Date post: | 29-Jan-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
i
PENGARUH MODAL KERJA, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan Dan Sejenisnya Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2019)
PROPOSAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh :
RIRIN MARIANA
NPM.58782196FE17
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI
SELONG
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi :
PENGARUH MODAL KERJA, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan Dan Sejenisnya Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2019)
Yang disusun oleh :
Nama : RIRIN MARIANA
NPM : 58782196FE17
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Skripsi telah dterima sebagai suatu kebutuhan studi program strata satu (S-1)
pada Fakultas Ekonomi Universtas Gunung Rinjani
Menyetujui,
Anggota Penguji 1,
(Asrin, SE., M.Ak)
NIDN.0831126650
Anggota Penguji II,
(Lalu Rizal Ihwandi, SE.,M.Ak )
NIDN.0810047101
Dekan
Fakultas Ekonomi UGR
(Drs. A.M. Maturidi, M.Ak)
NIDN 0821026202
Tanggal Pengesahan……………..
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi :
PENGARUH MODAL KERJA, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan Dan Sejenisnya Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2019)
Yang disusun oleh :
Nama : RIRIN MARIANA
NPM : 58782196FE17
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal 11 september 2021
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterma
Ketua penguji
(Siti Reuni Inayati. SE.,M.Ak )
NIDN.0809128401
Anggota Penguji 1,
(Asrin, SE., M.Ak)
NIDN.0831126650
Anggota Penguji II,
(Lalu Rizal Ihwandi, SE.,M.Ak )
NIDN.0810047101
Dekan
Fakultas Ekonomi UGR
(Drs. A.M. Maturidi, M.Ak)
NIDN 0821026202
Tanggal Pengesahan……………..
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawahini :
Nama : RIRIN MARIANA
NPM : 58782196FE17
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI yang saya susun dengan judul :
PENGARUH MODAL KERJA, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan Dan Sejenisnya Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2019)
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
karya tulis orang lain. Apabila di kemudian hari pernyataan saya tidak benar maka
saya bersedia menerima sanksi akademisi yang berlaku (dicabut perdikat
kelulusan dan gelar kesarjanaan).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan bila mana diperlukan.
Selong,…………….2021
Pembuat pernyataan,
RIRIN MARIANA
NPM.58782196FE17
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
karunia dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelsaikan Skrpsi ini yang
berjudul:
PENGARUH MODAL KERJA, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING (SETUDI KASUS PADA
PERUSAHAAN KEUANGAN DAN SEJINSNYA YANG TERDAFTAR DI
(BEI) TAHUN 2015-2019.
Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk dapat diseminarkan
diProgeram studi akuntansi starat satu (S -1) Pada Fakultas Ekonomi Unversitas
Gunung Rinjani
Selama penyusunan dalam Skripsi ini, penulis tidak luput dari kendala dan
telah melibatkan banyak pihak yang selalu memberikan doa, bantuan dan
dukungan kepada penulis. Oleh karna itu penulis ingin mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Bapak DR. H. Moch. Ali Bin Dachlan, SH., M.BA. Selaku Rektor
Universitas Gunung Rinjani.
2. Bapak Drs. A.M Maturidi, M.Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Gunung Rinjani.
3. Ibu Siti Reuni Inayati, SE., M.Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani.
4. Bapak Asrin, SE., M.Ak. selaku Dosen Pembimbing pertama yang
membimbing, mengarahkan, memberi masukan, kritik, sara dan motivas
dalam menyusun skripsi ini.
5. Bapak Lalu Rizal Ihwandi, SE, M.Ak selaku dosen pembimbing kedua
yang membimbing mengarahkan, memberi masukan, krtik, saran dan
motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
vi
6. Ibuk Siti Reuni Inayati, SE., M.Ak. Selaku Ketua Progeram Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Unversitas Gunung Rinjani yang selama
ini memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis skripsi
in samapi selsai.
8. Bapak tercintaku dan cinta pertamaku Bapak Harun S.Pdi, dan mamak ku
yang telah banyak memberikan dukungan berupa do’a dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. ( MY LOVE) H Muzan Ramli yang telah banyak memberikan motivasi,
dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Dan termaksih juga kepada sahabat ku Kak cel, juli, azizah yang selalu
memberikan motivasi dan dukungan selama ini dan yang selalu ada
disituasi apapun.
11. Segenap keluarga besar kelas C, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Angkatan 2017 yang telah banyak memberikan dukungan serta bantuan
dalam menyelesaikan proposal ini sampai selsai.
Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca,
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuran, oleh karana itu
dengan rendah hati penulisan mengharapkan kritik dan saran yang membagun
demi kelanjutan pembuatan penelitian ini.
Selong, 05 MEI 2021
Penulis
RIRIN MARIANA
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENEGASAHAN ..................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ..........................................................v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
ABSTRAK ................................................................................................... xiv
ABSTRACT ...................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................7
1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ..............................................................................10
2.2. Landasan Teori ......................................................................................15
2.2.1. Modal Kerja ....................................................................................15
2.2.2. Konsep modal Kerja .......................................................................16
2.2.3. Jenis-Jenis Modal Kerja .................................................................18
2.2.4. Leverage .........................................................................................20
2.2.5. Profitabilitas ...................................................................................22
2.2.6. Nilai Perusahaan .............................................................................26
viii
2.2.7. Ukuran Perusahaan .........................................................................27
2.3. Kerangka Konseptual.............................................................................28
2.4. Pengembangan Hipotesis Penelitian ......................................................29
2.4.1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan .......................29
2.4.2. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan .............................30
2.4.3. Pengaruh profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ........................31
2.4.4. Ukuran Perusahaan Mempengaruhi Hubungan Antar Modal Kerja
dengan Nilai Perusahaan ................................................................32
2.4.5. Ukuran Perusahaan Mempengaruhi Hubungan Antar Leverage
dengan Nilai Perusahaan ................................................................32
2.4.6. Ukuran PerusahaanMempengaruhi Hubungan Antar Profitabilitas
dengan Nilai Perusahaan ................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .....................36
3.1.1. Klasifikasi Variabel Penelitian .......................................................36
3.1.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................36
3.2. Jenis Penelitian ......................................................................................39
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................40
3.3.1 Populasi ..........................................................................................40
3.3.2 Sampel ............................................................................................43
3.4. Jenis dan Sumber Data...........................................................................44
3.4.1 Jenis Data .....................................................................................44
3.4.2 Sumber Data .................................................................................45
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................46
3.6. Teknik Analisis Data .............................................................................46
3.6.1 Modeatedi Regression Analysis (MRA) ..........................................46
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ..........................................................................47
3.6.3 Pengujian Hipotesis ........................................................................50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penilitian ..........................................................................................53
ix
4.1.1 Gambaran umum obyek penelitian ...................................................53
4.1.2 Deskripsi data penelitian ...................................................................58
4.2 Analisis hasil penelitian ............................................................................62
4.3 Pembahasan hasil penelitian .....................................................................73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................83
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................83
5.2 Keterbatasan Penilaian ..............................................................................84
5.3 Saran ..........................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ..........................................................................40
Tabel 3.2 Kriteria Sampel Penelitian ..............................................................45
Tabel 3.3 Sampel Penelitian ...........................................................................45
Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi .....................................51
Tabel 4.1 Data Modal Kerja ...........................................................................58
Tabel 4.2 Data Leverage ................................................................................ 59
Tabel 4.3 Data Profitabilitas ..........................................................................60
Tabel 4.4 Data Nilai Perusahaan .................................................................... 60
Tabel 4.5 Data Ukuran Perusahaan ................................................................61
Tabel 4.6 Uji Statistic Deskriptif ...................................................................62
Tabel 4.7 Uji Normalitas ................................................................................64
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ......................................................................65
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................66
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ...........................................................................67
Tabel 4.11 Uji Regresi Mra ............................................................................67
Tabel 4.12 Uji Hipotesis ................................................................................69
xii
ABSTRAK
PENGARUH MODAL KERJA, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan Dan Sejenisnya Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2019)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal
kerja, leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel moderating (studi kasus pada perusahaan keuangan dan
sejenisnya yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019). Penelitian ini adalah perusahaan
keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-
2019, teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling. Data
populasi dalam penelitian yang digunakan sebanyak 106 perusahaan dan di peroleh
9 sampel, adapun periode penelitian ini adalah selama 5 tahun dari 2015-2019.
Teknik analisais data yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik sedangkan Uji
Hipotesis menggunakan Uji T dan Uji MRA.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan statitic
product and service solution (SPSS), hipotesis pertama menunjukan bahwa modal
kerja tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena nilai thitung lebih kecil dari
ttabel (0.078 < 1.68288), dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0.938 > 0,05),
Leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena nilai thitung lebih kecil
dari ttabel (3,313 < 1.68288), nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0.002 > 0,05),
protabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena nilai thitung lebih kecil
dari ttabel (1,153 < 1.68288), nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,256 > 0,05).
Hipotesis ke empat hasil pengujian regresi MRA dengan tingkat signifikansi 0,867
(0,867 > 0,05) hipotesis ke lima hasil pengujian regresi MRA dengan tingkat
signifikansi 0,002 (0,002 ≤ 0,05) hipotesis ke enam hasil pengujian regresi MRA
dengan tingkat signifikansi 0,195 (0,195 > 0,05)
Kata Kunci: Moda Kerja, Leverage, Protabilitas, Nilai Perusahaan. Ukuran
Perusahaan
xiii
ABSTRACT
EFFECT OF CAPITALWORK , LEVERAGE AND PROFITABILITY OF
THE VALUE OF THE COMPANY SIZE perusahaa N as moderating
variable (CASE STUDY ON C ompany FINANCIAL AND THE
LIKE THAT LISTED ON IDX 2015-2019)
The purpose of this study was to determine how the effect of work modal ,
leverage and profitability on firm value with firm size as a moderating variable (case
studies on financial companies and the like listed on the Indonesia Stock Exchange
in 2015-2019) . This study is a financial company and the like which are listed on
the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2015-2019, the sampling technique used is
purposive sampling . The population data in the study used were k 106 companies
and obtained 9sample, as for the period of this research is for 5 years from 2015-
2019. The data analysis technique used is the Classical Assumption Test while the
Hypothesis Test uses the T Test and the MRA Test .
Based on the results of research conducted by using statitic product and
service solution (SPSS), the first hypothesis shows that the mode l work does not
affect terhada p value of the company for the value of t count is smaller than t table ( 0 .078
< 1 .68288 ), and the value significance greater than 0.05 ( 0 .938 > 0.05), Leverage
has no effect on the value of the company for the value of t count is smaller than t table (
3.313 < 1 .68288 ), the significance value greater than 0.05 ( 0 .002 > 0.05) ,
protabilitas not affect the value of the company for the value of t count is smaller than t
table ( 1,153 < 1 .68288 ), the significance value less than 0.05 ( 0 , 256 > 0.05).
Hypotheses to four results of the regression testing MRA with a significance level
of 0, 867 ( 0.867 > 0.05) hypothesis to five results of regression testing MRA
deng 's significance level of 0.002 (0.002 ≤ 0.05) hypothesis to six results of the
regression testing MRA deng 's level of significance 0.195 (0.195 > 0.05)
Keywords: Modal Work , Leverage, Protabilitas , Company Value . Company
Size
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama
menyalurkan dana dari yang surplus /berlebih kepada mereka yang kekurangan
dana. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut: bank
komersial, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, perusahaan pembiayaan,
reksa dana, (Kasmir 15, 2009).
Fungsi ekonomi yang dilakukan oleh lembaga keuangan yaitu sistem
Keuangan yang telah menciptakan cara alternatif dan tidak langsung kepada
investor (atau pemberi dana) untuk menyalurkan dana kepada penguna dana. Ini
merupakan teransfer dana tidak langsung (indirect transfer) dan kepada pengguna
dana melalui perusahaan keuangan. Perusahaan keuangan mengurangi biaya
monitoring, resiko likuiditas dan resiko haraga yang di hadapi penyumbang dana
dibandingkan ketika mereka berinvestasi secara langsung. Seiring dengan
pertumbuhan perekonomian yang semakin meningkat, membuat persaingan antar
perusahaan yang semakin ketat. Sehingga persaingan antar perusahaan dapat
dilakukan dengan cara memperluas usaha agar dapat bertahan dan mampu
bersaing dimasa yang akan datang. Perluasan usaha berdampak pada kebutuhan
dana yang semakin meningkat dengan peningkatan operasi perusahaan akan
menyulitkan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu,
dibutuhkan dana tambahan dari pihak lain seperti investor dan kreditor. Maka
2
10
untuk memperoleh modal dari investor dan kreditor salah satu diantaranya melalui
pasar modal. (Respository.widyatama.ac.id)
Menurut Martono (2005), menyatakan bahwa pada dasarnya sebuah
perusahaan didirikan dengan memilikitujuan yang jelas ada beberap hal yang
menemukan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan yang pertama
adalalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya.
Sedangkan perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik
perusahaan atau para pemilik saham. Sedangakan tujuan perusahaan yang ketiga
adalaha memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamya.
Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak
berbeda, hanya saja penekan yang ingin di capai oleh masing-masing perusahaan
berbeda antar yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Keown (2005) Nilai perusahaan merupakan persepsi investor pada
tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitka dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan yang tinggi dan meningkatkan
kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini, tetapi juga
pada prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Nilai perusahaan adalah nilai
jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi.
Pentingnya nilai perusahaan membuat investor dan kreditor semakin selektif
dalam berinvestasi maupun memberikan kredit kepada perusahaannya. Nilai
perusahaan akan memberikan sinyal positif dimata investor untuk menanam kan
modal pada sebuah perusahaan. Sedangkan bagi pihak kredit dan nilai perusahaan
mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya. Selain pihak
3
kreditur tidak merasa khawatir dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan
tersebut.
Bagi perusahaan yang menerbitkan saham dipasar modal, harga saham
yang diperjual belikan di bursa efek merupakan indikator nilai perusahaan. Tinggi
rendahnya harga saham suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja
keuangan perusahaan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Semakin
baik kinerja keuangan, perusahaan akan dianggap akan menguntungkan oleh
calon investor sehingga para calon investor bersedia membayar lebih mahal
terhadap saham perusahaan tersebut.
Secara umum kinerja keuangan merupakan usaha yang dilakukan setiap
perusahaan dalam mengukur dan menilai setiap keberhasilan yang dicapai dalam
menghasilkan laba, sehingga perusahaan dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan
potensi perkembangan yang telah dicapai pada perusahaan. Suatu perusahaan
dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Uang adalah suatu alat yang bias diterima oleh masyarakat umum sebagai
alat tukar-menukar ataupun alat pembayaran yang sah dalam suatu aktivitas
ekonomi Lembaga keuangan adalah badan usaha atau institusi di bidang jasa
keuangan yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntangan dalam
bentuk bunga atau persentase.
4
Ada beberapa fakor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah antara
lain modal kerja, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan.
Modal kerja adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara
keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas, bank, surat
surat berharga, piutang,,persediaan, dan aktiva lancar lainya. Nilai total komponen
aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang dimilki perusahaan
Definisi modal yang diperlukan perusahaan untuk membiayai semua
kegiatan bisnis, sehingga bisnis dapat berjalan sesuai dengan rencana sebelumnya.
Mengacu pada definisi Munawir, terdapat dua bagian yaitu bagian yang permanen
dan bagian variabel, (Kasmir, 11:2018) indkator modal kerja aset lancar dan
kewajiban lancar.
Peningkatan nilai perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kebijakan
keuangan jangka panjang tetapi krbijakan keuangan jangka pendek perusahaan
dalam hal ini manajemen modal kerja.
Hasil penelitian yang di lakukan oleh Warouw (2016). Hasil penelitianya
menunjukan bahwa modal kerja bepengaruh namun tidak signifikan terhadap
nilai perusahann. Sedangkan secara parsial modal kerja tidak memiliki hubungan
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Atmaja (2018)
menyatakan modal kerja tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
Leverage adalah aktiva/sumber dana yang mempunyai beban tetap. Hal itu
disertai asumsi suapya dapat memberi keuntungan tambahan dalam jumalah yang
lebih besar dari biaya. Adapun yang dikemukan oleh Fahmi (2014:59) dalam
penelitian Astiyani (2017) bahwa rasio leverage merupakan rasio yang
5
menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola hutangnya dalam
rangka memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali
hutangnya. Pada perinsipnya rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat
kecukupan utang perusahaan. Artinya, seberapa besar porsi utang yang ada di
perusahaan jika dibandingkan dengan modal yang ada, indikator yang digunakan
yaitu Debt To Equity Ration (DER). Semakin tinggi nilai leverage maka akan
semakin tinggi nilai perusahaan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh`Sutama (2018) bawa leverage tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut penelitan Akhamd
dkk (2016) menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusaahaan
menghasilkan laba. Dengan menggunakan rasio ini calon investor dapat
mengetahui kelangsungan hidup perusahaan (going concern) yang akan di
tanamkan modal
Profitabilitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di
samping hal-hal lainya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang
telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraaan pemilik,
kariyawan serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karna itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk
memnuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah
dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan buku berarti asal untung. Untuk
6
mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, indikator profitabilitas yaitu
Retrun On Asset
Semakin baik profitabilita berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai
semakin bak juga, artiya semakin baik pula nilai perusahaan mata investor.
Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba menngkat, maka harga
saham juga akan meningkat.
Wulandari dkk (2017) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangakan menurut Mulyati, dkk
(2014) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negativ dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan adalah skala perusahaan yang di lihat dari total aktiva
perusahaan pada akhir tahun. Total penjualan juga dapat digunakan untuk
mengukur besarnya perusahaan. Ukuran perusahaan adalah ukuran, skala atau
variabel yang mengambarkan besar-kecil perusahaan berdasarkan beberapa
kententuan, seperti total aktiva, log size, nilai pasar, saham, total penjualan,total
pendapatan, total modal dan lain lain. Menurut Bringham dan Houston (2006)
ukuran perusahaan adalah rata rata total penjualan bersih untuk tahun
bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari
pada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan di peroleh jumlah pendapatan
sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil dari pada biaya variabel dan
biaya tetap maka perusahaan akan menerbitkan kerugian. Variabel moderating
adalah variabel yang mempunyai efek (contigent) yang kuat pada pengaruh
variabel, indikator ukuran perusahaan =Total asset
7
Semakin banyak keuntungan yang didapatkan perusahaan maka akan
meningkat juga nilai perusahaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suffah dan Ridwan (2016) ukuran
perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyorini (2013) ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian yang berbeda-beda maka dari
itu penulis tertarik untuk meneliti kembali pengaruh modal kerja, Leverage dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan menambahkan variabel moderating
yaitu ukuran perusahaan. Oleh karna itu penulis memberi judul “PENGARUH
MODAL KERJA, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI
VARIABEL MODERATING “(STUDI KASUS PADA ERUSAHAAN
KEUANGAN DAN SEJENISNYA YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
2015-2019)
1.2 Rumusan Masalah
Bersadarkan uraian latar belakang yang telah di jelaskan diatas, maka saya
mencoba menyimpulkan rumusan masalah yang dapat mengarahkan penyelsaian
ini, yaitu:
1) Apakah modal kerja berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2) Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
3) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
8
4) Apakah interaksi ukuran perusahaan dengan modal kerja berpengaruh
terhadap nilai perusahaan?
5) Apakah interaksi ukuran perusahaan dengan leverage berpengaruh
terhadap nilai perusahaan?
6) Apakah interaksi ukuran perusahaan dengan profitabilitas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya, lalu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui apakah modal kerja berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
2) Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan
3) Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
4) Untuk mengetahui apakah interaksi ukuran perusahaan dengan modal
kerja berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
5) Untuk mengetahui apakahinteraksiukuran perusahaan dengan leverage
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
6) Untuk mengetahui interaksi apakah ukuran perusahaan dengan
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
9
1,4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
perkembangan dan kemajuan dibidang akuntansi khusus pada materi akuntasi
keuangan.
1,4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini merupakan suatu hal yang singkat, menimbulkan
manfaat baik bagi mahasiswa ,bagi perusahaan, bagi peneliti.
1) Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk memberikan
informasi kepada investor, calon investor, perusahaan keuangan, yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai bahan masukan ataupun
pertimbangan dalam rangka menetapkan keputusan investasi.
2) Bagi penelitian
Penelitian ini dapat menjadi bahan refrensi pada bidang kajian
akuntansi keuangan dan pasar modal. Selain itu sebagai bahan
rujukan bagi penelitian selanjutnya di bidang akuntansi keuangan.
3) Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
refrensi dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Penelitian Terdahulu
Prasetyorini (2013) yang berjudul pengaruh ukuran perusahaan,leverage,
price earning, rasio dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Jurnal
ilmumanajmenvolume 1 nomor 1 januari 2013. Hasil penelitian ini mempengaruhi
ukuran yang kuat, leverage, rasio pendapatan harga, dan profitablitas untuk
perusahaan. Nilai tujuan utama pemegang saham. Ada beberapa factor yang dapat
menilai, misalnya ukuran perusahaan, leverage, rasio dan profitabilitas. Dalam
nilai perusahaan penelitian ini diukur oleh, Tobin’Q, analisis penelitian ini
menggunakan metode regresi liner. Hasilnya menunjukan bahwa ukuran
perusahaan, leverage, harga produktif rasio, dan profitabilitas perusahaan maka
akan meningkatkan nilai perusahaan. Pengaruh menunjukan bahwa penemuan
belum tepat pada nilai perusahaan.
Wulandari (2013) yang berjudul pengaruh profitabilitas, operating leverage,
likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan seteruktur modal sebagai
intervening.Jurnal akuntansi, fakultas ekonomi, universitas nengeri semarang, ini
bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, operating leverage, dan
likuiditas terhadap nilai perusahaan, dengan menggunakan seteruktur modal
sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011, dengan 56
sampel yang di pilih menggunakan purposive sampling, hasil analisis data
mengunakan bahwa profitabilitas yang di proksikan oleh retrun on aset (ROA),
11
memiliki hubungan dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan
struktur modal sebagai variabel intervening. Operating leverage yang
memperoksikan dengan degree of operating leverage, (DOL) memiliki hubungan
dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen, dan seteruktur modal sebagai
variabel intervening, tetapi likuiditasyang memperoksikan oleh current
ration(CR) tidak memiliki hubungan dengan nilai perusahaan sebagai variabel
dependen dan seteruktur modal sebagai variabel intervening. Penelitian ini
merupakan bahwa tidak ada pengaruh profitabilitas, operating leverage, dan
lkuiditasi terhadap nilai perusahaan memalui seteruktur modal sebagai variabel
intervening.
Warouw dkk (2016) yang berjudul pengaruh perputaran modal kerja dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek
Indonesia.Jurnal berkala ilmiah efisiensi volume 16 no 02 tahun (2016).Ofjek
penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Tehnik sampeling yang digunakan adalah purposive sampling sehinga dari
11 populasi yang ada di ambil 9 sampal. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan
metode analisisregresi berganda menunjukan bahwa secara simultan perputaran
modal kerja dan profitabilitas pada perusahaan Farmasi di BEI periode 2010-
2013. Hasil penelitianya menunjukan bahwa bepengaruh namun tidak signifikan
terhadap nilai perusahann. Sedangkan secara parsial perputaran modal kerja dan
profitabilitas pada perusahaan Farmasi periode 2010-2013 tidak memiliki
hubungan terhadap nilai perusahaan.
12
Suffah dan Riduwan (2016) pengaruh profitablitas, leverage, ukuran
perusahaan kebijakan dividen pada nilai perusahaan. Jurnal ilmu dan
risetakuntansi: Volume 5, Nomer 2, Ferbruari. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan kebijakan
dividen pada nilai perusahaan variabel independen pada penelitian ini adalah
profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan kebijakan dividen. Sedangkan
untuk variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan, sampel
penelitian terdiri dari 23 perusahaan yang tercatat di indeks LQ dengan periode
penelitian sebanyak empat tahun yaitu tahun 2010-2013. Teknik pengambilan
sampel di pilih secara purposive sampling. Data laporan keuangan diperoleh dari
Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisisyang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi liner berganda, pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1)
profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan, profitabilitas yang tinggi
mampu meningkatkan nilai perusahaan (2) leverage berpengaruh positif pada nilai
perusahaan. Leverage yang tinggi digunakan untuk mengendalikan cash flow, (3)
kebijakan deviden berpengaruh positif pada nilai perusahaan, tidak berpengaruh
pada nilai perusahaan. Ukuran perusahaan ini tidak dapat berpengaruh karna objek
penelitian ini merupakan indeks LQ-45 dinamakan kapsitas dan volume
perdagangan tinggi, besar kecil ukuran perusahaan tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
Wulandari dan Wiksuana (2017) yang berjudul peranan corporate social
responsibility dalam memoderasi pengaruh profitabilitas, leverage dan ukuran
perusahaan terdapat nilia perusahaan.E-jurnal manajmen Unud, Vol. 6, No. 3,
13
2017: 1278-1311. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-
2015. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 128 perushaan dan setelah melalui
metode purposive sampling, jumlah sampal yang digunakan dalam penelitian ini
data sekunder berupa data annual report yang diunduh dari website BEI. Tehnik
analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil
statistika penelitian ini menunjukan penolakan atas hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Mulyawati dan Sri dan dkk (2014) dan Pertiwi dan dkk (2012)
yang menyatakan bahwa profitablitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Sedangkan menurut HermawandanAfiyah (2014)Chetty dan
dkk (2015) yang menunjukan bahwa profitabilitas secara signifikan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Sutama dan Lisa (2018) pengaruh leverage dan profitablitas terhadap nilai
perusahaan (Studi pada perusahaan Sektor Makanan Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal sains manajemen danakuntansi, Volume
xno.1 Februari / 2018.Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis bagimana
pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, pada perusahaan
Sector Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif.
Teknik sampling dilakukan dengan metode purposive sampling, dan diperoleh
ukuran sampel sebanyak 14 perusahaan Sektor Food and Bevereges yang terdaftar
14
di Bursa Efek Indonesia, periode tahun 2012-2016. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Hamogan dkk (2017) yang berjudul pengaruh modal kerja terhadap
nilaiperusahaan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan data
laporan keuangan tahunan seluruh perusahaan sektor primer dan sekunder yang
terdaptar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 hingga 2016. Data
tersebut kemudian diolah dengan menggunakan metode dropping dan
winsorizing, dan selanjutnya diuji regresi menggunakan metode Ordinary Least
Squares (OLS), Generalized LeastSquares (GLS), dan Lead-Lag. Hasil
menunjukan bahwa modal kerja memiliki pengaruh signifikan negatif pada nilai
perusahaan.
Atmaja dkk (2018) yang berjudul pengaruh profitabilitas, leverage, dan
modal kerja padanilai perusahaan dengan CSR sebagai variabel interveningE-
jurnalakuntansi (2018).Volume.24.1.juli:1-29 Universitas Uadayana. (Bursa Efek
Indonesia) tahun 2013-2015. Jumalah sampel yang di ambil sebanyak 75
perusahaan, dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan mengunduh laporan keuangan tahunan perusahaan. Tehnik analisis data
yang digunakan antara lain analisis regerisi linear berganda yang membutuhkan
setatistik deskriprif, uji asumsi kelasik, path analysis, dan uji sobel. Berdasarkan
hasil path analysis dan uji sobel. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
profitablitas dan leverage tidak berpengaruh pada CSR, sedangkan modal kerja
berpengaruh positif pada CSR. Profitabilitas berpengaruh positif pada nilai
perusahaan, sedangakan variabel leverage dan modal kerja tidak berpengaruh
15
pada nilai perusahaan. CSR tidak dapat memediasi pengaruh profitabilitas,
leverage, modal kerja, CSR, nilai perusahaan.
Ikhsan (2019) yang berjudul pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran
perusahaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
BUMN yang terdaptar di Bursa Efek Indonesian pada tahun 2014-2017. Skripsi
Fakultasekonomi dan bisnis islam institute agama islam nengeriSurakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas,
leverage, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan
yang memproksikan dengan Tobin’Q. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI pada tahun 2014-2017,
kemudian pengambilan sampel menggunakan sistem purposive sampling dan
diperolehkan 9 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan keuangan tahuana perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Inonesia
selama periode 2014-2017 Penelitian ini menggunkan analisis regresibergandan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel, profitabilitas, leverage, likuiditas
dan ukuran perusahaan berpengaruh.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Modal Kerja
Definisi modal yang diperlukan perusahaan untuk membiayai semua
kegiatan bisnis, sehingga bisnis dapat berjalan sesuai dengan rencana sebelumnya.
Mengacu pada definisi Munawir, terdapat dua bagian yaitu bagian yang permanen
dan bagian variabel, (Kasmir, 11:2018)
16
Bagian permanen merupakan jumlah minimal yang tersedia, sehingga perusahaan
bias berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah keuangan. Sedangkan bagian
kedua yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya bervariasi.
2.2.2 Konsep Modal Kerja
Dari tiga konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, serta konsep fungsional.
1) Konsep Kuantitatif
Berdasarkan konsep ini modal kerja yaitu jumlah aktiva lancar atau yang
sering disebut sebagai Gross Working Capital atau modal kerja kotor.
Dalam hal ini, diberlakukan guna mencukupi kebutuhan dana operasional
perusahaan yang bersifat rutin atau jangka pendek
2) Konsep Kualitatif
Dalam konsep kualitatif ini, modal kerja yaitu kelebihan atau selisih
jumlah aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Jumlah aktiva lancar ini
bersumber dari pemilik perusahaan maupun pinjaman jangka panjang.
Konsep ini juga disebut dengan Net Working Capital.
3) Konsep Fungsional
Konsep fungsional menekankan fungsi pada dana perusahaan untukmeraih
laba atau pendaptan usaha pokok perusahaan. Sejumlah dana perusahaan
dipakai untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak
penggunaan dana seharusnya akan semakin tinggi laba yang diperoleh
perusahaan dan sebaliknya.Dalam praktiknya secara umum, modal kerja
perusahaan dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
(a) Modal kerja kotor (gross working capital)
17
(b) Modala kerja bersih (net working capital)
Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua komponen yang ada
di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai
dari kas, bank, surat surat berharga, piutang,,persediaan, dan aktiva lancar lainya.
Nilai total komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang
dimilki perusahaan.
Sementara itu, modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh
komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang
jangka pendek). Utang lancar meliputi utang dagang, utang wesel, utang bank
jangka pendek (satu tahun), utang gaji, utang pendek, dan utang lancar lainya.
Pengertian ini sejalan dengan konsep modal kerja yang sering digunakan.
Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk menjalankan kegiatan
operasional haraian perusahaan, misalnaya untuk membeli bahan baku, membayar
gaji pegawai, membayar upah tenaga kerja langsung, membayar hutang dan lain
sebagaianya. Sejumlah dana yang telah dikeluarkan untuk membelanjai operasi
perusahaan tersebut diharapakan akan dapat kembali lagi masuk dalam
perusahaan dalam jangaka waktu pendek melalui hasil penjualan barang dagangan
atau hasil peroduksinya. Uang yang masuk yang bersumber dari hasil penjualan
barang tersebut, akan dikeluarakan kembali guna membiayai operasi perusahaan
selanjutnya. Dengan demikian, uangatau dana tersebut akan berputar secara terus-
menerus setiap periodenya sepanjang hidup perusahaan (Riyanto,2009:57).
Harjito dan Martono (tahun 2011) Manajemen modal kerja,(working
capitalmanagement) merupakan menajemen dari elemen-elemen aktiva lancar
18
dan elemen-elemen lancar. Kebijakan modal kerja (working capital poliy)
menunjukan keputusan-keputusan mendasarkan mengenai target masing- masing
elemen (unsur) aktiva lancar dan bagimana aktiva lancar tersebut dibelanjakan.
Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar, dan hutang
lancar, sehingga diperoleh modal kerja neto yang layak dan menjamin tingkat
likuiditasi perusahaan. Dengan demikian dapat dikemukan bahwa perhatian
utama dalam manajemen modal kerja adalah pada menejemen aktiva lancar
perusahaan, yaitu kas, sekuritas, piutang dan persediaan, serta pendanaan
(terutama kewajiban lancar atau jangka pendek) yang diperlukan untuk
mendukung aktiva lancar
2.2.3 Jenis-jenis Modal Kerja
Menurut Riyanto (2009:61) jenis-jenis modal kerja digolongkan menjadi
dua, yaitu:
1) Modal kerja permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yanga harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara
terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Permanent Working Capital ini dibedakan dalam:
(a) Modal kerja Primer (primary Working Capital), yaitu jumlah modal
kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin
kontinuitas usahanya.
19
(b) Modal kerja Normal (Normal Working Capital), yaitu jumlah modal
kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang
normal.
2) Modal kerja Variabel (Variabel Working Capital)
(a) Modal kerja yang berubah-ubah sesuai dengan perubahaan keadaan,
dan modal kerja ini dibedakan dalam: Modal kerja Musiman (seasonal
Working Captal), yaitu modal kerja yang jumlanya berubah-ubah
disebabkan karena fluktuasi musim.
(b) Modal kerja Siklis (Cycilcal Working Capital), yaitu modal yang
jumlahnaya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
(c) Modal kerja Darurat (Emergency Working Capital), yaitau modal kerja
yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak
diketahui sebelumnya (seperti pemogokan buruh, banjir, perubahaan
keadaan ekonomi yang mendadak).
Dari penjelasan tentang jenis modal kerja di atas, jelaskan jika perusahaan
meningkatkan operasional berjalan secara normal, maka perusahaan harus
menyediakan modal kerja yang jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan dan
keadaan yang berlaku dan juga sesuai dengan situasi yang terjadi.
Rumus modal kerjar =
(Kasmir, 2010:225)
Aset lancar adalah kekayaan perusahaan yang mudah untuk diubah menjadi
uang tunai. Jenis aset ini dapat diukur secara pasrti dengan satuan nilai mata uang.
Biasanya, aset lancar menjad komponen dasar perusahaan dalam melaksanakan
20
aktivitas perusahaannya. Karena biays oprasional perusahaan berasal dari aset
lancar yang mudah untuk dicairkan sewaktu-waktu
Sedangkan kewajiban lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar
dengan menggunakan aktiva lancar atau dengan menciptakan kewajiban pendek.
2.2.3 Leverage
Adapun yang dikemukan oleh Fahmi (2014:59) dalam penelitian Astiyani
(2017) bahwa rasio leverage merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana
perusahaan mampu untuk mengelola hutangnya dalam rangka memperoleh
keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali hutangnya. Pada
perinsipnya rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat kecukupan utang
perusahaan. Artinya, seberapa besar porsi utang yang ada di perusahaan jika
dibandingkan dengan modal yang ada.
Menurut Kasmir (2013:151) leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukura sejauh mana aktiva perusahaan dibandingkan dengan utang.
Artinya beberapa besar beban utang yang dtanggung perusahaan dibandingkan
dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibibarkan
(dilikuidasi)
Adapun tujuan dan manfaat perusahaan dengan menggunakan leverage,
Menurut Kasmir (2018:11), adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak
lainnya(kreditor).
21
2) Untuk menilai kemapuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).
3) Untuk menilai keseimbangan antar nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal.
4) Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
5) Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolan aktiva.
Adapun manfaat dari rasio leverage adalah:
1) Untuk menganalisis kemapuan posisi perusahaan terhadap kewajiban
kepada pihak lainaya (kreditor)
2) Untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk
bunga).
3) Untuk menganalisis kesimbangan antar nilain aktiva khususnya aktiva
tetap daengan modal.
4) Untuk menganlisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
hutang.
5) Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh utang perusahaan
terhadap pengelolaan aktiva.
Metode pengukuran rasio leverage menurut Kasmir (2018:11) dapat dihitung
dengan:
22
(a) Debt to Asset Ratio
Rasio total hutang dengan total aktiva yang bias disebut rasio hutang
(debtratio), mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Yang
dimaksud dengan hutang adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik
yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Keriditor lebih
menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi
semakin baik. Untuk mengukur besarnya debt ratio dihitung dengan rumusan
sebagai berikut:
Debt to Asset Ratio
(Kasmir, 2018:11)
(b) Debt to Equity Ratio
Debet to Equity Ratio merupakan rasio yang di gunakan untuk menilai utang
dengan equitas. Rasio ini dicari dengan membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lancer dengan seluruh equitas. Debet ToEquity Ratio dinyatakan
dalam peresentase. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit
dibandingkan dengan hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang
tidak melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Untuk
pendekatan konservatif besarnya hutang maksimal sama dengan modal sendiri,
artinya debt toequity ratio bias menggunakan rumus sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio
(Kasmir, 2018:11)
23
2.2.4 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di
samping hal-hal lainya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang
telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraaan pemilik,
kariyawan serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karna itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk
memnuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah
dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan buku berarti asal untung. Untuk
mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio kentungan atau
rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio profitabilitas.
Tujuan penggunan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak
luar perusahaan, yaitu (Kasmir 2018:11)
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode tertentu
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
5) Untuk mengukura prokduktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
6) Untuk mengukur prokduktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri:
24
7) Dan tujuan lainya
Sementara itu, manfaat yang diperoleh dari pendapatan profit bagi para
saham adalah sebagai berkut:
(1) Mengetahui besar tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode
(2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang
(3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
(4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
(5) Mengetahui produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri.(Kasmir 2018:11)
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa profitabilitas
merupakan alat ukuran melihat kemapuan perusahaan dalam menghaslkan laba
yang dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio-rasio profitablitas. Penggunaan
seluruh atau sebagaian rasio. Profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen.
Jelasnya semakin lengkap jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil
yang akan dicapai. Artinya pengetahuan tentang kondisi dan posisi profitabilitas
perusahaan dapat diketahui secara sempurna.(Kasmir,2017:10).
Konsep profitabilitas dalam teori keuangan sering dilakuakan sebagai indikator
kinerja fundamental perusahaan melewati kinerja manajemen. Menurut
Kasmir(2017:10) jenis dan pengukuran profitabilitas adalah sebagai berikut:
25
1) Net Profit margin
Net profit margin merupakan keuntungan dengan membandinginkan antar laba
setelah bungan dan pajak dibandingkan dengan penjualan, seperti dinyatakan
berikut ini:
Net profit margin
(Kasmir,2017:10)
Rasio ini menunjukan tingkat keuntungan bersih yang dapat diperoleh setiap
penjualan. Semakin besar rasio ini nilai semakin baik karena menunjukan
perusahaan yang sangkat menguntungkan (Wira, 2011:71).
2) Gross Profit Margin
Gross profit Margin adalah rasio yang didapat dari membagi laba usaha (laba
kotor). Gross Profit Margin dapat dirumuskan sebagai berikut:
Gross Profit Margin
(Kasmir,2017:10)
Rasio ini menunjukan tingkat keuntungan yang dapat di peroleh dari setiap
rupiah penjualan. Perbedaan Gross Profit Margin dan Net Profit Margin yaitu
rasio ini hanya menghitung laba dari inti perusahaan, yaitu operasi bisnis. Semaki
besar nilai rasio ini semakin baik karena menunjukkan perusahaan menghasilkan
laba usaha besar dari penjualan yang sama (Wira,2010:71).
3) Return On Asset merupakan rasio yang dihitung dengan membagi laba
bersih setelah pajak dengan total aset perusahaan. Return On Asset dapat
di rumuskan sebagai berikut:
26
Return On Asset
(Kasmir,2018:11)
Semakin besar nilai Return On Asset semakin baik, karena aset yang sama
perusahaan yang menghasilkan kentungan lebih besar. Untuk menghasilkan
Retrun On Asset yang tinggi, untuk mengalokasikan merinvestasikan pada aset
yang lebih menguntungkan (Wira, 2011:72).
4) Return On Equity merupakan rasio untuk mengukura laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Return On Equity dinyatakan
dalam persentase (Kasmir,2018:11). Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar
kecilnya utang perusahaan, apabila utang semakin besar maka rasio inijugaakan
semakin besar. Return On Equity dirumuskan seperti berikut (Sartono,2010:124).
Return On Equity
(Kasmir,2018:11)
2.2.5 Nilai Perusahaan
Suhardi (2006) nilai perusahaan merupakan salah satu hal yang menjadi
pertimbangan seorang calon investor untuk menginvestasi modal perusahaanya.
Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi investor terdapat tingkat
keberhasilan perusahaan yang erat kaitannya dengan harga saham (Puspita 2011).
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnay, harga pasar dari saham
yang terbentuk disaat terjadi transaksi penjualan dan pembelian disebut nilai pasar
perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai
27
perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan meningkatkan kepercayaan investor
mengenai kinerja perusahaan semakin besar buku hanya pada saat ini tetapi juga
prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi dambaan para pemilik perusahaa, karena
dengan naiknya nilai perusahaan yang tinggi menjukan kemakmuran pada para
pemegang saham.Rumus yang digunakan dalam mengukura nilai perusahaan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Tobin’s Q yang
dikembangkan oleh James Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai
pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan (Weston dan
Copeland, 2001).
Rasio Q lebih unggul daripada rasio nilai pasar terhadap nilai buku karena
rasio ini fokus pada beberapa nilai perusahaan saat ini secara relative terhadap
beberapa biaya yang di butuhkan untuk mengantinya saat ini.
Adapun rumus Tobin’Q sebagai berikut:
Q
Keterangan:
Q = nilai perusahaan
EMV= nilai pasar ekuitas
EBV= nilai buku dari total aktiva
D= nilai buku dari total hutang
EMV diperoleh dari hasil perkalian harga penutupanya pada akhir tahun
(closing price) dengan jumlah saham yang berbedar pada akhir tahun sedangkan
EBV diperoleh dari selisih total aset perusahaan dengan total kewajiban.
28
2.2.6 Ukuran Perusahaan
Adalah suatu ukuran, skala atau variabel yang menggambarkan besar
kecilnya perusahaan berdasarkan beberapa ketentuan, seperti total aktiva, log
size nilai pasar, saham, total penjualan, total pendapatan , total modal dan
lain-lain.
Rumus ukuran perusahaan
Untuk mengukur ukuran perusahaan menurut Jogiyanto (2010:282) adalah diukur
dengan perhitungan
Logaritma dan total
Keterangan : Ln= Logaritma Natural
2.3 Kerangka Konseptual
Penelitian ini membahas tentang pengaruh modal kerja, leverage, profitabilitas
terhadap nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating.
Dalam penelitian ini variabel independenya adalah modal kerja, leverage dan
profitablitas dan variabel terikatnya atau dependenya adalah nilai perusahaan,
sedangkan variabel moderating dalam penelitan ini adalah ukuran perusahaan
maka dirumuskan.
29
Gambar 2.1
keterangan
= pengaruh secara parsial
2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penlitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinayatkan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Dikatakan sementara, karan jawaban yang di berikan baru
didasarkan dengan teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta
emfiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,2016:63).
Berdasarkan kerangak konseptual diatas maka hipotesisnya yang dapat
dikembangkan adalah sebagai berikut:
2.4.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan
Modal yang diperlukan perusahaan untuk membiayai semua kegiatan
bisnis, sehingga bisnis dapat berjalan sesuai rencana sebelumnya. Sedangkan
Ukuran perusahaan (Z)
(Z)
MODAL KERJA
(X1)
Profitabilitas
(X3)
Leverage
(X2)
Nilai
Perusahaan
(Y)
H1
H2
H3
H4 H5 H6
30
bagian kedua yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya bervariasi pada aktivitas
dimasa tertentu dan kebutuhan diluar kegiatan perusahaan yang biasa (Kasmir,
11:2018)
Suhardi (2006) nilai perusahaan merupakan salah satu hal yang menjadi
pertimbangan seorang calon investor untuk menginvestasi modal perusahaanya.
Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi investor terdapat tingkat
keberhasilan perusahaan yang erat kaitanya dengan harga saham (Puspita 2011).
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya, harga pasar dari saham
yang terbentuk disaat terjadi transaksi penjualan dan pembelian disebut nilai pasar
perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan meningkatkan kepercayaan investor
mengenai kinerja perusahaan semakin besar buku hanya pada saat ini tetapi juga
prospek perusahaan di masa yang akan datatang.
Beberapa penelitian mengenai pengaruh modal kerja terhadap nilai
perusahaan dilakukan oleh Hamogan (2017), menunjukan bahwa modal kerja
memiliki pengaruh signifikan negatip pada nilai perusahaan, sedangkan Atmaja
(2018) menunjukan bahwa profitablitas berpengaruh positif pada nilai
perusahaanketika modal kerja meningkat maka nilai perusahaan juga akan
meningkat. Disis lain tingkat Working Capital Turnover yang tinggi akan
berdampak pada nilai perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan yang memiliki
modal kerja yang tinggi akan mempunyai dana internal yang besar, sehingga
Working Capital Turnover berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
31
H1: Modal Kerja Berpengaruh Signifikan terhadap Nilai Perusahaan
2.4.2 Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukura sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Artinya, beberpa besar beban utang yang
ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan jumlah aktiva yang dimiliki
(Sartono,2010:120). Rasio leverage pada penelitian ini diproksikan dengan rasio
Debt to Equity Ratio (DER).Debt to Equity Ratio (DER) Mengukur kemampuan
modal sendiri perusahaan untuk menjadikan jaminan semua hutang perusahaan.
Perusahaan yang berkembang pasti akan memerlukan sumber perdanaan yang
semakin banyak. Perusahaan yang ingin berkembang tidak mungkin bias
mencakup perdanaan hanya dari total modal yang di mlki melainkan perusahaan
juga membutuhkan dana lain yang berasal dari hutang. Dengan menggunakan
hutang dalam pendanaan maka perusahaan masih mampu mengendalikan
perusahaan dibandingkan pemegang saham. Debt to Equity Ratio (DER) yang
tinggi akan berakibat menanggung kerugian perusahaan yang besar saat
perusahaan mengalami keuntungan yang besar apabila ekonomi perusahaan
membaik.
Penelitian yang dilakukan oleh Sutama (2018), Lisa memunjukan bahwa
leverage memiliki hubungan dengan nilai perusahaa. Berdasarkan uraian diatas,
maka dapat ditark hipotesis sebagai berikut:
H2 :Leverage Berpengaruh Signifikan terhadap Nilai Perusahaan
32
2.4.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perususahaan
Profitabilitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di
samping hal-hal lainya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang
telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraaan pemilik,
kariyawan serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karna itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk
memnuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah
dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan buku berarti asal untung. Untuk
mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio kentungan atau
rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio profitabilitas.
Ikhasan (2019). Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel,
profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H3: Profitabilitas Berpengaruh Signifikan terhadapNilai Perusahaan
2.4.4 Ukuran Perusahaan Mempengaruhi Hubunganantara Modal Kerja
dengan Nilai Perusahaan.
Riyanto (2010:343) ukuran perusahaan adalah besar kecilnya
perusahaan dilihat dari besarnya nilai ekuitas, nilai penjualan ini penjualan
atau total aktiva. Menurut (Sugiyono 2019:1). Modal kerja yaitu kelebihan atau
selisih jumlah aktiva lancar ini bersumber dari pemlik Perusahaan maupun
pinjaman jangka panjang konsep ini juga di sebut dengan not working Capital
modal kerja adalah ukuran lkuuditas perusahaan, efisiensi oprasional dan
33
kesehatan keuangan Jangka pendek. Modal kerja, merupakan modal yang di
perlukan untuk membiayai seluruh kegiatan supaya usaha berjalan sesuai
dengan rencana yang telah terjadi.Menurut (Munawir 2017:238). Nilai
perusahaanmerupakan peresepsi investor pada tingkat keberhasilan perusahaan
yang sering dikaitkan dengan hargasaham. Harga saham yang tinggi membuat
akan nilai perusahaan tinggi dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya
terhadap kinerja perusahaan saat ini tetapi juga pada prospek perusahaan
di masa akan datang. Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan
sebagai suatu bisnis yang sedang beroprasi. Berdasarkan uraian diatas, maka
dapat ditarik hipotesis sbb:
H4 Interaksi Ukuran Perusahaan dengan Modal Kerja Tidak Berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan.
2.4.5 Ukuran Perusahaan Mempengaruhi Hubungan antar Leverage
dengan Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nila
perusahaan, karena semakn besar ukuran perusahaan atau sekala
perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh
sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Penelitian
yang dilakukan oleh Rachmawati, dkk (2007) ukuran perusahaan
dinyatakan berhubungan positf dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan mempunyai nilai negatif dan signifikan oleh Siallagan
dan Mas’ud (2006)
Nilai perusahaan dapat pula diprngaruhi oleh besar kecilnya leverage
yangdihasilkan oleh perusahaan leverage dapat dipahami sebagai penaksir
34
dan risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Hal ini berarti leverage
yang semakin besar memunjukan resiko investasi yang semakin besar
pula. Leverage perlu di kelola karena penggunaan hutang yang tinggi akan
meningkatkan nilai perusahaan. Leverage dapat di ukur dengan Debt to
Eguity Ratio (DER). Karna rasio ini mengukur proporsi dana yang
bersumber dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan
H5: Interaksi Ukuran Perusahaan dengan Leverage Berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan
2.4.6 Ukuran Perusahaan Mempengaruhi Hubungan antara Profitabilitas
dengan Nilai Perusahan
Adalah suatu ukuran, skala atau variabel yang menggambarkan besar
kecilnya perusahaan berdasarkan beberapa ketentuan, seperti total aktiva, log
size nilai pasar, saham, total penjualan, total pendapatan , total modal dan
lain-lain.
Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjual, total aktiva, mampu modal
sendiri. Disini rasio profitabilitas diperoksikan dengan return on equity. ROE
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan membagi laba
bersih setelah pajak dengan total modal sendiri. Tingkat ROE yang tinggi
memunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tinggi, maka
permintaan akan saham meningkat dan selanjutnya akan berdampak pada
meningkatnya harga saham,
Nilai perusahan Suhardi (2006) nilai perusahaan merupakan salah satu hal
yang menjadi pertimbangan seorang calon investor untuk menginvestasi modal
35
perusahaanya. Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi investor terdapat
tingkat keberhasilan perusahaan yang erat kaitanya dengan harga saham (puspita
2011). Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnay, harga pasar dari
saham yang terbentuk disaat terjadi transaksi penjualan dan pembelian disebut
nilai pasar perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula
nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan meningkatkan kepercayaan
investor mengenai kinerja perusahaan semakin besar buku hanya pada saat ini
tetapi juga prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Rudangga (2016). Berdasrkan hasil analisis ditemukan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, leverage berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap
nilai perusahan, maka semakin tinggi
H6: Interaksi Ukuran Perusahaan dengan Proftabilitas Tidak berpengaruh
terhadap Nilai perusahaan
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.1.1Klasifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan penelitian ini yang diajukan, maka variabel-variabel yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1) Variabel Bebas (independen variabel)
Variabel bebas merupakan varaiabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,
2016:39). Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari rasio modal kerja
(X1), profitabilitas (X2), dan rasio leverage (X3)
2) Variabel Terikat (dependen variabel)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat,karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2016:39). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan (Y)
3) Variabel Moderating (Z)
Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah)
hubungan antara variable independen dengan dependen. Variabel disebut juga
sebagai varaibel independen ke dua.(Sugiyono,2016:39). Variabel moderating
dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (Z)
3.1.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2016:38) adalah segala sesuatu yang
terbentuk apa saja yang ditetepkan oleh penelitian untuk dipelajari, hingga
37
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian kesimpulanya. Dalam
penelitian ini telah ditemukan 3 variabel yaitu:
1) Variabel Bebas (independen variabel)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat),
(Sugiyono,2016:39). Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas (X1,
X2, X3), yaitu
(a) Modal kerja (X1)
Modal kerja yaitu modal yang di perlukan perusahaan untuk
membiaya semua kegiatan bisnis, sehingga bisnis dapat berjalan sesuai
rencana sebelumnya. Mengacu pada definisi dari Munawir, terdapat dua
bagian yaitu bagian yang permanen dan bagian variabel. (Kasmir,2018:11)
modal kerja dalam penelitian ini di ukur dengan membandingkan ( total
aktiva lancar dengan hutang lancar).
(b) Leverage (X2)
Menurut Kasmir (2013:151) leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan hutang.
Dalam penelitian ini leverage diukur dengan Debt To Eguity Ratio (DER)
untuk menghitung kemampuan perusahaan membayar utang jangka
panjang dengan total ekuitas atau modal . Debt To Equity Ratio (DER)
dinyatakan dengan rumusan:
Debt To Equity Ratio
(Kasmir:2018:11)
38
(c) Profitabilitas (X3)
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen
suatu perusahaan yang ditunjukan dari laba yang dIhasilkan dari
penjualan atau dari pendapatan investasi (Kasmir,2018:11). Profitabilitas
dalam penelitan ini diukur dengan Return On Asset (ROA) mengukur
kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dengan menggunakan
modal sendiri yang dimiliki . Return On Asset (ROA) dinyatakan dengan
rumus
Return On Asset=
(Kasmir:2013:204)
2) Variabel Terikat (dependen variabel)
Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2016:39). Dalam penelitian
ini variabel terikatnya adalah Tobins’Q
Tobin’Q adalah salah satu alat ukur atau rasio yang mendefinisikan nilai
perusahaan sebagai bentuk dari nilai kombinasi antar aset (aktiva) berwujud dan
aset (aktiva) tak berwujud.
Tobins’Q=
Kasmir (2016:113)
39
3) Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antar variabel independen dengan variabel
dependen (Sugiyono,2012) variabel moderating yang digunakan dalam penelitian
ini adalah ukuran perusahaan, indikator ukuran perusahaan =total asset
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan bentuk hubungan
kasual. Menurut Sugiyono (2016:37) hubungan kasual adalah hubungan yang
bersifat sebab akibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen (bebas) mempengaruhi variabel dependen( terikat). Dan
variabel moderating.
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini ada rasio modal kerja
(X1) leverage (X2) profitablitas (X3) sedangkan variabel terikat yaitu nilai
perusahaan (Y.) dan variabel moderatingnya ukuran perusahaan (Z)
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono
2017:1) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2015-2019 sebanyak 106 perusahaan yang terlampir pada Table 3.1 di bawah
ini:
40
Lampiran Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kode Nama perusahaan
TANGGAL
IPO
1 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk 06-07-1989
2 ADMF Andira Dinamika Multi Finance 31-03-2004
3 AGRO Agro Niaga Tbk 08-08-2003
4 AGRS Agris Tbk 22-12-2014
5 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 14-09-1990
6 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk 23-12-2005
7 AMAR Amara Indonesia Tbk 09-01-2020
8 AMOR Ashmore Asset Management Tbk 14-01-2020
9 APIC Pasific Strategi Financial Tbk 18-12-2020
10 ARTO Artos Indonesia Tbk 12-01-2016
11 ASBI Asuransi Bintang Tbk 29-11-1989
12 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk 15-12-1989
13 ASJT Asuransi Jaya Tani Tbk 23-12-2003
14 ASMI Asuransi Mitra Tbk 16-01-2014
15 ASRM Asuransi Ramayana Tbk 19-03-1990
16 BABP Bank Bumiputra Tbk 15-07-2002
17 BACA Bank Central Asia Tbk 04-10-2007
18 BANK Bank Net Indonesia Syariah Tbk 01-02-2021
19 BBCA Bank Central Asia Tbk 31-05-2000
20 BBHI Bank Harda Internasional Tbk 12-08-2005
21 BBKP Bank Bukopin Tbk 10-07-2006
22 BBLD Buana Finance Tbk 07-05-1990
23 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk 08-07-2013
41
24 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 25-11-1996
25 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 10-11-2003
26 BBSI Bank Bisnis Internasional Tbk 07-09-2020
27 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 17-12-2009
28 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk 13-11-2015
29 BCAP Bank Mnc Kapital Indonesia Tbk 08-06-2001
30 BCIC PT Bank JTtrust Indonesia Tbk 25-06-1997
31 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 06-12-1989
32 BEKS Bank Eksekutif Internasional Tbk 13-07-2001
33 BFIN Bfi Finance Indonesia Tbk 16-05-1990
34 BGTG Bank Ganesha Tbk 12-05-2016
35 BHAT Bhakti Multi Artha Tbk 15-04-2020
36 BINA Bank Ina Perdana Tbk 16-01-2014
37 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 08-07-2010
38 BJTM Bank Jawa Timur Tbk 12-07-2012
39 BKSW Bank Ksawa Tbk 21-11-2002
40 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 11-07-2013
41 BMRI Bank Mandiri Tbk 14-07-2003
42 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 13-12-2009
43 BNGA Bank Niaga Tbk 29-11-1989
44 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk 21-11-1989
45 BNLI Bank Permata Tbk 15-01-1990
46 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk 01-06-2009
47 BPII Batavia Prosperindo Internasional
Tbk
08-07-2014
48 BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk 01-01-1911
42
49 BSIM Bank Sinar Mas Tbk 13-12-2010
50 BSWD Bank Swadesi Tbk 01-05-2002
51 BTPN .Bank Tabungan Pensiun Nasional
Tbk
12-03-2008
52 BTPS Bank Tabungan Pensiunan Syariah
Tbk
08-05-2018
53 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 30-6-1999
54 CASA Capital Financial Indonesia Tbk 19-07-2016
55 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk 02-10-1990
56 DEFI Danasupra Erapacific Tbk 06-07-2001
57 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk 11-07-2014
58 DNET Indorote Makmur Internasional
Tbk
11-12-2000
59 FINN First Indo American Leasing Tbk 08-06-2017
60 FUJI Finance Indonesia Tbk 09-07-2019
61 GSMF Equity Development Investment
Tbk
23-10-1989
62 HDFA Radana Bhaskara Finance 10-05-2011
63 IBFN Intan Baruprana Finance Tbk 22-12-2014
64 IMJS Indomobil Multi Jasa Tbk 10-12-2013
65 INPC Bank Interpacifc Tbk 29-08-1990
66 JMAS Jasa Mitra Abadi Tbk 18-12-2017
67 KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk 28-06-2002
68 LIFE Jiwa Sinarmas Tbk 09-07-2019
69 LPGI Lippo General Insurance Tbk 22-07-1997
70 LPPS Lippo Securitis Tbk 28-03-1996
71 MAYA Mayapada Internasional Tbk 29-08-1997
72 MCOR Multicor Internasional Tbk 03-07-2007
43
73 MEGA Mega Capital Investama Tbk 17-04-2000
74 MFIN Mandala Multifinance Tbk 06-09-2005
75 MGNA Magna Finance Tbk 07-07-2014
76 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia
Tbk
04-09-1989
77 MTWI Malacca Trust Wuwungan
Insurance Tbk
11-10-2017
78 NICK Charnic Capital Tbk 02-05-2018
79 NISP Bank Nispi Tbk 20-10-1994
80 NOBU Bank NationalNobu Tbk 20-05-2013
81 OCAP Onix Capital Tbk 10-11-2003
82 PADI Pandi Investasi Tbk 09-01-2012
83 PANS Panin Sekurits Tbk 31-12-2000
84 PEGE Panca Global Securitis Tbk 24-06-2005
85 PLAS Polaris Investama Tbk 16-03-2001
86 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29-12-1982
87 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk 15-01-2014
88 PNIN Pan Indonesia Tbk 20-09-1983
89 PNLF Panin Financial Tbk 14-06-1983
90 POLA Bank Perkereditan Rakyat 16-11-2018
91 POOL Pool Advist Indonesia Tbk 20-05-1991
92 RELI Reliance Securitis Tbk 13-07-2005
93 SDRA Bank Saudara Indonesia Tbk 12-12-2006
94 SFAN Surya Fajar Capital Tbk 19-06-2019
95 SMMA Sinar Mas Multiaratha Tbk 05-07-1995
96 SRTG Saratoga Investama Sedaya Tbk 26-06-2013
97 STAR Buana Artha Anugerah Tbk 13-07-2011
44
98 TIFA Tifa Finance Tbk 08-07-2011
99 TRIN Perintis Triniti Tbk 15-01-2020
100 TRUS Trust Finance Indonesia Tbk 28-11-2002
101 TUGU Tugu Pratama Indonesia Tbk 28-05-2018
102 VICO Vitoria Investama Tbk 08-07-2013
103 VINS Victoria Insurance Tbk 28-09-2020
104 VRNA Verena Multi 25-06-2008
105 WOMF Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 25-06-2004
106 YULE Yulie Sekuritis Tbk 10-12-2004
Sumber:(www.idx.co.id), www.sahamok.com
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karasteristk yang dimiliki oleh
populasi tersebut. (Sugiyono 2017:1). Metode pemilihan sampel dilakukan
dengan mengunakanmetode purposive sampling, yaitu metode pemlihan sampel
dengan kriteria tertentu. Sugiyono (2015:124). Teknik penarikan sampel
purposive ini dilakukan dengan cara memlih sampel dari suatu populasi
berdasarkan keriteria yang ditentukan . kriteria dalam penentuan sampel adalah
sebagai berikut
1) Perusahaan keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di BEI tahun 2015-
2019
2) Perusahaan keuangan dan sejenisnya yang menerbitkan laporan keuangan
secara lengkap
3) Perusahaan keuangan dan sejenisnya yang memperoleh laba positif
berturut-turut dari tahun 2015-2019.
45
Adapun kriterianya sbb:
Tabel 3.2 Sampel
NO Keterangan JUMLAH
1 Perusahaan keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di BEI
tahun 2015-2019 106
2 Perusahaan keuangan dan sejenisnya yang tidak menerbitkan
laporan keuangan secara lengkap (32)
3 Perusahaan keuangan dan sejenisnya yang tidak memperoleh
laba positif berturut-turut dari tahun 2015-2019 (65)
4 Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 9
Sumber:www.idx.co.id
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
NO Nama perusahaan
1 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI
2 Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI
3 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN
4 Bank Central Asia Tbk BBCA
5 Bank Jabar Banten Tbk BJBR
6 Bank Mega Tbk MEGA
7 Bank Mandala MultifinanTbk MFIN
8 Bank Ocbs Nisp Tbk NISP
9 Bank Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk TRIM
3.4 JeniS dan SumberData
3.4.1 Jenis Data
Pada umumnya dalam penelitian jenis data ada dua macam yaitu data kuantitatif
dan datakualitatif.
46
1) Datakuantitatif
Data kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka
dan analisisnya menggunakan statistika(Sugiyono, 2011:7).
2) Data kualitaitif
Data kualitatif adalah penelitian yang dilihat hasil penelitian
lebihberkenaan dengan interperestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan
(Sugiyono, 2011:8).Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang dilihat darisisi
laporan tahunan keuangan perusahaan.Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yaitu data kuantitatif di Bursa Efek
Indonesia.Data kuantitatif adalah data penelitian yang berupa angka-angka danan
analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:7).
3.4.2 Sumber Data
1) Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau dokumen
(Sugiyono,2016:137).
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal
mencari dan mengumpulkan. Data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih
mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya diperpustakaan, perusahaan-
perusaan, organisaasi-organisasi perdagangan, biro pusatstatistik, dan kantor
pemerintah (Sarwono,2006:123). Data sekunder padaumumnya berupabukti,
catatan,atau laporan historis yang telah tersusun dalama arsip,baik yang
47
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk
data yang berupa laporan tahunan keuangan perusahaan keuangan yang di
ambilmelalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id),
www.sahamok.com
3.5 Teknik Dan Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan Subsector
keuangan yang berasaldari Indonesia Capital Market Directory (ICMD),website
BEI www.idx.co.diserta dari berbagai sumber-sumber lain yang dapat mendukung
penelitianini.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti
menggunakan SPSSversion22 forwindows.Tehnik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model regresilinearberganda. Analisis ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh modal kerja, leverage. Profitabilitas terhadap nilai
perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating (setudi
kasus pada perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019)
3.6.1Moderated Regression Analysis (MRA)
MRA merupakan uji regresilinier berganda yang memiliki unsure
interaksi dalam persamaan regresinya dan memberikan dasar untuk mengontrol
pengaruh variabel moderator.Analisis MRA merupakan analisis regresi utama
yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat apakah ada pengaruh secara
48
variabel independen dan variabel dependen. Variabel moderating adalah
variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan
antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen
(Ghozali2016:213). Pengujian yang dapat dilakukan terhadap variabel
moderator dengan melakukan regresi menggunakan persamaan berikut:
Y=α+β1X1 +β2X2+β3X3+β4X1Z+β5X2Z+β6X3Z+e
Keterangan:
Y= Nilai Perusahaan
α=Konstanta(tetap)
β1-β6 = Koefisien Regresi
X1= Modal Kerja
X2 = Leverage
X3 = Profitabilitas
Z= Ukuran Perusahaan
ᵋ=Tingkatkesalahan
(gangguan)
3.6.2 Uji AsumsiKlasik
Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah persamaan
regresiyang telah ditentukan merupakan persamaan yang dapat menghasilkan
estimasi yang tidak biasa. Uji asumsiklasik ini terdiridari:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan dari regresi terdistribusi atau tidak. Modelregresi yang baik
49
adalah yang menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov memiliki nilai residual
yang terdistribusi seacara normal (Ghozali: 2013:7). Ini untuk mengetahui
apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Data
residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-
Smirnov>0,05 (Gozali,2013:7).
2) Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2013:7), uji multikolonieritas adalah keadaan
dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau
mendekati kesempurna antara variabel independen.Modelregresi dikatakan
baik apabila tidak terjadikorelasi diantara variabel independen.Adanya
multikolonieritas dapat dilihat dari tolerancevalue atau nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor(VIF),dengan ketentuan sebagaiberikut
1) Jika nilai tolerance adalah <0,01 danVIF >10,berarti terjadi
multikolonieritas.
2) Jika nilai tolerance>0,01 dan VIF <10,berarti tidak terjadi
multikolonieritas.
3) Uji Heteroskedastistis
Uji heteroskedastistis bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual atau pengamatan
kepengamatan lain. Jika varian dari suatu pengamatan kepengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2011:139)
pendektesian atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi maka
50
dapat dilakukan uji glesjer dengan melhat tingkat signifikan 5 cara yang
dilakukan dengan menggunakan uji glesjer adalah meregres nilai absolute
residual terhadap variabel independen. Apabila tingkat signifikan lebih besar
dari 5 maka dapat dikaitkan tidak berpengaruh signifikan, dan sebaliknya
apabila signifikan lebih kecil dari 5 berarti berpengaruh signifikan (Ghozali,
2011:142)
3) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan mengujiapakah dalam model
regresilinear terdapat korelasi antar aresi dual pada periodet dengan
residual pada periode sebelumnya (t-1) (Ghozali,2013:7). Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu (timeseries)
karena“gangguan”pada individu atau kelompok cenderung mempengaruhi
”gangguan”pada individu atau kelompok yang sama pada periode
berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali,2013:7)
Salah satu uji formal yang paling popular untuk mendeteksi
autokorelasi adalah uji Durbin-Watson, dasar pengambilan keputusan ada
tindakan genjala autokorelasi
51
Table 3.3
Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
positif
Tolak 0
Tidak ada autokerelasi
positif
No desicison dl
Tidak ada autokorelasi
negative
Tolak 4
Tidak ada autokorelasi
negative
No descision 4
Tidak ada autokorelasi,
positif atau negative
Tidak ditolak du
Sumber: Ghozali,2013
Jika hasil yang didaptkan berada pada d maka artinya tidak
terjadi autokorelasi antar data yang diurutkan.
3.6.3 PengujianHipotesis
Menurut Sugiyono (2019:1),mengemukakan bahwa hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relvan
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara
parsial ujit dan ujikoefisien determinasi (R2).
52
Pengujian secara parsial(ujit-test)
Uji t atau ujikoefisien regresi secara persial digunakan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel independen (kebijakan deviden) terhadap
varibel dependen (Harga saham). Pengujian dilakukan dengan mambandingkan
hitungant dengan ttable dengan tingkat kepercayaan tertentu dengan pengambilan
keputusan:
1) Jika thitung<dari t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya
tidak terdapat pengaruh yang positif antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
2) Jika thitung >dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat pengaruh yang positif antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
Berdasarkan signifikansi
1) Jikasig<0,05,Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas dengan variabel terikat
2) Jika sig >0,05, Artinya tidak terdapat pengaruh yang tidak signifikan
antara variabel bebas dengan variabel terikat.
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
4.1.1 Gambar Umum Objek Penelitian
Objek penelitian yang menggunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan keuangan dan sejenisnya yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2015-2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data
yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Sampel penelitian ini yaitu
seluruh perusahaan keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Berikutnya gambaran umum perusahaan
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikutnya:
1) PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Berdiri sejak tahun 1946, BNI yang
dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang
didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai
mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintahan
Indonesia, yakni ORI atau Orang republik Indonesia, pada malam menjelang
tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak dibentuknya. hingga kini,
tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari
pendirinya yang jatuh pada tanggal 5 juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
2) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BRI”)
didirikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21
54
Tahun 1968.Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia (“Pemerintah”) No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hukum BRI
diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Dalam perjalanannya BRI
mampu mengembangkan sayap perusahaannya, hal ini terbukti pada tanggal 31
Desember 2010 dan 2009 memiliki satu anak perusahaan PT Bank BRI Syariah
dan satu kantor cabang dari luarnya negeri yang lokasinya di Cayman Islands
serta dua kantor perwakilan yang lokasinya di New York dan Hong Kong.
3) Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)
Bank Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra
Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi PT Bank Danamon
Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata
uang asing pada tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989
(Bank_Danamon_Indonesia, 2014). Bank memperoleh izin usaha sebagai bank
umum, bank devisa dan bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip
Syariah masing- masing berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan NO.
161259/U.M.II tanggal 31 Desember 1958, surat keputusan Direksi Bank
Indonesia (“BI”) No. 21/10/Dir/UPPS tanggal 5 November 1988 dan Surat
Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan No. 3/744/DPIP/Prz tanggal 31
Desember 2001 (Laporan Keuangan DMN 2013).
4) Bank Central Asia Tbk (BBCA)
PT Bank Central Asia Tbk (“Bank”) didirikan di negara Republik
Indonesia dengan Akta Notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955
No. 38 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan industrinya Semarang Knitting
55
Factor”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.J.A.5/89/19
tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita
Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali,
terakhir berdasarkan Akta Wargio Suhardjo, S.H., pengganti Notaris Ridwan
Suselo, tanggal 21 Mei 1974 No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank
Central Asia. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berhasil meraih penghargaan
dalam ajang bergengsi Asia Money 25th
Poll of Polls Roundtable &
Award 2014 untuk kategori Best Domestic FX Bank in Indonesia dan Best Local
Cash Management Bank in Indonesia. Dengan diraihnya penghargaan ini menjadi
salah satu bukti keberhasilan Bank BCA
5) Bank Jabar Banten Tbk (BJBR)
Bank BJB merupakan salah satu Bank Umum milik Pemerintah Daerah
Jawa Barat Dan Banten di Indonesia yang memiliki nasabah utama berupa
perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi lainnya baik
Pemerintah maupun Swasta. Pendirian bank bjbr diawali oleh Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang Penentuan
Perusahaan di Indonesia Milik Belanda Yang di nasionalkan .Salah satu
perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi
yaitu NV Denis yang sebelumnya bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai
tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat berdasarkan. Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November
1960 juncto Akta Nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Nomor 84
56
6) Bank Mega Tbk (MEGA)
PT. Bank Mega Syariah 1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Mega Syariah
Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional
bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001,
Para Group (sekarang berganti nama menjadi CT Corpora), kelompok usaha yang
juga menaungi PT Bank Mega,Tbk., Trans TV, dan beberapa perusahaan lainnya,
mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah.
Hasil konversi tersebut, pada tanggal 25 Agustus 2004 PT Bank Umum Tugu
resmi beroperasi secara syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia.
Dan terhitung tanggal 23 September 2010 nama badan hukum Bank ini secara
resmi telah berubah menjadi PT. Bank Mega Syariah. Komitmen penuh PT Mega
Corpora (dahulu PT Para Global Investindo) sebagai pemilik saham mayoritas
untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai bank syariah terbaik.
7) PT. Mandala Multifinance Tbk (MFN)
Mandala Multifinance Tbk didirikan 13 Agustus 1983 dengan nama PT
Vidya Cipta Leasing Corporation dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1984. Kantor pusat Mandala Multifinance berlokasi di Jalan Menteng Raya
No. 24 A-B, Jakarta Pusat dan memiliki 236 jaringan kantor pelayanan yang
beroperasi di 27 propinsi di Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan usaha MFIN adalah bergerak di bidang pembiayaan yang
meliputi sewa guna usaha, kartu kredit, anjak piutang, dan pembiayaan konsumen.
Kegiatan utama yang dijalankan Mandala Multifinance saat ini adalah bidang
pembiayaan konsumen dengan fokus pada pembiayaan sepeda motor. Pada tahun
57
2013 Mandala Multifinance Tbk terindikasi melakukan manajemen laba dan pada
tahun 2014 Mandala Multifinance Tbk juga terindikasi melakukan manajemen
laba, namun pada tahun 2015 Mandala Multifinance Tbk tidak terindikasi
melakukan manajemen laba.
8) PT. Bank Ocbc NISP Tbk (NISP)
PT Bank OCBC NISP Tbk (dikenal sebagai “Bank OCBC NISP” atau
“Bank”) merupakan bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada
tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar
En Deposito Bank. Bank OCBC NISP kemudian berkembang menjadi bank yang
solid dan handal, terutama melayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Bank resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun
1990 dan menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.
Pada tanggal 12 Oktober 2009 dengan seizin Bank Indonesia telah
diluncurkan Unit Usaha Syariah (UUS). Dalam melaksanakan kegiatan usahanya,
UUS telah melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Perbankan Syariah dengan menerapkan Prinsip Syariah dan prinsip
kehati-hatian.
9) PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
adalah perusahaan sekuritas yang terintegrasi penuh dan terbesar di Bursa
Efek Indonesia, dalam hal nilai perdagangan, volume, dan frekuensi. Sejak
lahirnya di bulan Mei 1990, dengan kegiatan perdagangan saham yang melayani
nasabah ritel lokal, dan dedikasi tinggi serta kerja keras Trimegah secara bertahap
berhasil meningkatkan kegiatan usahanya menjadi perusahaan yang menawarkan
58
layanan dan produk investasi yang terpadu dan menyeluruh sehingga dapat
memenuhi berbagai kebutuhan investasi nasabah yang berada baik di dalam
maupun di luar negeri. Trimegah telah membangun bisnisnya melalui pasang
surut aliran pasar modal Indonesia, bekerja secara konsisten untuk mencapai
posisinya seperti saat ini sebagai perusahaan sekuritas yang terpercaya dan dapat
diandalkan. Dengan kemajuan penelitian dan kemampuan pelayanan, Trimegah
telah membangun reputasi yang baik diantara klien-klien institusi teman negara,
bertindak sebagai underwriter unggulan dalam mensukseskan penjualan saham-
saham domestik dan obligasi. Selain itu, Trimegah juga memiliki posisi yang kuat
di sektor retail pasar ekuitas Indonesia melalui kebijakannya membuat penelitian
investasi yang tajam, disediakan untuk klien individual maupun institusional.
Pada tahun 2000, menyadari besarnya peluang untuk pertumbuhan usaha,
Trimegah.
4.1.2. Deskripsi Data Penelitian
Tabel 4.1 Data Modal Kerja
No Kode
perusahaan
Modal Kerja
2015 2016 2017 2018 2019
1. BBNI 0.56 0.55 0.55 0.56 0.55
2. BBRI 0.56 0.51 0.55 0.55 0.56
3. BDMN 0.58 1.20 0.60 0.61 0.58
4. BJBR 0.53 0.52 0.53 0.52 0.53
5. BBCA 0.56 0.57 0.58 0.58 0.58
6. TRIM 0.88 0.81 0.72 0.56 0.68
7. NISP 0.56 0.55 0.52 0.47 0.57
8. MFIN 0.72 0.96 1.18 1.09 0.92
9. MEGA 0.54 0.55 0.54 0.54 0.24
Sumber:www.idx.co.i
59
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai modal kerja mengalami
fluktuasi setap tahun. Nilai tertinggi untuk modal kerja 1.18 adalah pada
tahun 2017 perusahaan MFIN. Sedangkan nilai terendah modal kerja adalah
0.24 pada tahun 2019 perusahaan MEGA.
Tabel 4.2 Data Leverage
No Kode
Perusahaan
Leverage
2015 2016 2017 2018 2019
1 BBNI 5.26 5.52 5.78 6.08 5.50
2 BBRI 6.63 5.72 5.61 5.88 5.56
3 BDMN 4.49 3.78 3.55 3.45 3.26
4 BJBR 9.80 8.99 9.77 9.21 8.79
5 BBCA 5.60 4.97 4.67 4.40 4.24
6 TRIM 1.17 1.45 3.56 2.37 2.55
7 NISP 6.34 6.08 6.05 6.10 5.53
8 MFIN 1.88 0.96 0.66 0.75 1.07
9 MEGA 5.70 4.75 5.29 5.07 5.48
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai leverage mengalami fluktuasi
setap tahunnya. Nilai tertinggi untuk leverage 9.80 adalah pada tahun 2017
perusahaan BJBR.. Sedangkan nilai terendah leverage adalah 0.75 pada
tahun 2018 perusahaan MFIN
60
Tabel 4.3 Data Profitabilitas
No Kode
Perusahaan
Profitabilitas
2015 2016 2017 2018 2019
1 BBNI 2.60 2.70 2,70 2.80 2.40
2 BBRI 4.19 3.84 3.69 3.69 3.00
3 BDMN 1.20 2.50 3.10 3.10 3.00
4 BJBR 2.04 0.22 2.01 1.71 1.68
5 BBCA 3.80 4.00 3.90 4.00 4.00
6 TRIM 3.00 2.60 1.70 2.20 2.21
7 NISP 1.68 1.85 1.96 2.10 2.22
8 MFIN 5.37 7.71 10.35 9.20 7.98
9 MEGA 1.97 2.36 2.24 0.93 0.89
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai profitabilitas mengalami
fluktuasi setiap tahun. Nilai tertinggi untuk profitabilitas adalah 4.00 pada
tahun 2019 perusahaan BBCA. sedangkan nilai terendah profitablitas adalah
0.22 pada tahun 2016 perusahaan BJBR.
Tabel 4.4 Data Nilai Perusahaan
No
Kode
Perusahaa
n
Nilai perusahaan
2015 2016 2017 2018 2019
1 BBNI 16.60 18.96 19.38 19.14 19.01
2 BBRI 16.33 12.58 12.91 12.78 14.32
3 BDMN 12.02 12.25 12.85 12.89 12.20
4 BJBR 15.97 12.75 12.29 12.07 11.50
5 BBCA 13.23 13.25 13.49 13.57 13.71
6 TRIM 12.69 12.80 12.22 12.71 12.74
7 NISP 12.40 12.75 11.85 11.64 11.58
8 MFIN 12.43 12.55 13.31 12.69 12.81
9 MEGA 12.60 12.44 12.55 13.46 13.37
61
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai perusahaan mengalami
fluktuasi setiap tahun. Nilai tertinggi untuk nilai perusahaan adalah 19.38
pada tahun 2017 perusahaan BBNI. sedangkan nilai terendah nila perusahaan
adalah 11.58 pada tahun 2017-2019 perusahaan NISP.
Tabel 4.5 Data Ukuran Perusahaan
No Kode
Perusahaan
Ukuran perusahaan
2015 2016 2017 2018 2019
1 BBNI 20.04 20.21 20.37 20.51 20.55
2 BBRI 20.59 20.72 20.84 20.98 21.07
3 BDMN 19.05 18.97 18.99 19.04 19.08
4 BJBR 18.30 18.44 18.56 18.60 18.63
5 BBCA 20.20 20.33 20.43 20.53 20.63
6 TRIM 14.071 14.26 14.97 14.79 14.93
7 NISP 18.60 18.74 18.85 18.97 19.01
8 MFIN 15.34 15.08 14.98 15.10 15.36
9 MEGA 18.03 18.07 18.22 18.24 18.42
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa nilai ukuran perusahaan mengalami
fluktuasi setiap tahun. Nilai tertinggi untuk ukuran perusahaan adalah 20.63
pada tahun 2019 perusahaan BBCA. sedangkan nilai terendah ukuran
perusahaan adalah 14.26 pada tahun 2016 perusahaan TRIM.
62
4.2 Analisi Penelitian
Tabel 4.6 Statistik deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
MODAL KERJA 45 .24 1.21 .6303 .18722
LEVERAGE 45 .57 9.81 4.7868 2.41765
PROFITABILITAS 45 .22 10.35 3.1522 2.04217
NILAI PERUSAHAAN 45 11.50 19.38 13.5031 2.07173
UKURAN PERUSAHAAN 45 14.07 21.07 18.4418 2.12014
Valid N (listwise) 45
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
4.2.1 Analisis Deskripsi
1) Modal kerja (X1)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum modal
kerja sebesar 0.24 dan nilai maksimal sebesar 1.21.Hasil tersebut menunjukan
bahwa besar modal kerja perusahaan keuangan dan sejenisnya yang menjadi
sampel penelitian ini berkisar anara 0.24 sampai 1.21 dengan rata 0.6303 dengan
standar deviasi 0.18722. Berarti nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar
deviasi yaitu 0.6303>0.18722 hasil data modal kerja baik untuk diolah
2) Leverage (X2)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai minimum leverage
sebesar 0.57 dan nilai maksimum sebesar 9.81. Hasil tersebut menunjukan besar
leverage perusahaan keuangan dan sejenisnya yang menjadi sampel penelitian ini
berkisar antara 0.57 sampai 9.81 dengan rata-rata 4.7868 dengan standar deviasi
63
2.41765 nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar deviasi yaitu 4.7868 >
2.41765 hasil data leverage baik untuk diolah.
3) Profitabilitas (X3)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum profitabilitas
0.22 dan nilai maksimal sebesar 9.81.Hasil tersebut menunjukan bahwa besar
profitabilitas perusahaan keuangan dan sejenisnya yang menjadi sampel penelitian
ini berkisar antara 0.22 sampai 9.81 dengan rata-rata 3.1522 dengan standar
deviasi 2.04217. Berarti nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar deviasi
yaitu 3.1522 > 2.04217. Hasil data profitabilitas baik untuk diolah
4) Nilai perusahaan (Y)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum nilai
perusahaan sebesar 11.50 dan nilai maksimal sebesar 19.38. hasil tersebut
menunjukan bahwa besar nilai perusahaan keuangan dan sejenisnya yang menjadi
sampel penelitian ini berkisar antara 11.50 sampai 19.38 dengan rata-rata 13.5031
pada standar deviasi 2.07173 nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar
deviasi yaitu 13.5031> 2.07173 hasil data nilai perusahaan baik untuk diolah
5) Ukuran perusahaan (Z)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum ukuran
perusahaan sebesar 14.07 dan nilai maksimal sebesar 21.07 hasil tersebut
menunjukan bahwa besar ukuran perusahaan keuangan dan sejenisnya yang
menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 14.07 sampai 21.07 dengan rata-rata
18.4418 dengan standar deviasi 2.12014 nilai rata-rata (mean) lebih besar dari
64
standar deviasi yaitu 18.441> 2.12014 hasil data ukuran perusahaan baik untuk
diolah
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
penggunaan atau residual memiliki distribusi normal. Ini untuk mengetahui
apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Data residual
berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov>0,05
(Gozali,2013:7).
Tabel 4.7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 1.69603070
pMost Extreme Differences
Absolute .178
Positive .178
Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.194
Asymp. Sig. (2-tailed) .116
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui nilai signifikan (Asymp. Sig. (2-tailed)
dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov Test adalah 0.116 Karena nilai signifikan
tersebut lebih kecil dari 0,05 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan
dalam uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
65
4.2.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi di
temukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Jika ada korelasi yang
tinggi antara variabel independen tersebut, maka hubungan antara variabel
independen atau variabel dependen menjadi terganggu.Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Dapat dilihat dari nilai tolerance dan
VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas
adalah nilai tolerance
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
MODAL KERJA .402 2.486
LEVERAGE .341 2.934
PROFITABILITAS
.285 2.514
MK_UP .612 1.634
LEV_UP .429 2.330
PROFI_UP .394 2.539
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai Tolerance untuk variabel Modal
Kerja adalah 0.402 variabel Leverage adalah 0,341 variabel Profitabilitas adalah
0,285 dan Nilai Tolerance dari variabel tersebut lebih besar dari 0,01. Sementara
jika dilihat nilai VIF untuk variabel Modal Kerja adalah 2.486 variabel Leverage
adalah 2.934 variabel Profitabilitas adalah 2.514 Nilai VIF dari variabel tersebut
66
juga lebih kecil 10. Mengacu pada dasar pengambilan keputusan dalam uji
Multikolinieritas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah Multikolinieritas
dalam model regresi.
4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji
glejser. Dimana uji Glejser dilakukan dengan cara regresikan antara variabel
independen dengan nilai absolute residualnya. Jika nilai signifikan antara variabel
independen dengan absolute residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .380 .175 3.804 .426
MODAL KERJA .646 .407 1.641 1.588 .725
LEVERAGE -.218 .066 -6.882 .313 .522
PROFITABILITAS .032 .061 .890 .528 .601
MK_UP -.036 .022 -1.288 -1.640 .535
LEV_UP .012 .003 7.795 3.556 .521
PROFI_UP -.003 .004 -1.309 -.820 .417
a. Dependent Variable: ABS
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui nilai signifikan (Sig.) untuk variabel
Modal Kerja adalah 0.426 variabel Leverage adalah 0.725 dan variabel
Profitabilitas adalah 0.522. Karena nilai signifikan ketiga variabel bebas tersebut
lebih besar dari 0,05 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji
Glejser, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas dalam
model regresi.
67
4.2.3.4 Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin Watson (DW-
Test).Uji autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan melihat nilai Durbin
Watson dalam tabel pengambilan keputusan. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi Model Summary
b
Mod
el R R Square
Adjusted
R Square Std. Error of the Estimate
Durbin-
Watson
1 .180a .032 -.065 2154047522.51717 1.768
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Leverage, Modal Kerja, Profitabilitas
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Nilai Durbin-Watson (d) sebesar 1.768 lebih besar dari nilai du = 1,666.
Karena nilai d =1.768 terletak antara nilai du = 1,666 dan nilai 4 – du = 2,333
maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson,
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi dalam model regresi.
4.2.3.5 Uji Regresi
Tabel 4.11 Uji Regresi Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) 15.823 2.186 7.239 .000
MODAL KERJA (X1)
.884 11.315 .080 .078 .938
LEVERAGE (X2) -6.476 1.955 -7.557 -3.313 .002
PROFITABILITAS (X3)
2.112 1.832 2.082 1.153 .256
MK_UP (X1*Z) -.103 .608 -.132 -.169 .867
LEV_UP (X2*Z) .341 .102 7.852 3.339 .002
PROF_UP
(X3*Z) -.148 .112 -2.261 -1.318 .195
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
Persamaan regresinya sebagai berikut:
68
Y = 15.823+ 0.884X1-6.476X2 + 2.112X3-.0.103X1*Z+ 0.341X2*Z -0.148X3*Z
1) Konstan sebesar 15.823 artinya apabila variabel independen =0 maka Nilai
perusahaan sebesar 15.823.
2) Koefisien regresi variabel Modal Kerja sebesar 0.884 artinya setiap kenaikan
satu satuan Modal Kerja, dan variabel lainnya maka Nilai perusahaan akan
mengalami kenaikan sebesar 0.884.
3) Koefisien regresi variabel leverage sebesar -6.476 artinya setiap kenaikan satu
satuan leverage, dan variabel lainnya maka Nilai perusahaan akan mengalami
penurunan sebesar 6.476.
4) Koefisien regresi variabel Profitabilitas sebesar 2.112 artinya setiap kenaikan
satu satuan profitabilitas, dan variabel lainnya maka Nilai perusahaan akan
mengalami kenaikan sebesar 2.112.
5) Koefisien variabel interaksi Model Kerja dengan Ukuran perusahaan sebesar
103 artinya setiap kenaikan satu satuan interaksi antara Modal Kerja dengan
Ukuran perusahaan, dan variabel lainnya maka Nilai perusahaan akan
mengalami penurunan sebesar 0.103.
6) Koefisien variabel interaksi leverage dengan Ukuran perusahaan sebesar 0.341
artinya setiap kenaikan satu satuan interaksi antara leverage dengan Ukuran
perusahaan, dan variabel lainnya maka Nilai perusahaan akan mengalami
kenaikan sebesar 0.341.
7. Koefisien variabel interaksi Profitabilitas dengan Ukuran perusahaan sebesar
-0.148 artinya setiap kenaikan satu satuan interaksi antara Profitabilitas dengan
69
Ukuran perusahaan, dan variabel lainnya maka Nilai perusahaan akan
mengalami penurunan sebesar 0.148.
4.2.3.5 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali,2016).
1) Membandingkan t hitung dengan t tabel
a) Jika t hitung> t tabel maka H0 ditolak Ha diterima.
b) Jika t hitung< t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2) Berdasarkan signifikan
a) Jika signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b) Jika signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
c)
4.2.3.6 Uji Hipotesis
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) 15.823 2.186 7.239 .000
MODAL KERJA (X1) .884 11.315 .080 .078 .938
LEVERAGE (X2) -6.476 1.955 -7.557 -3.313 .002
PROFITABILITAS (X3)
2.112 1.832 2.082 1.153 .256
MK_UP (X1*Z) -.103 .608 -.132 -.169 .867
LEV_UP (X2*Z) .341 .102 7.852 3.339 .002
PROF_UP (X3*Z) -.148 .112 -2.261 -1.318 .195
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji t test diatas menggunakan tingkat signifikan
0.05 dengan derajat kebebasan df=n-k-1 atau 45-3-1=41 hasil diperoleh untuk t
70
tabel sebesar 1.68288. Sehingga pengujian hipotesis masing-masing sebagai
berikut:
1) Modal kerja (X1)
Ho1: Secara parsial tidak terdapat pengaruh positif antara modal kerja
terhadap nilai perusahaan
Ha1: Secara parsial tidak berpengaruh positif antara modal kerja terhadap
nilai perusahaan
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji parsial diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0,884.Variabel modal kerja mempunyai t hitung sebesar 0.078 dengan
modal kerja sebesar 0.938. Perbandingan antara t hitung 0.078 dan t tabel 1.68288
menunjukan (0.078< 1.68288). Nilai signifikan lebih besar dari tingkat signifikan
yang diharapkan (0.938>0.05) dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak
maka dapat disimpulkan bahwa variabel modal kerja tidak berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan dan sejenisnya yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode, 2015-2019 sehingga hipotesis pertama
ditolak.
2) Leverage (X2)
H02: Secara parsial berpengaruh positif terhadap antara leverage terhadap nilai
perusahaan dengan demikian H0 ditolak dan Ha ditolak
Ha2: Secara parsial terdapat pengaruh positif antara leverage terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji parsial diperoleh nilai koefisien regresi
besar -6.476. variabel leverage mempunyai t hitung sebesar -3.313 dengan
71
leverage sebesar 0.002 perbandingan antara t hitung -3.313 dan t tabel 1.68288
menunjukan (-3.313>1.68288 ). Nilai signifikan lebih besar dari tingkat signifikan
yang diharapkan (0.002<0.05) dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
Maka disimpulkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2019, sehingga hipotesis kedua diterima.
3) Profitabilitas (X3)
Ho3: Secara parsial tidak terdapat pengaruh positif antara profitabilitas terhadap
nilai perusahaan dengan demikian Ho3 diterima dan Ha3 ditolak
Ha3: Secara parsial terdapat pengaruh negatif antara profitabilitas terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji parsial diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 2.112. Variabel profitabilitas mempunyai t hitung sebesar 1.153 dengan
profitabilitas 0.256. Perbandingan antara t hitung 1.153 dan t tabel 1.68288
menunjukan (1.153 <1.68288) dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.
Maka disimpulkan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh positif, nilai
perusahaan pada perusahaan keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2015-2019 sehingga hipotesis ketiga tolak.
4) Interaksi modal kerja dan ukuran perusahaan (X1*Z)
Ho4: Tidak terdapat pengaruh positif antara (X1*Z) terhadap nilai perusahaan
dengan demikian Ho4 diterima dan Ha4 ditolak
Ho4; Tidak terdapat pengaruh negatif antara (X1*Z) terhadap nilai
perusahaan.
72
Berdasarkan pada tabel 4.12 hasil uji parsial diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar -0.103 variabel (X1*Z) mempunyai t hitung -0.169 dengan (X1*Z)
sebesar 0.867. Perbandingan antara t hitung -0.169 dan t tabel 1.68288
menunjukan (-0.169<1.68288). Nilai signifikan lebih besar dari tingkat signifikan
yang diharapkan (0.864> 0,05) dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.
Maka disimpulkan bahwa variabel (X1*Z) tidak berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2015-2019, sehingga hipotesis keempat ditolak.
5) Interaksi leverage dan ukuran perusahaan (X2*Z)
Ho5: Secara parsial berpengaruh positif antara leverage dan ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan demikian H0 ditolak dan Ha
diterima
Ha5: Secara parsial terdapat pengaruh positif antara leverage dan ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji parsial diperoleh nilai koefisien regresi besar
0.341. Variabel leverage mempunyai t hitung sebesar 3.339 dengan leverage dan
ukuran perusahaan sebesar 0.002 perbandingan antara t hitung 3.339 dan t tabel
1.68288 menunjukan (3.339 >1.68288 ). Nilai signifikan lebih besar dari tingkat
signifikan yang diharapkan (0.002<0.05) dengan demikian Ho5 ditolak dan Ha5
diterima. Maka disimpulkan bahwa leverage dan ukuran berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan dan sejenisnya yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019, sehingga hipotesis kelima
diterima.
73
6) Interaksi profitabilitas dan ukuran perusahaan (X3*Z)
Ho6: Secara parsial tidak terdapat pengaruh positif antara profitabilitas dan
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan demikian Ho6 diterima dan
Ha6 ditolak
Ha6: Secara parsial terdapat pengaruh negatif antara profitabilitas dan ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji parsial diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar -0.148. Variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan mempunyai t
hitung sebesar 0.195 dengan profitabilitas perbandingan antara t hitung -1.318
dan t tabel 1.68288 menunjukan (-1.318 <1.68288) dengan demikian Ho6
diterima dan Ha6 ditolak. Maka disimpulkan bahwa variabel profitabilitas dan
ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif nilai perusahaan pada perusahaan
keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
2019 sehingga hipotesis keenam ditolak.
4.3 Pembahasan Penelitian
Penelitian ini memiliki 6 hipotesis yang diajukan untuk meneliti nilai
perusahaan dan perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI. Hasil hipotesis
hipotesis tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1) Pengaruh Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan.
Hipotesis pertama (H1). Dari hasil yang diperoleh nilai regresi dari variabel
modal kerja dengan nilai T tabel yang dicari pada signifikan 0,05 dengan degree
of freedom=n-k-1 atau 45-3-1=41. Hasil yang diperoleh untuk nilai T tabel yaitu
1.68288. Dari hasil analisis diatas diperoleh T hitung 0.078 dan nilai signifikan
74
0,938. Karena nilai t hitung < nilai t tabel (0.078<1.68288) dan tingkat signifikan
lebih besar dari 0,05 ( 0.938 > 0.05). Maka H01 diterima dan Ha1 ditolak. Maka
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal kerja tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Modal kerja adalah mengelola aktiva lancar, dan hutang lancar,
sehingga diperoleh modal kerja neto yang layak dan menjamin tingkat likuiditas
perusahaan. Dengan demikian dapat ditemukan bahwa pengertian utama dalam
manajemen modal kerja adalah pada manajemen aktiva lancar perusahaan,
yaitu kas, sekuritas, piutang dan persediaan, serta pendanaan (terutama kewajiban
lancar atau jangka pendek) yang diperlukan untuk mendukung aktiva lancar.
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya, harga pasar dari
saham yang terbentuk saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian disebut nilai
pasar perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan meningkatkan kepercayaan investor
mengenai kinerja perusahaan semakin besar buku hanya pada saat ini tetapi juga
prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Atmajah (2018) tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Hamogan (2017)
menunjukan bahwa modal kerja memiliki pengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan.
Fungsi pada dana perusahaan pendapatan jumlah dana perusahaan yang
di gunakan untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak penggunaan
75
dana maka akan semakin rendah harga saham perusahaan, calon investor akan
mempertimbangkan untuk menginvestasikan modal perusahaan.
2) Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan.
Hipotesis kedua (H2) Dari hasil yang diperoleh nilai regresi dari variabel
leverage dengan nilai T tabel yang dicari pada signifikan 0,05 dengan degree of
freedom=n-k-1 atau 45-3-1=41. Hasil yang diperoleh untuk nilai T tabel yaitu
1.68288. Dari hasil analisis diatas diperoleh T hitung -3,313 dan nilai signifikan
0,002. Karena nilai t hitung > nilai t tabel (-3,313>1.68288) dan tingkat
signifikan lebih kecil dari 0,05 ( 0.002≤ 0.05). Maka H02 ditolak dan Ha2
diterima. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa leverage memiliki
pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Rasio leverage diproksikan dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER). Debt
to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antar seluruh utang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Debt
to Equity Ratio (DER) yang semakin tinggi bagi perusahaan yang mampu
mengelola hutang untuk pendanaan secara efektif maka perusahaan dapat
meningkatkan arus kas yang baik bagi perusahaan yang berdampak pada kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba.
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya, harga pasar dari
saham yang terbentuk saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian disebut nilai
pasar perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai
76
perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan meningkatkan kepercayaan investor
mengenai kinerja perusahaan semakin besar buku hanya pada saat ini tetapi juga
prospek perusahaan di masa yang akan datang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2013) menunjukan
bahwa leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Suffah dan Ridwan (2016) leverage tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Semakin sedikit hutang maka ekuitas perusahaan juga akan semakin besar
dengan melunasi hutang perusahaan, maka akan bias mengurangi jumlah
kewajban. Sehingga total nilai aset juga akan tetap tinggi.
3) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Hipotesis ketiga (H3). Dari hasil yang diperoleh nilai regresi dari variabel
profitabilitas dengan nilai T tabel yang dicari pada signifikan 0,05 dengan degree
of freedom=n-k-1 atau 45-3-1=41. Hasil yang diperoleh untuk nilai T tabel yaitu
1.68288. Dari hasil analisis diatas diperoleh T hitung 1,153 dan nilai signifikan
0,256. Karena nilai t hitung < nilai t tabel (1,153<1.68288) dan tingkat signifikan
lebih besar dari 0,05 ( 0,256> 0.05). Maka H03 diterima dan Ha3 ditolak. Maka
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Menurut Wulandari dkk (2017) menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut Mulyati, dkk (2014)
menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
77
Profitabilitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di
samping hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang
telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,
karyawan serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk
memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan perusahaan
maka sesuai dengan yang diharapkan oleh investor.
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya, harga pasar dari
saham yang terbentuk di saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian disebut
nilai pasar perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula
nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan meningkatkan kepercayaan
investor mengenai kinerja perusahaan semakin besar buku hanya pada saat ini
tetapi juga prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Semakin rendah pendapatan laba maka akan besar pula tingkat kerugian
perusahaan, karena tingkat investasi semakin besar atau pendapatan yang
diberikan perusahaan terlalu kecil, semakin rendah pendapatan perusahaan maka
harga saham akan rendah tidak akan memikat minat calon investor untuk
memberikan investasi.
4) Pengaruh Interaksi Ukuran Perusahaan dengan Modal Kerja terhadap
Nilai Perusahaan
Hipotesis keempat (H4) adalah Ukuran perusahaan dapat berinteraksi
dengan Model kerja terhadap Nilai perusahaan. Dari hasil pengujian regresi MRA
dengan tingkat signifikan 0,867 (0,867> 0,05) maka ukuran perusahaan tidak
78
mempengaruhi interaksi Modal kerja terhadap Nilai perusahaan yang berarti H4
ditolak.
Penelitian menurut Hamogan (2017) menunjukan bahwa modal kerja tidak
memiliki pengaruh pada nilai perusahaan. Sedangkan penelitian menurut
Wulandari merupakan bahwa tidak ada pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan adalah suatu ukuran, skala atau variabel yang
menggambarkan besar kecilnya perusahaan berdasarkan beberapa ketentuan,
seperti total aktiva, log size nilai pasar, saham, total penjualan, total
pendapatan , total modal dan lain-lain.
Modal kerja adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara
keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas, bank, surat
surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Nilai total
komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang dimiliki
perusahaan.
Suhardi (2006) nilai perusahaan merupakan salah satu hal yang menjadi
pertimbangan seorang calon investor untuk menginvestasi modal perusahaan.
Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang erat kaitanya dengan harga saham (puspita 2011).
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya, harga pasar dari saham
yang terbentuk di saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian disebut nilai
pasar perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Tingginya nilai perusahaan akan meningkatkan kepercayaan investor
79
mengenai kinerja perusahaan semakin besar buku hanya pada saat ini tetapi juga
prospek perusahaan di masa yang akan datang
Semakin rendah penjualan dari pada biaya tetap, maka perusahaan akan
menerbitkan kerugian terhadap perusahaan. Fungsi pada dana perusahaan
pendapatan jumlah dana perusahaan yang digunakan untuk meningkatkan laba
perusahaan. Semakin banyak penggunaan dana maka akan semakin rendah harga
saham, maka calon investor akan mempertimbangkan untuk menginvestasikan
modal perusahaan.
5) Pengaruh Interaksi Ukuran Perusahaan dengan Leverage terhadap Nilai
Perusahaan
Hipotesis kelima (H5) adalah Ukuran perusahaan dapat berinteraksi dengan
leverage terhadap Nilai perusahaan. Dari hasil pengujian regresi MRA dengan
tingkat signifikan 0,002 (0,002≤ 0,05) maka ukuran perusahaan mempengaruhi
hubungan interaksi leverage terhadap Nilai perusahaan yang berarti H5 diterima.
Penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan menunjukan bahwa leverage dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Suffah (2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan
leverage terhadap nilai perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Adalah suatu ukuran, skala atau variabel yang menggambarkan besar
kecilnya perusahaan berdasarkan beberapa ketentuan, seperti total aktiva, log
size nilai pasar, saham, total penjualan, total pendapatan , total modal dan
lain-lain.
leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan
80
bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka
panjang apabila perusahaan dibubarkan.
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi dambaan para pemilik perusahaan,
Karena dengan naiknya nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kemakmuran
pada para pemegang saham. Rumus yang digunakan dalam mengukur nilai
perusahaan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Tobin’ s Q
yang dikembangkan oleh James Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio
nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan (Weston dan
Copeland, 2001)
Semakin tinggi penjualan dari pada biaya tetap, maka perusahaan akan
memperoleh jumlah pendapatan. Digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas
dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi rasio leverage berarti modal sendiri
akan bertambah, agar beban tetapanya semakin tinggi. Maka demikian harga
saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan
akan meningkatkan kepercayaan investor.
6) Pengaruh Interaksi Ukuran Perusahaan dengan Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan
Hipotesis keenam (H6) adalah Ukuran perusahaan dapat berinteraksi dengan
profitabilitas terhadap Nilai perusahaan. Dari hasil pengujian regresi MRA dengan
tingkat signifikan 0,195 (0,195> 0,05) maka ukuran perusahaan tidak dapat
berinteraksi antara profitabilitas terhadap Nilai perusahaan yang berarti H6
ditolak.
81
Penelitian yang dilakukan oleh Muliyati dan Sri (2014) yang menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Prasetyorini (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Adalah suatu ukuran, skala atau variabel yang menggambarkan besar
kecilnya perusahaan berdasarkan beberapa ketentuan, seperti total aktiva, log
size nilai pasar, saham, total penjualan, total pendapatan , total modal dan
lain-lain.
Profitabilitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di
samping hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang
telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,
karyawan serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk
memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah
dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan buku berarti asal untung. Untuk
mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau
rasio profitabilitas.
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi dambaan para pemilik perusahaan,
karena dengan naiknya nilai perusahaan yang tinggi menunjukan kemakmuran
pada para pemegang saham. Rumus yang digunakan dalam mengukur nilai
perusahaan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Tobin’ s Q
82
yang dikembangkan oleh James Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio
nilai.
pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan (Weston dan
Copeland, 2001).
Semakin rendah penjualan dari pada biaya tetap, maka perusahaan akan
menerbitkan kerugian terhadap perusahaan. Semakin rendah pendapatan laba
maka akan besar pula tingkat kerugian perusahaan karena tingkat pengambilan
investasi semakin besar atau pendapatan yang diberikan perusahaan terlalu kecil,
semakin rendah pendapatan perusahaan, maka harga saham akan rendah dan
tidak akan memikat minat calon investor untuk memberikan modal.
84
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh modal kerja, leverage
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel moderating (studi kasus pada perusahaan keuangan dan sejenisnya yang
terdaftar di BEI tahun 2015-2019), dapat disimpulkan bahwa:
1) Modal kerja tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil statistik
uji untuk variabel modal kerja diperoleh nilai signifikan sebesar 0.938,
lebih besar dari toleransi kesalahan a= 0.05 (Ho diterima). Hasil yang
signifikan secara statistik berarti bahwa Ha ditolak, sehingga modal kerja
tidak dapat digunakan untuk prediksi nilai perusahaan keuangan dan
sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2015-2019.
2) Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil dari yang
signifikan secara statistik berarti bahwa Ho ditolak, sehingga (DER) dapat
digunakan untuk prediksi nilai perusahaan keuangan dan sejenisnya yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
3) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil yang
signifikan secara statistik berarti bahwa Ha ditolak , sehingga ROA tidak
dapat digunakan untuk prediksi nilai perusahaan keuangan dan sejenisnya
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019
4) Interaksi modal kerja dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Hasil yang signifikan secara statistik berarti bahwa Ha
86
ditolak, sehingga (X1*Z) tidak dapat digunakan untuk prediksi nilai
perusahaan keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2019
5) Interaksi leverage dan ukuran perusahaan (X2*Z) berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Hasil yang signifikan secara statistik artinya Ha diterima,
sehingga (X2*Z) dapat digunakan untuk prediksi nilai perusahaan
keuangan dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2015-2019
6) Interaksi profitabilitas dan ukuran perusahaan (X3*Z) tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hasil yang signifikan secara statistik berarti
bahwa Ha ditolak, sehingga (X3*Z) tidak dapat digunakan untuk prediksi
nilai perusahaan keuangan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2019
5.2 Keterbatasan dan Saran
Hasil penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan diantaranya
sebagai berikut :
1) Variabel yang digunakan adalah modal kerja, leverage, profitabilitas, nilai
perusahaan, ukuran perusahaan
2) Penelitian ini hanya menggunakan 5 periode tahun penelitian yaitu tahun
2015-2019 sehingga kurang mencerminkan kondisi perusahaan dalam
jangka panjang.
87
3) Penelitian ini menggunakan 9 perusahaan keuangan dan sejenisnya
sebagai sampel, sedangkan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2015-
2019 adalah sebanyak 106 perusahaan.
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan sebagai berikut:
1) Bagi peneliti berikutnya disarankan tidak hanya menggunakan 3 variabel
tetapi lebih banyak variabel penelitian akan lebih baik.
2) Juga objek penelitian lebih dikembangkan terutama jumlah sampel dan
tahun penelitian karena keterbatasan data dan informasi penelitian.
3) Berikutnya disarankan tidak hanya meneliti tentang Bursa Efek, tetapi
lebih baik dikembangkan dengan objek yang lain.
88
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Astika. 2018..Pengaruh Profitabilitas Leverage Dan Modal kerja Pada
Nilai dengan CSR Sebagai Variabel Intervening. E-jurnal. Universitas
Udayana Vol 24.1 (2018): 1-29
Chetty, Sukanya 2015. Rebekah Naidoo and Yudhvir Seetharam The Impact of
corporate Social Responsibility on Firms Financial Performancce in south
Africa, Word. Vol: 9. Pp:193-214
Dwi, Retno Wulandari (2014), Pengaruh profitabilitas, operating leverage,
likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai
intervening Universitas Nengeri Semarang , Indonesia. Accounting
Analyisi Journal 3. (3)
Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori Portofolio dan Analisis dan Investasi Edisi
kedelapan BPFE Universitas, Gajah Mada, Yogyakarta
Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi
Kedelapan Yogyakarta, BPEE
Afiyah, Mafulah. 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel
Pemoderasi, Jurnal Dinamika Akuntansi. 6 (2). Pp:103-118
Hamogan.2017. Pengaruh Modal kerja Terhadap Nilai perusahaan Di Indonesia
(EtdResposity. UGM. Ac. Id/ Perpustakaan. UGM. Jurnal Online)
Ikhsan, 2019. Pengaruh Profitabilitas Likuiditas Leverage Ukuran Perusahaan
dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan BUMN yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada tahun 2014-2017
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.Skripsi. Surakarta,Institusi. Agama Isalam Negeri Surakarta.
Imam. Ghozali, 2013 Analisis Multivariate dengan Progeram IBM SPSS 21
Update PLS Regresi
Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi kedua,
Yogyakarta, BPFE
Kasmir .2018. Analisis Laporan Keuangan Jakarta, Raja Grafindo Parsadal
Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan Edisi
Keown, (2005). Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Pearson
Education, Inc. Jakarta.
Prasetyorni. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan Leverage Price Earning Ratio
dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal .
Volume.1:1.2013Universitas Negeri Surabaya
89
Rovigotus, Suffah. 2016. Pengaruh Profitabilitas Leverage Ukuran Perusahaan
Dan Kebijakan Dividen Pada Nilai Perusahaan. Jurnal. Ilmu Dan Riset
Akuntansi: Volume 5, NO,2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Inonesia
(STIESIA). Surabaya
Riyanto, Bambang. 2010, Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan,
Yogyakarta:BPFE
Rundangga, Sudiarta, E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 5, No.7, 2016:4394-4422
Universitas Udayana
Sartono, Agus. 2000. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi Edisi Ketiga
Penerbit BPFE Yogyakarta. Skripsi
Sutama, Erna Lisa. 2018. Pengaruh Leverage dan Profitablitas Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal. sains Manajemen
Akuntansi, Volume x No 1/ Ferbuari /2018.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R Dan D Edisi
Kesatu Cetakan,ke 28. Edisi Kedua. Buku
Pertiwi, Tri Kartika dan Pratama, Ferry Madi Ika. 2012. Pengaruh Kinerja
Keuangan. Good Corporate Governancc Terhadap Nilai Perusahaan Food
And Beverage. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 14 (2). PP: 118-127
Warouw. 2016. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Berkah Ilmuan Efisiensi Volume. 16. No. 02
Wulandari, Wiksuana. 2017. Pengaruh Corpotate Social Respondibility dalam
Memoderasi Pengaruh Profitablitas Leverage dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan. E- jurnal Manajemen Universitas Udayana,
bali Vol .6. No. 3, 2017: 1278-1311.
Weston, Copeland, 2001. Manajemen Keuangan Jilid Edisi ke-9 Jakarta,Binarupa
Aksara
Mulyawati , Sri dan dkk, 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan (Setudi pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bndung
Martono, dan Harjito, D.Agus. 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama,
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Ekonomi Fakultas Ekonomi U1.
Zahratul, Aini. 2018. Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Retrun
Saham (Setudy Emperis Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang