+ All Categories
Home > Documents > Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

Date post: 18-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 6 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
15
1 Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan Indonesia Fajra Octrina 1 , Rike Setiawati 2 1 Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I 2 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi E-mail: [email protected] Abstract The present research on Indonesian banking was conducted from 2006 2016 to assess the level of productivity using the Malmquist index productivity (MPI) approach based on data envelopment analysis (DEA), a non-parametric approach. Meanwhile, the efficiency assessment was carried out using stochastic frontier analysis (SFA). Based on the results of the research, it showed that the level of productivity of the Indonesian banking industries was mostly affected by the technological improvements. Meanwhile, out of 86 research samples, it showed that there were 24 unproductive banks. In terms of efficiency, the results showed that only 38 banks were within the average limit (0.32) of overall efficiency in the model. Based on the quadrant test for MPI and SFA, it showed that there were 35 commercial banks in quadrant 1 and 4 of them classified in quadrant 2. On the other hand, 24 commercial banks were in quadrant 3 and 21 commercial banks classified in quadrant 4. keyword: Bank Productivity, Malmquist Index productivity (MPI), Bank Efficiency, Stochastic Frontier Ananlysis (SFA), Banking. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kondisi produktivitas dengan menggunakan pendekatan Malmquist Index productivity (MPI) berbasis Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan suatu pendekatan non parametrik. Sedangkan kajian efisiensi dilakukan dengan menggunakan Stochastic Frontier Ananlysis (SFA). Penelitian ini dilakukan pada perbankan Indonesia selama tahun 2006-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produktivitas perbankan Indonesia paling besar dipengaruhi oleh peningkatan teknologi, sementara itu dari 86 sampel penelitian menunjukan bahwa terdapat 24 bank yang tidak produktif. Dari sisi efisiensi, hasil menunjukan bahwa hanya 38 bank yang berada pada batas rata-rata (0.32) efisiensi secara keseluruhan pada model tersebut. Berdasarkan uji kuadran untuk MPI dan SFA, menunjukkan bahwa terdapat 35 bank umum yang berada pada kuadran 1, ada 4 bank umum yang berada pada kuadran 2, dan 24 bank umum yang masuk ke dalam kuadran 3, dan sementara itu terdapat 21 bank umum yang masuk kategori kuadran 4. Kata kunci: Produktivitas Bank, Malmquist Index productivity (MPI), Efisiensi Bank, Stochastic Frontier Ananlysis (SFA), Perbankan. Pendahuluan Perbankan merupakan sebuah lembaga intermediasi yang hadir sebagai bentuk untuk meningkatkan perekonomian bangsa yang menghasilkan suatu output berupa penyediaan dana pinjaman bagi masyarakat dengan input berupa simpanan. Suatu bank dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik, jika rasio rasio keuangannya berada pada batas yang telah
Transcript
Page 1: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

1

Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan Indonesia Fajra Octrina

1, Rike Setiawati

2

1Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I

2 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi

E-mail: [email protected]

Abstract

The present research on Indonesian banking was conducted from 2006 – 2016 to

assess the level of productivity using the Malmquist index productivity (MPI) approach based

on data envelopment analysis (DEA), a non-parametric approach. Meanwhile, the efficiency

assessment was carried out using stochastic frontier analysis (SFA).

Based on the results of the research, it showed that the level of productivity of the

Indonesian banking industries was mostly affected by the technological improvements.

Meanwhile, out of 86 research samples, it showed that there were 24 unproductive banks. In

terms of efficiency, the results showed that only 38 banks were within the average limit (0.32)

of overall efficiency in the model.

Based on the quadrant test for MPI and SFA, it showed that there were 35

commercial banks in quadrant 1 and 4 of them classified in quadrant 2. On the other hand,

24 commercial banks were in quadrant 3 and 21 commercial banks classified in quadrant 4.

keyword: Bank Productivity, Malmquist Index productivity (MPI), Bank Efficiency,

Stochastic Frontier Ananlysis (SFA), Banking.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kondisi produktivitas dengan menggunakan

pendekatan Malmquist Index productivity (MPI) berbasis Data Envelopment Analysis (DEA)

yang merupakan suatu pendekatan non parametrik. Sedangkan kajian efisiensi dilakukan

dengan menggunakan Stochastic Frontier Ananlysis (SFA). Penelitian ini dilakukan pada

perbankan Indonesia selama tahun 2006-2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produktivitas perbankan Indonesia

paling besar dipengaruhi oleh peningkatan teknologi, sementara itu dari 86 sampel penelitian

menunjukan bahwa terdapat 24 bank yang tidak produktif. Dari sisi efisiensi, hasil

menunjukan bahwa hanya 38 bank yang berada pada batas rata-rata (0.32) efisiensi secara

keseluruhan pada model tersebut.

Berdasarkan uji kuadran untuk MPI dan SFA, menunjukkan bahwa terdapat 35 bank

umum yang berada pada kuadran 1, ada 4 bank umum yang berada pada kuadran 2, dan 24

bank umum yang masuk ke dalam kuadran 3, dan sementara itu terdapat 21 bank umum yang

masuk kategori kuadran 4.

Kata kunci: Produktivitas Bank, Malmquist Index productivity (MPI), Efisiensi Bank,

Stochastic Frontier Ananlysis (SFA), Perbankan.

Pendahuluan

Perbankan merupakan sebuah lembaga intermediasi yang hadir sebagai bentuk untuk

meningkatkan perekonomian bangsa yang menghasilkan suatu output berupa penyediaan

dana pinjaman bagi masyarakat dengan input berupa simpanan. Suatu bank dapat dikatakan

memiliki kinerja yang baik, jika rasio rasio keuangannya berada pada batas yang telah

Page 2: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

2

ditentukan berdasarkan aturan Bank Indonesia (BI). Namun, selain itu penilaian kinerja bank

juga dapat dilihat dari seberapa produktif dan efisienya bank tersebut dalam mengelola input

dan outputnya.

Malmquist Index adalah indeks yang digunakan untuk membandingkan antara input

dan output dalam konsep produksi. Pertama kali dikenalkan oleh Malmquist pada tahun 1953,

indeks ini juga dikenal dengan indeks kuantitas (quantity index) karena merupakan suatu

interpretasi rasio antara dua fungsi jarak yang digagas oleh Caves, Christensen dan Diewert

pada tahun 1982 untuk melihat fungsi produksi secara umum, model ini kemudian

dikembangkan oleh Fӓre et al. pada tahun 1994.

Beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengukur produktifitas bank anatara lain

yang dilakukan oleh Figueira, Nellis dan Parker (2009) yang menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan produktivitas bank yang disebabkan oleh adanya perubahan teknologi. Isik dan

Hasan (2003), Sufian (2007), dan Raphael (2013) menunjukkan bahwa produktifitas lebih

dipengaruhi oleh perubahan efisiensi. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian

Suzuki dan Sastosuwito (2011) yang menyebutkan hasil sebaliknya, bahwa tidak ada

pengaruh antara produktivitas dengan efisiensi. Sementara itu penelitian di Albania yang

dilakukan oleh Kalluci (2018) menunjukkan hasil bahwa nilai produktivitas dipengaruhi

secara positif oleh perubahan efisiensi dan bukan oleh perubahan teknologi, selain itu

perubahan efisiensi juga didorong oleh faktor efisiensi murni dan skala, jika dilihat

berdasarkan ukuran bank maka pertumbuhan produkvitas terlihat lebih tinggi secara rata-rata

pada bank dengan skala mengengah.

Selain menggunakan produktivitas sebagai proxy dari kinerja perbankan, perlu juga

dilihat dari seberapa efisien bank tersebut dalam mengelola dana mereka. Salah satu yang

dapat dilakukan dalam menjalankan perusahaan seefisien mungkin adalah dengan cara

meminimalisir biaya yang ada, sehingga perusahaan akan semakin berkembang dan

Page 3: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

3

meningkatkan pangsa pasarnya. Efisiensi digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan,

suatu perusahaan dapat dikatakan efisien jika dapat memperoleh output maksimum dari input

yang diberikan atau meminimalkan input yang digunakan dalam menghasilkan output yang

diberikan.

Dalam penelitian ini, akan digunakan metode Stochastic Frontier Approach (SFA).

Stochastic Frontier Analysis (SFA) yang dipergunakan untuk menganalisis tingkat efisiensi

bank yang didapat melalui intercept persamaan hubungan antara faktor biaya, profit atau

produksi terhadap input, output, dan faktor lingkungan. Dalam mengukur efisiensi bank maka

Stochastic Frontier Approach (SFA) pertamakali dikemukan oleh Meeusen dan Van Den

Broeck pada tahun 1977.

Beberapa penelitian terkait SFA diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Perera et al. (2006) yang menguji pada empat negara South Asian selama tahun 1997-2004,

Berger et al. (2009) melakukan pengujian di China tahun 1994-2003, Majid et al. (2011) yang

menguji efisiensi di Malaysia tahun 1996-2002 hasil penelitianya menunjukan bahwa pasar

perbankan sudah berjalan secara efisien. Selain itu menurut penelitian Bonin, Hasan dan

Wachetel (2005) tentang efisiensi bank maka bank milik pemerintah masuk kedalam

golongan tidak efisien dari pada dengan bank milik asing.

Mohamad et al. (2008) melakukan penelitian untuk melihat efisiensi pada 80 bank

pada 21 negara syariah dan konvensional, dari sisi biaya dan keuntungan, selain itu peneliti

juga menilai efisiensi dari sisi ukuran, usia dan wilayah bank. Temuan menunjukan bahwa

tidak ada perbedaan antara efisiensi bank konvensional dengan bank syariah, namun perlu

adanya perbaikan dalam kebijakan minimalisasi biaya dan maksimalisasi keuntungan, namun

efisiensi keuntungan dinilai cenderung lebih stabil. Hasil penelian Besar (2011) menunjukkan

hasil bahwa bank milik pemerintah cenderung lebih efisien jika dibandingkan dengan bank

asing. Sementara itu hasil penelitian yang dilakuakn oleh Anwar (2018) menunjukan bahwa

Page 4: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

4

efisiensi perbanakn di Inodonesia cenderung turun selama periode sampel penelitian tahun

2002-2010.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan tingkat produktivitas dan

efisiensi perbankan, sehingga menjadi sebuah evaluasi, menciptakan solusi kebijakan,dan

bahan pertimbangan bagi para regulator untuk lebih mengoptimalkan kinerja perbankan

kedepan.

Terdapat tiga masalah yang perlu dijawab dalam penelitian ini sehingga dapat

dilakukan analisis lebih mendalam sebagai evaluasi untuk menemukan solusi dan

memunculkan kebijakan yang memperkuat pengembangan perbankan. Bagaimana tingkat

produktivitas bank umum di Indonesia selama periode penelitian, bagaimana tingkat efisiesni

bank umum di Indonesia selama periode penelitian serta bagaimana komparasi yang muncul

antara tingkat produktivitas dengan efisiensi bank umum di Indonesia selama periode

penelitian.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tahun 2006 hingga 2016, adapun jumlah bank umum

di Indonesia sampai tahun 2016 sebanyak 116, namun untuk membatasi lingkup penelitian

maka digunakan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel penelitian

sebanyak 84 bank.

Objek penelitian ini yaitu produktivitas dan efisiensi perbankan. Jenis penelitian ini

diawali dengan menggambarkan variabel yang digunakan secara deskriptif dengan tujuan

untuk menggambarkan kondisi produktivitas dan efisiensi. Selanjutnya dilakukan uji kuadran

untuk melihat posisi bank dalam kuadran yang dilhat berdasarkan tingkat produktivitas dan

efisiensinya.

Page 5: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

5

Definisi variabel yang tepat diberikan pada tabel berikut, dimana pada produktivitas

akan menggunakan pendekatan Malmquist Index productivity (MPI). MPI berbasis Data

Envelopment Analysis (DEA) merupakan suatu pendekatan non parametrik dengan indeks

bilateral yang digunakan untuk membandingkan teknologi produksi atas dua unsur ekonomi

yang berlandaskan pada konsep fungsi produksi (production function) dengan mengukur

fungsi produksi maksimum dengan batasan input yang sudah ditentukan.

Sedangkan pada efisiensi menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA) yang

merupakan sebuah pendekatan parametrik. Pada tabel berikut akan dijelaskan lebih rinci

mengenai variabel pada penelitian ini:

Tabel 1. Operasional Variabel

Keterangan Input Output

Produktivitas

Beban Administrasi dan Umum

Aset Tetap

Total Simpanan

Pembiayaan Usaha Kecil

Pinjaman Lainnya

Investasi Sekuritas

Pendapaatan Lainnya

Efisiensi

Harga Dana

Harga Tenaga Kerja

Harga Modal

Pembiayaan Usaha Kecil

Pinjaman Lainnya

Investasi Sekuritas

Pendpaatan Lainnya Sumber : Anwar, 2018 (diolah)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif Statistik untuk Variabel Produktivitas

Untuk menganalisis tingkat pertumbuhan produktivitas Bank Umum di Indonesia

menggunakan pendekatan Malmquist Total Factor Productivity Index (MTFPI).

Produktivitas total atau biasa disebut dengan Total Factor Productivity (TFP) mengukur

hubungan antara output dengan beberapa input secara bersama-sama. Hubungan tersebut

dinyatakan dalam rasio dari indeks output terhadap indeks input agregat. Jika rasio meningkat

berarti lebih banyak output dapat diproduksi menggunakan jumlah input tertentu, atau

sejumlah output tertentu dapat diproduksi dengan menggunakan lebih sedikit input.

Page 6: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

6

Hasil dari produktivitas perbankan di Indonesia selama periode 2005-2016 dapat

dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. MTFPI (Malmquist Total Factor Productivity Index) Malmquist Index

Summary of Annual Means di Indonesia

Year EFFCH TECHCH PECH SECH TFPCH

2005/2006 1.043 0.986 1.080 0.966 1.029

2006/2007 1.122 0.954 1.060 1.059 1.070

2007/2008 0.791 1.229 0.811 0.976 0.972

2008/2009 1.007 0.941 1.066 0.945 0.948

2009/2010 1.005 1.308 1.071 0.938 1.314

2010/2011 1.150 0.870 1.062 1.083 1.000

2011/2012 1.031 1.009 1.000 1.031 1.041

2012/2013 1.004 1.049 1.016 0.989 1.053

2013/2014 0.840 1.169 0.915 0.918 0.983

2014/2015 0.741 1.233 0.874 0.848 0.914

2014/2016 1.285 0.816 1.096 1.173 1.049

Mean 0.990 1.040 1.000 0.990 1.030 Sumber: hasil diolah dengan software DEAP 2.1, 2018

Keterangan: EFFCH (Technical Efficiency Change); TECHCH (Technological Change); PECH (Pure Technical

Efficiency Change); SECH (Scale Efficiency Change); TFPCH (Total Factor Productivity Change)

Secara keseluruhan bank-bank dinilai sepenuhnya produktif, hal ini terlihat dari

optimalnya pemanfaatan teknologi pada setiap tahun penelitian yang mencapai 1.040

meskipun belum optimal dari sisi perubahan efisiensi dan skala efisiensi yang hanya bernilai

0.990. jika dilihat lebih rinci, ada beberapa tahun yang belum menunjukkan produktivitas

yang optimal seperti pada tahun 2007/2008, 2008/2009, 2013/2014 dan 2014/2015.

Hasil MPI menunjukan bahwa perubahan produktivitas bank terbesar berasal dari

perubahan teknologi, dimana perbankan harus selalu dituntut dan diharapkan melakukan

inovasi melalui teknologi. Perubahan teknologi dilakukan dengan peningkatan digital

banking dengan harapan bahwa peningkatan penggunaan digital akan dapat membantu bank

memeperluas jangkauan wilayah dalam meraih nasabah, selain itu penerapan sistem digital

juga dapat meringankan beban operasional yang termasuk didalamnya pemeliharaan gedung

dan tenaga kerja. Selain itu peningkatan teknologi juga dapat meningkatakan pendapatan

Page 7: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

7

khususnya melalui fee based income yang diperoleh dari pendapatan non bunga seperti

pembayaran tagiha-tagihan rumah tangga dan transaksi lainnya.

Sumber: hasil diolah dengan software DEAP 2.1, 2018

Keterangan: TFPCH (Total Factor Productivity Change)

Gambar 1. Produktivitas Model 2 TFPCH Malmquist Productivity Index

TFPCH pada priode penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 24 perusahaan yang

tidak produktif atau 28.57% dari jumlah perbankan selama penelitian di Indonesia akan

mengalami ketidakproduktifan. Adapun nilai persamaan antar perusahaannya berdekatan

ditunjukan dengan X Scatter berwarna biru dengan posisinya yang berdekatan atau tidak

menjauh ke atas secara masing-masing, berikut daftar bank yang produktif (tabel 3).

Tabel 3 Nilai TFPCH dengan Pendekatan Malmquist Productivity Index No Kode Bank TFPCH

1 009 1.043*

2 002 1.062*

3 200 0.969

4 008 1.005*

5 441 0.997

6 076 1.011*

7 014 1.018*

8 011 1.041*

9 161 1.073*

10 164 1.034*

11 157 1.072*

12 097 1.102*

13 426 1.141*

14 151 0.984

15 095 1.028*

16 145 1.031*

17 146 1.062*

18 013 1.092*

19 494 1.029*

20 498 1.043*

No Kode Bank TFPCH

21 153 1.005*

22 019 1.044*

23 167 1.038*

24 531 1.047*

25 466 1.140*

26 542 1.076*

27 459 1.154*

28 526 0.971

29 562 1.084*

30 567 1.008*

31 513 1.022*

32 472 0.993

33 535 1.036*

34 553 1.086*

35 491 1.088*

36 548 1.003*

37 503 1.048*

38 501 1.027*

39 523 1.099*

40 213 1.035*

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

1,400

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Produktivitas TFPCH Malmquist Productivity Index

Page 8: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

8

No Kode Bank TFPCH

41 566 1.023*

42 490 0.977

43 135 1.017*

44 112 1.325*

45 124 0.951

46 111 0.944

47 125 1.036*

48 115 0.968

49 126 0.993

50 121 0.984

51 119 0.949

52 118 1.028*

53 110 0.915

54 131 0.987

55 133 0.912

56 113 0.973

57 114 1.011*

58 123 0.972

59 128 0.916

60 130 1.000*

61 134 0.876

62 127 1.100*

No Kode Bank TFPCH

63 129 1.044*

64 122 1.021*

65 132 0.929

66 120 0.969

67 117 1.006*

68 945 0.919

69 061 1.017*

70 057 1.047*

71 054 1.092*

72 046 0.977

73 048 1.064*

74 949 1.099*

75 045 1.033*

76 033 1.188*

77 069 1.099*

78 031 1.044*

79 067 0.944

80 032 1.109*

81 050 1.134*

82 040 1.104*

83 042 1.086*

84 041 1.045*

Sumber: hasil diolah dengan software DEAP 2.1, 2018

Keterangan: : *Bank yang produktif; TFPCH (Total Factor Productivity Change)

Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perubahan produktivitas yang

exponensial pada tahun ke 5-7 dengan tidak menimbulkan gap antar jarak pertumbuhan setiap

perbankan. Artinya model ini menunjukan hasil yang baik, karena penyebaran pertumbuhan

produktivitas antar bank tidak berjauhan, sehingga semua perusahaan perbankan di Indonesia

bersaing dan tumbuh secara bersamaan.

Analisis Deskriptif Statistik untuk Variabel Efisiensi

Gambar 2 dibawah, menggambarkan ringkasan rerata skor efisiensi seluruh Bank

Umum untuk model penelitian ini di Indonesia dari tahun 2006-2016 (periode penelitian),

dan rerata efisiensi seluruh bank dari rerata semua tahun sepanjang periode penelitian (all

banks all years).

Page 9: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

9

Sumber: Hasil diolah Frontier 4.1 (2018)

Gambar 2. Summary of Efficiency Score

Gambar 3 menunjukkan sebaran rerata efisiensi pada model yang dilihat dari output

pembiayaan usaha kecil, pinajman lainnya, investasi sekuritas, dan pendpaatan lainnya. Hasil

menunjukan bahwa hanya 38 (tabel 4) bank yang berada pada batas rata-rata efisiensi

keseluruhan pada model tersebut. Hasil tersebut menunjukan nilai efisiensi berada diatas rata-

rata yang bernilai 0.32, artinya bahwa bank memiliki nilai efisien yang cukup rendah

sehingga belum dapat mewakili efisiensi penuh (fully efficient firm) (1 atau 100%) atau

perusahaan yang paling efisien secara teknis (fully technical efficient), sehingga bank tersebut

dinilai belum sepenuhnya mampu mengelola output perusahaan.

Sumber: Hasil diolah Frontier 4.1 (2018)

Gambar 3. Sebaran Summary of Efficiency Score

-

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

0,80

1 4 7 10131619222528313437404346495255586164677073767982

Skor Efisiensi

eff.-st.

-

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

0,80

1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81

Sebaran Efisiensi

Mean

eff.-st.

Page 10: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

10

Hasil model menunjukkan bahwa bank-bank yang cenderung masuk pada kelompok

bank yang lebih beragam, hasil ini menunjukkan bahwa bank sudah cukup efisien dalam

mengelola input sehingga output pada model lebih berjalan efisien. Pengelolaan input

sehingga membuat bank dapat mengelola pembiayan pada usaha kecil dapat dilakukan

dengan lebih efisien, hal ini tentu saja sejalan dengan harapan pemerintah melalui Bank

Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan bahwa perbankan diharapkan dapat menyalurkan

20% dari total kredit dapat disalurkan pada kredit mikro.

Tabel 4. Sebaran Summary of Efficiency ScoreNo Kode Bank eff.-st.

1 009 0.56 *

2 002 0.74 *

3 200 0.50 *

4 008 0.42 *

5 441 0.45 *

6 076 0.33 *

7 014 0.40 *

8 011 0.61 *

9 161 0.38 *

10 164 0.33 *

11 157 0.39 *

12 097 0.52 *

13 426 0.43 *

14 151 0.28

15 095 0.47 *

16 145 0.36 *

17 146 0.35 *

18 013 0.52 *

19 494 0.43 *

20 498 0.34 *

21 153 0.34 *

22 019 0.41 *

23 167 0.35 *

24 531 0.26

25 466 0.65 *

26 542 0.44 *

27 459 0.33 *

28 526 0.24

29 562 0.37 *

30 567 0.39 *

31 513 0.37 *

32 472 0.31

33 535 0.57 *

34 553 0.28

35 491 0.38 *

36 548 0.30

37 503 0.25

38 501 0.30

39 523 0.15

No Kode Bank eff.-st.

40 213 0.40 *

41 566 0.10

42 490 0.15

43 135 0.22

44 112 0.20

45 124 0.11

46 111 0.25

47 125 0.19

48 115 0.17

49 126 0.28

50 121 0.17

51 119 0.15

52 118 0.29

53 110 0.24

54 131 0.41 *

55 133 0.34

56 113 0.23

57 114 0.23

58 123 0.31

59 128 0.23

60 130 0.25

61 134 0.17

62 127 0.25

63 129 0.19

64 122 0.15

65 132 0.24

66 120 0.26

67 117 0.28

68 945 0.11

69 061 0.49 *

70 057 0.55 *

71 054 0.12

72 046 0.22

73 048 0.21

74 949 0.29

75 045 0.11

76 033 0.14

77 069 0.11

78 031 0.49 *

Page 11: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

11

No Kode Bank eff.-st.

79 067 0.26

80 032 0.37 *

81 050 0.48 *

No Kode Bank eff.-st.

82 040 0.11

83 042 0.29

84 041 0.44 *

Sumber: Hasil diolah Frontier 4.1 (2018)

Keterangan: *Bank yang berada diatas rata-rata nilai efisiensi

Analisis Komparasi Efisiensi dan Produktivitas Bank Umum

Tingkat efisiensi secara langsung akan berpengaruh pada produktivitas bank.

Pengukuran produktivitas diperlukan untuk menentukan kemampuan manajemen dalam

memberilan pelayanan dan untuk mengidentifikasi peluang perbaikan.

Dengan menggabungkan dua hasil estimasi yakni nilai rata-rata efisiensi dari hasil SFA

dan indeks produktivitas Malmquist dalam satu pengukuran, berikut ini adalah kerangka

analisis yang diturunkan ke dalam 4 kuadran. Bank Umum dikelompokkan ke dalam 4

(empat) kuadran berdasarkan kategori tingkat efisiensi dan kategori tingkat pertumbuhan

produktivitasnya, yakni high dan low1.

Berikut di bawah ini adalah pembagian kelompok bank umum berdasarkan

perhitungan tingkat efisiensi (SFA) yang dicapai dan pertumbuhan produktivitas (MPI),

dengan dua kategori yakni angka efisiensi pada sumbu y dan nilai indeks produktivitas

Malmquist selama periode penelitian, pada sumbu x.

Pada gambar 4 terlihat bahwa pada periode penelitian, terdapat 35 bank umum yang

berada pada kuadran 1, ada 4 bank umum yang berada pada kuadran 2, dan 24 bank umum

yang masuk ke dalam kuadran 3. Sementara itu terdapat 21 bank umum yang masuk kategori

kuadran 4.

1 Tingkat efisiensi dan pertumbuhan produktivitas diklasifikasikan ke dalam kategori high dan low berdasarkan

nilai meannya.

Page 12: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

12

Sumber: Hasil diolah dengan SPSS, 2018

Gambar 4. Kuadran Efisiensi - Produktivitas Bank

Kuadran 1 [High Efficiency, High Productivity]: 35 Bank

Kuadran 1 meliputi bank umum yang memiliki tingkat efisiensi dan pertumbuhan

produktivitas yang relatif tinggi, sehingga dapat dianggap sebagai bank umum terbaik

dibanding kelompok kuadran lain. Dalam kelompok bank ini, bank dinilai dapat secara

produktif dan efisien dalam mengelola input dan outputnya. Bank tersebut dapat mengelola

output berupa pembiayaan usaha kecil, pinjaman lainnya, sekuritas dan pendapatanya

lainnya. Adapun bank dalam kelompok ini adalah bank 009, 002, 008, 076, 014, 011, 161,

164, 157, 097, 426, 095, 145, 146, 013, 494, 498, 153, 019, 167, 466, 542, 459, 562, 567,

513, 535, 491, 213, 061, 057, 031, 032, 050, 041.

Kuadran 2 [High Efficiency, Low Productivity]: 4 Bank

Kuadran 2 mencakup bank umum yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, tapi

disisi lain mempunyai tingkat pertumbuhan produktivitas yang rendah, bank tersebut adalah

bank nomor 200, 441, 131, 133. Kumpulan bank umum pada kelompok ini dapat dianggap

sebagai bank umum dengan nilai efisiensi yang cukup tinggi namun relatif mengalami

Page 13: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

13

penurunan pada tingkat produktivitas. Artinya, nilai tinggi pada efisiensi pada bank

kelompok ini tidak secara persisten dicapai sehingga dikhawatirkan dapat mengalami

penurunan efisiensi akibat rendahnya tingkat produktivitas.

Kuadran 3 [Low Efficiency, High Productivity]: 24 Bank

Kuadran 3 meliputi kelompok bank umum yang memiliki tingkat efisiensi yang rendah,

namun di sisi lain mempunyai nilai pertumbuhan produktivitas yang relatif tinggi. Bank

dalam kelompok kuaadran ini diharapkan mampu mencapai peningkatan tingkat efisiensi

dimasa mendatang. Adapun bank dalam kelompok ini adalah 531, 553, 548, 503, 501, 523,

566, 135, 112, 125, 118, 114, 127, 129, 122, 117, 054, 048, 949, 045, 033, 069, 040, 042.

Kuadran 4 [Low Efficiency, Low Productivity]: 21 Bank

Kuadran 4 merupakan kelompok bank umum dengan tingkat efisiensi yang rendah

dan pertumbuhan produktivitas yang juga rendah. Kumpulan bank umum pada kelompok ini

dapat dianggap sebagai kelompok bank umum yang perlu ditingkatkan kinerjanya, baik dari

sisi efisiensi maupun pertumbuhan produktivitas. Adapun bank tersebut adalah 151, 526, 472,

490, 124, 111, 115, 126, 121, 119, 110, 113, 123, 128, 130, 134, 132, 120, 945, 046, 067.

Demi mencapai hasil yang lebih baik, bukan tidak mungkin kelompok bank umum pada

kuadran ini perlu melakukan upaya penggabungan dengan bank lain (merger) maupun

akuisisi serta upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kinerja terutama

dalam hal produktivitas dan efisiensi bank, sehingga dapat terjadi peningkatan tingkat

efisiensi yang lebih baik.

Kesimpulan dan Saran

Salah satu isu penting dalam pembahasan perbankan adalah terkait seberapa produktif

dan efisien bank dalam mengelola input dan outputnya. Penelitian ini mencoba menganalisa

model produktivitas dan efisiensi perbankan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan

Page 14: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

14

Malmquist Index Productivity (MPI) dan Stochastic Frontier Analysis (SFA) untuk melihat

tingkat produktivitas dan efisiensi perbankan di Indonesia selama periode tahun 2006-2016

yang kemudian ditampilkan dalam bentuk kuadran 4 kelompok.

Hasil dari MPI menunjukkan bahwa 24 perusahaan yang tidak produktif dari 84

sampel penelitian, yang terlihat dari nilai skor yang berada dibawah 1. Sementara itu hasil uji

efisiensi menunjukan bahwa 38 bank berada di atas nilai rata-rata efisiensi yang menunjukan

bahwa bank sudah berjalan efisien.

Bagi regulator khususnya OJK hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

panduan arah kebijakan perbankan dimasa yang akan datang, sehingga perbankan dapat terus

melakukan digitalisasi agar industri dapat berjalan dengan lebih efisien.

Referensi

Abdul-Majid, Mariani., Saal, David S., Battisti, Giuliana. (2011). The Impact of Islamic

Banking on the Cost Efficiency and Productivity Change of Malaysian Commercial

Banks. Journal Applied Economics. Vol. 43, Issue 16.

Anwar, Mokhamad. (2018). Cost Efficiency Performance of Indonesian Banks Over the

Recovery Period: A Stocastic Frontier Analysis. The Social Scinence Journal.

Berger, A.N., Hasan, I. and Zhou, M., (2009). "Bank ownership and efficiency in China:

What will happen in the world’s largest nation?. Journal of Banking and Finance, 33

(1):113-130.

Besar, D. S. (2011). Essays on Indonesian banking: Competition, efficiency, and its role in

monetary policy transmission. City University London. Unpublished Doctoral thesis.

Figueira, C., Nellis, J., Parker, D. (2009). Banking Performance and Technological Change in

non-core EU Countries: A Study of Spain and Portugal. Studies in Economics and

Finance. Vol. 26, Issue: 3, pp.155-170.

Page 15: Analisis Komparasi Produktivitas dan Efisiensi Perbankan ...

15

Isik, I. & Kabir Hassan, M. (2003). Financial deregulation and total factor productivity

change: An empirical study of Turkish commercial banks. Journal of Banking and

Finance, 27(8), pp.1455–1485.

John P. Bonin; Iftekhar Hasan and Paul Wachtel. (2005). Bank performance, Efficiency and

Ownership in Transition Countries, Journal of Banking & Finance, 29, (1), 31-53.

Kalluci, Irini. (2018). Albanian Banking Sector Productivity Using Malmquist Index.

Research Journal of Finance and Accounting. Vol 9, No. 12.

Mohamad, S., Hassan, T. & Bader, M.K.I., (2008). Efficiency of Conventional versus Islamic

Banks : International Evidence using the Stochastic Frontier Approach ( SFA ).

International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 2(1).

Perera, S., Skully, M. and Wickramanayake, J. (2006). Competition and structure of South

Asian Banking: a Revenue Behaviour Approach. Applied Financial Economics, Vol.

16, pp. 789-801.

Raphael, G. (2013). A DEA Based Malmquist Productivity Index Approach in Assessing

Performance of Commercial Banks: Evidence from Tanzania. European Journal of

Business and Management, Vol. 5, No. 6, pp. 25-34.

Sufian, Fadzlan. (2007). Malmquist Indices of Productivity Change in Malaysian Islamic

Banking Industry: Foreign Versus Domestic Banks. Journal of Economic

Cooperation, 28,1 (2007), 115-150.

Suzuki, Yasushi., Sastrosuwito, Suminto. (2011). Efficiency and Productivity Change of the

Indonesian Commercial Banks. International Conference on Economics, Trade and

Development IPEDR, vol.7.


Recommended