Post on 29-Nov-2015
transcript
materi yang bergerak memiliki sifat dualisme, yakni sebagai gelombang
dan sebagai partikel
Mendasari teori atom mekanika
kuantum
Hipotesis Louis De Broglie
“tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan&momentum suatu benda secara bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom”
Heisenberg
Orbital
Bilangan Kuantum
Bentuk dan tingkat energi
orbital
Schrodinger
Utama (n)
• menyatakan nomer kulit tempat elektron berada. Bilangan kuantum utama dinyatakan dengan simbol n yang harganya mulai dari n=1 sampai n=∞ dengan n adalah bilangan bulat positif dan dinyatakan dengan K (n=1), L (n=2), M (n=3) dan seterusnya
Azimuth (l)
• Bilangan kuantum azimuth membagi kulit menjadi sub kulit tempat elektron berada. Banyaknya sub kulit bergantung pada nilai bilangan kuantum utama yakni 0 sampai n-1. Bilangan kuantum azimuth diberi lambang s,p,d dan f
Magnetik (m) •Bilangan kuantum magnetik merupakan ruang dimana elektron berada. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada bilangan kuantum azimuthnya karena bilangan kuantum ini berharga -l sampai +l
Spin (s) •Selain berputar mengelilingi inti, elektron juga berotasi (berputar pada sumbunya). Kemungkinan arah rotasinya searah jarum jam atau berlawanan arah dengan jarum jam. Hal ini dapat dilukiskan dengan arah panah berlawanan pada orbital.
Bilangan Kuantum
Hubungan ke empat bilangan kuantum
kulit n l m Subkulit Gambaran orbital Jumlah
orbital
Jumlah elektron maksimum
Sub kulit kulit
K 1 0 0 1s 1 2 2
L 20 0 2s 1 2
81 -1, 0, +1 2p 3 6
M 3
0 0 3s 1 2
181 -1, 0, +1 3p 3 6
2 -2, -1, 0, 1, 2 3d 5 10
N 4
0 0 4s 1 2
321 -1, 0, +1 4p 3 6
2 -2, -1, 0, 1, 2 4d 5 10
3 -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 4f 7 14
Konfigurasi Elektron
susunan elektron dalam suatu atom
1. Aturan Aufbaumenyatakan urutan energi orbital dari yang rendah menuju energi yang lebih tinggi
2. Larangan Pauli“tidak boleh ada 2 elektron dalam suatu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama”
3. Aturan Hund“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi terlebih dahulu oleh suatu elektron dengan arah spin yang sama, setelah semua orbital masing-masing terisi satu elektron, akan memasuki orbital secara urut dengan arah spin yang berlawanan”