+ All Categories
Home > Documents > SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA...

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA...

Date post: 27-Nov-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
52
SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMPN SE-KECAMATAN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar SarjanaPendidikan Oleh : Ahmad Sony Bachtiar 6101406610 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012/2013
Transcript

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA

PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULERBOLA VOLI DI SMPN SE-KECAMATAN

DEMAK TAHUN AJARAN2012/2013

SKRIPSIDiajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1

Untuk mencapai gelar SarjanaPendidikan

Oleh :

Ahmad Sony Bachtiar

6101406610

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASIFAKULTAS ILMU

KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012/2013

ABSTRAK

Ahmad Sony Bachtiar, 2013 “Survei Tingkat Keterampilan Bermain Bola Voli Dan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I ; Dra. Heny Setyawati, M.Pd. dan pembimbing II ; Andry Akhruyanto, S.Pd, M.Pd.

Pencapaian prestasi prima olahraga dipengaruhi oleh beberapa aspek; 1) Aspek Biologis, 2) Aspek Psikologis, 3) Aspek Lingkungan, 4) Aspek penunjang, tingkat kemampuan bermain bola voli dan tingkat kesegaran jasmani adalah hal penting untuk mencapai prestasi prima olahraga lebih-lebih dalam kegiatan ekstrakurikuler bolavoli putra di SMPN se-Kecamatan Demak 2012/2013. Masalah dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimanakah tingkat keterampilan bermain bola voli pada peserta siswa ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?. 2) Bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani pada peserta siswa ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui; 1) Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain bermainan bola voli pada siswa peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak. 2) Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani pada siswa peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra yang ikut kegiatan ekstrakurikuler bola voli SMPN se- Kecamatan Demak 2012/2013 berjumlah 67 siswa. Sampel berjumlah 67 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik total sampling. Variabel dalam penelitian ini ; a) Tingkat Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 tahun, b) Tingkat Kesegaran Jasmani Indonesia. Instrumen yang digunakan adalah Tes Tingkat Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 tahun, b) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Deskriptif Prosentase.

Analisis data yang diperoleh, 1) “Hasil survei tingkat keterampilan bermain bola voli pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se Kecamatan Demak tahun ajaran 2012/2013” adalah baik, dengan jumlah 35 siswa klasifikasi baik dan jika di prosentase 52,24% masuk dalam kategori baik. 2) “Hasil survei tingkat kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se- Kecamatan Demak tahun ajaran 2012/2013” adalah baik, dengan jumlah 36 siswa klasifikasi baik jika di prosentase hasil 53,73%. Kategori baik adalah antara 69% - 85% kategori baik (Sumber: Mohammad Ali, 1993:184).

Dari hasil penelitian maka disarankan kepada guru Penjasorkes dan Pelatih hendaknya melakukan tes keterampilan bermain bola voli dan tes kesegaran jasmani untuk mengevaluasi program yang diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler, serta meningkatkan kesegaran jasmani agar menunjangdalam kegiatan olahraga.

ii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

skripsi yang berjudul “Survei Tingkat Keterampilan Bermain Bola Voli Dan

Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli

Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013” merupakan hasil karya

saya sendiri dan tidak men jiplak dari hasil karya orang lain, baik seluruhnya atau

sebagian. Apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sangsi

akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sangsi hukum sesuai yang berlaku

di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semarang, September 2013

Peneliti,

Ahmad Sony Bachtiar

Nim 6101406610

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada :

Hari : Senin

Tanggal : 16 September 2013

Jam : 08.00 - 09.30 WIB

Tempat : Lab. PJKR FIK UNNES

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

H. Harry Pramono,M,Si Drs. Mugiyo Hartono, M.PdNIP 19591019 1985031 002 2 NIP 19651020 199103 1 002

Dewan Penguji

1. Agus Pujianto,S.Pd.M.Pd (Ketua) NIP 19730202 200604 1 001

2. Dra. Heny Setyawati, M. Si (Anggota) NIP 19670610 199203 2 001

3. Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd (Anggota) NIP 19810129 200312 1 001

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”

“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalahuntuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6)

“Uthlubul „ilma minal mahdi ilallahdi” yang artinya “tuntutlah ilmu dari buaian

hingga ke liang lahat”. (HR: Bukhori & Muslim)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”. (Aristoteles)

“Hidup sekali hiduplah berarti”.

Kupersembahkan Kepada :

Ayahanda H. Muhamad Yusuf S, Pd. S, H dan

Ibunda Murwati S, Pd tercinta.

Istri Kristina Nur Indah Sari dan anakku

Nikeisha Amelia Putri Bakhtiar tercinta.

Kakak - Kakakku tersayang.

Dosen -Dosen tercinta.

Teman-teman yang ikut andil membantu

penelitian.

Almameter dan seluruh mahasiswa Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “Survei Tingkat Keterampilan Bermain

Bola Voli Dan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan

Ekstrakurikuler Bola Voli Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun

Ajaran 2012/2013”.

Berkenaan dengan selesainya penyusunan skripsi ini, perkenankanlah penulis

dengan segenap kerendahan hati untuk menyampaikan rasa hormat dan rasa terima

kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin studi sebagai

Mahasiswa di Jurusan PJKR FIK UNNES.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan izin penelitian.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah

memberikan izin serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Heny Setyawati, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu dan memberikan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu serta bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan FIK Unnes yang telah

memberikan saran dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Sugeng, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 2 Kabupaten

Demak yang telah meluangkan waktu dan partisipasinya dalam penelitian.

8. Eko, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 5 Kabupaten

Demak yang telah meluangkan waktu dan partisipasinya dalam penelitian.

9. Kepala SMP Negeri se-Kecamatan Demak yang telah memberikan izin

penelitian serta penggunaan anak didiknya sebagai sampel penelitian.

10. Seluruh siswa SMPN se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013 yang telah

bersedia menjadi sampel penelitian.

vi

11. Saudara-saudara teman-teman seperjuangan mahasiswa jurusan PJKR Angkatan

2006 yang telah memberikan motivasi dan dukungannya, baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam pelaksanaan penelitian ini hingga selesai.

12. Segenap Keluarga yang telah memberikan segala dukungannya dalam penyusunan

skripsi.

13. Kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu dalam penyusunan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak lain disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun guna memperbaiki semua kekurangan yang ada dalam skripsi ini

sehingga nantinya dapat berguna bagi kita semua. Amin.

Semarang, Semptember 2013

Penulis

vii

DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................iABSTRAK ..................................................................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iiiLEMBAR PERNYATAAN...................................................................................ivLEMBAR PENGESAHAN...................................................................................vMOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 13.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 13.2 Permasalahan ....................................................................................... 4 13.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 13.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 13.5 Pemecahan Masalah............................................................................513.6 Sumber Pemecahan Masalah ............................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kegiatan ekstra Kulikuler.....................................................................92.2 Teknik Dasar Bermain Bola Voli ......................................................... 11

2.2.1 Servis ……………………………………………….……….....122.2.1.1 Servis Tangan Bawah......................................................122.2.2.2 Servis Tangan Atas.........................................................14

2.2.2 Passing (Mengoper)....................................................................162.2.3 Umpan/Set Uper..........................................................................192.2.4 Smash ........................................................................................... 20 2.2.5 Block/bendungan.........................................................................21

2.3 Kesegaran Jasmani ............................................................................... 22 2.3.1 Komponen Kesegaran jasmani .................................................... 24

2.3.1.1 Kekuatan ........................................................................... 25 2.3.1.2 Daya Tahan ..................................................................... 25 2.3.1.3 Power .............................................................................. 27 2.3.1.4 Kecepatan ........................................................................ 27 2.3.1.5 Kelincahan ...................................................................... 28 2.3.1.6 Kelenturan ....................................................................... 28 2.3.1.7 Keseimbangan ................................................................. 29 2.3.1.8 Koordinasi ....................................................................... 30 2.3.1.9 Ketepatan ........................................................................ 30

2.1.10 Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kesegaran jasmani.....................31

viii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian....................................................................................363.2 Variabel Penelitian..............................................................................363.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.................................36

3.3.1 Populasi.....................................................................................363.3.2 Sampel.......................................................................................373.3.3 Teknik Penarikan Sampel..........................................................37

3.4 Instrumen Penelitian............................................................................383.4.1 Tes Keterampilan bola voli usia 13-15......................................38

3.4.1.1 Petunjuk Pelaksanaan.....................................................383.4.1.2 Teknis Pelaksanaan.........................................................40

3.4.2 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.............................................513.5 Prosedur Penelitian..............................................................................66

3.5.1 Waktu Penelitian.......................................................................673.5.2 Tempat/Lokasi Penelitian..........................................................673.5.3 Perlengkapan Penelitian.............................................................67

3.6 Metode Pengumpulan Data..................................................................693.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian.....................................69

3.7.1 Faktor Kesungguhan Sampel.....................................................693.7.2 Faktor Alat.................................................................................703.7.3 Faktor Cuaca..............................................................................703.7.4 FAktor Petugas Pembantu.........................................................70

3.8 Teknik Analisis Data...........................................................................71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian....................................................................................74

4.1.1 Deskripsi Data............................................................................744.1.1.1 Deskripsi Data Hasil Tes Bermain Bola Voli.................744.1.1.2 Deskripsi Data Hasil Tes TKJI.......................................74

4.1.2 Analisis Data..............................................................................854.1.2.1 Analisis Hasil Tes Keterampilan Bola Voli..................864.1.2.2 Analisis Hasil TKJI.....................................................87

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...............................................................884.2.1 Faktor Sampel Penelitian.........................................................92

4.2.2 Kesungguhan Sampel Melakukan Tes dan Pengukuran...........924.2.3 Kualitas Teknik Sampel..........................................................934.2.4 Disiplin Sampel.......................................................................934.2.5 Motivasi..................................................................................934.2.6 Tempat Sarana Tes..................................................................944.2.7 Kelemahan dan Hambatan Penelitian......................................94

ix

BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan..............................................................................................955.2 Saran....................................................................................................95

..............................................................................................DAFTAR PUSTAKA

...............................................................................................................................97LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

TabelHalaman

1. Deskripsi Kegiatan Ekstra Voli SMPN se-Kec.Demak.......................................12. Nilai Butir-Butir Tes...........................................................................................503. Norma Tes

(Tes Keterampilan Bola Voli 13-15 Tahun).......................................................514. Tabel Nilai TKJI.................................................................................................675. Tabel Norma Kesegaran Jasmani Indonesia.......................................................686. Tabel Penentuan Kategori...................................................................................747. Tabel Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan

.......................................................................................................................... Bermain Bola Voli......................................................................................................77

8. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 2 Demak.............................789. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 1 Demak.............................7810. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 3 Demak...........................7911. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 5 Demak...........................8012. Tabel Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI................................8313. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 2 Demak...............................................8314. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 1 Demak...............................................8415. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 3 Demak...............................................8416. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 5 Demak...............................................8517. Tabel Perhitungan Data Statistik Deskriptif Tes Keterampilan

..........................................................................................................................Bermain Bola Voli.............................................................................................88

18. Tabel Penentuan Kategori.................................................................................89

xi

DAFTAR GAMBAR

GambarHalaman

1. Servis Tangan Bawah.........................................................................................112. Servia Tangan Bawah/Under Hand Service.......................................................113. Servis tangan Atas/ Overhead Service................................................................124. Servia Atas/ Floating Overhead Service............................................................125. Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service).....................................136. Overhand Round-House Service (Hoke Service)................................................137. Jumping Service..................................................................................................148. Passing Atas........................................................................................................159. Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan...............................................1510. The Dig (Clenched First Methode)...................................................................1611. Posisi Tangan Mengemis..................................................................................1712. Urutan Melakukan Smash.................................................................................1813. Tes Pass Bawah................................................................................................4214. Tes Pass Atas....................................................................................................4415. Tes Servis Bawah.............................................................................................4616. Tes Servis Atas.................................................................................................4717. Tes Smash.........................................................................................................4918. Tes Lari cepat...................................................................................................5419. Palang Tunggal.................................................................................................5620. Posisi Tangan Saat Angkat Tubuh....................................................................5721. Tes Angkat Tubuh............................................................................................5822. Posisi Tangan Saat Angkat Tubuh....................................................................5923. Gerakan Tes Gantung Siku Tekuk....................................................................6024. Tes baring Duduk.............................................................................................6125. Gerakan Tes baring Duduk...............................................................................6226. Tes vertical Jump..............................................................................................6327. Gerakan tes vertical jump/Tes Loncat Tegak...................................................6428. Start Tes Lari 1000m........................................................................................6529. Finish Tes Lari 1000m.....................................................................................66

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LampiranHalaman

1. Daftar Nama Sampel Penelitian......................................................................1002. Rekap Hasi Pengukuran Penelitian

Tes Keterampilan Bermain Bola Voli.............................................................1013. Rekap Hasi Pengukuran Penelitian

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia...................................................................1024. Daftar Nama Petugas Pembantu Penelitian.....................................................1035. Surat Sertifikasi Kalibrasi Roll Meter..............................................................1046. Surat Sertifikasi Kalibrasi Stop Watch............................................................1057. Surat Usulan Penetapan Pembimbing..............................................................1068. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing........................................................1079. Surat Permohonan Izin Penelitian...................................................................10810. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 2 Demak.............................10911. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 1 Demak.............................11012. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 3 Demak.............................11113. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 5 Demak.............................11214. Dokumentasi Penelitian...................................................................................113

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan, dapat diartikan bahwa Pendidikan jasmani merupakan turunan

dari pendidikan secara keseluruhan, yang tujuannya tidak menyimpang jauh

dari Pendidikan secara umum. Pada hakikatnya adalah proses interaksi antara

peserta didik (anak) dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas

jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Aktifitas

jasmani tersebut dapat diartikan sebagai peserta didik untuk meningkatkan

keterampilan motorik dan fungsional. Dengan kata lain, prinsip-prinsip

pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan haruslah dapat memacu

pada pembentukan, pengembangan dan peningkatan kualitas kemampuan

unsur-unsur kognitif, afektif dan psikomotorik. Sesuai dengan makna

pendidikan jasmani (penjas) yaitu pendidikan melalui aktifitas fisik, maka

salah satu prioritas utama tujuan yang ingin dicapai dalam penjas adalah

penguasaan keterampilan motorik. Oleh sebab itu aktivitas yang diberikan

hendaknya mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan kepada anak

untuk aktif dan kreatif, serta mampu menumbuhkan kembangkan potensi dan

motorik anak. Dengan demikian, selama anak mengikuti proses belajar penjas

secara langsung akan dapat merangsang terpacunya suatu penguasaan

keterampilan motorik pada umumnya dan keterampilan cabang olahraga

tertentu pada khusunya.

1

2

Perkembangan olahraga saat ini saat pesat, hal ini terlihat dengan

semakin banyak jumlah kejuaraan dari tingkat daerah sampai tingkat nasional.

Untuk pencapaian tertinggi pada setiap cabang olahraga, perlu dilakukan

pembinanan sejak usia dini. Salah satunya dapat dilakukan melalui jalur

pendidikan jasmani di sekolah. Dan kegiatan yang utama yang bertujuan

mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan Ekstra kurikuler

yang sudah mengarah ke prestasis siswa.

Di Kecamatan Demak kota terdiri dari 4 sekolahan SMP Negeri, yang

dimana setiap sekolahan juga mengadakan Ekstra kurikuler bidang olahraga

yaitu Cabang olahraga bola voli. Untuk megasah dan mengembangkan bakat

serta minat bermain bola voli mereka, pihak sekolah mengadakan ekstra

tersebut dengan terjadwal, terprogram dan lain-lain.

Adapun deskripsi atau gambaran tentang 4 sekolah SMP Negeri di

Kecamatan Demak Kota yang mengadakan Ekstra kurikuler bola voli

terlampir pada tebel berikut ini;

Tabel 1Deskripsi Kegiatan Ekstra kurikuler Voli Pa SMP Negeri Se-

Kecamatan Demak Kota tahun 2012/2013

No Nama SMPJumlah Peserta

(Pa)Jadwal Latihan

Prestasi Yang Pernah Diraih

Tahun Pecapaian Prestasi

1 SMPN 1

DEMAK

16 Selasa,

Kamis &

Sabtu

Finalis Popda

Kabupaten (Juara

II)

2008

2 SMPN 2 18 Senin, Juara Popda 2008, 2010,

3

DEMAK Rabu &

Sabtu

Kabupaten, Juara II

Karesidenan

Semarang dan

Kejuaraan Voli Hut

Demak tk. SMP

2011, 2012

3 SMPN 3

DEMAK

15 Selasa

Kamis &

Sabtu

Perempat Final

Popda & Semi

Final Popda

2009

4 SMPN 5

DEMAK

18 Selasa &

Kamis

Semi Final Popda 2012

Jumlah total 67

(Sumber: Nara sumber SMPN terkait)

Cabang voli, sepak bola, bulu tangkis dan tenis meja dapat dimainkan

oleh anak-anak sampai dewasa. Di sekolah, cabang olahraga tersebut

dimainkan oleh siswa mulai sekolah dasar, lanjutan pertama, menengah,

sampai perguruan tinggi. Kondisi nyata terdapat di SMPN se-Kecamatan

Demak Kota mengadakan Ekstra kurikuler cabang voli. Usaha untuk

tercapainya prestasi, khususnya olahraga bola voli, perlu latihan teknik yang

tepat bagi pemula khususnya siswa untuk penguasaan teknik dasar yang

sempurna. Penguasaan teknik dasar yang sempurna akan menjadi dasar

pengembangan mutu prestasi permainan.

Seperti yang dikemukakan Suharno Hp (1981:35) bahwa teknik dasar

bola voli harus dipelajari dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi.

Penggunaan teknik dasar secara sempurna dapat dicapai dengan berlatih

secara teratur dengan menggunakan bentuk latihan yang baik dan benar.

4

Agar kecakapan bermain bola voli dapat ditingkatkan maka teknik ini

erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik, dan

mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari terlebih duhulu

guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli. Penguasaan

teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang turut

menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di

samping unsur-unsur kondisi fisik, mental dan taktik (Suharno H.P, 1981:35).

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN BOLA

VOLI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA

EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI SE-

KECAMATAN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013.”

1.2 Permasalahan

Dari latar belakang di atas penulis mengangkat permasalahan yang

perlu diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat keterampilan bermain bola voli pada peserta siswa

Ekstra kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?

2. Bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani pada peserta siswa Ekstra

kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?

5

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain bermainan bola voli pada

siswa peserta Ekstra kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan

Demak.

2. Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani pada siswa peserta Ekstra

kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengembangkan ilmu khususnya berkaitan dengan kemampuan dasar

permainan bola voli yang telah di dapatkan dari perkuliahan.

2. Dengan diketahuinya hasil penelitian ini peneliti berharap semoga hasil

penelitian ini dapat memberikan sumbangan positif bagi pelatih dan pembina

bola voli dalam membina pemain, khusunya latihan teknik dasar dan

kemampuan fisik yang dominan dalam bermain bola voli.

3. Bagi siswa, dengan diketahuinya hasil penelitian ini diharapkan siswa akan

lebih giat berlatih dan berusaha menjadi lebih optimal tingkat kemampuan

dasar bermain bola voli, serta meningkatkan status kondisi fisiknya.

4. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru olahraga dalam membina para siswanya

khususnya pada prestasi belajar bola voli.

6

1.5Penegasan Istilah/ Batasan Operasional

Agar tidak terjadi pembiasan pembahasan dan kesalahan penafsiran

yang ada dalam judul, maka berikut ini dijelaskan beberapa istilah dan

batasan-batasan ruang lingkup penelitian:

1.5.1 Survei

Survei adalah cara menyimpulkan data dari sejumlah unit atau

individu dalam waktu (jangka waktu) yang bersamaan (Suharsimi

Arikunto,1999:92).

1.5.2 Tingkat Kemampuan

Tingkat adalah pangkat, derajat, taraf. Sedangkan kemampuan

adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki (W.J.S. Poerwodarminto, 1976).

1.5.3 Teknik Dasar Bermain Bola Voli

Adalah semua gerakan pemain dengan bola yang diperlukan utuk

bermain bola voli. Bola voli adalah cabang olahraga permainan yang

sifatnya beregu dalam memainkannya, sehingga kemampuan teknik dasar

dan kerja sama dalam beregu sangatlah penting (Suharno H.P, 1984:27).

1.5.4 Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai

kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan

kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria

utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani, kesegaran jasmani

adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu

7

kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti

(Depdikbud, 1992:9).

Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah

perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk

melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun

sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih

memadai.

1.5.5 Ekstra kurikuler

Ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam

pelajaran yang tercantum dalam susunan progam sesuai dengan keadaan

dan kebutuhan sekolah (Wahjosumijdo, 2002:215).

1.6 Sumber Pemecahan Masalah

Permainan bola voli merupakan Olahraga tim (Olimpiade) di mana dua

tim terdiri dari 6 pemain aktif, tiap tim yang dipisahkan oleh net. Setiap tim

mencoba untuk membuat poin dengan cara menjatuhkan bola ke lapangan lawan

yang diselenggarakan di bawah aturan. Permainan bola voli termasuk jenis

permainan yang memerlukan latihan yang teratur dan terarah, karena permainan

bola voli mengandung berbagai macam unsur gerak. Seperti yang dikemukakan

oleh Suharno HP (1979:12) ”bahwa dalam bermain bola voli secara baik dan

berprestasi sangat memerlukan penguasaan teknik–teknik dasar secara sempurna

dan baik. Teknik dasar dalam permainan bola voli adalah suatu proses melahirkan

keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk

menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bola voli”.

8

Dari pernyataan yang dikemukakan para ahli diatas bahwa permainan bola

voli tidak bisa terlepas dengan teknik dasar bermain bola voli itu sendiri. Untuk

memperagakan teknik dasar yang baik harus memiliki tingkat kemampuan fisik

yang baik pula/atau tingkat kesegaran jasmani yang terbagi beberapa unsure. Oleh

karena itu dalam proses kegiatan Ekstra kurikuler yang tujuan akhir adalah

pencapaian prestasi dalam kompetisi tertentu maka haruslah penting mengetahui

sejauh mana tingkat keterampilan bermain bola voli dan tingkat kesegaran

jasmani para atletnya. Untuk mengetahui dua hal penting tersebut dapat dilakukan

dengan cara Tes Keterampilan bermain bola voli dan tes TKJI sesuai dengan

karakteristik dari sampel yang dites.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka

melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan

atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di

sekolah/madrasah.

(http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-kegiatan-

ekstra-kurikuler/ di akses 17/9/2013)

Di dalam bentuk petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

disebutkan jenis kegiatan kurikuler, yang terdiri dari:

1. Kegiatan intra kurikuler yaitu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

melalui progam tatap muka dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

dalam struktur progam dengan tujuan mencapaikemampuan minimal

untuk setiap bidang studi.

2. Kegiatan korikuler yaitu kegiatan yang dilakukan melaui pemberian

tugas-tugas dan dilakukan di luar jam pelajaran intrakurikuler dengan

tujuan untuk lebih mendalami dan menghayati materi pelajaran yang

telah dipelajari siswa melalui kegiatan intrakurikuler.

3. Kegiatan ekstra kurikuler yaitu kegiatan yang dilakukan di luar jam

pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah

untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau

9

10

peningkatan nilai atau dalam rangka penerapan pengetahuan dan

kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam

kurikulum.

Tujuan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang dapat meningkatkan

pengetahuan siswa dalam aspek kognotif, afektif, dan psikomotorik,

mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan prestasi

menuju pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Lingkup kegiatan

ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang dapat menunjang dn mendukung

progam intrakurikuler maupun progam korikuler (Depdikbud, 1990:10).

Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler perlu

memperhatikan hal-hal sebagai beriktu:

1. Memberikan tempat serta menyalurkan bakat dan minat siswa, sehingga

siswa akan terbiasa melakukan kegiatan yang positif.

2. Adanya perencanaan, persiapan, dan pembinaan yang telah

diperitungkan masak-masak, sehingga progam ekstrakurikuler tercapai

atau hendak dicapai.

3. Faktor-faktor kemampuan para pelaksana untuk memonitor dan

memberikan penilaian (Depdikbud, 1990:1).

Di sekolah-sekolah baik sekolah menengah pertama dan menengah

atas banyak mengadakan kegiatan ekstra kurikuler baik dibidang akademik

maupun bidang olahraga. Di SMPN se-kecamatan demak juga

mengadakan kegiatan tersebut sesuai dengan bakat dan minat siswa yang

sebelumnya ditawarkan oleh siswa pada saat penerimaan siswa baru. Pada

SMPN biasanya kegiatan ekstra kurikuler sudah di kelola dengan baik,

11

dengan memberikan fasilitas sarana dan pelatih dari luar, oleh karena itu

tidak menutup kemungkinan kegiatan ekstra kurikuler disekolah yang

dikelola dengan baik pasti akan memberikan sumbangsih prestasi.

2.2 Teknik Dasar Bermain Bola Voli

Dalam usaha untuk mencapai suatu keberhasilan di dalam

mencapai prestasi yang optimal ada beberapa faktor yang menentukan

antara lain:

1) Kondisi fisik atau tingkat kesegaran jasmani.

2) Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimilikinya.

3) Masalah-masalah lingkungan.

4) Pengembangan mental.

5) Kematangan.

Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimiliki merupakan

faktor yang paling berpengaruh dalam permainan bola voli. Teknik adalah

suatu proses melakukan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek

sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang

permainan bola voli (Suharno H.P, 1981:35).

Agar kecakapan bermain bola voli dapat ditingkatkan maka teknik

ini erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik,

taktik, dan mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari

terlebih duhulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola

voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu

unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam

12

suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, mental dan taktik

(Suharno H.P, 1981:35).

Dalam permainan bola voli, ada beberapa macam teknik dasar

yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola voli yaitu:

2.2.1 Servis

Awal mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk

memulainya suatu permainan, sesuai dengan kemajuan permintaan bahwa

teknik servis saat ini hanya sebagai permulaan permainan, tetapi bila

ditinjau dari taktik sudah merupakan suatu serangan awal bagi regu yang

memulainya untuk mendapatkan nilai. Karena kedudukannya yang sangat

penting, maka para pelatih dan guru olahraga dianjurkan selalu berusaha

menciptakan bentuk teknik dasar servis yang dapat menyulitkan lawan,

bahkan dengan servis hendaknya dapat diartikan sebagai suatu serangan

pertama kali bagi regu yang melakukan servis untuk meraih kemenangan.

Bertolak dari pentingnya kedudukan servis, ada bermacam-macam

teknik dan variasi servis yaitu:

2.2.1.1 Servis Tangan Bawah (Underhand Service)

Servis tangan bawah adalah cara yang termudah untuk

memasukkan bola ke daerah lawan. Bagi pemain pemula cara ini sangat

mudah untuk dipelajari dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar,

sehingga dalam waktu singkat sudah dapat dikuasai.

13

Gambar 1Servis Tangan Bawah/ Under Hand Service

(Herry Koesyanto, 2003:13)

Servis Mengapung Tangan Bawah (Underhand Floating Service)

Teknik ini sangat efektifdan efisien untuk pemain putri, karena

sesuai dengan sifat pemain putri yang lemah dalam undur kekuatan dan

ketepatan lengan.

Sikap permulaan:

Berdiri normal, pegang bola dengan tangan kiri, konsentrasi pandangan ke

arah bola. Bola dilambungkan berada di depan sebelah kanan sejajar

dengan bahu kanan setinggi pinggang.

Gambar 2Servis Tangan Bawah/ Under Hand Service

(Herry Koesyanto, 2003:14)

14

2.2.2.2 Servis Tangan Atas (Overhead Service)

Gambar 3Servis Tangan Atas/ Overhead Service

(Herry Koesyanto, 2003:15)

1. Floating Overhead Service

Gambar 4Servis atas/ Floating Overhead Service

(Herry Koesyanto, 2003:15)

15

2. Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service)

Gambar 5Overhand Change-Up Service (Slide Floating

Service)(Herry Koesyanto, 2003:16)

3. Overhand Round-House Service (Hooke Service)

Gambar 6Overhand Round-House Service (Hoke Service)

(Herry Koesyanto, 2003:17)

16

4. Jumping Service

Gambar 7Jumping Service

(Herry Koesyanto, 2003:17)

2.2.2 Passing (mengoper)

Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu

regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun

pola serangan kepada regu lawan. Teknik passing ada dua yaitu passing

atas dan passing bawah.

1. Passing Atas

Passing atas ada dua macam yaitu passing atas normal dan passing

atas setinggi muka. Keduanya hampir sama hanya saja pada saat

perkenaan bolanya yang berbeda. Passing atas normal, bola berada di

depan atas muka, sedangkan passing atas setinggi muka, bola berada tepat

di depan muka.

17

Gambar 8 Passing Atas

(Herry Koesyanto, 2003:23)

2. Passing Bawah

Dalam melakukan passing bawah dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan satu tangan dan dua tangan. Passing bawah satu tangan

biasanya digunakan apabila bola berada agak jauh dari badan dan agak

rendah. Bentuk-bentuk melakukan passing bawah satu tangan antara lain:

- Menggunakan lengan dengan jari-jari menggenggam.

- Punggung tangan jari-jari terbuka.

- Pergelangan tangan bagian dalam dengan tangan menggenggam.

Gambar 9Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan

(Herry Koesyanto, 2003:27)

18

Sedangkan passing bawah dua tangan ada beberapa bentuk sikap tangan

sebelum melakukan passing bawah dua tangan antara lain:

a. The Dig (Clenched First Methode) yaitu kedua ibu jari sejajar dengan

jari-jari tangan yang satu membungkus jari tangan yang lain, ini

asalnya dari Amerika. Bentuk ini sering digunakan bagi pemain yang

sudah tinggi kemampuan passing bawahnya, karena lebih fleksibel

apabila menerima bola dari arah manapun.

Gambar 10The Dig (Clenched First Methode)

(Herry Koesyanto, 2003:27)

b. Mengemis ( Thumb Over Methode) yaitu kedua telapak tangan

menghadap ke atas dengan punggung satu tangan menempel pada

telapak tangan lainya dan dijepit ibu jari. Perkenaan bola di atas

pergelangan tangan (bagian proksimal) bentuk ini lebih tepatnya bagi

pemula karena untuk mempermudah mengantisipasi bola pada bidang

perkenaan.

19

Gambar 11Posisi Tangan Mengemis

(Herry Koesyanto, 2003:28)2.2.3 Umpan/Set-Uper

Mengumpan berarti menyajikan bola kepada teman seregunya yang

selanjutnya diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyerang ke

lapangan lawan, karena pada umumnya pengertian menyerang adalah

melakukan smash. Jadi mengumpan adalah menyajikan bola untuk dapat

di smash teman seregunya.

Menurut Herry Koesyanto,(2003:30) mengatakan untuk mengumpan

harus memenuhi beberapa persyaratan agar hasilnya dapat di smash

dengan baik, adapun persyaratan itu adalah sebagai berikut:

a. Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang lapangan

sendiri.

b. Bola harus berada di atas jaring dengan ketinggian yang cukup, agar

sempat di smash bagi smasher.

c. Jarak dari jaring sejauh 20-50 cm.

Menurut tinggi rendahnya umpan dalam permainan bola voli, dapat

dibagi dalam empat macam sebagi berikut:

a. Umpan normal

20

b. Umpan semi Set-up (setengah normal)

c. Umpan push (dorongan cepat)

d. Umpan pull (umpan cepat).

2.2.4 Smash

Proses dalam melakukan smash yaitu saat awalan, saat tolakan, saat

pukulan, saat mendarat di tanah.

Urutan melakukan smash adalah sebagai berikut:

a. Melakukan awalan 1 sampai dengan 3 langkah.

b. Langkah yang dibuat menggunakan langkah kaki lebar.

c. Pada saat mendekati net kedua lengan diayunkan ke belakang.

d. Kedua kaki dihentakkan bersusulan, lalu meloncat, lengan yang akan

memukul mulai mengayun ke depan, punggung kebelakang.

e. Bola di pukul dengan lengan terjulur, tangan terbuka dan menaungi

bola, sementara pergelangan tangan harus longgar.

Gambar 12 Urutan Melakukan Smash

( Herry Koesyanto, 2003:35 )

21

2.2.5 Block/bendungan

Block adalah upaya untuk membendung serangan dari lawan.

Adapun tahap-tahap untuk melakukan blocking adalah:

a. Mengadakan langkah ke kanan atau ke kiri.

b. Meloncat ke atas dengan tumpuan kedua kaki.

c. Menggerakkan tangan dan lengan untuk menguasai bola.

d. Mendarat dengan dua kaki secara lentuk.

Sumber : (Herry Koesyanto, 2003:42).

Tolakan dilakukan sesaat bila smasher telah menolak ke atas, hal ini

bila bola di umpan dekat dengan jaring. Bila bola di umpan agak jauh dari

jaring maka saat tolakan agak diperlambat sedikit. Dalam melakukan block

atau bendungan, seorang pemain bisa melakukannya secara sendirian

(block tunggal) ataupun melakukannya secara berkawan. Perlu ditekankan

bahwa dalam melakukan block yang berhasil kiranya tidak semudah

seperti yang telah diuraikan. Oleh karena itu, untuk dapat memblok secara

rapi dan berhasil diperlukan latihan yang banyak dan adanya kemauan

yang keras. Tindakan block itu sendiri sebetulnya secara psikologis

mengemukakan karena blocker selalu dalam keadaan dipimpin oleh

smasher. Hal-hal yang mempengaruhi block kurang berhasil disebabkan

oleh:

a. Latihan teknik biasanya hanya latihan gerakan bayangan tanpa smahs

yang sesungguhnya.

b. Unsur psikologis yang menjemukan dalam melakukan block di dalam

pertandingan, dan lain sebagainya.

22

2.3 Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan

masyarakat saat ini. Untuk mempertegas agar pengertian lebih sesuai

dengan apa yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli atau pakar

kesegaran jasmani.

Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai

kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan

kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria

utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani, kesegaran jasmani

adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu

kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti

(Depdikbud, 1992:9).

Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan

cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan

efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih

memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas

mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani

yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk

menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap

pembebanan yang banyak.

23

Menurut Engkos Kosasih dalam Sumarjo (2002 : 43) kesegaran

jasmani adalah kemampuan fungsional dari seseorang untuk menghadapi

pekerjaannya, sehingga orang yang memiliki kesegaran jasmani akan

mampu melaksanakan pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti, dan masih dapat menghadapi kesukaran yang tidak

terduga sebelumnya.

Menurut Muhajir (2004 : 2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan

dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap

pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan

sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Setiap orang

membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar ia dapat melaksanakan

pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang

berarti.

Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah

perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk

melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun

sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih

memadai.

Kesegaran jasmani juga sering di sebut dengan kondisi fisik, para

ahli, seperti yang di kemukakan oleh M. Sajoto Menurut Sajoto (1995:8-

11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu kesatuan yang utuh

dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik

peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen

kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya

24

lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan.

Menurut Prof. Dr Sukadiyanto (2005:5), kondisi fisik menjadi hal

yang penting bagi anak latih sebab kondisi fisik sebagai fondasi untuk

belajar teknik, taktik, strategi, dan mental. Drilling teknik dan taktik yang

intensif dengan gerakan yang komplek adalah satu cara meningkatkan

komponen fisik yang komplek pula. Manfaat latihan fisik yang baik akan

meraih prestasi yang lebih baik, tidak mudah cidera dan cepat pulih bila

cidera, mencegah kelelahan mental dan memperbaiki konsentrasi, mudah

pulih setelah latihan berat dan kompetisi berat, tidak lelah sekalipun dalam

pertandingan lama, jarang nyeri otot dan meningkatkan rasa percaya diri.

Adapun kebugaran fisik dapat di artikan sebagai kemampuan untuk

berfungsi secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas,

biasanya pada saat kita melakukan kegiatan lain, masih memiliki sisa

energi yang cukup untuk menangani tekanan tambahan atau keadaan

darurat yang mungkin timbul.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa

kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk

melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami

kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada

saat belum melakukan aktivitas.

Jika mencermati apa yang telah disebut diatas kondisi fisik sangat

diperlukan dalam beberapa cabang olahraga. Tidak lain halnya dengan

cabang olahraga permainan olahraga bola besar contohnya bola voli,

disamping memerlukan kemampuan teknik dasar yang bagus harus

25

ditunjang juga dengan kemampuan fisik yang bagus pula.

2.3.1 Komponen Kesegaran Jasmani

Pengertian kesegaran jasmani adalah pengertian yang sangat

kompleks, oleh karena itu untuk mengetahui dan memahami secara

mendalam perlu mempelajari komponen-komponen yang membentuk dan

saling bertautan antara yang satu dengan yang lainnya. M. Sajoto (1995:7)

menjelaskan bahwa komponen-komponen kesegaran jasmani adalah: 1)

daya tahan, 2) daya tahan otot, 3) daya tahan jantung, 4) kelentukan, 5)

kecepatan, 6) kelincahan, 7) koordinasi, 8) keseimbangan dan, 9)

ketepatan. Penjelasan tentang peranan masing-masing komponen adalah

sebagai berikut:

2.3.1.1 Kekuatan

Kekuatan atau strength, adalah komponen kondisi fisik seseorang

tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot dalam menjalankan

aktivitas (Dwiyogo dan Sulistyorini, 1991:25). Menurut M. Sajoto

(1995;8) kekuatan adalah Komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban

sewaktu bekerja. Dari pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpilan

bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk mengatasi atau melawan

beban dengan usaha yang maksimal dalam melaksanakan aktivitas

tertentu.

2.3.1.2 Daya Tahan

Daya tahan otot tidak hanya dikenal pada istilah kekuatan tetapi juga

kemampuan otot berkontraksi dalam beberapa waktu tanpa mengalami

26

kelelahan. Menurut M. Sajoto (1995:8) Dalam hal ini dikenal dengan dua

daya tahan, yakni :

1. Daya tahan umum (general endurance) kemampuan seseorang dalam

mempergunakan sistem jantung paru-paru dan peredaran darahnya

secara efektifdan efisien untuk menjalankan kerja terus menerus yang

melibatkan kontraksi otot-otot dengan entensitas tinggi dalam waktu

yang cukup lama.

2. Daya tahan otot (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam

menggunakan ototnya untuk berkontraksi terus menerus dalam waktu

relaitif lama dengan beban tertentu.

Daya tahan atau endurance dalam hal ini dikenal dua macam daya

tahan, yakni: daya tahan umum atau general endurance kemampuan

seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan

peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja

secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan

intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Daya tahan otot atau local

endurance yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya

untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama

dengan beban tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa daya tahan/endurance merupakan salah

satu komponen kesegaran jasmani yang paling penting untuk dilatih,

karena daya tahan ini secara langsung juga untuk melatih otot, kelenturan

dan komponen kesegaran jasmani lainnya.

27

2.3.1.3 Power

Menurut M. Sajoto (1995:8) Power menurut Kemampuan seseorang

untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu

yang sependek-pendeknya. Dapat dinyatakan bahwa daya ledak otot =

kekuatan(force) x kecepatan (felocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak

peluru serta gerak lain yang bersifat eksplusif. Power adalah kemampuan

untuk mengubah energi fisik ke dalam kekuatan yang sangat cepat dan

tergantung pada banyaknya adenosine triphosphat (ATP) yang diproduksi

setiap satuan waktu.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa power itu adalah kemampuan

tubuh untuk memadukan kekuatan dan kecepatan dalam waktu yang

bersamaan.

2.3.1.4 Kecepatan

Kecepatan atau speeds, adalah kemampuan seseorang untuk

mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam

waktu sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju,

balap sepeda, smash dalam bulutangkis, dan lain-lain (Dwiyogo dan

Sulistyorini, 1991:29).

Menurut M. Sajoto (1995:8) Kecepatan adalah kemampuan seseorang

untuk mengerjakan gerakan keseimbangan dalam bentuk yang sama dalam

waktu yang sesingkatsingkatnya seperti dalam lari cepat , pukulan dalam

tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain.Dalam hal ini ada kecepatan

gerak dan kecepatan eksplusif.

28

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan

adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk melakukan gerakan

dalam waktu yang pendek.

2.3.1.5 Kelincahan

Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang mengubah

posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah posisi yang

berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti

kelincahannya cukup baik. Jadi kelincahan tidak hanya memerlukan suatu

kecepatan saja, akan tetapi juga memerlukan fleksibilitas yang baik dari

sendi-sendi anggota tubuh. Untuk melatih kecepatan, dibutuhkan bentuk

latihan yang sesuai dan mengharuskan orang itu untuk dapat bergerak

dengan cepat dan mengubah arah dengan lincah. Seseorang dikatakan

memiliki kelincahan cukup baik apabila mampu merubah satu posisi ke

posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerakan yang

baik.

Menurut M. Sajoto (1995:8) bahwa kelincahan adalah kemampuan

seseorang mengubah posisi diarea tertentu. Seseorang yang mampu

mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan

koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya

kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi badan secara

cepat dan melakukan gerakan yang lain.

2.3.1.6 Kelenturan

Daya lentur atau flexibility, adalah ukuran kemampuan seseorang

29

dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh

yang luas, hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat flexibility

persendian pada seluruh tubuh.

Menurut M. Sajoto (1995:8) Kelenturan adalah aktifitas seseorang

dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh

yang luas. Hal ini akan mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas pada

seluruh tubuh . Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) dalam

Humaid Ali Hasan adalah kemampuan tubuh atau bagian-bagian tubuh

untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan seimbang antara

kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan dan usia

sangat mempengaruhi luasnya gerakan bagian-bagian tubuh.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan adalah ukuran

kemampuan seseorang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam

sendi-sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang elastis.

2.3.1.7 Keseimbangan

Keseimbangan menurut M. Sajoto (M.Sajoto (1995: 8) Kemampuan

seseorang untuk mengendalikan organ-organ syaraf otot, seperti dalam

hand-stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang

berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain).

Sedangkan Dwiyogo dan Sulistyorini (1991:33) menjelaskan bahwa

keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar

tetap stabil. Sedangkan Kirkendall dkk (1980:257) dalam Humaid Ali

Hasan mengemukakan bahwa keseimbangan adalah fenomena yang

kompleks yang melibatkan vestibular system pada bagian dalam telinga,

30

penglihatan mata, otak menafsirkan secara komplek, menghasilkan

berbagai respon gerakan pada situasi fisik tertentu. Di bidang olahraga

banyak hal yang harus dilakukan oleh atlet dalam masalah keseimbangan

ini baik dalam menghilangkan atau mempertahankan keseimbangan.

Dari beberapa uraian di atas, maka keseimbangan dapat diartikan

sebagai kemampuan untuk mempertahankan posisi badan dalam berbagai

keadaan, sehingga tidak mendapat gangguan pada keseimbangannya atau

bisa juga diartikan bahwa keseimbangan adalah kemampuan sikap tubuh

yang tepat pada saat melakukan gerakan.

2.3.1.8 Koordinasi

Koordinasi menurut M. Sajoto (1995:8) Adalah kemampuan

seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda

kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Sedangkan Menurut

Kirkendall dkk (1980:257) dalam Humaid Ali Hasan, koordinasi adalah

kerjasama yang selaras antara sekelompok otot selama bergerak yang

dilakukan dengan indikasi keterampilan yang sama. Batasan koordinasi

juga disampaikan para ahli adalah kemampuan untuk menyatukan sistem

indera, sistem syaraf dan sistem otot rangka menjadi rangkaian untuk

mengatur bagian-bagian badan secara terpisah yang terlibat dalam satu

pola gerak yang rumit dan mempersatukan bagian-bagian tersebut menjadi

suatu gerak tunggal dan berhasil mencapai beberapa tujuan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi adalah

kemampuan tubuh seseorang yang selaras antara sekelompok otot selama

bergerak yang terlibat dalam satu pola gerak yang rumit dan

31

mempersatukan bagian-bagian tersebut menjadi suatu gerak tunggal dan

berhasil mencapai beberapa tujuan.

2.3.1.9 Ketepatan

Menurut M. Sajoto (1995:8) Ketepatan adalah kemampuan seseorang

mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran-sasaran, ini

dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek yang langsung

yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. Ketetapan atau

accuracy, adalah kemampuan gerak tubuh seseorang untuk mengendalikan

gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan

jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenal dengan salah

satu bagian tubuh.

Ketepatan menurut Dwiyogo dan Sulistyorini (1991:33) adalah

kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke suatu sasaran

sesuai dengan tujuan. Cara mengembangkan ketepatan ialah dengan

mengulang-ulang gerakan dengan frekuensi yang banyak, mempercepat

gerakan, dan menjauhkan atau mempersempit gerakan.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

Menurut Djoko Pekik Irianto (2004 : 7) untuk mendapatkan

kesegaran jasmani yang memadai diperlukan perencanaan sistematik

melalui pemahaman pola hidup sehat bagi semua lapisan masyarakat,

meliputi : makan, istirahat dan olahraga.

a) Makan

Untuk dapat mempertahankan hidup secara layak setiap manusia

32

memerlukan makan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas, yakni

memenuhi syarat makan sehat berimbang, cukup energi, dan nutrisi

meliputi : karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan air.

b) Istirahat

Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan, dan sel yang memiliki

kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu melakukan kerja

terus menerus tanpa berhenti. Kelelahan adalah salah satu indikator

keterbatasan tubuh manusia. Untuk itu istirah sangat diperlukan agar tubuh

memiliki kesempatan melakukan pemulihan sehingga dapat melakukan

kerja atau aktifitas sehari-hari dengan nyaman. Dalam sehari semalam,

umumnya seseorang memerlukan istirahat 7 sampai 8 jam.

c) Berolahraga

Belohraga adalah salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk

memperoleh kebugaran sebab berolahraga mempunyai multi manfaat,

antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran), manfaat

psikis (lebih tahan terhadap stres, lebih mampu berkonsentrasi), dan

manfaat sosial (menambah percaya diri dan sarana berinteraksi).

Menurut Erminawati (2009 : 4) Kesegaran jasmani pada umumnya

dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh

seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelamin.

d) Genetik

Faktor genetik, yaitu sifat-sifat spisifik yang ada dalam tubuh

33

seseorang dari sejak lahir. Pengaruh genetik terhadap kekuatan otot dan

daya tahan otot pada umumnya berhubangan dengan komposisi serabut

otot yang terdiri dari atas serat merah dan serat putih. Seseorang yang

lebih banyak memiliki rangka serat merah lebih tepat untuk melakukan

kegiatan yang bersifat aerobik seperti maraton, sedangkan yang lebih

banyak memiliki serat otot putih, lebih mampu untuk melakukan kegiatan

yang bersifat anaerobik seperti lari jarak pendek, angkat besi, dan

sebagainya.

e) Umur

Umur mempengaruhi hampir semua komponen kebugaran jasmani.

Pada daya tahan kardiovaskuler ditemukan, sejak usia anak-anak sampai

sekitar umur 20 tahun, daya tahan kardiovaskuler meningkat dan mencapai

maksimal diusia 20-30 tahun. Daya tahan tersebut akan semakin menurun

sejalan dengan semakin tambahnya usia, namun penurunan ini dapat

berkurang, bila seseorang berolaraga teratur sejak dini.

f) Jenis kelamin

Kebugaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya

perbedaan tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan

kordiovaskuler pada usia anak-anak, antara pria dan wanita tidak berbeda,

namun setelah masa pubertas terdapat perbedaan, karena wanita memiliki

jaringan lemak yan lebih banyak dan hemoglobin lebih rendah dibanding

dengan pria. Hal yang sama juga terjadi pada kekuatan otot, karena

perbedaan kekuatan antara pria dan wanita disebabkan oleh adanya

perbedaan ukuran otot baik besar maupun proporsinya dalam tubuh.

34

Menurut M.Anwar Pasau dalam M.Sajoto.(1995:3) menyebutkan

tentang faktor penentu pencapaian prestasi siswa dalam olahraga adalah :

a. Faktor Biologis terdiri dari :

1. Potensi/kemampuan dasar tubuh, tenaga, daya tahan otot, daya kerja

jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan,

kesehatan.

2. Fungsi organ tubuh ,meliputi : daya kerja jantung, peredaran darah,

daya kerja paru-paru, sistim pernafasan, daya kerja persyarafan dan

daya kerja panca indra.

3. Struktur dan postur tubuh, meliputi : ukuran tinggi dan panjang

tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh serta bentuk tubuh.

4. Gizi sebagai penunjang, meliputi : jumlah makanan yang cukup,

makan yang dibutuhkan dan fareasi makan.

b. Faktor Psikologis, terdiri dari :

1. Intelektual / kecerdasan

2. Motifasi dari dalam diri, dari luar, kepribadian dan koordinasi kerja

otot serta syaraf.

c. Faktor Lingkungan terdiri dari :

Kehidupan sosial, sarana dan prasarana, cuaca / iklim sekitar, keluarga

dan masyarakat.

d. Faktor penunjang terdiri dari :

Pembina/ pelatih, program, yang tersusun secara sistimatis,

penghargaan, dana yang memadai. Berdasarkan pendapat para ahli

diatas peneliti menyatakan bahwa faktor yang dominan berpengaruh

35

terhadap kesegaran jasmani, antara lain faktor postur tubuh, kerja faal

tubuh, psikologi dan faktor penunjang .

Menurut Yunusul Hairy (2005:1.18), menyebutkan bahwa

komponen kesegaran jasmani tergantung dua komponen dasar yaitu :

a. Kesegaran Organik ( Organic Fitness ) maksudnya sifat-sifat khusus

yang bersifat keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua orang

tua, tingkat kesegaran jasmani keseluruhan .

b. Kesegaran Dinamik (Dynamic Fitness) variabelnya lebih banyak yang

digunakan untuk hal-hal yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas

tubuh untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan tertentu sesuai

dengan situasi yang dihadapi yang keduanya sama. Secara keseluruhan

kesegaran organik sulit untuk dikembangkan sedang komponen

kesegaran dinamik dapat dikembangkan / ditingkatkan dengan

melakukan kegiatan fisik.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 16) bahwa keberhasilan untuk

mencapai kebugaran ditentukan oleh kualitas latihan meliputi : tujuan

latihan, pemilihan model latihan, sarana latihan dan dosis latihan konsep

FIT (Frequency, Intensit , and time). Frequency adalah unit latihan

persatuan waktu, latihan 3-5 kali per minggu, .Intensity adalah berat

ringannya kualitas latihan 75-85% detak jantung maksimal (DJM),

dihitung dengan cara 220-umur (dalam tahun). Time adalah durasi yang

diperlukan setiap kali latihan, waktu berlatih 20-60 menit.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui tingkat

keterampilan bermain bola voli dan tingkat kesegaran jasmani pada peserta

kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMPN se-Kecamatan Demak tahun

2012/2013.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi pusat

perhatian dari penelitian. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu tingkat

kemampuan bermain bola voli siswa yang ikut ekstrakurikuler bola voli

dalam menguasai teknik dasar dan tingkat kesegaran jasmani peserta

ekstrakurikuler bola voli di Smp Negeri se-Kecamatan Demak tahun ajaran

2012/2013.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi

Arikunto,2006:130), populasi diartikan sebagai keseluruhan subyek

penelitian . Populasi juga dapat diartikan keseluruhan nilai yang mungkin,

hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitataif maupun kuantitatif

mengenai karakteristik dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Iqbal Hasan, 2002: 12).

Keseluruhan individu tersebut paling sedikit mempunyai satu sifat yang

36

37

sama. Dari pengertian tersebut populasi yang dipergunakan dalam penelitian

ini adalah peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-

Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Mengenai banyaknya sampel dari

jumlah populasi yang diteliti, sebagai ancer-ancer, maka apabila

subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah

subyeknya besar, dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20%

sampai 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan

peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana (Suharsimi Arikunto,

2006:134). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini sampel

yang diambil adalah siswa Smp Negeri se-Kecamatan Demak peserta

ekstra olahraga bola voli yang berjumlah 67 siswa, terdiri dari SMPN 1

Demak sejumlah 16 siswa, SMPN 2 Demak sejumlah 18 siswa, SMPN 3

Demak 15 siswa dan SMPN 5 Demak sejumlah 18 siswa. Jadi dalam

penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam penarikan

sampel adalah teknik total sampling. Seluruh siswa yang menjadi peserta

ekstrakurikuler bola voli yang ada dijadikan sampel penelitian.


Recommended