Date post: | 30-Mar-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
PROPOSAL PENGAJUANPROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
“Bakmie Pelangi Sehat”
Disusun Oleh :
Nama : Elsa De Balqis
NIM : 7122220016
Kelas : Akuntansi B
1
LEMBAR ENGESAHAN
1. Informasi Program
Jenis Kegiatan :Berjualan Makanan
Jenis Output yang Akan Dihasilkan :
Barang1. Bakmi Pelangi2. Jus dan Minuman
2. Judul / Nama Usaha : “BAKMI PELANGI SEHAT”
3. Pelaksana Kegiatan :
a. Nama : ELSA DE BALQIS
b. NIM : 7122220016
c. Fakultas / Jurusan : EKONOMI / AKUNTANSI
d. E-Mail : [email protected]
4. Biaya Kegiatan :
a. Dirjen Dikti : Rp.7.000.000
5. Jangka Waktu Pelaksanaan
a. 1 – 9 bulan pertama penjualan produk dan penstabilan
penjualan.
b. 1 – 12 bulan kedua meningkatkan penjualan secara
bertahap.
c. 1 – 9 bulan ketiga ingin mengedarkan produk ke kantin –
kantin UNIMED
d. 1 tahun kemudian ingin melakukan penjualan target luaran.
e. 1 tahun setelah penjualan target luaran, ingin membuka
cabang baru.
1
Medan, 31 Maret
2013
Pelaksana
Kegiatan
(Elsa De
Balqis)
NIM.
7122220016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Motivasi Melakukan Usaha
Kebutuhan pangan (makanan) sehat dan mengandung nilai gizi
seimbang merupakan hal yang harus diperhatikan dalam rangka
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Makanan yang
dikonsumsi hendaknya tidak sekedar banyak tetapi harus
memenuhi syarat sehat, higienis, dan bernilai gizi. Makanan
yang bergizi mempunyai peranan dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, karena mempunyai pengaruh terhadap:
(1) perkembangan Fisik, mental dan sosial, yang berimplikasi
pada postur tubuh manusia, kecerdasan, kemampuan kognitif,
mental dan sosial, (2) daya tahan tubuh terhadap terjadinya
penyakit infeksi, (3) ketahanan fisik yang berimplikasi pada
prestasi kerja atau olah raga, (4) angka kelahiran dan
1
kematian oleh karena itu, pangan bagi makhluk hidup umumnya
dan manusia khususnya merupakan kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi untuk mempertahankan hidup kita melaksanakan
kewajiban-kewajiban hidup.
Dari hasil pengamatan saya di daerah sekitar Universitas
Negeri Medan menunjukkan bahwa makanan jajanan yang di jual
disekolah pada umumnya terbagi menjadi empat kelompok yaitu :
(a) kue-kue kecil, seperti pisang goreng, kue putu, kue pisang
bugis, nagasari dan jenis makanan jajanan tradisional lainnya
(b) makanan jajan yang di porsikan: sate padang, mie, bakso,
mie sop, gado-gado, pecal, dan tahu goreng, (c) makanan
jajanan dalam bentuk minuman, seperti sirup, es cendol, es
buah, dan ice cream (d) makanan jajanan produksi pabrik,
seperti keripik, snack, kue bawang dan kerupuk. Dari hasil
pengamatan, ditemukan juga bahwa tingkat higienitas pengelola
usaha atau pembuat dan penjual makanan jajanan umumnya kurang
bersih dan higienis, serta mengesampingkan faktor kesehatan
demi meraup keuntungan yang lebih besar..
Birowo (1983) menyatakan bahwa pendidikan formal
dari masyarakat merupakan aspek yang sangat mempengaruhi
konsumsi melalui cara pemilihan bahan makanan, dimana orang
yang berpendidikan tinggi cenderung memilih makanan yang baik
dalam jumlah dan mutu dibandingkan dengan mereka yang
berpendidikan lebih rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa latar belakang pendidikan dari para pembuat jajanan atau
pengelola usaha masih rendah dan belum memenuhi syarat
higienitas, kesehatan dan cukup asupan nilai gizi.
Cara menyajikan makanan jajanan juga menjadi persoalan,
karena masih banyak yang mengabaikan aspek kebersihan, seperti
berjualan dipinggir jalan yang berdebu ataupun warung (tempat
1
usaha) yang kurang terjaga kebersihannya. Lokasinyapun kurang
diperhatikan, karena masih banyak yang berdekatan dengan
tempat pembuangan air (selokan) dan tempat pembuangan sampah.
Fasilitas pendukung vital lainnya rata-rata kurang
diperhatikan karena didalam warung (tempat usaha) tidak
tersedia tempat cuci tangan, dan hanya disediakan air untuk
cuci tangan hanya dalam sebuah mangkuk kecil, padahal yang
kita ketahui, mencuci tangan yang benar dan dianjurkan dokter
adalah dengan mencuci tangan pada air yang mengalir, dengan
sabun pencuci tangan bila perlu. Disisi lain masalah harga
makanan juga perlu dipertanyakan, karena banyak dari jajanan
tersebut harganya relatif tinngi sedangkan nilai gizi yang
terkandung tidak sepadan dengan dengan harganya.
Mempertimbangkan kondisi usaha makanan sebagaimana
tersebut di atas. Dimana para pengelola usaha (warung) kurang
memperhatikan unsur kandungan gizi dan higienitas dari makanan
yang mereka jajakan tanpa memperhatikan beberapa faktor, yaitu
: (a) kadar gizi seimbang, terutama kalori, dan vitamin, (b)
higienitas dan (c) harga.
Maka saya berencana untuk membuka usaha yang akan
memperhatikan hal – hal tersebut melalui rangkaian Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW), karena saya melihat peluang dari
masyarakat di zaman sekarang yang sudah mulai selekif dalam
pemilihan makanan..
Pertimbangan lain yang menjadi dasar saya untuk
melakukan kegiatan kewirausahaan tersebut di atas adalah bahwa
berdasarkan pengamatan, makanan dalam bentuk olahan mie banyak
dikonsumsi masyarakat, baik dalam bentuk tambahan dalam bakso,
dijadikan mie ayam, mie balap bahkan sering saya menjumpaai
kawan – kawan yang gemar makan mie instan. Jelas bahwa
1
keanekaragaman pengolahan mie masih perlu ditingkatkan dengan
penekanan terutama pada penambahan nilai ekonomis dan
peningkatan gizi. Dalam hal ini “Bakmie Pelangi Sehat” yang
akan diproduksi akan dimodifikasi mie dengan bahan-bahan yang
juga memiliki nilai kandungan gizi yang sangat baik seperti
bayam untuk jadi pewarna hijau mie, bayam merah untuk mie
merah, dan wortel untuk warna kuning pada mie. Seiring
berjalannya waktu “Bakmie Pelangi Sehat” dapat dikreasikan
dalam beraneka rasa lainnya. Data hasil penelitian bahan-bahan
yang dimaksud sampai makanan yang baik untuk kesehatan
terlampir.
Selain itu, “Bakmie Pelangi Sehat” merupakan makanan unik yang
cocok dikonsumsi untuk semua lapisan usia dari anak-anak
hingga orang tua. Dengan harga yang terjangkau, “Bakmie
Pelangi Sehat” dapat dinikmati dari kalangan bawah sampai
kalangan atas. Modifikasi “Bakmie pelangi Sehat” yang bergizi
tersebut juga dapat menjadikan kampus sebagai objek pasar
karena sivitas akedemik akan lebih memperhatikan terhadap
dampak kesehatan makanan yang dikonsumsi.
Dari penjelasan diatas, kegiatan yang akan digalakan telah
memiliki potensi bahan-bahan dengan kadar gizi seimbang serta
HALAL, peluang bisnis yang menjanjikan dan dengan adanya
sumber daya yang terlatih maka pengolahan usaha sukses secara
prospektif. Diharapkan dengan penelitian, saya dapat memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang akan mampu menumbuhkan minat
berwirausaha dan menciptakan alternatif peluang usaha yang
bermanfaat dalam mengurangi pengangguran serta ikut
berpartisipasi memperbaiki gizi masyarakat.
1
B. KLASIFIKASI BIDANG USAHA
Nama Usaha “BAKMIE PELANGI SEHAT’Deskripsi Usaha Merupakan makanan sehat pengembangan dari
mie ayam yang dimodifikasi dengan berbagai
warna pelangi pada mie. Mie yang akan
digunakan dibuat manual tanpa bahan pengawet
dan bahan pewarna kimia tambahan. Warna yang
ada pada mie diambil dari saripati sayuran,
seperti: bayam hijau, bayam merah dan
wortel. Kebersihan, rasa dan higienitas
merupakan faktor penting dan menjadi syarat
utama dalam pembuatan dan penyajian makanan
yang kami jajakan ini.Bentuk Usaha BerjualanTempat Jalan PancingWaktu
Pengembangan
6 – 9 bulan
Sumber Dana Direktorat Jendral Pendidikan (DIKTI)
C. TUJUAN
Dari hasil pengamatan yang ada di lapangan, faktanya adalah
bahwa pedagang kurang memperhatikan kebersihan, dan higienitas
dagangannya maupun tempat usahanya. Dengan berdirinya usaha
saya ini, saya harap dapat menyediakan tempat dan dagangan
yang bersih dan higienis. Pendirian usaha ini melalui program
kreativitas Mahasiswa ini bertujuan untuk :
1. Membuat makanan yang dapat dinikmati oleh orang dewasa
maupun anak – anak, kalangan atas maupun bawah yang
memenuhi kriteria gizi dan higienis dengan harga
terjangkau. Faktor higienitas diupayakan semaksimal mungkin
1
dengan cara proses pengolahan sedemikian rupa sehingga
kadar gizi bahan baku terjaga dan pengemasan yang baik dan
benar.
2. Memaksimalkan pemafaatan bahan-bahan alami, yang semoga
dapat ditiru dan dijadikan contoh oleh para pedagang dan
pengusaha – pengusaha yang ada.
3. Membentuk dan meningkatkan keterampilan mahasiswa peserta
menjadi wirausahawati baru.
4. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran
sebagai upaya peningkatan taraf perekonomian bangsa.
Tentunya setelah sudah dibukanya outlet “BAKMIE PELANGI
SEHAT”, saya mempunyai tujuan lain seperti :
Menyediakan layanan delivery order yang dapat diorder
melalui berbagai cara, seperti: melalui telepon, BBM.
Mempunyai website tersendiri untuk mempromosikan “BAKMIE
PELANGI SEHAT”, agar tidak hanya promosi melalui sosial
media saja.
Memiliki cabang di daerah lain.
Dapat menjual merek dagang (trademark) dan franchise
kepada orang lain.
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang saya dapatkan adalah terbentuknya niat,
keinginan dan semangat menjadi wirausaha muda semenjak ikutnya
saya pada seminar wirausaha. Dan adapun manfaat jika saya
lolos seleksi ini adalah saya mendapat modal awal untuk
menjalankan niat, keinginan dan semangat yang telah terbentuk
sebelumnya.
E. TARGET LUARAN
1
Target saya di luar kegiatan membuka outlet “BAKMIE PELANGI
SEHAT” ini, saya ingin memasarkan / membuat bakmi ini dalam
bentuk kemasan dan membuat mie untuk dijual ke pedagang –
pedagang mie lainnya, seperti: ifumie dan lainnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Dalam usaha yang saya jalankan, saya akan bekerja sama dengan
dua orang teman lainnya dalam inovasi dan kreasi lainnya,
sehingga tidak hanya bakmi pelangi yang kami jual, tetapi juga
minuman seperti jus dan “es pocong” yang akan dijual oleh
teman saya, dan makanan ringan untuk bersantai seperti kentang
goreng, pisang bandung, singkong keju dan roti bakar agar
pengunjung senang berlama – lama di tempat kami.
Namun dalam rencana usaha saya, yaitu “BAKMI PELANGI SEHAT,
diperlukan dana untuk modal investasi sebesar Rp.5.930.000
dengan perincian sebagai berikut :
1
No. Uraian Jumlah (Rp)1. 1 Gerobak (Stealing) 1.300.0002. 4 Meja @Rp.50.000 200.0003. 16 Kursi @Rp.30.000 480.0004. 1 Mesin pembuat mie (amphia) 300.0005. 1 Kulkas kecil 500.0006. Perangkat kompor gas 600.0007. Perangkat penggorengan 350.0008. 1 Blender 250.0009. 1 unit Dispenser 250.00010. Perangkat alat makan 200.00011. Sewa tempat setengah tahun 1.500.000Sedangkan modal kerja untuk biaya bahan baku untuk mrmbuat 50
porsi adalah Rp. Dengan perincian sebagai berikut :
No. Uraian Jumlah (Rp)1. 2,7 Kg Tepung Terigu 30.0002. 750 Gram Tepung Sagu 9.0003. 15 Butir Telur 15.0004. 1 Bungkus Garam 1.0005. 150 Gram Bayam Hijau 4.0006. 325 Gram Wortel 5.0007. 150 Gram Bayam Merah 6.0008. 150 ml Kecap Manis 3.5009. 150 ml Kecap Asin 5.50010. 5 Batang daun Bawang 5.00011. Bumbu – bumbu masak lain 70.00012. Gas Elpiji 30.000
184.000Sehingga untuk membuat 100 porsi dibutukandana
368.000
BAB III
PROYEKSI PROFIT (LABA)
Dengan menjual 1 porsi Bakmi Pelangi Sehat seharga Rp.8.500
per porsi, maka dapat dihitung keuntungan :
PENDAPATAN :
1
Penjualan 100 unit porsi hari x Rp.8.500 Rp. 850.000
BIAYA :
Biaya Bahan Baku Rp. 308.000
Biaya Gas Elpiji Rp. 30.000
Biaya Gaji Karyawan Rp. 150.000
Biaya Listrik Dan Air Rp. 50.000
Total Biaya Rp. 538.000
Laba Per Hari Rp. 312.000
Laba Sebulan = Rp. 466.000 x 30 hari Rp. 9.360.000
BIODATA
Nama : Elsa De Balqis
1
NIM : 7122220016
Semester : 4 (Empat)
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
No. Telp / HP : 089630680483
Alamat : Jalan Rela no. 98 Pancing, Medan
Waktu yang Dialokasikan : 39 jam per minggu
Riwayat Pendidikan:
No. Jenjang
Nama Instansi Tempat (Kab)
Jurusan Tahun Lulus
1. SD SDN Pondok Kopi 08Pagi
Jakarta Timur
2006
2. SMP SMPN 199 Jakarta Jakarta Timur
2009
3. SMA SMK 11 Maret Bekasi Akuntansi
2012
4. PT Universitas NegeriMedan
Medan Akuntansi
Masih Ditempuh