+ All Categories
Home > Documents > zakat dalam islam

zakat dalam islam

Date post: 20-Feb-2023
Category:
Upload: uin-malang-ac
View: 1 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
41
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangan perekonomian di seluruh penjuru tanah kehidupan manusia, semakin banyak pula orang- orang yang memiliki harta berlimpah. Dalam agama islam setiap harta yang kita miliki terdapat hak-hak orang yang berhak menerima. Seperti di kategorikan dalam delapan golongan. Beberapadi antaranya fakir, miskin, ibnu sabil dan lain-lain. Tidak hanya kewajiban mengeluarkan beberapa sebagian harta kita yang di tuntut secara wajib. Tetapi seperti ada beberapa nama lain dan juga jelas berbeda kadar pengeluarannya. Seperti halnya sedekah, infaq dan zakat. Sebagai umat islam mengeluarkan zakat adalah wajib hukumnya adapun waktu mengeluarkan zakat ialah pada sebelum masuk tanggal satu syawal (kalender islam), yakni pada bulan ramadhan. Sebagai penambah pengetahuan pembaca makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa penjelasan mengenai sedekah, infaq dan zakat tersebut. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengertian dan pembidangan zakat, sedekah dan infaq ? 2. Bagaimana penjelasan dan asbabun nuzul ayat mengenai zakat, sedekah dan infaq ? 1
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangan perekonomian di seluruh

penjuru tanah kehidupan manusia, semakin banyak pula orang-

orang yang memiliki harta berlimpah. Dalam agama islam

setiap harta yang kita miliki terdapat hak-hak orang yang

berhak menerima. Seperti di kategorikan dalam delapan

golongan. Beberapadi antaranya fakir, miskin, ibnu sabil

dan lain-lain.

Tidak hanya kewajiban mengeluarkan beberapa sebagian

harta kita yang di tuntut secara wajib. Tetapi seperti ada

beberapa nama lain dan juga jelas berbeda kadar

pengeluarannya. Seperti halnya sedekah, infaq dan zakat.

Sebagai umat islam mengeluarkan zakat adalah wajib hukumnya

adapun waktu mengeluarkan zakat ialah pada sebelum masuk

tanggal satu syawal (kalender islam), yakni pada bulan

ramadhan. Sebagai penambah pengetahuan pembaca makalah ini,

kami akan menjelaskan beberapa penjelasan mengenai sedekah,

infaq dan zakat tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengertian dan pembidangan zakat, sedekah dan

infaq ?

2. Bagaimana penjelasan dan asbabun nuzul ayat mengenai

zakat, sedekah dan infaq ?

1

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Menjelaskan pengertian dan pembidangan zakat, sedekah,

dan infaq;

2. Menjelaskan penjelasan dan azbabun nuzul mengenai ayat

zakat, sedekah dan infaq;

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN dan PEMBIDANGAN

1. ZAKAT

Zakat secara bahasa (lughat), berarti : tumbuh,

berkembang dan berkah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat

pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-

Taubah : 10).1

Sedangkan menurut terminologi syari'ah (istilah

syara') zakat berarti kewajiban atas harta atau

kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok

1 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.

2

tertentu dalam waktu tertentu. Zakat juga berarti

derma yang telah ditetapkan jenis, jumlah dan waktu

suatu kekayaan atau harta yang wajib diserahkan dan

pendayagunaannya pun ditentukan pula, yaitu dari umat

Islam untuk umat Islam. Atau Zakat adalah nama dari

sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat

tertentu (nishab) yang diwajibkan Allah SWT untuk

dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak

menerimanya dengan persyaratan tertentu pula (QS.

9:103 dan QS. 30:39)2

Ulama' Hanafiyyah mendefinisikan zakat dengan

menjadikan hak milik bagian harta tertentu dan harta

tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan

oleh Syari' karena Allah.

Demikian halnya menurut mazhab Imam Syafi'i zakat

adalah sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh

sesuai dengan secara khusus. Sedangkian menurut mazhab

Imam Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan

dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus

pula, yaitu kelompok yang disyaratkan dalam Al-Qur'an.

Zakat mempunyai fungsi yang jelas untuk menyucikan

atau membersihkan harta dan jiwa pemberinya.

` Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan

menjadi salah satu unsur (fardhu) atas setiap muslim

2 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.

3

yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat

termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji,

dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten

berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah, sekaligus

merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan

yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat

manusia.dalil yang menunjukkan kewajiban zakat adalah

firman ALLAH dan sabda Rasulullah Saw., di antara

firman Allah beikut:

ة� وب�� ها ) ال�ت� هم ب�� ي� ك� ز� م وت�� طهره� ة� ت�� دق� هم ص� وال� م� ن( ا) د, م� (۱۰۳خ�,“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At Taubah: 103)3

Di antara sabda Rasulullah yang berkaitan dengan

zakat ini adalah sabda beliau kepada mu’adz r.a ketika

beliau mengutusnya ke Yaman;

ة ق� ع�لي� ف, هم )م�ت� ق�راب�) لى ف�, ت�رد ع� هم ق, اب�) ي� ن, ن( اع�, د, م� خ�, ؤ) ة� ت�� دق� هم ص� لي� ت�رض, ع� د اق, ن( ال�لة ق�� لمهم ا) ع� ا) (ق�,

“beritahukanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya allah telah

mewajibkan mereka untuk mengeuarkan zakat yang diambil dari orang-

orang kaya diantara mereka, dan dikembalikan kepada orang0orang

miskin dikalangan mereka.” (HR. BUKHARI DAN MUSLIM)

3 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.

4

Zakat diwajibkan pada lima hal, yaitu:

1.) Binatang ternak.

2.) Barang bernilai (logam mulia)

3.) Hasil pertanian.

4.) Hasil buah-buahan.

5.) Barang dagangan.

1. Zakat Binatang Ternak dan Syaratnya

Binatang ternak yang wajib dizakati hanya tiga

macam, yaitu:

1.) Unta.

2.) Lembu (sapi)

3.) Kambing.4

Sedangkan syarat wajibnya zakat binatang ternak

ada enam, yaitu:

1.) Islam.

2.) Merdeka.

3.) Kepemilikan yang sempurna.

4.) Mencapai nishab.

5.) Mencapai satu tahun.

6.) Digembalakan.

Nishab adalah kadar (jumlah) tertentu yang

menyebabkan harta harus dizakati atau ukuran standar

dari harta yang wajib dizakati. Haul (kepemilikan yang

telah mencapai satu tahun) termasuk syarat zakat

4 Al-Bigha (2008 : 222)

5

binatang ternak karena didasarkan pada sabda

Rasulullah Saw:

ؤ داود( ول )روه ات�� ح ة ال� لي� ول ع� ح ى ي�� ت� اه� ح� ك� ال ر, ى� م� س ف, ي� ل�

“tidak ada kewajibanzakat pada harta hingga (kepemilikannya) genap

satu tahun.” (HR.ABU DAWUD)

Saum adalah menggembalakan binatang ternak di

padang rumput (tempat penggembalaan) yang

diperbolehkan (bebas) sepanjang tahun,atau sebagian

besarnya.

2. Zakat Benda Bernilai dan Syaratnya

Benda berharga yang wajib dizakati ada dua,

yaitu:

1.) Emas

2.) Perak

Adapun syarat wajib zakat pada emas dan perak ada

lima,yaitu:

1.) Islam

2.) Merdeka

3.) Kepemilikan yang sempurna

4.) Mencapai nishab

5.) Mencapai satu tahun

6

Dalil yang menunjukkan kewajiban zakat atas emas

dan perak adalah firman Allah dan hadis sebagai

berikut:

ة� وب�� م )ال�ت� ي� ل� اب� ا) عد, م ب�� ره� bش ب� ل اهلل ق�, ي� gب ى� س� ها ف, وب�, ف� ف, ت, ة� ولا ي�� ض, ف, ب� وال� ه� ون( ال�د, ر, ت, ك ن( ي�� �uي د, (۳٤وال�

“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak

menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada

mereka siksaan yang pedih.” (QS. At-Taubah: 34)5

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya

sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan

rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang

dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi

(manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang

menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada

jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa

mereka akan mendapat) siksa yang pedih, sedangkan

dalam hadits:

ارى( خ, ل لة )روه ال�ب� �uي و ها ف, اب�� ك� د ر, ؤ) لم ت�� ا ق�, ه� ت,ر, ن( ك� هما: م� ي, ى� اهلل ع� مر رض, ع� ن( ن( اي�� ع�"Dari ibnu umar r.a ia berkata: ‘Barangsiapa yang menyimpannya dan

tdak mengeluarkan zakatnya maka nerakalah tempat baginya.” (HR.

BUKHARI)

5 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.

7

3. Zakat Hasil Pertanian dan Syaratnya

Hasil tanaman pertanian wajib dikeluarkan

zakatnya dengan tiga syarat, yaitu:

1. Ditanam oleh manusia.

2. Berupa makanan pokok yang bisa disimpan (tahan

lama)

3. Mencapai satu nishab, yaitu lima wasaq dalam

kondisi bersih (tanpa kulit dan kotoran)

4. Zakat Buah-buahan dan Syaratnya

Buah-buahan yang wajib dikeluarkan zakatnya itu

hanya kurma dan anggur. Sedangkan syarat dikeluarkan

zakat keduanya ada empat, yaitu:

1.) Islam

2.) Merdeka

3.) Kepemilika yang syah

4.) Mencpai nishab

Dalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan

zakat buah kurma dan anggur adalah hadis sebagai

berikut:

خ,رض ن( ي�� ة وس�لم ا) ى اهلل ع�لي� ل مر رس�ول اهلل ص� ال: ا) ه ق�� ي, ى� اهلل ع� د رض, ي� س� ا) ن( اب� ي�� ي� ن( ع� ع�

ؤ داود( مرا )روه ات�� ل ت�� خ, ة ال�ب, د, ص�دق� خ�, ؤ) ا ك�ما ت�� ي� ب� gي� ة ر, اب�� ك� د, ر, خ�, ؤ) ل وت�� خ, خ,رض ال�ن, عن,ب� ك�ما ي�� ال�

"Dari Attab bin Usaid r.a, ia berkata: Rasulullah Saw. Memerintahkan

agar menaksir (memperkirakan jumlah) buahanggur seperti menaksir

8

buah kurma, kemudian zakatnya dikeluarkan dalam wujud anggur

kering, seperti zakat kurma yang juga diambilkan dari kurma kering.”

(HR.ABU DAWUD)

5. Zakat Harta Dagangan dan Syaratnya

Harta dagangan itu wajib dikeluarkan zakatnya

dengan syarat seperti yang telah disebutkan dalam

keterangan mengenai zakat emas dan perak.

Dalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan

zakat harta dagangan adalah firman allah sebagai

berikut:

ق�ره م )ال�ت� ي� سب� ا ك� م� اب� ي� ن� ن( ط� وا م� ف� ف, ب�, (٢٦٧ا)“...Infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari usahamu yang baik-baik.”

(QS. Al-Baqarah: 267)6

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di

jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-

baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari

bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang

buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal

kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan

memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa

Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Mujahid mengatakan

bahwa ayat ini turun berkaitan dengan perdagangan. An-

Nasafi berpendapat bahwa dalam ayat ini terkandung

6 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.

9

dalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan zakat

harta niaga (perdagangan).

6. Zakat profesi

Zakat profesi merupakan sama dengan zakat upah

atau gaji bulanan. Dimana zakat profesi itu di

keluarkan oleh orang-orang yang bekerja secara penuh

pada waktu satu bidang kerja secara profesional.

Seseorang yang di tinjau dari berbagai sudut pandang

memang pekerjaannya menuntut tanggung jawab yang

tinggi sehingga dinilai mahal dan mendapatkan gaji

yang tinggi pula.

Tidak semua profesi pekerjaan harus mengeluarkan

zakat atas profesinya, pekerjaan seperti dokter,

konsultan, akuntan,notaris atau pun artis bisa di

ketegorikan wajib mengeluarkan zakat profesi. (Arifin,

2013 : 06)7

Sistem perhitungan yang di pakai ialah dengan

menghitung selama satu tahun berapa penghasilannya di

bagi sama dengan zakat pertanian.

I. NISHAB BARANG-BARANG YANG WAJIB DIZAKATI

1. NISHAB UNTA

Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:

NO. NISHAB JUMLAH ZAKAT01. 5 Ekor unta 1 ekor kambing

7 Tabloid NURANI_inspirasi keluarga muslim. Edisi 652 – minggu V juli 2013 hal 06

10

02. 10 ekor unta 2 ekor kambing03. 15 ekor unta 3 ekor kambing04. 20 ekor unta 4 ekor kambing05. 25 ekor unta 1 ekor bintu makhadh

06. 36 ekor unta 1 ekor bintu labun

07. 46 ekor unta 46 ekor unta08. 61 ekor unta 1 ekor jadza’ah

09. 76 ekor unta 2 ekor bintu labun

10. 91 ekor unta 2 ekor hiqqah

11. 121 ekor unta 3 ekor bintu labun

12. 130 ekor unta 2 ekor bintu labun + 1 hiqqah

13. 140 ekor unta 2 ekor hiqqah + 1 bintu labun

14. 150 ekor unta 3 ekor hiqqah

15. 160 ekor unta 4 ekor bintu labun

16. 170 ekor unta 3 ekor bintu labun + 1 hiqqah

17. 180 ekor unta 2 ekor hiqqah + 2 bintu labun

18. 190 ekor unta 3 ekor hiqqah + 1 binti labun

19. 200 ekor unta 4 ekor hiqqah / 5 bintu labun

20. 210 ekor unta 4 ekor bintu labun + 1 hiqqah

Bintu makhadh adalah anak unta betina yang telah

berumur satu tahun dan menginjak tahun

kedua.Dinamakan bintu makhadh, karena biasanya nduknya

sudah bunting lagi dan tentunya akan merasakan sakit

sebab malahirkan anak berikutnya.

Bintu labun adalah anak unta betina yang telah berumur

dua tahun dan memasuki tahun ketiga.Dinamakan bintu

11

labun karena induknya talah melahirkan sehingga dia

memiliki susu.

Hiqqah adalah anak unta betina yang telah berumur

tiga tahun dan memasuki tahun keempat.Dinamakan

hiqqah karena dalam usia tersebut, ia sudah pantas

dikendarai, mengangkut muatan, atau dikawini oleh

unta pejantan.

Jadza’ah adalah unta betina yang telah berumur empat

tahun dan sudah memasuki tahun kelima.Dinamakan

jadza’ah gigi depanya sudah tanggal.

2. NISHAB SAPI

No

.

Nishab Jumlah Zakat

01 30 ekor sapi 1 ekor sapi jenis tabi’

02

.

40 ekor sapi 1 ekor sapi jenis musinnah

03

.

60 ekor sapi 2 ekor sapi jenis tabi’

04

.

70 ekor sapi 1 ekor sapi jenis tabi’ + 1

musinnah

05

.

80 ekor sapi 2 ekor sapi jenis musinnah

Tabi’ adalah anak sapi (pedhet-jawa) yang berumur

satu tahun dan memasuki tahun kedua.

12

Musinnah adalah sapi yang berumur dua tahun dan

telah memasuki tahun ketiga.

3. NISHAB KAMBING

NO. NISHAB ZAKAT01. 40 ekor

kambing

1 ekor kambing

02. 121 ekor kambing 2 ekor kambing03. 201 ekor kambing 3 ekor kambing04. 400 ekor kambing 4 ekor kambing05. 500 ekor kambing 5 ekor kambing

Catatan:

Kepemilikan kambing yang jumlahnya mencapai lebih

dari 400 ekor, maka zakatnya ditentukan dengan satu

ptokan bahwa: “setiap 100 kambing, zakatnya satu

ekor,”

Artinya setiap kambing yang lebih dari batas

diatas, maka dari setiap seratus ekor zakatnya adalah

satu ekor.

Jika setelah dibagi seratus masih ada sisa, maka

sisa tersebut tidak mempengaruhi zakat yang wajib

dilakukan.

Sebagai contoh: Seseorang memiliki kambing

sebanyak 799 ekor. (799:100=7) sisa 99. Dari jumlah

ini zakat yang wajib dikeluarkan adalah 7 ekor, dan

sisanya yang 99 tidak bisa mempengaruhinya.

13

4. ZAKAT PERSERIKATAN TERNAK

Dua orang yang berserikat (dalam memiliki

binatang ternak) itu wajib mengeluarkan zakatnya

seperti zakat satu orang dengan tujuh syarat:

1. Hanya ada satu kandang.

2. Satu pengembalaan.

3. Satu pengembala.

4. Satu pejantan.

5. Satu tempat minum.

6. Satu pemerah susu.

7. Satu tempat pemerahan.

Dua orang yang bersekutu dalam memiliki suatu

harta itu wajib mengeluarkan zakat, sama halnya bila

harta tersebut menjadi milik salah satu dari mereka.

jadi apabila hak milik masing-masing pihak bisa

dipisahkan dan dibedakan satu sama lain, maka hal itu

tidak boleh di gabungkan menjadi satu agar bisa di

ambil zakatnya. Sebaliknya apabila hak milik masing-

masing telah bercampur dan tidak bisa di bedakan satu

sama lain, maka hal itu tidak boleh di pisahkan agar

tidak wajib mengeluarkan zakat, karena dengan cara itu

jumlahnya menjadi kurang satu nisab. Apabila zakat

tersebut di ambilkan dari dua pihak yang bersekutu,

maka zakat tersebut di hitungkan sesuai prosentase

milik masing-masing, sehingga salah satu dari mereka

14

bisa memberikan tambahan ataupun memintanya kepada

pihak lain yang bersekutu dengannya.

5. NISHAB EMAS DAN PERAK

Permulaan nishab emas adalah dua puluh Mitsqal.

Yang wajib di keluarkan sebagai zakatnya adalah

seperempat puluh (dua setengah persen) dari jumlah

tersebut, yakni setengah mitsqal. Sedangkan kelebihannya

di sesuaikan dengan perhitungan di atas.

Nishab perak adalah dua ratus dirham. Yang wajib

di keluarkan sebagai zakatnya adalah seperempat puluh

(dua setengah persen) dari jumlah tersebut, yakni lima

dirham. Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan

perhitungan di atas.

Dalil yang menunjukkan nishab dan ukuran zakat

yang wajib di keluarkan dari emas dan perak adalah

sabda beliau SAW.:

ة( ق� ع�لي� ف, ة� )م�ت� دق� ص� ؤرق� ن( ال� م� واق� مس ا) ما دون( خ�, ي� س ف�, ي� ل�“tidak ada kewajiban mengeluarkanzakat perak yang kurang dari lima

awaq.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. PERHIASAN EMAS DAN PERAK

15

Zakat itu tidak di wajibkan atas perhiasan emas

dan perak yang penggunaannya di perbolehkan secara

syar’i (boleh/mubah).

Dalam hadits Nabi di sebutkan:

ى( هق� ي� gلى )روه ال�ب خ ى� ال� اه� ف, ك� ة وس�لم: لا ر, ال رس�ولاهلل ع�لي� ه: ق�� ي, ى� اهلل ع� ات��ز رض, ن( خ�� ع�Dari Jabir r.a berkata: Rasulullah Saw. Bersabda; “Tidak ada kewajiban

zakat atas perhiasan.” (HR. Baihaqi)

7. NISHAB TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN

Nishab tanaman dan buah-buahan adalah lima Wasaq.

Yaitu sebanding dengan 1600 kati baghdad atau sekitar

715 kg. Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan

perhitungan seperti di atas.

Apabila tanaman tersebut diairi dengan air hujan

atau air sungai, maka zakatnya adalah sepersepuluh

(sepuluh persen). Sedangkan jika tanaman tersebut

diairi dengan mengambil atau menyedot air sumur dan

sebagainya, maka zakatnya adalah seperdua puluh (lima

persen).

Dalil yang menunjukan nishab tanaman (pangan)

dan buah-buahan adalah sabda beliau Saw.:

خ,رى( ة� )روه ال�ب� ص�دق� ق� و س� ا) مسة� ما دون( خ�, ي� س ف�, ل�ي�

16

“tidak ada kewajiban zakat pada sesuatu (tanaman pangan dan buah-

buahan) yang kurang dari lima wasaq.” (HR. Bukhori)

Ibnu hibban menambahkan bahwa satu wasaq sama

dengan 715 kg. Dalil yang menunjukan kewajiban

mengeluarkan sepuluh persen atau lima persen pada

hasil pertanian dan buah-buahan adalah sabda beliau

Saw.:

ال�سماء ب� ق� ما س� ي� ال : ف�, ة وس�لم ق�� ى� ص�لى اهلل ع�لي� ت� ال�ب, ن( هما ع� ى� اهلل ع�ي, مر رض, ع� ن( ع�ن( اي��

خ,رى( ر )روه ال�ب� bعش ف, ال� ص ح ت�, ض, ال�ن, ى� ي�� ق� ر, وم�ا س� bعش ا ال� ي­� و ك�ا ن( عتbر ون( ا) وال�عت�Dari umar r.a dari Nabi Saw. Beliau bersabda:“ Tanaman yang di sirami

dengan hujan, dengan sumber air, atau tanahnya tadah hujan, maka

zakatnya adalah sepersepuluhn (sepuluh persen). Sedangkan tanaman

yang di sirami dengan penyedot air (timba), maka zakatnya adalah

seperdua puluh (lima persen).” (HR. Bukhari)

8. NISHAB BARANG DAGANGAN

Pada ahir tahun, barang-barang dagangan yang ada

ituharus di kurs dengan mata uang yang sesuai dengan

alat pembelian(misalnya dengan emas, perak, uang

kertas, dan sebagainya), dan jika telah mencapai satu

nishab, maka zakat yang di keluarkan dari jumlah

tersebut adalah dua setengah persen

17

9. NISHAB HASIL TAMBANG DAN BARANG TERPENDAM

Segala macam emas dan perak yang di tambang dari

perut bumi itu zakatnya adalah dua setengah persen dan

di keluarkan pada saat juga. Sedangkan harta terpendam

yang telah di temukan itu zakatnya seperlima (dua

puluh persen).

Dalil yang menunjukan kewajiban mengeluarkan

seperliam dari harta terpendam yang di temukan adalah

sabda beliau Saw.:

خ,رى( مس )روه ال�ب� ال�خ, ك�ار, ال : ال�ر ة وس�لم ق�� ة ع�ن( رس�ول اهلل ص�لى اهلل ع�لي� ى� اهلل ع�ي, ت�uزه� رض, ى ه�ر ب�� ع�ن( ا)Dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda:” Di dalam

harta Rikaz itu ada seperlima (yang harus di keluarkan sebagai zakat).”

(HR. Bukhari)

Rikaz adalah harta peninggalan kaum jahiliyyah

yang terpendam di perut bumi, baik berupa emas maupun

perak, dan zakatnya harus dikeluarkan sesaat setelah

penemuan harta tersebut.

II. ZAKAT FITRAH

1. kewajiban Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib di keluarkan karena adanya tiga

unsur, yaitu :

1. Islam

2. Terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.

18

3. Ada sisa (kelebihan) bahan makanan pokok dari apa

yang di butuhkan untuk diri sendiri dan keluarganya

pada hari itu.

2. Orang-orangyang Wajib mengeluarkan Zakat Fitrah

Setiap orang islam wajib hukumnya mengeluarkan

zakat untuk dirinya sendiri dan orang-orang islam yang

nafkah mereka berada dalam tanggungannya.

3. Ukuran Zakat Fitrah

Yang wajib dike;luarkan dalam zakat fitrah adalah

satu sha’ makanan pokok yang berlaku di daerah

(negara) yang bersangkutan. Sedangkan ukurannya adalah

lima kati lebih sepertiga dengan standard kati irak,

atau sekitar 2400 gram (2,4 kg).

III. ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT DAN CARA

PEMBAGIANNYA

a. Orang yang berhak menerima zakat

Zakat harus di berikan kepada delapan golongan

seperti yang telah di sebutkan oleh Allah dalam Al-

Qur’an At-Taubah ayat 60 yang artinya kurang lebih

sebagai berikut: “Sesungguhnya aedekah itu hanya di

peruntukkan bagi orang-orang fakir, orang-orang miskin, para petugas

zakat(amil), orang-orang yang di bujuk hatinya(muallaf), para budak,

orang-orang yang mempunyai hutang(gharim), orang-orang yang

sedang berjuang di jalan Allah, dan ibnu sabil (para musafir).”

19

Fuqara’ (fakir) adalah orang-orang yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan mereka (sehari-hari). Misalnya

(dalam sehari) ia membutuhkan uang belanja Rp.

10.000,- tapi ia hanya mampu menghasilkan uang Rp.

3000,- atau bahkan tidak mampu mendapatkannya sama

sekali.

Masakin (miskin) adalah orang-orang yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan mereka (sehari-hari) secara

penuh, misalnya (dalam sehari) ia membutuhkan uang

belanja Rp. 10.000,- tepai ia hanya mampu

menghasilkan uang dalam sehari Rp. 8000,-

‘Amilin adalah orang yang di tunjuk oleh imam

(penguasa) untuk memungut zakat dan menyebarkannya.

Muallaf Adalah oarang-orang yang keislamannya masih

lemah sehingga perlu di bujuk (dengan cara di beri

zakat)

Ar-Riqab adalah budak yang sedang dalam proses

pemerdekaan dengan cara kitabah, atau di gunakan

untuk memerdekakan budak.

Gharim adalah orang yang memiliki tanggungan hutang

dan belum mampu untuk melunasinya.

Sabilillah adalah para pejuang yang berperang membela

agama Islam, tetapi tidak mendapat gaji dari Baitul

Mal (kas negara).

Ibnu Sabil adalah orang yang sedang bepergian dan

memilki niat untuk kembali ke negaranya sendiri,

20

tetapi ia kehabisan bekal sebelum tujuannya

tercapai.

b. Cara pembagian zakat

Zakat tidak boleh di berikan kepada kurang dari

tiga orang masing-masing golongan, kecuali pengurus

zakat.

c. Orang yang tidak berhak menerima zakat

Ada lima oarang yang tidak boleh menerima zakat, yaitu

:z

1) Orang kaya, baik karena tidak boleh di beri zakat

ataupun ia memiliki pekerjaan yang hasilnya cukup

untuk memenuhi kebutuhannya sendiri(sehari-hari).

2) Hamba sahaya

3) Keturunan (Bani) Hasyim

4) Keturunan (Bani) Muththalib

5) Orang kafir

Dan orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungan

muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) itu tidak

boleh di beri zakat atas nama fakir dan miskin. Tetapi

boleh memberikan zakat pada mereka dengan atas nama

selain fakir miskin, misalnya sebagai ‘amil, gharim,

mujahid, dan sebagainya. Para budak tidak boleh

menerima zakat dengan alasan bahwa mereka termasuk

21

orang yang cukup, sebab mereka mendapatkan nafkah dari

tuan-tuan mereka.

Sedangkan yang di maksud dengan keluarga Muhammad

adalah seluruh keturunan Hasyim dan Keturunan Abdul

Muththolib. Sebagai ganti keharaman menerima zakat

ini, mereka di beri bagian seperlima dari rampasan

perang.

2. INFAQ

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti

mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan

sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq berarti

mengeluarkan sebagian dari harta atau

pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang

diperintahkan Islam. Jika zakat ada nishabnya, infaq

tidak mengenal nishab.Infaq dikeluarkan setiap orang

yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun

rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS.

3:134)

Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu

(8 asnaf), maka infaq boleh diberikan kepada siapapun.

Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-yatim, dan

sebagainya (QS. 2:215)

Infaq adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan

seseorang, setiap kali ia memperoleh rizki, sebanyak

yang ia kehendakinya. Allah memberi kebebasan kepada

22

pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlah

yang yang sebaiknya diserahkan.

Terkait dengan infak ini Rasulullah SAW

bersabda : ada malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan

sore : "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata

yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak,

kehancuran". (HR. Bukhori)

3. SEDEKAH

Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti

benar.8 Orang yang suka bersedekah adalah orang yang

benar pengakuan imannya. Adapun secara terminologi

syariat shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syai'in

bisyai'i, atau menetapkan/menerapkan sesuatu pada sesuatu.

Sikapnya sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat

tertentu dalam pengeluarannya baik mengenai jumlah,

waktu dan kadarnya. Atau pemberian sukarela yang

dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama

kepada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka

yang tidak ditentukan jenis, jumlah maupun waktunya,

sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat

material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang

bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang

dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain

8 Al-Bigha (2008 : 221)

23

termasuk kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan

yang sangat luas dan digunakan Al-Qur'an untuk

mencakup segala jenis sumbangan. Shadaqah ialah segala

bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah,

waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi

juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya

menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang

buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada

saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri.

Sedekah berarti memberi derma, termasuk

memberikan derma untuk mematuhi hukum dimana kata

zakat digunakan didalam Al-Qur'an dan Sunnah. Zakat

telah disebut pula sedekah karena zakat merupakan

sejenis derma yang diwajibkan sedangkan sedekah adalah

sukarela, zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai

suatu pengutan wajib, sedegkan sedekah lainnya

dibayarkan secara sukarela. Jumlah dan nisab zakat di

tentukan, sedangkan jumlah sedekah yang lainya

sepenuhnya tergantung keinginan yang menyumbang.

Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq,

termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya

saja shadaqoh mempunyai makna yang lebih luas lagi

dibanding infaq. Jika infaq berkaitan dengan materi,

sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal

yang bersifat nonmateriil.9

9 Al-Bigha (2008 : 221)

24

Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah

menyatakan :

"jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca

tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan

kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adakah sedekah". (HR. Muslim)

Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada

orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya

yang banyak bershadaqah dengan hartanya, beliau

bersabda :

"Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap

tahmid shadaqah, setiap amar ma'ruf adalah shadaqah, nahi munkar

shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah". (HR.

Muslim)

Perbedaannya juga dapat di simpulkan antara lain yaitu

:

1) Zakat, sifatnya wajib dan adanya

ketentuannya/batasan jumlah harta yang

harus zakat dan siapa yang boleh menerima. 

2) Infaq, sumbangan sukarela atau seikhlasnya

(materi).

3) Shadaqah, lebih luas dari infaq, karena yang

disedekahkan tidak terbatas pada materi saja

B. PENJELASAN DAN ASBABUN NUZUL AYAT_AYAT TENTANG

ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH

25

1. Surat At-Taubah ayat 103

´µك ·uي لا ن( ص� هم ا¹ لي� ل ع� ها وص� هم ب�� ي� ك� ز� م وت�� ره� طه ة� ت�� دق� هم´ ص� وال� م� ن( ا) د, م� خ�,ة� وب�� م )ال�ت� لي� ع ع� مت� س� هم واهلل ن( ل� ك (١٠٣س�

 Artinya:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah

103)10

Penafsiran kata :

As-Sadaqah : apa yang dinafkahkan oleh orang mukmin

dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah.

At-Tazkiyah : adalah dari kata rajulun zakiy, artinya

orang yang kebaikan dan keutamaannya lebih. Kata-kata

ini terdapat dalam Al-Asas.

As-Sakan : sesuatu yang jiwa merasa tenteram dan sengan

kepadanya. Yaitu, keluarga, harta, kesenangan, doa dan

pujian.

As-Shalah : Do'a.

Penjelasan :

10 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.

26

Ambillah Sedekah Untuk Mensucikan dan Membersihkan

Mereka.

Ambillah hai Rasul dari harta yang diserahkan

oleh orang-orang yang tidak ikut perang itu. Juga dari

harta orang mukmin lainnya, dari berbagai jenis harta,

berupa emas, perak, binatang ternak atau harta

dagangan, sebagai sedekah dengan ukuran tertentu dalam

zakat fardlu, atau ukuran tidak tertentu dalam zakat

sunnah, yang dengan sedekah itu kamu membersihkan

mereka dari kotoran kebakhilan, tamak, dan sifat yang

kasar terhadap orang-orang kafir yang sengsara. Dengan

sedekah itu pula, kamu mensucikan jiwa mereka dan

mengangkat jiwa mereka ke derajat orang-orang yang

baik dengan melakukan kebajikan, sehinga mereka patut

mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Di dalam firman Allah, "Ambillah zakat dari

sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka." (al-Taubah: 103).

Setiap orang merdeka yang memiliki harta dengan

sepenuhnya, ada zakat di dalamnya.

Asbabun Nuzul :

Ibnu Jarir meriwayatkan, bahwa Abu Lubabah dan

kawan-kawannya yang tidak ikut berperang, lalu

bertaubat, mereka dating kepada Rasulullah saw. Ketika

27

dibebaskan, lalu berkata : "Ya Rasulullah, inilah

harta kami, sedekahkanlah dari kami dan mohonkanlah

ampun untuk kami". Maka Rasul menjawab : "Saya tidak

diperintah untuk mengambil sedikit pun dari harta

kalian." Oleh karena itu Allah menurunkan ayat di

atas. Maka, setelah turun ayat ini, Rasulullah

mengambil sepertiga dari harta mereka, lalu beliau

sedekahkan dari mereaka.

Sekalipun sebab turunnya ayat ini bersifat

khusus, namun nash tentang pengambilan harta pada ayat

ini bersifat umum, mencakup para khalifah rasul

setelah wafat Beliau, dan para pemimpin kaum muslimin

setelah wafatnya para khalifah. Juga mencakup secara

umum tentang orang-orang yang diambil hartanya, yaitu

kaum muslimin yang kaya.11

2. Surat Al-An'am ayat 141

11 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.

28

Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan

tidak berjunjung, pohon korma, tanaman-tanaman yang bermacam-

macam, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan

tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam

itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya

(dengan disedekahkan kepada faqir miskin), dan janganlah kamu

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai yang berlebih-

lebihan. (QS. Al-An'am: 141)

Penafsiran kata :

Al-Insya' : mengadakan makhluk hidup dan mengasuhnya. Juga

mengadakan segala sesuatu yang menjadi sempurna secara

berangsur-angsur. Seperti mengadakan awan,

perkampungan, dan rambut.

Al-Jannat : taman-taman dan kebun anggur yang lebat

pohonnya, karena kebun seperti itu menutupi tanah di

bawahnya dan membuatnya tidak kelihatan.

Al-Ma'rusyat : tanaman-tanaman yang dicagak pada tiang-

tiang penyangga. Yaitu junjungan-unjungan yang dibuat

dari kayu dan bambu, yang di atasnya diletakkan batang

tanaman-tanaman itu hingga seperti atap rumah.

Gairul Ma'rusyat : tanaman yang batangnya tidak diletakkkan

di atas junjungan. Maksudnya, bahwa kebun itu ada dua

macam. Yaitu kebun-kebun yang memakai junjungan-

junjungan, seperti pohon anggur dan kebun yang tidak

memakai junjungan, kebun-kebun yang berisi bermacam-

29

macam pohon yang batangnya tumbuh lurus, tidak

merambat ke pohion lainnya.

Al-Ukul : (huruf hamzah dan memakai dhammah): sesuatu

yang dimakan.

Mutasyabihan : serupa warna, bentuk, dan rasanya jika

dilihatdengan mata.

Gaira Mutasyabih : tidak sama rasanya.

Penjelasan :

Pohon kurma sekalipun sebagian dari kebun yang

tidakl berjunjung, namun di sini disebutkan secara

tersendiri, karena mempunyai multi fungsi, terutama

bagi bangsa Arab. Kurma mempunyai keistimewaan yang

melebihi anggur dan merupakan pohon yang paling mirip

dengannya.

Sedang Az-Zara ialah tanaman yang tumbuh ditanam

manusia, mencakup segala tumbuhan yang ditanam,

khususnya yang menajdi makanan pokok. Serperti gandum

dan kedelai. Jenis-jenis tumbuhan ini telah disebutkan

secara berturut-turut, dari yang paling rendah

kedudukannya sebagai makanan biasa dan makanan

pokokmanusia, sampai kepada yang paling tinggi dan

umum, karena biji-bijian merupakan tumbuhan yang

menjadi bahan pokok, sebagai makanan yang

menyenangkan.

30

Asbabun Nuzul :

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang

yang menghambur-hamburkan hasil panen serta hidup

berfoya-foya, tetapi tidak mengeluarkan zakatnya. Maka

turunlah ayat ini (QS. 6 al-An'am: 141) sebagai

perintah untuk mengeluarkan zakat pada hari panennya

(diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abul

'Aliyah).

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini

(QS. 6 al-An'am: 141) turun berkenaan dengan Tsabit

bin Qais bin Syammas yang menuai buah kurma, kemudian

berpesta pora, sehingga pada petang harinya tak sebiji

pun buah kurma tersisa di rumahnya (diriwayatkan oleh

Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Juraij).

3. Surat Al-Baqarah ayat 267

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usaha kalian yang baik-baik dan sebagian dari apa

yang keluarkan dari bumi untuk kalian, dan janganlah kalian memilih

yang buruk-buruk lalu kalian nafkahkan daripadanya, padahal kalian

sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata

31

terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha terpuji." {QS.

Al-Baqarah: 267).

Penafsiran kata :

Anfiqu : kata infaq berasala dari akar kata nafaqa-yanfuqu-

nafaqan-nifaqan, yang artinya "berlalu", "habis",

"laris", "ramai". Kalimat nafaqa asy-syai'u artinya

sesuatu itu habis, baik habis karena dijual, mati,

atau karena dibelanjakan. Kalimat nafaqa al-bai'u nafaqan

artinya dagangan itu habis karena laris terjual. Infaq

yang berarti "menghabiskan" atau "membelanjakan" dapat

berkenaan dengan harta atau lainnya, dan status

hukumnya bisa wajib dan bisa sunat.

Thayyibat : terambil dari kata thayyib yang artinya baik

dan disenangi (disukai); lawannya adalah khabis yang

berarti buruk dan dibenci.

Wa la tayammamu : artinya, janganlah kamu bermaksud,

menuju, menghendaki.

Taghmidlu : artinya meremehkan, memicingkan mata.

Perkataan Aghmidl (remehkan, picingkan matamu) kepada

si penjual, artinya "janganlah kamu selidiki/teliti

seakan-akan kamu tidak melihat."12

Makna Global

12 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.

32

Pada ayat (QS. Al-Baqarah: 267) ini Allah

menjelaskan pedoman yang harus diperhatikan  berkaitan

dengan kualitas harta yang akan diinfakkan, yaitu

bahwa harta tersebut hendaknya merupakan harta terbaik

dan paling dicintai, sehingga dengan demikian pedoman

tentang infak dan penggunaan kekayaan pada jalan Allah

menjadi lengkap dan sempurna.

Penjelasan

Allah mengaitkan hasil usaha kepada mereka, meskipun

dia yang menciptakan perbuatan mereka, karena hasil

itu merupakan perbuatan mereka. Sedangkann yang

mengeluarkan hasil bumi disandarkan kepada Allah,

karena hal itu bukan perbuatanmereka dan juga di luar

kesanggupan mereka.

Kemudian Allah berfirman, "Janganlah kalian memilih yang

buruk-buruk lalu kalian nafkahkan daripadanya". Allah melarang

menafkahkan hasil usaha yang buruk-buruk secara

sengaja. Kemudian firmannya, "Padahal kalian sendiri tidak

mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata

terhadapnya". Artinya , sekiranya mempunyai hak untuk

menerima hasil yang buruk itu, lalu ia diberikan

kepada kalian, tentulah kalian tidak mau menerimanya

meskipun ada hak terhadapnya, kecuali kalian harus

mempertimbangkan tenggang rasa untuk mengambilnya dan

meminta keringanan dalam masalah ini.

33

Asbabun Nuzul

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya

ayat tersebut di atas (QS. Al-Baqarah: 267) berkenaan

dengan kaum Anshar yang mempunyai kebun kurma. Ada

yang mengeluarkan zakatnya sesuai dengan

penghasilannya, tetapi ada juga yang tidak suka

berbuat baik. Mereka (yang tidak suka berbuat baik)

ini menyerahkan kurma yang berkualitas rendah dan

busuk. Ayat tersebut di atas sebagai teguran atas

perbuatan mereka. (diriwayatkan oleh al-Hakim, at-

Tirmidzy, Ibnu Majah, dan lain-lain yang bersumber

dari al-Barra'.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ada orang-

orang yang memilih kurma yang jelek untuk dizakatkan.

Maka turunlah ayat tersebut di atas (QS. Al-Baqarah:

267) sebagai teguran atas perbuatan mereka.

(diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa'I, dan al-Hakim,

yang bersumber dari Sahl bin Hanif).13

4. Surat Al-Baqarah ayat 271

13 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.

34

"Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adal;ah baik

sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikankepada

orang-orang fakir, maka menyembuhnyikan itu lebih baik bagimu. Dan

Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu;

dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Baqarah:

271).

Makna Global

Di dalam ayat yang lalu, Allah mengemukakan bahwa

Dia Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian infaqkan.

Allah kelak akan membalasnya. Apabila baik, maka

balasannya adalah baik; dan jika jelek, maka

balasannya pun jelek.

Kemudian, di dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang

cara memberikan sedekah tersebut, yang tentu saja ada

yang diberikan secara sembunyi, dan ada yang diberikan

secara terang-terangan, dan mana yang paling utama

dari keduanya.

Penjelasan :

Allah menggambarkan bahwa memberikan infaq kepada

fakir miskin secara sembunyi-sembunyi, lebih baik bagi

35

pelakunya daripada menampakkannya. Pembatasan yang

ditetapkan Allah untuk merahasiakan pemberian kepada

fakir miskin secara khusus, dan Allah tidak

mengatakan, "jika kalian menyembunyikannya, maka hal

itu lebih baik bagi kalian". Sebab di antara shadaqah

ada yang tak mungikin disembunyikan, seperti

menyediakan perlengkapan pasukan perang, membangun

jembatan, dan lain sebagainya. Tapi ketika

memberikannya kepada fakir miskin, maka ada beberapa

manfaatnya untuk menyembnyikannya, seperti menutupi

aibnya, tidak membuatnya malu di hadapan manusia, dan

sebagainya.

Dan apabila kalian menampakkan sedekah secara

terang-terangan, maka sebaik-baiknya amal itu adalah

yang terang-terangan. Sebab, hal ini merupakan panutan

yang baik bagi lainnya.

Di samping itu, sedekah merupakan salah satu syi'ar

agama Islam. Seandainya disembunyikan, maka ada

sebagian orang yang menduga, bahwa mengeluarkan

sedekah secara terang-terangan adalah dilarang di

dalam Islam.

Sedekah secara sembunyi lebih utama

Apabila kita memberikan sedekah tersebut kepada

kaum fakir miskin secara sembunyi, maka hal itu akan

lebih utama, karena terjauh dari perasan riya'. Dalam

36

hal ini, banyak sekali hadis dan asar yang mendukung

amal seperti ini.

Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Umamah, bahwa

Abu Zar pernah menanyakan kepada Nabi saw. "Wahai

Rasulullah, sedekah apakah yang lebih utama?" jawab

Nabi, "sedekah siri (sembunyi) kepada kaum fakir, atau

sedekah yang dihasilkan dengan susah payah, oleh orang

yang hidupnya kekurangan". Selanjutnya, Nabi

membacakan ayat ini.

Jumhur ulama' mengatakan, "bahwa letak keutamaan

menginfakkan harta secara sirri disbanding terang-

terangan, hanyalah pada sedekah sunnah, bukan pada

sedekah wajib (zakat). Menampakkkan sedekah wajib itu

lebih utama, karena dengan demikian, tampaklah syi'ar-

syi'ar agama. Mereka juga menambahkan, "sesungguhnya

menampakkan amal itu lebih baik bagi orang yang

berniat agar ditiru oleh orang banyak, meski yang

dilakukan adalah sedekah sunnah."

Asbabun Nuzul

Ayat ini diturunkan sehubungan dengan Abi baker

dan Umar bin Khathab. Pada suatu ketika Umar bin

Khathab menyedekahkan separuh dari harta kekayaannya

kepada Rasulullah saw untuk kepentingan agama.

Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah engkau memikirkan

anak turun dan keluarga yang ada di belakangmu, wahai

37

Umar". Jawab Umar, "aku sediakan buat mereka separuh

dari harta kekayaanku". Sedangkan Abu Bakar Shiddiq

secara diam-diam telah menyerahkan seluruh harta

kekayaannya kepada Rasulullah saw untuk kepentingan

agama. Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Wahai Abu

Bakar, tidakkah kamu memikirkan keluarga dan anak

turun yang di belakangmu". Jawab Abu Bakar: "Yang akan

mencukupi keluargaku adalah Allah dan Rasulullah".

Mendengar jawaban yang seperti itu Umar bin Khathab

menagis seraya berkata: "Demi Allah – tebusanmu adalah

ayah adan ibuku – setiap aku berniat membuat kebajikan

selalu saja kamu tandingi, wahai Abu Bakar". Ayat ini

pada dasarnya memuji sikap Umar bin Khathab yang

menyedekahkan harta kekayaannya dengan terang-terangan

dengan maksud agar dicontoh orang lain, dan kepada Abu

Bakar yang menyedekahkan hartanya secara rahasia.

Kedua perbuatan ini adalah sangat baik, yang patut

diikuti oleh setiap muslim. (HR. Ibnu Hatim dari

ayahnya dari Husain bin Ziyad al-Muharibi dari Musa

bin Umair dari Amir asy-Sya'bi).14

Munasabah ayat

Di dalam surat al-Taubah: 60, Allah menjelaskan

tentang orang-orang yang berhak menerima zakat yakni

ada delapan asnaf. Agar kenikmatan dan kekayaan

14 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.

38

duniawi ini juga bisa dirasakan oleh faqir miskin,

maka Allah memrintahkan untuk mengambil zakat dari

sebagian harta untuk diberikan kepada yang berhak,

sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Taubah: 103.

Karena dengan zakat itu bisa mengikis sifat-sifat

kotor seperti; bakhil, tamak, berlaku tak senonoh

terhadap orang-orang faqir, dan juga perintah

mendoakan kepada orang yang mengeluarkan zakat.

Allah menjadikan kebun-kebun, di situ tumbuh

tanaman-tanaman yang bermacam-macam. Dari tanaman-

tanaman itu agar kita bisa menikmati buahnya, dan

menunaikan haknya ketika sudah panen kepada orang-

orang yang berhak menerima zakat. Kita tidak boleh

berlebih-lebihan meskipun  kaya, mempunyai kebun yang

luas, sawah, ladang yang ditanamai berbagai macam

tanaman, karena di situ terdapat hak bagi faqir

miskin. Dan sesunguhnya Allah tidak menyukai yang

berlebih-lebihan, sebagaimana dijelaskan dalam surat

al-An'am: 141.

Ketika kita bersedekah dari hasil-hasil usaha,

agar tidak memilih yang buruk-buruk untuk dinfkakkan,

padahal kita sendiri tidak mau mengambilnya. Maka

Allah menegaskan kembali seperti dalam sural al-

Baqarah ayat 267, agar kita menginfakkan yang baik-bak

sehingga yang menerima bisa senang hati. Masalah

menampakkan atau menyembunyikan sedekah, itu bukan

39

menjadi permasalahan karena keduanya itu sama-sama

baik, ini disinggung dalam surat al-Baqarah ayat: 271,

meskipun itu sedekah sunnat dengan niatan agar bisa

dibudayakan. Tidak hanya itu, dengan sedekah Allah

akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahan

kita.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk

salah satu rukun Islam dan hukumnya fardlu 'ain dalam

arti kewajiban yang ditetapkan untuk diri pribadi dan

tidak mungkin dibebankan kepada orang lain. Zakat itu

ada dua macam. Pertama zakat mal (zakat harta) dan

kedua zakat diri yang dikeluarkan setiap akhir

Ramadlan yang disebut juga zakat fitrah.

Perintah Allah untuk berzakat itu disamping

menggunakan lafadz zaka juga menggunakan kata lain,

yaitu : anfaqa (al-Baqarah: 267), shadaqa (al-Taubah:

60), dan  atu haqqahu (al-An'am: 141), ketiga lafadz

tersebut  mengandung arti zakat. Ada delapan macam

orang yang berhak menerima zakat, yaitu : fakir,

miskin, amil, mu'allaf, hamba sahaya, gharim,

sabilillah, dan ibu sabil (musafir).

40

Perbedaannya adalah Zakat, sifatnya wajib dan

adanya ketentuannya/batasan jumlah harta yang harus

zakat dan siapa yang boleh menerima. Infaq, sumbangan

sukarela atau seikhlasnya (materi). Shadaqah, lebih

luas dari infaq, karena yang disedekahkan tidak

terbatas pada materi saja.

41


Recommended