+ All Categories
Home > Documents > persentasi efektifitas ekstrak daun tanaman landep dan daun jambu biji terhadap enterococcus...

persentasi efektifitas ekstrak daun tanaman landep dan daun jambu biji terhadap enterococcus...

Date post: 06-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
38
Karya Tulis Ilmiah Diajukan Oleh Febri Jayanti 112100133 PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN TANAMAN LANDEP (Barleria Prionitis) DENGAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Enterococcus Faecalis SECARA IN VITRO FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2013 هُ ت اَ كَ رَ بَ وِ ه ل ل اُ هَ مْ حَ رَ وْ مُ كْ يَ لَ عُ مَ لاَ س ل ا
Transcript

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan OlehFebri Jayanti112100133

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN TANAMAN LANDEP (Barleria Prionitis) DENGAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium

Guajava) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Enterococcus Faecalis

SECARA IN VITRO

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG2013

ه ت�� ا رك� مه� ال�له وب�� م ورح� ك لي� لام ع� ال�س

Latar Belakang

Nekrosis

Karies

Perawatan saluran akar

Prinsip perawatan1. Pembentukan saluran

akar2. Pembersihan saluran

akar dengan bahan irigasi

3. Obturasi saluran akar

Kegagalan perawatan

Bakteri Enterococcus

faecalis

Observasi 1 tahun ditemukan lesi periapikal dan

terdapat keluhan

Eliminasi bakteri Enterococcus faecalis

dengan bahan irigasi

Clorheksidine 2%(Mulyawati, 2011)

Daun jambu biji

Konsentrasi 25% (Pereira dkk,

2009) Daun tanaman landep

Menghambat enterococcus faecalis

Belum pernah di lakukan

Konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25%

Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan efektifitas ekstrak daun tanaman landep (Barleria

prionitis) dengan daun jambu biji (Psidium guajava) dalam menghambat pertumbuhan

Enterococcus faecalis secara in vitro ?

?

Tujuan Masalah

Tujuan Umum

Mengetahui perbandingan efektifitas antibakteri antara apakah ekstrak daun tanaman landep (Barleria prionitis) dengan daun jambu biji (Psidium guajava) dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% dalam menghambat Enterococcus faecalis secara in vitro?

Mengetahui besar konsentrasi minimal ekstrak daun tanaman landep dalam berbagai konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% yang dapat menghambat Enterococcus faecalis?

Mengetahui berapa diameter daerah inhibisi dari daya antibakteri ekstrak daun tanaman landep (Barleria prionitis) dengan daun jambu biji (Psidium guajava) dalam berbagai konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% yang dapat menghambat Enterococcus faecalis ?

Tujuan Khusus

Manfaat teoritisManfaat praktis

Manfaat praktis

Hasil penelitian di harapkan mampu menambah pengetahuan praktisi kesehatan gigi mengenai manfaat daun tanaman landep (Barleria prionistis) dan daun jambu biji (Psidium guajava) sebagai alternatif bahan irigasi kedokteran gigi.

Memberikan informasi bagi dokter gigi tentang alternatif bahan irigasi saluran akar ekstrak daun tanaman landep dan daun jambu biji yang mempunyai efektifitas antibakteri yang sama dengan larutan irigasi kimia.

Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut penggunaan klinis ekstrak daun tanaman landep dan daun jambu biji dalam praktisi kedokteran gigi.

Manfaat

Kerangka TeoriPertumbuhan bakteri

Enterococcus faecalis Penyebab kegagalan PSA

Daun Landep Daun jambu biji

Komponen antimikroba

Menghambat pertumbuhan Enterococcus

faecalis

Komponen antimikroba

Kerangka Konsep

Pertumbuhan Enterococcus faecalis Pertumbuhan Enterococcus faecalis

terhambat

Ekstrak daun landep

Ekstrak daun jambu biji

Hipotesis

Terdapat perbedaan efektifitas ekstrak daun tanaman landep dengan daun jambu biji dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis.

Metode Penelitian

Jenis penelitian eksperimental laboratoris

Rancangan penelitian post test only control group design

Variabel penelitian

Variabel bebas Ekstrak daun landep (Barleria Prionitis)Ekstrak daun jambu biji (Psidium Guajava)

Variabel tergantung Pertumbuhan Enterococcus faecalis

Variabel terkendali pHNutrisi Suhu Larutan Chlorhexidine 2%

Definisi operasional

Ekstrak daun tanaman landep

Ekstrak daun jambu biji

Chlorhexidine

Pertumbuhan Enterococcus faecalis

Populasi bakteri Entercoccus faecalis seri ATCC 29212

Sampelkoloni Entercoccus faecalis dari biakan murni yang dikultur pada media MHA (Mueller Hinton

Agar)

Besar SampelRumus Frederer :(t-1) (r-1) ≥ 15

(5 – 1) (n – 1) ≥ 154n- 4 ≥ 154n ≥ 19n ≥ 4,75berdasarkan rumus Frederer di atas adalah 5 replikasi atau lebih untuk tiap kelompok uji

Besar Sampel

Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan clorheksidine 2%Rumus Frederer :(t-1) (r-1) ≥ 15

a. Autoklaf untuk sterilisasi alatb. Neraca timbanganc. Almari pengeringd. Alat penyerbuke Corong buchnerf. Vacum rotary evaporationg. Stirer magnetic h. Ovenj. Alat soxhletk. Labu alas bulatl. Lampu spiritus m. Ose steril

INSTRUMEN PENELITIANn. Cawan petri sebagai tempat media o. MHAp. Mikropipetq. Spreaderr. Inkubators. Perforator t. Anaerobic jar u Tabung reaksi dan rak tabung reaksiv. Jangka sorong (sliding caliper) dengan ketelitian 0,005 mmw. Maskerx. Sarung tangan

Bahan Penelitian

•Bakteri Enterococcus faecalis dengan sesuai standar MC Farland 0,5 1,5x108 CFU/ml•Ekstrak daun tanaman landep konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%•Ekstrak daun jambu biji konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%•Larutan metanol 96%•Media cair BHI•Media agar MHA•Alkohol 70%

Persiapan

Sterilisasi alat dan bahan

CARA PENELITIAN

Pembiakan bakteri enterococcus faecalis

Pembuatan ekstrak daun jambu biji (psidium guajava)

Pembuatan ekstrak daun tanaman landep (barleria prionitis)

Uji daya hambat antibakteri

1. 10µ suspensi bakteri diambil dari media BHI.lalu tuangkan kedalam cawan petri berisi MHA.

2.pada setiap cawan petri buat 3 lubang sumuran dengan diametr 6mm.

3.masing masing lubang sumuran diisi daun tanaman landep dan daun jambu biji dengan konsentrasi sama dan klorkehsidine 2%

4.inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37◦cukur zona hambat menggunakan jangka sorong digital

Alur Penelitian Persiapan alat dan

bahanEkstrak daun

tanaman landep 50%, 25%, 12,5%, 6,25%

Ekstrak daun jambu biji 50%,

25%, 12,5%, 6,25%

Chlorheksidine 2%

Media MHA yang berisi Enterococcus

faecalis

20 cawan petri diberikan 3 bahan uji dengan konsentrasi sama tiap cawanInkubasi 24jam

suhu 370

Pengukuran zona hambat

Analisis data

Landep jambu biji

Klorheksidiene 2%

Analisa dataDATA

Distribusi data normal dan homogen

Distribusi data tidak normal dan homogen

Uji Anova satu arah Uji Kruskall-Wallis

Uji Pos Hoc Uji Mann-Whitney

Tempat Penelitian Akademik analisis 17 agustus

Waktu Penelitian 15 november 2013

BAB IVA.HASIL PENELITIAN

Kelompok Mean N Std. DeviationEDJB 50% 17,533 5 1,386EDJB 25% 15,067 5 0,796EDJB 12,5% 10,600 5 0,435EDJB 6,25% 9,400 5 0,149EDTL 50% 6,867 5 0,298EDTL 25% 0,000 5 0,000EDTL12,5% 0,000 5 0,000EDTL6,25% 0,000 5 0,000Klorheksidin 25,000 5 0,782

Keterangan: EDJB = ekstrak daun jambu biji, EDTL = ekstrak daun tanaman landep

zona hambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis pada berbagai perlakuan

ANALISA DATA DAYA HAMBAT

KelompokSig. (p)

EDJB 50% 0,158EDJB 25% 0,294EDJB 12,5% 0,021EDJB 6,25% 0,000EDTL 50% 0,046Klorheksidin 0,103

Uji Normalitas menggunakan Shapiro-Wilk

Uji Homogenitas menggunakan Levene’s Test

Levene’s Test for Equality of variances based on mean

p

Diameter zona hambat Based on Mean

0,009

Asymp. Sig. 0,000uji nonparametrik Kruskal Wallis

Uji mann-whitneyPerlakuan

Perbedaan Rata-rata Diameter Zona

HambatP Keterangan

EDJB 50% EDJB 25% 2.47 0.020 BermaknaEDJB 12,5% 6.93 0.008 BermaknaEDJB 6,25% 8.13 0.007 BermaknaEDTL 50% 10.67 0.008 Bermakna

EDJB 25% EDJB 12,5% 4.47 0.008 BermaknaEDJB 6,25% 5.67 0.007 BermaknaKlorheksidin -9.93 0.009 Bermakna

EDJB 12,5% EDJB 6,25% 1.20 0.006 BermaknaKlorheksidin -14.40 0.008 Bermakna

EDJB 6,25% Klorheksidin -15.60 0.007 BermaknaEDTL 50% EDTL 25% 6.87 0.005 Bermakna

EDTL 12,5% 6.87 0.005 BermaknaEDTL 6,25% 6.87 0.005 Bermakna

EDTL 25% EDTL 12,5% 0.00 1.000 Tidak bermaknaEDTL 6,25% 0.00 1.000 Tidak bermaknaKlorheksidin -25.00 0.005 Bermakna

EDTL 12,5% EDTL 6,25% 0.00 1.000 Tidak bermaknaKlorheksidin -25.00 0.005 Bermakna

EDTL 6,25% Klorheksidin -25.00 0.005 BermaknaKlorheksidin EDJB 50% 7.47 0.009 Bermakna

EDTL 50% 18.13 0.008 Bermakna

Pembahasan

Berdasarkan pengukuran zona hambat diketahui bahwa ekstrak daun jambu biji 50% dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan ekstrak daun tanaman landep 50%. Chlorhexidine 2% sebagai kontrol positif menunjukkan efek antibakteri yang terbesar dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis.

Daun tanaman landep 50%

Daun jambu biji 50%

Chlorhexidine 2%

Semakin tinggi konsentrasi suatu bahan antibakteri maka aktivitas antibakterinya

semakin kuat pula. Semakin pekat konsentrasi ekstrak jambu biji yang digunakan maka semakin

tinggi kandungan senyawa-senyawa antibakterinya

Pelczar (2005)

Daun jambu biji

•Kandungan flavonoid, tanin, dan minyak atsiri, serta saponin, eugenol, alkaloid dan terpenoid

Daun tanaman landep

•Kandungan antibakteri seperti tanin, saponin, fenolic, minyak esensial, alkaloid serta flavonoid.

mengganggu aktivitas transpeptidase peptidoglikan

mengakibatkan pembentukan dinding sel bakteri terganggu dan sel bakteri akan lisis

Senyawa glucosyltranferase enzyme inhibitor menghambat bakteri menempel pada permukaan gigi

Flavonoid

Tannin Bereaksi terhadap membran sel, inaktivasi enzim, destruksi dan

inaktivasi fungsi materi genetik.

minyak atsiri menyebabkan presipitasi serta denaturasi

protein

Uji Mann Whitney yang telah dilakukan, menunjukkan rata-rata diameter zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak daun jambu biji konsentrasi 50% dan ekstrak daun tanaman landep konsentrasi 50% memiliki perbedaan yang signifikan dimana rata-rata zona hambat ekstrak daun jambu biji lebih tinggi daripada zona hambat ekstrak daun tanaman landep

Hasil data diuji Kruskal-wallis dengan nilai Sig.=0.000 (p<0.05)

Daya hambat ekstrak daun

jambu biji dan daun tanaman

landep memiliki perbedaan secara

signifikan

Hipotesis Diterima

Kesimpulan

• Terdapat perbedaan efektifitas antibakteri antara ekstrak daun tanaman landep (Barleria prionitis) dengan daun jambu biji (Psidium guajava) dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% dalam menghambat Enterococcus faecalis secara in vitro.

Kesimpulan

• Besar konsentrasi minimal ekstrak daun tanaman landep(Barleria prionitis) yang dapat menghambat Enterococcus faecalis adalah pada konsentasi 50%, sedangkan pada daun jambu biji (Psidium guajava) pada konsentrasi 6,25%.

Kesimpulan

• Diameter daerah inhibisi dari daya antibakteri ekstrak daun tanaman landep (Barleria prionitis) dalam menghambat Enterococcus faecalis pada konsentrasi 50% adalah 6,87 mm; sedangkan untuk konsentrasi 25%, 12,5% dan 6,25% masing-masing adalah 0,00 mm. Pada ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% diameter daerah inhibisinya adalah 17,53 mm; 15,07 mm; 10,60 mm; dan 9,40 mm.

Saran• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai besar kadar masing-masing zat aktif antibakteri yang terkandung pada ekstrak daun jambu biji dan ekstrak daun tanaman landep.

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara in vitro untuk membuktikan efektifitas daya antibakteri masing-masing zat dalam ekstrak daun jambu biji (Psidium Guajava L.) dan dalam ekstrak daun tanaman landep, dengan cara mengisolasi masing-masing zat secara terpisah.

Terima Kasih Wassalamu’alaikum wr.wb

ه$$$$$$ ت�� ا ك� ر$ ه$$� ال�له$$$$$ وب$$$�� م$$$ ح� م ور$$ ك ي� ل$ ل$$ام ع� وس�


Recommended