

sosialisasi (Power Point)

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(WoG/ Whole of Government)Konsep WoG dapat terlihat dari kegiatan menyediakan

bahan sosialisasi seperti kegiatan aktualisasi penulis yang melibatkan akses terhadap

internet akan sangat sulit dilakukan, jika akses tersebut tidak disiapkan dengan baik.

Namun sebagai ASN yang dituntut bekerja secara profesional, penulis terus

mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan (Manajemen ASN), hal ini dilakukan

sebagai implementasi dari kesungguhan, dan kerja keras penulis untuk memberikan

layanan terbaik kepada peserta didik dalam mengadaptasi model pembelajaran dalam

dunia pendidikan (Pelayanan Publik).

1. Tahapan pertama: Membuat konsep sosialisasi

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara bertanggungjawab untuk membuat

konsep sosialisasi yang akan memudahkan pemahaman peserta didik

(Akuntabilitas), ini dilakukan sebagai bentuk upaya menyeragamkan pemahaman

peserta didik sebagai suatu kesatuan yang tidak bisa dibeda-bedakan dengan yang

lainnya (Nasionalisme), konsep sosialisasi tersebut dibuat berdasarkan keahlian

dengan pertimbangan pimpinan dan mentor (Etika Publik), ini dilakukan agar

dihasilkan suatu konsep sosialisasi yang efektif dan efisien yang diharapkan akan

memudahkan jalannya sosialisasi (Komitmen Mutu), Konsep tersebut dibuat secara

jujur, peduli, bertanggung jawab (Anti Korupsi)

2. Tahapan kedua:Mencari bahan sosialisasi

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara berintegritas dan melaksanakan dengan

jelas untuk mencari bahan sosialisasi yang akan memudahkan pemahaman peserta

didik (Akuntabilitas), ini dimudahkan untuk mendapatkan bahan-bahan sosialisasi

yang beragam dan komprehensif sebagai wujud penyatuan bahan sosialisasi yang

tepat (Nasionalisme), bahan sosialisasi tersebut ditemukan dari berbagai sumber

dengan tetap berpegangan pada etika, menghargai sumber-sumber bahan sosialisasi

yang ditemukan (Etika Publik), ini dilakukan agar ditemukan bahan sosialisasi yang

efektif dan efisien (Komitmen Mutu), yang semuanya diselenggarakan dengan

96

secara mandiri, kerja keras, dan bertanggungjawab.

3. Tahapan ketiga: Membuat bahan sosialisasi

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menyeimbangkan semua sumber bahan sosialiasi

yang ditemukan (Akuntabilitas), agar dalam pembuatannya dipertimbangkan

dengan kebutuhan dan menghormati kemampuan peserta didik (Nasionalisme),

bahan sosialisasi yang dibuat tetap mencantumkan sumber-sumber bahan sebagai

ujud penghormatan terhadap karya public dan menghindari perilaku tidak terpuji

dalam ruang-ruang public (Etika Publik), ini dilakukan agar dibuat bahan sosialisasi

yang efektif dan efisien (Komitmen Mutu), yang semuanya dibuat secara kerja keras,

adil, peduli, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)

Buton Utara, 09 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Lampiran Kegiatan 2

97

Dokumentasi Mencari / menemukan bahan sosialisasi

Dokumentasi Konsep Bahan Sosialisasi

98

Dokumentasi bahan sosialisasi (Pamflet & PPT/ Bahan tayang)

Tabel 3.11

Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketiga

Judul Kegiatan No. 3

Melakukan Kegiatan Sosialisasi

Pembelajaran dengan Media Google

Classroom.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu, 11 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence

1. Foto dokumentasi kegiatan

sosialisasi

2. Video dokumentasi kegiatan

sosialisasi

3. Dokumentasi dokumen daftar

hadir peserta didik sebagai

peserta sosialisasi

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(Wog) konsep WoG dapat terlihat dalam bentuk kegiatan aktualisasi ini, keterbatasan

waktu penulis untuk melaksanakan sosialisasi karena terbentur jadwal ajar, maka penulis

meminta bantuan rekan guru lainnya untuk memberi izin kepada penulis memakai jam

99

mengajar mereka, tindakan tersebut dengan tetap memperhatikan jalur koordinasi

antara pimpinan dan rekan sejawat agar menghasilkan koordinasi pendidikan yang baik

(Manajemen ASN), semua hal yang dilakukan juga akan berguna pada peningkatan

kapasitas peserta didik sehingga peserta didik dapat benar-benar menggunakan

kemampuan ini untuk kegiatan yang lainnya, diharapkan peserta didik benar-benar

menjadi pengguna pengembangan model pembelajaran ini (Pelayanan Publik)

1. Tahapan pertama: Tatap Muka Bersama Siswa

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menjelaskan dengan sejelas-jelasnya materi

sosialisasi yang diberikan kepada peserta didik (Akuntabilitas), kegiatan tatap muka

dijelaskan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar secara jelas dan terang

(Nasionalisme) yang diberikan dengan kegiatan yang tanggap, cepat dan tepat

ketika ada kesulitan dari peserta didik (Etika Publik), peserta didik melakukan

tindakan tersebut untuk memberikan kejelasan pemahaman materi kepada semua

peserta didik sehingga materi yang diberikan dapat berorientasi pada mutu

(Komitmen Mutu), dalam tahap kegiatan ini penulis memastikan pendampingan

secara jujur, adil, dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)

2. Tahapan kedua; Menjelaskan pembelajaran dilakukan dengan google classroom

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menjelaskan materi dengan sangat jelas

(Akuntabilitas) dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

(Nasionalisme), yang dilaksanakan dengan pendampingan yang profesional (Etika

Publik), sehingga kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam suatu media

tertentu dapat dianggap sebagai bentuk partisipasi peserta didik dalam inovasi

pembelajaran (Komitmen Mutu), sehingga penulis dapat secara mandiri, peduli dan

bertanggungjawab memastikan semua peserta didik paham dengan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan (Anti Korupsi)

3. Tahapan ketiga: Memperlihatkan bentuk Google Classroom

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara transparan, dan secara jelas

memperlihatkan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan (Akuntabilitas), yang

ditampilkan dengan tepat, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

(Nasionalisme), di mana semua siswa yang kesulitan dalam memahami maksud dan

tampilan kegiatan yang dilakukan, penulis terus melakukan pendampingan tanpa

adanya unsur diskriminasi antara yang satu dengan yang lain (Etika Publik),

kegiatan yang cermat tersebut dilakukan secara efektif dan efisien sehingga peserta

100

didik dipastikan paham (Komitmen Mutu), secara bersungguh-sungguh, dan

bertanggungjawab penulis melakukan semua tahapan kegiatan ini (Anti Korupsi)

Buton Utara, 11 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Lampiran Kegiatan Ketiga

Dokumentasi

pembagian

pamphlet

101

Dokumentasi

Kegiatan

sosialisasi Cara

Penggunaan

Google Classroom

Dokumentasi

daftar hadir

peserta sosialisasi

102

Tabel 3.12

Analisa Aktualisasi Kegiatan Keempat

Judul Kegiatan No. 4 Melakukan bimbingan penggunaan media google

classroom untuk digunakan dalam pembelajaran

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Kamis, 12 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan /

evidence

1. Foto dokumentasi kegiatan bimbingan

2. Foto dokumentasi siswa dalam mengakses

google classroom

3. Dokumentasi dokumen daftar hadir peserta

didik sebagai peserta bimbingan teknis

4. Video dokumentasi kegiatan bimbingan dan

kegiatan mandiri siswa mengakses google

classroom.

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(Whole of Government) kontribusi pemerintah daerah yang menyediakan akses

terhadap jaringan internet adalah upaya kolaboratif dengan SMPN 1 Kambowa

melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan kelas maya memanfaatkan jaringan

seluler yang tersedia, kegiatan ini sebagai ujud kerja pihak-pihak yang paham akan tugas

pokok dan fungsinya (Manajemen ASN), semua kegiatan tersebut akan bermuara dari

kepuasaan public terhadap layanan komunikasi yang diberikan dan kemudahan akses

bagi penulis dan peserta didik dalam kegiatan ini (Pelayanan Publik).

1. Tahapan pertama: siswa membuka google classroom

Penulis mengarahkan peserta didik dengan instruksi yang sejelas-jelasnya tentang

cara mengakses google classroom (Akuntabilitas), dengan bahasa yang baik dan

benar, dan siap menunggu hingga semua siswa paham mengaksesnya

(Nasionalisme), semua kegiatan yang dilakukan tersebut dilaksanakan dengan

prinsip menghargai komunikasi; membantu siswa jika mengalami kesulitan (Etika

Publik), semuanya dilakukan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu)dengan

tetap berpegang pada nilai-nilai tanggungjawab dalam penyelenggaraan kegiatan ini

(Anti Korupsi)

2. Tahapan kedua: Mendemonstrasikan Penggunaan Google classroom

Dalam tahapan kegiatan ini secara jelas, seimbang, dan konsisten penulis

mendemonstrasikan penggunaan google classroom (Akuntabilitas), diiringi bahasa

103

Indonesia yang baik dan benar, penulis menjelaskan langkah-langkah

(Nasionalisme), semua demonstrsi yang dilakukan dilakukan dengan cara-cara kerja

profesional (Etika Publik), sehingga demonstrasi secara efektif dan efisien dapat

mengantarkan kemudahan peserta didik mengamati semua proses yang ada

(Komitmen Mutu). Penulis tentu melaksanakan kegiatan tersebut dengan cara yang

sederhana, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi)

3. Tahapan ketiga: Melihat kerja mandiri siswa

Tahapan kegiatan ini sebagai tahapan kegiatan pembimbingan pembelajaran yang

orientasinya adalah keberhasilan peserta didik (Komitmen Mutu), setelah penulis

mengarahkan siswa untuk membuka google classroom, lalu mendemonstrasikan

langkah akses google classroom, siswa kemudian diarahkan untuk secara mandiri

mengakses kegiatan dalam struktur kelas yang sudah disiapkan penulis dengan

bahasa yang baik dan jelas (Nasionalisme). Tindakan tersebut secara konsiten tetap

menjadi pantauan dibawah bimbingan penulis (Akuntabilitas), di mana jika peserta

didik kesulitan mempraktikan langkah-langkah kerja operasional dalam bekerja

melalui google classroom, penulis akan segera membimbingnya dan tetap bersabar

memberikan arahan-arahan dalam kesuksesan kegiatan mandiri siswa tersebut,

(Etika Publik), penulis berupaya sekeras mungkin dan bertanggungjawab dalam

kegiatan ini (Anti Korupsi).

Buton Utara, 12 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Lampiran Kegiatan keempat

104

Dokumentasi daftar hadir peserta

bimbingan

Dokumentasi pembimbingan

akses google Classroom

105

Dokumentasi siswa praktik membuka Google Classroom

Tabel 3.13

Analisa Aktualisasi Kegiatan Kelima

Judul Kegiatan No. 5 Melakukan Kegiatan Pembelajaran Melalui

Media Google Classroom

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 16 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan /

evidence

1. Dokumentasi soal pre-test

2. Foto dokumentasi pemberian pre test

3. Dokumentasi pengembangan materi dalam

bentuk word dan bahan tayang (Power

Point)

4. Dokumen RPP pengajaran bab IV

5. Tautan / link alamat google classroom

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(Whole of Government) konsep ini secara jelas terlihat dalam kolaborasi penyedia

pemanfaat jaringan dalam hal ini pemerintah dan pihak sekolah serta elemen

pendidikannya untuk mensukseska kegiatan ini, tindakan tersebut memberikan respon

terkait tugas pokok dan fungsi pemerintah sebagai penyedia jaringan dan pemanfaatan

teknologi sebagai guru untuk adaptasi orientasi pendidikan masa depan (Manajemen

ASN), semua kegiatan tersebut akan bermuara dari kepuasaan public terhadap layanan

komunikasi yang diberikan dan kemudahan akses bagi penulis dan peserta didik dalam

kegiatan ini (Pelayanan Publik).

1. Tahapan pertama: Menyiapkan Topik Materi Ajar

106

Dalam tahapan kegiatan ini penulis secara bertanggungjawab menyediakan materi

yang akan dipelajari peserta didik (Akuntabilitas), materi-materi tersebut disiapkan

dan dikembangkan dengan baik dan benar, serta menggunakan bahasa Indonesia

meski bahan yang diajarkan bahasa Inggris, pertimbangan penggunaan bahasa

Indonesia sebagai jembatan komunikasi yang akan memudahkan peserta didik

(Nasionalisme), semuanya dibuat dengan cara-cara yang profesional melibatkan

aspek-aspek materi sesuai kurikulum yang ada (Etika Publik), materi dibuat secara

ringkas, efektif dan efisien untuk memudahkan peserta didik (Komitmen Mutu),

semuanya dilaksanakan secara tranparan, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).

2. Tahapan kedua: Memberikan Pre-test

Dalam tahapan kegiatan ini, soal pre test dibuat secara bertanggungjawab dan

berkeadilan menyesuaikan kemampuan peserta didik (Akuntabilitas), semuanya

dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan akademik yang beragam yang

dimiliki peserta didik (Nasionalisme), soal pre tes yang diberikan dibuat

dilaksanakan dengan cara yang profesional dibuat berdasarkan standar kompetensi

sesuai kurikulum (Etika Publik) dan diberikan secara efektif dan efisien untuk

mengukur kemampuan awal peserta didik (Komitmen Mutu), yang dilakukan

dengan sikap jujur, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).

3. Tahapan ketiga: memberikan materi

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis dengan jelas memberikan instruksi kepada

peserta didik bagaimana mengakses materi ini (Akuntabilitas), instruksi tersebut

dilaksanakan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme), dan

materi serta petunjuk yang diberikan dilakukan dengan prinsip profesional (Etika

Publik), materi dan instruksi yang diberikan secara efektif dan efisien (Komitmen

Mutu) yang dilaksanakan secara jujur, adil, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi)

4. Tahapan keempat: Guru memberikan kebebasan kepada siswa mengerjakan tugas

Dalam tahapan kegiatan ini guru dengan jelas dan konsisten memastikan siswa untuk

mengelaborasi materi melalui google classroom dan dapat dilakukan secara mandiri

(Akuntabilitas), siswa yang kesulitan dapat meminta bantuan guru atau orang lain

(Nasionalisme), kegiatan berkolaborasi dengan orang tua siswa adalah upaya

menjalin hubungan pendidikan (Etika Publik) sehingga kegiatan yang dilakukan

dapat berlangsung secara efektif, dan efisien (Komitmen Mutu). Sikap kemandirian

penulis dalam mempercayakan tanggung jawab kepada peserta didik adalah sikap

107

berani dalam mengeksplorasi model pendidikan yang sedang dikerjakan (Anti

Korupsi)

Buton Utara, 16 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Lampiran Kegiatan Kelima

Dokumentasi soal pre test Dokumentasi pembagian soal pre test

Dokumentasi

pengembanga

n materi

dalam bentuk

word

108

Dokumentasi

pengembanga

n materi

dalam bentuk

ppt / bahan

tayang

Dokumentasi

RPP 1 Lembar

Tabel 3.14

Analisa Aktualisasi Kegiatan Keenam

Judul Kegiatan No. 6 Mengukur Optimalisasi Pembelajaran Dengan Penggunaan

Media Google Classroom

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan Jumat-Sabtu, 20 – 21 November 2020

Daftar Lampiran Bukti

Kegiatan / evidence

1. Dokumentasi soal post test

2. Foto dokumentasi pemberian post test

3. Dokumentasi dokumen Kriteria Optimalisasi

109

4. Dokumentasi tabulasi data

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(WoG/ Whole of Government)Konsep WoG dapat terlihat dalam kegiatan ini, kegiatan

pembelajaran klasikal pelan-pelan diubah kedalam orientasi pembelajaran berbasis

teknologi yang berkaitan upaya kolaboratif maksimal dari satu pemilik kebijakan dengan

instansi laiinya dalam hal ini pemanfaat media internet, semuanya harus bergerak sesuai

dengan pemenuhan unsur-unsur kerja masing-masing berdasarkan hak dan kewajiban

(Manajemen ASN), tidak lain upaya ini untuk memberikan layanan terbaik bagi

pelanggan dalam hal ini peserta pendidikan (Pelayanan Publik)

1. Tahapan pertama: Menetapkan Kriteria Optimalisasi

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis berkonsultasi kepada pimpinan dan mentor

untuk meminta kriteria optimalisasi sebagai bentuk rasa kepemimpinan kepada dua

pihak yang dianggap kompeten di bidang ini (Akuntabilitas), kriteria dibuat dengan

bahasa yang baik dan benar (Nasionalisme), dan dibuat berdasarkan kerja

profesional dan dapat dipertanggungjawabkan (Etika Publik), kriteria optimalisasi

ini dibuat secara efektif dan efisien untuk dapat mengukur optimalisasi pembelajaran

dengan menggunakan google classroom (Komitmen Mutu), yang dibuat dengan

jujur, kerja keras, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).

2. Tahapan kedua: Memberikan Post Test

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara konsisten masih menggunakan soal pre-

test sebelumnya (Akuntabilitas) yang diubah menjadi soal pre test yang akan

dikerjakan dengan instruksi bahasa Indonesia sebagai jembatan komunikasi

(Nasionalisme), pemberian soal post tersebut tetap menjunjung tinggi standar nilai

etika (Etika Publik), sehingga soal pre test yang diberikan dapat tetap mengacu pada

orientasi mutu (Komitmen Mutu), secara singkat pemberian post test dilakukan

dengan jujur tetap sama dengan soal pre tes, guna mengukur kompetensi peserta

didik yang sebenarnya (Anti Korupsi).

3. Tahapan ketiga: melakukan tabulasi data

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis melakukannya secara transparan

(Akuntabilitas), dengan tidak merugikan hak-hak peserta didik (Nasionalisme),

kegiatan tabulasi data dilakukan dengan secara profesional dan dapat

dipertanggungjwabkan kepada public (Etika Publik), kegiatan ini sebagai bentuk

menjawab inovasi pendidikan yang berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu),

110

semua pentabulasian data penulis lakukan secara jujur, tanpa mengurangi atau

menambahkan nilai sebenarnya yang dimiliki peserta didik (Anti Korupsi).

Buton Utara, 21 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Lampiran kegiatan keenam

Dokumentasi Pemberian Post test

111

Dokumentasi Bentuk soal post test Dokumentasi Kriteria Optimalisasi

112

Dokumentasi Tabulasi data Pre test,

post tes, dan komparasi nilai pre dan

post test

113

Tabel 3.15

Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketujuh

Judul Kegiatan No. 7 Melakukan Penilaian Terhadap Kegiatan Belajar

Melalui Media Google Classroom.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 23 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan

/ evidence

1. Dokumentasi dokumen penilaian pembelajaran

dengan media google classroom

2. Gambar dokumentasi tampilan kelas maya

melalui tautan:

https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2

Njkx

3. Dokumentasi gambar daftar hadir, dan penilaian

tugas melalui tautan:

https://forms.gle/RFHUXRkoiBbyNiMi9

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(WoG/ Whole of Government) Kegiatan aktualisasi penulis secara umum membutuhkan

akses terhadap jaringan internet, hal ini tidak akan berjalan dengan maksimal jika akses

tersebut tidak terpenuhi, adanya akese jaringan yang disediakan pihak yang

berkompeten di bidang ini, menunjukan kolaborasi yang baik antara satu pihak dengan

yang lain. Ini menunjukan tugas pokok, hak dan kewajiban yang melekat benar-benar

dilakukan (ManajemenPublik), hal ini sebagai bagian dari orientasi kepuasan public,

terutama dalam bersinergi membuka akses digital dalam dunia pendidikan (Pelayanan

Publik).

1. Tahapan pertama: Memastikan siswa paham google classroom

Dalam tahapan kegiatan ini penulis telah memastikan dengan jelas semua prosedur

yang diberikan sampai dengan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan melalui media google classroom (Akuntabilitas), penulis juga sangat

terbuka untuk menerima keluhan yang berkaitan dengan akses mereka, memahami

keadaan siswa dalam proses ini, adalah sebagai bentuk penghormatan kepada hak

merdeka belajar (Nasionalisme), penulis juga terus mendorong dan menghargai

komunikasi yang diberikan peserta didik (Etika Publik), klarifikasi pemahaman

siswa juga dilakukan secara efektif agar didapatkan persepsi sebenarnya tentang

kegiatan pembelajaran ini (Komitmen Mutu), semuanya dilaksanakan dengan sikap

114

peduli, adil, dan bertanggungjawab (Anti Korupsi).

2. Tahapan kedua: Guru membuka Google classroom

Dalam tahapan kegiatan ini, guru secara transparan mengakses kelas maya

(Akuntabilitas), dan memastikan semua kegiatan siswa diamati secara menyeluruh

tanpa ada satu pihak yang dirugikan (Nasionalisme), kegiatan tersebut dilaksanakan

secara profesional sesuai dengan struktur kelas maya (Etika Publik), dan dilakukan

dengan prinsip yang berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu), tahapan kegiatan

ini dilakukan secara sungguh-sungguh, jujur, dan bertanggungjawab, sehingga

diperoleh gambaran aktivitas yang sebenarnya dari peserta didik terkait kegiatan

mereka dalam kegiatan belajar melalui media google classroom (Anti Korupsi).

3. Tahapan Ketiga: Guru Memberikan Penilaian

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis secara konsisten dan berintegritas memberikan

penilaian berdasarkan hasil yang dilakukan peserta didik (Akuntabilitas), aktifitas

penilaian dilakukan tanpa merugikan dan tetap menghargai prinsip-prinsip

akademik yang berbeda dari peserta didik yang satu dan yang lainnya

(Nasionalisme), dalam proses penilaian didasarkan atas kriteria yang telah

ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Etika Publik), dengan

panduan penilaian yang ada secara efektif dan efisien hasil peserta didik dapat

diperoleh (Komitmen Mutu), nilai-nilai tersebut diperoleh berdasarkan kriteria

yang dilakukan dengan adil, berani, jujur, peduli, dan bertanggungjawab. Ini sebagai

komitmen kebenaran yang akan tetap dilaporkan oleh penulis terlepas dari apapun

hasilnya (Anti Korupsi)

Buton Utara, 23 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

115

Lampiran kegiatan ketujuh

Dokumentasi tampilan kelas maya (Google classroom) kelas bahasa Inggris kelas VII A& B

dapat diklik melalui link : https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njkx

116

117

Dokumentasi daftar hadir, status pengerjaan tugas dalam kelas maya (Google Classroom)

dapat dilihat pada link: https://forms.gle/RFHUXRkoiBbyNiMi9

Tabel 3.16

Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedelapan

Judul Kegiatan No. 8

Melakukan Evaluasi dan pelaporan kepada

pimpinan mengenai hasil kegiatan

aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Selasa, 24 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence

1. Dokumentasi dokumen perbandingan nilai

pre & post tes siswa

2. Dokumen Hasil analisis pembelajaran

melalui media google classroom

3. Dokumentasi foto pelaporan kegiatan

aktualisasi kepada pimpinan

118

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

(WoG) Konsep ini terlihat sangat jelas dalam kegiatan ini, hasil kegiatan pembelajaran

yang dilakukan melalui media google classroom dapat juga diamati oleh orang tua peserta

didik sebagai satu elemen pendidikan, kegiatan akses tersebut dimudahkan dengan akses

internet yang baik pula. Hasil aktualisasi dalam tahapan ini akan menjadi evaluasi sebagai

bahan analisis kekuatan dan kelemahan agar tercipta kegiatan pembelajaran yang lebih

baik dan inovatif sesuai tugas dan fungsi masing-masing, utamanya kolaborasi antara

pendidik yang satu dengan yang lainnya (Manajemen ASN), semua kegiatan tersebut

sebagai perwujudan orientasi pendidikan yang lebih baik untuk semua generasi bangsa

(Pelayanan Publik).

1. Tahapan pertama: Guru menganalisis hasil peserta didik

Dalam tahapan kegiatan ini, guru dengan adil, konsisten, transparan melakukan

analisis hasil kerja (Akuntabilitas), yang dilakukan dengan baik dan penuh keadilan

sehingga tidak ada hasil analisis peserta yang dirugikan (Nasionalisme), semuanya

berpegang teguh pada nilai-nilai profesional dan berpegang pada prinsip tidak

diskriminatif (Etika Publik), dan hasil peserta didik dilaporkan dengan efektif

sehingga bisa dirumuskan suatu tindak lanjut yang bisa berorientasi pada mutu

pendidikan yang baik (Komitmen Mutu), semuanya dilakukan dengan berani, adil,

jujur, dan peduli (Anti Korupsi).

2. Tahapan kedua: Menyampaikan hasil belajar siswa

Dalam tahapan kegiatan ini, dengan penuh keadilan penulis menyampaikan secara

terbuka dan transaparan hasil kerja peserta didik (Akuntabilitas), yang dilakukan

dengan tidak melukai hak-hak kemerdekaan dan situasi kondisi peserta didik

(Nasionalisme), hasil belajar yang disampaikan penulis juga dapat

dipertanggungjawabkan kepada public (Etika Publik), hasil kegiatan belajar dapat

kembali dirumuskan sehingga dapat diperoleh kebijakan yang lebih berorientasi

kepada mutu (Komitmen Mutu) yang dilakukan secara sungguh-sungguh, kerja keras,

disiplin dan dapat dipertanggungjawabkan (Anti Korupsi).

3. Tahapan ketiga: Guru melakukan Refleksi dan melaporkan kepada pimpinan

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis telah melakukan merefleksi dan segera melapor

kepada bapak Asrul Suleman, SPd. Selaku pimpinan / kepala sekolah untuk

menjelaskan dengan sejelas-sejelasnya hasil kegiatan aktualisasi yang saya lakukan

(Akuntabilitas), saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai

119

bentuk komunikasi yang diwajibkan digunakan (Nasionalisme), saat menjelaskan

hasil kegiatan saya berusaha sebaik menggunakan tutur kata dan perilaku

menghormati atasan (Etika Publik), sehingga apa yang saya laporkan kepada

pimpinan dapat dianggap sebagai bentuk tanggungjawab saya sebagai penulis dalam

melaksanakan kegiatan aktualisasi saya (Komitmen Mutu), hasil kegiatan tersebut

saya lakukan secara jujur, terbuka, dan bertanggung jawab (Anti Korupsi)

Buton Utara, 24 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Lampiran Kegiatan Kedelapan

Dokumentasi nilai optimalisasi pembelajaran menggunakan media google classroom

120

Dokumentasi dokumen Perbandingan nilai pre dan post test

121

3. Analisis Dampak

Dalam hasil kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan optimalisasi pembelajaran

bahasa Inggris melalui media google classroom di SMPN 1 Kambowa dapat diperoleh

dampak sebagai berikut:

Tabel 3.17

Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi

Analisis Dampak Kegiatan 1. Melakukan Konsultasi Kepada Pimpinan Terkait

Pelaksanaann Kegiatan Aktualisasi

Tahap 1. Melapor Kepada Pimpinan - Kegiatan ini bertujuan untuk memberitahukan secara resmi kepada

pimpinan terkait kelanjutan kegiatan peserta CPNS dalam diklat yang akan

dilakukan sebagai implementasi aktualisasi di tempat peserta berdinas,

jika hal ini tidak dilakukan dikhawatirkan pimpinan tidak akan

mengetahui kegiatan peserta latsar, yang tentu saja bertolak belakang

dengan nilai-nilai dasar profesi ASN.

Tahap 2. Meminta arahan dan saran pimpinan

- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan saran dan arahan yang

komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar mungkin akan

kesulitan dalam melakukan kegiatan aktualisasi.

Tahap 3. Merumuskan hasil konsultasi

- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil konsultasi yang terarah

dari pimpinan, sehingga jika tidak dilaksanakan peserta latsar akan

kesulitan mengingat kembali hasil-hasil konsultasi komprehensif dari

pimpinan tersebut.

Tahap 4. Meminta surat dukungan aktualisasi

- Kegiatan meminta surat dukungan sebagai bukti fisik dalam menjaga

integritas dan komitmen yang dibentuk dalam bentuk nyata melalui

dokumen fisik, jika hal ini tidak dilakukan, dikhawatirkan peserta latsar

akan dianggap tidak berkonsultasi dengan pimpinan dan tidak

mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA.

Analisis Dampak Kegiatan 2. Menyediakan bahan Sosialisasi Penggunaan

Media Google Classroom

122

Tahap 1. Membuat Konsep Sosialisasi

- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan konsep aktualisasi yang

komprehensif sehingga dalam penyajian materi sosialisasi dapat dengan

mudah dimengerti dan dilakukan peserta didik, hal ini jika tidak dilakukan

peserta didik sebagai elemen utama yang diharapkan memahami kegiatan

tidak akan mengerti garis-garis besar dari kegiatan yang dilakukan.

Tahap 2. Mencari Bahan Sosialisasi

- Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan bahan sosialisasi secara

komprehensif yang kaya dari berbagai sumber, jika hal ini tidak dilakukan,

akan menyulitkan penulis dalam merumuskan bahan-bahan sosialisasi yang

efektif, dan efisien.

Tahap 3. Membuat bahan Sosialisasi

- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan bahan sosialisasi yang efektif

dan efisien, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar tidak akan dapat

mewujudkan bimbingan / sosialisasi yang terarah, yang tentu saja akan

berdampak pada ketidakpahaman peserta didik.

Analisis Dampak Kegiatan 3. Melakukan Kegiatan Sosialisasi Pembelajaran

dengan Media Google Classroom

Tahap 1. Tatap Muka Bersama Siswa - Kegiatan ini dimaksudkan agar konsep sosialisasi yang telah dibuat dalam

bentuk sosialisasi yang efektif dapat diberikan secara langsung kepada

peserta didik secara komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan

dikhawatirkan peserta didik akan mengalami missinterprestasi terkait

kegiatan tersebut.

Tahap 2. Menjelaskan Pembelajaran dilakukan dengan Google Classroom

- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang utuh terkait

tahapan kegiatan aktualisasi ini dilakukan, sehingga jika ini tidak dilakukan

peserta didik tidak akan memahami secara utuh terkait konsep

pembelajaran berbasis teknologi.

Tahap 3. Memperlihatkan bentuk Google classroom

- kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar nyata peserta

didik dalam melihat satu alternatif media pembelajaran yang berbasis

teknologi, jika hal ini tidak dilakukan dikhawatirkan siswa hanya

berimajinasi tanpa ada pengetahuan dan pengalaman nyata belajar.

123

Analisis Dampak Kegiatan 4. Melakukan bimbingan penggunaan media google

classroom untuk digunakan dalam pembelajaran

Tahap 1. Siswa membuka Google Classroom

- Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan praktik nyata dan antispasi

kesulitan-kesulitan yang diperoleh peserta didik dalam mengakses kelas

maya. Jika ini tidak dilakukan, peserta didik hanya akan memahami teori

dan konsep sedangkan tanggungjawab untuk mengetahui dan merasakan

praktik langusung tidak akan pernah dialami peserta didik.

Tahap 2. Mendemonstrasikan Penggunaan Google classroom

- Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing langsung dengan

memperlihatkan cara-cara kerja bagaimana mengakses kelas maya ini.

kegiatan ini jika tidak dilakukan hanya akan memberikan kesulitan bagi

siswa, tidak pernah melihat dan merasakan langsung, kemudian penulis

langsung mengarahkan siswa, tentu saja akan sangat menyulitkan peserta

didik.

Tahap 3. Melihat Kerja Mandiri Siswa

- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan mengukur sejauh mana konsepsi

sosialisasi dipahami dalam bentuk praktik siswa melaksanakan secara

mandiri kegiatan pembelajaran melalui media google classroom tersebut.

Jika ini tidak dilakukan siswa hanya akan mengalami signifikansi

pengetahuan tapi tidak bisa diimplementasikan kedalam bentuk yang nyata.

Analisis Dampak Kegiatan 5. Melakukan Kegiatan Pembelajaran Melalui Media

Google Classroom

Tahap 1. Menyiapkan Topik Materi Ajar - Kegiatan ini bertujuan untuk memfokuskan peserta didik dalam memahami

materi yang dikemas dan disajikan lebih modern, transparan, dan dapat

diakses di mana saja, sehingga pengalaman pembelajaran teknologi peserta

didik akan semakin kaya. Jika hal ini tidak dilakukan peserta didik tidak

akan menemukan focus materi, sehingga materi yang akan diserap akan

bias dan tidak berfokus pada materi ajar.

Tahap 2. Memberikan Pre-test

- Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal peserta didik

terkait materi yang akan disajikan melalui media google classroom. Jika

kegiatan ini tidak dilakukan maka penulis tidak akan mendapatkan

124

gambaran terkait optimalisasi (Optimal dan tidak Optimal) pembelajaran

melalui media google classroom.

Tahap 3. Memberikan materi

- Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengakses dan

memahami segala struktur materi yang disajikan dalam google classroom.

Jika kegiatan ini tidak dilakukan peserta didik ataupun orang tua akan

kesulitan dalam mendapatkan akses materi yang diberikan melalui media

google classroom.

Tahap 4. Guru memberikan kebebasan kepada siswa mengerjakan tugas melalui

google classroom.

- Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa secara mandiri dan

bertanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan merdeka belajar dengan

prinsip-prinsip pembelajaran berbasis teknologi. Hal jika tidak dilakukan

maka seharusnya kegiatan yang tetap dibatasi oleh ruang waktu,

penggunaan media ini seharusnya tidak perlu dilakukan. Efektifita dan

efisiensi pembelajaran diharapkan menjadi dampak positif yang akan

ditemukan peserta didik.

Analisis Dampak Kegiatan 6 Mengukur Optimalisasi Pembelajaran Dengan

Penggunaan Media Google Classroom

Tahap 1. Menetapkan Kriteria Optimalisasi

- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria optimalisasi

pembelajaran dengan menggunakan media google classroom yang

diharapkan dapat mengukur sejauh mana peran nyata peserta didik atau

orang tua dalam upaya inovatif yang dilakukan peserta latsar (guru) untuk

mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di tengah pandemic Covid-19, jika

hal ini tidak dilakukan, akan timbul penilaian yang bias, sehingga kegiatan

optimalisasi tersebut, tidak dapat diukur dengan proporsional dan tepat.

Tahap 2. Memberikan Post Test

- Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terukur dan

komprehensif terkait hasil pembelajaran mandiri siswa melalui media

google classroom. Jika hal ini tidak dilakukan maka data respon peserta

didik tidak akan diperoleh dengan baik, sehingga kebijakan pendidikan

yang akan dilakukan instansi pendidikan berdasarkan data tersebut, tidak

akan maksimal untuk diterapkan, karena tidak berdasarkan data yang nyata

125

dan kompatibel dengan kegiatan sebelumnya.

Tahap 3. melakukan tabulasi data.

- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat nilai pre dan post test atas materi

yang diberikan melalui media google classroom, hal ini jika tidak dilakukan

maka penulis tidak akan mendapatkan perbandingan nilai, sehingga

keputusan yang berefek pada peningkatan, pembaharuan pendidikan

berdasarkan pada nilai ini, tidak akan secara maksimal dilakukan.

Analisis Dampak Kegiatan 7. Melakukan Penilaian Terhadap Kegiatan Belajar

Melalui Media Google Classroom

Tahap 1. Memastikan siswa paham google classroom

- Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa paham dengan google

classroom, sebagai salah satu media alternative dalam pembelajaran,

sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya, penggunaan media

kelas maya akan sangat membantu siswa dalam mengakses setiap materi

dan tugas-tugas yang diberikan. Jika ini tidak dilakukan, peserta Latsar

tidak melakukan kegiatan aktualisasinya dengan nilai-nilai ANEKA,

sehingga pendampingan atau fasilitasi pendidikan dan kemudahan peserta

didik memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi tidak

dilakukan.

Tahap 2. Guru membuka Google classroom

- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat secara langsung pemahaman dan hasil

kerja peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran google

classroom, jika hal ini tidak dilaksanakan, peserta latsar tidak akan

menemukan data sebenarnya terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan

melalui media google classroom.

Tahap 3. Guru Memberikan Penilaian

- Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penilaian yang objektif sekaligus

gambaran kegiatan upaya pembelajaran yang telah dilakukan peserta latsar

dan peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran menggunakan

media google classroom.

Analisis Dampak Kegiatan 8. Melakukan Evaluasi dan pelaporan kepada

pimpinan mengenai hasil kegiatan aktualisasi

Tahap 1. Guru menganalisis hasil peserta didik

- Kegiatan analisis nilai peserta didik dilakukan untuk memetakan dan

126

mengetahui nilai-nilai ril/ nyata dari kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

Tahap 2. Menyampaikan hasil belajar siswa

- Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan respon balik dari semua yang

terlibat dalam kegiatan pembelajaran ini, sehingga diperoleh hubungan

yang membaikan mutu pendidikan.

Tahap 3. Guru melakukan Refleksi dan melaporkan kepada pimpinan

- Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kembali proses-proses kegiatan

pembelajaran yang dilakukan peserta latsar dan upaya konsultasi kepada

pimpinan untuk tindakan yang lebih baik di masa depan. Jika ini tidak

dilakukan, hasil yang belum signifikan ini, tidak akan bisa dievaluasi

sehingga jaminan mutu tidak dapat dilaksanakan.

127

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rancangan aktualisasi yang sudah dilaksanakan di SMPN 1 Kambowa

dapat disimpulkan bahwa:

1. Setelah melaksanakan proses aktualisasi dan habituasi, penulis dapat menerapkan

Nilai-Nilai Dasar profesi ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam semua tahapan kegiatan untuk

Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Masa Pandemi Covid-19 Dengan

Menggunakan Media Google Classroom Di SMPN 1 Kambowa Kabupaten Buton Utara

dalam rangka mewujudkan ASN yang profesional.

2. Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang dilaksanakan melalui media Google

classroom hanya bisa dilakukan dengan presentase nilai / optimalisasi sebanyak

68,79%.

3. Hasil nilai pre test pembelajaran bahasa Inggris sebanyak 1.410 Poin dengan nilai

rata-rata 42,73, setelah diberikan materi melalui media google classroom dan

dilaksanakan kegiatan pre test diperoleh nilai post test sebanyak 1.970 poin dengan

nilai rata-rata 59,70.

4. Berdasarkan poin 3 kegiatan pembelajaran melalui media google classroom hanya

hanya menyumbang 560 poin dengan presentase 16,97%.

5. Data yang menarik dari 15 orang peserta didik yang mengerjakan tugas, setelah

memahami semua struktur kelas dari petunjuk pembelajaran, absensi, materi, sampai

dengan pengerjaan tugas melalui media google classroom, diperoleh nilai rata-rata

sebanyak 81,33.

6. Kegiatan pembelajaran menggunakan media google classroom belum optimal

dilaksanakan, hal ini dikarenakan penggunaan alat komunikasi bukan milik sendiri,

paket data yang tidak tersedia, dan kesulitan memahami struktur kelas dalam Google

classroom, hal ini juga bisa menjadi satu bukti pendukung bahwa kegiatan

pembelajaran melalui tatap muka masih menjadi satu pendukung pembelajaran,

bukan satu-satunya media kesuksesan pembelajaran.

128

B. Saran

Diharapkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) terkhusus tenaga pendidik, dalam

hal ini guru mampu menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) di lingkungan

kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga pendidik agar

dapat menjadi ASN yang profesional.

Setelah melakukan aktualisasi, peserta Latsar masih sangat membutuhkan bantuan,

arahan, serta kritikan terkait penerapan aktualisasi dan habituasi dalam

menerapkannya dalam profesi dan pekerjaan sebagai ASN yang profesional, integritas,

dan berkualitas.

C. Rencana Tindak Lanjut

Tindak lanjut implementasi Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) serta kedudukan dan

peran ASN (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG), selanjutnya perlu

dilaksanakan di lingkungan SMP Negeri 1 Kambowa yang dilaksanakan oleh

Pimpinan/Kepala Sekolah selaku pemangku kebijakan, guru dan siswa, serta

membangun komunikasi dengan pihak keluarga siswa dalam mendukung tercapainya

visi dan misi sekolah dan tujuan pembelajaran.

Hasil kegiatan pembelajaran yang masih belum optimal dan belum adanya pengaruh

signifikansi terhadap pembelajaran dalam bahasa Inggris akan menjadi evaluasi besar-

besaran bagi peserta Latsar untuk kembali menganalisis kekuatan dan kelemahan dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media google classroom sehingga akan

diperoleh hasil yang baik untuk kemajuan pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan

di SMPN 1 Kambowa.

129

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.

LAN RI, Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.

LAN RI, Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 03/KB/2020, Nomor 612 tahun 2020,

Nomor HK.01.08/MENKES/502/2020, dan Nomor 119/4536/SJ tentang tentang

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan

Tahun Akademik 2020/2021 di Masa pandemi Coronavirus Disease 2019

(Covid-19),

Permendiknas Nonomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru

Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala

Sekolah, dan Pengawas Sekolah

PERKA LAN No. 12 tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar CPNS

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

Negara.

Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

131

132

RANCANGAN AKTUALISASI

Nama Peserta HONAYAPTO, S.Pd.

Tugas/Jabatan (sesuai formasi) GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAM

1. PROFIL LEMBAGA

A Nama Satuan Kerja SMPN 1 KAMBOWA

B Visi Organisasi Menjadikan Sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik,

dan non akademik melalui peningkatan disiplin dan

pembaharuan pembelajaran.

C Misi Organisasasi

1. Melaksanaka proses pembelajaran secara efektif, dan

menumbuhkan semangat berkompetisi melalui kegiatan

perlombaan dan seleksi,

2. Melaksanakan pembinaan keagamaan, untuk

menanamkan rasa penghayatan terhadap ajaran agama

yang dianut,

3. Membina disiplin dan keterampilan,

4. Melaksanakan pembinaan olah raga dan kesenian secara

teratur,

5. Menumbuhkembangkan budaya bangsa, budi pekerti

luhur, dan tata karma dengan mengefektifkan kegiatan

OSIS,

6. Melaksanakan pembinaan wawasan wiyata mandala

7. Melaksanakan penataan lingkungan secara kontinu.

D Nilai-nilai Organisasi Profesional, Akuntabel, dan Integritas

E Tugas Satuan Kerja Guru bahasa Inggris Ahli Pertama

133

F Struktur Organisasi Pada

Satuan Kerja

G Tugas Unit/Atasan

Langsung/ Mentor Kepala Sekolah

H

Rincian Tugas dan Fungsi dan atau Tugas

Tambahan, dan atau Kegiatan

Inisiatif Sendiri dengan

Persetujuan Atasan

Tugas dan Fungsi:

Tugas Pokok dan Fungsi guru berdasarkan UU No. 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai

pelayan masyarakat di bidang pendidikan meliputi

mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.

Tugas Tambahan

1. Wali kelas VII A

2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF SOLUSI

NO

URAIAN TUGAS

(sesuai point 1.H)

PERMASALAHAN

SOLUSI

1 Melakukan konsultasi kepada

pimpinan terkait pelaksanaan

kegiatan aktualisasi.

Pimpinan sangat

mendukung kegiatan

aktualisasi.

2 Menyediakan bahan sosialisasi

Penggunaan media google classroom

Peserta Kesulitan untuk

menemukan konsep yang

tepat dalam menyiapkan

bahan sosialsiasi

Mengikuti kegiatan

pelatihan LPMP

134

3 Melakukan kegiatan sosialisasi

pembelajaran dengan media google

classroom

Ada beberapa siswa yang

tidak hadir

Mensosialisasikan

langsung kepada siswa

yang tidak hadir

4 Melakukan bimbingan penggunaan

media google classroom untuk

digunakan dalam pembelajaran

Jaringan internet yang kurang

mendukung

Mencari titik tertentu

posisi signal yang kuat.

5 Melakukan Kegiatan Pembelajaran

Melalui Media Google Classroom

Siswa kesulitan dengan akses

internet (pulsa data) dan

tidak adanya alat komunikasi

sendiri.

Berkoordinasi dengan

orang tua / wali peserta

didik.

6 Mengukur optimalisasi pembelajaran

dengan menggunakan Media Google

Classroom.

Kesulitan menetapkan

kriteria optimalisasi

Berkonsultasi dengan

pimpinan dan coach

7

Melakukan Penilaian Terhadap

Kegiatan Belajar Melalui Media Google

Classroom.

Siswa yang menggunakan

alamat surel/ email bukan

identitas asli peserta didik

Mengkonfirmasi langsung

peserta didik.

8

Melakukan Evaluasi dan pelaporan

kepada pimpinan mengenai hasil

kegiatan aktualisasi.

Hasil belajar yang tidak

memuaskan

Hasil belajar digunakan

untuk dirumuskan

dengan lebih baik, untuk

upaya proses

pembelajaran yang lebih

baik.

135

3. JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nama Peserta : Honayapto, S.Pd.

Unit Kerja: : SMPN 1 Kambowa

Waktu : Tanggal 1 November – 30 November 2020

NO Kegiatan Bulan Agustus Bulan September

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1

Melakukan konsultasi

kepada pimpinan

terkait pelaksanaan

kegiatan aktualisasi.

2

Menyediakan bahan

sosialisasi Penggunaan

media google

classroom

3

Melakukan kegiatan

sosialisasi

pembelajaran dengan

media google

classroom

136

4

Melakukan bimbingan

penggunaan media

google classroom

untuk digunakan

dalam pembelajaran

5

Melakukan Kegiatan

Pembelajaran Melalui

Media Google

Classroom

6

Melakukan Penilaian

Terhadap Kegiatan

Belajar Melalui Media

Google Classroom.

7

Melakukan Penilaian

Terhadap Kegiatan

Belajar Melalui Media

Google Classroom.

8

Melakukan Evaluasi

dan pelaporan kepada

pimpinan mengenai

hasil kegiatan

aktualisasi.

137

4. RINCIAN BIMBINGAN COACH DAN MENTOR

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan

(Catatan bimbingan oleh: Coach ) Nama peserta Honayapto, S.Pd.

Satuan Kerja SMPN 1 Kambowa

Tempat Aktualisasi SMPN 1 Kambowa Kabupaten Buton Utara

No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan Hasil capaian/output

Media Komunikasi &

Tanda Tangan

1. 25 November

2020

Konsultasi hasil

kegiatan

Laporan aktualisasi

disusun dulu, dan

laporkan sesuai hasil

kegiatan aktualisasi

2. 26 November

2020

Konsultasi deskripsi

kegiatan aktualisasi

Hasil deskripsi yang

terarah

3. 27 November

2020

Konsultasi

penempatan

dokumentasi lampiran

kegiatan

Penempatan

dokumentasi yang

benar

4. 1 December 2020 Saran pra seminar Pemantapan seminar

aktualisasi

Kendari, 1 Desember 2020 Coach,

Hj. Putri Mase, S.Ikom NIP. 19630225 198303 2 014

138

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan bimbingan oleh: Mentor )

Nama peserta Honayapto, S.Pd.

Satuan Kerja SMPN 1 Kambowa

Tempat Aktualisasi SMPN 1 Kambowa Kabupaten Buton Utara

No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan Hasil capaian/output

Media Komunikasi &

Tanda Tangan

1. Senin, 09

November 2020

Terapkan nilai ANEKA

dengan sebenarnya

Terdapat hasil

konsultasi yang baik Komunikasi langsung

2.

Rabu-Jumat &

Senin, 4,5,6, & 9

November 2020

Bahan diadakan secara

komprehensif

Bahan sosialisasi yang

baik dan benar Komunikasi langsung

3. Rabu, 11

November 2020

Selama sosialisasi

peserta wajib hadir Ada peserta Komunikasi langsung

4. Kamis, 12

November 2020

Bimbing siswa dengan

baik

Terdapat bimbingan

yang baik Komunikasi langsung

5.

Senin, 16

November 2020 Pantau kegiatan

pembelajaran

Terdapat kegiatan

pantauan kegiatan

pembelajaran yang

baik

Komunikasi langsung

6.

Jumat-Sabtu, 20 –

21 November

2020

Buat standar

presentasi

Ada standar

presentasi Komunikasi langsung

7. Senin, 23

November 2020

Lakukan penilaian

secara jujur

Ada penilaian yag

jujur Komunikasi langsung

8.

Selasa, 24

November 2020

Hasil pembelajaran

harus dievaluasi dan

diperbaiki

Evaluasi dan

pelaporan diterima Komunikasi langsung

Buton Utara, 24 November 2020 Mentor,

Asrul Suleman, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002

139

5. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

(dibuat per kegiatan)

Judul Kegiatan No. 1 Melakukan Konsultasi Kepada pimpinan

terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 09 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence

1) Foto dan dokumentasi Konsultasi

Kepada pimpinan

2) Video dokumentasi dukungan

pimpinan

3) Dokumen surat pernyataan dukungan

mentor / kepsek nomor 422 / 018 /

2020

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: Melapor kepada pimpinan

Sebagai peserta Latsar CPNS yang akan melaksanakan kegiatan aktualisasi dan

habituasi di instansi masing-masing, dalam hal ini di tempat penulis berdinas yaitu

SMPN 1 Kambowa, kegiatan melapor kepada pimpinan dalam hal ini bapak Asrul

Suleman, S.Pd, adalah tahapan kegiatan pertama kali yang wajib dilaksanakan

sebagai pemberitahuan secara resmi kepada pimpinan terkait kegiatan yang

dilakukan, hal ini dilandaskan sesuai dengan Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN yang

Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

Kegiatan melapor kepada pimpinan menggunakan teknik komunikasi efektif

sehingga peserta dan pimpinan mendapatkan dan dapat menyamakan persepsi

terkait kegiatan aktualisasi yang dilakukan, bentuk komunikasi melapor kepada

pimpinan dibuktikan dengan foto dan dokumentasi yang dilakukan penulis.

Kegiatan melapor kepada pimpinan ini diharapkan berdampak pada pencapaian

visi dan misi organisasi seperti peningkatan kualitas sekolah secara akademik

maupun non akademik.

140

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memberitahukan secara resmi

kepada pimpinan terkait kelanjutan kegiatan peserta CPNS dalam diklat yang akan

dilakukan sebagai implementasi aktualisasi di tempat peserta berdinas, jika hal ini

tidak dilakukan dikhawatirkan pimpinan tidak akan mengetahui kegiatan peserta

latsar, yang tentu saja bertolak belakang dengan nilai-nilai dasar profesi ASN.

2. Tahapan Kedua: Meminta arahan dan saran pimpinan

Dalam kegiatan ini, arahan dan saran pimpinan adalah bentuk kelangsungan

tindakan aktualisasi yang akan dilakukan peserta Latsar. Mentor sebagai pimpinan

yang lebih berpengalaman dan kompeten mengetahui instansi yang dipimpinnya

kegiatan pemberian arahan dan saran adalah hal yang mutlak untuk didengar,

dicatat, dan dilaksanakan peserta yang akan memudahkan peserta latsar

melaksanakan kegiatan aktualisasi. Hal ini sejalan dengan nilai ANEKA, bagaimana

saran dan arahan tersebut dirumuskan dengan efektif dan efisien sehingga kegiatan

dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat. Kegiatan mendengarkan pimpinan juga

sebagai bentuk penghormatan dan loyalitas kepada pimpinan.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan saran dan arahan yang

komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar mungkin akan kesulitan

dalam melakukan kegiatan aktualisasi.

3. Tahapan Ketiga; Merumuskan hasil konsultasi

Dalam kegiatan merumuskan hasil konsultasi, arahan dan saran yang diberikan

harus dicatat dengan baik sehingga pada saat peserta Latsar ingin mengingat

kembali hasil konsultasi, peserta latsar masih mendapatkan rumusan yang terarah

dan komprehensif yang dibuatkan dalam bentuk rumusan yang akan memudahkan

peserta latsar. Ini sejalan dengan prinsip komitmen mutu, dan konsep etika public

yang harus dimiliki oleh seorang ASN.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil konsultasi yang

terarah dari pimpinan, sehingga jika tidak dilaksanakan peserta latsar akan

kesulitan mengingat kembali hasil-hasil konsultasi komprehensif dari pimpinan

tersebut.

4. Tahap keempat: Meminta surat dukungan aktualisasi

Kegiatan meminta surat dukungan aktualisasi adalah perwujudan nyata bagi

peserta latsar sebagai implementasi dari nilai-nilai ANEKA, dan prinsip ASN sebagai

perekat dan pemersatu bangsa, bahwa seorang ASN dalam betindak atau

141

melakukan suatu hal harus berlandaskan data dan fakta yang empiric, tidak

dilandaskan pernyataan-pernyataan yang salah atau penuh kebohongan, hal ini juga

sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam nilai-nilai Akuntabilitas. Bukti kegiatan

meminta surat dukungan dibekukan dalam kedalam surat bernomor 422 / 018 /

2020, seperti yang terlampir dalam laporan ini.

Analisa dampak: Kegiatan meminta surat dukungan sebagai bukti fisik dalam

menjaga integritas dan komitmen yang dibentuk dalam bentuk nyata melalui

dokumen fisik, jika hal ini tidak dilakukan, dikhawatirkan peserta latsar akan

dianggap tidak berkonsultasi dengan pimpinan dan tidak mengimplementasikan

nilai-nilai ANEKA.

Buton Utara, 09 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Judul Kegiatan No. 2 Menyediakan bahan sosialisasi

Penggunaan Media Google Classroom

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu-Jumat, & Senin, 4,5,6 & 9

November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence

1) Foto dan dokumentasi mencari

bahan sosialisasi

2) Dokumen konsep sosialiasi

3) Dokumen Bahan sosialisasi berupa

selebaran dan Bahan tayang

sosialisasi (Power Point)

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: Membuat konsep sosialisasi

Dalam tahapan kegiatan membuat konsep sosialisasi, penulis melandaskannya pada

nilai-nilai ANEKA yang secara jelas tercermin pada nilai AKUNTABILITAS dan

Komitmen Mutu, konsep tersebut dibuat dengan teknik profesional yang dilakukan

142

dengan memetakan bahan sosialiasi yang akan mudah dicerna peserta didik saat

diberikannya kegiatan sosialisasi pembelajaran, hal tersebut dilakukan dengan

materi pembuka; memastikan telah melakukan konsultasi kepada pimpinan untuk

mendapatkan gambaran konsep sosialisasi. Materi Inti; materi dibedah sesuai

kebutuhan analisis siswa sampai dengan hasil produk berupa pamphlet dan ppt

(bahan tayang sosialisasi) yang mudah dipahami peserta didik, dan materi penutup;

berupa konklusi dan tindakan refleksi terhadap bahan sosialiasi yang tercermin

dalam konsep sosialisasi yang akan dilakukan peserta latsar / penulis.

Adapun kegiatan tersebut sejalan dengan pencapaian visi-misi organisasi sekolah

yang menjadikan sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik, dan non

akademik melalui peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran serta

peningkatan keterampilan akademik instansi tersebut.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan konsep aktualisasi

yang komprehensif sehingga dalam penyajian materi sosialisasi dapat dengan

mudah dimengerti dan dilakukan peserta didik, hal ini jika tidak dilakukan peserta

didik sebagai elemen utama yang diharapkan memahami kegiatan tidak akan

mengerti garis-garis besar dari kegiatan yang dilakukan.

2. Tahapan kedua:Mencari bahan sosialisasi

Kegiatan mencari bahan sosialisasi adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan

peserta latsar, hal ini agar semakin mengayakan peserta dalam konsep

pembelajaran berbasis teknologi tersebut, selain itu bahan sosialisasi yang

ditemukan dari berbagai sumber, akan semakin memberikan perspektif yang luas

terkait bahan sosialisasi yang dibuat, ini sejalan dengan nilai-nilai dasar ANEKA

dalam hal Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Nasionalisme; upaya bersungguh-sungguh

dan bertanggung jawab, serta peduli, dan merangkum berbagai sumber adalah hal-

hal dasar dalam kegiatan ini.

Adapun teknik aktualisasi yang dilakukan dengan mengggunakan teknik

profesional, dalam hal ini peserta secara garis besar bergerak dalam panduan

konsep sosialisasi, dan kemudian mencari materi-materi terkait melalui sumber

internet, buku-buku, dan materi pendidikan dan pelatihan yang saat tersebut

dilaksanakan oleh LPMP dalam kegiatan bimbingan pembelajaran menggunakan

media informasi dan teknologi selama 4 hari, kegiatan tersebut menjadi satu

kegiatan pendukung yang memudahkan peserta latsar dalam menemukan dan

143

mengemas bahan sosialisasi yang diperlukan.

Kegiatan ini diharapkan berkontribusi dalam visi dan misi organisasi yang

mengantar peserta didik dan elemen SMPN 1 Kambowa untuk dapat terampil,

inovatif, dan cerdas secara akademik dan non akademik dalam mengayakan

pengetahuan dan keterampilan.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan bahan sosialisasi secara

komprehensif yang kaya dari berbagai sumber, jika hal ini tidak dilakukan, akan

menyulitkan penulis dalam merumuskan bahan-bahan sosialisasi yang efektif, dan

efisien.

3. Tahapan ketiga: Membuat bahan sosialisasi

Dalam membuat bahan sosialisasi, penulis berlandaskan pada nilai-nilai Anti

Korupsi, Akuntabel, Dan Nilai Komitmen Mutu, sebab penyediaan bahan sosialiasai

yang dilaksanakan dengan membuat konsep dan mencari bahan sosialisasi dengan

teknik profesional diwujudkan dengan kegiatan membuat atau mengkarya bahan

sosialisasi yang efektif dan efisien, mudah, dan dibuat secara terbuka, dapat

dipertanggungjawabkan, selain itu bahan sosialisasi yang dibuat disesuaikan

dengan jumlah peserta didik.

Kegiatan tersebut sejalan dengan visi dan misi organisasi sekolah dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif yang akan mendorong lingkungan

atau kualitas pembelajaran yang baik.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan bahan sosialisasi yang

efektif dan efisien, hal ini jika tidak dilakukan, peserta latsar tidak akan dapat

mewujudkan bimbingan / sosialisasi yang terarah, yang tentu saja akan berdampak

pada ketidakpahaman peserta didik.

Buton Utara, 09 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

144

Judul Kegiatan No. 3

Melakukan Kegiatan Sosialisasi

Pembelajaran dengan Media Google

Classroom.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Rabu, 11 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence

1) Foto dokumentasi kegiatan sosialisasi

2) Video dokumentasi kegiatan sosialisasi

3) Dokumentasi dokumen daftar hadir

peserta didik sebagai peserta

sosialisasi

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: Tatap Muka Bersama Siswa

Kegiatan tatap muka bersama siswa adalah kegiatan yang harus dilakukan, sebab

kegiatan aktualisasi ini dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik dalam

memahami konsep pembelajaran menggunakan media berbasis teknologi, dengan

demikian, sebelum melaksanakan pembelajaran maya tersebut, peserta didik harus

mengetahui apa itu kelas maya, cara kerja, dan langkah-langkah operatif, kegiatan

ini mengarahkan peserta latsar untuk bertindak atau melakukan aktualisasi dengan

teknik profesional, yang dilandaskan dengan nilai-nilai ANEKA pada komitmen

Mutu, Etika Publik, dan Anti Korupsi, serta nilai Nasionalisme.

Peserta Sosialisasi ditetapkan dengan wawancara singkat terkait kepemilikan alat

komunikasi berupa hape atau laptop, identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui

peserta didik yang memiliki HP yang akan ditetapkan sebagai sampel, ini

dilaksanakan untuk tidak memaksakan kegiatan pembelajaran tersebut semua

siswa wajib memiliki alat komunikasi. Hanya siswa yang memiliki HP saja yang

dijadikan sampel, dari kegiatan wawancara ditemukan sampel dengan jumlah 33

orang, yang kemudian dibagi menjadi dua shift sesuai protocol Covid-19 dan

kemudian diarahkan untuk tatap muka agar mendengarkan petunjuk-petunjuk

yang diberikan.

Analisa Dampak: Kegiatan ini dimaksudkan agar konsep sosialisasi yang telah

dibuat dalam bentuk sosialisasi yang efektif dapat diberikan secara langsung

kepada peserta didik secara komprehensif, hal ini jika tidak dilakukan

dikhawatirkan peserta didik akan mengalami missinterprestasi terkait kegiatan

145

tersebut.

2. Tahapan kedua; Menjelaskan pembelajaran dilakukan dengan google classroom

Kegiatan menjelaskan pembelajaran dilakukan dengan google classroom dilakukan

dengan teknik aktualisasi komunikasi efektif, hal ini dilakukan dengan cara-cara

berikut: siswa diberikan pemahaman kembali terkait kegiatan pembelajaran di

masa pandemic Covid-19, proses kegiatan di SMPN 1 Kambowa yang disesuaikan

dengan SKB 4 Menteri, proses kegiatan pembelajaran yang tidak efektif.

Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang proporsional terkait

kegiatan ini, kegiatan pembelajaran berbasis teknologi akan sangat memudahkan

peserta didik dalam belajar, sumber belajar yang mandiri, dan akses terhadap

materi ajar yang aksesibel, dan bisa dilakukan secara mudah serta bervariatif

menjadi kegiatan yang dijelaskan dalam kegiatan ini.

Tahapan kegiatan ini mengandung prinsip-prinsip nilai-nilai dasar profesi ASN

yaitu ANEKA yang secara spesifik dijelaskan dalam nilai Akuntabilitas, Komitmen

Mutu, Etika Publik, dan Anti Korupsi.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang utuh

terkait tahapan kegiatan aktualisasi ini dilakukan, sehingga jika ini tidak dilakukan

peserta didik tidak akan memahami secara utuh terkait konsep pembelajaran

berbasis teknologi.

3. Tahapan ketiga: Memperlihatkan bentuk Google Classroom

Kegiatan memperlihatkan bentuk Google classroom adalah nilai-nilai Akuntabilitas

serta komitmen mutu dalam memperlihatkan bentuk pembelajaran secara

kontekstual serta semangat Anti Korupsi yang akan dilakukan dengan

pendampingan menyeluruh, mandiri, dan membimbing peserta didik memahami

konsep pembelajaran. Teknik komunikasi efektif dirasakan masih menjadi bentuk

kegiatan yang akan memudahkan peserta didik sehingga pengalaman belajar nyata

dari peserta didik dalam melihat bentuk Google Classroom yang ditampilkan dan

dapat diakses dalam link berikut ini

(https://classroom.google.com/w/MjIxNDYyOTI2Njkx/tc/MjIyNDA2MTcwMjc1),

yang mana kegiatan ril tersebut, akan sangat mengayakan pengetahuan sekaligus

keterampilan siswa dalam mengakses pembelajaran berbasis teknologi.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap visi dan misi

organisasi yang akan menjadikan sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik

146

dan non akademik melalui peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran

dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara efektif.

Analisa dampak: kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar

nyata peserta didik dalam melihat satu alternatif media pembelajaran yang berbasis

teknologi, jika hal ini tidak dilakukan dikhawatirkan siswa hanya berimajinasi

tanpa ada pengetahuan dan pengalaman nyata belajar.

Buton Utara, 11 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Judul Kegiatan No. 4 Melakukan bimbingan penggunaan media google

classroom untuk digunakan dalam pembelajaran

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan Kamis, 12 November 2020

Daftar Lampiran Bukti

Kegiatan / evidence

1. Foto dokumentasi kegiatan bimbingan

2. Foto dokumentasi siswa dalam mengakses google

classroom

3. Dokumentasi dokumen daftar hadir peserta didik

sebagai peserta bimbingan teknis

4. Video dokumentasi kegiatan bimbingan dan kegiatan

mandiri siswa mengakses google classroom.

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: siswa membuka google classroom

Kegiatan siswa membuka google classroom didasarkan pada instruksi peserta

Latsar, tahapan kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan peserta didik dalam

memahami peta konsepsi sosialisasi, mencerna bahan sosialisasi yang diberikan,

dan merasakan pengalaman langsung, mandiri, bebas, dan bertanggung jawab,

kegiatan membimbing siswa membuka google classroom, dilandaskan pada nilai

Akuntablitas, di mana penulis berusaha mempertanggungjawabkan materi yang

telah disosialisasikan, dan semangat komitmen mutu serta anti korupsi, yang

147

berusaha menjamin peserta didik mendapatkan pendampingan dan bimbingan

secara komprehensif dan terukur, sehingga peserta didik dapat dengan mudah,

efektif, dan efisien dalam melaksanakan kegiatan membuka aplikasi ini. sebelumnya

penulis kembali menjelaskan langkah-langkah bagaimana mengakses google

classroom hingga sampai kepada siswa mampu secara mandiri mengakses google

classroom yang dapat dengan mudah diakses dengan link berikut ini

(https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njkx).

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan praktik nyata dan

antispasi kesulitan-kesulitan yang diperoleh peserta didik dalam mengakses kelas

maya. Jika ini tidak dilakukan, peserta didik hanya akan memahami teori dan

konsep sedangkan tanggungjawab untuk mengetahui dan merasakan praktik

langusung tidak akan pernah dialami peserta didik.

2. Tahapan kedua: Mendemonstrasikan Penggunaan Google classroom

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini, penulis mencoba kembali menggunakan

bentuk komunikasi efektif, penulis secara langsung membuka google classroom

sembari meminta siswa untuk melihat langkah-langkah dalam mengakses kelas

maya ini, kemudian guru menjelaskan tentang fitur-fitur yang akan ditemui dan

cara akses sebagai siswa, penulis dalam mendemonstrasikan menjelaskan bahwa

cara mengakses google classroom dapat dengan berbagai cara, bisa melalui

undangan link yang dapat diakses dengan hanya mengklik tautan berikut ini

(https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njkx?cjc=jgwejsm) dan atau

penulisan kode kelas yang dituliskan sebagai berikut ‘jgwejsm’, selain itu cara

mengakses melalui tampilan google secara klasikal, dan fitur yang tersedia dalam

aplikasi playstore menjadi bahan –bahan yang dijelaskan penulis dalam

mendemonstrasikan penggunaan google classroom. Upaya tersebut langsung

dibarengi dengan sikap-sikap ASN yang profesional, efektif, efisien, juga

pendampingan yang terarah dan mengayomi ditunjukkan untuk menuntaskan

kesulitan atau kendala yang dihadapi.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing langsung dengan

memperlihatkan cara-cara kerja bagaimana mengakses kelas maya ini. kegiatan ini

jika tidak dilakukan hanya akan memberikan kesulitan bagi siswa, tidak pernah

melihat dan merasakan langsung, kemudian penulis langsung mengarahkan siswa,

tentu saja akan sangat menyulitkan peserta didik.

148

3. Tahapan ketiga: Melihat kerja mandiri siswa

Kegiatan ini sebagai tahapan kegiatan pembimbingan pembelajaran yang

orientasinya adalah keberhasilan peserta didik, setelah penulis mengarahkan siswa

untuk membuka google classroom, lalu mendemonstrasikan langkah akses google

classroom, siswa kemudian diarahkan untuk secara mandiri mengakses kegiatan

dalam struktur kelas yang sudah disiapkan penulis. Tindakan tersebut tetap

menjadi pantauan dibawah bimbingan penulis, di mana jika peserta didik kesulitan

mempraktikan langkah-langkah kerja operasional dalam bekerja melalui google

classroom, penulis akan segera membimbingnya dan tetap bersabar memberikan

arahan-arahan dalam kesuksesan kegiatan mandiri siswa tersebut, ini sejalan

dengan nilai-nilai ANEKA dalam nilai Akuntabilitas, Komitmen Mutu, serta Etika

Publik.

Kegiatan ini akhirnya diharapkan dapat berkontribusi penuh pada visi dan misi

organisasi sekolah dalam menumbuhkembangkan semangat berkompetisi antara

siswa yang satu dengan yang lainnya dalam pembaharuan pembelajaran berbasis

teknologi.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan mengukur sejauh mana

konsepsi sosialisasi dipahami dalam bentuk praktik siswa melaksanakan secara

mandiri kegiatan pembelajaran melalui media google classroom tersebut. Jika ini

tidak dilakukan siswa hanya akan mengalami signifikansi pengetahuan tapi tidak

bisa diimplementasikan kedalam bentuk yang nyata.

Buton Utara, 12 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Judul Kegiatan No. 5 Melakukan Kegiatan Pembelajaran Melalui

Media Google Classroom

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 16 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan /

evidence

1) Dokumentasi soal pre-test

2) Foto dokumentasi pemberian pre test

3) Dokumentasi pengembangan materi dalam

149

bentuk word dan bahan tayang (Power

Point)

4) Dokumen RPP pengajaran bab IV

5) Tautan / link alamat google classroom

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: Menyiapkan Topik Materi Ajar

Tahapan kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan teknik profesional, penulis

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui media Google classroom, harus

segera menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, salah satunya dengan

menyiapkan topic materi ajar tertentu yang akan dikerjakan peserta didik untuk

melihat kemampuan penggunaan google classroom dalam kegiatan pembelajaran

untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran di masa pandemic Covid-19. Langkah

–langkah yang dilakukan penulis adalah; menyesuaikan materi ajar dalam proses

pelaksanaan aktualisasi sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,

kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, merumuskan tujuan

pembelajaran, dan melakukan pengembangan materi ajar sampai dengan kegiatan

evaluasi yang akan ditempatkan melalui media google classroom yang akan dengan

mudah diakses oleh peserta didik.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan prinsip-prinsip Akuntabilitas dalam

membuat materi ajar sesuai dengan kompetensi yang akan diajarkan, bertanggung

jawab, inovatif sesuai prinsip Komitmen Mutu dengan pengembangan materi ajar

secara singkat yang akan memudahkan peserta didik memahami materi ajar yang

disampaikan. Kegiatan ini bisa berkontribusi dalam visi dan misi organisasi sekolah

terkait pembaharuan di bidang pendidikan.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memfokuskan peserta didik dalam

memahami materi yang dikemas dan disajikan lebih modern, transparan, dan dapat

diakses di mana saja, sehingga pengalaman pembelajaran teknologi peserta didik

akan semakin kaya. Jika hal ini tidak dilakukan peserta didik tidak akan

menemukan focus materi, sehingga materi yang akan diserap akan bias dan tidak

berfokus pada materi ajar.

2. Tahapan kedua: Memberikan Pre-test

Kegiatan memberikan pre-test adalah upaya awal untuk mengukur sejauh mana

kemampuan dasar bahasa Inggris peserta didik, terkait materi ajar yang akan

150

diserap melalui pembelajaran dalam media google classroom. Pemberian pre test

dilakukan usai dilakukannya analisis SK dan KD yang diturunkan dalam butir-butir

soal pre-test. Soal-soal tersebut dibuat dalam 10 nomor butir soal yang

mengidentifikasi topic pembelajaran secara komprehensif, di mana dalam 10 butir

soal tersebut disesuaikan dengan level / kemampuan peserta didik. Tahapan

kegiatan tersebut berpegang teguh pada nilai akuntabilitas dan nilai komitmen

Mutu dalam upaya mendapatkan pemahaman yang utuh dan sebenarnya terkait

kemampuan awal peserta didik.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal peserta

didik terkait materi yang akan disajikan melalui media google classroom. Jika

kegiatan ini tidak dilakukan maka penulis tidak akan mendapatkan gambaran

terkait optimalisasi (Optimal dan tidak Optimal) pembelajaran melalui media

google classroom.

3. Tahapan ketiga: memberikan materi

Usai menyiapkan materi ajar dan memberikan pre-test, tahapan kegiatan

pemberian materi adalah hal yang paling krusial dalam kegiatan aktualisasi ini,

teknik profesional kembali dilakukan penulis untuk memastikan peserta didik

memahami tahapan kegiatan ini dengan kegiatan berikut:

• Penulis memberikan materi secara singkat terkait tema yang akan dipelajari

yang kemudian meminta siswa untuk mengeleborasi kegiatan melalui media

google classroom,

• Penulis memberikan petunjuk singkat terkait struktur materi yang akan

ditemukan dalam google classroom mulai; petunjuk pembelajaran, daftar hadir,

materi, dan tugas yang akan dikerjakan peserta didik,

• Penulis memastikan siswa paham dengan kode kelas sehingga siswa dapat

secara mandiri memastikan memahami materi ajar yang akan dicermati dalam

Google Classroom, dan

• Penulis memastikan peserta didik untuk memahami dan melakukan setiap

instruksi yang diberikan dalam materi pada pembelajara di google classroom.

Kegiatan tersebut untuk memaksimalkan distribusi materi kedalam google

classroom sehingga pada saat peserta mengakses materi melalui google classroom,

peserta didik tidak akan mengalami kesulitan. Beberapa kegiatan ini di atas

151

dilandaskan pada nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat secara cermat dalam deksripsi langkah-langkah

di atas.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam

mengakses dan memahami segala struktur materi yang disajikan dalam google

classroom. Jika kegiatan ini tidak dilakukan peserta didik ataupun orang tua akan

kesulitan dalam mendapatkan akses materi yang diberikan melalui media google

classroom.

4. Tahapan keempat: Guru memberikan kebebasan kepada siswa mengerjakan tugas

melalui google classroom.

Kegiatan ini sebagai wujud akhir dari kegiatan pembelajaran melalui media google

classroom, materi ajar yang akan dicermati dalam media google classroom akan

dapat diketahui pemahaman peserta didik, jika tidak ada kendala seperti akses

jaringan, dan tidak tersedianya data internet dan alat komunikasi berupa HP,

kegiatan pengerjaan tugas menjadi tolak ukur pemahaman siswa atas materi yang

diberikan. Pemberian kebebasan kepada siswa mendukung kegiatan pembelajaran

merdeka belajar, sebagai bentuk nilai etika public dan akuntabilitas serta loyalitas

terhadap kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, yang merespon pembelajaran yang bisa diakses tanpa adanya batasan

ruang dan waktu. Kegiatan tersebut tidak terlepas dari pantauan penulis untuk

memastikan kegiatan merdeka belajar tersebut, digunakan sebagai upaya

memaksimalkan kegiatan pembelajaran yang terbatas di Sekolah sebagai imbas

dari Covid-19.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa secara mandiri

dan bertanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan merdeka belajar dengan

prinsip-prinsip pembelajaran berbasis teknologi. Hal jika tidak dilakukan maka

seharusnya kegiatan yang tetap dibatasi oleh ruang waktu, penggunaan media ini

seharusnya tidak perlu dilakukan. Efektifita dan efisiensi pembelajaran diharapkan

menjadi dampak positif yang akan ditemukan peserta didik.

Buton Utara, 16 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

152

Judul Kegiatan No. 6 Mengukur Optimalisasi Pembelajaran Dengan

Penggunaan Media Google Classroom

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan Jumat-Sabtu, 20 – 21 November 2020

Daftar Lampiran Bukti

Kegiatan / evidence

1. Dokumentasi soal post test

2. Foto dokumentasi pemberian post test

3. Dokumentasi dokumen Kriteria Optimalisasi

4. Dokumentasi tabulasi data

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: Menetapkan Kriteria Optimalisasi

Dalam kegiatan ini penetapan kriteria optimalisasi sangat diperlukan untuk dapat

melihat sejauh mana peran aktif peserta didik dalam respon terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan media google classroom adapun

dalam pelaksanaannya penulis terus meminta arahan kepada mentor dan coach

sebagai pembimbing utama dan dianggap kompeten serta profesional dalam tahap

kegiatan ini. Hal ini didasarkan dengan nilai-nilai Nasionalisme; menghargai mentor

dan coach sebagai pimpinan juga pembimbing dan implementasi nilai-nilai

Akuntabilitas yang bertanggung jawab, dan jujur melaksanakan setiap tahap

kegiatan yang akan bermuara pada nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu yang

menjamin produk dalam penetapan kriteria Optimalisasi dilakukan sesuai dengan

tujuan dan maksud kegiatan.

Adapun kegiatan penetapan kriteria optimalisasi dilaksanakan dengan langkah-

langkah komprehensif sebagaimana yang terisi dalam lampiran kegiatan ini.

adapun kegiatan tersebut berkontribusi terhadap penerapan visi dan misi

organisasi, yang selalu mengarahkan pada upaya-upaya kreatif dan inovatif dalam

proses pembelajaran, salah satunya bagaimana proses penilaian yang objektif

sekaligus menarik akan dilakukan dengan tidak mengurangi nilai-nilai dari produk

tersebut.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria optimalisasi

pembelajaran dengan menggunakan media google classroom yang diharapkan

dapat mengukur sejauh mana peran nyata peserta didik atau orang tua dalam

153

upaya inovatif yang dilakukan peserta latsar (guru) untuk mengoptimalkan

kegiatan pembelajaran di tengah pandemic Covid-19, jika hal ini tidak dilakukan,

akan timbul penilaian yang bias, sehingga kegiatan optimalisasi tersebut, tidak

dapat diukur dengan proporsional dan tepat.

2. Tahapan kedua: Memberikan Post Test

Tahapan kegiatan memberikan post test adalah tindak lanjut dari keseluruhan

rangkaian kegiatan yang dilakukan peserta didik dibawah arahan peserta Latsar /

penulis, pemberian sosialisasi, bimbingan teknis, dan upaya pendampingan

menyeluruh sampai dengan demonstrasi mandiri dari peserta latsar atau siswa

diharapkan siswa telah mampu menguasai semua struktur kelas dalam google

classroom, sehingga pemberian post test diharapkan dapat melihat sejauh mana

respon pelajar dalam proses kegiatan pembelajaran tersebut.

Untuk menjamin nilai-nilai dasar ASN yang diwujudkan dalam nilai ANEKA, soal

post test dilakukan dengan tetap mengacu pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang jumlah butir, dan kandungan nilai soal pre test tetap

mengacu pada soal dalam pre test yang telah diberikan sebelumnya, teknik

aktualisasi yang dilakukan dengan mengacu pada teknik profesional diharapkan

dapat menjamin nilai-nilai objektifitas respon yang diberikan peserta didik.

Kegiatan diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi dan misi organisasi yang

dapat ditinjau dalam peningkatan disiplin dan pembaharuan pembelajaran serta

proses pembelajaran yang dilakukan secara efektif.

Analisa dampak: Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terukur dan

komprehensif terkait hasil pembelajaran mandiri siswa melalui media google

classroom. Jika hal ini tidak dilakukan maka data respon peserta didik tidak akan

diperoleh dengan baik, sehingga kebijakan pendidikan yang akan dilakukan instansi

pendidikan berdasarkan data tersebut, tidak akan maksimal untuk diterapkan,

karena tidak berdasarkan data yang nyata dan kompatibel dengan kegiatan

sebelumnya.

3. Tahapan ketiga: melakukan tabulasi data

Kegiatan melakukan tabulasi data adalah upaya komparatif yang dilakukan peserta

latsar dalam melihat nilai pre test dan post test terkait materi ajar yang dilakukan

melalui media pembelajaran Google classroom. Kegiatan tabulasi data tersebut

didasarkan dengan nilai-nilai ANEKA seperti nilai Akuntabilitas di mana hasil

154

tabulasi data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, selain itu nilai

semangat Anti Korupsi dengan jujur, tidak berbohong, juga dilakukan secara benar

dan mandiri akan menunjukan hasil yang sebenar-benarnya.

Adapun teknik aktualisasi yang dilakukan adalah dengan teknik profesional yang

dimulai dengan mengumpulkan hasil-hasil pre test dan post yang telah dinilai

sesuai dengan standar penilaian yang diberikan, kemudian pembuatan table nilai

data pre dan post test serta gabungan nilai pre dan post test yang benar-benar

memberikan hasil pembelajaran yang sebenarnya. Dalam tahapan kegiatan tabulasi

data secara umum diperoleh gambaran hasil pre test 33 sampel adalah 1.410 poin

dengan nilai presentase sebesar 42,73% dan hasil post testnya senilai 1.970 poin

dengan presentase 59,70%. Perolehan nilai-nilai di atas, dapat dengan jelas dilihat

sesuai lampiran dalam kegiatan aktualisasi ini.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat nilai pre dan post test atas

materi yang diberikan melalui media google classroom, hal ini jika tidak dilakukan

maka penulis tidak akan mendapatkan perbandingan nilai, sehingga keputusan

yang berefek pada peningkatan, pembaharuan pendidikan berdasarkan pada nilai

ini, tidak akan secara maksimal dilakukan.

Buton Utara, 21 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Judul Kegiatan No. 7 Melakukan Penilaian Terhadap Kegiatan Belajar

Melalui Media Google Classroom.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Senin, 23 November 2020

Daftar Lampiran Bukti

Kegiatan / evidence

1) Dokumentasi dokumen penilaian pembelajaran

dengan media google classroom

2) Gambar dokumentasi tampilan kelas maya melalui

tautan:

https://classroom.google.com/c/MjIxNDYyOTI2Njk

x

155

3) Dokumentasi gambar daftar hadir, dan penilaian

tugas melalui tautan:

https://forms.gle/RFHUXRkoiBbyNiMi9

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: Memastikan siswa paham google classroom

Dalam tahapan kegiatan memastikan siswa paham google classroom adalah

tindakan reflektif yang dilaksanakan oleh peserta Latsar, kegiatan yang dimulai

sejak memulai konsep, pencarian, dan pembuatan bahan sosialisasi sampai dengan

kegiatan sosialisasi, pembimbingan teknis serta demonstrasi mandiri peserta dan

penulis latsar diharapkan telah mampu mengarahkan siswa untuk melakukan

tindakan operatif dalam kelas Maya atau google classroom. Semua tindakan

tersebut adalah bentuk tindakan profesional penulis untuk memastikan semua

kegiatan yang dilaksanakan yang berkaitan dengan optimalisasi pembelajaran

dilakukan dengan sebenar-benarnya, jujur, bertanggung jawab, bersikap peduli, dan

jaminan kualitas pendampingan pembelajaran yang sesuai dengan nilai-nilai

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kontribusi terhadap nilai-nilai

organisasi serta visi dan misi SMPN 1 Kambowa yang menitikberatkan pada upaya

peningkatan kualitas akademik maupun non akademik yang baik.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa paham dengan

google classroom, sebagai salah satu media alternative dalam pembelajaran,

sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya, penggunaan media kelas

maya akan sangat membantu siswa dalam mengakses setiap materi dan tugas-tugas

yang diberikan. Jika ini tidak dilakukan, peserta Latsar tidak melakukan kegiatan

aktualisasinya dengan nilai-nilai ANEKA, sehingga pendampingan atau fasilitasi

pendidikan dan kemudahan peserta didik memanfaatkan media pembelajaran

berbasis teknologi tidak dilakukan.

2. Tahapan kedua: Guru membuka Google classroom

Tahapan guru membuka google classroom adalah bentuk evaluasi dan melihat data

sebenarnya yang telah dilakukan atau direspon peserta didik. Kegiatan membuka

google classroom dilakukan untuk memastikan tahapan kegiatan sebelum-

sebelumnya, bagaimana melihat orientasi alternative pengajaran yang diajukan

penulis (Guru). Tindakan ini dilakukan dengan teknik profesional yang

156

digambarkan dengan kegiatan berikut:

✓ Penulis telah melaksanakan semua kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis

terkait pembelajaran dalam media google classroom,

✓ Penulis telah menjelaskan dengan baik perspektif, dan latar belakang

penggunaan media google classroom sebagai alternative media pembelajaran di

tengah pandemic Covid-19,

✓ Penulis telah memberikan materi secara singkat terkait topic yang akan

dipelajari dan akan dielaborasi dalam media google classroom.

✓ Penulis memastikan siswa berusaha memastikan telah paham dengan media

google classroom

✓ Penulis mengkonfirmasi kemampuan peserta didik / sampel dalam kegiatan

pembelajaran menggunakan media google classroom.

Kegiatan-kegiatan di atas dilaksanakan sesuai nilai-nilai ANEKA, utamanya dalam

hal Akuntabilitas personal, dan prosedur, serta Komitme Mutu yang berorientasi

pada hasil cara kerja yang efektif, efisien, serta terukur.

Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada nilai-nilai organisasi SMPN 1

Kambowa dalam hal profesional, akuntabel, dan Integritas.

Analisa Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat secara langsung pemahaman

dan hasil kerja peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran google

classroom, jika hal ini tidak dilaksanakan, peserta latsar tidak akan menemukan

data sebenarnya terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui media

google classroom.

3. Tahapan Ketiga: Guru Memberikan Penilaian

Kegiatan pemberian nilai adalah kunci dari seluruh kegiatan aktualisasi yang

dilakukan peserta Latsar, dengan tahapan kegiatan ini, penulis akhirnya akan tahu

seberapa besar optimalisasi pembelajaran melalui kegiatan media google classroom

(terlihat dalam lampiran kegiatan ini), maka dengan menggunakan teknik

profesional, penulis mendapatkan semua hasil pembelajaran siswa yang

dideskripsikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

➢ Penulis membuka google classroom dan segera menuju ke kelas sampel yang

akan dinilai,

➢ Penulis mengecek jumlah seluruh siswa dan memastikan siswa melaksanakan

semua petunjuk dalam struktur kelas maya. Ditemukan jumlah peserta didik

157

atau siswa sebanyak 41 Orang.

➢ Penulis mengecek daftar hadir siswa yang diisi dalam google classroom,

ditemukan sebanyak 36 menuliskan ‘hadir’ dan dari jumlah 36 tersebut, sampel

yang berhasil diidentifikasi mengisi daftar hadir sebanyak 22 orang

➢ Penulis kemudian mengecek siswa yang mengklik data ‘menyerahkan tugas’,

ditemukan sebanyak 18 orang mengkliknya, dan hanya 14 orang sampel yang

diidentifikasi mengklik ‘menyerahkan tugas’

➢ Penulis mengecek 33 sampel yang mengirimkan tugas dalam google formulir

yang disertakan dalam google classroom, dari data yang ditemukan yang

merespon hanya 15 orang, dan sampel yang berhasil diidentfikasi mengerjakan

soal tersebut hanya berjumlah 12 orang.

➢ Guru menghitung data aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

melalui media google classroom, sehingga diperoleh total nilai dalam

kegiatan pembelajaran tersebut sebanyak 2.270 Poin dengan presentase

68,79%.

➢ Guru melakukan penilaian manual kepada 33 sampel pada nilai pre tes dan post

test, yang diperoleh nilai sebagai berikut; untuk nilai pre test sebanyak 1.410

Poin dengan nilai rata-rata 42,73, sedangkan nilai post test sebanyak 1.970

poin dengan nilai rata-rata 59,70

➢ Guru juga mendapatkan hasil dan memberikan penilaian dari 15 orang

peserta didik yang mengerjakan tugas, setelah memahami semua struktur

kelas dari petunjuk pembelajaran, absensi, materi, sampai dengan

pengerjaan tugas. Dari data 15 orang tersebut diperoleh nilai rata-rata

sebanyak 81,33.

Kegiatan memberi penilaian dilakukan dengan prinsip-prinsip dan nilai dasar-

dasar Profesi ASN, secara Akuntabel; segala proses penilaian dilakukan secara

terbuka, jujur, dan Anti Korupsi; dilakukan dengan jujur, bertanggung jawab, serta

tidak menambah atau merugikan peserta didik, semua penilaian dilakukan secara

transparan, adil, dan sebenarnya.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penilaian yang objektif

sekaligus gambaran kegiatan upaya pembelajaran yang telah dilakukan peserta

latsar dan peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran menggunakan

media google classroom.

158

Buton Utara, 23 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

Judul Kegiatan No. 8

Melakukan Evaluasi dan pelaporan kepada

pimpinan mengenai hasil kegiatan

aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Selasa, 24 November 2020

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / evidence

1) Dokumentasi dokumen perbandingan

nilai pre & post tes siswa

2) Dokumen Hasil analisis pembelajaran

melalui media google classroom

3) Dokumentasi foto pelaporan kegiatan

aktualisasi kepada pimpinan

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:

1. Tahapan pertama: Guru menganalisis hasil peserta didik

Kegiatan menganalisis hasil peserta didik adalah kegiatan yang wajib dilakukan untuk

mampu memutuskan kebijakan yang akan dilakukan terkait suatu kegiatan yang telah

dilakukan, dalam hal ini penulis mendapatkan hasil belajar sebelum (pra) dan sesudah

(post) pembelajaran baik yang dilakukan penilaian secara manual, maupun melalui

media google classroom. Dari 33 orang sampel kegiatan pembelajaran melalui media

google classroom hanya diperoleh nilai 2.270 Poin dari total keseluruhan poin

3.300 atau nilai tersebut hanya berkisar dengan presentase 68,79%.

Dari hasil nilai pre test sebanyak 1.410 Poin dengan nilai rata-rata 42,73, sedangkan

nilai post test sebanyak 1.970 poin dengan nilai rata-rata 59,70, dari 2 nilai di atas

dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran melalui media google

classroom yang dilakukan dengan pre test sebagai bentuk pengukuran kemampuan

awal dan pembelajaran mandiri melalui google classroom, hanya diperoleh

peningkatan belajar sebanyak 560 poin dengan presentase 16,97%, yang berarti jika

mengacu pada nilai Kriteria Ketuntasan Mininal Belajar (KKM) pelajaran Bahasa

159

Inggris SMPN 1 Kambowa yang 65, maka hasil 59,70 atau 60 masih kurang 5 poin lagi

untuk dinyatakan tuntas.

Namun ada yang menarik dari data 15 orang peserta didik yang mengerjakan tugas,

setelah memahami semua struktur kelas dari petunjuk pembelajaran, absensi,

materi, sampai dengan pengerjaan tugas melalui media google classroom, data

15 orang tersebut diperoleh nilai rata-rata sebanyak 81,33.

kegiatan analisis data ini dilakukan dengan nilai-nilai Akuntabilitas yang menjunjung

transparansi dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari penulis untuk melaporkan

seluruh tahap kegiatan dengan sebenar-benarnya, Komitmen Mutu dilandaskan agar

hasil ini, dapat menjadi bahan pengkajian dilakukannya proses pembelajaran yang

lebih baik agar diperoleh hasil pendidikan yang lebih baik pula.

Analisa dampak: Kegiatan analisis nilai peserta didik dilakukan untuk memetakan dan

mengetahui nilai-nilai ril/ nyata dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

2. Tahapan kedua: Menyampaikan hasil belajar siswa

Kegiatan menyampaikan hasil belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan peserta

latsar sebagai bentuk penerapan nilai-nilai ANEKA, Akuntabilitas; secara transparan

dan bertanggungjawab memperlihatkan hasil belajar kepada peserta didik langsung,

kepada guru-guru lain, pimpinan, dan orang tua / wali murid terkait hasil kegiatan

belajar melalui media google classroom, semua hal di atas selain nilai AKUNTABILITAS

nilai-nilai lainnya dalam ANEKA juga termasuk dalam hal ini, seperti nilai Anti Korupsi

yang menyampaikan hasil belajar secara jujur, dan peduli untuk terus mendapatkan

formulasi yang baik dalam kegiatan pembelajaran.

Bentuk komunikasi efektif sangat diperlukan dalam kegiatan ini yang diharapkan dapat

berkontribusi terhadap nilai-nilai organisasi dan visi misi seperti peningkatan kualitas

pembelajaran dan kegiatan keterampilan yang inovatif.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan respon balik dari semua

yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran ini, sehingga diperoleh hubungan yang

membaikan mutu pendidikan.

3. Tahapan ketiga: Guru melakukan Refleksi dan melaporkan kepada pimpinan

Melakukan refleksi dan melaporkan kepada pimpinan adalah bentuk nasionalisme dan

etika public yang sangat dikedepankan penulis kepada pimpinan, kegiatan ini juga

sebagai jaminan mutu, dan nilai akuntabilitas yang dilakukan untuk melaporkan hasil

kegiatan aktualisasi yang SEBENAR-BENARNYA, semuanya dilakukan dengan secara

160

terbuka, jujur, dan bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil analisis kegiatan yang diperoleh, didapatkan infomasi bahwa proses

pembelajaran melalui media google classroom yang hanya memberi kontribusi 560

poin dengan presentase 16,97%, menjadi hasil yang wajib diketahui pimpinan sehingga

pimpinan memberikan saran dan arahan-arahan yang baik dan membangun guna

peningkatan proses, mutu, hasil, dan kegiatan penilaian pembelajaran yang lebih baik

di masa depan.

Analisa dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kembali proses-proses kegiatan

pembelajaran yang dilakukan peserta latsar dan upaya konsultasi kepada pimpinan

untuk tindakan yang lebih baik di masa depan. Jika ini tidak dilakukan, hasil yang

belum signifikan ini, tidak akan bisa dievaluasi sehingga jaminan mutu tidak dapat

dilaksanakan.

Buton Utara, 24 November 2020

HONAYAPTO, S.Pd NIP. 19911025 201903 1 007

6. RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR

No. Kegiatan/Tahapan

Kegiatan

Nilai-Nilai

Dasar

Teknik Aktualisasi

1 2 3 4

1. Melakukan konsultasi kepada

pimpinan terkait pelaksanaan

kegiatan aktualisasi.

ANEKA Teknik komunikasi efektif

2. Menyediakan bahan sosialisasi

Penggunaan media google

classroom

ANEKA Teknik Profesional

3. Melakukan kegiatan sosialisasi

pembelajaran dengan media

google classroom

ANEKA Teknik Profesional

161

4

Melakukan bimbingan

penggunaan media google

classroom untuk digunakan

dalam pembelajaran

ANEKA Teknik komunikas efektif

5

Melakukan Kegiatan

Pembelajaran Melalui Media

Google Classroom

ANEKA Teknik Profesional

6

Melakukan Penilaian Terhadap

Kegiatan Belajar Melalui Media

Google Classroom.

ANEKA Teknik Profesional

7

Melakukan Penilaian Terhadap

Kegiatan Belajar Melalui Media

Google Classroom.

ANEKA Teknik Profesional

8

Melakukan Evaluasi dan

pelaporan kepada pimpinan

mengenai hasil kegiatan

aktualisasi.

ANEKA KomunikasI efektif

Konde, 23 November 2020 Menyetujui Mentor / Atasan Langsung Kepala SMP Negeri 1 Kambowa Peserta Latsar

Asrul Suleman, S.Pd. Honayapto, S.Pd. NIP. 19751209 200903 1 002 NIP 199110252019031007

162

7. DOKUMEN SURAT DUKUNGAN MENTOR

163

8. DOKUMEN RUMUSAN HASIL KONSULTASI

164

9. DOKUMEN BAHAN SOSIALISASI

165

10. DOKUMENTASI DAFTAR HADIR SOSIALISASI DAN BIMBINGAN TEKNIS

166

11. DOKUMENTASI KRITERIA OPTIMALISASI

167

12. DOKUMENTASI DOKUMEN TABULASI DATA

168

13. DOKUMENTASI HASIL PEMBELAJARAN DALAM GOOGLE CLASSROOM


Recommended