+ All Categories
Home > Documents > ANALISIS MTV1 (1)

ANALISIS MTV1 (1)

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: anna-rahmawati
View: 214 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 80

Transcript
  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    1/80

     ANALISIS KOMPONEN UTAMA

    ( PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

    Pertemuan 8

    Multivariate Data Analysis

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    2/80

    TUJUAN

    Mentransformasi p variabel menjadi variabel

    baru ( yang merupakan kombinasi linear dari

    variabel asal) yang tidak saling berkorelasi

    dan disusun berurut dari yang terbanyak

    memberikan kontribusi terhadap totalvariabilitas dalam populasi ( atau data )

    Tujuannya adalah untuk mengurangi dimensi

    data ( atau pengukuran ) dengan

    menghilangkan kontributor yang tidaksignifikan dan mungkin untuk menemukan

    variabel baru yang membuat data lebih

    mudah dipahami .

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    3/80

    NOTES

    Menggunakan PCA merupakan langkah

    menengah bukan langkah terakhir dalam

    analisis data. Misalnya, analisis cluster dapat

    dilakukan pada beberapa ( misalnya , 6 atau 7 )

    komponen utama ( variabel baru yang diperolehdari PCA) daripada variabel asli ( misalnya,80).

    Selain itu juga untuk analisis regresi berganda

    ataupun analisis faktor.

     Analisis Komponen Utama dilakukan untukmenyederhanakan sekumpulan variabel yang

    saling berhubungan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    4/80

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    5/80

    Komponen utama yang pertama = kombinasi linier

    yang memaksimumkan dengan syarat

    Komponen utama yang kedua = kombinasi linier

    yang memaksimumkan dengan syarat

    dan

    Untuk komponen utama ke-i

     = kombinasi linier yang memaksimumkan

    dengan syarat dan untuk

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    6/80

    RESULT 8.1

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    7/80

    RESULT 8.2

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    8/80

    Sehingga total varians populasi

    Proporsi keragaman total yang dapat dijelaskan

    oleh komponen utama ke-k adalah

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    9/80

    RESULT 8.3

    Jika adalah komponen

    utama dari matriks kovarians maka

     adalah koefisien korelasi antara komponen dan

    variabel

      adalah pasangan akar ciri

    dan vektor ciri matriks

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    10/80

    PRINCIPAL COMPONENT FROM STANDARDIZED VARIABLES

    Komponen utama juga dapat diperoleh dari variabelyang sudah distandarkan

    atau dalam bentuk matriks

    dengan dan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    11/80

    RESULT 8.4

    Komponen utama ke-i dari variabel yangdistandarkan dengan

     adalah

    dengan pasangan akar ciri

    dan vektor ciri dimana

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    12/80

    PENENTUAN BANYAKNYA KOMPONEN

    UTAMA

    Menggunakan persentase kumulatif total variasi (80 % atau

    90 %)

    Kaiser rule :

    - Untuk matriks korelasi : varians ≥1 atau < 1 sebagai cut -

    off (apabila cenderung mempertahankan beberapa variabelmaka disarankan 0,7 bukan 1 ) .

    - Untuk matriks kovarians : variance ≥ atau < dari

    varians rata-rata sebagai cut-off .

    menggunakan scree plot:

    Plot akar ciri ke-k ( diatur dalam urutan menurun )dibandingkan k.

    aturan lain: uji hipotesis ; validasi silang, penggunaan

    korelasi parsial , dll

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    13/80

    LATIHAN

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    14/80

     ANALISIS FAKTOR(FACTOR ANALYSIS)

    Pertemuan 9

    Multivariate Data Analysis 

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    15/80

    SEJARAH

    Galton (1888), Pertama kali menemukan tentang

    konsep faktor laten.

    Spearman (1904) meneliti pola tertentu yang

    sistematik pada matriks korelasi dari skor nilai

    pada suatu sekolah.

    general intellective ability

    individual tests.

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    16/80

    KENAPA ANALISIS FAKTOR?

    Pemilihan analisis faktor sebagai alatanalisis pada penelitian ini, disebabkankarena penelitian ini mencobamenemukan hubungan (interrelationship)beberapa variabel yang saling independensatu dengan yang lainnya, sehingga bisadibuat kumpulan variabel yang lebihsedikit dari jumlah variabel awal sehinggaakan lebih mudah dalammenginterpretasikan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    17/80

    DEFINISI DAN KONSEP

     Analisis Faktor , metode multivariate yang

    digunakan untuk menganalisis variabel-

    variabel yang diduga memiliki keterkaitan satusama lain sehingga keterkaitan tersebut dapat

    dijelaskan dan dipetakan atau dikelompokkan

    pada faktor/variabel laten yang tepat

    (Sharma,1996).Teknik Interdepedensi dengan data metrik

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    18/80

    TUJUAN ANALISIS FAKTOR 

    1. untuk menentukan jumlah faktor/

    variabel laten yang mendasari

    membangun satu set item (variabel)

    2. untuk menjelaskan variasi antarvariabel (item) melalui beberapa

    variabel laten (Faktor),

    3. untuk menentukan isi atau makna

    faktor/variabel laten

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    19/80

    PERBEDAAN AKU & AF

    • AF menghasilkan faktor; AKU memproduksi komponen

    •Faktor menyusun variabel; komponen disusun dari variabel

    FA

    I1 I3I2

    PCA

    I1 I3I2

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    20/80

    PERBEDAAN AKU & AF (2)

     AF mengkaji varians yang diberikan masing-masing

    variabel (varians umum saja, tidak mengkaji

    varians khusus atau residual);

     AF: “Apa yang mendasari proses sehinggamenghasilkan korelasi tsb?”;

    PCA mengkaji keseluruhan varians

    PCA: meringkas asosiasi empiris, berdasarkan data

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    21/80

    JENIS-JENIS ANALISIS FAKTOR

    Exploratory FA

    Confirmatory FA

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    22/80

    EXPLORATORY FA

    digunakan untuk penelitian awal di mana

    faktor-faktor yang mempengaruhi suatu

    faktor / variabel laten belum

    diidentifikasikan secara baik terutamadigunakan dalam explanatory research.

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    23/80

    EFA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK:

    Menentukan banyaknya konstruk yang harus

    dibentuk dari teori yang ada, dimana teori

    mengenai indikator penyusun variabel latennya

    belum ada sehingga struktur hubungan variabel

    dalam model tidak dispesifikasi secara khususoleh peneliti

    Menentukan satu set variabel terukur/indikator

    mendasari suatu konstruk yang dijelaskan

    dengan muatan (loading) faktornya

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    24/80

    CONFIRMATORY FA

    Digunakan untuk mengestimasi parameter dan

    menguji hipotesis tentang sejumlah faktor yang

    mendasari hubungannya dengan suatu set

    indikator.

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    25/80

    CFA DIGUNAKAN UNTUK:

    Menguji hipotesis mengenai hubungan antara

    variabel yang diamati dan laten yang mendasari

    konstrak yang ada.

    Menguji validitas suatu alat ukur/rangkaian

    kuesioner yang diguakan untuk mengukur suatu

    konstrak teoritis

    Memverifikasi struktur faktor dari satu set

    variabel yang diamati.

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    26/80

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    27/80

    MODEL FAKTOR

    Dengan:

      adalah rata-rata variabel ke-i

     

    adalah faktor khusus ke-i/spesific factor

     

    adalah faktor umum ke- j /common facor

      adalah loading dari variabel ke-ipada faktor ke-j

     

    adalah matriks dari faktor loading

    ( ) ( ) ( ) ( ) ( )1x1xx1x1x   pmm p p p   εFLμX   ++=

    i µ 

    iε 

     j F 

    ijl 

    L

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    28/80

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    29/80

     ASUMSI ANALISIS FAKTOR

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    30/80

    STRUKTUR COVARIANS X

    ( ) ( ) ( )( )( ) ( )( )

    ( ) ( )   '''''

    ''

    ''

    εε ε ε 

    ε ε 

    ε ε  µ  µ 

    +++=

    ++=

    ++=−−

     LF  LF  LF  LF 

     LF  LF 

     LF  LF  X  X 

    ( )( )( ) ( )( )

    '

    '.

    )'()'(

    '''

     LL

     I  LL

     FF  E  LL

     L F  LF  E  LF  LF  E 

    =

    =

    =

    =   ( ) ( )

    00'

    '''''

    ==

    =

     L

     F  E  L L F  E    ε ε 

    ( )   ψ εε    =' E 

    ( )( )   ψ   µ  µ    +=Σ==−−   ')cov('   LL X  X  X  E 

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    31/80

    STRUKTUR COVARIANS X(2)

    lij’ lij:komunalitas atau varians faktor umum

    Merupakan jumlah kuadrat dari loadingDigunakan untuk menyatakan proporsi yang mampu dijelaskan oleh

    faktor umum

    Ekspektasi: komunalitas memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    32/80

    LOADING FAKTOR (L)Korelasi antara variabel asal dengan faktor yang

    terbentuk

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    33/80

    Cluster Analysis

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    34/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Cluster Analysisadalah suatu teknik analisis multivariate metode

    interdependen, dengan tujuan meringkas data denganpenggerombolan obyek (responden) sehingga terbentuk beberapa

    kelompok, disebut cluster. Obyek di dalam suatu cluster lebih mirip

    dibandingkan antar cluster. Kemiripan ini sudah didasarkan pada

    sekumpulan variabel secara simultan.

    KEGUNAAN2 identifikasi banyaknya cluster dari sekumpulan obyek2 identifikasi karakteristik setiap cluster2 prediksi jumlah anggota masing-masing subpopulasi berdasarkan

      perhitungan anggota setiap cluster yang diperoleh dari data

    sampel

    BASIS KLASTERING DAN INPUT2  Pengelompokkan dibuat berbasis pada kesamaan (similiarities)

    atau jaraknya (disimiliarities/distance)2  Input yang diperlukan berupa ukuran kesamaan atau data

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    35/80

    CLUSTER ANALYSIS

     Analisis Cluster dalam beberapa bidang keilmuan

    Dalam analisis Pemasaran, Cluster analysis dapat digunakan untuk

    (a) mengetahui segmentasi dan menentukan target pasar yang dituju;

    (b) mengetahui positioning produk dan menentukan pengembangan

    produk baru; (c) Memilih pasar yang akan dipilih untuk produk baru

    perusahaan.

    Dalam analisis penelitian pendidikan, data untuk clustering dapat

    berupa data siswa, orang tua, jenis kelamin atau nilai ujian.

    Clustering merupakan metode penting untuk memahami dan utilitas

    dari cluster dalam penelitian pendidikan, msialnya untuk

    pengelompokkan siswa ataupun sekolah.

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    36/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Tahapan dalam Cluster Ananlysis

    Tahap 1. Partitioning (membentuk cluster)

    1. Variabel apa yang digunakan untuk menghitung

    similarity (atau distance) antar objek

    2. Bagaimana menentukan ukuran similarity (atau distance)

    3. Algoritma apa yang sebaiknya digunakan dalam

    menempatkan suatu objek ke dalam cluster

    4. Berapa jumlah cluster yang terbentuk

    Tahap 2. Interpretasi

    Tahap 3. Validasi dan Profil

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    37/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Ukuran ketakmiripan

    Ukuran jarak yang sering digunakan adalah jarak euclidean (d)dengan mengukur proximity pada ruang dua dimensi sehingga

     jarak antara dua observasi menunjukkan kesamaan. Secara

    umum jarak euclid antara 2 amatan dengan pvariabel dinyatakan

    sebagai

    Ukuran Mikowski dan Mahalanobis

    ∑=

    −= p

    kjki   X  X dij1

    2)(

    m p

    m

     jk ik    X  X dij

    /1

    1

    −=  ∑

    =

    ( ) ( ) j

     j   S dij   XXXX ii   −−=  −1

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    38/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Ukuran kemiripan

    Sifat-sfat ukuran ketakmiripan:

    • d(uv)≥0

    • d(uu)=0

    • d(uv)=d(vu)

    • d(uv)akan meningkat nilainya dengan semakin tak miripnyageromboludan v

    Nilai jarak tersebut akan disajikan dalam matriks jarak yang

    disebut dengan matriks proksimitas/ proximity

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    39/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Asumsi Analisis Gerombol

    ♦ Data antar pengamatan (case) independen

    ♦ Sampel diambil secara random

    ♣ Antar variabel tida saling bebas (berorelasi)

    ♣ Data !nt! sel!r!" variabel minimal memilii sala interval

    (ter!tama bila !!ran emiripan #ang dig!naan adala" $ara)

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    40/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Metode analisis :

    1) %irari (ber$en$ang) &-   'erstr!t!r -   Dapat ditel!s!ri penggerombolan s!at! ob$e dengan ob$e lainn#a-   Stabil-   an#a elompo bel!m dieta"!i

    *!tp!t ber!pa dendogram pemotongan & $ara lompatan ter$a!"

    2) 'ida er"irari &-   'ida terstr!t!r 

    -   an#a elompo ditent!an terlebi" da"!l! (dieta"!i)-   +engg!naan ,terasi-   -!rang Stabil

    *!tp!t & anggota elompo dan centroid

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    41/80

    CLUSTER ANALYSIS

    +etode #ang sering dig!naan !nt! pengelompoan ob#e pada

    Hierarchical clustering adala" 

    1 Metode !enggum!alan "agglomerati#$

    Setiap ob#e dianggap sebagai s!at! gerombol /cluster,

    em!dian dielompoan dengan ob#e #ang memilii $ara

    terdeat% Metode !embagian "di&isi&e$

    eer$a dengan membagi 2 berdasaran $!mla" ob$e

    dipisa"an dengan dicari ob#e #ang memp!n#ai $ara ter$a!"

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    42/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Hirarki "ber'en'ang$ 

    +etode #ang sering dig!naan !nt! pengelompoan ob#e pada

    Hierarchical clustering adala" metode !enggum!alan

    "agglomerati#$

    'erdapat / metode pengelompoan

    Agglomerative #ang seringdiperg!naan !nt! per"it!ngan $ara

    antar cl!ster dengan ob#e ata!

    dengan cl!ster lain di dalam

     penggerombolan ber$en$ang #ait!

     single lingkage (pa!tan t!nggal)complete linkage (pa!tan lengap

    average linkage (pa!tan ratarata)

    centroid, median, minimum variance,

    ward 

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    43/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Hirarki "ber'en'ang$

      nt! teni pengelompoan dengan metode Divisive ada 2

    metode #ang sering dig!naan #ait! &

    • A splinter Average Distance +et"od

    • A!tomatic ,nteraction Detection

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    44/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Hirarki "ber'en'ang$

    *!tp!t & ber!pa dendogram

    (

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    45/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Hirarki "ber'en'ang$

    ati"an&

    Dieta"!i data variabel pendidian dan pendapatan !nt!

    amatan adala" sebagai beri!t&

     3ilai 4endapatan& 51512560

     3ilai 4endidian& 517152018

    Dengan mengg!naan metode 4a!tan t!nggal

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    46/80

    CLUSTER ANALYSIS

    Hasil

    *enda!atan *endidikan )elom!ok  

    + + 1

    , , 11+ 1- %

    1, 1+ %

    %+ %. %

    /. 10 %

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    47/80

    CLUSTER ANALYSIS

    A*L)A2

    S!at! penelitian dila!an dengan cara s!rve# bert!$!an ingin

    mengeta"!i peta arateristi ana $alanan. ilamana mapping   ini

    dapat dila!an di"arapan dapat diembangan model pembinaan

    #ang e9eti9.

    Variabel #ang diamati adala" pendidian alasan dan einginan.Analisis dila!an dengan program S4SS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    48/80

    Data ini akan digunakan untuk membuat pemetaan karakteristik anak

     jalanan dengan analisis cluster.

    Dat Pendididkan Alasan Menjadi Anak Jalanan dan

    Keinginan Anak Jalanan

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    49/80

    CLUSTER ANALYSIS

    HA2L A3AL22

    -oe9isien agglomerasi meng"asilan lompatan (selisi") terbesar dari

    stage 8: e 88 #ait! dari :.:17 e 12.7. Dengan demiian dapat

    dieta"!i ba";a dari 100 ana $alanan terseb!t membent! 2 cl!ster.

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    50/80

    CLUSTER ANALYSIS

    HA2L A3AL22

    4enempatan setiap ob#e (case) e dalam cl!ster dapat dili"at

     pada tabel di ba;a" ini.

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    51/80

    CLUSTER ANALYSIS

    HA2L A3AL22Ana $alanan #ang ber$!mla" 100 orang membent! d!a cl!ster

    dan !nt! mela!an identi9iasi arateristi setiap cl!sterdila!an analisis disripti9.

    Karakteristik cluster 1 adalah pendidikan orang tua cukup tinggi akan tetapi

    pendidikan anak tidak terurus, mereka menjadi anak jalanan bukan karena

    keadaan (ekonomi) dan sebenarnya mereka tidak ingin menjadi anak jalanan.

    Tampaknya anak jalanan di dalam kelompok ini lebih disebabkan karena

    sangat kurangnya perhatian orang tua.

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    52/80

    CLUSTER ANALYSIS

    HA2L A3AL22

    -arateristi cl!ster 2 adala" pendidian orang t!a renda" !nt!

     bisa berta"an "id!p merea "ar!s men$adi ana $alanan se"ingga

    ada einginan #ang tinggi !nt! men$adi ana $alanan. 4ada

    cl!ster ini tampan#a merea men$adi ana $alanan

    dilatarbelaangi ondisi eonomi el!arga.

    4embinaan ana $alanan pada cl!ster 1 se"ar!sn#a berbeda

    dengan pada cl!ster 2. Dengan ata lain dari "asil pemetaan

    (mapping ) ini selan$!tn#a dapat dirancang model dan

     program pembinaan ana $alanan #ang e9eti9.

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    53/80

    CLUSTER ANALYSIS

    4idak Hirarki "tidak ber'en'ang$ 

    4ada analisis gerombol tida ber$en$ang $!mla" cl!ster "ar!s

    ditetapan terlebi" da"!l! sebel!m ita mela!an analisis data.

    Dengan ata lain non "ierarc"ical cl!stering dig!naan bilamana

     $!mla" gerombol dapat ditent!an sebel!m analisis dila!an.4enent!an $!mla" cl!ster dapat didasaran pada r!$!an teoritis

    ondisional common sense dan ata! t!$!an penelitian.

    +etode #ang ban#a dig!naan adala" Metode )5rataan ") 5

    mean Method$

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    54/80

    CLUSTER ANALYSIS

    A*L)A2

    Suatu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik

    karyawan. ilamana terdapat beberapa kelompok karaktersitik, maka padasetiap kelompok ingin diketahui !aktor apa yang dominan berpengaruh

    terhadap kinerjanya (per!orm). "ariabel yang diamati adalah loyalitas,

    moti#asi, kepuasan, dan kinerja.

    $engembangan model dan program pembinaan karyawan gunameningkatkan kinerjanya ditetapkan hanya % macam. &leh karena itu,

    karyawan akan dikelompokkan menjadi %, selanjutnya akan diidenti!ikasi

    karakteristik dari dari setiap kelompok. 'n!ormasi ini akan digunakan

    sebagai bahan pengembangan model dan program pembinaan

    karyawan.

    engingat jumlah cluster (kelompok) sudah ditetapkan terlebih

    dahulu, maka analisis untuk penggerombolan yang paling tepat

    adalah analisis gerombol tidak berjenjang. asil analisis data,

    menggunakan S$SS, disajikan sebagai berikut.

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    55/80

    CLUSTER ANALYSIS

    HA2L A3AL22 

    Kelompok (cluster) 1 beranggotakan

    *+ orang karyawan, dengan center(mean) untuk semua #ariabel positi!.

    Dengan demikian, pada kelompok ini

    upaya pembinaan diarahkan untuk

    lebih meningkatkan kinerja.

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    56/80

    CLUSTER ANALYSIS

    HA2L A3AL22 

    -elompo 2  beranggotaan 7 orang ar#a;an dengan center

    sem!an#a negati9. Se"ingga pada elompo ini diperl!an !pa#a

     pembinaan #ang t!$!ann#a adala" perbaian berbagai aspe perila!

    ar#a;an.

    Kemudian pada kelompok % ini akan diidenti!ikasi !aktor apa yang dominan

    berpengaruh terhadap kinerja (per!orm)

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    57/80

    CLUSTER ANALYSIS

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    58/80

    CLUSTER ANALYSIS

    /6//.0:6.202:.78:

    6.1/6.671=

    +

    += RS 

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    59/80

    MATRIX DATA VARIABLES = X1 TO X5

     /FORMAT = LIST FULL DIAGONAL

     /CONTENTS = PROX.

    BEGIN DATA.

    10 4 3 6 7

    4 10 5 2 5

    3 5 10 8 46 2 8 10 1

    7 5 4 1 10

    END DATA.

     VALUE LABELS ROWTYPE_ 'PROX' 'SIMILARITY' .

    CLUSTER X1 X2 X3 X4 X5

     /MATRIX = IN (*)

     /METHOD BAVERAGE

     /PRINT SCHEDULE DISTANCE

     /PLOT DENDROGRAM .

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    60/80

    ANALISIS DISKRIMINAN

    nalisis Diskriminan merupakan tehnik statistik jika #ariabel

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    61/80

    nalisis Diskriminan merupakan tehnik statistik jika #ariabel

    dependen yang berbentuk kategorikal (nominal atau non metrik)

    dan #ariabel independen berbentuk metrik.

    Dalam banyak kasus #ariabel dependen terklasi!ikasi menjadi

    dua kelompok atau atau lebih, sebagai contoh narapidana yang

    bebas bersyarat yang telah dan belum melanggar hukum, bank

    yang bangkrut dan yang tidak bangkrut.

    0ika Teknik analisis diskriminan dibedakan menjadi dua kelompokkategori,

    maka #ariabel tak bebas (2) dikelompokan menjadi dua, dan

    diperlukan satu !ungsi diskriminan,

     jika #ariabel tak bebas dikelompokkan menjadi lebih dari dua kelompokdisebut analisis diskriminan berganda (multiple discriminant analysis)

    diperlukan !ungsi diskriminan sebanyak k-1, jika ada 3k4 kategori.

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    62/80

    . embuat suatu !ungsi diskriminan atau kombinasi linier dari prediktortau #ariabel bebas yang bisa membedakan kategori #ariabel tak bebas

    kelompok)

    . engidenti!ikasi #ariabel bebas yang mana yang memberikan

    umbangan terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar kelompok atau

    embedakan 3terbaik4 di antara dua kelompok (disebut #ariabel pembeda)

    . embuat prosedur untuk mengklasi!ikasi objek baru

    indi#idu, perusahaan, produk, dan sebagainya) ke dalam salah satu kelompoktas dasar nilai mereka di set independen #ariables.

    Tujuan dari Analisis Diskriminan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    63/80

    Ilustrasi Analisis Diskriminan

    Desain penelitian untuk Analisis

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    64/80

    Memilih Variabel Independen dan variabel dependen

    6ntuk menerapkan analisis discriminant, maka peneliti harus terlebih dahulumenetapkan #ariabel yang harus independen dan #ariabel yang akan bergantungtak

    bebas. 'ngat bahwa dependen #ariabel berbentuk kategori dan #ariabel independen

    adalah metrik dan bisa membedakan.

    Ukuran Sampel nalisis Diskriminan sangat peka terhadap rasio untuk ukuran sampel dalam #ariabel

    bebas. anyak studi menyarankan rasio %7 obser#asi untuk setiap #ariabel bebas.

    Pembagian Sampel 

    $rosedur yang biasa adalah dengan membagi total sampel responden secara acak

    ke dalam dua kelompok. Salah satu dari kelompok ini, analisis sampel, digunakan

    untuk mengembangkan discriminant !unction. Kelompok kedua. yang holdout sampel,

    digunakan untuk menguji discriminant !ungsi. etode ini mem#alidasi !ungsi ini

    disebut sebagai split-sampel atau pendekatan

    lintas-#alidasi

    Diskriminan

    AsumsidariAnalisisDiskriminan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    65/80

    $ara peneliti harus memeriksa data dan asumsi jika melanggar, maka peneliti

    harus mengidenti!ikasi metode alternati! yang tersedia dan dampak pada hasilyang dapat diharapkan.

    Data tidak memenuhi asumsi dapat menimbulkan masalah dalam melakukan

    estimasi 8ungsi diskriminasi, sehingga bisa salah klasi!ikasi.

    sumsi9

    Data sudah dikelompokkan

     Asumsi dari Analisis Diskriminan

    21

    21

    )

    Σ=Σ

    Σ

     µ  µ 

     µ "3:X !

    Pengujian Ragam Analisis

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    66/80

    Dalam pengujian asumsi kesamaan ragam kehomogenan #arians9

    enggunakan statistik uji o:;s (hal 517 (

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    67/80

    /otasi9

    Kombinasi linier untuk analisis discriminan dikenal juga sebagai

    8ungsi diskriminan linier dide!inisikan sebagai9

    2 jk  A a1 B1k C a% B%k C ...... C an Bnk 

    dimana 9

     2 jk  A discriminan score dalam !ungsi discriminan j  untuk objek k 

    ai  A discriminan weight untuk #ariabel independen i 

    B jk  A "ariabel independen i  untuk objek k 

    Fungsi Diskriminan Fisher

    1

    %1   9$:μ"μa:

    ;a:<

    −−=

    =

    Fungsi Diskriminan Fisher

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    68/80

    Fungsi Diskriminan Fisher

    Fungsi Diskriminan Fisher

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    69/80

    Fungsi Diskriminan Fisher

    turan Klasi!ikasi

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    70/80

    turan Klasi!ikasi

    turan pengelompokkan pada analisis Diskriminan9

    1. Cut o Value !CV"#merupakan batas/kriteria skor untukmenentukan suatu individu/obyek termasuk dalam

    kelompok yang mana

     $. Prior Probability , untuk meminumkan salah klasi!ikasi

    5. emininumkan biaya salah klasi!ikasi

    *. 0arak ahalanobis

    Cut o Value !CV"

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    71/80

    Cut o Value !CV"

    turan pengelompokkan 9

    0ika merupakan #ektor pengukuran berukuran p % 1 dari suatu indi#idu maka

     atau

    atau jika

     CV

    ( ) ( )1

    1

    21

    1

    211'   X  S  X   X   X  S  X   X   X  

      −−−−∈  mendekati jikaπ 

    ( ) ( )   21211212   '   X  S  X   X   X  S  X   X   X     −− −−∈  mendekati jikaπ 

    ( ) ( ) ( ) ( )  2

    1

    21

    1

    211

    1

    21

    1

    21

    1

     X S  X  X S  X  X  X S  X  X S  X  X 

     X 

    −−−−−−−  −

    Cut o Value !CV" &.. !$"

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    72/80

    Cut o Value !CV" &.. !$"

    turan pengelompokkan 9

    0ika n1A n%

    0ika n1E n%

    ( ) ( )

    ( ) ( )21

    1

    212

    21

    1

    211

    '2

    1

    '2

    1

     X  X S  X  X  X 

     X  X S  X  X  X 

    +−≤∈

    +−>∈

     y jika

     y jika

    π  

    π  

    ( ) ( )

    ( ) ( )21

    2

    1

    2121

    1

    2111

    21

    2

    1

    2121

    1

    211

    1

    '

    '

    nn

     X  S  X   X  n X  S  X   X  n X  

    nn

     X  S  X   X  n X  S  X   X  n X  

    +

    −+−∈

    −−

    −−

     y jika

     y jika

    π 

    π 

    Prior Probability

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    73/80

    Prior Probability 

    etode untuk meminumkan salah klasi!ikasi, dengan alokasi

    pengelompokkan

    dimana9

    pi  9 prob. prior sebuah indi#idu termasuk ke kelompok ke i 

    ( ) ( )

    ( ) ( )  

    ++−

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    74/80

    emininumkan biaya salah klasi!ikasi

    turan pengelompokkan untuk meminimumkan biaya atau e%pected cost o

    misclassiication !'CM"

      9 iaya salah pengelompokkan karena B yang berasal dari populasi j

    terklasi!ikasi pada populasi i 

    ( ) ( )  ( )

    ( )

    ( ) ( )   ( )( )

    ++−

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    75/80

    0arak ahalanobis9

    minimum

    ( ) ( )iii

      X   X  S  X   X   X     −−∈  −   jika 1'π 

    Tahapan Analisis Diskriminan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    76/80

    Dengan !ungsi yang diperkirakan, secara keseluruhan model dapat dinilai

    dengan beberapa cara. $ertama, discriminant skor, juga dikenal sebagai nilai , bisa dihitung

    untuk setiap objek. $erbandingan kelompok berarti pada skor menyediakan satu ukuran

    discriminan antar kelompokmenentukan cutting score. 'nput keakuratan diukur sebagai jumlah obser#asi diklasi!ikasikan ke

    dalam kelompok yang benar, dengan menyusun matriks klasi!ikasi

    (conusion matri%" Sejumlah kriteria yang tersedia untuk menilai apakah proses mencapai

    klasi!ikasi praktis dan atau statistik signi!ikan.

    p

    Menghitung Z skore Diskriminan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    77/80

    Setelah batasan fungsi diskriminan ditetapkan sebagai

    dasar perhitungan Z skor Diskriminan yang dapatdihitung berdasarkan formula sebagai berikut :

     

    Zjk = W1 X jk + W2 X2k + .... + Wn Xnkdimana :

    Z jk = Z skore diskriminan dari fungsi diskriminan j 

    untuk objek k

    W1 = estimasi koefisien diskriminan dalam variabel

    independeni

     X ik = Variabel independeni dalam objek kNilai estimasi koef. Diskriminan dinyatakan sebagai:

     

    g g

    Pemilihan Variabel Pembeda

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    78/80

    enggunakan pilihan prosedur

    1. 8orwards

    %. ack>ard5. Stepwise,yaitu membuat fungsi diskriminan berdasarkan kekuatan

    peubah bebas dalam membedakan kelompok yang ada. Peubah yang

    paling baik dalam membedakan peubah tak bebasnya akan masuk

    dalam model terlebih dahulu, diikuti peubah terbaik kedua yang

    mampu mencirikan peubah tak bebas yang ada bersama-samadengan peubah pertama yang sudah masuk dalam model, dan

    demikian seterusnya.

    4.Simultaneous (direct) method, yaitu membuat fungsi diskriminan

    berdasarkan semua peubah bebas yang ada, tanpa membedakan

    kekuatan masing-masing peubah.

    6kuran kebaikan #ariabel pembeda

    F. >ilk;s Gamda

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    79/80

    Jika secara statistik signifikansi fungsi diskriminasi dan klassifikasi akurasinya dapat

    diterima, maka peneliti harus fokus pada pembuatan substansi interpretasi terhadap

    hasil temuan tersebut.

    Proses ini melibatkan pemeriksaan diskriminan yang berfungsi untuk menentukan

    relatif pentingnya setiap variabel independen dalam membedakan antara kelompok

    melalui:

    i.Koefisien diskriminan (discriminant weight)

    Semakin besar pembobot diskriminan menunjukkan semakin besar pula kekuatan

    peubah yang bersesuaian dalam fungsi diskriminan.

    ii. Discriminant structure correlation

     Besaran ini mengukur korelasi linear sederhana antara masing-masing peubah bebas

    dengan fungsi diskriminan.

    iii.Nilai f parsial

    Besarnya nilai f parsial dari suatu peubah bebas menunjukkan kekuatan peubah

    tersebut di dalam fungsi diskriminan untuk membedakan amatan/obyek ke dalam

    kelompok yang ada. Nilai f parsial ini sering digunakan apabila pembentukan fungsi

    diskriminan menggunakan metode stepwise.

    p

    Ukuran Keakuratan Pengelompokkan

  • 8/17/2019 ANALISIS MTV1 (1)

    80/80

    Berdasarkan matriks klasifikasi:

     Hit Ratioatau Apparent Error Rate (APER)

    g p


Recommended