+ All Categories
Transcript

KAS

KELOMPOK 3

BUCHARY ARRASYID (130503197)

T.RAZIANSYAH (130503206) ENJICO PRIBADI PUTRA (140503) WENDY SIREGAR (140503) AKMAL RIZQULLAH (140503093)

Anggota Kelompok 3

Kas adalah asset keuangan, kas juga adalah instrument keuangan. Instrument keuangan didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitasdan kewajiban keuangan atau kepentingan ekuitas entitas lain. Contoh dari asset keuangandan nonkeuangan sebagai berikut :Kas, yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasarpengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia padadeposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel, cek yang disahkan, cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas. Bank memang memilikihak legal untuk meminta pemberitahuan sebelum penarikan. Akan tetapi, karena pemberitahuan sebelumnya jarang diminta oleh bank dalam praktik, maka rekening tabungan juga dipandang sebagai kas. Beberapa instrumen ditawar menyediakan investor kecil dengan kesempatan untuk mendapatkan bunga. Item ini, lebih tepat diklasifikasikan sebagai investasi sementara dari pada sebagai uang tunai, termasuk reksa dana pasar uang, sertifikat tabungan pasar uang, sertifikat deposito (CDs) dan jenis deposito serupa dan “surat atau kertas berharga jangka pendek”.

Apa itu KAS?

Surat berharga ini biasanya berisi pembatasan atau denda dalam mengubah ke dalambentuk kas. Dana pasar uang yang menyediakan hak istimewa memeriksa akun, namun biasanya diklasifikasikan sebagai kas. Pos-pos tertentu dapat menimbulkan masalah klasifikasi: cek-mundur dan I.O.U.s(bon utang) diperlakukan sebagai piutang. Uang-muka perjalanan juga diperlakukan sebagai piutang jika uang muka ini ditagih dari karyawan atau dikurangkan dari gaji mereka. Jika tidak, uang muka perjalanan diklasifikasikan sebagai beban dibayar dimuka. Perangko pos yang ada di tangan diklasifikasikan sebagai bagian dari persediaan perlengkapan kantor atausebagai beban dibayar dimuka. Dana kas kecil dan dana pertukaran (uang kembalian) digunakan dalam aktiva lancar sebagai kas karena dana ini digunakan untuk memenuhi bebanoperasi berjalan dan melikuidasi kewajiban lancar, perusahaan menyertakan dana ini dalam aktiva lancar sebagai kas.

Prinsip pengendalian internal terhadap kas menetapkan bahwa harus ada pemisahan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pengelolaan kas yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Jelasnya harus dipisahkan misalnya fungsi penerimaan, pengeluaran, penyimpanan dan pencatatan (akuntansi) kas. Mengapa pengendalian kas penting?

Alasannya adalah pertama, kas merupakan satu satunya aset yang mempunyai sifat segera dapat dikonversikan menjadi jenis aset lain. Kas ini mudah digelapkan dan dipindah tangankan dan hampir secara

universal diinginkan setiap orang. Kedua, jumlah kas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diatur secara seksama sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit yang tersedia pada setiap saat. Jika terjadi

kelebihan (idle cash) perusahaan kehilangan kesmpatan untuk memperoleh penghasilan jika kas tersebut dapat diinvestasikan, sehingga sering dikatakan tidak produktif. Tetapi jika kekurangan kas akan menyebabkan perusahaan kesulitan likuiditasnya

MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KAS

Selain pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan, pengendalian internal terhadap kas dapat dilakukan dengan menerapkan sistem berikut ini:

1. Penggunaan rekening bankKas yang dimiliki oleh perusahaan tidak semuanya disimpan di dalam perusahaan, tetapi disimpan di bank (rekening bank). Simpanan di bank yang memenuhi kriteria sebagai kas misalnya tabungan dan giro. Rekening bank yang dimiliki perusahaan bisa lebih dari satu bank.

  2. Transfer dana elektronik (TDE)

Pemindahan dana dari satu pihak kepada pihak lainnya tidak selalu menggunakan media kertas misalnya jika kita mau mengirimkan uang ke pemasok kita harus datang ke bank dengan mengisi formulir pengiriman uang. Metode yang memanfaatkan teknologi seperti telepon, telegraf, komputer, satelit atau peralatan elektronik lainnya dapat dengan mudah digunakan untuk memindahkan dana dari satu pihak ke pihak lainnya.

  3. Sistem kas kecil

Untuk pembayaran dalam jumlah yang kecil seperti bayar makan siang, ongkos taksi, sumbangan, beli perlengkapan kantor yang kecil kecil, tidak mungkin dilakukan dengan mengeluarkan cek. Oleh karena itu perusahaan harus menyediakan dana sebagai kas kecil untuk memenuhi kebutuhan di atas.

4. Proteksi fisik atas saldo kasTidak hanya melalui pemisahan fungsi penerimaan , pengeluaran dan pencatatan saja yang diperlukan dalam pengendalian terhadap kas, tetapi juga perlu melindungi secara fisik kas yang disimpan di perusahaan (cash on hand) dan kas di bank. Perlindungan secara fisik dilakukan dengan menyediakan lemari besi, peti penyimpanan atau laci kas yang terkunci.

5. Rekonsiliasi saldo BankKarena uang perusahaan ada yang disimpan di bank, dan seringkali terjadi perbedaan dan keterlambatan informasi mengenai mutasi kas di bank maka secara periodik perlu dilakukan pencocokan antar catatan menurut bank dan menurut perusahaan untuk menentukan saldo yang benar pada tanggal tertentu misal pada tanggal pelaporan keuangan.

Pengendalian internal penerimaan kas. Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber-sumber lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang atau dari pinjaman. Prosedurprosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain : 

a. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.

b. Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas. c. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Selain itu

setiap hari harus dibuat laporan kas. Pengendalian internal pengeluaran kas. Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan itu adalah

untuk membayar bermacam-macam transaksi. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai berikut : 

a. Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.

b. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat. c. Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumen-dokumen) yang

lengkap atau dengan kata lain digunakan system voucher. d. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis

cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas. e. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu. f. Diharuskan membuat laporan kas harian.

Pelaporan KasWalaupun pelaporan kas secara relative bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian khusus, sebagai berikut:

- Ekuivalen kas - Kas yang dibatasi atau restriktif- Overdraft bank Ekuivalen KasKlasifikasi lancar yang semakin popular adalah “kas dan ekuivalen kas.” Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat liquid yang (1) segera bisa dikonversimenjadi sejumlah kas yang diketahui dan (2) begitu dekat dengan jatuh temponya sehinggaresiko perubahan suku bunga tidak signifikan. Umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempoawal 3 bulan atau kurang yang memenuhi syarat definisi ini : contoh ekuivales kas yaituTreasury bill, kertas komersial dan dana pasar uang. Beberapa perusahaan menggabungkankas dengan investasi sementara pada neraca.Sebagian besar individu berpikir ekuivalen kas setara dengan kas. Sayangnya, itu tidak selalu terjadi. Perusahaan berpendapat bahwa catatan tersebut harus diklasifikasikan sebagaiekuivalen kas karena mereka dapat secara rutin diperdagangkan dalam lelang setiap hari.(singkatnya, mereka cair dan bebas risiko.). Auditor setuju dan diizinkan perlakuan kas setarameskipun jatuh tempo diperpanjang jauh melampaui tiga bulan. Tapi bila kena krisis kredit,lelang berhenti, dan nilai dari efek tersebut turun karena pasar tidak ada. Dalam peninjauankembali, klasifikasi ekuivalen kas adalah menyesatkan.

Sekarang muncul kemungkinan bahwa klasifikasi kas setara akan dihilangkan daripresentasi laporan keuangan sama sekali. perusahaan sekarang akan melaporkan hanya kas.Jika aset tidak kas dan jangka pendek di alam, itu harus dilaporkan sebagai investasi sementara.

Kas yang dibatasi (Restriktif) Kas kecil, penggajian dan dana deviden adalah contoh-contoh kas yang disisihkan

untuk tujuan tertentu. Dalam sebagian besar situasi, saldo dana ini tidak material dankarenanya dipisahkan dari kas ketika dilaporkan dalam laporan keuangan. Jika jumlahnya material, maka kas yang dibatasi dipisahkan dari kas “regular” untuk tujuan pelaporan. Kas yang dibatasi diklasifikasikan dalam kelompok aktiva lancar atau aktiva jangka panjangtergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran.Bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya seringkali mewajibkan para nasabahyang meminjam uang kepada mereka untuk mempertankan saldo kas minimum dalamrekening giro atau tabungan. Saldo minimum ini yang disebut saldo kompensasi.Untuk menghindari kesalahpahaman investor mengenai jumlah kas yang tersedia gunamemenuhi kewajiban berulang, perusahaan merekomendasikan agar deposito yang dibatasisecara legal yang disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap kesepakatan pinjaman jangka pendek disajikan secara terpisah di antara pos-pos “kas dan ekuivalen kas” dalam Aktiva Lancar. Deposito restriktif yang disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap kesepakatan peminjaman jangka panjang harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai aktiva lancar, baik dalam kelompok investasi atau Aktiva Lainnya.

Overdraft BankOverdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekeningkas. Hal ini harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya ditambahkan kedalam jumlah yang dilaporkan sebagai utang usaha. Jika material, maka pos ini harusdiungkapkan secara terpisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan yang berhubungan.Overdraft yang dimasukkan sebagai komponen uang tunai jika overdraft tersebutdibayar pada permintaan dan merupakan bagian integral dari manajemen kas perusahaan (seperti praktek umum menetapkan aturan mengimbangi terhutang rekening lain di bank yang sama). Overdraft tidak memenuhi kondisi ini harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar.

  Ikhtisar Pos-Pos yang Berhubungan dengan Kas

Kas dan ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrument yang paling tepat dinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau uang kertasdengan segera, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi, piutang atau beban dibayar dimuka. Perusahaan memisahkan dan mengklasifikasikan kas yang tersedia untuk pembayaran kewajiban yang jatuh di bagian aset tidak lancar.

Berikut ini adalah klasifikasi pos-pos yang berhubungan dengan kas :

Penggunaan Rekening Bank 

Perusahaan sering menggunakan beberapa rekening bank. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memiliki beberapa cabang atau toko ritel seperti matahari atau ramayana, memiliki satu rekening bank untuk satu lokasi. Selain itu, perusahaan biasanya mempunyai rekening bank terpisah untuk gaji dan keperluan khusus lainnya.

Sistem Kas Kecil Imprest Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai  Kas Kecil kali ini akan melanjutkan dengan contoh soal mengenai kas kecil metode Imprest

Sekilas mengenai Kas Kecil Metode Imprest atau disebut juga sistem dana tetap

Imprest Fund System atau Sistem Dana Tetap Adalah metode pembukuan petty cash dimana jumlah rekening kas kecilnya tidak berubah alias tetap. apabila terjadi pengeluaran kas kecil, pemegang petty cash tidak serta merta melalukan pencatatan atas transaksinya, tetapi sebatas mengumpulkan bukti bukti transaksi pengeluaran. Jika dana petty cas mau habis barulah pemegang kas kecil pencatatan transaksi dengan berdasar bukti transaksi ekonomi yang telah dikumpulkan, lalu kemudian mengajukan pembentukan kembali dana cas kecil pada bendahara yang nominalnya sesuai dengan pembukuan dan bukti transaksi, sehingga jumlah dana kas kecilnya sama seperti semula.

Langkah langkah operasional kas kecil metode imprest :1.Pembentukan dana kas kecil, pemegang petty cash diberi sejumlah uang guna pembayaran transaksi atau pengeluaran yang tidak material yang diprediksi bisa memenuhi kebutuhan dengan jangka waktu tertentu.2.Penggunaan kas kecil untuk pembayaran transaksi pengeluaran pengeluaran. 3.Saat dana kas kecil tidak ada (habis), kas kecil diisi kembali dengan jumlah nominal yang sama dengan jumlah pengeluaran atas transaksi yang terjadi

Rekonsiliasi BankUntuk pengendalian yang efektif, penyebab selisih antaea saldo kas dalam rekening koran dan saldo kas dalam catatan akuntansi harus dinalisis dengan menyiapkan rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank ( bank reconciliatian) merupakan analisis informasi dan jumlah yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan dalam rekening koran berada dari saldo kas dalam buku besar, dan bertujuan untuk menghasilkan saldo kas yang disesuaikan.

Rekonsiliasi bank biasanya dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama, disebut sebagai bank mulai dengan saldo kas menurut rekening koran dan terakhir dengan saldo yang disesuaikan. Bagian kedua disebut sebagai bagian perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut catatan perusahaan dan berakhir dengan saldo yang disesuaikan. Kedua jumlah saldo yang disesuaikan harus sama penyajiannya.

 

Contoh Soal Kas Kecil Sistem Imprest


Top Related