+ All Categories
Home > Documents > PERHITUNGAN JEJAK KARBON DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN MICROSOFT EXCEL

PERHITUNGAN JEJAK KARBON DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN MICROSOFT EXCEL

Date post: 27-Nov-2023
Category:
Upload: bogoragriculturaluniversity
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
10
1 PERHITUNGAN JEJAK KARBON DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN MICROSOFT EXCEL CALCULATION OF CARBON FOOTPRINT USING MICROSOFT EXCEL PROGRAMMING Deni Dwi Yudhistira 1 , Marissa Dwi Ayusari 2 Kamis Kelompok 5A 1, 2) Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Email: [email protected] Abstrak: Perilaku dan gaya hidup manusia sehari-hari yang semakin konsumtif dapat menurunkan kualitas lingkungan hidup. Aktivitas manusia yang menggunakan energi dapat menghasilkan emisi karbon dioksida. Semakin banyak aktivitas manusia maka semakin banyak energi yang digunakan sehingga semakin besar pula carbon footprint yang dihasilkan. Carbon footprint (jejak karbon) merupakan satuan ukuran untuk mengukur seberapa besar pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungannya dan terutama pada perubahan iklim. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan berbasis perangkat lunak Microsoft Excel. Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui total emisi karbon selama satu tahun dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga didapatkan ekuivalensi total jumlah pohon yang harus ditanam sebagai konsekuensi dari emisi karbon yang dikeluarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sektor menghasilkan emisi karbon yang berbeda-beda. Nilai emisi karbon di sektor energi mendominasi, baik sebelum sesudah proses reduksi. Sektor energi, transportasi, dan limbah menghasilkan emisi karbon secara berturut-turut sebesar 641.46 kg CO 2 /tahun; 39.99 kg CO 2 /tahun; 8.72 kg CO 2 /tahun. Besarnya total emisi yang dihasilkan sebesar 654.29 kg CO 2 /tahun setara dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 24 dalam satu tahun. Nilai emisi karbon di sektor energi, tranportasi, dan limbah setelah mengalami proses reduksi secara berturut-turut menjadi 609 kg CO 2 /tahun; 38.63 kg CO 2 /tahun; 6.54 kg CO 2 /tahun dengan nilai total emisi sebesar 654.29 kg CO 2 /tahun, atau setara dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 22 dalam satu tahun. Besarnya nilai efisiensi emisi karbon yang dihasilkan setelah mengalami proses reduksi yaitu sebesar 5.2%. Kata kunci: emisi karbon, jejak karbon, reduksi Abstract: The behavior and style of daily human life - the growing consumer can lower the quality of the environment. Human activity that uses energy can generate carbon dioxide emissions. Human activity caused more energy is used so that the greater resulting of carbon footprint. Carbon footprint is a unit to measure how much the influence of human activities on the environment and especially on the climate change. This research uses a calculation method based on Microsoft Excel software. The intent and purpose of this research was to determine total carbon emissions for one year by using Microsoft Excel and get the equivalence of the total number of trees to be planted as a consequence of carbon emissions released. The results showed that each sector generates carbon emissions is vary. The value of carbon emissions dominate the energy sector both before after the reduction process. The energy, transport, and the waste sector generating carbon emissions, respectively of 641.46 kg CO 2 /year; 39.99 kg CO 2 /year; 8.72 kg CO 2 /year. The amount of total emissions produced by 654.29 kg CO 2 /year equivalent to the planting of trees as many as 24 in one year. The value of carbon emissions in the energy sector, transport, and waste after a process reduction to 609 kg CO 2 /year; 38.63 kg CO 2 /year; 6:54 kg CO 2 /year with a total value of 654.29 kg CO 2 /year or equivalent to planting trees as many as 22 in one year. The value of the resulting carbon emission efficiency after reduction process in the amount of 5.2%. Keywords: carbon emissions, carbon footprint, reduction
Transcript

1

PERHITUNGAN JEJAK KARBON DENGAN

MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN MICROSOFT EXCEL

CALCULATION OF CARBON FOOTPRINT USING

MICROSOFT EXCEL PROGRAMMING

Deni Dwi Yudhistira1, Marissa Dwi Ayusari

2

Kamis – Kelompok 5A

1, 2) Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Darmaga Kampus IPB

Email: [email protected]

Abstrak: Perilaku dan gaya hidup manusia sehari-hari yang semakin konsumtif dapat

menurunkan kualitas lingkungan hidup. Aktivitas manusia yang menggunakan energi dapat

menghasilkan emisi karbon dioksida. Semakin banyak aktivitas manusia maka semakin banyak

energi yang digunakan sehingga semakin besar pula carbon footprint yang dihasilkan. Carbon

footprint (jejak karbon) merupakan satuan ukuran untuk mengukur seberapa besar pengaruh

aktivitas manusia terhadap lingkungannya dan terutama pada perubahan iklim. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan berbasis perangkat lunak Microsoft Excel.

Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui total emisi karbon selama satu

tahun dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga didapatkan ekuivalensi total jumlah pohon

yang harus ditanam sebagai konsekuensi dari emisi karbon yang dikeluarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sektor menghasilkan emisi karbon yang berbeda-beda. Nilai emisi

karbon di sektor energi mendominasi, baik sebelum sesudah proses reduksi. Sektor energi,

transportasi, dan limbah menghasilkan emisi karbon secara berturut-turut sebesar 641.46 kg

CO2/tahun; 39.99 kg CO2/tahun; 8.72 kg CO2/tahun. Besarnya total emisi yang dihasilkan sebesar

654.29 kg CO2/tahun setara dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 24 dalam satu tahun.

Nilai emisi karbon di sektor energi, tranportasi, dan limbah setelah mengalami proses reduksi

secara berturut-turut menjadi 609 kg CO2/tahun; 38.63 kg CO2/tahun; 6.54 kg CO2/tahun dengan

nilai total emisi sebesar 654.29 kg CO2/tahun, atau setara dengan melakukan penanaman pohon

sebanyak 22 dalam satu tahun. Besarnya nilai efisiensi emisi karbon yang dihasilkan setelah

mengalami proses reduksi yaitu sebesar 5.2%. Kata kunci: emisi karbon, jejak karbon, reduksi

Abstract: The behavior and style of daily human life - the growing consumer can lower the quality

of the environment. Human activity that uses energy can generate carbon dioxide emissions.

Human activity caused more energy is used so that the greater resulting of carbon footprint.

Carbon footprint is a unit to measure how much the influence of human activities on the

environment and especially on the climate change. This research uses a calculation method based

on Microsoft Excel software. The intent and purpose of this research was to determine total

carbon emissions for one year by using Microsoft Excel and get the equivalence of the total

number of trees to be planted as a consequence of carbon emissions released. The results showed

that each sector generates carbon emissions is vary. The value of carbon emissions dominate the

energy sector both before after the reduction process. The energy, transport, and the waste sector

generating carbon emissions, respectively of 641.46 kg CO2/year; 39.99 kg CO2/year; 8.72 kg CO2/year. The amount of total emissions produced by 654.29 kg CO2/year equivalent to the

planting of trees as many as 24 in one year. The value of carbon emissions in the energy sector,

transport, and waste after a process reduction to 609 kg CO2/year; 38.63 kg CO2/year; 6:54 kg

CO2/year with a total value of 654.29 kg CO2/year or equivalent to planting trees as many as 22 in

one year. The value of the resulting carbon emission efficiency after reduction process in the

amount of 5.2%.

Keywords: carbon emissions, carbon footprint, reduction

2

PENDAHULUAN

Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup,

khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Kualitas lingkungan akan

ditentukan oleh perilaku manusia dan sebaliknya perilaku manusia juga akan

dipengaruhi oleh lingkungannya (Darsono 1992). Perilaku dan gaya hidup

manusia sehari – hari yang semakin konsumtif dapat menurunkan kualitas

lingkungan hidup. Penurunan kualitas lingkungan hidup ditandai dengan adany

perubahan lingkungan, seperti peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer yang

diikuti dengan peningkatan suhu bumi. Aktivitas-aktivitas manusia yang

menggunakan energi dapat menghasilkan emisi karbon dioksida (jejak karbon).

Semakin banyak aktivitas manusia maka semakin banyak energi yang digunakan

sehingga semakin besar pula carbon footprint yang dihasilkan (Rahayu 2011).

Carbon footprint (jejak karbon) merupakan satuan ukuran untuk mengukur

seberapa besar pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungannya dan terutama

pada perubahan iklim (Wiedmann dan Minx 2008). Carbon footprint diukur dari

dengan berapa banyak by-product gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dan

biasanya dihitung dalam ukuran unit CO2. Perhitungan carbon footprint dapat

dikalkulasikan dari perjalanan sebuah produk yang bermula dalam pabrik untuk

diolah dengan tingkat energi tertentu dan mengeluarkan emisi karbon hingga

produk tersebut berada di tangan konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut,

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total emisi karbon selama satu tahun

dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga didapatkan ekuivalensi total

jumlah pohon yang harus ditanam sebagai konsekuensi dari emisi karbon yang

dikeluarkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian carbon footprint dilakukan di Lab. Komputer Teknik Sipil dan

Lingkungan IPB. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komputer

atau laptop dan program perhitungan carbon footprint. Penelitian diawali dengan

disediakannya program carbon footprint agar dapat diakses dengan seperangkat

komputer atau laptop. Terdapat empat sektor penghasil emisi karbon yaitu, sektor

transportasi, energi, limbah, serta pertanian dan peternakan. Data-data emisi

karbon dimasukkan dalam sel berwarna kuning sesuai dengan kategori emisi.

Ketetapan faktor emisi yang berasal dari berbagai referensi dimasukkan dalam sel

berwarna hijau. Sel berwarna merah merupakan perkalian dari input data yang

dimasukkan dengan faktor emisi.

Setelah semua data pada seluruh sektor selesai dimasukkan, sheet berjudul

report dibuka untuk mengetahui total jumlah emisi karbon yang dihasilkan selama

setahun. Total jumlah pohon yang harus ditanam juga diperhatikan untuk

mengurangi emisi karbon. Selanjutnya, data-data emisi karbon dianalisis kembali.

Data emisi diubah sesuai dengan perkiraan dan kemampuan dalam dilakukannya

proses reduksi. Pengisian pada empat kategori sektor emisi kembali dilakukan,

sehingga dihasilkan total jumlah emisi karbon yang lebih kecil dibandingkan

dengan data pertama. Perhitungan efisiensi emisi karbon dari kedua data tersebut

dapat dihitung dengan persamaan (1). Selanjutnya, diberikannya sebuah

kesimpulan terhadap hasil perhitungan yang diperoleh serta tindakan yang harus

dilakukan untuk mereduksi total emisi karbon pada setiap sektor.

3

ɳ =Ca−Cb

Ca x 100 % ......................(1)

Keterangan :

ɳ = efisiensi emisi karbon (%)

Ca = emisi karbon awal (kg CO2/ tahun)

Cb = emisi karbon akhir (kg CO2/ tahun)

HASIL DAN PEMBAHASAN Carbon footprint (jejak karbon) merupakan satuan ukuran untuk mengukur

seberapa besar pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan dan terutama

terhadap besarnya perubahan iklim (Wiedmann dan Minx 2008). Carbon footprint

diukur dari berapa banyak by-product gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan

dan biasanya dihitung dalam ukuran unit CO2. Carbon footprint terdiri dari dua

macam yaitu carbon footprint primer dan sekunder. Carbon footprint primer

merupakan tolak ukur untuk emisi langsung CO2 dari pembakaran bahan bakar,

termasuk konsumsi energi domestik dan transportasi (mobil dan pesawat terbang).

Carbon footprint sekunder merupakan tolak ukur emisi tidak langsung CO2 dari

lifecycle produk-produk yang digunakan oleh manusia dari proses pembuatan

sampai ke penguraian (Walser et al. 2010).

Sumber – sumber emisi carbon footprint dapat digolongkan menjadi 4 macam,

yang pertama adalah mobile transportation (sumber bergerak) terdiri dari

kendaraan bermotor, pesawat udara, kereta api, kapal bermotor, dan

penenganan/evaporasi gasoline. Kedua, stationary combustion (sumber tidak

bergerak) yaitu perumahan, daerah perdagangan, serta tenaga dan pemasaran

industri termasuk tenaga uap yang digunakan sebagai energi oleh industri. Ketiga,

industrial processes (proses industri), yaitu proses kimiawi, metalurgi, kertas, dan

penambangan minyak. Keempat, solid waste disposal (pembuangan sampah)

terdiri dari buangan rumah tangga, perdagangan, buangan hasil pertambangan,

dan buangan hasil pertanian (Suhedi 2005). Hasil rekapitulasi perhitungan awal

carbon footprint disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Rekapitulasi hasil perhitungan awal carbon footprint

Perhitungan awal

Sektor Jumlah emisi (kg CO2/tahun)

Transportasi 39.99

Energi 641.46

Limbah 8.72

Pertanian dan peternakan 0

Total emisi 690.17

Jumlah pohon yang harus ditanam 24

Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan awal yang terdapat dalam Tabel 1

dapat ditunjukkan bahwa jumlah emisi karbon per tahun yang disumbangkan oleh

setiap sektor memiliki hasil yang berbeda-beda. Emisi karbon tertinggi

disumbangkan oleh sektor energi dengan jumlah emisi sebesar 641.46 kg

CO2/tahun dan yang terendah berada pada sektor limbah dengan jumlah emisi

sebesar 104.64 kg CO2/tahun.Tingginya emisi karbon yang disumbangkan oleh

4

sektor energi dapat disebabkan oleh besarnya pemakaian listrik sehari-hari yang

mencapai 57.5 kWh per bulan.

Selanjutnya, Tabel 1 juga menunjukkan dalam sektor pertanian dan peternakan

tidak terdapatnya jumlah emisi karbon yang disumbangkan. Hal ini dikarenakan

tidak adanya individu yang memanfaatkan sektor tersebut. Selain itu, Tabel 1 juga

menunjukkan total emisi karbon yang dihasilkan mencapai 690.17 kg CO2/tahun

atau setara dengan menanam 24 pohon dalam setahun sejenis jati, meranti,

beringin, mangga, dan lainnya. Hasil rekapitulasi perhitungan akhir (reduksi)

carbon footprint disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2 Rekapitulasi hasil perhitungan akhir carbon footprint (reduksi)

Perhitungan awal

Sektor Jumlah emisi (kg CO2/tahun)

Transportasi 38.63

Energi 609.12

Limbah 6.54

Pertanian dan peternakan 0

Total emisi 654.29

Jumlah pohon yang harus ditanam 22

Efisiensi Emisi karbon = 5.2%

Hasil emisi gas dalam yang terdapat dalam Tabel 2 merupakan hasil setelah

terjadinya proses reduksi atau pengurangan pemakaian disetiap sektor

penyumbang emisi karbon. Proses reduksi mengakibatkan jumlah emisi karbon

setiap sektor dan jumlah total karbon per tahun mengalami penurunan dari

sebelumnya, berawal dari 690.17 kg CO2/tahun menjadi 654.29 kg CO2/tahun.

Penurunan ini dikarenakan adanya pengurangan pemakaian di masing-masing

sektor penyumbang emisi gas. Namun, besarnya nilai total emisi gas dari proses

reduksi masih terbilang cukup besar, terutama pada sektor energi. Hal ini secara

tidak langsung menunjukkan bahwa perlu dilakukannya upaya penekanan emisi

karbon di dalam sektor energi yang secara berkelanjutan, seperti melakukan

tindakan seperti konservasi (peningkatan efisiensi peralatan) dan diversifikasi

energi (penggantian bahan bakar dengan jenis senergi lain). Nilai total emisi gas

karbon yang dihasilkan dari proses reduksi sebesar 654.29 kg CO2/tahun setara

dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 22 dalam satu tahun.

Selanjutnya, berdasarkan hasil total emisi karbon yang terdapat dalam

perhitungan awal dan sesudah reduksi (Tabel 1 dan Tabel 2) dapat diperoleh

besarnya nilai efisiensi emisi karbon. Besarnya nilai efisiensi emisi karbon yang

dihasilkan setelah mengalami proses reduksi yaitu sebesar 5.2%. Hasil tersebut

mungkin masih dapat dikatakan jauh dari persentasi efisiensi yang optimal, karena

masih kurang dari 50% atau bahkan 10%. Namun, apabila proses reduksi terus

dilakukan secara berkelanjutan untuk setiap individu, besar kemungkinan akan

membawa dampak yang positif terhadap lingkungan, seperti mengurangi

perubahan ilkim. Grafik carbon footprint perhitungan awal dan akhir (reduksi)

disajikan dalam Gambar 1.

5

Gambar 1 Grafik emisi karbon sebelum dan sesudah proses reduksi

Beradasarkan Grafik yang terdapat dalam Gambar 1 dapat ditunjukkan bahwa

emisi karbon yang dihasilkan oleh setiap sektor mengalami penurunan setelah

mengalami adanya proses reduksi. Sektor energi mendominasi penyumbang emisi

karbon tertinggi, baik sebelum dan sesudah mengalami proses reduksi. Tingginya

emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor energi disebabkan oleh tidak terlepasnya

sektor tersebut dalam pengaruh pemenuh kebutuhan manusia sehari-hari. Selain

itu, tingginya jumlah emisi karbon tentu merupakan salah satu indikasi adanya

kegiatan pemborosan dan dapat membawa dampak negatif terhadap lingkungan.

Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya yang mampu menekan tingginya jumlah

emisi gas karbon dalam sektor energi. Adapun langkah sedehana yang dapat

dilakukan, yaitu dengan adanya tindakan penggantian (subtitusi) atau

pengurangan jam pemakaian. Pergantian lampu rumah dengan lampu hemat

energi (LHE) atau compact fluorescent merupakan salah satu cara sederhana yang

dapat menghemat energi dan mengurangi perubahan iklim (Wilcox et al. 2010).

Grafik yang terdapat dalam Gambar 1 juga menunjukkan bahwa pemanfaatan

disektor transportasi dan limbah juga perlu diperhatikan, sebagai upaya atau

langkah dini untuk mengantisipasi kenaikan jumlah emisi karbon di udara. Secara

tidak langsung, dapat ditunjukkan adanya peluang untuk mengurangi emisi karbon

di sektor limbah dan transportasi hingga dihasilkan emisi karbon yang jauh lebih

kecil lagi. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan guna menurunkan emisi

karbon disektor limbah dan transportasi, seperti menerapkan konsep 3R di dalam

kehidupan, mencari alternatif bahan bakar kendaraan yang lebih ramah

lingkungan, serta tidak memakai kendaraan pribadi.

Langkah-langkah upaya pengurangan emisi gas karbon secara sektoral terbagi

menjadi empat, yaitu sektor transportasi, sektor industri,sektor rumah tangga, dan

pembangkit listrik (Boedoyo 2008). Dalam sektor transportasi dapat dikemukakan

beberapa langkah atau cara untuk mengurangi emisi CO2. Salah satunya dengan

penambahan turbo charger pada mesin bensin maupun diesel. Pemasangan turbo

charger dapat meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar hingga 15%. Selain

itu, pemanfaatan teknologi kendaraan hybrid (mesin listrik-motor bakar) juga

akan meningkatkan efisiensi pembakaran lebih dari dua kali lipat dengan kinerja

yang sama. Bila kendaraan bensin biasa mempunya intensitas energi 12-16

0

100

200

300

400

500

600

700

Transportasi Energi Limbah Pertanian dan

Peternakan

Em

isi kar

bon

(kg C

O2/t

ahun

)

Sebelum reduksi Sesudah reduksi

6

km/liter maka dengan teknologi hybrid dapat mencapai 35-40 km/liter. Penerapan

sistem transportasi masa, seperti bus, kereta api, subway train, monorail train akan

sangat efisien dibandingkan mobil pribadi maupun sepeda motor yang boros

energi (Boedoyo 2008).

Dalam sektor industri pengurangan emisi gas karbon dapat dilakukan dengan

penerapan teknologi kogerasi (cogeneration) yang menggabungkan unit

pembangkit uap dan pembangkit listrik yang berdiri sendiri dalam satu siklus,

sehingga dapat meningkatkan efisiensi emisi karbon dari 55% menjadi 70%

hingga 80%. Selain itu, perbaikan isolasi pada pipa uap, pencegahan kebocoran,

dan perbaikan perilaku juga dapat meningkatkan efisiensi emisi karbon hingga

17%. Penggantian peralatan proses yang sudah tua dengan yang baru selain

mengurangi resiko kecelakaan juga akan menghemat penggunaan energi

(Boedoyo 2008).

Selanjutnya, sektor rumah tangga pengurangan emisi gas karbon dapat

dilakukan dengan cara melakukan penggantian lampu pijar dengan lampu hemat

energi seperti lampu neon (turbular lamp) atau dengan CFL (compact fluorized

lamp), sehingga akan meningkatkan efisiensi yang cukup besar. Selain itu,

penggantian kompor atau tungku memasak dengan tungku efisiensi tinggi,

misalnya minyak tanah dengan LPG akan meningkatkan efisiensi emisi karbon

dari 15% menjadi 22% (Boedoyo 2008).

Sektor pembangkit listrik dalam meminimalisir emisi karbon dapat dilakukan

dengan cara diciptakannya pengoperasian PLTGU (Gas Combined Cycle Power

Plant) yang memanfaatkan panas buang gas turbin untuk pemanasan awal

pembangkit uap, sehingga akan meningkatkan efisiensi total dari sekitar 30%

menjadi 45%. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan penerapan pembangkit

listrik energi terbarukan seperti PLTS, PLTMH, PLTB, dan lain-lain. Penerapan

PLTN yang bebas emisi CO2 dapat menggantikan sebagian dari PLTU batu bara

(Boedoyo 2008).

SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sektor menghasilkan emisi karbon

yang berbeda-beda. Nilai emisi karbon tertinggi dihasilkan oleh sektor energi

yaitu sebesar 641.46 kg CO2/tahun kemudian disusul oleh sektor transportasi dan

limbah dengan besar emisi karbon secara berturut-turut sebesar 39.99 kg

CO2/tahun dan 8.72 kg CO2/tahun. Besarnya total emisi yang dihasilkan sebesar

654.29 kg CO2/tahun setara dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 24

dalam satu tahun. Proses reduksi dapat mengakibatkan penurunan emisi karbon di

setiap sektor. Nilai emisi karbon di sektor energi, tranportasi, dan limbah setelah

mengalam proses reduksi secara berturut-turut sebesar 609 kg CO2/tahun; 38.63

kg CO2/tahun; 6.54 kg CO2/tahun dengan nilai total emisi sebesar 654.29 kg

CO2/tahun atau setara dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 22 dalam

satu tahun. Besarnya nilai efisiensi emisi karbon yang dihasilkan setelah

mengalami proses reduksi yaitu sebesar 5.2%.

DAFTAR PUSTAKA Boedoyo MS. 2008. Penerapan teknologi untuk mengurangi emisi gas rumah

kaca. J Teknik Lingkungan. 9(1): 9-16.

Darsono A. Front Office Hotel. Jakarta (ID): Grasindo.

7

Rahayu D. 2011. Perhitungan karbon footprint untuk mengurangi dampak

kesehatan menghirup udara emisi [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera

Utara.

Suhedi F. 2005. Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Domestik. Jakarta (ID): Pusat

Litbang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum.

Walser ML, Nodvin SC, Draggan S. Carbon Footprint. Encyclopedia of Earth

[intenet]. [diunduh 2015 Okt 8]. Tersedia pada:

http://www.eoearth.org/article/Carbon_footprint

Wiedmann T, Minx J. 2008. A Definition of 'Carbon Footprint'. New York (US):

Nova Science Publisher.

Wilcox A, Palassio C, Dovercourt J. 2010. How to Prevent the Bad Impact from

Climate Change. New York (US): Greentopia.

8

LAMPIRAN 1 Report hasil perhitungan awal carbon footprint dalam program

9

LAMPIRAN 2 Report hasil perhitungan akhir carbon footprint dalam program

(reduksi)

10

LAMPIRAN 3 Contoh perhitungan efisiensi emisi karbon

Diketahui:

Ca = 690.17 kg CO2/tahun

Cb = 654.29 kg CO2/tahun

Ditanya:

ɳ =

Jawab:

ɳ =Ca−Cb

Ca x 100 %

ɳ =690.17−654.29

690.17 x 100 %

ɳ = 5.2%


Recommended